Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1981-03-24
Halaman: 04

Konten


L BERITA YUDHA-SELASA, 24 MARET 1981 Pertambahan Penduduk dan Program Transmigrasi Belum Seimbang Oleh: Albertus Wahana, Koresponden "BY" Kalau kita perhatikan laju pertumbuhan penduduk di Indone sia adalah sebagai berikut; Th 1976 jumlah penduduk sekitar 134,7 juta dan diperkirakan akhir Pelita III mencapai sekitar 155 juta manusia. Dengan demikian pertambahan penduduk tiap tahun sekitar 2,1%. Dari jumlah penduduk sebanyak itu sekitar 65% menempati Pulau Jawa, Madura dan Bali. Untuk Madura dan laju Jawa pertambahan penduduk tiap tahunnya mencapai 1,5 juta jiwa. Yang menjadi persoalan bukannya pertambahan penduduk yang tinggi melainkan karena tidak adanya faktor keseimbangan wilayah. Kiranya dapat dibayangkan kalau nanti pada tahun 2000 penduduk di Jawa saja sudah mencapai 146 juta dengan kepa datan kira2 1000 orang/km, tidak menutup kemungkinan kalau kita hidup dijawa dengan sebuah rumah dan pekarangan yang hanya beberapa meter saja. Kemudian terjadi penyerobotan dan berakibat ketegangan2 sosial kiranya cukup membikin kita mengerutkan ke- ning. Dikaitkan perkembangan ilmu wilayah itu sendiri pernah dikata kan almarhum Prof. Ir. Sutami bahwa untuk konsolidasi wilayah yang lebih baik, maka Pulau Jawa sebaiknya hanya dihuni 60-65 juta jiwa. hanya mampu menyerap 53,7 juta. Yang berarti ada pengangguran sebanyak 8,5 juta dari seluruh angkatan kerja dan paling dominan adalah dipedesaan yang umumnya petani. tan- Dengan makin meningkatnya jumlah transmigran yang ditem- patkan oleh pemerintah dapat dilihat pada target Pelita I, Pelita II, dan III, yang masing2 berjumlah 100.000 KK. 250.000 KK dan 500.000 KK akan dihadapi pula ataupun banyak kesulitan tangan2 yang lain. Menurut Suratman Harjosunarto Dosen Fakultas Pertanian UGM dalam paper diskusinya berjudul transmi- grasi dan Pelaksanaannya serta permasalahannya bahwa kesulitan2 tsb. baik pada tersedianya dan penyiapan tanah maupun pada pemberangkatan serta penempatan- nya. Yang jelas dengan sistim Oleh Keluarga Mahasiswa Teh- nik Geodesi FT UGM dalam diskusi lustrumnya ke II dikatakan bahwa tahun 1971. jumlah penganggur mencapai 5,5 juta dengan pertum- buhan mencapai 18,8% pertahun- nya dan pada th. 85 jumlah penyelenggaraan transmigrasi seper angkatan kerja diperkirakan seba nyak 62 juta, sedangkan kemam- ti sekarang yang dilaksanakan oleh puan yang ada lapangan pekerjaan pemerintah, berarti akan makin Masalah penduduk ditengah 2 deru pembangunan dewasa ini, nampaknya semakin serius dan nyaris menjadi masalah yang gawat. Sepertihalnya kita ketahui bahwa salah satu alternatif yang ada saat ini dalam mengatasi penduduk yang sangat relatif itu adalah program transmigrasi. Program transmigrasi sudah berjalan sejak jaman sebelum kemerdekaan sampai saat ini terus digalakkan. Tetapi sampai saat ini transmigrasi di Indonesia belum bisa dikatakan berhasil, Lebih2 mengingat pada tahapan Pelita III proyek yang mesti ditangani dibanding tahapan2 Pelita2 sebe lumnya jauh relatif lebih besar. Tentu saja perlu penanganan yang lebih serius dan mantap. Sesuai dengan hasil sidang Dewan Akademi, Gubernur Akabri Darat Mayjen TNI Goenawan Wibisono selaku Inspektur Upacara telah melantik kenaikan tingkat dan pangkat kepada 520 orang Prajurit