Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1991-06-02
Halaman: 07

Konten


JK ANDA Ancok A toio 91 ratan, dan menerima hal-hal yang positif, dengan menga- baikan hal-hal negatif terten- tu. Tidak ada manusia yang serba sempurna. Tidak ada gading yang tak retak. Hal kedua yang mungkin menjadi penyebab, adalah orang yang terlalu dekat dan mencintai ibunya secara berlebih-lebihan. Dalam salah satu teori psikologi, dikemu- kakan adanya proses dalam perkembangan diri anak, yang disebut dengan "kompleks odipus". Si anak, pada usia lima tahun, secara seksual mencintai ibunya, dan merasa tersaingi oleh ayahnya. Pada umumnya, kompleks ini terselesaikan dengan baik pada kebanyakan orang. Teta- pi, pada orang tertentu, terus berlanjut. Ada kemungkinan, orang itu masih terpengaruh oleh kompleks ini, yang me- nyebabkannya merasa cemas, bila jatuh cinta kepada orang lain, kecuali ibunya. pun, bila tidak cemas, dia akan mencari wanita yang Atau dengan mempunyai kemiripan ibunya, baik dari segi fisik maupun sifat kepribadiannya. Bila hal seperti itu terjadi pada Mas, saya menyarankan agar Mas berkonsultasi de- ngan psikolog yang menda- lami psiko-analisa. GUNA air dingin. Dan, selepas itu, bisa langsung dikupas serta dibelah dua. Kuning telur pun pas terletak di tengah-tengah- nya. Bawang Goreng Renyah SERING, bila Anda menggo- reng bawang dalam jumlah banyak, untuk pesta misal- nya, warnanya menjadi tidak sedap dipandang. Kadang kurang kuning, atau malah terlalu hangus. Agar bawang goreng ber- warna kuning, Anda harus mencoba resep praktis ini. Setelah bawang dikupas, irislah tipis-tipis. Sambil me- ngiris, sediakan semangkok kecil air yang dibubuhi sete- ngah sendok garam. Jangan terlalu asin. Bawang yang telah selesai kemudian direndam diiris, dalam air bercampur garam tadi. Jangan terlalu lama, satu atau dua menit sudah cukup. Setelah itu tiriskan. Irisan bawang siap digo- reng, bila minyaknya sudah panas, dan dilakukan di atas api yang sedang sedang saja. Begitu bawang sudah kuning. angkat dan tiriskan lagi dari minyaknya. Bawang goreng Anda pun menjadi berwarna kuning cerah. Aromanyapun menjadi bertambah harum, dan rasa- nya gurih renyah. (wsh) Dua bersaudara itu terlibat dalam pertempuran seru. Ma- sing-masing mencoba meng- gunakan ilmu kanuragan enunggang kuda, ju ke depan sambil gnya. la menembus Furit yang tengah nya pasukannya di tercerai berai. tingkat tinggi. Pradopo ter- nyata lebih unggul. Mloyoku- moro terdesak. Saat itulah senjata pamungkas sang adi- pati, keris pusaka bernama Nogo Biru dilolosnya dari pí- nggang. Pradopo benar-benar kaget. Pandang matanya ber- kunang-kunang melihat sinar biru yang memancar dari ke- ris pusaka itu. Belum lagi ia tersadar, pundaknya terasa panas, Ujung keris itu rupa- nya telah menyentuh pundak- nya. Pradopo kesakitan. Na- mun tiba-tiba sekelebat sosok yang tak lain Adipati Prawiro- dirjo segera menangkis keris itu. "Kau jangan sombong Mlo- yokumoro. Pusakamu Nogo Biru tak akan mampu meng- "hadapi tombak pendekku, Kyal