Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-03-04
Halaman: 13

Konten


WASPADA jaminan. "Apa sudah ada an dana tersebut nantinya akan mengalami keboco- Seperti yang sudah-sudah, kompensasi itu tidak per- ampai ke tangan rakyat,? Rudi. arenanya, DPD IMM NAD ta pemerintah jangan ter- gesa untuk mengurangi Hi BBM atau jika perlu di- atau dibatalkan sama sekali. obby Sugara selaku Kabid Ekonomi DPD IMM NAD ebutkan, dinginnya sikap siswa Aceh menanggapi kan harga BBM tersebut, a saat ini gerakan mahasis- ih difokuskan pada pena- n masyarakat korban ben- alam gempa bumi dan mi.(604) tambah amun, kata dia dengan h yang ada saat ini Pemkab aha keras sebagai publik yang baik. "Walau jumlah ecil kita bekerja lebih opti- agi," ujar Hanafiah. Disiplin emkab Abdya, kata Hana- idah mengirim surat eda- ntang ketentuan jam kerja, an dinas dan aplikasi Sya- lam kepada seluruh dinas, r dan badan. Surat yang Ha-tangani Sekdakab Drs. Burhanuddin Sampe, MSc, Hanafiah merupakan perin- ntuk dilaksanakan oleh PNS di lingkungan kabupa- u. Mereka tidak bisa lagi dan pulang sesuka hati, kan memonitor pelaksa- kebijakan itu, dan bagi a (PNS) yang kedapatan melaksanakan perintah ut kita punya undang-un- yang memberikan huku- tegas Hanafiah.(cjr) Waspada/Ali Amran ana perawatannya besar besar dan kecil, sehingga da gambar yang direkam, impin ya mengu-rus Dekranas abang. lum, Dekranas yang dipim- banyak melaksanakan ke- antara lain membangun seni kerajinan rakyat di Karang. Bengkel ini meng- n berbagai jenis kerajinan yang dibuat dengan mesin ahan bakunya dari pohon ranas juga membuka kegia- t menjahit bordir, membina aha kecil yang bergerak di usaha industri rumah seperti dodol jahe dll. i Sekda Kota Sabang, se- rinya beraktivitas sebagai Persatuan Kota Sabang. ak-anak usia sekolah cukup ia selalu turun ke sekolah- ingkisan untuk mendukung r mengajar. Pasca bencana ia turun bersama anggota nyalurkan buku-buku dan -anak korban tsunami. Ota Sabang, Drs, H. Sofyan hip (pimpinan) yang patut dministrator pembangunan aju membangun negeri ini Membangun negeri yang rupakan proses peningkatan arakat secara bertahap, h. ia mengayuh bahtera me- g dicita-citakan, hingga tak sampai tanggal 8 Februari bdiannya sebagai Walikota tahun. Meskipun banyak a belum seluruhnya berhasil itu merupakan pondasi yang an pembangunan kedepan. ng menaruh perhatian besar an seperti Sofyan. Tujuannya ng masih tersisa belum Derlanjut secara berkesi- kat mengharapkan Sofyan Junus bersedia maju dalam alikota Sabang yang digelar gat serasi ini diperhitungkan g dengan kandidat lain yang sa calon Walikota dan wakil riode 2005-2010. Rasanya erkan calon-calon kandidat alikota Sabang yang akan ihan langsung. Kita tunggu an Pilkada mendatang. T.Zakaria Al Bahri Mimbar Jum'at Konsep Islam Tentang Konservasi Alam termasuk dalam pembangunan. Tidak satupun masalah kehidu- pan manusia yang tidak menda- pat tuntunan/pedoman dari Al- lah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an: WASPADA PENDAHULUAN Bencana gempa dan badai tsunami baru saja menghentakkan Indonesia, menyebabkan ratusan ribu nyawa melayang, hilangnya harta benda, hancurnya pemukiman dan infra struktur. Para pakar berkesimpulan bahwa bencana ini adalah murni peristiwa alam (akibat bergesernya lempeng Eurasia dan Indo-Australia dan dasar Lautan Indonesia). Meski murnu peristiwa alam, namun sebenarnya jum- lah korban masih dapat ditekan bila kondisi lingkungan masih tetap terjaga kelestariannya. Salah satu contoh nyata dan masih segar di benak kita ada- lah apa yang terjadi di Kepu- lauan Nias, bahwa ada satu daerah/wilayah yang tidak ru- sak diterjang tsunamai karena adanya hutan mangrove. Hutan mangrove berfungsi sebagai pemecah terjangan om- bak lautan dan secara signifi- kan dapat mengurangi energi- nya, sehingga volume dan kece- patan air tidak bersifat merusak kehidupan di darat. Pada hakekatnya peristiwa bencana dikarenakan telah terjadinya ketidak seimbangan alam (kerusakan lingkungan). Kerusakan lingkungan akan menyebabkan bencana yang tak terelakkan lagi karena aki- bat yang ditimbulkannya seper- ti "efek bola salju" semakin lama semakin besar. Keseimbangan Alam Menurut Islam Sejak penciptaan alam se- mesta, telah berlaku "suna- tullah" bagi ciptaanNya sehing- ga senantiasa dalam kete- raturan dan kesetimbangan atau dikenal dengan "hukum alam". Secara alamiah (sunatul- lah), alam akan memperbaiki dirinya sendiri bila terjadi keti- dak kesimbangan/ketidak kete- raturan akibat adanya keru- sakan oleh alam itu sendiri dan manusia. Namun dalam hal ini tentu- nya dalam batas-batas tertentu yakni batas kemampuan alam. Bila kerusakan yang timbul sangat besar akibat aktivitas manusia, maka alam tidak mampu lagi memperbaiki kon- disi yang rusak tersebut, artinya dengan keseimbangan baru alam tidak lagi fit untuk kehidu- pan manusia dan satwa. Tuntunan Islam tentang keseimbangan alam sangatlah jelas sebagaimana tertuang di dalam firman Allah SWT sbb: 1] "Allah menjadikan tujuh langit, kamu sama sekalai tidak melihat sesuatu yang tidaka seimbang/serasi di dalam cip- taan Allah Yang Maha Rah- man. Lihatlah berulang kali de- ngan teliti, adakah kamu temui sesuatu yang tidak seimbang/ serasi".