Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-03-15
Halaman: 06

Konten


2.cm 6. MINGGU PON, 15 MARET 1992 GEMA Lahir, Gita Nusantara TAMAN MADYA IP- Selasa tanggal 2 Maret 1992 jadi titik. tolak kelahiran sebuah grub drum band baru. Grup itu hadir di tengah keluarga besar Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta dan kemudian diberi nama Gita Nusantara, beranggota 60 siswa. Tujuannya untuk menggalang persatuan dan kesatuan antar pemuda/pelajar dan membina disiplin. Upacara pelantikan dihadiri oleh Kakanwil P dan K dan Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa (KUMLTS), Ki Suratman. Peresmian ditandai dengan pemukulan bedug oleh Ki Suratman. Upacara ditutup dengan unjuk gelar salah satunya menampilkan bentuk atau formasi lambang Tamansiswa "Garuda Cakra" (cacsilia) Putri Wonosari Juara SMAN 1 WONOSARI Tiga putri dari SMAN 1 Wonosari tampil sebagai juara cerdas cermat Akuntansi se Jateng-DIY dalam rangka Dies Natalis ke-22 Akademi Akuntansi YKPN, 29 Februari lalu. Sri Utami Widayati, Nuryah Subandini keduanya siswa kelas 3 A32 dan Kuntari siswi kelas 3A31, di bawah asuhan Pak Poniman, Bu Lasmi, dan Pak Supardjo SW itu di babak final menundukan regu SMA Debrito dan SMAN 1 Yogyakarta. Kemenangan ini adalah untuk yang keduakalinya dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi SMA 1 Wonosari. (anggoro) RAT Koperasi "Semi" SMEAN 1 YOGYA- Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi "Semi" SMEA Negeri 1 Yogyakarta, berlangsung 4 Maret 1992, sebagai ajang pertanggungjawaban pengurus periode 1990/1991. Dalam laporan pertanggungjawaban, pengurus menguraikan keberhasilan memperoleh sisa hasil usaha (SHU) Rp 509.767,50 melalui tiga unit usaha meliputi toko alat tulis, cafetaria, dan bank mini pelayanan wesel. Suyatno selaku ketua pengurus periode 91/92 mengatakan, sisa hasil usaha tersebut merupakan hasil maksimal pengurus periode 91/92, ia berharap periode selanjutnya dapat lebih meningkat. Rapat anggota tahun ini juga dihadiri pejabat koperasi- Kandepkop kabupaten Sleman yang pada kesempatan itu mengemukakan bahwa solvabilitas dan rentabilitas Koperasi "Semi" sudah baik dan sangat mantap. RAT itu juga memilih pengurus periode 92/93 dengan ketua Ketua I Ferdinan Widiantoro, Sekretaris I Ch Heny Hastutiningsih, Bendahara I Elita, dan Ketua Badan Pemeriksa Suhastin. (ma malik) Syiar di Tengah Ramadan SMAN 5 YOGYA- Sejalan dengan Program Kerja OSIS Bhineka Dharma Siswa Puspanegara, seksi Kerohanian Islam SMAN 5 Yogyakarta mengadakan kegiatan bulan Ramadan 1412 H, dengan usaha meningkatkan amal ibadah dan syiar agama Islam di tengah kampus SMA 5 Yogyakarta. Tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan iman dan taqwa keluarga besar SMA 5. Kegiatan ini bertema Ramadan sebagai wahana peningkatan aklbaq pribadi muslim, antara lain berisi LKK (Latihan Kader Kepemimpinan), buka bersama dan shalat Tarawih berjamaah, tadarus, pendidikan baca Alquran, serta peringatan Nuzullul Quran dan Zakat Fitrah. Kegiatan ini diketuai Andry Kurniawan, dengan pembimbing kerohanian Islam bapak Suradji dan Dra Mardiyah. (lilik) Sepeda Wisata Gua Lawa SMA 1 WONOSARI - Sepeda Gembira, baru-baru ini digelar keluarga Besar SMAN 1 Wonosari" dengan tujuan Gua Lawa di Kecamatan Ponjong. Kegiatan ini merupakan salah satu program OSIS yang diikuti semua siswa-siswi kelas 1 dan 2, dalam upaya untuk memasyarakatkan olahraga bersepeda sekaligus refreshing. Gua Lawa ini merupakan gua yang sangat besar, indah dan sejuk. Di dalamnya