Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-28
Halaman: 08
Konten
| 4cm Daerah Istimewa Aceh SENIN, 28 MEI 2001 Kredit Pertanian Macet Dua Mayat Mengenaskan Dijemput Keluarga Dari RSU Di Aceh Rp 26,2 Miliar immi BANDA ACEH (Waspada): Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Farhan Hamid mempertanyakan kasus kredit macet pertanian sekitar Rp 26,2 miliar yang disalurkan melalui Koperasi Unit Tani (KUT), Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Serba Usaha (KSU) dan lima Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Aceh. "Aceh merupakan salah satu daerah yang terbesar jumlah kredit macet yang tidak dikembalikan dan kenapa tunggakan itu bisa ter- jadi," ungkap Ahmad Farhan Hamid kepada pers, Minggu (27/5) di Banda Aceh. Dia mensinyalir, macetnya pengembalian kredit kepada petani tersebut di Aceh dan beberapa daerah lainnya di Indonesia, tidak tertutup kemungkinan adanya praktek manipulasi oleh oknum- oknum tertentu. Total kredit yang disalurkan untuk petani di Aceh berjumlah Rp 27,4 miliar sejak tahun 1998,1999 dan 2000, yang kini dikabarkan belum dikembalikan. "Di beberapa daerah yang dilakukan penelitian diperkirakan ada penyelewengan dalam penyalurannya, tambah Farhan. Menurutnya, penyelewengan tersebut bisa terjadi karena banyak kredit yang disalurkan kepada yang tidak berhak. Jika kasus penyelewengan ini juga terjadi di Aceh maka DPR akan melakukan penelitian, serta selanjutnya akan meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelakunya, tambahnya. Namun demikian, kata salah seorang anggota panitia kerja DPR- RI untuk penyelesaian kasus KUT di Aceh ini, apabila kredit pertanian ini benar-benar petani yang memperolehnya dan tidak mampu mengembalikannya karena sesuatu alasan, pihaknya akan mencari jalan keluar untuk mengatasinya. (b27) Illegal Logging Di Aceh Singkil Berlanjut SINGKIL (Waspada): Aksi pencurian kayu dalam jumlah besar berupa illegal logging di kawasan Kabupaten Aceh Singkil dilaporkan terus berlanjut. Akibatnya kondisi hutan di sana kian rusak dan memprihatinkan. Wartawan Waspada yang melakukan observasi di wilayah Aceh Singkil pekan lalu melaporkan maraknya praktek illegal logging tersebut menyusul lemahnya pengawasan dari pihak berkompeten maupun instansi terkait di sana. Bahkan perambahan hutan yang didalangi cukong HPH dan pemilik ratusan kilang kayu itu kelihatannya tak dapat terbendung dengan dalih penumbangan hasil hutan ini sebagai mata pencarian utama mayoritas penduduknya. "Selain itu, sektor perkayuan ini juga menjadi primadona pemasukan keuangan daerah (PAD) sehingga tidak heran kalau pejabat di sana bagaikan menutup mata terhadap pengrusakan hutan," ucap seorang tokoh masyarakat setempat. Hal ini ditandai kian menumpuknya jenis kayu log maupun olahan di pelabuhan Pulau Sarok, milik beberapa cukong HPH dengan dalih kayu stock lama setelah Gubernur Aceh membekukan semua HPH di daerah Serambi Mekkah. Diselundupkan ke LN Sementara itu, Ketua Eksekutif LSM Gempur Aceh Singkil Razallardi Manik,SmHk kepada wartawan di Rimo secara terpisah mensinyalir ribuan ton kayu ilegal milik cukong HPH PT.Gruti dan pengusaha lokal lainnya diselundupkan ke luar negeri maupun ke Medan, Sumatera Utara. Penyelundupan kayu dari dua lokasi, meliputi pelabuhan Pulau Sarok dan pelabuhan khusus PT.Gruti di Gosong Telaga itu dilakukan dengan memanipulasi dokumen laporan muatan kapal, meski transaksinya di luar negeri melalui sistem LC. Kayu log yang diselundupkan itu berasal dari areal PT Gruti dalam wilayah Sumut dengan kode TP I sampai dengan YP 1559 dengan tujuan China. Kata dia, pihaknya kini sedang mempersiapkan data yang lengkap untuk disampaikan kepada Menteri Kehutanan, Kejagung dan Kapolri tentang kasus penyelundupan tersebut. Karena kerugian negara dan daerah mencapai milíaran rupiah dari sektor dana reboisasi, IHH, pajak ekspor dan pemasukan lainnya.(b05) BANDA ACEH (Waspada): Pemuda-pemuda asal Aceh Selatan yang tergabung dalam PAS (Pemuda Aceh Selatan), akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) untuk memilih kepengurusan baru dan menyusun program kerja lima tahun ke depan. "Kegiatan Mubes ini kita jadwalkan berlangsung 8 hingga 10 Juni mendatang di Asrama Embarkasi Haji Banda Aceh," jelas Ketua Panitia Mubes Indra Hidayat S.Ag, M.Ag, kepada Waspada di Banda Aceh, Sabtu (26/5). Selain itu, sebut Indra, pada hari terakhir Mubes yang juga acara pelantikan personalia pengurus PAS masa bakti 2001-2006, akan dirangkaikan dengan kegiatan Maulid Akbar masyarakat Aceh Selatan yang berdomisili di Banda Aceh. Kata dia, PAS merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bertujuan