Tipe: Koran
Tanggal: 1992-03-23
Halaman: 01
Konten
2cm + Samman Panggabean Sarman Jadi Oposan GARA-GARA tulisan "Rekayasa Imajinatir" di harian Waspada Medan, 3 Maret lalu, Sarman Panggabean dicopot dari posisinya sebagai Ketua Litbang PSSI. Sakit hatikah Sarman? "Tidak. Bahkan sebaliknya, Mamak (panggilan akrabnya - red) lega karena se- karang bisa menjadi oposan," kata Sarman yang Kamis pekan lalu tiba-tiba muncul di Sekretariat PSSI. Telefoto Bernas/asb Tulisannya itu, kata Sarman, berisi nilai-nilai luhur. Apalagi tulisan itu dibuat oleh seorang kolumnis bernama Sarman Pang- gabean, bukan sebagai ketua Litbang PSSI. Alergikah pengurus PSSI? Tidak. Sarman sudah melanggar aturan organisasi. Karena melanggar dia harus menerima sanksinya," ujar Bob Hippie, ketua bidang Teknik dan Pembinaan PSSI. Komentar Bob ini, dibantah Sarman. "Saya menulis tulisan itu bukan sebagai pengurus PSSI tetapi sebagai kolumnis. Dan tulisan itu memiliki tujuan luhur yaitu mengingatkan semua pihak bahwa dunia persepakbolaan di sini masih dihantui suap. Agar pembina- an bisa berjalan baik terutama menjelang tahun 2000, tentu saja PSSI harus menangkal dulu ganjalannya. Bersihkan kasus suap dan jernihkan bibit-bibit muda dari penyakit seperti itu," tegas Sarman. Namun apapun alasan Sarman, PSSI tetap beranggapan Sarman sudah melanggar. Titik. Akibatnya, tendangan penalti bagi Sarman sudah dilakukan. Sarman "kalah tipis" 0-1. SETELAH peristiwa ini, tekad Sarman untuk menjadi oposan su- dah begitu menggebu. "Kalau ada orang yang akan mendirikan lembaga oposan PSSI, Mamak akan daftar lebih dulu," kata Sar- man yang kedatangannya di PSSI, disambut para wartawan yang memang tengah mengubernya beberapa hari terakhir ini. Maka, ketika ia muncul di Senayan, pertanyaan gencar pun lan- tas terlontar padanya. Rencana Anda apa? "Saya akan menjadi kri- tikus PSSI. Tetapi tentu saja kritikus yang membangun karena Ma- mak terus-terang tak punya niat jelek. Mamak ingin bahwa pem- binaan sepakbola di negeri ini benar-benar berjalan sesuai dengan harapan," katanya. Soal tuntutan ke ketua umum PSMS? "Untuk se- mentara Mamak tutup dulu," tambahnya. Dia lantas mengaku terenyuh mendengar harapan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar yang mengatakan agar semua pihak yang "bersengketa" menahan diri. Gubernur meminta itu agar pembinaan persepakbolaan di Sumatera Utara bisa berjalan baik. "Ya Mamak menghargai apa yang dikemukakan Gubernur," ujarnya. Tetapi, lanjut Sarman, ini bukan berarti upayanya mengu- sut kasus suap yang selama ini menjadi momok dalam tubuh per- sepakbolaan Indonesia lantas berhenti. "Tidak, suatu saat bisa saja Mamak beberkan lagi. Apalagi kartu AS-nya sudah Mamak miliki," katanya. Syaratnya, tegas Sarman, pola pembinaan harus dibenahi lagi. Kepengurusan PSSI sebaiknya dirampingkan. "Kita mengenai efi- siensi. Yang penting konsep pembinaan bisa jalan dengan baik. Tidak sebaliknya, apa yang terjadi di lapangan melenceng dari konsep. Buat apa capek-capek ngetik dan memikirkan konsep," ujar Sarman dengan nada keras. "Sekarang, sebagai oposan saya bebas bicara. Saya, akan berteriak keras menyerukan kebenaran dan kejujuran. Bagi saya, hanya satu tujuan yakni dunia persepakbolaan Indonesia bisa maju dan berbicara di tingkat Asia bahkan dunia," katanya.