Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-28
Halaman: 12

Konten


4cm Medan Suplemen Sarasehan Dan Kenangan Alm. H. Bahrum Djamil daknya menjaga nama besar dan nama baiknya dengan melanjut- kan perjuangannya melalui bidang pendidikan dan pengabdian. WASPADA MEDAN (Waspada): Walikota Medan Drs H. Abdillah, AK, MBA membuka sarasehan dan kena- ngan buat Almarhum H. Bahrum Djamil, SH di Hotel Garuda Plaza Medan, Sabtu (26/5). Sarasehan dan kenangan yang diprakarsai Fakultas Hukum UISU selain dihadiri keluarga, anak dan cucu juga para sahabat dekat, Yayasan UISU Hj. Sarianai AS, H. Sabaruddin Ahmad, Rektor UISU Prof Usman Nasution serta sejum- lah kader almarhum H. Bahrum Djamil. Walikota Medan Drs H. Abdil- lah, dalam sambutannya menye butkan, mengenang Bahrum Dja- mil berarti mengenang pengab- diannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa menjadi ma- Katanya, bayaran untuk ma- sing-masing pengunjukrasa ber- beda-beda. Untuk komandan la- pangan, biasanya mendapat uang Rp 30.000. Sedangkan pe- nggerak massa di lapangan men- dapat upah lebih besar hingga Rp 1 juta. Menurutnya, gejala seperti ini bisa terjadi akibat tarik mena- rik kepentingan terhadap satu kasus antara pendukung (suppor- ters) dengan antagonistik (mu- suh), menggunakan masyarakat nusia terampil dan terdidik. Pengabdian itu, kata Abdillah, merupakan motivasi bagi generasi di belakangnya untuk lebih giat meningkatkan pendidikan dan dakwah kepada umat, sehingga anak bangsa ini terlepas dari keterbelakangan. "Secara pribadi saya sangat mengenal H. Bahrum Djamil dan orangtua saya sangat banyak bercerita tentang figur almarhum yang punya pengabdian dan dedi- kasi tinggi, tidak mengenal waktu berhenti dalam memperjuangkan umat." Sementara Ketua Umum Pengurus Harian Yayasan UISU, Hj. Sariani AS, dalam sambutan- nya menilai, sosok Bahrum Djamil dalah pejuang yang tak kenal me nyerah, tulus, percaya diri dengan bekal semangat juang yang sang- gup menanggung risiko. Menurut Abdillah, almarhum selain dikenal sebagai pendiri UISU juga sangat dikenal masyara- kat luas sebagai tokoh agama dan sebagai penggerak kemajuan Or- "Hal itu terlihat betapa tegar, optimis dengan tekadnya yang membaja mendirikan Perguruan Tinggi Islam Indonesia sebagai cikal bakalnya UISU, padahal ber- bagai ejekan dan sikap sinis dari sementara orang dia terima dan datang menghujat saat mencetus- kan ide akan mendirikan pergu- Asisten II Ekonomi Pembangunan Kessos Pemprovsu, Kasim Siyo: Semua Pengunjukrasa Dibayar MEDAN (Waspada): Budaya amplop bagi wartawan bagai buah 'simalakama', karena seha- rusnya tidak ada tapi dalam kon- disi sekarang ini sulit sekali di- praktekkan, kata wartawan Se- nior Syamin Pardede di Medan, Jum'at (25/5). Mantan Ketua Aliansi Jurna- listik Independen (AJI) Medan ini mengungkapkan, penghasilan sebagai seorang wartawan pada umumnya sangat minim, kare- nanya wartawan tersebut mene- rima dari sumber lain. Tentang kampanye disema- rakkan AJI Lampung yang anti amplop bagi wartawan dan peja- bat, dia menilai cukup bagus. Ha- nya saja dalam kondisi yang sa- ngat sulit sekarang ini harus diimbangi dengan kebijaksanaan lain. Kondisi ideal, terang Syamin, adalah bagaimana pihak pener- bit dapat menghargai wartawan dengan memfasilitasinya perang- kat pendukung kerja di samping kesejahteraan. Dia optimis pada suatu saat kondisi ideal seperti itu bisa ter- wujud di mana para penerbit da- pat memfasilitasi wartawannya di samping mencukupi kesejah- teraannya, dan dalam kondisi ter- sebut tidak bisa tidak budaya am- plop harus dihapuskan. "Kalau saat ini kita tidak bisa terlalu tegas, prinsipnya warta- wan tidak menerima amplop te- tap dijalankan tapi jangan sam- mudah dipengaruhi pihak anta- Jika itu semua tercipta, maka putnya sudah benar, proses pem- MEDAN (Waspada): Pengunjukrasa ada yang bangunannya juga benar, gedung dibayar Rp 1 juta sekali berdemonstrasi, karena yang gonis. Sedangkan cara lainnya, pelayanan kepada masyarakat sekolah yang dibangun juga su- adalah program pengalihan sub- dibayar itu ahli memprovokasi massa. Saat ini, semua sidi BBM. Biaya subsidi BBM di- dah benar, namun semua hanya pengunjukrasa di Sumut