mempererat silaturahmi sesama pemuda/masyarakat Aceh Selatan di Banda Aceh serta sebagai wahana mempersiapkan kader bermutu tinggi di segala bidang. Dalam perjalanannya, ujar Indra, organisasi ini sudah beberapa kali melakukan pergantian pengurus. Yang paling membanggakan, PAS telah banyak mengabdikan dirinya kepada masyarakat Aceh Selatan serta melahirkan kader-kader yang diterima masyarakat sebagai pemimpin di lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Diskusi Panel Selain memilih pengurus dan menyusun program kerja, katanya, Mubes juga akan diisi dengan diskusi panel yang menampilkan sejumlah pemakalah, antara lain Ketua Yayasan Peduli Anak Bangsa Ny Marlinda Abdullah Puteh Msi, dengan topik Strategi Meningkatkan Kualitas SDM Masa Depan Aceh Selatan.(b06) Setelah Dua Hari Hilang, Ditemukan Jadi Mayat BIREUEN (Waspada): Kasus orang hilang dan penemuan mayat di Kabupaten Bireuen semakin meresahkan masyarakat. Hampir tia- da hari tanpa orang hilang, ditangkap, ditembak maupun pembuangan mayat. Sabtu pagi pukul 6:00 WIB relawan PMI Cabang Bireuen meng- evakuasi lagi satu mayat laki-laki dikenal bernama Muchlisin Daud, 35, di kawasan Simpang Peunayong, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Korban saat ditemukan terlentang di badan jalan negara Bireuen- Banda Aceh bersimbah darah akibat ditembak, dievakuasi relawan PMI Cabang Bireuen ke RSU Dr Fauziah Bireuen untuk divisum. Hasil visum dokter RSU menyebutkan, korban tewas akibat mengalami luka tembak tembus di bagian leher, luka tembak di bagian belakang, telinga, perut dan di bagian punggung. Atas permintaan keluarga korban, jenazah korban Sabtu pagi dievakuasi relawan PMI Cabang Bireuen ke rumah keluarganya Desa Meunasah Asan, Kecamatan Samalanga untuk dikebumikan di sana. Keterangan yang diperoleh dari keluarga korban menyebutkan, korban dengan mengendarai sepeda motor GL Pro berangkat dari rumah sebagai muge (pedagang keliling) mencari rezeki untuk kebutuhan hidup keluarganya. Namun sejak kepergiannya itu korban tidak kembali ke rumah selama dua hari dan Sabtu pagi (26/5) kemarin ditemukan jadi mayat di kawasan Simpang Peunayong, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Dikatakan, sepeda motor GL Pro milik korban hingga saat ini belum ditemukan dan siapa pelaku pembunuhan sadis terhadap rakyat yang tidak bersalah itu masih tidak jelas diketahui.(b16) Persoalan Aceh Takkan Selesai Dengan Inpres Nomor 4 BANDA ACEH (Waspada): Drs.Herman L Datuk Rangkayo Bandaro, anggota Fraksi Reformasi DPR-RI menyatakan, masalah Aceh tak bisa diselesaikan dengan mengedepankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2001. "Kalau selama ini laporan kawan-kawan anggota parlemen dari Aceh dianggap mengada-ada, saya sudah menyaksikan sendiri ter- nyata apa yang disampaikan itu benar adanya," ujarnya kepada warta- wan, Sabtu (26/5) sore, seusai berkunjung ke RSU ZA Banda Aceh, melihat langsung korban penembakan di Blang Bintang, Aceh Besar. Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari PMI Daerah Istimewa Aceh, rata-rata 25 mayat setiap hari bergelimpangan di Aceh. "Apakah pemerintah tetap melakukan penyelesaian masalah Aceh melalui pendekatan keamanan?" ujarnya setengah bertanya. LHOKSEUMAWE (Waspada): Penjemputan dua mayat dengan kondisi mengenaskan di RSU Lhok- seumawe berlangsung dalam sua- sana duka, Sabtu (26/5). Kedua ma- yat tersebut warga Desa Moen Geu- dong, Lhokseumawe. Sebelumnya T.Saiful Ahmad, anggota DPR-RI dari Fraksi PAN juga mengungkapkan, sebenarnya harapan dari pelaksanaan Inpres Nomor 4 itu, tidak sampai membawa korban seperti yang disaksikannya di Kamar Mayat RSU ZA kemarin. Sebab, Menkopolsoskam pernah menjelaskan bahwa Inpres tersebut suatu pendekatan yang sifatnya tidak refresif. "Tapi hari ini yang kita lihat kan mayat bergelimpangan," ujarnya, seraya menambahkan benar yang dikatakan masyarakat bahwa Inpres Nomor 4 itu, bukan sebuah pendekatan yang komprehensif. Anggota Pansus'NAD DPR-RI yang berkunjung ke RSU ZA Banda Aceh kemarin, di antaranya Mayjen RK Sembiring Meliala, Herman LDatok Rangkayo Bandaro, Farhan Hamid dan T. Saiful Ahmad.