Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Koran Nusa Bali
Tipe: Koran
Tanggal: 2018-12-11
Halaman: 15

Konten


AL PLUS raan ertabrak. Agus mengatakan kecelakaan tu terjadi antara truk Mitsubishi pernomor polisi B-9370-WYT engan mobil dan sepeda motor. Atas kecelakaan ini, kerugian di- erkirakan mencapai Rp50 juta. Salah seorang saksi mata, Arif ahman Hakim (29) menye- ut sopir truk sempat terjepit an tak bisa keluar dari tempat uduknya. Saat dievakuasi war- a, sopir mengalami sejumlah ka pada bagian tubuhnya, "Saya sempat nolong sama arga lainnya dan evakuasi opirnya yang sempat terjepit. opirnya masih hidup," kata Arif. Pengemudi truk bernama Vasroni, warga Desa Karang- awa, Kecamatan Margasari, Ka- upaten Tegal telah diamankan Polsek Bumiayu. Polisi juga -lah mengevakuasi korban ke SU Siti Aminah Bumiayu. Tak hanya korban jiwa, kor- an material kecelakaan akibat uk yang diduga rem blong itu ga menyebabkan sejumlah endaraan ringsek. Yakni 14 mit mobil serta 18 unit sepeda otor. Bahkan, bangunan bagian pan Rumah Sakit Umum Siti minah Bumiayu mengalami rusakan. Semeru PAwan ru. .DETIK.COM Hanya saja diakui Ami- din, fenomena seperti ini ang terjadi. "Awan seperti munculnya sangat jarang n langka kejadiannya," tam- hnya. Terkait keberadaan awan -sebut, Aminudin pun me- stikan bahwa secara me- orologi kemunculan awan tidak mengindikasikan nomena lain yang dapat me- sahkan masyarakat. Hal ini juga disampaikan pala Resort Ranupane, El- m Purnomo. Menurutnya "an mirip topi yang terlihat puncak Semeru kemarin bu- n disebabkan adanya sem- ran material dari kawah. "Mungkin itu karena faktor aca. Pernah terjadi dulu," ujar am saat dikonfirmasi terpisah. Namun untuk saat ini, pi- knya mengingatkan bahwa nung Semeru sedang ber- atus waspada level II se- ngga pendakian dibatasi. "Rekomendasi batas pen- kian sampai Kalimati. Ma- arakat dilarang beraktivi- s dalam radius 4 km dari ancak, guna mengantisipasi rjadinya awan panas," pesan ham. Dalam hal ini, pihak mas- kapai merasa rugi sebab sudah mengeluarkan tiket untuk pen- umpang. Namun tak bisa men- arik uang dari bank, karena pe- milik kartu kredit merasa tidak pernah membeli tiket tersebut. "Nah tersangka kan nggak rugi apa-apa kan mereka pakai kartu kredit orang lain. Nah waktu pemilik kartu kredit dapat report tuh, kok saya ditagih senilai Rp 40 juta dari Singapore Airlines padahal nggak pernah transaksi itu, nah mereka decline tuh kartu kredit mereka ke bank. Air- lines juga mau nagih juga ng- gak bisa dong kan dia sudah lapor ke bank dan kartu sudah di-decline. Jadi yang mend- erita kerugian si Airlines ini," ujarnya. Barang bukti yang diamank- an berupa SIM, kartu kredit, macbook, laptop, ponsel, mo- tor, mobil dan sejumlah barang lainnya. SAMBUNGAN Muncul 3 Kandidat Ketua Golkar Bali I Golkar Bali, 1 suara dari DPP, 1 suara dari AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar), 1 suara dari organisasi yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar, yakni AMPI, Kosgoro, SOKSI, MKGR, HWK, Satkar Ulama, MDI dan Al Hidayah. Dari peta persaingan Ketua DPD I Golkar Bali kalau terjadi pemilihan dalam Musdalub atau Musda ini, Demer dikon- firmasi mengatakan dirinya menunggu keputusan DPP Gol- kar saja. "Kalau saya menung- gu keputusan DPP Golkar saja. Musdalub aja belum pasti. Ya kalau Musdalub itu silahkan