Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-02-25
Halaman: 11

Konten


" an kah berian atau membantu tetapi banyak amal ke- disebabkan tidak sama uk disedekahkannya. petunjuk ketika saha- ib bersedekah ya Rasul nya?". Jawab Rasul: hingga menguntung- za tidak ada?". Rasul ng yang didesak oleh ang lain.". Dan jiga tak a lagi: "Hendaklah ia kemungkaran, karena Muslim). bantuan kepada yang arena kemiskinan dan ng sangat tidak sedap liputi jumlah tertentu k. yai kelebihan pakaian berpakaian, dan siapa ah diambilkan untuk slim). han pokok yang harus betapa menderitanya kurangan makan dan gi. Begitu pula kebodo- menggelincirkan sese- n hukum dan meresah- dulu memperhatikan n pula karena bersede- tar. Maka menunaikan Ean serta mencukupi k pelayanan, kalau kan menjadi sedekah. erarti sedekah bagimu. kmu, berarti sedekah erbatas dalam bentuk pamal-amal kebaikan, bih dan istighfar. ta mengerjakan ibadah rsedekah, berinfaq dan tindakan sangat mulia majuan umat. Sumaharja Ritonga ji Selesaikan lasimpang dapatan Daerah (Dispen uran Raden MBA mene- nyelesaikan dengan baik telah rampung dibangun lan ikan yang mengambil parkir terminal bus antar asalah menyusul aksi pro- diri Keluarga Besar Pajak g Kabupaten Aceh Timur. enda Aceh Timur melalui ga dilampiri daftar nama arena tempat usaha (meja tinya, hanya 37 pedagang luhan lainnya tidak ada Cersebut belum bersedia rat protes (Waspada 21/2) tersebut, Kepala Dinas enjelaskan, Sabtu (23/2), buat dalam bentuk meja ah pedagang ikan seperti ehnis Dispenda (UPTD) beberapa waktu lalu. agang tetapi Pemko Aceh a pedagang yakni 37 unit. uan, maka masih tersisa mencuku ujar Drs HT n hingga mencapai angka m, dia mengatakan sangat arena proyek ini dibangun kebutuhan bagi seorang ut, Pemkab Aceh Timur terbaik untuk menangani Salah satu yang akan esuai dengan bukti yang gil mereka-mereka yang Ha Pemkab. kepada Waspada, proyek a resmi belum diserahkan dengan ketentuan amdal ar di pajak ikan ada tong jelas tidak mungkin bisa Hak mungkin disediakan ilih sebagai camat terbaik N Bireuen epag Pidie akan dan kebijakan yang mun terakhir yang dinilai swa dan siswi Madrasah amatan Mutiara dengan si unjuk rasa ke Kantor reunuen yang mendapat anpa didampingi seorang mak sepanjang perjalanan reunuen ke Sigli dengan gga Kandepag). rasa, mereka tidak sabar dakan dilakukan oknum al Drs Rus, sehingga atas wan guru, kami terpaksa hari menjelang Hari Raya ma Kepala Kantor Depag in Puteh yang mendapat alaman kantor Kandepag Kamis (21/2). e Kandepag Pidie dengan cehan terhadap kebijakan ala, mereka satu persatu dipersilahkan berkumpul sempat dicatat Waspada ala uang dengan kepala ikit". iswa menuntut kepada Ors Rus segera dicopot dari Danyak sekali bertindak maikan SPP dari Rp 3.000 an ini sangat memberatkan S MAN Beureunuen. sudah di luar batas juga erhadap 12 orang siswa/i, dianya papan tulis secara ai, dan kepala sekolahnya ering di Banda Aceh. gan Kakandepag Pidie itu sekolah dinilai sangat ewan guru. karena kepala entang kemajuan sekolah olah katanya. Kakandepag) Pidie Drs H rs H Badruddin Puteh mpaikan pengunjuk rasa enuhi. Kecuali mengenai Rus yang harus mendapat vil Depag Nanggroe Aceh encopotan dan pergantian enang dari kakanwil Depag asiswa terhadap 12 siswa WASPADA 2002-2005 Masa Transisi Yang Krusial Peningkatan Daya Saing Merebut Pasar KETIKA gagasan seminar nasional akan digelar Kadin Aceh Timur, banyak pihak mencemooh dan meragukan manfaat yang bakal dipetik dalam acara tersebut. Namun tekad bulat pengurus khususnya ketuanya Sofyan Effendi, nampaknya sudah bulat. Pengurus kemudian menyusun rencana dan program kerjanya sekaligus melakukan pendekatan dengan berbagai elemen tokoh nasional, baik dari kalangan ekonom, pelaku bisnis maupun pengamat dan politisi. Guru Besar Universitas Indo- nesia Prof DR Anwar Nasution, mantan deputy senior Gubernur BI yang juga salah seorang ahli moneter di republik ini, semula telah menyatakan kesediaannya untuk tampil dalam forum semi- nar. Akan tetapi karena jadwal yang diberikan tidak mungkin bisa dipenuhinya, lalu Anwar me- nawarkan kepada Kadin bebera- pa nama pengamat ekonomi han- dal yang berprofesi sebagai pe- ngamat ekonomi makro dan inter- nasional. Akhirnya, kita memilih DR Sri Adiningsih dari UGM Yogya, kata Ketua Kadin Aceh Timur Sofyan Effendi. Dia menjelaskan alasan memilih Doktor Sri untuk mengisi acara ini karena analisis- nya cukup tajam terhadap kehi- dupan perekonomian Indonesia yang notabene merupakan dunia usaha kita sekarang ini. Itu arti- nya, tujuan dilaksanakan semi- nar tentu sangat relevan dengan harapan pengusaha. Sisi lain yang menjadi pertim- bangan Kadin hingga kemudian dia diundang sebagai