Tipe: Koran
Tanggal: 1997-08-25
Halaman: 07
Konten
ng, 25 Agustus 1997 EKILAS DI-Tanzania Sabtu (23/ bahwa pihaknya akan a pasukan Burundi me- zania. Pada jumpa pers Negeri Tanzania Jakaya kini menggerakkan pa- edua negara dan Tanza- n melancarkan serangan Pemerintah Tanzania in- ngan terhadap kamp pe- ia karena kamp ini berada kwete. (ant/afp) edia Korea Utara melapor- h yang dilanda gelombang mbulkan kerusakan parah tnya Sabtu (23/8), kantor misi bersama badan pa- erta Program Pangan Du- eka datang ke daerah yang Sukchon, Mundok, Onchon meninjau langsung keru- (ant/afp) ARAB-IRAN- Pener- laksanakan 30 Agustus k revolusi Islam di Tehe- jabat penerbangan Arab eing 747-400 milik Iran mingguan antara Tehe- barat Arab Saudi, kata asional Iran sudah me- ntuk menunaikan ibadah udi menandatangani per- an penerbangan langsung mulai mencair antara ke- edua negara itu tegang se- (ant/afp) ECAM-Liga Arab, Sabtu uk membangun bendung- dan mencapnya sebagai rab oleh negara Yahudi. mpok "Hawk", Ariel Sharon angun bendungan di Su- si tepat di bawah Dataran harian Israel. Deputi Se- mammad Zakariya Ismail rovokasi baru dan bentuk (ant/afp) an. - Bekas presiden Serbia erang Radovan Karadzic ta Menteri Luar Negeri 3/8). Dalam suatu komu- zic dan pengikutnya bah- mindari pengadilan mere- mereka terima. "Karadz- adapi risiko mereka aki- damaian Dayton," kata man itu juga mengulangi Serbia Bosnia Biljana rebutan kekuasaan mel- pada Karadzic. (ant/afp) a Bentrok an zone India dan Pakistan, ata jurubicara tersebut, de- gan menambahkan bahwa enembakkan itu berlanjut ngga lepas tengah malam. Jubir itu menolak laporan hak India tentang adanya ku tembak di sektor Kargil an Uri. Juga membantah im jurubicara angkatan da- India bahwa penembakan h tentara Pakistan terhadap sisi-posisi India di Kashmir akin meningkat. Para pejabat India sebelum- a mengakui bahwa bentro- n senjata dimulai oleh pasu- n India yang melepaskan se- tan tembakan ke posisi ten- a Pakistan. (ant/afp) AR TENAGA LEBIH PERKASA DP. 4.750 TOR -221519 INDAH 4 AJUT AT MITSUBISHI MOTORS LE C 70183 WARNA/GREY perluan garment pasar 205 Senin Paing, 25 Agustus 1997 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Bagaimana Memetik Manfaat Tayangan Televisi Oleh karena menonton TV adalah praktik individu, tiap anggota masyarakat pastilah memiliki apresiasi, penafsiran, dan tanggapan berbeda. Semua perbedaan itu harus lebih sering didiskusikan sehingga terjadi apa yang dalam tradisi Bali disebut mablibagan (tukar-pendapat). Dari sini diharapkan timbul pemahaman yang mendalam terhadap acara terlevisi. Di pihak lain, kalau benar acara televisi itu "beracun", proses pembahasan dapat membuat "racun" itu menjadi tawar, tidak tertelan individu secara diam-diam. Dalam proses mablibagan itu, kaum intelektual harus menjadi penggerak dalam memberikan penafsiran yang strategis; seperti apa sebuah acara mesti diberi makna. Inilah salah satu tanggung jawab moral intelektual. Kalau ini bisa terjadi, bukan acara televisi semata yang akhirnya diserap masyarakat tetapi diskusi tentang acara tersebut. DALAM suasana perayaan hari jadi TVRI dan televisi swasta sekarang ini, menarik untuk diperbincangkan cara terbaik memetik manfaat dari tayangan televisi. Dewasa ini sering muncul ke permukaan keluhan masyarakat terhadap pengaruh negatif televisi. Anak-anak yang malas belajar, maraknya tindak kekerasan, menguatnya pola hidup konsumtif, dan segala "penyakit sosial" lainnya, sering menuding televisi sebagai biang keladinya. Pembicaraan dampak negatif televisi muncul secara kuat awal 1990-an seiring dengan makin banyaknya jumlah televisi swasta tampil sebagai pilihan masyarakat, termasuk saluran internasional lewat parabola. Pertama-tama bukan soal jumlah TV swasta itu yang menjadi persoalan, tetapi persaingan yang timbul di antara mereka. Semua saluran televisi berusaha keras untuk menjaring pemirsa sebanyak-banyaknya. Dengan pemirsa yang banyak, mereka bisa menjadi saluran