dari aspirasi bawah dan dikir- imkan tertulis kepada DPP," ujar Demer. SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 (10/12). Bahkan sudah ada tim sukses kandidat yang gerilya tawarkan dana segar ratusan juta per suara untuk meng- golkan calonnya. Kasak-kusuk 3 kandidat calon jika digelar Musdalub atau Musda yang dipercepat prosesnya untuk mengisi kursi Ketua DPD I Golkar Bali pasca ditinggal I Ketut Sudikerta, sudah muncul saat Rapat Pleno DPD I Golkar Bali di Sekre- tariat DPD I Golkar Bali Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12) siang. Namun kemun- culan 3 kandidat calon kuat itu kini makin terlihat. Bahkan tim suksesnya sudah ada menjago- kan langsung. Tiga kandidat calon kuat itu adalah Gede Sumarjaya Ling- gih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubut- amb Kabupaten Buleleng yang kini menjabat sebagai Ketua Korbid Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Gol- kar sekaligus juga Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Kedua, yak- ni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMATRA) alias Gus Adhi, anggota Korbid Pemenangan Pemilu/Korwil Bali DPP Golkar, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Ba- dung. Lalu ketiga I Wayan Ge- redeg anggota Korwil Bali DPP Partai Golkar, politisi asal Desa Sibetan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Kasat Pol PP Kota Den- pasar, I Dewa Anom Sayoga mengatakan timnya terjun ke lapangan sekitar pukul 09.00 WITA dan langsung mencari pemilik atau pengelola kelen- teng untuk melakukan pe- nyegelan. Hal itu dilakukan pihaknya karena dari awal pembangunan yang dimulai sejak 12 September 2018 lalu itu sudah diberikan peringatan secara lisan saat pembuatan pondasi. Pihaknya sudah sempat berkomunikasi dengan pengelo- la bangunan. Namun, pengelola kelenteng mengaku pemiliknya masih berada di luar Bali. Sayoga mengungkap, tegu- ran secara lisan tidak digubris oleh pemilik bangunan, malah pengerjaan pembangunan klenteng tersebut terus berlan- jut. Hingga pihaknya menge- luarkan surat peringatan (SP) 1, 2 dan 3 yang juga tidak dihiraukan. "Kami sudah beru- paya agar pemilik kelenteng mengurus IMB," kata Sayoga. Dengan pelanggaran terse- but, Sayoga mengaku tidak Kasubdit II Dit Reskrimsus Polda Bali, AKBP Agung Kanig- oro, yang dihubungi, Senin siang juga membenarkan mangkirnya Sudikerta dalam pemeriksaan yang dijadwalkan, Senin pagi. Ia mengatakan belum mengetahui secara jelas alasan mangkirnya Sudikerta dalam pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka. "Ya. Tadi memang tidak datang," ujarnya singkat. Selain Demer, Gus Adhi dan Geredeg sebenarnya muncul juga membayangi Gede Wi- ratha anggota Dewan Pertim- bangan DPD I Golkar Bali di bawah kepengurusan Ketua DPD I Golkar Bali era Ketut Sudikerta. Wiratha yang ber- latar belakang pengusaha ini disebut-sebut sebagai kuda hitam menduduki kursi Ketua DPD I Golkar Bali. Informasi lainnya menye- butkan, setelah mangkir dalam Dia disebut masuk kuda hitam karena tidak terlihat pergerakan dan penggalan- gan. Namun dijagokan punya peluang. "Tiga calon yang layak ya itu Demer, Gus Adhi dan Geredeg. Wiratha dia itu kuda hitam dan memang punya peluang, tetapi belum terlihat basis dukungan suaranya," ujar salah satu kader senior Golkar Bali ini. Menariknya bahkan sudah ada tim sukses calon yang