salah se- orang narasumber, karena tim perekonomian Kabinet Megawati terutama di jajaran keuangan- nya, mulai didominir para eko- nom dari alumni Gajah Mada se- perti Kenkeu Boediono Anggito Abimayu dan stafnya Gunawan Sumodininggrat. "Kita ingin mengetahui para- digma apa yang akan ditawarkan dan dijalankan sekarang ini, di- bandingkan tim Ekuin zaman or- de baru yang telah sukses me- numbuhkan dan membesarkan konglomerasi meski belakangan hancur begitu krisis ekonomi me- landa Indonesia, tutur Sofyan sambil menyebutkan nama-nama seperti Wijoyo Nitisastro, Ali War- dhana dan Emil Salim yang ber- asal dari UI. Selanjutnya, Kadin Aceh Ti- mur melakukan sinergi dengan para pakar bidang ketatanegara- an dan politik sehingga kalau di- padu-padankan nanti, akan men- jadi suatu tim penyajian yang cu- kup handal karena narasumber tersebut cukup piawai di bidang- nya masing-masing. Pilihan Ka- din jatuh kepada DR Andi Alafian Mallaranggeng dan DR H Ahmad Farhan Hamid. Farham yang ju- ga ketua Fraksi Reformasi DPR- RI, dikenal sebagai konseptor otonomi khusus Nanggroe Aceh Darussalam. Nanggroe Aceh Darussalam SUPLEMEN Dari Seminar Nasional Kadin Aceh Timur: Jangan Jadi Penonton Tampilnya tiga pemakalah dalam seminar nasional Kadin itu, ternyata tidak mengecewa- kan dan saling melengkapi. DR Sri Adiningsih yang tampil sete- lah Wakil Bupati Aceh Timur Drs H Nabhani MBA menyampaikan refleksi implementasi otonomi khusus tersebut, memaparkan kondisi ekonomi global awal 2002 yang dihadang ancaman resesi LUAS hutan alam tropika In- donesia berdasarkan fungsinya yaitu 31 juta hektar sebagai hutan lindung, 19 juta hektar sebagai hutan yang dapat dikonversi dan rekreasi, 64 juta hektar sebagai hutan produksi, 30 juta hektar sebagai hutan konservasi. Jumlah seluruhnya 144 juta hektar (74 persen dari luas dara- tan Indonesia). Dari begitu luas nya kawasan hutan yang ada di Indonesia hanya 30 juta hektar yang dijadikan dan ditetapkan pemerintah sebagai hutan konser- vasi. Salah bentuk kawasan kon- servasi yang ada di Indonesia Ta- man Nasional yang berdasarkan UU No.5 tahun 1990 tentang kon servasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, Taman Nasio nal merupakan kawasan pelesta- rian alam yang mempunyai eko- sistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengeta- huan, pendidikan, menunjang budi- daya, pariwisata dan rekreasi. Ketika rehat kopi dan makan siang, diskusi-diskusi kecil ber- kembang di luar forum seminar. Wartawan Waspada yang ikut nimbrung dengan beberapa prak- tisi bisnis, nampak cukup serius membahas materi pemakalah. Mereka mengkhawatirkan prin- sip-prinsip yang tidak mengikat (non binding commitment) bisa sejalan dengan ketentuan WTO dan Deklarasi Bogor seperti prin- Doktor Sri menegaskan diber- lakukannya Asean Free Trade Assosiation (AFTA) hendaknya sip transparansi, intensif pe- selain pengaruh yang sama di da- lam negeri. Dampak lain adalah pemberlakuan mata uang Euro yang diprediksi suatu saat akan menjadi pesaing baru dalam pere- daran mata uang dunia. akan mampu menciptakan per- dagangan yang dinamis sekaligus bisa mendatangkan dampak per- tumbuhan yang progresif pada masing-masing negara. Menurut Sri Adiningsih, pem- berlakuan AFTA bagi Indonesia belum menjamin arus perda- gangan berikut berbagai transak- si dan interaksi di dalamnya, akan menguntungkan perekono- miannya. Alasan dia karena ma- salah krusial di dalam negeri be- lum bisa terselesaikan hingga saat ini. Doktor Sri Adiningsih pada kesempatan itu juga menukik ke masalah RRC yang telah mema- suki ajang World Trade Organi zation (WHO). Dengan masuknya China dalam organisasi tersebut, maka bertambah pula "pemain" baru dalam pangsa pasar raksasa baik sebagai produsen maupun sebagai konsumen produk antar negara yang diyakini bakal men- jadi pesaing baru dalam dunia perdagangan internasional. Menurut dia, dengan jumlah angka penduduk cukup besar yang sejalan dengan pertumbu- han industri yang cukup pesat pula, bagaimanapun akan mera- kit pertumbuhan ekonomi China yang bagai gurita melilit pesaing- pesaingnya. Ingat, lanjutnya, Chi- na merupakan negara industri baru yang turut menjadi penentu dalam APEC maupun GATT. Akankah Indonesia menjadi pe- nonton dalam merespon perkem- bangan ekonomi dunia itu. Na- mun yang perlu dicatat bahwa Indonesia telah ikut menanda- tangani dan meratifikasi berbagai kesempatan perdagangan seperti mengembangkan organisasi WTO dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1994. selain kondisi APBN yang defisit (berat), daya saing menurun di samping kepercayaan dunia yang belum pulih karena dampak resesi global. Sir Adiningsih dalam kaitan itu tidak memberikan