Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-10-02
Halaman: 04

Konten


Color Rendition Chart 2cm 4. JUMAT WAGE, 2 OKTOBER 1992 OPINI Kurang Menunjang Sektor Pariwisata KOTA Solo, yang aslinya bernama Surakarta, termasuk salah satu tujuan wisata yang dipromosikan oleh Departemen Pariwisa- ta-Pos-Telekomunikasi. Dari dulu, mungkin juga sejak zaman penjajahan, kota itu memang menarik perhatian masyarakat untuk dipelancongi karena punya atraksi yang bagus misalnya saja Grebegan Maulud, maupun tempat-tempat yang indah antara lain Taman Sriwedari dan Keraton. Walau kini atraksi dan tempat-tempat wisata sudah tidak banyak yang "seindah masa lalu, tetapi wisatawan masil mengunjungi kota Solo. Diperkaya dengan beberapa daerah sekitarnya yang juga memiliki obyek turisme seperti Tawangma- ngu, Candi Sukuh, Waduk Wonogiri, dan sebagainya, maka kota Solo tetap punya magnit untuk menarik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Mengantisipasi banjirnya turis ke daerah bekas kerajaan Surokarto Hadiningrat itu, pemerintah meningkatkan Bandara Adisumarmo hingga landasan pacunya dapat didarati pesawat jenis DC-9. Bandara tersebut semula merupakan lapangan udara milik TNI AU. Pada 1975 mulai dioperasionalkan juga untuk penerbangan sipil. Menurut rencana pemerintah, bandara tersebut akan dijadikan bandara internasional, sebagai pintu keluar masuk wisatawan asing, sebagaimana Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan Bandara Ngurah Rai di Bali. AGAK mengejutkan, bahwa bandara yang kini sudah mulai ramai didarati pesawat Garuda. Sempati, dan Merpati itu baru memiliki dua saluran telepon. Hal ini terungkap hari Rabu lalu di Semarang dalam rapat kerja Komisi D DPRD Jateng dengan Kepala Kanwil Departemen Perhubungan Jateng, Kepala Bandara Adisumarmo, dan Komandan Lanud Adisumarmo. Kepala Bandara Adisumarmo Letkol Sutarjo mengemukakan bahwa dua saluran telepon tersebut satu untuk kantor bandara dan satu lagi untuk kegiatan operasional. Kenyataan lapangan yang demikian itu mungkin bukan sesuatu kejanggalan bagi sementara anggota masyarakat yang kurang memperhatikan sasaran pembangunan dan prosesnya. Tetapi sebenarnya apa yang terjadi di Bandara Adisumarmo itu merupa- kan petunjuk, bahwa aparat yang satu dengan yang lainnya belum sinkron langkahnya dalam menggalakkan pariwisata. Kota Solo yang dijadikan salah satu tujuan wisata, mestinya "dilayani" sebaik mungkin oleh semua pihak yang berkompeten agar wisatawan domestik maupun manca negara merasa nyaman. Apakah dengan dua saluran telepon di bandara tersebut juga dapat dinilai cukup memadai untuk menunjang penggalakan sektor pariwisata? Kiranya belum. KENYATAAN lapangan yang kurang menunjang peningkatan pariwisata seperti itu, juga terdapat di kota lain dan sekaligus mengesankan bahwa masyarakat belum paham betul meladeni sektor itu. Sebagai contoh, kita saksikan, kurangnya papan-papan petunjuk ke arah obyek-obyek wisata. Di Yogyakarta, bus-bus kota dalam penulisan penunjuk rutenya bahkan banyak yang menggunakan huruf Jawa dalam papan penunjuk rutenya. Apakah ini bisa menolong wisatawan asing yang kini kian banyak mengalir ke Kota Gudeg ini? Kenapa bukannya Bahasa Inggris untuk "melampiri" petunjuk rute itu? Booklet, leaflet, maupun brosur, memang sudah mulai banyak diproduksi untuk menolong para pelancong. Tetapi kalau kita perhatikan, booklet dan leaflet tersebut kurang detail memberikan informasi. Alangkah baiknya kalau keterangan di situ misalnya disebutkan secara jelas bagaimana cara mencapai Borobudur jika. dari Yogya atau Solo, bus apa saja yang bisa dinaiki dan ongkos- nya berapa, kalau dengan taksi tarifnya kira-kira berapa, dan sebagainya. Syukur dengan dua edisi, Bahasa Indonesia dan Inggris. Dengan demikian, saudara kita dari Maluku, Sumatera Utara, Irian, atau turis asing pun, dengan gamblang mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam perjalanan wisatanya. Mereka Semua Wakil Rakyat SERIBU anggota MPR/DPR telah mengucapkan sumpah/janji- nya tanggal 1 Oktober 1992 di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta. Sumpah dan janji yang mereka ucapkan menurut kepercayaan agamanya masing-masing. Hingga apa yang mereka ucapkan tidak hanya disaksikan, didengar oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tapi dilakukan di depan Tuhan pula. Berat konsekuensinya sebagai wakil rakyat yang dipercaya guna menentukan jalan hidupnya. Para anggota lembaga tertinggi dan tinggi negara yang terhormat, putra-putra terbaik bangsa itulah yang akan merentang arah hidupnya dalam jangka lima tahun mendatang. Bahkan meletakkan dasar-dasar yang kuat, membawa ke masa depan yang cerah, sepanjang PJPT H dan seterusnya. Dari bulan Oktober 1992 sampai Maret 1993, salah satu pertanggungjawabannya ialah