terdapat aliran sungai bawah tanah, cocok untuk berwisata ria. Jalan menuju ke obyek tersebut sudah beraspal, dan rindang oleh pepohonan yang menghijau serta gugusan gunung yang menawan. (anggoro) Emas bagi Ika dan Widyastuti SMA TIRTONIRMOLO- Dengan Tari Klasik Putri Beksan Srikandi Suradewati, C Ika Widayanti (II A2) dan Widyastuti Tri A, (IIIA3-2) dari SMA Tirtonirmolo Bantul, meraih medali emas lomba tari klasik putri, pada Pekan Kesenian Pelajar Hardiknas 1992 tingkat DIY, awal Februari lalu. Sedangkan RM Widaru Kreffianto D (II A3-2) memperoleh medali perak sebagai juara II Tari Klasik Putra. Pergelaran tari-tari ini berlangsung di SMKI Yogya, Minggu (9/2). Sebelumnya, siswa-siswa SMA Tirtonirmolo berhasil menjuarai berbagai perolmbaan Pekan Kesenian Pelajar Hardiknas 1992 tingkat Kabupaten, Selasa (21/1) di Gedung Kesenian Bantul. Ernawati (IIA) juara II Tari Kreasi Baru; RM Widaru Kretianto D (II A3-2) juara I Tari Klasik Putra. Juara I Tari Klasik Putri adalah C Ika Widayanti (II A2) berpasangan dengan Widyastuti Tri A, (IIIA3-2) dan Topo Supriyanto juara I melukis (IE). (dyaz) MOJOK Sama-sama Senang Kristupa W Saragih SEORANG siswa SMA swasta Yogyakarta, Desember lalu dipecat. Ia dipergoki gurunya sedang merokok di kompleks sekolah la tak dipanggil ke kantor. Bahkan tak mendapat teguran karena ulahnya itu. Kabar buruk baru diterimanya saat penerimaan rapor semester: Ia dipecat dari sekolah itu. Bendahara II OSIS ini tak menyangka hukuman pemecatan akan dijatuhkan kepadanya. Kepala sekolahnya tutup. mulut atas peristiwa ini. Dan kawan kita tadi praktis berhenti merokok - total - karena peristiwa ini. Memang, di sekolah mana pun, merokok di kompleks sekolah merupakan pelanggaran tata tertib. Baik dari segi psikis maupun medis, rokok itu berbahaya. Apalagi bagi pelajar, yang umumnya masih belum bisa cari duit. Mungkin ada di antara kamu yang sangat tidak suka kepada rokok. Tapi banyak juga yang tidak rela kegemaran merokokmu digugat, dijelekkan... Rokok yang pertama kali dikenal oleh orang Indian di Amerika sana, bagaimana pun juga mungkin tidak akan dilarang di Indonesia. Paling banter, ada larangan merokok di tempat tertentu. Jika rokok dilarang, pabrik rokok tentu akan tutup. Jika pabrik rokok tutup, puluhan ribu karyawannya tentu akan kehilangan pekerjaan. Mereka aka cari makan dari mana? Lalu, bagaimana jika pabrik rokok tutup karena harga cengkeh yang melangit? Dan petani cengkeh menjerit karena cengkehnya harus dibakar dan kebunnya harus dikurangi? Nah, kalau sudah sampai ke situ saya tidak berhak membahasnya. Kembali ke soal larangan merokok tadi. Begini, tempat umum seperti kantor, rumah sakit, bus, kereta api, atau bioskop kan banyak orangnya. Kalau kalian merokok di sana, apalagi ruangannya sempit atau ber-AC, asap rokoknya tidak dapat mengalir ke luar, cuma di situ-situ saja.. Padahal tidak semua orang yang ada di situ tahan sama asap rokok. Bayangkan kalau asap rokokmu yang kata dokter berbahaya itu juga terhirup oleh mereka. 