Tipe: Koran
Tanggal: 1999-07-25
Halaman: 06
Konten
4cm Halaman 6 GEBYAR . GELAR SENI MUSIK FILM TELEVISI arena Pornografi KASUS pornografi di media massa mere- bak dan polisi memeriksa sejumlah artis hing- ga pimpinan penerbitan. Lalu, bagaimana penyelesaian hukumnya? Jerat hukum untuk "mengganjar" siapa saja pelaku yang berbugil" sudah jelas terpampang dalam pasal-pasal KUHP, antara lain pasal 282 dan 533. Bahkan, untuk kalangan pers juga sudah diatur dalam Kode Etik Jurnalis- tik (KEJ). Pasal 282 menyeret pers dan orang yang menyiarkan gambar atau benda yang isin- ya melanggar kesusilaan dengan pidana pen- jara selama-lamanya satu tahun enam bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 4.500. Pengedar dan penyimpan dihukum selama- lamanya sembilan bulan, sedangkan pelaku pelanggaran asusila bisa dikenai pidana pen- jara paling lama dua tahun delapan bulan. Sementara itu, dalam pasal 533 disebutkan bahwa pelaku yang mempertunjukkan, men- empelkan, dan memperdengarkan tulisan atau benda yang membangkitkan atau mer- angsang nafsu birahi diancam pidana penjara selama-lamanya dua bulan dan atau pidana denda sebanyak-banyaknya Rp 3.000. Masalahnya, persepsi tentang "melanggar kes- usilaan" dan "membang- kitkan atau merangsang nafsu birahi" justru sering jadi perdebatan yang mengaburkan upaya hu- kum itu sendiri, apalagi sanksi hukum paling lama hanya dua tahun delapan bulan yang tentu saja akan sulit "menghukum" pelaku tindak pidana sampai jera. Lalu, apakah kriteria pornografi itu bisa diwu- judkan, sementara aturan hukumnya sendiri cenderung menilai por- nografi sebagai faguenor atau norma tanpa uku- ran? Pakar hukum Universitas Airlangga (Un- air) Surabaya Prof Dr Philipus M Hadjon, S.H. menegaskan bahwa hukum mengalami kesu- litan untuk menjangkau atau menjerat kasus pornografi karena pornografi atau kesusilaan termasuk faguenor atau norma yang kabur karena tanpa ukuran/batasan yang jelas. Menurut dia, jika hukum tidak mampu men- jangkau tindak pelanggaran pornografi, maka hal itu berarti hukum tidak bisa berdiri send- iri tanpa memerlukan bantuan bidang lain, seperti pendidikan, agama, dan sebagainya, karena itu pandangan para ahli di bidang itu akan sangat membantu. Oleh karena itu, kata dia, penegak hukum merupakan satu-satun- ya pihak yang harus mengkaji konsep por- nografi dari berbagai sudut pandangan para ahli, sebab jika diserahkan kepada hukum ansich akan menjadi perdebatan tanpa akhir. Philipus berpendapat, kasus pornografi yang berkembang seiring dengan kebebasan pers sebenarnya membuktikan bahwa masyarakat jangan semata-mata mengandalkan pada hukum untuk mengatasinya. Menurutnya, masyarakat harus sadar bahwa kasus por- nografi tak bisa diatasi hanya dengan hukum, tapi juga harus dengan upaya meningkatkan taraf pendidikan, menanamkan moralitas keagamaan, karena hanya dengan pendidikan dan agama. Di Leiden, kata Philipus, ada gedung bioskop yang khusus mempertontonkan film-film por- no, namun yang masuk ke dalam gedung terse- but hanya pasangan suami-istri dan tak per- nah dijumpai anak-anak yang ikut masuk. Bagi dia, itu merupakan contoh bahwa jika tingkat pendidikan tinggi maka orang akan bisa bersikap rasional sehingga dapat mem- bedakan mana yang perlu dan tidak perlu dike- ⚫ tahuinya. Karena itu, tegas Philipus, di Barat ada majalah yang khusus menyiarkan gam- bar porno seperti Play Boy, sedangkan di Indo- nesia hampir semua media ikut-ikutan kare- na memang tidak ada yang khusus untuk itu. *** JIKA