Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Koran Nusa Bali
Tipe: Koran
Tanggal: 2018-07-28
Halaman: 05

Konten


Color Rendition Chart BULELENG SERGAP an Protes Truk Pertamina Nyemplung Jurang, Dua Tewas Sementara, Kelian Desa Pakra- man Kubutambahan, Jro Pasek Ketut voar Warkadea mengaku, pihaknya telah Nyoman Sudiana, karena diba- gian selangkangan hampir lepas dan ususnya terburai. Kemudian ada kelainan bentuk dibagian kepala kiri, pendarahan di hid- ung kiri, kelainan bentuk di dada kiri sama tulang belikat bagian kiri dan kanan juga kelainan bentuk. "Besar kemungkinan meninggal karena ada benturan dikepala kemudian ada luka berat dibagian selangkangan," bebernya. keg- eser- ema- yang bersurat kepada Kementerian PUPR, Desa pada 26 Juli 2018 lalu, terkait tang- han. gungjawab penanganan kerusakan jalan tersebut. Dalam surat tersebut, kitar pihaknya meminta agar aspal di nuju jalan tersebut dikembalikan seperti gan semula. Atau setidaknya dikemba- njar likan dengan rabat beton, pasca ruas dilakukan penggalian pipa sehingga ena, ggu bisa dilalui warga. Sayangnya, surat san yang dilayangkan belum mendapat oar respon sampai saat ini."Sampai seka- alan rang belum ada kepastian, padahal ung proyek pemasangan pipa itu sudah dua tahun selesai," ungkapnya. Sementara, Kepala Desa Kubutam- suk bahan, Gede Pariadnyana berharap pe-agar BWS segera menindaklanjuti lan keluhan masyarakatnya. Apalagi, warga pu- yang bermukim di Banjar Dinas Tukad disi Ampel dan kerap melintas di ruas jalan ini jumlahnya mencapai puluhan KK. je- gkil "Sebenarnya saya baru menjabat seba- lagi gai perbekel pada Mei 2017. Sedangkan nti, pembangunan reservoar kan 2016 lalu. Tiang tidak tahu persis bagaimana lah perjanjiannya. Tapi setidaknya pemilik de, kegiatan bertanggungjawab, karena ja- di lan ini sangat vital untuk akses ekonomi warga," katanya.k19 lau Tak Berizin ng kelian memang Sangat baru menjabat beberapa bu- lan di Dinas Koperasi dan UMKM, mengaku terus akan engurus melakukan sosialisasi. Seh- anyakan ingga pelkau UMKM di Bule- bedagang leng mendapatkan informasi yang jelas terkait perizinan dan han yang a adalah a dia. kat yang n paham san izin. n dalam Sementara itu dalam pem- binaan UMKM pihaknya juga menyebut untuk saat ini masih kekurangan personel. Terutama dalam pendataan dan kunjungan r, untuk langsung ke lapangan dengan sahanya. jumlah UMKM yang terdata saat gurusan ini. Swatantra ke depannya be- watantra rencana akan mengajukan pen- di pen- K ke kan- yebutkan alani. nya perlu gadaan tenaga lapangan yang khusus melakukan pendataan keberadaan UMKM di Buleleng yang terus berkembang "Tenaga pagi pelaku lapangan kami tidak punya, se Swatantra lama ini masih minta tolong sama elain me- kadus di masing-masing desa permoho- untuk pendataan, kedepannya memang harus ada setidaknya per kecamatan, tetapi kami masih gan dan menyesuaikan dengan anggaran tra yang yang ada," ungkap dia. k23 mudahkan an pem- el dan Restoran n 1- g ra a- di an ke- tih ga ah peluang pengembangan usaha mereka. 