dibayar, dari mulai Rp pakai mengalihkan suatu masa- dibangun asal-asalan. Di sini lah. Untuk itu, low priority harus 10.000 sekali demonstrasi hingga Rp 1 juta untuk yang dijaga agar tidak menjadi mas- pengawasan dari pihak eksternal harus ada seperti praktisi hukum ahli melakukan provokasi massa," ungkap Asisten II dan politisi. Ekonomi Pembangunan Kessos Pemprovsu, Kasim Siyo, SE, MSi dalam Musyawarah I Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi UISU di Restaurant Kenanga Jalan Jamin Ginting, Sabtu (26/5). akan memuaskan. Namun dia pesimis semua itu bisa dilaksa- nakan dengan baik karena per- tumbuhan ekonomi Indonesia masih rendah. yarakat problematik yang mudah diprovokasi. Sementara itu, Musyawarah Prof Dr Muchtar Ahmad, Msc: Kemiskinan Tantangan Besar Dihadapi Melayu kuatan dan kemauan politik, ma- ka sudah cukup untuk menjadi kekuatan guna mempertahan kan dan menegakkan tradisi Me- layu dalam pergaulan masyara- katnya, terutama melalui sosok perekonomian di kawasan ini. MEDAN (Waspada): Guru daya manusia, menyusun peren- Besar Universitas Riau (Unri) canaan ekonomi Melayu, dalam Prof Dr Muchtar Ahmad, Msc me- suatu pemerintah yang baik se- negaskan, kemiskinan dan pe- hingga kondusif bagi penanaman ngangguran merupakan tan- modal perlu ditindaklanjuti. tangan besar yang dihadapi etnis Sebelumnya Ketua Umum Melayu saat ini. Ikatan Cendikiawan Muslim In- donesia (ICMI) Adi Sasono dalam ceramahnya menegaskan, per- soalan utama yang dihadapi rum- pun Melayu saat ini adalah ma- salah globalisasi dan perda- gangan bebas. Dunia telah beru- bah menjadi hanya sebuah kam- pung (global village) yang tidak lagi dibatasi oleh ras, geogarfi dan sistem budayanya. Sekarang, katanya, kekua- tan orang-orang dengan budaya Melayu dalam sektor perekono- mian, tampaknya cukup mema- dai, meski belum dapat dikata- kan mempunyai kekuatan sa- ngat besar. Tapi kalau kekuatan ekonomi itu disatukan dalam ekonomi jaringan dengan ke- Turut menyampaikan maka- lah pada seminar yang dibuka langsung Gubsu HT Rizal Nur- din, yakni Direktur (Pendidikan) Yayasan Mendaki Dr Isa Hasan dari Singapura, Ketua Jabatan Ekonomi Pembangunan Fakul- tas Ekonomi Universitas Kebang- saan Malaysia Dr Hasnah Ali, Prof Dr Usman Pelli (Unimed) dan Mohammad Faisal Badrun, SE, MBA (IAIN Syarif Hidaya- tullah-Jakarta). Seminar diawali peresmian gedung baru IPMD oleh Gubsu HT Rizal Nurdin didampingi Wa- likota Medan Drs H Abdillah, Ak, MBA dan Ketua Yayasan IPMD Syarifuddin Suba, SH.(m33) PD Pasar Medan Tindak berpendapatan rendah. Di sini, dia menilai, peran elit politik selalu berada dalamposisi netral atau tidak berpihak. "Saat ini banyak elit politik berada dalam posisi netral yang bisa menjadi pendukung atau pun penentang terhadap suatu isu/kasus." Di zaman Habibie, lanjut dia, program kemiskinan dan jaring pengaman sosial (JPS) menjadi satu strategi jitu mengganjal suatu permasalahan agar tidak Budaya Amplop Seperti Buah 'Simalakama' MEDAN (Waspada): Untuk mengantisipasi arus globalisasi dan dunia pasar bebas abad 21, satu lembaga pendidikan luar se- kolah bertaraf internasional, Worldstar Education Foundation (WEF) diresmikan pemakaian- nya oleh Gubsu HT Rizal Nurdin di Jl. H. Adam Malik Medan, Sabtu (26/5). pai kesejahteraan wartawan ter- abaikan." Dia menganalogikan kebijak- sanaan ini sebagai dua mata pi- sau yang kedua-dua sisinya sa- ma-sama bisa dipergunakan un- tuk memotong. Artinya, kebija- kan yang relatif bertolak bela- kang ini bisa dijalankan. Hal senada disampaikan Ke- tua PWI Reformasi Sumut Yul- hasni, yang mengatakan kam- panye yang dijalankan tersebut harus realistis, dan untuk sebuah perubahan tidak bisa dilakukan secara radikal. gamisasi Ah-Jam'iyatul Washliyah, sehingga menjadi organisasi aga- ma cukup besar saat ini. Demikian pula kedekatannya dengan berbagai pihak, termasuk jalinan hubungannya ke Timur Te- ngah, berdampak positif bagi ke majuan persahabatan bangsa In- donesia dengan bangsa-bangsa dan negara di kawasan Timur Te- ngah, dan hingga saat ini hubu- ngan UISU dengan berbagai Univer-sitas di Arab Saudi tetap terjalin baik. "Dari berbagai infor- masi yang kita tahu, hampir sepa- ruh