hukum sendiri sulit menjangkau ka- sus pornografi dan banyak berharap pada bi- dang lainnya-pendidikan, agama/moral, dan sebagainya-agaknya kalangan pers sendiri perlu "membantu" hukum dengan langkah- langkah untuk "membatasi" informasi porno hingga tuntas "sampai di sini saja." Pengamat pers Surabaya Sirikit Syah meni- lai, masyarakat memang suka dan membu- tuhkan informasi tentang pornografi tapi pers tidak boleh "membiarkan" pornografi berkem- bang karena pers memiliki misi mendidik, bukan hanya misi informasi dan hiburan. Men- urut Sirikit yang juga direktur eksekutif Lem- baga Konsumen Pers (LKP) Surabaya itu, jika pers tidak melayani informasi pornografi maka masyarakat tentu tidak akan meminta infor- masi itu. Pers jangan lupa dengan misi men- didik atau mencerdaskan masyarakat. Memang, ada media massa yang memiliki SIUPP sebagai media hiburan, tapi pimpinan media massa harus ingat tiga misi pers yakni informasi, hiburan, dan mendidik. Sirikit menilai lebih jauh, pers yang berisi in- formasi pornografi sama halnya dengan ekstasi atau video porno. Ekstasi, video porno, atau gambar porno itu kalau ditawar- kan kepada masyarakat pasti akan diambilnya, karena itu tentu akan lebih baik bagi kepentingan masyarakat jika hal itu tidak ditawarkan sehingga masyarakat tak mengambilnya. Pandangan Sirikit tampaknya didukung praktisi pers dan kalangan Departemen Pen- erangan (Deppen) Jatim. Praktisi pers Putut mengatakan, seorang wartawan memang tid- ak cukup hanya memiliki kepintaran dalam hal menulis dan wawancara tapi juga harus memiliki wisdom (kebijaksanaan) untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti sebuah tabloid yang mengetengahkan daftar orang Dayak sewak- tu ada perselisihan antara suku Dayak den- gan orang Madura, ternyata informasi atau daftar itu tidak justru membuat masalah menjadi reda tapi justru terjadi kerusuhan karena suku Dayak dan Madura menjadi sal- ing mengintai. Kebijaksanaan pers juga menjadi harapan Kepala Bidang Pers dan Penerbitan Kanwil Departemen Penerangan (Deppen) Jatim Drs Suprawoto MSi. Ia mengatakan pers harus bijaksana dalam bersikap, karena artis yang berpose porno tidak bisa membantah dengan kalimat bahwa foto aslinya bukan syur seper- ti yang ada di media massa. Menurut Su- prawoto, yang menjadi masalah itu bukan trik kamera dalam mengelabui apa yang dipotret dari tidak bugil lalu direkayasa menjadi seo- lah-olah bugil, tapi harus memperhatikan akhir atau dampak dari penyiaran gambar porno itu. Agaknya, upaya hukum untuk menuntaskan kasus pornografi akan sulit karena batasan pornografi sendiri sulit dirumuskan sehingga upaya hukum tidak dapat berdiri sendiri. Den- gan demikian masih perlu sensor dari pemer- intah untuk "membatasi" penyebaran por- nografi. SENISANASINI FESTIVAL BAND SMUNSA-Memperin- gati HUT ke-39, SMU 1 Denpasar (Smunsa) menggelar festival band. Festival ini digelar di Aula SMU 1 Denpasar, Sabtu (31/7) pukul 8.30 wita. LOMBA LUKIS ANAK-Lomba melukis untuk anak-anak akan diadakan Matahari Kuta Square, Minggu (25/7) hari ini, pukul 11.00 wita. Lomba terdiri atas dua kelompok umur, 6- 8 tahun dan 9-12 tahun. Peserta diharapkan mendaftar ke bagian informasi di Matahari Kuta Square, Matahari Legian Plaza dan Ma- tahari Duta Plaza. TEATER OMBAK KUTA-Kelompok Teat- er Ombak, SMUN 1 Kuta, mengadakan pentas pada Senin (26/7) besok, pukul 9.00 wita. Pen- tas ini akan digelar di aula SMUN 1 Kuta, Jl. I Made Bulet, Dalung, Kuta. PEMILIHAN PUTRA-PUTRI RAJUTAN -Debbie