23 KEPALA Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng, NUSABALALK Gede Sugiartha Widiada. reditasi B u, bukan hal mu- nih akreditasi B. un menyebut ama dengan lem- kan menggenjot sarana prasana ak lulusan yang an berkarakter. tas kampus ber- ini sedang dalam gunan di wilayah nyuning. paian itu pihaknya pun berharap masyarakat Bali dan Buleleng khususnya dapat asional) -12 Faks (0361)236696 embuktian kami unya perguruan Hindu negeri di berbangga dan memanfaatkan keberadaan STAHN Mpu Ku- an akreditasi ini menjawab kera- kecil masyarakat kata dia. Sebagai erdiri dan dires- turan untuk mendapatkan pen- didikan berkarakter. Apalagi saat ini pihaknya menyediakan ratusa beasiswa untuk mem- peringan biaya kuliah maha- siswa baru. Sementara itu, program ino- vasi lainnya juga disebut dit- erapkan kepada mahasiswanya. Seperti program unggulan yang ditonjolkan pada Kampus STAHN Mpu Kuturan itu adalah Upakara. Selain sebagai media pembelaja- pengembangan UKM, juga seba- ran dalam program studi serta gai wadah bagi mahasiswa untuk bisa berwirausaha. k23 com (Jakarta), Website: www.nusabali.com ab percetakan). Terbit 7 kali seminggu, 16 halaman. gan tugas-tugas jurnalistik) Karena kaget, Sudarta, 41, selaku kernet asal camatan Karangsem. Lingkungan Pebukit, Desa/Ke- F sopir menginjak rem lalu banting stir ke kanan dan menabrak pagar pelindung jembatan dan terjun bebas ke TABANAN, NusaBali Sebuah truk tangki Pertami- na yang mengangkut Gas Elpiji dengan Nopol DK 9532 AZ ter- jun bebas ke Jembatan Sungai Yeh Nu Jalur Denpasar - Gilima- nuk tepatnya di Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Ker- ambitan, Tabanan pada Jumat (27/7) sekitar pukul 03.20 pagi. Akibat kecelakaan tersebut dua orang yang merupakan sopir dan kernet dinyatakan tewas. dasar sungai sedalam 15 meter. Masing-masing korban yaitu I Nyoman Sudiana, 50, alamat Banjar Dukuh Mertajati, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan selaku sopir, dan I Komang kecelakaan maut ini terjadi be- Informasi yang dihimpun, rawal dari truk tangki muatan 13 ribu liter gas LPG melaju dari arah barat (Gilimanuk) menuju dilokasi kejadian dengan kondisi timur (Denpasar). Setibanya jalan menurun dan tikungan tajam ke kanan, diduga sopir mengantuk. jak rem lalu banting stir ke Karena kaget, sopir mengin- kanan dan menabrak pagar pelindung jembatan dan terjun bebas ke dasar sungai sedalam 15 meter. Dengan posisi kepala truk menghadap utara dan pan- tat truk diselatan. Akibat kejadian tersebut sopir dan kernet dinyatakan tewas dengan kondisi men- genaskan. Sementara kondisi kendaraan ringsek, serta gas elpiji pemakai PT Sari Dharma Mandiri, Denpasar yang dibawa ini tumpah mengakibatkan sekitar kejadian bau gas sangat menyengat. Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari mengatakan peristiwa ke- celakaan ini terjadi karena sopir ngantuk. "Sopirnya ngantuk, kemudian terkejut hingga rem Korban Sempat Cucikan Baju Anak AMLAPURA, Nusa Bali I Komang Sudarta, 41, asal Lingkungan Pebukit, Kelurahan/Kecamatan Karangasem kernet mobil korban tewas setelah truk tangki elpiji nyemplung ke jurang di jembatan Yeh Nu Tabanan, selama ini hampir tiap hari mengontak anak bungsunya yang siswa kelas XII IPA5 SMAN 1 Amlapura, I Kadek Riko Prayesta, 