Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-03-18
Halaman: 11

Konten


an ungkaran akin ngetop. Mungkin unia sering mendengar, dinya peperangan, baik menakutkan, karena di indasan, penjagalan an untuk menaklukkan ana-mana, baik harta anusiaan. ng tanpa mengerahkan -saling menggertak- ra-cara ekonomi untuk dan lain sebagainya. a makro berarti usaha atau musuh dengan pas kemaksiatan dan siat dan kemaksiatan, buh dengan suburnya. u berlangsung terang- Ini adalah amat ironis. lah musuh yang sangat a dan negara. Maksiat sia diartikan dengan Allah SWT, perbuatan maksiat (ma'shiyat), di va durhaka (melanggar n mungkar; perbuatan mikian, secara umum nyai pengertian sama arena mengakibatkan gatif di tengah-tengah Sumaharja Ritonga Krung bakar intu rumah toko (Ruko) di i hari terbakar, kerugian lkifli Usman didampingi at dikonfirmasi Waspada Setelah didata kerugian tara asal api belum jelas rumah tetangga. ane Aceh Utara itu sudah ar adalah Sofyan toko obat, I Jafar, Zulkifli Taqub, an Kantor Pelayanan Air n Waspada semua isi toko ebab musibah itu terjadi at dihubungi Waspada a telah mendata secara sambil membuat laporan dilaporkan pada bupati tik 31 Pejabat kil H Makmursyah Putra V, Sabtu (16/3) di gedung marap kepada kepala dinas ih ditingkatkan, sekaligus mal masing-masing dinas yang baru terbentuk, jung tombak peningkatan upaten Aceh Singkil. dilantik masing-masing: pala Dinas kebudayaan, Pj Kadis Kimpraswil, Ir b, Drs Hermanto sebagai ai Plt kadis Perindustrian Wakil Kadis Kimpraswil, wil, Drs Islan Fajri sebagai an, Darman sebagai Kasi angan KIPP, Abd Guntur apan Dinas Kimpraswil, inas Kimpraswil, Satudin inas Kimpraswil, Damhuri Cut Khairana sebagai Pj kan. ai Plt Kabag TU Dinas asubdin Pengembangan tah SE sebagai Plt Kabag gai Plt kasubag Produksi asubag Keuangan Dinas asi Perumahan Wilayah I Pemeliharaan Jalan dan Yusliani Berutu masing- mis Kasi Jalan dan Kasubag Akbar r Hujan 0 peserta pawai akbar abang diguyur hujan lebat diri murid SD/Min, SLTP/ pangan Yus Sudarso untuk ipimpin Zulkifli dan sebagai H Sofyan Haroen. a dalam momentum tahun baru, menjauhi segala sifat ara kaffah. Kota Sabang, namun tidak ang diiringi musik nasyid badar. Pawai akbar yang an A Majid Ibrahim, Jalan Surapati, dan kembali di ang. memperingati tahun baru jamaah dilanjutkan dengan Usai Sholat Isya dilanjutkan mpaikan AL Ustadt Tgk Drs Hendaknya Soroti a Di Banda Aceh swa hendaknya menyoroti siswa di Banda Aceh. Karena, m kepanitiaan tersebut akan dikeluarkan masih WASPADA MEREBAKNYA isu suap penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dituding kepada Sekdakab Aceh Tenggara Ir H Sopan Sebayang, sebagaimana diungkapkan oleh dua anggota dewan setempat yakni Jamidin Hamdani BA dari Fraksi Partai Golkar dan Muslim Ayub SH dari PAN, sebagaimana yang telah disiarkan media massa, kiranya perlu ditindaklanjuti dengan menempuh upaya hukum. Isu Suap CPNS Di Aceh Tenggara Perlu Tindaklanjut Upaya Hukum jelas tahu kebenaran dari persoalan yang mencuat. kearifan yang dimiliki Drs H Ar- men Deksy menyatakan Jamidin Hamdani harus dapat membukti- kan secara hukum isu suap yang dilontarkannya kepada pejabat Sekdakab Agara itu. Dan bila tidak dapat dibuktikan, selaku Ketua DPD II Golkar Agara dirinya akan mengajukan pe- recallan Jamidin dari ke- anggotaan DPRD II Agara yang disampaikan nantinya melalui Ketua DPRD setempat H Umuruddin Desky S.Sos. Satu hal yang menjadi per- tanyaan dibenak penulis, bila be- nar anggota dewan ini memiliki bukti otentik terjadi kebocoran soal, kenapa baru saat ini di- ungkap, apakah demikian cero- bohnya Kapolres AKBP Drs Al- fons Toluhula di hadapan peserta ujian saat seleksi, menyatakan pihaknya menjamin tidak terjadi ke- bocoran pada soal yang akan dibagi- kan kepada peserta ujian CPNS. Kembali timbul pertanyaan ada apa di balik ini, jangan-jangan ada benarnya apa yang diobrol- kan oleh sebagian masyarakat di warung kopi, munculnya "riak" penerimaan PNS ini, karena ada kerabat yang bersangkutan yang tidak lulus. Disebut-sebut sesuai teleks gubernur pada tanggal 25 Februari 2002 nama PNS yang lulus telah ditentukan di tingkat kabupaten, dan mengetahui kerabatnya tidak lulus. jabatan yang diemban sembari mengatasnamakan aspirasi rak- yat. Kalau memang aspirasi rak- yat kenapa saat ini berteriak, kenapa bukan saat ujian yang disebut ditemukan bukti kebocor- an soal? Atau saat itu ada pertim- bangan dan peluang kerabat yang diurus bakal lulus ? Apakah hal seperti ini aspirasi rakyat, ironis. Agar rakyat tidak berpra- sangka buruk dan menghargai segala ucapan yang diungkap lewat koran oleh para pejabat teras ini, alangkah bijaksananya selaku anggota dewan Jamidin Hamdani melalui lembaganya DPRD Aceh Tenggara, memang- gil Sekda Ir Sopan Sebayang untuk meminta penjelasannya, sehingga segala