(tsn) Selamat Pagi Disinyalir banyak pejabat yang terlampau berlebihan dalam mencari kekayaan bagi keluarganya. Ini watak gotong royong yang kebablasen'. Dikabarkan, 20 perusahaan rokok terancam bang- krut akibat tata niaga cengkeh. Petani, pabrik rokok dan BPPC semua merana, dimana letak salahnya? Kemarin Sabtu Gembira Loka mengadakan slametan 40 hari lahirnya tiga anak harimau. Apapun jenis atau asalnya, barimau itu sekarang sudah menjadi harimau Jawa. Bung Sigrak Pemberitahuan Mulai hari ini, daftar sumbangan (Dompet Kemanusiaan) ditempatkan di halaman 2. TANGGAL 29 Maret Marghe- rita Aditya gadis kecil hasil samen leven Betty Bariati dan Di Pinto Guiseppe dari Italia- genap berumur satu tahun. Tapi menurut rencana, tidak akan ada perayaan ulang tahun yang pertama ini bagi Tata, penggilan Margherita. BAGI penggemar sepakbola di tahun 60 dan 70-an, nama Sar- man identik dengan Adjat Sudradjat, mantan pemain Persib Ban- dung yang berkibar tahun 1980-an. Bekas anak gawang ini, mele- jit namanya menjadi pemain utama di PSMS Medan. Lantas pada era tahun itu pula, Sarman ditarik PSSI untuk memperkuat tim nasional. Nama Sarman terus berkibar sampai akhir tahun 70-an. Sederetan prestasi juga sudah ditorehkan dalam "buku prestasi" PSSI. Ketika PSSI menjuarai Merdeka Games, Piala Raja di Bang- kok dan lolos ke babak final Pra Olimpiade pada era tahun 60 dan 70-an, Sarman merupakan salah satu pemainnya. "Prestasi PSSI waktu itu cukup membagakan. Padahal kita tahu waktu itu sarananya sangat memprihatinkan. Mengapa? Karena semua pe- main memiliki tekad yang sama berjuang untuk membela nama bangsa dan negara," katanya. Itu pula sebabnya, ujar mantan ketua Litbang PSSI, ini pola SPP di UGM Naik pembinaan sekarang mengacu juga masa "Bukan hanya bagus dalam konsep tetapi bobrok di lapangan," keluhnya. Pengantar Kisah rebutan anak antara Margherita dan Di Pinto Guiseppe yang warga Italia semakin ramai dibicarakan orang. Sementara ujung dari tragedi di balik kisah samen leven itu belum juga jelas. Banyak hal yang bisa dipetik dari kisah itu. Dua wartawan Bernas, Urip Daryanto dan Mulyanto mencoba menguak tragedi tersebut lewat beberapa tulisan, mulai hari ini. (Red) Keluarga Karoso selaku ka- kek Tata harya merencanakan selamatan sederhana di lingku- O ▪ No. 126 TAHUN KE-46, SENIN LEGI, 23 MARET 1992 BERNAS MEMBANGUN BERDASAR PANCASILA nan keluarga dekat bagi Tata. Inilah salah satu kenyataan pahit bagi Tata, akibat perpisah- an kedua orangtuanya, meski hingga sekarang belum juga jelas. Dan tentu saja yang lebih menyakitkan, Tata kini tengah diperebutkan Pinto dan Betty sebagai buntut perpisahannya. Jelas, Tata belum tahu arti ulang tahun pertama ini karena ia memang masih kecil. Ia juga Jenderal (Purn) Soemitro: Hapus Floating Mass! Salatiga, Bernas Floating mass yang sudah berjalan hampir duapuluh lima tahun dan melaksanakan fungsi dengan baik sudah saatnya di- akhiri. Disamping itu, jadikan partai yang ada menjadi partai massa, partai yang aspiratif. "Karena saya yakin dengan diterimanya asas tunggal, baha- ya terjadinya pembunuhan mas- sal pada saat terjadinya krisis tidak akan terjadi. Perbedaan tidak harus dianggap sebagai permusuhan. Masyarakat Indo- nesia saat ini sudah dewasa ber- politik dan tidak takut lagi ber- beda pendapat," kata Jenderal (Purn) Soemitro menjawab per- tanyaan Bernas seusai mem- berikan ceramahnya di hadapan peserta Konsultasi Nasional dan Pendidikan Kader GMKI di Ge- dung Sinode GKJ Salatiga, Ming- gu. "Floating mass sudah mampu Demikian salah satu gagasan Dr Mudji Sutrisno dosen STF Drijarkara yang disampaikan dalam seminar Keluburan Mar- tabat Manusia dalam Hidup Bernegara dan Masyarakat di Semarang, Minggu. Selain Mudji, tampil juga pemakalah lain yak- ni Prof Dr A Gunawan Setiardjo dari Universitas Diponegoro Se- marang. Pilihan Rakyat Murni Jika Tak Diintimidasi Semarang, Bernas Mekanisme pemilu sungguh bisa menjadi mekanisme kritis untuk transformasi badan per- wakilan. Karena di dalamnya, rakyat dengan kejujurannya sen- diri bisa memberikan pilihan se- jatinya, asal tidak diintimidasi atau ditakuti. Pandangan Mudji ini diutara- kan berkaitan dengan mekanis- me kontrol terhadap praktek kuasa/wewenang yang diman- datkan rakyat dalam model per- wakilan yang punya side effect berupa elitisme dan rekayasa perimbangan suara. Karena itu, "wakil rakyat" yang tidak mem- perjuangkan hal-hal yang me- nentukan hajat hidup rakyat se- perti tanah, lapangan kerja, per- lindungan atas hak hidup, hak bicara, tidak layak dipilih lagi. Selain mekanisme pemilu, Yogya, Bernas Mulai tahun akademik 1992/ 1993 Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) mahasiswa UGM Yogyakarta akan naik 50 persen dari yang berlaku seka- rang ini Rp 240.000 menjadi Rp 360.000 per tahun. Namun ke- naikan SPP itu hanya diberlaku- kan untuk mahasiswa baru. Pembantu Rektor IV UGM bidang kerjasama Dr Sofian Effendi mengemukakan hal itu menjawab Bernas di ruang ker- janya, Sabtu, menanggapi sinya- lemen yang menyebar di ka- langan mahasiswa bahwa UGM akan menaikkan SPP. Sofian mengatakan, kenaikan itu belum final, karena SK Rek- tor yang mengatur ketentuan kenaikan SPP sampai saat ini belum turun. Selain itu berlaku- kan SK baru tersebut harus me- nunggu persetujuan anggota se- nat universitas dan Gubernur DIY, Menurut Sofian, salah satu pertimbangan menaikkan SPP pada mahasiswa baru UGM a- dalah untuk mempertahankan mutu pendidikan yang ada se- karang ini. Sedangkan di sisi lain, kemampuan pemerintah dalam bidang keuangan menga- lami penurunan sehingga ma- sing-masing perguruan tinggi diberi kewenangan menentukan besarnya SPP. Saat ini, ungkapnya, unit cost setiap mahasiswa per tahun p 1,9 juta. Jumlah ini untuk mem- merekayasa kembali masyarakat Nasakom menjadi masyarakat bukan Nasakom. Dan itu berarti tugas dan fungsi floating mass sudah berakhir," kata Jenderal Purnawirawan yang sering bica- ra blak-blakan ini. Dalam usia hampir satu ta- hun, Tata tak ubahnya sebagai sosok kecil yang tengah lucu- lucunya, apalagi ketika si kecil itu sudah berjalan. Tata pun tidak tahu jika dirinya hanyalah produk samen leven. Ia juga tak peduli jika awal-awal kehadirannya, pernah tidak di- kehendaki oleh ayahnya. Oleh sebab itu Soemitro me- nyarankan agar partai-partai yang ada saat ini bukan lagi menjadi partai kader, tapi jadi- kan partai itu menjadi partai massa, partai yang aspiratif. "Sudah saatnya partai kita menjadi organisasi yang punya massa dan punya ormas-ormas sampai ke desa-desa," tegasnya. Tetapi, lanjutnya, harus dii- kuti oleh perubahan Undang- Undang Keormasan. "Dengan begitu