17. Sebab, anaknya itu tinggal di kam- pungnya bersama kakek dan neneknya, sedangkan korban bersama istri dan putri pertamanya tinggal di Denpasar. Korban juga sempat membantu men- cuci pakaian anak bungsunya saat pulang kampung terakhir, Jumat (20/7) lalu. I Kadek Riko Prayesta, menuturkan hal itu dite- mui di rumah duka Lingkungan Pebukit, Kelurahan/ Kecamatan Karangasem, Jumat (27/7). Di rumah duka, hadir kedua kakak korban Ni Wayan Putu Asih dan Ni Made Sriadi. Korban sendiri, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Kedua orangtua korban I Ketut Rai dan Ni Wayan Putu, juga hadir di tengah-tengah keluarganya. Mereka terlihat berlinang air mata. Selama ini korban tinggal di mess tempatnya bekerja bersama istri Ni Wayan Sri, 38, dan putri sulungnya Ni Luh Putu Sri Witari, 19. Sedangkan I Kadek Riko Prayesta tinggal bersama kakek dan neneknya, Riko Prayesta menuturkan, ayahnya terakhir pulang kampung, Jumat (20/7), dan tinggal di rumahnya hingga Sabtu (21/7). Kedatangannya menengok sang nenek atau ibu korban Ni Wayan mengalami musibah kakinya patah, Putu karer terpeleset di lantai. Saat pulang, korban sempat bersih-bersih ke seluruh kamar dan halaman rumah, serta menan- yakan pakaian kotor milik Riko Prayesta untuk dicuci. "Sebelum kejadian tidak ada firasat aneh. Selama bertemu ayah, ayah juga tidak banyak bicara. Ayah saya pendiam, dan malu-malu," katanya. Sedangkan istri korban, Ni Wayan Sri terus menangis dan eng- gan bercerita soal suaminya. k16 ISTRI korban Ni Wayan Sri bersama putra bungsunya I Kadek Riko Prayesta di rumah duka, Lingkungan Pebukit, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Jumat (27/7). DENPASAR, NusaBali Aksi seorang pengendara sepeda motor bernama Aldo, 25, yang nekat memukul Polisi Lalu Lintas (Polantas) di di trafict light Jalan Gunung Salak-Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar pada Jumat (27/7) pagi lang- sung mendapat ganjaran, Aldo yang kabur ditangkap warga dan pengendara motor lainnya yang langsung menghakiminya. Aksi nekat Aldo ini terjadi pada Jumat sekitar pukul 08.30 Wita. Saat itu, Polantas berinisial Aiptu JL sedang mengatur lalin di sekitar trafict light Jalan Gunung Salak-Jalan Teuku Umar Barat. Aldo lalu melintas mengendarai sepeda motornya dan bergerak dari arah Barat ke Timur. Pelaku yang memacu kendaraanya den- gan kecepatan sedang tersebut secara sengaja menerobos lampu trafict light yang sudah kondisi merah alias tanda berhenti. Kebetulan, petugas Polantas Polresta berinisial Aiptu JL ini se- dang berjaga di lokasi dan meni- upkan pluit untuk tanda menepi bagi pengendara tersebut. "Si pengendara ini terobos lampu merah dan nyaris menabrak mendadak, sopir justru ke- hilangan kendali hingga terjun ke sungai karena sebelum jem- batan ini TKP memang tikungan tajam kekanan," tegasnya. Kata dia, truk tangki ini ren- cananya akan ke Gatsu Timur usai datang dari Banyuwangi. Hanya saja mengalami ke- celakaan tunggal. "Tadi evakuasi juga dilakukan oleh BPBD Ta- banan, PMI dan petugas kepoli- sian. Memang saat dievakuasi kedua korban sudah meninggal, serta kedua jenazah sudah diba- wa ke rumah duka," ungkapnya. Evakuasi