Tipe: Koran
Tanggal: 1992-09-05
Halaman: 12
Konten
2cm 12.SABTU PAHING, 5 SEPTEMBER 1992 BERNAS Khawatir Habibie Pidato Panjang PANITIA Daerah KTT X GNB di Bandung yang Sabtu pagi ini akan menyambut keda- tangan 40 kepala negara dan sekitar 1.570 anggota delegasi KTT GNB, rupanya diliputi rasa khawatir. Bukan karena kesiapan yang kurang matang atau hal lainnya, tetapi kha- watir kalau sambutan Menristek, Habibie dil IPTN terlalu panjang. Sementara waktu yang diberikan hanya 10 menit. "Tolong kepada orang IPTN yang ada di sini agar bisa mengi- ngatkan hal itu kepada beliau. Sebab kalau terlalu panjang, semua jadwal bisa meleset semuanya. Tolong, ya. Kalau bisa Pak Habibie jangan panjang-panjang sambutannya," pesan Asisten Pemda Tingkat 1 Jabar, Dana, ketika memberikan pengarahan terakhirnya di depan para anggota pelaksana pene- rimaan tamu KTT X GNB, Jumat siang di Gedung Merdeka Bandung. SERBA-SERBI DO JAKARTA 1992 Kekhawatiran itu wajar. Karena kalau sudah berbicara masalah pesawat terbang dan alih teknologi, orang nomor satu di IPTN itu akan lupa waktu. "Wah, kalau Pak Habibie sib nggak heran Satu pertanyaan yang kita ajukan, dia akan menjawab semua pertanya- an yang sudah kita siapkan berikutnya," komentar salah seorang wartawan ibukota yang ikut hadir ketika itu. *** Dikira Ada Yasser Arafat KEPOPULERAN Yasser Arafat bukan saja membuat puluhan wartawan Indonesia dan petugas JCC ingin bersalaman dengan- nya, bahkan banyak yang ingin berfoto bersama kendati setelah itu harus diseret petugas keamanan, tetapi juga masyarakat Bandung. Mereka ingin sekali melihat orang nomor satu di PLO itu. Saking inginnya, seorang ibu yang sedang menggendong anaknya langsung menyeruak di antara kerumunan massa yang tengah menyaksikan gladi resik acara penerimaan tamu KIT X GNB di depan Gedung Merdeka Jalan Asia-Afrika Bandung. Sang ibu dengan serta merta langsung melambai-lambaikan tangannya sambil berteriak "Arafat,... Arafat..." ke arah sebuah bus delegasi KTT berkaca gelap yang tengah melewati hotel Homan. Seorang petugas polisi yang menyaksikan tingkah sang ibu, langsung menghampirinya. "Bu, bu... Arafatnya belum datang. Tub, lihat. Busnya masih kosong. Ini hanya latihan penyambutan. Besok baru mereka datang," ujar sang polisi. Dan sang Ibu pun hanya tersipu malu, dan tetap berdiri menyaksikan gladi resik tarian penyambutan yang disuguhkan mahasiswa/i ASTI Bandung. Karena Jemu, Wartawan pun Membuat Ulah SELAMA KTT X GNB berlangsung ada-ada saja ulah wartawan yang mengundang tawa. Hari Jumat, ada kerumunan wartawan yang menunggu kepala negara keluar dari ruang sidang atau lobby kepala negara JCC untuk dipotret. Namun penantian ter- sebut ternyata menjemukan. Beberapa wartawan sudah terlihat gelisah. Untuk mengatasi kegelisahan yang datang, ada seorang war- tawan yang membuat ulah. Ia memanggil seorang kameraman dan mengambil mike serta meminta seorang temannya memegang mike tersebut seolah-olah mewawancarainya. Wartawan tersebut berlagak jadi kepala negara yang diwawancara lengkap dengan gaya seperti orator. Pakai angkat-angkat tangan segala. Bersema- ngat sekali. la lalu meminta kawan lainnya untuk memotret. Hal ini tentu saja mengundang tawa sekaligus desis keterlaluan. Nyonya Mahathir Kagum KUNJUNGAN para ibu negara tamu ke Istana Bogor, Jumat ternyata lebih banyak menimbulkan kesan tersendiri bagi mereka. Salah satunya adalah Nyonya Mahathir Muhammad. Ia kelihatan terkesan ketika melihat program Kejar Paket A