Collection bekerja sama dengan Sang- gar Serunai Kasih menggelar "Pemilihan Putra Putri Rajutan 1999" se-Bali dan NTB. Acara lomba fashion bagi anak-anak pra sekolah, TK, dan SD ini akan digelar Minggu (15/8). Peserta bisa mendaftarkan diri di Sanggar Serunai Kasih Jl. Plawa No.65, Salon Lotus Jl. Durian No.10, Amsterdam House Steak & Bakery Jl. Dipone- goro, dan Yuni Jl. Kertha Usadha I No.3 Den- pasar. Pendaftaran peserta ditutup 10 Agustus 1999. SARASEHAN LAGU POP BALI-Yayas- an Seni Denpasar akan mengadakan sarase- han lagu pop Bali. Sarasehan bertema "Melalui apresiasi lagu Bali kita tingkatkan kecintaan terhadap keenian Bali" ini digelar Jumat (30/ 7), pukul 9.00 wita di aula Fakultas Sastra Uni- versitas Udayana, Jl. Nias No.13 Denpasar. Pembicara dalam sarasehan ini dari kalangan praktisi, musisi, dan pengamat musik pop Bali. PAMERAN ANUGERAH SENI-Pamer an lukis yang bertajuk "Anugerah Seni" mulai dibuka Sabtu (17/7) kemarin di Museum Puri Lukisan Ubud. Pameran yang akan berlangsung sampai 10 September dan dibuka Kakanwil Deparsenibud, Luther Barung, ini memajang karya 36 pelukis Bali. (ant) PAMERAN LUKISAN STSI-Sekitar 90 karya akhir semester II dan IV mahasiswa Se- kolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dipamerkan di Gedung Pameran STSI Denpasar, 1-31 Juli 1999. FAJAR "MENCURI WAKTU" - Penyair dan wartawan (kini juga pelukis) Putu Fajar Ar- cana menggelar pameran bertajuk "Mencuri Waktu", 10 Juli hingga 10 Agustus 1999. Pamer- an yang diimplementasikan sebagai "unjuk kata dan warna"-digelar di Gedung Kompas, Jl Gatot Subroto 100 X Kav.9 Denpasar-ini mengeten- gahkan sejumlah lukisan dan puisi karya Fajar. LOMBA SILUET BK-Memperingati HUT ke-54 RI, Forum Anak Negeri menggelar lomba siluet Bung Karno (BK). Lomba terbuka untuk umum, ukuran karya A2 (42 cm X 59,5 cm), te- knis penggarapan bebas. Karya dikirim ke pan- itia Jl. Gunung Agung II H/2 (telp. 424658) Den- pasar 80118, lampirkan konsep karya dan fo- tokopi identitas diri, paling lambat 8 Agustus 1999. Pemenang I, II, dan III mendapat trofi, pi- agar serta uang masing-masing Rp 500 ribu, Rp 300 ribu, dan Rp 200 ribu. Juga diberikan hadiah hiburan untuk 50 karya terpilih. Peme- nang akan diumumkan lewat surat dan media massa. samping. LOMBA KELAUTAN - Serangkaian Pekan Orientasi Kelautan 1999, HUT ke-54 Kemer- dekaan RI, dan Dies Natalis ke-37 Universitas Udayana (Unud), diadakan lomba menulis pui- si, baca puisi dan foto. Lomba yang bertemakan mengenali, mengakrabi dan mencintai laut se- bagai sumber daya dan lingkungan hidup masa depan ini diselenggarakan Rektor Unud dan Ko- mandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Benoa Bali. Lomba menulis puisi dan foto terbuka un- tuk umum di Bali, dengan menyerahkan karya selambatnya 31 Juli 1999, di FS Unud atau di Makolanal Pegok, Benoa. Selain itu juga digelar lomba mewarnai untuk anak-anak TK dan play group, lomba lukis untuk SD, SMTP dan SMU, lomba cerdas cermat dan baca puisi untuk SMTP dan SMU. Pendaftaran lomba ditutup 28 Juli 1999. "Penjelasan lebih lanjut, silakan hubungi I Nyoman Sanggra, SE, telepon 242057," jelas Maria, salah seorang panitia lomba. Bali Post Minggu Umanis; 25 Juli 1999 "Ranggalawe" tak Beri Ruang Bertele-tele PERISTIWA teater di Bali sering berakhir tragis. Eksisten- si yang berhasil dibangun di panggung tiba-tiba "mati" di tangan seorang peresensi. Ter- lebih, media massa yang memuat resensi itu telah doku- mentatif dan menjangkau pub- lik yang lebih luas ketimbang