usianya diabdikan untuk ke pentingan UISU, A-Washliyah da- lam upaya membina umat." MEDAN (Waspada): Para pengungsi asal Aceh di Sumut, di- ingatkan agar menunjukkan si- kap simpati kepada masyarakat setempat sehingga dapat berada- ptasi dan berasimilasi secara po- sitip. Ibarat pepatah, 'di mana bu- mi di pijak, di situ langit dijun- jung' sehingga tidak terjadi per- bedaan pendapat yang dapat menimbulkan konflik horizontal. Dia menekankan substansi masalah bukan pada kampanye anti amplop, tapi bagaimana per- usahaan bisa menghargai para wartawannya sesuai profesi yang dijalankan. "Media massa saat ini belum bisa menghargai para jurnalis secara maksimal di mana keuntungan terkonsentrasi pada pemilik modal, karena itu peru- bahan budaya amplop tidak bisa dilakukan secara radikal." Dia berharap para keluarga, kader mau pun orang-orang yang menjadi sahabat Almarhum hen- "Mari kita bercermin dari daerah lain yang pernah terjadi konflik akibat para pendatang- nya kurang berinteraksi dengan penduduk setempat. Ini dapat kita hindari apabila antara peng- ungsi dan penduduk setempat terjalin hubungan harmonis de- ngan menunjukkan sikap sim- pati bahwa kehadiran pengungsi dirasakan ikut mendukung pem- bangunan setempat, minimal dalam bentuk pemikiran demi kemajuan daerah tersebut," ujar Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut, Drs H. Kasim Siyo, MSi di hadapan 312 kepala ke- Pengungsi Aceh Diharap Tunjukkan Sikap Simpati Seharusnya, birokrasi ber- tanggungjawab dan tidak me- nyimpang secara hukum serta dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, fungsi perlindungan yang dilakukan birokrasi secara politik dapat dipertanggung- jawabkan. WEF, Pendidikan Sebelumnya, dia berbicara merintahan saat ini. Menurut tentang lemahnya birokrasi pe- Kasim Siyo, aparatur pemerintah masih mengabaikan pelayanan masyarakat yang memuaskan dan masih terfokus pada input, out put dan proses pelaksanaan tugas rutin sehari-hari. Sementara Arbain Rambey Kepala Biro Harian Kompas Wi- layah Sumatera Bagian Utara (Sumbangut), menyambut baik anti amplop sedang di gencarkan AJI. Namun, katanya, harus di- iringi kampanye pembentukan perusahaan pers yang benar. Ka- lau tidak, maka kampanye anti amplop akan bersifat dilematis. "Saat ini banyak koran yang muncul tanpa modal besar se- hingga kesejahteraan wartawan diabaikan. Kenyataan ini men- jadi pemicu budaya amplop tersebut." Yulhasni menandaskan, ti- dak ada waratawan yang tidak pernah menerima amplop baik dari media manapun atau dari or- Selain itu, dia menambah- ganisasi kewartawanan mana kan, selama sistem pers belum pun. Penilaiannya akan kondisi ada perubahan maka sulit meng- ideal di mana wartawan sudah haramkan amplop bagi warta- sejahtera dan budaya amplop ti- wan. Namun, sebagai langkah dak lagi ada, adalah sebuah jalan awal untuk menegakkan yang panjang yang tidak bisa dipre- benar, sikap AJI harus disambut diksi. "Kalau di Medan ini warta- baik. Karena, untuk mengubah wan gajinya dua juta saja, tentu budaya amplop sikap ekstrim itu bisa diterapkan wartawan benar- diperlukan.(m45/m46) Standar Internasional di Sumut. "Diharapkan WEF dapat meningkatkan kualitas ke- terampilan generasi muda, khususnya dalam pengoperasian komputer." Dalam kesempatan itu Gub- su diwakili Wagubsu Lundu Pan- jaitan mengatakan, kehadiran WEF sebagai salah satu lembaga pendidikan luar sekolah merupa- kan bukti kepedulian dan tang- gungjawab terhadap pembinaan pendidikan, khususnya dalam bidang Thames Business School dan Informatics Computer School benar tidak menerima amplop." Lebih jauh diuraikan bahwa tidak bisa menyamaratakan se- mua amplop karena bagi perusa- haan atau sebuah kepanitiaan yang mengundang wartawan me- liput kegiatannya, bisa sama de- ngan memasang iklan bahkan le- bih murah. Biaya itulah yang di- berikan kepada wartawan. Tentang anti amplop bagi pe- jabat yang juga disemarakkan AJI Lampung, menurut Yulhasni sebaiknya masalah ini tidak di- perlebar dan hanya dibatasi pada profesi jurnalis. luarga (KK) pengungsi asal Aceh di Desa Air Hitam Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat, Kamis (3/5). Selain itu, kata Gubsu, seja- lan dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, maka diberi kewenangan dan tanggungjawab kepada daerah untuk meningkatkan pengelola- an pendidikan secara berkualitas. Jadi, lanjut dia, dengan berdiri- nya WEF tentunya sebagai salah satu alternatif meningkatkan mutu SDM di daerah ini. "Mu- dah-mudahan WEF dapat ber- manfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja." Kasim Siyo mengatakan, ke- datangannya langsung bertemu dengan para pengungsi selain menyerahkan bantuan, juga untuk bersilaturrahmi sesama saudara sebangsa yang saat ini dilanda musibah. "Kepedihan dan kesusahan yang bapak dan ibu rasakan, juga saya rasa kan."(m28) Dia mencontohkan pada satu proyek pembangunan sekolah, in- Kehadiran Kasim Siyo yang juga Presiden Paguyuban Keluar- Sementara Manager Educa- ga Besar Putra Jawa Kelahiran tion WEF, Aman Harza SE, Sumatera (DPP PKB-Pujakesu- didampingi Solada Arifin, SH dan ma) di desa ini, guna menyalur- Bery Siregar mengatakan, misi kan kembali bantuan dari PMI WEF untuk mengembangkan Pusat dan Unilever berupa paket pendidikan berstandar Interna- mie instan (Mie-mie), menyusul sional baik materi, soal ujian, paket 'higienis kit' kepada peng- tenaga pengajar, sarana dan pra- ungsi asal Aceh dan bantuan se- sana pendidikan serta pemerik- belumnya yang telah disalurkan saan ujian dari Singapura." kepada 748 KK di Desa Perda- Menurut Harza, WEF Medan maian Kecamatan Stabat, dan di membuka program Thames Busi- GOR Stabat Kabupaten Langkat ness School dan Informatic Com- 1 Mei lalu. puter School dengan berbagai ju- rusan diploma lainnya yang ber- biaya Rp 7 juta/semester. Setelah 2,5 tahun belajar di WEF, diberi peluang melanjutkan pendidikan ke 40 negara lainnya selama se- tahun. "Dengan belajar di WEF Medan, siswa dapat menghemat biaya 80% selama 2,5 tahun diban- ding study ke luar negeri."(m43) "Memerlukan pertumbuhan investasi serta perdagangan be- bas dan globalisasi yang harus di- hadapi secara konpetitif," kata Muchtar dalam Seminar Interna- tional Pembangunan Masya- rakat Melayu Baru Indonesia Menyongsong Era Perdagangan Bebas di Gedung Ikatan Pelajar Melayu Deli (IPMD) Medan, Sabtu (26/5). ruan tinggi." Namun, kata Sariani, Bahrum Djamil tidak sedikit menampik ucapan tersebut bahkan dengan tegar menyebutkan tekadnya," lu- lus angin, kita pun lulus dan repub- lik ini dulunya tidak ada apa-apa- nya, tapi kita bisa buat dan kalau negara dapat kita dirikan dengan modal bambu runcing, mengapa perguruan tinggi tidak bisa. "Di mata saya pribadi, Bahrum Djamil adalah proklamator berdirinya UISU dan bagi kami adalah salah seorang pahlawan UISU." Katanya, pembangunan eko- nomi Melayu terjadi kalau kebija- kan dan upaya pengusaha Mela- yu diprioritaskan bersatupadu membantu ekonomi Melayu, de- ngan penanaman modal meng- gali potensi sumberdaya alam mau pun manusia Melayu. Dengan demikian, akan ter- jadi pertumbuhan ekonomi yang akan membuka peluang kerja mau pun peluang mengatasi ke- miskinan. Prioritas penanaman modal seyogyanya dalam meng- embangkan industri kecil men- dukung perekonomian Melayu dan jasa yang terkait kepada pa- riwisata dan industri, berkaitan dengan teknologi informasi. Pertumbuhan ekonomi Mela- yu, harus menjadi sasaran pem- bangunan dikaitkan dengan pemerataan, sehingga hakikat pembangunan menemukan kese- jahteraan diwujudkan dalam pe- merataan tersebut. Karena itu, keputusan me- milih dan berpihak kepada per- tumbuhan ekonomi Melayu, de- ngan memprioritaskan investasi yang mendukung perkembangan ekonomi Melayu (khususnya sis- tem agribisnis atau aquabisnis), pendidikan kejuruan dan penyu- luhan yang bersifat manajerial (finansial, pemasaran dan teknis) dengan dukungan pelatihan ke- wiraswastaan, akan lebih menja- min wujudnya perkembangan ekonomi Melayu berkelanjutan. Jelasnya, kata Muchtar yang menyampaikan makalah berju- dul Persekutuan Ekonomi Mela- yu Sedunia', menata kelembaga- an persekutuan ekonomi Melayu untuk mengembangkan sumber Demikian ditegaskan oleh Wagubsu, Abd. Wahab Dalimun- the dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Sumut di Asrama Haji Medan, pekan lalu. Dalam Mukerwil bertema, Pengusaha Dituntut Menjadikan Pengusaha