Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-10-02
Halaman: 05

Konten


tik? belum lagi kalau kita per- n bahwa anggota DPR ki- ama ini banyak yang dari wai negeri. Sebagai pega- negeri, mereka menjadi ta KORPRI. Kedudukan- uh berada di bawah Men- ebagai anggota DPR, ke- kan mereka sederajat de- Presiden. Padahal, para na mereka kebanyakan eri yang secara struktural a di bawah Presiden. Ka- tu, ada tembok psikologis sangat tebal, agar anggota berani mengontrol para inanya. jala banyaknya pegawai i ini, untuk DPR 1992-1997 i dengan kehadiran para omerat (muda). Tembok menghadang para wakil enis ini tambah berlapis- Sebagai usahawan, bukan a bahwa mayoritas mere- rkembang di bawah fasili- ng diberikan oleh negara, Brang tuanya yang duduk jajaran eksekutif. Sebagai muda, mereka dibesarkan iklim depolitisasi, yang ebabkan mereka kurang liki pengalaman yang di- mkan dalam dunia politik. ndisi seperti inilah yang watirkan KNPI akan ghasilkan "Badut-Badut dalam DPR 1992-1997. las satu keadaan yang ha- hindari, sebab tidak sesuai an kemajuan-kemajuan kita capai selama ini. jelas tidak mendidik ka- ader pemimpin muda, digambarkan sebagai pe- masa depan bangsa. Kare- , imbauan KNPI ini perlu elah dilakukan pada saat tepat.*** Riswandba Imawan, Dengajar Fisipol dan Pro- Pascasarjana UGM. an juga di Perancis. Salah nya adalah Miami Leasing ion Ltd. yang menyewakan wat terbang kepada perusa- penerbangan Brazil. Se- kan di Perancis ia memiliki sahaan properti. asil bisnis Farias diperguna- untuk kepentingan memba- kekuatan politik bagi den Fernando Collor. Su- pasti keuntungan bisnis dipergunakan buat pribadi- dan kesejahteraan keluarga den Collor. mlah kekayaan Farias dan aan bisnisnya tidak diketa- Hengan pasti. Tetapi penye- an Kongres menunjukkan, erusahaan Farias yang men- at kontrak kerja dari peme- h mendapat keuntungan ar 15 juta dolar. mosa Nasib Collor elihatannya tidak ada yang at diperbuat Presiden Collor k menutup aib perbuatan- Menurut harian The O do de Sao Paulo yang mem- ikasikan hasil pengumpulan lapat umum yang dilakukan Gallup Poll, 74 persen dari 5 orang Brazil yang ditanya- pendapatnya, awal Septem- lalu, menyatakan Presiden s di Impeachment. ejak bulan lalu, setiap hari di demonstrasi di hampir ap kota besar Brazil. Ratusan orang melibatkan diri da- unjuk rasa yang menuntut gunduran diri Presiden Col- ampak nasib Presiden tidak long lagi, dan sikap mayori- anggota Majelis Rendah telah erlihatkan. Tinggal Senat g akan menentukan apakah siden Collor harus menang- Kan jabatannya. Yang pasti, hari ini Presiden harus di- sa cuti meninggalkan kan- nya, dan menyerahkan ke- saan sementara kepada abat Presiden Itamar Franco, g sehari-hari menjabat seba- Wakil Presiden. *** Victorawan M Sophiaan rtawan Bernas di Jakarta , PAK? BERDIRI, YA! IEN, LHO.... 4 Color Rendition Chart BISNIS B BANK JAKARTA JI. P. Mangkubumi No. 2, Telp. 62398, 86651, Fax: 87576, Telex: 25194, YOGYAKARTA 55232 VALUTA ASING Shilling Austria Dolar Australia France Belgia Dolar Brunei Darusalam Dolar Kanada Franc Swiss Mark Jerman Kron Denmark Franc Perancis Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Lira Italia (100) Yen Jepang (100) Ringgit Malaysia, Gulden Belanda Krone Norwegia Dolar Selandia Baru Peso Filipina Krone Swedia Dolar Singapura Bath Thailand Dolar AS BTN BPD SUKU BUNGA DEPOSITO Bank Summa Bank Jakarta BII BBI Lippo Bank Danamon Bank Niaga Bank BNI '46 BCA BTPN Bukopin Bank BTN Daftar Kurs Konversi dan Kurs Uang Kertas Asing di Bank Indonesia. Hari Rabu, 30 September 1992 Bell BPD Bank Summa Bank Jakarta BII BBI Bank Niaga Lippo Danamon BANK JAKARTA Bank BNI '46 Bukopin BTPN BDN BHS Bapindo BDNI BBD BRI Bank Pasar Bank Duta BPR Mandiri SP BPR Danagung R. BUN 17% BPR Redjo Bhawono 18% TABUNGAN BCA BDN BHS Bapindo ВВО BONI Bell Jual Jual 193,26 196,36 190,26 195,55 1.462,66 1.485,21 1.496,66 1.486,66 66,57 67,30 63,57 67,36 1.269,73 1.281,56 1.266,73 1.282,81 1.637,30 1.652,18 1.634,30 1.653,80 1.559,75 1.576,09 1.556,75 1.577,64 1.368,99 1.381,80 1.365,99 1.383,15 354,84 558,68 351,84 359,03 403,25 407,42 400,25 407,82 3.470,69 3.507,24 3.467,69 3.510,67 263,09 265,58 260,09 265,84 162,80 164,81 1.677,66 1.720,59 810,09 1.674,66 1.722,28 818,29 807,09 819,09 1.217,83 1.231,04 1.214,83 1.232,25 338,64 341,97 