yang favorit, yang memudahkan mendapatkan iklan. Tanpa iklan, stasiun TV swasta tidak mungkin bisa beroperasi dengan baik. Dalam banyak hal misi komersial televisi ini sering lebih menonjol daripada misi sosial lainnya. Dalam upayanya untuk tampil menarik, televisi sebagai media massa tidak bisa membebaskan diri dari masuknya bumbu- bumbu sensasional, seksual (dalam arti luas), dan komersial. Tatkala kompetisi makin ketat, kelihatan bahwa justru bumbu-bumbu tersebut menjadi makin menonjol. Masyarakat sering mengeluhkan kualitas acara televisi yang penuh kekerasan. Acara televisi banyak dikhawatirkan menjauhkan masyarakat dari persoalan hidup sehari-hari. Tayangan seperti itu berlanjut terus karena menurut pihak televisi hal seperti itulah yang disenangi masyarakat. Uraian tersebut tidak bermaksud untuk mengabaikan adanya acara-acara yang baik di televisi. Apa dan bagaimana pun kualitas dan isi acara, yang paling penting dilaksanakan masyarakat dalam aktivitas menonton TV adalah berusaha untuk memperbincangkan terus arti dan makna acara. Pelopornya bisa datang dari kaum intelektual, yang memiliki kemampuan mencerna lebih dibandingkan masyarakat kebanyakan. Kaum intelektual harus rajin memberikan komentar terhadap acara televisi sehingga timbul penafsiran-penafsiran kritis atas acara yang ada. Selain intelektual, masyarakat harus sudi mempercakapkan tanggapan-tanggapan mereka terhadap sebuah acara televisi. Kalau mereka senang mereka bisa mengatakan dengan alasan masing-masing; begitu juga sebaliknya. Kunci permasalahan sebenarnya bukan terletak pada diri Khatami, tetapi justru pada calon Menteri Kebudayaan Ayatullah Mohajerani. Di kalangan kelompok konservatif tokoh ini dikenal sebagai seorang yang amat membahayakan jalannya Revolusi Islam karena sikapnya yang terlalu liberal. Dia dikutuk karena pernah melantunkan pendapatnya tentang kebebasan budaya yang lebih besar di samping seruannya agar Iran mengadakan kontak langsung dengan Amerika Serikat pada tahun 1990. Bagi kaum konservatif, kebebasan kebudayaan sangat berlawanan dengan ajaran-ajaran Revolusi Islam dan sangat berbahaya bagi integritas mental/ moral rakyat Iran. Pembaruan di Iran makin Dekat Secara terbuka tuduhan itu dia akui, tetapi dengan mengajukan landasan-landasan pemikirannya yang menggunakan ajaran Islam sebagai alasannya. Mohajerani dengan tegas mengakui dirinya toleran. Sikap itu justru yang sesuai dengan ajaran Islam, karena Islam juga toleran terhadap pandangan-pandangan yang berbeda. Itulah sebabnya, sejak awal ia menentang keras praktik-praktik yang berlaku di departemen kebudayaan saat ini. Ditandas- kannya, bangsa Iran seharusnyalah melindungi para seniman dan berupaya keras menciptakan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan Gagasan tersebut sebetulnya sudah pernah diungkapkan sejumlah pengamat. Dalam rumusan yang lebih kongkret, para pengamat menyatakan agar orangtua mendampingi anak- anak saat mereka menonton televisi. Maksudnya tentu agar anak-anak bisa memahami acara secara kritis dan ke arah lebih bermanfaat. PERSETUJUAN parlemen Iran terhadap kreativitas, ketenteraman dan kebebasan. seluruh rancangan kabinet yang diajukan Oleh karena Islam pada dasarnya toleran, Presiden Khatami menandai terkuaknya sebuah babak baru dalam kehidupan bangsa Iran. Setelah sekian tahun Iran berada di bawah cengkeraman kelompok konservatif, kini negara itu menapak ke babak baru, yakni pembaruan ekonomi dan sosial. Perbandingan suara di parlemen menunjukkan betapa gagasan pembaruan Khatami mendapat dukungan dari para wakil rakyat, walaupun belum sampai tingkat amat meyakinkan. Kelompok konservatif yang menentang keras rancangan itu mengantongi 96 suara, sementara suara yang mendukung berjumlah 144, sedangkan 20 lainnya abstain. demikian Mohajerani, maka tiap orang yang menerima Revolusi Islam beserta konstitusinya juga harus bersikap toleran. Oleh karena itulah, ujarnya, dia mengutuk tindakan kelompok garis keras