kedua jenazah pada pagi sekitar pukul 05.00 Wita berlangsung dramatis. Dimana tim evakuasi dari PMI Tabanan, Polsek Tabanan, Polsek Keram- bitan dan anggota TRC BPBD Tabanan melakukan evakuasi menggunakan tali. Saat itu jenazah diikat se- mentara dibawah jembatan, ke- mudian ditarik secara beramai- ramai dari atas. Memang medan disekitar jembatan sangat sulit untuk membawa jenazah keatas, sehingga dilakukan alternatif. Kasi Kedaruratan dan Logis- tik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika menjelaskan, saat anggotanya melakukan evakua- si, didapati kedua jenazah sudah terkapar di depan kepala truk Satresnarkoba Polres Gianyar ungkap 4 tersangka kasus kepemi- likan narkoba jenis shabu-shabu dan ekstasi. Uniknya, salah satu tersangka inisial Uci, 45, menyimpan 1 paket klip kecil berisi serbuk shabu disisipkan dalam bungkusan tempe untuk mengelabui petugas. Selain Uci, petugas juga mengamankan tiga anggota jaringannya. Seizin Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Kasatresnar- koba Polres Gianyar, AKP I Gusti Putu Dharmanatha mengungkapkan penyelidikan terhadap Uci dilakukan sekitar 3 minggu. "Informasi yang kami terima bahwa di Lingkungan Candi Baru ada perededaran narkoba jenis shabu. Kita lidik selama 3 min- ggu," jelanya saat rilis pengungkapan kasus, Jumat (27/7). Setelah cukup informasi, petu- gas pun mencegat Uci yang bekerja sebagai penjual kripik ini di Jalan Kartini, Lingkungan Candi Baru, Gianyar, Selasa (24/7). Dibantu Polwan, Uci digeledah, termasuk barang belanjaannya dalam satu kresek. "Dalam kemasan tempe, kami dapati shabu seberat 0,1 gram netto," ungkapnya. pengendara lainnya. Ya, petugas yang sedang berjaga langsung bertindak dengan menghenti- kannya," beber sumber di kepoli- sian, Jumat (27/7) siang. KASATRESNARKOBA Polres Gianyar, AKP I Gusti Putu Dharmanata merilis pengungkapan 4 tersangka beserta barang bukti shabu yang disimpan dalam bungkus tempe di Rupatama Polres Gianyar, Jumat (27/7). Perempuan asal Banyuwangi ini mengakui barang haram tersebut miliknya. Uci pun membeberkan sumber shabu yang ia pesan dari Atas aksi terobos lampu merah itu, Aiptu JL meniup peluit saat melihat korban ini terobos traffic light dan mengarahkan pengguna jalan dari timur menuju barat untuk berhati-hati. Pun pengendara Aldo, diberhentikan sembari diberikan nasehat dan penga- rahan terkait bahaya menerobos lampu merah oleh Aiptu JL. Mirisnya, pengendara tersebut justru tidak terima dan memukul dada petugas yang masih meng- gunakan pakaian dinas lengkap ini. "Tindakan sesuai SOP oleh petugas adalah memberikan peringatan serta bahaya men- erobos lampu merah. Pun mesin motornya dimatikan. Tapi, tiba- tiba saja, dada Polantas Aiptu JL. dipukul tetap bagian kanan. Ke- mudian ia langsung tancap gas," urai sumber tadi. PRESS RELE POLIC Janda Dua Anak Simpan Shabu dalam Tempe ★ Ditangkap Bersama Dua Anggota Jaringannya GIANYAR, NusaBali temannya, WH, 33, asal Jember yang juga tinggal sementara di Lingkungan Candi Baru. "Berselang 30 menit, kita amankan WH di kamar kosnya," jelasnya. Di kamar WH, petugas berhasil mengamankan shabu seberat 0,08 gram