akhirnya mereka akan benar-benar peka terhadap ma- salah-masalah dan aspirasi ke- rakyatan," tegasnya. Suksesi Dalam makalahnya yang ber- *** BOCAH berkulit putih de- ngan mata bulat lucu itu meng- geliat minta turun dari gendong- an sembari berteriak, "emoh...e- moh..." Ia juga sempat mengu- capkan beberapa kata yang ma- sih sulit ditangkap maknanya, ketika Bernas berkunjung ke ru- mahnya di Kampung Jogoba- yan RT 04 RW 5, Kecamatan Banjar Sari, Surakarta, Jumat. masih ada mekanisme kedua yaitu transparansi atau keterbu- kaan pemerintah sendiri. "Ini berarti bahwa karena wewe- nang pemerintah berasal dari dan bertindak atas nama warga masyarakat, maka seluruh ma- syarakat punya hak untuk me- ngetahui apa yang dilakukan pemerintah. Persoalannya men- jadi kritis bila jalur dan mekanis- me kritik lewat media massa di- hambat dalam menyuarakan kontrol," kata Mudji. Idealnya, praktek pemerinta- an baik yang dilakukan ekseku- tif/para menteri maupun lemba- ga-lembaga birokrasi pemerin- tahan, berlangsung dan bisa di- kontrol oleh masyarakat baik le- wat media massa atau meka- nisme kritik sosial yang ada. Musuh demokrasi Di bagian lain Mudji juga me- ngemukakan, eratnya konsti- tusionalisme dengan demokrasi, yakni kekuasaan hanya absah bila berdasarkan persetujuan masyarakat dan bisa dikontrol. Ini berarti kekuasaan negara di- jalankan secara legitim bila ber- dasar hukum dan dalam batas- Bersambung ke hal 11 kol 1, "Bagaimanapun juga kalau kita mau meningkatkan kualitas pendidikan, unit costtiap maha- siswa juga harus naik. Sehingga. kalau SPP sekarang naik, belum untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tapi mengurangi subsidi pemerintah kepada ma- hasiswa," tutur Sofian. Menjawab pertanyaan penga- ruhnya kenaikan SPP di UGM dengan uang kuliah mahasiswa PTS, Sofian mengemukakan, se- mua itu tergantung dari hukum pasar. Artinya, PTS pasti akan mempunyai kebijaksanaan ter- sendiri dalam menentukan uang kuliahnya. Kenyataan yang ada seka- rang, kata Sofian, SPP di UGM jauh lebih rendah dibandingkan PTS. Namun sarana dan prasara- nanya jauh lebih memadai. "Sa- ya kira kenaikkan SPP ini tidak akan menimbulkan gejolak se- perti halnya ISI. Karena hanya mahasiswa baru terkena pera- turan baru," tegasnya. "Sebenarnya UGM termasuk paling lambat dalam menaikkan uang SPP dibandingkan PTN la- in. SPP Universitas Indonesia Bersambung ke hal 11 kol 8 judul Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasasila dalam Proses Rege- nerasi Kepemimpinan Nasional, Soemitro mengatakan, sejarah pernah membuktikan bahwa se- orang pejabat duduk dalam ke- kuasaan terlampau lama, akan menimbulkan bermacam-ma- cam penyakit. Bilur-bilur Cinta Di Pinto-Betty (1) Margherita, Buah Cinta Tak 'Dinyana' jadi bahan rebutan. tidak tahu kalau saat ini sedang Hidung kecilnya yang man- cung, serta bola matanya yang coklat kebiruan jelas menanda- kan ke-indo-annya. "Sudah se- minggu ini ada perubahan besar dalam pertumbuhannya. Dia su- dah bisa berjalan," tutur baby sitter yang amat telaten mera- watnya. "Di antaranya adalah penya- kit terlalu percaya diri, gemam- pang, menyalahgunakan kekua- saan, senang disanjung, korupsi dan berusaha mempertahankan serta melestarikan kekuasaan- nya," katanya. 