terhadap tokoh-tokoh liberal dan intelektual. Dia juga mengutuk aksi pembakaran toko-toko buku dan serangan terhadap staf pengajar universitas. Surat Ini jauh lebih baik daripada anak-anak menelan acara-acara yang ditontonnya sendiri secara to- tal karena lemahnya kemampuan seleksi dan kuatnya daya "sihir acara televisi. Pembahasan dan diskusi bersambung tentang acara-acara televisi, baik di rumah dalam lingkup terbatas maupun di masyarakat dalam lingkup publik, tidak saja dapat menimbulkan sikap kritis pada masyarakat pemirsa, tetapi juga memberikan umpan-balik kepada produser. Sebagai produser, mereka juga selalu mendambakan masukan dari masyarakat sebagai parameter apakah program- program yang mereka tayangkan bermanfaat buat masyarakat atau tidak. Dampak negatif televisi telah merupakan masalah dunia. Negara-negara maju yang lebih dulu memiliki budaya televisi, juga kewalahan terhadap dampak negatif televisi. Indonesia yang mengenal televisi belakangan dan akhirnya menjadi konsumen produksi acara yang diciptakan negara maju, menghadapi dua kesenjangan. Pertama, kesenjangan kultural dalam menonton acara televisi produksi atau imitasi Barat. Kedua, kesenjangan dalam menumbuhkan sikap kritis dalam memahami budaya Barat. Jika ini bisa diterima, maka salah satu kebiasaan penting dikondisikan adalah menumbuhkan sikap kritis menonton TV dengan mendorong masyarakat membiasakan diri untuk memperbincangkan isi acara televisi. Pemilihan dosen teladan untuk Kopertis Wil. VIII (Bali, NTB, NTT dan Timtim) selalu dimenangkan dosen PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang dipekerjakan di PTS. Pertanyaan saya untuk Bapak Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi KTP atau SIM Demikian perkiraan kita, kalau kelompok konservatif garis keras tidak akan membuat revolusi baru. Dosen Teladan Kopertis Tiap tahun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengadakan pemilihan dosen teladan dari PTN dan PTS. Para dosen teladan yang berhasil meraih juara I, berhak mengikuti upacara kenegaraan dalam rangka HUT Proklamasi di Jakarta. Untuk PTN, diwakili satu orang di masing-masing PTN.Na Tanpa Surat Tilang mun untuk PTS, hanya satu orang mewakili Kopertis. Koordinator Kopertis Wil. VIII: 1. Apakah dosen Yayasan yang dimiliki PTS tidak berhak menja- di dosen teladan? 2. Apakah ada aturan yang memang tidak membolehkan do- sen Yayasan menjadi dosen te ladan Kopertis? K. Suastana Denpasar Tanggal 13 Agustus 1997 se kitar pukul 19.15 saya lewat di Jalan Cokroaminoto. Di lampu pengatur lalu lintas depan pom- pa bensin Balun, karena terge- sa-gesa dan keburu waktu, saya melanggar dan kebetulan saya Bali Post Ketahanan Ekonomi yang Tangguh Mengatasi Kemelut Nilai Tukar Rupiah dunia. b. Sistem etatisme dalam arti PRESIDEN Soeharto dalam pidato kenegaraannya 16 Agustus 1997 di depan Sidang Paripurna DPR-RI menyatakan bahwa guncangan dan gejala spekulasi dari waktu ke waktu akan selalu ada. Kuncinya adalah pada ketahanan ekonomi kita sendiri, ketahanan para pelaku dunia usaha, kepercayaan diri dan kesatuan pan- dang antara pemerintah dan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri. bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan, krasi Ekonomi berdasarkan Pan- mendesak dan mematikan poten- si serta daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara. jutkan. Kaidah penuntun yang dimuat dalam GBHN tahun 1993, di bidang pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada Demo- casila perlu dijabarkan secara kongkret, konsisten dan kon- sekuen karena sangat relevan c. Persaingan tidak sehat ser- untuk menjawab hambatan dan ta pemusatan kekuatan ekonomi tantangan perdagangan bebas pada satu kelompok dalam ber- dalam era globalisasi dan ke- bagai bentuk monopoli dan mandirian ekonomi nasional yang monopsoni yang merugikan merupakan komponen utama ter- masyarakat dan bertentangan wujudnya ketahanan ekonomi dengan cita-cita keadilan sosial. nasional. Penerimaan