Tipe: Koran
Tanggal: 1991-06-02
Halaman: 04
Konten
2cm Color Rendition Chart MINGGU, 2 JUNI 1991 Bernas/aba Brebes, barangkali perlu diang- Pikat Keramat Telaga Ranjeng DI kawasan Perkebunan Teh Kaligua, Bumiayu, Jateng, tersebutlah satu tempat yang kat menjadi obyek wisata yang mapan. Namanya Telaga Ranjeng. Meskipun masih asing bagi masyarakat di luar Brebes, namun telaga ini amatlah menarik untuk dikunjungi. Setidaknya, di sana dapat dinikmati alami dari air telaga yang membiru, tetumbuhan pesona subur yang terkemas menjadi panorama hijau yang menye- jukkan mata, udara dingin, dan lebatnya hutan pinus yang mampu menyulap suasana siang hari bak senja hari saja. Selain itu, menurut Daryono (40) selaku petugas seksi Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) setempat, di telaga seluas 18,5 hektar ini, hidup ribuan ikan lele. Anehnya, berbeda dengan ikan lele biasa, sungut ikan lele di Telaga Ranjeng ini berjumlah delapan buah. Sampai sekarang, masyarakat setempat masih percaya, kalau tempat ini sangatlah keramat. Karena itu, ada beberapa pantangan yang mesti dihindari, jika hendak berkunjung ke telaga ini. Pantangan pertama, semua pengunjung dilarang membuang hajat di sekitar telaga ini. Di samping itu, mereka juga dilarang mengambil ikan lele yang hidup di telaga ini. Kedua larangan tersebut semata-mata disebabkan oleh kepercayaan, bahwa ada lelembut yang mbaurekso di telaga itu. Lelembut bernama Mbah Ranjeng ini, pada saat-saat tertentu, senantiasa menampakkan dirinya di tengah permu- kaan air telaga tersebut. Benar atau tidaknya cerita ini, yang pasti daerah itu sekarang telah bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua atau pun roda empat, dengan jarak sekitar 18 kilo- meter ke arah timur laut dari kota Bumiayu. Sepanjang perjalanan menuju obyek wisata ini, ter- hamparlah suasana alam pedesaan yang hijau dan bersih, yang terpadu secara serasi dengan hijaunya tanaman kobis dan sayuran milik penduduk setempat. berliku, terjal. Selepas itu, memasuki kawasan hutan lindung, pemanda- ngan alamnya pun mulai berubah. Kondisi jalan yang membuat perjalanan serasa mengelilingi sebuah bukit Meski tebing hijau yang curam di sepanjang jalan hutan BERNAS CAKRAWALA | Aren Bukanlah Tanaman untuk Orang Kasimpar BUL pa campur tangan manusia. Namun demikian, bagi orang Kasimpar, segala jenis han yang ditanam oleh mere- ka itulah, yang disebut seba- gai tanaman. Bukan soal, apakah tumbuhan itu meru- atau tidak. Boleh jadi, ucapan ini tidak terlampau masuk di akal, jika hanya ucapan itulah yang mereka sebutkan. Sebab, sesungguhnya, masih ada pakan thukulan is sebagai Penyebutan aren thukulan oleh orang Kasimpar penjelasan lain di belakang ini, mempunyai cerita tersen- de- ucapan tersebut. diri. Cerita ini berkait erat Luwak, cerita orang Kasim- persoalan dari dalam meng- memanjat pohon memakan kolang- tumbuh- telah masak. Ru- itu, membuat pemandangan menjadi semakin hidup. Karena po- hon pinus yang rimbun mengitari alam sekitarnya ini, meng- ubah wajah tebing curam dan jurang terjal itu, menjadi pe- sona alam pegunungan yang cukup menawan. Akhirnya, perlu kiranya diketahui, bahwa sebagian jalan yang digunakan untuk mencapai Perkebunan Teh Kaligua ini, sudah dilapisi oleh aspal yang lumayan mulus. Sehingga benar-benar memberi kenyamanan dan kemudahan untuk tertarik dan terus-menerus kembali ke tempat ini. (aba) SELAYANG PANDANG Beras/ded Mandor dulu Mandor Kini MAKAM Juang Mandor terletak di tepi Jalan Raya Pontia- nak-Sanggau. Mulanya, ia merupakan sebuah tugu peringat- ketika an yang dibuat oleh tentara Australia dan NICA, mereka berhasil merebut wilayah Kalimantan dari tangan Jepang. Kemudian, dengan dana sekitar Rp 50 juta, kawasan itu dibenahi oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Barat, guna akhirnya dibuat menjadi sebuah monumen. Monumen yang luasnya sekitar empat hektar ini, dires- mikan oleh Gubernur Kadarusno pada tanggal 28 Juni 1977, Di pelataran monumen ini, terdapat relief yang menggam- bertepatan dengan puncak pembantaian di tahun 1944. barkan peristiwa pembantaian