solusi na- mun mengingatkan Indonesia yang masih berada dalam lilitan ekonomi domestik yang rapuh Waspada/Syahrul Karim Para peserta seminar tampak tekun menyimak makalah yan disampaikan nara sumber. nanaman perlakuan nasional dan lainnya. Jelas sekali Indonesia dan salahan berat menyangkut per- Asean akan menghadapi perma- saingan antara lain produk-pro- duk dalam negeri terhadap pro- duk negara import sesama anggo- ta, produk dalam negeri terhadap produk import non anggota, pro- duk-produk yang mencakup da- lam skema pleferensi tarifAFTA dengan produk-produk dari pasar global. Ini permasalahan yang belum bisa diselesaikan, katanya. Barangkali disinilah letak ke melut atau lingkaran setan mulai muncul ke permukaan sebagai- mana digambarkan Ketua Kadin Provinsi Nanggroe Aceh Darus- salam Dahlan Sulaiman SE. Me- nurut dia, sistem ekonomi yang masih terpusat pada birokrasi yang sangat lamban, menyebab- kan gerakan investasi dan dunia usaha ke Aceh masih terbatas. Selain itu, pengusaha masih ter- paku kepada bidang usaha terten- tu sehingga interaksi perdaga- ngan dengan pihak luar masih terbatas, baik volume maupun komoditinya. Demikian pula ma- sih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang diikuti ting- kat produktivitas dan kemam- puan daya saing. Dia minta agar upaya-upaya untuk mengembalikan resen- tralisasi melalui revisi Undang- Undang Nomor 22 Tahun 199 te- rus dilawan dan diberikan argu- men yang mendukung terseleng- garanya secara benar. Dalam kai- tan ini PP-nya juga perlu disem- purnakan, bukan dikebiri dan diganti dengan berbagai dalih alasan. Menyinggung tentang UU Tantangan lain yang harus dicermati adalah perkembangan dan hubungan ekonomi yang ku- rang menentu di samping persai- Tinggal Kenangan Ketua Fraksi Reformasi. RI DR H Ahmad Farhan Hamid MS lebih menitikbertakan ba- DR Ahmad Farhan Hamid, MS Sebagaimana diketahui bah- waAFTA dijadikan pasar Potret buram ekonomi Indo- nesia dengan inflasi 12,55 persen internasional yang intensitasnya pada tahun 2001 yang menggi- ngan di pasar internasional yang hasannya pada aspek pelaksana- No. 18 tahun 2001, Andi A Mal- dupkan kembali ternyata memi- an Bukan saja sesama negara berkembang tetapi juga antara negara-negara berkem- bang dengan negara industri baru serta negara maju, kata Dahlan Sulaiman. liki kendala tidak ada dermaga yang memadai berikut sarana bongkar muat. Pemerintah pusat lebih ditingkatkan agar dapat me- mupuk daya saing regional dalam menghadapi mitra internasional terutama terhadap negara-ne- gara yang telah membentuk blok- blok perdagangan seperti pasar tunggal Eropa, NAFTA dan EFTA. Sri menyebutkan dengan dimulainya AFTA tahun ini, ber- arti produk-produk tertentu yang memasuki negara Asean dapat dikurangi pungutannya (bea masuk) dengan tarif hanya 0 sam- pai 5 persen. rupiah serta cadangan devisa kotor ha- nya 28-29 miliar dolar, tentunya membuat banyak masyarakat skeptis. Apalagi kalau ditilik ma- salah dan tantangan di bidang keuangan negara dengan hutang- hutang yang menumpuk, restruk- turisasi perbankan dan koperasi belum selesai, maka terancam laranggeng mengajak masyara- kat Aceh supaya menerima dulu otonomi khusus. Ini milik anda semua yang dulu dirampas tahun 1957 dan hanya diberikan kulit tanpa isi, katanya. Kini saatnya masyarakat NAD mengisi dengan segenap implementasinya. Be- kerjalah sungguh-sungguh untuk kemaslahatan rakyat yang telah sekian lama terzalimi. Apa kah Anda setuju otonomi khusus, setuju referendum atau setuju merdeka, tentu sangat beragam. "Yang ada sekarang otonomi khu- sus, ambil dulu. Nanti secara esta- fet akan dievaluasi kembali untuk mengkaji ulang di mana letak kelemahannya," tegasnya. menjadi "pasien" baru BPPN. Masih Terpusat Birokrasi Ketidakstabian makro ter- sebut, hendaknya tidak pula me- ngharuskan Indonesia terlalu pe- simis kendati tim ekonomi Mega di bawah kendali Prof Dorojatun masih belum memperlihatkan hasilnya. Namun harus diingat, cukup tersedia untuk menata ujar Sri Adiningsih, waktu masih agar ke depan lebih baik. Walau- pun harapan nampak begitu me- ngkhawatirkan, katanya. Namun Indonesia harus memanfaatkan globalisasi melalui pola perda- gangan internasional selain mam- pu mengundang investasi asing serta penjadwalan pembayaran hutang luar negeri. Sektor perdagangan, industri dan investasi, menurut Sri, harus dikembalikan menjadi wewenang dan urusan daerah sesuai jiwa dan semangat UU Nomor 22 Ta- hun 1999. Sikap daerah bersaing dalam pasar global. Doktor Sri Adiningsih mengatakan apapun risikonya, daerah harus sudah mempersiapkan diri. Sesungguh- nya pelaksanaan otonomi daerah baru dimulai 1 Januari 2002, bu- kan 1 Januari 2001. Dia