parlemen Iran (Majelis) terhadap Ayatullah Mohajerani yang berwawasan begitu modern, dapat kita pahami sebagai penerimaan wakil rakyat tersebut kepada perubahan dan pembaruan yang dapat dikatakan cukup signifikan. Sikap keras, dogmatik, terlalu peka, dan terlalu bercuriga yang selama ini mewarnai politik Iran di bawah pemerintah kaum konservatif, tampaknya akan segera diubah dengan sikap yang lebih luwes, kooperatif dan toleran. Kalau semula dialog langsung dengan negara-negara Barat tertentu, teristimewa AS, merupakan sebuah langkah yang amat tidak mungkin, di bawah kepemimpinan Khatami hal semacam itu bukannya tak mungkin akan menjadi sebuah kenyataan. Bahkan uniknya, Indonesia masih mampu memberikan pin- Gie, bahwa kerapuhan bank di- Pendapat analis Kwik Kian jaman 500 juta dolar AS dari dana buktikan dari hasil pengetatan cadangan siaga kepada Thailand, likuiditas dengan menyedot uang sebagai perwujudan rasa solida- beredar sebesar Rp 1,8 trilyun, ritas ASEAN. Fundamental eko- mengakibatkan bunga antarbank nomi makro sebagai variabel per- segera melonjak tajam, yaitu dari walian dari stabilitas ekonomi rata-rata 9% menjadi 35%. Hal ini masih cukup menggembirakan merupakan indikasi bahwa per- dan terkendali. Hal tersebut bankan kita masih rapuh yaitu ditandai oleh PDB kita cukup terlampau mengandalkan gali tinggi, tingkat inflasi yang turun lubang tutup lubang per 24 jam menjadi 6,47%. Cadangan devisa (overnight). Di samping itu, jika naik 4 milyar dolar AS selama disimak dari data BI terhadap 1996-1997, pembayaran utang LN pelanggaran 101 bank baik bank pemerintah terus dipercepat, dan pemerintah, swasta nasional, Pada masa-masa lalu, Iran banyak dicurigai defisit transaksi berjalan walau- BPD maupun bank asing campu- negara-negara Islam lain karena selalu berupaya pun cenderung membengkak, ran, ternyata 21 bank melakukan menyebarkan Revolusi Islam-nya, di bawah Khatami kecurigaan semacam itu mungkin akan segera terkikis. Iran tidak akan menjadi sebuah negara yang terisolasi secara total, bukan saja dari kelompok Islam sendiri, tetapi juga dari negara-negara Barat. Jebolnya tembok isolasi bisa berarti munculnya pola hubungan baru antara Iran dan negara-negara lain, baik dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan, iptek, maupun yang lain. Mulusnya hubungan itu akan membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan bagi rakyat Iran. Pernyataan yang disampaikan Bapak Presiden tersebut sangat mendasar, sebab hanya dengan ketahanan ekonomi yang tangguh kita mampu keluar dari kemelut goyahnya nilai tukar rupiah ter- hadap dolar AS. Sikap yang di- sampaikannya itu menjadi sangat penting, di tengah ketidakpastian para pengusaha, karena mungkin mereka selalu was-was dan ragu- ragu melaksanakan proyeksi usa- ha bisnisnya. Presiden menekan kan pula bahwa keputusan me- ngambangkan mata uang rupiah dengan cara menghapus rentang (band) intervensi justru akan mem- beri peluang Indonesia untuk da- pat meneruskan kinerja ekonom- inya yang selama ini dinilai cu- kup baik dan mantap, bahkan oleh beberapa pengamat ekonomi dinilai sangat mengesankan. Cukup beralasan, apa yang di- imbau oleh Presiden. Situasi se- perti ini, lumrah dan merupakan fenomena umum terhadap suatu perubahan atau pergeseran dari rezim ekonomi terpusat ke rezim ekonomi pasar-sebagai suatu tuntutan menghadapi perdaga- ngan bebas dalam era globalisasi yang tidak dapat kita hindari. Kita akan selalu dihadapkan pada tantangan dan hambatan dari kelompok-kelompok kepen- tingan. Dengan ketahanan eko- nomi yang kuat, akan dapat dicip- takan kondisi yang mampu mengelakkan diri dari hambatan dan tantangan serta mampu me- melihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemam- puan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dalam rangka menyejahterakan rakyat. Setidak-tidaknya terdapat dua komponen penting yang terkan- dung dalam ketahanan ekonomi nasional yaitu stabilitas ekonomi dan kemandirian