penonton yang menyaksikan pementasan teater itu secara langsung. Barangkali itulah penyebab teater di Bali kehilangan keper- cayaan publik, bukan karena kerja kreatifnya yang mati, tetapi disebabkan kegagalan peresensi menerjemahkan ek- sistensi teater di panggung se- cara komplet ke dalam resensin- ya. Memang tak mudah jadi peresensi, diperlukan apresiasi yang memadai dan pengamatan yang tajam. Seorang peresensi punya semangat terbuka dan ikut mengarungi arus kreativi- tas objek yang akan diresensin- ya. Seorang peresensi adalah jembatan bagi penonton awam yang menonton dan bagi publik luas yang tak sempat menyi- mak peristiwa teater itu. Kare- na itu, peresensi tak cukup han- ya terampil menulis dan punya akses ke media massa. Korban "resensi buta" dalam sejarah perjalanan teater di Bali yang pernah terjadi, salah sat- unya adalah Abu Bakar-keti- ka memanggungkan lakon "AUM" karya Putu Wijaya. Dalam realitas teaternya, salah satu adegan puncak, Abu Bakar bersama kelompok Swa Parfi melakukan penyembelihan see- kor kambing secara nyata. Ade- gan ini memberi impresi kek- erasan, darah dan menakutkan, yang memang pernah dan se- dang terjadi di sekeliling kita. Tetapi, oleh peresensi yang tu- lisannya dimuat media massa waktu itu, tidak diterjemahkan secara kreatif, tetapi diangkat sebagai visual yang vulgar. * Tanggapan atas Resensi Iwan Darmawan Itu dulu. Kini korban dari re- sensi sejenis adalah pementas- an drama "Ranggalawe". Resen- si pementasan itu ditulis Iwan Darmawan (BP Minggu, 18/7) dalam artikel "Pergelaran Dra- ma Ranggalawe, Konflik Besar yang Hadir Tergesa-gesa". Dalam tulisan tersebut dika- takan pementasan drama "Ranggalawe" dihadirkan terge- sa-gesa, hambar, gamang, mem- bosankan, monoton dan mem- bingungkan. Apakah tidak se- baliknya, justru resensi atau tulisan Iwan Darmawan yang seperti itu? Agaknya, banyak penonton atau penikmat yang sangat menikmati pementasan yang Pentas "Ranggalawre" BPM/arb dibawa tiap orang secara terse- yang menyerang tiba-tiba di bar, menjadi latar belakang dari tengah gerimis hujan dan tan pertarungan Ranggalawe dan ah becek, hingga Lawe tewas. Winotan. Visual artistik ini Sementara Lawe sekarat, da memberi pemandangan mistis tang pencabut roh menarik nya- atraktif yang sangat dekat den- wanya. Lawe mati. Sora me- gan ideom teater tradisi Bali nangisi kemenakannya, lantas semisal Calonarang dan Kecak. menikam Anabrang Kemunculan pengemis yang Terakhir adalah adegan ma- mengaku rakyat, tampaknya lu- satya, Istri Lawe diikuti para put dari pengamatan peresensi. pengiringnya mencabut keris. Mengapa pengemis itu semata- Didahului dengan nyanyian lir- mata dilihat sebagai orang gila? ih istri yang mengingatkan kita Padahal, sesungguhnya pada tembang Layonsari kepa pengemis yang mengaku rakyat da Jayaprana menjelang ajal- itu adalah cermin diri kita, nasib nya itu, kerispun menghujam kita, situasi kita sekarang. Keti- dengan dingin dan histeris. ka para elite politik bertarung- Adegan ditutup dengan retori- dalam adegan diwakili Rang- ka si pengemis. galawe dan Lembu Sora - Garapan Berarti muncul tokoh rakyat menyela minta diperhatikan, karena ma- Itulah eksistensi yang telah salah sekarang adalah rakyat dibangun KSB di panggung. lapar. Ketika rakyat dilanda ke- Seperti janjinya, mereka telah laparan, mengapa para elite memberi garapan yang berarti sibuk memperebutkan jabatan? bagi perjalanan teater di Bali. atmosfer mistis tragisnya ter- pindahan adegan satu ke ade- "Ranggalawe" adalah