Tipe: Koran
Tanggal: 2018-08-10
Halaman: 15
Konten
Color Rendition Chart AL PLUS Seorang anak menangis saat mengikuti Kids Carnival Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-17 di Jember, Jawa Timur, Kamis (9/8). Ratusan anak mengikuti Kids Carnival bertema 'Asia Light' atau Cahaya dari Asia yang menampilkan sepuluh negara dalam balutan kostum. Karnaval Anak-Anak JFC ampok uang tunai Rp 800 juta itu me- ninggalkan seorang kasir terikat kain selendang di ruangannya. "Ciri-ciri mereka kami dapat dari rekaman kamera CCTV," ujar Kepala Kepolisian Sektor Jatiuwung Komisaris Eliantoro Jalmaf, Kamis (9/8). Menurut Eliantoro, tersangka yang menggenggam senjata api berciri tinggi badan sekitar 165 sentimeter, perawakan kurus, memakai masker topeng hitam, dan berlogat bahasa Melayu. "Ini pelaku yang menodong- kan senjata api ke kasir," kat- anya dilansir detik. Adapun barang bukti yang disita sebatang rokok, rekaman kamera CCTV, dan selendang yang digunakan untuk mengi- kat tangan korban. t Tulamben Hanya saja masalah terjadi setelah ban muncul di permukaan, saat si I Ketut Sudarma mengajak korban komunikasi ternyata tidak menyahut. -ban diketahui dalam kondisi lemes. Saksi I Ketut Sudarma pun meminta tuan ke saksi I Ketut Antara, selanjut- a I Ketut Antara dan I Ketut Sudarma engajak korban yang masih mengena- n pakaian diving merah putih merk sea ds ke Puskesmas Kubu I. Bersama seorang temannya yang berciri tinggi badan ham- pir sama dan perawakan se- dang. Setiba di Puskesmas Kubu I, ditan- ni dr I Ketut Agus Muliadi Artawan. telah menjalani pemeriksaan, korban nyatakan telah meninggal. Kondisi korban di bagian wajah engeluarkan busa dari mulut. Kematian orban diiklaskan sang suami I Wayan ugianto, yang enggan melakukan otopsi. Kepala Pospol Air Kecamatan Kubu Brigadir I Made Darsa mengatakan, kor- Dan mengalami masalah setelah muncul Hi permukaan. "Saya hanya dapat laporan, setelah korban muncul di permukaan, kondisinya lemas, sesaat kemudian me- ninggal," kata Made Darsa. Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana saat dihubungi, tidak ada nada sambung. k16 t t i Medsos onosobo 15,7 Miliar pelaku warga negara asing. Mereka ditangkap di Kota Tangerang Selatan," ujarnya. Sementara, berdasarkan keterangan korban, awalnya ia berteman dari seseorang yang mengaku berinial E dari Jerman di Face- book. Kemudian, berlanjut melalui aplikasi WhatsApp. "Awal kenal tahun 2017 lalu. Dari pembi- caraan di WA antara korban dengan E saat itu, pelaku mengaku telah menjual rumahnya di Melbourne. Hanya, pelaku E mengaku kepada korban uang berjumlah 5,5 juta US atau setara dengan Rp 75 miliar ini tertahan di Bandara Soekarno Hatta," paparnya. h i a Saat itu, pelaku E meminta kepada korban untuk membantu uang tersebut dengan tebu- san. Korban diiming-imingi akan diberi hadiah dan kerjasama pembuatan hotel di Indonesia. "Korban dan pelaku E kemudian ketemu di Jakarta. Saat itu, korban ditunjukkan uang dollar yang dikemas plastik. Dan korban diberi dua lembar untuk ditukar di money changer. Karena bisa ditukar, akhirnya korban percaya. Setelah itu mengirimkan uang beberapa kali. n Ada yang Rp 17 juta, Rp 9,8 miliar dan 5,3 miliar," katanya. t, n- Uang tersebut dikirim ke beberapa rekening Seperti ke rekening atas nama WB, YGK. Saat ini, r- J- a- pelaku terancam hukuman 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar. ua SAMBUNGAN Jokowi Pilih Ma'ruf Jadi Cawapres SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 datang, Jokowi-Ma'ruf Amin akan tarung melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 'Koalisi Indonesia Kerja' bahwa yang akan mendampingi saya sebagai Cawapres 2019-2024 Profesor Ma'ruf Amin," im- buh kandidat incumbent yang masih menjabat Presiden RI 2014-2019 ini. beberapa saat sebelum pengu- muman Cawapres tadi