Tipe: Koran
Tanggal: 2002-04-03
Halaman: 04
Konten
4cm WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN XHE Harian Umum Nasional WASPADA Terbit sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905 - 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918-9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi : T. Junaidi, Hendra DS. Edward Thahir, Muhammad Joni, Sumaharja Ritonga, Nurhalim Tanjung. Akmal AZ, Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi. Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No.1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran). Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@indosat.net.id Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C Tel. (0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No. 11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44206 (4) Komplek Windsor Square Blok B No. 28 Nagoya, Batam Tel. (0778) 430923 Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Tajuk Rencana Sikap Polda Dan Kodam Aceh Orang nomor satu di Polda Nanggroe Aceh rang nomor satu di Polda Nanggroe Aceh Itulah yang mencuat di masa rezim Soeharto lalu. sudah punya sikap tegas terhadap GAM. Kapol- da NAD Irjen Polisi Yusuf Mangga Barani me- nyebutkan meskipun situasi keamanan semakin kondusif, namun Polri tetap mengambil sikap tegas menumpas separatis Gerakan Aceh Mer- deka (GAM). Sedangkan Panglima Kodam se- tempat Brigjen TNI M Djali Yusuf juga menegas- kan, TNI tidak akan membiarkan rakyat terlalu lama menderita akibat diteror, diperas dan di- bunuh oleh pihak-pihak yang berseberangan dan ingin memisahkan diri dari Negara Kesa- tuan RI (NKRI). Kehadiran Kodam Iskandar Muda yang pada awalnya mengundang kontroversial, kini sudah menampakkan hasil, di mana situasi keamanan di Aceh, khususnya di kawasan kon- flik semakin membaik. Kalaupun sesekali masih terjadi kontak senjata, namun berhasil ditangani aparat keamanan di sana dengan baik. Kita berharap pola pendekatan keamanan yang persuasif bisa terus dijalankan, meskipun personalnya berganti dengan yang baru. Kalau kualitas personal yang diterjunkan ke medan konflik memenuhi standar, kita yakin kondisi di Aceh akan semakin membaik. Sebaliknya, kalau pimpinan TNI tidak mampu memperta- hankan kualitas personalnya sehingga di sana terjadi pembantaian warga sipil tak berdosa, maka konflik Aceh dengan mudah akan mengha- ngat kembali. Bahkan, bisa lebih dahsyat dari sebelumnya. Tak berlebihan kalau kita mengingatkan pemerintah, termasuk pimpinan TNI bahwa perlawanan yang dilakukan rakyat Aceh be- kerjasama dengan GAM beberapa waktu lalu tidak datang begitu saja. GAM bisa membesar karena mereka mampu menarik simpati masya- rakat yang diperlakukan semena-mena oknum ABRI Kita sangat kecewa dengan cara-cara represif yang dilakukan militer di masa Orde Baru. Me- reka memaksakan kehendaknya dengan menya- kiti hati rakyat Aceh tanpa pandang bulu. Kalau yang terkena memang anggota GAM tentu saja tidak menjadi soal karena itu sudah menjadi pilihan politiknya, tetapi kalau yang menjadi korban masyarakat yang tak tahu apa-apa sudah pasti menimbulkan perasaan tidak senang. Pada akhirnya rakyat Aceh menjadi anti pada ABRI Perdana Menteri Israel Ariel Sharon tampak nya semakin frustrasi. Hal ini terlihat dengan semakin brutalnya tindakan penyerangan Israel ke markas pemimpin Palestina tersebut. Sebab, bila ditinjau dari serangan dan penghancuran markas pemimpin Palestina oleh tentara Is- rael itu, bukan sekadar sebagai balasan atas serangan-serangan bom bunuh diri pejuang Palestina. Serangan udara dan darat pasukan Israel itu lebih tepat bila dikaitkan dengan "keputus- asaan Perdana Menteri Ariel Sharon yang hing- ga kini gagal melumpuhkan perlawanan Pales- tina melalui intifada (letupannya) dan gencarnya gerakan perlawanan Islam Hizbullah, yang sekaligus gagal memenuhi janjinya untuk mem- berikan rasa aman bagi warga negeri Yahudi itu. Memanas, Konflik Di Temur Tengah ituasi konflik Palestina-Israel menunjuk- S kan perkembangan yang benar-benar gawat. Serbuan heli dan tank Israel yang mempo- rak-porandakan markas pemimpin Palestina Yasser Arafat di Ramalah, Tepi Barat, bisa men- jadi pemicu. Serangan membabibuta itu disertai komentar pihak Israel yang sangat menantang. Bahwa serangan itu adalah sebagai balasan tindakan warga Palestina dalam aksi bom bunuh diri yang banyak membunuh tentara dan warga Israel. Keputusasaan Sharon bertambah lagi de- ngan tak putus-putusnya serangan bom bunuh diri Palestina yang mengacaukan keamanan Israel. Serangan balasan zionis Israel yang dipilih justru markas Yasser Arafat, karena menurut dugaannya Arafat berada di belakang aksi- aksi bom bunuh diri tersebut. Tapi tampaknya ada sesuatu di balik penyerangan membabibuta itu, yakni PM Israel ingin melenyapkan Yasser