Tipe: Koran
Tanggal: 1992-05-06
Halaman: 02
Konten
2cm 2.RABU KLIWON, 6 MEI 1992 YOGYAKARTA Sepeda Motor Haryono Lenyap BERAN Sepeda motor Honda C 86 milik Haryono (33), guru asal Karangasem, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Senin kemarin- sekitar pukul 20.30, hilang sewaktu diparkir di halaman rumah saudaranya di Dusun Dalem, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Pa- dahal, sepeda motor bernomor polisi AB 5648 SE itu, telah diparkir dalam keadaan terkunci stang dan kontak di halaman rumah saudaranya tersebut. Hilangnya sepeda motor senilai Rp 1,5 juta itu, telah dilaporkan kepada petugas berwajib. (vip) Kalung Marsini Dijambret Dua Pengendara Motor BERAN-Marsini (23), seorang pedagang asal Gentan, Kalongan, Telogohadi, Mlati, Sleman, Selasa kemarin, sekitar pukul 12.30 dijambret kalungnya oleh dua pengendara sepeda motor Suzuki Jet Coolet di Jalan Jombor, Cebongan, Telogohadi, Mlati, Sleman. Saat itu, korban baru saja hendak pulang ke rumahnya. Waktu itu, sepeda motor Yamaha yang dikendarai korban ketika sampai di TKP, tiba-tiba dipepet oleh dua pengendara Suzuki Jet Coolet. Selanjutnya, salah seorang di antara mereka langsung menjambret kalung emas seberat lima gram milik korban, senilai Rp 100.000. Korban kemudian melaporkan kasus ini kepada petugas berwajib. (vip) Gengsi, Makan Biaya Lebih Mahal BANTUL Kepala Kantor Pos Bantul, Suryanto menilai, bahwa pengiriman paket yang dilakukan segenap warga Bantul ke berbagai daerah selama ini dipandang masih kurang efektif. "Ini mengingat mereka dalam memaketkan barang-barangnya ke luar daerah umumnya nilainya lebih murah, dibandingkan dengan ongkos pengirimannya yang rata-rata lebih mahal," ungkapnya kepada Bernas di ruang kerjanya, Senin. Menurut Suryanto, kejadian seperti diatas itu sudah seringkali terjadi, sehingga secara tidak langsung merugikan mereka sendiri. Betapa tidak, karena mereka dalam melakukan hal itu berdasar- kan atas Gengsi belaka. Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi, jika mereka tahu, bahwa Gengsi itu banyak mengeluarkan biaya.(Jok) Pelantikan Korpri Sub Unit Humas DIY YOGYA- Kepala Biro Humas Pemda Tingkat I Provinsi DIY, Drs Harulaksono, bertempat di kantornya, Selasa kemarin melantik Pengurus Korpri Sub Unit Biro Humas Pemda Provinsi DIY periode 1992-1993. Pengurus Korpri Sub Unit di bawah Unit Sekretariat Daerah Propinsi DIY tersebut diketuai oleh Drs Rustadi, Wakil Ketua Dra Iskak budi Latihantoro, Sekretaris Drs Herry Priyono, dan Bendahara Drs Ani Kuswati. Menurut rencana, hari ini (Rabu 6/5), pengurus dan anggota Korpri Sub Unit Biro Humas Pemda DIY itu akan memperoleh pemantapan dari Pengurus Korpri Unit Sekretariat Daerah Propinsi DIY yang dipimpin Ketuanya Drs Samirin. (kri/tra) Pejabat Baru di Lingkungan Ull Dilantik YOGYA- Purek I UII Yogyakarta, Affan Gafar, mewakili Rektor UII Prof Dr H Zanzawi Soejoeti M.Sc, Selasa kemarin melantik dan mengambil sumpah pejabat baru di lingkungan UII. Pejabat baru tersebut, Fakultas Ekonomi, Drs Supardi (Dekan), Drs Edy Suadi Hamid M.Sc (PD D), Drs Kumala Hadi (PD II), Drs Asmai Ishak M.Bus (PD III). Fakultas Hukum (HE Zaenal Abidin SH SU MPA (Dekan), SF Marbun SH (PD I), Mudzakkir SH (PD II), Suparman Marzuki (PD III). Fakultas Teknik, Ir Susastrawan MS (Dekan), Ir Muh Teguh M.SCE (PDI), Ir Suharyanto M.SCE (PD II), Ir Bachnas M.Sc (PD III). Fakultas Syari'ah, Drs Amir Mu'allim MIS (Dekan), Drs Sidiq Tono (PD I), Drs Sofwan Jannah (PD II), Drs Dadan Muttaqien (PD III). Fakultas Tarbiyah, (Drs Ahmad Darmadji (Dekan), Drs HUjair A Sanaky (PD I), Drs Mudzoffar Akhwan MA (PD II), Drs Aden Wijdan Syarif Zaidan (PD III). Drs Zainal Mustofa EQ, MM sebagai Kepala Pusar Komputer dan Statistik UII. (sus) CREA WARKAN ANEKA MAJU BERSAMA PS.D.S.B biasa CARNG& E POST PORNLEER A Ph SERGIO Yogya, Bernas Ketua Dewan Harian Nasio- nal Angkatan' 45, Jendral TNI- (Purn) Soerono, menurut renca- na pagi ini, bertempat di Ma- kam Kuncen Yogyakarta akan memancangkan tanda Pahlawan Negara di atas makam pahla- wan nasional yang tidak terda- pat di dalam Taman Makam Pahlawan. S Rencana pemasangan tete- nger Pahlawan nasional tersebut disampaikan oleh pengurus Dewan Harian Daerah