Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-06-26
Halaman: 14

Konten


4cm IPTEK Teknologi Senjata Bawah Air Senjata Andalan Masa Depan tem pemanduan dan pengen- dalian yang tepat fan khusus. tikan gas (gas injection) dan sistem fleksibelitas peronggaan (cavity) dalam platform yang bekerja secara otomatis. MEMASUKI abad ke-21 teknologi senjata bawah air belum banyak mengalamai perubahan. Tetapi bagi Angkatan Laut (AL) banyak upaya yang harus mereka dilakukan untuk mema- dukan teknologi terutama masalah terpedo konvensional dengan segala modifikasi dan modernisasi pada sistem peng- gerak maupun sensornya memang masih tetap diandalkan sebagai pembunuh bawah air yang ditakuti kapal-kapal atas air dan kapal selam meskipun masih terdapat kelemahan yang cukup mengganjal yaitu tidak dapat melaju dengan cepat. nologi senjata bawah air yang dasar-dasar operasionalnya telah dikenal sebelumnya seperti advanced torpedo yang merupa- kan pengembangan torpedo kon- vensional dengan segala kema- juan pada sensor dan tenaga penggeraknya, dan roket anti kapal selam (Anti Submarine Rocket-ASROC) yang diluncur- kan dari kapal atas air sebagai pengembangan dari bom laut. judkan senjata bawah air bertek- nologi supercavitation. Mereka memfokuskan pada senjata bawah air merupakan senjata perang laut yang sama sekali baru. Penemuan teknologi su- percavitation memberikan pros- pek yang crah bagi senjata ang- katan laut masa depan ini. Rudal bawah air Meski pengembangan tek- nologi supercapitation bukan merupakan kegiatan prioritas bagi kegiatan pengembangan teknologi angkatan laut, para peneliti Jerman dan Rusia ber- lomba untuk menciptakan senja- ta bawah air dengan teknologi ini. WASPADA Teknologi "supercavitation" sedang dicoba untuk melapas- kan tekanan air sebasar mung- kin terhadap platform yang dijadikan senjata agar mampu bergerak dengan cepat seperti halnya kecepatan rudal di Perkembangan teknologi sensor bawah air (sonar) dan sis- tem pertahanan serangan torpe- do yang begitu pesat, se-makin mengecilkan arti senjata torpedo yang merupakan senja-ta bawah air yang melaju pa-ling cepat di bawah air saat ini, beserta ka- pal selam sebagai platform pem- bawanya dan sebagai mesin pe- rang yang paling ditakuti dalam perang laut. Tingkat sensitivitas sonar dan sistem monitor yang sema- kin menggambarkan medan sebenarnya (real time) membuat kehadiran torpedo lebih mudah terpantau dari pada satu dasa warsa sebelumnya. Laju rata-rata torpedo kon- vensional yang mencapai kecepa- tan 50 knot, bukan problem yang sulit bagi mesin perang angkatan laut moderen berkat kemajuan teknologi sonar yang memberi- kan cukup waktu bagi difungsi- kannya sistem. Tekanan air merupakan pro- blem utama bagi upaya mening- katkan kecepatan benda-benda bawah air. Tahanan laju benda- benda di bawah air kira-kira 1000 kali dari pada di udara. Untuk meningkatkan kece- patan dibutuhkan tenaga peng- gerak yang lebih besar dan ini membutuhkan ruang yang lebih besar pula bagi penempatan mesin pembangkit tenaga peng- gerak sehingga ukuran platform senjata yang dibutuhkan tidak prektis lagi. Rusia, Jerman dan Amerika Serikat telah melaksanakan se- rangkaian penelitian secara in- dividual untuk memperkecil tekanan air pada platform sen- jata bawah air. Lingkup pengujian pertama adalah penggunaan molekul- molekul filamentary yang mela- pisi permukaan benda-benda yang menjadi platform senjata bawah air. Pengujian kedua de- ngan melapisi platform senjata