(Q.S.Al Mulk:3). 2] "Dan suatu tanda (kekua- saan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan kami jadi- kan padanya kebun-kebun kur- ma, anggur dan kami pancar- kan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buah-buahan, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur". (Q.S. Yaasiin: 33-35). Petikan ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa alam semesta yang diciptakan Allah dalam keadaan seimbang dan serasi. Allah menyempurnakan penciptaan bumi dengan meng- hidupkan bumi dari bumi yang mati menjadi bumi yang hidup serta membuat keteraturan da- lam seluruh ciptaanNya. Sudah menjadi keharusan bagi manu- sia yang telah diamanatkan oleh Allah SWT sebagai khali- fah (wakil) di bumi untuk tetap menjaga dan memelihara bumi agar tetap dalam kondisi yang seimbang, serasi dan teratur. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepa- da langit, bumi, (berserta isinya) dan (juga) gunung-gunung, ma- ka semua enggan untuk memi- kul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhiana- tinya, dan dipikulkan amanat itu kepada manusia..."(Q.S.Al Ahzab:72). Bangsa Indonesia yang ma- yoritas berpenduduk Islam, me miliki jumlah masjid 700.000 buah yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Lantas kalau kita merenung sejenak saja, barangkali hati kita akan berbi- sik, kenapa masjid yang sedemi- kian besar jumlahnya tidak bisa menjadi sebuah potensi besar untuk membangkitkan kita bangsa Indonesia, khususnya umat Islam dari keterpurukan. Malah kenyataan yang ter- jadi di masyarakat adalah ke- miskinan akibat krisis yang tidak berkesudahan sejak 1998, kejahatan narkoba dan kejaha- tan lainnya merejalela, penyakit sosial semakin mewabah, inten- sitas kemaksiatan juga semakin meningkat. Seolah-olah umat Islam terjerat dalam lingkaran Setan, tidak berdaya untuk mencegahnya, padahal kita mempunyai potensi masjid yang ribuan jumlah jama'ahnya. "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (Adam dari golongan manusia) di muka bumi... Dan Dia meng- ajarkan kepada Adam nama- nama (benda-benda) seluruh- nya, kemudian mengemuka kannya kepada malaikat...." (Q.S. Al Baqorah:30 dan 31). Allah SWT menjelaskan kepada kita bahwa Adam (ma- nusia) tetap diberi kemampuan (kelebihan dari makhluk lain- nya) untuk mengenali, mema- hami dan memberi informasi tenang nama-nama benda yang ada di dalam. Manusia dikata- kan dalam Al Quran sebagai khalifatullah fil ardhi. Sebagai pimpinan bagi makhluk ciptaan Allah di muka bumi. Dengan dasar itulah manu- sia diberikan Allah kemampuan membangun konsep-konsep ilmiah dari yang bersifat abstrak hingga yang konkrit yang menjadi dasar bagi per- kembangan IPTEK. Artinya manusia berke- wajiban melindungi makhluk lain dari kehancuran/kepu- nahan karena setiap makhluk mempunyai hak untuk berwda di bumi Allah, karena manusia merupakan bagian dari eko- sistem dalam yang berkewa- jiban menjaga agar tumbuhan dan satwa tidak punah serta dalam keseimbangan. Fakta-fakta tersebut meru- pakan salah satu indikator atas kehilafan umat Islam dalam mengelola masjid-masjid yang ada selama ini. Sehingga timbullah kesenjangan pema- haman di tengah masyarakat, seperti: Pertama, kesenjangan dalam memfungsikan masjid. Masjid belum difungsikan seba- gaimana mestinya sesuai de- ngan tuntunan Rasulullah SAW. Tunduknya alam di bawah kewenangan manusia dengan izin Allah, tidaklah serta merta memposisikan manusia sebagai penakluk dan alam sebagai yang ditaklukan. Tetapi kewenangan yang diberikan Sang Khalik adalah kewenangan untuk meman- faatkan maksud dan tujuan penciptaan alam tersebut. Kelestarian dan keseim- bangan alam ini harus menjadi toal ukur dalam pembangunan dan agama menjadi pedo- mannya. Konsep keseimbangan yang difirmankan Allah SWT, merupakan kunci dari segala keserasian/keteraturan alam. Seluruh hukum fisika, kimia kimia dan biologi yang dinya- takan sebagai temuan pakar Oleh: Mawardi Siregar, S. Sos. I Dewan Masjid Indonesia (DMI), sebagai organisasi yang me- nerima amanah dan pembinaan profesi pengelolaan masjid dan Dewan Kemakmuran masjid (DKM), sebagai organisasi yang menerima amanah