sesuatunya berjalan sesuai mekanisme tidak sebagaimana yang terjadi saat ini "memvonis bak seorang hakim", sebaliknya Ir Sopan Sebayang selaku orang yang dituding, tidak cukup hanya menyatakan sumpah lewat media massa dirinya tidak melakukan Terangkatnya ke permukaan isu suap terhadap diri Ir Sopan Sebayang, selaku ketua panitia, sebagaimana ucapan Jamidin Hamdani BA, telah menjadi per- bincangan hangat di tengah- tengah masyarakat. Tak pelak H Sopan Sebayang yang merasa dituding, buru-buru menyatakan diri bersih bersumpah tak menerima suap sesen pun dan meminta nama baiknya dikla- rifikasi. SETELAH Syariat Islam 1 Januari 2002 diberlakukan, pe- merintah Nanggroe Aceh Darus- salam (NAD) kembali mengins- trusikan para bupati/walikota untuk mengadakan kawasan "wajib" menutup aurat bagi laki- laki dan perempuan di provinsi itu. Untuk tahap pertama, kawa- san tertib busana muslimah itu hanya diterapkan di kota-kota semua kabupaten/kotamadya di seluruh Nanggroe Aceh, dan mulai berlaku 1 Muharram 1423 H atau pada 15 Maret tahun 2002. Sekretaris daerah Provinsi Nanggroe Aceh, Thanthawi Ishaq di Banda Aceh menjelaskan bah- wa pemberlakukan kawasan "wa- jib" menutup aurat itu diterapkan sesuai dengan semangat Undang- Undang Nomor 44/1999 tentang pengisian tiga keistimewaan Aceh. 1. kat Aceh Singkul H.Syafril asir dan Jaminuddin dari muda Anti Korupsi) tentang Singkil kepada mahasiswa cual, hendaknya mahasiswa bantuan dari Pemkab Aceh angnya Kamis (14/3). singkat Pemda Aceh Singkil tra telah menucurkan dana u terbagi dalam APBD 2000 p50 juta, APBD 201 untuk ovasi asrama putra di Banda Hana yang sampai sekarang mda begitu memperhatikan ja langsung. Dan kalaukalau ti kasus ini karena berkaitan jelaskan lagi, asrama tersebut asiswa berdomisili di Aceh gimbau agar para mahasiswa Siswa di Aceh yang mencoba aksi unjuk rasa meminta murutnya hal itu wajar dalam menggarisbawahi jalan dia- Dakan jalan terbaik dalam tapi hendaknya tidak hanya buat program-program untuk 45) Mencermati persoalan suap penerimaan PNS jauh hari sebelum dilaksanakan penyaringan, penulis telah menyampaikan pesan moral di harian Waspada, namun kenya- taan persoalan yang penulis wan- ti-wanti sejak awal, sepekan ini Aceh Berlakukan Kawasan Wajib Tutup Aurat orang pejabat pada Biro Agama dan Ksietimewaan Aceh Sekda Provinsi NAD, Hamdan Saym- suddin mengatakan mereka yang melanggar instruksi tersebut hanya dikenai sanski tidak boleh melewati kawasan terlarang itu. Instruksi itu kini terlihat su- dah berjalan dan semua papan nama kantor pemerintah telah dilengkapi tulisan hurup Arab- Melayu. Pada sejumlah rambu- rambu lalu-lintas terlihat juga diikuti dengan tulisan Arab. LANGSA (Waspada): Ketua DPRD Aceh Timur DR T Yusni mengajak masyarakat Tamiang untuk terus menjalin kekom- pakan di bawah payung wadah persatuan yang lebih kokoh se- hingga tidak mudah terpancing bahkan terpecah jika terimbas isu provokasi yang mungkin saja muncul tanpa terduga dalam ma- syarakat. dengan menyebutkan aspirasi masyarakat diangkat ke per- mukaan oleh Jamidin Hamdani, sehingga perlu dikritisi per- masalahan ini. Menurut Tengku Tam, demi- kian sapaan akrab pimpinan de- wan itu, kekompakan merupakan wujud keberhasilan dalam mem- bina persatuan dan kesatuan. Hal tersebut tercermin dalam semua sisi kehidupan masyarakat. Se- bab itu, faktor kekompakan da- lam satu wadah persatuan yang kuat sangat dibutuhkan. Tanpa kekompakan tidak mungkin bisa melahirkan visi yang sama dalam mengayuh tugas pembangunan. Oleh karenanya, saya meng- imbau masyarakat Tamiang un- tuk terus memupuk dan mem- bina persatuan dan kesatuan da- lam wadah kebersamaan sehing- ga tidak mudah termakan isu yang belum jelas ujung pangkal- nya, tandas DRT Yusni menang- gapi pengesahan Undang-Un- dang tentang terbentuknya Ka- bupaten Aceh Tamiang khusus kepada Waspada di Langsa, Ka- mis (14/3). Tak pelak Bupati Aceh Teng- gara Drs H Armen Desky, yang sebelumnya juga telah menegas- kan agar seleksi PNS ini dilaku- kan dengan bersih melibatkan berbagai komponen dalam peme- riksaan hasil test, dengan tegas menyatakan akan menindak tegas pejabat yang terlibat suap. Di sisi lain, selaku ketua DPD II Golkar Agara Drs H Armen Desky, yang membaca ucapan Jamidin Hamdani, jelas bak kata pepatah "meludah ke langit, ter- percik muka sendiri" bak buah simalakama, sehingga dengan TAK ada yang menyangka, kalau kawasan pinggir pantai itu bakal ramai dikunjungi ma- syarakat, karena lokasi itu semula merupakan "sarang" sampah yang mengeluarkan bau busuk. Sebelumnya hampir tidak ada orang yang berminat berkunjung ke lokasi itu, karena baunya yang busuk dan menyengat hidung. Ribuan ton bahkan sudah tak terhitung lagi jumlah sampah dan kotoran lainnya yang telah dibuang ke lokasi pinggiran pan- tai itu, sehingga lingkungan ma- syarakat di