335,04 342,30 1.085,16 1.115,11 1.082,16 1.116,20 80,54 81,29 365,35 370,31 362,35 370,67 1.269,49 1.282,12 1.266,49 1.283,37 80,58 81,39 77,58 81,47 2.035,00 2.045,00 2.033,00 2.047,00 Bank Pasar Bank Duta BPR Mandiri SP BPR Danagung R BUN 1 bulan 16% 17% 18% 20% 16% 17% 15% 17% 16,50% 16% 16% 18% 16% 15% 18% 17% 21% 21% 3 bulan 18% 17% 17,50% 18,50% 17% 18% 17% 18% 15,50% 17% 18% Kesra Tab. Pensiun Citra 18% 17,50% 19% 19% 19% 19% 15% 18% 18% 17% 17% 19,50% 19,50% 17% 17% 18,50% 18% 15,50% 15% 18% 18% 17,50% 18% 17% 18% 17% 17% 21,50% 22% 19% 19% 17% 17,50% 19,50% 18,50% 19% 19% 18% 18% 17,50% 16,50% 16,50% 16,50% 23,04% 24% 19% 19% 22,50% 23% 23% 24% 18% 18% 17% 19,20% 20,40% 21,60% 16,50% 16% 18% 18% 22% 22% 19% 20% BPR Redjo Bhawono Tab. RB 17% 18% Jenis Tabanas Pradana Upakara Terjamin Taperum Sutera Simpeda Tabungan Umum Kesra Kencana Tabungan BJ Tabungan BII Kesra Prioritas Produktif Tab Bunga Harian Tahapan Lippo Super Saving Tahapan Yunior Kesra Primadana Primagold Tabungan Plus Tabanas SiAga Tabanas Si Kosi Tabanas Bunga/th Kriteria 20% saldo terendah/bl 15% saldo terendah/bl saldo terendah/bl 15% 15% saldo terendah/bl 15% saldo terendah/bl 18,50% saldo bunga harian 18% saldo bunga harian 18% 19% 20% 20% 19% 19% saldo terendah/bl saldo bunga harian saldo bunga harian saldo bunga harian saldo bunga harian saldo bunga harian 21% saldo terendah/bl 17,50% saldo bunga harian 17% saldo bunga harian 16% saldo bunga harian 17% saldo bunga harian 14% saldo bunga harian 17,50% saldo bunga harian 18% saldo bunga harian 18,50% saldo bunga harian 17% saldo bunga harian 15% saldo bunga harian 20% saldo bunga harian 14% saldo bunga harian saldo bunga harian saldo bunga harian saldo bunga harian saldo terendah/bl saldo terendah/bl 20% 14% 6 bulan 12 bulan 16% 18% 19% Tahapan 18% saldo bunga harian Tapres 18,50% saldo bunga harian Tabanas 15% saldo terendah/bl Central Save 17% saldo bunga harian Tabanas 15% saldo terendah/bl Tab BDN 21% saldo bunga harian Tab. Harapan 18% saldo bunga harian Tab. Harapan Plus 17% saldo bunga harian Mitra 21% saldo bunga harian Tab. Umum 16,50% saldo terendah/bl 16,50% saldo bunga harian Jumbo Tabung Mas 17,50% saldo bunga harian Kesra 16% saldo bunga harian Dana In 18% saldo bunga harian 18% saldo terendah/bl Tab. Bank Pasar Tamasya 14% saldo terendah/bl Tab. Duta Tab Mandiri Tab. Danagung Tabunas BUN Aktif Bunawisata 21% 22% 20% saldo bunga harian saldo bunga harian saldo bunga harian 18% saldo bunga harian 17% saldo bunga harian 17% saldo bunga harian 20,40% saldo terendah/bl Indorama Tertibkan Obligasi Konversi 60 Juta CHF JAKARTA - PT Indorama Synthetics, sebuah perusahaan yang go public telah berhasil mengeluarkan convertible bond (obligasi konversi - red) senilai 60 juta CHF di pasar modal Swiss. Obligasi konversi ini jatuh tempo selama 5 tahun dengan bunga 4,5 per- sen. "Para pembeli obligasi ini dapat menukarkan obligasi dengan saham PT Indorama Synthetic sampai dengan 31 Desember 1997. Disamping itu, Indorama juga akan mencatatkan saham tambahan sebanyak 13,93 juta saham untuk keseluruhan pemegang obligasi konversi," kata J.R.K. Galav, Wakil Presdir Indorama di Jakarta, Rabu (30/9). (bud) Sinar Mas Group Bangun Pabrik Penyulingan Sawit JAKARTA - Kembali salah satu anak perusahaan Sinar Mas Group yang bergerak di bidang industri minyak kelapa sawit, yakni PT Sinar Mas Agro Resource & Technologi (Smart) Corpora- tion, merencanakan akan menjual 30 juta sahamnya kepada masyarakat melalui proses go public. Namun harganya per saham belum ditentukan. Dirut PT Smart Corporation, Muktar Widjaja, dalam publik eksposenya di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (30/9) menyebutkan, ke-30 juta saham itu, merupakan 20 persennya dari total komposisi modal disetor. Sedangkan hasil dana go publik 58 persennya akan digunakan untuk investasi pengembangan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan teh, 21 persen untuk mendirikan pabrik penyulingan. kelapa sawit di Dumai, Jambi, serta 21 persen sisanya untuk membiayai usaha patungan industri oleo-chemical dengan perusahaan Jepang (apr) Aneka Tambang Segera "Go Public" JAKARTA BUMN (Badan Usaha Milik Negara) binaan De- partemen Pertambangan dan Energi, PT Aneka Tambang, dalam waktu dekat ini akan menawarkan sahamnya kepada