itu. Kemudian, di bekas lokasi pembantaian, terdapat 10 cungkup yang terletak secara terpi- sah satu sama lain. Cungkup-cungkup ini merupakan kubur- an massal dari korban pembantaian itu. Sejak tahun 1987, dengan keikut-sertaan pihak swasta, yakni PT Citra Tour & Travel pimpinan Haji Djamaludin, Makam Juang Mandor pun dikembangkan menjadi salah satu obyek wisata penting di Kalimantan Barat. Di kawasan itu, kini, terdapat sejumlah fasilitas wisata berupa danau buatan, hutan lindung, cafetaria, dan bumi perkemahan. Cenderamata dari kawasan wisata ini agaknya patut ditiru oleh lokawisata lainnya. Cenderamata berbentuk selembar piagam yang ditandatangani oleh Bupati Pontianak ini, diberi- kan secara gratis kepada setiap pengunjung. Di piagam yang ditulis dalam dua bahasa itu, setiap pengunjung dapat menuliskan nama, hari, tanggal, dan jam kunjungannya. REN atau enau -- Are- ketinggian bisa mencapai nga meter. pinnata atau Are- lebih dari 15 saccharifera Lumb nga Penggunaan dua bahasa dalam Charter on grave struggle in Mandor itu, memang penting. Karena, menurut seorang petugas, cukup banyak pula wisatawan Jepang yang berkun- jung ke sana. "Barangkali, karena monumen ini ada hubung- annya dengan bangsa Jepang, yang dulu membantai pendu- duk Kalimantan Barat. Mungkin juga, di antara turis-turis itu, ada yang pernah jadi Kempetal," kata petugas tersebut. A -- lazim dikenal sebagai ta- naman penghasil nira, yang digunakan bahan Popularitas dari Makam Juang Mandor ini, rupanya sudah sampai ke mancanegara. Terbukti, di ruang depan cafetaria- nya, digantung copy artikel yang pernah dimuat di Internatio- nal Report-nya The New York Times, edisi 3 Februari 1987. Di samping itu, monumen ini pernah pula menjadi laporan utama dari sebuah majalah berbahasa Jepang. Singkat cerita, lokasi ini tidaklah terlampau sulit untuk dicapai. Apalagi, kendaraan umum dari Pontianak, juga cukup banyak. Hanya saja, perlu diperhatikan faktor cuaca. Karena panasnya daerah Bhumi Khatulistiwa ini, sangatlah menyengat. Kendati, kompleks monumen ini terletak di antara pepohonan. (ded) sebagai baku dari gula merah. Di beberapa daerah, nira- nya kerap dibuat menjadi ini sendiri, bisa berlangsung minuman keras, buahnya terus menerus antara 2-5 yang disebut kolang-kaling tahun lamanya. diolah menjadi kolak atau es campur, dan serat ijuknya dimanfaatkan untuk keperlu- an bahan bangunan. Tempat wisata indah ini sendiri, konon, sudah ada sejak ratusan tahun yang silam. Kenyataan yang belum terlampau jelas ini, ditopang pula oleh cerita yang beredar dari mulut ke mulut, bahwa telaga ini, dulunya, hanya bisa dimasuki tanpa menggunakan alas kaki. Penyebabnya, tiada lain untuk meng- hormati keberadaan telaga yang dianggap suci itu. Makam Juang Mandor Alhasil, meskipun sudah lama dikenal, namun kelestarian darí pesona alamnya masih dapat terjaga sampai sekarang ini. Terbukti, ribuan ekor ikan lele yang ada di telaga itu, tetap masih terhindar dari gejala-gejala kepunahan. Bahkan, di sini, binatang-binatang air itu terbebas dari gangguan lingsang atau pun tangan jahil manusia yang menginginkan kenikmatan tubuhnya. tercakup Palmaceae. Ilmu tumbuhan memasuk- kan palem penghasil nira ini sebagai salah satu spesies dari genus atau marga Are- nga yang keluarga dalam Seorang ahli palma Ameri- ka, E.H. Burkill, mengatakan, "Tanaman ini merupakan pai mulai dari pantai barat India sampai ke sebelah selat- spesies yang terpenting genusnya." Sayang, ia wonten sing nanem aren. Sing nanem aren niku binatang luwak," ungkap seorang pen- memerinci alasan penilaian- duduk desa yang terletak nya tersebut. pada ketinggian 900 meter di Tanaman ini dapat dijum- atas permukaan laut ini. Irian, atau pun hano itu, memiliki ciri fisik berupa an Cina di Kepulauan Guam. Namun demikian, tempat- itu merupakan anggapan dalam yang luasnya dalam tidak *** MELAWAN DAI NIPPON SOE- Angkatan Udara Be- DAH DIBONGKAR KE AKAR- AKARNJA. KEPALA-KEPALA landa tak mampu bertahan KOMPLOTAN SERTA LAIN- lama. Bahkan, setelah dida- LAINNJA DITEMBAK MATI. hului oleh serangan balik KEAMANAN DI BORNEO