Arafat, setidaknya didepak dari jabatannya sebagai Presiden Palestina. Kebijakan mendua pemerintah di masa lalu kiranya tidak terulang lagi di masa mendatang. Yang kita maksud mendua pemerintah selalu membanggakan rakyat Aceh yang tanpa pamrih membantu pemerintah sejak awal kemerdekaan, rezim Orde Lama hingga rezim Orde Baru dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah ruah. Namun pemerintah sebaliknya memiskin- kan rakyat Aceh dengan mengkaut kekayaan alam Aceh, seperti gas alamnya untuk kepentingan pemerintah pusat. Sedangkan rakyat Aceh dibiar- kan miskin, bodoh, di mana hak-haknya tidak diberi sehingga pembangunan Aceh dibiarkan tertinggal dengan daerah-daerah lainnya. Hal itu bisa dibaca dari pernyataan PM Sharon yang sangat menantang. Dia menyebut- kan bahwa Yasser Arafat bukan lagi teman untuk mencari perdamaian. Ungkapan itu sama saja kerasnya dengan pernyataan perang. Ibarat menyiram minyak ke api yang sedang berkobar Serangan Israel ke markas Arafat, serta kekejam- an tentara zionis membombardir kawasan pen- duduk sipil Palestina sehingga mengubah situa sinya semakin panas dan semakin memperbesar nyala api perlawanan Palestina. Yang diminta rakyat Aceh sebenarnya seder- hana sekali. Mereka menuntut pemerintah berlaku adil dan menegakkan supremasi hukum. Rasa keadilan itu pula yang tidak dirasakan rakyat Aceh sehingga sangat wajar kalau mereka beron- tak. Sekarang, pemerintah sudah merespon tun- tutan rakyat Aceh, bahkan di Aceh sudah diber- lakukan syariat Islam sejalan dengan berjalannya UU NAD. Dengan pemberian otonomi daerah yang begitu besar rakyat Aceh diperkirakan akan mencapai kejayaan dalam lima tahun ke depan. Sebab, mayoritas sumber daya alam Aceh akan kembali dan dirasakan rakyat Aceh. Sebelumnya, 90 persen kekayaan Aceh dipergunakan pusat untuk kepentingan penguasa. Yang perlu dijalin baik oleh polisi maupun militer di provinsi dengan penduduk 4,3 juta itu adalah bagaimana memupuk hubungan yang baik dengan masyarakat di NAD, terutama de- ngan tokoh masyarakat, agama, pendidikan dan adat. Bila itu dilakukan kita hakkul yakin situasi keamanan di Aceh akan semakin menjanjikan sehingga investor pun tak kecut lagi datang ke Aceh seperti di masa lalu. Kita sangat setuju dengan sikap dan pene- gasan Brigjen TNI M Djali Yusuf bahwa rakyat harus dibela dan diberikan perlindungan. Kalau rakyat sudah merasa aman dalam dekapan TNI bisa dipastikan takkan ada lagi tuntutan referen- dum apalagi menuntut merdeka. Masalah dengan GAM yang menggunakan senjata tentunya sudah dalam peta Kodam Iskandar Muda, maka serah- kan saja pada ahlinya. + Bahwa tindakan biadab Israel itu mendapat reaksi keras dari hampir seluruh dunia adalah pada tempatnya. Di berbagai kota besar, protes- protes keras berlangsung. Tak hanya kepada Israel, tetapi juga AS. Sikap arogan dan tindakan brutal Israel menghacurkan markas Yasser Arafat dan pembunuh-an warga sipil Palestina layak diha- dapi oleh semua bangsa yang cinta damai. Tragedi kemanusiaan ini juga semakin mem- perkuat dukungan opini umum Arab. Kenyataan yang dihadapi Palestina tersebut semakin mem- perluas intifada dan perlawanan terhadap Israel dari sekadar intifada Palestina menjadi intifada negara-negara sekitar Israel. Karena itu, dalam tahap sekarang tampaknya bakal makin sulit untuk mengajak pihak-pihak yang bersengketa di sana untuk mengambil lang- kah surut dan kembali ke meja perundingan. Apalagi Amerika Serikat sebagai induk semang zionis Israel yang diharapkan akan paling ber- peran untuk mendinginkan situasi, juga menge- luarkan pernyataan tak simpatiknya kepada Yas- ser Arafat. Terkesan sebuah dukungan bagi Israel. Jelas sekali kalau pernyataan AS itu merupakan sikap sangat tidak adil terhadap keseluruhan peristiwa yang terjadi sekarang. Kebijakan Sharon sesungguhnya semakin ken-tara dari hari ke hari, yakni masih enggan mengubah logika perang tahun 1970-an, karena tidak mau mengerti dengan perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut. Situasi di Timur Tengah pun bertambah gawat, ketika Israel me- nutup semua pintu perdamaian dan upaya inter- nasional untuk mengakhiri kekerasan di wilayah gaimana diungkapkan perunding utama Palestina yang tak pernah sepi dari pergolakan ini, seba- Saeb Erakat. Jika demikian dampaknya sangat jelas, kon- flik Timur Tengah akan lebih memanas. Kini pecah perang atau tidak, lebih tergantung pada sikap Israel. Sudah terlalu banyak dan sering Arafat dipaksa mengambil langkah surut dan mengalah agar perundingan tercapai dan konflik tidak meruncing. Namun kali ini, Israel malah bersikap sebaliknya. Ini berarti Israel memang tak sudi dengan perdamaian. Situasi yang memburuk di Timur Tengah menjadi keprihatinan dunia. Dari situasi yang terjadi saat ini tampaknya harus ada upaya in- ternasional untuk menyelamatkan rakyat Pales- tina dari tindak kekejaman teroris zionis Israel.