masyarakat, dalam upaya merealisir sebagai perusahaan mandiri. Dirjen Pertambangan Umum, Ir Kosim Ganda Taruna, kepada Bernas mengakui bahwa sekarang ini perusahaan tersebut tengah niengkaji réncana "go public", namun belum jelas berapa besar jumlah saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat. "Tapi kita dorong terus agar secepatnya go public," tegas Kosim Ganda Taruna, kemarin (28/9) di Jakarta. (apr) BERNAS Mooy: 2 Persen di Atas Libor Terlalu Berat bagi Swasta * Johanes Kotjo: 5 Persen pun Kalau Kepepet Pasti Diambil merintah itu memberikan nase- hat! Kalau ada resiko yang ba- yar kan swasta sendiri." Jakarta, Bernas Pinjaman luar negeri dengan suku bunga 2 persen di atas London Interbank Offerad Rate (Libor), dinilai terlalu berat bagi swasta yang akan membiayai proyeknya. "Kalau pinjaman diatas 2 persen diatas Libor masih diam- bil juga cleh swasta, maka itu namanya kan ngotot untuk ke- pentingannya sendiri," kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Adrianus Mooy kepada warta- wan di Jakarta (01/10). Dikatakan oleh Mooy, sebe- tulnya pemerintah tidak menga- tur masalah pinjaman luar nege- ri pada swasta, kecuali swasta dalam proyeknya berhubungan dengan BUMN. Kalau proyek swasta itu berhubungan dengan BUMN, maka pemerintah akan mengatur lewat Tim Pinjaman komersial Luar Negri (TPKLN). "Kita ini hanya mengingatkan lewat indikasi jumlah pinjaman, dan juga syarat bunga pinjaman. Mestinya swasta itu untung karena kita kasih tahu tentang bahaya persyaratan bunga pin- jaman luar negeri yang terlalu tinggi," katanya. Tanpa menyebutkan ideal suku bunga pinjaman luar nege- ri, Mooy mengatakan, bahwa suku pinjaman luar negeri itu sudah berlebihan mahalnya bila dibandingkan dengan keadaan pada umumnya. Ketika diutarakan bahwa swasta tetap mengambil dana mahal diluar negeri, karena langkanya dana di dalam nege- ri, Mooy hanya menjawab, "Pe- * Jakarta, Bernas Bakrie & Brothers saat ini se- dang menjajaki peluang bisnis dengan pengusaha di Cina dan berencana akan impor mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kerjasama Bakrie Group dengan beberapa perusahaan Cina da- lam bidang pertambangan, per- tanian dan kelistrikan yang akan dimulai tahun 1993 mendatang. Bahkan Bakrie Group akan mendirikan pabrik pipa dengan cara memordernisir pabrik pipa- nyá di tanah air. Komentar Mooy tersebut disampaikan berkaitan dengan beban bunga pinjaman luar negeri Indonesia yang kini su- dah mendekati 2 persen, per- sisnya 1,874 persen diatas Libor. Kini Libor untuk pinjaman 1 bulan adalah 3,1875 persen, 3 bulan 3,3125 persen, 6 bulan 3,3125 persen dan 12 bulan 3,375 persen. Hal itu dikemukakan oleh Presiden Direktur Bakrie & Brothers, Tanry Abeng kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/10) seusai mengikuti acara sumpah Anggota DPR/MPR baru periode 1992-1997. Jantungnya usaha Menanggapi tingginya suku bunga pinjaman luar negeri, Senior Executive Director Salim. Group, Johanes Kotjo, menga- takan, "Jangankan 2 persen diatas Libor, 5 persen pun kalau pengusaha itu sudah kepepet pasti diambil, sebab dana itu kalau dalam tubuh manusia seperti darah," katanya. Akan Dirikan Pabrik Pipa di Cina Kotjo mengatakan, didalam memanage suatu perusahaan, ada dua hal penting yang diper- hatikan prioritasnya, yaitu masa- lah cash flow dan provit. "Sebe- tulnya bagi pengusaha yang ter- penting itu adalah cash flounya, sebab cash flow itu kalau diiba- ratkan dalam manusia adalah "jantung"nya 'usaha, jadi kalau jantung-nya berhenti kan mati!," kata eksekutif yang dinilai An- thony Salim masih one of the best ini. Bakrie Impor Mesin Marlboro Pamerkan Mobil Formula I Pembangkit Listrik di Yogyakarta Jakarta, Bernas Wakil Ketua Himpunan Pe- ngusaha Muda Indonesia (Him- pi) Jaya, Prya Ramadhani, me- ngatakan, baru 2,5 persen dari anggota Himpi Jaya yang mam- pu menerobos pasar luar negeri. "Di pasar domestik, segmen- tasi pekerjaan anggota Himpi jaya sekitar 70 persen di peroleh dari proyek pemerintah," kata- nya dalam acara penandata- nganan "Memorandum of Und- erstanding" (MOU) antara Ba- dan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dan Himpi Jaya mengenai penggunaan informasi pasar yang dimiliki BPEN. Dengan demikian bagi peng- usaha yang paling penting ada- lah memikirkan cash flownya, dan dengan