BA- secara beruntun, pada tanggal 27 Januari RAT TENANG KEMBALI DE- NGAN SEMPOERNA. JUMAT tanggal 19 Desem- ber 1941 merupakan awal tragedi yang menjalarkan penderitaan hidup di Bhumi Khatulistiwa. mumnya. Dalam kosakata Jawa, Jawabannya, tumbuh tunggal, berbatang thukulan adalah segala ta- besar, berijuk banyak, dengan naman yang tumbuh liar tan- Angkatan Demikian bunyi head-line do itu pun surat kabar Pontianak, Borneo pendudukan Dai Nippon. Sinbun, terbitan hari Sabtu, Tidak berselang lama, pada tanggal 29 Januari, dari arah Juli 1944. tanggal 1 Sitigatu 2604 atau 1 Bagi penguasa militer Je- pang di Kalimantan Barat pada waktu itu, berita ini sangatlah melegakan. Tetapi, sebaliknya bagi penduduk setempat. Karena berita itu merupakan awal dari peris- tiwa yang meruyakkan duka mendalam di mana-mana. Sebab, berita Borneo Sin- bun itu hanyalah satu sisi dari kisah punahnya 21.037 pertahanan Kalimantan Barat. JE PASA 2. HUWAGAD ALRADRE Biasanya, tanaman ini mulai berbunga setelah beru- mur 7-10 tahun. Meski, di dataran tinggi, baru terjadi setelah berusia sekitar 12-15 tahun. Masa keluarnya bunga SLAAN PERTANA 3 PANGERAN ADPA PUTHA SAAN PONTIANAK & PANGERAN ADUN STARS penduduk Itu pun jumlah yang tercatat. Nanga Sokan, mereka menye- rah tanpa syarat tanggal 8 Mereka yang terdiri dari Maret 1942. Berarti hanya 79 hari sejak penyerangan perta- berbagai golongan sosial eko- menak- nomi ini, adalah korban pem- bunuhan massal yang dilaku- kan oleh tentara pendudukan Jepang di seputar tanggal 28 Juni 1944, atau menurut pe- nanggalan Jepang, gatsu tahun 28 Roku- 2604. Kisah duka itu, kini diaba- dikan pada sebuah monumen di Mandor, 80 kilometer dari Pontianak. Makam Juang Mandor ini merupakan saksi bisu atas pembantaian dari 21.037 penduduk Borneo Ba- rat, atau yang kini dikenal sil menancapkan kuku kekua- dengan nama Kalimantan Barat. Sejak itulah, Jepang berha- saannya atas wilayah ini, SONYIAP BUN & LISAN PER 8NO LIANDAE NYAP RAN PANARDAR naman pun, beredar. Cerita ini dipadu dengan pengalam- an orang Kasimpar dalam Termasuk membudidayakan penghasil nira itu, yang sam- pai saat ini belum pernah berhasil dengan baik. tanaman tempat yang menonjol umum di desa antara aren persebaran aren ini, selain di 301 hektar dan berpenduduk dengan hewan yang mereka asalnya, juga meliputi Malay- India yang merupakan daerah hanya 700-an jiwa ini. sebut luwak, musang, atau Jadi, kalaulah penduduk di Paradoxurus hermaphrodites. sia, Papua New Guinea, Filipi- desa penghasil gula aren itu Kenyataan terakhir ini bisa dengan mudah dibuktikan, Aren yang disebut kawung kulan, maka sebutan ini pun bila penduduk desa tersebut di Jabar, bagot di Sumut, na, dan Indonesia. menyebut aren sebagai thu- "Sudah 10 tahun saya me- nanam aren. Tapi, sampai saat ini, masih 60-an centime- ter saja tingginya. Padahal, yang lain, yang tumbuh sen- mempunyai arti yang berbeda ditanya tentang soal muasal mereka anau di Sumbar, wake di dengan pengertian pada u- aren yang setiap hari di Bali sadap niranya itu. diri, sudah tinggi," tutur Budi Winarto (58), seorang penya- dap nira di Desa Kasimpar. Ia memang pernah mencoba me- mindah-tanamkan pohon aren HITE SAND 12. F. J LIDAY PARTH nya. Akibatnya, penduduk setempat pun merasakan keti- adaan pakaian dan kebutuh- an-kebutuhan yang lainnya, karena Jepang memaksa rak- Hari itu, ketika kaum mus- yat untuk mengumpulkan limin sedang bershalat Jumat, bahan makanan dan harta sembilan pesawat Angkatan kekayaan yang ada, guna me- Udara Dai Nippon tiba-tiba nunjang operasinya dalam menyerang Pontianak, khu- perang Asia Timur Raya. *** susnya di sekitar Kampung Bali, Parit Besar, dan Kam- Serangan itu menyebabkan pung Melayu. jatuhnya sejumlah korban di kalangan penduduk, dan kerugian material yang tidak sedikit. Selain itu, menyebab- kan sebagian penduduk lain- nya mengungsi ke luar kota sampai ke pedalaman. Tentara Belanda yang saat itu masih bertahan di kawas- 23 NAZARO 24 SEDMA 15 TAMAN 2013 *** KALAU ilmu tumbuhan menyebut aren secara jelas sebagai tanaman, dan orang kategorikan dunia awam pun mengetahuinya, tumbuhan