775 Sebetulnya, apa sih untungnya merokok? Bahkan ada pemeo yang timbul, "merokok itu membakar uang." Lha! Tetapi itu kan terserah kalian. Mau merokok atau tidak, up to you. Mana yang lebih baik menurut kalian, terserah. Tapi, sebaiknya janganlah merokok. Atau kalau sudah terlanjur, berhentilah sebelum terlambat. Toh, berhenti merokok tak perlu menunggu dikeluarkan dari sekolah seperti yang dialami teman kita di atas. Saya tak bermaksud menggurui, mengecam, apalagi menghina. Kalau mau merokok, merokoklah sendiri di rumah atau di kamar. Jangan dekat orang lain atau di tempat umum. Sadar dirilah, jangan kampungan. Nikmatilah rokokmu itu sendiri, nikmati juga akibatnya kelak. Dengan cara itu, kamu senang bisa dengan tenang menghisap rokokmu, orang lain juga senang tidak terganggu asap rokok. Pokoknya sama-sama senanglah! Oke? BERNAS GEMAyudit MERUSAK- Banyak yang sepakat bahwa merokok itu merusak. Nikotin tak hanya menggerogoti paru-paru sang perokok, tetapi juga orang lain di sekitarnya. Kini tak hanya remaja putra yang mulai bersentuhan dengan asap bemikotin itu, putri-putri kita pun ada yang mulai akrab dengan tembakau, sebagaimana diperagakan model ini. Kebimbangan WINSA masih membolak- balikkan buku tulis Susi yang tadi siang dipinjamnya. Betul- kah kalimat-kalimat ini ditulis Susi untuknya? Kembali ia me- neliti huruf per huruf, menco- cokkan kesamaan tulisan. Mirip sekali. "Apakah sekadar meng- godaku, atau memang ditulisnya dengan sepenuh hati," pikimya. Winsa menyandarkan tubuh- nya di kursi. Kepalanya meman- dang langit-langit kamar, men- cari jawab atas pertanyaannya sendiri. Seketika pula ilusinya melayang wajah manis Susi yang lugu; non kosmetik. Ya, hampir setengah tahun keakraban sebagai teman dijalin Winsa. Belajar bersama Susi bukanlah kadang-kadang lagi, bahkan boleh dibilang 'selalu'. Namun dari hubungan itu Winsa hanya merasakan sebagai sahabat saja. Sedang teman- teman di sekolah membuat isu bahwa Winsa boy-nya Susi. Gila itu anak-anak! Main tebak see- naknya, batinnya. "HAI, Sus!" sapa Winsa ketika Susi sedang asyik mencatat tugas guru yang kebetulan tidak dapat hadir. Winsa langsung duduk di sebelahnya, karena si Reni yang sebangku dengan Susi sedang ke belakang. "Kamu sudah dengar belum isu yang baru naik daun saat ini?" lanjut Winsa. "Isu apa? Isu tentang bu Yuli yang sedang hamil itu? "Nah, itu tandanya kau belum dengar. Itu sih isu basi." "Lalu?" "Kamu jangan kaget ya? Ehmm, anak-anak bilang kita ini manifestasi Romeo dan Yuliet?" "Apa Win? Mereka nge-gab kita sejoli?" Susi berhenti menu- lis. "Tuh, kaget kan? Sudah ku- duga kok." Susi menatap Winsa dengan pandangan mata terkembang. Sejenak mereka beradu tatap. Winsa melepas senyum membu- Wajah Awak GEMA Hallo, masih ingat saya, kan? Saya sudah beberapa kali mengi- rimkan tulisan. Baik komentar maupun puisi. Ada juga yang sudah dimuat Tapi ada yang masih mengganjal dan membuat saya kurang puas, yaitu pa- ra kerabat kerja (awak) GEMA tidak pernah memperkenalkan diri. Saya berharap agar para awak GEMA me- nyiarkan foto/potret diri berikut identi- tas selengkapnya agar pembaca bisa kenal. Gimana? Martinus Yuni Sisworo SMA Santo Thomas, Yk Hallo lagi. Tentu saja, kami selalu ingat baik-baik segenap rekan yang berhubungan dengan GEMA. Soal nama dan identitas, kamu bisa lihat di boks re- daksi GEMA, tuh di pojok kiri bawah ha- laman ini. Soal foto para kerabat kerja GEMA, tunggu deh. Tapi, rasanya kok ng gak enak, mosok mejeng di media sendiri. Tempat buat yang lain, mana dong. *** Minta Foto Pengasuh Hai, met kenal aza yal E, aku mau tanya, boleh nggak ka- lau minta foto para pengasuh GEMA sekalian alamatnya. Terus kalau ngi- KERABAT KERJA-KOORDINATOR: EMMY KUSWANDARI, TIM INTI REDAKSI: DAVID RADHI (SMA BOPKRI I), EMMY KUSWANDARI (SMA SANTA MARIA), KRISTUPA W SARAGIH (SMA KOLESE DE BRITTO), LUKI AULIA (SMA MUHAMMADIYAH 1), MMZ DAMAR PANDU (SMANITELADAN), YOSEFA (SMA STELLA DUCE). STAFF : ALFONSA KRISTIANI (SMA STELLA DUCE), DIAH RESTU MARINI (SMA SANTA MARIA), FLORENCE PATTIPEILOHY (SMA BOPKRII), MIFTAKHUL KHASANAH (SMA MUHAMMADIYAH 1), HAPPY (SMA NITELADAN), YUDITYA PURWOSUNU (SMA KOLESE DE BRITTO). SEKRETARIAT, GEMADIAHARIAN UMUM BERNAS JALAN JENDRAL SUDIRMAN No. 52, TELEPON 61211 YOGYAKARTA. Cermin Martoni RY yarkan Susi yang lagi kaget. "Lucu ya, Sus. Mereka tidak tahu kalau kita masing-masing telah punya pacar. Yah, diharap maklum aja, Sus," ucap Winsa. Susi tetap diam memandang wajah Winsa. Ia tidak tahu apa yang harus diucapkannya selain terbengong mendengar pernya- taan Winsa barusan. *** Redaksi GEMA menerima kiriman berita kegiatan, tulisan opini, cerita pendek, sajak, foto, laporan perjalanan atau segala macam karya tulis. Pokoknya, hasil karya asli pelajar, tentang dunia sekolah berikut kegiatan ekstranya dan dunia remaja secara umum. Kalau mau dimuat, tulisan itu mesti layak, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, ringkas, jelas, tangkas, bernas, lugas, akrab dan tak bikin dahi berkerut. Karya atau berita boleh dikirim per pos, bisa juga dikirim langsung. Suka-suka, deh. Asal diketik dengan spasiganda alias dua spasi. Boleh juga ditulis tangan, asal bisa dibaca. Nah, tunggu apalagi. dari pelajar, oleh pelajar dan untuk pelajar "SUSI, Susi Ivati. Ah, benar- kah ini kata hatimu, Sus?" tiba- tiba saja sederet kalimat melun- cur perlahan dari mulut Winsa. Dan sejurus itu pula Winsa mengakhiri peristiwa beberapa hari yang lalu itu, memupus lamunannya. Sekali lagi ia baca tulisan 'kaleng' yang tanpa nama pe- ngirim itu: Winsa sayang, sebe- narnya terlalu awal untuk mengutarakan masalah ini. Tapi perasaan yang ada di dadaku demikian menggelegak, sehingga mau tak mau aku harus ngomong sekarang. Winsa mendesah panjang. Beranjak. Lalu merebahkan diri di tempat tidur. Ia tangkupkan guling di kepalanya. Ia diseli- muti kebingungan. PAGI itu ketika matahari hampir empat puluh derajat merangkaki cakrawala, Winsa sudah siap pergi. Sekali lagi ia bercermin meyakinkan diri. kemudian melesat. Bel menjerit setelah Winsa mencet tombolnya. Beberapa saat kemudian terdengar lang- kah menuju pintu tempat Winsa menunggu. "Ooo, nak Winsa. Mencari Susi ya?" kata mama Susi. "Iya tante. Ehm, Susi ada, kan?" "Ada. Ayo, masuk!" lanjut mama Susi, "tumben pagi-pagi sudah main. "Mau pergi sama Susi ya?" "Ah, enggak kok Tante. Cu- ma main aja." "Sebentar ya, tante panggil- kan," katanya, lalu masuk. rim Cerpen (Cermin) itu harus berapa lembar. O ya, ini aku sertakan hasil karyaku (puisi), khusus kukirimkan bu- at "R" di Rejowinangun. Gitu aja ya. Salam. Caecilia W Triasih III A 2-1 Taman Madya Ibu Pawiyatan Yk Waduh, kami belum sempat berfoto- foto tuh. Nanti deh kalau ada tak kasih satu satu dari 12 awak GEMA. Hehehe. O ya. Kok puisimu kau khususkan buat R apa nanti nggak bikin iri P, Q, Z sama A dan B? Tentang Cermin, ya namanya juga cerita pendek, dibikin pendek aja. Dua atau tiga halaman kuarto adalah yang pa- ling pas. Nah, kami menunggu Cermínmu. *** Ikut Gabung Salam kreatif, Terus terang, saya bukan pelajar. Tapi kali ini ingin ikut gabung dengan adik-adik pengelola GEMA karena sa- ya punya sebuah laporan yang mung- kin bisa dimanfaatkan untuk mengisi GEMA. Nggak apa kan? Bersama ini saya lampirkan naskah itu, semoga adik-adik berkenan memuatnya. Teri- makasih. Ariadi R Krajan, RT 01/RW 01 Kaloran, Temanggung Terimakasih banyak atas perhatian Mas Ariadi. Tapi beribu maaf, kami terikat oleh kesepakatan bersama, dari pelajar oleh pelajar dan untuk pelajar itu. Jadi, kami akan merembukannya dulu dengan teman-teman lain