Angkatan 45 Provinsi DIY yang terdiri atas Suryono, Ny Mudjono Probo Pranowo, dan Ki Nayono ketika diterima oleh Gubernur DIY Sri Paku Alam VIII di Gedung Wilis Kepatihan, Selasa kemarin. biasa Bernas/dys SDSB-Mengutip nama populer seseorang agar ikut tenar menggejala di dunia artis maupun periklanan. Karena terbukti pengekoran semacam itu tetap membawa keberuntungan juga. Demikian juga nama SDSB, meski diharamkan sebagian orang, tetapi pemilik rumah makan di Jalan Solo, Babarsari, tetap memakai nama itu untuk usahanya, meski singkatannya menjadi Soto Daging Sate Bakso. Dijelaskan oleh Tim Dewan Harian Daerah Angkatan' 45 Provinsi DIY, tanda Pahlawan Nasional yang akan dipasang di makam pejuang 45 yang dima- kamkan di luar TMP tersebut berupa miniatur bambu runcing dengan kibaran bendera Merah Putih yang terbuat dari logam berwarna keemasan. Hari Ini Makam Pahlawan di Luar TMP Ditandai SUTO WONG ASOP Namun jika di balik peristiwa tersebut, kemudian muncul kisah lain yang dalam sejarah kita tidak pernah atau belum sempat dicatat, barangkali hal itu sebagian kisah yang terlupa- kan. ********** Dalam kesempatan peman- cangan tanda Pahlawan Negara di DIY itu, Ketua Umum Dewan Nasional Angkatan 45 akan menancapkannya di atas pusara dua orang pahlawan nasional yang dimakamkan di Makam Kuncen, yakni Marsekal Muda TNI (Purn) Abdurachman Saleh dan Marsekal Muda TNI (Purn) Adi Sucipto. Selanjutnya, tanda bambu runcing dengan kibaran bende- ra merah putih berwarna kee- masan itu juga akan dipasang di makam pahlawan nasional lain- nya yang terletak di luar TMP Kusuma Negara Yogyakarta. Seusai memancangkan tanda pahlawan nasional tersebut di Yogyakarta, Ketua Umum De- wan Harian Nasional Angkatan' 45, Jendral TNI (Purn) Soerono akan menunju Jawa Tengah untuk memancangkan tanda yang sama di atas pusara Jen- dral TNI (Purn) Gatot Soebroto di Ungaran dan Letnan Jendral TNI (Purn) Sarwo Edhi Wibowo di Purworejo (kri/tra) "Pertempuran berlangsung beberapa hari. Begitu perang yang mereka namakan Pertem- puran Bobor usai, tentara kem- bali ke kota. Kami kembali ke desa. Sebab kami merasa tidak bisa baca tulis. Apalagi keadaan keluarga juga tidak memungkin- kan saya tinggal lama-lama," tutur Gimin Jokarso kepada Bernas. BERNAS Semisal, kisah para pemuda asal desa Kalurahan Sumber- Ikhwal kisah seperti itu mun- arum, termasuk Gimin Jokarso, cul, sebenarnya saat Drs Sukar Sarimun Kasmorejo, Dalijo Ka- Mudarto, Pembantu Bupati riyo Rejo, Tugiman Somodikoro, Wilayah Barat Kabupaten Sle- Pariyo Arjomulyo dan Rebin, man berkunjung ke Dusun Jitar yang waktu itu sudah berusia Sumberarum Moyudan, Selasa COMMON ettes JEMBATAN PENJEMURAN- Jembatan penyeberangan di Jalan Urip Sumoharjo ter- nyata berfungsi ganda. Selain digunakan sebagai tempat penyeberangan pejalan kaki, Tambah Jalur Bus Kota Yogya, Bernas Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) Provinsi DIY, RM Subagyo, menilai, 320 bus kota yang saat ini beroperasi di Yogyakarta dan sekitarnya tak perlu ditam- bah serta membuka jalur baru. "Namun demikian tidak dila- rang bagi perusahaan angkutan kota yang akan menambah jalur. Dengan catatan berani menanggung risiko," katanya ketika ditemui Bernas di kantor DLLAJR, Selasa. Subagyo mengatakan hal itu, menanggapi pernyataan Ketua Koperasi Angkutan Kota (Kopa- ta) Yogya Soetarto HS yang mengatakan, meski jalur yang dilewati bus kota di Yogya su- dah dirasa penuh, namun Ko- pata tidak keberatan dan masih bersedia mengadakan pengem- bangan jalur di dalam maupun di luar kota (Bernas 5/5). Sebanyak 320 bus kota yang beroperasi di Kota Yogya dan sekitarnya tersebut, 170 armada Tidak Dilarang Asal Berani Risiko milik Kopata, 150 armada ma- sing-masing milik Aspada, Pus- kopkar dan DAMRI. Indonesia harus menegaskan kembali keberadaannya kepada negara maju tentang posisi stra- tegisnya sebagai paru-paru du- nia bersama Brasil dan Zaire. Dengan keberadaannya itu, negara maju perlu memberikan kompensasi pembiayaan peme- liharaan hutan. "Selama ini negara maju tidak jujur, karena ketiga negara itu harus menjaga kelestarian hu- tannya. Tetapi di sisi lain mere- ka tidak menyadari telah meng- ekspor pencemaran kepada negara berkembang," ujar