50 Persen Suharto juga juga dosen Uni- versitas Atmajaya Yogya ini me- nyayangkan adanya sikut-sikut- an yang merugikan pemuda. Memang, kesadaran politik ma- syarakat harus ditumbuhkan, ta- biayai dosen, penyediaan sarana dan prasarana kuliah. Sedang- kan biaya yang ditanggung ma- pi tak perlu dibumbui kekeras- syarakat hanya Rp 240.000 per menyebabkan PP hadir di ge- an. Dan alasan itu pula yang tahun, sehingga tiap tahun pelanggang ormas. Lebih lanjut dikatakan, bukan suatu yang mustahil kalau sis- tem politik Indonesia berubah. Dalam artian diperbolehkan ada kalau pemerintah setuju, PP penambahan partai. Karenanya merintah harus mensubsidi ma- hasiswa Rp 1,7 juta atau 90 persen dari unit cost. Ia memang tampak meronta- ronta minta diturunkan. Setelah itu dengan tertatih tatih ia men- coba berjalan mendekati kolam ikan mungil di teras rumahnya. Tata memang menggemaskan. la kini dipenuhi tumpahan ka- sih sayang keluarga Karoso, orang tua Betty, Hari-hari cerianya dihabiskan bersama-sama kakek-neneknya dan segenap kerabat. Ia benar- benar tak peduli dengan ke- adaan yang tengah meributkan- nya. Persengketaan antara ibu Akibatnya, lanjutnya, citra kepemimpinannya menjadi ge- ram, lekas marah dan mempu- nyai kecurigaan yang berlebih- an terhadap sekelilingnya. "Idealisme pemimpin pada mulanya kuat, tetapi luntur Bersambung ke hal 11 kol 2 Pemuda Pancasila Ingin Bentuk Partai Tandingan Yogya, Bernas Pemuda Pancasila (PP) me- rencanakan untuk membentuk partai tandingan dengan pendu- kung anak-anak muda. Pem- bentukan partai tersebut dilatar- belakangi keprihatinan bahwa di setiap pemilu selalu banyak orang yang menjadi korban menjelang pemilu. Selain itu, PP menilai orsospol hanya men- ggunakan anak muda menje- lang dan saat pemilu, setelah itu mereka ditinggalkan. Ketua DPW PP DIY Drs Su- harto mengatakan hal tersebut kepada Bernas di kediamannya, Yogyakarta, Minggu. Ditegas- kan, PP sangat menyayangkan orsospol karena hanya meman- faatkan pemuda. "Ini yang menjadi keprihati- nan kami. Apalagi saat kampa- nye pemilu sering diwarnai ke- kerasan sehingga banyak anak muda yang jadi korban. Karena itu kami merencanakan membu- at partai tandingan, dan hal itu sudah pernah kami bicarakan dalam musyawarah besar (Mu- bes) di Jakarta beberapa waktu lalu," ujarnya. Demikian laporan wartawan Bernas, Prlyo Suwarno sema- lam dari Phnom Penh, Kamboja. Dalam kesempatan itu dr Budi- ono menjelaskan berbagai ma- cam dan kasus penyakit kela- min yang ketika serta seusai perang Vietnam merambah ne- dan bapaknya yang berlainan kebangsaan itu, seolah tak ber- pengaruh terhadap perkemba- ngannya. Nasi tim, yaitu campuran nasi, bayam, wortel dan hati ayam, menurut pengasuhnya, sangat disukainya. Selain itu ia juga senang buah-buahan, se- perti apel misalnya. Tidak berlebihan jika Ny Karoso menuturkan, pertum- buhan Tata cukup pesat selama diasuh di rumahnya, Saat diba- wa pulang oleh Betty dua bulan silam, berat badan Tata hanya tujuh Kg. Kini bertambah men- jadi sembilan Kg. *** HARGA ECERAN RP 350,00 TATA ada, bermula dari per- temuan dua insan yang berla- inan jenis, berlainan warga ne- Laporan Bernas dari Kamboja Phnom Penh, Bernas Hari Minggu siang, selurun anggota pasukan Kontingen Ga- ruda XII (850 orang) dikum- pulkan di ruang bawah markas pasukan Indonesia di Phnom Penh. Mereka diberi penyuluh- an tentang kesehatan terutama yang berkait dengan penyakit kelamin oleh Kapten (CKD) dr "Saudara-saudara jangan seenaknya saja melaku- kan tindakan melanggar seks," katanya. Budiono. Reuter BERTINDAK BRUTAL- Pasukan anti huru-hara Jerman, dengan menggunakan tongkat brutal mereka memecahi kaca-kaca mobil dan menantang pasukan pemadam kebakar- berusaha membubarkan sekitar 300 pengunjuk rasa sayap kiri, menyusul tindakan an, dengan lemparan batu, setelah demo menentang neo-Nazi, Sabtu. 