sekitarnya tercemar polusi. Aceh memperoleh status dae- rah "istimewa di bidang agama, pendidikan dan adat-istiadat me- lalui proses sejarah cukup pan- jang, sejak zaman Belanda hingga zaman awal kemerdelaan Repu- blik Indoonesia (RI). Untuk tertibnya pelaksanaan kawasan "wajib" menutup aurat bagi laki-laki atau perempuan yang memasuki kawasan itu, pihak pemerintah provinsi akan meminta bantuan aparat TNI/ Polri sebagai petugas pengawa- san di lapangan. "Nantinya, aparat TNI/Polri sewaktu-waktu dapat melakukan sweeping/razia kepada setiap perempuan dan laki-laki (dewasa) yang dipergoki tidak menutup aurat di kawasan terlarang ini," kata Thathawi Ishaq. Laki-laki dan perempuan muslim dewasa dilarang mema- suki daerah tertentu jika tidak menutup aurat, sedangkan pe- pada pemerintah pusat yang te- lah menyahuti keinginan masya- rakat Tamiang. Ketua DPRD Aceh Timur Ajak Masyarakat Tamiang Jalin Kekompakan Berkaitan dengan pembentu- kan Aceh Tamiang yang meru- pakan salah satu dari lima Peme- rintah Kabupaten (Pemkab) baru di Provinsi Nanggroe Aceh Darus- salam, Tengku Tam yang juga tokoh masyarakat Tamiang dan mempunyai andil besar dalam memperjuangkan daerahnya menjadi kabupaten baru tersebut menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT dan terimakasih ke- Yang paling penting, pasca pengesahan terbentuknya kabupaten Aceh Tamiang ini ada- lah kesiapan masyarakat untuk menyambutnya. Artinya, sebut pimpinan dewan itu lebih lanjut, kesiapan masyarakat dalam memberi respons sehingga Pem- kab Tamiang bisa terlaksana maksimal seperti diharapkan. "Di sini, kekompakan, persatuan selain kebersamaan sikap dan pandang amat diperlukan," ka- tanya. Nanggroe Aceh Darussalam SUPLEMEN Aspirasi Ketua DPRD Aceh Timur DR Tengku Yusni adalah salah satu figur yang banyak disebut-sebut dan diinginkan masyarakat un- tuk menjadi bupati kabupaten Aceh Tamiang. Meski tahapan pencalonan belum ada petunjuk Menanggapi ucapan perecal- lan terhadap dirinya tampaknya, Jamidin tak gentar dan mengaku siap direcall, sambil menyatakan dirinya memiliki bukti bahkan selanjutnya menyatakan telah terjadi kebocoran soal. Masyarakat sekitarnya meni lai, dengan memiliki latar bela- kang panorama bahari yang begi- tu indah untuk disaksikan pe- ngunjung, pelabuhan Ulee Lheue yang baru itu akan menjadi kawa- san hidup. Perkembangan persoalan ini, tampak semakin aneh dan kiranya tak dapat disalahkan bila sebagian masyarakat menya- takan "persoalan ini ada apa- apanya". Sekali lagi persoalan ini harus dituntaskan lewat jalur hukum, sehingga masyarakat "Mudah-mudahan dari 'sa- rang sampah' dapat menjadi ka- wasan yang memberikan banyak faedah", kata Ny. Hasni, salah seorang pedagang makanan di pelabuhan ikan Ülee Lheue ter- sebut. rempuan non-muslim dibebas- kan, namun tetap tidak dibenar- kan mengenakan pakaian minim. "Yang jelas, bagi setiap laki- laki muslim dewasa tidak dibe- narkan memasuki kawasan 'wa- jib' hanya dengan mengenakan celana pendek, baik berjalan kaki maupun mengendarai sepada mo- tor (kecuali dalam mobil)," katanya. Pemberlakuan kawasan "wa- jib" mentutup aurat itu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Syariat Islam terkait otonomi khusus berbentuk Nanggroe Aceh Darussalam) yang tertuang da- lam Undang-Undang Nomor 18 tahaun 2001. Pemerintah Nanggrooe Aceh bersama instansi terkait, terma- suk aparat keamanan kini sedang membahas batas-batas kawasan yang termasuk dalam kawasan "wajib" tutup aurat di seluruh kabupaten/kota di provinsi itu. Sanksinya kesadaran Se- hingga saat ini, namun nama pe- ngusaha muda tersebut nampak- nya sangat akrab dengan ber- bagai lapisan masyarakat Tamia- ng. "Tengku layak memimpin Tamiang," ungkap sebuah sumber. Menanggapi bursa ini, Teng- ku Tam yang juga Ketua Partai Golkar Aceh Timur mengatakan semuanya terpulang kepada ke- inginan masyarakat. Apabila ma- syarakat mengharapkan dan itu merupakan aspirasi murni, dia menyatakan siap untuk dicalon- kan. "Tapi pencalonan ini benar- benar aspirasi dan bukan rekaya- sa," tandasnya yang menambah- kan dia sebetulnya tidak beram- bisi karena menurutnya masih ada orang lain yang lebih mampu darinya. Menurut dia lagi, menjadi se- orang bupati adalah berat karena pada prinsipnya seorang pimpin- an adalah pesuruh masyarakat. Oleh karena itu, siapapun nan- tinya yang akan memimpin Aceh Tamiang maka dia harus siap menjadi pesuruh masyarakat. Se jauh ini, Tengku Tam menolak untuk menyebutkan siapa yang lebih layak menjadi bupati Aceh Tamiang. "Semuanya pantas asalkan siap menjadi pesuruh masyarakat," katanya sedikit se- rius.