tanggung- jawab operasional kegiatan masjid, belum mampu berfung- si secara optimal dalam mem- berdayakan masjid. Ketiga, kesenjangan dalam mensistematiskan program kegiatan masjid. Dalam ha lini kita bisa menyaksikan, bahwa sangat banyak masjid yang ha- nya melaksanakan program musiman, seperti musim mau- lid Nabi, Isra' Mi'raj, Muharram dan bulan Ramadhan. Bahkan pada umumnya, program kegiatan yang dilak- sanakan di masjid bersifat ruti- nitas ibadah ritual saja. Se- dangkan program dalam kegia- tan ibadah sosial kemasya- rakatan mengenai, pemberda- yaan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan, yang merupakan tuntutan kebutuhan bagi kehi- dupan jemaah/umat, kurng diprogramkan. Oleh karena itu, rasanya tidak salah jika kita mere- fleksikan kembali bagaimana sebenarnya fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW, agar kita memahami betapa luas sebenarnya fungsi masjid bagi umat Islam. Sejarah telah men- Karena secara umum, nam- ma yang paknya masjid hanya difungsi- catat, bahwa pekerjaan perta- kan untuk kegiatan ibadah ri- tual. Sedangkan kegiatan iba- SAW ketika sampai di Madinah dah sosial kemasyarakatan be- adalah membangun masjid. lum banyak diperbuat. Pada saat itu Rasulullah SAW dan generasi Islam perta- Kedua, kesenjangan dalam ma, menjadikan masjid sebagai organisasi kemasjidan. Orga- nisasi kemasjidan seperti pusat kegiatan dakwah sekali- Oleh Abu Hanafi S Ahmad peradaban manusia pada IPTEK, yang telah merubaha dasarnya bermula dari konsep keseimbangan Ilahi. AS, Sulaiman AS dan Nabi tentang Nabi Sholih AS, Daud Muhammad SAW (santun terhadap tumbuhan, hewan dan alam). Dalam tuntunan lain, Rasulullah SAW telah mencon- tohkan bagaimana sikap seorang muslim terhadap ling- kungan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Konsep Islam Tentang Larangan Melakukan Pengrusakan Kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat baik jumlah mau- pun jenisnya, sudah dapat di- pastikan membutuhkan sum- ber daya alam yang tidak sedi- kit. Ketidak arifan dalam me- manfaatkan sumber daya alam tentunya akan bersifat meng- uras SDA yang ada apalagi tanpa usaha memperbaikinya. Tentunya hal ini masih dapat dihindari dengan tinda- kan yang bijak/arif (mengede- pankan kelestarian alam), se- hingga sumber daya alam tidak terkuras dan tidak merusak, bahkan justru dapat melesta- rikan potensi dan fungsi alam serta memelihara kebutuhan makhluk Tuhan. Akan tetapi segala kegiatan pembangunan dilakukan me- nurut hawa nafsu, tyentunya akan mendatangkan bencana bagi manusia dan Allah SWT berfirman: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan ma- nusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar" (Q.S. Ar Ruum:41). Apa saja musibah yang menimpa kamu, disebabkan oleh perbuatan tanganmu sen- diri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan itu". (Q.S. Asy Syuuro:30) Peringatan Allah dalam petikan ayat di atas cukup lugas dan keras. Allah akan menu- runkan azab (bencana) di bumi bula manusia yang telah diberi amanah tidak mampu menja- lankan amanah sesuai keten- tuanNya, atau malah dengan sombong dan memperuntukan hawa nafsu melakukan peng- rusakan di muka bumi dengan dalih melakukan pem- bangunan. Islam menganjurkan kita memelihara alam dan ekosis- temnya. BIla ekosistem terpeli- hara dan terjaga baik maka akan memenuhi fungsinya dan mencapai dimaksud serta tu- juan penciptaannya oleh Allah bagi kesejahteraan manusia dan makhluk lain pada masa sekarang dan mendatang. Tin- dakan manusia yang cenderung melampui batas dalam peman- faatan potensi alam dapat mengakibatkan kerusakan yang sulit terpulihkan dan dapat dipastikan akan menuai bencana. Konsep larangan merusak lingkungan alam di atas ter- nyata terefleksi dalam isi kon- vensi keanekaragaman hayati yang ditandatangani oleh 153 negara pada komprensi Rio, menitik beratkan pada lara- ngan merusak habitat hewan, tumuhan dan lingkungan (alam). Sebenarnya Islam telah lebih awal mengajarkan agar manusia senantiasa berbuat pada makhluk lain (tum- buhan, hewan dan alam) seperti yang dikisahkan Al Qur'an "Wahai prajurit, kalian tidak diperkenankan mem- bunuh anak-anak dan wanita, musuhmu adalah kaum kafir. Jangan membunuh unta/kuda dan binatang lain, jangan membakar dan merusak kota, menebang pohon dan jangan merusak sumber air minum". (H.R.Muslim) Hadits ini ketika peristiwa perang Badar. "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia". (H.R. Muta- fakkun 'alaihi). Kelima masjid pernah dija- dikan Rasulullah sebagai peng- Jelas di sini bahwa Rasulul- lah SAW telah menanamkan nilai-nilai/konsep kasih kepada manusia dan makhluk lainnya (berakhlak mulai kepada manusia