netto. Barang bukti ini ditemu- kan berada di atas kasur tersangka. Setelah diintrogasi lebih dalam, keterangan WH pun mengarah pada tersangka inisial MUR yang berperan sebagai pemasok. "Kita langsung pancing dia untuk ngirim barang ke Pasar Sindu Desa Sayan tempat WH berjualan," jelas AKP Dharmanatha. Benar saja, MUR datang ke Pasar Sindu Sayan membawa 4 paket sabu sekaligus. Tanpa babibu, petugas pun langsung mengamankan montir yang tinggal di Jalan Mataram, Gang Samuantiga nomor 6, Kelurahan Legian, Kuta Badung ini hari itu juga sekitar pukul 20.35 wita. "Saat di- geledah, kami temukan 4 paket sabu dengan berat total 0,67 gram netto," jelas Kasatresnarkoba Dharmanatha Selain 3 tersangka berjaringan ini, Satresnarkoba juga mengamankan seorang perempuan inisial MI, 27, asal Banyuwangi, Rabu (13/6) lalu. Apesnya, SPG Kosmetik ini ditang- kap setelah mengalami lakalantas hingga sempat mendapatkan pen- anganan medis di RS Ganesha Celuk, Kecamatan Sukawati. MI kedapatan KONDISI truk pertamina bawa elpiji yang jatuh ke jurang di Jembatan Sungai Yeh Nu Jalur Denpasar - Gilimanuk tepatnya Di Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Jumat (27/7). tangki tidak dalam posisi terj- epit. Namun kedua sopir dan kernet sudah dalam keadaan meninggal dan penuh luka. "Kami bersama dengan polisi, PMI temukan kedua jenazah sudah didepan kepala truk, apa mungkin terhempas atau seperti apa kurang tahu," jelas Trisna. Hingga akhirnya karena med- an membawa jenazah cukup berat, diakali menggunakan tali, lalu ditarik keatas' secara bera- mai-ramai. "Kami tadi secara Pengendara yang melihat. aksi tak terpuci dari Aldo ini langsung mengejarnya. Begi- tupun dengan Aiptu JL ikut Pukul Polantas, Pemotor Nyaris Dimassa mengejar dengan tujuan meng- hindari aksi main hakim send- iri. Sekitar 50 meter dari TKP, pengendara itu pun tidak bisa berkutik setelah sejumlah pen- gendara lainnya menghentikan dan menghakiminya. beramai-ramai mulai evakuasi sekitar pukul 05.00 Wita. Se- lanjutnya jenazah dibawa ke Ambulans PMI untuk dikirim ke BRSUD Tabanan," tegasnya. Kasubid Rawat Darurat Tin- dakan Medik BRSUD Tabanan, Anak Agung Ngurah Putra Wi- rada menjelaskan, jika kedua pasien yang diterima sekitar pukul 07.00 Wita sudah dalam keadaan meninggal. Kondisinya rata-rata penuh luka berat. Yang terparah adalah sopir E GIYAR membawa narkotika jenis ekstasi (inex) seberat 0,1 gram netto. Pengungkapan kasus MI ini ber- mula dari kejadian lakalantas yang mengharuskan dirinya dirujuk ke RS Gansha Celuk. Ketika itu, MI meluncur dari arah Denpasar menuju rumah. saudaranya di kawasan Bangli. Se- mentara ia dirawat, petugas polisi pun mendapati dalam handphone tersangka ada foto mencurigakan. Foto tersebut berupa sebuah plastik klip berisi serbuk warna merah muda. Setelah menunggu pelaku mendapatkan perawatan medis dan dinyatakan tidak mengalami luka be- rat, hanya luka lecet saja, petugaspun melakukan penggeledahan. Dalam kondisi sempoyongan, MI diperiksa badan, pakaian hingga sepeda motor Honda Vario nopol P 4309 UQ yang dikendarainya. Dari jok sepeda mo- tor inilah, petugas menemukan satu buah tas warna biru yang didalamnya