siap 'serangan fajar' dengan dana segar ratusan juta per suara dengan balutan sebagai uang operasional untuk membesar- kan partai di akar rumput. Saat ini ada 13 pemegang hak suara kalau dilaksanakan Musdalub atau Musda yang dipercepat. Musdalub adalah pengisian ketua untuk melanjutkan sisa jabatan ketua sebelumnya. Tak Kantongi IMB, Kelenteng Megah Disegel SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 sai sepenuhnya, kelenteng megah dengan ornamen-or- namen khas agama Konghucu ini sudah digunakan sebagai tempat persembahyangan secara sederhana. Penataan lukisan dan berbagai atribut juga sudah terlihat, namun lantai masih dalam proses finishing. "Perda ini akan mengganti Perda lama yang mengatur tentang Desa Pakraman," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra dalam siaran persnya, Senin (10/12). Gubernur Koster berharap, dengan Perda yang baru, desa adat akan semakin jelas eksistensi dan kewenangannya. Beberapa kewenangan yang Sementara kalau Musda yang dipercepat pengisian ketua untuk masa jabatan 5 tahun penuh (satu periode). 13 hak suara itu adalah 9 dari Ketua DPD II Golkar Kabu- paten/Kota, 1 suara dari DPD bisa mentolerir lagi bangunan tersebut kendati akan digu- nakan untuk tempat ibadah. "Kami hanya memproses ban- gunannya saja agar mengurus izin. Kalau soal tempat ibadah nanti mereka urusannya ke Forum Kerukunan Umat Be- ragama (FKUB) yang mereko- mendasikan," ujarnya. "Soal peluang Ketua DPD saya sih lihat nanti saja. Ini se- bagai Plt Ketua DPD saya masih jalankan tugas-tugas ini. Belum kepikiran sejauh itu saya. Ka- lau nanti ada penugasan saya selaku kader ya siap," ujar anggota Komisi VI DPR RI ini. Sementara kandidat kuat lainnya Gus Adhi yang akrab disapa AMATRA mengatakan dirinya belum dengar ada isu pemilihan dan munculnya calon Ketua DPD I Golkar Bali. Adanya pihak yang menjago- kan dirinya juga belum tahu. "Saya lagi sibuk kegiatan pe- nyerapan aspirasi ke daerah- daerah. Nggak dengar saya, informasi dari mana itu?," ujar putra politisi kawakan Golkar Sayoga mengatakan, selama proses IMB belum keluar, kelen- teng tersebut tidak diperke- nankan beroperasi. Tidak ada Sementara itu, kuasa hukum Sudikerta hingga, Senin malam tidak mengangkat telepon atau membalas pesan yang dikirim- kan. Padahal sebelumnya, Togar mengatakan sudah menerima panggilan tersebut, namun masih akan menunggu jadwal Sudikerta. "Tim nanti akan me- lihat situasi dan menyesuaikan DISEGEL meth perlawanan dalam penyegelan tersebut. Salah satu penge- lola kelenteng yang ada di lokasi mengaku bernama Akau, me gatakan akan mengurus IMB se- segera mungkin. "Iya kami akan mengurusnya segera," ujarnya. Menanggapi penyegelan salah satu kelenteng ini, Ketua Majelis Tinggi Agama Khong- hucu Indonesia (Matakin) Bali, JS Adinatha, mengaku belum mengetahui adanya kelenteng di Jalan Kresek, Gang Palapa, Sehingga dengan gugurnya Sarba, ada tiga birokrat yang lolos seleksi tahap akhir Sekda. Mereka adalah I Gusti Agung Rai Dwipayana,49, (Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan), I Gede Susila,52, (Kepala Dinas Pen- didikan Tabanan) dan I Wayan Kotio,53, (Kepala Dinas Per- pustakaan dan Arsip Tabanan). Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), I Wayan Sugatra, mengatakan hasil seleksi tahap akhir sudah ke- luar, Senin (10/12) kemarin sesuai dengan yang diren- canakan awal. Pengumuman tersebut bernomor 800/21/ PANSEL-SEKDA/2018. Dari empat calon memang satu calon harus gugur, yakni I Wayan Sarba. "Pak Sarba gu- Anggota Satpol PP Kota Denpasar mengusir paksa sejumlah pekerja agar menghentikan proyek gur karena nilainya paling pembangunan Kelenteng saat penertiban bangunan liar di Denpasar, Senin (10/12). Bali yang mantan anggota DPR RI almarhum I Gusti Ketut Ad- hiputra ini. Sudikerta Mangkir di Pemeriksaan Pertama SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 menghadiri panggilan penyidik sebagai tersangka karena anaknya sakit. Ia juga mengirimkan surat pemberitahuan tidak bisa meng- hadiri pemeriksaan yang diterima penyidik pada, Senin siang. Dalam suratnya, Sudikerta minta maaf ti- dak bisa datang memenuhi pemer- iksaan karena anaknya sakit. pemeriksaan pertama, ren- cananya penyidik akan melaku- kan pemanggilan kedua pada pekan mendatang. Namun be- lum diketahui secara pasti kapan akan dilakukan pemanggilan kedua. Jika nantinya pada pang- gilan kedua Caleg DPR RI Dapil Bali dari Golkar ini tidak hadir, penyidik akan mempertimbang- kan melakukan panggilan paksa. "Nanti akan dilihat perkemban- gannya. Apakah perlu dilakukan panggil paksa atau tidak," pung- kas sumber. dengan jadwal Pak Sudikerta. Apakah ada kunjungan daerah atau upacara," ujarnya beberapa waktu lalu. Sedangkan Geredeg di- hubungi NusaBali menolak di- kaitkan perebutan Ketua DPD I Golkar Bali dalam Musdalub nanti. Alasannya dirinya me- nyerahkan kepada DPP yang sudah menunjuk pelaksana tugas, yakni Demer. "Waduh, Musdalub janganlah dulu. Kita mau Pileg lagi 4 bulan ini. Ya konsolidasi melalui Plt saja. Saya nggak lah dulu bicara perebutan Ketua DPD I Golkar Bali. Ya masih kerja ini untuk Pileg 2019," ujar mantan Bupa- ti Karangasem ini. Sementara Gede Wiratha yang disebut- sebut sebagai kuda hitam be- lum bisa dimintai konfirmasi. Saat Nusa Bali menghubungi lewat telepon tidak dijawab. Demikian juga pesan singkat belum dibalas. Seperti diketahui, Sudikerta ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Pemberi- tahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) yang dike- luarkan Subdit II Dit Reskrimsus Polda Bali pada, Jumat (30/11). Dalam surat yang ditandatan- gani Kasubdit II Dit Reskrimsus Polda Bali, AKBP Agung Kanig- oro Nusantoro ini juga berisi pasal sangkaan untuk politisi Golkar ini. Diantaranya Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KHUP tentang pidana penipuan dan penggelapan, Pasal 263 ayat (2) KUHP tentang penggunaan surat palsu dan Pasal 3 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencega- han dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Seperti diberitakan sebel- umnya usulan dilaksanakan- nya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali untuk mencari Ketua DD I Golkar Bali definitif buat me- nggantikan I Ketut Sudikerta yang terseret kasus hukum, akhirnya benar-benar meledak dalam rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/12). Dari 9 DPD II Golkar Kabupaten/Kota se- Bali, 8 di antaranya usulkan Musdalub. Hanya DPD Golkar Gianyar yang tidak usulkan Musdalub. nat Di samping itu, kepada Bupati/Walikota se-Bali Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan. Dia juga belum menge- tahui adanya penyegelan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Denpasar. la