Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-07-08
Halaman: 17

Konten


WASPADA anah jarlah kamu sebelum memimpin". Katanya jarilah faraidh (ilmu warisan) dan As-Sun- gaimana kamu mem- l-Qur'an." ai umat Islam terbesar muslim Indonesia se- menjadi contoh. Pada kita memiliki keung- mi yang dapat hidup ber- dengan damai dengan ang tidak seiman kare- ngat bhineka. Namun buat umat Islam Indo- gat terpuruk adalah upsi yang melibatkan impin yang dijamin ui hukum korupsi dari um Islam. Dan sebagai gama Islam kita telah contoh teladan yang ni Rasulullah SAW yang en-jadi pemimpin justru sangat bersahaja kare- mempergunakan har- k kepentingan/kemas- mat kala itu. Bahkan ak meninggalkan wa- masuk untuk putrinya pa yang tertinggal men- kah. hanya berharap pada ahan SBY untuk melu- angsa ini, yang dimulai lihan pemimpin/kepala ecara benar/objektif. mukan adanya kecu- maka jangan biarkan menjadi kepala daerah. i awal sudah curang, a dipastikan seterusnya rang lagi, yang royal i-bagikan uang maka Huga, apakah yang di- kan uang keringat hasil ah atau hasil jarahan reka perlu diawasi. ma Sujianti Tarigan ring sikap beliau dan para nya. lum kota Makkah dire- bali, orang kafir Mak- -nal sebagai orang yang emusuhi dakwah Nabi ereka mengganggu, lang-halangi, menyiksa mbunuh kaum musli- a mengusirnya dari kota tempat kelahiran me- elihat kebengisan dan man kaum kafir Makkah a sudah sewajarnya bila ah SAW dan kaum mus- -naruh rasa dendam ter- mereka. mun, setelah kota Mak- at dikuasai kembali, Ra- SAW dan kaum mus- Hikit pun tidak menaruh dam terhadap mereka. muslimin memaafkan esalahan mereka. Sikap seperti inilah yang ke- mendorong mereka ber- g-bondong masuk Islam. ab itulah, sifat dendam akan sikap yang akan ring kita kepada kese- an tidak dibenarkan da- ma Islam. Orang yang haruslah diadili, tetapi sampai rasa dendam at kita berlaku tidak adil lampai batas, kata pim- -ondok pesantren Darul aloh Gadeng-Dewantara, ji Mustafa H Achmad, ingi Kapolsek Dewantara diman.(b14) itang an gan luas induk 13 x 13 teras keliling 2 meter. besar dan empat kubah dah selesai. Dinding ke- Dahagian dalam sedang kan, lantai keramik su- lesai. "Yang terpenting wudhuk dan kamar wc mar mandi memang be- rsentuh bangunan ini," Abd. Azis seraya meng- kan bantuan dan infak aum muslimin terlebih rakat Besitang yang me- a keluar daerah. (c01) Waspada/Yahya Yudnas melesai. WASPADA P erhelatan Pilkada baru saja selesai dilakukan meskipun secara resmi pemenangnya belum dilantik namun khalayak ramai sudah mengetahui nama-nama kan- didat yang keluar jadi pemenang. Untuk kota Medan Pilkada yang baru saja digelar dapat mengun- dang decak kagum daerah- daerah lain karena selain dua kandidat yang bersaing maka gaung Pilkada di kota Medan diseleraskan sebagai miniatur pilkada-pilkada di daerah lain. Kemenangan yang diperoleh oleh seorang kandidat tentu saja tidak terlepas dari upaya-upaya tim sukses yang mengusungnya namun perlu diperhatikan bah- wa frekwensi tugas yang diem- ban oleh para tim sukses tidak semuanya sama. Bila dikalkula- sikan cara kerja para tim sukses dapat dikategorikan kepada tiga hal yaitu tim sukses yang benar- benar berjuang, tim sukses yang berjuang ala kadarnya dan tim sukses yang tidak pernah ber- juang sama sekali. Pada umumnya tim sukses pada kategori yang ketiga (tidak pernah berjuang) paling banyak bernyanyi padahal selama ini kerjanya tidak lain kecuali hanya sekadar mengumbar kata-kata. Untuk kategori yang ketiga ini selalu diidentikkan dengan pah- lawan talam yaitu menampilkan diri menghidang agar dapat per- hatian orang banyak padahal yang paling capek adalah pema- sak makanan. Pahlawan talam tidak pernah peduli akan hal ini yang penting baginya adalah nama agar keberadaannya tetap saja diperhitungkan sebagai orang yang paling berjasa. Pe- ngorbanannya yang sangat se- dikit selalu dibesar-besarkan nya agar kandidat yang diusung- nya memiliki rasa simpati yang tinggi