(tim) LANGSA (Waspada): Berba- Pemuda Aceh Selatan Gelar Mubes gai insiden yang membuat suasa- na jadi mencekam terjadi di Aceh Timur. Antara lain penyerangan Mapolsek Langsa Barat, pene- muan tiga mayat di tempat terpi- sah dan penghadangan terhadap pasukan keamanan yang sedang melintas di lintasan jalan Negara Banda Aceh-Medan. LANGSA (Waspada): Sekitar 100-an warga masyarakat Desa Pondok Pabrik mendatangi kan- tor Camat Langsa Timur untuk mempertanyakan berbagai ban- tuan yang diduga banyak dise- lewengkan. Warga yang datang itu ber- asal dari Dusun Nuri dan Garu- da, selain ingin mengetahui keje- lasan bantuan dana banjir dan jatah beras OPK, juga memper- tanyakan pengkaplingan tanah bekas areal HGU PTPN-I oleh Kades Paimin K, dan dibagi-bagi- kan kepada orang yang tidak ber- hak menerimanya. Salah seorang warga, Asiati yang ikut dalam rombongan ter- KUALASIMPANG (Was- pada): Enam orang narapi- dana (Napi) penghuni Lem- baga Pemasyarakatan (LP) Kualasimpang kabur dari ruang tahanannya, Minggu (27/5). Keterangan yang berhasil 100 Warga Pertanyakan Bantuan Ke Kantor Camat Langsa Timur Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari pihak Unit Gawat Da- rurat Rumah Sakit Umum (UGD- RSU) Lhokseumawe mengatakan, sehari sebelumnya, pada pukul 23:15 kedua mayat itu diantarkan Kedua mayat itu bernama Mau- lana, 31 dan Zulkifli, 25. Keduanya menderita luka tembak di pung- gung. Selain itu lengan bagian atas Mahmuddin patah dan darah keluar dari hidungnya. Sedangkan Zulkifli, Enam Napi Kabur Dari LP Kualasimpang Tarigan, 20, warga Desa Kuning Tiga, Blang Kejeren Aceh Te- nggara, dan Amiruddin bin Ha- mid, 25, warga Desa Blang Mameh, Aceh Utara serta Dar min bin Jafar, 19, penduduk Blok Cut, Sawang, Aceh Utara.(b18/ Keterangan yang berhasil Waspada himpun menyebutkan, tiga mayat yang ditemukan di tempat terpisah dalam waktu yang berbeda itu masing-masing Fitriadi, 29, penduduk Kampung Baro, Kecamatan Langsa Timur ditemukan di lorong C Jumat (25/ 5), Hasan Bin Husen, 55, pendu- duk Desa Panton Rayeuk A, Ke- camatan Banda Alam ditemukan dalam sumur di kawasan Afde- ling II Julok, Sabtu (26/5) dan se- orang lagi belum diketahui iden- titasnya yang ditemukan dalam gorong-gorong terbungkus ka- rung di kawasan Sungai Pauh, Keca matan Langsa Timur, Sabtu (26/5). Khusus tentang penye- rangan Mapolsek Langsa dan pe- ke Rumah Sakit oleh pasukan Ge- gana dalam kondisi mengenaskan. Menurut pihak UGD, kedua ma- yat itu dievakuasi dari tempat terja- dinya peristiwa di Desa Ule Jalan, Hagu Barat Laut, Kecamatan Banda Sakti, Aceh Utara. Menurut Ketua Umum Yaya- san Perlindungan Hutan dan Pe- lestarian Alam Indonesia (YPH- PAI) Drs.Siswo Suparno,SH di- dampingi Ketua YPH-PAI Sum- bagut Junaidi Purnomo di Me- dan Sabtu (26/5), tim YPH-PAI yang melakukan survey ke wila- yah hutan di kawasan Kabupa- ten Aceh Tenggara mulai 11 hing- ga 23 Mei 2001 menemukan ke- janggalan tentang batas wilayah TNGL itu sendiri. Waspada peroleh dari Mapolres Acce Timur menyebutkan, ka- burnya keenam napi tersebut dari ruang tahanannya diper- kirakan pada malam hari karena petugas jaga baru menge- tahuinya sekira pukul 05:00 dini hari ketika melihat ruangannya Berdasarkan surat keputu- san Menteri Pertanian No.924/ Kpts/UM/12/1982 tanggal 27 De- sember 1982 menyatakan bahwa luas hutan di Aceh Tenggara ber- kisar 995.095 hektar yang terdiri dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) 500.000 ha (50, (16,88%), hutan produksi terba- 24%), hutan lindung 168.000 ha tas 135.000 ha (13,57%), hutan konversi 77.000 ha (7,74%), dan areal penggunaan lain 115.099 ha (11,57%). sebut mengatakan kepada Was- pada, bahwa sejumlah Rp 41,9 juta dana dari bantuan banjir se- banyak 30 persen telah dipotong. Artinya, warga masyarakat Pon- dok Pabrik ini hanya menerima bantuan tersebut sebesar Rp 25 juta. Bandaro menilai, Inpres Nomor 4 Tahun 2001 yang hingga kini mendapat reaksi dari berbagai kalangan di Aceh, yang ditonjolkan lam ekspose yang dilakukan di adalah pendekatan keamanan. "Ini tidak akan menyelesaikan persoalan," tegasnya. Herman L.Datu Rangkayo Bandaro, yang juga anggota Pansus NAD DPR-RI itu mengungkapkan, selama tiga hari berada di Banda Aceh, ia juga telah mendengar dari beberapa elemn masyarakat Aceh yang menginginkan agar pemerintah tidak lagi melakukan pendekatan militer dalam menyelesaikan persoalan Aceh yang sudah 'menahun'. Karenanya, ia meminta Presiden Wahid untuk meninjau ulang Inpres Nomor 4 Tahun 2001 yang menonjolkan kegiatan militer dalam menyelesaikan persoalan Aceh. Ketika wartawan menyebutkan bahwa hal itu sebelumnya sudah pernah disuarakan oleh anggota parlemen yang lain, Bandaro mengatakan: "Itulah yang sangat kita sesalkan, suara parlemen ini kadang-kadang tidak digubris pemerintah." Hotel Wisata Internasional Jakar- ta, Sabtu (25/5), calon Kabupaten Gayo Lues menduduki nilai rang- king teratas untuk sementara, se- telah Tim Study Independen dari Crais melakukan pengujian men- dalam terhadap data-data pen- dukung, baik fisik maupun non fisik. Dalam ekspose di hadapan Tim