malam, nama Mahfud MD masih sangat dijagokan. Apalagi, Mahfud ke- marin sudah mengurus berbagai persyaratan, termasuk 'Surat Keterangan Tidak Pernah seb- agai Terpidana' ke PN Sleman, Jogjakarta. Namun, nama Mah- fud tiba-tiba menghilang tadi malam. Pengumuman Ma'ruf Amin sebagai Cawapres ini dilakukan langsung Presiden Jokowi di Restoran Plataran Menteng, Ja- lan HOS Cokroaminoto Nomor 42 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8) malam. Acara pengumuman Cawapres Jokowi ini dihadiri langsung seluruh pimpinan parpol koalisi, ter- masuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP HM Romahurmuziy, Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum DPP Hanura Oes- man Sapta Oedang. "Saya memutuskan kem- bali mencalonkan diri seba Calon Presiden RI periode 2019-2024. Keputusan ini adalah tanggung jawab besar, erat kaitannya dengan cita- cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok," ujar Jokowi saat pengumuman Cawapres yang ditayangkan langsung sejumlah stasiun televisi tadi malam. "Dengan mempertimbang- kan masukan dari berbagai elemen masyarakat, maka saya putuskan dan telah mendapat- kan persetujuan dari parpol Setelah penetapan DCS, kata Virathi, akan dilanjutkan dengan meminta masukan masyarakat terkait dengan keberadaan caleg- caleg yang masuk DCS tersebut. Masukan masyarakat tersebut mengenai integritas caleg dengan menyampaikan secara objektif dan faktual, bukan mengada-ada atau fitnah. Setelah proses terse- but terlewati, dilakukan pene- tapan daftar caleg tetap (DCT), 20 September 2018 (bukan 29 "September sebagaimana ditulis sebelumnya, Red) mendatang. Ada sederet pertimbangan, kenapa Jokowi pilih Ma'ruf Amin. Jokowi mengatakan, Ma'ruf Amin adalah tokoh bangsa yang telah menduduki sejumlah posisi penting di lembaga negara, mulai DPR hingga. Wantimpres. "Ma'ruf Amin, lahir di 11 Maret 1943, adalah sosok tokoh agama yang bijaksana. Beliau duduk di leg- islatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, Rais Aam NU, dan Ketua MUI," katanya. "Dalam kaitannya dengan kebinnekaan, Prof Dr KH Ma'ruf Amin saat ini men- jabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideo Pancasila," lanjutnya. Setelah mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai pendamp- ingnya untuk berlaga di Pilpres 2019, Jokowi bersiap mendaf- tar ke KPU RI, Jumat (10/8) ini. "Kita harus mempersiapkan mulai malam ini (semalam, Red), ya," tandas Jokowi sebe- lum meninggalkan lokasi acara tadi malam. Penunjukan Ma'ruf Amin seb- agai Cawapres Jokowi ini sangat mengejutkan. Sebab, awalnya posisi Cawapres mengerucut ke Mahfud MD, mantan Men- hankam di era Gus Dur. Hingga Nah, ketika mobil berbelok kanan itulah, tiba-tiba muncul motor Beat DK 6830 MQ yang di- tunggangi Kadek Aris Swati dan Putu Vera Desianti berboncengan. Tabrakan pun tak terelakkan. Pengendara motor, Kadek Aris Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderi- sasi DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, mengatakan berita duka meninggalnya Kompiang Raka dan pengisian caleg penggan- ti akan disampaikan kepada KPU Bali, Jumat (10/8) ini. "Kita menunggu rapat di DPD PDIP Bali sekarang (kemarin, Red). Setelah itu, kami sampaikan ke KPU Bali kondisinya," ujar anggota Komisi IV DPRD Bali Dapil Klungkung ini saat dikonfirmasi Nusa Bali terpisah, Kamis kemarin. Terkait kemungkinan adanya perubahan susunan caleg DPRD SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Jalan Sawa Kabeh Desa Gunaksa, mereka belok ke kanan (arah barat) hendak pergi ke Puskes- mas Dawan II. Tujuannya, untuk mengurus administrasi kesehatan sebagai syarat pendaftaran kuliah Jurusan Farmasi Universitas Ma- hasaraswati Denpasar. Sebaliknya, korban Putu Vera Desianti, gadis berusia 18 tahun Pada saat bersamaan, dari asal Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, tewas