terhadapnya. Tipe-tipe manusia seperti ini banyak sekali berkeliaran dan Bila jumlah orang yang ber cerita melebihi dirinya maka dia berusaha menaikkan volume suaranya agar terkesan bahwa dia yang paling berjasa di antara mereka. Sesekali pahlawan ta- lam ini tidak segan-segan melucu agar kombur malotupnya' benar- benar diperhatikan dengan se- rius dan disinilah pahlawan ta- lam memasukkan jarum-jarum 'nerakanya'. Pahlawan talam ini pada umumnya memiliki psiko- logis yang sangat rendah karena dia tidak menyadari bahwa air beriak tanda tak dalam dan ber- guncang tanda tak penuh. Sifat pahlawan talam ini sa- ngat mirip dengan sifat orang- orang munafik pada masa Nabi Muhammad. Dalam suasana pe- rang orang-orang munafik ini selalu menghindarkan dan ka- laupun ikut selalu mencari tem- pat yang membuat dirinya sela- mat. Bila dalam perang menga- lami kekalahan maka sang mu- nafik berkoar-koar bahwa stra- tegi yang diterapkan adalah salah dan sebenarnya dia mem- punyai strategi lain akan tetapi karena sudah banyak suara yang memilih strategi tersebut maka dia terpaksa diam saja. Sebaliknya bila menang da- lam suatu peperangan maka si munafik meninggikan volume suaranya bahwa dialah yang pa- ling berjasa dalam kemenangan tersebut. Dengan gaya oratornya yang memukau dan gerak-ge- riknya yang memikat sang mu- nafik bangkit mendiskripsikan Perang Melawan Narkoba rakat kita dewasa ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan me- ningkatnya gagguan KAM- TIBMAS yang melanda seperti judi, premanisme narkoba, pros- titusi, perampokan, penodongan, pembunuhan, perkosaan, ko- rupsi, pengutipan uang keama- nan sogok dan kejahatan-keja- hatan lainnya. Kerusakan di laut antara lain perampokan tambak udang, pencurian ikan, penyelundupan, pembunuhan anak jermal, dan beroperasinya pukat harimau di daerah yang terlarang. Kejahatan yang paling me- nonjol dan amat paling berba- haya bagi keselamatan bangsa kitadi masa depan, adalah nar- koba, judi, prostitusi dan pre- manisme. Oleh karena itu Allah meme- rintahkan kepada umat Islam dalam surat Ali-Imran 104, "Hen- daklah ada di antara kamu sego- longan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mence- gah dari yang mungkar, mere- kalah orang-orang yang be- runtung". Pahlawan Talam Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? (Q.S. al-'Ankabut ayat 10). oleh karena itu para kandidat yang sudah berhasil meraih ke- menangan harus super hati-hati menghadapi orang yang seperti ini termasuk kandidat Walikota dan Wakil Walikota Medan yang telah terpilih. Agaknya tidak terlalu berlebihan bahwa manu- sia yang berwatak seperti ini sa- ma halnya dengan orang-orang munafik di masa Nabi Muham- mad. Untuk melihat perban- dingan antara pahlawan talam dengan orang-orang munafik maka tulisan ini mencoba meng- gali watak-watak orang munafik pada masa Nabi Muhammad de- ngan pahlawan talam sekarang ini. Harus ada segolongan umat, baik secara pribadi maupun ke- lompok, badan atau lembaga yang bertugas mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah dari kejahatan. Sekilas Tentang Prilaku Pahlawan Talam Pahlawan Talam adalah se- buah istilah yang diidentikkan kepada seseorang yang tidak memiliki semangat juang yang kerjanya tidak lain kecuali hanya sekadar menyetor muka. Licik dan pandai berpura-pu adalah dua sifat yang mengkristal pada diri orang-orang yang berwatak pahlawan talam sehingga de- ngan dua sifat ini dia mampu mengelabui orang-orang yang berpengaruh. Pahlawan talam ini selalu berkeliaran mencari mangsa dan tanpa intel yang kuat maka se- pak terjang mereka sangat sulit untuk diketahui karena per- mainan-nya sangat rapi. Dalam dunia politik manusia-manusia yang berwatak pahlawan talam eringatan Allah ini, rele- "Telah nampak pengrusakan di darat dan di laut, disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Pran dengan situasi dan Allah merasakan kepada mereka se van dengan situasi