Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Koran Nusa Bali
Tipe: Koran
Tanggal: 2018-08-10
Halaman: 14

Konten


Color Rendition Chart 2cm 14 NusaBali JUMAT 10 AGUSTUS 2018 LINTAS Mandi di Jacuzzi Hotel, Bocah 3 Tahun 'Terbakar' JAKARTA, NusaBali Keluarga Leny Risdamayanti tak menyangka nasib nahas menimpa buah hatinya saat menginap di Hotel Mercure, JI TB Simatupang, Jakarta Selatan. Anak Leny mengalami luka bakar ketika mandi di jacuzzi hotel elite tersebut. Kejadian nahas itu berawal pada 6 November 2016 silam. Kala itu anak Leny, Romeo Yusuf Bryen dan ayahnya menginap di hotel itu. Lalu Romeo berencana berendam di jacuzzi. Keluar dari lift, Romeo langsung nyebur ke jacuzzi. Tapi pemanas air di hotel itu rusak. Nahas men- impa Romeo, karena air terlampau panas, Romeo mengalami luka bakar 80 persen. Keluarga meminta pihak hotel bertanggung jawab. "Kami berharap supaya ada sentuhan hati dari pihak hotel. Jadi anak ini perlu perawatan sampai dengan usia 15 tahun, Saat ini sudah berusia 5 tahun dan perlu ada biaya pemulihan," ujar kuasa hukum Leny, Rhony Sapulette dalam jumpa pers di Restoran Prohibition, Plaza Arcadia Senayan, Ja- karta Pusat, Rabu (8/8) kemarin seperti dilansir detik. Rhony menegaskan, pihak hotel tidak memberi- kan tanda peringatan yang menandakan jacuzzi itu sedang rusak. Hal itu dianggap Rhony membahay- akan keselamatan tamu hotel. "Celakanya pihak manajemen hotel tidak membuat peringatan tertulis. Biasanya kalau ada perbaikan ada tulisan kegiatan, ini nggak ada. Sehingga menyebab- kan air di dalam kolam renang itu panas dan memba- hayakan keselamatan jiwa," tutur Rhony. Dia berharap Hotel Mercure memberikan ganti rugi dan menanggung perawatan Romeo. Saat ini Romeo sudah berusia 5 tahun dan masih memer- lukan biaya perawatan. "Kami berharap supaya ada sentuhan hati dari pihak hotel. Jadi anak ini perlu perawatan sampai dengan usia 15 tahun, saat ini sudah berusia 5 tahun dan perlu ada biaya pemulihan," ujarnya. Atas hal itu, kuasa hukum pihak manajemen Hotel Mercure, Brian, belum bisa memberikan keterangan. "Jadi kalau sudah memberikan berita dari pihak ko- rban dan mencari keterangan agar berimbang silakan hubungi pihak menajemen. Saya kuasa hukum dari manajemem belum bisa ngasih statement apapun ke media," ungkap Brian saat dikonfirmasi terpisah. Sedangkan salah satu manajemen Hotel Mercure, Heru, mengaku tidak tahu. "Saya nggak tahu, tanya ke pihak hotel saja, saya nggak tahu," jawab Heru. Ayah Cekik Anak Tiri Hingga Tewas MIKSILVER KOMPAS.COM Ayah tiri ditangkap lantaran tega mencekik anaknya hingga tewas di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. POLEWALI MANDAR,NusaBali Ridho Setiawan, seorang ayah ditangkap polisi karena mencekik dan meninju dada anak tirinya, Ahmad Azza berkali-kali hingga remuk. Meski bocah yang baru berusia 2 tahun 4 bulan itu sempat di- larikan ke puskesmas terdekat karena tak sadarakan diri, namun korban meninggal dalam perjalanan. Pelaku mengaku mencekik dan meninju dada korban karena kesal lantaran anak tirinya itu rewel dan buang air besar saat diajak pelaku keluar tak jauh dari rumahnya. Ridho yang baru lima bulan menikahi istrinya, Sahria (22), seorang janda dua anak, digiring ke sel tahanan Polsek Wonomulyo Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (9/8). Warga Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomu- jlyo, Polewali Mandar, ini mengaku menyesal telah membunuh anak tirinya dengan sadis. "Saya cekik dan tinju dadanya sampai tiga kali hingga