menyusun GBHN 1993/1998. Kiranya sejalan pula dengan jiwa Pancasila yang terbuka dan dinamis serta UUD 1945 yang bersifat fleksibel, warna GBHN lima tahun mendatang akan memberi peluang gerak yang cukup luas, tidak kaku/rigid. Keberhasilan pembangunan, perubahan mendasar yang bersifat nasional dan mondial, tuntutan keadaan yang makin beragam, merupakan landasan dan latar belakang yang konkrit, hingga apa yang dituangkan dalam GBHN tidak mengambang, lepas dari kenyataan. Malah dapat memproyeksi dan mengantisipasi masa depan dengan tepat. Review terhadap materi GBHN yang lalu, akan banyak membantu kita dalam menentukan skala prioritas, menentukan alternatif-alternatif yang workable dan pilihan-pilihan yang konsisten. Hingga kita punya pegangan jelas mana yang harus diutamakan dan apa yang seharusnya dikerjakan atau dibangun. Dengan demikian tidak akan terjadi pengulangan diktum- diktum/butir-butir betapa juga indah dan menariknya rumusan maupun susunannya di waktu yang lalu. Karena kita akan memasuki era industrialisasi, jenis apa yang harus kita dahulukan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang sekaligus menambah besar pendapatan perkapita masyarakat, dan pendapatan riil setiap penduduk. Pendidikan apa dan bagaimana yang dapat mendorong makin berkualitasnya SDM. Bukan sekadar butir perlunya kualitas SDM ditingkatkan. Karena ke-500 orang anggota DPR juga jadi anggota MPR, sejak pelantikannya sudah harus membekali diri dengan pemikiran dan konsep yang berencana untuk dituangkan dalam GBHN dan dibahas di DPR setelah menerima program kabinet nantinya. Membiasakan diri berpikir dan bekerja berencana kredibilitas DPR akan makin nampak bobotnya. Tidak hanya reaktif dengan suara keras menghadapi isu-isu temporer atau cepat-cepat mau menyelesaikan semua RUU yang sudah dilemparkan ke tangan- nya, menjelang masa akhir baktinya. Belajar dari pengalaman DPR periode lima tahun yang lalu banyak manfaatnya. Menelaah persoalan yang disampaikan oleh mereka. Masalah politik mendu- duki porsi terbesar sampai 52%. Tambah sadar politik rakyat banyak -diartikan apa pun terutama yang sesuai dengan pengerti- an kita tidak mustahil persoalan semacam minta campur tangan DPR lebih mendalam lagi. Disampaikan, dipecahkan bersama pemerintah. Tidak menunggu apalagi dibuat tergantung pada pemerintah saja. Dengan bekerja berencana, masalah tersebut bisa diantisipasi sedini mungkin, dengan memberikan dasar UU-nya yang dilengkapi dengan PP-nya sama sekali. Begitu juga dengan permasalahan yang lain. Sebab UU tanpa PP sama saja tidak bisa dijalankan, kecuali ada terobosan berdasar. Anggota MPR/DPR adalah wakil rakyat. Tugas utamanya adalah memperjuangkan dan melindungi kepentingan rakyat. Diantar memasuki masa depan yang sudah barang tentu harus makin baik peri kehidupannya. Kepercayaan telah diberikan kepada mereka. Berbekal itu, menterjemahkannya dengan keberanian dan kearifan melalui cara kerja berencana kepercayaan rakyat tadi tidak akan sia-sia. Pemimpin Umum: Kusfandi Wakil: Pramono BS BERNAS Pemimpin Redaksi : Abdurrachman Wakil: AM Dewabrata, R. Subadhi Redaktur Pelaksana: Trias Kuncahyono, J. Roestam Afandi Wakil: Bambang Sigap Sumantri, Y.B. Margantoro, Sulaiman Ismail Manajer Produksi : Yusran Pare Sekretaris Redaksi : Ny. Arie Giyarto. Penerbit: PT Bernas ISSN: 0215-3343 SIUPP: SK Menpen No 110/Menpen/SIUPP/A.7/1986, tanggal 22 Maret 1986. Redaktur: Agoes Widhartono, Baskoro Muncar, Giyarno MH, Hari Budiono, Ireng Laras Sari, LB Indrasmawan, Putut Wiryawan, Rs Rudhatan, Sigit Setiono. Staf Redaksi : Anis Suryani, Anggit Nugroho, A. Tavip Pancoro, Basili, Bambang Sukotjo, Daniel Tatag, Dedi H Purwadi, Eddy Hasby, Endah Saptorini, Farid Wahdiono, Handoko Adinugroho, Herry Varia Deriza, Krisno Wibowo, Mantoro FX, Nuruddin, RHR-Sarjana BS, Rr. Susilastuti, Suroso, Suryanto Sastroatmodjo; Sugeng Prayitno, Tertiana Kriswahyuni, T. Poerya Langga, Tarko Sudiarno, Wineng Endah Winarni, Yuliana Kusumastuti. BERNAS Robot Politik atau Boneka Politik? Ini belum lagi kalau kita per- hatikan bahwa anggota DPR ki- ta selama ini banyak yang dari pegawai negeri. Sebagai pega- wai negeri, mereka menjadi anggota KORPRI. Kedudukan- nya jauh berada di bawah Men- teri. Sebagai anggota DPR, ke- dudukan mereka sederajat de- ngan Presiden. Padahal, para pembina mereka kebanyakan Menteri yang secara struktural berada di bawah Presiden. Ka- DI AKHIR masa bakti DPR/ MPR 1987-1992, tiba-tiba KNPI Pusat membuat "Seribu Pesan Politik." Bunyinya seram: "Ang- gota DPR/MPR jangan hanya ja- di Boneka Politik." Pernyataan ini memiliki arti khusus, sebab yang mengutarakan adalah KNPI, organisasi pemuda yang selama ini dianggap sebagai ke- panjangan tangan pemerintah, sekaligus organisasi yang akhir- akhir ini paling