dan Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mreka kembali paru 53,57%, kelainan fungsi liver 55,10%, hepatitis C 56,63%, dan HIV/AIDS 33,33%. Akibat minuman-minuman keras tanpa memandang kadar alkoholnya, 58% tindak keke- rasan (premanisme), perkosaan, pembunuhan, berlangsung diba- wah pengaruh miras (Adler, 1991). Setiap tahunnya di Ame- rika Serikat paling sedikit 60.000 orang mati karena minuman ke- ras (kecelakan, pembunuhan, bunuh diri dan penyakit hati). Kerusuhan massal (tawu- ran) yang terjadi di Indonesia pun dipicu oleh minuman keras dan narkotika. Konsumsi minuman keras di Indonesia mencapai 1,054 juta liter pertahun atau sa- ma dengan $530,848 juta setara dengan Rp 4 trilyun. Data kema- tian dan penyakit akibat miras di Indonesia belum diperoleh, namun diasumsikan cukup besar. Menteri Kesehatan RI Me- nyatakan, "bahwa dahulu Indo- nesia tempat lalu lintas narkoba, tapi sekarang sebagai tempat memproduksi narkoba". Anca- man bahaya narkoba sekarang telah melanda sampai kepada anak-anak dibawah umur. Jadi adanya lembaga khusus untuk membasmi aksi narkoba, premanisme, dan kejahatan-ke- jahatan lainnya, memang ditun- tut dan diperintahkan oleh aga- ma Islam. Oleh karena itu, hen- daknya kegiatan atau aktivitas lembaga-lembaga keagamaan, termasuk OKP, dan Ormas-Or- mas Islam, haruslah mening- katkan kerjasama dengan aparat kepolisian dalam menangani beraneka ragam kejahatan itu. Menurut hemat kami, me- ningkatnya aksi kejahatan atau tindak kriminalitas pada waktu akhir-akhir ini, disebabkan dua faktor utama yaitu, Pertama dari segi material, pengaruh narkoba atau kebia- saan meminum sesuatu yang memabukkan (khamar). Kedua dari segi spritual, merosotnya moral bangsa, teru- tama generasi muda, sehingga lebih takut kepada makhluk dari pada takut kepada Allah. Pada masa permulaan Islam, orang meminum khamar dari buah anggur yang diperas. ke- mudian berkembang dibuat dari buah korma, gandum, beras, se- jenis nira dan kismis (zabib). Waktu itu belum ada ganja, sabu-sabu rohipnol dan lain-lain. Narkoba ialah narkotika, Pada suatu ketika beberapa psikotropika dan zat adiktif lain- Sahabat, termasuk Ali bin Abi nya. Dalam istilah Al-Qur'an dan Thalib, meminum khamar Lan- tas mereka shalat maghrib, diba- sunnah, narkoba itu disamakan dengan khamar. Yang dimak- ca Ali bin Abi Thalib surah Al- Kafirun, tanpa menyebut "la" sudkan dengan khamar sesuatu yang memabukkan seperti gan sehingga artinya bertentangan ja, heroin, kokain, putaw, shabu- dengan yang sebenarnya. Ali shabu, rehipnol dan lain-lain. membaca "Katakanlah, hai Menurut Psikiater Prof. Da- orang kafir, saya menyembah apa yang kamu sembah, dan dang Hawari (Guru Besar Fa- kultas Kedokteran Universitas kamupun menyembah apa yang Indonesia), diperkirakan jumlah saya sembah". penyalah guna madat ini menca- pai dua juta orang, dengan omzet peredaran antara 200 milyar ru- piah perhari. Mereka yang me- ninggal karena overdosis menca- pai 17,16%, menderita kelainan Kalau orang sudah mabuk, hilang akal, tidak sadar diri, akan mudah merampok, memper- kosa, membunuh, melakukan kekerasan ala premanisme, dan sebagainya. Dan sabda Nabi SAW menu- rut hadits riwayat Ahmad dan Abu Ya'la, "Bukankah, setiap yang memabukkan itui adalah khamar. Dan setiap khamar itu adalah haram". Oleh Achyar Zein Dosen Fak. Tarbiyah IAIN-SU Oleh Syekh H. Ahmad Fuad Said Ketua MUI Sumut Dan hadits Bukhari dan Muslim Abu Daud Nasa'i menya- takan bahwa Nabi SAW. ber- sabda: Setiap yang memabuk- kan adalah haram. ini sering dijumpai dan dengan retorikanya yang memukau mampu meyakinkan pihak kan- didat yang menjadi pemenang bahwa dirinyalah yang paling berjasa. Mengingat mereka mabuk, sehingga mereka baca Al-Qur'an pun salah, maka Allahpun ber- firman pada surat An-Nisa' 43, "Hai orang-orang beriman, ja- nganlah kamu shalat sedang Mimbar Jumat jasa-jasanya agar orang lain me- nilai bahwa dialah yang paling pahlawan. Gambaran watak munafik ini disebutkan dalam