korban pingsan. Saya lalu gendong pulang ke rumah. Saya beralasan kalau dia jatuh di jalan," jelas Ridho saat menjalani pemeriksaan di Polsek Wonomulyo, Kamis seperti dilansir kompas. Peristiwa itu terjadi pada 27 Juli 2018 lalu. Ridho membawa anak tirinya, Ahmad Azza keluar sekitar 500 meter dari rumahnya, karena istrinya, Sahria sedang mandi. Dalam perjalanan, si kecil Ahmad Azza kerap rewel dan memberontak ingin pulang ke rumah. Pelaku sempat mengendong paksa anaknya yang rewel itu, namun korban tak kunjung tenang. Ridho makin kesal lantaran korban yang rewel malah buang air besar saat ayahnya berusaha mengendong paksa. Ridho naik pitam hingga nekat mencekik leher anaknya hingga korban pingsan. Tak puas mencekik, Ridho juga sempat meninju dada si kecil tiga kali hingga remuk dan tak sadarkan diri. Dalam kondisi bocah kecil itu lunglai, Ridho yang panik lalu menggendong anaknya itu pulang ke rumah. Kepada istri dan keluarganya, Ridho mengaku bahwa korban jatuh hingga dadanya remuk. Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun di perjalanan korban meninggal. Bocah bungsu ini pun langsung dikebumikan pihak keluarga di salah satu pekuburan setempat. Kasus kekerasan terhadap anak ini baru terbong- kar setelah Babinsa setempat mendapat laporan dari sejumlah warga yang curiga bahwa bocah Ahmad Azza meninggal secara tidak wajar. Kapolsek Wonomulyo AKP Jufri Hamid menjelas- kan, petugas yang mendapat laporan mencurigakan tersebut langsung bertindak. Sejumlah saksi dan sanak tetangga korban pun dimintai keterangan soal kronologi kejadian. Petugas makin curiga karena hasil visum dokter puskesmas menyebutkan ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Di leher Ahmad Azza juga ditemukan bekas cekikan dan dadanya remuk. "Hasil penelusuran petugas banyak bukti mengin- dikasikan kuat kekarasan itu terjadi. Setelah semua kita periksa, termasuk tersangka, akhirnya mengakui perbuatannya," jelas Jufri. Istri Ridho Setiawan, Sahria mengaku tak mena- ruh curiga apapun saat anaknya yang tak sadarkan diri digendong ayahnya pulang ke rumah pada 27 juli lalu. Alasannya, selama ini hubungan dia deng korban dan satu anaknya lagi cukup baik. Ia juga tidak pernah melihat tersangka Ridho memperlaku- kan tidak wajar kepada kedua anaknya. "Saya tidak pernah menduga karena selama lima bulan menikah hubungannya cukup baik, termasuk dua anak saya," jelas Sahria. Terekam CCTV, pelaku menggasak Rp 800 Juta JAKARTA, NusaBali Rumah potong hewan (RPH) PT Karya Anugrah Rumpin, Kam- pung Panunggahan Barat, Cibo- das, Jatiuwung, Kota Tangerang pada Kamis (9/8) pukul 03.00 WIB dirampok kawanan pencuri. Setelah menyekap kasir RH itu, dua orang pelaku perampo- kan menggasak uang penjualan daging sebesar Rp 800 juta. Menurut Kepala Polres Met- ro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan, pelaku masuk ke dalam kantor RPH tersebut melalui langit langit ruangan Rumah Potong Hewan Dirampok uang tunai Rp 800 juta itu me- ninggalkan seorang kasir terikat kain selendang di ruangannya. "Ciri-ciri mereka kami dapat dari rekaman kamera CCTV," ujar Kepala Kepolisian Sektor Jatiuwung Komisaris Eliantoro Jalmaf, Kamis (9/8). Menurut Eliantoro, tersangka yang menggenggam senjata api berciri tinggi badan sekitar 165 sentimeter, perawakan kurus, memakai masker topeng hitam, dan berlogat bahasa Melayu. "Ini pelaku yang menodong- kan senjata api ke kasir," kat- anya dilansir detik. Plafon RPH yang dijebol perampok Saat masuk didalam ruan- gan itu, kedua pelaku langsung