Staf ahli Menteri KLH Dr Shalihud- din Djalal Tanjung kepada Ber- nas dan Kompas di Pusat Pene- litian Lingkungan Hidup (PPLH) UGM, Selasa kemarin. Penegasan itu disampaikan berkaitan dengan penyelengga- raan Konferensi PBB mengenai Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro, Brasil 3-14 menumpuk, dan akhirnya me- nyumbat selokan. "Maka bisa dimengerti kalau hujan deras, jalan-jalan di Yogya penuh ge- nangan air yang lama kering- nya," ujarnya. Masih soal selokan, peraih Guru Teladan Tingkat Nasional 1980 ini menyayangkan banyak- nya bangunan selokan yang tidak dikerjakan secara sempur- na. "Masak, masih banyak batu- Disamping itu, ditambah sekitar 75 angkutan kota berupa colt milik Kobutri. Dari jumlah tersebut, demiki- an Subagyo, sudah tidak perlu ditambah lagi. "Saya rasa sudah cukup dan tak perlu dibuka jalur baru. Memang, pada jam- jam sibuk, ada beberapa jalur yang sepertinya perlu penam- bahan armada. Namun, bebera- pa saat kemudian, akan leng- gang kembali," ujarnya. kemarin. Kepada Drs Sukar, sisa-sisa pejuang selain Somodikoro dan Kariyorejo yang sudah mening- gal dunia dan Rebin yang ikut transmigrasi, menyampaikan keluhannya. "Kami tidak tahu, kenapa te- man-teman kami bisa diakui sebagai veteran pejuang. Se- mentara kami sudah 11 tahun mengurus, tetapi sampai seka- rang hanya berupa pe-nantian," kata Sarimun waktu itu. Meski demikian, bukan ber- arti perusahaan angkutan kota yang ada di Yogya tersebut tidak dilarang bila ingin menam- bah atau membuka jalur di Kota Yogya dan sekitarnya. Kepada Bernas, Sarimun yang kini punya pekerjaan membuat cobek batu dan batu nisan ini, dengan penuh sema- ngat bercerita tentang adegan- adegan pertempuran yang per- nah diikutinya. Termasuk ketika dilatih berperang di Sungai Progo menggunakan senjata. MENDENGAR keluhan sema- Dalam Menjaga Kelestarian Hutan Negara Maju Tidak Jujur Yogya, Bernas Juni 1992 mendatang.. Dijelaskannya, pencemaran lingkungan saat ini tidak me- ngenal batas negeri, sehingga pencemaran pada suatu negara akan berakibat pada negara lain. Kasus hujan asam dan dampak rumah kaca merupakan contoh yang nyata. dan pemanasan global. "Kedua pencemaran ling- kungan itu disebabkan oleh negara maju. Tapi kenyataannya negara berkembang yang harus menanggungnya," tegasnya. Kecurangan negara maju itu lebih ditunjukkan lagi dengan slogan bumi hanya satu. Se- hingga ketiga negara berkem- bang yang masih memiliki hu- tan cukup luas tersebut dilarang mengotak-atik hutannya karena bisa merusak bumi. Penyebab hujan asam adalah kegiatan industri yang hanya terjadi di bumi belahan utara. Namun saat ini, setiap negara yang mempunyai aktifitas indus- tri akan mengalami hujan asam. Di Indonesia sendiri mulai tera- sa di Jakarta dan Bogor. 发谊 CITRA Maka, dia menyarankan para pemborong yang membangun selokan itu agar lebih bertang- gung jawab. Toh, selokan itu untuk kepentingan orang ba- nyak. 20 Keadaan ini menurut Suba- "Kalau ada perusahaan ang- kutan kota yang berani menang- gung resiko, boleh saja membu- ka jalur lagi," tandas Subagyo. Putar terus gyo, selain menggangu kelan- caran lalu lintas, banyak para penumpang terpaksa menunggu lama, juga pembagian penum- Lebih lanjut Kepala DLLAJR pang antar bus kota menjadi DIY ini mengatakan, sejumlah tidak merata. (sjw) Bernas/eta oleh seorang ibu, pagar pengamannya dipakai untuk menjemur handuk dan kain, Ibu ini seolah tak peduli bahwa perbuatannya menimbulkan pemandangan tidak nyaman *** 320 armada itu bisa melayani masyarakat setempat sepenuh- nya, bila setiap kru bus terus berputar. Tidak perlu interval waktu dan tidak boleh mangkal terlalu lama. "Bila ini dipatuhi, saya rasa semua pemakai jasa ang- kutan kota dapat terlayani, tan- pa harus menunggu lama, atau berdesakan di bus yang berope- rasi di jalur ramai," katanya. Subagyo menilai, selama ini masih terlihat para kru bus kota itu sering mangkal terlalu lama. Bahkan, sering terlihat di tem- pat mangkal tertentu, ada yang- mangkal lebih dari satu. Jelas slogan ini hanyan untuk keuntungan negara maju, kare- na berdasarkan kaidah hukum Masalah lingkungan global lingkungan tentang penjagaan lain yang perlu dicermati adalah keseimbangan iklim, setiap senyawa