20 Pabrik Rokok Terancam Bangkrut Diperluas, Daerah Berbahaya di Dieng Banjarnegara, Bernas Jakarta, Bernas Departemen Perindustrian akan menurunkan Tim untuk menyelidiki 20 perusahaan ro- kok kecil-menengah yang dika- barkan terancam gulung tikar. Dirjen Aneka Industri Ir Soe- santo Sahardjo mengemukakan hal ini kepada wartawan seusai buka puasa bersama, di Jakarta, Sabtu. Daerah berbahaya di sekitar kawah Sinila kawasan Dieng Banjarnegara, diperluas mulai hari Sabtu akhir pekan lalu. Langkah ini terpaksa diambil karena gas beracun berupa hi- drogen cyianida (HCN) dan hi- drogen sulfida (H2S) masih di atas ambang batas aman. Tim dari Direktorat Vulkano- Ankara, Minggu Sanak saudara Nurcan Eras- lan, 22, seorang perawat pendu- duk kota Erzican yang terkubur hidup-hidup di bawah timbunan lumpur dan puing-puing ba- ngunan yang runtuh akibat gempa 13 Maret, kini boleh bernafas lega. Sebuah mukjizat terjadi akhir pekan lalu. Setelah berjuang keras, para petugas penyelamat akhirnya berhasil menemukan Nurcan dalam keadan hidup. Berita ditemukannya Nurcan segera disampaikan kepada keluarganya. Dengan penuh kegembiraan mereka bergegas memenuhi undangan pihak rumah sakit untuk berkunjung. "Saya ingin sekali memeluk Niat Deperin ini dikemuka- kan Soesanto menanggapi per- nyataan dari Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Kediri Thomas Darmadji Rach- mad bahwa sedikitnya 20 pe- rusahan rokok akan terancam bangkrut akibat Tata Niaga Untuk Tim Cengkeh baru yang dipegang dari Deperin itu, lanjut Soesan- oleh BPPC saat ini. Selain pernyataan dari Ketua Gapero itu, sebelumnya Putera Sampurna juga menyatakan, ma salah yang terjadi sekarang, sebetulnya bukan pada pabrik rokok besar, tetapi pada pabrik rokok kecil dan menengah. gen itu. Di kawasan itu, ber- kembang subur penyakit kela- min mulai dari GO, sipilis, sam- pai AIDS. Karena itu, Budiono mengim- bau para anggota pasukan agar mampu menahan hawa nafsu seks dan mengendalikan diri pribadi. Hal itu bila dilakukan dengan tidak lupa sembayang, olahraga, patroli dan kegiatan positif lainnya. Kemungkinan tertularnya penyakit itu terbuka lebar, bila mereka lengah. Sebab, hiburan malam begitu banyak dan ter- buka lebar. Karena itu, ada kebijakan dari komandan, kecu- alia da tugas anggota pasukan dilarang meninggalkan markas. Selain penjelasan tentang penyakit kelamin, para anggota Bersambung ke hal 11 kol 5 Margherita "Kami baru membaca sebagi- an saja, dan belum menerima langsung laporan yang sebenar- nya dari Kanwil-Kanwil. Oleh karena itu dalam waktu dekat ini kami akan menurunkan Tim ke Pabrik-Pabrik Rokok terse- but, untuk menyelidiki apap sebenarnya yang terjadi," tutur Soesanto. Terkubur Delapan Hari, Tetap Hidup ngar jerit tangis mereka. Inilah yang memperkuat keyakinan saya agar mereka diselamatkan secepatnya," katanya. Dalam