untuk membahas buta huruf yang dipertunjukkan di teras Sayap kiri Istana Bogor. la memperhatikan dengan seksama seorang ibu setengah baya membaca kalimat di papan tulis. Mungkin karena tak tahan, akhirnya ia pun bertanya. "Sebelumnya ibu belum bisa ada baca, ya," tanyanya dengan dialek Malaysia yang kental. "Betul. Saya tidak bisa baca dulu. Sekarang sudah lancar dan saya bisa baca koran atau buku," jawab si ibu yang ditanya. "Bagaimana macam perasaan ibu setelah bisa membaca? Bahagia tentunya ya," tanyanya sekali lagi. Si ibu hanya mengang- guk dan kelihatan bangga karena disapa seorang ibu kepala ne- gara. Tentu saja bangga. Kapan lagi bisa disapa ibu kepala negara. Kan tidak setahun sekali. *** Wartawan Rebutan Gelas URUSAN souvenir dalam KTT X GNB ternyata sangat diperlu- kan. Apalagi bila souvenir tersebut diberikan cuma-cuma. Dan biasanya yang mendapat jatah souvenir cuma-cuma adalah wartawan. Jadi tak mengherankan di manapun wartawan berada selalu berusaha cari tahu souvenir apa lagi yang bakal diperoleh setelah rompi, tas dan perangkatnya serta beberapa souvenir lain yang diberikan sehubungan dengan KTT ini. Ternyata Jumat petang pun ada lagi pengumuman yang me- nyatakan, wartawan mendapat souvenir lagi berupa gelas. Mende- ngar pengumuman tersebut, tak pelak lagi para wartawan dari berbagai media, dalam dan luar negeri, berbondong-bondong ke tempat pembagian gelas. Dan untuk kesekian kalinya, terjadi antrian wartawan untuk memperebutkan gelas souvenir. *** Wapres Irak Duduk Sendirian Merokok SEKITAR dua jam antara pukul 10.00-12.00 Wib. Wakil Presiden Irak M Thaha Yaseen Ramadhan duduk di ruang loby JCC sen- dirian sambil mengisap rokok dalam-dalam kemarin. Sementara para pengawalnya, baik dari Irak maupun Indonesia berdiri tegak mengelilinginya dengan jarak sekitar dua meter. Ketika Bernas mencoba mendekat untuk meminta waktu wa- wancara, langsung dicegat pengawal dari Indonesia. "Ada apa. Pergi sana. Nggak boleh kesini," ujarnya ketus. Selama berdiam diri, banyak wartawan yang memandangnya dan saling berbisik. "Dari pada diam, ayo kita dekati," ujar seorang wartawan. Ternyata, tak berhasil. Para wartawan itu terus berbisik. "Wah, Wapres Irak ini tampaknya sedang memikirkan nasib nega- ranya.... Router OLIMPIADE ATLET CACAT Olimpiade tidak hanya monopoli manusia pilihan berpostur "sempuma". Para atlet cacat di seluruh dunia pun, tak ketinggalan menunjukkan prestasi mereka dalam Olimpiade yang disebut sebagai Paralympic. Untuk kali ini Paralympic, sebagaimana Olimpiade Musim Panas XXV berlangsung di Barcelona, Spanyol. Pada Paralympic IX ini, Antonio Rebollo, atlet penderita pollo yang menyalakan obor Olimpiade Musim Panas XXV kembali menyalakan obor Olimpiade. £201 JAKARTA 1992 Pak Harto akan Desak Utara Penuhi Janji Bantu Selatan GNB, Presiden Soeharto akan berpidato sekitar 10 menit pada urutan pertama dalam Sidang Umum PBB di New York, AS, akhir September ini. Jakarta, Bernas Presiden Soeharto selaku Ketua GNB dalam tiga tahun mendatang berjanji akan mem- bujuk negara-negara Utara me- menuhi janjinya memberikan bantuan sebesar 0,7 persen dari GNP (Gross National Product) nya untuk pembangunan di ne- gara-negara Selatan. Sebab, negara Utara sampai kini baru memberikan bantuannya kepa- da negara berkembang 0.3 per- sen dari GNP-nya dari 0.7 per- sen yang dijanjikannya. Kepala Negara mengemuka- kan hal itu ketika Jumat pagi di sela-sela memimpin sidang KTT X GNB di Jakarta Convention Center (JCC) berturut-turut me- nerima Wakil Presiden Srilanka dan Presiden Cyprus Jorge Va- ssiliou. Petang harinya, Presiden Soeharto di tempat yang sama menerima kunjungan kehormat- an Menlu Oman Jousuf bin Alawin bin Abdullah, Menlu Arab Saudi Pangeran Saud Al Faisal, PM Tunisia Dr Hamed Aroui, dan PM Nepal Iria Prasad Koirala. Pembicaraan Presiden Soe- harto dengan tamunya berkisar mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan GNB serta kerja sama bilateral. Menurut sebuah sumber, usaha Presiden Soeharto mene- kan negara-negara Utara me- menuhi janjinya membantu ne- gara selatan sebesar 0,7 persen dari GNP-nya itu akan diusaha- kan melalui pidatonya dalam Sidang Umum PBB 24 Septem- ber mendatang. Selaku Ketua Jakarta, Bernas Gerakan Nonblok (GNB) akan membentuk suatu tim ahli yang memiliki tugas untuk me- lakukan penelitian dan studi mengenai perekonomian negeri negara-negara miskin. Tim ahli tersebut nantinya akan mem- bantu ahli-ahli dari negara terse- but untuk membantu menyele- saikan persoalan utang yang sementara ini menjadi beban bagi negara-negara tersebut. KONFERENSI TINGKAT TINGGI X GERAKAN NONBLOK Bantuan ke Bosnia Terkumpul Rp 3 Milyar Jakarta, Bernas buka KTT X GNB yang menye- butkan bahwa bangsa Indonesia bersama bangsa yang tergabung dalam GNB, perlu meringankan penderitaan umat Islam di Bos- nia-Herzegovina. Sementara itu Lembaga Pem- bela Hukum (LPH) di Yogyakar- ta kemarin mengeluarkan De- klarasi September. Deklarasi itu mengemukakan, krisis dan per- tikaian antar etnis yang berkem- bang di Bosnia-Herzegovina, bi- la dibiarkan berlarut-larut, bisa membuat kawasan itu menjadi seperti Palestina. Karena itu, kepada negara- negara yang kini sedang memi- liki kekayaan dan kekuatan, khususnya Amerika Serikat, di- harapkan kesediaannya untuk mengerahkan segenap kemam puannya, guna mengakhi penghancuran martabat manu- sia di Bosnia-Herzegovina. Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif LPH Eko Widiyanto SH, Direktur Kehormatan LPH Triandi Mulkan SH, dan Hamid Basyaib SH dari Divisi Publikasi LPH kepada wartawan di Yogya kemarin. Jakarta, Bernas ngan-kekurangan yang perlu di- Pesan Jakarta yang diperkira- perbaiki, baik segi organisasi maupun dari segi pembahasan materi "Rencana pembentukan tim ahli ini telah disetujui, namun masih dalam pembicaraan lebih lanjut, karena memang tidak bisa dilakukan secara cepat," kata Radius Prawiro, di Jakarta, Jumat. kan merupakan keputusan KTT X GNB, akan ditugaskan kepa- da Indonesia selaku Ketua GNB tiga tahun mendatang untuk di- laksanakan. Di antara isi Pesan Jakarta itu diharapkan berasal dari rumusan kertas kerja usulan Indonesia, yakni mengenai pembangunan bidang pangan, kependudukan, dan cara me- ngelola utang luar negeri. Hal itu dikemukakan Dr Roeslan Abdulgani Selaku pena- sehat Presiden Soeharto, yang juga penasehat senior delegasi Indonesia dalam KTT X GNB, seusai diterima Presiden Soe- harto di kamar kerjanya, Jakarta Convention Center (JCC), Jumat. Dari Presiden Soeharto, Cak Roes, demikan panggilan akrab Roeslan Abdulgani, ingin men- dengar apakah Indonesia selaku- ketua GNB dan penyelenggara Roes. KTT X GNB masih ada kekura- Dia mengemukakan, diguna- kannya tim ahli dari luar negara tersebut adalah atas pertimbang an bahwa tim ahli tersebut lebih Sumber itu menambahkan, usaha serupa akan dilakukan Presiden Soeharto dalam sidang G-7 (kelompok 7) tahun depan di Paris. Tamu-tamu Kagum Menurut Mensesneg Moerdio- no yang mendampingi