* SUDUT BATUAH *Kadis Tata Kota dan Bangun-bangunan Ir Wiriya Al Rahman dikabarkan mengeluarkan perintah stop pemugaran bangunan Istana Plaza - Maksudnya berhenti sejenak, gitu ya pak Anggota PAH I MPR bila tetap ngotot pergi ke Bali dikabarkan bisa dicap muka gedhek karena tidak tau malu terhadap teriakan rakyat - Kalau bahasa dangdutnya 'menari diatas penderitaan rakyat' - Kalau mundur terus, kapan majunya? Para politisi Partai Golkar dan PPP di Komisi IX DPR-RI dikabarkan mendesak Kwik Kian Gie mundur dari kabinet Gotong Royong Wak Doel Oleh Abdul Muis Nasution Kolumnis B erbagai keanehan tumpah di depan mata ketika per- cakapan batin bertutur bisu. Tidak jarang orang pun tertanya-tanya tentang situasi yang mampir. Ada gejolak-gejolak. Ada suara mema- ki. Kecaman dan protes. Tapi yang aneh, sekiranya ada wakil rakyat yang terkesan dapat hadiah hi- buran cuma-cuma, padahal nada kemarahan itu sering menghadap kepada mereka. Namanya pun suara orang banyak. Tapi kenapa nada curiga semakin jadi misteri? Kenapa rakyat terpancing banyak ragu? Tentu saja bukan salah bunda me- ngandung. Bukan pula salah ayah menimang. Dan bukan salah rak- yat. Paling tidak, bukan selama- nya salah rakyat. Lalu, siapa yang salah, siapa yang benar? Itulah yang sulit dijawab ketika contoh terbaik seperti sedang punah. Meng- idolakan seorang tokoh, rasanya bagai kesibukan yang mustahil. Ya, siapa tokoh yang pantas jadi idola? Mengidolakan partai, juga penuh tanda tanya. Partai yang dianggap kekar berotot, ternyata kurang bergizi untuk jadi pelin- dung rakyat. Menyentuh Kehidupan Tapi, soal ramah, itu lain bab. Elite politik kita terkadang bukan P asca agresi militer Ameri- ka Serikat dan sekutu- sekutunya ke Afghanistan, 7 Ok- tober 2001 lalu, Indonesia bagai- kan terkena getahnya. Amerika, setelah "sukses" mengganyang bangsa yang sebelumnya dikuasai oleh kaum militan Taliban ini, kini melancarkan kampanye anti-te- rorisme internasional. Al-Qaida, sebuah jaringan Osama bin Laden, tokoh yang dituduh Amerika, mes- kipun tidak pernah dibuktikan, berada di balik penyerangan me- nara kembar WTC dan gedung Pentagon, 11 September 2001, di- kejar-kejar dan diburu. Indonesia pun bulan-bulan ini menjadi "sa- saran tembak". Kasus demi kasus yang mem- berikan citra sebagai bangsa te- roris (atau setidaknya melindungi terorisme) silih berganti menerpa bangsa ini. Beberapa waktu lalu, seorang putra Madiun, Fathur- rahman al-Ghozi, dituduh mempu- nyai jaringan dengan Al-Qaida. Ia ditangkap di Filipina dan ditu- duh terlibat sebagai pelaku penge- boman rumah Duta Besar Filipina di Jakarta, 1 Agustus 2000 dan pengeboman pada hari peringatan Jose Rizal di Manila, 30 Desember 2000. Al-Ghozi juga dituduh seba- gai bagian dari jaringan terorisme Oleh Drs Muhammad Iqbal M.Ag Dosen Politik Islam IAIN SU dan Kandidat Dokter IAIN Syahid Jakarta (Bagian I) Politik Lempar Bola tasnamakan partai? Barangkali anggota partai terbesar itu pun sangat pantas merasa tersing- gung, karena lebih perkasa penda pat pribadi ketimbang pendapat partai yang mereka idolakan. main ramahnya. Namun, cakap- nya yang overdosis tidak jarang meramaikan tanda tanya. Syukur lah rakyat negeri ini tidak lagi ter- lalu bodoh mengerti segalanya. Mereka telah kenyang belajar dari pengalaman pahit, dan banyak tertolong dari kenyataan yang me- nyentuh kehidupan. A ngan yang namanya terorisme, terutama sejak serangan kelom- pok teroris ke menara kembar WTC dan Pentagon pada 11 Sep- tember 2001. Amerika Serikat ge- ram karena serangan tersebut me- rupakan tamparan keras terhadap "Paman Sam" yang mengakibat- kan rasa kebebasan dan rasa aman penduduk AS belum pulih 100 persen sampai saat ini pasca serangan tersebut. Bahkan, para investor dunia masih enggan me- nanam investasinya ke Amerika karena negara ini sendiri diakui atau tidak adalah common enemy bagi kalangan teroris. Dalam rangka memerangi terorisme, maka "polisi dunia" ini menawarkan kerja sama militer dengan berbagai negara yang no- tabene adalah sekutu berat Ame- rika Serikat seperti kerja sama militer Amerika Serikat dengan Israel, Amerika Serikat dengan Kuwait dan Arab Saudi, Amerika Serikat dengan Filipina, Amerika Serikat dengan Singapura dan Amerika Serikat dengan Malaysia. Kepada negara-negara yang dia- Betapa janggalnya negara yang dirundung macam-macam seperti republik tercinta ini, kalau kepercayaan rakyat pun semakin Meskipun barangkali didu- kung undang-undang, tapi tidak jarang membuat hati rakyat yang melarat menjerit memaki. Ba- menipis. Diakui atau tidak, begini-yangkanlah betapa mahalnya ong kos suatu perjalanan ke luar negeri walau untuk alasan studi banding, tapi rakyat yang melarat itu seper- ti diajak untuk turut