keterangannya kepada para wartawan di rumah sakit kota Arzurum, Nurcan menyata- kan, ia terperangkap dalam sebuah tempat yang mirip sebu- ah lorong, saat gempa meruntu- hkan bangunan di tempatnya berada. Di samping itu, ia juga mendengar suara-suara rintihan yang diperkirakan berasal dari rekan sesama perawat yang terperangkap seperti dirinya. Menurut dokter yang mera- watnya, Dr Abdurrazzak Basten, seperti diberitakan kantor berita Bersambung ke hal 11 kol 6 keadaan sehat dan hanya meng- alami luka ringan. Tapi ia sege- ra dilarikan ke rumah sakit di Erzurum untuk mendapatkan perawatan seperlunya. Kepada para penolongnya Nurcan me- nyatakan, masih terdapat dua perawat lagi yang senasib de- ngannya, terperangkap hidup- hidup tidak jauh dari tempatnya ditemukan. Konsentrasi HCN dan H₂S di daerah bencana sampai Sabtu kemarin masih di atas 200 part per million (ppm) seperti kea- daan konsentrasi pada hari Ju- mat (Bernas 21/3). Padahal ba- tas ambang untuk bidrogen cyi- anida adalah 10 ppm dan bi- drogen sulfida adalah 20 ppm. Dijadikan pelajaran Dalam cuaca lembab dan hu- Bersambung ke hal 11 kol 5 Bersambung ke hal 11 kol 1 "Beberapa kali saya mende- Awas, Penyakit Kelamin Mengintai Fatwa KHA Azhar Basyir, MA Bertuhan Lain, Salah Alamat WIB Sebanyak 17 penjahat di Afrika Selatan segera digantung, demikian pengumuman 23.25 pihak Kehakiman Afrika Selatan, Minggu. Jumlah keseluruhan penjahat yang dihukum mati mencapai 310 orang dan hukuman terakhir dilakukan dua tahun lalu. Pada dekade delapan puluhan, Afsel paling sering menghukum mati penjahat. Tapi dalam Pemerintahan FW de Klerk kebijakan ini diubah, sebagai bagian dari reformasi politiknya. Penjahat yang dihukum mati otomatis diberi hak untuk naik banding. Tidak diinformasikan bagaimana reaksi de Klerk terhadap pengumuman ini. -- Reuter anak saya. Saya hampir-hampir tak percaya bahwa ia masih hidup," ungkap ayah Nurcan dengan mata berkaca-kaca, sesampainya di rumah sakit, di sela-sela rasa syukumnya atas karunia tersebut. Masih ada Nurcan ditemukan dalam pasukan juga diberi penjelasan tentang ancaman serangan ma- laria. "Untuk menjaga kesehatan itulah, saya anjurkan saudara juga menggunakan kelambu dan obat nyamuk dan minum obat," jelasnya. 17 Penjahat Segera Digantung Johannesburg, Minggu Akashi sidak Dari Phnom Penh semalam juga dikabarkan, Ketua UNTAC, Yasushi Akashi tiba-tiba saja tanpa pemberitahuan lebih dulu, kemarin inspeksi ke mar- kas kontingen Garuda XII. "Ya, kalau saya lihat persiapan sema- cam ini saya semakin yakin bahwa kita bisa melaksanakan tugas dengan baik," katanya seusai melakukan kunjungan itu. Tidak seperti pejabat sebe- lumnya, wakil Menteri Luar Bersambung ke hal 11 kol 7 Bernas/mul to, Deperin akan meminta terle- bih dahulu data-data lengkap dari pabrik rokok yang besang- kutan pada Kanwil-Kanwil Per- industrian dimana pabrik rokok berada. Sementara itu menanggapi tentang alasan dari pabrik rokok yang menuding Tata Niaga Cengkeh baru sebagai penye- bab keambrukan mereka, Soe- santo mengatakan, sulit untuk mempercayai begitu saja alasan yang dikemukakan oleh pabrik rokok itu, sebab bukan mustahil pernyataan itu hanya merupa- kan pressure untuk kebijaksana- an baru yang dikeluarkan oleh Bersambung ke hal 11 kol 3 logi Bandung Sabtu (21/3) me- ngadakan