Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-03-23
Halaman: 04

Konten


2cm 4.SENIN LEGI, 23 MARET 1992 OPINI 00000000-000 192 Mengatasi Bersama Kesenjangan Sosial BACALAH, itulah perkataan pertama dari surat Al-Alaq, yang merupakan ayat suci Alquran yang pertama, yang diturunkan Tuhan sebagai wahyu, firman melalui Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun peristiwa yang agung ini, kita peringati pada saat kita telah menjalani ibadah Puasa Ramadannya pada hari yang ke-17. Nuzului Quran mempunyai arti yang mendalam sekali bagi umat Islam, karena Alquran pada hakikatnya merupakan buda (petunjuk) bagi hidup dan kehidupan manusia di dunia maupun untuk akherat. Bila kita dalami arti surat Al-Alaq tadi, terkandung makna bahwa nilai utama dari Alquran adalah berdasar pada ilmu bagi kehidupan manusia kita sebut tadi. Secara harafiyah saja, dengan membaca, manusia akan mengerti, menghayati segala firman Tuhan, hingga tidak buta terhadap situasi dan perkembangan keadaan. Alquran berisikan isyarat-isyarat yang menembus segala zaman. Hingga dengan demikian akan dapat menempatkan setiap insan tidak saja mampu beradaptasi, juga mengantisipasi perkembangan zaman, di bidang apa pun, entah itu disebut sebagai modernisasi maupun kemajuan. Dengan membaca pula, kita dapat berkomunikasi dengan sesama umat dalam posisi yang sederajat, karena mengerti permasalahan yang dihadapi, bahkan dapat menumbuhkan persepsi yang sama, hingga dapat memecahkan persoalan- persoalan yang dihadapi dalam keseimbangan kepentingan keseluruhan yang terkait di dalamnya, karena didukung oleh umatan wastan (umat yang hidup berkeseimbangan). Dengan membaca pula, komunikasi yang kita jalankan pasti berbobot, hingga hasil persinggungannya akan berkualitas pula. Bilamana kita kaitkan dengan tujuan diturunkannya Alquran bahwa kita harus berjuang keluar dari kondisi keterbelakangan menuju kehidupan yang lebih maju, peningkatan kualitas umat sangat menentukan. Dan kita sendirilah yang harus mengubah dan mecapainya semua itu. Pada waktu peringatan Nuzulul Quran tahun ini, yang dilang- sungkan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Presiden Soeharto dalam amanatnya antara lain mengingatkan bahwa kita menghadapi tugas yang sangat besar. Tidak hanya untuk melanjutkan pemba- ngunan, tapi mengembangkannya, memperdalam dan memperce- patnya. Kita tidak hanya akan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi sekaligus juga memperluas pemerataannya. Sehubungan dengan itu Presiden mengatakan pula bahwa agama kita sangat menekankan pada masalah pemerataan ini. Alquran mengajarkan kepada kita semua, supaya melakukan zakat (sekitar dua setengah sampai 20 persen dari pendapatan sesuai dengan peraturan yang berlaku)), infak, sadakah dan wakaf. Bagi kita telah ada jalan yang bisa kita pergunakan sebaik- baiknya. Tinggal bagaimana mengelola pemungutan zakat, juga ibadah maliyah dan ijtimayah (seperti kita sebut tadi). Dilaku- kan oleh lembaga-lembaga yang dikelola profesional. Jelas manajemen pemungutan dan pengelurannya. Hingga "kelebihan" yang dipunyai dan diberikan ikhlas oleh umat, bermanfaat bagi yang lain. Dalam bentuk-bentuk yang bisa memperbaiki, meng- angkat, memacu, memajukan peri kehidupan mereka. Jika Presiden menganjurkan supaya lembaga tersebut, merupakan lembaga umat, hendaknya dapat menjadi motivasi yang kuat guna merealisasikannya. Menampung niat umat berbuat sesuatu yang baik bagi sesamanya, menjalankan ibadah yang diwajibkan. Berupaya meluaskan pemerataan, mengatasi kesenjangan sosial. Dengan jati diri, sebagai insan Pancasila, kita semua bersama- sama dapat berbuat yang sama, memperluas pemerataan hasil- hasil pembangunan, mengatasi kesenjangan sosial sesuai dengan kedudukan dan kemampuan kita masing-masing, sebagai manusia monopluralis. Afrika Selatan Baru Tahap Awal SETELAH berjuang sejak tahun 1912, rakyat kulit hitam di Afrika Selatan akhirya setapak demi setapak berhasil menyingkir- kan kebijakan politik apartheid. Dunia umumnya menyambut baik hasil referendum Afrika Selatan yang antara lain menyatakan 70 persen dari 3,3 juta rakyat kulit putih di Afrika Selatan setuju untuk mengakhiri politik pembedaan warna kulit itu. Afrika Selatan yang berpenduduk sekitar 21 juta jiwa itu mungkin satu-satunya negara di dunia yang secara eksplisit membedakan peran warganya semata-mata dari ras atau keturun- annya. Bagaikan sebuah kasta, bayi yang lahir hitam di negeri sujung Benua Hitam itu pasti nasibnya akan muram. Begitulah ibarat nasib buruk kaum kulit hitam. Sebenarnya kalau kita menengok ke berbagai negara maju, apa yang disebut politik diskriminatif terhadap warganya tetap saja sekarang ini masih berlangsung. Hanya mereka biasanya mempu- nyai cara-cara yang lebih halus dan sama sekali tidak ditonjolkan. Banyak hal tentu yang menyebabkan negara ini berubah. Pertama-tama bisa disebutkan peranan