kagum. lah kenyataan dan lumrahnya. Bahkan, di tengah derita yang ber- timpa-timpa, kebakaran besar yang terjadi pun tidak jarang men- cuat jadi tuduhan: kesengajaan. Padahal, entah pun ada yang me- rasa perlu berbuat sekejam itu. Itu artinya apa? Itu makna- nya mengapa? Bolehkah kita menganggap bahwa mereka yang pantas bertanggungjawab tidak dapat dijadikan tumpuan harapan untuk melindungi bangsa yang sedang menderita ini? Barangkali kekurangpercayaan telah ikut me- nyempurnakan derita jadi maksi- mal. Rakyat bingung. Kecemasan merajalela. Yang dikhawatirkan, sekira- nya masih ada tokoh yang berniat ikhlas untuk merangkum kete- nangan malah dianggap orang pura-pura. Lalu, muncullah gejo- Oleh Toni Ervianto Direktur Pusat Kajian Tawang Alun Jakarta merika Serikat memang jak kerja sama ini, Amerika Seri- sedang "panas hati" de- kat menanamkan doktrinnya bah- wa teroris harus menjadi musuh utama dunia, padahal serangan Amerika Serikat kepada Afghani- stan dengan bukti tidak kuat juga merupakan tindakan teroris. Kami sebagian para nasa- bah selaku penanam modal di Koperasi Serba Usaha Masyara- kat Kecil Indonesia (MUMKI) Jalan Merdeka No.2 C/8 Medan, internasional dan sebagai pelatih perakitan bom bagi pejuang Moro di Mindanao, Filipina Selatan. Lalu, belum selesai masalah al-Ghozi, Indonesia seperti ditusuk dari belakang oleh Singapura. Ada- lah Menteri Senior negara terse- but, Lee Kuan Yew, yang melem- parkan tuduhan tak sedap terha- dap Indonesia. Tokoh gaek dari negeri jiran ini, seperti dimuat ko- ran The Straits Times, 16 Februari 2002, menyatakan bahwa Indo- nesia adalah sarang teroris. Tak pelak lagi kritikan dan kecaman pun berhamburan datang "meng- hadiahi" Lee. Demonstrasi terha- dap kedutaan besar Singapura di Jakarta agar Lee menarik ucap- annya dan minta maaf kepada bangsa Indonesia, juga dilakukan. Belakangan, belum kering tin- ta media massa meliput kontrover- si pernyataan Lee, Indonesia kem- bali menjadi "korban" agitasi Ame- rika tetang terorisme internasio- nal. Tiga warga Indonesia, Tamzil Linrung, Agus Dwikarna dan Ab- dul Jamal Balfast, ditagkap di ban- dara Filipina. Mereka dituduh membawa bahan peledak dan terkait dengan jaringan terorisme internasional. Kasus terakhir ini pun menvi- ta kita untuk memberikan respon. lak yang menyalakan api amarah. Dan di republik yang sedang dipe- nuhi tamasya ganda, emosi dan kebohongan', wibawa orang yang seharusnya berwibawa seperti terpasung. Mereka yang jadi anggota dewan yang terhormat, sepertinya sering kurang terhormat. Apakah bukan kurang terhormat: anggota dewan yang malas, yang kurang mampu, dan yang hobi jalan-jalan' ke luar negeri saat rakyat sedang menderita? Propaganda AS Kawasan ASEAN sebenarnya adalah kawasan yang cukup aman dan tenteram, menjadi kawasan yang cukup bergejolak saat ini se- telah hubungan bilateral di antara beberapa negara di ASEAN mulai "panas dingin" pasca Amerika Se- rikat melalui komprador dan ta- ngan kanannya melancarkan psy war kepada negara-negara yang masih enggan diajak kerja sama dalam soal penanggulangan te- rorisme khususnya Indonesia yang dinilai merupakan "simpul ter- lemah" dalam usaha memerangi terorisme di kawasan ASEAN. Pernyataan Lee Kuan Yew yang menuduh Indonesia adalah sarang teroris, memang harus dili- hat dalam kaca mata bahwa Si- ngapura melancarkan propaganda Amerika Serikat kepada Indonesia melalui mereka. Singapura mau Ketika mereka akan segera berangkat, dan melambaikan ta- ngan di tangga pesawat, hari se- dang sibuk menyeberangi sore. Tapi sampai bayang-bayang ma- lam akan segera mampir, orang miskin itu masih juga belum sa- rapan pagi. Dan banyak orang ya- kin, sering ke luar negeri bukan penyelesaian masalah. dengan ini membantah atas Harian Waspada (29/3) halaman dua, bahwa MLM dirugikan Rp 1 miliar aki- bat dijarah nasabah pada keja- dian 28 Maret 2002. Padahal se- baliknya, kamilah para nasabah yang dirugikan sekitar Rp 3 mi- liar oleh Koperasi Serba Usaha tersebut, atas nama pengusaha Jaya Putra alias Cincia Shiong. Mendukung Program Kerja Menurut kami, ketika keja- Camat Air Batu dian 28 Maret 2002 itu, kami pa- ra nasabah sebenarnya bukan- lah menjarah, melainkan menyi- Kami warga Air Batu,Asahan, mendukung program kerja Camat ta sejumlah barang aset Koperasi Air Batu Drs Isa Harahap. Walau- Betapa seringnya KH Abdur- rahman Wahid ke luar negeri se- panjang masa jabatannya, tapi krisis ekonomi tidak sembuh juga. Namun, yang disayangkan, kena- pa tidak diberi waktu kepadanya untuk memimpin sampai akhir periode? Pertanyaan itu mungkin bayangan gejolak hati setelah me- Indonesia Di Tengah Konspirasi Terorisme Internasional Soeripto, tokoh intelijen yang per- nah berseteru dengan mantan Pre- siden Abdurrahman Wahid, meng- anggap penangkapan ketiga war- ga negara Indonesia