Garudo Wulung!" ujar Prawirodirjo yang segera me- nyerang Mloyokumoro. Di- tangkisnya serangan itu dengan keris pusaka. Lalu tampaklah pemandangan mentakjubkan. Percikan bu- nga api terlihat menyala me- nyilaukan mata saat dua pu- saka itu saling beradu. (Bersambung) ggu, 2 Juni1991 Color Rendition Chart BELIA Di Pusaramu Pahlawan Langkahmu mantap... Jiwamu tegar... Semangatmu membara... • Di pertempuran Ambarawa 46 tahun yang lalu Engkau seorang patriot Perjuanganmu memang tak sia-sia Tapi, kini kau telah tiada Namun,... akan kukenang Kukenang jasamu yang besar itu Letnan Kolonel Isdiman Berbahagialah engkau... Bersenang-senanglah engkau... Karena engkaulah pilihan negara Hanya doa yang bisa kupanjatkan untukmu Semoga negara yang engkau tinggalkan Selalu jaya... Ya!!! Jaya Selamanya Letnan Kolonel Isdiman Kau telah gugur di medan juang Kobarkan jiwa dan ragamu Kini nama dan jasamu terpampang Hanya itu yang kau tinggalkan Di kalbumu hanya perjuangan Betapa besar arti bagimu, pahlawan Hanya doa kupersembahkan Untuk mengenang jasa-jasamu Kini di pusaramu menetes air mata Bunga wangi bertaburan Yang kutaburkan hanya untukmu Pengganti tanda setia padamu Walau kini kau tiada Jasamu terkenang sepanjang masa Dan tak mungkin terlupakan Walau hanya sementara Agung Nugroho Jalan Kaliurang, Kilometer 6,7 Gg. Timor Timur, F-183 Yogyakarta IBU Ibu ... Kaulah pelita hidupku Kaulah jalan terang bagiku Dan kau taburkan segala benih baik bagiku Oh Ibu... Sungguh besar pengorbananmu Kaulah tempat naungan hidupku Kaulah permata hidupku Ibu... Aku sungguh berhutang budi padamu Oh, dengan apakah aku harus membalas Semua jasa-jasamu? Buah pena: Franciska Ardi Yusanti SD Kanisius Notoyudan II Yogyakarta PENGEMIS TUA seorang pengemis tua Yogyakarta, Mei 1991 Di tengah keramaian kota Terlihat Berjalan tertatih-tatih Dengan membawa sebatang tongkat panjang Badannya yang lemah Tubuhnya yang kurus Tatapan yang sayu Bajunya yang kotor penuh dengan lumpur Setiap pagi, siang, maupun malam Pengemis itu terus meminta dan meminta Memohon belas kasihan orang lain Waktu panas matahari yang mencekam Namun pengemis tua itu Terus meminta dan meminta Guna mencukupi kebutuhan keluarga Dan sanak saudara Buah pena: Franciska Ardi Yusanti SD Kanisius Notoyudan II Yogyakarta BIASANYA seminggu sebe- lum Dimas ulang tahun, Ayah dan Ibu sudah mempersiap- dengan pasti. "Ultahku pasti dirayakan. Malah lebih meri- sebelumnya. Dodi, teman sekelasnya, seminggu yang lalu bertanya, "Bagaimana Dimas? Ulangta- hunmu jadi dirayakan, kan? Aku dan Lili, adikku, diun- dang, ya. Aku suka sekali makan kue buatan ibumu." Ipung, teman sekolah sekali- gus teman mainnya, juga menanyakan hal yang sama dengan Dodi. Ketika itu Dimas menjawab rapi. Mei 1991 ah. Dimas kan baru saja jadi juara ngarang di sekolah." BERNAS Fivi, Meraih Juara Berkat Kisah Nenek Ia tidak sekadar melihat Ardila ini, sebelum meraih makin menguatkan tekadnya anak-anak sekolah hanya dari juara, keadaan ekonomi keluarga- sempat pusing juga. untuk terus