Tipe: Koran
Tanggal: 2002-06-26
Halaman: 06
Konten
4cm Nanggroe Aceh Darussalam WASPADA Halaman 6 Makan Bakso Tak Bayar, Prajurit TNI Diciduk Denpom.... Al Usai makan tanpa basa-basi dia langsung pergi. Ketika diminya bayar, ia bilang tak punya duit. "Lagi tak punya duit, kami lagi operasi di sini, tahu! Ini untuk hak keamanan...." jawabnya menarik krah baju si tukang bakso dan hendak melayangkan tinjunya. Tepat saat itu muncul dua petugas Detasemen Polisi Militer (Denpom) yang tengah patroli. Dan segera menengarai persoalan, seraya memboyong si prajurit nakal itu ke Markas Denpom untuk disidik.... RABU, 26 JUNI 2002 Waspada/Istimewa Aparat TNI dari Pos Sattis Cobra-3 Endeh Sono-5 Bireuen dan sejumlah guru pengajian serta Abu Tumin, dari Dayah Babussalam Munawarah, Blang Bladeh berfoto bersama seusai ramah tamah dan penyerahan sumbangan, Rabu (19/6). Pos Sattis Cobra-3 Endeh Seno-5 Bireuen Serahkan Bantuan BIREUEN (Waspada): Aparat TNI terutama Pos Sattis Co- bra-3 Endeh Seno-5 Biruen terus meningkatkan dan menjalin hubungan kemanusiaan dan persaudaraan (ukhuwah-red) dengan warga lingkungan termasuk kalangan pondok pesantren serta warga cacat. Kepedulian dari aparat TNI tersebut, diungkapkan dengan pemberian "tali kasih untuk Pondok Pesantren/Dayah Babul Munawarah, Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. Penyerahan bantuan tersebut, dilakukan langsung oleh Dan Pos Cobra-3 Endeh Seno-5 Bireuen. Letda (Inf) Aswad Siregar yang diterima oleh pimpinan dayah, Tgk HM Amin yang akrab disapa Abu Tumin di Komplek Pesantren Babussalam Munawarah, Rabu (19/6) lalu. Ketika memberikan sepatah dua patah kata, Letda (Inf) Aswad Siregar mengatakan, apa-apa yang terjadi "buah tangan" dari kami hari ini, janganlah dilihat dari apa yang dapat disumbangkan. "Tapi, lihatlah ini sebagai kepedulian kami dan kawan-kawan untuk terus menjalin dan meningkatkan hubungan kemanusiaan atau ukhuwah dengan sesama warga lingkungan," ungkap Aswak Siregar dengan nada haru.(b14) Jika RI Bersikap Jujur, AGAM Tetap Pegang Hasil Dialog BANDA ACEH (Waspada) Jika RI bersikap jujur, pihak Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) tetap komitmen dan konsisten dalam melaksanakan hasil-hasil dialog yang disepakati kedua belah pihak di Jenewa. "Karena memang itu yang menjadi meuneumat (pegangan- red) AGAM di lapangan," ujar Panglima Operasi AGAM Komando Pusat Di Tiro Teungku Amri Ben Abdul Wahab kepada Waspada via telepon Selasa (25/6) kemarin. Dia menyebutkan, kalau saja pihak TNI/Polri terus menyerang gerilyawan GAM ataupun GAM sipil srta masyarakat biasa, maka AGAM tidak akan tinggal diam. Menurutnya, apa yang dijanjikan pejabat TNI/Polri dan sipil Indonesia terhadap penyelesaian konflik Aceh melalui dialog, tidak akan ada manfaatnya jika aparat di lapangan begitu refresif dan brutal terhadap masyarakat. "Tentu saja GAM sangat berhak untuk menghalangi mereka dengan berbagai cara demi menyelamatkan Aceh," ujar Teungku Amri. Menurut Teungku Amri, selama bulan Juni 2002 pihak AGAM telah menangkap serta menewaskan hampir seratus pasukan TNI/ Polri di seluruh Aceh. Selain itu, pihaknya juga menyita tujuh pucuk senjata laras panjang dan ribuan peluru, serta memusnahkan puluhan kilogra, daun ganja kering dari tangan aparat. Menanggapi pernyataan dari pihak gerakan separatis Aceh (GSA) itu, Dansatgaspen Opslihkam Polri AKBP Drs D Achmad yang Waspada konfirmasi membantah pernyataan itu. "Ah, tidak benar itu, mana ada 100 TNI/Polri yang gugur atau ditangkap GSA. Begitu juga dengan daun ganja dan obat terlarang lainnya, Tidak ada itu," ujarnya.(b26) Kekerasan Terhenti Hanya Lewat Cease Fire BANDA ACEH (Waspada): Kekerasan dapat dihentikan hanya lewat cease fire (gencatan senjata) antara pihak tertikai (TNI/Polri dan GAM), kata Ir Farida Hariany jaringan advokasi perempuan dan anak (ACSTF) di Banda Aceh. Setelah cease fire dapat dilakukan, maka penyelesaian konflik melalui "dialog yang damai dan demokratis" dapat terwujud, tambah Farida dalam sebuah komunike yang diterima Waspada, Selasa (25/6). "Jangan kita biarkan lagi kondisi" tiada hari tanpa mayat". Tapi mari kita ciptakan hari-hari tanpa pembunuhan, tanpa pembantain, tanpa penyiksaan, tanpa penangkapan sewenang- wenang, tanpa pelecehan seksual, tanpa pemerkosaan dan tanpa pembakaran". Untuk mewujudkar sebuah kedamaian, sebut Farida, hari-hari yang kita lalui tanpa kekerasan terhadap jiwa