Tipe: Koran
Tanggal: 1999-07-25
Halaman: 03
Konten
mis, 25 Juli 1999 Minggu Umanis, 25 Juli 1999 Jango Pramartha BAPAK SAJA GANTIIN IBU RESIDEN! ●Surya Darma 14 SURYA DHARMAO .DEDOK 1999 MAAF PASIEN TIDAK TERIMA TAMU 29 pemenang di luar Den- dan Badung akan lewat pos. an TTS No.727 tar: nta, 3. Tanda, 6. Run, 7. Buat, 11. Anti, 12. SMU, M, 14. Aku, 16. Ken, 18. 20. Esok, 21. AAA, 22. 3. Angsa, 24. Paraf. un: umba, 2. Taut, 4. Usia, in, 6. Rahasia, 8. An- 10. Amien, 15. Bunga, if, 19. Rais, 20. EBTA. hang TTS No.727 ono Furniture y Pass Ngurah Rai 189XY ogan - Denpasar Mahakota Waringin Metulis wan Kaler mgkung 80761 He Heny Setiani Gempol Rajawali No.37 garaja 81151 Kupon TS No.729 Bali Post FENOMENA Tradisikan Budaya Oposisi, Mudahkah? Oposisi, sebagai upaya menjadikan hukum seimbang dalam konteks kekuasaan, belakangan ini kian kuat menjadi sebuah agenda politik yang menonjol. Terlepas apakah keinginan parpol yang pada umumnya merasa perolehan suaranya tidak sesuai target dan tidak signifikan untuk beroposisi dengan partai pemerintah, gelora beroposisi tersebut makin kuat dirasakan. Namun, mudahkah mentradisikan budaya oposisi di Indonesia? kan. CENDEKIAWAN Prof. tersebut makin kuat dirasa- Nurcholish Cak Nur" Madjid pernah mengingatkan parpol besar hasil Pemilu 7 Juni 1999 agar tidak berkoalisi dengan partai pemerintah. Kalau bisa, katanya, lebih baik dan ideal bila tidak se- mua parpol besar terlibat di dalam koalisi membentuk pemerintahan, tetapi diatur komposisinya antara pemer- intah dan oposisi secara ket- at. "Sebaiknya dengan pemer- intah dari partai besar, par- tai oposisi pun dari partai besar pula. Kalau partai be- sar bersatu, yang oposisi par- tai kecil, nantinya yang ada frustrasi dan yang berkembang oppositionalisme dan bukan loyal opposition," kata Cak Nur seraya menam- bahkan, "Kalau oppositional- isme sekadar menentang, itu gejalanya sudah ada." Cak Nur menjelaskan, ka- lau komposisinya 51:49 raw- an, bisa saja dengan 60:40 misalnya. "Supaya hukum keseimbangan terjadi, jangan seperti terjadi pada masa lalu, Pak Harto (mantan Pres- iden Soeharto) tahu-tahu membajak negaranya sendi- ri," katanya. Hanya saja, Cak Nur men- gakui, apakah parpol besar mau berbagi posisi semacam itu, di situlah letak per- masalahannya. "Maka saya senang sekali dengan pern- yataan orang seperti Amien Rais (ketua umum PAN) dan Ahmad Soemargono (ketua DPP-Partai Bulan Bintang), yang pagi-pagi sudah menga- takan siap menjadi oposisi. Itu lebih baik dipelihara," tambahnya. Apa yang digagas Cak Nur mengenai oposisi - sebagai upaya agar terjadi hukum keseimbangan, dalam kon- teks kekuasaan- dalam be- berapa waktu terakhir sete- lah hasil pemilu mulai diket- ahui gambarannya, kian kuat menjadi sebuah agenda poli- tik yang menonjol. Terlepas apakah keinginan parpol - pada umumnya yang merasa perolehan suaranya tidak se- suai target dan tidak signifi- kan untuk beroposisi itu dengan partai pemerintah, namun gelora beroposisi EFEKTIF TIKI JNE Hanya Rp 300.000 lamat perusahaan Anda wisata berbahasa Inggris tahun, utin 2 kali sebulan, agian promosi yang efektif undung 67A Denpasar : au gunting & isi formulir 7418 i Efektif Sebagai suatu ide politik, dalam semangat mencapai hukum keseimbangan itu, agaknya fenomena tersebut, khususnya pada era reforma- si yang meniscayakan segala keterusterangan dan keterbu- kaan