ekonomi. Anggota Redaksi Denpasar Agustinus Dei, Dwi Yani, Legawa Partha, Nikson, Palgunadi, Bali Post Sudarsana, Sueca, Adnyana, Sutiawan, Artha, Alit Suamba, Subagiadnya, Sugiarta, Sutarya, Kasubmahardi, Martinaya, MasRuscitadewi, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi Bangll: Karya, Buleleng: Tirthayasa, Gla-nyar: Alit Sumer- tha, Jembrana: Edy Asri, Karangasem: Dira Arsana, Klungkung: Daniel Fairy, Tabanan: Allt Pumatha, Jakarta: Wisnu Wardana, Muslimin Hamzah, Bambang Hermawan, Darmawan, Sahrudi, Dadang Sugandi, Aloslus Widiyatma- ka, Suyadrya, Djamilah, Rudiyanti, Suharto Oll NTB: Agus Talino, Mur Haedin, Riyanto Rabbah, Raka Akriyani, Siti Husnin, Izzul Kain, Syamsudin Karim, Ruslan Effendi Surabaya: Endy Poerwanto, Bambang Williarto. NTT: Hilarius Laba Yogyakarta: Suharto. Wartawan Foto: Arya Putra, Djoko Moeljono Dilihat dari kedua komponen tersebut, cukup beralasan apa yang diimbau Presiden agar masyarakat tidak perlu panik di hadapkan dengan masalah mero- sotnya nilai tukar rupiah ter- hadap dolar AS. Situasi yang kita hadapi belum seperti Meksiko atau Thailand yang harus me- minta bantuan pinjaman dari dana moneter internasional (IMF). nilai tukar rupiah hampir 309% dalam waktu 18 tahun, atau rata- rata 17%/tahun. Sedangkan Thai- land mengalami kemerosotan 20% dalam beberapa bulan ini. Indonesia bahkan pernah menga- lami devaluasi 50,6% tahun 1978 dan 31% tahun 1993. Tidak ada suasana krisis ketika itu dan tidak ada ribut-ribut dari pihak IMF. Indonesia cukup berpenga- laman mengatasi masalah- masalah seperti ini. Jika toh ada yang panik saat ini, mungkin sudah terlambat, yang penting bukan paniknya yang ditonjolkan tetapi bagaima- na sikap dan profesionalisme per- lu ditingkatkan dalam meng- hadapi perdagangan bebas. Se- masih para pengusaha terlalu mengharap dukungan usahanya dari uang panas utang LN jang- ka pendek, pasti sangat terpukul dengan situasi nilai tukar rupiah kita yang terjadi akhir-akhir ini. Apalagi uang pinjaman tersebut difokuskan penggunaannya un- tuk bidang properti yang sifatnya spekulatif. Pemberian kredit yang relatif masih terkendali yaitu 4% PDB dan jauh lebih kecil diban- dingkan Thailand. Cukup Stabil Dengan kondisi fundamental ekonomi makro seperti ini maka berpapasan dengan pak polisi kita cukup optimis bahwa kondi- yang berseragam lengkap (Pak si ekonomi kita cukup stabil. Gun- Ketut Daro). Bapak polisi terse- cangan terhadap nilai tukar ru- but mengambil SIM C saya tan- piah kita saat ini merupakan fak- pa surat tilang dan beliau me- ta kontemporer yang mudah- nyarankan agar besoknya (14 mudahan bersifat sementara, na- Agustus 1997) saya mengambil- mun cukup memberikan hikmah nya di Polda Bali. Setelah saya cari yang sangat penting bagi kiat-kiat ke Polda Bali di masing-masing kita guna memperkokoh kinerja bagian termasuk di bagian Tilang, ekonomi pada saat ini dan masa ternyata polisi yang beridentitas mendatang. Serka Kt. Daro tidak ada. Kebijaksanaan pengetatan likuiditas rupiah merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan kebijaksanaan moneter yaitu mengambangkan mata uang rupiah dengan cara meng- hapus rentang intervensi. Hal seperti ini pasti berpengaruh ter- hadap bank-bank yang kondisi- nya rapuh dan kurang profesio- nal dalam mengelolanya. Kebijaksanaan pengetatan likuiditas rupiah merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan kebijaksanaan moneter yaitu mengambangkan mata uang rupiah dengan cara menghapus rentang intervensi. Hal seperti ini pasti berpengaruh terhadap bank-bank yang kondisinya rapuh dan kurang profesional dalam mengelolanya. Oleh I Gde Artjana, S.IP. berasal dari dana pasar uang, makin jeli, waspada dan profe- akan sangat besar risikonya sional dalam mendanai proyek- mengingat jika suku bunga antar- proyeknya. Efisiensi manajemen bank naik maka nilai kreditnya guna mewujudkan kemandirian pun meningkat pula. Dalam kon- usaha perlu dibina agar makin disi seperti sekarang ini, dengan