dan alam). Hal ini juga terefleksi dalam faham Eco- feminisme (yang berkembang belakangan ini,) faham ini menyatakan bahwa wanita dan anak-anak harus dilindungi dari kejahatan/kekerasan perang dan juga faham ini melarang keras melakukan perusakan bumi, bumi disebut mereka sebagai mother nature. Konsep Islam Tentang Pelestarian Alam dan Ling- kungan Hidup Untuk meujudkan pem- bangunan berkelanjutan, tentunya kita harus merubah paradigma ekonomi lama. Dalam paradigma ekonomi lama penilaian terhadap segaal sesuatu dengan nilai uang, padahal uang merupakan abstaksi dari kesejahteraan materi saja. Apalah gunanya uang kalau air sungai sudah kering tidak bisa/tidak cukup untuk mengairi irgasi karena kita rambah hutan lindung, selan- jutnya padi kita menjadi hampa karena kekurangan air. Yang kita makan dan minum bukanlah uang tetapi beras/nasi dan air. Barang-barang lingkungan banyak yang tidak dapat ditentukan harganya dengan rupiah tetapi jelas menciptakan kesejahteraan bagi kita dan juga tidak tergantung dari mekanisme pasar, jadi indika- tor-indikator ekonomi tidaklah cukup menilai kesejahteraan kita,. Sehingga kewaspadaan kita harus ditingkatkan bila indi- kator ekonomi menunjukkan peningkatan tapi kualitas ling- kungan kita menurun. Demi- kian pula hubungan manusia dengan keindahan alam tidak hanya hubungan materi tetapi juga hubungan psikologis dan spiritual. Jadi jelaskan bahwa kebija- kan ekonomi harus mengadopsi ilmu lingkungan dalam kegia- tan pembangunan dan agama sebagai kontrol spriritualnya. Karenanya agama (Islam) mutlak menjadi rujukan dan pedoman dalam segala aspek kehidupan manusia (mukmin), "Apakah kami tiada meli- hat, bahwasannya Allah menu- runkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau. Sesung- guhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui". (Q.S. Al Hajj:63). Di masjid mereka menda- patkan makan, minum, pakai- an dan kebutuhan lainnya, ka- rena Rasulullah senantiasa me- nyediakan makanan di masjid. Lantas kalau kita kaitkan dengan konteks kekinian, sa- ngat sulit mendapatkan masjid yang difungsikan secara ideal menurut sunnah Rasulullah, karena pengelolaannya tidak maksimal. "Dan Dia menundukkan untukmi (manusia) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat dari Nya.." (Q.S.Al Jasiyah:113). "Dan janganlah kami mem- buat kerusakan di muka bumi, sesuah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepa- da orang yang berbuat baik". (Q.S.AIA'raf:56). Indikasi tipe pengelolaan masjid jenis ini adalah, masjid tidak digunakan kecuali untuk sholat jamaah, setelah itu mas- jid dikunci rapat-rapat. Bahkan terkadang jamaah pun hanya tiga waktu, Maghrib, Isya' dan Subuh. "Orang (munafik) berjalan dan membuat kerusakan di bumi, merusak tanaman dan ternak, berbuat dosa karena sombong dan balasannya ada lah neraka". (QS Al Baqorah: 205 dan 206). Tipe kedua adalah, penge- lolaan masjid yang melewati batasan syara'. Biasanya mere ka berdalih untuk memberi penekanan pada fungsi sosial masjid tetapi mereka ke- bablasan. Maka diselenggara kanlah berbagai cara menyim- pang di masjid. Misalnya pera- yaan hari-hari besar Islam de- ngan pentas musik dan tarian yang tidak pantas diseleng- garkan di masjid. Mereka lebih meng- Allah telah merencanakan dengan sangat cermat menyiap- kan bumi sebagai tempat hidup manusia. Sebelum penciptaan manusia, terlebih dahulu dicip- takan atmosfir, unsur iklim se- perti angin dan awan untuk ke- mudian diturunkan hujan dari celah-celah awan, sehingga bu- mi yang mati menjadi hidup (hijau). Setelah kondisi bumi benar- benar kondusif untuk kehidu- pan manusia dengan tersedia- nya sumber daya alam yang berlimpah seperti tumbuhan, hewan, mineral air, oksigen sumber energi fosil (minyak bumi, gas dan batu bara) dll, barulah Allah menciptakan manusia (Adam). Menumbuhkan Kesadaran Umat Menurunnya kualitas ling- kungan secara global karena aktivitas ekonomi, maka pe- nanganannya perlu melibatkan seluruh pihak (pemerintah, industriawan dan masyarakat). Tentunya penanganan ma- Menghidupkan Kembali Risalah Masjid gus pusat pengembangan keil- muan, pemikiran, moral, pendidikan dan sosial. Di sanalah tempat para sa- habat menimba ajaran-ajaran Islam dan tempat memecehkan segala urusan mereka sehari- hari. Masjid di masa Rasulullah SAW, bukan hanya sebagai tem- pat penyaluran emosi religius semata, tetapi masjid telah menjadi pusat aktivitas umat. Hal-hal yang dapat direkam tentang sejarag fungsi masjid pada zaman Rasulullah adalah: Pertama, masjid dijadikan juga sebagai tempat latihan perang. Dalam hal ini Rasulullah meng- izinkan "Aisyah menyaksikan dari belakang beliau, orang- orang Habsyah (Ethiopia) berla- tih