Taruna Akabri Umum (tingkat I) menjadi Kopral Taruna, sekaligus melantik kenaikan pangkat dan tingkat 30 orang Sersan Taruna Pengerahan I menjadi Sersan Mayor dua Taruna dan 35 orang Sersan Mayor dua Taruna menjadi Sersan Mayor satu Tarna dalam suatu upa- cara bertempat di lapangan Pancasila tanggal 16 Maret 1981. Sementara itu 4 orang Prajurit Taruna Akabri dikembalikan ke masyarakat karena tidak berhasil menyelesaikan pendidikannya. Demikian juga sejumlah Taruna tngkat II maupun tingkat III yang tertunda kenaikannya untuk memenuhi ketentuan evaluasi. Dalam upacara tersebut, Gubernur Akabri Darat telah memberikan tanda penghargaan kepada 9 orang Sersan Taruna Pengerahan I dan 9 orang Sersan Mayor dan Taruna Akabri Darat yang dilantik yang telah berhasil naik tingkat dan pangkat dengan nilai akan meningkat beayanya atau makin memperberat anggaran be lanja negara. Sedang kan program transmi- grasi merupakan program nasional Para transmigran di lokasi Transmigrasi Pasirpangaraian ini nampak sedang beramai-ramai tanpa memperdulikan pakaian yang dikenakan keluar rumah menyambut kedatangan Menteri Nakertrans Harun Zen. Wajah-wajah yang gembira dan cerah itu cukup menggambarkan masa depannya yang cerah dengan 2 hektar tanah dan perumahan yang disediakan oleh Pemerintah. Latar belakang, nampak sebuah rumah yang belum selesai dan belum dihuni dengan pohon singkong yang subur. (Photo: Priyadi). Pelantikan Taruna AKABRI Tk. I, II Dan III prestasi terbaik, yang berupa: Kar- tika Tanggon Kusala (bidang Kepribadian), Kartika Ati Tanggap (bidang Kecerdasan) dan Kartika Dira Trengginas (bidang Ketangkas- an). Dalam amanatnya Gubernur Akabri Darat selaku pimpinan antara lain menyampaikan selamat kepada para Taruna atas prestasi yang telah dicapainya setingkat lebih tinggi dari pangkat semula. Hal yang demikian membawa satu kon- sekwensi adanya tugas dan tang- gungjawab yang lebih besar dan harus mampu menunjukkan kedewasaan intelektual dan kede- wasaan emosional yang lebih mantap baik didalam melaksanakan tugas- tugas pendidikan maupun didalam kehiduan Korps Taruna sesuai pentahapan pendidikan. Para Taruna harus lebih aktip melibatkan diri dalam belajar dan berlatih de ngan sikap yang lebih konkrit. Sedang didalam kehidupan Korps Taruna, para Taruna harus lebih menjiwai didalam mengamalkan dan menegakkan norma-norma kehor matan Taruna, agar irinya benar- benar merupakan satu sumber in- dentifikasi bagi para Yunior dalam Pendewasaan kepribadiannya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Harun Zen, nampak sedang berbin- cang-bincang secara langsung dengan para transmigran di lokasi Transmigra- si Pasir Pangaraian, Riau dalam kunjungannya di lokasi tersebut beberapa waktu yang lalu. Nampak Menteri sedang berdialog dengan salah seorang Transmigran asal Bantul, Yogyakarta. (Photo: Priyadi). akan makin ditingkatkan pelaksana annya demi pembangunan. Maka untuk dapat meningkatkan keber hasilan pelaksanaan program tsb. perlu dikemukakan gambaran garis besar program transmigrasi. Tujuan transmigrasi berubah dan mengarah pada pembangunan daerah, disesu- aikan dengan tujuan transmigrasi menurut undang2 No.3 th. 72. Disebutkan pada pasal dua yaitu sasaran transmigrasi ialah mening- katkan taraf hidup. Pembangunan daerah, keseimbangan penyeberan pembangunan penduduk, yang