cara apapun diusa- hakan untuk tidak macet, sebab kalau macet sama dengan peru- ma Tanry melebarkan sayap usahanya hingga ke negeri Tirai Bambu karena harga mesin-me- sin pertambangan di Cina jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia. "Cina sudah mulai meningkat mengenai Purchhasing Power. Karena pertumbuhan mereka tertinggi di dunia, sekitar 11-12 persen setahun. Dan, Cina me- rupakan negara konsumen yang cukup besar. Kita tidak bisa meremehkan mereka sebab ke- kuatan ekonominya mulai men- jadi besar. Maka kita harus lihat sebagai potensi pasar," ucap Tanry Abeng. Selain impor mesin, Bakrie & Brothers juga sedang menjajaki bisa menjual hasil-hasil pertani- an. Pasalnya, neraca ekspor hasil pertanian Indonesia ke Cina cukup tinggi. Bakrie yang bergerak di bidang kelapa sa- wit, kini berupaya menerobos pasar Cina. Apalagi negara ini butuh minyak sawit demikian besar untuk memenuhi kebu- tuhan dalam negerinya. Tanry Abeng memang baru pulang dari Beijing, Cina Rabu malam, melakukan penjajakan bisnis dan peluang usaha de- ngan para pengusaha Cina. Ke- pergian bos Bakrie ini untuk melakukan investasi serta kerja- sama perdagangan. Bakrie & Brothes sedang membicarakan penggunaan me- "Peluang ekspor pasar pro- sin-mesin pembangkit listrik duk pertanian Indonesia masuk ke Cina sangat besar. Cina sela- buatan Cina. Peluang bisnis yang akan dikembangkan di in mengimpor minyak sawit Indonesia itu memang sedang juga mengimpor karet lateks," dihitung pihaknya. Alasan uta- katanya. (hbk) Baru 2,5 Persen Anggota Himpi Jaya Terobos Pasar Luar Negeri ekspor Indonesia. Menurut dia, peluang ekspor bagi produk Indonesia di pasar internasional masih terbuka lebar. Yang penting, katanya, adanya kemauan dan kedinami- san dunia usaha nasional untuk bergerak di pasar internasional. Dikatakannya, pemerintah hanya mampu menyediakan fa- silitas yang berhubungan de- ngan peluang ekspor bagi pro- duk Indonesia. "Namun, keber- hasilan memanfaatkan peluang tersebut sepenuhnya berada di tangan dunia usaha," tambah Rudy. sahaan itu berhenti. Karena pentingnya cash flow inilah, maka banyak perusahaan nekat mau ambil pinjaman luar negeri dengan beban bunga yang tinggi. "Ibaratnya biar sakit-sakitan terus, tapi tidak mati," tuturnya. Namun demikian, tidak se- mua perusahaan swasta ngotot untuk mengambil pinjaman luar negeri. "Untuk perusahaan-per- usahaan yang sehat artinya darahnya lancar, jantungnya bisa memompa darah keseluruh tubuh, mereka nggak bakalan mau pinjam dengan suku bunga sebesar itu. Kalau keadaan per- usahaan sehat 1 persen diatas Libor pun saya nggak akan ambil, meskipun saya ditawari," katanya. Kemampuan dunia usaha Sementara itu Muktar Wijaya, Dirut Sinar Mas Agro menang- gapi pertanyaan Bernas menge- nai kemampuan swasta dalam menanggung suku bunga off- shore, Rabu (30/9) menyatakan, kemampuan dunia usaha untuk membayar kembali pinjaman luar negeri dan suku bunga offshore sangat mempengaruhi keputusan pengambilan pinjam- an dari luar negeri. Kalau perusahaan tersebut adalah perusahaan besar, tentu saja berani mengambil risiko yang lebih besar. "Tetapi bila perusahaan itu kecil, sebaiknya memang tidak mengambil pin- jaman dana luar negeri yang memiliki bunga tinggi," kata Muktar (bud/dey) *** Yogya, Bernas Marlboro, merk rokok putih produksi Phillip Moris, berniat menanamkan brand awarenes (kesadaran terhadap merk Marl- boro - red) lebih dalam lagi di kalangan muda Yogyakarta. Bu- kan hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan rokok, tapi juga menunjukkan bahwa Marlboro juga aktif dalam kegi- atan olah raga, terutama otomo- tif. Demikian dikatakan Bam- bang Agusni, associates-ope- ration Indra Sukirno Marketing Communications (ISMC), kepa- da Bernas di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Kamis (1/- 10). "Sebenarnya tidak ada tu- juan untuk lebih gencar mema- sarkan rokok Marlboro. Hanya sekadar pengenalan brand Marlboro kepada masyarakat Yogya," katanya menjelaskan. Tujuan tersebut, kata Bam- bang Agusni, diwujudkan de- ngan menggelar Marlboro Expo- '92 di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama selama 7 hari (29/9- 4/10). Untuk menggelar pamer- an ini, distributor Marlboro menggunakan jasa ISMC, salah satu unit usaha PT Inter Sarana Media Citra (ISMC). ISMC yang berpusat