kimia freon atau Chlor- negara harus memiliki kawasan ofluorocarbon (CFC) yang me- hutan antara 30-35 persen luas daratan. rusak lapisan ozon. Padalah Tetapi kenyataanya lapisan ini menjadi penyaring negara maju kurang dari jumlah sinar ultraviolet jenis C yang itu dan ketiga negara berkem- sangat berbahaya bagi manusia. bang "paru-paru" dunia malahan Selain itu juga efek rumah kaca melebihinya. (sus) Warga Kota Bicara Sebenarnya, baik Gimin, Sarimun dan Pariyo, Somodi- koro dan Kariyorejo sudah tidak menginginkan pengakuan seba- gai veteran itu. Namun menurut Gimin, sudah 11 tahun lalu kami (para pejuang tersebut- Red) diajak mengurus oleh Pak Kasimin, mantan komandannya saat perjuangan dulu yang kini sudah almarhum, hingga kini tetap nihil. Sayang, Banyak Bangunan Selokan Tidak Sempurna "SERING saya melihat petu- nya langsung ditutup begitu gas kebersihan, khususnya pe- saja. Ya, tentu saja aliran air nyapu jalan, membuang sampah tidak lancar, karena tersumbat di selokan bukan di kotak sam- sisa-sisa bahan bangunan yang pah," ujar Ign Purwowidono tidak cepat-cepat disingkirkan warga kota yang tinggal di itu," ungkap Purwowidono yang pernah diundang Japan Foun- Kompleks Tarakanita II/4 Suda- dation untuk mengunjungi kota garan Yogyakarta, kepada Ber- nas di rumahnya, Selasa (5/5). Tokyo, Jepang pada tahun 1980 "Saya usul agar di persim- pangan di depan gedung Ko- pertis V (Jalan Tentara Pelajar- red) itu dipasang lampu bangjo (lampu lintas lintas-red), karena jalurnya membingungkan peng- guna jalan. Selain itu di sini juga kerap terjadi kecelakaan," ung- kap Purwowidono yang juga penulis buku Pedoman Mate- matika Sekolah Dasar (1982) untuk guru dan orang tua itu. itu. Bapak yang menjabat Kepala Sekolah SD Tarakanita III Bu- mijo itu selanjutnya mengata- kan, sampah yang dibuang ke selokan itu makin lama makin *** Sadar akan kekurangannya pada soal baca dan tulis, kemu- dian, kepada Bernas, Gimin memperlihatkan surat-surat Pembantu Rektor III IKIP Yogyakarta Drs Soepartono mengemukakan hal itu dihada- pan peserta Orientasi Pengem- bangan Pembimbing Kemaha- siswaan (Oppek), di kampus Barek, Senin. Orientasi berlang- Dicontohkan, seperti di jalan sung hingga 5 Mei 1992 diikuti KHA Ahmad Dahlan, sering ter lihat bus kota yang mangkal di sana lebih dari satu. 52 orang peserta. SEBAGAIMANA yang lain, Purwowidono pun setuju kalau Ign Purwowidono Yogya mendapat julukan Kota sudah sumpek, sehingga tidak Pelajar. "Tapi ada kecenderung- cocok lagi untuk belajar," papar BANYAKNYA traffic light an menarik, sekarang ini kok pengajar Bimbingan Asana (lampu lalu lintas) di Yogya banyak sekolah yang memilih Bina Widya Yogyakarta itu. sering dikeluhkan orang, karena pindah di pinggir-pinggir kota. Tapi terlepas dari itu, Purwo- menghambat perjalanan mere- Misalnya SMP Pangudi Luhur widono yang juga pengarang ka. Tapi bagi Purwowidono, yang semula di Jalan Senopati buku cerita anak-anak Tekad si Yogya masih harus menambah pindah ke Baciro. Atau AKTK Pemburu itu menyambut positif jumlah lampu lalu lintasnya, Tarakanita yang semula di Jalan kebijakan Depdikbud yang terutama untuk pertigaan atau Dr Sutomo pindah ke Pringwu- mengharuskan siswa SMA ma- perempatan jalan yang padat. lung. Apakah di tengah kota itu suk pukul 07.30. (abl/tor) permohonannya yang sudah pernah diajukan ke Legiun Ve- teran Sleman tersebut. Dari surat-surat yang diperli- hatkan tersebut, tampaknya ada kesalahan tentang pembubuhan tanggal lahir mereka. Menurutnya, sebagai dosen tidak hanya bertugas sebagai pengajar saja. Tapi secara oto- matis juga sebagai pendamping mahasiswa. Namun kenyataan nya, fungsi ini kurang banyak dilakukan oleh dosen. Dengan adanya orientasi ini maka diha- rapkan dosen akan semakin memahami arti pentinya sebagai pendamping mahasiswa. Dalam surat permohonan itu, mereka "diakukan" lahir pada tahun 1938. "Kalau ndherek (ikut) tanggal lahir seperti dalam surat ini, jelas saya tidak akan diakui pemah ikut perang di tahun 1949. Sebab hitungannya saya baru berumur 10 tahun. Mana mungkin anak usia seperti itu bisa perang? Tetapi waktu itu saya sudah joko gedbe," kata Gimin ketus. Dosen PT Tak Tertarik Jadi Dosen Pendamping Yogya, Bernas Ada satu