(b20) "Warga kota lebih suka berli- bur di Ulee Lheue, karena jarak- nya dekat dan memiliki objjek wisata pantai yang indah," kata Rosniar, salah seorang pengun- jung saat mandi-mandi bersama keluarganya pada hari lubur. Ia mengatakan, banyak objek wisata pantai di daerah ini, na- mun letaknya jauh, berbeda de- ngan pantai cermin Ulee Lheue yang hanya berjarak sekitar lima kilometer dari kota Banda Aceh. Akibat bau sampah yang ti- dak sedap itu, sempat mengun- dang reaksi masyarakat mempro- tes terhadap pemerintah kota Banda Aceh, karena mereka tidak tahan lagi dengan aroma yang mengandung penyakit tersebut. Protes keras dari masyarakat tidak hanya dalam bentuk unjuk rasa atau berupa tuntutan, tetapi mereka sempat juga menghadang setiap truk bermuatan sampah yang hendak melintas menuju kawasan pinggir pantai tersebut. Wajar-wajar saja jika masya- rakat memprotes terhadap Pem. kot Banda Aceh, karena setiap hari berton-ton sampah dari lim- bah warga kota dibuang ke pantai Cermin, Desa Ulee Lheue, Kota Banda Aceh tersebut. Setelah lama menderita me- nghirup udara busuk itu, akhir- Ny Hasni berharap perekono- mian masyarakat pantai di seki- tar pelabuhan dapat meningkat. "Paling tidak dengan ramainya pengunjung barang dagangan laku terjual," katanya. Tidak seperti saat pelabuhan bebas Sabang tutup, pantai Ulee Pelabuhan Ulee Lheue yang baru dibangun dengan mengha- biskan dana Rp40 miliar itu, me- nya kini warga pantai itu bebas dari bau yang tidak sedap me- nyusul kawasan itu dibangunan pelabuhan buatan untuk kapal fery Sabang-Banda Aceh. Dengan keberadaan pelabu Lheue sepi karena tidak ada kerupakan pelabuhan baru yang giatan bongkar barang dagangan Tanda-tanda kehidupan sejak mulai dibangunnya pelabuhan han baru itu, akhirnya lokasi yang buatan itu kini sudah mulai terli- difungsikan untuk tahap pertama sebagai transportasi penyebera ngan menuju free port Sabang. Sedangkan untuk program Selain itu, masyarakat belum begitu banyak yang berminat me- ngunjungi objek wisata pantai yang letaknya jauh dari kota Ban- da Aceh itu, karena faktor situasi ke- amanan yang belum begitu kondusif. Terus dipacu Pembangunan pelabuhan baru terus berjalan, mulai dari dermaga, pengerukan pasir di pintu masuk kapal dan sarana kelengkapan lainnya, sehi- ngga telah merubah keadaan yang semula "mati" menjadi ka- wasan hidup. Timbullah pemikiran "meng- obok-obok" dengan kekuatan Aktivitas pembangunan terus berpacu dengan waktu, meng- ingat pertengahan Juni 2002, pe- labuhan baru Ulee Lheue direnca- kan siap untuk dioperasikan se- bagai pelabuhan laut (ferry) me- layani penumpang umum dari dan ke Sabang. Aparat TNI/Polri hanya memberikan sanski tidak dibe- narkan memasuki kawasan "wa- jib" tutup aurat bagi mereka yang tidak menutup aurat untuk mem- bangun kesadaran masyarakat, sedangkan sanski lain berupa dosa dari Allah SWT. Ia menyebutkan, larangan membuka aurat berasal dari Al- Quran, sehingga bagi setiap mus- lim (laki-laki dan perempuan) me- miliki kewajiban moral untuk me- naatinya, sedangkan pemerintah hanya sebatas mengimbau atau mengingatkan. "Seharusnya, tanpa member- lakukan kawasan wajib menutup aurat pun, sudah menjadi kewa- jiban bagi semua laki-laki dan perempuan muslim untuk meng- ikuti ajaran agamanya," kata Hamdan Syamsuddin. Rencana pemberlakukan ka- wasan "wajib" tutup aurat itu di- dasari pada kenyataan sehari- hari di Nanggroe Aceh, yakni masih banyak kaum hawa yang mengenakan pakaian secara mencolok, terutama anak baru gede (ABG) di berbagi kota di jangka panjang, Pemprov NAD akan mengarahkan sebagai pela- buhan samudera. Menjelang pe- resmiannya pertengahan tahun 2002, pembangunan pelabuhan saat ini terus dipacu, berupa der- maga-sudah rampung penge. rukan pasir dan lumpur di muara pintu masuk kapal dan pengeru- kan di teluk dermaga buatan. Di samping itu, penumpukan batu-batu besar di bibir pantai hingga ke pintu masuk kapal un- tuk membendung dan memecah ombak saat ini juga sudah dapat dikatakan selesai. Tinggal saat ini, pembangunan jalan dan pe- ngerasan di luar pagar pelabuhan dalam tahap penyelesaian. Pantai Cermin Ulee Lheue, Sarang Sampah Yang Jadi Objek Wisata semula tidak dikunjungi warga kini berubah menjadi arena kun- jungan orang meramaikan kawa- san tersebut dengan latar belakang panorama bahari yang indah. hat, karena ramai didatangi war- ga kota yang bernostalgia sambil mandi-mandi dan menyaksikan panorama baharinya. Kawasan pantai di sekitar pe- labuhan baru kini tampak tertata bersih, sehingga memberikan ke- san tersendiri bagi setiap pengun- jung terutaman yang bernostalgia di pantai cermin tersebut. Kehadiran pelabuhan baru Ulee Lheue di tengah masyarakat kota yang "haus" hiburan itu, di- harapkan mampu memberikan rahmat, tidak saja mempelancar arus penumpang laut tetapi seca- ra finansial membuka lahan baru bagi perekonomian masyarakat setempat. Banyak kemudahan bagi masyarakat yang hendak berper- gian ke Sabang melalui pelabu- han baru Ulee Lheue itu, selain berada di dekat dalam kota Ban-da Aceh juga dapat