Kongres Nasional Afrika (ANC) yang merupakan wadah perjuangan mayoritas kulit hitam terhadap kesewenang-wenangan kulit putih dan didirikan pada tahun 1912. Perjuangan mereka selama 80 tahun ini tentu bukan main-main. Banyak tokoh ANC yang tak kenal menyerah sehingga pemerintah kulit putih harus membatasi ruang gerak mereka dengan memenjarakannya. Tercatat nama besar yang kemudian menjadi sangat populer yaitu Nelson Mandela yang pernah dihukum selama 20 tahun. Bahkan banyak tokoh kulit hitam yang tewas demi perjuangan itu. Perjuangan kaum kulit hitam di negara Afrika Selatan ini tampak makin meluas dan gencar sejak dekade terakhir ini. Hal ini bisa dipahami karena pengaruh globalisasi informasi perubah- an dunia belakangan ini memang sangat dahsyat. Pengaruhnya ternyata luar biasa terhadap peradaban di Afrika. Bahkan karena pengaruh globalisasi ini, suku Tuareg pengembara terbesar di gurun Sahara pernah menunda migrasi tahunannya selama sepuluh hari pada tahun 1983 hanya karena ingin menonton episode terakhir film Dallas. Contoh ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh nilai-nilai Barat pada masyarakat Afrika, Hal lain yang makin membebani Pemerintah de Klerk untuk segera mengakhiri apartheid adalah tekanan dunia internasional terhadap negaranya. Walaupun Afrika Selatan dapat digolongkan sebagai negara berpenghasilan sedang dengan pendapatan per kapita 2.771 dolar AS, sebagian terbesar penduduknya, sangat miskin. Pengucilan masyarakat internasional terhadap Afrika Selatan berakibat serius terhadap perekonomiannya. Neraca perdagangan luar negerinya hanya mencapai 0,8 bilyun dolar dengan nilai ekspor total 23,4 bilyun dolar. Nilai tabungan nasional yang pernah mencapai 6 persen tahun 1985 kini turun menjadi 1,5 persen sesuai dengan penghasilan penduduk yang merosot. Keberhasilan referendum yang menguntungkan kedudukan mayoritas kulit hitam di negeri itu baru langkah awal. Untuk tahap selanjutnya, harus ada jaminan yang pasti terhadap pelaksanaan dari hak-hak yang tercipta dengan adanya keberhasilan referen- dum yang menghapuskan politik rasialis ini. Sebelum adanya kepastian itu, sebenarnya masyarakat internasional juga jangan cepat-cepat mencabut sanksi ekonominya terhadap negara itu. Pemimpin Umum: Kusfandi Wakil: Mamak Sutamat BERNAS Pemimpin Redaksi : Abdurrachman Wakil Pramono BS, R. Subadhi Redaktur Pelaksana: Trias Kuncahyono, J. Roestam Afandi Wakil Bambang Sigap Sumantri, Y.B Margantoro, Sulaiman Ismail - Manajer Produksi: Yusran Pare Sekretaris Redaksi: Ny. Arie Giyarto. Redaktur Tamu: Rizal Mallarangeng Penerbit: PT Bernas ISSN: 0215-3343 SIUPP: SK Menpen No 110/Menpen/SIUPP/A.7/1986, tanggal 22 Maret 1986. BERNAS Banjir di Kota tetapi lebih kepada masalah pemeliharaan. Saluran air hujan sering tidak hanya berfungsi untuk menampung limpasan yang berasal dari air hujan, tetapi juga dapat digunakan untuk saluran penampung lim bah, dan celakanya bahwa tidak hanya limbah, bahkan sampah dapat dibuang ke dalam selok- an tersebut. Oleh karenanya dalam kondisi semacam itu, tidak heran kalau pada waktu musim hujan dapat meluap, karena praktis daya tampung- nya menjadi bertambah kecil. Sudarmadji KOTA Solo baru saja banjir hingga beberapa jalan terge- nang, bahkan terkesan seperti sungai (Bernas 16/3/1992). Sua- tu hal yang sangat ironis. Kota yang berhasil meraih anugerah Adipura Kencana masih juga terlanda banjir. Bagaimana kota yang lain? Tidakkah keadaannya lebih parah dari itu? Suatu perta- nyaan yang menggelitik kita. Banjir di kota memang tidak menjadi monopoli kota Solo, Ja- karta, Surabaya dan Semarang. Tetapi banjir di daerah kota tampaknya sudah menjadi pe- nyakit setiap kota besar. secara Apabila banjir itu terjadi di daerah-daerah yang alami potensial dapat terlanda banjir, maka hal itu sudah lum- rah. Namun justru banjir terjadi di kota tempat terjadi konsentra- si penduduk yang padat, yang semestinya bebas banjir. Walau- pun jarang sekali banjir di dae- rah kota memakan korban jiwa, tetapi jelas bahwa banjir di daerah kota juga secara material BULAN lalu sampai bulan ini, berita tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kembali meng- hiasi surat kabar. Ada kasus TKI resmi yang diterlantarkan di Ma- laysia oleh petugas Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indo- nesia (PPTKI). Ada berita ten- tang upaya "pemutihan" TKI ile- gal di Malaysia yang berjalan tersendat-sendat. Kemudian ada kasus Supar- mi, seorang bekas Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong yang menggugat haknya. Supar- mi bermaksud menggugat bekas majikan dan agen penyalur te- naga kerja. Seharusnya Suparmi berhak memperoleh gaji 2.800 dolar Hongkong per bulan. Pa- da kenyataannya, ia hanya me- nerima gaji 800 dolar Hongkong (sekitar Rp 200.000). Suparmi juga tidak pernah memperoleh gaji ke-13, libur sehari dalam seminggu serta pada hari-hari libur