dan harta benda. Terakhir mari kita dorong dan dukung penyelesaian konflik secara damai dan demokratis serta masyarakat. Kewajiban kita adalah menyelamatkan generasi muda Aceh dari Loss Genera- tion dan pemusnahan etnis. Kata kuncinya, menurut dia bahwa cease fire adalah gerbang satu-satunya untuk memasuki All In- clusive Dialogue yang demokratis. (b04) T Yusni Ketua Umum DPD II Partai Golkar Aceh Tamiang KUALASIMPANG (Waspada): Partai Golongan Karya (Golkar) di Kabupaten Aceh Tamiang pada masa mendatang tak ingin dijadikan sebagai alat penguasa bagi Birokrat untuk membenarkan tindakannya yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat di daerah ini. Hal itu ditegaskan oleh T Yusni kepada Waspada, Selasa (25/ 6) seusai dirinya dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPD II Partai Golkar Aceh Tamiang priode 2002-2007 para Rapat Koordinasi Pengurus Kecamatan Partai Golkar Kabupaten Aceh Tamiang yang berlangsung di Gedung Nasinal Kota Kualasimpang, Selasa (25/6) kemarin. Pada pemilihan yang berlangsung secara demokratis dan transparan itu, kelima pengurus kecamatan yang hadir kemarin memilih secara aklamasi T Yusni menjabat sebagai Ketua Umum Partai Aceh Tamiang periode 2002-2007. Kepengurusan Partai Golkar Aceh Tamiang periode 2002-2007 akan disusun oleh formatur yang terdiri dari T Yusni (Ketua terpilih), M Idrus (Taming Hulu), Rani Yusuf (Manyak Payed), OK Mahyuddin (Bendahara), Burhanuddin Manaf (Kejuruan Muda), OK Khairul Anam (Kualasimpang) dan HM Yusuf Aman dari DPD II Golkar Aceh Timur.(cmh) Direncanakan APBD/2002 Aceh Utara Rp 962 M LHOKSEUMAWE (Waspada): Pemkab Aceh Utara merencanakan anggaran pendapatan daerah (APBD) untuk tahun 2002 mencapai Rp 962 miliar, meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun 2001 yang hanya berjumlah Rp 735 miliar. keterangan yang berhasil Waspada peroleh, Selasa (25/6) menyebutkan, jumlah APBD sebesar itu nampaknya hampir fi- nal, apalagi pembahasan di tingkat dewan setempat hampir rampung dan mungkin tidak ada perubahan lagi,sebut salah seorang anggota dewan yang minta namanya tidak ditulis. Pendapatan APBD yang tergolong besar diperoleh dari sektor dana perimbangan yang mencapai Rp 544 miliar, sisa lebih. perhitungan anggaran tahun lalu sekitar Rp 190 miliar dan penerimaan lain-lain yang sah berjumlah Rp 220,8 miliar. Dari jumlah total APBD yang berjumlah Rp 962 miliar itu, pengeluaran untuk belanja rutin direncanakan berkisar Rp 309 miliar, di antaranya untuk pembayaran gaji pegawai berjumlah Rp 178,9 miliar, belanja barang Rp 18,3 miliar, belanja operasional Rp 4,9 miliar, perjalanan dinas Rp 3,4 miliar dan belanja lain-lain Rp 97,7 miliar. Pengalokasian dana untuk belanja pembangunan tahun 2002 ini mencapai Rp 625,9 miliar, yang terbanyak yaitu untuk sektor pembangunan daerah dengan dana Rp 141,7 miliar, sektor pendidikan, budaya, pemuda dan olahraga Rp 87,8 miliar. Sektor transportasi menyedot dana sekitar Rp 63 miliar, pemerintahan dan pengawasan Rp 81 miliar, agama Rp 62,3 miliar, perumahan dan pemukiman Rp 52,6 miliar, pertanian dan kehutanan Rp 31,4 miliar, pengairan Rp 34 miliar, industri Rp 2,4 miliar, kesejahteraan sosial, kesehatan dan peranan perempuan Rp 47,8 miliar serta keamanan dan ketertiban umum Rp 2,9 miliar dan proyek-proyek lanjutan mencapai Rp 217 miliar. Menurutnya kesemua proyek fisik tahun ini akan berada di bawah kendali Dinas Kimpraswil, walaupun dinas tersebut tergolong gagal dalam melaksanakan sejumlah proyek pada tahun anggaran 2001 lalu, tambahnya lagi.(b17) LHOKSEUMAWE (Waspada): Berseragam hijau dan pakai peci resmi TNI, sebelah tangannya sibuk mengendalikan pesawat ponsel di cuping telinga, prajurit itu dengan lagak angkuh memanggil tukang bakso. Sambil menunduk takut, si tukang bakso menghampiri. Si prajurit pesan satu mangkok. Sambil menyantap bakso ia merokok, seraya terus berkomunikasi melalui ponsel. Kalau minta sesuatu, cukup pesan lewat isyarat tangan. Sambil mem- bungkuk si tukang bakso datang, lantas kena damprat karena sedikit lambat mengantar saus. Si prajurit makan dengan lahap sambil menaikkan kaki di bangku. Sekjen MA: Bila Terjadi KKN Di MA Beritanya Cepat Sekali Beredar 6) sore. BANDAACEH (Waspada): NAD di aula PT Aceh, Senin (24/ Sekjen Mahkamah Agung (MA) Gunanto SH mengata- kan, lembaga peradilan khu- susnya Mahkamah Agung selama ini terus dihantam dan selalu dihujat masya- rakat. "Kalau