yang berimplikasi pub- lik, bagaimana pun merupa- kan gejala yang positif dan perlu ditumbuhkan. Masalahnya, apakah untuk mewujudkan kekuatan oposi- si, dalam pengertian yang se- hat dan tidak sekadar untuk menentang partai pemerin- tahdi mana secara faktu- al semasa rezim Orde Baru berkuasa perbedaan pendap- at pun diminimalkan dalam waktu dekat, dengan hasil Pemilu 7 Juni lalu, itu mudah? Tak Mudah Melalui serangkaian dis- kusi, pertemuan, dan wawan- cara dengan sejumlah nara- sumber, diperoleh gambaran bahwa membangun tradisi oposisi ke depan, sesuai hasil Pemilu 7 Juni lalu, tidaklah mudah dan perlu waktu. Para narasumber tersebut adalah dua pengamat sosial- politik, yakni peneliti Puslit- bang Masyarakat dan Kebu- dayaan (PMB) LIPI Ibnu Qoyim Isma'il M.Hum dan Wakil Direktur Pusat Kajian Strategis dan Studi Interna- sional (CSIS) Dr J. Kristiadi, dan politisi senior yang per- nah mengalami masa-masa oposisi diterapkan pada era Orde Lama (Orla), Ny. Supe- ni yang kini dikenal sebagai ketua umum Partai Nasion- al Indonesia (PNI). Prof. Nurcholish Madjid lu terus disosialisasikan ke- pada masyarakat secara luas. Intinya, rakyat mesti diberi pemahaman yang tegas dan transparan bahwa berbeda pendapat itu adalah sesuatu yang lazim di dalam kehidu- pan, apalagi kehidupan ber- politik. Bagi Ibnu Qoyim Ismail, Isma'il maupun J. Kristiadi tidak mudahnya menerapkan sepakat bahwa sebagai se- budaya oposisi di Indonesia buah tataran ide, oposisi per- sebagai sebuah keniscayaan di dalam demokrasi karena selama lebih dari tiga dasa warsa rakyat diwarisi budaya otoriter, di mana pemerintah tidak menenggang perbedaan pendapat. "Untuk Indonesia, praktik oposisi itu masih amat sulit dilakukan. Ken- dalanya, budaya monoloyali- tas yang ditanamkan Orde Baru kepada rakyat Indone- sia selama puluhan tahun tidak mudah diubah dalam waktu sekejap," tambahnya. Sedangkan J. Kristiadi menilai, tidak mudahnya oposisi ditradisikan dalam budaya politik di Indonesia menjadi amat wajar tatkala pemerintahan masa lalu meminimkan terjadinya per- bedaan pendapat dan konflik. "Padahal yang namanya ke- hidupan berpolitik dan berne- gara dalam demokrasi itu memang area konflik, tapi itu tidak diterapkan, sehingga amatlah tidak mudah melak- sanakan oposisi secara ideal," katanya. Meskipun terwarisi bu- daya yang tidak menguntung- kan seperti itu, Ibnu Qoyim Sekarang Ada masakan Sangat Enak di Bali Ayam Tim Ny.Nita RM 008 JI. Gatot Subroto No. 100 Kav. 5 Depan Bank Bali Denpasar Bali Telp. 261154 SPESIAL MENU : Ayam Tim Goreng/Bakar Bebek Tim Goreng/Bakar Bandeng Presto Duri Lunak Burung Dara Goreng Burung Puyuh Goreng Lumpia Semarang • Es puter, dil KEPUASAN ANDA ADALAH TUJUAN KAMI AYAM Kami juga menerima pesanan nasi 100% KAMPUNG aisan, piknik, ulang tahun, dil. C 81081 PERSPEKTIF BARU "Bebas, spontan, lugas dan terbuka". Bersama Wimar Witoelar Setiap hari Minggu 19.00 - 19.40 di Global FM 99,15 Bali Direlay Radio SWIB AM 702 Khz INTERAKTIF MEDIA DENPASAR POS TERBUKTI Karya Nyata MASYARAKAT MENGWI empersembahkan KEJUARAAN "SEPAK BOLA" Piala Bupati Badung Mengwi Putra 23 FORUM VI❜99 Sementara itu, politisi se- nior Ny. Supeni (81 tahun) pu- nya pandangan tersendiri mengenai oposisi. Ia menga- takan, oposisi itu besar kemu- ngkinan tidak terjadi jika tatanan politik benar-benar demokratis. "Kalau semua hal dilakukan dengan benar, tentu