itu penuh re- kayasa. Amerika dan kaki tangan nya menjebak mereka karena ingin membuktikan adanya jaring- an terorisme Al-Qaida di Asia Teng- gara. Mustahil mereka, menurut Soeripto, bisa membawa bahan peledak dan berhasil lolos di dua bandara internasional besar, Bang- kok dan Filipina. Menurut perki- raan Soeripto, pihak intelijen Fili- pina sengaja menyusupkan bahan peledak ke dalam tas Tamsil Lin- rung, karena mereka dapat mem- bongkar tas tersangka tanpa se- pengetahuan korban. Cara demi- kian, lanjut Soeripto, merupakan hal yang bisa dilakukan di dunia intelijen. Kapan Indonesia Dijadikan Sasaran? Melihat kasus-kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Indonesia saat ini sedang menjadi titik fokus Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk "dilum- puhkan". Amerika menggunakan tameng memburu terorisme inter- nasional untuk mengobok-obok Indonesia. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan kenapa Indonesia dijadikan "tumbal" per- buatan tersebut. Pertama, seiak serangan AS dan sekutunya ke Afghanistan, melaksanakan misi AS ini setidak- nya karena dua faktor utama ya- itu; Pertama, sistem politik dan perkembangan demokrasi di Indo- nesia pasca jatuhnya Soeharto di- nilai oleh Singapura sebagai an- caman dan gangguan yang dapat mengganggu "ketenangan" di Si- ngapura. Sebab, sampai saat ini Singapura adalah negara "otorita- rianisme terselubung atau dis- guished authoritarianism yang merupakan warisan Lee Kuan Yew, yang notabene pola politiknya signifikan dengan gaya Soeharto. Kedua, bagaimanapun juga Indonesia adalah negara yang ber- potensi di bidang ekonomi yang bisa "menelan" Singapura kapan saja jika kelak sumber daya manu- sia Indonesia bermutu. Sehingga propaganda Lee Kuan Yeu adalah dalam rangka perang ekonomi dengan Indonesia agar investor asing lari dan tidak mau datang ke Indonesia karena sarang teroris dan radikalisme. lihat bahwa pengganti dan yang diganti tidak terlalu berbeda. Tapi KH Abdurrahman Wahid telah divonis di persimpangan jalan yang curam. Selain ke luar negeri, anggota dewan kita ada pula yang sibuk minta kenaikan honor, ketika di hamparan bumi yang subur ini banyak orang yang ter-PHK me- nganggur dan korban bencana alam. Rupanya ada segelintir orang masih belum puas terhadap pendapatan bulanannya di tengah rakyat yang menderita. Sebenarnya, kita terpancing tidak setuju sekiranya ada yang menganggap anggota dewan yang itu kurang berbobot. Atau, adakah anggota dewan yang takut bicara atau tidak berani berpendapat? Takut karena khawatir teguran partainya? Lalu, bagaimana rak- yat akan menggantungkan harap an kepada orang seperti itu? Saya tidak tahu, apakah tepat cara yang ditempuh anggota de- wan, Firman Jaya Daeli, menja- wab pewawancara RCTI pada acara dialog Nuansa Pagi, Kamis (28/03) lalu. "Apakah DPR perlu mengajukan hak interpelasi dalam hal Asramagate?,"tanya RCTI. Menurut pendapat saya pribadi, itu tidak perlu," jawab Firman. pun dituding yang bukan-bukan, antara lain, camat itu korupsi, ca- mat itu sebagai kontraktor sekali- gus pemborong bangunan. Namun kami minta camat maju terus membangun bersama masyarakat dan untuk masyarakat. Merasa Tersinggung Kok tiba-tiba aneh? Bukan- kah selama diketahui, ia jadi ang- gota dewan dari PDI Perjuangan? Kenapa kali ini seperti lebih hebat pendapat pribadinya dari menga- Selama dua tahun menjabat sebagai Camat Air Batu, Drs Isa Harahap kini mendapat acungan karena nampak jelas camat sangat berperan aktif untuk membangun Desa Sei Alim Ulu. Yang saat ini telah dibangun dan berdiri megah pajak pagi un- tuk para pedagang harian baik pedagang setempat maupun dari luar Kecamatan Air Batu. Bangun- an pajak tersebut terdiri 40 los dari dana APBD, kurang dari 165 los dibangun camat bersama ma- syarakat setempat berbiaya seki- tar Rp 400 juta. Dalam waktu de- kat ini pajak tersebut akan dires- rakyat Indonesia termasuk yang paling keras melakukan kecaman dan kutukan terhadap serangan tersebut. Meskipun pemerintah RI terkesan bersikap kurang tegas terhadap aksi agresi AS ini, seba- gian besar rakyat Indonesia mela- kukan berbagai demonstrasi agar Washington menghentikan keja- hatan kemanusiaannya membu- nuhi rakyat tak berdosa demi dalih pemburuan terhadap Osama dan jaringannya. Kutukan dan kecaman ini bu- kan sekadar didasarkan pada rasa sentimen agama. Lebih dari itu, kecaman ini didasarkan pada rasa kemanusiaan. Hati siapa yang tidak teriris melihat dari layar kaca rudal-rudal AS dan sekutu- sekutunya menghantam dan me- newaskan ribuan rakyat jelata di negara miskin tersebut. Demonstrasi ini juga merupa- kan reaksi atas kesombongan AS dan sekutu-sekutunya. Mereka, dengan segala kekuatan yang me- reka miliki, merasa dapat melaku- kan apa saja terhadap negara lain. Untuk itu, tidak jarang AS