dengan material elastis yang kental (visco elastic material). Percobaan berikutnya adalah penggunaan difusi (pe- nyebaran) gas lewat permukaan platform yang tebuat dari bahan- bahan yang mudah menyerap udara. Teknologi lainnya adalah me- nginjeksi gelembung gas dalam batas antara badan (body) sen- jata dan air. Selama lebih setengah abad pengujian dengan empat cara tersebut memberikan hasil yang kurang memuaskan terutama pada kecepatan bawah air yang belum maksimal. Sebenarnya disamping em- pat cara memperkecil tekanan air pada benda yang bergerak seperti di atas, ada sebuah pene- muan yang telah dirintis sejak Perang Dunia II yaitu merealisa- sikan teori supercapitation yang dilakukan oleh Jerman. Kekalahan pasukan Nazi membuat kajian terhadap teori tersebut terhenti dan semasa perang dingin teori tersebut telah dikembangkan menjadi tek- nologi yang terus disempurna- kan hingga saat ini. Garis besar teknologi super- capitation berlingkup pada ba- gaimana memperkecil tekanan air dengan mengurangi permu- kaan yang basah dari benda yang melaju di bawah air dengan cara memberikan gelembung udara di sekitar benda tersebut. Efek fisik dari proses terse- but disebut supercavitation dan dapat digambarkan oleh sejum- lah sigmacavitation. Sigma adalah fungsi kecepatan dari ba- dan benda dan menekan dalam rongga kosong (cavity) yang ter- dapat pada benda yang menjadi platform senjata tersebut. Inovasi yang dikembangkan kembali oleh Jerman (Barat) pa- da tahun 1970-an ini memfokus- kan pada penajaman fundamen- tal teknologi dan rancang ba- ngun fisik untuk mewujudkan senjata bawah air masa depan. Namun demikian perkemba- ngan teknologi senjata ini amat evolutif karena prosesnya mem- butuhkan tahapan yang relatif kompleks, sama sekali baru, dan futuritif. Sebagian besar pengguna senjata (angkatan laut) lebih menjatuhkan pilihan pada tek- Pada awal decade 1980-1n, Jerman mulai melaksanakan program pengembangan proyek- til ber-supercavitating untuk menembak ranjau yang disebar di kedalaman laut. Program yang memakan waktu sepuluh tahun ini berhasil menciptakan peluru bawah air seperti yang diharapkan. Pro- yektil yang berkecepatan tinggi ini dapat menembus badan sasa- ran dan meledakkan struktur dalamnya pada sasaran yang berada 60 meter di bawah per- mukaan. Peluru berteknologi supercavitation ini diproyeksi- kan untuk menghancurkan ran- jau melayang dan ranjau dasar yang selama ini sulit dilum- puhkan. Rusia melaksanakan pro- gram yang lebih tinggi tingka- tannya dalam mengaplikasikan teknologi supercavitation yaitu mengembangkan torpedo ber- kecepatan tinggi. Pihak intelijen Barat telah mendeskripsikan senjata ini de- ngan panjang delapan meter dan berdiameter 533 mm. Kemam- puan yang luar biasa dari torpe- do ini adalah pada kecepatannya hingga 300 knot atau empat kali kecepatan torpedo konvensional yang paling moderen. Senjata ini siap menjadi an- dalan armada kapal selam Rusia untuk menghancurkan kapal perang permukaan dan kapal kapal selam lawan. Program Rusia ini baru di- umumkan setelah Perang Di- ngin usai pada pertengahan dasa warsa 1990-an. Meski persetereruan Barat- Timur telah mereda, persaingan pembuatan senjata bawah air semakin tinggi berdasarkan latar belakang bisnis. Para ahli Rusia dan Jerman kembali bersaing untuk mewu- KEHILANGAN RUMAH. Empat hari setelah gempa bumi keras, sejumlah warga yang selamat -tetapi kehilangan rumahnya dalam bencana alam itu-memungut harta-benda mereka yang tersisa untuk