tidak ada oposan. Na- mun yang penting dilakukan adalah perlunya mengubah undang-undang dan tatanan politik yang selama ini nggak bener dan cacat hukum," kat- anya. Menurut politisi seangkatan Bung Karno ini, jika sebelumnya suatu kekua- tan menjadi oposisi, tetapi kemudian pemerintah yang berkuasa melaksanakan tu- gasnya dengan benar dan se- suai konstitusi yang bertu- juan memakmurkan rakyat MENARA 105,8 FM di segala bidang, tentu tidak akan menjadi oposisi lagi. Walaupun begitu, Supeni menilai oposisi sebagai se- suatu yang bagus. "Oposisi itu bukan musuh, jangan karena memiliki pendapat yang ber- beda, terus disebut oposan. Jangan mudah curiga, kare- na biasanya orang yang curiga itu karena ada yang ditutup- tutupi. Beda pendapat itu bi- asa, tapi harus dibicarakan secara baik dan tidak hanya mengikuti kehendak penguasa," katanya. Bukan Musuh Penekanan bahwa oposisi bukan musuh yang disampai- kan Ny. Supeni itu, menurut Ibnu Qoyim Isma'il dan J. Kris- tiadi, merupakan suatu up- aya strategis yang harus men- jadi keinginan dan harapan bersama, jika menginginkan oposisi itu menjadi kenis- cayaan demokrasi di Indone- sia masa depan. Kedua pen- gamat ini berpendapat, pe- mahaman mengenai oposisi bukan musuh, namun justru mitra yang sama-sama pun- ya kepentingan untuk menja- ga aturan main kekuasaan dalam mengelola negara yang perlu terus disosialisasikan secara luas kepada masyarakat. Kristiadi juga menyetujui bahwa untuk menyeimbang- kan hukum seperti dinyata- kan Cak Nur, keberadaan oposisi itu menjadi prasyar- at utama. "Karena memang harus ada keseimbangan dan saling kontrol, di sini lah le- tak pentingnya ada oposisi itu," katanya. Ibnu Qoyim Isma'il - dengan merujuk pada konsep ajaran Islam membenarkan pula pandan- gan Cak Nur bahwa oposisi itu tercermin dalam konsep dualitas" yang termaktub di dalam Kitab Suci Al-Qur'an, seperti adanya siang-malam, lelaki-perempuan, panas-din- gin, dan kalah-menang. Menurut Kristiadi, ra- mainya keinginan parpol un- tuk menjadi oposisi bukan karena parpol itu merasa "kalah" dalam pemilu. "Teta- pi justru itu menunjukkan sikap ksatria dan gentleman," tambahnya. in.de Hal 11 Budaya Otoritarian RADIO MENARA FM 105,8 PRSSNI: 210-VII/1980 105,8 MENARA FM Dari Pulau Dewata kami hadir dengan musik- musik berkualitas serta informasi-informasi rancak KONSULTASI GRATIS DI RADIO 105,8 MENARA FM BALI IKUTI ACARA: "KELUARGA SEHAT PHAPROS" HARI JAM : SETIAP SABTU (DI BINGKAI NOSTALGIA) 11.00-11.30 WITA PEMBICARA dr. SRI BUDAYANTI & PT. PHAPROS (AGEN PT. RAJAWALI NUSINDO) JANGAN LEWATKAN, TOPI,K-TOPIK MENARIKSEPUTAR KESEHATAN DAN JIKA ANDA MEMPUNYAI MASALAH KESEHATAN, PASTIKAN KELUARGA SEHAT PHAPROS MENJADI TEMAN ANDA. ACARA INI DIDUKUNG: -PT. PHAPROS (AGEN TUNGGAL PT. RAJAWALI NUSINDO) PT. RADIO MENARA FM BALI. JL. GATOT SUBROTO 1/37 TELP. 411139 FAX. 411139 DENPASAR-BALI B. 90 OPOSISI itu binatang? Ya, sekurang-kurangnya selama 40 tahun, oposisi memang tampak dan dimunculkan sebagai bina- tang di Indonesia. Dia ad- alah kelompok atau sikap yang diharamjadahkan oleh penguasa. Dia adalah sikap dan kelompok yang suka usilan, kerjanya tak lain dari mendiskreditkan pe- merintah, lebih pas dibaca "penguasa", atau menurut istilah Orbanya, meron- grong kewibawaan pemerin- tah. Lagi pula, negara kita ini bukan negara liberal, tetapi negara demokrasi kekeluargaan. Karena itu