menodongkan senjata api ke kasir berinisial S. Dalam keadaan terancam S tak berkutik ketika para perampok mengikat kedua kaki tangannya dan menyumpal lantai dua. "Mereka membobol atap dan masuk ke dalam ruangan kasir," katanya dilansir tempo. NUSABALUNANTRA Lokasi Objek Wisata Menyelam Tulamben, tempat meningalnya Ni Wayan Parwati di Pantai Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Kamis (9/8). TOLI-TOLI, NusaBali Sembilan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar men- jadi tersangka kasus pencabulan terhadap seorang siswi SD di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Sembilan anak sekolah dasar itu akhirnya diperiksa oleh tim gabungan dari Dinas Sosial Dan Dinas Perlindungan Perempuan Dan Anak Tolitoli Kasus ini merebak ketika oran tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek terkait insiden yang menimpa korban berinisial A (11) yang juga masih duduk di bangku SD. Laporan itu dilakukan setelah korban A mengaku mengalami tindakan asusila yang dilakukan oleh teman-teman laki-lakinya. Para pelaku bahkan adalah teman sepermainan korban TO 9 Murid SD Jadi Tersangka Pencabulan sehari-hari. Aksi pencabulan ini dilakukan para pelaku di sebuah rumah kosong yang kerap menjadi tempat mereka bermain sehari-hari. Aksi tak senonoh itu bahkan sudah terjadi sejak bulan februari 2018 lalu dan baru terungkap pada 5 agustus 2018. Sembilan bocah laki-laki yang dilaporkan adalah Ma (11), Rf (10), F (10), Mg (11), 1 (11), A (13), A (15), R (13), dan E (14). Kapolres Tolitoli AKBP M Iqbal Alqu- dusy membenarkan adanya kasus tersebut. Menurut Iqbal, para pelaku juga meru- pakan teman sepermainan korban. mulutnya. "Selain disekap, korban juga diancam dan ditodong menggu- nakan senjata api yang dibawa para pelaku dan juga senjata tajam. Korban disekap dengan tangan terikat kain dan mulut di- Adapun barang bukti yang disita sebatang rokok, rekaman kamera CCTV, dan selendang yang digunakan untuk mengi- kat tangan korban. Meninggal Usai Kibarkan Bendera di Dasar Laut Tulamben AMLAPURA, NusaBali Salah satu peserta yang ikut mengi- barkan bendera di dasar laut Ni Wayan Parwati, 37, dari Banjar Rame, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, meninggal setelah berhasil mengibarkan bendera di dasar laut di Objek Wisata Me- nyelam Tulamben, Banjar/Desa Tulam- ben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Kamis (9/8) pukul 10.45 Wita. Padahal selama pengibaran bendera didampingi guide dive, dari awal hingga naik ke per- mukaan laut, tidak ada masalah. Acara pengibaran bendera merah putih yang diselenggarakan My Trip My Adventure itu dipimpin Amirullah, 38, dari Jalan Andara Ujung 2/41 A Pangka- lan Jati Baru Cinere, Depok. Rombongan yang ikut melakukan diving yakni Vero (artis), Inka (artis), Ni Kadek Candrawa- sih (Ketua Komunitas Difabel Gianyar), I Nyoman Astawa anggota difabel dan korban Ni Wayan Parwati. Mereka menyelam didampingi 9 peny- elam yakni I Nengah Mangku Putu, Kadek Ari, Ketut Sudarma pendamping korban, I Made Darma, I Made Teja, I Nyoman Suastika, I Gede Wawan, I Ketut Antara "Jadi korban dan para pelaku ini sering main sepeda bareng. Jadi mereka teman bermain. Peristiwa itu (pelecehan seksual) dilakukan para pelaku di sebuah rumah kosong," kata Iqbal Alqudusy Rabu (8/8) seperti dilansir vivanews. Berdasarkan laporan itu aparat kepoli- sian bersama tim gabungan dari Dinas Sosial Dan Dinas Perlindungan Perempuan Dan Anak Tolitoli memanggil sembilan bocah tersebut bersama orangtuanya untuk melakukan