mema- kai tangan PBB untuk membenar- kan segala tindak-tanduknya. Pe- nyerangan terhadap Afghanistan, dalam kacamata hukum interna- sional, tidak dapat dibenarkan. Namun AS bisa menjustifikasi tindakannya dengan berbagai ca- ra. Negara yang mengklaim diri sebagai pendekar HAM ternyata pelanggar HAM terbesar. AS merasa kepentingan untuk Surat Pembaca Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, Bantahan Nasabah Serba Usaha. Itupun nilainya ka- MUMKI mi taksir sekitar Rp 20 juta. Jadi, tidak benar senilai Rp 3 miliar kerugian Koperasi Serba Usaha itu akibat penyitaan sejumlah ba- rang yang dilakukan nasabah. Karena itu, kami sangat me- nyesalkan pemberitaan sepihak yang diperoleh wartawan Waspa- da, tanpa meminta keterangan para yang men- jadi korban pengusaha Koperasi Serba Usaha. Sehingga dalam pemberitaan tersebut terkesan berpihak kepada pengusaha Jaya Putra alias Cincia Shiong. a/n Nasabah MUMKI Tolak Kerja Sama Militer Dengan AS menghabisinya dengan cara Indo- nesia sendiri. Kalau, kerja sama ini disetujui maka membenarkan opiri internasional dan pandangan posesif Amerika Serikat terhadap Indonesia selama ini bahwa me- mang Indonesia adalah sarang terorisme. dan gangguan ketertiban umum menjadi semakin kompleks de- ngan kemungkinan bentrokan mi- liter AS dengan Laskar-laskar Ji- had kelompok Islam radikal di In- donesia. Harus Ditolak Kedatangan dua senator Ame- rika Serikat ke Indonesia dalam rangka bertemu dengan Wapres, Menko Polkam, Menhan dan Meneruskan langkah Singa- Panglima TNI untuk membicara- pura, maka Filipina jaga mulai kan kerja sama militer Indone- melakukan perang urat syarat ke- sia dengan Amerika Serikat dalam pada Indonesia dengan menang- kap tiga WNI Tamsil Linrung cs. rangka memerangi terorisme di Indonesia haruslah ditolak secara Karena, penangkapan ini maka tegas dengan alasan: Pertama, di dalam negeri sendiri oleh seba- Wapres Hamzah Haz sudah me- gian kalangan oportunis dikaitkan nyatakan bahwa Indonesia bukan- dengan suksesi kepemimpinan lah sarang teroris dan kalaupun 2004 atau tujuan politik lainnya ada teroris maka Indonesia akan seperti dikemukakan AC Manul- lang bahwa ditangkapnya tiga WNI dalam rangka merontokkan karir politik Amein Rais karena Tamsil dan Agus Dwikarna adalah anggota PAN walau tidak aktif. Bahkan ada penilaian yang cukup salah besar dengan menempatkan BIN sebagai aktor intelektualnya. Penulis tidak percaya BIN adalah dalangnya, sebab AM Hen- dropriyono sudah mengklarifikasi hal ini dalam rapat tertutup de- ngan Komisi I DPR-RI (20/3/2002) serta tugas utama BIN atau badan intelijen dimanapun adalah meng- gunakan negara dan pelaksanaan policy pemerintah, sehingga "me- ngorbankan" warga negaranya hanyalah watak intelijen di dunia komunis dan sekuler. Atau, apakah supaya agak berbeda dengan anggota partai yang seperti menggebu menolak pembentukan Pansus Buloggate II? Tapi, paling tidak untuk se- mentara, betul-betul aneh, persis- nya sulit dimengerti. Ia diajukan oleh partai, malah bicara atas na- ma pribadi. Tidak ada maksud kita untuk mengecilkan kedudukan- nya, tapi siapa melarang kita he- ran? Syamsul Bahri Air Batu-Asahan Atau adakah perjalanan refor- masi suatu era yang banyak tanda tanya? Tapi yang sudah agak jelas, politik lempar bola seperti sedang mewabah. Terkadang perlu me- nyebut-nyebut atas nama pribadi sesuai dengan kepentingan politik. Padahal, mengenai Asramagate tampaknya secara lahiriah hanya- lah niat baik seorang presiden ingin memperbaiki asrama militer dan polisi. Namun di balik semua itu, po- litik lempar bola sering seperti memberi kesempatan untuk men- coba bertindak lebih terhormat. Tapi, sekiranya ada kasus korupsi, umpamakan puluhan miliar ru- piah muncul ke permukaan, se- orang hakim atau Humas di Pe- ngadilan Negeri, tak perlu menga- takan bahwa: "Kasus ini biasa- biasa saja, cuma orang ribut kare- na terdakwanya si A." HMakmur Bupati, Rakyat Makmur Tanggal 30 Mei 2000, merupa- kan hari paling bersejarah bagi H Makmursyah Putra SH. Hari itu, ia dilantik menjadi bupati per tama di Kabupaten Aceh Singkil oleh Gubernur Nanggroe Aceh Da- russalam Prof Dr H Syamsudin Mahmud atas nama Menteri Da- lam Negeri dalam sidang istimewa DPRD tingkat II Aceh Singkil. H Makmursyah Putra dinilai berhasil memimpin daerah yang RABU, 3 ÁPRIL 2002 menjadi polisi dunia setelah Uni Sovyet bubar pada tahun 1990- an. Apalagi, ketika mencanangkan "gerakan anti-terorisme interna- sional" pasca serangan terhadap WTC dan Pentagon, AS mendikte negara-negara lain untuk memilih salah satu di antara dua pilihan; membantu AS memerangi teroris- me, atau tidak. Negara yang mem- bantu Amerika dan sekutu-seku- tunya, dengan menangkapi dan memenjarakan orang-orang yang dituduh sebagai teroris (meskipun belum tentu benar) dalam opini barat dipandang