Pekerja Yang Pro- fesional Demi Terwujudnya Ma- nusia Indonesia Seutuhnya', di- hadiri pjs Kakanwil Depnaker Sumut Thoga Sitorus, Ketua DPW PPMI Sumut Yusuf Tambu- nan, unsur pengusaha dan peng- urus PPMI. Sariani menyebut, tekad yang kuat tersebut didukung teman-te- man seperjuangan seperi H. Ad- nan Benawi, H. Rivai Abdul Manaf dan Sabaruddin, akhirnya batu de- Dia menambahkan, antara pengusaha dan organisasi peker ja bisa menyesuaikan diri sesuai situasi dan kondisi. Jangan sam- pai organisasi dan pengusaha menjadi dua kutub berseberang an. Karena kedua kutub tersebut tidak akan mendapatkan ke- untungan. Yang untung malah provokator." Organisasi pekerja yang ada di Sumut, boleh saja berjuang me- Sebelumnya direksi menya- takan tidak ada kebijakan yang dikeluarkan untuk melegalisasi panitia pemborong dan mengutip uang kepada pedagang Monza tersebut. Karena status pedagang itu masih sementara, hanya untuk memfungsikan lantai III. Sementara Dirut PD Pasar, Drs HT Bustamam menyebut- kan, kemarin, direksi belum menginstruksikan Kepala Pasar Sukaramai untuk menghadirkan panitia pemborong, apalagi me- ngutip uang kepada sejumlah pedagang. Untuk itu, direksi menilai mi batu, di bawah panas yang terik, kami dirikan UISU untuk me- nyambut mayang terurai dan me- lepas kelopak yang akan terkulai. Sedangkan Ketua Panitia HM. Yunus Rasyid mau pun Dekan Fa- kultas Hukum UISU serta Rektor UISU Prof Usman Nasution, me- nyebutkan, sarasehan untuk me- ngenang perjuangan Bahrum Dja- mil dalam mengangkat martabat bangsa melalui dakwah, organi- sasi dan pendidikan. Kepala Pasar Sukaramai MEDAN (Waspada): PD Pasar Medan segera menerbit- kan SK penindakan terhadap Ke- pala Pasar Sukaramai Dony Poli- yandra, SE. Namun sumber Was- pada di PD Pasar, Sabtu (26/5), tidak menyebutkan apa sanksi yang dikenakan. Yang jelas, SK itu diterbitkan dalam dua atau tiga hari ini, berkaitan dengan legalisasi panitia pemborong dan kutipan ratusan ribu rupiah kepada pedagang Monza di Pasar Sukaramai. Pengusaha Dan Pekerja Jangan Berseberangan ja jangan menjadi dua kutub ber- seberangan, karena keduanya malah bisa tidak sama-sama beruntung. MEDAN (Waspada): Antara ningkatkan kesejahteraan pe- pengusaha dan organisasi peker-kerja dan meningkatkan penda- patan anggota. "Tetapi harus tetap mengikuti aturan permainan." Dia juga menyinggung ke- mungkinan adanya serikat pe- kerja atau organisasi pekerja yang tidak mementingkan ada- nya kesepakatan kerja bersama antara perusahaan dan pekerja, tapi lebih mementingkan kepen- tingan sendiri tanpa memikirkan nasib pekerja. Dia meminta pekerja jangan mengedepankan kekerasan atau demontrasi di depan umum, karena akhirnya malah merugi- kan pekerja. "Lebih baik lakukan secara terbuka melalui dialog atau musyawarah mufakat." "Banyak hikmah yang akan kita ambil dari perjalanan per- juangan almarhum, dalam mem- bawa misi pendidikan khususnya di UISU ke masa yang akan da- tang," kata Yunus Rasyid, SH, MHum.(m26) Sementara Dirut PT Industri Karet Deli Dr Ferry mengatakan, pengusaha yang peduli akan de- ngan gigih meningkatkan stan- dar mutu termasuk lingkungan dan juga kesejahteraan kepada pekerjanya. Dia tidak mengenyamping- kan banyaknya unjukrasa yang dilakukan pekerja untuk meng- ajukan tuntutan bahkan hingga melakukan kekerasan. "Kekera- san memang bisa sukses tapi sifatnya sementara." I Ikatan Alumni Fakultas Eko- nomi masih membahas AD/ART. Dekan Fakultas Ekonomi UISU Usman, SE, MSi kepada Waspa- da menyatakan, Ikatan Alumni FE UISU digodok matang di da- lam komisi musyawarah guna mengambangkan fakultas kea- rah lebih baik.(h07) Yang paling penting agar terjalin hubungan baik antara tindakan Kepala Pasar telah me- nyalahi ketentuan. Dirop PD Pasar Drs Hanas Hasibuan, yang terkesan kecolongan atas tinda- kan anak buahnya, mengatakan, seharusnya Kepala Pasar mela- porkan segala yang berkaitan dengan pengelolaan pasar. Atas kesalahannya, Hanas mengatakan tidak mau bertang- gungjawab atas tindakan Kepala Pasar Sukaramai meski penga- wasan pasar ada ditangannya. "Dia harus bertanggungjawab de- ngan tindakannya. Karena nya- ta-nyata mengabaikan kebijakan direksi," ujarnya saat dihubungi, kemarin, Kepala Pasar Sukaramai ke- tika dihubungi secara terpisah tetap tidak mengakui keterliba- tannya dalam pengutipan terse- but. Namun, di lapangan, Kepala Pasar tetap melegalisasi panitia pemborong yang bertentangan dengan kebijakan direksi. Menanggapi adanya bocoran penerbitan SK itu Bustamam tidak mau berkomentar banyak. Namun, katanya, pasti ditin- dak.