menggunakan tombak me- reka di masjid Rasulullah pada hari raya. (HR. Al-Bukhari). Kedua, masjid dijadikan se- bagai balai pengobatan tentara muslim yang terluka. Ketika Sa'd bin Mu'adz terluka pada perang Khandaq, maka Rasu- lullah mendirikan kemah di masjid. (HR. Al-Bukhari). Keti- ga, masjid dijadikan sebagai tempat menerima tamu. Ini juga dibuktikan ketika utusan kaum Tsaqif datang kepada Nabi SAW, beliau menyuruh sa- habatnya untuk membuat ke- mah sebagai tempat penjamu- an mereka. (HR.Al-Baihaqi). Keempat, Rasulullah SAW pernah juga menjadikan masjid sebagai tempat penahanan tawanan perang. Hal ini terjadi, ketika Tsumamah bin Utsalah, seorang tawanan perang dari Bani Hanifah diikat di salah tiang masjid sebelum perka- ranya diputuskan. (HR. Al- Bukhari). salah kerusakan lingkungan tidak bisa hanya mengharap- kan peran pemerintah meski- pun pemerintah mempunyai peran kunci, namun peran mas- yarakat diharapkan dalam memperbaiki dan menjaga/me- melihara kondisi lingkungan agar tetap lestari. Berbagai contoh peran serta masyarakat telah membukti- kan akan keefektifannya dalam melestarikan alam. Adanya ke- arifan tradisional di berbagai daerah Indonesia, mampu men- jaga lingkungan dari kerusakan dan memelihara keanekaraga- man hayati. Seperti kearifan lubuk larangan di Sumatera Barat yaitu larangan mengambil mengkonsumsi ikan air tawar hal ini membuat habitat perairannya tetap damai dan keanekaragaman hayati tetap terpelihara. adilan tempat penyelesaian per- utamakan dimensi-dimensi selisihan di antara para saha- batnya. Selain hal-hal di atas masjid juga merupakan tempat bernaungnya orang asing, mu- safir dan tunawisma. Kearifan lubuk larangan ini diadopsi masyarakat Sumatera Utara, akan tetapi di SUMUT ikan lubuk larangan dapat dikonsumsi sekali setahun. Kearifan tradi- sosial yang ironisnya menabrak Syari'at Islam dan mengabai- kan fungsi masjid sebagai sara- na ibadah dalam arti luasan. Belum lagi setiap masjid akan mempunyai masalah tersendiri yang berbeda dengan masjid lainnya. Misalnya masjid ku- rang terurus, jarangnya peng- urus dan jamaah sekitar yang sholat ke masjid. Itu semua ada- lah persoalan mendasar yang harus diselesaikan secepatnya. Mengembalikan Risalah Masjid Untuk mengembalikan dan menunaikan risalah masjid Secara umum, ada dua tipe seperti dahulu kala memang kecenderungan penyimpangan tak semudah membalikkan te- dalam pengelolaan masjid-mas- lapak tangan. Modal utamanya jid zaman sekarang. Pertama, pengelolaan masjid secara kon- vensional, sehingga gerak dan ruang lingkup masjid dibatasi pada dimensi-dimensi vertikal saja, sedang dimensi-dimensi horizontal kemasyarakatan dijauhkan dari masjid. adalah niat yang ikhlas karena Allah, kesungguhan dalam be- kerja, kemauan dalam berusa- ha serta mau menghadapi tan- tangan dan ganjalanyang datang dari dalam maupun dari luar. Oleh karenanya, Allah SWT telah memberikan beberapa kriteria amat mendara yang harus dimiliki para pemakmur masjid demi hidupnya kembali risalah masjid. sional yang merupakan produk dari budaya lokal ini terdapat juga di daerah lain seperti kearifan hutan larangan di Mentawai dan NAD. Sudah saatnya kita (bagian dari komunitas masyarakat) memperhatikan lingkungan sekitar dengan berbuat keari- fan-kearifan untuk meles- tarikan alam. Hal ini ada tuntutannya dalam Islam, seperti firman Allah dan Al Hadits: Sebagaimana firman Nya dalam surat at Taubah ayat 18 yang artinya: "Hanya saja yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendiri- kan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa- pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." Ayat tersebut secara gam- blang menganjurkan kepada kita, agar tidak memilih para pengurus masjid kecuali orang 1] "Tuhan Yang Maha Pe- murah. Yang telah mengajar- kan Qur'an. Dia menciptakan manusia. Mengajarkan pandai berbicara. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon keduanya tunduk kepada Nya. Dan Allah telah meninggikan langit Dia meleta- kan neraca (keadilan /kesetim- bangan).Supaya kami jangan melampui batas tentang kese- timbangan itu. Dan tegakkan- lah kesetimbangan itu dengan adil dan janganlah kami mengurangi kesetimbangan itu". (Q.S. Ar Rahmaan 1-9). 