tegar dalam menghadapi berba- pola pemberian kredit sindikasi gai gejolak moneter. Sependapat dengan cara revolving underwri- dengan pemerintah, perlunya ting fasility yang biasanya bisa penjadwalan kembali proyek- menekan biaya, akan menjadi proyek dan peningkatan serta mahal seiring dengan makin me- penelitian proyek-proyek peme- ningkatnya bunga antarbank. Un- rintah dan BUMN yang muatan tuk itu diperlukan kehati-hatian impor cukup tinggi. Bila perlu dan profesionalisme para pengu- proyek-proyek tersebut dijadwal- saha. Perusahaan-perusahaan kan ulang dalam rangka mene- yang mengandalkan efisiensilah kan defisit transaksi berjalan. Hal yang mampu bertahan dan eksis ini sesuai dengan Keppres 19/96 serta lulus melewati periode tur- tanggal 27 Februari 1996. Ke- bulensi, seperti saat ini. harusan mencitai dan menggu- nakan produk dalam negeri yang pelaksanaannya diatur Keppres 16/94 perlu dijadikan gerakan nasional. Hal ini sangat penting mengingat produksi yang ber- tumpu pada muatan lokal namun berorientasi ekspor, merupakan jawaban dalam mewujudkan ke- mandirian ekonomi nasional. itu perlu adanya kebijaksanaan terpadu antara kebijaksanaan moneter dan fiskal serta di sek- tor real. Proses deregulasi di sek- tor real yang telah ditempuh se- lama ini perlu dilanjutkan secara lebih konsisten dan mendasar. Di- regulasi yang momentumnya kurang tepat dan kurang seirama dengan tuntutan perkembangan situasi yang berubah dengan ce- pat, tidak membuahkan hasil op- timal. 5. Koordinasi dengan Bank Sentral Negara ASEAN perlu le- bih dimantapkan, agar diperoleh persepsi yang sama dalam me- ngalami masalah melemahnya nilai tukar untuk uang negara- negara ASEAN. Hal ini sangat pelanggaran CAR (capital ade- penting agar tidak ada kesan quacy ratio), 70 bank melakukan seolah-olah konsep-konsep cara pelanggaran 3 L (legal lending bertindak tidak hanya try and limit) dan 18 bank melakukan eror, tambal sulam dan hanya pelanggaran LDR (loan to deposit sesaat. Sumber kerapuhan mata ratio). uang negara ASEAN adalah kri- bank terlalu ekspansif dalam heating ekonomi yang kemudian Data ini menunjukkan, bank- sis ekonomi sebagai akibat over- memberikan kredit dan spekula- dimanfaatkan oleh spekulan tif serta kurang mengatur cash berkaliber dunia. Hal ini disebab- flow dengan baik. Praktik-prak- kan antara lain, kredit macet di kan selama ini pasti akan kesuli- sedangkan ekspor melemah bah- tik pelanggaran yang telah dilaku- sektor properti, impor meningkat tan dalam menghadapi pengeta- kan menurun. Komoditi unggu- tan likuiditas rupiah. Bank yang lan ekspor ASEAN berada pada melakukan ekspansi tanpa dana kelompok yang sama dan bersa- kuat apalagi hanya mengandal- ing satu dengan yang lain di pasar Keresahan yang dialami, teru- kan kepada dana antarbank yang dunia, mengakibatkan terjadi Saya harapkan kepada Ba- tama hanya bagi pengusaha-pe- bunganya makin mahal-pasti fluktuasi nilai mata uang negara pak, apabila saya ditilang mo- ngusaha yang selama ini kurang akan berpengaruh cukup besar ASEAN, sehingga stabilitasnya hon surat tilangnya segera dike- profesional dan tidak memiliki oleh pengetatan likuiditas rupiah. sangat tergantung satu dengan luarkan agar tidak menggang- tingkat kewaspadaan tinggi. Situ- gu kelancaran saya dalam beasi gejolak nilai tukar uang kita Langkah perlu Ditempuh yang lainnya. Para spekulan, cen- kerja. 1. Pada dasarnya sependapat derung akan mengincar negara- betul-betul merupakan ujian yang dan mendukung kebijaksanaan negara yang defisit transaksi ber- d.a. Jl. G. Subroto VI Gg. II/3 ngusaha tersebut, namun sangat kan mata uang rupiah dengan visanya kecil. cukup berat bagi pengusaha-pe- pemerintah untuk mengambang jalan besar dan cadangan de- Denpasar berfaedah dalam rangka pende- cara menghapus rentang inter- wasaan bagi para pengusaha. 