merata diseluruh Indonesia, peman- faat sumber2 alam dan tenaga www Selanjutnya Gubernur mengingat- kan, bahwa sesuai dengan program Kurikulum siap pakai Taruna tingkat IV segera akan mengikuti kursus dasar kecabangan selama lebih satu semester, sehingga taruna tingkat III akan menerima tugas-tugas Taruna senor dan kepemimpinan Korps Taruna. Diharapkan agar masing- masing mampu tetap membina kehidupan korps yang dinamis dan tetap bertumpu pada kode kehor- matan Taruna. Selanjutnya kepada Kopral Taruna yang akan melanjut- kan pendidikan matranya ke Akabri Bagian diharapkan agar mengem- bangkan bekal pendidikan yang sudah diperolehnya dengan tetap berpegang teguh pada jiwa Sapta Marga dan jiwa integrasi. Akhirnya Gubernur mengharap- kan, bahwa sejalan dengan penyelenggaraan upacara Paspa ABRI tahun 1981 nanti, agar para Taruna dalam upacara ini bukan hanya mampu menunjukkan tingkat kesiapan mental dan fisik yang ting- gi, akan tetapi juga dapat menjadi tuan rumah yang baik. Hadir dalam upacara tersebut, para pejabat teras dan dosen Akabri Darat. (Rel). manusia, kesatuan dan persatuan bangsa, memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. Dengan demikian diharapkan bahwa penye lenggaraan program transmigrasi Gubernur AKABRI Bagian Darat May.Jen, TNI Goenawan Wibisono menyerahkan tanda penghargaan kepada para Taruna AKABRI Bagian Darat tingkat II dan III yang baru dilantik dan berhasil mencapai nilai prestasi terbaik, di- lapangan Pancasila AKABRI Bagian Darat Magelang. (Foto-Dispen AKABRI Bagian Darat). tsb. dapat sasaran mncapai Sedangkan strategi dasar untuk tercapainya pembangunan tsb. pada waktu2 ini diawali dengan pemba ngunan pertanian, dengan dibuka nya daerah areal pertanian baru diproyek2 transmigrasi. Daerah asal transmigran ialah pulau2 dianggap padat yang penduduknya, yakni Jawa, Bali Lombok dan Madura. Yang dimaksud dengan transmigran pada tulisan ini ialah yakni transmigran yang pemindahannya dibeayai oleh pemerintah. Kebanyakan itu berasal dari kabupaten yang daerahnya kritis. Daerah yang kurang subur atau yang sangat padat penduduk- nya. Kriteria kepadatan sulit untuk ditentukan. Tetapi secara garis besar kepadatan ini berkait pula tersedianya sumber pendapatan ataupun sumber penghidupan seha- ri-hari. Yang secara keseluruh an daerah itu dikatakan daerah miskin, karena daya dukung daerahnya melampaui batas kemampuan de ngan jumlah penduduk yang ada. Hingga dapat dimengerti bahwa keadaan tingkat ekonomi transmi- gran pada umumnya dapat dikatakan miskin. Jakarta, Maret (BY). Dua buah Helikopter jenis NBO- 105 buatan Industri Pesawat Terbang Nurtanio milik Direktorat Jenderal Kehutanan hari Minggu 22 Maret 1981 diserahkan pengelolaannya kepada TNI Angkatan Udara. Penyerahan Helikopter tersebut yang ditandai dengan penandatanganan naskah serah terima oleh direktur Jenderal Kehutanan Sujarwo dari fihak Ditjen Kehutanan dan KASAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dari fihak TNI-AU setelah kedua Helikopter BO 105 tersebut diserah- kan oleh pabrik pembuatnya Nur- tanio. Realisasi penyerahan pengelolaan dua Helikopter kali ini adalah meru- pakan tahap yang kedua kali, setelah tiga Helikopter jenis yang sama diserahkan kepada TNI-AU pada 3 Nopember 1980 tahun lalu. Dengan demikian sampai saat ini TNI-AU telah menerima 