2] "Negeri akhirat itu, kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyom- bongkan diri dari berbuat keru- sakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa". (Q.S. Al Qoshash:83). Dari petikan firman Allah SWT dan hadits Rasulullah SAW tersebut, dapat diartikan bahwa manusia berkewajiban menjaga keseimbangan alam dalam arti luas, tidak membuat kerusakan dan tidak sombong terhadap alam. Kita mulai melestarikan alam dari diri kita sendiri, kemudian diting- katkan/ditularkan pada tingkat keluarga, lingkungan terdekat dan masyarakat luas. Ada baiknya kita renung- kan Sabda Rasulullah SAW ten- tang peran tumbuhan dan he- wan dalam kesimbangan alam: Tidaklah akan diturunkan hujan (oleh Allah) dari langit kalau bukan karena tumbuhan (tanaman) dan hewan". (H.R. Bukhari dan Muslim). Hadits ini mengisyaratkan pada manusia bahwa betapa pentingnya kehadiran tumbu- han dan hewan yang merupa- kan bagian dari keseimbangan ekosistem bumi. Ingatlah, bahwa bumi ini akan diwa- riskan pada generasi berikutnya. Penutup Dari uraian di muka dapat disimpulkan bahwa tununan/ ajaran Islam merupakan ajaran rahmatan lil 'alamin, yang memberikan pedoman pada manusia bagaimana berinte- raksi pada alam dengan cara hikmah (berakhlak mulia pada alam/lingkungan). Konsep Islam tentang pelestarian alam adalah konsep yang sangat konferhensip, jelas dan tegas. Islam lebih awal mengemukakan namun tidak dipungkiri umat Islam sangat tertinggal dalam menerap- kannya daripada dunia barat. Sudah saatnya umat Islam menjadi umat yang terdepan dalam mengaktualisasikan tuntunan Islam tentang pem- bangunan berkelanjutan dengan kembali mengacu kepada Al Qur'anul Karim, mu'jizat terbesar Rasulullah Muhammad SAW. yang dikenal karena ketaqwaan dan pengabdiannya kepada Islam. Karena merupakan satu langkah mundur jika ke- pengurusan masjid diserahkan kepada orang-orang yang tidak tergolong dalam ayat di atas. Untuk itu, menggali dan mengkaji kembali perjalanan sejarah masjid pada masa Ra- sululklah dan generasi pertama umat Islam adalah jalan terbaik untuk merevitalisasi risalah masjid. Sehingga umat Islam dapat mengoptimalkan organisasi kemasjidan, melaksanakan ibadah di masjid secara kaffah dan melakukan program-pro- gram masjid yang sesuai de- ngan tuntutan kebutuhan lang sung kehidupan jemaah/umat. Itu merupakan sebuah solusi masjid dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. You Kapa Hadist shahiha. Apa Al-ustadz Abu Saad r.a. mengatakan bahwa orang-orang yang ahli menafsirkan mimpi berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, bila orang itu bermimpi puasa di bulan Ramadhan maka arti mimpinya itu manandakan harga barang- barang mahal dan sukar mendapatkan bahan makanan. Ada pula yang berpendapat mimpi seperti itu bagus. Artinya, ia akan ke luar dari kesusahan hidupnya, sembuh dari penyakit yang didapnya, dan mampu membayar utang-utangnya. Arti Mimpi Puasa Dan Buka Puasa Anda pernah mimpi berpuasa di bulan Ramadhan?, atau sebaliknya mimpi tidak berpuasa atau berbuka puasa?, maka semuanya itu ada artinya. Apabila orang yang bermimpi itu adalah orang yang ummi, tidak dapat membaca dan menulis, maka ia akan hafal Al-Quran. Pendahuluan Sudah ratusan abad umat Islam diterpa kemunduran, dan telah lama mereka terlena me- nghabiskan waktu sia-sia, poya- poya tanpa perkembangan di- namis yang produktif dan me- nakjubkan sehingga mereka selalu menjadi santapan nikmat kaum dan bangsa-bangsa lain yang mengitari mereka dengan ketergantungan dalam ber- bagai bidang secara berkesi- nambungan. Salah satu penyebab terbe- sar terjadinya hal ini adalah karena umat Islam terbelenggu pada kesalahan besar dengan pola kehidupan yang mendikho- tomi ilmu agama dan umum se- hingga nilai-nilai agama Islam tidak mengkristal (hidup) di tengah-tengah umatnya secara kaffah (menyeluruh) dan ketia- daan semangat mereka untuk mengembangkan sains dan tek- nologi demi kemajuan bangsa. Tampaknya, kini umat Islam harus saling disadarkan dari tidurnya dan kembali dice- rahkan ulang sesudah Muham- mad Abduh memulainya de- ngan menatap kerja keras dan perjuangan kaliber para ahli sains Islam klasik terdahulu untuk digali, dikembangkan dan dipadu dengan scinece yang telah dikuasai Barat serta diin- tegrasikan ulang dengan nilai- nilai Islam sehingga kedua ilmu itu (agama dan umum) berjalan sering, padu untuk mencapai puncak kejayaan masa depan. Umum (Memadukan Ilmu Aga Integrasi Ilmu Islam dan ma dan Umum Demi Kemajuan Peradaban Masa Depan Yang Komplit) Dasar ilmu-ilmu Islam adalah AlQuran dan sunnah sementara dasar ilmu-ilmu umum seperti fisika, kimia, bio- logi, matematika, filsafat, kos- mologi, mineorologi, kemistri, kedokteran, psikologi dan seba- gainya adalah alam. Adapun AlQur'an adalah merupakan ayat-ayat Tuhan dalam bentuk qauliyah (perka- tan, firman, pandai bicara) sementara Islam memandang alam semesta sebagai ayat-ayat Tuhan yang tak pandai bicara (ayat kauniyah), tanda-tanda kekuasaan-Nya. Itulah sebab- nya para pemikir Islam klasik mengkaji, meneliti dan me- ngembangkan ilmu pengeta- huan alam (ilmu-ilmu umum itu) bukan hanya sebatas ilmu pengetahuan saja