berisi bekas pembungkus rokok berisi serbuk inex terbungkus tisu. "Tersangka mengakui kalau itu inex miliknya," jelas Dharmanatha. MI pun lantas digiring ke Polres Gianyar un- tuk mempertanggungjawabkan per- buatannya. Saat diintorgasi kepada petugas, MI mengaku baru sebulan berkenalan dengan inex. "Tersangka sering pakai ini saat dugem," imbuh Kasatresnarkoba.nvi NUSABALI/NOVI ANTARI pengendara itu tidak dilanjut karena korban Aiptu JL merasa iba dengan pengendara itu lan- taran anak yatim piatu. Ia hanya dibuatkan surat teguran dan se- lama diperiksa memang nangis terus," imbuhnya Sementara Komang Sudarta selaku kernet juga mengalami luka berat. Diantaranya terjadi bengkak dan perubahan bentuk dikepala bagian kiri bawah, ter- masuk dibagian pipi dan sudut dagu kiri mengalami kelainan bentuk. "Penyebabnya diduga terjadi benturan keras," ungkap dr Agung. Selain itu dibagian tubuhnya lengan bawah kiri diperkirakan patah, bagian selangkangan luka terbuka, di paha kiri kelainan bentuk, diduga bisa patah atau lepas dari tulangnya. "Jadi kedua pasien kondisinya memang luka berat. Kami sudah melaku- kan pemeriksaan luar menjarit bagian yang memungkinkan dijarit," tegasnya. PENGENDARA motor penganiaya Polantas saat diamankan di Polresta Denpasar. Pantuan dilapangan pagar pembatas jembatan sebagian hancur hilang jatuh ke jurang. DENPASAR, NusaBali Kecelakaan truk Pertamina yang nyemplung di jurang di di Jembatan Yeh Nu Penyalin, Kawasan Banjar Penyalin Desa Samsam, Kerambitan, Tabanan pada Jumat (27/7) pukul 03.20 Wita membuat duka mendalam bagi keluarga korban. Apalagi diketahui, sopir truk I Nyoman Sudiana ternyata baru pertama melintas di jalur maut tersebut. Saat disambangi NusaBali di rumah duka yang terletak di Ban- jar Dukuh Mertajati, Sidakarya, Denpasar Selatan pada Jumat sore kemarin, adik kandung korban, I Ketut Sudarsana, 47, menerangkan bahwa pihaknya mendapatkan informasi kecelakaan yang me- nyebabkan anak ke tiga dari empat bersaudara tersebut meregang nyawa dari rekan kerjanya di Pertamina cabang Gatot Subroto Timur. NusaBali 5 SABTU 28 JULI 2018 Informasi itu baru masuk di keluarga besar sekitar pukul 10.30 Wita pagi. Meski demikian, tidak ada kejelasan terkait kronologis pasti musibah kecelakaan yang merengut nyawa sang kakak. Kemudian, pihak pertamina men- jemput sang istri bernama Ni Nyoman Bersi, 49, untuk bersama- sama menuju RSUD Tabanan untuk memeriksa kondisinya. Barulah setelah tiba di RSUD Tabanan, dikabarkan bahwa sang kakak tewas dalam musibah kecelakaan truk yang dikemudikannya ny- emplung kedalam jembatan Yeh Nu Penyalin. "Informasi awalnya memang sangat simpang siur. Ke- luarga besar tidak nyakin dengan informasi itu. Tapi, pas ada petugas dari Pertamina yang datang un- tuk memberitahu dan membawa keluarga kesana (RSUD Tabanan) untuk memeriksa. Saat itulah, semuanya shock bahkan sampai memukul pintu rumah," tuturnya saat ditemui disela-sela diskusi kepulangan jenazah ke RS Sanglah. Diakuinya, ketidakpercayaan terhadap informasi yang diterima pihak keluarga besar karena se- jatinya rute yang dilalui oleh sang kakak yang memiliki empat orang anak masing-masing Ni