di Jakar- ta merupakan perusahaan yang antara lain bergerak dalam bi- dang penyelenggaraan promosi, kegiatan perusahaan dan pela- yanan informasi citra perusaha- an. Dalam pameran di Yogya, pihak penyelenggara memamer- kan replika mobil Formula I. Juga dipamerkan sejumlah sepe- da motor yang biasa digunakan dalam dalam arena balap di luar negeri. Marlboro Expo'92 juga me- nyajikan permainan simulasi Formula I dan DX moveable sepeda motor. Kedua jenis per- mainan ini bisa dinikmati pe- ngunjung jika membeli satu unit premium (produk) bermerk Marlboro (rokok, topi, t-shirt, jaket, korek api, dll) yang dise- diakan counter di ruang pamer- an. (dhi) DITARIK-Sekitar 6.000 kupon berhadiah Ramai Departement Store & Supermarket, kemarin petang ditarik. Penarikan undian berhadiah total senilai Rp 20 juta, yang kalau kredit yang dikucurkan ke Sebagai bukti empirik, Mardi petani dimuati dengan upaya memecahkan kemiskinan atau menolong petani kecil di depe- saan. Rasanya hanya dengan kredit semata belum cukup sebagai upaya memecahkan masalah kemiskinan di pedesa- an," kata Mardi. Yogya, Bernas Ramai Departement Store & Supermarket, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Yogya kini tengah berupaya untuk bermitra kerja dengan kelom- pok Twenty One (21) kepunya- an konglomerat Sudwikatmono untuk mendirikan sebuah ge- dung bioskop yang berlokasi di Ramai Jalan A. Yani Yogya. Hal ini diungkapkan Manager RAMAI Dept Store & Su- permarket Derry Sadana kepada Bernas disela-sela acara pe- ngundian hadiah di Ramai, Kamis petang. Dijelaskan oleh Derry bahwa rencana untuk menggaet kelom- pok 21 saat ini dalam proses negosiasi. "Namun kapan renca- na itu terwujud saya belum bisa pastikan," tuturnya. Namun yang jelas, lanjutnya Menurut Bambang Agusni, Kesempatan masyarakat un- Marlboro Expo'92 pertama kali tuk mendirikan Bank Perkredit- diselenggarakan di Yogya. Kegi- an Rakyat (BPR) semakin terbu- atan serupa telah diadakan di ka lebar. Karena hanya dengan Jakarta, Bandung, Surabaya, menyetorkan beberapa juta Bandung, Solo, Medan, Palem- rupiah, pengusaha bisa mendiri- bang dan Lampung. "Di Yogya, kan sebuah BPR. dalam sehari dikunjungi lebih dari 2.000 orang, dan sebagian besar terdiri anak-anak muda," kata Bambang. Ramai Jajaki Kerjasama dengan "Twenty One" rencana tersebut tidak terlepas dari rencana Ramai sendiri un- tuk melakukan pengembangan fisik gedung dari saat ini seluas 7.500 meter persegi menjadi 12.500 meter persegi pada a- khimnya. ini untuk mampu menghadapi berbagai persaingan, masalah pengelolaan adalah hal yang mutlak. Perbuatan curang yang dila- kukan oleh pelaku bisnis sema- kin meningkat dan merugikan masyarakat konsumen. Hal itu disebabkan, persaingan bisnis semakin tajam dan belum mun- culnya etika bisnis di kalangan pengusaha. Perilaku curang itu antara lain tampak dengan ada- nya pemalsuan merek, standar mutu dikurangi, ukuran produk tidak sesuai dan lain-lainnya. Staf pengajar Fakultas Hukum UGM Hartono Hadisoeprapto, SH mengemukakan hal itu di UGM, Kamis, berkaitan dengan akan diselenggarakannya temu wicara nasional penanggulang- an perbuatan curang 6-7 Ok- tober 1992 mendatang. Diungkapkan, persaingan atau kompetisi dalam dunia bisnis pada hakekatnya sesuatu hal yang wajar. Tetapi jika per- saingan itu sudah menjurus ke praktek-praktek bisnis yang MARDI Yatmo Hutomo, do- sen Universitas Wangsa Mang- gala yang aktiv memimpin Bahkan, meski kelompok LPSM, mencoba memberikan dasar pemikiran untuk pernya- taannya itu dengan kasus-kasus di sektor pertanian di desa. Kepala BPEN yang sering Dalam kesempatan yang mengikuti berbagai pameran sama, Kepala BPEN Rudy Leng- dagang di luar negeri tersebut kongmengharapkan, kerjasama masih merasa prihatin terhadap antara BPEN dan Himpi Jaya sedikitnya pengusaha nasional mampu merangsang pengusaha yang memasarkan produknya muda di Jakarta untuk lebih langsung di berbagai pusat menekuni bisnis yang berhu- penjualan produk impor di luar bungan dengan peningkatan negeri.