pemen- bangun sempurna dari awal gan berikutnya, akan ditandai tasan di panggung tertutup yang hingga akhir itu. Memang tidak dengan kepergian para pemain- tidak melupakan atmosfer dra- semua aktornya dapat mengek nya secara bersama. Tetapi ini matis. Dan atmosfer ini diang- spresikan dirinya dengan total, lain, yang out stage hanya pem- kat untuk membungkus pemen- ditambah dengan cacatnya tata eran yang tak terlibat pada ade- tasan. Pementasan dibuka den- suara dan kegagalan pada tata gan berikut, sedang yang masih gan nyala-nyala api di sekelil- Adegan yang cukup artistik Pengamatan ini, agaknya, tak lampu, serta adegan perdebatan terlibat tetap di stage. Visual ini ing panggung dalam kegelapan adalah perundingan Sora dan jauh berbeda dengan pengama Raja dan Ranggalawe. Namun, terlihat berkali-kali dalam pe- pekat, lalu bersamaan dengan Lawe. Di situ Sora sebagai pa- tan seorang profesor teater dari semua itu tidak mengurangi dan mentasan itu, misalnya setelah nyanyian seorang lelaki man berusaha membujuk Braun University USA, yakni merapuhkan konstruksi teater Raja mengangkat Nambi, Raja menyerupai suluk, bergeraklah Lawe agar minta maaf kepada Prof. Jon Eny dalam bincang- yang dibangun oleh Kampung dan pengikutnya out stage, se- sekelompok orang yang di satu Raja hingga perang saudara tak bincangnya dengan Prof. Way- Seni Banyuning (KSB) dalam mentara Ranggalawe tetap di tangannya menggenggam keris terjadi. Hal ini divisualkan an Dibia dan Putu Satria Ku- pementasannya di Natya Man- panggung. Kemudian in stage roh dan tangan lainnya memegang dengan duduk bersilanya ked- suma usai pementasan. Dalam dala 12 Juli lalu itu. dan istri Lawe. Demikian juga api-api kecil. ua ksatria itu secara akrab, kesempatan itu, Prof. Jon Eny Ulasan yang mengatakan ketika Lawe dan istrinya sele- Gerakan sekelompok orang itu hanya diterangi nyala obor. memberikan penilaian yang tu- bahwa karakter Ranggalawe sai bercengkerama, istri out seperti sedang bertarung, keris Sambil berdialog mereka mi- lus, bahwa keseluruhan pemen- tak berkembang, sedangkan stage, sedangkan Lawe tidak, ditikamkan ke api yang meliuk- num. Tetapi secara tiba-tiba tasan itu bagus sekali dan ia Raden Wijaya, istri Ranggalawe langsung saja menjadi suasana liuk kecil. Jika pengadegan ini ketika perundingan menajam, sangat senang dapat menonton yang monoton, hanya menunju- kerajaan ketika Raja dan rom- adalah visual perang, mengapa Lawe dan Sora meningkatkan pementasan "Ranggalawe" itu. kan bahwa peresensi amat tid- bongannya in stage. yang diajak berperang adalah intensitas aktingnya dengan Nah, jika seorang profesor teat- ak apresiatif terhadap teater. Nah, menyimak adegan-ade- api? Nah, di sinilah letak kein- menyemburkan minumannya er bisa melihat dengan jernih Rupa-rupanya peresensi lebih gan "yang berpindah cepat" dahan dan hakikatnya yang se- ke nyala api obor itu hingga api dan menikmatinya, mengapa menyukai cara bertutur yang tersebut, bagaimana pementas- tiap orang bisa mendapatkan memanjang secara tiba-tiba. seorang peresensi tidak? bertele-tele, sedangkan "Rang- an ini bisa dikatakan monoton? pengalaman dan bisa memberi Ini menegangkan. Kiranya ada baiknya, galawe" yang naskahnya ditulis Apakah pola perpindahan itu penafsiran tersendiri, jika benar- peresensi lebih banyak belajar dan disutradarai Putu Satria yang mengesankan peresensi benar menyimak adegan itu. Bu- pat aplaus panjang adalah ke- dan memperdalam apresiasi Kusuma tak memberi ruang sebagai