tersebut. maka lain kenyataannya de- Alhasil, pembicaraan pun akhirnya mesti menyentuh Penduduk Desa Kasimpar pada sesuatu yang oleh para ngan orang Kasimpar. antropolog disebut sebagai di Kecamatan Kabupaten menganggap Petungkriyono. Pekalongan, Ja- aren bukan teng, pengetahuan lokal -- indige- nous, local, societal knowledge tanaman. "Aren niku sanes yakni taneman, mas. Sebabe mboten sekelompok Saksi Bisu Pembantaian Warga Kalimantan Barat KOMPLOTAN BESAR JANG pertempuran udara di atas MENDOERHAKA OENTOEK Mempawah, 67 kilometer dari Pontianak. Tetapi SANA SANA ADUL SAMAD AMARTAR MUNA ww BADEN WAT O SAFT DAN CENDERAAN KORBAN KEGANASAN SPAN SEBAGIAN BEC DAR KAN MAN 21027 ORANG COCTA LUCAS ON LAVE E IS AYALACON NASAAN PANTA BRATAR dari atau ma- syarakat tentang segala yang ada di sekelilingnya. *** BILA diusut-usut, cerita ta- neman dan sanes taneman ini erat kaitannya dengan penga- Ia tidaklah berkelakar. Ken- laman orang Kasimpar, dalam dati ia mengatakannya sambil "mengakrabi" aren yang ba- tersenyum. Karena pendapat nyak tumbuh di sekitar pe- MART ASUN BU PANGERAR 28 E LONDON KARENDAN 29 WFWTEW BANG SEMITO LOW KH laut, kaigun Angkatan Laut Dai Nippon mendaratkan pa- sukannya di Pemangkat, tan- pa perlawanan pihak Belanda. Selanjutnya, kota-kota pesisir lain seperti Singka- wang dan Ketapang menyusul jatuh ke tangan Jepang. Se- hingga, pada awal Februari 1942, Jepang pun masuk dan menduduki Pontianak. 31 12 THEN SA TENG 31RM ACHMAD DIPONEGOR Akan halnya 44 GUST DJAFAR PANEMBAHAN T 45. RADEN AROUL DAN PERDANA PAESALE SING MAMA © ATPLESANG REZER-NALAPRI NA PARA SA POTR 1942, pangkalan Udara di Sanggaule- direbut tentara manya, Jepang dapat lukkan wilayah West-Borneo. Berbeda dengan pemerin- tahan di wilayah Indonesia lainnya, kekuasaan dan pe- merintahan Dai Nippon di Borneo Barat dipegang oleh Angkatan Laut. Mereka mem- bentuk pemerintahan militer yang disebut Minseibu. Tentu saja, Kempetai pun ikut serta memperkuat jajaran pemerin- tahan militer tersebut. yang kemudian dengan kekejaman fasisme- DAN PEMUNA MASARAT Belanda, di terakhirnya di 34 & SMAL 35. ACHMAD MADR 34. AMELIA BUON 37 NURLELA PARNANDIAN 38 TENA DRS PANEMBAHAN SUKADANA 23 OUSTI MES PANEMBAHAN SIMPAN 40 SF SALEN PANEMAKAN & DISTI ABDUL HAM PANEMAMAN NGABAN 42 ADE MAMMAD ARE PEMBAHAN SANGA 41 USTI MUHAMMAD HELPPEMAHAN SEKA AER SI TURN SAMM 31 HUN TANY DAN TANOW TAMN AMA TARN ngan orang PEMERAN MEMPUN 48 A 43 keunikan Kasimpar, nama Pang Suma, yang me- Di tempat yang Keibitai-nya disebut an ini, dengan segala kemam- musatkan perjuangannya di polisi rahasia telah mengendus gerakan bawah tanah Nissinkai ini. puannya melakukan serangan daerah pedalaman Kunyil. la balasan. Dari pangkalan mili- antara lain berhasil membu- ter di Sanggauledo, diterbang- terakhir inilah, yang pada saat itu masih berupa hutan, nuh Kepala Kempetai, Kaisu Pimpinan Nissinkai pun di- sebagian besar dari 21.037 panggil Residen Izumi. Se- korban pembantaian dibunuh dan dibenamkan secara mas- kan sejumlah pesawat pem- Nagataní. Akibatnya, pengua- buru. Sehingga, terjadilah mentara, Noto Soedjono men- sa pendudukan pun berang. dengar, bahwa sejumlah peja- sal, di sebuah danau bekas -- ASAL PONTIANAK SULADASA NGA TAR SENA STAND MEMPS pengetahuan orang tidak perlu heran, kalau me- reka akhirnya menegaskan, tumbu- bahwa wit aren kuwi tandu- rane luwak. mukiman mereka. hubungan erat AMBER SRE AABAR JEPAD PORTAKA KOREAN SARTU DIABADIKAN Daftar nama sebagian korban di Makam Juang Mandor Beras/ded aren, wak-lah yang menanam. asal-usul ya dari luwak itu. Lu- Jadi, BORNEO INBUN ** PONTIANAK SEPERTI di wilayah Indone- peserta sidang yang ditembak pakan organisasi pemuda mati, sejumlah besar pendu- Borneo Barat yang diketuai duk pun ikut-ikutan dibantai. Pembunuhan massal terse- but dilakukan di pesisir Pasir sia lainnya, penindasan yang dilakukan oleh tentara Jepang di Borneo Barat ini, menim- oleh Noto Soedjono. Dalam bulkan penentangan dan per- politiknya, mereka berpura- lawanan rakyat terhadap pe- pura memihak Jepang. Tetapi, sebenarnya, di bawah tanah dekat Lapangan