di GEMA Sekali lagi, kami mohon maaf jika hal ini mengecewa- kan Mas Ariadi. *** Protes Identitas Hallo, Beberapa detik Winsa me- mandang keliling ruangan yang tak asing lagi di matanya. la keluarkan buku dari sakunya. la baca tulisan yang akan dibicara- kannya dengan Susi pagi itu. "Hai, Win!" Terimakasih atas jawaban surat saya (Minggu 1 Maret). Tapi saya ng- "Hai juga," "Tumben, Win. Mau ngajak jalan-jalan and mau ntraktir ya?" lanjut Susi sambil duduk. "Sorry, Sus. Baru krisis kocek, nih. Maklum, anak kos di tang- gal tua." "Oh, tahu aku. Bilang aja kalau mau pinjem kocek," canda Susi. gondez Dari Kamu Buat Kamu gak puas atas jawaban itu. Saya pro- tes. Saya kirim kartu nama itu bukan untuk identitas diri. Lha kalau surat harus pakai identitas diri kan nggak lucu. "Yah, kalau kamu mau min- jemin duit. Aku sih ok-ok aja," balas Winsa tak mau kalah. Keduanya terledak dalam tawa. "Enggak, Win. Ada yang pentingkah?" tanya Susi setelah tawanya reda. Winsa mengang- guk mantap. "Masalah apa?" "Masalah kita." "Maksudmu?" "Hubungan kita. Dulu kamu sudah cerita sama aku tentang boy-mu yang pindah sekolah karena ngikut papanya tugas ke kota lain. Juga aku sudah cerita- kan tentang girl-ku yang aku tinggalkan di kotaku. Dan sam- pai sekarang aku masih aktif berkirim surat kepadanya, demi- kian juga kamu." "Ya, lantas?" Beberapa saat keadaan jadi hening. Winsa sibuk dengan bola matanya yang menatap wajah Susi tajam. Sedang Susi sibuk dengan jemari-jemarinya sendiri. Winsa menyodorkan buku yang ia bawa tadi kepada Susi. "Kamu yang menulis kalimat- kalimat ini?" tanya Winsa. Susi melihat sebentar tulisan yang dimaksud Winsa. Lalu mengang- guk perlahan. Kini keheningan itu semakin terasa. "Win," ucap Susi hampir tak terdengar. "Kamu tidak suka jika aku menulis begitu untukmu?" Winsa hanya diam tak bisa berkomentar. "Terus terang Win, aku tak pu lagi membohongi diriku sendiri. Perasaanku makin tak dapat kubendung. Kau paham perasaanku kan, Win? Lagi pula apakah aku salah jika berbuat seperti itu?" "Tidak. Siapapun berhak mengungkapkan perasaannya." "Kalau begitu, aku jadi ingin tahu kejujuranmu, Win. Kamu tidak keberatan kan?" "Sus, sungguh kau tidak akan marah jika kuungkapkan?" Susi mengangguk dalam. Hatinya telah bulat, siap meneri- ma apapun yang akan menjadi keputusan Winsa. "Win," suara Susi rada serak. "Kenapa kita mesti bertemu? Kenapa keakraban kita justru menumbuhkan kebimbangan pada kita?" Keduanya saling menatap. Sama-sama bimbang." *** CERMIN, Cerita Minggu Ini Martoni RY, Siswa SMEA Putratama Bantul Saya juga protes. Saya sekolah di SMP PL Bintang Laut Surakarta, bu- kan di Yogyakarta. SMP PL Bintang Laut itu hanya ada di Surakarta. Gi- mana sih. Terus saya mau tanya, gimana agar nama saya nggak disebut terus di Dari Kamu Buat Kamu? Tapi saya masih mau berhubungan terus de- ngan GEMA. Terus terang saja pera- saan saya ngak enak. Ntar dikira min- ta perhatian. Bagi remaja yang punya uang saku lebih tiap harinya, sebung- kus atau dua bungkus rokok se- hari, secara ekonomis mungkin tak jadi masalah. Tapi, mereka yang tak cukup uang saku, tentu harus putar otak untuk memperoleh doku. Inung (16) siswa dari salah satu SMA, misalnya, mengata- Dari Klaten ke Sibolangit * Catatan Kecil Pertikaranas '92 SEPULUH putra putri Pramu- "Sebetulnya, saat ini yang ada ka Saka Bhayangkara Polres di hatiku cuma kebimbangan. Klaten, bersama 130 pramuka Aku ragu harus memilih yang Saka Bhayangkara se Polda Ja- wa Tengah dekat atau yang jauh. Keduanya DIY mengikuti