menggeluti dunia Panitia lokal sudah menen- tulis-menulis. panjang malah 1.400 karangan ha- Tapi dia belum berpikir rus 1.000 kata. Tapi jadinya menjadi wartawan. Atau me- ngikuti jejak kedua orangtua- diperbaiki, eh, ITA-cita orang-orang Desa Gedongan tinggi Bahkan, melebihi ke- mampuannya. Itu tercermin pada tebaran anak-anak me- reka di sepanjang jalan desa setiap pagi. Ada yang berbaju putih bersih dengan celana, atau pun rok berwarna merah darah cemerlang, rapt, dísete- rika, dan serasi dipakai. Ada pula yang lain, bahkan yang kata. "Setelah nya. Tapi lebih kepada kegi- tukan gihan dalam meraih cita-cita. "Orang mungkin iba meli- hatnya. Kancing baju berku- rang, celana robek dan kaki tanpa alas, namun mereka tetap bergembira. Padahal mereka hanya memiliki satu tas plastik berisi buku paket nya, yang Ayahnya berstatus malah kurang. Jadi 800 kata," kata anak bungsu dari lima bersaudara pasangan Yacob Sukarto dan Agnes Maria Siti Sundari ini. Tama Bantul. SDN Teruman II Bantul. Mainannya tak lagi berse- rakan di setiap pojok rumah. Mbak Anis sebenarnya senang melihat rumah rapi, tapi ia terbanyak memakai seragam pinjaman," demikian tulis Fivi. pun Di bagian lain, Fivi juga atau Kristianti dalam karangan- nya yang berjudul Anak-anak Gedongan Menatap Mentari Pagi merah Karangan ini mengantar Fivi, panggilan akrabnya, menjadi juara I dalam Lomba Mengarang Hari Anak-anak Nasional 1990. Tak main-main memang. kumal, celana rok yang berwarna luntur, menyentil kusut, tidak pernah diseterika, Tulisnya: kedodoran karena ukurannya terlalu besar. antara Begitu lain yang ditulis Anastasia Indah Fivi nyai semangat dan dapat nya 1.002 kata. Lebih menggunakan waktu dengan kata," kata ibunya. baik." Namun, kelebihan dua Apa yang diperoleh Fivi, bu- kan sekadar mengharumkan namanya. Ia juga mengangkat nama DIY, nama Bantul, dan tentu saja nama sekolahnya, SMP I Bantul. *** SEPINTAS, membaca judul karangannya, orang bisa sa- lah tafsir. Yang dimaksud gedongan bukan "anak ge- dongan" yang tinggal di ru- "Gedongan itu nama desa saya," kata Fivi ketika berca- kap dengan Bernas di kediam- annya, beberapa waktu lalu. mah-rumah mentereng. Apa yang dikarang remaja kelahiran Bantul, 14 April 1977 ini, tidaklah muluk- muluk. Ia hanya menulis perubahan tata kehidupan di desanya, Gedongan. Bagaimana siswi kelas II B SMP I Bantul ini tahu peru- bahan demi perubahan itu, ternyata caranya sederhana. "Untuk tahu keadaan Desa Gedongan tempo dulu, saya dengar dari cerita nenek," ujarnya polos. Namun Fivi cukup tajam mengamati keadaan rekan- rekan sebaya di desanya. menawarkan gemuk-gemuk. perlu dibayar." Pak para "Sudah Main Akal-akalan Teka-teki Kuno "Pak, cukupkah anak tim- bangannya?" tanya Pak Gem- DUA orang bapak dan dua bul. "Tentu saja," jawab si orang anak berburu kelinci. penjual, "saya bisa menim- Mereka hanya mendapat tiga bang semua jumlah kentang masing-masing antara satu sampai dengan 120 kilogram." Pak Gembul berpikir, berapa ya berat anak ekor, tetapi satu pulang ke timbangannya