Presiden Soeharto menerima tamunya, secara umum para tamu Presi- den Soeharto menyampaikan kekagumannya bahwa GNB di bawah kepemimpinan RI tiga tahun mendatang akan dicapai momentum dan dinamika baru. Dengan begitu, posisi GNB di bawah kepemimpinan RI akan dipertimbangan dalam berdialog di dunia internasional, khusus- nya dengan negara-negara Uta- ra Pesan Jakarta Ditugaskan kepada RI kekurangan-kekurangan dari ketiga program itu ada, tapi bisa disempurnakan. Dengan begitu, Presiden Soeharto jangan sam- pai terganggu oleh kseulitan yang kecil-kecil, karena harus memusatkan perhatian memim- pin KTT ini. Kasus penodongan yang di- lakukan penjahat tunggal ini sampai Jumat siang masih da- lam penanganan Polsek Senen, Jakarta Pusat. Kepada polisi Johanes Kelik mengatakan, Ka- mis siang sekitar pukul 11.45 ketika ia sedang berjalan kaki hendak menyetor uangnya ke sebuah bank di Jalan Kramat Raya dihadang pencoleng ber- senjata api genggam pistol. Pendapat serupa pernah di-- sampaikan para ketua delegasi yang diterima Presiden Soeharto sebelumnya. Hingga Jumat ke- marin, Presiden Soeharto telah menerima 26 kepala negara/- pemerintahan dan atau ketua delegasi KTT X GNB. Para ketua delegasi yang diterima Presiden Soeharto juga menilai, kejamuan pesat yang dicapai Indonesia. Kemampuan ini akan menambah kuat posisi GNB di bawah kepemimpinan RI, apalagi Indonesia memiliki hubungan baik dengan negara-- negara di kawasan Asia Pasifik. Belum lagi Indonesia menjadi anggota negara-negara konfe- Korban tak mengetahui kalau dirinya tengah diperhatikan penjahat. Ia terkejut saat dipe- pet ke tepi jalan. Johanes akhir nya sadar bahwa yang dihadapi- nya adalah penjahat. Tas hitam berisi uang Rp 4 juta tetap di- waspadai dan dia pegang erat- erat. Mengetahui korbannya tidak segera menyerahkan uang yang diminta penjahat jadi ke- sal. Ia mencabut senjata api sejenis pistol dan menodongkan ke leher Johanes. Warga Jalan Baladewa Kiri, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat ini dipaksa angkat tangan dan uangnya dirampas. Menurut Perumusan Menyinggung materi KTT X GNB, menurut Cak Roes, ada kemajuan yaitu sidang komite politik sekarang sedang membi- carakan perumusan-perumusan yang cukup alot. Namun begitu, kalau sudah masuk panitia ke- cil, diperkirakan penyelesaian tidak akan sukar. Mengenai komite ekonomi, menurut Cak Roes tidak ada ke- sulitan. "Jadi disitu ada 3 pro- gram aksi dari Indonesia berda- sarkan kerja sama Selatan-Sela- tan yang konkret, yaitu pemba- ngunan bidang pangan, kepen- dudukan, dan cara mengelola utang luar negeri. Tiga masalah ini nantinya akan dijadikan program kerja GNB," tutur Cak Cak Roes mengakui, memang Rp 4 Juta Digasak Penjahat Jakarta, Bernas Seorang penjahat bersenjata api genggam berhasil meng- gasak uang Rp 4 juta setelah melumpuhkan seorang nasabah yang akan menyetorkan uang- nya ke sebuah bank. Penjahat itu menyetop taksi, menarik korbannya memasuki mobil se- dan, dan kemudian menghilang setelah menurunkan korban. Peristiwa yang menimpa Jo- hanes Kelik (33) ini terjadi di Jalan Kramat Raya II, bersebera- ngan dengan kantor Polres Me- tro Jakarta Pusat, Kamis. mahir dalam melakukan analisa- analisa perekonomian suatu ne- gara. Meskipun demikian, mere- ka tetap melibatkan tim ahli di dalam negerinya. Analisa-analisa dari tim ahli GNB tersebut nantinya akan di- gunakan sebagai bahan untuk forum para pejabat tingkat ting- gi dalam merumuskan penyele- saian konkret masalah utang