menyarankan jika me- mang mau mendirikan tem- pat ibadah agar melapor ke FKUB dan Kementerian Agama. "Saya belum tahu itu. Kalau memang itu melanggar ya itu ranah pemerintah," jelas Adinatha saat dikonfir- masi, semalam. mi Kasus ini berawal pada 2013 lalu saat Maspion Grup melalui anak perusahaannya PT Marin- do Investama ditawarkan tanah seluas 38.650 m2 (SHM 5048/ Jimbaran) dan 3.300 m2 (SHM 16249/Jimbaran) yang berlokasi di Desa Balangan, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung oleh Sudikerta. Setelah melewati proses ne- gosiasi dan pengecekan tanah, akhirnya PT Marindo Investama tertarik membeli tanah tersebut seharga Rp 150 miliar. Transaksi pun dilakukan pada akhir 2013. Nah, beberapa bulan setelah transaksi barulah diketahui jika SHM 5048/Jimbaran dengan luas tanah 38.650 m2 merupak- an sertifikat palsu. Sedangkan SHM 16249 seluas 3.300 m2 Pemprov Gelar Paruman Agung Krama Bali SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Bali, Wayan Koster untuk melindungi dan memperkuat eksistensi desa adat. nantinya ada di desa adat, di antaranya di bidang pendidikan, ekonomi, budaya dan tentu saja mengatur palemahan, pawongan dan parahyangan. "Dengan payung hukum yang lebih jelas, maka apa yang dilakukan desa adat nantinya akan terlindungi legalitasnya," ungkap De Mal ra. Ditambahkannya, Paruman Agung Krama Bali ini akan dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Sekda Provinsi Bali, Bendesa Agung (MUDP), dan Prajuru MUDP Provinsi Bali, Ketua PHDI Bali, Ketua FKUB Provinsi Bali, Bupati/Walikota se-Bali, Ketua DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kepala OPD Pemprov Bali, Kelompok Ahli Pembangunan, Kelompok Ahli Bidang Hukum dan Tim Advokasi Pemprov Bali. Selain itu, Pemprov juga mengundang sejumlah rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, Ketua PHRI, HPI dan ASITA Bali serta Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota se-Bali. sudah dijual lagi ke pihak lain. Akibat penipuan ini, PT Marindo Investama mengalami kerugian Rp 150 miliar. rez diminta bantuannya selain menghadirkan 2 orang pengurus PHDI, 2 orang pengurus MMDP, 2 orang pengurus MADP, 2 orang pengurus sekaa teruna, 2 orang pengurus LPD, juga agar dapat menghadirkan 7 Sulinggih dari semua unsur, Bendesa Adat se- Kabupaten/Kota, Kepala Desa se-Kabupaten/Kota, dan 3 orang Pamangku Kahyangan Desa. Sejumlah tokoh berkompeten dan konsen terhadap pelestarian budaya juga turut diundang dalam kegiatan ini. sur • "Media sosial sudah langsung menyebar itu. DPP Golkar sudah tahu dan mempertimbangkan sanksi," ujarnya. Apa sanksinya? Menurut Demer sanksi itu bisa teguran dari DPP Golkar bah- kan sampai evaluasi jabatan Gunawan sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali. "Teguran- nya tergantung DPP Golkar. Ya dia kan juga menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali. Anda (wartawan) tahulah itu. Gu- dengan posisinya. Kok sampai nawan juga mengerti harusnya terjadi ribut gebrak meja," kata politisi asal Desa Tajun, Keca- matan Kubutambahan, Kabu- paten Buleleng ini. Apakah Gunawan dan Dewa Nida tidak dipanggil untuk klari- Gebrak Meja, Gunawan Terancam Sanksi DPP SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Golkar DPRD Bali juga bakal dievaluasi. fikasi? Demer mengatakan nanti tentu DPP akan menentukan semuanya. "DPP sudah paham itu. Karena saya katakan tadi itu media sosial sudah cepat bisa diakses, apa yang terjadi. Apalagi ada bukti rekaman juga saat rapat," tegas Demer. Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Bali/Korwil Bali DPP Partai Golkar, Gede Sumar- jaya Linggih alias Demer di Den- pasar, Senin (10/12) siang men- gatakan sanksi buat Gunawan dipastikan akan dilakukan DPP. Menurut Demer yang juga Plt Ketua DPD I Golkar Bali meng- gantikan I Ketut Sudikerta yang ditetapkan tersangka oleh Polda Bali dalam kasus penggelapan dan penipuan menegaskan aksi Gunawan dalam rapat banting meja adalah pelanggaran or- ganisasi. Gunawan kemarin men- gatakan belum ada menerima surat dari DPP bahwa dirinya akan dikenakan sanksi atas ribut dalam rapat DPD I Golkar Bali. "Saya saat rapat itu ber- bicara mekanisme dan aturan. Kenapa Dewa Nida hanya mencomot nama saya saat itu. Padahal Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota bicaranya sama. Kenapa saya saja dico- mot dan disebut? Saya sampai saat ini belum terima itu apa- apa atau surat," ujar Gunawan. Seperti diberitakan aksi gebrak meja yang dilakukan Ketua DPD II Golkar Bangli, Wayan Gunawan yang dipicu cekcok mulut dengan anggota Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, Dewa Made Widiasa Nida, saat rapat pleno di DPD I Golkar Bali, Min- ggu (9/12), berbuntut panjang. Dewa Nida ancam laporkan Gunawan ke DPP Golkar. SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 hasil tes yang diraih pada tiap tahapan seleksi dan ketika dikumulatifkan nilainya paling rendah dibanding kandidat lainnya. rendah setelah digabungkan mulai dari tahapan seleksi rekam jejak, tes wawancara/ presentasi dan tes manajerial," Diunggulkan, Sarba Malah Terpental ungkapnya. Dikatakan, dengan gu- gurnya satu calon, maka ada tiga orang yang berhasil lo- los. Tiga nama calon ini akan segera dilaporkan ke Gubernur Bali. Setelah ada rekomendasi bahwa proses berjalan sesuai dengan aturan, maka tiga nama calon ini akan direkomendasi- kan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). "Nanti dari KASN yang mem- verifikasi dokumen apakah sudah berjalan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. jika sudah sesuai maka sesuai aturan tiga nama calon ini dikembalikan ke Bu- pati Tabanan, Bupati Tabanan yang menetapkan satu nama yang akan dijadikan Sekda Tabanan," beber Sugatra. oman Adi pun, selalu mendampingi Angel Lelga ketika pemeriksaan. Menurut pria kelahiran Desa Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, 3 Februari 1965 ini, kasus An- gel Lelga masih dalam proses penyelidikan. "Vicky akan segera men- jalani pemeriksaan di Polda Metrojaya," ujar Nyoman Adi kepada Nusa Bali di sela-sela kesibukannya di Jakarta Se- latan, Rabu (5/12) lalu. Dalam jagat dunia hiburan, nama Nyoman Adi Peri me- mang tidak asing lagi. Ia sering menangani kasus yang men- impa artis ibukota, terutama yang terjerat masalah narkoba. Maklum Nyoman Adi adalah pendiri dan Ketua Umum dari Gerakan Anti Narkoba Nasi- onal (GANNAS). NusaBali 15 Posisi tersebut membuat ia selalu ingin memberikan ad- vokasi terhadap orang-orang yang menjadi korban narkoba, termasuk artis. Sejumlah artis pernah menjadi kliennya, bah- kan ia tak sungkan memberi- kan advice (nasehat) kepada artis bersangkutan meski tidak sebagai kuasa hukumnya. SELASA 