Terbang Su- mereka bergerak melawan padio, dan yang terutama Perlawanan ini, di daerah tentara pendudukan. adalah di Desa Kopyang, Man- hulu Kapuas, dimulai oleh dor, tempat Makam Juang Namun demikian, bagaima- Mandor kini. Panjang, Sungai Durian di nguasa dari negeri Matahari Terbit itu. seorang Panglima Suku, ber- napun juga, Jepang dengan 117 pe K Roscoe Boeke og par, sering aren, guna Komple Bear jang mendera senck s Dai Nippos sodah bongkar sampá ke-akar-aka Di ibukota karesidenan, dr. Roebini Kepala Rumah Sakit Sungai Jawi, Pontianak kaling yang panya, hewan yang termasuk suku Viverridae dari bangsa Carnivore atau pemakan da- ini, juga diskors sementara Namun, yang terjadi kemu- -- bergerak di bawah tanah, dían, seluruh peserta yang dan mengadakan pertemuan hadir ditangkap dan digiring disertainya dengan utusan dari Banjar ke kamp kotoran luwak yang bertebar- an di sembarang kemudian tumbuh. Legal and legal, Gold Py Kenyataan ging gemar menelan buhnya ini, aren memang secara bulir buah aren itu. Dengan begitu, biji akal. Sebuah penelitian yang aren yang keras dan masih dilakukan oleh Fakultas Ke- utuh itu, keluar lagi bersama hutanan IPB pada tahun 1985 membuktikan, muan Nissinkai pada 24 Mei 1944, *** tempat, dan pinang bertepatan dengan peringatan ulang tahun orga- nisasi ini. Semua cabang dan Dari ulah luwak ini, cerita ternyata 77.78 persen di anta- ranya yang berkenaan dengan tidak disebutnya aren sebagai ta- baik. Sementara biji dari peti- mampu tumbuh dengan kan langsung, sebagai pem- bandingnya, tidak ada yang tumbuh sama sekali. bat yang dicurigai bersekong- penambangan emas. kol dalam gerakan Nissinkai, ditangkap. atas Sultan Pontianak dan Panembahan Mempawah. Ter- masuk sejumlah Sultan dan Panembahan lainnya, yang ditangkap dalam sebuah rapat yang memang sudah diatur oleh Jepang. Selanjutnya, pada tanggal 23 April, semua raja yang ada di Borneo Barat ditangkap dan ditahan di markas Keibi- tai. Mereka yang ditangkap ini tak lagi diketahui rimbanya. Ketika 24 Mei tiba, bulatlah sudah tekad Jepang untuk memberangus Nissinkai. Ter- bukti, ketika sidang berlang- Kuburan massal itu baru diketahui beberapa waktu kemudian, setelah Jepang ngan Residen Izumi disepaka- Tepatnya tatkala tentara Aus- Dari pertemuan Noto de- meninggalkan Indonesia. ti, akan diadakannya perte- tralia mengadakan penyidikan ke daerah tersebut. muda dari lereng di tepi hu- tan, ke dekat tegalannya. Jadi, lanjutnya, "Kula ing- gih yakin, nek wit aren niku sing nandhur binatang lu- wak." Enteng ucap, Budi ya- kin, bahwa musanglah yang menjadi "biang keladi" dari budidaya aren di desanya. Pengalaman serupa ini pun pernah dialami penduduk yang lain. Suyono, pegawai Puskesmas di Kecamatan Pe- Korban-korban yang berja- tuhan meliputi sejumlah be- ranting organisasi di seluruh daerah Borneo Barat akan pimpinan diundang ke Pontianak. sar pemuda, pelajar, ulama, pergerakan, dan tungkriyono, malah pernah mencoba menanam biji aren. Hasilnya, nihil. cendekiawan. Termasuk juga mudah sejumlah orang penting di Borneo Barat seperti dr. Roe- bini beserta isteri, dr. Ismail, dr. Soenarjo, dr. Achmad "oleh bisa Bernas/ded PEMBANTAIAN- Harian Borneo Sinbun yang memuat berita pembantaian itu. sampai akhirnya terpaksa sung, kempetat pun bertin- melakukan operasi pembersi- dak. Kegalauan segera terjadi, Pundong, Kabupaten Bantul. han ke daerah pedalaman. sehingga Surocolo pimpinan memutuskan, bahwa sidang sidang waktu. BELUM lagi tanggal 24 Mei tiba, penangkapan demi pe- nangkapan sejumlah pejabat Diponegoro, Kei Liang Kie (im- Borneo Barat dilakukan oleh portir). Tjie Boen Kie (warta- wan), dan Mahyudin (seniman penguasa pendudukan. Bah- kan, penangkapan sudah ber- langsung sejak 14 April 1943 asal Pontianak). Di kalangan pemerintahan tradisional, dapat disebut nama Syarif Muhammad Alka- dri (Sultan Pontianak), De- mang Muslimin Nalaprana (pelaksana pemerintahan Kesultanan Pontianak), Mo- chammad Tsafiuddin (Sultan Sambas), Gusti Abdulhamid (Panembahan Ngabang), serta Ade Muhammad Arief (Panem- bahan Sanggau). Mereka di- bunuh bersama segenap