menempati ruang tersendiri kegiatan perkemahan bakti Saka Bhayangkara tingkat nasional dalam hatiku. Maaf Sus, aku benar-benar bimbang." (PERTIKARANAS '92) di Bumi Perkemahan Sibolangit Sumatra Utara 2 s/d 9 Februari lalu. Selama seminggu, peserta di- latih berbagai keterampilan ke- bhayangkaraan sesuai dengan krida masing-masing. Kemudian diterjunkan langsung di masya- rakat sekitar Bumi Perkemahan. Untuk inengurangi kejenunan, disediakan pula paket-paket wisata. Eh ya, ngomong-ngomong, boleh nggak anak SMP ikut-ikutan di GEMA, saya lihat para pengasuhnya anak SMA semua. Sekian dulu ya. Kompak selalu. *** Remaja dan Nikotin Mau Rusak? Merokoklah Kalau sehari dia perlu dua bungkus rokok, bisa dibayang kan, berapa rupiah dibakarnya setiap hari. Taruhlah, harga ro- kok kesukaannya itu Rp 1.500 sebungkus. Artinya, ia harus selalu sedia duit Rp 3.000 hanya untuk rokok. Seminggu? Sebu- lan? Berapa puluh ribu uang di- bakar dan berapa tebal lapisan nikotin mengendap di paru-pa- runya? Pengantar: "Kampanye" rokok oleh para produsen, semakin gencar saja. Mereka Menjadikan remaja sebagai sasarannya. Banyak yang terpengaruh, memang. Tak laki, tidak cewek, ada saja yang akrab dengan asap nikotin. Karena itu, David, Happy, Alfonsa, Nana dan Damar menjaring pendapat mengenai hal itu, Emmy Kuswandari merangkumnya untuk laporan utama kali ini. Jika pelukisannya kurang pas, tolong dimaklum, sebab tak satupun awak GEMA suka merokok. Redaksi yang Sudarmadi, STM Pembangunan Yo- gyakarta. E, kok kamu pintar sih. Bikin Cermin-nya pas dengan suasana pua- sa. Susah kami menolaknya, sementa- ra yang lain sudah antre. Gimana dong. ADA yang memperkirakan, lebih dari 62 persen penduduk Indonesia adalah perokok dan hampir 50 persen di antaranya ialah prokok berusia muda, ter- masuk remaja dan pelajar SLTA. Dari satu sisi, kenyataan ini tentu sangat memprihatinkan apalagi jika mengingat bahwa generasi muda adalah penerus bangsa. Lihat saja, di kota-kota besar seringkali kita jumpai anak usia 9-14 tahun yang sudah terbiasa merokok. Boleh jadi, semula mereka hanya coba-coba, lalu menjadi gaya dan akhirnya ter- biasa. Jelas, mereka bukannya tidak tahu apa akibat yang di- timbulkan asap rokok yang se- lalu menyesaki paru-paru itu. Pengaruh lingkungan per- gaulan, dianggap sebagai sebab paling dominan yang mendo- rong seseorang memulai mero- kok. Motivasi lain bisa karena sekadar gengsi atau ingin diang- gap telah cukup matang. Itu ba- gi para cowok. Padahal, kini, tidak dipungki- ri bahwa remaja putri pun su- dah banyak yang terpengaruh rokok. "Mulanya coba-coba, te- rus ada yang ngajak taruhan. Gitu, menang jadi terlanjur," ungkap Reni. Lain dengan Endang yang ka- lau dilihat bibirnya tidak hitam kena asap rokok. "Maunya sih nggak ngrokok tapi sama diru- mah merokok," papar siswi se- buah SMA swasta di Yogya ini. "Kalau sekadar cari penga- laman, coba-coba, itu sih tidak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah jika sudah kecanduan," kata Pak FX Koesworo, salah seorang orangtua murid yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan anak muda. "Saya tidak setuju remaja re- maja itu merokok, tapi saya ti- dak memarahi anak saya jika kepergok tengah merokok. Pa- ling hanya saya tanya, enak apa tidak," ujar Pak Koes. Memang, lebih bijaksana menegur mereka secara baik-baik daripada me- marahinya. "Kalau merokok ha- nya untuk pelarian dari suatu masalah, itu sih bukan penyele- saian yang baik. Lebih baik membagi masalah itu, berdis- kusi dengan teman," komen- tarnya