kecenderungan dosen di perguruan tinggi tidak tertarik menjadi dosen pendam- ping mahasiswa. Akibatnya, tugas sebagai pendamping ma- hasiswa di tingkat fakultas ha- dibebankan Pem- bantu Dekan II Fakultas bidang "Lucu" Bila Kemahasiswaan. Di bagian lain Soepartono mengemukakan, Oppek sendiri merupakan serangkaian kegiat- an berstruktur yang diselengga- rakan untuk membantu pem- bimbing mahasiswa. Selain itu peserta diharapkan bisa mencapai kesepakatan cara-cara yang sebaiknya dite- rapkan dalam menangani masa- lah kemahasiswaan yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Orientasi sendiri diselengga- rakan dengan metode analisis pengalaman yaitu suatu metode yang mengharuskan peserta ikut aktif berpartisipasi. Ditanya siapa yang membu- buhkan tanggal lahir itu, mereka mengaku tidak tahu. "Sekali lagi kami ini buta hurup. Jadi dika- sih apa saja ya mau, lha wong tak bisa baca kok," lanjut Gimin. "Melalui upaya ini saya ber- harap agar peserta akan mema- hami dunia kemahasiswaan, serta memahami dinamika ma- hasiswa sebagai individu yang sedang mengalami peralihan dari masa remaja akhir menuju masa dewasa awal," ungkapnya. Berdasarkan buku pedoman Oppek yang dikeluarkan Dirjen Dikti, dalam menjalankan kegi- atan selama orientasi peserta akan didampingi oleh sejumlah pemandu. (sus) ist "Yang jelas ini ada kesalahan. Entah siapa yang mencantum- kan tanggal lahir itu. Padahal saya tahu sendiri, mereka ini ikut perang. Mereka ini usianya jauh di atas saya," timpal R Suwarjo, mantan Kapolsek Go- dean dan Kapolsek Mlati, yang saat itu mendampingi tiga vete- ran tercampak ini. "Sebenarnya saya tidak me- nuntut apa-apa. Sebab perjuang- an yang saya lakukan waktu itu adalah murni didasari keikhlas- an. Tetapi lalu apa artinya kalau teman seperjuangan diakui kok saya tidak. Apa karena saya tidak bisa baca tulis?" sambung Jokarso. www Pelaksanaan Eksekusi Rumah Kadirin PT Yogya Batalkan Putusan PN Wates pengosongan tanah sengketa raikan keadaan yang sebenar- yang persoalan kepemilikannya nya tentang keberadaan tergu- sudah tidak menjadi persoalan. gat di atas tanah sengketa. Sedangkan masalah izin dari Pengadilan Tinggi Yogyakarta untuk diadakannya pelaksanaan eksekusi telah diberikan (Ber- nas 11/2). Juga pihak penggugat tidak menjelaskan perbuatan tergugat yang bagaimana sehingga peng- gugat menuntut agar dinyatakan tergugat dihukum untuk mengo- songkan tanah sengketa dan menyerahkan kepada penggu- gat. SAAT mereka bertiga mene- mukan jalan buntu untuk meng- urus pengakuan sebagai veteran pejuang, tampaknya rasa iba dari warga dusun Jitar muncul. Yogya, Bernas Pelaksanaan eksekusi rumah Kadirin (Tergugat dalam perkara di peradilan tingkat pertama di Pengadilan Negeri Wates) di desa Tawangsari, Wates, Ku- lonprogo yang mendasarkan pada putusan Pengadilan Negeri Wates (PN. Wt) No. 6/Pdt/G/- 1991/PN. Wt ternyata tidak dapat dipertahankan lagi. Ketegasan tersebut dinyata- kan oleh Pengadilan Tinggi Yogyakarta (PT.Yk) dalam pu- tusannya No. 17/Pdt/1992/PTY yang diucapkan oleh majelis hakim dengan ketua Soehirman Reksohamidjojo, SH dibantu Sri Wati SH dan Robertus Suharso- no SH sebagai hakim anggota pada tanggal 23 Maret 1992 lalu. Sedangkan majelis hakim PN Wates yang menjatuhkan vonis pada peradilan tingkat pertama adalah Sudijono Siswohutomo SH dengan dibantu hakim ang- gota Sulaeman, Sm Hk dan I Gusti Bagus Sagara, SH. Putusan PT Yogya ini sendiri diterima oleh Kadirin melalui penasehat hukumnya, P. Su- mardi pada tanggal 29 April 1992. Secuil Kisah di Balik Peristiwa Clash Belanda II BARANGKALI orang tidak sekitar 20-25 tahun dan sudah akan pernah terlupa, bahwa kuat mengangkat senjata, tak pada tahun 1949, Yogyakarta mau ketinggalan untuk ikut sebagai Ibukota RI diserbu Be- berperan dalam peristiwa itu. landa. Sejarah bangsa Indonesia Mereka ikut mengusir pen- mencatatnya sebagai peristiwa jajah dengan bergabung dalam Clash Belanda II. Tentara Belan- Divisi Siliwangi, yang bermarkas da tak hanya ingin menguasai di daerah Moyudan. kota, tetapi mereka juga mela- kukan operasi pembersihan sampai ke desa-desa. cam ini, Drs Sukar yang juga veteran pejuang ini, bersedia mengupayakan "pengakuan" pemerintah bagi teman