oposisi haram total hukum- nya. Di antara keluarga tidak ada ceritanya saling menjatuhkan. Yang ada hanya saling mendukung, saling membantu, dan sal- ing baik-baikan yang lain. Bisa dimengerti apabila pada zaman Orla maupun Orba, kelompok oposisi atau langkah beroposisi dinyata- kan terlarang, dicegah bah- kan ditekan. Akibatnya, banyak tokoh yang mencoba melakukannya dipaksa ma- suk penjara, dicekal, dikuci- lkan bahkan diculik, yang tidak jarang berujung den- gan pengucilan dari dunia. Sutan Syahrir meninggal setelah sekian tahun meni- kmati "hotel prodeo" dan baru diizinkan mendapat- kan perawatan kesehatan di Jerman setelah ajal men- jelang tiba. Mochtar Lubis mendekam di kamar hotel berterali besi selama beber- apa tahun dan baru bisa keluar setelah terjadi pe- rubahan politik dan pergan- tian penguasa. Sejumlah aktivis politik sampai sekarang masih belum dike- tahui ke mana rimbanya, walaupun beberapa di ant- aranya sempat pulang sete- lah mendekam dalam pen- culikan. Walaupun dikategorikan anak haram jadah, tidak be- rarti oposisi mati di Tanah Air. Di sela-sela hujatan dan tekanan terhadap kelompok dan sikap oposisi, binatang politik yang satu ini masih tetap hidup meskipun han- ya di benak dan sanubari be- berapa orang saja. Toh, suara oposisi terdengar juga di bentang kekuasaan otori- tarian selama 40 tahun. Bahkan, binatang kotor itu sempat menggonggong sedi- kit keras beberapa tahun sebelum jawara Orde Baru ter-lengser-kan bulan Mei tahun lalu. Di mata para penganjurnya, oposisi meru- pakan bagian integral dari apa yang dinamakan sistem dan proses politik demokra- si. Dengan kata lain, adalah "hil yang mustahal" apabila KOLOM Oposisi Oleh Kasubmahardi W. kita membangun masyarakat demokrasi dengan tetap mengharamkan oposisi. *** KINI binatang buruk rupa lagi nista pada masa Orla dan Orba itu muncul dengan pe- nampilan apik serta memi- kat. Dia tidak lagi binatang, tetapi suatu makhluk khay- angan yang punya fungsi dan peran penyelamat rakyat. Dia adalah makhluk kayanngan yang bertugas mengawasi proses demokrasi agar dapat berjalan mulus, lurus dan tu- lus. Tanpa oposisi, demokra- si akan berjalan berbelit-be- lit, dan mengakibatkan kekuasaan terkonsentrasi pada penguasa sehingga rakyat terbelit oleh sembelit politik. Rakyat hanya sebagai alamat, sementara kekua- saan yang dialamatkan kepa- da mereka terus berada di tangan penguasa. Tugas utama oposisi ad- alah mengontrol jalannya pe- merintahan. Ini berarti juga mengontrol jalannya peng- gunaan kekuasaan oleh pen- guasa. Arti yang lebih elistis mengatakan, tugas oposisi adalah mengontrol jalannya pelaksanaan kepercayaan rakyat oleh pemerintah. Di sini makna oposisi sebenarn- ya sangat indah dan luhur, bukan seperti yang digambar- kan oleh penguasa Orla dan Orba. di Halaman 3 unya andil membunuh oposisi. Rakyat semacam ini mudah sekali dikibuli penguasa melalui slogan- slogan atau ideologi politik yang sebenarnya keliru. Mari kita renungkan. Beta- pa mudahnya kita meneri- ma kebenaran ideologi slo- ganistis yang mengatakan di binatang menjijik bahwa demokrasi kita bu- mata rejim otoritarian? Ada kan demokrasi liberal, teta- dua pasalnya. Pertama, sep- pi demokrasi kekeluargaan erti yang sudah dikemukakan atau demokrasi Pancasila. di atas, pihak penguasa Padahal setelah sekian sendiri memang tidak meng- tahun kita bernegara, den- bermacam-macam