Al-Qur'an dalam QS. Al-Muna- fiqun ayat 4 sebagai berikut: Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu men- dengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebe- narnya), maka waspadalah terha- dap mereka; semoga Allah mem- binasakan mereka. Bagaimana- kah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? Kelihaiannya dalam menyu- sun kata-kata dapat mengalah- kan pejuang yang sejati dan dengan sikap kepura-puraannya serta gayanya yang memukau selalu menonjolkan bahwa dia- lah yang paling berjasa meme- nangkan kandidat dimaksud yang tanpa dia tidak akan per- nah ada kemenangan. Dengan gaya arogannya sang pahlawan talam selalu bersabda bahwa semua pemilih yang berdomisili di seluruh penjuru kota Medan telah dikondisikannya untuk memenangkan sang kandidat. Ketika para pejuang sejati tidak sempat menikmati enak- nya tidur karena sibuk menghi- tung angka-angka suara dengan kalkulatornya dan terus meman- tau perkembangan di tempat- tempat lain, maka si pahlawan talam sudah duluan sampai ke tempat sang kandidat dengan mengucapkan selamat karena telah berhasil meraih keme- nangan berkat kerja keras yang dilakukannya. Dengan selalu menonjolkan bahwa dirinya yang paling berjasa sering menghiasi sela-sela pembicaraannya. kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan". Sesudah ayat itu turun, para sahabat hanya meminum kha- mar pada waktu tidak hendak mengerjakan shalat Dengan penampilannya yang loyo dan pakaian yang awut- awutan serta beraksi layaknya seorang pejuang yang baru pu- lang dari medan tempur sambil menyulang nafas dalam-dalam menunjukkan kepada kandidat terpilih bahwa dia telah melaku- kan satu tugas mulia yang sa- ngat melelahkan. Di sela-sela isapan rokoknya sang pahlawan talam bersabda' bahwa kesibu- kannya menggalang pemilih te- robati dengan kemenangan sang kandidat yang diusungnya de- ngan berpura-pura bahwa angka kemenangan yang diperoleh di luar perhitungannya sama sekali. Kemudian si pahlawan ta-lam mundur sedikit ke belakang untuk menceritakan pengalaman- pengalaman bohong yang dihada- pinya seperti ancaman, intimidasi dan teror dari pihak lawan. Dah- syatnya ancaman ini membuat- nya tidak bisa tidur karena takut bahwa kandidat yang diusungnya mengalami kekalahan dan seba- gai bukti agar kandidat yakin bah- wa dia tidak tidur maka si pah- lawan talam tidak segan-segan- nya meneteskan sesuatu agar matanya tetap merah dan mema- kan sesuatu agar suaranya tetap serak dan sesekali menyeka ingus- nya sambil menunjukkan bahwa dia terserang flu karena banyak begadang. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum meminum khamar dan berjudi, maka turunlah firman Allah SWT surat Al-Baqarah 219,"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan main judi. Katakanlah, pada keduanya itu terdapat dosa besar dan berman- faat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari man- faatnya". Disejajarkan Allah dosa meminum khamar dan main judi itu dalam ayat tersebut. Yang dimaksud dengan man- faat dalam ayat itu adalah keun- tungan yang diperoleh dari per- dangan khamar. Mereka mem- beli khamar di Syam (Syiria) dengan harga murah dan men- jualnya di Hijaz dengan harga mahal. Dan diakui ada manfaat- nya itu, sebelum turun ayat meng- haramkannya. Tentang khamar dijadikan obat, Rasulullah melarangnya dengan tegas. Menurut hadits Muslim, Abu Daud dan Tirmizi, dari Wail bin Hajar Al-Hadhrami, bahwa Tharq bin Suaid, bertanya kepada Nabi SAW, tentang kha- mar yang dijadikan obat. Lantas Nabi SAW bersabda, "Sesung- guhnya khamar itu bukan obat ta- pi penyakit". Dan hadits Al-Baiha- qi, dishahihkan Ibnu Hibban, dari Ummi Salamah, menyatakan bah- wa Nabi SAW bersabda, "Sesung- guhnya Allah tidak menjadikan sembuh mu itu, pada sesuatu yang diharamkan-Nya kepada kamu". Imam Bukhari meriwayat- kan hadits itu dari Ibnu Mas'ud. Akhirnya turunnya firman Allah surah Al-Maidah ayat 90. Hai orang-orang yang beriman, Se- sungguhnya