nasional Hongkong. Sela- ma ini, ia tidak menuntut hak- nya, karena ia tidak tahu apa saja yang menjadi haknya, sam- pai ia bertemu seorang TKW asal Filipina. Kasus-kasus TKI ini mengi- syaratkan kompleksnya masalah pembangunan pada umumnya. Dapat dikatakan bahwa pemba- ngunan bersifat paradoksal. Di satu pihak, pembangunan men- janjikan perbaikan kehidupan yang antara lain dicerminkan oleh perluasan kesempatan kerja dan kenaikan pendapatan. Di pihak lain, banyak orang menghadapi kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Sejumlah besar orang yang sudah bekerja menjumpai ke- nyataan bahwa upah yang layak berada di luar jangkauan mere- ka. Dalam kerangka ini dapatlah dipahami apabila jumlah tenaga kerja yang mengalir ke luar negeri, baik secara legal mau- pun ilegal, terus meningkat. Me- reka seolah-olah tidak terpenga- ruh oleh cerita-cerita tentang nasib buruk pendahulu mereka. Dewi H Susilastuti Sedikit Koreksi Sehubungan dengan tulisan saya berjudul: Struktur Upah Perlu Ditinjau Kembali yang dimuat Bernas (16/3-92), saya memakan korban yang tidak se- dikit, selain juga dapat meng- ganggu estetika. Perkembangan daerah kota dari segi luas areal dan dari segi pengembangan prasarana fisik memang berpotensi untuk me- nambah banjir atau menambah besarnya limpasan (runoff) yang terjadi. Bangunan-bangun- an kedap air menyebabkan su- litnya air meresap ke dalam tanah, sehingga memperbesar volume limpasan. an. Pada tabel 1 tertulis Pertam- bakan, seharusnya Pertambang- Yang terakhir, sumber pada tabel 2 tertulis.... (tabel 19. s/d 19.4), seharusnya (tabel 19.1 s/d 19.4). Janlanton Damanik Mhs Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta. Tempat-tempat terbuka (open space) di daerah kota semakin berkurang. Saluran drainase memang sudah dirancang sede- mikian cermatnya, namun demi- kian saluran ini sering tidak dapat menampung limpasan yang terjadi. Hal ini dapat dise- babkan oleh salah perhitungan- nya, tetapi dapat pula disebab- kan oleh faktor lain. Saluran yang penuh endapan lumpur, saluran yang penuh de- ngan sampah, bukan merupa- kan kesalahan perencanaan, Catatan Redaksi: 1. Yang pertama, memang Pemimpin Perusabaan: A. Kardjono Wakil Bimo Sukarno. zaman kolonial. Pekerja asal pulau Jawa sudah dikirim ke Malaya Inggris, Guyana Belanda dan Kaledonia Baru antara ta- hun 1875 sampai tahun 1940. Migrasi spontan sangat boleh jadi masih berlangsung sesudah periode ini, terutama ke Malay- sia dan Singapura, berdasarkan álasan kedekatan budaya dan geografis. Akan tetapi, di masa yang lalu, migrasi tenaga kerja ini tidak pernah menjadi bagian kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ketenagaker- jaan. Komoditas ekspor nonmigas Tenaga kerja kontrak yang bekerja di luar negeri sudah dikenal orang Indonesia sejak DARI ANDA Pengirim rubrik ini harap melampirkan fotokopi KTP atau identitas lainnya Kebijakan ini baru ditempuh oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1976. Pada waktu itu, In- donesia mengikuti jejak negara negara Asia dalam pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah. Pengiriman tenaga kerja ini diintegrasikan ke dalam Repelita IV. Direncanakan bahwa antara periode 1984-1989, sekitar 300 ribu tenaga kerja akan dikirim ke Timur Tengah untuk mengu- rangi masalah pengangguran. Sejak saat itu, para pekerja kon- trak internasional dikenal seba- gai komoditas ekspor nonmigas. Pemerintah Indonesia mulai mengizinkan perempuan beker- Komoditas Ekspor Nonmigas, Peluang Kerja dan Eksploitasi tidak terdidik. lahan dan selektif Filipina men- ja di Timur Tengah sejak tahun 1981. Mereka tidak pergi dalam jumlah besar sampai tahun 1984, ketika perempuan muslim dari pondok pesantren direkrut untuk bekerja di Timur Tengah. Karena mereka menguasai ba- hasa Arab dan tahu banyak ten- tang agama Islam, mereka di- pandang cukup mampu untuk menyesuaikan diri dalam ling- kungan rumah tangga Arab (Singhanetra-Renard, 1985). Dalam perkembangan selan- jutnya, jumlah TKW yang beker- ja di luar negeri terus mening- kat. Bahkan sekarang ini jumlah perempuan yang bekerja di luar negeri jauh lebih banyak daripa- da jumlah laki-laki. perlu menyampaikan sedikit Nama Saya koreksi atas kalimat yang sangat mengganggu. Dicatut Pada kolom 2 baris 20 tertu- lis:... 100 menunjukkan bahwa upah di kota lebih rendah.....dst. Kata lebih rendah, seharusnya lebih tinggi. Kenyataan ini meruntuhkan mitos bahwa kebanyakan mi- gran perempuan adalah "migran sekunder", yaitu migran yang menjadi bagian dari migrasi ke- luarga. Komponen terbesar dari jumlah TKW yang bekerja di lu- ar negeri dibentuk oleh mereka Sehubungan dengan adanya oknum yang menipu dengan mengaku utusan pribadi saya dan beberapa sahabat saya telah menjadi korbannya. Maka saya mohon kalau ada orang datang pada Anda mengaku mendapat tugas dari saya atau Sanggar Natya Lakshita tanpa dapat menunjukkan surat tugas atau memo dari saya beserta tandata ngan dan stempel sanggar tari, saya atau jangan sampai dipercaya. Kepada siapa saja yang mera- sa ditipu, dirugikan atau hal-hal lain yang serupa, mohon segera terjadi kesalahan. 