banyak meneri- ma kritik. Kata orang, ini baru KNPI ("Kejutan Nasional Pemu- da Indonesia). Banyak orang yang kagum dan salut atas pernyataan yang cukup berani ini. Mengapa KNPI sampai membuat pernya- taan di atas? Apakah pantas me- reka membuat pernyataan itu? Tulisan ini berusaha menjawab- nya. Robot politik Kalau kita membaca literatur, maka akan kita temukan definisi tentang politik sama banyaknya dengan literatur itu sendiri. Namun demikian, setidaknya ada empat aspek yang selalu di- kemukakan dalam definisi ten- tang politik. Awalnya politik diartikan sebagai persoalan si- apa mendapatkan apa, kapan dan bilamana (Laswell, 1958). Pengertian itu tidak jelas, se- bab obyeknya ("apa") tidak di- sebutkan. Karena itu, kemudian politik diartikan sebagai persoal- an pembågian nilai-nilai yang ada dalam satu masyarakat se- cara otoritatif (Easton, 1962). Nilai-nilai di sini menunjuk pa- da "kelebihan kualitas" yang di- miliki seseorang. Nilai ini bisa menyangkut apa saja, nilai eko- nomi (=kekayaan), tradisi (=ke- turunan), ataupun simbol-sim- bol (=memiliki senjata). Pokok- nya, dengan memiliki salah satu nilai tersebut, seseorang berhak SUNGGUH ironis apa yang tengah terjadi di Brazil, negeri seluas 8.511.965 km persegi dengan penduduk mencapai 156,6 juta jiwa, dan terletak di Amerika Selatan itu. Dua tahun lalu, penduduk telah memilih seorang putra mereka, Fernando Collor de Mello - politisi yang kerap menyuarakan anti-korupsi dan akan melaksanakan peme- rintahan yang bersih sebagai presiden melalui pemilihan yang paling demokratis, yang pernah terjadi di negeri yang merdeka sejak 15 November 1888. Namun kini, rakyat mela- lui Kongres tengah menipertim- bangkan, apakah akan memecat atau mempertahankan presiden mereka yang diduga terlibat tin- dak korupsi. Sejak beberapa waktu, terjadi pro dan kontra dalam Majelis terhadap kemungkinan Presiden Collor di-impeachment, suatu hak dari Majelis Rendah untuk memanggil Presiden guna mem- pertanggung-jawabkan perbuat- an yang dianggap melanggar konstitusi. Keadaan ini berakhir dengan keluarnya keputusan Mahkamah Agung pekan lalu, yang memberikan kewenangan kepada Majelis Rendah untuk melaksanakan hak impeach- ment-nya. Bernas edisi Minggu (27/9- 92) memuat tulisan bahwa TVRI Stasiun Yogyakarta akan mena- yangkan rekaman Djarum Super Show Sepultura (yang manggung di Surabaya 11/7-92 untuk ikut serta dalam proses pembuatan keputusan, yang berdampak luas dalam kehidup- an masyarakat. Atas dasar pendapat Easton inilah muncul aspek yang lain, politik diartikan sebagai ke- mampuan untuk mengendalikan dan memanipulasi tingkah laku orang lain (Deutsch, 1968). Yang berhak mengendalikan dan memanipulasi tingkah laku orang lain ini adalah orang yang telah memiliki nilai secara otori- tatif (sah), yang disebut elit. Bila orang tidak mematuhi manipu- lasi yang dilakukan, maka sang elit berhak melakukan paksaan fisik yang sedikit banyak bersi- fat sah (Dahl, 1972). Rabu (30/9-92) memuat pembe- ritahuan bahwa penayangan Djarum Super Show Sepultura diajukan pukul 18.00 tanpa keterangan lamanya waktu penayangan. Jadi, kami masih menganggap bahwa acara itu ditayangkan sekitar 55 menit. Tetapi ketika rekaman show tersebut ditayangkan tepat pu- kul 18.0 ternyata cuma menit. Saya merasa kecewa. Perasaan ini mungkin juga me- landa para metal maniac yang tinggal di DIY dan sekitarnya. Apakah ini karena hal-hal teknis Ada dua hal yang perlu di- perhatikan. Pertama, unsur psi- kologi (khususnya aspek per- sepsi), memainkan peran sangat penting dalam politik. Tanpa adanya unsur ini, sulit dibayang- kan ada orang yang mau "secara sukarela" mengikuti kehendak orang lain (elit). Kedua, harus ada hubungan langsung dan sa- ling bergantung antara elit de- ngan rakyat. Unsur ini yang menjamin persamaan pandang- an antara wakil (elit) dengan yang diwakili. Sayang, dan ini ironisnya praktek politik, semakin mo- dern satu masyarakat inaka hu- bungan langsung antara elit dan rakyatnya semakin merenggang. Jumlah penduduk dan kemaju- an teknologi komunikasi, sering diajukan sebagai faktor penjelas. Saat ini, untuk menyampai- kan pesan kepada jutaan rakyat, seorang elit cukup sekali berpi- dato di depan kamera televisi. Sudah bukan zamannya lagi orang harus bertemu langsung dengan orang lain, hanya untuk menyampaikan pikirannya. Untuk mengadu ke kantor polisi, orang tidak perlu pergi Berdasarkan keputusan ma- yoritas anggota Majelis, Presiden Collor kini tengah menghadapi pengadilan oleh Senat. Dan se- lama 180 hari, ia tidak diperke- DARI ANDA Pengirim rubrik ini harap melampirkan fotokopi KTP atau identitas lainnya Kecewa, Sepultura Cuma 30 Menit Alamat Redaksi/Tata Usaha : Jl Jend. Sudirman 52, Yogyakarta 55224 Telepon Semua Bagian: 61211 (PABX) Fax: 64062 nankan untuk