arah timur melaju kencang mo- bil Suzuki R3 DK 1083 LS yang mengenaskan akibat luka pa- dikemudikan Ni Nyoman Sulasmi, rah setelah terpental sejauh 5 guru SMPN 1 Dawan. Kemudian, mobil tersebut belok kanan den- gan menghidupkan lampu letting, setelah di depannya ada sebuah mobil yang sudah berhenti, begitu pula dari kanan jalan sebuah mo- bil sudah berhenti sebagai tanda agar Nyoman Sulasmi bisa melaju ke pertigaan Jalan Sawo Kabeh Desa Gunaksa. Saat itu, penge- mudi mobil ini hendak mengajar ke SMPN 1 Dawan. TING kepada ulama. Selain itu, hal ini juga sebagai penghargaan Jokowi terhadap Nahdlatul Ulama (NU). "Artinya, Pak Jokowi menghargai ulama, menghargai NU. Ini luar biasa. Beliau menghargai kita semua," katanya. Almarhum Kompiang Raka Tetap Diumumkan KPU Bali... SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Kalau sudah DCT, tidak bisa lagi dilakukan pengisian caleg baru," ujar Wirathi. Komisioner Divisi Humas dan Media KPU Bali ini men- gatakan, sampai kemarin PDIP belum ada pemberitahuan ke KPU Bali terkait meninggalnya Kompiang Raka. Karenanya, KPU Bali tetapkan Kompiang Raka sebagai DCS dan namanya akan diumumkan ke publik. "Secara resmi kami belum tahu ada ke- jadian meninggalnya caleg PDIP. Sebab, secara resmi belum ada pemberitahuan dari PDIP," tan- das perempuan asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur ini. Karena itu, pengisian posisi caleg pengganti almarhum Kom- piang Raka bisa dilaksanakan saat masih DCS. "Kalau nanti ada pemberitahuan dan pengisian caleg baru sebelum penetapan DCT, maka kita bisa lakukan pergantina nama Kompiang Raka. Nanti ada berita acaranya. Tapi, sampai saat ini kami belum menerima pemberitahuan kalau ada caleg PDIP yang meninggal dunia," tegas Wirathi. meter pasca dihantam mobil. Calon mahasiswi Universitas Mahasaraswati Denpasar ini menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RSUD Klung- kung, dengan kondisi luka robek di bibir, dahi kiri, kaki kiri, lecet tangan kiri, perubahan di leher, dan keluar darah dari hidung. Sedangkan pengemudi mudi, Nyoman Sulasmi, guru asal Desa Kusamba, Kecamatan Dawan yang tinggal di Jalan Rijasa I Nomor 4 Semarapura (Desa Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung) selamat dari maut tanpa terluka. Namun, Sulasmi shock setelah mengetahui korban tewas merupakan mantan Dan, penunjukan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi ini sama mengejutkannya dengan keputusan Prabowo Subianto gandeng Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai Cawapres, Rabu (8/8) malam. Padahal, semula Prabowo (Ket- ua Umum DPP Gerindra) santer disebut-sebut akan bertaket dengan Agus Harimurti Yud- hoyono alias AHY (putra dari Ketua Umum DPP Demokrat SBY) di posisi Cawapres. Dalam Pilpres 2019 nanti, Prabowo- Sandiaga akan diusung Gerin- dra-PKS dan kemungkinan PAN serta Demokrat ikut gabung. Sementara, Ma'ruf Amin ber- janji akan bantu Jokowi dalam beberapa aspek. "(Saya) Akan membantu dalam beberapa aspek. Pertama, dalam aspek keutuhan bangsa. Kalau tidak bersatu, tidak utuh, tak mung- kin membangun," kata Ma'ruf Amin dilansir detikcom di Kan- tor PBNU, Jalan Kramat Jakarta Pusat, tadi malam. Menurut Rai Dwipayana, se- lain peluncuran aplikasi D'Paon Serasi, pihaknya juga melaku- kan sosialisasi terkait layanan D'Paon Serasi tersebut. "Kami harapkan dukungan dari Pemkab Tabanan dan semua pihak untuk menyukseskan GISA dan juga aplikasi D'Paon Serasi in," tandas Rai Dwipayana. Sementara itu, Bupati Tabanan Ma'ruf juga mengatakan, pilihan Jokowi atas dirinya sebagai bentuk penghargaan Bali dari PDIP Dapil Denpasar, menurut Sutena, tergantung keputusan rapat DPD PDIP Bali. Bisa saja dilakukan perubahan nomor urut, mungkin juga tetap nomor urutnya. Hingga kemarin, DPD PDIP Bali belum memutus- kan