5 buah Helikopter milik Ditjen Kehutanan untuk dikelola. HALAMAN IV "Dokter Terbang" Di Kalimantan Timur Samarinda, Maret (Ant). Masyarakat yang tinggal di pedalaman Kalimantan Timur uq- tuk pertama kalinya menikmati fasilitas pelayaran kesehatan pro- "dokter terbang" yang gram diadakan oleh pemerintah daerah Kalimantan Timur. Mereka umumnya tinggal di daerah2 terpencil yang sulit memperoleh pelayanan dokter secara cuma2. Dokter2 itu diter- bangkan ke daerah tadi dan rata2 memberikan pelayanan kesehatan selama lima hari kepada ratusan penduduk. Jakarta, Maret (BY). Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Poniman menyerahkan bantuan bagi keperlu- an perawatan orang sakit di R.S Gatot Subroto berupa 2 buah kursi roda, satu alat melatih keseimbangan tubuh dan satu alat senam. Sekitar 250 penduduk di desa Mahak Baru dan desa Dumu Hahak kecamatan Kayan Hulu, kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur ba- gian utara, memperoleh pelayanan dari dokter Garsono Sosrodihardjo yang diterbangkan dari Puskesmas Tarakan. Selain masyarakat desa tadi, puluhan penduduk dari desa Lebusan, beberapa kolometer utara Mahak Baru, berdatangan untuk berobat. Penyerahan bantuan Persit Kartika Chandra Kirana ini yang diterima oleh Kepala R.S. Gatot Subroto, merupakan sumbangsih Persit Kar- tika Chandra Kirana dalam rangkai- an kegiatan menjelang HUT ke-35 Persit Kartika Chandra Kirana tang- gal 3 April yang akan datang. Ketika organisasi isteri-isteri tentara dibentuk tahun 1946 di Pur- wakarta motivasi pembentukannya adalah karena para isteri tentara ter- gugah rasa kemanusiaannya melihatfa silitas perawatan bagi pasien-pasien korban pertempuran yang sangat kurang. Timbul tekad untuk men- dharma bhaktikan tenaga menolong korban-korban pertempuran. Berbagai macam keluhan penya- diadukan penduduk. Selain memperoleh pemeriksaan mereka juga diberi suntikan atau obat2an yang diperlukan. Kemauan berobat cukup tinggi, ini terbukti dengan mengalirnya masyarakat setiap hari mendatangi dokter Garsono yang membuka praktek di rumah kepala desa. 35 tahun kemudian isteri-isteri para prajurit TNI Angkatan Darat yang tergabung organisasi Persit Kartika Chandra Kirana dibawah pimpinan Ketua Umumnya Ny. Poniman tetap merasa tergugah hati- kit Dokter Garsono atas pertanyaan mengatakan, umumnya masyarakat terkena penyakit cacing, bahkan ada orang dewasa yang mengidap penyakit cacing kremi. la yang dibantu seorang mantri, selain memberikan pengobatan juga me- nyampaikan penyuluhan kesehatan baik kepada anak2 maupun orang dewasa. (Ke halaman XI) Helikopter Ditjen Kehutanan Masalah kebersihan dan bagai- menanggulangi penyakit dikemukakan secara populer, juga masalah bagaimana mencegah sera- ngan penyakit pada tubuh sese- orang. Walaupun agak mengalami kesulitan bahasa, namun penera- ngan secara populer tersebut umumnya bisa diserap oleh masyarakat setempat. Dikelola TNI-AU mana Sebanyak limapuluh kilogram obat2an serta beberapa peralatan yang mereka bawa dimanfaatkan seefektip mungkin, sedang sisanya ditinggalkan disana, dipercayakan kepada mantri desa. Dirasa mahal. Kepala desa Mahak Baru, Merang Apoy mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah dalam usaha mendatangkan tenaga Untuk pengawasan dan keamanan hutan-hutan yang ada diseluruh wilayah Indonesia, fihak