melaksanakan tu- gasnya sebagai presiden, hingga keluar keputusan yang pasti atas nasibnya. Pemimpin Perusahaan : A. Kardjono Wakil: Bimo Sukarno Kendati sejak tahun pertama pemerintahannya - Presiden Collor dilantik 15 Maret 1990- telah beredar desas-desus ada- nya korupsi dalam lingkungan pemerintah, namun tidak ada alasan bagi pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan Apalagi Presiden Collor merupa- kan salah satu presiden yang amat populer baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hingga suatu saat, terjadi keributan intern dalam keluarga de Mello. Pedro Collor de Mel- lo, adik kandung presiden, dico- pot dari jabatannya sebagai dalam perusahaan manajer keluarga Collor de Mello. Tin- dakan ini membuat sang adik berang dengan memanggil se- jumlah wartawan, dan membuat pertemuan pers pada bulan Mei 1992 lalu. wartawan, Kepada para Pedro mengungkapkan, Presi- den Collor telah melakukan tindak korupsi. Caranya dengan melakukan kerjasama dengan seorang pengusaha Paulo Cesar Farias, yang pernah menjadi manajer pencari dana ketika Fernando Collor mencalonkan diri sebagai presiden. Setelah Fernando Collor ter- pilih sebagai presiden, Paulo Cesar Farias, milyuner asal Alo- goas (daerah kampung halaman Skandal Korupsi Sudutkan Presiden Brazil Skandal Lain Sebelum terungkap skandal yang langsung melibatkan diri pribadi Presiden Collor, istrinya yang kedua, Rosane Malta Col- lor, telah terlebih dahulu diri- butkan terlibat dalam skandal yang hampir serupa. Harian Jornal do Brazil yang terbit di Rio de Janeiro, mengungkap- kan, ibu negara yang mengetuai kegiatan amal, telah memberi- kan kontrak kerja kepada peru- sahaan yang tidak jelas. Kontrak ini kemudian mengucurkan dana dari kantong pribadi kelu- arga ibu negara di Alagoas Rosane Collor dipaksa mun- dur dari kegiatan amal ini, dan kini berada dalam penyelidikan kriminal, Sekretaris pribadinya bahkan telah diindikasikan terlibat dalam skandal korupsi. Presiden Collor sendiri berusaha menjaga jarak dalam persoalan tersebut. atau kebijaksanaan TVRI? Mo- hon penjelasan TVRI Stasiun Yogyakarta. Yogo Pramono Godean RT 05 RW 08 Sidoagung Godean Sleman Dari Kopata untuk Tri Handayani Pelaksana Pemimpin Perusahaan : Bambang Trisno Manajer Sirkulasi: Sugeng Hari Santoso, Iklan: Bimo Sukarno, Gunawan Wibisono (Wakil), Promosi: Indro Suseno, Keuangan: Daryono, Umum: Gunawan Wibisono, Personalia: Isnu Hardoyo, Tarif Langganan: Rp 9.000/bulan (7 x seminggu) Tarif iklan; Warna Rp 3.000/mmk (minimal 1.215 mmk), Umum Rp 2.000/mmk, Keluarga Rp 1.300/mmk, Kolom Rp 2.000/mmk (minimal 1x30 mm, maksimal 1x150 mm), Mini Rp 1.500/baris (minimal 3 baris, maksimal 15 baris). Semua ditambah PPN 10% BANK: Lippo Bank Sudirman Yogyakarta AC 787.30.0386.5, Bank Niaga AC 211.2078.2 BANK BNI '46 Rek No. 008561001 Yogyakarta, Rekening Dinas & Giro Pos: J 11848 Percetakan : PT Muria Baru Offset Yogyakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan ke sana. Cukup dengan menel- pon, maka pengaduan itu sudah diterima polisi. Kemajuan tek- nologi cetak maupun elektroni- ka dipandang dapat menjemba- tani jarak antara wakil dan yang diwakili. Riswandha Imawan Sejalan dengan kemajuan teknologi di atas, mekanisme pemilihan elit juga mengalami perubahan mendasar. Harus kita sadari bahwa semakin modern satu masyarakat, semakin kom- pleks tuntutan mereka. Hampir mustahil individu dalam masya- rakat melakukan kegiatan indi- vidual, untuk menyelaraskan pandangannya dengan anggota masyarakat lain. Kita butuh satu institusi yang khusus mengurus hal ini. Institusi ini yang kita na- makan "partai politik". Biro Jakarta: J Soetardjo (Koordinator), Marcel Weter Gobang (Sekred), Manuel Kaisiepo, Richardus Satrio Hutomo, Ferdinand Matita, Arief Sofiyanto, Doddy Barnas, Josef Umarhadi, Rochyati, Yosef Suhimo, Alex Palit, Ries Mariana, Herryanto Prabowo, Heroe Baskoro, Budi Purnomo, Ermansyah Rachman, Nanik S Deyang, Andy Pribadi, Ratih Prahesti Sudarsono, Drajat Wibawanto, Daryadi Pribadi, Tatang Suherman, Paulus Sulasdi, Victorawan M Sophiaan, Tonnio Irnawan, Sugiyanto, A M Putut Prabantoro, Yan Supriyatna, Agus Setyabudi, Waris S Haroen, Antonius Bramantoro. (Jalan Palmerah Barat 33-35, Jakarta 10270, Telepon: 548363, 5495359, 5483008, 5490666 (ext: 4340-4341), 5494999, 5301991, 5495077, 5495006, (ext: 300-3005). Fax: 5495360 Semarang: Yupratomo Dwi P (Koordinator), Suherdjoko, Heru Prasetya, Yohanes Agus Ismunarno (Jalan Menteri Supeno No. 30 Telp. 319659) Solo: Mulyanto (Koordinator), Joko Syahban Panggih (Jalan Slamet Riyadi No. 284 Telp. 42767) Purwokerto: Sigit Oediarto. Banyak ilmuwan yang me- ngemukakan fungsi partai poli- tik. Namun pada dasarnya partai memiliki dua fungsi utama. Per- tama, mengumpulkan, mengor- ganisir, dan merumuskan