Crais, Bupati Aceh Tenggara Drs.H.Syahbuddin BP selaku pe- nanggung jawab yang didam- pingi Ketua BAPPEDA Aceh Te- nggara, Drs.M.Marthin Desky dan Ketua DPRD Aceh Tenggara y diwakili Wakil Ketua HM Arifin Ismail dengan penuh keya. kinan dan percaya diri mampu membeberkan empat syarat vital sebuah kabupaten, mulai latar be- lakang usulan kabupaten, potensi daerah, Sumber Daya Manusia serta tantangan dan peluang. Disamping faktor sejarah, yang Selain itu, kata Asiati, ban- tuan beras OPK seharusnya ma- sing-masing Kepala Keluarga (KK) berhak mendapat jatah se- banyak 15 kg. "Namun, hanya li- ma kilogram yang diterima ma- sing-masing KK," ujarnya seraya menandaskan pemotongan ter- sebut sudah berlangsung sejak Januari tahun ini. Selanjutnya mereka mem- GAM Serang Mapolsek Langsa, Tiga Mayat Ditemukan Di Tempat Terpisah nemuan mayat di kawasan Su- ngai Pauh, Kapolres Aceh Timur Komisaris Polisi Bambang P,SH melalui Pabungpen Ipda Pol Bas- ri SH membenarkan ketika Was- pada hubungi. Tetapi mengenai kejadian lain pihaknya belum menerima laporan sehingga be- lum menerima laporan sehingga belum dapat memberi kete- rangan. Sedangkan dari Koalisi NGO HAM Aceh Timur Muhammad Yusuf Puteh Waspada mendapat laporan, mayat yang ditemukan di lorong C merupakan salah se- orang korban yang satu hari sebelumnya diambil aparat bersama dua orang temannya yang lain. Menurut Nek Suh, begitu Ke- tua Koalisi NGO HAM Aceh Ti- mur sering dipanggil, para kor- ban yang diambil aparat itu ma- sing-masing Fitriadi, Yusuf dan Adi. Mereka diambil di salah satu warung kopi di kawasan Desa Alue Pineng, Kamis (24/5) dan Ju- mat (25/5) salah seorang diantara mereka Fitriadi ditemukan telah menjadi mayat, sedangkan dua matanya memar dan tulang rahang patah. Siswo mengatakan, hutan yang tidak boleh diganggu terse- but adalah TNGL, hutan lindung dan hutan produksi terbatas yang termasuk dalam kawasan hutan tetap seluas 803.000 ha (80,70%). Sedangkan selebihnya dapat diusahai oleh rakyat Aceh Tenggara. Kapolres Aceh Utara Ajun Ko- misaris Besar Polisi Drs.Wanto Soe- mardi,SH didampingi Ajun Komi- saris Polisi Abdi Darmawan,SH kepa- da Waspada mengatakan, keduanya sebagai pelaku pembunuhan Bripka Maijoni dan Bripka H Rijal anggota Provost Polres Aceh Utara. Kata Abdi Darmawan, korban mengakui melakukan pembunuhan tersebut. Lalu kedua korban diminta "Oleh karena itu, kami me- minta agar pihak terkait mem- berikan batas-batas yang jelas terhadap kawasan hutan TNGL, agar rakyat Aceh Tenggara dapat kembali mengusahai sebagian hutan untuk kebutuhan hidup se- hari-hari," tegas Siswo. Siswo juga membantah ada- seperti yang dilansir sejumlah nya hutan TNGL yang dirusak media massa. Hutan yang diru- sak tersebut berada di luar kawa- san TNGL Siswo menambahkan, sela- 22 rencana pemekaran daerah kabupaten dipastikan tidak me- JAKARTA (Waspada): Dari dijadikannya Gayo Lues sebuah untuk sebuah kabupaten, lima miliki tendensi lain, kecuali untuk daerah untuk provinsi Aceh, da- menyahuti keinginan masyara- kat luas, memperpendek jarak bi- rokrasi dan faktor pelayanan. Se mentara menyangkut potensi dae- rah, Gayo Lues memiliki ebuah keungguolan spesifik den beradaan Gunung Leuser sebagai objek wisata, pertambangan dan berbagai galian mineral, perta- nian serta peternakan. Data itu masih didukung potensi lain yang diyakini akan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam rang- ka otonomi daerah. ke- telah kosong. Menurut Kapolres Aceh Timur Komisaris Polisi Bambang PSH melalui Pabungpen Ipda Pol Basri,SH, keenam napi yang telah melarikan diri itu sebe- lumnya tersangkut kasus narkoba. Untuk faktor SDM, Gayo Lues memiliki putra-putra ter- baiknya, baik dalam maupun luar daerah. Yang pasti jelas Syahbuddin BP, masyarakat Gayo Lues memiliki sifat mene- rima siapa saja yang mempunyai nilai plus untuk menjadi pejabat di berbagai instansi, apalagi de- ngan adanya merjer berbagai ins- tansi vertikal ke daerah otonom. Anggota MPR RI yang juga pertanyakan soal pengkaplingan tanah seluas tujuh hektar yang kini sudah dibagi-bagi kepada orang-orang yang dekat dengan Kades Paimin K. Padahal, me- nurut rencana tanah bekas areal HGU PTPN-I Langsa ini akan diperuntukkan kepada 300 KK yang sejak dulu hingga kini ma- sih menetap di desa tersebut. Batas TNGL Agara Tak Jelas MEDAN (Waspada): Batas "Seluruh hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Aceh Tenggara dklaim termasuk (TNGL) di Kabupaten Aceh Teng- dalam wilayah TNGL dan tidak gara tidak jelas, kata Drs Siswo boleh diganggu. Hal ini menye- Suparno, SH. babkan rakyat Aceh Tenggara tidak bisa mengusahai hutan un- tuk kebutuhan hidup sehari- hari," ujar Siswo. Sementara Sekcam Langsa Timur Drs.Syahrul saat meneri- ma beberapa utusan warga mas- yarakat Pondok Pabrik di ruang kerjanya menyatakan, semua hal dan permasalahan yang disam- paikan akan diselesaikan.