masing-ma- sing? Kemudian, Pak Gembul kewajiban orangtua membim- Hadiah Ultah Dimas Oleh: Ries Haroen Jawaban Dimas waktu itu bernada menyombongkan diri. Sekarang Dimas kebi- ngungan sendiri. Ia tak berani kan segalanya untuk pesta. Tapi sekarang Ayah dan Ibu bertanya kepada orangtuanya. belum menyiapkan apapun, la takut Ayah dan Ibu tidak tanyanya kepada Dimas di padahal ultah Dimas tinggal punya uang untuk merayakan teras. dua Biasanya Dimas cerewet seperti burung kutilang. Dia leng lagi. selalu membuat suasana ru- Karangan yang ditulis ta- ngan itu, selama seminggu memang harus dirombak menjadi sampai dua kali. Dan, tera- orangtua. gram. Fivi juga belum jelas sekali manajer di khir, setelah diperbaiki lagi, hendak menjadi pas. bidang apa. Pokoknya jadi mereka agar mereka mempu- "Setelah dihitung, jumlah- manajer. "Dan yang terang, bing dan mendorong anak ternyata tetap belum dua saya akan terus menulis," tambah Fivi. yang Pak Gembul senang sekali. "Berapa beratnya kelinci yang itu?" tanya dia. "Dua kilogram ditambah setengah berat ba- dannya," kata si pedagang. Pak Gembul bingung. Si lalu membayar Rp 4.000. pedagang memberitahu berat sesungguhnya. Iseng-iseng ia bertanya, "Baiklah," "Bu, kalau jeruk-jeruk ini kata Pak Gembul, "Berapa laku semua, Ibu dapat uang harganya?"- jadi kehilangan keceriaan Dimas. la bingung kenapa Dimas tiba-tiba jadi pendiam. "Mas, kenapa sih kok kamu diam saja dari kemarin sore?" Fivi kata Hanya, sayangnya, itu, justru membawa Fivi jarang berpergian. Dia masih PENGAGUM penyanyi Nike menjadi juara. Di sisi lain, lebih banyak berada di ling- rumah. GEDONGAN-Berkat "Anak-anak Gedongan Menatap Mentari Pagi", Fivi juara. hari lagi. Dimas jadi gelisah. Tadinya sedih. dia mau mengundang Inung, Oom Tommy, Bulik Wiwin pa- da hari ulang tahunnya yang kedelapan nanti. Hati Dimas tambah galau, ketika Ayah ultahnya. Hatinya langsung "Nggak pa-pa mbak," ja- Teman-teman pasti wabnya pendek. Wajahnya menuduh Dimas tukang bo- hong. tetap menunduk tidak mau menatap ke kakaknya. "Ngambek ya. Kok mukanya ditekuk begitu. Lihat dan Ibu tak juga memberi gal besok, tapi persiapan mbak, dong," Mbak Anis me- pesta tidak isyarat akan merayakan pesta Dimas semakin gundah. Sejak ngajuk hati adiknya. ULANG tahun Dimas ting- mata ultah, seperti tahun-tahun "Nggaak. Dimas nggak kemarin sore ia murung saja. rendah. Mbak Anis, kakak sulung ngambek," suaranya semakin "Sedih?" lanjut mbak Anis. Dimas menggeleng. Dimas, memperhatikan peru- bahan tingkah Dimas itu. "Kecewa?" Dimas mengge- "Kecewa nggak, sedih ng- mah ramai dengan tawa dan gak, ngambek juga nggak. celotehnya. Dan yang pasti. Habis kenapa dong?" tukas Dimas paling gemar bikin mbak Anis. Dia jadi kesal, rumah berantakan. Sejak karena Dimas tak juga mau Dimas diam saja, rumah jadi ngomong. Lama sekali Dimas baru ngomong. "Mbak, ultah Dimas besok dirayakan nggak, sih?" tanyanya lirih. Begitu Dimas ngomong, mbak jadi tahu membawa rumah. Apakah mungkin? Belanja SUATU hari, Pak Gembul membeli jeruk. kepingin makan