masalah ini. Sutena juga mengatakan be- lum tahu siapa kader yang akan diusulkan masuk menggantikan almarhum Kompiang Raka seb- agai caleg DPRD Bali Dapil Den- pasar. Yang jelas, PDIP akan mem- pertimbangkan kandidat terbaik yang setara kemampuan dengan almarhum. Almarhum AA Kompiang Raka sendiri menghembuskan napas terakhir dalam peratawan di RS Bross, Niti Mandala Denpasar, Selasa malam sekitar pukul 21.40 Wita. Sebelum meninggal, politisi yang juuga Bendesa Pakraman In- taran, Kelurahan Sanur, Denpasar Selatan ini selama 7 hari dirawat di RS Bross. Almarhum pun sem- pat dua menjalani operasi otak selama sepekan di RS Bross. Sejauh ini, PDIP juga belum menyiapkan siapa pengganti almarhum Kompiang Raka di DPRD Bali 2018-2019 dengan Calon Mahasiswi Tabrakan dengan Eks Gurunya... papar AKP Taufan. Swati, langsung terjatuh dan teritimpa motornya di bagian kaki hingga mengelami keseleo. Gadis berusia 18 tahun ini masih bisa melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya di Banjar Delod Buug, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan. Sementara itu, jenazah korban Putu Vera Desianti sudah dibawa pulang keluarganya dari RSUD Klungkung ke rumah duka di Ban- jar Sangging, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan. Pantauan Nu- saBali, keluarga yang menjemput jenazah korban tampak menangis histeris di RSUD Klungkung. Sementara itu, Mahfud MD tidak kecewa, meski terpental dari bursa Cawapres Jokowi se- cara dramatis. Mahfud mengaku menerima keputusan Jokowi. "Saya tidak kecewa ya. Kaget saja, karena sudah diminta mem- persiapkan diri bahkan sudah agak detil," Mahfud kepada wartawan, tadi malam. "Menurut saya, biasa dalam politik. Itu tidak apa-apa, kita harus lebih utamakan kesela- matan negara ini daripada seka- dar nama Mahfud atau Ma'ruf Amin," kata siswanya sendiri. Pasca tabrakan maut, Sulasmi kemarin langsung diamankan ke Mapolres Klungkung di Semara- pura untuk dimintai keterangan- nya. Namun, belum ada pene- tapan tersangka, karena guru SMPN 1 Dawan ini sejatinya tidak dalam posisi bersalah. Kepada NusaBali, Sulasmi mengaku san- gat terpukul atas musibah maut tersebut, terlebih korban tewas adalah mantan anak didiknya di SMPN 1 Dawan. Demikian pula pengendara motor Beat, Kadek Aris Swati, juga mantan anak di- diknya di SMPN 1 Dawan. "Mereka murid-murid saya," kata Sulasmi sambil berlinang air mata di Ma- polres Klungkung kemarin. Mahfud menegaskan, kepu- tusan Jokowi ini tidak melawan. aturan. Dia mendukung kepu- tusan Jokowi. "Kita terima ini sebagai keputusan. Proses sudah konstitusional. Kita dukung, negara ini harus terus berja- lan," katanya. Menurut Mahfud, semua pihak harus menguta- makan keselamatan negara. "Saya sudah ketemu Pak Jokowi, saya katakan saya mak- lum. Seumpamanya saya jadi Pak Jokowi, saya pun akan melaku- kan hal yang sama, karena kan situasinya ini politik, permainan politik, dan di dalam permainan politik segala sesuatu bisa ter- jadi," tandas Mahfud. status PAW (pengganti antar waktu). Meski demikian, bila merujuk hasil Pileg 2014, yang berpeluang menggantikan al- marhum dengan status PAW di DPRD Bali adalah Ni Luh Putu. Rumyawati, Srikandi PDIP asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Luh Putu Rumyawati meru- pakan putri dari mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Denpasar 1999-2004, Made Pasti Pastika. Dalam Pileg 2014 lalu, Putu Rumyawati menduduki peringkat 5 caleg peraih suara terbanyak untuk kursi DPRD Bali Dapil Denpasar di internal PDIP, dengan perolehan 9.062 suara. Putu Rumyawati kala itu di- unggul 4 caleg yang lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Denpasar, yaknu almarhum AA Kompi- ang Raka (raup 19.782 suara), I Wayan Kariartha (13.868 suara), I Gusti Putu Budiartha (13.356 suára), dan AA Ngurah Adhi Ar- dhana (10.841 suara). Di