luar negeri negara miskin. Dia menjelaskan pula, sidang komite ekonomi GNB juga me- rumuskan tentang pemecahanan utang luar negeri anggota GNB. Diperlukan keterlibatan ahli-ahli guna mencari pemikiran yang tepat. "Sekarang ini kita sedang merumuskan apa yang kira-kira dapat menjadi keputusan yang merupakan refleksi dari pidato para kepala negara itu," jelas Radius Prawiro korban, adegan perampasan itu sangat cepat kurang dari satu menit dan tidak mengundang kecurigaan masyarakat sekitar- nya. Penjahat segera memanggil taksi, dan korban yang masih ketakutan ditariknya ke dalam taksi. Kendaraan itu bergerak ke arah Pasar Senen. Sesampainya di depan Apotek Titi Murni korban dipaksa turun sedang- kan penjahat tetap di dalam mobil. rensi Islam (OKI). Tamu yang diterima Presiden Soeharto secara umum menilai, GNB harus menitikberatkan pa- da pembangunan bidang eko- nomi, meski masalah politik tak mungkin dilupakan begitu saja. Para ketua delegasi juga secara serentak menyatakan kesediaan- nya untuk membantu Indonesia dalam memimpin GNB tiga ta- hun mendatang. Tim Ahli akan Teliti Utang Negara Miskin Soal utang luar negeri, me- tambahnya. mang menjadi topik yang men- colok, karena itu perlu dirumus- kan sedemikian rupa agar dapat sekaligus menjadi satu program yang dapat segera dilaksanakan "Dalam persoalan ini, keterlibat- an para ahli tidak dapat dihin- dari guna mencari pemikiran yang tepat," katanya. Dia juga menjelaskan, mela- lui tahapan-tahapan seperti itu, diharapkan, negara yang mem- punyai beban utang dapat me- neruskan pembangunan pere- konomian mereka dengan lan car," ujarnya. Setelah merenungi nasibnya, beberapa saat korban segera melapor ke Polsek Senen. (yos) Kepada tamunya, Presiden Soeharto menekankan, yang penting dari KTT X GNB ini bukan hasil-hasil yang dirumus- kan, tetapi bagaimana melaksa- nakan keputusan itu. Keberha- silan GNB, kata Soeharto, bukan hanya tergantung RI sebagai ketua, tetapi juga seberapa jauh negara-negara anggota GNB turut memberikan andilnya. menurut Seperti pernah dikemukakan sebelumnya, Presiden Soeharto menilai penting perlunya segera diwujudkan kerja sama Sela- tan-Selatan. Proyek kerja sama Selatan-Selatan ini, Presiden Soeharto, bukan hanya proyek-proyek besar, tetapi bisa dimulai dari yang kecil. Keber- hasilan kerja sama negara Sela- tan akan memperkuat posisi GNB di masa internasional. Para ketua delegasi itu juga menyatakan harapannya agar GNB di bawah kepemimpinan Indonesia membawa momen- tum baru dan kekuatan baru. Mereka mengharapkan pula di- kembangkannya kerja sama Selatan-Selatan secara konkret. Menurut Singgih Sigit, isolasi organisme penyebab penyakit yang sama dari berbagai negara perlu diupayakan. (Ant) *** Namun diakui Cak Roes, dalam sidang juga muncul pa- ham-pahan yang radikal dan paham moderat. Paham yang radikal menginginkan konfron- tasi dengan Barat atau Utara. Tapi Indonesia selaku Ketua GNb harus memilih jalan te- ngah, yakni mendengarkan pa- ham radikal maupun paham moderat. Sementara arus tengah ini menginginkan agar Indonesia menjadi contoh. "Hampir semua ketua delegasi menilai bahwa Indonesia berhasil. Di mata mereka Indonesia bisa dijadikan suatu model. Itu yang tercermin dalam sidang Kamis. *** Penjadwalan utang Menko Ekuin juga menjelas- kan, kemungkinan penyelesaian utang melalui penjadwalan juga dibicarakan. "Karena persoalan itu merupakan hal yang biasa dalam dunia internasional," Harefa, Tokoh Vokal DPR RI Meninggal Jakarta, Bernas