11 DESEMBER 2018 "Saya pernah menjadi ad- vice dari artis Roro Fitria, Raffi Ahmad, Roger Danuarta. Sementara sebagai pengacara antara lain menjadi kuasa hu- kum Jennifer Dunn dan Gatot Brajamusti alias Aa Gatot," papar Nyoman Adi. Nyoman Adi menceritakan, ia tertarik menjadi pengacara Aa Gatot pada tahun 2016 si- lam, lantaran mantan Ketum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) itu dianggap seb- agai pengedar. Bagi Nyoman Adi, Aa Gatot bukan pengedar. Sebab, dia tidak memperjual- belikan barang haram tersebut dan tak ada transaksi. Kesala- han Aa Gatot adalah memakai sendiri dan mendistribusikan untuk dipakai dalam ritualnya. Atas ancaman sanksi itu Ket- ua DPD II Golkar Bangli, Wayan Gunawan mengatakan tidak gentar. Dirinya sudah biasa menghadapi situasi di organisa- si yang memang tidak menentu. "Ini politik, saya sudah biasa menghadapi situasi seperti ini. Ketika partai solid, ketika ada bergolak, bagi saya itu bukan hal yang harus ditakuti," ujar politisi asal Desa Batur Tengah, Keca- matan Kintamani, Bangli ini. Gunawan juga tidak gen- tar dengan ancaman evalu- asi dirinya dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali. "Cu- man Ketua Fraksi Golkar. Saya dipercaya partai memimpin Fraksi Golkar ya saya kerja tunjukan komitmen, kerja ikhlas dan tulus untuk fraksi. Teman-teman Fraksi Golkar tahu menilai saya. Ya saya nggak pernah merasa teran- cam dan takut sepanjang saya melaksanakan mekanisme dan prinsip kebenaran. Nanti publik dan kader Golkar akan menilai," ujar anggota Komisi I DPRD Bali membidangi hu- kum, perundang-undangan, apatur negara dan politik ini. Dipercaya Membela Aa Gatot, Jennifer... SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Hal itulah yang mengusik hati Nyoman Adi sehingga ia berani membela Aa Gatot. "Karena saya tidak setuju pecandu dipidana, tetapi direhab," kata Nyoman Adi. Langkah Nyoman Adi ini sempat menuai kecaman. Pas- alnya ia adalah Ketum GANNAS, tapi menjadi pengacara Aa Gatot yangn dianggap bandar dan pengedar. Banyaknya artis yang ia tangani membuat banyak orang berpendapat bayaran Ny- oman Adi besar. Ayah dua orang anak ini mengatakan, mengenai bayaran sebagai kuasa hukum artis relatif. Lagipula, lanjutnya, ia tidak hanya menangani kasus artis. Melainkan menangani perkara umum lain seperti kasus pajak, penipuan dan peng- gelapan. Dirinya menegaskan, tiga nama calon yan lolos ini meru- pakan hasil terbaik. Karena seleksi dilakukan dengan ter- buka sesuai dengan aturan yang berlaku. Apalagi saat seleksi manajerial, Kepala Kompetensi) yang datang lang- Puspenkom (Pusat Penilaian sung ke Tabanan. "Jadi tidak ada seleksi yang abal-abal murni sesuai dengan aturan," tegas Sugatra. Dewa Nida mengatakan, tin- dakan Gunawan yang sampai menggebrak meja saat rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapa- ti 9 Denpasar, Minggu kemarin, sangat tidak etis dan kurang beretika. Gunawan dianggap melawan DPP Golkar, yang menunjuk Gede Sumarjaya Linggih menjadi Plt Ketua DPD I Golkar Bali menggantikan Ketut Sudikerta, yang terseret kasus hukum. nat Nyoman Adi sendiri ber- profesi sebagai pengacara secara tidak sengaja. Menurut- nya, saat memilih menempuh pendidikan ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta untuk menghindari mata pe- lajaran matematika. Ia baru terjun ke dunia pengacara