Direktorat Jenderal Kehutanan telah membeli sebanyak 12 (duabelas) Helikopter jenis NBO- 105 dari pabrik Industri Pesawat Terbang Nurtanio Ban- dung. Untuk mengelola dan mengoperasikan Helikopter- helikopter tersebut Ditjen Kehutanan telah bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara dalam hal ini adalah Satuan Udara Pertanian Komando Paduan Tempur Udara (Kopatdara). Upacara serah terima dua Helikopter dari Ditjen Kehutanan kepada TNI - AU dilakukakan di Bumi Perekemahan Pramuka Cibubur yang disaksikan oleh seluruh peserta Rapat Kerja Ditjen Kehutanan dari seluruh Indonesia yang sedang berlangsung di tempat itu. Hadir dalam upacara tersebut para pejabat dari kedua belah fihak. (R- 21). Sumbangan itu diwujudkan hari Sabtu ini dengan menyerahkan kursi roda dan alat-alat lainnyakepadaR.S. "Gatot Subroto" sebagai rumah sakit Induk ABRI. Ny. Poniman mengharapkan sumbangsih Persit Kartika Chandra Kirana yang tak seberapa ini dapat diterima dengan baik dan dimanfaat- kan bagi sebesar-besarnya kepen- tingan pasien. medis lengkap dengan obat2an ke daerah yang sulit dicapai itu. Selama ini mereka hanya berobat kepada tenaga mantri yang ada disana atau kalau sudah parah sekali diterbangkan ke Samarinda. Untuk berobat ke Samarinda dirasakan mahal, karena biaya penerbangannya yang cukup tinggi. Itupun, harus menunggu pesawat tidak setiap hari terbang yangy mendarat disana. Dengan program dokter terbang yang diprakarsai pemerintah daerah Kalimantan Timur, diharapkan kesulitan masya- rakat Mahak Baru maupun desa di sekitarnya bisa teratasi. Mendampingi Ny. Poniman pada saat penyerahan antara lain para Pengurus Pusat Persit Kartika Chandra Kirana dan Brigjen TNI Leo Ngali. Merang Apoy mengakui, pen- duduk disana terkena sering penyakit namun diobati sendiri secara tradisional. Untuk mencapai Puskesmas terdekat, harus menuju Long Nawang, sekitar tujuh hari berjalan kaki dan naik perahu. Mantri desa membenarkan kea- daan itu. "Kalau sudah musim penyakit, kami benar2 sibuk", kata Abuy. Di daerah ini, katanya, ada musim2 penyakit. Pada saat musim hujan, terkena banyak yang demam, obat2an memang tersedia, namun kadang2 juga kehabisan. Kesadaran berobat dari masya- rakat cukup besar, dan mereka bena menyadari fungsi dari obat2an tadi bagi kesehatan tubuh. Selama dr. Garsono berada disana, sejak pagi2 masyarakat berdatangan menunggu giliran. Kesempatan yang ada benar2 dimanfaatkan untuk berobat, Sabtu pagi itu juga Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Poniman di Balai Kartini, Jakarta, meny rahkan lemari obat-obatan untuk Pos-pos Keluarga Berencana Persit Kartika Chandra Kirana di Selain di desa Mahak Baru dan Dumu Mahak, dua dokter lainnya juga ke diterbangkan lokasi terisolir, yaitu ke Long Layu kecamatan Krayan dan desa Long Bena di kecamatan Long Pujungan, Persit KCK Sumbang Rs. Gatot Subroto nya melihat bahwa pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit memerlukan sarana yang lebih lengkap. Karena itulah Pengurus Pusat Per- sit Kartika Chandra Kirana mengumpulkan dana agar dapat menyumbangkan sarana perawatan kesehatan bagi R.S. "Gatot Subroto". Demikian Ka Humas PJKA Eksplotasi Barat Drs. T. May Rudy SH dengan didampingi Komandan Detasemen I Satpamka Eksplotasi Barat PJKA Lettu Djadja Gunawan menjelaskan kepada pers kemarin