khamar, berjudi, (berkoban untuk) berhala, meng- undi nasib dengan panah, ada- lah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu dapat keberuntungan. Sesudah ayat itu turun, san- pai dunia kiamat, hukum memi- num khamar (narkoba) itu ada- lah haram. dengan firman-Nya surah Al- Maidah 91, "Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menim- bulkan permusuhan dan keben- cian di antara kamu, disebabkan (meminum) khamar dan berjudi itu dan menghalangi kami dari mengingat Allah dan shalat, ma- ka berhentilah kamu (dari me- ngerjakan pekerjaan) itu. Agam Islam dengan tegas melarang menkonsunsi narkoba, kerena membahayakan dan banyak mudratnya. Sesudah minum dan berjudi, biasanya terjadilah permusuhan sesama mereka, saling benci- membenci, dan bahkan rela membunuh teman sepergaulan- nya. Lalu lupa kepada Allah dan meninggalkan shalat. Ditinjau dari segi medis, pe- candu narkoba dapat merusak tatanan kehidupan, dan ber- pengaruh kepada keturunan. Melemahnya organ-organ rep- roduksi atau berhenti total. Me- ningkatnya cairan mulut, ma- ta dan hidung, inpeksi ginjal, berkurangnya kandungan urine, sembelit terus-menerus, gang- guan parah usus, sakit di seluruh persendian, dan terganggu saraf dan dapat menjadi gila. peminum (pecandu) khamar, ja- ngan jenguk kalau dia sakit, jangan ikut menyembahyang- kan kalau dia mati". Terhadap peminum khamar (narkoba) itu, harus dicambuk 40 kali kalau dia orang merdeka, dan 20 kali kalau dia budak atau hamba sahaya. Demikian di- lakukan Nabi SAW. Dan alat pemukulnya pelepah korma dan selop. Umar bin Khattab dan Usman bin Affan menghukum peminum khamar dengan 80 ka- li cambuk terhadap orang mer- deka dan 40 kali terhadap budak. Tambahan 40 kali cambuk dari perbuatan Nabi SAW itu, adalah merupakan hukum ta'zir. Bahkan kalau sudah dicam- buk, dia minum lagi, maka hu- kumannya di bunuh mati, seba- gaimana sabda Nabi SAW me- nurut riwayat Abu Daud dan Ibnu Hibban dalam shahihnya, "Apa- bila mereka meminum khamar (narkoba), maka pukullah mereka, jika mereka meminum lagi, maka pukullah mereka. Kemudian jika mereka meminum lagi, maka bunuhlah mereka". Maka anjuran Presiden Me- gawati Soekarno Putri pada hari Peringatan Anti Madat se-Dunia 26 Juni 2002, supaya dijatuhkan hukuman mati kepada bandar dan pengedar narkoba, sesuai dengan ajaran (KUHP) Islam. Dan memberi salam saja kepada peminum khamar (narkoba) itupun dilarang. Nabi SAW mengingatkan dengan sabdanya, "Barang siapa memberi salam kepada pemi- num khamar atau berjabat ta- ngan dengan dia, dihapuskan Allah segala pahala amalnya selama 40 tahun". Demikian keburukan dan kejahatanyang ditimbulkan oleh narkoba, main judi dan prema- nisme. Maka jauhilah narkoba, jagalah anak dan keluarga ja- ngan telibat narkoba dan judi. Menurut hadits Thabrani dalam Al-Autsath, Nabi SAW bersabda, "khamar (narkoba) itu (pangkal) segala kejahatan. Maka barang siapa meminum- nya, tidak diterima Allah sha- latnya selama 40 hari. Jika ia mati sedangkan khamar itu da- lam perutnya, maka matilah ia dalam keadaan jahiliah". Sepuluh yang berkaitan de- ngan khamar (narkoba) itu di laknat (dikutuk) Allah, sebagai- mana sabda Nabi SAW menurut hadits riwayat Abu Daud dan Al Hakim, "Allah mengutuk (melaknat) khamar (narkoba), melaknat peminumnya, yang me- nuangkannya, penjualnya, pem- belinya, pengelolanya, yang mem- bantu mengolahnya, pembawa- nya, yang dibawakan kepadanya apa yang diperintahkan". dan yang memakan harganya". Umar bin Khattab menya- takan, peminum khamar (nar- koba) itu nanti dibangkitkan Juni, tapi untuk tingkat provinsi pada hari kiamat, mukanya hi- tam, biji matanya biru, terjulur lidahnya sampai kedadanya, air liurnya mengalir terus-menerus, semua orang melihatnya merasa Ingat firman Allah SWT dalam surah At-Tahrim ayat 6, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluar gamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-ma- laikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepa- da