(Ant) Kredit Pedesaan untuk Mengentaskan Orang Miskin (Bagian 2 - Habis) "Jika rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perizinan dan Kepemilikan BPR tanggal 25 Juli 1992 disetujui, sebuah BPR bisa didirikan dengan mo- dal disetor Rp 1,5 juta," kata Dr Gunawan Sumodiningrat MEC, Kepala Biro Analisa Ekonomi dan Statistik Bappenas, Selasa (29/9)." Perbuatan Curang Pelaku Bisnis Makin Meningkat Yogya, Bernas tidak manusiawi, meninggalkan etika dan sopan santun maka hal itu dikualifikasikan sebagai persaingan curang. Setiap hari, masyarakat selalu disodori iklan-iklan yang me- nyesatkan, dan perilaku yang tidak etis itu sudah dianggap sebagai satu kebiasaan yang hidup dalam praktek bisnis. Padahal iklan-iklan yang diso- dorkan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam seminar dies ke-6 Universitas Wangsa Manggala (Unwama) di kampus Argomul- yo, Bantul, Gunawan mengung- kapkan, pendirian BPR dengan modal disetor Rp 1,5 juta terse- but dimaksudkan untuk menja- min upaya jangkauan pelayanan keuangan pada tingkat lapisan bawah. Lebih Penting Pemasaran bihnya untuk tambahan modal bakulan dan pembelian bibit bawang merah. PERSOALAN kemiskinan (pembinaan) pemasaran hasil "Meski masyarakat miskin u- pertanian (saprotan) padi. Sele- sebagai lingkaran setan merupa- produksiny tidak akan banyak mumnya memiliki modal ter- kan paham klasik. Paham ini manfaatnya bagi petani. Kebu- batas, tapi ternyata tanggapan juga menempatkan persoalan tuhan prioritas sektor pertanian mereka terhadap tawaran pin- keterbatasan modal sebagai informal adalah pemasaran hasil jaman modal untuk mendukung salah satu faktor penting penye- yang adil dan manusiawi. produksinya tidak seperti yang bab kemiskinan. Ini meski pa- diduga," katanya. ham itu mengakui bahwa faktor keterbatasan modal dan faktor lainnya juga saling berkaitan. Dengan demikian paham klasik tadi tidak pernah berminat men- cari ujung-pangkal kemiskinan. Menjadi persetujuan umum bahwa melalui peningkatan produksi persoalan kemiskinan dapat diawali untuk dipecah- kan. Dan untuk maksud itu, tidak salah jika saran yang dia- jukan untuk memecahkan per- soalan kemiskinan adalah mela- lui pelayanan modal, baik seca- ra hibah ataupun kredit. Mardi tidak menyanggah peran kredit untuk petani dalam Mardi menunjukkan kasus meningkatkan produksi hasil tidak tertariknya petani miskin pertanian. Tapi Mardi juga beru- atas kredit Bimas dan Insus, dan saha mendebat pernyataan itu. tidak tertariknya petani di Jawa Yakni apakah peningkatan pro- untuk mengambil kredit dalam duksi tersebut diikuti dengan program Tebu Rakyat Intensifi- peningkatan pendapatan petani. kasi (TRI), sebagai bukti pernya- "Artinya, agak berlebihan taan itu. Tapi menurut Ir Mardi Yatmo Hutomo MS, Ketua Umum Fo- rum Desa Mandiri, sebuah Lem- baga Pengembang Swadaya Masyarakat (LPSM) di Dusun Pentung, Desa Seloharjo, Keca- matan Pundong, Bantul, pela- yanan kredit untuk masyarakat desa tanpa didukung jaminan Dijelaskan, dalam PP yang kini sedang dibahas dan ia ikut Penelitian yang dilakukan Soetjipto dan Sri Mulyatini ter- hadap 335 sampel Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Jawa Tengah, Bali, DIY dan Sumatera Utara, juga mengung- kapkan penggunaan kredit tadi untuk kegiatan non-produktif. Jika pun pada usaha poroduktif, bukan di sektor pertanian ta- naman pangan (padi dan pala- wija). Penggunaan kredit oleh KSM tersebut umumnya untuk tambahan modal bakulan, pe- ternakan, kebutuhan darurat, menyebut hasil penelitian yang dilakukan Diah Retnosari. Pene- litian mahasiswi. Fakultas Hu- kum UGM tahun 1992 itu meng- biaya sekolah anak dan pengo- ungkapkan, dari 6 kelompok batan. "Jadi kalau kerjasama dengan pihak twenty one bisa terrealisir maka kami menyediakan fasili- tasnya seperti gedungnya. Na- mun sekali lagi kami mau lihat dulu kompensasi apa yang akan mereka berikan pada kami. Kalau menguntungkan tentunya kami terima, tapi sebaliknya kalau nggak ya rencana itu batal," papar Derry seraya me- nambahkan bahwa pengem- bangan fisik gedung akan dimu- lai awal tahun 1993. simpan pinjam yang dibina dua Penelitian yang dilakukan LPSM di Yogyakarta, ternyata Mardi Yatno Hutomo, Meth dalam dua tahun, dari seluruh Kusumahadi dan fajar Sudarwo transaksi peminjaman hanya 26,5 persen yang digunakan untuk kegiatan produktif. Bagi Manajer toko yang me- ngerjakan sekitar 700 karyawan tentang penjajakan kebutuhan pengembangan kapasitas' orga- nisasi Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan Indonesia tersebut berada di daerah perta- (HKTI) di DIY juga memperkuat nian, dari 26,5 persen tadi