seper- juangannya. "Saya tidak berjanji. Tetapi hanya mengusahakan. Apalagi bapak-bapak ini sama- sama pejuang seperti saya," kata Sukar. Seperti apa yang pernah diberitakan Bernas tanggal 11 Februari 1992, rumah Kadirin yang terletak di desa Tawangsa- ri, Wates, Kulonprogo diekseku- si oleh Pengadilan Negeri Wa- tes. Pihak Penggugat, Suroso, B.E yang mengusakan gugatannya kepada pengacara Yaziz Wijaya- kusuma SH mengagnggap bah- wa gugatannya di PN Wates tersebut merupakan gugatan Yogya, Bernas Jika ada juru bicara dari fraksi tertentu melancarkan kampaye- dalam sidang DPRD, orang tersebut "lucu." Mestinya, di dalam sidang itu yang dirembuk kepentingan rakyat di daerah setempat, bukan merembuk kepentingan golongannya sen- diri. Pengamat politik dari UGM Drs Herqutanto melontarkan pendapat tersebut kepada Ber- nas, Selasa, sehubungan ada- nya juru bicara Fraksi Karya Pembangunan (FKP) DPRD Bantul, Kry, yang melancarkan kampanye di tengah jalannya sidang DPRD (Bernas, 5/5). Menurut Herqutanto, setiap orang punya hak untuk melaku- kan hal semacam itu. Ini bila dikatakan di depan umum atau orang yang masih kosong, atau di depan anggota Golkar, meru- pakan hal yang normal. "Tetapi, bila hal itu dikatakan di dalam Sidang DPRD, yang Tantangan DIY Tekan Angka Kematian Bayi Yogya, Bernas Tantangan utama pelayanan kesehatan di DIY menekan angka kematian bayi. Saat ini angka kematian bayi DIY lebih tinggi dibanding negara ASEAN. Tapi dibanding daerah lain di Indonesia angka kematian bayi DIY jauh lebih rendah. Assekwilda III DIY, Hadidar- modjo SH mengatakan hal itu ketika memberikan pengarahan pembukaan Rapat Kerja Kese- hatan Daerah (Rakerkesda) Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1992/1993 di Kampus Terpadu Kanwil Kesehatan Gamping, Sabtu. Rakersda terse- but diikuti 115 peserta dari unsur-unsur unit kesehatan wilayah tingkat I dan II. Dijelaskan, secara nasional setiap 1000 kelahiran bayi terja- di 50 kematian. Sementara itu di DIY, tiap 1000 kelahiran bayi hanya terjadi 20 kematian bayi. Namun angka kematian bayi di DIY tersebut, jika dibandingkan dengan angka kematian bayi di ASEAN lebih "Lucu" Bila Kampanye di Tengah Sidang DPRD negara-negara tinggi. "Angka kematian bayi rata- rata di negara-negara ASEAN hanya mencapai 15 kematian bayi dari setiap 1000 kelahiran," tuturnya. Hadidarmodjo, mengharap- kan untuk mencapai tujuan tersebut DIY juga masih meng- hadapi berbagai masalah. Dari segi tenaga medis DIY masih manghadapi berbagai kendala kualitas dan kuantitas. Padahal, sebagaimana diketa- hui, rasio antara bidan dengan jumlah penduduk masih belum mencukupi dan belum seim- bang. (ksb) Untuk mengobati rasa kece- wa mereka, kemudian dikum- pulkanlah sejumlah dana untuk mendirikan monumen perjuang- an mereka. "Monumen hasil swadaya ini, kami harapkan bisa menjadi obat kekecewaan mereka," kata Suwarjo. Rasa trenyuhpun akhirnya muncul pada diri Danramil Kecamatan Moyudan, Serma Tukimin, tatkala mendengar kisah tiga veteran yang menga- lami nasib kurang baik ini. Pengadilan Tinggi Yogyakarta dalam pertimbagannya menje- laskan bahwa gugatan penggu- gat kabur sehingga layak untuk dinyatakan tidak diterima. Kemudian Tukimin minta data-data tentang diri mereka bertiga. "Saya tak berjanji. Teta- pi silakan bapak-bapak membu- at permohonan baru, data-data usia yang salah itu dibenarkan dulu. Mudah-mudahan apa yang bapak inginkan bisa tercapai," kata Tukimin. (abi) Menurut majelis hakim Peng- adilan Tinggi Yogyakarta, tun- tutan penggugat yang dituang- kan dalam petitum gugatan sama sekali tidak didukung oleh posita gugatan. Oleh karenanya putusan Pengadilan Negeri Wates tang- gal 5 November 1991 No. 6/Pdt- /G/1991/PN.Wt walaupun sudah dilaksanakan tidak dapat diper- tahankan lagi dan oleh karena- nya harus dibatalkan. Selain membatalkan putusan Pengadilan Negeri Wates terse- but, Pengadilan Tinggi Yogya- karta juga menyatakan menolak semua gugatan penggugat dan menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sejum- lah Rp 255.200 untuk biaya peradilan tingkat pertama dan Rp 15 ribu untuk peradilan tingkat banding. Persyaratan gugatan Putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi Yogyakarta tersebut