aspira- si rakyat untuk diperhatikan oleh sistem politik. Kedua, me- nempatkan wakil-wakil yang di- pandang cakap untuk mewujud- kan aspirasi rakyat. Di sini, par- tai berfungsi sebagai promotor bagi seseorang untuk menjadi elit (Epstein, 1980). Namun, co- rak dari pelaksanaan fungsi ini sangat tergantung dari sejarah kemunculan satu partai. Riker (1986) dengan meng- ambil pemikiran Duverger (1959) menyatakan, bahwa bila partai itu dibentuk dari dalam Kondisi apa yang menyebab- parlemen, maka fungsi utama- nya adalah memobilisasi massa. kan partai terbentuk dari "da- Di sini berlaku sistem rekrut- lam" parlemen? Memang tidak men politik tertutup, yakni ada jawaban yang pasti. Namun pengaktifan seseorang dalam sejarah membuktikan bahwa di proses politik yang syaratnya negara sedang berkembang, ter- lalu), pada hari Rabu pukul 19.30 WIB. Akan berlangsung sekitar 55 menit. Menanggapi surat Saudari Tri Kemudian, Bernas edisi Handayani N berjudul Diperma- Selamat kepada Pendaki Leuser lukan Kernet Bus Kota yang dimuat dalam rubrik Dari Anda, Bernas (22/9-92) dengan ini disampaikan bahwa: 1. Pengurus Kopata Yogyakar- keluarga Collor de Mellor), mendapat berbagai fasilitas bisnis yang keuntungannya masuk ke kantong pribadi presi- den dan keluarganya. Menurut Pedro, dengan menggunakan nama Presiden Collor, Farias telah melakukan pemerasan terhadap pemerintah dengan menjual barang dengan harga yang tidak wajar. Kongres Brazil kemudian membentuk komisi yang meme- riksa kegiatan bisnis Farias. Dari tumpukan dokumen yang meli- batkan perusahaan Farias -- termasuk 40.000 chek - diketa- hui bahwa Farias telah membe- rikan uang kepada Fernando Collor sejumlah 6,5 juta dollar. Pemberian uang tersebut di- lakukan dengan menggunakan cara berliku-liku, agar tidak mudah diketahui. Yakni, antara lain melalui transfer bank, de- ngan menggunakan rekening pembantu presiden dan orang- orang yang dekat dengan Presi- den. 2. Selain itu Farias telah mem- bayar ongkos perbaikan rumah pribadi Presiden Collor di ibu- kota Brasilia, dan rumah lain di Alagoas yang mencapai 3,164 juta dolar. Rumah ini, menurut orang yang pernah menyaksi- kan dan di foto oleh salah sebu- ah media massa Brazil, terma- suk amat mewah. ta mengucapkan terima kasih atas informasinya dan mohon maaf yang sebesar- besarnya atas pelayanan awak bus kota Kopata yang dinilai kurang sopan. Wa- laupun sebetulnya pengurus telah berusaha semaksimal SAR. mungkin untuk mengada- kan pendidikan dan pembi- naan mental 'setiap bulan Victorawan M Sophiaan sekali kepada seluruh awak bus kota Kopata. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan agar awak bus kota tersebut mendapat peringatan langsung sesuai peraturan intern operasional bus kota, terpaksa belum dapat dilaksanakan. Mengi- ngat Saudari Tri Handayani N tidak mencatat atau men- cantumkan nomor urut maupun nomor polisi bus kota tersebut, sebagai bukti pelacakan dan penanganan selanjutnya. Soetarto Hadiswasono Ketua Koperasi Pengusaha Angkutan Yogyakarta (Kopata) Jalan Ngeksigondo 7 Yogyakarta Mengikuti pemberitaan upaya penyelamatan mahasiswa pen- daki Gunung Leuser di Aceh rasanya ikut berdebar-debar dan kemudian gembira. Sebab upa- ya penyelamatan berhari-hari itu akhirnya membuahkan hasil. Keempat mahasiswa FTUI dan seorang aparat desa setempat itu berhasil diselamatkan tim Semoga peristiwa ini bisa dijadikan hikmah dan pelajaran untuk senantiasa berhati-hati, tidak secara umum diketahui. Partai di sini bertindak sebagai "promotor" kemunculan elit. Be- rapa lama para elit yang dimun- culkan berkiprah dalam pang- gung politik, tergantung pada penilaian sekelompok elit lain yang menguasai pembuatan ke- putusan dalam partai itu. Sebaliknya, bila partai mun- cul dari luar parlemen, alias da- tang dari inisiatif rakyat, maka fungsi utamanya adalah menya- lurkan aspirasi rakyat. Biasanya dalam bentuk partai seperti ini berlaku sistem rekrutmen terbu- ka. Artinya, setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk ditampilkan oleh satu partai, asalkan meme- nuhi syarat-syarat yang sudah diketahui umum. Karena itu, partai di sini bertindak sebagai "fasilitator" bagi seseorang un- tuk menjadi elit. Orang yang berniat jadi elit melalui partai jenis ini, dengan sistem rekrut- men terbuka, harus benar-benar siap dengan konsep atau pro- gram yang hendak dilaksana- kan. Tidak demikian halnya de- ngan partai jenis pertama, de- ngan sistem rekrutmen tertutup. Di sini elit bisa saja tidak memi- liki konsep untuk memecahkan persoalan masyarakat. Dia bisa dengan aman berlindung di ba- lik kokohnya dinding partai yang mensponsorinya. Elit ma- cam inilah yanbg paling pantas kita sebut sebagai "Robot Poli- tik." Perlu Sikap Saling Menghargai Dalam pergaulan hidup ber- masyarakat