KKN itu terjadi di Mahkamah Agung maka berita itu cepat sekali beredar, padahal di instansi lain KKN nya lebih hebat lagi beritanya tidak seperti yang diberitakan di MA," ujar Gunanto, pada acara tatap muka dengan para hakim dari empat lingkungan peradilan se Provinsi SABANG (Waspada): Sefr- yan Kurnia salah seorang ABK kapal ferry KMP Pulau Rubiah babak belur dan sempat tak sa- darkan diri dipukul oknum Polres Sabang Senin (24/6) malam di Pelabuhan Balohan. Menyinggung tentang peran serta hakim, menurutnya untuk menjadi hakim itu bukan untuk mencari uang, tetapi semata- mata panggilan nurani. Jadi, tidak sembarangan bisa menjadi hakim, apalagi di daerah konflik seperti Aceh ini, kata Gunanto. Karenanya, kata dia, para hakim di daerah lain di Indone- sia ini ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para hakim yang bertugas di daerah Aceh ini. Sementara itu Dirjen Pera- ABK KMP Pulau Rubiah Babak Belur dilan Umum dan TUN (Badilum- tun) Depkeh dan HAM RI Suyat no SH mengatakan, pihaknya su- dah berulangkali memikirkan tentang kekosongan hakim yang terjadi di Nanggroe Aceh Darus- salam ini. Akibatnya, korban terpaksa dirawat di Rumah Sakit Angka- tan Laut Sabang, karena dibagi- an muka memar dan telinganya mengeluarkan darah serta mun- tah-muntah. Nakhoda KMP Pu- lau Rubiah Syahruddin ketika di- temui Waspada di RS AL Sabang Selasa (25/6) menyebutkan kro- nologis peristiwa itu. Dipukul Oknum Polres Sabang Awalnya, sekira dua hari se- belum kejadian insiden pemuku- lan tersebut, ketika kapal ferry KMP Pulau Rubiah melakukan pelayaran dari Balohan-Malaha- yati. Setibanya kapal di Pelabu- han Malahayati seorang preman berpakaian sipil minta izin ke- pada korban untuk membuang air kecil di toilet (KM/WC) nak- hoda atau perwira. Korban tidak mengizinkan menggunakan KM/WC perwira/ nakhoda dan dipersilakan meng- gunakan KM/WC umum, namun preman sipil yang diketahui seba- gai anggota Polres Sabang mera- sa kurang senang. Keesokan hari setelah mengetahui preman itu anggota Polres Sabang, korban minta maaf. Namun, tidak men- dapat tanggapan positif. LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Komando Operasi (Koops) TNI minta honor perangkat desa dibayar langsung melalui bank, tidak lagi melalui bendahara ke- camatan seperti selama ini. Jika dibayar melalui ben- dahara kecamatan, biasanya ke- lompok GAM tinggal ambil saja bagiannya sampai 50 persen dari total honor. Sehingga yang sam- pai ke tangan geusyik dan aparat desa lainnya hanya sisanya saja yang tak seberapa itu. Hal itu ditegaskan Dansat- gaspen Koops TNI Mayor Inf Zae- nal Muttaqin, Selasa (25/6), seba- gai menindaklanjuti adanya lapo- ran pemangkasan honor perangkat desa oleh kelompok GAM di keca- matan-kecamatan di Aceh Utara. Kisah di atas adalah penggalan dari simulasi peragaan trik-trik tugas Polisi Militer dalam rangkaian Upacara HUT Corps Polisis Militer (CPM) ke-56 di halaman Markas Denpom Dalam tatap muka, selain Panitera/Sekjen MA turut pula Pimpinan Mahkamah Agung RI yaitu Drs H Syamsul Hadi SH Hum Ketua Muda Bidang Agama, Suharto SH Ketua Muda Perdata Tertulis, Toton Suprapto SH Ketua Muda Perdata Adat serta Dirjen Peradilan Umum dan TUN Depkeh dan HAM RI Suyatno SH. Kata dia, honor geusyik di Aceh Utara yang dalam APBD 2002 dinaikkan dari Rp 75.000 menjadi Rp 200.000 per bulan, be- gitu pula honor Sekdes, Kaur, dan kepala Dusun yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab, jangan menjadi "dana" tunjangan untuk membesarkan GAM. Kenapa lembaga peradilan dan MA terus dihujat? Menurut Gunanto, karena ini merupakan nurani manusia. Sebab, masyara- Sebab, tambahnya, bila dihi- tung-hitung jumlah honor pe- rangkat dari lebih 600 desa di Aceh Utara mencapai Rp 0,5 mi- Koops TNI Minta Honor Perangkat Desa Bayar Di Bank Pada haru Senin (24/6) ma- lam usai kapal KMP Pulau Ru- biah menurunkan penumpang trip kedua, Serda A bersama tiga teman lainnya memanggil kor- ban di dermaga Balohan. Korban tanpa curiga langsung megham- piri oknum Polres Sabang itu. Tapi apa lacur, secara tiba-tiba korban dihajar dan dipukuli hingga babak belur dan tak sadarkan diri. "Setelah insiden itu, korban langsung diboyong ke RS," jelas Nakhoda Syahruddin seraya mengatakan akibat peristiwa itu, Selasa (25/6) KMP Pulau Rubiah yang biasanya berangkat trip I pukul 07.30, terpaksa menunda keberang- katan hingga pukul 12.00. Menurut Syahruddin, penun- daan itu karena menunggu hasil pemeriksaan dokter. Hasilnya, korban harus dirujuk ke RSU Zai- noel Abidin Banda Aceh. Kapolres Sabang AKBP Ma'sum ketika dihubungi via telepon tidak ada. Menurut ajudannya, Kapolres sedang ada tamu. Walikota Sabang Drs Sofyan Haroen saat dihubungi Waspada di ruang kerjanya menyebutkan, sangat disesalkan terjadinya per- istiwa tersebut. Katanya, setelah menerima laporan dari Kepala Perwakilan ASDP Sabang Syah- ril Nst Senin (24/6) malam, dia langsung melaporkan masalah itu kepada Kapolres Sabang.