masih berkisar pada persyaratan gugatan, belum sampai pada pemeriksaan po- kok perkara. Majelis hakim menganggap bahwa penggugat tidak mengu- juga dihadiri oleh fraksi-fraksi yang lain, seperti Fraksi ABRI, PPP dan PDI, saya pikir orang itu lucu. Kalau hak, boleh-boleh saja," tandas pengajar Fisipil UGM ini. Lebih jauh Herqutanto me- ngatakan, tidak semestinya, juru bicara salah satu fraksi melan- carkan kampanye di tengah Sidang DPRD." Mestinya, yang dirembuk ke- pentingan rakyat di daerah setempat, masalah air minum, listrik atau yang lain, misalnya. Bukan kepentingan salah satu golongan yang dibicarakan. Ke- pentingan golongan tak pantas dibicarakan di depan golongan atau kelompok lain yang juga mempunyai kepentingan sen- diri-sendiri, meski secara hak tidak dilarang," jelasnya. Apakah kejadian itu, sebagai salah satu cermin masih rendah- nya kesadaran berpolitik, menu- rut Herqutanto, tidak pula bisa dikatakan demikian. Lemoine Jean Michel (37), wiraswastawan asal Perancis, Selasa kemarin dilaporkan oleh Tri Sulawati (37) kepada polisi Sebab, menurut Tri yang juga direktris PT Tisba Indah terse- but, Lemoine telah melakukan tindak penipuan terhadapnya pada bulan November 1991 lalu. Sehingga, Tri dan perusa- haannya menderita kerugian lebih dari Rp 10 juta. Dikisahkan oleh Tri, pada tanggal 14 November 1991 lalu, perusahaan yang dipimpinnya itu telah mengirimkan 19 kotak berisikan barang-barang kerajin- an ke alamat tersangka di AMPV 23 Rue de Romainvelle 93260, Les Liles, France. Melihat susunan tuntutan gugatan (petitum) semacam ini menunjukkan susunan amar yang kurang sempurna. Majelis hakim PT Yogyakarta juga beranggapan bahwa peng- gugat tidak dapat menunjukkan keadaan-keadaan yang baru yang mampu menghapuskan situasi hubungan hukum indung gandok baik itu yang bersifat melawan hukum maupun yang tidak melawan hukum. Harga dari keseluruhan ba- rang-barang kerajinan itu men- capai 5131 dollar atau sekitar Rp 10 juta lebih. Sebelumnya, antara korban Penggugat juga dinilai oleh majelis tidak menguraikan bah- wa tergugat berada di atas tanah sengketa tanpa didasari alas hak yang sah atau dengan melaku- kan perbuatan melawan hukum. Menanggapi putusan Penga- dilan tingkat banding ini, P. Sumardi merasa puas. Karena menurut pencara senior ini, pada waktu eksekusi akan di- laksanakan, pihaknya telah mengirimkan surat permohonan baik itu kepada Pengadilan Negeri Wates, Pengadilan Tinggi Yogyakarta maupun pada Mah- kamah Agung. Sedangkan dari pihak peng- gugat melalui kuasanya, Yaziz Wijayakusuma belum berhasil ditemui via telpon untuk dimin- tai komentarnya. (dan) "Kami menyesalkan adanya tidakan dia, sebagai juru bicara FKP itu. Karena, di tengah Si- dang DPRD yang membahas berbagai kepentingan rakyat, Bantul khususnya, dicampura- dukkan dengan kampanye. Dan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di Bantul," sesal Sawiyo. (saf/jok/sjw) Wiraswastawan Perancis Tipu PT Tisba Indah Yogya, Bernas "Saya tak tahu, apakah juru bicara FKP DPRD Bantul itu melakukan hal tersebut karena terlalu senangnya terhadap Golkar, Kalau demikian, tindak- an semacam itu tak perlu. Mu- ngkin orang itu belum dewasa, atau memang tak tahu, atau gimana. Yang jelas, saya lebih condong mengatakan, orang itu lucu'," ujarnya. MENYEHATKAN PENGLIHATAN ANDA Sementara itu, Ketua DPRD Bantul Mayor (purn) Inf Sawiyo kepada Bernas, Selasa, menga- takan, masalah yang "lucu" itu perlu dicermati dan perlu dijadi- kan pelajaran untuk bahan si- dang mendatang. dan tersangka terdapat sema- cam kesepakatan, bahwa harga seluruh barang yang dikirim itu, akan dilunasi oleh tersangka pa- ling lambat pada bulan Januari 1992. Namun, sampai kini, tersang- ka belum juga melunasi harga barang-barang kerajinan yang telah diterimanya itu. Akibatnya, korban kemudian melaporkan kasus ini kepada petugas berwajib, dengan ha- rapan dapat memperoleh kem- bali segenap janji pelunasan harga dari tersangka tersebut. Sementara itu, Selasa kema- rin, Siswanto (28), penduduk Ledok Tukangan, Tegal Pang- gung, Danurejan, Yogyakarta, melaporkan Dedi kepada polisi, karena merasa telah ditipu oleh Dedi, sehingga menderita keru- gian sebesar Rp 2.600.000. (hri/vip) Kompi Brimob 