(m46) pengusaha dan pekerja, adalah keharmonisan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. "Yang penting pendekatan kooperatif." Pemberdayaan Sementara Ketua DPW PPMI Sumut, Yusuf Tambunan, di sela-sela acara menegaskan, sesuai dengan tema agar peng- usaha menjadikan pekerja profe- sional, maka pekerja sangat perlu diberdayakan. Pihaknya, kata dia, berusaha menjaga koordinasi khususnya dengan pengusaha, contohnya seperti membuat pelatihan. Sa- lah satu yang sudah mereka laku- kan yakni mengadakan kerjasa- ma dengan Biro Pusat Statistik (BPS). "Pekerja harus memahami statistik agar mengetahui laju produksi perusahaan. Bila mere- ka mengerti, tentu mereka bisa mempertanyakan kepada pe- rusahaan." Ketika disinggung tentang kesiapan perusahaan sendiri dalam hal ini, dia mengatakan, ran. "Jika perusahaan tidak siap, semua perlu proses pembelaja- serikat pekerja yang akan me- nyiapkannya. Yang paling pen- ting gunakan dialog, namun bila sampai batas tenggang waktunya tidak juga ada jalan ke luar, bisa melakukan aksi."(m42) SELAM TANTA MAR BAKAR Waspada/Ist Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Drs. H. Tengku Bustamam didampingi Humas Novi Zulkarnaen, SH ketika meninjau salah satu pasar di kota Medan, untuk mengetahui perkembangan pedagang. PD Pasar Jangan Lari Dari Tugas Pokok Melindungi Pedagang Kecil TUGAS pokok dan fungsi Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan berdasarkan Perda No. 15 Tahun 1992, adalah mewujudkan dan meningkat- kan pelayanan umum kepada masyarakat di bidang sarana pasar. Kemudian meningkatkan Pendapa- tan Asli Daerah (PAD). berjualan di luar pasar, karena mereka juga meru- pakan bagian dari anak bangsa. Begitu pun Busta- mam mengakui, keberadaan pedagang informal yang berjualan di luar pasar merupakan salah satu sumber kemacatan arus lalulintas. Tapi untuk menggusur mereka bukanlah mudah jika tidak ada solusi yang baik. Dalam hal ini Bustamam beserta staf memang harus berhati- hati dan menuntut suatu kearifan dalam meng- ambil kebijakan, jika salah akan menimbulkan masalah baru. Untuk mencapai maksud dan tujuan itu, PD Pasar jangan lari dari tugas pokok dan fungsinya bagi melaksanakan pelayanan dalam bidag perpa- saran, membina pedagang pasar, ikut membantu menciptakan stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang di pasar, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Memang, PD Pasar sudah memiliki visi, misi dan isu strategi. Visi yakni prima dalam pelayanan jasa pasar demi pengembangan perekonomian dan pendapatan daerah. Tapi tidak hanya cukup dengan itu, misi juga harus ada yakni menyelenggarakan perawatan, rehab, peremajaan pasar, penataan dan perluasan pembangunan pasar. Lebih penting lagi, kata Dirut DP Pasar Drs HT Bustaman, tugas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini adalah meningkatkan kesadaran pedagang atas peraturan perpasaran menyelengga- rakan kebersihan, ketertiban, keamanan dan ke- nyamanan pasar. Di samping menegakkan per- aturan perpasaran dan penerapan sanksi, menjalin kerjasama dengan pihak ke tiga dalam pengelolaan pasar serta menjalin koordinasi dengan instansi terkait. Tugas pokok terus meningkatkan eksistensinya bukan hanya sebagai penyedia sarana dan prasara- na, tapi juga melindungi (memproteksi) keberadaan pedagang kecil dari santapan pengusaha besar. Tekad itu sudah dibuktikan Dirut PD Pasar yang tetap bertahan tidak memberi izin pasar kepa- da pengusaha Pasar Merak Jingga di Jalan Gudang Medan. Bahkan sikap PD Pasar ini mendapat dukungan para anggota DPRD Kota Medan. Semula bangunan Pasar Merak Jingga yang tergolong mewah di Kota Medan itu diperuntukkan sebagai pasar buah. Bangunan yang dikerjakan dan diselesaikan masa H. Bachtiar Djafar menjabat Walikota Medan, mendapat dukungan PD Pasar. Apalagi selama ini di kota