hendaki kritik atau pihak gan yang melakukan kritik. Mere- demokrasi yang khas Indo- ka bersikap dan bermental nesia, artinya bukan liber- feodal, menempatkan diri di al, demokrasi tidak pernah atas rakyat, lebih pintar tumbuh di negara kita, kec- ketimbang rakyat, karena itu uali pada awal-awal kemer- selalu lebih benar ketimbang dekaan sampai lahirnya rakyat. Rezim yang kelewat Dekrit Presiden tahun 1957. otoritarian bahkan berangga- Mengapa kita dengan pan bahwa penguasa can do mudahnya menerima dok- no wrong. Yang selalu wrong trin yang mengatakan bah- itu adalah rakyat, karena itu wa untuk kepentingan perlu digebuk, diculik bahkan ekonomi kita harus bersedia dikirim ke Sukabumi atau membungkam mulut kita? Balikpapan (makna kiasan). Betapa naifnya ideologi Pada dasarnya, penguasa yang kita serap yang men- semacam itu memang alergi gatakan bahwa kritik atau terhadap kritik. gerakan oposisi akan meng- ganggu kemanan dan meng- hancurkan pembangunan. Mau tidak mau, kita me- mang masih bodoh, atau kalau bukan itu, kita me- mang penakut. Kerakusan juga bisa membendung jalannya oposi- si. Penguasa yang rakus tidak ingin mendapat hambatan dalam berakus-rakus ria. Kri- tik berarti mengurangi atau menghilangkan kesempatan Militer juga punya andil untuk melampiaskan keraku- yang tak kalah besarnya sannya. Seperti kita ketahui, dalam membunuh oposisi. ada hubungan yang amat de- Militer masuk politik pun- kat antara kekuasaan dan ya dua macam kekuasaan, kerakusan. Orang bisa saja fisik dan politik. Tetapi itu berubah menjadi rakus sete- bukan yang terpenting. Den- lah dia berkuasa. Orang yang gan dua kekuasaan itu, mi- memang punya bakat rakus liter punya dalih-dalih poli- akan menjadi semakin tamak tik untuk menggunakan begitu dia memegang kekua- kekuatan fisiknya. Contoh saan. Ketika masih ber- kongkretnya, untuk mem- Tugas tersebut dijalankan pangkat rendah dia suka pertahankan kekuasaan melalui kritik atau penilaian. main selundup barang, men- Soeharto, militer bersedia Bagi telinga penguasa otori- jadi jagoan KKN ketika dia menggunakan senjatanya untuk menangkap, menyik- tarian, apalagi yang memliki memegang jabatan tinggi. jago kepruknya di kalangan Kedua, letak kesalahan sa bahkan membunuh militer, kata "kritik" itu men- tidak sepenuhnya ada di pi- rakyat yang sebenarnya jijikkan, di samping mengeri hak penguasa. Rakyat sendi- harus mereka lindungi. Ala- kan. Bagi mereka, kritik ad- ri pun juga bisa ikut menan- sannya adalah dalih politik, alah mencari-cari salah, amkan sahamnya. Rakyat demi stabilitas dan mencemooh dan memper- yang penakut memberikan keamanan. Stabilitas siapa malukan. Padahal, kata kri- kesempatan besar kepada dan keamanan siapa? Sta- tik itu sendiri berarti netral, penguasa untuk mengubur bilitas penguasa dan yaitu penilaian atau penim- oposisi. Rakyat semacam ini keamanan penguasa. Tak bangan kebijakan atau lebih senang mengikuti apa lain dan tak bukan, akhirn- pendapat. Mengkritik adalah kata penguasa, ketimbang ya adalah stabilitas dan mengulas, menilai, menim- harus berhadapan dengan keamanan mereka sendiri. bang suatu pendapat atau ke- ancaman maupun penangka- Mengapa begitu? Mereka bijakan untuk menemukan pan. Rakyat yang rakus pun- adalah bagian integral dari titik-titik positif maupun ya andil yang lebih besar lagi. kekuasaan atau penguasa. negatifnya. Atau dengan