sebagai pahla- wan yang pantas di beri hadiah. Sebaliknya, negara yang mencoba bersuara lantang menolak hege- moni barat dipandang sebagai te- roris yang perlu dihukum. Inilah kebijakan carrot and stick yang diterapkan AS terhadap dunia in- ternasional. Terorisme di sini pun ditafsir- kan hanya menurut pemahaman, kepentingan dan kemauan AS. Dunia internasional tidak diberi kesempatan untuk mendefinisi- kan terorisme. Terorisme dalam kacamata AS adalah gerakan yang berusaha menggugat kepentingan mereka. Orang dan kelompok yang berusaha mendapatkan kem- bali hak-hak mereka yang teram- pas juga dimasukan ke dalam ka- tegori teroris. Ketika suatu negara tidak bersedia mendefinisikan te- rorisme sesuai dengan kemauan dan kepentingan AS. negara terse- but malah dianggap teroris. Kedua, masuknya militer AS ke Indonesia dalam waktu cukup lama bisa membahayakan Indo- nesia, karena ini bentuk invasi secara tidak langsung selain ini memberikan gambaran lebih jelas tentang Indonesia kepada AS. Sebab, bukan mustahil kedatang- an militer AS akan diikuti dengan pasukan intelijennya, termasuk kondisi di Indonesia sendiri di ma- na masih banyak kelompok yang tidak nasionalis yang rela menjual bangsanya untuk dolar yang tidak seberapa. Ketiga, kalau Indonesia setuju dengan rencana kerja sama Ame- rika Serikat, maka sama artinya pemerintah Indonesia membuka konflik dengan kalangam ummat Islam khususnya kelompok radi- kal yang telah menempatkan Amerika Serikat dan sekutunya sebagai common enemy mereka, sehingga haram bekerja sama de- ngan AS. Kalau ini sampai terjadi, sebenarnya cukup pusing dalam maka upaya jajaran Polkam yang rangka memerangi sparatisme Tidakkah ia khawatir karena ucapan itu, rakyat awam akan akan menerjemahkan: terdakwa akan bebas karena sudah mulai seperti diarahkan agar khalayak tidak kaget. Perlu disadari, tidak semua rakyat Indonesia yang mampu berpegang teguh pada asas praduga tak bersalah. Juga tak perlu seorang men- teri bahkan presiden, misalnya, menyebut-nyebut tidak akan me ngintervensi pengadilan. Sekira. nya itu disebut-sebut juga, apa tidak dikhawatirkan kalau itu dianggap orang politik lempar bola yang bertujuan membersihkan nama sekiranya suatu putusan pengadilan dianggap terlalu ri- ngan? 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio. Predikat berprestasi dan suk- ses kini ada di tangan H Mak- mursyah Putra. Ia membuktikan kepada rakyat dan pemerintah, bahwa dalam mempercepat ge- Yang benar, bukan omongnya. Tapi, sungguh-sungguh tak ada intervensi, dan pengadilan pun bertindak jujur. Kalau memang tidak bersalah, tak perlu ada target untuk menghukum seseorang. Tapi yang benar-benarlah. Suara gemuruh, perlunya apa? Bukankah menolak keterli- batan sejak awal, tidak jarang seperti pengakuan. Begitu juga orang berkata atas nama pribadi, padahal ia di sana bukan atas na- ma pribadi, adalah suatu peluang bagi orang untuk mengatakan sebaliknya. Ibarat orang yang ma ti-matian membantah keterlibat. an partai, tidak tertutup kemung kinan akan ada menganggapnya pengakuan. Ini problem, padahal kita (Berlanjut ke hal 12 kol 5) Dalam kasus Indonesia, keti- ka kita tidak menyetujui serangan AS terhadap Afghanistan, kita jus tru dituduh sebagai teroris atau pelindung teruris. Demikian juga ketika umat Islam di India, Moro di Filipina Selatan, Kashmir dan Palestina berusaha merebut kem- bali hak-hak mereka yang teram- pas, mereka dituduh kaum teroris. Kedua, Indoneisa adalah nega- ra Muslim terbesar di dunia. Ke- beradaan Indonesia sangat sig- nifikan dalam upaya AS untuk mempertahankan hegemoninya. Indonesia tampaknya menjadi barometer bagi AS untuk melihat sikap dunia Islam pada umumnya terhadap AS dan barat. Karena itu, kalau AS bisa mempengaruhi dan membujuk Indonesia ke da- lam skenario yang diciptakannya, maka AS akan dengan mudah mempengaruhi negara-negara Muslim lainnya. Ternyata umat Islam Indonesia bagi AS masih menjadi batu sandungan untuk melanggengkan kepentingan dan pengaruhnya dalam tatanan du- nia global, karena tidak mudah dipengaruhi untuk mengikuti ke- mauan mereka. Ketige, berkaitan dengan point di atas, pasca tumbangnya Soehar- to (1998), gerakan ke-Islam-an di Indonesia memperlihatkan per- kembangannya yang sangat pesat. Munculnya organisasi-organisasi Islam yang diasosiasikan oleh AS dan barat sebagai garis keras. (Berlanjut ke hal 12 kol 1) mikan penggunaannya. Dengan dikenal sebagai penghasil kelapa rak laju pembangunan di Singkil keberadaan pajak pagi ini masya- sawit. Untuk melanjutkan kemba- rakat Air Batu dapat meningkat- li pembangunan di sana, sangat tanpa dukungan rakyat dan apa- itu, mendapat pujian. Namun, kan usahanya dan menambah didukung oleh kepercayaan rakyat penghasilan sehari-harinya. dan pemerintah kepadanya. Ia rat di jajarannya, beliau tak