melihat masa transisi 2002-2005 adalah masa yang sangat krusial di mana peningkatan daya saing tinggi atau dengan kata lain memiliki perlombaan dalam merebut ke- sempatan atau laba (competitive adventage). Nah, faktor positif apakah yang dimiliki Aceh Timur? Menu- rut ekonom lulusan Illionis Uni- Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang terdapat di dua propinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumater Utara, untuk melindungi dan mempertahanan keberadaannya, maka awal mulanya diperkenal kan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan No.227/ Kpts-II/1995 tahun 1995 yang kemudian dikuatkan dengan Keputusan Presiden RI (Keppres) No.33 tahun 1998 tanggal 28 Feb- ruari 1998 tentang pengelolaan KEL meliputi areal seluar lebih kurang 2,5 juta hektar. Luas kawasan itu terdapat pada 11 kabupaten yaitu 7 kabu- paten di NAD (Aceh Barat luas- nya 203.172,80 hektar, Aceh Sela- tan luasnya 513.679,22 hektar, Aceh Tengah luasnya 221.755,06 hektar, Aceh Tenggara luasnya 807.725,56 hektar, Aceh Timur luasnya 384.156,46 hektar, Aceh Utara 23.169,50 hektar, Aceh Singkil luasnya 63.954,00 hektar) versity Amerika Serikat ini, dae- rah yang dipimpin Drs H Azman Usmanuddin MM ini mempunyai kawasan transit darat Aceh yang cukup kaya dengan sumber alam nya. Selain itu Aceh Timur juga kini menjadi daerah IMT-GT (In- donesia, Malaysia, Thailand-Gol- den Triangle). Bagaimana me- manfaatkan faktor tersebut. serta empat kabupaten di Sumut (Dairi luasnya 38.928,58 hektar, Deli Serdang luasnya 6.179,16 hektar, Langkat luasnya 259. 614,93 hektar, Karo luasnya 48. 317,50 hektar). Angka ini didapat berdasarkan perhitungan hasil aplikasi GIS dengan interprestasi citra satelit. Selain TNGL didalam KEL juga terdapat suaka margasatwa, hutan lindung, cagar alam, kawa- san budidaya dan lainnya. KEL terdiri dari zona inti yaitu TNGL dan suaka margasatwa Singkil serta zona penyangga (buffer zo- ne). Zona penyangga KEL memi liki peran sangat penting baik sebagai penunjang pelestarian zona inti maupun bagi pemenu- han kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat setempat. KEL merupakan kawasan konservasi yang harus dilindungi dan dipertahankan keberadaan- nya dari tekanan yang beberapa dekade terakhir terus meningkat. Tekanan itu seperti penebangan Konsekuensinya, menurut to- koh pengusaha Aceh itu, para investor luar negeri ekstra hati- hati dalam melaksanakan eks- pansi usaha. Dia juga mengata- kan kemajuan teknologi industri berkembang lebih cepat di Mala- ysia dan Thailand dalam mengi- kuti negara-negara maju sehing- ga memungkinkan kedua negara Asean tersebut melakukan pro- duksi secara efisien. Tidak ayal lagi, industri dengan teknologi maju cenderung merupakan in- dustri padat modal dan padat informasi sehingga tenaga kerja yang bersaing khususnya di Pro- vinsi NAD yang merupakan salah satu kemudahan, tidak lagi men- jadi keuntungan. Dahlan juga memberikan contoh kongkrit lain produk ma- nufaktur yang dihasilkan Indo- nesia umumnya, sama dengan yang dihasilkan Malaysia dan Thailand dengan mutu yang lebih baik dan harga bersaing. Menu- rutnya, penguasaan informasi pengusaha Aceh masih lemah ka- rena mereka rata-rata dari golo- ngan menengah dan kecil. Dan yang paling banyak kendala di- hadapi pengusaha Aceh adalah bunga bank yag sangat tinggi selain prosedur yang ketat se- hingga menyebabkan pengusaha Aceh berada pada posisi lemah yang pada akhirnya terpaksa menjalin usaha patungan dengan luar negeri. dari berbagai lapisan pengusaha setiap harinya. Pihak bank juga melakukan berbagai transfer dan transaksi dengan mitra dagang dan usaha ke luar daerah. Apa yang mereka kembalikan ke Aceh dalam rangka pemberian modal pemerintah maupun swas- ta masih eksis untuk memikirkan dengan rasa tanggungjawab ter- hadap berbagai kemungkinan yang akan timbul kalau terus- menerus kondisi perbankan se- perti ini dan akibatnya tentu bagi dunia usaha, tambahnya. Bank Balum Bersahabat Menanggapi bunga bank yang masih tinggi dan prosedur yang ketat sehingga menempat- kan pengusaha pada posisi yang lemah untuk merespon tuntutan dunia usaha itu, dosen STIM Pase Langse Nazarina SE mengomen- tari hal itu sebagai akibat sistem perbankan kita yang belum begi- tu merakyat. Artinya, banyak ke- inginan rakyat yang belum bisa dipenuhi pihak bank dengan ala- san berbagai prosedur yang kaku. Akibat sistem perbankan yang belum seperti diharapkan, banyak pengusaha belum mampu memenuhi kewajiban seperti terjadinya kredit macet. Pendapat senada diakui pengusaha per- kebunan Aceh Timur Ir Irawati. Dia menyebutkan Malaysia de- ngan modal MoU saja sudah da- pat dijadikan jaminan kredit. Se- lain