daging ke- sekali makan jeruk, setelah lincí. Buru-buru ia pergi ke makan daging kelinci. Ternya- Tapi, lho sisa Rp 150-nya ke Pulang Malam pasar. mana, ya? Pedagang-pedagang ta, jeruk yang dijual ada dua kelinci macam. Jenis pertama harga- nya Rp 500 untuk jeruk. Jenis kedua harganya Rp 500 untuk tiga jeruk. Pak Gembul mengambil beberapa dari jenis yang pertama, dan bebe- MALAM-malam sekali, Anto dan Adi baru pulang. Jam rapa dari jenis yang kedua, bul mengurangi harga kulit "Si Ibu langsung berhitung dari harga kelincinya, Bapak lagi. Siapa yang benar? mendapatkan harga yang "Pakai kulit berapa?" -- "Kalau laku semu- teki. "Satu kali lebih atau tidak?" tanya sí peda- gang. "Tentu saja tidak pakai untuk setiap jenisnya, kulit." "Kalau pakai kulit, mendapat Rp 48.000." kelinci ini harganya menjadi Pak Gembul berpikir seben- tar, lalu mengatakan, "Wah, Rp 2.100. Kelincinya sendiri lebih mahal Rp 2.000 daripa- kalau menurut saya, Ibu pasti begitu, da kulitnya. Kalau Pak Gem- dapat Rp 2.000 lebih banyak. gereja jelas berukuran perempat jarum jamnya pun tidak keli- hatan. anya, berarti laku 120 jeruk dibandingkan dengan jumlah saya seperempat, ditambah seperti- Waktu pulang, Pak Gembul Keluarga mampir sebentar di penjual Gembul agak sebal. tetapi ia beli juga kelinci itu. beras. Ia ingin membeli satu setengah liter beras rojolele. Si Cepat-cepat ia mengeluarkan tukang beras cuma punya Rp 2.000. Cukupkah? penakar beras satu liter dan tiga Anto bertanya pukul bera- pa kepada Adi. Dasar si Adi, jawabannya pun penuh teka- kenapa Dimas jadi pendiam. "Ooo begitu to. Dimas sa- yang, kamu kan sudah gede, sudah kelas tiga. Jadi jangan banyak minta sama Ayah dan Ibu. Mungkin Ayah nggak punya uang, jadi ultahmu guru. Kepala SMP Putra Ibunya guru "Saya malah mau menjadi cetus remaja yang manajer," bongsor Tingginya 157 centimeter dan berat 52 kilo- ini. Di sebelah pedagang kelin- cí, ada penjual kentang. Pak liter. Bagaimana caranya Pak Gembul minta tiga kilogram. Sementara si penjual menim- bang, Pak Gembul ikut meli- Gembul mendapat satu sete- ngah liter beras yang harga- anak perempuan mempunyai saudara laki-laki dan perem- hat. Di dekat si penjual ada Selesai membeli beras. Pak puan sama banyaknya. Se- nya Rp 1.350? papan yang tulisannya: "Jual Gembul langsung pulang kentang. Untuk setiap orang Tiba-tiba, si tukang beras satu sampai dengan 120 kilo- teringat, kalau beras rojolele puan dua kali lebih banyak gram." Padahal, anak timba- sudah menjadi lebih murah daripada saudara laki-laki." ngannya hanya ada lima. Rp 300 untuk setiap liternya. Bagaimana mungkin? 