setelah kakak kandungnya mengalami kasus hukum. Kala itu, tahun 1991 sang kakak memiliki masalah jual beli tanah dengan artis kenamaan, Ongky Alexander. Ternyata tanah yang dijual artis tersebut bodong sehingga sang kakak mengalami kerugian. Masalah tersebut masuk ke ranah hukum. Nyoman Adi di- minta sang kakak untuk men- emani mengantar ke penga- dilan. Plus mendampingi ke- tika bertemu pengacaranya, Jamson Purba. Dari Jamson. Purba, Nyoman Adi banyak belajar terkait dunia penga- cara. "Saya yang tadinya tidak terlalu peduli dengan replik, duplik, gugatan dan dakwaan menjadi lebih mendalami," kata Nyoman Adi. Kasus sang kakak yang memakan waktu lima tahun akhirnya dianggap kadaluwarsa oleh MA. Nyoman Sementara itu, dihubungi terpisah atas gugurnya pada seleksi tahap akhir, I Wayan Sarba mengaku tidak apa-apa. Kata dia Sekda itu hanya satu dan masih ada tempat lain untuk mengabdikan diri. "Saya nyantai saja, di mana pun siap terserah pimpinan, karena ada yang lebih baik sudah sepantasnya mereka diberikan kesempatan untuk memajukan birokrasi dan pembangunan di Tabanan ke depan," kata Sarba yang kini menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Tabanan ini. Seperti diberitakan sebel- umnya seleksi terbuka Sekda Tabanan digelar menyusul Sekda Tabanan, I Nyoman Wirna Ariwangsa akan pen- siun per tanggal 1 Februari 2019 mendatang. Sebanyak empat birokrat di Tabanan mendaftarkan diri sebagai kandidat calon, yakni I Gusti Agung Rai Dwipayana,49, (Ke- pala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan), I Gede Susila,52, (Kepala Dinas Pendidikan Tabanan), I Wayan Kotio,53, (Kepala Dinas Per- pustakaan dan Arsip Tabanan) dan I Wayan Sarba,55, (Kasat Pol PP Tabanan). de Adi pun semakin termotivasi menjadi seorang pengacara. Suka duka sebagai pen- gacara pemula ia jalani. Mu- lai dari pembayaran dicicil hingga tidak dibayar pernah dirasakan. Namun hal itu tak membuat ia patah semangat menekuni dunia pengacara. Alhasil ia menuai hasil bagus. Saat ini, kebutuhannya telah tercukupi dengan baik dan rezekinya berlimpah. Selama berkarier di dunia pengacara, Nyoman Adi men- gaku, tidak pernah mendapat ancaman. Tapi ia tidak me- nampik, bila ada orang iseng yang kerap menghubungi. la menilai itu masih dalam tahap wajar, karena hanya sekedar mengaku-ngaku pe- jabat untuk bertemu dengan- nya. "Kalau hanya sekedar itu, saya tidak terlalu menang- gapi," imbuhnya. Kesibukan Nyoman Adi tak hanya sebagai pengacara. Ia juga aktif dalam organisasi yang didirikannya pada 1997 silam, yakni Ger- akan Anti Narkoba Nasional (GANNAS). Melalui organisasi tersebut, Nyoman Adi dan teman-temannya menyuara- kan untuk menjauhi narkoba. "Saya mendirikan GANNAS, karena teman saya meninggal akibat narkoba. Berhubung saya juga memiliki dua anak laki-laki yang beranjak remaja saat itu dan khawatir tidak bisa menasehati, maka saya mendirikan GANNAS agar mereka mendengarkan pula tentang bahaya narkoba," ujar Nyoman Adi. Dalam waktu dekat, GAN- NAS akan melauching gerakan 2511. Artinya, jelas Nyoman Adi, gerakan menyelamatkan masyarakat dari bahaya nar- koba berdasarkan aturan PP 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor Pecandu Narkoba. "Me- lalui gerakan itu, kami ingin masyarakat jujur sejak awal bila menjadi pecandu narkoba, sebelum di tangkap Polisi," katanya. k22 2cm 2cm реч ороо