Kolonel Polisi (Purn) Drs kil Ketua Komisi III DPR RI dari Faoziduhu Harefa SH (62), Wa- FKP, Jumat sekitar pukul 11.00 WIB meninggal dunia di Rumah Sakit Tebet, Jakarta Pusat, kare- na terkena stroke. la dikenal UU no 14/1992 tentang LLAJ vokal dan yang mengusulkan ditinjau kembali. BOGOR Indonesia ternyata memiliki sekitar 87 jenis penya- kit hewan, 43 jenis sebagai pe- nyakit ekonomis dengan perin- cian 29 jenis pada ternak besar dan kecil, 13 jenis unggas dan satu jenis hewan kesayangan. Penyakit tersebut pada wak- tu-waktu tertentu dapat menim- bulkan wabah penyakit, kata Dekan Fakultas Kedokteran He- wan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr. Singgih H Sigit, pada seminar dan lokakarya (semiloka) Biologi Veteriner, di Eri. IPB Bogor, Kamis. Kepada Bernas, Slamet, pem- bantu dan Maeri Iwa Harefa, putra bungsunya ini menjelas- kan, tanpa sebab apa-apa tiba- tiba menjelang keberangkatan- nya ke kantor pukul 09.45 Hare- fa merasa pusing-pusing. "Ba- pak sempat mengeluh kepada ibu bahwa badannya terasa ge- metaran. Menurut nasehat ibu dokter yang rumahnya berada di sebelahnya, kami segera membawa bapak ke rumah sa- kit Tebet. Namun, memang su- dah takdir bapak dipanggil Tu- han sekitar pukul 11.00," kata Almarhum yang meninggal- Kemampuan memperkirakan kan seorang isteri dan 7 orang situasi suatu penyakit tersebut putra, setelah disemayamkan di sangat membantu persiapan da. rumah jabatan anggota DPR, program pengendalian, untuk Kalibata, hari ini akan dimakam- kan di makam umum Tanah Kusir. itu diperlukan informasi dasar tentang biologi, penyebab dan organisme dengan lingkungan- nya. COF CERAL JAVA Almarhum yang telah menja- di anggota DPR selama dua pe- riode dari tahun 1982 ini dike- nal vokal dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Ia dikenal dekat dengan wartawan. (sef) Jakarta, Bernas Presiden Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD) Idriss Jazairy mengemu- kakan, kemiskinan masih meru- pakan masalah besar yang menghantui dunia. Diperkirakan saat ini terdapat satu milyar lebih manusia hidup dalam ke- miskinan absolut. "Kematian 20 juta manusia setiap tahun terjadi karena ke- miskinan. Ini sebenarnya dapat dihindarkan. Diperkirakan pada akhir abad jumlah manusia yang berada dalam kemiskinan abso- lut akan meningkat menjadi 1,3 milyar jiwa lebih," katanya Idriss Jazairy dalam jumpa pers di Media Center JCC, Jumat. Menurut dia, Gerakan Non- blok memegang peranan kunci untuk mengajak seluruh negara di dunia, baik kaya maupun miskin, berpenganih maupun kurang berpengaruh, bekerja sama untuk memerangi kemis- kinan. Pernyataan serupa dite- gaskannya kembali dalam Debat Umum para kepala negara/pe- merintahan di Balai Sidang pada hari yang sama. *** Indonesia misalnya, negara ini juga pernah mengalami penjad- walan utang pada 1966/1967. Meskipun demikian, Indonesia tetap dapat membangun. Hal itu memungkinkan karena dipikir- kan sedemikian rupa oleh ahli- ahli. "Jadi, masalahnya tidak seke- dar memecahkan utang itu sen- diri. Tetapi bagaimana kalau utang itu sudah dipecahkan, sudah dilunasi, apa dapat me- mungkinkan negara itu tetap berkembang," katanya. Untuk penanganan ini, nega- ra ponblok memerlukan meka- nisme yang cukup tinggi ting- katannya, sehingga menjadi suatu mekanisme antar peme- rintah. Sedang orang yang du- duk di sana adalah para pejabat tinggi. *** TENTH NOV Telefoto Bernasiasb TERUS BERHIAS-Walau KTT X GNB sudah berjalan empat hari, Jakarta, sebagai