menghemat biaya. Setelah pelabuhan Ulee Lheue itu beroperasi, dengan demikian masyarakat tidak lagi mengguna- kan pelabuhan Malahayati, Aceh Besar untuk berpergian ke Saba- ng (Pulau Weh), karena jarak tem- puhnya yang jauh mencapai 30 kilometer dari kota Banda Aceh. Aceh. Sambut baik Dua orang ma- hasiswi di Banda Aceh, Rita Pur- nama Sri Sahyuni dan Agustina menilai tanpa ditetapkan zona "wajib" tutup aurat pun setiap diri insan muslim seharusnya ti- dak boleh melanggar norma-nor- ma yang berlaku dalam agama- nya. Ketika menyinggung renca- na pemerintah yang akan mem- berlakukan zona "wajib' tutup aurat itu, Rita Purna dengan se- nang hati sangat mendukungnya. Nanggroe Aceh sebagai satu- satunya provinsi di Indonesia yang disetujui pemerintah melak- sanakan Syariat Islam secara kaffah sudah seharusnya mena- namkan syiar-syiar Islam teruta- ma anak-anak usia dini. Selain itu, perjalanan laut dari pelabuhan Malahayati ke pelabuhan Sabang juga mema- kan waktu hampir tiga jam, se- dangkan melalui pelabuhan Ulee Lheue tidak sampai dua jam. Perbedaan lainnya, perjalan- an darat dari ibukota Banda Aceh "Pemerintah hanya bersifat menyerukan atau menginstruk- sikan sedangkan yang meng- amalkan adalah masing-masing pribadi munusia," kata Rita pang- gilan akbrab Rita Purnama Sri Shayuni mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Banda Aceh. yang baru itu juga sangat dekat, menuju pelabuhan Ulee Lheue yakni hanya lima kilometer se- hingga memudahkan warga lebih cepat sampai ditujuan. Banyak potensi yang perlu Untuk menciptakan nuansa Islam di Nanggroe Aceh, pemerin- tah juga sudah mengeluarkan instruksi berupa penulisan huruf Arab-Melayu pada papan nama semua kantor pemerintah dan swasta di Nanggroe Aceh Darus- salam. praktik suap dalam penerimaan PNS, sewajarnya dan sudah se- harusnya Ir Sopan Sebayang membawa permasalahan ini ke pihak berwajib, untuk dituntaskan. Dengan ditempuh upaya yang benar ini, dengan sendiri- nya masyarakat akan tahu kebe- naran ucapan aspirasi mereka yang diawali, sebaliknya bila benar Ir Sopan Sebayang tidak terlibat suap dengan sendirinya nama yang bersangkutan bersih tanpa perlu buru-buru meminta diklarifikasi pemberitaan yang diangkat anggota dewan itu. Dan hal ini juga sekaligus se- bagai upaya menaikkan wibawa eksekutif yang belakangan ini semakin "melorot" dan hal ini juga sebagai upaya penegakan supre- ması hukum, dan tentu saja de- ngan melaksanakan upaya se- mestinya ini, Bupati Drs H Armen Desky tidak ragu lagi menindak Sekda atau merecall Jamidin selaku anggota dewan dari partai Golkar, karena keputusan bupati didukung bukti di pengadilan. Mahadi Pinem Waspada/Iskandarsyah Pelajar di Aceh tampak mengikuti pawai akbar menyambut 1 Muharram 1423 Hijriah sekaligus dideklarasikannya pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah di seluruh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Jumat (15/3) di Blang Padang Banda Aceh. Dalam tahun pertama pelak- sanaan Syariat Islam, Rita meng- harapkan pemerintah untuk me- ngemas hari besar Islam 1 Mu- harram 1423 H secara lebih me- riah seperti pawai keliling kota atau bentuk lain secara meriah. "Yang penting, Aceh sebagai daerah yang sedang melaksa- nakan Syariat Islam, terlihat nuansa lain lebih menonjol dalam setiap merayakan hari-hari besar Islam dibandingkan dengan dae- rah lain di Indonesia," katanya. Syariat Islam jangan hanya sekadar menjadi semboyan tetapi harus menyatu dengan masyara- kat di Nanggroe Aceh jika ingin menjadikan provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebagai satu- satunya daerah yang masyara- katnya taat pada ajaran agama- nya. SLTP NEC. B.ACEH pegunungan. Setiap hari dua buah kapal milik nelayan beroperasi sebagai angkutan antar pulau berangkat melayani penumpang di pela- buhan alam Ulee Lheue dengan tujuan Pulau Aceh. Pulau Aceh dan Ulee Lheue itu termasuk da- lam kawasan pengembangan ka- pet Sabang, Keistimewaan dan Syariat Islam yang diberikan pemerintah pusat kepada Aceh merupakan stimulasi bagi rakyat dan daerah dalam upaya melaksanakan oto- nomi khusus, terutama di bidang agama, pendidikan dan adat- istiadat. (ant) Keberadaan pelabuhan bua- tan Ulee Lheue itu, dimaksudkan untuk mendukung pengemba- bebas Sabang, terutama mempe- ngan kawasan perdagangan rangan bagi masyarakat dan wi- lancar arus transportasi penyebe satawan dari dan ke daerah ter- sebut. 