2. Tabel 1 naskah aslinya Per- tambahan. 3. Tabel 2 naskah aslinya me- mang begitu. Koordinator Bisnis: Bambang Trisno Manajer: Sirkulasi: Sugeng Hari Santoso, Iklan: Bimo Sukarno, Gunawan Wibisono (Wakil), Promosi: Indro Suseno, Keuangan Daryono, Umum: Gunawan Wibisono, Personalia: Isnu Hardoyo. Tarif Langganan: Rp 9.000/bulan (7x seminggu) Tarif iklan: Berwarna Rp 3.000/mmk (minimum 1.215 mmk, Umum Rp 2.000/ mmk, Keluarga Rp 1.300/mmk, Kolom Rp 2.000/mmk (minimum 1x30 mm, maksimum 1x150 mm) Mini Rp 1.500/baris (minimal 3 baris, maksimal 15 baris). Semua ditambah PPN 10% BANK Lippo Bank Sudirman Yogyakarta AC 787.30.0386.5, Bank Niaga AC 211.2078.2 BANK BNI '46 Rek No. 008561001 Yogyakarta, Rekening Dinas & Giro Pos: J 11848 Percetakan: PT Muria Baru Offset Yogyakarta. Isi di luar tanggung jawab Percetakan Alamat Redaksi/Tata Usaha : Jl Jend. Sudirman 52, Yogyakarta 55224 Telepon Semua Bagian: 61211 (PABX) Fax: 64062 Biro Semarang: Jl. Menteri Supeno No. 30 Telp. 319659 Redaktur: Agoes Widhartono, A.Tavip Pancoro, Giyarno MH, Hari Budiono, Ireng Laras Sari, Putut Wiryawan, Rs Rudhatan, Sigit Setiono, Tatang Suherman. Staf Redaksi: Anggit Nugroho, Basili, Baskoro Muncar, Bambang Sukotjo, Daniel Tatag, Dedi H Purwadi, Endah Saptorini, Yuliana Kusumastuti, Krisno Wibowo, L B Indrasmawan, Mantoro FX, Nuruddin, Rr. Susilastuti, Suroso, Suryanto Sastroatmodjo, Sugeng Prayitno, Tertiana Kriswahyuni, T. Poerya Langga, Tarko Sudiarno, Waris S Haroen, Wineng Endah Winarni. Biro Jakarta: Budi Prasetyo, Drajat Wibawanto, Heroe Baskoro, J. Sutarjo, P. Sulasdi, Ries Mariana, Tonnio Irnawan, Yan Supriatna. Semarang: Urip Daryanto (Koordinator), Yupratomo Dwi P, Suherdjoko. Solo: Mulyanto (Koordinator), RHR. Sarjana BS. Purwokerto. Heru Prasetya. Banjir di daerah perkotaan perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Dari se- gi kerugian material sudah je- las. Kalau terlalu sering terjadi banjir, maka jalan-jalan aspal akan cepat rusak, dan dana un- tuk memelihara dan memperba- iki jalan yang rusak tidak kecil. Dari segi estetika, jalan yang banjir dapat menimbulkan pan- dangan yang kurang sedap, air kotor yang meluap selokan me- nimbulkan bau yang tidak se- dap pula. Lalu lintas jelas ter- ganggu karenanya. Biro Solo: Jl. Slamet Riyadi No. 284 Telp. 42767 Biro Jakarta: Jl. Palmerah Barat No. 33 Telp. 5483863, 5495359 (langsung), 5483008, 5490666, Ekt 4340, Fax: 5495360 Tahun 1983 1984 1985 1986 1987 Rasio Pekerja Kontrak Laki-laki dan Perempuan yang Meninggalkan Indonesia Secara Legal pada Tahun 1983-1987 Akhir-akhir ini tampaknya tu- juan utama para tenaga kerja kontrak bukan lagi Timur Te- ngah. Perubahan tujuan ini ber- kaitan erat dengan perubahan internal negara-negara Timur Tengah sendiri. Turunnya harga minyak pada pertengahan tahun 1980-an telah mengakibatkan turunnya pajak dan penanaman modal pemerintah negara-nega- ra Teluk. Konsekuensi logisnya, banyak proyek konstruksi dan infrastruktur yang tertunda atau terlantar. Sumber pencemar Masyarakat kota banyak yang masih menggunakan air dari su- mur galian guna keperluan se- hari-hari termasuk mandi, cuci, masak dan minum. Air dari le- deng yang dikelola Perusahaan Air Minum belum mampu mela- yani semua kebutuhan air ma- syarakat kota. Apabila dalam banjir ini air banjir yang kotor sempat masuk ke dalam sumur, maka sangat besar kemungkin- an terjadinya pencemaran lang- sung ke sumur. yang bekerja sebagai pembantu gara, misalnya Saudi Arabia dan kan oleh keinginan pemerintah rumah tangga di Timur Tengah. Kuwait, telah mengintegrasikan untuk memperbesar populasi Peluang kerja proposal dan target untuk me- orang Melayu. Satu dasawarsa yang lalu, Ti- ngurangi tenaga kerja imigran mur Tengah menjadi tujuan uta- ke dalam perencanaan pemba- ma tenaga kerja kontrak dari ngunan nasional mereka. Qatar berbagai negara. Hampir semua bahkan sudah mempunyai pro- tenaga kerja kontrak dari nega- gram "Arabisasi" bagi sektor publiknya (Hugo dan Singhane- ra-negara Asia Selatan dan Thai- land mengalir ke Timur Tengah. tra-Renard, 1991). Sementara itu sebagian besar te- naga kerja kontrak dari Filipina (80,5%), Indonesia (77%), dan Korea Selatan (72,8%) juga ber- bondong-bondong menuju ke Timur Tengah. Di pihak lain, tuntutan untuk mempertahankan tersedianya tenaga kerja dari Indonesia terus bermunculan. Pihak pemberi kerja ingin mempertahankan tersedianya tenaga kerja Indo- nesia yang murah dan sanggup bekerja keras. Sementara itu, sejumlah politisi Malaysia me- mang berkeinginan untuk me- ningkatkan proporsi orang Me- layu. Perubahan internal ini me- nimbulkan berbagai implikasi bagi tenaga kerja internasional, terutama mereka