pertemuan. Iqbal menerang- kan korban A juga telah divisum. Hasilnya terdapat luka robek pada selaput dara di kelamin A. • DETIK.COM "Hasil visum et repertum sudah keluar, Selaput dara korban robek," sambung Iqbal. Didampingi para orangtua mereka, anak-anak di bawah umur ini melakukan pertemuan dengan pelaku orangtua pelaku, serta tim gabungan guna membahas perma- salahan dan solusi kasus hukum terhadap sembilan orang pelaku yang masih di bawah umur ini. NASIONAL PLUS Dalam mediasi yang dimotori Polsek dan juga dihadiri oleh kepala sekolah di mana ke sembilan pelaku merupakan siswa di sekolah yang sama, pihak sekolah meminta kepada tim gabungan agar proses pendidi- kan jangan sampai diabaikan meskipun kasus ini masih dalam proses hukum dan saat ini ditangani tim unit PPA satreskrim Polres Tolitoli. lakban. Kerugian sekitar Rp 800 juta. Uang tersebut merupakan hasil transaksi jual beli sapi," ujar Harry Kurniawan. RPH tersebut beroperasi mu- lai pukul 02.00 atau 03.00. Saat itu, kondisi kantor dalam ke- adaan sepi dan menjadi sasaran pelaku untuk mengambil uang di kasir dalam kantor. "Jadi kantor itu enggak pernah sepi atau kosong. Cuma kebetulan saat itu lagi enggak ada orang. Masuklah dia dari plafon," kata dia. Polisi melakukan olah ke- jadian perkara setelah beberapa jam menerima laporan tersebut. Polisi sudah mengantongi identitas dua tersangka pelaku perampokan bersenjata api di RPH tersebut. Dalam rekaman video CCTV, terlihat salah satu pelaku mengeluarkan senjata api. Para pelaku terlihat men- gendap-endap di dalam ruangan. Perampok yang menggondol dan I Komang Kerta. Sebelum menyelam, rombongan itu diberikan penjelasan oleh I Nengah Mangku Putu sebagai instruktur guide diving pukul 10.00 Wita Saksi yang paling mengetahui detik- detik meninggalnya korban Ni Wayan Parwati adalah I Ketut Antara, 35, dari Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, dan I Ketut Sudarma, 25, pendamp- ing korban dari Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu. Saat rombongan mulai menyelam, hingga kedalaman 6 meter di lokasi terdamparnya kapal dagang Amerika Liberty, menurut saksi I Ketut Sudarma, korban baik-baik saja. Saat korban melakukan pengibaran bendera merah putih dari awal sampai akhir selama 13 menit, kondisi korban tetap baik-baik saja. Sebab lanjut saksi I Ketut Sudarma, selama menyelam antara I Ketut Sudarma dengan korban inten berkomunikasi melalui kode-kode. Selanjutnya saksi mengajak korban naik ke permukaan, dan korban tetap mengatakan dalam kondisi baik. ANTARA WONOSOBO, NusaBali Seorang warga Wonosobo tertipu ke- nalannya via media sosial. Komplotan pelaku penipuan ini berhasil ditangkap oleh Polres Wonosobo. Korban yang berinisial H (50) mengalami kerugian hingga Rp 15,7 miliar. Empat pelaku yang ditangkap, dua di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Sedangkan, dua lainnya adalah warga Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Meraka adalah YGK (36) dan satunya WB (36) yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS). "Selain dua warga Tangerang selatan itu, kami juga berhasil mengamankan BIO (41) yang merupakan warga Nigeria dan DAP (45) warga Liberia akhir pekan lalu," terang Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Heriyanto saat dihubungi detik, Kamis (9/8). Dikatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran pelaku utama yakni E yang merupakan seorang warga negara Jerman. Karnaval Anak-Anak JFC Seorang anak menangis saat mengikuti Kids