tempat berlangsungnya konferensi akbar itu terus berhias diri. Seperti yang terjadi di kawasan Jalan Thamrin, beberapa pekerja tengah menaikkan balon gas. Salah satunya, di samping berlogo KTT X GNB, balon berdiameter 3 m itu bergambar kangmas" dan "mbakyu Jawa Tengah. Kemiskinan Ibu-ibu Peserta KTT Main Angklung Hantui Dunia PLUS TANPA 10% SERVICE CHARGE JAKA HEF Ketua Umum MUI KH Hasan Basri mengungkapkan, bantuan kepada muslim Bosnia yang di- kumpulkan dari sejumlah peng- usaha Indonesia kemarin sudah mencapai Rp 3 milyar. Bantuan tersebut dikoordinir oleh H Jakarta, Bernas Lagu Burung Kakak Tua dari permainan angklung mengalun merdu memenuhi ruangan Ista- na Bogor, Jumat siang. Yang memainkannya adalah "ansam- ble" angklung "mendadak" yak- ni para ibu negara, isteri menlu, anggota delegasi lainnya dan seluruh tamu agung. Suasana persaudaraan antarbangsa yang tergabung dalam anggota GNB kelihatan mesra sekali. Itulah puncak kegiatan Lady's Programme yang berlangsung Hari Ini Bosnia, Probosoetedjo selaku Ketua Nasional Solidaritas Muslim Menurut dia, kemarin juga bantuan tersebut diserahkan melalui Menlu Bosnia yang akan telah meninggalkan KTT X GNB. Selain itu, lanjutnya, ban- tuan lain ke Bosnia juga akan dikirimkan pihak Indonesia me- lalui PMI. Hasan Basri menilai, pidato Presiden Soeharto dalam pem- bukaan KTT ke-10 GNB yang menyinggung masalah Bosnia, cukup keras. Untuk itu, pinta Ketua Umum MUI, masalah Bosnia harus disinggung dalam keputusan KTT, apalagi pidato Presiden pada pembukaan KTT adalah pidato resmi yang diteri- ma KTT. Sebelumnya, MUI telah me- nyerukan kepada umat Islam Indonesia agar mengumpulkan dana untuk meringankan pen- deritaan umat Islam di Bosnia- Herzegovina akibat peperangan dengan Serbia yang di luar peri- kemanusiaan. Siaran pers MUI yang ditan- datangani sekretaris umumnya HS Prodjokusuma di Jakarta, Kamis, juga mengutip pidato Presiden Soeharto ketika mem- sejak beberapa hari lalu khusus bagi isteri para kepala negara. Hadir pada kesempatan itu Ibu Tien Soeharto, Ny EN Wapres Soedhamono, Putri Monique dari Kamboja, First Lady Rafsan- jani (Iran), First Lady Kisekká (Uganda), First Lady Moham- mad Nawaz Sharif (Pakistan), First Lady Mahatir Mohammad (Malaysia) dan beberapa ibu negara lainnya. Hadir pula Men- teri UPW Ny Sulasikin Moerpra- tomo, isteri sejumlah Menteri "Khusus kepada Amerika Se- rikat, jika Anda menyatakan telah berhasil gemilang di Te- luk, maka tiada alasan bagi Anda untuk gagal dan lumpuh di Bosnia-Herzegovina. Jangan biarkan Bosnia-Herzegovina menjadi Palestina Eropa," demi- kian antara lain isi Deklarasi September Lembaga Pembela Hukum (LPH). (Ant/"/vip) Kabinet Pembangunan V, isteri Gubernur Jabar, Ny Yogi SM, dan putri-putri Presiden RI. Tarian Gotong Singa yang dinamis menyambut kedatangan tamu negara. Tiga anak kecil digotong di atas "singa-singaan". Dengan musik Jabar yang meng hentak-hentak, para ibu negara kelihatan terpana menyaksikan atraksi itu. Kemudian, rombong- an diajak meninjau keberhasilan KB dan gerakan Dharma Wanita dan PKK. *** 40 Kepala Negara ke Bandung Bandung, Bernas Kereta Api Luar Biasa (KALB), dan akan disambut oleh Wagub Jabar Bidang Pemerintahan dan Kesra Suriatna Soebrata di Stasi- un Bandung. Sebanyak 40 kepala negara serta sekitar 1.570 delegasi peserta KTT X GNB pagi ini (Sabtu, 5/9), direncanakan tiba di Bandung guna mengunjungi Gedung Merdeka, tempat ber- langsungnya Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, Muse- um