sekarang ini, teng- gang rasa dan saling menghor- mati semakin terasa maknanya. Agar orang lain tidak merasa terugikan oleh sikap kita, atau sebaliknya. Misalnya saja, di jalan kita harus menyadari bahwa jalan bukan milik kita sendiri. Ketika menumpang bus, seyogyanya- lalr tidak perlu merokok karena mengganggu penumpang lain- nya. Kabin bus bisa menjadi pengap oleh asap rokok. Terhadap tuduhan adiknya dan penyelidikan Kongres, Presiden Collor menolak de- ngan menyatakan tidak pernah berhubungan lagi dengan Farias selama dua tahun terakhir ini. Demikian pula Paulo Farias menyangkal kegiatan bisnisnya selama ini menyalahi aturan yang ada. Sisa uang lainnya dideposi- tokan atas nama istrinya, Ro- sane, yang masih berusia 27 tahun, sekretaris pribadi presi- den, dan Sekretaris pribadi istri- nya. Juga atas nama mantan isterinya, Lilibeth, ibunya Leda, dan kepala pembantu rumah tangganya. Daftar ini ditambah lagi oleh Pedro yang menyata- kan, bahwa sebuah apartemen di Paris, Perancis, seharga 2,7 juta dolar, juga merupakan milik Presiden Collor yang diatasna-. makan Farias. Bekas Sekretaris pribadi Pre- siden Collor, Claudio Viera, menyatakan di depan komisi Kita juga sering melihat, ba- nyak penumpang kendaraan u- mum (muda usia) merasa enak saja duduk, sementara ada ne- nek, kakek atau anak kecil yang lebih memerlukan tempat du- duk. Atau pengemudi kendara- an umum yang mengabaikan sikap hati-hati, ngebut dan "ma- in pepet" pengendara lainnya. Barangkali tergesa-gesa, atau jalan dirasa kurang lebar? Rasa- nya, nilai uang jadi lebih pen- ting dibanding jiwa manusia. dalam hal ini ketika mendaki Siapa Menemukan? gunung. Namun jangan membu- at kita takut "menaklukkan" gunung. Maju terus para penda- ki gunung! Siswoyo Gamping, Sleman Kalau saja semua orang bisa saling bertenggang rasa, men- junjung tinggi etika kehidupan bermasyarakat, mestinya hal-hal semacam itu tidak perlu terjadi. Kita bisa hidup dalam alam yang "asri", yakni aman, serasi, ramah dan indah. Wiginurwi Sedayu Muntilan utama yang sangat berambisi mengejar ketinggalan ekonomi- nya, partai jenis ini menjadi pilihan utama. Partai jenis itu bermakna ganda. Selain dapat menjamin stabilitas (sistem) politik, yang selalu dijadikan acuhan utama untuk pembangunan ekonomi, kehadiran partai tersebut menja- min image pelaksanaan demo- krasi. Minggu (27/9-92), rekan saya Deny (wartawan surat kabar ibukota) kehilangan tas pinggang warna hitam, bertulis- Kan 555 Indonesia Open Cham- pionship. Terjatuh di tengah jalan pintu keluar sebelah timur Gedung Mandala Bhakti Wanita Tama Jalan Solo Yogyakarta, ketika kami berlari menuju telepon umum di pojok depan gedung tersebut. Karena sibuk telepon, kami tidak memperha- tikan tas tersebut. Boneka politik? Satu hal yang harus kita ingat, bahwa partai merupakan "ide asing" bagi bangsa Indone- sia. Prinsip hidup guyup rukun, tidak saling memihak, selalu menghindar dari kemungkinan perbedaan pendapat yang dike- nal dalam budaya kita; betul-be- tul bertolak belakang dengan ide partai. Tas itu berisi data-data pen- ting dan surat tugas. Bagi Anda yang menemukan, kami mohon dapat mengembalikan ke alamat di bawah ini. Kami menyedia- kan tanda terima kasih. Di mana-mana ada peringat- an agar kita selalu menjaga kebersihan. Tetapi, di sisi lain Orang ketiga dalam pemerin- tah yang dipaksa mundur ada masih banyak orang membuang lah mantan Sekretaris Hubung- sampah seenaknya, mencorat- coret tembok, bangku atau kursi. Mungkin pelakunya lagi jengkel atau jatuh cinta, semua bisa jadi sasaran. Tetapi tentu ini bukan alasan untuk boleh melakukannya, bukan? Andung Wahidin Jalan Kapten Tendean 38 Telepon 4742 Yogyakarta Adanya partai membuat kita berpihak ke satu kubu, yang membuka kemungkinan mun- culnya perbedaan pendapat. Inilah "racun Barat" yang ter- paksa kita terima. Sebab keha- diran partai berkaitan erat de- ngan modernisasi, yang mulai dikenalkan sejak dilaksanakan- nya Polítik Etika. Bulan November tahun lalu, menteri Kesehatan Alceni Guer- ra, telah dituduh meninggikan harga barang yang dipesan oleh departemennya. Kelebihan harga ini masuk ke kantong pribadi sang menteri, yang a- Kongres, bahwa uang sejumlah khimya harus mengundurkan yang menilai keberhasilan pen- 6,5 juta dolar yang dipertanya- calonan ini tidak lepas dari jasa kan datang dari pinjaman sebu- Globo yang giat membentuk ah bank di Uruguay (tetangga opini publik untuk mendukung Brazil) atas namanya, sebanyak 5 juta dolar, untuk membantu kampanye Fernando Collor. Tetapi, dokumen yang diberi- kan kepada komisi sebagai diri. bukti, meragukan. Sejarah kepartaian kita me- nunjukkan, inisiatif pembentuk- an organisasi politik berawal da- ri didirikannya Volksraad (De- wan Rakyat). Preseden ini tam- paknya berubah menjadi sema- cam