(cah/ b18) yang lainnya belum diketahui ke- beradaannya. Sementara dari Biro Pene- rangan GAM Peureulak, Waspa- da mendapat keterangan melalui Ketuanya Tgk Ishak Daud yang menelepon ke redaksi, bahwa me- reka bertanggung jawab terha- dap berbagai peristiwa penye- rangan. Penyerangan yang dilakukan itu antara lain, Jumat (25/5) ma- lam terhadap Mapolsek Langsa Timur, Sabtu (26/5) sekira pukul 11:00 di Birem Bayeun dan Idi, pukul 12:00 di Idi dan pukul 15:00 di kawasan Ara Kundoe. Semua penyerangan demi pe- nyerangan itu, kata dia terpaksa dilakukan karena aparat TNI/ Polri yang menurut istilahnya se- bagai SBI sudah sangat keterla- luan melakukan penyisiran ke desa-desa. "Mereka tidak henti-henti- nya menyakiti bangsa Aceh ma- kanya kami memberi peringa- tan," kata dia seraya menambah- kan hal ini dibenarkan hukum internasional.(tim) ma melakukan survey di kawa- san hutan Aceh Tenggara pihak- nya mencoba menghubungi kan- tor UML di Kutacane. Ironisnya kantor tersebut tidak pernah dibuka. untuk menunjukkan tempat teman- nya. Tepatnya, Jumat (25/5) pada pukul 22:00, rombongan aparat dihadang dengan granat di tengah jalan. Kapolres menduga hal itu telah direncanakan terlebih dahulu. Pada saat itu, ketika turun dari mobil, kedua korban melarikan diri. Pihak keamanan terpaksa melumpuhkan nya dengan tembakan, setelah memberikan beberapa kali tem- bakan peringatan. "Mereka tidak "Jika demikian, bagaimana UML mau mengawasi TNGL jika mereka hanya berkantor di Me- dan. Sedangkan kantor UML di Kutacane tidak pernah dibuka," tanya Siswo lagi. Sementara itu, Aji Bakri pen- duduk Desa Lawe Aunan, Keca- matan Badar, Aceh Tenggara mengatakan, akibat batas TNGL yang tidak jelas tersebut kami tidak dapat lagi mengusahai ke- bun kemiri yang berada di sekitar hutan Aceh Tenggara. Menurut ibu hamil yang ti- dak mau disebut namanya itu pe- nambahan dokter ahli kandung- an dan kebidanan untuk masya- rakat Bireuen sudah sangat men- desak sebab dokter Syahrizal Daoed yang kini menjabat Direk- tur RSU setempat sudah sangat sibuk melayani masyarakat dan para ibu hamil selama ini di- tangani sendiri dalam peme- riksaan kehamilan ibu hamil baik di RSU Bireuen dan praktek, yang sangat membantu kami Menurut Bakri, selama ini rakyat yang bermukim di sekitar apalagi biaya sangat murah, ujar ibu hamil tadi. hutan dapat memanfaatkan se- bagian lahan untuk berkebun. Namun sejak kehadiran UML, perkebunan rakyat tersebut di- kawasan TNGL yang tidak boleh ambil alih dan diklaim sebagai diganggu. Akibatnya, rakyat ti- dak memiliki pekerjaan apapun dungan dan kebidanan yang untuk memenuhi kebutuhan hi- dup.(m40) selama ini hanya ditangani satu orang. (b15) Ekspose Kabupaten Gayo Lues Capai Nilai Tertinggi Tokoh yang mencintai olahra- ga otomotif itu minta tim untuk tidak kedodoran dalam menilai tuntutan Kabupaten Gayo Lues. "Jika Tim Crais memberikan ni- lai berdasarkan data fisik dan merekomendasikan hasil yang tidak memuaskan, saya bersama masyarakat akan langsung menghadap Menteri Dalam Nege- ri dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri," jelas Solihin yang disambut tepuk tangan pengunjung. Ketua Tim Crais, Drs.Heru Nurasa MA yang akan mereko- mendasikan hasil tersebut kepa- da Tim DPOD Departemen Da- Hasan Basri Djalil, dalam sambutannya mengatakan para pejabat yang dilantik ini diharap- kan bekerja melayani masyara- kat untuk memajukan pem- bangunan, Kabupaten Bireuen sudah hampir satu tahun sete- ngah terus berkembang berkat semua pejabat dalam melak- sanakan tugas bersama masya- rakat oleh karena itu pejabat yang dilantik tersebut lebih aktif lagi melayani kepentingan ma- syarakat, ungkap Hasan Basri Djalil. Mereka masing-masing bernama Muzakkir bin Yusuf, 25, warga Aceh Utara, Herman Syahputra bin Amiruddin, 28, warga Desa Blang, Aceh Teng- gara, Ajimuskimin bin Safwan, 25, warga Desa Ketela, Blang Kejeren Aceh Tenggara, Yusuf cah) Sekdakab Bireuen Lantik Pejabat Eselon III Dan IV BIREUEN (Waspada): Sek- dakab Bireuen Drs.Hasan Basri Djalil melantik pejabat eselon III dalam lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat di Pen- dopo Sabtu (26/5) yang dihadiri Asisten II Drs.Maimun Rasyid, Kabag Kepegawaian Drs.Muzak- kar, MSi, Kabag Humas Abdul Hadi,SH dan sejumlah undangan lainnya. Direktur Umum PDAM Bireuen. Ir. Helmi Hamid (III/d) Kepa- la Dinas Perikanan Bireuen, Drs. Darmansyah (III/b) Kasi