Kadek Oktapiani Sudianingsih, 23, Ni Komang Yuliantari Sudianingsih, 19, Ni Ketut Sentiari Sudianingsih, 12 dan I Putu Agus Kertiyasa, 9, ini mengambil gas di Karangasem. Namun, nyatanya dilapangan, ia ditugaskan ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk mengangkut gas bersama rekannya, yang juga tewas dalam musibah kecelakaan tersebut. "Kakak saya ini sudah kerja belasan tahun di Pertamina. Dia khususnya ngambil dari Depo Karangasem menuju Depo di Gatsu Timur. Tapi, kenyataannya dia menuju Banyuwangi. Alasannya karena gelombang tinggi, makanya stok kosong di Karangasem dan dialihkan ke Banyuwangi dan baru kali ini dia kesana," aku Sudar- sana yang matanya masih dalam keadaan bengkak serta tangan kanan luka akibat memukul pintu saat mendengar kabar musibah itu. Meski kehilangan yang men- dalam atas kepergian sang kakak, Sudarsana mengaku bahwa pihak keluarga harus ikhlas. Pihak ke- luarga besar juga akan membawa jenazah ke RSUP Sanglah untuk kemudian dititipkan di kamar jenazah. Untuk proses pemakaman akan dilakukan pada Senin (30/7) mendatang di Setra Sidakarya. Menurut dia, jenazah sang kakak melalui proses pemaka- man karena meninggal dalam Beruntung, Aiptu JL yang tiba tepat waktu langsung men- gamankan pemotor ke dalam mobil untuk kemudian dibawa ke Polresta agar terhindar dari amuk massa. "Pengemudi lain memang sudah panas untuk aniaya. Ya, itu tadi, dia selamat setelah Aiptu JL datang dan mengamankannya ke Polresta untuk kepentingan penyelidikan mendalam," tutur sumber tadi Dari pemeriksaan terhadap pelaku di Mapolresta Denpasar, bahwa ia sangat menyesali aksi Menurut dia, pengendara itu tak terpujinya itu. la berdalih, diberi maaf oleh anggota selaku dirinya mengaku buru-buru dan korban dengan ketentuan tidak menerobos lampu merah. Keke- melakukan keselahan yang sama salannya memuncak setelah melanggar lalulintas, termasuk petugas lantas justru member- menerobos serta melakukan kecelakaan. Terkait upacara di lokasi, pihaknya juga masih men- hentikannya. Atas hal itulah pemukulan. "Perbuatannya itu cari orang pintar untuk memberi ia langsung naik pitam dan Secara terpisah, Kasubag memang membahayakan diri memukul. "Alasannya buru- Humas Polresta Denpasar IPTU sendiri dan orang lain. Meski petunjuk prihal pembersihan buru, makanya terobos lampu Teta membenarkan terjadinya demikian, proses tidak dilanjut- tersebut. "Karena meninggal den- gan seperti ini (kecelakaan), nanti aksi pemukulan terhadap petu- kan dan dia sudah dipulangkan," akan di makamkan. Tunggu tiga terima ditahan. Proses terhadap gas Lantas Polresta tersebut. katanya singkat. dar merah. Selain itu, ia juga tidak Lokasi kejadian banyak dikeru- muni warga yang penasaran terjadinya kecelakaan tunggal tersebut. Tercium bau gas sangat menyengat dilokasi kejadian. Bahkan untuk tidak menimbul- kan kejadian berbahaya seperti terbakar, polisi Polres Tabanan sudah membuat himbauan menggunakan kertas, berbunyi, 'jangan mendekat', 'awas gas berbahaya. Sopir Baru Pertama Tugas Angkut Gas dari Banyuwangi Menurut warga yakni Pe- mangku Mrajapati Banjar Pe- nyalin, Desa Samsam, Keca- matan Kerambitan, I Gusti Putu Suwirya