mereka dan selalu mengerjakan Hal ini mengingatkan de- ngan peringatan hari Anti Madat yang biasanya pada tanggal 26 Sumatera Utara diundur men- jadi 11 Juli, sehubungan dengan dilakukannya Pilkada secara nasional pada tanggal 27 Juni khususnya di wilayah Sumatera Utara, yang akan dipusatkan di Stabat Kabupaten Langkat. Kemudian Allah menerang- kan faktor penyebab diharam- jijik, karena baunya yang sangat kannya khamar (narkoba) itu, busuk, jangan beri salam kepada Pengumuman Kepada para penulis Mimbar Jumat Waspada diharapkan menyertakan disket untuk mempermudah proses editing dan layouting. - (Red). Ayat ini mengisyaratkan bah- wa orang-orang munafik berusa- ha untuk meyakinkan orang lain agar kebohongan yang diungkap- kannya dapat dibenarkan dan dengan demikian pamornya akan naik di mata Nabi Muhammad. Prilaku ini sebenarnya sama de- ngan prilaku pahlawan talam yang selalu menonjolkan jasanya yang sebenarnya tidak pernah ada. Dalam konteks Pilkada kota Medan dan mungkin juga dae- rah-daerah lain manusia yang berwatak seperti ini tetap saja ada dan justeru perlu menga- dakan tabayyun (cek dan ricek). Penutup Pahlawan talam adalah orang-orang yang hanya berpikir untuk kepentingan pribadinya dengan mengemukakan jasa-jasa yang sudah dilakukannya pada- hal jasa-jasa tersebut tidak lebih kecuali hanya isapan jempol be- laka. Untuk menyikapi orang- orang yang berwatak pahlawan talam ini perlu memiliki ketaja- man hati nurani dan tidak cepat membenarkan perkataannya agar orang-orang yang benar- benar berjuang jangan sempat terzalimi. ebagai agama yang pa- ripurna, Islam tidak hanya mengatur dimensi hu- bungan antara manusia dengan Khaliknya, tetapi juga antara sesama manusia. Selama 23 ta- hun karir kenabian Muhammad SAW., kedua dimensi ini berhasil dilaksanakannya dengan baik. Pada masa 13 tahun pertama, Muhammad SAW., menyampai- kan dakwahnya kepada masya- rakat Makkah dengan peneka- nan pada aspek akidah dan ibadah. Namun ini tidak berarti bahwa aspek sosial diabaikan sama sekali pada periode Mak- kah ini. Ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan pada masa ini justru banyak berbicara tentang ke- caman terhadap ketidakadilan, praktik-praktik bisnis yang cu- rang, penindasan oleh kelompok elit ekonomi dan politik terha- dap kelompok yang lemah dan berbagai ketimpangan sosial lainnya. Menurut Fazlur Rahman, dalam bukunya Major Themes of the Quran, tujuan Al-Qur'an ingin menegakkan sebuah tata- nan masyarakat yang etis dan equilibrium sudah sangat tegas terlihat dalam periode Makkah ini. Dua aspek yang selalu di- sorot dan dikecam Al-Qur'an terhadap masyarakat Makkah, yakni politisme dan ketimpang- an sosial, ekonomi dan politik menunjukkan bahwa kedua hal tersebut merupakan "musuh utama" bagi pembentukan ma- syarakat yang adil dan demok- ratis. Dalam ayat-ayat berikutnya, Al-Qur'an banyak berbicara ten- tang ketimpangan sosial serta akibat yang timbul bila terjadi jurang pemisah yang menganga antara sebagian besar orang- orang hidup dalam kemiskinan dengan segelintir orang yang bergaya hidup mewah. Al-Qur'an menyebutkan kelompok kedua sebagai mutra- fin. Kata ini berasal dari tarafa- yatrafu-tarafan-mutraf. KOLEKSI MONUMEN PEKS NASIONAL Jl. Gajah SOLO Telp: (0271) 716. 4 712734 Http \\www.myapers in.go.id Apa kata Hadist shahih... Sebuah Refleksi Untuk Kehidupan Bangsa Oleh Muhammad Iqbal Menurut bahasa, kata al-tarf berarti al-tana um (hidup penuh kenikmatan), atau al-tawassu' fi al-ni'mah (memperoleh nik- mat yang banyak). Kelompok Mutrafin Dalam Al-Qur'an Sedangkan mutraf (bentuk tunggal) atau mutrafin (bentuk jamak) berarti orang yang som- bong karena mendapat nikmat dan kesenangan hidup. Peng- gunaan bentuk pasif dalam kata mutrafin memberi kesan bahwa mereka melupakan Allah dan dengan demikian mereka diajak untuk mengingat-Nya. Menurut Ibn Manzur, dalam Lisan al-'Arab, mutrafin adalah pemimpin-pemimpin di dalam masyarakat yang