bawah Rumyawati, masing-masing Wayan Pande Sudirta (raih 6.578 suara), Ida Ayu Manik (5.953 suara), dan Ni Ketut Ari Wartini (4.349 suara). nat Menurut paman korban, I Nengah Suryana, 47, keponakan- nya yang tewas mengenaskan ini hendak mendaftar ulang untuk kuliah jurusan Farmasi Univer- sitas Mahasaraswati Denpasar. "Keponakan saya sudah lulus tes masuk, tinggal daftar ulang saja," ujar Nengah Suryana. Korban Putu Vera Desianti Sementara, Kasat Lantas sendiri merupakan anak sulung dari dua bersaudara keluarga Polres Klungkung, AKP Taufan Rizaldi, mengatakan pihaknya pasangan I Komang Suartana, sudah melakukan olah TKP dan 47, dan Ni Komang Sueti, 47. Ayahnya, Komang Suartana, meminta keterangan saksi-saksi terkait kecelakaan maut ini. Kes- bekerja sebagai tukang bangu- impulan sementara, kecelakaan nan. Sedangkan ibunya, Komang maut ini terjadi karena kurang Sueti, bekerja sebagai pegawai hati-hatinya pengendara motor koperasi di Desa Dawan. "Jenazah Beat DK 6830 MQ, Kadek Aris keponakan saya ini rencananya Swati. "Kasus ini masih kami. akan dimakamkan di Setra Desa selidiki. Sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," Pakraman Dawan, besok (Jumat)," ujar Suryana. wan Tabanan Luncurkan Aplikasi D'Paon Serasi SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 tombol yang dilakukan Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti. Turut hadir dalam acara peluncuran aplikasi D'Paon Serasi kemarin, antara lain, Ke- pala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, Kadis Dukcapil Provinsi Bali I Wayan Sudana, dan pimpinan OPD ling- kungan Pemkab Tabanan. Kadis Dukcapil Tabanan, I Gusti Agung Rai Dwipayana, mengatakan aplikasi D'Paon Serasi ini meru- pakan pelayanan online dan terintegrasi berbasis IT. dan lainnya," jelas Rai Dwipayana. Rai Dwipayana menyebutkan, program aplikasi D'Paon Serasi yang merupakan pertama kalinya di Bali ini, akan dilaksanakan dalam jangka pendek, selama sekitar 2 bulan. Ada 4 desa yang dipilih dengan pertimbangan desa terjauh, desa terdekat (di kota Tabanan), dan desa yang proaktif dalam pengurusan administrasi kependudukan. Keempat desa tersebut masing-masing Desa Bangli (Kecamatan Baturiti), Desa Karyasari (Kecamatan Pupuan), Desa Dajan Peken (Kecamatan Ta- banan), dan Desa Sembung Gede (Kecamatan Kerambitan). Dengan aplikasi D'Paon Serasi ini, pelayanan akan menjadi lebih cepat dan efisien. Masyarakat ting- gal mengunduh aplikasi tersebut dan dapat menggunakannya di mana saja. "Masyarakat tidak perlu lagi datang ke Kantor Disdukcapil, aplikasi ini bisa diakses di rumah dan gratis. Tinggal log in dengan memasukkan nomor NIK dan no- mor HP. Terdapat paket pilihan di dalamnya, seperti Paket Serasi 1, 2, publik dan memberikan inovasi. Terlebih, saat ini perkembangan IT sangat pesat dan masyarakat menginginkan sesuatu yang prak- tis dan efisien. "Kita tidak boleh ketinggalan zaman dalam pelayanan publik. Semua harus bisa membuat inova- si dan mengikuti perkembangan zaman. Pelayanan tidak menge- nal kata lelah, kita investasi hati. Gempa, 62 Pasien RS Sanglah Dievakuasi SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 murda-nya jebol, masing- masing Meru Tumpang Solas. (tingkat 11) Pura Pedharman Dalem Kresna Kepakisan Besakih dan Meru Tumpang Pitu (tingkat 7) Pura Pedhar- man Arya Telabah Pegatepan Apit Yeh Besakih. Meru Tum- pang Solas setinggi 15 meter di Pura Pedharman Dalem Kresna Kepakisan Besakih yang murdanya jebol ini ter- buat dari batu tabas. Putu Eka Wiryastuti mengapr- esiasi peluncuran aplikasi D'Paon Serasi ini. Bupati Eka Wiryas- tuti menegaskan, di era globalisasi dan perkembangan teknologi in- formasi yang sangat pesat sep- erti sekarang, menjadi tantangan untuk mewujudkan sistem ad- ministrasi kependudukan yang efektif dalam mengcover jumlah penduduk yang