17 digarap masyarakat dengan diba- ngunnya pelabuhan baru itu, se- lain objek wisata pantai yang ber- dekatan dan juga terdapat pela- buhan alam untuk kapal nelayan setempat. Di pelabuhan alam Ulee Lhe- ue yang berjarak sekitar dua kilometer dari pelabuhan Ulee Lheue buatan itu, sejjak dulu di- Sedangkan pada tahun 1980- fungsikan sebagai pelabuhan an atau Sabang masih berstatus kapal ikan nelayan setempat. Se- pelabuhan bebas, kawasan Ulee bagai pusat kegiatan para nela- Lheue itu merupakan pintu ma- yan membongkar ikan, pelabu- suk barang dagangan ke ibukota han alam itu juga dimanfatkan Banda Aceh. Barang dagangan sebagai pelabuhan antar pulau luar negeri yang masuk ke pulau dari daratan Banda Aceh ke pu- Sabang pada masa itu, diangkut lau Aceh. dengan kapal ke daratan Banda Aceh melalui pelabuhan Ulee Lheue. Sebelumnya, di kawasan Ulee Lheue itu pernah dijadikan tem- pat berlabuhnya kapal ferry me- layani penumpang ke Sabang. Namun, karena dermaganya am- bruk sehingga pelayanan arus penyeberangan dipindahkan ke pelabuhan Malahayati-Krueng Raya, Aceh Besar. Duka Aceh Semakin Lengkap perbaiki krisis energi listrik yang terjadi kali ini karena kesulitan material, setelah kerusakan empat kali sebelumnya berhasil diperbaiki, namun kini tidak ada lagi material yang tersisa. "Jika usaha perbaikan kali ini dapat dilaku- kan, namun apakah aksi perusakan jaringan listrik itu bisa dihentikan," katanya dengan nada bertanya. GELAP lagi, gelap lagi dan lagi-lagi gelap. Kalimat itu seakan menjadi sebuah tembang lagu pilu jutaan masyarakat di pantai timur Aceh, mulai dari sebagian Aceh Timur, Aceh Utara dan Bireun, sampai Aceh Tengah dan Pidie. Pada malam hari, rumah-rumah penduduk bukan ha- nya di desa, tetapi kota Gas Lhokseumawe, kini hanya disinari sebuah cahaya redup, seakan be- lum memasuki era penerangan dengan energi listrik. Asap dari cahaya kemerahan yang keluar dari sebuah botol, yang disebut lampu teplok itu kini terpaksa menjadi penerang bagi penduduk desa dan kota pada malam hari. Warga di be- berapa daerah di propinsi yang dijuluki Serambi Mekah itu kini bagaikan sebuah cerita manusia hidup di alam ketika belum ditemukan cahaya api yang dialirkan dari kabel-kabel, kemudian bersinar dalam sebuah kaca yang lazim disebut bola listrik. Keremangan di sebagian besar wilayah berpenduduk di Aceh itu terlihat kontras dengan daerah lain menikmati gemerlap warna-warninya malam hari karena disinari arus listrik. Tidak hanya listrik, namun sebagian masyarakat di beberapa wilayah seperti Kota Banda Aceh, Sa- bang, Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara dan Aceh Besar, kiri terisolasi jaringan telepon interlokal karena dibakar orang tak bertanggung jawab. "Sudah gelap malam hari akibat terputusnya arus listrik, kini giliran terisolasi jaringan telepon, ditambah lagi situasi daerah yang mencekam karena situasi keamanan yang belum kondusif. Penderitaan masyarakat Aceh tampaknya menjadi drama bersambung yang tanpa akhir," kata seorang warga Lhokseumawe, Fadhil. Padamnya listrik dan terputusnya jaringan telepon interlokal, tampaknya menjadi bagian dari penderitaan yang dialami masyarakat yang mendiami bumi Serambi Mekah itu. Implementasi gangguan dari sarana umum vital itu, tidak hanya berdampak pada lumpuhnya perekonomian, tapi lebih riskan terhadap masa depan anak-anak, karena mereka sudah tidak bisa lagi belajar tambahan dan menuntut ilmu agama di di meunasah pada malam hari. Sebab, menjadi kebiasaan anak-anak di Aceh, mereka belajar mengafi di rumah-rumah guru atau meu- nasah pada malam hari. Tidak lepas tangan Meski Pemerintah Provinsi NAD, menyatakan akan berupaya mengatasi persoalan krisis energi listrik yang melanda sebagian daerahnya, namun hingga saat ini tampaknya belum ada tanda-tanda adanya sebuah kepastian. Pasalnya, pihak PLN telah menyatakan bah- wa mereka mengalami kesulitan untuk mem- perbaiki sejumlah tower yang tumbang karena selain faktor keamanan yang belum membaik, dan juga kesulitan mendatangkan komponen tower itu. Sementara itu Gubernur Propinsi NAD, Abdullah Puteh, menyatakan pemerintah daerah tidak akan lepas tangan dalam kasus matinya energi listrik ada akan berupaya sekuat tenaga agar krisis energi listrik di wilayah Aceh Timur, Aceh Utara, Birueun, Aceh Tengah dan Pidie tidak berlangsung lama. "Meski untuk memperbaiki kembali menara yang roboh itu memerlukan biaya cukup besar karena berteknologi tinggi, namun kita akan melakukan apa saja sehingga masyarakat tidak terlalu lama hidup ditengah kegelapan malam akibat krisis listrik," kata Abdullah Puteh. Pimpinan PT PLN wilayah 1/Aceh, Sofyan Ibrahim menilai, kasus itu merupakan perbuatan yang sengaja dilakukan orang tidak bertanggung- jawab, karena tidak memikirkan kepentingan masyarakat banyak. "Tanpa bermaksud menuduh siapa-siapa, namun perbuatan merusak fasilitas umum itu dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggungjawab," katanya. Menara jaringan interkoneksi milik PLN yang ditumbangkan kali ini pada jaringan ber- tegangan tinggi Aceh-Sumut pada tower 45, na- mun tiga tower lainnya juga mengalami kerusa- kan yakni pada titik 43, 44 dan 46. Sofyan Ibrahim mengaku kewalahan mem- Tahun baru Islam 1 Mu- harram 1423 