Carnival Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-17 di Jember, Jawa Timur, Kamis (9/8). Ratusan anak mengikuti Kids Carnival bertema 'Asia Light' atau Cahaya dari Asia yang menampilkan sepuluh negara dalam balutan kostum. Kejadian ini bermula saat korban melapor- kan penipuan berkedok investasi pembangu- nan hotel. Korban dengan pelaku berkenalan melalui Facebook. Dari laporan tersebut, kemudian Polres menangkap pemilik reken- ing atas nama WB. "Dari WB, kemudian kami bisa menga- mankan pelaku lainnya. Dari YGK, dan dua Bersama seorang temannya yang berciri tinggi badan ham- pir sama dan perawakan se- dang. Kenalan di Medsos Warga Wonosobo Tertipu Rp 15,7 Miliar Hanya saja masalah terjadi setelah korban muncul di permukaan, saat saksi I Ketut Sudarma mengajak korban berkomunikasi ternyata tidak menyahut. Korban diketahui dalam kondisi lemes. Saksi I Ketut Sudarma pun meminta bantuan ke saksi I Ketut Antara, selanjut- nya I Ketut Antara dan I Ketut Sudarma mengajak korban yang masih mengena- kan pakaian diving merah putih merk sea gods ke Puskesmas Kubu I. Setiba di Puskesmas Kubu I, ditan- gani dr I Ketut Agus Muliadi Artawan. Setelah menjalani pemeriksaan, korban dinyatakan telah meninggal. Kondisi korban di bagian wajah mengeluarkan busa dari mulut. Kematian korban diiklaskan sang suami I Wayan Sugianto, yang enggan melakukan otopsi. Kepala Pospol Air Kecamatan Kubu Brigadir I Made Darsa mengatakan, kor- ban mengalami masalah setelah muncul di permukaan. "Saya hanya dapat laporan, setelah korban muncul di permukaan, kondisinya lemas, sesaat kemudian me- ninggal," kata Made Darsa. Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana saat dihubungi, tidak ada nada sambung, k16 pelaku warga negara asing. Mereka ditangkap di Kota Tangerang Selatan," ujarnya. Sementara, berdasarkan keterangan korban, awalnya ia berteman dari seseorang yang mengaku berinial E dari Jerman di Face- book. Kemudian, berlanjut melalui aplikasi WhatsApp. "Awal kenal tahun 2017 lalu. Dari pembi- caraan di WA antara korban dengan E saat itu, pelaku mengaku telah menjual rumahnya di Melbourne. Hanya, pelaku E mengaku kepada korban uang berjumlah 5,5 juta US atau setara dengan Rp 75 miliar ini tertahan di Bandara Soekarno Hatta," paparnya. Saat itu, pelaku E meminta kepada korban untuk membantu uang tersebut dengan tebu- san. Korban diiming-imingi akan diberi hadiah dan kerjasama pembuatan hotel di Indonesia. "Korban dan pelaku E kemudian ketemu di Jakarta. Saat itu, korban ditunjukkan uang dollar yang dikemas plastik. Dan korban diberi dua lembar untuk ditukar di money changer. Karena bisa ditukar, akhirnya korban percaya. Setelah itu mengirimkan uang beberapa kali. Ada yang Rp 17 juta, Rp 9,8 miliar dan 5,3 miliar," katanya. Uang tersebut dikirim ke beberapa rekening. Seperti ke rekening atas nama WB, YGK. Saat ini, pelaku terancam hukuman 6 tahun penjara denda paling banyak Rp 1 miliar. dan SAMI Jokowi Pilih SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 datang, Jokowi-Ma'ruf Amin akan tarung melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pengumuman Ma'ruf Amin sebagai Cawapres ini dilakukan langsung Presiden Jokowi di Restoran Plataran Menteng, Ja- H lan HOS Cokroaminoto Nomor 42 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8) malam. Acara pengumuman Cawapres Jokowi ini dihadiri langsung seluruh pimpinan parpol koalisi, ter- masuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP HM Romahurmuziy, Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum DPP