itu, produsen perbankan tidak berbelit-belit, bunga bank paling tinggi 9 persen pertahun dengan masa pengurusan pal- ing lama satu minggu. Sementara di Aceh (juga Indonesia pada umumnya), bunga bank untuk pengusaha kecil saja bisa menca- pai 23 persen dengan masa pe- ngurusan 3 sampai 6 bulan. Pihak bank harus menyadari perbedaan yang mencolok terse- but, kata Sofyan Effendi kepada Waspada. Ketua Kadin Aceh Ti- mur yang melihat bank-bank yang beroperasi di Nanggroe Aceh Darussalam telah menyedot mili- aran rupiah dana yang berasal Apakah dengan tersedianya modal yang cukup nanti melalui alokasi dana otonomi khusus, akan bisa dibangun berbagai sa- rana dan prasarana yang dibu- tuhkan, kelihatan belum ada yang bisa menjamin, kata Sofyan yang memberi contoh pelabuhan bebas Sabang yang telah dihi- Mewujudkan Konservasi Yang Bertumpu Pada Masyarakat Di KEL Masyarakat lokal ini harus diberdayakan dan diberi penyulu- han mengenai pentingnya kebera- daan KEL bagi kehidupan. Hutan KEL selain sebagai daerah tang- kapan air karena beberapa su- Menurut dia, kalau sektor pe- ngusaha tidak bergerak maka dampaknya sangat mengerikan. Lihat jumlah pengangguran yang terus membengkak, meningkat- nya jumlah rakyat miskin selain tingkat upah yang masih rendah serta semakin merosotnya penda- patan perkapita rakyat. Pendapat Sofyan dibenarkan Direktur Ek- sekutif Kadin yang juga mantan Ketua Bappeda Aceh Timur HA Munirnur SE serta mantan Re- daktur Eksekutif Warta Kadin Sumut H Syaed Usman Abbas SE. pembuatan qanun (perda). Dia berharap diversifikasi kekuasaan secara vertikal menjadikan Aceh sebagai uji coba "demokrasi" pal- ing radikal yang pernah terjadi di Indonesia. Dalam bahasa poli- tik, kata Farhan, Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai kekua- saan paling luas untuk mengekse- kusi kekuasaannya bagi kepenti- ngan rakyat melalui tangan-ta- ngan wakil rakyat di DPRD se- tempat. Secara teoritis berdasarkan pengalihan kewenangan dalam beberapa bidang pemerintah, Aceh mempunyai potensi yang sangat menguntungkan karena dekat dengan rakyat dan secara sosial lebih mengenal masyara- katnya sehingga dapat bekerja lebih demokratis. Sementara tentang keberada- an ekonominya, Farhan memberi contoh buruk ekonomi sentralis- tik yang terjadi di Aceh selama 40 tahun terkahir. Memang dia- kuinya, pada era 50-an hingga akhir 60-an, pelaku ekonomi dari Aceh cukup banyak, malah ada yang menjadi pedagang regional hingga sampai menguasai pangsa pasar di luar Aceh seperti Sumut, Riau dan Malaysia. Mereka menjadi eksportir dengan basis Pulau Pinang dan Singapura. Sekarang kondisi "masa jaya" itu sudah berbalik dan hampir lumpuh sama sekali. Pelabuhan ekspor yang dulu amat dibanggakan seperti Kuala Langsa, Lhokseumawe, Ulee Lheu dan Meulaboh, kini hanya tinggal kenangan. Hampir tak ada lagi eksportir yang berbasis di Aceh pada waktu sekarang, papar Farhan Hamid gamblang. Melihat perkembangan yang mulai memprihatinkan itu, Far- han memita supaya negara (pe- merintah) tidak terlalu campur tangan dan memasuki wilayah swasta seperti membeli kebun yang dilakukan pemerintah Ka- bupaten Aceh Timur. Menurut ketua F-Reformasi DPR-RI itu, cara yang ditempuh Pemkab Aceh Timur tersebut jelas tidak mem- beri ruang kompetisi bagi dunia usaha. Sementara konsep pemba- ngunan kebun itu sendiri, tidak ditopang dengan suatu semangat kewiraswastaan yang jelas ter- utama dukungan manajemen mo- dern. "Ini suatu kolaborasi yang masih perlu dipertanyakan azas manfaatnya," kritisnya keras. Farhan ketika itu langsung memberi alternatif supaya peme- rintah mulai dari jenjang atas hingga ke lapisan bawah hanya berdiri pada sisi ekonomi dan ke- uangan publik yang dinamika ter- gantung dari perkembangan swasta. Yang penting dilakukan sekarang, tandas Farhan lebih lanjut, adalah menyepakati batas damarkasi domain NAD dengan domain swasta. Karena itu peme- rintah NAD perlu didorong untuk segera menuju ke sistem ekonomi modern terutama dalam membe- rikan ruang gerak yang memadai bagi pasar dan sektor swasta. Bagai Bintang Sinetron Pengamat politik DR Andi Alafian Mallaranggeng yang tam- liar, perambahan hutan, pemuki- ngai besar mengalir dari kawasan man dan pembukaan lahan yang ini, juga berfungsi sebagai pendu- intinya merusak KEL. Untuk bisa kung pertanian dan perikanan, mempertahankan KEL mustahil sumber hasil hutan non kayu, ob- bisa dilakukan tanpa peran serta yek penelitian dan wisata ekologi, masyarakat lokal yang tinggal habitat bagi berbagai spesies ha- di dalam dan di sekitar kawasan. yati dan juga sebagai sumber plas- Karena mereka ini lebih tahu me- manutfah. ngenai situasi dan kondisi riil di sekitar tempat tinggal mereka. Kearifan lokal masyarakat di sekitar KEL mengelola lahan hutan sudah banyak yang berha- sil, walau tidak semua kearifan lokal itu berdampak positif. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam bidang kon- servasi di dunia sekarang ini be- lum bisa menjamin kelestarian suatu kawasan yang dikelola tan- pa melibatkan masyarakat lokal di sekitar kawasan. pil kemudian dielu-elukan bagai layaknya seorang bintang sine- tron. Selama ini Andi hanya di- kenal lewat layar kaca oleh pe- ngusaha Aceh Timur. Tiba-tiba saja sudah muncul di depan mere- ka mengisi acara seminar nasio- nal yang digelar di Pertamina Rantau Kualasimpang. Karena- nya, bukan mustahil banyak di antara para peserta yang meng- ajak foto bareng termasuk pengu- rus Kadin setempat. Pengamat politik yang terke- san santai dan murah senyum ini memang sangat menguasai bidangnya. Dia mengangkat ma- salah Aceh sekaligus melayani berbagai pertanyaan yang nyaris sempurna dengan perkembangan yang diinginkan masyarakat Se- rambi Mekkah yang belakangan ini mulai memperlihatkan kon- dusif. Target utama penyuluh harus mampu menumbuhkan kesada- ran masyarakat akan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan- nya dan menjadikannya sebagian dari kebutuhan pokok hidupnya. Peran serta rakyat dapat berupa perorangan dan kelompok masya- rakat baik yang terorganisasi maupun tidak. Agar rakyat dapat berperan serta secara aktif dalam kegiatan konservasi sumber daya alam ha- yati dan ekosistemnya maka mela- lui kegiatan penyuluhan peme- rintah perlu mengarahkan dan menggerakan masyarakat dengan mengikutsertakan kelompok kecil dari masyarakat yang ada di da- lam maupun di sekitar KEL dan Butuh Pelayanan Satu Atap Ketua Kadin Aceh Timur Sof- yan Effendi kepada Waspada di kantornya mengatakan Selasa (19/2), untuk memenuhi harapan semua pihak setelah melihat an- tusias peserta seminar yang di- kaitkan dengan saran-saran Bu- pati Aceh Timur, maka Kadin akan membentuk tim kecil guna merumuskan kembali rekomen- dasi penataan kembali perekono- mian rakyat dan dunia usaha. Bahan-bahan yang ditawar- kan pakar berikut saran yang di- sampaikan peserta seminar, akan dijadikan input yang sangat ber- harga. Input tersebut selanjutnya akan diproses menjadi output yang mudah dilaksanakan di la- pangan. Harapan Kadin kepada Pemprov maupun Pemkab dan Pemko Langsa supaya segera menata kembali sarana dan pra- sarana yang dibutuhkan dunia usaha seperti izin dan pola pela- yanannya. Sofyan menyebutkan model pelayanan satu atap dan praktis selain tidak terlalu birokratis serta tepat waktu, kini sangat dibutuhkan dunia usaha. Kalau situasi keamanan semakin kon- dusif tentu mitra kami dari luar daerah dan luar negeri termasuk mancanegara, telah menyatakan minatnya untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Aceh Timur. Dari catatan dan korespon- densi yang ada di kantor Kadin, menunjukan berbagai perusa- haan yang berbasis di Singapura, Hongkong, China, Timur Tengah dan Uni Eropa telah meminta ber- bagai informasi yang di dalamnya juga turut menawarkan fasilitas. Tinggal lagi apakah kita siap atau tidak, tuturnya. Sofyan Effendi tidak menam- pik dalam banyak hal Aceh Timur belum siap baik pengusaha mau- pun pemerintah setempat. Pela- buhan Kuala Langsa yang kita harapkan menjadi entry point bagi arus barang dan jasa, nam- paknya baru sebatas gagasan dan rencana yang entah kapan bisa terwujud. juga perlu ditanamkan pengertian dan motivasi tentang konservasi sejak dini. Selama ini makna konservasi telah diinterpretasikan secara se- pihak oleh pemerintah. Konserva- si menurut pemerintah lebih me- mentingkan aspek perlindungan yang hanya merupakan bagian dari tiga butir strategi konservasi dunia yang sudah diadopsi dan diterima oleh pemerintah Indo- nesia. Ketiga butir strategi konser- vasi dunia itu perlindungan sis- tem penyangga kehidupan, pe- ngawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta eko- sistemnya serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Akibat dari interpretasi kon- servasi secara sepihak oleh peme- rintah telah menyebabkan ter- jadinya konflik di lapangan yaitu konflik antara pengelola kawasan konservasi dengan masyarakat lokal yang tinggal di dalam atau di sekitar kawasan konservasi. Hery Joenaedial Azmy DR Sri Adiningsih PDAM Tirta Agara Blangke- jeren bagian dari PDAM Tirta Aceh Tenggara mengalami ber- bagai tantangan dan hambatan dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada para pelang- gan. Melihat dari sumber air yang ada, daerah ini memiliki sumber air bersih, artinya bukan masalah sulitnya sumber air, tetapi mana- jemen yang diterapkan berikut kesungguhan pihak pengelola masih