(b09) liar lebih per bulannya. "Jika 50 persennya saja jatuh ke tangan GAM, bisa dihitung berapa banyak dana yang dapat mereka himpun," tegasnya. Karenanya Koops TNI me- mita Pemkab supaya honor pe- rangkat desa di Aceh Utara tidak lagi dibayar melalui rekening masing-masing, seperti cara pem- bayaran gaji PNS di lingkungan Setdakab. Menurut Zaenal, cara seperti ini sudah diterapkan di Aceh Ti- mur, dan terbukti ampuh untuk membendung kelompok GAM merampas honor perangkat desa di sana. Dia meminta GAM tidak lagi mengusik uang jerih geusyik dan perangkatnya yang tidak se- berapa itu. "Bayangkan, geusyik bekerja untuk segala urusan di kampung, tapi honornya cuma RP 200.000. Apa yang didapat de- ngan honor sekian sekarang ini," kata Zaenal. SIAPA tak kesal punya titel sarjana hanya untuk jadi pengangguran? Tapi tidak demikian halnya dengan sekelompok sarjana di Kecamatan Tanah Luas dan Matangkuli, Aceh Utara. kat sangat peka terhadap ke- adilan dan ketidakadilan itu sangat cepat sekali terasa, katanya. Tercatatlah nama Ir Tgk Subki El Madny bersama 12 temannya. Karena enggan menganggur, insinyur teknik yang satu ini langsung banting setir dari engineer menjadi guru pengajian. Saat itu tahun 1988 Ir Subki ikut seleksi penerimaan Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) untuk Provinsi NAD. Namun jatuh karena tidak lulus Litsus. Sejak itu ia jadi enggan ikut testing kemanapun, termasuk testing ke Proyek Vital maupun CPNS daerah yang dbuka setiap tahun. Ternyata menjadi guru pengajian dengan honor cukup makan, lebih nikmat daripada bekerja di perusa- haan atau pegawai pemerintah," ujarnya kepada Was- pada di sela-sela khataman (wisuda) angkatan ke-8 Da- yah Terpadu Ruhul Islam Gampong Reyeuk Kuta Keca- matan Tanah Luas, Aceh Utara, Kamis pekan lalu. Enggan menjadi penganggur sampai berbilang tahun, bukan berarti pesimis memperoleh pekerjaan. Justru ia bersama 12 temannya sesama sarjana dari Kecamatan Matangkuli dan Tanah Luas, kala itu berpikir untuk mendirikan semacam lembaga pendidikan terpadu untuk anak-anak tingkat SLTP dan SLTA. Padahal dua keca- matan tersebut merupakan daerah basis eksplorasi kilang gas alam ExxonMobil, yang notabene berimbas terhadap perubahan lingkungan dan kehidupan generasi muda. Mencari bentuk lembaga pendidikan yang tepat ternyata tidak mudah. Model pendidikan dayah tradisional dirasakan tak lagi mempan membendung arus perubahan dan globalisasi. Sedangkan mendirikan TAKENGON (Waspada): Di- nas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi NAD menjadikan Ujian Akhir Nasinal (UAN) sebagai se- buah proyek. Ijazah siswa selu- ruh Aceh yang mencapai puluhan ribu harus dikerjakan di Banda Aceh. Hasilnya bukan hanya memperlambat siswa untuk mengikuti SPMB, bahkan ada yang terancam gagal. Sementara 24 orang hakim rass program yang telah menye- lesaikan pendidikan dan akan di- lantik adalah Safri SH, Rah- mawati SH, Muktabar SH (PN Lhokseumawe), Fauzi SH, Sukri SH, M Nasir SH (PN Bireuen), Nurmiati SH (PN Sabang), Sadri SH, Irwandi SH (PN Singkil), Said Hasan SH, Nani Sukmawati SH, Arfan Yani SH (PN Sigli). Selanjutnya, Azhari SH, Muzakkir SH, Zulkarnain SH (PN Tapaktuan), Mukhlis SH (PN Idi), Eli Astuti SH (PN Ta- kengon), Arnaini SH, Saharuddin SH (PN Jantho), Muhammad Djamil SH, Yusmadi SH, Yusnar- di SH, (PN Langsa), Tuti Ang- graini SH (PN Meulaboh) dan Budi Sunanda SH (Hakim PN Sinambang).