sed- Ketimbang melakukan oposi- Anda kurang percaya? Coba erhana dapat dikatakan si atau kritik kepada pengua- dengarkan baik-baik setiap mengkritik adalah menemu- sa, lebih baik ikut saja bera- ada wawancara wartawan kan mana yang baik dan kur-rakus ria. Inipun sudah dengan penguasa militer. mana yang tidak dan kurang ada dalih pendukungnya. Ko- Mereka sering menyapa baik. Kritik yang bagus, kon- rupsi sudah menjadi budaya wartawan dengan "kalian", struktif begitu, tidak hanya kita. Rasanya sudah valid, sementara wartawan menemukan yang baik dan walaupun mereka harus me- menyebutnya sebagai "bap- buruk, tetapi juga mengaju- nerima konsekuensi menda- ak". Siapa orangnya yang kan usul perbaikan. pat cap sebagai bangsa yang bisa dan boleh mengkalian- memang korup dari sono-nya. kan orang lain kalau bukan penguasa, atau yang me- RAKYAT yang bodoh juga megang kekuasaan? Tetapi mengapa oposisi yang sebenarnya begitu mulia kodratnya itu sempat menja- SAKA MELATI TICKETING TELP. 243818, 239717, 247295 (HP) 08123927065 BOURAQ AIRLINES BOING 737 HARGA KHUSUS BOOM SOUVENIR KHUSUS DENPASAR SURABAYA - JAKARTA BALIKPAPAN - DLL BATAM TIKET DIANTAR LIBUR TETAP BUKA Hub: TIKET+ HOTEL Suryani, Edi, Adi, Aryadi, Sri Yoni, Rika. PAKET-MURAH DENPASAR-SURABAYA DENPASAR-JAKARTA TELAH DIBUKA DI ACHMAD YANI 295 (HARI KERJA) PHONE: (0361) 430546 DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80364 Telp. (0361) 701812,701954,701797/Fax. (0361) 701907 Universitas Udayana untuk semester ganjil tahun ajaran 1999/2000 akan menerima mahasiswa Program S1 Ekstensi dan Diploma untuk: 1. Program Ekstensl: (1) Fakultas Pertanian, a.Program Studi Ilmu Tanah; b. Program Studi Agribisnis; (3) Fakultas Hukum (4) Fakultas Sastra, a. Program Studi Sastra Inggris. c. Program Studi Agronomi; d. Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan; e. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. (2) Fakultas Ekonoml, (5) Fakultas Teknik, a. Jurusan Teknik Sipil; b. Jurusan Arsitektur c. Jurusan Teknik Mesin; d. Jurusan Teknik Elektro. a. Jurusan Akuntansi; b. Jurusan Manajemen; C.70790 *** PESTA REJEKI 20% KOMISI DI INTERNATIONAL JAPANESE RESTAURANT "FUKUTARO" caranya mudah : Datang, antar, dan informasikanlah kepada tamu anda, untuk menikmati masakan khas Jepang dengan harga yang relatif murah dan service yang memuaskan dari Kami. Segeralah hubungi Kami : 752827-753279 Jl. Legian 118 Kuta - Bali C 70791 Lomba Foto Wisata Bali'99 Dalam rangka ulang tahun Bali Post ke-51 dan ikut mendukung promosi pariwisata Bali, Bali Post, Fuji Film dan Global FM 99.15 mengadakan lomba foto tentang wisata Bali. Syarat-Syarat Lomba Foto Wisata Bali Lomba foto terbuka untuk umum Foto yang dilombakan berwarna dan dikirimkan dalam ukuran 10 R langsung ke Bali Post jalan Kepundung 67 A Denpasar Bali. Semua foto harus dibuat dengan film Fuji dan dicetak diatas kertas Fuji h) ahaan kami hun Car Kamera mal Pesiar/cruise go Estate ..........E-mail. m da tangan dan Nama Dari Tgl. 18 Juli s/d 8 Agustus 1999 GUNTUR FC AS LAVIOLA KORINDO SEMILANK FC FM 99.15 RADIO GLOBAL TERKINI DESA ADAT Di Stadion MENGWI PUTRA PERKANTI PERSETA 80 MAS BIRLIAN PUTRA MENGWI Acara ini didukung oleh: Bali Post M MENTARI SELULER MENGWI DENPASAR POS PLANET DEWATA impati Seluler MANG DE VCD- Tokoh MENGUNGKAP LANGSUNG DARI SUMBERNYA ERICSSON OT PT. TRIARGA MULYA BDB BANK DAGANG BALI NNgurah graf-S GSM, Jelas Satelindo SATELINDO GSM c. Jurusan limu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Syarat-syarat Pendaftaran: 1. Mereka yang telah mendapatkan Ijazah Program S0 (D1 s/d D4) dan yang sedang atau sudah tamat S1 yang jurusannya sejenis. 