bergaya hidup mewah dan dengan kemewahan- nya mereka berbuat apa saja yang melanggar norma-norma agama. Komandan Agar Tidak Keterlaluan Mengatur anak buah me- mang tidak gampang, tergan- tung wibawa dan kepemim- pinan komandannya. Terka- dang sang komandan terpaksa main keras supaya anak buah patuh dan disiplin. Tapi ter kadang pula, komandan ber- tindak keterlaluan untuk mem- buat anak buah patuh, sampai tega menyuruhnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari ajaran Islam. Kata mutrafin dalam ber- bagai derivasinya diungkapkan dalam Al-Qur'an sebanyak de- lapan kali. Semuanya terdapat dalam surat-surat Makkiyah, yaitu surat Hud ayat 116, Al- Mukminun ayat 33 dan 64, Al- Isra' ayat 16, Saba' ayat 34, Al- Waqi'ah ayat 45, Al-Anbiya' ayat 13 dan Al-Zukhruf ayat 23. Ini mengisyaratkan bahwa sejak periode awal sekali Al- Qur'an diturunkan Islam sudah sangat peduli terhadap pene- gakan etika sosial dan menge- cam kesewenang-wenangan sebagian kelompok atas kelom- pok lain dalam masyarakat, sebagaimana pendapat Fazlur Diriwayat dari Ali ra: Nabi SAW mengirim sariyah di bawah komando seorang laki-laki Anshar dan Nabi SAW memerintahkan anggota pasu- kannya untuk menaati perin- tahnya. (Pada suatu hari) dia (si komandan) menjadi marah dan berkata, "Bukankah Nabi SAW menyuruh kalian me- naatiku? Mereka menjawab "ya." Dia berkata, "Kumpulkan kayu api untukku." Maka me- reka pun mengumpulkannya. Dia berkata, "Nyalakan. Ketika mereka telah me- nyalakannya, dia berkata, "Ma- suk ke sini (ke dalam api)."Ma- ka mereka pun hendak mengi- kuti perintahnya sambil ber- pegangan tangan satu sama lain dan berkata, "Kami akan lari menuju Nabi SAW dari api. Mereka terus berkata demikian hingga api itu perlahan padam dan kemarahan si komandan mereda. Ketika kabar itu sampai kepadanya, Nabi SAW berkata, "Seandainya mereka terjun ke dalam api itu, mereka tidak akan keluar lagi dari sana hingga hari kiamat. Taati perintah seseorang apabila dia menyuruhmu kepada hal yang ma'ruf (tauhid dan semua perbuatan baik yang sesuai dengan hukum Allah.) Dalam hadits lain, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang hukuman terhadap seseorang dengan membakarnya, karena hanya Allah yang punya hak menghukum seseorang dengan api (neraka). (Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al Bukhari, Penerbit Mizan, Bandung, 1997) Rahman di atas. Dari pengertian dan ung- kapan ayat-ayat Al-Qur'an di atas tergambar bahwa kata mut- rafin menunjukkan pengertian negatif Sifat-sifat mereka adalah berpaling dari kebenaran Al- Qur'an meskipun ayat-ayat Al- Qur'an senantiasa dibacakan kepada mereka (Al-Mukminun ayat 66), kafir kepada Allah dan menyembah yang lain, mendus- tai Hari Akhir dan mendustai semua risalah yang dibawa oleh rasul-rasul Allah (Saba ayat 34). BAKAR DIA! Selain itu, mereka juga me- ngikuti jejak nenek moyang se- cara membabi buta tanpa per- timbangan rasional, membang- kang kepada Allah dan berbuat kefa-sikan (Al-Zukhruf ayat 23, Al-Isra' ayat 16). Mereka pun suka berbuat kezaliman dengan melakukan kerusakan di muka bumi (Hud ayat 16). Menurut Ahmad Mushtafa Al-Maraghi, mantan Rektor Al- Azhar, Kairo, Al-Qur'an menye- butkan mutrafin secara khusus karena orang-orang yang berga- ya hidup mewah biasanya men- jadi ukuran dalam suatu masya- rakat. Mereka adalah public figure yang semua tingkah laku serta aktivitas mereka menjadi bahan sorotan masyarakat. Perbuatan mereka lebih ce- pat diketahui dan akhirnya men- jadi contoh orang lain. Hal ini diisyaratkan sendiri oleh Al- Qur'an ketika membicarakan tentang Qarun yang memamer- kan kekayaannya kepada ma- syarakat Mesir saat itu. Banyak orang yang silau dengan keka- yaan Qarun dan ingin mengikuti jejaknya (al-Qashash ayat 79). Menurut HM. Quraish Shi- hab, pakar tafsir Indonesia, mut- rafin adalah para pemuka ma- syarakat yang sangat berpenga- ruh yang membawa kepada ke- sesatan dalam masyarakat ber- sangkutan. Mereka