(b07) Proyek UAN Perlambat Siswa Ikuti SPMB Otonomi daerah yang dimo- nopoli oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran NAD dalam meng- urus administrasi siswa di selu- ruh daerah di provinsi itu, bukan mempercepat dan membuka ke- sempatan untuk generasi pene- rus bangsa melanjutkan pendidi- kan. Namun memperlambat me- reka untuk maju. Batas waktu terakhir untuk mengambil for- mulir pendaftaran sistem pene- rimaan mahasiswa baru (SPMB) hingga Selasa (25/6) tinggal dua hari lagi, sementara ijazah belum diterima siswa. "Bagaimana kami mau ke Banda Aceh, atau ke daerah lain- nya untuk melanjutkan pendidi- kan anak kami, sementara admi- nistrasi di daerah ini tidak beres," sebut Aman Iqoni, 33, salah se- orang wali murid yang bertemu Waspada di SMK I Takengon, Sehingga, katanya, untuk mengisi kekosongan hakim di daerah konflik ini, pihaknya telah menerima dan merekrut 24 ha- kim crass program yang akan di- tempatkan di PN di mana terjadi kekosongan hakim tersebut. Dia mengaku, untuk menem- patkan di daerah konflik sangat sulit sekali. Apalagi, katanya, bila di suatu pengadilan belum ada ketua Peradilan maka tidak bisa dilaksanakan eksekusi. "Karena- nya, untuk Aceh ini pihaknya terus memperjuangkan penam- bahan hakim," papar Suyatno. Adanya, pertanyaan dari Ke- tua PN Langsa Syamsul Qomar SH yang merasa prihatin dengan kekosongan hakim di Aceh dan meminta kepada Dirjen agar para hakim yang dengan sengaja minta pindah dari Aceh, di mana seharusnya hakim itu belum waktunya pindah, menurut Su- IM/1 Lhokseumawe Selasa (25/6). Acara itu dihadiri Danrem 011/Lilawangsa Kol Inf AY Nasution, Dandim Aceh Utara Letkol Lulu CA, Sekdakab Drs T Harmawan Msi, Ketua DPRD Abu Saifuddin Ilyas, Walikota Septo dan seluruh prajurit Denpom. Danrem dalam ketika membaca amanat tertulis KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengatakan, dalam peringa- tan tujuh windu Corps PM telah menunjukkan indikator keber- hasilan dan prestasi, meskipun masih banyak keterbatasan yang dihadapi.(cge) Selasa (25/6). Hasil kerja tim proyek UAN NAD bukan hanya lambat, na- mun banyak yang berantakan. Bila ingin cepat, sekolah yang bersangkutan harus antri di Banda Aceh, menunggu ijazah. Dan setelah dikerjakan banyak nama siswa yang salah, jelas to- koh muda yang aktif menulis di media massa ini. Nama itu baru diketahui setelah ijazah diterima, Senin (24/ 6) di SMK Takengon (Sementara sekolah lainnya belum menerima nilai akhir). Untuk memperbaiki ijazah yang salah itu, membutuh- kan waktu, karena harus diurus di Banda Aceh. Bila namannya salah, bagaimana mau mendaf- tar ke perguruan tinggi, jelasnya. Sekolah yang bersangkutan tidak punya wewenang, karena semuanya dicetak komputer di proyek pendidikan NAD Kepala sekolah juga tidak berani menja- min apakah masih ada blanko STTB untuk perbaikan. Koops mensinyalir selama ini ada bendahara kecamatan yang bermain dengan kelompok GAM. Karenanya ia minta honor geus- yik tidak lagi dibayar melalui bendahara, tapi langsung ditransfer melalui rekening bank yang ditunjuk oleh Pemkab nantinya.(tim) Dayah Ruhul Islam, Bermula Dari Sarjana Yang Enggan Menganggur sekolah model mesti punya modal besar. Bagi mereka, para sarjana yang masih menganggur, modalnya hanya kemauan dan semangat membenahi kampung halaman. Akhirnya pada tahun 1990 mereka sepakat memilih bentuk pendidikan terpadu antara dayah tradisional dengan pendidikan umum, dengan mendirikan yayasan Ruhul Islam. yatno, pihaknya akan melakukan ricek dan mempertimbangkan saran tersebut. Langkah yang ditempuh ke- pala sekolah, hanya mengeluar- kan surat keterangan, bahwa sis- wa tersebut benar muridnya yang telah lulus dan nama atau Orang tua murid yang akan melanjutkan pendidikan anak- nya ke PT, meminta waktu pen- daftaran di perpanjang, agar ge- nerasi penerus mereka memiliki kesempatan untuk ikut ambil tempat tanggal lahirnya salah bagian mengisi pembangunan tertera di STTB. ini.(b23) Didukung seorang pengusaha lokal Drs Tgk H Amri Ahmad, akhirnya Ruhul Islam mulai beroperasi di sebuah balai pengajian berdinding papan dan atap rumbia ber- ukuran 15 x 7 meter. Sedang santri saat itu umumnya dari kampung sekitar dengan jumlah tak sampai 100 orang. Jelang Pemilu 1992 ketika itu Golkar tengah mekar- mekar di tangan Orde Baru. Tgk Subki dan kawan-ka- wannya tak urung ambil kesempatan. Ia mengajukan pro- posal pembangunan gedung Ruhul Islam yang langsung dikabulkan pengurus partai beringin itu. Lantas ia diminta ikut kampanye Golkar untuk Kecamatan Tanah Luar, tapi dengan halus ia menolak, "mana layak saya ikut kampanye, untuk jadi SP3 saja saya tak lulus Litsus." Kepiawaian Tgk Subki rupanya berhasil menghadir kan Munawir Syadzali (ketika itu menjabat Menteri Agama), pada peletakan batu pertama pembangunan gedung Ruhul Islam di Gampong Rayeuk Kuta. "Itu satu kebanggaan bagi kami. Kalau SP3 digaji pemerintah