lebih lanjut. Kalau ada, kami butuh fotokopi kartu pelajarmu lho! *Hariyono, Gempol, RT 01/RW 04, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo. Teri- makasih atas kiriman profilnya. Tapi, kami belum menerima fotokopi kartu identitas anda. Gitu. Maaf Iho mas. Ka- lau bisa, disusulkan aja ya. *Wiemar Ardhianto, SMAN Wonosari, Terimakasih atas artikelmu soal remaja dan kehidupan keagamaan. Tapi maaf, komentar itu tak termuat. Idenya kami anggap sudah terwakili oleh komentar yang kami turunkan pekan lalu itu. Ng- gak kapok, kan? Anggoro Seto, SMAN 1 Wonosari Nah, teman-teman dari Wonosari udah mulai aktif nih. Trims atas berita-berita- nya. Soal kesamaan nama GEMA, itu cuma kebetulan. Ganti? Wuah, nggak usah. Isi dan tampilannya kan beda Yang jelas, kita nggak ngejiplak lho. Tandatangan (Nama dan alamat Siswa SMP PL Bintang Laut Surakarta ini, ada pada redaksi) -Tuh, kan. Namamu kami rahasiakan. Jadi, teruslah kontak sama GEMA Nggak usah ge-er atau takut dianggap minta per- hatian. Tugas kami memang memperhati- Sugeng Subroto, Kaloran RT 02/VI Giritirto, Wonogiri. Komentarmu berju- dul Obor Blarak tak sempat kami turun- nis aja. Terus, maaf, yang kami mak- kan setiap teman yang punya perhatian kan. Maaf, bukan berarti naskah itu tak pada GEMA. Klop, kan? O ya, protesmu layak muat. Tenan lho, cuma soal tek- kami terima. Maaf, waktu itu salah tulis. Nggak sengaja, betul lho. Soal status, Iha awak GEMA memang pada SMA tapi ba- nyak yang baru kelas satu. Jadi, ya dekat- lah sama cah SMP. Nggak soal, itu. Po- koknya pelajar, karena itu mariha belajar sud identitas itu, misalnya fotokopi kar- tu pelajar, atau idenatitas sejenis yang menerangkan Mas Sugeng sebagai pe- lajar. Gitu sama-sama. Prima Natalia, SMAN 7 Yogyakarta, Makasih, kau tanggap betul. Kalau udah dilengkapi identitas, kami kan jadi yakin, bahwa cerpen yang dikirim itu betul-betul karyamu. Ok, kami menung- gu karya-karyamu yang lain. Salam bu- at cah-cah di SMAN 7 kan "Kalau udah ngebet pengen merokok, sementara duit nggak ada ya terpaksalah minta sama ortu, biar sering dimarahi tapi mau bagaimana lagi namanya juga sudah ngebet," katanya se- telah dipancing-pancing GEMA. Bisa. Kalau orangtua masih bisa menyisihkan uang dan mau memberikannya. Masalh jadi ru- wet jika orangtua pun tak mam- pu lagi memberi uang untuk rokok, sementara keinginan me- rokok terus menggebu. * Siti Lestari (Ika AW), SMEAN 2 Kla- ten. Carpen (Cermin)-mu sudah kami masukan ke antrean. Memang naskah- mu terlalu panjang tuh. Terus, kami ju- ga belum terima fotokopi identitasnya. Bisa disusulkan, kok. O ya, kirim juga berita-berita kegiatan di SMEA-mu. Kan banyak tuh. Bagi anak kos, mungkin ma- sih banyak kiat atau cara untuk mendapat duit rokok. Memang kalau baru terima wesel, se- bungkus rokok apa artinya. Ta- pi kalau wesel seret sementara urusan rokok tidak bisa ditunda lagi, "Terpaksa saya sekolahin barang-barang yang ada di ka- mar," kata Agus asal Palembang, TEMBAKAU termasuk ge- nus Nicotiana yang masuk fa- milia Solanacea. Orang Indi- anlah yang pertama kali meng gunakan tembakau. Penyebar- an tembakau ke Eropa melalui Portugal, Spanyol lalu meluas ke Eropa Afrika dan Asia. Jenis tembakau yang paling banyak dikembangkan adalah Nicotiana Tabacum dengan cara memperbanyak bijinya. Lalu dipetik ketika daunnya mulai kekuning-kuningan dari bagian bawah ke atas. Agar dapat dibuat cerutu atau siga- ret, pertama-tama chloropil daun dikeringkan di udara (air curing), atau di atas api (fire curing) atau dengan