ang- gota keluarganya, karena Je- pang tidak mengharapkan adanya upaya balas dendam dari anggota keluarga yang tersisa. (ded) tum- musang" masuk di bahwa biji yang sekeras biji aren -- yang diambil dari koto- ran musang, setelah ditanam, Dari cerita tentang ulah musang ini, dan pengalaman penduduk seperti itu, bisa dimengerti, bila orang Kasim- par "keberatan" untuk menye- but aren sebagai tanaman. Apalagi, konsep mereka sudah cukup jelas, taneman adalah semua tumbuhan yang bila ditanam oleh manusia, dapat tumbuh dengan baik, selayaknya tanaman-tanaman lainnya. (ded) sudah tidak asing yang Citra Baru Surocolo cukup terlihat, bila kita bera- telah rusak, akibat digempur diambil da di perbukitan, penduduk untuk puncak berketinggian 500 meter batang batang besinya. NAMA Surocolo, bagi te- linga kelompok orang terten- tu, rasanya lagi. Konon, tempat ini sering berupa makhluk bocah ini, menda- SUROCOLO, terutama di didatangi oleh orang-orang yang ingin mencari tuyul, rimbunnya vegetasi, dapat lokasi gua-gua Jepang, saat makhluk halus yang diperca- disaksikan ini memang masih bisa dika- ya dapat memberikan kekaya- an bagi pemeliharanya. takan gersang. Para peminat tawanan yang terle- tak di dekat Markas Angkatan PURWACARITA masin yang dipimpin oleh dr. Laut Jepang. Di tempat ini, Soesilo. Mereka pun bermufa- kat untuk bersatu tekad me- lawan Jepang, dan menghim- pun kekuatan untuk menga- dakan perlawanan bersenjata. Dari 13 perkumpulan rak- mereka mengalami siksaan khas Kempetai, sampai akhir- nya muncul berita menggeger- kan pada tanggal 1 Juli itu. Dari berita ini pula, setelah yat yang berpengaruh, dan diusut, diketahui bahwa para kemudian dibubarkan Jepang tersangka yang ditangkap itu, ini, lahirlah sebuah organisasi telah dihabisi nyawanya. Pun- ilegal bernama Nissinkai. caknya adalah pada tanggal Organisasi yang terbentuk 28 Juni, di mana selain para atas usulan residen ini, meru- LETAK Surocolo sendiri, tidak terlalu jauh dari Yogya- karta. Hanya berjarak sekitar 20 kilometer ke arah selatan. Bemas/ded SUMBER NIRA Pohon aren dengan mayang bunga yang biasa disadap untuk diambil niranya oleh orang Kasimpar. Untuk ke sana, dapat di- tempuh perjalanan dari Yog- yakarta ke jurusan Parang- tritis. Sesampai di Jembatan Kretek, teruslah menuju ke timur kira-kira setengah kilo- meter, guna kemudian naik yang dipercaya berkepala gundul tangi sebuah gua alam yang dikenal sebagai Gua Surocolo. Menurut Di sini, dengan bantuan masa juru kunci, mereka diharus- kan kan melalui serangkaian pro- sesi mistis untuk memenuhi keinginannya. Tetapi, sebenarnya, Suro- colo tidak selalu harus dihu- bungkan dengan jagading lelembut atau dunia makhlus cukup sesuai untuk dikem- bangkan sebagai daerah wisa- ta alam maupun sejarah. dari permukaan air laut. Dari sini, meski agak terlindung halus. Karena daerah ini me- nyimpan potensi yang kelak bila disebut bunker. dapat dimanfaatkan sebagai duk menyebut gua pertahan- alternatif berwisata. an bawah tanah tentara Je- *** pang ini dengan nama Mani- pong. laut selatan yang mirip de- ngan ekor naga yang tengah lalu Sebagai contoh, pening- galan di kawasan Pengging, tlatah Sukoharjo, yang diyaki- ni sebagai pusat Keraton Pa- jang pada masa lampau. Kom- pleks keramat ini terdiri dari atau parit yang bersam- bungan. Sayangnya, tiga di Potensi wisata alamnya antara bunker-bunker tersebut Karena itu, pada bulan menggeliat. Maret 1991 lalu, telah dilaku- oleh masyarakat dinamai Gua Gua tempat mencari tuyul, kan berbagai upaya penghi- jauan. Dalam hal ini, Balai Sunan Mas atau Gua Kendil. cerita, gua ini di Rehabilitasi Lahan dan Kon- servasi Tanah (BRLKT) Provin- si DIY telah memberi bantuan sering dimanfaat- para penguasa oleh Mata- ram, untuk mengatur strategi perang gerilya melawan penja- jah Belanda. Bahkan, ia juga pernah berfungsi sebagai gua pertahanan. buatan, yang dibangun tenta- Gua yang lain berupa gua ra Jepang, atau lebih tepat Pendu- dan Raden Mas Garendi yang menguasai Keraton Kartasura. Sunan Pakubuwono II sam- pai melarikan diri ke Ponoro- go. Pemuda tampan dan per- kasa itu