tetapi peng- galian/kerja keras itu mereka lakukan dalam upaya menemu- kan jejak-jejak Ilahi dan kebe- naran-Nya. Sayangnya pemikri dan ilmuan modern, utamanya yang dipelopori Barat, sampai saat ini tidak mengkaji alam sebagai ayat-ayat kauniyah Tuhan sehingga science itu kering dari nilai-nilai Ilahiyah (ke- Tuhanan). INI ADA SEDIKIT UANG BUAT ANDA. Bila seseorang bermimpi ia berbuka puasa pada bulan Ramadhan (sebelum waktu buka tiba), maka sesungguhnya ia meremehkan syariat Islam. Apabila bermimpi akan bersungguh- sungguh berpuasa dan menunaikannya, maka ia akan mendapat rezeki segera dari arah yang tidak terduga-duga. Sebagian di antara ahli tafsir mimpi mengatakan bahwa orang yang bermimpi seakan- akan ia berbuka puasa pada bulan Ramadhan, maka sesungguhnya ia akan mendapat sesuatu untuk berbuka puasa. Sebagian mereka mengatakan bahwasanya ia akan bepergian untuk memperoleh ridha Allah SWT. Inilah salah satu kesalahan terbesar yang dimiliki Barat dan pemikir modern yang juga diikuti sebagian umat Islam sehingga ilmu-ilmu umum yang berkembang saat ini terjerumus dalam lembah ilmu semata, lembah materialisme, positivis- me yang kosong akan nilai-nilai moral-agama, nilai ke Tuhanan dan kealpaan akan kesadaran MAKASIH PAK! **333 Barang siapa bermimpi seakan-akan ia berpuasa sunat, maka pada tahun itu ia tidak akan sakit, sebagaimana bunyi hadis berikut ini: 'Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat." Penutup Menghidupkan kembali risalah masjid adalah merupa- kan tanggungjawab seluruh umat Islam, dan kunci kesukse- sannya tergantung kepada pro- fesionalisme pengelolaannya. Untuk itu, dalam konteks ke kinian bisa kita, tidak terhadap kekuasaan dan kebe- saran Apabila seseorang bermimpi puasa selama setahun, maka sesungguhnya ia menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat. Siapa yang bermimpi ia berada di hari raya, maka sesungguhnya ia ke luar dari segala kesedihannya dan ia kembali bergembira dan mendapat kemudahan. (Al-Imam Ibnu Sirin, 2003, Tafsir Mimpi Lengkap Berdasarkan Al-Quran & Al-Hadits, Johor Bahru, Penerbit: Perniagaan Jahabersa). Tuhan. salah rasanya umat Islam Padahal, seperti komentar menelusuri keili fungsi mas- jid yang pernah diterapkan oleh Prof. Dr. Mulyadhi Kertanegara MA, seluruh ilmu itu berasal Rasulullah SAW, agar tidak ter- dari Tuhan yang dipelajari jerat pada pemahaman yang melalui ayat-ayat-Nya yang ter- picik dan sempit, memandang masjid hanya untuk tempat shalat, dzikir dam mengaji. Mu- dah-mudahan masjid yang ri- buan jumlahnya dan ribuan jama'ahnya dapat dikelola dengan sebaik-baiknya untuk membangkitkan kembali po- tensi yang dimiliki umat Islam. Amin Wallaahu A'lam Bish Showab. tulis (Alqur'an) yang melahir pengetahuan yang disertai kan berbagai macam ilmu kesadaran yang tinggi terhadap ayat-ayat Tuhan yang bersifat keberadaan Tuhan dan dari kauniyah (yang terbentang di alam semesta) yang juga telah melahirkan berbagai disiplin ilmu yang kita kenal dengan ilmu umum saat ini seperti: il- 4 MARET 2005 JUMAT KOK BERBAIK HATILAH BAPAKINI PADAKU PADA HAL TERKENAL CELIT.. VADIE Sains Islam: Integrasi Ilmu Islam Dan Ilmu Umum Wsp 13 Perbedaan Science Islam dan Barat (Pencerahan Untuk Kemajuan Umat Islam Menuju Indonesia Baru Yang Bermar- tabat) Oleh Muhammad Faisal Hamdani peranan ilmu muslim klasik dan bahkan terlibat dalam pe- ngkajian ulang Sains Islam de- ngan bukunya Islamic Science. para mu alam, ilmu falak, matema- tika, kimia, fisika, biologi, mi- neorologi, geologi, botani, Anton- mi dan sebagainya. Metode inilah yang juga dikembangkan ilmuan klasik. Kekeringan nilai-nilai ke Tuhanan dalam ilmu-ilmu umum ini terkadang dibentur- kan lagi dalam Alqur'an, pada- hal kedua ayat-ayat Tuhan itu (baik tertulis, Alqur'an) atau yang tidak tertulis (kauni- yah-alam semesta) tidak mung- kin pernah berseberangan dan bertentangan sampai dunia berakhir karena keduanya ber- asal dari zat yang satu yaitu Allah. Itulah sebabnya hasil dari penelitian kauniyah (alam) yang telah melahirkan banyak ilmu-ilmu umum itu seharus- nya (selalunya) mampu mem- perkuat kebenaran ayat-ayat dan kekuasaan Tuhan yang ter- tulis (Alqur'an) sehingga mam- pu menyadarkan manusia akan ketinggian dan kedalaman Pengetahuan Tuhan yang tak terbatas dan tak terhingga. Sayangnya Barat dengan segala ketidak mampuan ruhani dan akal mereka untuk membahas ciri ilmiah ke 3 dan ke 4 maka mereka meniadakan- nya sehingga mereka kehilang- an dimensi ke Tuhanan dalam meneliti sains dan teknologi. Berbeda dengan ilmuan muslim masa klasik, mereka membahasa ketiga katagori itu dengan metode yang beragam dan bermacam-macam. Ilmu fisik diteliti dengan observasi, ilmu