2. Tamatan SMU dan atau yang sederajat dan tidak mempunyai hak lagi untuk mengikuti UMP TN (tamatan tahun 1996 dan sebelumnya). 3. Tamatan SMU atau sederajat yang sudah bekerja. Program Diploma: (1) D1 Perpajakan; (5)D3 Perpajakan; (2) D1 Pariwisata Budaya; (6) D3 Pemasaran; (3) D3 Akuntansl; (7) D3 Bahasa Jepang; (8) D4 Pariwisata (4) D3 Keuangan; Syarat-syarat Pendaftaran: 1. Dua buah pasfoto ukuran 4 x 6 cm, kedua telinga dan mulut terlihat, tidak memakai kacamata hitam, pasfoto harus yang terbaru dan dibuat paling lama 6 (enam) bulan sebelum pendaftaran; Bagi lulusan tahun 1999 pasfoto hendaknya sama dengan yang tertempel pada ljazah SMU/SMK; 2. Menunjukkan Ijazah/STTB asli dan menyerahkan fotokopinya yang telah disahkan Kepala Sekolah; 3. Menunjukkan NEM asli dan menyerahkan fotokopinya yang telah disahkan Kepala Sekolah; 4. Membawa identitas diri (Kartu OSIS/KTP/SIM dan lainnya) Pendaftaran dilaksanakan setiap hari kerja mulai tanggal 19 s.d. 31 Jull 1999 di Auditorium Unud, Jalan PB Sudirman Denpasar, setiap hari mulai pukul 09.00 s.d. 14.00 WITA termasuk hari Minggu. Surat Lamaran ditulis tangan sendiri dengan tinta hitam dan bermeterai Rp. 2.000,-yang ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana di Kampus Bukit Jimbaran dengan melampirkan: 1. Tanda Bukti Pembayaran Uang Pendaftaran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) yang disetorkan melalui Rekening Rektor Universitas Udayana di BNI 1946 dengan rekening Nomor: 960.025.035. 2. Bagi yang sudah bekerja harus melampirkan Surat Keterangan Bekerja. 3. Melampirkan salinan NEM atau STTB bagi mereka yang belum mengikuti SO dan bagi mereka yang sudah mengikuti SO harus melampirkan transkrip akademik yang sudah diperolehnya. 4. Pasfoto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar. Testing dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 1999 di Kampus Sudirman Denpasar, secara tertulis/lisan atau Interview di Fakultas/Program Studi masing-masing sesuai dengan pilihannya. Khusus untuk Fakultas Sastra dan Fakultas Teknik hanya akan menerima mereka yang sudah mengikuti SO (D1 ke atas) dan yang sedang menempuh S1 atau sudah lulus. Hal-hal lain yang belum jelas dapat ditanyakan langsung pada waktu pendaftaran. Bukit Jimbaran, 9 Jull 1999 Rektor Universitas Udayana, ttd Prof. Dr. I Ketut Sukardika, Dokter; Sp.MK. NIP. 130327317 C.76248 Foto akan dikembalikan bila menyertakan amplop dengan perangko pengembalian Panitia lomba foto Wisata Bali'99 punya hak publikasi dalam bentuk kalender yang diterbitkan Bali Post Lomba foto dibuka mulai 15 Juli 15 Agustus 1999 Penjurian akan dilakukan akhir Agustus 1999 Pengumuman pemenang pada awal September 1999 di harian Bali Post dan Global FM 99.15 FM Bali Post FM 99.15 RADRO CLONAL TERKINI Juara 1 30 roll film Superia 200/36+ Rp 400.000,- Juara II 20 roll film Superia 200/36+ Rp 300.000,- Juara III 10 roll film Superia 200/36+ Rp 200.000,- 9 Pemenang Harapan memperoleh Kamera Fuji MDL-9 sudah termasuk honor penerbitan dalam bentuk kalender ן FUJIFILM B 500 G. 700 B 500 2cm Color Rendition Chart