6. Upaya-upaya pemerintah vensi guna memperkecil peluang untuk lebih memperkuat basis- para spekulan untuk menggun- basis ekonomi yang melandasi cang nilai tukar rupiah terhadap pertumbuhan antara lain tabung- dolar AS, dalam rangka terwujud- an DN yang menunjang faktor- nya stabilitas nilai tukar rupiah faktor produktivitas, peningkatan guna terciptanya stabilitas kualitas SDM melalui program- ekonomi. Usaha untuk mengata- program pendidikan, demografi, si masalah stabilitas ekonomi kemampuan daya saing, mengha- tidak hanya cukup ditangani dari pus ekonomi biaya tinggi serta aspek moneter dan fiskal, karena menciptakan kondisi politik yang terlalu berat dan mahal. Untuk stabil dan demokratis perlu dilan- I Made Sudarma Sebenarnya, tidak perlu resah, situasi yang kita hadapi sekarang ini tidak asing lagi, karena sudah terjadi sejak 1979. Menurut Kwik Kian Gie, kemerosotan nilai tukar rupiah kita sudah dimulai sejak 1979, dari Rp 639 per dolar AS menjadi Rp 2.615 per dolar AS per tanggal 7 Agustus 1997. Hal ini berarti mengalami kemerosotan 2. Langkah-langkah yang telah ditempuh BI, perlu ditingkatkan sesuai UU No.7 Tahun 1992, bah- kan peran BI sebagai pengawas baik yang bersifat preventif mau- pun represif perlu makin di- tingkatkan. Persyaratan yang ketat terhadap calon pemilik bank, restrukturisasi perbankan dan realisasi self regulatory bank ing merupakan langkah-langkah konsisten yang perlu terus dilaku- kan, agar bank-bank yang ada sekarang mampu menjawab tan- tangan ekonomi global yang makin dahsyat. 3. Para pengusaha perlu 4. Percepatan pembayaran utang LN yang telah ditempuh kinan adanya SAL (sisa peneri- perlu dilanjutkan. Tiap kemung- maan lebih) pada tiap akhir pe- laksanaan APBN sebagai hasil Perhitungan Anggaran Negara, agar lebih diprioritaskan untuk melunasi utang-utang LN. Utang LN secara bertahap perlu diku- rangi guna mewujudkan keman- dirian ekonomi nasional. Sebagai contoh, kredit di bidang properti yang bersifat spekulatif, pada Desember 1993 sebesar Rp 21,8 trilyun, pada tahun 1994 sebesar Rp 33,3 trilyun dan Oktober 1995 sebesar Rp 42,7 trilyun. Rata-rata mengalami kenaikan 28,4%, padahal kenaikan kredit rata- rata sebesar 18,7%. Kredit pro- perti sebenarnya berjangka pan- jang, namun pendanaannya ber- jangka pendek. Kondisi seperti ini, jika dihadapkan dengan ke- bijaksanaan pengetatan likuidi- tas dan guncangan nilai tukar rupiah pasti akan menimbulkan kepanikan. selama ini, menunjukkan kita be- Goyahnya perekonomian kita lum mampu menciptakan ketah- anan ekonomi nasional sebagai perwujudan dari Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pan- casila. Dalam Demokrasi Eko- nomi Pancasila harus dihindar- kan hal-hal sebagai berikut: Halaman 7 Dengan demikian, untuk me- Nasional yang dilandasi Demo- wujudkan Ketahanan Ekonomi krasi Ekonomi Pancasila maka kekuatan ekonomi tidak boleh berada pada perorangan atau ke- lompok namun harus tersebar secara proporsional pada masya- rakat melalui proses pember- dayaan yang sehat dan dinamis. hambatan dan tantangan eko- Jika hal ini terwujud maka tiap nomi dapat kita tanggulangi ka- rena kekuatan ekonomi memili- ki basis yang sangat tangguh. yang menumbuhkan eksploitasi a. Sistem free fight liberalism terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indone- sia telah menimbulkan dan mem- pertahankan kelemahan struk- tural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian DPR-RI. Refleksi Penulis, Ketua Komisi APBN Rupiah Mengambang, Harga Melambung Oleh Pitana SUATU hari di Australia, harga dolar Australia menurun, dari sen menjadi 75 sen. Beberapa teman saya dari Jurusan Ekonomi mengatakan, melemahnya nilai dolar Australia justru baik bagi negara itu. Sebab, demikian argumentasinya, dengan turunnya nilai mata uang Australia maka barang-barang ekspor Australia akan lebih mampu bersaing di luar negeri. Logikanya, barang yang diproduksi di Australia, dengan uang Australia, akan mempunyai biaya produksi lebih rendah kalau dihitung dengan dolar AS. De- ngan biaya produksi yang lebih rendah harga di luar negeri bisa bersaing. Sebaliknya, nilai