dinilai sukses dan mampu mem- mungkin mampu melaksanakan percepat laju pembangunan di da- tugas-tugas negara, katanya pa- erah Singkil. da suatu kesempatan. Selain itu, selama kepemim- pinannya stabilitas daerah cukup Dalam hal ini kami sebagai putra daerah Singkil yang berdo- misili di Nol Kilometer paling ujung Sumatera (Sabang), mera- sa terpanggil untuk mengimbau paling adalah kedekatannya dengan rak- yat yang dipimpinnya, sehingga kepada semua pihak, kiranya seakan tidak ada batas antara bu- pati dan rakyat. Ia bahkan sangat populis, begitu kepribadian Mak- mursyah Putra dilukiskan oleh beberapa kalangan selama dua tahun mengendalikan Aceh Sing- kil. jangan hanya pandai untuk me- ngeritik Pemda setempat, tetapi kita juga harus mampu membe- rikan masukan agar Singkil da- pat bertambah maju pemba- ngunannya. Memang alasan Amerika Se- rikat akan membantu pemulihan ekonomi Indonesia bila Indonesia mau bekerja sama dalam rangka memerangi terorisme adalah bar- gaining untuk menekan Indonesia dan ini sebenarnya akal bulus AS saja. Sebab perekonomian AS sen- diri saat ini masih stagnan alis ajalan di tempat, bagaimana me- reka ingin menjadi investor untuk membantu Indonesia. Kalau mpe- reka menggunakan pengaruhnya melalui World Bank dan IMF un- tuk menekan Indonesia, bukan- kah Soeharto berani membubar- kan IGGI yang dinilai mencam- puri urusan dalam negeri kita de- ngan kedok bantuan ekonomi. Kalau begitu, Megawati Soe- karnoputri harus berani meng- hardik IMF dan Bank Dunia un- tuk mau menjadi suruhan Ame- rika Serikat kalau tidak putus hu- bungan dengan IMF dan World Bank lebih baik. Jika Megawati Soekarnoputri tidak berani, berarti Soeharto lebih cinta kepada In- donesia dibanding Megawati Soe- karnoputri. Khaldum Berutu Kembang SE Putra Singkil Berdomisili di Sabang Wartawan Daerah: BIRO JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal AS BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S, Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: Dhani E Elison, Muhammad Idris, Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, H Miswar Sulaiman, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, T Ardiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Samsul Rizal Jibro, Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: T Zakaria Al Bahri. Semua wartawan Harian Waspada dibekali tanda pengenal. Color Rendition Chart WASPADA SUMA Polsek T Kasus P T.TINGGI (WE operandi penggam bus Suzuki ST 130 berhasil diungkap Karena sekitar mobil dengan jeni mesin sama seda Katerangan ya polsek Tebingting tersebut berkat in PT Inbisco Niaga (Buku Pemilik Ker lalu ke Mapolsek Medan dibongka 47 buah BPKB da belum ditemukan, BPKB asli milik E daran Suzuki Fu polisi BK 1054 E Informasi dip terjadi transaksi Satu unit mini bus harga Rp 25 juta. polsek Tebingting pembeli mobil it Tebingtinggi Kec Dari itu petug dari IR, mobilnya petugas melakuk mesin dan kerang dan mesin dirub Kapolsek Tebi Kanis Res/Intel di ruang kerjanya sebut. "Salah sat pembeli sementa penjual mobil. Kit sedangkan IR, pe Kapolsek. Di hadapan p jiran berinisial E dan mutasi ini di Kita sudah mend BPKB mutasi da ditirukan Kapol Kemudian p Medan, di sana m nomor plat polisi nomor mesin G1: SJ 160095 sement namun nomor m Kapolsek. Setelah itu pi mukan satu bual patan pula pihak sama. Nomor ra jelasnya. Pihak pe jenis sama. Hingga kini p bekuk ED yang Sepeda 1 Te PANCURBA Desa Suka Mak damotor Yamah. korban tubrukan LS di Jalan Jam Sibolangit Senin Sementara r luka-luka. Peng sepedamotor tel Menurut info butkan sekira pu mengendarai se sementara bus S Sebayang, 45, datang dari ara Tiba di TKP sepeda motor itu aspal yang mer sementara reka Warga yang membawa korba lumnya melapor kini telah menga SJ, dan sepedar Kajatis Segera MEDAN (W (Tapsel) diminta seperti godang r of belonging (ra dimpuan. Mari kita ge secara bersama- dan kota yang syarakat meras kota Padangsidir SH pada acara Informasi dan Garuda Plaza M Sementara E merintahan Kot kapasitasnya seb kota segera dibe: mengawasi jala Chairuman: suport terhadap bangunan dan ke itu saja, Kajatis berusaha meng lompok masyara katan laju pemba "Termasuk Tapsel, itu suda Chairuman mer dialog. Ratusan mengikuti kegia Sementara p Sumut Ir H Char kan, posisi strate sebagai half ata. kota Medan bag Menurut Cha sedemikian rupa buhan ekonomi yakan agar kota modern, menja sekitarnya. (mC SH Kota: MEDAN В.АСЕН BINJAI BIREUN B.PIDIE G.SITOLI KJAHE KISARAN 12:28 KOTACANE 12:35 Langsa 12:35 L.Semawe 12:38 LPAKAM 12:30 MEULABOH 12:41 PSIDEMPUAN 12:28 P.SIANTAR 12:29 R.PRAPAT 12:26 SABANG 12:44 SIBOLGA 12:30 SI DIKALANG 12:32 SIGLI 12:41 SINGKIL 12:34 STABAT 12:31 TAKENGON 12:38 T.BALAI 12:26 TAPAK TUAN 12:37 TARUTUNG 12:30 T.TINGGI 12:29 Zhuhur. 12:31 12:44 12:31 12:38 12:38 12:35 12:31 2cm