suatu hal yang tergesa- kankah dalam filosofi Hindu, tika Ranggalawe menemui ke- teaternya sebelum menulis re- untuk bertele-tele, baik dalam gesa? Jika, ya, tampaknya Tat Twam Asi, membunuh matiannya di sungai Tambak sensi teater. Karena, disadari dialog, pengadegan dan peruba- peresensi harus lebih banyak orang lain adalah membunuh Beras. Tiba-tiba dari gumpal- atau tidak, sebuah resensi pu- han adegan. KSB tampaknya mengamati teater sebelum diri sendiri, "aku adalah kamu" an kain putih yang melayang di nya kekuatan untuk mema- lebih memilih pola dinamis. menulis resensi. memerangi orang lain sama langit, mengucur air ke sentral tikan dan menghidupkan teat- dengan memerangi diri sendiri? panggung, menerpa gundukan er atau kesenian lainnya. Perkembangan pembukaan tanah areal bertarungnya Lawe adegan itu adalah api-api kecil dan Sora. Muncul Anabrang Contoh nyatanya ketika peru- bahan adegan. Biasanya, jika penonton jeli mengamati, per- Kejutan Artistik Secara jujur harus diakui, Joged dan Erotisme (1) Kejutan artistik yang menda- Budi, pengamat teater Bali Joged Bercita Rasa Rendah? Mereka semuanya berharap di- tunjuk ngibing oleh sang penari Joged. Seorang pria yang men- gaku dari Tabanan hampir dalam tiap kesempatan ingin masuk arena berasyik-masyuk dengan penari. suasana yang terkadang riuh. en Jembrana, Badung, dan Ka- Dalam lomba ini, tiap rangasem. Jembrana mengun- penari hanya boleh mencari dang takjub dengan salah satu pasangan pria sebanyak dua penarinya dan Badung men- kali dengan ketentuan kesem- gundang tawa riuh oleh lagak patan pertama diambil dari menggelikan seorang pengib- grupnya sendiri dan baru ke- ing-nya. Ni Putu Sri Novayani, mudian untuk kesempatan penari pertama Joged Jember- penonton. Dalam kesempatan ana, dengan gelinjang sekujur pertama, hampir semua pen- tubuhnya yang sintal mening- gibing menunjukkan kebole- kahi kelincahan nada-nada hannya menari, selain berusa- gamelan pengiringnya begitu ha menggoda penari Joged mempesona. Sementara pen- dengan polah yang cenderung gibing Badung yang masuk are- membadut. na bak orang bloon membuat Pada hari pertama (8/7), Ka- penonton tertawa berderai-de- bupaten Gianyar yang disand- rai. Pentas Joged menjadi ingkan dengan Kabupaten Bangli hadir dengan penari hiburan favorit. Sebelumnya, yang kenes dengan lagak tari pada hari Sabtu (10/7), sete- yang luwes. Dengan baju ke- lah penampilan tiga penari baya yang tembus pandang, Joged Kodya Denpasar, tiba- tiga penari cantik itu mengun- tiba hujan turun dengan deras- dang celetukan "beh beh beh, nya. Giliran pementasan wak- ngiler penonton". Pengibing keti- il Kabupaten Buleleng diali- TONTONAN yang paling menggairahkan pada Pesta Kes- enian Bali (PKB) XXI baru lalu adalah gelinjang tari Joged. Kes- enian yang paling merakyat dan begitu partisipatif dalam pesta seni tahun 1999 ini adalah seny- um sensual tari Joged. Pentas Dilirik genit dan disentuh ki- seni yang paling sensasional pas penari Joged mungkin se- pada gelanggang pamer seni ini buah sensasi yang sulit dilupa- adalah lirikan mata nan binal kan dan bisa-bisa membuat ke- tari Joged. Tetapi apakah pada tagihan. Seorang anak muda arena unjuk seni budaya Bali di yang bertubuh tambun selalu alam reformasi ini, seni pertun- berusaha duduk pada deretan jukan Joged tidak lagi menjadi penonton paling depan agar media pelecehan wanita? mudah di-jawat-disentuh den- Duh, menggairahkan. Dua pu- gan kipas untuk diajak menari luh tujuh penari cantik adu -oleh penari