di ruang kerjanya. Rel2 tsb baru2 ini telah KASAU dan Dirjen Kehutanan dalam acara serah terima pengelolaan Helikopter NBO-105 di Cibubur. (kiri) dan (kanan) jenis Helikopter yang diserahkan. (Photo DISPEN AU) semuanya ke kabupaten Bulungan. Kedua daerah ini pada saat itu tidak bisa ditempuh dengan pesawat terbang dari Mahak Baru, sehingga "Antara" tidak bisa melaporkan kegiatan disana. Program ini menurut rencana akan dilangsungkan hingga bulan Mei, secara bergilir mendatangkan dokter dengan pesawat terbang ke daerah2 terisolir seperti Binuang, Kurid, Pa'upan, Sungai Barang, Long Sulo, Apau Ping dan Apau Baru. Daerah ini umumnya terletak di daerah perbatasan Indonesia Serawak, didatangi masing2 dua kali, ditangani lima tenaga dokter dan beberapa pembantunya. Kalimantan Timur Sekwilda Ardans SH mengatakan kepada "Antara" beberapa waktu sebelum ini dilaksanakan, pe- program merintah daerah berhasrat melaku- kan pelayanan kesehatan secara berkesinambungan kepada masya- rakat di pedalaman yang sulit dengan jalan dijangkau darat maupun jalan air. KASAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan beberapa pejabat TNI-AU ke Lanu Patimura Ambon meninjau Kesiapan Pangkalan tersebut dalam mendukung pelaksanaan Latihan Gabungan ABRI dan Rapat Pimpinan ABRI 1981. Lanu Patimura Ambon yang akan menampung sejumlah peserta Latgab ABRI 1981, telah siap dengan menyediakan seluruh mes-mes yang ada. Pada gambar nampak KASAU sedang melihat sebagian perlengkapan dapur umum yang akan digunakan. (Photo DISPEN AU). daerah-daerah. Penyerahan lemari-lemari obat masing-masing 5 buah untuk tiap Cabang Persit Kartika Chandra Kirana merupakan usaha Pengurus Pelayanan dokter terbang yang baru pertama kali dilaksanakan ini diharapkan bisa dilanjutkan pada masa2 mendatang, sehingga masya- rakat di tempat terisolir, terutama yang tidak mempunyai fasilitas Puskesmas, memperoleh pelayanan kesehatan seperti yang diharapkan. Rel KA di STP Jakarta, Maret, (BY). dibongkar untuk digantinya dengan Rel2 kereta api yang baru. rel2 baru, tetapi setelah dikumpul- dikumpulkan di emplasemen setakan di emplasemen, sebanyak 8 rel siun Lenteng Agung dan hilang dicuri oleh orang lain, baru2 ini telah diketemukan oleh para petugas PJKA di kompleks pembangunan kampus Sekolah Tinggi Publisistik (STP), Lenteng Agung Jakarta. type R-3, kedapatan hilang dicuri orang. Para petugas Satpamka yang diberi tugas untuk mencarinya, kemudian mendapatkan rel2 tsb. berada di kompleks pembangunan kampus STP tsb dalam bentuk ada yang sudah dipotong-potong. Pemerintah daerah mempunyai dana khusus untuk pelayanan dokter terbang, diharapkan pro- gram ini bisa berlangsung lancar pada masa2 mendatang. Dari 69 kecamatan yang ada di daerah ini, sebelas kecamatan di antaranya belum ada Puskesmas, Pencurian itu dilakukan 2 kali, tanggal 4/5 Maret '81 dan 5/6 Maret '81. Tiap rel panjangnya 12 meter, dan bahan2 ini baru dibongkar dari rel2 yang ada di setasiun Lenteng Agung karena adanya penggantian jalan kereta api tsb. Pusat Persit Kartika Chandra Kiraha untuk lebih meningkatkan peranan Persit Kartika Chandra Kirana dalam mendukung program kependudukan. (R-2). Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Poniman (kanan) menye- rahkan sarana-sarana perawatan kesehatan untuk R.S. "Gatot Subroto". (Photo: Dispen-AD).