bantuan matahari, (sun cur- ing). Kalau ditinjau dari segi kese- hatan, rokok itu jelas merugikan tidak saja bagi perokok sendiri, tapi orang di sekitarnya yang ju- ga ikut menghisap asapnya. Bia- Seputar Nikotin Pabrik-pabrik rokok mem- proses tembakau itu dengan cara modern hingga mereka bisa memproduksi jutaan ba- tang rokok setiap harinya. Ada juga pabrik yang hanya mem- butuhkan sari nikotin sebagai bahan baku rokok. Sari niko- tin itu disemprotkan ke kertas- kertas khusus yang kemudian dproses sebagai rokok. MEROKOK menyebabkan terganggunya elastisitas paru- paru. Ini menyebabkan, seseo- rang pada usia lanjut akan ter- kena berbagai macam penya- kit. Mulai dari radang paru- paru, darah tinggi, juga kan- ker. Selain itu juga menurun- kan nafsu makan, kata dr Mar- tono Muslam, salah satu dok- ter yang ditemui GEMA. Bagi Pramuka Saka Bhayang- kara Polres Klaten, kesempatan ini bermakna sekali, karena di samping menambah pengalam- an juga merupakan kesempatan untuk berkenalan dengan Pra- muka Saka Bhayangkara dari seluruh Indonesia. Yang bingung, kan orangtua juga. Pendapat orangtua yang tahu anaknya merokok sebagian sudah diwakili oleh Pak Koes di atas. Tapi ada juga yang rada- rada kejam. Begitu tahu anak- nya merokok, Sang Ortu lang- sung membelikan sebungkus rokok dan menyuruh mengha- biskannya saat itu juga. Itu, jelas bukan lagi kenikmatan yang mereka dapatkan. Boleh jadi mereka jera. Atau... makin ke- canduan, Bahkan Saka Bhayangkara Polres Klaten berhasil memba- wa pulang tropi juara II lomba Poster Kamling putri. Sedang- kan secara keseluruhan, Pramu- ka utusan Polda Jawa Tengah dan DIY berhasil memperoleh empat tropi kejuaraan, dan kini disimpan di Polda Jawa Tengah. (Carolina Nursusana, SMAN 3 Siswi Klaten) Di sekolah, seorang siswa yang kepergok merokok, kecil kemungkinan lepas dari sanksi. Ada yang disuruh lari keliling lapangan, atau keliling dari ke- las ke kelas sambil teriak teriak, jarang. tapi yang diskors BP pun tidak Mencegah remaja untuk merokok, adalah sesuatu yang sulit. Tapi kalau memang pu- nya niat, berhenti merokok bi- sa dilakukan dengan memper- banyak olah raga, atau kesa- daran hidup sehat. Dengan ce- ramah persuatif dan sanksi- sanksi yang dikenakan di se- kolah. . 1. f(x) = maka f¹¹ (3) = .... A. 7 B. 9 D. -9 C.0 SOAL sanksi, SMAN 1 Yog- yakarta memberlakukannya dengan tegas. Kalau ada siswa ketahuan merokok di sekolah, dipanggil ke BP dan dikenai skors. Tak jarang pula pihak BP memanggil orang tua mu- rid. Karena itu persentase sis- wa yang merokok sangat ke- cil. *** Bapak Singgih, salah satu pamong di SMA Teladan ini mengatakan, agak susah meng hadapi siswa yang merokok, soalnya pihak sekolah sudah gembar-gembor melarang tapi kalau orangtua di rumah tidak mendukung, kan percuma. ERNA, siswi sebuah SMA BERNAS KERJASAMA BERISI DAN JELAS KUIS PENDIDIKAN UNTUK SLA A. Segitiga B. Segiempat D. Persegi panjang E. Lingkaran 2. Suatu persamaan program linier memenuhi sistem perti- daksamaan 3x + y< 20, x + 2y < 40, x > 0 C. -4 B. x > 2 E. 3 < x <4 C. Trapesium 3. Diketahui segitiga PQR. P (1,1); Q (5,0) dan R (3,5). Tentukan persamaan garis di titik (2, 10) dan tegak lurus garis berat segitiga PQR yang me-lalui titik P. A. 2x-y + 14 = 0 B. x+2y-14 = 0 D. 2x-y + 14 = 0 E. x-2y + 14 = 0 C. 2x+y-14=0 4. Diketahui X+¹<*+5 dan ²log (x-2) <1: Maka harga x X+2 x +3 yang memenuhi adalah: A. x > 3 D. 2x<4 BANGGA Inilah kontingen Saka Bhayangkara Polres Klaten dengan piala (tengah) lambang keberhasilan prestasi mereka. C. 2