belum tentu bisa begini, tapi saya "SP3 di kampung sendiri dan digaji sendiri, hahaha.." derai Tgk Subki. Menghadapi kenyataan itu tentunya meresahkan orangtua murid, mereka harus bolak-balik ke sekolah untuk mengurus ad- ministrasi ditambah lagi listrik sering padam, sehingga petugas tidak mampu mengoperasikan komputer. "Kami tidak mampu berbuat, karena semuanya itu wewenang Banda Aceh, kami hanya bisa membuat surat keterangan," Ir Usman kepala SMK Negeri I Ta- kengon, kepada Waspada. Insinyur teknik itu boleh berbangga, sebab apa yang ia risaukan dulu kini tak lagi bersarang di dada. Di kampung itu kini telah berdiri pondok berkonstruksi beton, dua gedung ruang belajar, satu asrama putra, satu asrama putri dua mushala dan dua pondok tempat Selain sekolah kejuruan, di Aceh Tengah diinformasikan ba- ru akan menyerahkan nilai kepa- da siswa Rabu (26/6), satu hari sebelum penutupan pendaftaran SPMB. Waktu tempuh perja- lanan Takengon-Banda Aceh (lebih kurang 400 Kilometer) mencapai satu hari, belum lagi bagi mereka yang melanjutkan pendidikan di luar Provinsi NAD, tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama. belajar kitab kuning. Juga dilengkapi ruang komputer, fasilitas olahraga dan ruang ketrampilan. Sedang jumlah santri Dayah Terpadu Ruhul Islam terus bertambah setiap tahun. Kebanyakan datang dari luar kecamatan. Menurut Ir Tgk Subki didampingi pimpinan yayasan Drs Tgk H Amri Ahmad, sejak wisuda pertama sampai angkatan ke-8 yang diwisuda Kamis (20/6) lalu, Ruhul Islam telah mencetak alumni lebih 400 orang. Sebagian besar melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Beberapa di antaranya mendapat beasiswa ke Universitas Al Azhar Kairo. Malah pernah juga ada yang lulus ke AKABRI Magelang Pola pendidikan yang diterapkan Ruhul Islam mengacu sistem pendidikan terpadu. Yaitu memadukan pendidikan sekolah umum dengan daya tradisional. Pembelajaran sekolah umum dilakukan pagi hari, sementara pada sorenya diadakan kegiatan praktek berupa ketrampilan bahasa. Di sini ada tiga bahasa resmi yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indone- sia, sehingga sewaktu tamat dipastikan setiap siswa mampu berkomunikasi, bahkan berpidato dalam bahasa Arab atau Inggris. Kemudian pendidikan pada malam hari mengacu pola dayah tradisional. Yakni mempelajari kandungan kitab kuning, dari kitab fiqih sampai tasawuf. Dengan begitu dalam diri setiap santri akan tertanam dua pengetahuan yang saling mendukung. "Geu yue jak beut bek ta peungeut gob, geu yue jak sikula bek ji peungeut ie gob," ungkap Subki, yang maksudnya agar kepada anak ditanam ilmu agama agar ketika besar ia tak menipu or- ang, juga pengetahun umum agar ia tak mempan ditipu orang. Muh Nasir Age ODD - Bayan Generasi Bangsa DALAM salah satu khazanah hikayat Arab, diceritakan se- orang tua bangka tengah menanam biji pohon kurma. Sementara seorang Amir Negeri yang kebetulan lewat, memperhatikannya dengan penuh keheranan. Lantas Amir pun bertanya, mengapa kakek yang sudah tua renta ini masih mau menanam pohon kur ma yang hanya akan berbuah setelah bertahun-tahun kemudian, dan kemungkinan besar ia tidak akan ikut merasakan dan menikmati buah kurma tersebut. Sang kakek pun menjawab dengan polos, bahwa ia menanam pohon ini bukan untuk dirinya, tapi untuk orang-orang kemudian setelahnya. Sekelumit hikayat ini menunjukkan, sungguh, betapa mulianya hati seorang kakek yang begitu ikhlas memikirkan kesejahteraan hidup orang-orang setelahnya atau generasi anak cucunya. Ia tidak menginginkan sisa hidupnya sia-sia, tanpa sadar apa-apa. Sebaliknya ia berusaha untuk tetap berperan serta dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi para generasinya di kemudian hari. I'tibar ini juga hendaknya menjadi suatu tuntutan kepada kita semua, baik pemerintah maupun rakyat biasa untuk berpikir lebih jauh dan berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu dan generasi bangsa. Karena ke tangan merekalah kelak estafet kepemimpinan dilimpahkan dan pembangunan bangsa berlanjut. Jadi dengan kata lain, tugas dan kewajiban terpenting kita saat ini adalah memberikan bekal pemdidikan yang terbaik kepada para generasi bangsa ini untuk menghadapi jamannya kelak, serta memfasilitasi sarana maupun prasarananya yang kondusif sehingga mempermudah sepakterjang mereka dalam menjalankan roda kehidupan kearah kemajuan masyarakat dan bangsanya, Dalam kaitan itu, perlu