Industri, logam, mesin elektronika dan aneka Dinas Industri dan Perda- gangan Bireuen sebelumnya Kasi Pembukuan dan Pelaporan Dis- penda setempat, Ir. Wardian Yuni Farsyah (III/b) sebelumnya Kasi Bina Manfaat Dinas PU Pengai- ran Bireuen kini tugas belajar S- 2 pada Universitas Padjajaran, Fadli ST (III/a) Kasi Bina Man- faat Dinas PU Pengairan Bireuen dan Zulyani ST (III/a) menjadi ka- si Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Dinas Perindustrian dan Para pejabat yang dilantik adalah Drs.Azhari Usman (III/d) Camat Samalanga menjadi Pj. Asisten Administrasi Sekdakab Bireuen, Husaini, SH (III/d) Pj.Pembantu Pelaksana Sekre- tariat Kab Bireuen sebelumnya Kabag Organisasi Sekdakab, Drs. Muhammad Yahya (III/d) menjadi Pj.Kepala Kantor Pem- bangunan Masyarakat Desa (PMD) Bireuen. Selanjutnya Safwan,SE (III/ d) Pj.Kepala Dinas Pendapatan Daerah Bireuen, Ir.Razuardi (III/ d) Pj.Kepala Dinas PU Bina Mar- ga Bireuen, Muhammad Nur BA (III/c) sebelumnya Direktur Uta- ma PDAM Bireuen dimutasikan ke Sekdakab setempat, Isfadli Yahya, BSc (B/4) menjadi Direk- tur Utama PDAM sebelumnya Dokter Kandungan Langka Di Bireuen BIREUEN (Waspada): Se- jumlah ibu hamil di Bireuen sangat mengharapkan dokter spesialis Kandungan dan Kebi- danan mengingat tenaga dokter ini masih sangat langka. Hanya satu orang Dr H Syahrizal Daoed SpOG yang bertugas di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Fauziah Bireuen, jadi tenaganya sangat dibutuhkan masyarakat teruta- ma ibu hamil, ungkap salah se- orang ibu hamil kepada Waspada Sabtu (26/5). Direktur Rumah Sakit. Umum Dr Fauziah Bireuen diwa- kili Drs H Edfuadi Harus, SpB, yang dikonfirmasi membenarkan para ibu hamil selama ini sangat membutuhkan dokter ahli kan- tokoh masyarakat Gayo Lues yang dijuluki Panglima Musidik Sasat, Solihin Gayo Putra di ha- dapan tim Independen serta 35 masyarakat Gayo Lues baik yang lam Negeri memberikan isyarat bahwa untuk Kabupaten Gayo Lues tidak ada masalah. "Kami akan mempersentasikan semua ini di hadapan DPOD dan kami datang dari daerah maupun yang yakin kabupaten anda akan lo- berdomisili di Jakarta yang ter los," jelasnya. gabung dalam sebuah organisasi "KEBER JAKARTA", memberi- kan penjelasan menggigit di luar perkiraan Tim Crais. WASPADA Halaman 10 mengindahkan, akhirnya kami ter- paksa menembaknya," ujarnya. Kedua korban tersebut sebe- lumnya dikenal meresahkan masya- rakat, kata Abdi Darmawan. Penem- bakan itu bukan mutlak karena kor- ban dianggap anggota GSB, tapi berdasarkan kejahatan kriminalitas yang dilakukan. "Kami masih tetap berniat baik pada korban dengan cara mengantarkannya ke rumah sa- kit. Tapi di tengah jalan keduanya meninggal dunia," ujarnya.(tim) Asisten I Kantor Gubernur Aceh Drs Wijaya Kusuma di ha- dapan tim turut memberikan pen- jelasan pendukung yang menya- takan, data fisik yang tertera da- lam sebuah dokumen belum men- cakup keseluruhan isi, masih ba- nyak hal-hal yang tidak terung- kap, seperti tuntutan aksi ini telah berlangsung dari tahun 1957, demikian pula data-data yang se- cara implisit. Sebagai contoh, Ka- bupaten Gayo Lues ini seharus- nya telah berdiri di zaman Pre- siden Habibie. Pada saat itu di- perhitungkan data dan tuntutan masyarakat telah memenuhi se- mua persyaratan, namun pada saat itu terjadi pergantian pim- pinan, rencana itu terbenam di bawa arus politik yang tidak me- nentu, jelas Wijaya.(b25) perdagangan Bireuen sebelum- nya Kasubsi Pemanfaatan Per- izinan Jalan PU Bina Marga Bireuen.(b15) ALBAYAN Musyawarah Terjadinya hubungan yang baik dan harmonis antara pemimpin dengan orang-orang yang dipimpin (penguasa dan rakyat) merupakan kunci pokok terciptanya kukuhnya suatu masyarakat, bangsa atau negara. Rasa senasib sepenanggungan akan mengantarkan suatu masyarakat pada suasana tolong- menolong, terciptanya ketenteraman dan keadilan, Kondisi tersebut dapat terwujud manakala dalam masyarakat, bangsa atau negara, prinsip musyawarah dan mufakat dapat ditegakkan. Namun sebaliknya, bila musyawarah tidak dihargai, kebersamaan dianggap enteng, maka yang bakal terjadi adalah kekacauan dan permusuhan seperti yang kita alami sekarang ini. Islam sebagai agama yang bersumber pada Kalam Ilahi sangatlah mementingkan musyawarah dalam kehidupan umatnya, sehingga Allah SWT memberi nama sebuah surat dalam Al Quran dengan sebutan As-Syura, artinya musyawarah. Dalam memandang suatu persoalan, atau dalam menyelesaikan suatu masalah, mungkin orang berbeda pendapat atau pemikiran. Dan dalam hal ini pemikiran bersama mungkin jauh lebih baik daripada pemikiran sendiri. Maka untuk mendapatkan pemikiran bersama itu diperlukan