perlu mendapat perhatian serius. Blangkejeren yang bakal akan menjadi ibukota Kabupaten Gayo Lues yang akan disahkan DPR-RI tanggal 7 Maret 2002 mendatang saat ini memiliki dua buah sumber air bersih, pertama bersumber dari Aih Sejuk dengan debit 30 liter permenit dan ber- sumber dari daerah Kong. Untuk sumber air Aih Sejuk mampu me- nyuplai pelanggan di kota Blang- kejeren dan sejumlah desa terde- kat, sementara untuk sumber dari Kong yang debitnya sepertiga dari Aih Sejuk diperuntukan bagi daerah Kampung Jawa, Blower dan sebagian di daerah termi- nal. 4041 14-0-47 Dari kedua sumber air itu, masing-masing memiliki perma- salahan yang signifikan. Sumber air dari Aih Sejuk dengan pelang- gan yang ada hampir 30 persen saja memiliki meteran, selebih- PADA era globalisasi infor- masi dan teknologi tinggi, pera- nan lembaga pendidikan akan sangat menentukan bagi kema- juan serta perkembangan suatu daerah ke depan. Upaya meng- eksploitasi segala potensi sumber daya alam, baik yang masih ter- simpan dan tertutup rapat di pe- rut bumi ataupun yang terdapat dipermukaan takkan dapat dila- kukan dengan maksimal apabila tidak ditangani oleh orang orang yang memiliki ataupun mengua- sai ilmu dan teknologi. Hal tersebut diungkapkan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Modern Shalahuddin, Blangke- jeren, Aceh Tenggara Drs.H.M. Idris Darga di hadapan para san- tri dan pimpinan, staf serta dewan guru pada suatu ceramah di rua- ng Serba Guna pondok Pesantren itu baru baru ini. SENIN, 25 FEBRUARI 2001 PDAM Tirta Agara-Blangkejeren Dan Permasalahannya AIR bersih merupakan hal yang klasik untuk dibicarakan. Air kebutuhan hidup umat ma- nusia, karenanya air selalu men- jadi bahan perbincangan di se- mua lapisan, untuk itu pula air dijadikan komoditas yang me- nyimpan nilai ekonomis tinggi, mulai dari penjualan air hasil pro- duk penyulingan yang telah dike- mas sampai bagaimana air dijadi- kan salah satu komoditi yang dikelola melalui sebuah badan "Perusahaan Daerah Air Minum" untuk konsumsi masyarakat ru- mah tangga. Namun untuk se- buah badan semacam PDAM di- hadapkan kepada berbagai tan- tangan, seolah bagaikan merajut benang kusut. Perkembangan ilmu dan tek- nologi, kata Drs HM Idris Darga, akan memberi warna amat pen- ting bagi globalisasi informasi, seperti halnya di bidang pers yang telah membawa perubahan amat mendasar terhadap arus masuk- nya informasi di tengah tengah masyarakat. Melalui media massa seperti surat kabar dan majalah, televisi termasuk jaringan internet, bila dimanfaat secara baik, akan da- pat membantu menumbuhkan kecerdasan dan mengembangkan pola pikir ke arah yang positif. Namun sebaliknya, apabila sara- na komunikasi tersebut disalah- gunakan, akan membawa mala petaka atau membawa kerusa- kan moral dan kehancuran bagi generasi penerus bangsa. DR Andi A Mallaranggeng dalam hal ini Dephub dan BUMN tidak pernah serius memasukan program tersebut sebagai skala prioritas pembangunannya. nya pelanggan leluasa menghi- dupkan airnya. Pipa induk dan jaringan mengalami tingkat keru- sakan lebih kurang 25 persen, kerusakan paling mencolok ter- jadi pada terminal akhir pipa in- duk, diposisi itu air leluasa ter- buang. Yang paling mengganggu pendistribuan air, manakala ter- jadi penambahan jaringan ratu- san meter di luar sepengetahuan pihak PDAM, sehingga sulit memprediksikan debit air dari selama ini terpakai. Jaringan pipa induk dari sumber Aih Sejuk memiliki kera- wanan akan longsor, terutama di daerah Empan atau sepanjang lebih kurang lima kilometer. Di daerah ini hampir setiap musim penghujan terjadi longsor yang berakibat pipa induk terbawa longsor dan rusak. Dari debit yang ada menurut wakil Direktur PDAM Tirta Agara, Drs Syaiful, daerah Blangkejeren dengan jum- lah pelanggan mencapai 1.100 tidak akan kesulitan air bersih, namun diakui intern PDAM da- lam memenej pengaturan air di- rasakan masih kurang, dan ke depan hal itu akan terus diefek- tifkan. Sementara sumber air bersih dari Kong yang "katanya" layak minum permasalahannya amat mendasar. Sumber air langsung dikonsumsi dari aliran sungai sa- wah penduduk, jika terjadi hujan air akan berlumpur dan jika ke- marau debit airnya sedikit dan tidak jarang air membawa koto- ran hewan penduduk. Sementara pipa induk yang dipakai sejak tahun 70-an mengalami kerusa- kan cukup parah, diperkirakan hampir 20 batang pipa untuk in- duk terpaksa ditukar, termasuk bak penampungan yang beruku- ran 7 x 7 meter tidak dapat di- manfaatkan lagi, artinya memer- lukan upaya perbaikan. 