Medan belum ada pasar buah sedangkan pemerintah belum mampu mem- bangun karena ketiadaan dana. Dengan kehadiran bangunan itu, diharapkan dapat menampung para pedagang buah, sehingga keberadaan mereka dapat tertata dengan baik dan tidak bertebaran di berbagai tempat yang bisa me- nimbulkan kemacatan arus lalulintas dan kesem- rawutan kota. Tapi setelah bangunan itu selesai, pengusaha mengalihkan peruntukannya menjadi tempat pedagang ikan. Kebijakan pengusaha ini membuat pedagang ikan lainnya merasa terpukul. Sebagai orang yang harus memberi perlindung- an terhadap keberadaan pedagang kecil, Tengku Bustamam sudah memprediksi, jika saja pasar itu berubah fungsi menjadi tempat penjualan ikan, padagang ikan, terutama di Pasar Glugur By Pass akan terpukul karena lokasinya sangat berdekatan. "Kita harus menjaga agar persaingan tak sehat itu jangan sampai terjadi." Martabat Dengan pertimbangan yang berorientasi mem- beri perlindungan kepada pedagang kecil itu pula- lah, PD Pasar bertekad tidak akan mengeluarkan izin pasar kepada pengusaha Pasar Merak Jingga. Bukan hanya sekadar melindungi dari pedagang kuat, Bustamam berkeinginan mengangkat harkat dan martabat ratusan pedagang informal menjadi formal. Memang, keberadaan mereka harus dilindungi meski statusnya sebagai pedagang informal yang MENCEGANKERONTOKAN MEDAN (Waspada): Untuk mengembangkan konsep menge- nai kedudukan dan peranan wa- nita di tengah masyarakat, Pusat Studi Wanita UMSU mengada- kan pelatihan kepemimpinan, di- buka Rektor UMSU Drs H. Chai- ruman Pasaribu di Aula Kampus III Jalan Muchtar Basri Medan, Sabtu (26/5). DR Ir Darmayanti Lubis, mantan Ketua PSW UMSU, sela- ku pembicara, mengatakan pen- tingnya diadakan pelatihan-pela- tihan kepemimpinan khusus un- tuk para perempuan, agar dapat mengkaji secara ilmiah tentang wanita dan kedudukannya di tengah masyarakat. SENIN, 28 MEI 2001 4 Semua pihak mengakui, dalam kondisi pereko- nomian yang belum menguntungkan saat ini akibat kerisis moneter serta kondisi perpolitikan di tanah air yang belum stabil, semua pihak sangat berhati- hati dalam mengambil dan melaksanakan satu kebijakan. Diharapkan melalui pengka- jian ilmiah itu dapat menyadar- kan dan mengangkat harkat dan martabat perempuan, agar bisa berperan sama dengan pria da- Tantangan yang dihadapi PD Pasar, di satu sisi jumlah pedagang semakin membengkak akibat desakan kebutuhan hidup, di sisi lain sarana dan prasarana yang tersedia sangat terbatas. Begitu pun Bustamam beserta staf tidak pernah patah arang, karena teori menunjukkan, di balik tantangan pasti ada peluang dan itu harus dimanfaatkan secara maksimal. Kembali soal mengangkat harkat dan martabat pedagang informal, ini merupakan tekad PD Pasar Medan. Pantas saja kalau anggota DPRD Medan OKAzhari mendukung sepenuhnya konsep itu. Azhari bahkan menilai, konsep Tengku Busta- mam sangat sinkron dengan kebijakan Walikota Medan Drs H. Abdillah, Ak, MBA yang ingin mem- berdayakan ekonomi rakyat kecil. IN Waspada/Feirizal Purba BANTING STIR: Sejak krisis moneter (Krismon) atau perekonomian Indonesia terjerembab dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dibanyak pabrik/industri mau pun bentuk perusahaan lainnya, rakyat pun banting stir mencari lapangan nafkah masing-masing. Di antaranya menjadi penjual bakso dengan kereta dorong, seperti yang terlihat saat melintas di keramaian Jalan Gatot Subroto, Bundaran Majestik Medan beberapa waktu lalu. Azhari berharap semua pihak mendukung kon- sep Dirut PD Pasar, karena menyangkut kepenti- ngan masyarakat, bukan kelompok atau golongan. Lagi pula memang sudah waktunya para pedagang kecil diberi perlindungan secara sungguh-sungguh bahkan modal, mereka jangan hanya ditabur janji- janji muluk yang tidak pernah menjadi kenyataan. Saat ini tercatat 16.620 pedagang formal dan 1.170 pedagang informal. Jumlah ini, kata Dirum Sulaiman, belum termasuk pedagang musiman ketika menghadapi lebaran dan tahun baru, di ma- na pertumbuhannya bisa mencapai 1.500 pedagang. Apalagi setelah terjadinya krisis ekonomi yang mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), jumlah pedagang informal meningkat dari 168 menjadi 400 orang seperti