KAA, dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Sementara 52 wartawan asing dan 136 wartawan Indonesia Lanud Husein Sastranegara dipastikan akan meliput acara maupun delegasi di Stasiun kunjungan itu. Bandung, semuanya akan di- sambut dengan tarian selamat datang Pangbagea. Rombongan pertama kepala negara maupun delegasi akan tiba di Bandung sekitar pukul 10.00 wib, Rombongan berikut- nya akan tiba dengan tenggang waktu 15 menit kemudian. Ke- datangan para kepala negara di Bob Gunawan dari Seksi Penerangan dan Dokumentasi Panitia Daerah KTT X GNB me- ngatakan hal itu kepada Bernas dan Kompas di sela-sela gladi resik penyambutan delegasi KTT X GNB ke-10, di Gedung Merdeka Bandung, Jumat siang. Menurutnya, ke-40 kepala negara itu akan tiba di Lanud Husein Sastranegara, menggu- nakan dua buah pesawat ter- bang Foker F-100. Mereka akan disambut langsung oleh Guber- nur Jawa Barat Yogie SM. Se- mentara 1.570 delegasi lainnya menggunakan tiga rangkaian Pizza Hut kesenian kecapi dan seruling Sore hari pukul 14.15 wib, dari Hotel Savoy Homan dan Preanger yang terletak di Jalan Asia Afrika, rombongan kepala negara dan delegasi akan berja- lan kaki sejauh kurang lebih 100 meter menuju Gedung Merdeka. Mereka akan diringi tarian kese- nian pengantar tamu Cancala Pratita. Tari yang didukung oleh 60 penari dari Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Ban- dung dan 30 penabuh ini, meru- pakan gabungan gerak dan iri- ngan musik yang menggan- barkan keramahan, keceriaan dan kesakralan. Di gedung Merdeka, selain menyaksikan museum Konfe- rensi Asia-Afrika, para kepala negara dan delegasi juga akan disuguhi pemutaran film doku- menter. Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 selama 13 menit 15 detik di ruang sidang utama KAA Seluruh rombongan kemudi- an akan dibawa menuju IPTN, guna meninjau dan menyaksi- kan dari dekat fasilitas dan pro- ses pembuatan pesawat terbang serta pameran hasil produksi IPTN. Di IPTN, mereka akan di- terima langsung oleh Dirut IPTN Prof Dr Ing BJ Habibie. Dari IPTN, para kepala ne- gara akan dijamu makan siang di Hotel Savoy Homan, semen- tara anggota delegasi akan di jamu di Hotel Preanger. Dalam pada itu, mereka akan disuguhi wib. Menurut Bob, acara kun- jungan delegasi KTT X GNB ke Bandung direncanakan akan berakhir sekitar pukul 15.30 LAPORAN khusus mengenai KTT X GNB ini dikerjakan oleh para wartawan Bernas di Jakarta: J. Šoetardjo, Victorawan M. Sophiaan, P. Sulasdi, Tony Irnawan, Heroe Baskoro, Suprihadi, Laksmana Budhi Indrasmawan, Nuruddin, Yuliana Kusumastuti, Weny Ramdiastuti, Waris Sukiswati, Arief Sofianto, Y. Umarhadi, Achmad Effendi Choirie, Danny Indrakusuma, AM Putut Prabantoro, Budi Purnomo, H. Modo, Rochyatie, A. Bramantoro, Agus Setyabudi, Doddy Barnas, Daryadi Pribadi, M. Kaisiepo. Di Bandung: Yamin Pua Upa. *** Rp 2900,-Salad+Sup+Buah Segar Dengan setiap pembelian Pizza ukuran apa saja dan harga belum termasuk 10 % pajak Ada penawaran istimewa dari Pizza Hut ! Sekarang, hanya dengan Rp 2900,- Anda bisa menikmati salad segar plus 2 pilihan sup plus 3 pilihan buah-buahan, dengan setiap pembelian pizza ukuran apa saja.... plus TANPA 10% Biaya Pelayanan. • Penawaran ini hanya berlaku untuk santap di restoran hingga 30 September 92 Satu Soup'n Salad Bar per pizza order Khusus untuk Pizza Hut Bali, Medan, Yogya Surabayar dan Ujung Pandang, promosi berlaku tanggal 1-30 September '92. Coca-Cola 4cm Color Rendition Chart 1