kita renungkan firman Allah yang berbunyi: "dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa keapda Allah dan hendak- lah mereka mengucucapkan perkataan yang benar (QS;4-9). Dengan demikian, sesungguhnya telah menjadi salah satu indikasi ketaqwaan suatu kaum (bangsa) jika kaum tersebut mampu membina dan mendidik dengan baik para generasinya, sehingga mereka siap menghadapi jamannya dan hidup dalam kesejahteraan. Dan sebaliknya, menjadi suatu kedzaliman bagi suatu kaum yang tidak peduli dengan masa depan para generasinya, sehingga mereka hidup dalam kesulitan, papa dan lemah, serta penuh dengan penderitaan, baik beban moral-spritual seperti miskin akhlak dan agama, maupun beban material, seperti menanggung beban hutan negara. M Firman Maulana Narkoba Rasuki Pelajar Hingga Orangtua Di Aceh Utara KRUENG GEUKUEH (Waspada): Penyalahgunaan pecandu narkoba (narkotika dan obat terlarang) cenderung meningkat dan mulai merasuki pelajar hingga orangtua di Kabupaten Aceh Utara dan Pemkot Lhokseumawe. Tgk Muslem guru ngaji di Dewantara seusai bertemu dengan Ketua MUI Dewantara, Tgk Haji Mustafa Achmad pimpinan Dayah Darul Huda Paloh Gadeng, yang juga Wakil Ketua MPU Aceh Utara, Senin (24/6) mengatakan, hal ini menuntut perhatian semua pihak terkait dan warga masyarakat. Bahkan peta peredaran ganja dan obat-obat terlarang sudah berubah, dilihat secara kualitatif tindak penyimpangan fungsi narkoba ini cenderung makin bergeser naik saat ini pecandu narkoba itu sangat bervariasi, dari pelajar hingga orangtua, bahkan ada yang jadi mainan anak SD. Tgk Muslem tidak menyebutkan jumlah pecandu narkoba, hanya menyatakan saat ini pengguna narkotika dan zat adiktif itu cenderung meningkat dan tingkat kejahatannya sudah berlingkup nasional. Penanggulangan masalah madat ini harus dilakukan sejak dini, yakni sejak anak-anak hingga dewasa. Sejumlah remaja dan pelajar, serta orangtua yang diketahui suka mengkonsumsi narkoba atau madat, secara tersirat kepada Waspada, mengatakan walaupun di lain pihak pembatasan maupun pengawa- san peredaran nerkoba makin ketat dilaksanakan aparat berwenang. Mereka umumnya mengakui, untuk mendapatkan madat itu kini tidak mudah, kendati juga tidak bisa dikatakan terlalu sulit, karena buktinya toh masih bisa tetap ada. Dan yang paling mudah di dapat selain obat terlarang juga terjadi untuk jenis ganja. Waspada/Muh Nasir Age Sementara Civitas Akademika Perguruan Tinggi Kabupaten Bireuen masing-masing Ir Suryani, Ir H Jufriadi MT, Drs Bukhari Santri Dayah Terpadu Ruhul Islam ketika diwisuda Kamis (20/6) lalu di Kampus Gampong Rayeuk Yusuf dan Chairuddin Nour SE dengan suratnya ditujukan kepada Kuta kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. Mendagri berikut tembusan turut disampaikan kepada Presiden RI, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Wapres, Menkopolsoskam, Gubernur NAD, Ketua DPRD Prov NAD, dan DPRD Bireuen meminta Mendagri segera mengakhiri kemelut suksesi Bireuen dan segera melantik Drs Mustafa A Glanggang-Drs HAmiruddin Idris sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen.(b16) Memang ganja dan obat-obat terlarang yang bisa bikin teler itu, sebenarnya ada pengedarnya sampai ke sekolah dan di tempat lainnya yang ramai berkumpulnya para remaja. Tapi jaringan peredarannya sudah semakin sempit. Yang paling jelas terlihat, menurut sejumlah pelajar tadi, adalah peta "pasar" ganja. "Sudah berubah merasuki pelajar," ujar mereka bukannya di kalangan SLTA saja, melainkan sementara pelajar SLTP pun ada juga bahkan menjadi mainan anak SD sudah ada yang ketularan.(b13) DPRD Bireuen Surati Mendagri Soal Pelantikan Bupati BIREUEN (Waspada): Ketua DPRD Bireuen H Asyeik H Yusuf beserta 19 anggota dewan dengan suratnya No.170/1240, tgl 18 Juni 2002 ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri untuk segera mengeluarkan SK Drs Mustafa A Glanggang-Drs H Amiruddin Idris sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen defenitif 2002-2007 sesuai SK DPRD Bireuen No 9 tahun 2002. DPRD Bireuen sebagai lembaga yang memiliki intergritas dalam era otonomi khusus dengan tegas akan menolak Keputusan Mendagri jika mengangkat dan melantik bupati dan wakil bupati Bireuen 2002- 2007 menyimpang dengan SK DPRD. Demikian antara lain DPRD Bireuen dalam surat pernyataan sikap yang disampaikan kepada Mendagri dan tembusannya turut disampaikan kepada Ketua Mahmakah Agung RI, Presiden, Menteri