ternyata membuat basis militer di bukit tandus Pengging, seraya melatih ka- wula muda yang berusia di bawah 20 tahun, guna dalam waktu kurang dari sepekan berhasil membebaskan kera- ton dari para pendurhaka. Bunker tersebut berupa bangunan permanen yang dicor dengan beton bertulang besi. Gua ini mempunyai "menara pengintai" yang bera- da di atas permukaan tanah, berbentuk segi enam, dan dilengkapi dengan sebuah lubang pengintai berbentuk Diperkirakan, gua ini di- termasuk ke dalam wilayah manfaatkan sebagai tempat Desa Seloharjo, Kecamatan segi empat. ke wilayah perbukitan yang Partisipasi masyarakat Surocolo, dalam mewujudkan hal itu, tidak perlu disangsi- kan lagi. Ini telah terbukti melalui keterlibatan mereka membuat jalan menuju Suro- colo dengan cara padat karya. udara, berjumlah 20 buah, sendiri, sebuah rencana pe- disebut-sebut yang masing-masing kubu ngembangan sebagai obyek dihubungkan dengan lorong wisata, akan dapat memberi- kan citra yang lain. Tidak sekadar sebagai tempat ber- buru tuyul saja. (saf/ang) pengintaian ke arah laut dan Akhirnya, bagi Surocolo *** PURWACARITA Suryanto Sastroatmodjo dengan seorang putri bangsa- wan. Pada usia 25 tahun, ia dilimpahi jabatan yang lebih luhur, yakni sebagai Pujangga Agung Kerajaan. Nyanggar MAKIN banyaknya petilas- an orang-orang besar dan Demikian awalnya, sampai linuwih di Jawa ini, menye- yang namanya Umbul Peng- babkan lahirnya sejumlah ging atau Pesareyan Pengging pranata untuk mengikuti di mana terdapat makam aspek seremonialnya. Dengan para putera Majapahit, seperti kata lain, kalau bukan nilai Handayaningrat dan Ki Ageng mistik yang dikandungnya, Pengging -- terdapat. Setelah nilai kulturalnya tentu lekat menjadi pujangga selama sebagai pelengkapnya. hampir 30 tahun, puteranya, Raden Bagus Sarjono, diang- kat menjadi pujangga pula. Baik ayah dan anak ini, ma- sing-masing menggunakan gelar Yosodipuro I dan II. Nama ini berasal dari baha- sa Kawi, yasa-adi-pura. Arti- nya, sang maha pembangun kerajaan besar. Sama dengan kemuliaan spiritual yang diwedarkan oleh para pujang- ga dari masa ke masa. berupa bibit, yang terdiri dari 60.000 pohon nangka, 40.000 melinjo, 7.500 pohon mangga, 60.000 pohon sirsak, dan 60.000 pohon sengon. Upaya serupa sebenarnya pernah dilakukan setahun sebelumnya oleh Pemerintah Daerah Bantul lewat Keca- matan Kretek, dengan me- mberikan bibit melinjo, nang- ka, mangga, dan sengon. Jika berbagai upaya pena- taan lingkungan di Surocolo berhasil, rasanya tempat ini akan dapat memberikan pilih- an berwisata yang baru, sela- in Parangtritis dan Samas. Ketiga adalah Ngulamtirta, yakni berziarah ke umbul pe- mandian untuk melakukan tapa-kungkum, mandi bersi- ram selama beberapa waktu, seraya bersemadi. Laku ini sama dengan ikan yang me- ngapung di air, guna memo- hon kekuatan. Jasa-jasa seperti ini tera- mat mengharukan Sri Sunan, sehingga ia menyerahkan ka- wasan Pengging sebagai bumi perdikan kepada Bagus Ban- jir. Sunan juga memberikan pangkat Senapati Tituler kepa- danya, sebagai bukti kekagu- mannya kepada pemuda itu, sekaligus mengawinkannya an hidup, seperti jejak dan Demikianlah tatacara zia- rah di Pengging, kawasan yang diyakini akan memberi- kan tuah kekuatan batin, kebijaksanaan, serta kemulia- beberapa bagian. Misalnya Umbul Pengging, yakni sum- ber mata air yang digunakan untuk upacara penyucian batin bagi kalangan keperca- yaan. Kemudian pesanggra- han milik raja-raja Kartasura Ketiga adalah makam pujangga-pu- jangga besar pada masa awal Kasunanan Surakarta Adi- ningrat, yakni R. Ng. Yosodi- sampai Surakarta. puro I dan II. Dalam kaitan ini, ada tiga tatacara yang kini bisa dilaku- kan, bila kita berziarah ke makam pujangga Yosodipurò I dan II itu. Tatacara pertama Ronggowarsito I dibuang ke adalah Nyanggar, yakni me- Batavia, dan wafat di Cilincing masukkan sebatang lidi yang sebagai pujangga muda dan Konon, dipilihnya Pengging berasal dari pohon nyiur se- manggala perang yang terpi- sebagai tempat peristirahatan tempat, ke dalam liang situs dana. Sedangkan Ronggowar- terakhir bagi clan Yosodipuro, purbawi