1 kungan "Ke Pantai Parangtritis saja belum pernah," kata sang ibu. Barangkali, Fivi yang ingin tulis-menu- Cepat-cepat ia mengambil Penemuan Aneh Rp 450 dari kotak uangnya, lalu terus menggeluti lis, perlu banyak melihat kea- daan di luar Desa Gedongan. Bukan mustahil, makin banyak yang dilihat dan dia- mati, makin banyak yang bisa ditulis. Wawasan pun sema- kin luas. Apalagi ia terbilang cerdas. bagian dari anak-anak Indo- nesia, menatap mentari pagi di ufuk sana bersama sauda- ra-saudara kami yang lain. Hari-hari nanti adalah milik Bernas/nd kami, anak-anak Indonesia." Ketika di SD, dari kelas I I. sampai kelas V, selalu juara "Tapi kelas VI merosot. Hanya ibunya. juara II," kata Tak apalah. Toh Fivi, yang lahir hanya dengan berat 29 ons, kini telah membuktikan. berbunyi. Tetapi tidak nyai kedengaran. Jarum- Ia bisa meraih yang terbaik lagi. tidak dirayakan," mbak Anis menasihati Dimas. "Kan masih ada tahun depan. Ultahmu masih bisa dirayakan nanti. Dimas nger- ti, kan," mbak Anis mengelus- elus kepala Dimas dengan Ini suatu prestasi yang tak mudah dicapai, kecuali de- ngan tekad dan kerja keras. Kelebihan Fivi tampak jelas dalam karangannya. Walau masih siswi SMTP, ia bukan cuma berpikir hanya untuk kepentingan dirinya. Seperti yang ditulis di akhir karangan: "Antarkan kami anak-anak Desa Gedongan, menyuruh pembantunya mengantar uang tersebut. Si pembantu ternyata orangnya licik. Sambil berjalan, ia ber- pikir keras untuk mendapat- kan Rp 150 tanpa ketahuan. Perhitungannya, Pak Gem- bul sebenarnya mendapat uang kembalian sebanyak Rp 450. Tetapi, aku ambil Rp 150, sehingga Pak Gembul membayar Rp 1.050. Aku sendiri mendapat Rp 150. Rp 1.050 ditambah Rp senang 150 sama dengan Rp 1.200. Pak Embek Kena Sial den, keturunan Belanda. Mereka bukan laki-laki se- mua, bukan perempuan se- mua, dan juga bukan anak- anak semua. si Adi masih jahil juga. Tetapi, pukul berapa ya wak- bingung lagi. Sekarang tinggal tu itu? 16 pagar PAK Muslihat bertanya kepada Bang Bingung, "Kamu lihat orang di jendela itu? Itu ayahnya, anak ayahku. Se- dangkan aku anaknya A. tetapi A bukan ayahku. Aku sendiri mempunyai anak laki- laki dan perempuan. Setiap Gelas Ajaib untuk memagari kambing-kambingnya. Bagai- mana caranya? Pak Embek memang benar- benar kena sial. Tetapi, kalau maling-maling itu datang lagi, apa mungkin Pak Embek bisa memagari kedelapan kam- bingnya dengan pagar kurang dari 16? ADA gelas ajaib berisi per- men. Setiap satu menit, isinya dangkan setiap anak laki-laki bertambah dua kali lipat. mempunyai saudara perem- Dalam satu jam, gelas itu penuh. Pada menit keberapa- kah, gelasnya terisi setengah- nya? lembut. Dimas menatap ka- kaknya dengan mata berbinar dan mengannguk. Mbak Anis memeluk Dimas. Dia bangga adiknya mau mengerti. trik, fonograf (yang kemudian (nd/jok) berkembang menjadi tape-re- (kamera *** bimbingan ibunya. Malam besoknya, maling- Setelah dapat membaca, ia ga, ditambah setengah dari maling datang lagi. Kali ini, menjadi gemar sekali mem- jumlah semua jam." mengambil enam mereka pagar. Kambingnya lagi-lagi Anto sebal. Malam-malam tidak disentuh. Pak Embek SEUSAI sekolah Dimas ber- gegas pulang. Dia ingin cepat- cepat sampai di rumah. Hari ini ultahnya dan ia ingin sege- ra bertemu mbak Anis, Ayah dan Ibu. Tadi pagi Dimas sudah menjelaskan kepada teman-temannya, kalau ultah- nya tidak dirayakan. Orang baru. nya. MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA tuanya