asas musyawarah. Dalam melakukan musyawarah, pusat perhatian mestilah ditujukan pada kepentingan atau berpihak pada kebenaran, keadilan dan orang banyak, serta memberi kesempatan atau peluang kepada semua peserta untuk menyampaikan pendapat dan buah pikirannya. Sebaliknya, pemaksaan kehendak, mengutamakan kepentingan tertentu, mengingkari kebenaran dan keadilan, kalaupun keputusan dapat diambil, sifatnya adalah semu belaka, bahkan akan mendatangkan fitnah. Setiap hasil musyawarah diupayakan mengikat semua pihak, berdaya guna dan berhasil guna, serta dilaksanakan secara sungguh-sungguh, dengan kesadaran yang ikhlas. Setelah itu, yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa usaha di tangan kita, tapi semua keputusan di tangan Tuhan, makanya kita berserah diri atau tawakkal kepada Allah SWT. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad (keputusan telah diambil), maka bertawakkallah kepada Al- lah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakkal. (Ali Imran, 159). 0 Dalam menghadapi berbagai persoalan, kembali kepada petunjuk Allah SWT adalah cara yang paling ampuh dan tepat. Perpecahan, perselisihan, perbedaan pendapat adalah hal-hal yang menonjol akhir-akhir in. Untuk menjernihkannya dapat dilakukan dengan musyawarah, dan musyawarah itu adalah petunjuk Allah...sedang urusan mereka diselesaikan dengan musyawarah . (As-Sura, 38). Sumaharja Ritonga Menyoal Perusahaan Listrik Negara Di Aceh (1) Habis Gelap, Terbit (Tetap) Gelap Ironisnya, pemadaman listrik itu sering terjadi saat-saat orang mau atau sedang melaksanakan shalat. Khususnya shalat Magrib dan Isya. Lebih fatal lagi, akibat pemadaman itu sangat mengganggu anak-anak yang sedang mengaji atau belajar baik di rumah maupun di tempat- tempat pengajian, seperti di masjid maupun di mushalla. Pengantar Redaksi: Begitu urgennya penerangan listrik bagi kepentingan publik, Waspada memandang perlu menurunkan laporan bersambung selama tiga hari menyangkut permasalahan yang hingga kini terus membekap perusahaan listrik negara (PLN) itu. Tulisan ini, sengaja diawali dengan kecaman yang pernah dilontarkan tokoh PDI Aceh, Ampon Thalib, 14 tahun silam, terhadap kinerja PLN. Kemudian mengupas permasalahan dan keluhan yang dirasakan pelanggan. Berikut komentar Ketua Komisi B DPRD Aceh dan ketua YLPK Aceh, yang berkehendak meng-class action-kan PLN serta penjelasan pejabat PLN sebagai perimbangan laporan. PUBLIK Banda Aceh mungkin masih ingat nama T.Thaib Ali atau yang cukup dikenal dengan nama Ampon Taib, tokoh PDI Aceh. Orator ulung ini, pada era tahun 1987 pernah berkampanye untuk partainya PDI di lapangan Blang Padang Banda Aceh. Ketika itu, Ampon Thaib, didampingi tokoh PDI Pusat Drs.Soerjadi dan jurkam lainnya. Setiap Ampon Thaib tampil ke podium orang datang ber- duyun-duyun mendengarkan apa yang akan ke- luar dari mulutnya yang dikenal cukup keras itu. Bahkan, yang datang untuk mendengar kam- panye Ampon Thaib bukan hanya simpatisan PDI, tetapi yang berseberangan dengan partai berlam- bang kepala banteng ini pun turut nimbrung. Tatkala giliran Ampon Thaib tampil untuk membangkitkan semangat warga PDI, tiba-tiba listrik mati, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, wallahu'alam. Akibatnya, kampanye yang dihadiri puluhan ribu massa kecewa berat dan bahkan ada diantara massa ingin menyerang PLN yang waktu itu masih berlokasi di Jalan Merduati Banda Aceh. Setelah utusan PDI memberitahukan listrik pun hidup kembali. Namun entah bagaimana, dua amplifier milik PDI sempat terbakar, sehingga terpaksa diganti dengan yang lain. Disitulah awal tensi Ampon Thaib naik. "Rupa- nya di tubuh PLN itu masih ada antek-antek PKI," kecam Ampon Thaib dengan nada tinggi memulai kampanyenya yang disambut yel-yel oleh massa PDI. Seterusnya tokoh PDI Aceh ini yang berbicara dengan bahasa Aceh itu terus menghujat PLN dan bahkan Ampon Thaib kala itu mengancam. "Kalau seandainya PDI menang orang-orang yang ber- kompeten duduk di PLN akan kita potong leher- nya," begitu cetus Ampon Thaib dengan geramnya sambil sesekali menghirup air yang khusus di- bawanya setiap berkampanye. Tak pelak lagi, setiap kampanyenya selalu menghujat baik PLN maupun kepada partai lain selalu mendapat aplaus dari massanya dan kam- panye seperti inilah yang cukup diminati masya- rakat Aceh kala itu. Sekarang lebih parah Itu cerita dulu! Bagaimana keadaan PLN sekarang? Tampaknya tak jauh berbeda, bahkan lebih parah lagi. Buktinya setiap saat listrik terus mati baik secara tiba-tiba maupun bergiliran melalui pengumuman maupun imbauan dari pihak PLN sendiri. Tentunya keluhan tidak hanya