yang ada. Biasanya, sito II, alias Bagus Burham, yang di kemudian hari dise- janur yang melekat pada lidi yang dikenal sebagai pujangga but Kanjeng Sastronegoro, itu, akan memperlihatkan paling besar dan terakhir di adalah karena semasa Yosodi- garis-garis huruf dalam baha- Surakarta, dikebumikan di sa Arab dan Jawa, yang ada Palar, Klaten. nama Bagus Banjir, ia ikut hubungannya dengan nasib dalam pasukan yang berhasil peziarah bersangkutan. Tradisi kedua adalah Ma- kuthan. Artinya, seperti mah- kota raja. Para peziarah harus melakukan selamatan, atau ikut dalam suatu selamatan, yang ditujukan kepada rakyat sekitar. Doa yang dibacakan oleh ulama akan menyebut- kan niat dari pendatang itu. puro I masih remaja, dan ber- menumpas pemberontak Cina langkah pujangga Yosodipuro selama hayatnya dulu. Unik dan menariknya di sini adalah, para peziarah benar-benar merasakan sowan atau menghadap seo- rang pendeta dari alam masa lalu. Jadi, mereka bukan sekadar berwisata saja, mela- inkan juga menyimak simbol- simbol semesta raya yang diwujudkan lewat bangunan makam dan sekitarnya. Nyanggar dan tatacara sesaji ini, sering dilakukan oleh pembesar daerah dan ilmuwan di Jawa sampai kini, bila tengah menghadapi ma- salah rumit, atau tengah men- cari sinar cerah dari situasi hidup yang gelap, atau pun yang sulit untuk dijamah. Sekalipun Yosodipuro I dan II kemudian menurunkan Ronggowarsito I, II, dan bebe- rapa keturunan yang tergo- long memiliki dasar sastra yang kuat, namun ternyata para cucu tak diizinkan untuk dimakamkan di Pengging. Raja Pakubuwono VI dan IX memang merasa lebih dekat dengan "inti jiwa" Yosodipuro, dan menganggap buku-buku karya pujangga ini lebih me- nyatu dengan jiwanya. Se- dangkan Ronggowarsito, me- nurut kedua raja tersebut, dianggap kelewat revolusio- ner, penuh gugatan, dan ku- rang membangkitkan damai di hati. Namun demikian, terlepas dari anggapan Raja Surakarta ini, baik makam Yosodipuro di Pengging maupun makam Ronggowarsito di Palar, tetap. dihormati dan diziarahi saban tahun. 4cm Karena itu, bagaimanapun juga, nilai, hakekat, makna kepujanggaan dan kesusas- traan memiliki dasar utama bagi orang Jawa. Rangkaian kaidah dan impresinya meng- angkasa dalam kibaran akbar. Sosiawa Melati D mari kita tanam a dan menyiramnyc dari subuh yang agar matahari ter siang agar tak lagi diuapt de yang mengundan hingga telentang di bawah terikny agar stang merasukkan kete pada setiap jiwa meski malam bar dan berpesta por bersama rembula di atas ranjang g mari kita tanam m dan membiarkan memenuhi ronggo hingga sekalian memenuhi semes agar wajah-waja mengawali kerja meski tanah keri belum usai memb hingga tersungku agar wajah-waja terjaga lewat har meski kusut han belum lunas mer hingga mabuk agar pergulatan. karna bau darah tenggelam di sam meski tombak-tor tlah mengawali E gejolak bisa. mari kita tanam dan biarkan put agar di senja kita membasuh l dengan maduny agar istirah kita beralas dan bers kelopaknya. mart kita tanam di dada semesta hingga mekarka Mulut di sudut kota malam tak lagi d karna lampu-lam bagai siang udara dipanggang caha kita pernah dudu mengenangkan b - kopi tubruk sat di sini kentalnya meng pahitnya mener di sini kita pernah berce menggelorakan s serta menghemb - kopi tubruk duc hangatnya men datang be yang di perutmu. kita pernah men di sini lantas menimbur jadi menara yane yang di puncakn hendak engkau k dadamu. -kopi tubruk tiga panasnya mera yang lama lontc hingga mbakar yang menari-na kini kita telanjan di sini cuma diam yang dalam bisu tak si kopi tubruk seju kenapa mulutm= buat melumat si ETIKA ia n di sekolah 26 tahun ter ilmu hitung. I menambah, r membagi, men sebagainya. Dia mengalami kesu Pak guru ha memberinya nila lau tidak sembil luh. Baginya tida dapat nilai mera tidak boleh pu merah. Namun ketika nya anaknya ya kelas tiga sekola tang matematika sungguh sepert bodoh. Direka-re tidak bisa memb an yang memua nya, ia lalu bimbingan bel isterinya, yang lebih mampu Maklum, isteri. IKIP. "Sudahlah, ka membimbing Wi katanya kepac Isterinya bernan lebih suka mem nuk, karena me