Hanura Oes- man Sapta Oedang. E "Saya memutuskan kem- bali mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI periode 2019-2024. Keputusan ini adalah tanggung jawab besar, erat kaitannya dengan cita- cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok," ujar Jokowi saat pengumuman Cawapres yang ditayangkan langsung sejumlah stasiun televisi tadi malam. "Dengan mempertimbang- kan masukan dari berbagai elemen masyarakat, maka saya putuskan dan telah mendapat- kan persetujuan dari parpol Almarhum Kon SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Komisioner Divisi Humas dan Media KPU Bali ini men- gatakan, sampai kemarin PDIP belum ada pemberitahuan ke KPU Bali terkait meninggalnya Kompiang Raka. Karenanya, KPU Bali tetapkan Kompíang Raka sebagai DCS dan namanya akan diumumkan ke publik. "Secara resmi kami belum tahu ada ke- jadian meninggalnya caleg PDIP. Sebab, secara resmi belum ada pemberitahuan dari PDIP," tan- das perempuan asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini. Setelah penetapan DCS, kata Virathi, akan dilanjutkan dengan meminta masukan masyarakat terkait dengan keberadaan caleg- caleg yang masuk DCS tersebut. Masukan masyarakat tersebut mengenai integritas caleg dengan menyampaikan secara objektif dan faktual, bukan mengada-ada atau fitnah. Setelah proses terse- but terlewati, dilakukan pene- tapan daftar caleg tetap (DCT), 20 September 2018 (bukan 29 "September sebagaimana ditulis sebelumnya, Red) mendatang. Calon Mahasi: SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Jalan Sawa Kabeh Desa Gunaksa, mereka belok ke kanan (arah barat) hendak pergi ke Puskes- mas Dawan II. Tujuannya, untuk mengurus administrasi kesehatan sebagai syarat pendaftaran kuliah Jurusan Farmasi Universitas Ma- hasaraswati Denpasar. Pada saat bersamaan, dari arah timur melaju kencang mo- bil Suzuki R3 DK 1083 LS yang dikemudikan Ni Nyoman Sulasmi, guru SMPN 1 Dawan. Kemudian, mobil tersebut belok kanan den- gan menghidupkan lampu letting, setelah di depannya ada sebuah mobil yang sudah berhenti, begitu pula dari kanan jalan sebuah mo- bil sudah berhenti sebagai tanda agar Nyoman Sulasmi bisa melaju t ke pertigaan Jalan Sawo Kabeh C Desa Gunaksa. Saat itu, penge- mudi mobil ini hendak mengajar M ke SMPN 1 Dawan. K ti Nah, ketika mobil berbelok kanan itulah, tiba-tiba muncul 4 K motor Beat DK 6830 MQ yang di- tunggangi Kadek Aris Swati dan K Putu Vera Desianti berboncengan. Tabrakan pun tak terelakkan. Pengendara motor, Kadek Aris d S ke Tabanan Lun da AMBUNGAN DARI HALAMAN 1 tombol yang dilakukan Bupati pr Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti. ya se Turut hadir dalam acara di peluncuran aplikasi D'Paon da Serasi kemarin, antara lain, Ke- pala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, Kadis Dukcapil Provinsi Bali I Wayan Sudana, dan pimpinan OPD ling- kungan Pemkab Tabanan. Kadis Dukcapil Tabanan, I Gusti Agung Rai Dwipayana, mengatakan Ban aplikasi D'Paon Serasi ini meru- pakan pelayanan online dan terintegrasi berbasis IT. dip ter Tal dal kep ter Kan Des bar Dengan aplikasi D'Paon Serasi (Ke ini, pelayanan akan menjadi lebih cepat dan efisien. Masyarakat ting- laim gal mengunduh aplikasi tersebut Ser kan dan dapat menggunakannya di D'P mana saja. "Masyarakat tidak perlu hara lagi datang ke Kantor Disdukcapil, Tab. aplikasi ini bisa diakses di rumah mer dan gratis. Tinggal log in dengan memasukkan nomor NIK dan no- mor HP. Terdapat paket pilihan di dalamnya, seperti Paket Serasi 1, 2, aplik Rai S