Joged. Ternyata, keindahan syur goyang pinggul. anak muda berwajah tanpa Dengan senyum menantang dosa itu begitu mujur beberapa mereka mengundang penonton kali berlenggang ke tengah are- bermegal-megol erotis. Penon- na. Walau disoraki penonton ton, pria khususnya, dengan karena memang tak bisa me- dada berdebar dan mata mem- nari, pemuda gembul itu cuek belalak, menjadi penasaran. saja. "Emangnya gue pikirin," Lomba tari Joged dan pengibing mungkin begitu prinsip anak binaan? Rupanya di sinilah sia dua yang ada di Bali masing- ga Gianyar berhasil membuat hkan ke tempat lain. Begitu muda yang celingak celinguk sat lomba Joged dan pengibing masing diwakili tiga orang penonton tertawa terpingkal- hujan agak reda, penonton ber- di bawah rindangan pohon itu dengan mata melek-merem itu. itu. Di tengah masyarakat Bali, penari. Ada yang bergelinjang pingkal. Nyoman Suanda, pen- duyun-duyun terbelah dua, cukup membius dan semarak. ada yang menuju Wantilan Lomba Joged dan pengibing khususnya yang dapat dipantau seronok, ada yang genit gibing itu, tampil bak orang Joged memang populer dan yang baru pertama kali diad- dari pentas Joged pada PKB mengedip-ngedipkan matan- buta, berkacamata hitam dan dan ada yang berebutan mas- merakyat. Terbukti, stage Tetar- akan dalam PKB ini agaknya tahun-tahun yang lalu, keseni ya, ada yang pamer kemon- membawa tongkat kecil. Begitu uk panggung Ksirarnawa. ing-tempat lomba Joged itu merupakan wahana pelestarian an Joged menggelembungkan tokan tubuh dengan baju ke- diajak masuk ke tengah arena Tetapi semuanya kecele, kare- digelar selalu sesak. Penon- dan pembinaan terhadap kese- cita rasa rendah yang berkonot- baya transparan, dan ada pula oleh penari, eh, ketunetraannya na di kedua tempat tersebut ton tak hanya kaum pria yang nian yang penyebarannya ham- asi negatif terhadap penari yang sekadar menyinggingkan sembuh seketika. Dengan ber- tak ada joged. Ternyata Joged jelalatan, tetapi juga penonton pir merata ke seluruh Bali ini. Joged. senyum dengan ayunan ping- bagai ulah yang kekonyol- Buleleng digelar di lantai ba- wanita dan anak-anak. Antusia- Soal pelestarian, karena ia me- gul yang malu-malu. Seba- konyolan ia melucu menggoda wah Ksirarnawa. Penonton sisme dan partisipasi yang ting- liknya, ada yang berani ber- si penari. pun begitu tumpah-ruah gi memang diperlihatkan oleh goyang liar. Semua lagak Hari terakhir (15/7) ditutup mengerubunginya. SEMBILAN daerah tingkat penari Joged itu mengundang dengan penampilan Kabupat ●Kadek Suartaya penonton pria, tua dan muda. yang digelar selama empat hari mang fungsional di tengah masyarakat, agaknya tak perlu dirisaukan lagi. Tetapi pem- PENGOBATAN MATA SPESIALIS MATA TANPA OPERASI MATA MATA. MATA Menyembuhkan segala macam penyakit mata Katarak, Rabun, Kabur yang berkaca mata minus, plus, Tidak berkaca mata lagi TABIB INDIA BERPENGALAMAN Hub. Jln. Katrangan No.5 (50 m dari simpang Hayam Wuruk) Denpasar-Bali Buka setiap hari: Jam: 08.00-21.00 Wita, Minggu : 08.00-15.00 Wita IZIN DINKES 050-1995 HaDo BALIS C. 70799 FM *** Pentas Joged di PKB TURUM OF BR PURI CANDRA ASRI, BY PASS TOHPATI TELP. (0361) 463 524, 463 525 PEMASARAN: JL. GATOT SUBROTO 98X Anda ingin menurunkan berat badan? BPM/ks Atdu menaikkan berat badan? Dengan aman dan sehat? Jaminan uang kembali? AMERICAN PRODUCTS Telah dipakai 25 juta customers di 43 negara TELP. (0361) 262 118, 262121, 262 123 FAX. (0361) 262 116 DENPASAR BALI B.28 Hub. 420997-0812 391 1110 C. 76240 BALI TOP HITS