tidak punya uang. Hatinya lega. la bisa mene- rangkan keadaannya dengan jujur kepada teman-temanya dan mereka mengerti. anas Sesampai di rumah, mata Dimas terbelalak. Di depan rumahnya ada sepeda mini Sepeda siapa ya, pikir- OLEH: HASMI ΤΙΒΑ-ΤΙΒΑ.. CIT CILIT! Begitu ia masuk rumah, Ayah, Ibu, mbak Anis, Oom Ining dan Bulik Wiwin me- nyambut dan menyalaminya. "Selamat ulang tahun, Di- mas," ujar mereka berbareng. Dimas bahagia sekali. Ultah- nya tidak dilupakan meski tak dirayakan. "Dimas, Ayah dan Ibu se- ngaja tidak merayakan ultah- mu, agar bisa beli sepeda itu ujar Ibu. untuk hadiah," Dimas merangkul Ayah dan Ibu bergantian. Hatinya ber- bunga-bunga. Bahagia. bagainya. SEKELOMPOK peneliti fon, pengeras suara, dan se- menemukan sekelompok o- rang di tengah hutan. Kelom- Edison lahir di Milan, Ohio, pok orang itu, aneh sekali. Amerika Serikat, pada tanggal Karena hanya terdiri dari tiga 11 Februari 1847, dan me- ninggal di West Orange, New orang saja. York, pada tanggal 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun. Edison adalah anak bung- baca. Kegemarannya memba- ca, sangat luar biasa. Ia mem- baca segala bacaan yang da- pat dijumpainya. Ia membaca ensiklopedi, yakni buku berji- su. Kakaknya berjumlah e- yang ditemukan itu? Jadi, apa dong orang-orang nam orang. Nama ibunya lid-jilid yang memuat hampir semua bidang ilmu. Ia mem- ANAS, SEBAIKNYA KAMU, MANCING DI TEMPAT LAIN! SIAPA YANG MEMPEROLEH BANYAK,... PULANGNYA DIGENDONG. SETUJU? KASIHAN ANAK BURUNG ITU 2691 SESAAT KEMUDIAN.... ANAS, LIHAT! IKAN INI KALAU DITIMBANG PASTI LEBIH DARI SATU KILO! IDOLA KITA THOMAS Alva Edison ada- lah penemu terbesar di dunia. la menemukan 3.000 pene- muan, antara lain laboratori- um penelitian untuk industri, stasiun tenaga listrik, sistem distribusi listrik, lampu lis- corder), kinetograf film), kinegoskop (proyektor Nama Alamat BERES! * DAN INI PASTI LEBIH DARI TIGA KILO! 014 Calon Astronot BIARPUN tidak tinggal di Yogyakarta, aku ingin kenalan sama teman di sini. Namaku Tutut Dimas Harimurti. Aku Nancy Elliot, bekas guru. Nama ayahnya Samuel Og- baca buku sejarah Inggris dan PAK Embek mempunyai delapan kambing. Siang ma- lam ia mengurungnya masing- masing dalam satu kandang. Guna membuat kandang-kan- dang itu, Pak Embek mempu- Suatu malam, maling-ma- ling mengambil tiga pagarnya. gurunya. 25 pagar. Kambingnya tidak ada yang dirikan laboratorium peneliti- untuk industri. Dalam Edison kemudian diajari kacang, permen, dan kue di diambil satu ekor pun. Pak oleh ibunya untuk menulis, api. Keuntungannya Embek bingung, "Bagaimana berhitung, dan membaca. caranya aku memagari dela- Meskipun tidak bersekolah, banyak pan kambing dengan 22 pa- Edison tetap belajar dengan kannya modal. an kereta sebagian diberikannya kepada waktu 13 bulan ia menemu- sebagian dijadi- kan 400 macam penemuan. *Dikutip dari Kamus Penemu, orang tuanya, gar?" Di dalam kereta api, ia menerbitkan koran Weekly Karya A. Haryono, terbitan. Herald, sambil mengadakan P.T. Gramedia, Jakarta. KERIKIL DARI KETAPEL ANAS ΤΕΡΑΤ ΜΕ GENAI KEPALA ULAR. LALU TUBUH ULAR ITU MELAYANG JATUH KE TANAH. Tempat/tanggal lahir Sekolah Kelas Cita-cita Pesan MINGGU, 2 JUNI 1991. 