yang berasal dari Asia. Pertama, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang ter- tentu mengalami penurunan. Kedua, pekerja dari berbagai kategori harus menghadapi pe- nurunan upah. Sebagai akibat- nya, tenaga kerja dari negara yang terbiasa dengan upah ting- gi mungkin akan digantikan oleh mereka yang berasal dari negara yang terbiasa dengan upah rendah. Ketiga, beberapa negara Timur Tengah merasa resah melihat kenyataan bahwa orang asing merupakan kompo- nen yang cukup besar dari pen- duduk dan tenaga kerja mereka. Lebih jauh lagi, beberapa ne- Air kotor dari banjir tidak ha- nya berasal dari limpasan, tetapi juga dari limbah rumah tangga dan limbah yang berasal dari jalan raya, yang dengan sendiri- nya akan mengganggu kualitas air yang digunakan tadi. Telah banyak penelitian yang menun- jukkan bahwa air yang bersum- ber dari jalan raya mempunyai kadar pencemar yang sangat berbahaya. Sebab, air tersebut besar kemungkinannya terkena pencemar yang berasal dari aktivitas lalu lintas (kendaraan bermotor). melaporkan ke pihak yang berwajib. Saya tidak pernah menugaskan staf saya atau staf Sanggar Tari Natya Lakshita tanpa surat tugas atau memo. Adapun modus operandinya: 1. Mengantar turis yang akan privat ke tempat saya, tetapi mengalami halangan. Kemudian minta uang dan sejenisnya. 2. Mencari saya tetapi menga- lami halangan, kemudian minta uang dan sebagainya. Disadari bahwa penelitian se- macam ini belum banyak ter- 3. Hal lain yang memanfaat- kan nama saya atau Sanggar Tari Natya Lakshita untuk ke pentingan pribadinya. Saya sangat mengharapkan bantuan dan kewaspadaan sa- habat, kenalan atau masyarakat luas. Didik Nini Thowok (Didik Hadiprayitno SST) Perum Jatimulyo Baru G-14 Kricak Yogyakarta 55242. Sex Ratio (laki-laki/1000 Perempuan) 140.95 85.35 41.84 Sumber: Hugo dan Singhanetra-Renard, International Migration of Contract Labour in Asia, Major Issues and Implications, IDRC, 1991 Penjelasan LIPPOBANK Yogya Perubahan di Timur Tengah ini bukan merupakan akhir im- pian calon tenaga kerja kontrak. Banyak negara lain di Asia yang membutuhkan tenaga kerja kon- trak. Negara industri baru (new- 30.94 39.18 ly industrialized countries), terutama empat "naga" Asia, yai- tu Singapura, Hongkong, Tai- wan dan Korea Selatan, dira- malkan akan memainkan peran- an penting sebagai "negara penerima" tenaga kerja kontrak di masa yang akan datang. Dewasa ini, Singapura, Hong- kong dan Taiwan mengalami kekurangan tenaga kerja. Keku- rangan tenaga kerja ini antara lain merupakan fungsi pengu- rangan fertilitas dua dekade yang lalu, yang menghasilkan defisit kelompok usia kerja. 3. Petunjuk mengenai keten- tuan pembayaran tersebut di atas dari Mekatama Raya baru diterima tanggal 3/3-92 (bukti penerimaan terlampir), sehingga kepastian ketentuan yang baku mengenai pembayaran iuran TV itu sendiri baru diketahui pada tanggal tersebut di atas. GBPH Hadiwinoto Pemimpin LIPPOBANK Cabang Yogyakarta. Mana Tempat Sampah Pengganti? Sudah lebih satu bulan, tem- pat sampah fiberglass (warna kuning berbentuk bulat) di kota Yogya dicabut. Kabarnya, akan diganti dengan kontiner untuk menampung sampah secara ko- lektif. Namun, sampai saat ini kontiner itu belum terlihat. Se- Membaca tulisan Saudara Drs A Avelinius, Jalan Gadingsari 1/10 Gamping Sleman berjudul: Halo TVRI dan Mekatama Raya, Mana yang Benar, yang dimuat dalam rubrik Dari Anda, Bernas hingga bagi pejalan kaki, kalau mau membuang sampah cukup edisi Sabtu (7/3-92) bersama ini kerepotan. Perlu kiranya Pemda kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: secepatnya merealisir tempat sampah pengganti, agar sampah tidak bertebaran. sentuh di Indonesia, karena dianggap kurang berarti dan masih banyak penelitian lain yang dianggap lebih mendesak. Kadar Pb yang tinggi dalam lim- pasan dari jalan raya (dan kadar logam berat lain), bakteri coli yang tinggi jelas akan merupa kan pencemar yang perlu diper- hatikan betul-betul. Jumlah kendaraan bermotor yang bertambah banyak, peng- gunaan jalan raya yang semakin kompleks (dari parkir sampai berjualan) memungkinkan pen- cemar yang bersumber dari ja- lan raya cukup besar, yakni dari ceceran oli sampai sampah padat. Sehabis banjir biasanya diikuti dengan kotornya jalan oleh sampah dan debu. Bila mobil lewat, debu pun beter- bangan, sehingga mata dan sa- luran pernapasan kita yang menjadi sasaran. 1. Bahwa semua setoran iuran TV dari wajib iur, oleh Purwadi Bank akan ditransfer ke reke- ning Mekatama Raya Pusat dan Bank sendiri sebetulnya hanya untuk lewat transfer saja. Se Harus Dilampiri hingga apabila ada kelebihan maupun kekurangannya pun Tanda Pengenal semua urusan Mekatama Raya dengan wajib iur. Berhubung masih banyak Namun demikian untuk me- surat masuk untuk rubrik ngetahui lebih banyak, Bank Darl Anda tanpa dilampiri mencoba mengkonfirmasikan tanda pengenal, dengan ini masalah ini ke Mekatama Raya Korda IV Jateng & DIY. Berda- sarkan keterangan dari pihak Mekatama Raya, apabila ada kelebihan pembayaran nanti akan dikembalikan secara tunai atau dikompensasikan untuk kami tegaskan kembali bah- wa hanya surat yang disertal fotokopi kartu identitas yang kami layani. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih. REDAKSI Indikator dan tolok ukur Banjir di kota kebanyakan lebih banyak disebabkan oleh tidak atau kurang berfungsinya saluran drainase sebagaimana mestinya, sebagai akibat sum- batan sampah dari daun, kertas sampai plastik serta sedimen yang terdapat pada dasar salur-, an. Sumber semua ini tidak lain adalah penduduk sekitar daerah itu (mungkin juga dari daerah lain) dengan berbagai aktivitas- nya. Mrican, Caturtunggal, Depok Sleman. Dalam kasus Indonesia, tam- paknya banyak tenaga kerja kontrak yang menyukai "tujuan lama", yaitu Sabah dan Seme- nanjung Malaysia. Namun, arus pekerja Indonesia ke Malaysia bukannya tanpa masalah. Peme- rintah Malaysia menghadapi ba- nyak tekanan untuk mengambil tindakan tegas guna mengha- dapi "pendatang haram" (imi- gran ilegal) dari Indonesia. Te- kanan ini dilandasi oleh berba- Ketidakmampuan TKI untuk gai hal, yaitu tingginya tingkat mengisi lowongan-lowongan pengangguran lokal, kecende- pekerjaan yang renumeratif rungan menyalahkan pendatang tampaknya berkaitan dengan haram apabila "penyakit sosial karakteristik TKI sendiri. De- (tindakan kriminal, pelacuran) ngan kata lain, TKI yang seka- meningkat, dan tuduhan partai rang ini tersedia cenderung oposisi bahwa penerimaan pen- terkonsentrasi dalam kelompok datang dari Indonesia didasar- pekerja yang tidak terlatih dan pembayaran bulan berikutnya. 2. Pembayaran iuran TV yang benar adalah, bagi wajib iur yang membayar iuran TV sela- ma 12 bulan untuk tahun 1991 atau 1992 diberikan bonus/ potongan satu bulan pembayar- an, diperhitungkan pada bulan terakhir dari periode yang dilu- nasi. Pemerintah Indonesia sendiri berkeinginan untuk memperta- hankan arus migrasi ini untuk mengurangi masalah ketenaga- kerjaan. Di pihak lain, pemerin- tah Malaysia enggan untuk me- nimbulkan ketidakenakan hu- bungan dengan sesama anggota ASEAN (Hugo dan Singhanetra- Renard, 1991). Walaupun demikian, tampak- nya tekanan terhadap penda- tang haram dari Indonesia me- nunjukkan peningkatan. Jumlah mereka yang dideportasikan te- rus bertambah dan Undang-un- dang keimigrasian semakin di- perketat. Pembicaraan tentang peluang kerja TKI di luar negeri tidak dapat dipisahkan dari pertanya- an khas: mengapa mereka cen- derung terkonsentrasi di sektor jasa dan sektor lain yang kurang renumeratif? Gambaran tentang TKW kita di luar negeri hampir dapat dipastikan diwakili oleh pembantu rumah tangga. Se- mentara itu, kalau kita membi- carakan TKI kita di Malaysia, kita cenderung membayangkan mereka yang bekerja di perke- bunan. Padahal sesungguhnya permintaan dari negara peneri- ma cukup beragam. Mereka membutuhkan pekerja pada tingkat tidak terlatih, semi terla- tih, terlatih, teknis, administratif, tenaga yang berhubungan de- ngan perkantoran (clerical) sampai profesional. Perlunya Lembaga Penghitungan Suara Swasta Bukan Isapan Jempol Sandra Lestari Mahasiswa Fak. Pertanian UTP, Solo USULAN mengenai pem- bentukan suatu lembaga peng- hitungan suara (LPS) swasta, saya kira, memang patut di- sambut positif. Sebab selama ini, LPS yang ada terkesan ku- rang transparan pada rakyat. Wajarlah jika kemudian mun- cul sumbang, mempertanyakan kejujuran lembaga bentukan pemerintah suara-suara itu. Jadi, pemerintah jangan hanya menganggap usulan itu sebagai isapan jempol belaka. Apa pun alasannya, pemerin- tah perlu mempertimbangkan- nya. Itu toh demi reputasi dan kebaikan pemerintah di mata rakyatnya. Apa mau jika pe- merintah dianggap konyol dan tidak fair hanya gara-gara LPS yang dibentuknya? Apabila terjadi banjir, itu menunjukkan ketidakpedulian penduduk untuk mengelola sampah dengan baik. Tidakkah hal ini diperhitungkan dalam menilai sebuah kota untuk men- dapat anugerah yang berkaitan dengan keindahan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan? Kenyataan bahwa saluran drainase di dalam kota tidak hanya berfungsi sebagai salur- an air hujan, dapat dilihat dari lobang masuk saluran yang biasanya dilengkapi dengan jeruji besi (guna menyaring sampah) banyak yang sudah tidak berjerují lagi. Celakanya, itu bukannya rusak karena ko- rosi atau terlanda derasnya aliran air, tetapi justru sengaja dirusak supaya orang dapat dengan mudah memasukkan sampah ke dalam saluran itu. Memang, pemerintah ba- rangkali bisa mengatakan, pembentukan lembaga swasta itu tidak perlu. Sebab, sudah ada wakil dan saksi dari setiap OPP dalam lembaga yang se- karang. Benar. Tapi ternyata masih ada saja isu penyelewengan dan manipulasi, seperti ada- nya lebih banyak suara dari pemilihnya atau ditemukannya kotak suara di tengah