kebiasaan (tradisi). Ketika kita merdeka, pem- bentukan partai juga harus di- dorong oleh pemerintah melalui Maklumat 3 November 1945. Dorongan ini dimaksudkan un- tuk mengisi keanggotaan di KNIP. Demikian pula, ketika ki- ta bertekad untuk menyederha- nakan sistem kepartaian, yang menghasilkan tiga OPP saat ini, awalnya juga dari dalam parle- men. Karena itu, robot-robot politik sebenarnya bukan hal Demikian pula nasib menteri tenaga kerja, Antonio Rogerio Magri. Dia telah dijebak dengan sebuah rekaman tersembunyi, di mana dalam rekaman itu ia mengakui menerima 30.000 dolar atas jasa membantu sebu- ah perusahaan mendapat kon- trak pemerintah. baru dalam politik kita. Masalahnya, ada perbedaan antara robot-robot politik yang kita kenal dulu dan sekarang Kalau dulu robot politik itu di- program oleh partai yang (sedi- kit banyak) otonom; maka seka- rang robot-robot itu diprogram oleh partai yang "distel" peme- rintah. Perbedaan ini terlihat dari makin dominannya pihak ekse- kutif dalam proses politik di In- donesia. Di sini, dilihat dari fungsi yang harus dilaksanakan, kehidupan partai politik kita te- rasa makin runyam. Strategi dan konsep pembangungan (ekono- mi) yang kita laksanakan selama ini, ternyata berakibat merosot- nya otonomi partai. Tidak ada satu pun partai (termasuk Gol- kar) yang benar-benar otonom, bebas dari pengaruh eksekutif. KUS592 INDARKTO TO Di bidang keuangan, kehi- dupan partai masih ditunjang oleh eksekutif sekalipun porsi yang diterima tidak sama. Te- ngok saja, tiap tahun pemerin- tah harus menyediakan dana untuk biaya operasionalisasi partai. Ini belum termasuk sum- bangan mendekati kampanye Pemilu. Bisa dibayangkan, beta- pa sungkannya partai akan me- ngontrol sepak terjang peme- rintah. Sebab, toh hasil dari se- pak terjang itu juga untuk menghidupi partai? Tidak cukup dengan dana. Penampilan elit pimpinan par- tai, atau elit yang hendak ditam- pilkan partai dalam Pemilu, ti- dak luput dari campur tangan eksekutif. Pemerintah dapat de- ngan leluasa "mempengaruhi" pimpinan partai dalam menyu- sun Daftar Calon dalam Pemilu. Tokoh-tokoh vokalis yang dira- sa akan menyulitkan atau berani neko-neko, lewat jalur mana pun, sedini mungkin harus di- tangkal. Alagoas. Jejak ini diikuti oleh Fernando Collor, yakni menjadi gubernur Alagoas, setelah terle- bih dahulu memangku jabatan Walikota Maceios. Karier awal politiknya selepas dari Fakultas Ekonomi Universitas Brazilia, ditopang oleh Gerakan Demo- kratis Brazil (PMDB), salah satu dari dua partai politik yang ada di Barzil. Guna menunjang ambisinya menjadi Presiden Brazil, Fernan- do Collor membentuk Partai Rekonstruksi National (PRN), pada bulan Mei 1989. Kampa- nye "pemerintahan bersih" yang dilancarkan PRN, telah menam- pilkan gambaran Fernando Collor sebagai seorang yang dapat dipercaya dan jadi tumpu- an harapan rakyat Brazil. Organisasi politik yang masih baru ini, membutuhkan dana yang cukup besar agar dapat mendukung calon mereka da- lam pemilu tahun di muka. Seo- rang pengusaha asal Alagoas, Paulo Cesar Farias ditunjuk sebagai manajer pencarian dana .untuk kampanye pemilihan Fernando Collor. Selain itu jutawan Brazil lain- nya, Roberto Marinho, yang memiliki jaringan perusahaan media massa, Globo, mendu- kung penuh pencalonan Fer- nando Collor. Banyak pihak Fernando Collor. Tetapi setelah terpilih, Kong- lomerat Roberto Merinho bukan menjadi partner utama bisnis pribadi Presiden Collor. Setidak- tidaknya, belum diketahui apa- kah ada keuntungan yang dida- pat Marinho dari jasa dukungan yang diberikan kepada Fernan- do Collor. an Strategis Presiden, Pedro Paulo Leoni Ramos. Sang Sekre- taris terungkap pernah memeras perusahaan minyak negara, Petrobras. Kerajaan bisnis Fernando Collor de Mello, lahir dari lingkungan keluarga politisi, tahun 1950. Ayahnya Dari hasil penyelidikan Kong- pernah menjabat Senator dan res, diketahui Paulo Farias me- Gubernur dari negara bagian miliki tujuh perusahaan di Flori- Pengusaha yang amat berun-. tung sudah pasti Farias. Dari hubungannya yang dekat de- ngan Presiden Collor dalam waktu relatif singkat, Paulo Farias berhasil membangun kerajaan bisnis hingga melewati tapal batas Brazil.. DPR itu, ada tembok psikologis yang sangat tebal, agar anggota DPR berani mengontrol para pembinanya. Gejala banyaknya pegawai negeri ini, untuk DPR 1992-1997 diganti dengan kehadiran para konglomerat (muda). Tembok yang menghadang para wakil dari jenis ini tambah berlapis- lapis. Sebagai usahawan, bukan rahasia bahwa mayoritas mere- ka berkembang di bawah fasili- tas yang diberikan oleh negara, atau orang tuanya yang duduk dalam jajaran eksekutif. Sebagai anak muda, mereka dibesarkan dalam iklim depolitisasi, yang menyebabkan mereka kurang memiliki pengalaman yang di- butuhkan dalam dunia politik. Kondisi seperti inilah yang dikhawatirkan KNPI akan menghasilkan "Badut-Badut Politik dalam DPR 1992-1997. Ini jelas satu keadaan yang ha- rus dihindari, sebab tidak sesuai dengan kemajuan-kemajuan yang kita capai selama ini. Ini jelas tidak mendidik ka- der-kader pemimpin muda, yang digambarkan sebagai pe- milik masa depan bangsa. Kare- na itu, imbauan KNPI ini perlu dan telah dilakukan pada saat yang tepat.