ha- argumentasi bahwa petani dan nya 10 persen yang digunakan orang miskin sebenarnya tidak untuk membeli sarana produksi berminat terhadap kredit. Bagi hukum, katanya, bila hal itu dibiarkan terus, maka tidak akan dicapai adanya kepastian hukum di dalam pergaulan hidup di masyarakat yang pada gilirannya masyarakatlah yang menanggung akibatnya. Dikatakan, selama ini jalan keluar yang sering ditempuh masyarakat baik masyarakat pengusaha maupun konsumen bila dirugikan akibat perbuatan curang adalah dengan menun- tutnya ke pengadilan. BPR Bisa Didirikan dengan Modal Setor Rp 1,5 Juta Bantul, Bernas ketentuan kelanjutannya dalam Paket 25 Maret 1989, BPR dapat dibagi dalam 2 jenis, yakni BPR Gaya Lama dan BPR Gaya Baru. terlibat di dalamnya, antara lain dicantumkan tentang persyarat- an modal disetor bagi pendirian sebuah BPR. Ada tiga kriteria. Pertama, BPR yang didirikan di kota dengan modal disetor Rp 100 juta. Kedua, BPR di keca- matan Rp 50 juta. Dan ketiga, BPR kecil didirikan dengan modal disetor hanya Rp 1,5 juta. BPR kecil ini termasuk BPR Gaya Lama yang disamakan dengan BPR. Menurut Gunawan, rencana PP tersebut sudah memadai. "Mudah-mudahan tidak berubah lagi," kata Gunawan yang ikut terlibat dalam penyusunan ran- cangan PP itu. "Namun demi- kian persyaratan lainnya seperti susunan organisasi, kepemilik an, keahlian di bidang perbank- an dan kelayakan rencana kerja, perlu diterapkan dengan be nar" JUMAT WAGE, 2 OKTOBER 1992. 5 Bernas/etal dilangsungkan di lantai III itu, hadiah pertama (1 buah minibus Daihatsu) jatuh pada kupon nomor KS 003190, atas nama Teguh Budiarto dari Depok Utara. Dijelaskan, UU No 7/1992 tentang Pokok-pokok Perbank- an hanya mengenal dua jenis bank, yakni bank umum dan Hasil Undian Hasil undian berhadiah total Rp 20.000.000 di toko Ramai yang dilaksanakan di lantai III pusat perbelanjaan ini sebagai berikut: I (Teguh Budiarto) de- ngan nomor undian KS 003190, Jalan Murbei 46 Depok Utara, Depok berhak atas 1 buah Mini- bus Daihatsu. II (Kindarto-Yogya) (AA 005- 623) dan (Agus Suroto-Solo)(KR 001644) masing-masing berhak atas hadiah sebuah sepeda motor Astrea Star. Dan untuk hadiah 4 buah TV berwama jatuh pada nomor undian YV 005323, KC 009729, PH 006040, BT 008142.(hjl) KINERJA petani penerima Kredit Usaha Kecil (KUT) di Kecamatan Pakisaji, Malang, Jawa Timur, yang memanfaat- kan KUT pada musim tanam 1990/1991, cukup menarik un- tuk dikaji. Kajian ini dilakukan Rachmat Hendayana pada tahun 1990, yang kemudian dituang- kan dalam tesis untuk memper- oleh gelar master (sarjana uta- ma) di Fakultas Pasca Sarjana UGM. Hasil Hasil yang Adil dan Menurut Hartono, penanggu- langan perbuatan curang yang dituntut dengan pasal 1365 KUH Perdata sejak 31 Januari 1919 telah menganut penafsiran yang luas terhadap perbuatan melawan hukum. Pasal-pasal lain yang terkait dengan masa- lah perlindungan konsumen sebagai akibat adanya perbuat- an melawan hukum diatur da- lam UU No 20 Tahun 1992 sebagai pengganti UU No 21 Tahun 1961. Namun diakui, katanya, be-, berapa peraturan perundang- undang yang dimaksudkan memberikan perlindungan ter- hadap kepentingan konsumen yang sekaligus menanggulangi perbuatan curang, terkesan disusun dengan pola pikir yang hanya mengatur tingkah laku produsen agar di dalam usaha meraih laba mau mengutama- kan kepentingan konsumen. (rin/sus) BPR. Mengingat ketentuan yang mengatur BPR belum diberlaku- kan, maka perundang-undangan kebijaksanaan keuangan, mone- ter dan perbankan tahun 1988 yang dikenal sebagai paket 27 Oktober 1988 (Pakto 27) tetap berfungsi sebagai pedoman bagi pembentukan dan pengoperasi- an BPR. Lembaga-lembaga keuangan tradisional di pedesaan, kata Gunawan, mempunyai kemam- puan yang dapat diandalkan untuk mengentaskan kemiskin- an. Untuk itu keberadaannya perlu dilindungi oleh Peraturan Pemerintah dengan meringan- kan persyaratan pembentukan lembaga dan persyaratan modal yang diperlukan. Tapi semua itu tetap berdasarkan prinsip eko- nomi dan menegakkan aturan perbankan yang benar. Dua jenis BPR Gunawan lebih lanjut menga- takan, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pakto 27 serta Sebanyak 10 kelompok Tebu hanya petani tanpa memiliki Rakyat Intensifikasi (TRI) sam- kerja sampingan. pel di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo yang diteliti