terus meningkat. "Saya sangat bangga dengan Karma tidak pernah salah alamat, diluncurkannya program inovasi asal kita tulus, pasti akan berbuah aplikasi D'Paon Serasi ini, sehing- hasil," ujar Bupati Wanita Pertama ga administrasi kependudukan di Bali ini. Bupati Eka Wiryastuti bisa dilakukan dengan cepat. sendiri kemarin langsung men- Program ini harus berjalan terus coba aplikasi D'Paon Serasi. dan bersinergi dengan program Dalam kesempatan itu, juga Tabanan lainnya serta dapat me- dilakukan kerjasama berupa pen- layani seluruh masyarakat. Aplikasi andatanganan MoU pemanfaatan ini juga harus selalu dipantau dan KIA oleh Bupati Eka Wiryastuti dievaluasi, sehingga bisa diperbaiki dengan Anemone Reading School jika ada kekurangannya," tegas Indonesia, Agro Puncak Bukit Catu, Srikandi PDIP asal Desa Angseri, dan U.D Sastra Mas Tabanan. Juga Kecanmatan Baturiti, Tabanan ini. dilakukan penandatanganan MoU Eka Wiryastuti juga berpesan One Day Service Penerbitan Akta kepada jajaran OPD Pemkab Ta- Kelahiran oleh Bupati Eka Wiryas- banan agar selalu memberikan tuti dengan RS Ibu dan Anak Cahaya yang terbaik dalam pelayanan Bunda. @de Beruntung, tidak ada ko- ban terluka dalam musibah jebolnya mudra Meru Tumpang Solas dan Meru Tumpang Pitu di Besakih tersebut. Pasalnya, saat ke- jadian, di lokasi sedang sepi pamedek (umat yang tangkil sembahyang). "Saat mudra Meru Tumpang Solas jebol, kebetulan sedang sepi pa- medek," ungkap pengayah di Pura Pedharman Dalem Kresna Kepakisan Besakih, I Komang Rai Artawan. Sementara, Juru Bicara Pamangku Pura Besakih, Jro Mangku Suyasa, mengakui ada kerusakan palinggih akibat gempa kemarin siang. "Buat sementara, laporan kerusakan hanya palinggih Meru di dua Pura Pedharman tersebut," ungkap Jro Mangku Suyasa saat dikonfirmasi terpisah, Kamis ke- marin. Pura Besakih sendiri terdiri dari 18 komplek, yakni 18 pura umum, 4 Pura Catur Lawa, 12 Pura Pedharman, 29 Pura Dadia, 7 pura berhubungan dengan Pura Dadia, 9 Pura Tirtha, dan lainnya. Gempa kemarin siang juga porakporandakan merajan (pura keluarga) milik keluarga I Wayan Resana, 55, di Banjar Pau, Desa Ti- hingan, Kecamatan Banjarangkan, Kungkung. Sejumlah palinggih (bangunan suci) di pura ini roboh diguncang gempa. Menurut kesaksian Wayan Re- sana, ketika gempa mengguncang, dirinya tengah duduk santai bale delod rumahnya bersama sang istri, Ni Nyoman Siti, 55. Mereka pun lari ke luar rumah untuk menyelamat- kan diri. Sesaat kemudian, dari luar rumah terdengar suara benturan. "Setelah dicek, yata dua palinggih di merajan sudah ro- boh, yakni Palinggih Gedong dan Palinggih Petuutan," ujar Wayan Resana saat ditemuai NusaBali di rumahnya, Kamis sore. Wayan Re- sana berharap kepada pemerintah untuk bantu perbaikan kembali Nusa Bali 15 Merajan di kawasan Klungkung yang dihancurkan gempa, Kamis, 9/8 (Foto Atas). Meru Tumpang Solas di Pura Besakih yang mudranya jebol akibat gempa kemarin. (Foto Bawah) adalah juara di Kejuaraan Dunia 2010 dan Kejuaaraan Dunia 2012. Hanya saja, ketika namanya sedang berada di puncak, mereka justru sempat berpisah selama 2 tahun. Keduanya pilih pulang dari Pelatnas di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Ja- karta Timur, karena cabang pencak silat tidak dipertandingkan di SEA Games 2013. JUMAT 10 AGUSTUS 2018 Sepulang dari Pelatnas, Sang Ayu Sidan Wilantari menikah den- gan I Made Dwi Surya Adnyana, hingga pesilat kelahiran Kinta- mani, Bangli, 26 Maret 1991 ini dikaruniai dua anak. "Saya praktis istirahat total selama setahun lebih sejak 2013 sampai 2014," kenang Sang Ayu Sidan kepada NusaBali di TMII Jakarta Timur, beberapa hari lalu. Sebaliknya, Made Dwi Yanti saat itu tetap berkecimpung di pencak silat. Namun, pesilat asal Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar kelahiran 1 September 1991 ini tidak pernah mengikuti