Hijriyah bertepatan dengan Jumat (15/3) disambut umat Islam dengan menyalakan lilin, karena listrik PLN belum menyala. Di masjid dan meunasah- meunasah, di wilayah kota Lhok- seumawe Aceh Utara dan Kabu- paten Bireuen, Kamis malam, masyarakat khususnya umat Islam membaca surat yasin, de- ngan penerangan lilin dan lampu teplok. Sementara Jumat kemarin masyarakat mengadakan upaca- ra penyambutan tahun baru Is- lam dengan ceramah agama bu- kan saja dilakukan masyarakat, akan tetapi juga pihak pejabat di daerah ini melakukan hal yang sama. SENIN, 18 MARET 2001 11 Seperti di meuligo Bupati Aceh Utara, ceramah agama memperingati 1 Muharram 1423 Hijriyah disampaikan almukar- ramah Tgk Haji Harun Sulaiman Matang Raya Baktiya, diikuti Muspida Aceh Utara, Walikota Lhokseumawe, seluruh kepala "Gelap Informasi" Selain PT Telkom rugi miliaran rupiah akibat pembakaran "repeater" itu, ada hal yang lebih fatal yakni masyarakat terus hidup dalam "gelap informasi". Kepala Devisi Regional (Kadivre) I Sumatera, R Mahdi Dahlan, berharap gangguan- seperti tersebut agar tidak terulang lagi. "Jika saat ini kami memaksa untuk menge- luarkan miliaran rupiah guna membetulkan kem- bali repeater yang sudah terbakar, maka apakah dikemudian hari ada jaminan tidak dibakar lagi. Kami menyesali setiap insiden yang menyangkut dengan telkom," katanya. Untuk mengatasi gangguan jaringan telkom di provinsi berpenduduk sekitar 4,3 juta jiwa itu, PT Telkom akan memin- dahkan jaringan ke satelit. "Meski kapasitasnya terbatas, namun sebagai langkah pertama kita pindahkan ke satelit, yakni melakukan relokasi yang tadinya jaringan itu digunakan ke daerah lain seperti Indonesia bagian timur, maka dialihkan ke Aceh," kata Mahdi. Ketua Gapeknas Kota Sa- bang Abdullah Imun SSos yang didampingi Sekretarisnya Nirzan Fauzi ST dan Bendahara Agus Satria menjelaskan kepada Was- pada di kantornya Jalan Per- dagangan Rabu (13/3) siang. Kata dia, Gapeknas yang ia pimpin saat ini sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masya- rakat Departemen Dalam Negeri Agaknya nyanyian lama yang yang ditanda tangani oleh Direk- pernah tak terdengar lagi itu, ke- tur Hubungan Antar Lembaga mungkinan akan kembali diden- Drs Soebagio MSi tertanggal 20 dangkan, karena Sabang sudah Maret 2000. kembali memperoleh statusnya sebagai pelabuhan dan perda- gangan bebas. (ant) Sementara itu Menristek Kepala BPPT, M. Hatta Rajasa, menawarkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kepada empat kabupaten di NAD yang mengalami krisis energi listrik. "Saya rasa PLTS merupakan salah satu upaya mengatasi krisis energi listrik," katanya. Menyambut Tahun Baru Islam Dengan Lilin Kerja "ad hoc" Sementara itu, anggota DPR RI Ahmad Far- han Hamid, meminta pemerintah dan PT Perusa- haan Listrik Negara (PLN), perlu memberikan perhatian khusus dalam menyikapi persoalan krisis listrik dibeberapa kabupaten di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Mesti ada semacam kerja 'ad hoc' dalam mengatasi persoalan terputusnya arus litrik di beberapa wilayah di Aceh dan jangan gunakan cara-cara biasa untuk menangganinya," katanya. Menurut dia, akibat terputusnya arus suplai listrik kini telah berdampak terhadap "lumpuh- nya" berbagai aktivitas masyarakat, terutama industri kecil serta tersendatnya kegiatan belajar- mengajar pada malam hari. Dilaporkan, krisis energi listrik kembali melan- da lima daerah yakni Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tengah, Aceh Timur dan Pidie, setelah aksi penumbangan menara (tower) PLN pada jaringan interkoneksi Aceh-Sumut, di kawa- san Aceh Timur oleh orang tak bertanggungjawab, beberapa waktu lalu. Akibat terputusnya jaringan listrik itu masya-rakat di lima kabupaten tersebut hidup dalam suasana kegelepan pada malam hari dan banyak perangkat eletronik yang membutuh- kan energi listrik tidak bisa dioperasikan. Menurut Farhan, untuk mengatasi persoalan krisis listrik itu bukan hanya tanggungjawab PLN di Aceh, tetapi juga PT PLN dan pemerintah pusat. "Jangan sampai memperbaiki tower yang tumbang membutuhkan waktu berbulan-bulan, apalagi setahun. Itu kondisinya sangatlah darurat, jadi penanganannya juga harus dilakukan dengan cara darurat, terserah bagaimana caranya dan yang paling penting bisa teratasi," tambahnya. Ia meminta, agar jangan dibiarkan masyara- kat Aceh hidup dalam kegelapan. "Kita minta masyarakat Aceh itu jangan dibiarkan dalam kegelapan secara phisik, karena selama ini juga mereka dalam kondisi gelap mental akibat konflik bersenjata," katanya. Padamnya listrik merupakan bala (musibah) bagi ummat Islam di Aceh Utara, kota Lhokseuma- we, Aceh Timur, Kabupaten Bire- uen dan Aceh Tengah, mari kita merenungi apa salah kita terha- dap Allah SWT, ujarnya. Sebagai bahan renungan yang paling gampang, dalam satu rumah tangga yang