di Pasar Aksara. Jika dibanding 52 pasar dengan 5.917 kios dan 9.780 stand yang dikelola PD Pasar belumlah memadai untuk mampu menampung pedagang inf ormal, termasuk pedagang musiman yang bisa menjadi pedagang informal. Jumlah pasar itu belum lagi dibagi dengan mo- dern dan non modern. Kini menurut catatan PD Pasar, Kota Medan hanya memiliki Pasar Modern Kelas I A dan I delapan buah (indikasinya pasar yang memiliki eskalator), Kelas II 30, Kelas III 11 selebihnya kelas IV. Dari jumlah pasar itu, yang sudah pantas dikembangkan adalah Pasar Sukara- mai, Pasar Sei Sikambing, Pusat Pasar dan Aksara. Pertimbangan itu, kata Sulaiman, paling ba- nyak pedagang informal adalah di inti kota, se- hingga wajar kalau terjadi kemacatan arus lalulin- tas. Namun yang menjadi persoalan, untuk peng- embangan memerlukan lahan dan dana, sedangkan di kawasan kota, pasar ini sulit mendapat lahan pengembangan begitu juga anggaran Pemko. Begitu pun, PD Pasar sedang berupaya mencari solusi dan terobosan terhadap berbagai masalah yang sedang dihadapi, dengan berkoordinasi terhadap instansi terkait. Karena persoalan pedagang bukan hanya soal PD Pasar, tapi juga lintas sektoral. Erwan Effendi Pelatihan Kepemimpinan PSW UMSU lam aspek yang lebih luas, seperti sia, maka secara konfrehensif memberi dukungan pada peru- musan kebijaksanaan pada level nasional dan daerah. akan mempengaruhi diri seorang perempuan sehingga mampu mengaktualisasikan diri." Dia optimis PSW UMSU dapat memperlihatkan eksisten- sinya, dengan prinsip menseja- jarkan peran dengan pria. Namun tetap mempertahankan rambu-rambu seperti harkat, kodrat dan martabat sebagai wanita. Sementara Rektor UMSU Menurut Darmayanti, ada Drs H. Chairuman Pasaribu, me- enam faktor yang menjadi peng- nyambut baik program pelatihan hambat eksistensi wanita terse- but, yakni wanita sulit untuk me- kepemimpinan bagi wanita. PSW rintis perubahan, tidak mengem- diharapkan mendukung peman- bangkan sikap mandiri, enggan tapan kemampuan kelembagaan dan mekanisme nasional mau mengembangkan sikap tegas dan pun daerah, untuk peningkatan tidak berminat menambah pe- kedudukan wanita dalam masya- ngetahuan dan pemanfaatan tek- rakat dan peranannya dalam nologi. pembangunan. Selain itu dapat mendukung Tri Dharma Per- guruan Tinggi di UMSU."(m46) Selama ini, paparnya di te- ngah 60 peserta termasuk Ketua PSW UMSU Wardah Lubis, pela- tihan yang tergabung dalam PSW UMSU belum menyadari betapa pentingnya pengembang- an konsep diri dan potensi wanita di tengah masyarakat. "Bila faktor-faktor itu ber- hasil dijalankan wanita Indone- Color Rendition Chart V Inte SENIN, 2 BOM GUNCA sebuah ambulans ya 51. Bom itu merupak Negara Semua DOHA, Qatam AFP): Dunia Islam AS dan PBB agar tindakan segera ur hentikan "agresi" Is dap Palestina. Mere ngimbau negara Isla nghentikan semua litik dengan Israel. Emir Qatar, seb Organisasi Konfer [OKI] yang berangg negara itu, Sabtu 2 imbau "pemerintah dan Presiden George gera turuntangan" m kerusuhan. "Tidaklah mung tetap berdiam diri ter si Israel atau menyet kebijakan yang tidak Sheikh Hamad bin Thani, yang negeran tuanrumah pertemu membahas aksi perla lestina terhadap pe Israel. Dalam sebuah p yang dikeluarkan p pertemuan tingkat m OKI mendesak Dewa nan mengambil tind ra untuk menghentil Israel yang meningka rakyat Palestina. AS Segera Pasok Bah NAIROBI, Kenya Reuters): Menlu AS Co Minggu (27/5) menga akan mengirim 40.00 sokan pangan darurat karena negara yang po da akibat perang itu m kekurangan pangan ya "Saya tergerak ole yang menyedihkan Rakyat berada diamb paran," kata Powell da jungan ke empat nega kepada wartawan sete kukan pertemuan den kil-wakil dari badan-ba tuan yang berpangkal nya yang berkerja di S "Saya mengimbau tah Sudan melakuka usaha untuk memberil ke orang-orang yang ini yang sangat memb bantuan dan menyingk mua hambatan untuk m kan bantuan kemanu pada mereka." Andrew Natsios, trator Badan AS untu ngunan Internasional rombongan Powell, me dia memperoleh lapora kekurangan pangan d "Situasi benar-be memburuk di utara. ngumumkan hari ini pangan tambahan 40 perlu memandang ke yang terlibat konflik, Perang suadara Sudan tahun 1983 ket Aneko