11 Pelanggan dari sumber Kong mulai satu tahun terakhir nyaris tanpa pelayanan pihak PDAM, jika terjadi kerusakan, penyum- batan dan perbaikan tali air ke rumah-rumah pelanggan lang- Sofyan Effendi Maka jadilah pelabuhan di Aceh seperti yang kita lihat sekarang Syahrul Karim ini. sung dikerjakan oleh masyarakat sendiri, pada gilirannya juga pe- langgan tidak ogah melunasi re- keningnya. Dalam kesempatan sosia- lisasi air bersih antara pihak PDAM dengan pelanggan, Senin (18/2) di Bale Musara Blangke- jeren, Wakil Direktur PDAM Tir- ta Agara, Drs Syaiful mengakui berbagai kelemahan manajemen pihak PDAM, namun dalam ke- sempatan itu masyarakat se- pendapat untuk tidak saling me- nyalahkan, tetapi harus dicarikan solusi "kenapa salah". Diakui ke depan dalam usaha pelayanan terbaiknya PDAM memerlukan alokasi dana besar untuk memperbaiki jaringan dan manajemen. Untuk alokasi dana PDAM bersama masyarakat se- cara serius mengharapkan pihak DPRD II Aceh Tenggara segera turun ke lapangan sekaligus me- nerima laporan PDAM dan ma- syarakat, sehingga dalam ang- garan tahun 2002 mendatang, keluhan dari masyarakat pela- nggan air minum dapat teratasi. Camat Blangkejeren, Drs Syahrizal Umri dalam kesempa- tan sosialisasi air bersih di Bale Musara itu mengaku telah me- ngusulkan permasalahan PDAM Tirta Agara Blangkejeren dirapat Rakorbang tahun 1998 silam, namun sampai akhir tahun ang- garan 2001 belum ada realisa- sinya. Pesantren Shaladdin Harapkan Lulusannya Membangun Gayo Lues Dalam hal ini, generasi yang tidak memiliki landasan ilmu yang kuat tanpa pula dibarengi kekuatan iman maka ketaqwaan- lah akan dijadikan sasaran ke- hancuran sebagai akibat dari per- kembangan dan pertumbuhan informasi global itu. HM Idris Darga mengingat- kan, apabila kerusakan dan ke- huncaran melanda suatu gene- rasi maka akan berakibat sangat buruk terhadap perkembangan pembangunan suatu bangsa dan negara ke depan, tanpa terkecuali wilayah Gayo Lues yang Insya Allah dalam waktu dekat akan menjadi satu kabupaten yaitu Kabupaten Gayo Lues di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk itu, daerah ini sangat membutuhkan generasi generasi yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki ke- kuatan iman dan ketaqwaan ke- pada Allah SWT. Sebab, dengan penguasaan IPTEK dan IMTAK seseorang diharapkan dapat me- laksanakan tugasnya dengan baik dan sempurna dan senantia- sa mampu berjalan di atas rel yang telah digariskan. Pondek Pesantren Modern Shalahuddiin, kata pimpinannya itu, akan tampil sebagai satu sa- tunya lembaga pendidikan Islam di kabupaten Gayo Lues nantinya karena diharapkan mampu men- didik dan melahirkan santri-san- tri yang memiliki ilmu dan tek- nologi dengan didasari kekuatan Pencipta. Bahkan, kata HM Idris iman dan taqwa kepada Sang Darga, pondok pesantren modern ini akan tampil nantinya menjadi peru hu penyalamat dikala arus Kalkulasi pihak PDAM Tirta Agara, untuk memperbaiki sa- luran, bak penampung, pembua- tan irigasi dari sumebr Kong, penambahan jaringan memerlu- kan dana miliaran rupiah. Kare- nanya dibutuhkan iktikad dan kesungguhan pihak legislatif dan eksekutif dalam merealisasikan permasalan tersebut. Pada bagi- an akhir pelanggan berharap ha- sil sosialisasi dan usulan ma- syarakat tidak hanya tinggal di atas keras, sebab betapa perma- salahan itu merupakan hajat hi- dup dan kebutuhan mendasar masyarakat. Buninyamin S gelombang globalisasi informasi dan perdagangan bebas akan melanda sendi sendi kehidupan dan moral masyarakat. Alangkah beruntunglah bagi para santri yang saat ini belajar di Pondok Pesantren Modern Sha- lahuddiin karena perkembangan zaman ke depan akan sangat membutuhkan orang orang yang memiliki keterpaduan antara ilmu pengetahuan umum, teknologi dan pengetahuan keagamaan. Pada kesempatan itu dia se- bagai pimpinan yayasan berjanji, akan berupaya semaksimalnya untuk melakukan berbagai per- baikan terutama menyangkut pe- ningkat mutu pesantren sejalan dengan akan diresmikannya dae- rah itu sebagai Kabupaten Gayo Lues. Bukan cuma itu, Idris Dar- ga berjanji akan melengkapi sega- la sesuatu yang berhubungan dengan kelancaran proses belajar mengajar. Ketenangan dan ke- nyamanan bagi seluruh penghuni pondok pesantren demikian juga, akan terus dibenahi dengan se- baik mungkin. Dia mencontohkan masalah air yang selama ini ma- sih menjadi masalah, kini sudah berhasil diatasi sehingga para santri tidak kekurangan air lagi. Ada suatu prestasi nyata dan membanggakan dicatat pondok pesantren ini, yaitu pengiriman tiga santri berprestasi tahun lalu untuk melanjutkan study mereka ke salah salah satu perguruan tinggi negeri di Medan untuk pro- gram S-I dengan biaya dari yaya- berjanji, juga akan dilakukan hal san. Tahun depan, pihak yayasan serupa dengan mengirimkan lu- lusan terbaik. (Aye) 2cm Color Rendition Chart