adalah penyebab ke durhakaan masyarakata secara umum. Dengan kekayaan, sum- ber informasi dan segala fasilitas yang dimiliki, mereka lebih cepat melakukan kejahatan dan hal ini lebih cepat pula diketahui oleh masyarakat umum. Kemewahan dan kenikma- tan duniawi yang diberikan Allah membuat buta mata hati mereka dan lupa daratan. Mereka mela- kukan maksiat dan menganggap seolah-olah disuruh Allah, ka- rena Dialah yang, menurut me- reka, menyediakan sarana un- tuk itu. Mereka menduga tidak akan disiksa, karena tenggelam dalam kenikmatan dan keterbiasaan hidup berfoya-foya, sehingga hati mereka hanya terpaut pada ke- senangan. Mereka tidak meng- ingat, kecuali hanya kehidupan lahiriah semata. Akibat dari kedurhakaan mereka, Allah menghancurkan, tidak hanya mutrafin tersebut, tetapi juga penduduk negeri yang tidak bersalah (al-Isra' ayat 16 dan Al-Anfal ayat 25). Kenapa Allah menghancurkan semua- nya, karena pembangkangan kelompok mutrafin telah begitu luas dan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Mereka kehilangan rasa so- lidaritas sosial. Peringatan yang disampaikan kepada mereka tidak berguna sama sekali. Ka- rena itu, Allah menurunkan azab Nya yang tidak hanya menimpa mutrafin tersebut, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah. 8 JULI 2005 JUMAT Berdasarkan ungkapan dan penjelasan Al-Qur'an tentang mutrafin ini, barangkali kita per- lu berkaca, apakah bangsa kita sudah dipenuhi oleh kelompok mutrafin? Kalau kita perhatikan me- lalui media massa, baik cetak maupun elektronik, ternyata kita dapat melihat berbagai kelom- pok mutrafin dalam masya- rakat. Enny VADIE •WSP Di antara mereka barang kali adalah sebagian penguasa yang menjadikan kekuasaan- ??? 17 nya sebagai alat untuk memper- kaya diri maupun kelompok. Mereka lupa bahwa kekuasaan- nya adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan- nya kepada Allah. Bahkan tidak jarang mere- ka menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan ke- kuasaan tersebut. Termasuk kelompok mu- trafin dalam bangsa ini juga adalah sebagian kaum pengu- saha yang menjalankan bisnis mereka secara curang. Mereka mengabaikan nilai- nilai moral dan etika serta meng- halalkan segala cara untuk mem- perbesar kekayaannya. Mereka tidak memiliki kepedulian terha- dap pekerja dan bahkan cende- rung mengeksploitasi pekerja. Gaji, kesejahteraan, jaminan kesehatan dan tunjangan yang layak mungkin kurang men- dapat perhatian dari kelompok ini. Bagaikan Qarun, mereka membangga-banggakan keka- yaan, meskipun diperoleh de- ngan cara-cara yang licik. Selain itu, sebagian kelom- pok selebritis dan kaum hedonis yang menjadikan kehidupan dunia sebagai sandiwara juga bisa masuk dalam kelompok mutrafin ini. Kita lihat bagaimana gaya hidup mereka yang sering ber- gonta-ganti pasangan, penuh hura-hura, melupakan peringa- tan Tuhan dan bangga dengan gaya hidup jetset tersebut. Mereka bahkan begitu me- nikmati gaya hidup yang serba glamour dan suka melakukan publikasi terhadap kehidupan pribadi mereka, yang seharusnya tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat umum. Tetapi begitulah orang- orang mutrafin ini menjalani hidup dan, disadari atau tidak, mereka telah memberi contoh yang tidak baik bagi masya- rakat. Sebagaimana dalam Al- Qur'an kelompok mutrafin men- jadikan kehidupan sebagai per- mainan, senda gurau, perhia- san dan saling membanggakan harta. Melihat kenyataan demi- kian, kalau bangsa Indonesia saat sekarang mengalami berba- gai krisis yang belum jelas sam- pai kapan akan berakhir, barang- kali ini merupakan konsekuensi logis dari gaya hidup mutrafin yang akibatnya dialami oleh se- bagian besar bangsa ini. Fa'tabiru ya ulil abshar Anda Bertanya, Islam Menjawab Kirimkan pertanyaan anda ke: islam@waspada.co.id Rubrik Konsultasi Agama Islam diasah pet Prof.Dr.H. Syahrin Harahap, MA (Guru Besar IAIN Sumut Kunjungi situs Waspada Online http:/www.waspada.co.id Color Rendition Chart 2cm