5155 Siap Amankan Pemilu Yogya, Bernas rangkatkan ke medan tugas. Pada persiapan tersebut pasu- kan Brimob 5155 juga mem- praktekkan penggunaan peralat- an, baik alat utama penanggu- langan huru-hara (alut PHH) maupun alat khusus (alsus) PHH. Komandan Brigade Mobil (Brimob) Kompi 5155 Gondo- wulung Yogyakarta, Kapten Pol Drs Arif Wachyunadi menegas- kan, pasukannya siap menga- mankan kampanye Pemilu 1992 mendatang. Dengan perkuatan kuantitas dan kualitas, pasukan Menurut Arif, pasukan Bri- itu akan sanggup mengatasi mob yang akan diturunkan situasi apapun selama masa dalam tugas pengamanan kam- kampanye dan pemilu. panye mempunyai kemampuan dasar (Reserse Mobil) dan ke- mampuan khusus, yang terdiri. dari, Dakura (penindakan huru- hara), SAR, Jihandak (penjinak bahan peledak), dan pasukan "Latihan rutin untuk mengan- tisipasi segala situasi telah kami lakukan. Dan mulai besok (7/5) sampai 16 Juni pasukan sudah berada di Polwil Surakarta dan Polwil Yogyakarta," ujar Arif didampingi Wadanpi Lettu Pol Suwarso dan Perwira Operasi Lettu Pol Anang R di markas Brimob 5155 Gondowulung, Selasa. Anti Teror. Arif juga menambahkan, pasukan Brimob dengan keku- atan kuantitas dan kualitas ter- sebut nantinya akan menempati Ia mengatakan hal itu di sela- pos-pos di 7 Polres se wilayah sela latihan dan persiapan tera- Surakarta dan 5 Polres se wila- khir sebelum pasukan itu dibe- yah Yogyakarta (ria). Argus OPTICAL JL. JENDRAL SUDIRMAN 4 PHONE 2666 YOGYAKARTA HARGA BERSAING, MUTU TERJAMIN OLENGKAP DENGAN ALAT-ALAT KOMPUTER OBERPENGALAMAN SEJAK TH. 1947 AGEND ANGKUTAN DARAT Kereta Api Yogyakarta-Jakarta KA Bima I- Jakarta Kota (KHU.Rp 55.000,Eks A Rp 52.000, E KA Fajar Utama-Gambir (Eks A Rp 35,000, Eks B Rp 25.000 KA Senja Utama Yogya-Gambir (Eks A Rp 38.000, Eks B Rp 30.000 KA Senja Ekonomi Lempuyangan-G (Klas Ek Rp 7.000) KA Senja Ekonomi Solo-Tanah Abar (Klas III Rp 7.000) KA Gaya Baru Malam-Pasar Senen (Klas III Rp 7.000) KA Ekspres Solo-Pasar Senen (Klas III Rp 6.500) Jurusan Yogyakarta-Bandung KA Mutiara Selatan (Eks A Rp 33.000, Eks B Rp 24.000 KA Ekspres Surabaya (Bis.Rp 11.000, Rp 4.400) KA Senja Utama (Bis.Rp 14.000) KA Cepat (Bis. Rp 4.000) Jurusan Yogyakarta-Surabaya KA Bima II (Eks A Rp 46.000, Eks B Rp 35.000 KA Mutiara (Eks A Rp 33.000, Eks B Rp 24.000 KA Ekspres Siang Bandung (Bis.Rp 11.000, Ek Rp 4.400) KA Cepat Purbaya (Klas Ek Rp 3.300) KA Gaya Baru Malam (Klas Ek Rp 4.500) Jurusan Yogyakarta-Purwokerto KA Purbaya (Klas Ek Rp 2.300) TAXI Centris 2548, 4877 - Indra Kelana Puskoveri 63551, 63555- Rajaw kemudian Rp 400 Khusus JAS Ta ANGKUTAN UDARA Garuda Indonesia Yogyakarta Jakarta GA 429 (ke (09.00-10.00) GA 433 (12.00- -14.00) GA 437 (16.00-17.00) G 18.45-19.45) GA 439 (khusus Se Rp 116.000, eksekutif Rp 154.50 Yogyakarta Denpasar GA 628 (1 (08.20-10.40) GA 632 (12.00-1 (12.20-14.40) GA 638 (khusus S Jam berangkat WIB, jam tiba Wit Denpasar-Yogyakarta GA 631 (0 - 15.25) GA 637 (16.15-16.25). Sempati Air, Fokker F-100 Dari Yogyakarta Tujuan : Balikpapan Bangkok Batam Denpasar Hongkong Jakarta Manila Medan Pekanbaru Pontianak Singapore Surabaya Taipei Color Rendition Chart Hubungi Telepon 66353, 61475, 66 Kantor buka pukul 06.00-21.00 Merpati Nusantara Dari Yogyakarta (berangkat 07.15 (11.10) Rp 151.000, Balikpapa Ujungpandang (11.50) Rp 214.00 221.000, Palu (13.40) Rp 294.000, Kendari (Senin, Kamis, Minggu 14- Rp 306.000, Ambon (16.35) Rp 37 Bouraq Indonesia SG014/5 SG014/ SG014/ SG014/ SG015 SG014/ SG014 SG014/ SG014/ SG014/ SG014/ SG014 SG015 SG014/ SG014/ SG014/ SG014/ Dari Yogyakarta (berangkat 08.5C (12:30) Rp 214.000, Samarinda 208.000, Palu (15.20) Rp 302.000 TELEPON PENTIN Penolong Bahaya Kebakaran (PE Yogya 5865- PMI Yogya 72176 Telepon 117-Gangguan PLN 22 Garuda Indonesia 5184 - Merpa Umbulharjo 87834-Pertolongan I -Polsekta Gondomanan 2376-1 Mantrijeron 3167- Mergangsa Gondokusuman 3125- Pakualar Jetis 3136-Tegalrejo 3877-RSL Rapih 63333-RS PKU Muhamma Tama telp. 3651 dan 2033 (dokter sur 72367-RSUD Kodya Yogyak Nirmala Pakualaman 5255 - Klini CHINMI SI TANGAN BAJA KANTE FOY JA- NGAN BER- CAN- DA JANGAN CEMAS SANGAJI... MESKI INI ANGKER, KAU BERSAMAKU... AYOLAH! SUDAH KEPALANG BASAH. APA BOLEH BUAT...