*** ) Dr Riswandba Imawan, staf pengajar Fisipol dan Pro- gram Pascasarjana UGM da dan juga di Perancis. Salah satunya adalah Miami Leasing Aviation Ltd. yang menyewakan pesawat terbang kepada perusa- haan penerbangan Brazil. Se- dangkan di Perancis ia memiliki perusahaan properti. Hasil bisnis Farias diperguna- kan untuk kepentingan memba- ngun kekuatan politik bagi Presiden Fernando Collor. Su- dah pasti keuntungan bisnis juga dipergunakan buat pribadi- nya dan kesejahteraan keluarga Presiden Collor. Jumlah kekayaan Farias dan kerajaan bisnisnya tidak diketa- hui dengan pasti. Tetapi penye- lidikan Kongres menunjukkan, 32 perusahaan Farias yang men- dapat kontrak kerja dari peme- rintah mendapat keuntungan sekitar 15 juta dolar. Nasib Collor Kelihatannya tidak ada yang dapat diperbuat Presiden Collor untuk menutup aib perbuatan- nya. Menurut harian The O Estado de Sao Paulo yang mem- publikasikan hasil pengumpulan pendapat umum yang dilakukan oleh Gallup Poll, 74 persen dari 2715 orang Brazil yang ditanya- kan pendapatnya, awal Septem- ber lalu, menyatakan Presiden harus di Impeachment. Sejak bulan lalu, setiap hari terjadi demonstrasi di hampir setiap kota besar Brazil. Ratusan ribu orang melibatkan diri da- lam unjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Col- lor. Tampak nasib Presiden tidak tertolong lagi, dan sikap mayori- tas anggota Majelis Rendah telah diperlihatkan. Tinggal Senat yang akan menentukan apakah Presiden Collor harus menang- galkan jabatannya. Yang pasti, 180 hari ini Presiden harus di- paksa cuti meninggalkan kan- tornya, dan menyerahkan ke- kuasaan sementara kepada Pejabat Presiden Itamar Franco, yang sehari-hari menjabat seba- gai Wakil Presiden. *** *) Victorawan M Sophiaan wartawan Bernas di Jakarta EMPUK, PAK? INGAT BERDIRI, YA! AMBEIEN, LHO.... } BISNI BANK JAKARTA J.P. Mangkubumi No. 2, Telp. 62398, 86 VALUTA ASI Shilling Austria Dolar Australia France Belgia Dolar Brunei Darusalam Dolar Kanada Franc Swiss Mark Jerman Kron Denmark Franc Perancis Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Lira Italia (100) Yen Jepang (100) Ringgit Malaysia, Gulden Belanda Krone Norwegia Dolar Selandia Baru Peso Filipina Krone Swedia Dolar Singapura Bath Thailand Dolar AS BTN BPD Bank Summa Bank Jakarta BII BBI Lippo Bank Danamon Bank BTN 4cm BPD Daftar Kurs Konvers di Bank Indonesia. SUKU BUNG Bank Summa Bank Jakarta BIl BBI Bank Niaga Lippo Danamon ВАГ Bank BNI '46 Bukopin BTPN BCA Bank Niaga Bank BNI '46 BCA BTPN Bukopin BDN BHS Bapindo BONI BBD BRI Bank Pasar Bank Duta BPR Mandiri SP BPR Danagung R 21% BUN BPR Redjo Bhawono 18% 17% 17% 15,50% 15% 18% 17% 21% 17% TABUNGAN BDN BHS Bapindo BBD BONI B 19 1.46 6 1.26 1.63 1.55 1.36 35 4C 3.47 26 16 1.67 81 1.21 33 1.08 Bank Pasar Bank Duta BPR Mandiri SP BPR Danagung R BUN Tabanas Pradana Upakara Terjamin Taperum Sutera Simpeda Tabunga Kesra Kencana Tabung Tabunga Kesra Prioritas Produkti Tab Bun Tahapam Super Sa Tahapan Kesra Primadan Primagol Tabunga Tabanas SiAga Tabanas Si Kosi Tabanas Kesra Tab. Pen Citra Tahapan Tapres Tabanas Central S Tabanas Tab BON Tab. Hara Tab. Hara Mitra Tab. Umu Jumbo Tabung Kesra Dana In Tab. Ban Tamasya Tab. Tab Mand Tab, Dan Tabunas BUN Akti Bunawisa BPR Redjo Bhawono Tab. RB 36 1.26 2.03 8 1 bulan 16% 17% 18% 20% 16% 17% 15% 17% 16,50% 16% 16% 18% 16% 17,50% Jenis Indorama Tertibkan Obl JAKARTA - PT Indorama go public telah berhasil mer konversi-red) senilai 60 jut: konversi ini jatuh tempo sel sen. "Para pembeli obligasi in saham PT Indorama Synthet Disamping itu, Indorama jug sebanyak 13,93 juta saham konversi," kata J.R.K. Galav Rabu (30/9). (bud) Sinar Mas Group Bangu JAKARTA - Kembali sal Group yang bergerak di bi yakni PT Sinar Mas Agro Res tion, merencanakan akan masyarakat melalui proses g belum ditentukan. Dirut PT dalam publik eksposenya di menyebutkan, ke-30 juta sah total komposisi modal diseto Sedangkan hasil dana go untuk investasi pengembar perkebunan teh, 21 persen un kelapa sawit di Dumai, Ja membiayai usaha patunga perusahaan Jepang. (apr) Aneka Tambang Segera JAKARTA BUMN (Bada partemen Pertambangan dar waktu dekat ini akan menaw dalam upaya merealisir se Pertambangan Umum, Ir Kc mengakui bahwa sekarang niengkaji réncana "go public jumlah saham yang akan dir kita dorong terus agar secepa Taruna, kemarin (28/9) di Jal