penelitian di sekitar sumber semburan gas beracun di Sungai Gasiran, Dusun Bun- tu, Desa Bakal, Kecamatan Ba- tur, Banjarnegara. "Untuk me- ningkatkan kewaspadaan, dan kesiapsiagaan penduduk di se- kitar lokasi bencana, maka dae- rah berbahaya diperluas," kata Drs Setiawan, Kabag Humas Pemda Banjarnegara kepada Bernas, Sabtu mengutip kete- rangan Direktorat Vulkanologi. Dikatakan, tidak tertutup ke- mungkinan konsentrasi gas ber- acun itu akan meningkat lebih tinggi. Untuk itulah daerah ber- bahaya diperluas dengan mem- berikan tanda-tanda bahaya. ALQURAN mula-mula diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ra- madan, tahun 610 Masehi. Turunnya wahyu Alquran itu merupakan pengangkatan Muham mad SAW sebagai Rasul terakhir. Sebelum Al- quran diturunkan, Nabi Muhammad SAW sa- ngat prihatin terhadap keadaan kaumnya. Ke- yakinan agama dan ibadat mereka tidak be- nar. Mereka menyembah berhala yang mere- ka yakini dapat jadi perantara mendekatkan diri kepada Tuhan. Moralitas mereka pun sangat memprihatin- kan. Yang kaya memeras orang miskin. Anak yatim ditelantarkan. Perzinaan dipandang perbuatan biasa. Per- empuan tidak dihargai sebab tak sanggup memanggul senjata un- tuk membela suku yang diperangi suku lain. Bahkan mereka me- mandang anak perempuan hanya jadi beban orangtua. Karena itu, bayi perempuan biasanya mereka tanam hidup-hidup. Minum mi- numan keras, mabuk-mabukan mereka lakukan sehari-hari. Per- judian merajalela. Sebagai orang yang dipersiapkan Allah SWT untuk memangku tugas sebagai Rasul terakhir, Nabi Muhammad ber-tabannuts, ber- ibadah seorang diri di gua Hira' untuk mencari petunjuk Allah, ja- lan apa yang harus ditempuh untuk memperbaiki kehidupan ka- umnya itu. Di gua Hira' itulah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yang sekaligus sebagai pengangkatan Rasul ter- akhir. Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW itu berisi hal yang sangat mendasar sebagaimana termaktub dalam Alquran surah Al-'alaq ayat 1-5. Ayat pertama terjemahannya sebagai berikut: "Iqra (bacalah) dengan asma Tubanmu yang telah men- ciptakan." Ayat ini berisi penegasan bahwa yang sesungguhnya Tuhan hanyalah yang Menciptakan semesta alam. Bertuhan kepa- da yang tidak menciptakan semesta alam, adalah salah alamat. Ayat berikutnya tentang manusia. "Dia telah menciptakan manu- sia dari segumpal darab." Ayat ini menegaskan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan Pencipta semesta alam. Kejadian manusia di dalam rahim ibu pernah berupa tahapan segumpal darah yang bergantung (menurut istilah kedokteran, bersarang) pada dinding rahim. Isi ayat tersebut meyakinkan bah- wa Alquran benar-benar berasal dari wahyu. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mempunyai pengertian tentang tahapan kejadi- an manusia di dalam rahim ibu. Bahkan dunia kedokteran pun baru tahu proses kejadian ma- nusia di dalam rahim ibu itu sudah sangat terbelakang waktunya dari pada turunnya wahyu Alquran pertama itu. Ayat ketiga dan seterusnya, berisi mengenai dipersiapkannya manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menyempur- nakan kehidupannya yang selalu berkembang. Jadwal Puasa untuk DIY, Semarang dan Sekitarnya Senin (23/3): Maghrib Selasa (24/3): Imsak 04.17 17.51 Shubuh 04.27 ALIELY 2cm Color Rendition Chart