mengatakan dilokasi ini memang Jem- batan Tukad Yeh Nu terkenal angker. Menurutnya ini adalah kejadian yang sudah mendin- gan. Jika dulu sebelum pelinggih di jembatan lama dipindahkan ke jembatan baru sering terjadi kecelakaan. "Sejak tahun 2017 sudah dipindahkan sekarang mereda," jelasnya. Bahkan terkait peristiwa ini sekitar pukul 03.00 Wita ia mendengar memang ada suara terperosok hanya saja tidal terlalu menghiraukan dikira ke- jadian biasa yakni truk mogok. "Begitu keluar sekitar pukul 05.00 pagi mau ke pasar saya lihat sudah ada BPBD, PMI dan polisi evakuasi," tandasnya. d KORBAN I Nyoman Sudiana semasa hidup. tahun setelah itu baru diaben," ungkapnya. Ditempat yang sama, tiga orang anak korban masing-masing Ni Kadek Oktapiani Sudianingsih, Ni Ketut Sentiari Sudianingsih dan I Putu Agus Kertiyasa masih dalam keadaan shock, sementara putri keduanya Ni Komang Yuliantari Sudianingsih tidak terlihat di rumah duka. Bahkan ketiganya tak henti-hentinya menangis atas kepergian ayah mereka, Ditanyai prihal adanya firasat sebelum ke- jadian, putri pertamanya Ni Kadek Oktapiani yang sudah bekerja ini mengaku sama sekali tidak ada firasat buruk apapun. Tera- khir ketemu'sang ayah pada Rabu (25/7) lalu. Dimana, sang ayah beraktivitas seperti biasa di rumah dan mengantar putri bungsu Ni Ketut Sentiari Sudianingsih ke SMP Negri 11, Serangan menggunakan sepeda motor. "Sama sekali ngak ada (firasat). Semuanya normal, adik saya kedua kuliah, ketiga SMP dan terakhir masih SD. Tidak ada tanda-tanda yang menjanggal. Ya, layaknya kehidupan keluarga normal," ujarnya seray amengusap air mata. Meski sang kakak tidak memi- liki firasat apa-apa, lain cerita den- gan putri bungsu korban Ni Ketut Sentiari Sudianingsi. Diakuinya, saat mengantarnya ke Sekolah pada Rabu pagi, dalam perjalanan ayah selalu memberikan motivasi kepadanya agar giat belajar untuk meraih prestasi yang membang- gakan keluarga besarnya. Hal itu diiyakan oleh pelajar kelas 1 SMP tersebut dan tidak menyangka bah- wa itulah pesan terakhir sang ayah kepadanya. Setelah itu, sang ayah berangkat kerja hingga dikabarkan meregang nyawa dalam musibah kecelakaan tunggal. "Saya ngak nyangka juga itu pesan terakh- irnya. Waktu itu saya mengiyakan semua pesan itu. Kalau untuk firasat buruk memang tidak ada," ceritanya. Ditempat terpisah, Klian Ban- jar Dukuh Mertajati, Sidakarya, Denpasar Selatan Made Sukerta, 43, mengaku terkejut dengan in- formasi di media sosial prihal musibah kecelakaan yang dialami oleh salah satu warganya. Menurut dia, informasi yang berseliweran di media sosial tidak serta merta membuat kerabat dan warga mu- dah percaya. Pasalnya, di Banjar belum ada informasi resmi atas kejadian itu. Kalaupun kecelakaan tersebut benar adanya, Made Suke- rta mengaku kehilangan salah satu warga yang kerap terlibat aktif untuk ngayah di Banjar. Setiap kegiatan di Banjar dalam bentuk apapun, korban selalu hadir. "Ka- lau korban ini kehidupan sosial di masyarakatnya sangat baik. Kita sangat terkejut saat mendapat informasi di media sosial. Tentu kitą dari Banjar sangat kehilangan sosok yang sangat rajin dalam setiap kegiatan," tuturnya. dar 2cm