Matematika diteliti dengan burhan (penjelasan dan ilmu metafisik diteliti dengan pembuktian dengan akal) dan metode ilham, irfan, tajribi dan nilai-nilai ke-Tuhanan tetap dari kita suci Alqur'an sehingga lestari. Sayyed Husen Nasyr ada- lah salah seorang ilmuan mus- lim modern yang mencoba membuktikan kerja keras dan Buku itu banyak memba- has tentang ilmu-ilmu alam yang dikembangkan oleh tokoh- tokoh Islam lintas sejarah dan persentuhannya dengan teori- teori Barat. Di samping itu beliau juga mampu menunjuk- kan peninggalan-peninggalan kitab-kitab penting ilmuan muslim yang membahas sains itu sehingga berguna bagi per- kembangan masyarakat mod- ern saat ini. Misalnya dalam buku itu beliau mengatakan karya-kar- ya ulama terdahulu yang ba- nyak membahas ilmu tentang mineral adalah: al-Kindi de- ngan bukunya: Risalah Fi Anwa; al-Jawahir at-Thaminah wa Ghayriya yang banyak membahas tentang mineral. Kemudian dilanjutkan oleh al- Jahid dan Ikhwan ash-Shofa yang menambahkan pembaha- san dengan batu-abtuan, at- Tamimi dalam kitab al-Murshid yang banyak bicara tentang mineral, batuan dan metal. Menurut Ibnu Sina seluruh ilmu yang berasal dari Allah terdiri dari tiga katagorim yaitu: Pertama, Metafisik yang membahas hal-hal yang berke- mempunyau wujud paling naan dengan sesuatu yang murni seperti: Ontologi, Teologi, cosmologi dan eskatologi. Kedua, Matematika (hitungan) yang membahas wujud murni tingkat dua seperti: Aritmatika, Geometri, al-Jabar, Trigono- metri, Musik dan Astromnomi. Ketiga, Ilmu Fisik yang mem- bahas wujud paling luar seperti: minerologi, botani, kemistri, zoolgy, anatomi, kedokteran dan psikologi. Dari ketiga ilmu (sains) ini hanya point ke tiga sajalah yang disebut sebagai science oleh Barat. Karena menurut Barat yang disebut science adalah ilmu fisik saja, sementara point 1 dan 2 cabang ilmu lainnya tidak dipandang science oleh mereka. Inilah salah satu penyebab keringnya nilai-nilai ke-Tuhanan yang tinggi dalam Bahkan di Indonesia, Ary aplikasi ilmu-ilmu modern yang Ginanjar tak mau ketinggalan ditemukan/ditawarkan Barat. dengan mengadopsi sebagian Dahulu suatu ilmu itu dise- bukti ayat kauniyah (proses ter- but ilmiah bagi Barat adalah ciptanya alam semesta) yang dilihat dari segi efesien (sebab memperkuat kebenaran Al- penggerak), meterial (materi- qur'an dalam metode da'wahnya nya), formal (sebab penggerak yang mereka sebut dengan ESQ). utama) dan final (tujuan pencip Kesemua upaya yang dila- taan benda) itu. Misalnya bumi kukan para ulama dan ilmuan sebab penggeraknya adalah muslim di atas menunjukkan tolakan dari materi-materi yang keserasian yang terbentang berinteraksi dalam perut bumi, dalam Alqur'an dengan alam. materinya adalah tanah atau Dengan begitu semakin bumi itu sendiri, sementara se- nyata sekali akan kebenaran bab penggerak utama bumi Alqur'an dan kepentingan adalah Tuhan dan tujuan untuk tidak mempertentang- penciptaan bumi adalah sebagai kan ilmu-ilmu alam, sains dan teknologi yang kita miliki saat ini dengan Alqur'an, tetapi seha- rusnya kita mampau meman- faatkannya untuk meneliti jejak-jeka Ilahi demi untuk me- matuhi pesan-pesan-Nya yang Dia sebutkan dalam Firman- Nya sendiri, karena dengan begitulah kita bisa mengem- balikan hak-hak Tuhan yang terlupakan meskipun kita ber- ada dalam lingkaran ilmu-ilmu umum dan kurang ahli dalam ilmu-ilmu alat pembahas Alqu- r'an dan Sunnah (yang saat ini kita sebut ilmu-ilmu agama). Harapan kita lainnya ada- belum terbudaya ini umat Islam lah dengan pemahaman yang Indonesia tercerahkan dan du- ngejar ketertinggalana kita dari nia Islam akan mamapu me- Barat serta hidup lebih bermar- tabat, berbudaya sejajar dengan negara maju lain dalam pan- dangan bangsa-bangsa dunia pada masa yang akan datang. tempat manusia mengabdi. Demikian juga dengan Ibnu Sina dan al-Biruni. Buku as- Syifa' dan Qanun adalah buku yang paling terkenal yang be- liau miliki dan banyak memba- has mineral, metal dan klasifi- kasinya dan dijadikan rujukan ilmua Islam dan Barat. Muqaddimahnya Ibnu Khaldun yang juga berisi teori ekonomi dasar yang persis sama dengan teori Adam Smith ekonomi sehingga dugaan kuat yang katanya menjadi Bapak kita mengarah pada Adam Smith yang mengadopsi pemikiran Ibnu Khaldun. Saat ini kita juga mengenal Harun Yahya yang mencoba membuktikan keselarasan antara ayat-ayat Tuhan yang tertulis (Alqur'an) dengan ayat- ayat Tuhan yang tidak tertulus (kauniyah, alam) dengan ber- bagai judul buku dan Cdnya se- jak dari penelitian science ter- hadap antariksa, alam semesta, penciptaan manusia sampai pada keseimbangan kehidupan di bumi serta rahasia berbagai kehidupan binatang lainnya. 2cm Color Rendition Chart