barang-barang impor akan menjadi rela- tif lebih mahal, karena di luar negeri harus dibayar dengan dolar AS, sedangkan di dalam negeri dijual dengan uang lokal. Dua aki- bat yang berlawanan arah ini pada akhirnya akan menyebabkan meningkatnya ekspor dan berkurangnya impor. Ini akan mendo- rong pembangunan ekonomi yang lebih mandiri. Saya tidak banyak tahu tentang teori-teori ekonomi seperti di atas. Tidak pula paham dengan teori Irving Fisher, teori Keynesian trap, ataupun teori tentang exotic currency. Yang saya tahu, se- bagaimana juga barangkali sebagian besar orang kebanyakan, ada- lah adanya kepanikan yang sangat kentara dengan fluktuasi nilai mata uang yang berlebihan. Ketika rupiah anjlok, atau harga dolar melambung tak terkendali, semua pihak tampaknya berkeringat dingin. Baik kalangan pemerintah maupun swasta. Tidak kurang Presiden Soeharto membahas secara panjang lebar gejolak rupiah ini dalam pidato kenegaraan 16 Agustus lalu. Depresiasi rupiah yang angkanya membelalakkan mata tersebut sempat membuat sua- sana memanas dan darurat." Begitu darurat" dan tidak menen- tunya" situasi, sampai-sampai ada isu bahwa Menteri Keuangan Marie Muhammad meninggal dunia. Entah dari mana datangnya isu tersebut-namanya juga isu! Usaha pemerintah untuk mengendalikan fluktuasi nilai tukar dolar-rupiah tampaknya kedodoran. Muncul kemudian kebijakan untuk menyerahkan kurs kepada pasar. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk menghapuskan ren- tang intervensi (band) tersebut, maka rupiah kini mengambang bebas murni (free floating) tidak lagi mengambang terkendali (managed floating). Berbagai analisis dikemukakan dalam kasus guncangan ter- hadap rupiah ini. Kalau berbagai ulasan tersebut diikuti, ada ba- nyak pendapat yang menarik. Ada yang melihat bahwa berbagai masalah dalam negeri-baik manifest maupun latent-merupa- kan penyebab utama. Hal ini dihubungkan dengan adanya pela- r-ian modal" ke luar negeri. Tetapi ada yang menilai analisis ini kurang kuat, karena guncangan bukan saja dialami rupiah, me- lainkan juga-bahkan lebih parah-oleh peso (Filipina) dan baht (Thailand). Juga ringgit (Malaysia). Ada yang menuding George Soros sebagai spekulan yang sengaja mempermainkan ASEAN. Ada yang menghubungkan guncangan nilai mata uang negara-negara ASEAN ini dengan masuknya Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN. *** Apa pun penyebabnya, barangkali tidak terlalu penting bagi masyarakat. Yang barangkali lebih penting adalah akibatnya. Se- mentara pejabat mengatakan bahwa naiknya harga dolar terhadap rupiah tidak berpengaruh terhadap pariwisata, di lain pihak ba- nyak kalangan praktisi pariwisata berpendapat sebaliknya. Bah- kan diberitakan banyak yang menjadi stres. Naiknya harga dolar yang menyebabkan naiknya harga barang-barang impor dapat di- mengerti masyarakat. Tetapi yang sulit dipahami adalah latahnya barang-barang buatan dalam negeri untuk ikut-ikutan naik. Dari bahan bangunan sampai ke kebutuhan sehari-hari, semuanya me- ngalami kenaikan harga. Alasannya, karena rupiah melemah. Lu- cunya, setelah rupiah sedikit menguat lagi, ternyata harga barang yang telanjur naik sulit diturunkan kembali. Masyarakat kecillah yang harus menanggung beban. Padahal mereka tidak pernah ikut- ikutan berspekulasi dalam perdagangan saham atau bervalas-ria. Bahkan mengerti pun tidak. Catatan Suasana Kongres ke-21 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memasuki hari keempat masih tetap panas. Mungkin pengaruh musim kemarau panjang? Suku bunga deposito berjangka satu bulan bank-bank pe- merintah melonjak sampai 30% per tahunnya menyusul naiknya bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). - Bisa jadi yang banyak duit bingung, yang tidak punya juga bingung, bahkan bengong. Menurut Dirut PLN, Ir. Djiteng Marsudi, mulai Oktober mendatang secara resmi tarif listrik akan naik. Rupanya tidak mau ketinggalan listrik mau unjuk tegangan tinggi. Bang Podjok Color Rendition Chart 4cm