Mardi dan dua rekannya tahun ini Gambaran yang diberikan Rachmat Hendayana, menurut Mardi Yatmo Hutomo, setidak- *** menunjukkan, ternyata seluruh nya menjelaskan gambaran petani anggota kelompok me- bahwa meski KUT peningkatan nyatakan tidak berminat meng- produksi, ternyata tidak cukup ambil kredit TRI. menarik bagi petani miskin berlahan sempit, yang umum- nya menanam padi atau tanam- an lain yang tidak untuk dijual. Penelitian Soetjipto dan Sri Mulyantini seperti disebut dalam tulisan bagian kedua, yang me- nemukan bahwa dari 335 KSM sampel penerima kredit dari Proyek Pengembangan Hubung- an Bank dan Kelompok Swada- ya Masyarakat (PPHBK) di Ja- teng, Bali, DIY dan Sumut, juga membuktikan hal yang sama. Fakta yang terungkap dari penelitian Soetjipto dan Sri Mulyantini itu makin memper- kuat dugaan bahwa sebenarnya petani tidak berminat dengan kredit untuk usahatani, khusus nya tanaman pangan. Garuda Tawarkan "Executive Class' dengan Boeing 737-300 Jakarta, Bernas. Garuda Indonesia mulai 1 Oktober 1992 mengoperasikan satu pesawat Boeing B-737/300 yang dilengkapi Executive Class dan Economi Class guna me- nambah daya angkut pesawat F-28/4000, rute penerbangan (flight) antara Jakarta-Balikpa- pan pergi pulang. Penambahan flight satu kali dengan Boeing 737-300 seming- gu (Selasa, Kamis Minggu) dan tiga flight dengan F-28/4000 merupakan upaya Garuda me- ningkatkan jasa pelayanan ang- kutan udara di Kalimantan Ti- mur. Dari 60 responden petani penerima KUT yang diwawan- carai Rachmat Hendayana, ter- nyata 36 di antaranya selain sebagai petani nyambi sebagai wiraswastawan dan 10 respon- den merupakan aparat desa Tanggapan yang dingin dari yang jadi petani. Hanya 14 res- petani tanaman pangan terha- ponden yang pekerjaannya dap kredit yang disediakan Juru bicara Ganida Indonesia. Jansius Siahaan kepada warta- wan di Jakarta, Kamis (1/10) mengatakan, Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang Kaltim telah berkembang demikian sa- ngat pesat. Bandara Sepinggan yang menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta Jakarta, karena meningkatnya sektor perdagangan, industri dan kepa- riwisataannya. Apalagi bandara Sepinggan sudah layak didarati pesawat Boeing 737/300 maka Garuda melakukan pergantian pesawat. Perubahan itu juga berarti ber- tambahnya jumlah tempat du- duk dan kapasitas pengangku- tan cargo. Sebelumnya, rute Jakarta-Ba- likpapan dilayani Garuda Indo- nesia seminggu empat kali pe- nerbangan dengan pesawat F-28/4000. Dengan beroperasi- nya pesawat Boeing 737/300, maka penerbangan kedua kota tersebut berubah sekali dengan satu flight B-737/300 dan tiga flight F-28/4000. (hbk) BPR Gaya Lama merupakan lembaga perkreditan pedesaan yang sudah beroperasi dan telah memperoleh izin usaha sebelum 27 Oktober 1988. Se- dangkan BPR Gaya Baru meru- pakan BPR yang memperoleh izin atas dasar Keputusan Men- teri Keuangan No 1064/KMK.- 00/1988. Manusiawi Menurut dosen FE-UGM ini, salah satu ketentuan yang mem- bedakan kedua jenis BPR ada- lah persyaratan modal. Untuk membentuk BPR Gaya Baru harus mempunyai modal disetor Rp 50 juta Untuk bank umum Rp 10 milyar). Padahal sebelum Pakto 27, terdapat beberapa jenis lembaga perkreditan yang tidak mempunyai kemampuan modal sebesar itu, tapi mampu beroperasi secara ekonomi. Bahkan lebih jauh dari itu mam- pu menjangkau masyarakat papan bawah di pedesaan.(dhi) pemerintah, kata Mardi, sebe- narnya mudah dipahami. De- ngan risiko gagal cukup tinggi. orientasi produksi yang bukan untuk dijual, dan keterbatasan cadangan suniberdaya lain, dan harga jual produk (kalau untuk dijual) yang fluktuasinya meru- gikan petani, penggunaan mo- dal dari utang (kredit) dalam produksinya memang menjadi amat riskan. "Itulah pikiran rasional peta- ni, yang justru sering dinilai tidak rasional," kata Mardi. Selama harga jual produksi pertanian masih rendah dan kurang dilindungi dari goyang- an harga yang besar pada saat panen, tampaknya kredit yang ditawarkan ke petani untuk usahataninya akan ditanggapi dingin oleh petani. Penawaran kredit untuk ma- syarakat desa, baik petani, pe- ternak, nelayan, perajin maupun pedagang, yang hanya diikuti bimbingan teknis produksi tan- pa bantuan bimbingan pema- saran atau perlindungan pasar, tidak akan banyak menolong masyarakat desa. (dhl) 4cm 2cm