pertand- ingan resmi. Dia hanya sebatas bertanding untuk perguruan Bakti Negara, itu pun berpasangan den- gan pesilat lain. Barulah pada 2015, Dwi Yanti/ Sang Ayu Sidan kembali rujuk setelah berpisah selama 2 tahun. Meski sempat lama cerai, namun pasangan jawara dunia ini tetap bisa kompak dan eksis dalam prestasi. Buktinya, mereka mam- pu merebut medaliu emas PON 2016 di Jawa Barat, kemudian medali emas Test Event Asian Games di Jakarta, awal Februari 2018 lalu. "Tidak ada kesulitan untuk bersatu lagi. Paling hanya butuh proses saja. Tapi, karena kami disiplin, tekun berlatih, dan yakin bisa akhirnya semua beres," jelas Sang Ayu Sidan. Pasca rujuk kembali setelah cerai selama 2 tahun, Dwi Yanti/ Sang Ayu Sidan mengawali de- merajannya yang dirusak gempa. Sementara itu, puluhan pasien di RS Sanglah, Denpasar sempat keluar gedung perawatan untuk mencari tempat aman saat gempa kemarin siang. Pantauan NusaBali sekitar pukul 14.00 Wita, puluhan pasien terlihat memenuhi tenda- tenda di RS Sanglah. Beberapa di antaranya pasien dewasa, seba- gian lagi pasien anak-anak. Salah satu penunggu pasien, Pan Suamba, mengatakan gun- cangan gempa kemarin terasa cukup keras di Ruang Angsoka Lantai III RS Sanglah Kala itu, dia sedang menunggui sang istri yang menderita usus buntu. "Istri saya dirawat dari kemarin (Rabu), baru saja dioperasi semalam. Kemung- kinan dia masih harus dirawat selama tiga hari ke depan," jelas pria asal Banjar Mantring, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini. Saat gempa terjadi, para penunggu pasien di RS Sanglah rata-rata panik, terutama yang be- rada di Lantai III. Mereka kemudian berhamburan dan menumpuk di tangga. Pan Suamba sendiri men- gaku sempat tidak bisa turun dari Lantai III, karena berdesakan di tangga. "Semua teriak dan berde- sakan, karena tangganya kecil. Saya tidak bisa lari," katanya. Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan san- gat bersyukur mendapat kepercay- aan membela kontingen Indonesia di Asian Games 2018, ketika cabang pencak silat untuk kali pertama di- pertandingkan dalam pesta olahra- ga multievent empat tahunan se-Asia tersebut. "Suatu kebanggan bagi kami mewakili Indonesia di Asian Games. Apalagi kami memperolehnya me- lalui seleksi," ujar Dwi Yanti diamini Sang Ayu Sidan. Terkait target, Dwi Yanti/ NUSABALI/DEWA DARMAWAN Saat situasi mudah mu- lai agak tenang, setengah jam kemudian, tepatnya pukul 14.30 Wita, pasien terlihat dipidahkan ke be- berapa ruangan di Lantai I RS Sanglah. Direktur Medik dan Keperawatan RS San- glah, Dr dr Ketut Sudartana SpB KBD, mengungkap- kan ada sekitar 62 pasien yang keluar gedung akibat gempa kemarin siang, Se- luruhnya dipindahkan ke beberapa ruangan seperti Ruang Cempaka yang lama, Ruang Anggrek, dan Ruang Kamboja. "Kami sesungguhnya ti- dak ada evakuasi, namun kel- uarga yang langsung memba- wa pasien keluar dari gedung masing-masing. Prinsipnya, kami belum mengembalikan pasien itu ke ruangan semula, karena pasiennya tidak mau, masih trauma," tandas dr Sudartana. Dokter yang juga Kom- andan Bencana RS Sanglah ini menambahkan, pasien akan dirawat sementara di ruang-ruang Lantai 1 hingga seminggu ke depan. Pihak. RS Sanglah juga akan men- gupayakan lebih intensif pemulihan trauma pasien atau trau- ma healing. "Besok (hari ini) kita akan kerahkan lagi tim psikolog ke lapangan untuk memberikan terapi psikologis kepada pasien-pasien dan pengunjung," jelas dr Sudartana. NUSABALINANTRA Pesilat Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan Selalu Sabet Emas... SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 butnya dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2015 di Singaraja, Buleleng. Mereka lang- sung sabet emas nomor ganda putri. Kemudian, mereka sukses meraih medali emas Pra PON 2016, berlanjut dengan torehan medali