Dlower-lings GI HUB. VOUCHER PENDOBRAK CARA KONVENSIONAL LAYANAN CEPAT PESAN VOUCHER ISI ULANG SIMPATI pro Mentari VIA TELEPON Gl Handphone Jl. Raya Seminyak 16 A, Kuta - Bali Telp.733343 Hp.0818-356620, Hp. 0812-380-6161 Kunjungilah Stand Kami di Zone A No. 17 Bali Big Sale'99 HARGA MURAH DAPAT SOUVENIR HILASIA HITS LIST Cassanova New Release FORMULA 9 METAL INVATION wake up A Go Go Rejold Slang Bolong Break Time WORLD CHART SHOW 10% PH CASSAMOVA partme Treatm 105 PIS AFTERTEN THE STATION OF LIVE BALI KISARA I.B.I WARA WIRI Cosmove 105 Damper FM JL Gatot Subroto 98x Dempster Bell (0361) 262121/262018, Fax (0361) 262116, 233020 E-mail: 105fm@pettaxi.com website www.Berong.com B.27 RASANYA siapapun mens nal Tarzan, tokoh jagoan ya dibesarkan seekor induk gor lalu menjadi raja hutan. D generasi ke generasi, reka pengarang Inggris Edgar R Burroughs ini selalu hidup d dikenang. Maklum saja, se pertamakali bukunya dit bitkan 85 tahun silam, cer Tarzan telah dibuat ke dala berbagai bentuk. Mulai d komik strip, kartun di telev sampai film layar lebar deng berbagai versi. Termasuk ve Indonesia yang menampilk Barry Prima atau parodir Brendan Fraser "George Of Jungle". Kalangan industri yang m yadari dongeng rakyat ini p ya nilai komersial tinggi seal tak henti-henti meng sploitasinya. Terbukti sete puluhan tahun, Tarzan te saja laku dijual dalam gaya pun. Beberapa waktu lalu, H lywood Pictures juga mer Tarzan and The Lost City'y dibintangi Casper Van Dh sebagai pemeran utama. mun ternyata karya yang in namun kurang greget ini kur ARTIS Paramitha Rus (33) masih bermain teka- tentang rencana perkawir nya dengan Gunawan ( Sampai detik ini Mitha, sa an akrab Paramitha, men membeberkan kepastian pan dirinya bakal menik Padahal menurut gosip yang beredar di kalangan a dua sejoli ini tak lama bakal melepas masa lajan "Kok percaya gosip-gosip y sumbernya tak jelas. Hub gan saya sama Gunawan mang sudah masuk tahap gat serius dan tinggal sela kah lagi ke pelaminan. Nar untuk saat ini kami belum n emukan tanggal, bulan, bah tahun yang cocok. Jadi, tur saja kejutan dari kami ka undangan khusus untuk wa wan pasti disiapkan," tar Mitha kepada Bali Post d karta. Sambil menunggu pernikahan, dara kelahi Makassar, 11 Agustus 196 BALI PLAYSTATI Tersedia : SONY DUAL SHO PAKET SONY PLAYS HARGA CD GROS Rp. 20.000/3 CD G PlayStation MACAMF ACCESS TERIMA SERVICE JI. P. Tarakan 31 Simpang Dpn. Courts, Tip. 225743 Denp MENTARI Kini Hadi P.Bali dgn nomor 10 c -Pulsa palin dgn hitung per 1 detik -Masa aktif GSM isi ulang da i Satelindo lama (6 bul Dapatkan segera di Hero Libi & Alfa Di UMBUL 2 SPANDUK BALIHO NEON BOX PAPAN NAMA JayaWar ADVERTISING & PROMO JL MELATI 35 TELP/FAX (0361) 234764 DE C SALON MEYRINE SAL -Memancungkan hidung -Membelah bibir/dagu -Membesarkan Payudara -Menghilangkan kantung mat -Langsung jadi tanpa efek sar JI. P. Sebatik 1X Teuku U Denpasar. Telp. 22117 Dika Sal BUKA SETIAP HA JI. Hayam Wuruk 206 D (0361) 242343 SEBELAH SELATAN POMPA B CREAMBATH -TRADISIONAL 222 WELLA -NR LOREAL FACIAL -SARI AYU/SARA LEE -LA-TULIPE/RISTRA/BIOKOS Rp Rp BLESS Rp Telp.242343 TONING -WELLA MULAI Rp 1 -LOREAL MULAI Rp 2 -RUDY MULAI Rp 1 SEMIR -WELLA MULAI Rp 1 -LOREAL MULAI Rp 1 -RUDY MULAI Rp 1 -COLOR SILK MULAI Rp 1 Telp.242343 MANDI-MANDIAN -MANDI LULUR+REMPAN -MANDI SUSU+REMPAH Rp Rp Rp 1 MANDI PEMUTIH REMPAH Rp1 TOTAL BODY MASKER+REMPAH KERITING -KERITING BIASA MULAI -PAPAN MULAI MULAI -GANTUNG -CUCI+POTONG+BLOW Telp.242343 2222 1 Color Rendition Chart