sudah wajib melaksanakan shalat misalnya lima orang, apakah kelima-lima- nya sudah melaksanakan perin- tah Allah SWT, kalau belum, ini juga merupakan faktor bala (mu- sibah) yang menimpa umat Is- lam di Aceh saat ini, ujarnya. Sebelum ceramah agama, se- tiap kantor dan instansi peme- rintah di Kabupaten Aceh Utara, Kalau tahun baru 1 Januari, di samping listrik PLN menyala ditambah lagi dengan lampu Jumat pagi melaksanakan upa- warna-warni dan menyalakan lilin, tapi ketika kita memperi- ngati tahun baru Islam 1 Muhar- ram 1423 Hijriyah, listrik PLN padam, minyak lampu tidak ada, terpaksa masyarakat menyala- kan lilin untuk penerangannya, ujar Abu Matang Raya panggilan akrab Tgk Haji Harun Sulaiman. cara peringatan 1 Muharram 1423 Hijriyah di halaman kan- tornya masing-masing dengan membaca doa bersama dan mem- buka selubung papan nama era Islam dengan menulis bahasa Arab Jawi di samping bahasa In- donesia. (b11) Gapeknas Versi Ir Manahara Mengenai adanya Gapeknas yang lain, dia tidak mau me- ngomentari terserah kepada pe- lah Imum. Terputusnya suplai arus listrik PLN itu akan berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat dimasa mendatang, terutama terganggunya proses belajar-mengajar anak-anak pda malam hari. Dengan terputusnya suplai arus listrik PLN akibat tumbangnya sejumlah tower interkoneksi Aceh-Sumut itu, aparat keamanan (TNI/Polri) dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), saling tuding menyangkut dengan pelakunya. Krisis dua prasarana vital, listrik dan telpon, tak pelak lagi seakan menambah rasa duka penduduk di propinsi paling ujung Barat Indonesia itu.(ant) dinas/intansi di dua daerah ini. Dalam ceramahnya antara lain diuraikan dengan masuknya tahun baru Islam, malaikat me- ngganti buku baru terhadap um- mat manusia, untuk ini perlu di- renungkan satu tahun ke bela- kang, kalau ada kesalahan perlu segera diperbaiki (didabat), se- moga Allah SWT mengampuni dosa kita dan Aceh cepat aman dan damai," ujar mubaligh. Itulah masa lalu Ulee Lheue Warga Pulau Aceh yang hen- dak berbelanja ke daratan Banda Aceh, dapat menumpang kapal SABANG (Waspada): Ga- merintah yang mana yang diakui- nelayan dengan lama perjalanan yang pernah ramai dengan kegia-bungan Pengusaha Kontraktor laut sekitar dua jam. Perjalanan tan bongkar muat barang daga- Nasional Indonesia (Gapeknas) laut dari Pulau Aceh yang memi- versi Ir Manahara berkibar di ngan pada masa tahun 1980-an. liki kom andalan kelapa dan Sehingga dalam sebuah nyanyain Kota Sabang. Sampai awal Maret hasil hutan itu, para penumpang rakyat dikisahkan bagaimana sudah terdaftar sebanyak 55 terhibur dengan panorama ba- Ulee Lheue pada masa kejayaan anggota. harinya dengan latar belekang pelabuhan bebas Sabang. Beberapa bait dari nyanyain rakyat atau sejenis syair itu yang masih melekat dalam ingatan masyarakat, yakni "Ulee Lheue di Koeta Raja, boleh tak boleh dibawa saja". Artinya, Ulee Lheue yang berada di Koeta Raja (se- karang Banda Aceh) menggam- barkarkan ramai dengan barang dagangan yang masuk dari pela- buhan bebas Sabang pada tempo dulu. Mengingat mayoritas umat Islam di Indonesia, memperingati tahun baru hijriyah harus lebih meriah dibandingkan tahun baru 1 Januari, tapi di daerah ini se- akan-akan sudah terbalik. Berkibar Di Sabang nya. Yang penting pemerintah harus segera mengambil keputu- san Gapeknas mana yang diakui dan yang tidak diakui, sehingga tidak ada lagi dua Gapeknas. Abdullah berpendapat, ada- nya dua Gapeknas justru akan membingungkan dan merugikan anggota, bahkan terjadi keresa- han menyangkut dengan keabsa- han untuk mengikuti tender pro- yek tahun 2002 yang sudah bera- da diambang pintu. Dia minta asosiasi jasa kons- truksi lain di luar Gapeknas un- tuk tidak ikut mencampuri dan mengomentari tentang dua Ga- peknas. Yang penting di Sabang ada satu Gapeknas yang ia pim- pin dan sudah dilapori kepada Walikota Sabang, walikota Sa- bang sudah mengakui keberada- an Gepaknas di Sabang, karena dilindungi oleh UU, kata Abdul- Dia mengimbau kepada se- luruh anggotanya yang sudah me-. ngajukan sertifikasi sebanyak 85 perusahaan jasa kontruksi agar tidak panik dan tidak resal Pihaknya akan mengadakan pen- dekatan dengan walikota Sabang agar anggotanya dapat diikutser- takan dalam proses tender proyek tahun anggaran 2002. Dari 85 perusahaan yang ter- daftar di Gapeknas, 16 perusaha- an sebelumnya sebagai anggota Gapeknas Tk I NAD dan sekitar 15 perusahaan lainnya sebagai anggota Gapeksi Sabang menye- berang ke Gapeknas, sedangkan selebihnya anggota baru. Kualifikasi sertifikasi yang diajukan kepada Dewan Lemba- ga Pengembangan Jasa Kontruk- si Daerah Nanggroe Aceh Darus- salam masing-masing M-2 hanya Iperusahaan, K-1 sebanyak 4 pe- rusahaan dan k-2 mencapai 80 perusahaan jasa kontruksi. (b09) 2cm Color Rendition Chart