laut. DEBAT MAHASISWA Eksploitasi Pada awal kemunculan arus TKI ke luar negeri, jumlah me- reka relatif terbatas. Hal ini tercermin dari kenyataan bahwa tidak semua izin yang dikeluar- kan pemerintah untuk TKI ter- pakai. Sebagai contoh, selama Pelita III hanya 52,23% dari 91.654 izin yang diberikan ke- pada agen pengerah tenaga ker- ja ke Timur Tengah dipakai an- tara tahun 1979/1980 dan 1982/ 1983. Saluran ini sering juga digu- nakan untuk muara pembuang- an limbah. Bukan hanya limbah dari kegiatan rumah tangga, tetapi limbah dari kegiatan in- dustri, terutama industri rumah tangga. Dapat dibayangkan, be- tapa kotornya air yang berada di saluran ini. Sedimentasi akan cepat sekali terjadi, bukan ha- nya oleh tanah dan pasir, tetapi juga oleh sampah dari kertas, daun hingga plastik. Rembesan ) Dr Sudarmadji M Eng Sc, dosen Jurusan Geografi Fisik, air kotor dari saluran ini di tem- pat-tempat yang rusak (retak, Fakultas Geografi UGM, dan misalnya), dapat pula terjadi. pengamat masalah lingkungan Hal yang sebaliknya terjadi dewasa ini. Penawaran tenaga kerja yang ingin bekerja ke luar negeri jauh melebihi perminta- an. Tidak mengherankan apa- bila banyak di antara calon TKI yang mau membayarkan sejum- lah uang (tidak resmi) kepada agen penyalur tenaga kerja, agar bisa diberangkatkan ke luar negeri. Kenyataan ini mem- buat mereka rentan terhadap eksploitasi. Akibatnya, sumur penduduklah yang menjadi korban. Sumur galian penduduk me- mang sering menjadi korban pencemaran air, dan isu ini makin sering menghiasi media massa kita. Hal tersebut belum diperhitungkan yang bersumber dari sarana sanitasi yang kurang baik, seperti septic tank yang bocor, resapan limbah yang ti- dak baik konstruksinya, dan lin- dihan sampah. dibentuk sama sekali. Peme- rintah harus tetap mengupaya- kan peluang ke arah itu. Isu keterbukaan yang dide- ngungkan selama ini mestinya diimbangi dengan tindakan yang nyata pula. Misalnya, pe- merintah membuka peluang yang lebih lebar bagi rakyat guna mengontrol jalannya pe- merintahan. Sehingga, proses demokratisasi pun tidak hanya terhenti di ucapan belaka. Banjir menjadi penyakit rutin di musim hujan. Kepedulian orang terhadap banjir menjadi semakin berkurang, apalagi apabila banjir itu tidak sampai menelan korban jiwa. Itu semua karena ketidaktahuan akan ba- haya tidak langsung banjir di kota yang terutama berkaitan dengan kesehatan. Mungkin kita semua setuju dengan pendapat, bahwa de- mokrasi bukanlah dibentuk dari satu suara dan menutup alternatif suara lainnya. Dan LPS swasta yang independen, saya kira, adalah jawaban untuk alternatif itu. Saya ya- kin, semakin banyak suara, hasilnya pun bakal lebih de- mokratis. Kesadaran yang kurang dari beberapa orang penduduk bu- kan hanya mengakibatkan ban- jir di kota, tetapi juga menim- bulkan dampak yang sangat ti- dak menguntungkan bagi ba- nyak penduduk. Tampaknya tidak berlebihan dan mengada- ada, jika kejadian dijadikan indikator maupun tolok ukur kesadaran lingkung- an masyarakat kota.*** di kota Format LPS swasta memang belum dirinci. Jelas, ini me- merlukan pemikiran yang ma- tang. Dan mestinya tugas kita bersama untuk memberi ma- sukan-masukan yang berguna. Bukankah begitu?*** Eksploitasi terhadap tenaga kerja kontrak seringkali berhu- bungan dengan jenis pekerjaan mereka. Mereka yang paling rentan terhadap eksploitasi ba- mah tangga. Tidak seperti pe- rangkali adalah pembantu ru- kerjaan lainnya,, pekerjaan ini tidak dilindungi oleh undang- undang perburuhan. Sebagai akibatnya berbagai laporan ten- tang eksploitasi, termasuk pele- oleh pembantu rumah tangga di cehan seksual, yang dialami Timur Tengah, bermunculan ke permukaan. Beberapa waktu yang lalu diberitakan, bahwa ratusan TKW Asia di Kuwait meninggal- kan majikannya karena khawatir diperkosa atau disiksa majikan mereka. Sekitar 200 perempuan memenuhi kedutaan besar Fili- pina, puluhan lari ke kedutaan besar Srilanka. Sejumlah kecil lainnya mengungsi ke kedutaan besar negara-negara Asia lain- nya (Kompas 9/3/1992). Eksploitasi terhadap TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri ini telah mendorong Filipina, Bang- lades, Pakistan dan India untuk melarang warga negara perem- puan mereka bekerja sebagai ) Dra Dewi H Susilastuti pembantu rumah tangga di Ti- MSc, dosen Jurusan Sosiologi mur Tengah mulai pertengahan Fisipol UGM, dan staf peneliti tahun 1988. Secara perlahan- Puslit Kependudukan UGM. Rubrik ini mengundang mahasiswa untuk berpendapat tentang tema aktual. Tulisan maksimal dua halaman kwarto spasi rangkap. Dimuat setiap Senin dan Kamis. cabut pelarangan pengiriman TKW ke 23 negara. Larangan ini dicabut apabila Filipina telah mencapai persetujuan bersama (bilateral agreement) tentang kondisi pembantu rumah tangga dengan negara penerima TKW. Dalam kasus Indonesia, im- bauan dari pemimpin agama dan kelompok perempuan bagi penghentian pengiriman pem- bantu rumah tangga ke luar negeri ditanggapi oleh pemerin- tah dengan mengatakan bahwa pengiriman pembantu rumah tangga ke Timur Tengah bersifat "eksperimental" atau "sementa- ra" (Singhanetra-Renard, 1985). Lalu, langkah-langkah apakah yang harus dilakukan pemerin- tah untuk membantu TKI? Mela- rang mereka untuk bekerja di luar negeri jelas tidak akan memecahkan permasalahan. Contoh kasus di banyak negara menunjukkan bahwa larangan semacam ini hanya akan mem- perbesar arus imigran ilegal. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh TKI, tampaknya pemerin- tah harus memainkan lebih banyak peranan. Misalnya, pe- merintah bisa memperbaiki ko- ordinasi berbagai lembaga yang mengurus TKI. Waktu pengu- rusan bisa diperpendek, sehing- ga biaya administrasi bisa dite- kan. Pendeknya waktu pengu- kecenderungan TKI untuk men- rusan sekaligus bisa mengurangi cari jalan ilegal yang lebih ce- pat. Pemerintah juga bisa men- jalin kerja sama dengan negara- negara pengirim tenaga kerja lainnya untuk mengambil lang- kah perlindungan tenaga kerja secara bersama-sama. Langkah- langkah ini perlu diambil, kare- na perubahan dalam masalah ketenagakerjaan merupakan sa- lah satu representasi kontradiksi dalam proses perubahan sosial. Kebijakan untuk meningkatkan peluang kerja akan sama de- ngan meningkatkan eksploitasi, jika kondisi kerja tidak diting- katkan pada waktu yang bersa- maan... juga persoalan cengkeh yang ditangani BPPC. Menurut saya, mewujudkan cita-cita keadilan sebagai tolok ukur demokrasi yang hendak digapai dari pemilu tidak ha- rus membuat lembaga baru atau mata rantai mekanisme baru. Sebab, sesungguhnya di negara kita ini yang namanya lembaga demokrasi boleh di- katakan sudah cukup mema- dai. Persoalan yang penting dan pokok dari dulu sampai sekarang adalah persoalan budaya politik kita yang be- lum mencapai taraf demokra- tis. Di sini berarti menyangkut masalah mentalitas dari aktor- aktor politik yang terlibat di dalamnya. Banyak pengamat mengata- kan bahwa kita lebih membia- sakan diri berdemokrasi dalam arti institusi-formal, dan belum pernah berusaha membiasa- kan dalam arti substansialnya. Jadi, yang penting untuk men- capai keadilan adalah bukan melakukan swastanisasi lem- baga penghitungan suara, tapi melakukan transformasi buda- ya politik secara mendasar. Tidak Harus Lutfi A Mahasiswa Teknik Sipil Ull, Yogyakarta Selain itu, swastanisasi LPS justru mengandung risiko yang lebih besar, karena jangan- KITA ini sering latah. Lan- jangan lembaga itu nantinya taran sedang musim swastani- akan menjadi salah satu tujuan sasi, lantas ingin segalanya di- politik dari orpol-orpol yang swastakan, sampai-sampai LPS bertarung. Kalau demikian pun hendak diperlakukan de yang terjadi, maka rakyatlah mikian: lebih besar lagi. yang menanggung kerugian Maksudnya mencari keadilan Bukankah ini sangat ironis? demi rakyat, namun ternyata yang diperoleh malah keru- gian bagi rakyat. Rakyat lagi, ah!*** Dalam pandangan saya, itu dikarenakan tidak adanya lem- baga kontrol yang indepen- den. Kita tahu, membentuk lembaga yang benar-benar in- dependen memang tidak mu- dah. Tapi bukan lantas tak Tampaknya, kita sering lupa bahwa swastanisasi tidak selamanya menghasilkan yang terbaik, contohnya swastanisa- si pengelolaan iuran televisi yang sekarang ini dirundung banyak persoalan, demikian Topik berikutnya: Sudah Saatnyakah Iklan di TVRI? BISN VALUTA A Daftar Kurs Shilling Austria Dolar Australia France Belgia Dolar Brunei Darusalam Dolar Kanada Franc Swiss Mark Jerman Kron Denmark Franc Perancis Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Lira Italia (100) Yen Jepang (100) Ringgit Malaysia Gulden Belanda Krone Norwegia Dolar Selandia Baru Peso Filipina Krone Swedia Dolar Singapura Bath Thailand Dolar AS SUKU BU BTN BPD Bank Summa Bank Jakarta Bank BII BBI Lippo Bank Danamon Bank Niaga BNI '46 BCA BTPN Bukopin BDN BHS Bapindo BDNI BBD BRI Bank Pasar Bank Duta BPR Mandiri SP BPR Danagung R TABUNGA BTN BPD Bank Summa Bank Jakarta BII BBI Bank Niaga Lippo Danamon BNI 46 Color Rendition Chart di Bank Ind Bukopin BTPN BCA BDN BHS Bapindo BBD BDNI Jer Ta Pra Up Te Ta Sir Tal Su Ke Ke Ta Ta Ke Pri Pro Ta Su Ta Ke Pri Pr Ta Si Sil Cit Ta Ta Ta Ta Ta Ke Ta M Ta Ju Ta Ke Da Ta Ta Bank Pasar Bank Duta Ta BPR Mandiri SP Ta Ta BPR Danagung R YOGYAKAR PAKE LEBARA MULAI 4 MARE Discount Rp 50.000,- PAKET PERTAMA : TV COLOUR DAEWOO Z (DMQ 2049) REMOTE C Rp Harga khusus Dengan SWISS FILTER C (Alat Anti Radiasi Mate Rp Harga Khusus Jml. Harga Rp Discount Paket Rp Rp Harga Netto PAKET KEDUA: Setiap pembelian KARA Type BK-268L satu Unit Rp Harga khusus Mendapat kesempata membeli 1 SWISS FILTER segala ukuran dengan sebesar: Rp Dan tersedia berbaga ukuran 14"-37" Manfaatkan kesempa ini, stock terbatas. Hubungi seger PUSAT PENJUALAN ELE TERLENGKAP & TERPE DI YOGYAKART EKA JA JL. URIP SUMOHARJ TELP. 87872 YOGY