emas PON 2016 di Jawa Barat. Hebatnya, kala itu Dwi Yanti bertarung dalam kondisi sedang hamil pertama dari pernikahan nya dengan Putu Anom Wiraguna. Pasca PON 2016, giliran Dwi Yanti yang meninggalkan Sang Ayu Sidan karena hamil hingga melahir- kan anak pertamanya, Gede Bagus Dharma Wedana. Sang Ayu Sidan pun mengisi hari-harinya dengan tetap berlatih. Setelah Dwi Yanti bisa beraktivitas lagi, pasangan jawara dunia ini pun berlaga kem- bali. Sebagai juara PON 2016, Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan sebenarnya berhak mewakili Indonesia ke SEA Games 2017. Namun, karena Dwi baru melahirkan, semantara Sang Ayu Sidan mengandung anak kedua, posisi mereka kemudian diganti pesilat asal Jawa Barat. Nah, saat seleksi pembentukan tim pencak silat Asian Games, November 2017 lalu, Dwi Yanti/ Sang Ayu Sidan dipanggil kem- bali. Mereka duitarungkan dengan pesilat andalan Jawa Barat yang tampil di SEA Games 2017. Hasil- nya, Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan keluar sebagai pemenang. Sampai akhirnya Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan masuk tim inti dan berhasil merebut medali emas Test Event Asian Games 2018. Pasien-pasien tersebut, kata dr Sudartana, sebenarnya sudah dipindahkan ke masing-masing ruangan sejak dua hari lalu pasca gempa Lombok 7,0 SR sebel- umnya. Namun, tidak disangka gempa kembali mengguncang, sehingga membuat pasien dan pengunjung merasa khawatir dan was-was. "Setelah kita me- mastikan situasi aman, gedung aman, kita pindahkan lagi ke atas. Ternyata hari ini (kemarin) ada guncangan gempa yang cukup keras juga," imbuhnya. Menurut dr Sudartana, sehar- ian kemarin ada 25 jadwal operasi di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RS Sanglah. Syukurnya, operasi ber- jalan lancar, meski gempa cukup kencang mengguncang sekitar 15 detik. "Ada 25 pasien yang menjalani operasi, tapi saya tidak sampaikan secara detail, operasi apa yang berlangsung saat gempa itu. Pada prinsipnya, semua ber- jalan dengan baik sampai dengan selesai." k16,wan,indbv Sang Ayu Sidan mengaku belum mendapat informasi dari PB IPSI maupun KONI Pusat. Berdasarkan Rapat Dengar Pendapat Menpora Imam Nahrawi dengan Komisi X DPR RI, Juli 2018 lalu, pencak silat menjadi salah satu andalan Indonesia meraih lima medali emas. Salah satu emas diharapkan muncul dari nomor seni ganda putri yang mengandalkan Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan. Secara pribadi, Dwi Yanti/Sang Ayu Sidan juga menargetkan meraih medali emas yang sangat bersejarah di Asian Games 2018. Sang Ayu Sidan Wulantari sendiri mengenal bela diri pencak silat dari keluarga. Ayahnya, Sang Ketut Pegeg, dan kakak ketiganya yakni Sang Ayu Nyoman Sidan Wiratmini adalah pendekar silat. Sang Ayu Sidan mengikuti ektr- akurikuler pencak silat saat SMP. Awalnya, Sang Ayu Sidan tampil di nomor laga (pertarungan) Kelas A. Namun, kemudian banting haluan fokus di nomor seni ganda putri. Dia dijodohkan berpesangan den- gan Made Dwi Yanti oleh pelatih Wayan Selamat. Seperti halnya Sang Ayu Sidan, Made Dwi Yanti juga mengge- luri pencak silat di perguruan Bakti Negara. Mengawali kiprahnya di no- mor laga Kelas A, Dwi Yanti akhirnya banting haluan fokus ke nonor seni ganda putri. Sejak awal, Dwi Yanti (yang kini bekerja sebagai tenaga kontrak di Biro Kesra Setda Provinsi Bali) berpasangan dengan Sang Ayu Sidan (yang kini PNS Dinas Kepe- mudaan dan Olahraga Provinsi Bali. Menurut Dwi Yanti, medali emas Asian Games adalah impian terbesarnya saat ini. Impian besar lainnya, dia ingin dinaikkan sta- tusnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS). "Saya berharap bisa menjadi PNS. Saat ini status saya hanya sebagai tenaga kontrak," tutur anak kedua dari lima ber- saudara keluarga pasangan I Made Pageh Yasa dan Ni Made Sumarni ini.k22 4cm