7 Romawi. Ia membaca Kampus IPA karangan Ure, Principia karangan Newton, dan buku Richard WAH.. DI TEMPAT INI IKANNYA SEPI... KEYANG PASTI DAPAT LEBIH BANYAK... Thomas Alva Edison Penemu Terbesar di Dunia 31 Mei 1988. Rumahku di Jalan Malaka Nomor 4, De- pok, Bogor. Aku ingin sekali terbang ke bulan. Kata bapak, orang yang terbang ke bulan nama- nya astronot. Naah... aku mau jadi astronot saja, deh. Oya, Dimas belum sekolah. Biar belum sekolah, Dimas O... iya, namaku Unggul lahir di Jakarta pada tanggal Wisesa Hadad. Aku lahir di ... TAPI, ULAR BUKANLAH IKAN/ udah bisa solat, diajari bapak. Aku juga bisa naik sepeda roda tiga. sahabat Dimas mau pesan buat belia. Rajinlah mem- bantu orang tua. Jadilah anak yang pandai dan saleh. Udah dulu ya. daag ..! 015 Ini Sang Penerbang! MAAF ya, aku tidak pakai baju. Ini memang disengaja. Biar gagah. Kalau aku gagah dan sehat, cita-citaku kan bisa tercapai. Aku ingin jadi penerbang. Ibu dan ayahku bilang, aku harus rajin bela- jar, kalau mau jadi pener- bang. KAMU TADI TIDAK BILANG IKAN, CUMA BILANG YANG DAPAT LAIN BANYAK. KALI KALAU BICARA YANG JELAS, YA! eksperimen. Pada suatu hari, sebuah gerbong hampir terba- kar, karena cairan kimia tum- Pada umur enam tahun. Edison mengerami telur ayam. Pada umur tujuh tahun, ia Ilmu Kimia karangan G. Parker. masuk sekolah. Tapi tiga bulan kemudian dikeluarkan, karena gurunya berpendapat, ngat menonjol adalah memba- Kegemaran Edison yang sa- mempunyai nyak 300 orang. mengadakan bahwa Edison tak dapat me- nerima pelajaran apa pun. ca berpikir, dan eksperimen. Di sini, ia membuat telegraf "Dia terlalu bodoh!" kata yang sekaligus dapat mengi- Pada umur 12 tahun, Edi- rimkan empat berita. Pada umur 29 tahun, Edison men- son menjadi penjual koran, pah. Edison ditampar kondek- tur kereta api, sehingga pen- dengarannya -- alias telinga- nya -- rusak, dan dilarang be- kerja di kereta api. Pada umur 15 tahun, Edi- menyelamatkan anak son kepala stasiun yang hampir tergilas Sahabat Belia gerbong kereta api. Sebagai balas jasa, kepala stasiun mengajar Edison cara mengirimkan telegram. Tiga bulan kemudian, Edison su- dah menguasai pelajaran gratis itu, dan segera menda- patkan pekerjaan sebagai operator telegraf. Akhirnya, Edison dapat membuat beberapa peralatan mesin cetak telegrafis. Pera- latan itu dijualnya dan laku sekitar 40.000 dollar atau kira-kira Rp 40 juta. la hampir pingsan melihat uang sebanyak itu. Dengan uang tersebut, Edison mendi- rikan pabrik di Newark dan karyawan seba- Yogyakarta tanggal 25 Desem- ber 1989. Rumahku di Tegal- rejo TR III/743, Yogyakarta. Kalau mau kenalan, main aja ke rumah. Soalnya Dadad kesepian sih. Dadad tunggu, ya. Yook... sampai ketemu di rumah. FORMULIR SAHABAT BELIA foto 3x4 Harap lampirkan pasfoto 3x4 hitam putih 2 (dua) lembar. Tanpa mengisi dan mengirimkan formulir ini, tidak dapat dimuat. 2cm 4cm