itu. Hampir dua tahun belakangan ini, masyarakat pengguna jasa PLN terutama di Banda Aceh mengeluh akibat pelayanan yang diberikan perusahaan publik tidak maksimal. Konsekuensinya, akibat ketidaknormalan PLN semakin panjang, maka semakin panjang pula lolongan' pelanggan menghujat pihak-pihak yang mengelola perusahaan negara tersebut. Kalau dikumpulkan, keluhan pelanggan un- tuk Banda Aceh saja sudah menggunung. Tapi, dasar perusahaan sedang sakit berat, sulit untuk segera disembuhkan, walau sudah berulangkali diobati. Rupanya, dalam tiga bulan terakhir, penyakit itu sudah semakin kronis dan tak mampu lagi dtangani oleh dokter biasa, kecuali dengan dokter spesialis, yang hingga kini tampaknya belum juga didatangkan 'orang-orang PLN. Kerusakan alat elektronik agaknya sudah tidak terhindarkan lagi, begitu arus PLN tidak normal. Belum lagi, soal kinerja. Di sini lebih tera- sa lagi. Aktivitas terganggu, terkadang konsumen yang mengejar dead line, seperti wartawan harus menunggu keesokan harinya dalam mengirim berita ke redaksi, akibat arus listrik putus pada saat jam kerja. Hal itu belum lagi soal kenyamanan dikaitkan kondisi keamanan secara umum di Aceh tidak kondusif. Gelap gulitanya situasi daerah dimana konsumen PLN berada, akan menambah semakin mencekamnya keadaan yang sebenarnya. Persoalan seperti ini sudah sering diingatkan baik oleh pelanggan/konsumen maupun oleh kalangan anggota dewan, ketika pihak PLN mengundang mereka untuk berdialog dalam acara coffe morning. Namun, peringatan dan keluhan dari pihak konsumen maupun kelompok masyarakat lain- nya tampaknya dianggap angin lalu saja dan pi- hak PLN sudah ada jawaban pamungkasnya, an- tara lain mesin sedang rusak belum datang mesin yang baru dan beribu alasan lainnya. Artinya apa! Kritikan keras yang dilontarkan seorang Ampon Thaib, 14 tahun yang lalu, sampai sekarang kinerja PLN dalam memberi pelayanan prima kepada pelanggan, masih saja bobrok. Kita hanya bisa menyebut.. Oh PLN ku Sa- yang, PLN ku malang, sampai kapan deritamu dan derita masyarakat ini berakhir? Tapi yang jelas kondisi PLN pun (apa boleh buat) harus puas diletakkan sebagai sebuah perusahaan publik yang sedang sakit. Sebab, hingga detik ini, PLN tak mampu me- ngatasi kegelapan. Dengan kata lain begini: Habis gelap, terbit (tetap) gelap.(Bersambung) T.Mansursyah/Aldyn NL M Ruangan musium yang berada di PLTD Lueng Bata, Banda Aceh Waspada/Iskandarsyah Color Rendition Chart WASPADA J M Sa ADALAH dibantah bah Aceh Daru. berada di pu manca neg nu Sabang yang le takdirkan sangat st ngan pelabuhan ala representatif, di at dapat sebuah dana nuh historis dan pull nya yang romantis turis, sejak dulu tela sebagai Pelabuhan selalu disinggapi ole ngan berbagai tipe Dengan tiga k dan keunikan yang p di atas, Sabang yan sebuah kawasan/wi nesia bagian utara p itu, di samping tela perhatian banyak segi lain telah dika banyak bangsa, seh radaan dan kehadir membuat namany pembicaraan dar masa. Setelah Indones tanggal 17 Agustus nya yang hampir peredaran, dibangu pulerkan kembali o an yang berjudul "L sampai Merauke" mandangkan anak luruh nusantara. D nya nyanyian itu, m SD di Merauke sana ngenal dan mengh Sabang, kendati me tahu persis di man bagaimana bentul Danau Aneuk La nya jernih dan tawa hi syarat untuk dim lagi untuk mendingi kapal, telah mengha pal yang lalu lalang, urusan dagang ma bawa penumpang Asia Tenggara, term kapal yang melintas laka menuju Singap dan sebaliknya, ma harus singgah di Sal mengisi air, baik unt mencuci, memasak, kan mesin dan sebag rena telah lama dala: an mengharungi gelo sang. Refleksi N Menan: SESENGGUK kucuran air mata. lagi sebuah fenom sudah dijumpai d keseharian rakya hari ini, bahkan c darah segar kerap di setiap raga war hingga nyawa pur melayang oleh esl konflik yang tak mengenal rasa iba Namun, kuruc mata dan sesengg ini sangat dirasal- Dan jauh lebih mengembangkan butiran-butiran b mata-air mata sebelumnya. Haru membiru ini pula terjadi antara ibu Gubernur Ny Hj Abdullah Puteh M para janda serta a anak usia sekolah kalangan korban kekerasan. Kejadian miris terjadi persisnya sekretariat kantor Persatuan Wartav Indonesia Reform R) Koordinator Ac Timur, beralamat A Yani Nomor 120 pekan lalu. Di dal peduli anak bangs selaku pihak pani penyelenggara iku menyumbang pak bantuan, berupa E sepasang pakaian sekolah serta seju buku kepada kala yang terkena dan musibah dari konf yang kian bersete Penyerahan pa bantuan ini masin. masing dilakukan Marlinda, sebutan oleh pengurus PW Timur. Dalam pada Bupati DR H Azma Usmanuddin MM istrinya Drh Hj Su MM yang mendam Marlinda ikut menyerahkan pake