Koordinator Politik dan Sosial dan Keagamaan, Gubernur NAD Ketua PUNTN Medan, Ketua DPRD Prov NAD, Ketua PUNTN Banda Aceh, media cetak dan elecktronik untuk dipublikasikan. Sementara tokoh ulama dan masyarakat 10 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen antara lain Tgk H Nuruzzahri Samalanga, Tgk Muhammad Saleh Pandrah, Tgk HM Kasim TB BA Kecamatan Jeumpa, Tgk H Jakfar H Yusuf lc Kecamatan Peusangan, Ustaz M Yusuf Hanafiah, Kecamatan Peudada, Drs Tgk Abdurrahman Gandapura, Drs Idris Raden Kecamatan Jangka dan Drs Syamsul Rizal MBA Kecamatan Juli, dengan surat pernyataan sikap tanggal 14 Juni 2002 ditujukan kepada Mendagri meminta agar dapat mengakhiri kemelut suksesi Bupati Bireuen. Masyarakat meminta agar Mendagri segera mengeluarkan SK pengangkatan dan pelantikan Drs Mustafa A Glanggang-Drs H Amiruddin Idris sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen 2002-2007 hasil pemilihan dalam sidang paripurna khusus DPRD Bireuen 7 Mei 2002 sesuai SK DPRD No 9 tahun 2002. Anggota DPRD Sabang Soroti Dana PER SABANG (Waspada): Anggota DPRD Kota Sabang melalui pela- pornya Zulkifli dari Komisi Gabungan menyoroti penyaluran dana PER. gabungan DPRD terhadap Nota Keuangan dan RAPBD tahun Dia mengatakan hal itu ketika menyampaikan laporan hasil rapat anggaran 2002 di gedung dewan Senin(24/5). Kucuran dana PER (Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) tahun 2001 dalam rangka bantuan modal untuk memberdayakan ekonomi rakyat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan laporan yang mereka terima dari masyarakat telah terjadi penyimpangan dalam hal ini dewan bermaksud untuk menyelidiki kebenarannya. Jika dalam penyelidikan terbukti adanya penyimpangan- penyimpangan, dewan minta agar pihak eksekutif mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sabang-Balohan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat Sabang Pada bagian lain, pelapor dari gabungan komisi menyorot jalan yang sekarang ini dalam tahap pekerjaan pelebaran dan pemotongan jalan yang belum diaspal. Jika sudah saatnya diaspal komisi gabngan dewan minta eksekutif untuk segera diaspal mengingat musim penghujan akan tiba. Persoalan air bersih di RSU Sabang juga tidak luput dari sorotan lancar, pembangunan mushala di komplek RSU dindingnya banyak komisi gabungan. Menurut mereka air bersih di RSU Sabang tidak yang retak. Hal itu membuktikan pemborong dan pengawas tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya. Bila dalam tenggang waktu tertentu tidak dilakukan perbaikan, pemborong dan pengawas dapat dikenakan sanksi. Menyangkut dengan Nota Keuangan dan RAPBD 2002 yang panitia anggaran dewan bersama eksekutif, pada prinsipnya gabung disampaikan Walikota Sabang dan celan dibaho dierbaik oleh an Komisi dapat menerima dengan angka penutup Rp 130.969. 647.455,20 termasuk urusan Kas dan Perhitungan (UKP). (b09) Color Rendition Chart WASPADA Ha MEDAN (Wasp dan DPRDSU F (Taput) yang m Demikian pe SMHK seusai men na Khusus DPRI ran Kabupaten D Paripurna, Senin Ketua DPRDSU wakil ketua, Bup lian Tumanggor Taput. Setelah menc enam fraksi, Ke Azhari menyetuj M PROGRAM Ir H Abdul Hafiz judkan kota Teb pendidikan yang rang tentu perlu dari berbagai koma syarakat kota Te Dalam suatu Abdul Hafiz Hasia sep wujud kota pe adalah kualitas p Bila kualitas pene tinggi sudah cuk diakui masyarakc ra otomatis akan r jar yang ingin me kota Tebingtinggi, tanyaan kita baga didikan itu. Drs M Noor S da-sar-dasar per pendidikan adala manusia untuk m diannya dengan je potensi pribadiny karsa, rasa, cipta jasmani (pancaina Pendidikan j yang bertanggun cita-cita (tujuan) dan organisasi pe lembaga-lembaga sekolah, masyar Sedangkan pe daya menurut Ke lam Swasta (STF Sutrisno dalam r Implikasi Kota Tel Pendidikan yang suatu dialog interc gis dunia pendidik Ar W WALIKOTA Sab Sabang Fair akhi rencana. Namun pembangunan fis anggota dewan t laporan rumusan tahun anggaran waktu lalu di ged Anggota dewan m untuk mempertimba pembukaan Sabang I tang. Alasannya pem prasarana Sabang Fa sebagaimana yang diakibatkan adanya. dak melakukan keg yang telah digarisk Terhadap para re tanggungjawab, ang pada Walikota untuk san kontrak kerja sel bangunan dapat be mestinya. Mengikuti perkem pembangunan sarana Sabang Fair 2002 ti dengan rencana. Men Fair merupakan ajang Aceh To KUALASIMPAN Tamiang Scoter Clu L'AL BLATO ANTIK: Sejuml 2002-2006.