dipindahkan ke kemah penampungan yang dibangun oleh Palang Merah Bulan Sabit Iran di desa Abdareh Selasa (25/6). Di desa itu, sekurang-kurangnya 28 orang tewas akibat gempa bumi yang melanda Provinsi Qazvin, Iran, Sabtu (22/6) lalu. Pihak berwenang kini melaporkan jumlah korban tewas tercatat 229. MATAHARI MERAH. Matahari yang berbentuk bola api merah tenggelam di barat dilihat dari belakang jembatan Interstate 74 antara Moline, Illinois, dan Bettendorf, lowa, Senin (24/6). Fenomena ini terjadi ketika temperatur panas tinggi ditambah dengan tingkat kelengasan udara yang amat rendah. Penelitan laboratorium telah diselesaikan pada tahun 1991 dan kini negara eksportir kapal selam terkemuka di dunia se- dang melaksanakan penelitian lapangan pada program Barra- cuda tersebut. Aspek pemanduan dan pe- ngendalian menjadi aspek uta- ma yang menjadi perhatian para peneliti Jerman sebab untuk meluncurkan supercavitation rocket dalam sebuah lingkungan aerodinamis dan hidrodinamis sangat ekstrem dibutuhkan sis- Kabarnya mereka telah me- nemukan cara yang amat efektif untuk mengendalikan roket bawah air dengan peralatan cavitator yang sebelumnya berhasil mereka ciptakan. Pada bagian yang terpisah, para ahli sensor bawah air Jer- man bekerja keras untuk mene- mukan sebuah sistem deteksi tepat untuk rudal bawah air. BELAJAR jarak jauh lewat internet sudah lama terjadi di negara-negara maju. Sebutlah semisal Amerika Serikat yang menyelenggarakan pendidikan seistem jarak jauh lewat fasilitas internet (distance education). Tidak kurang dari 4000 lembaga pendidikan di sana sudah mengiuti program pendidikan jarak jauh yang dianggap sangat efektif bagi peserta didiknya. Pendidikan jarak jauh dianggap sebagai alternatif atau pendidikan kelas dua. Kalah bergengsi jika dibandingkan pendidikan konvensional yang mengharuskan kehadiran mahasiswanya. Namun beberapa tahun terakhir ini pendidikan lewat jalur ini terus digemari. Pendidikan dengan menggunakan fasilitas internet ini malah dianggap lebih cepat memberikan layanan Sejak tahun 1988 Jerman telah memulai riset roket bawah air dengan nama program Brra- Memang upaya yang dilakukan Fossett cuda. Spektrum peneletian roket bukan yang pertama. Sebelumnya dia telah men- bawah air meliputi sistem pen- coba perjalanan berkeliling dunia, ketika dia dorong roket, sensor pencari lepas landas dari Mondoza,Argentina yang ber- sasaran (homing head), sistem hasil melewati Samudra Hindia dan benua Aus- pemanduan dan pengendalian torpedo yang berkecepatan jadi perhatian penting bagi rudal tralia. Tapi, di laut coral, badai mengamuk. Kano- (guide and control), hulu ledak maksimal 75 knot. /amunisi (war head), dan pera- latan peluncur. Mesin penggerak juga men- roket pi balonnya rusak, sobek berat dan bersama balonnya dia terjatuh terjun bebas. Untung kap- sulnya yang terbuat dari serat karbon dan kevlar tak pecah. Tim penyelamat yang bersiaga di darat sempat cemas karena kehilangan kontak dengan Fossett. Untungnya satelit penemu posisi kemudian berhasil melacak posisinya. Australia dan Perancis mengirim peasawat terbang militer untuk melihatnya, bersama se- buah tanker Selandia Baru, meski akhirnya menyelamatkan sebuah perahu yacht. Saat itu diketahui Fossett mengalami luka memar di bagian punggungnya. Tanggal 17 juni tahun lalu, Fossett juga melakukan perjalanan dari Kalgoorlie. Tapi balonnya sama sekali tidak berhasil lepas landas karena angin terlalu ken- cang dan merusak balonnya, Balon itu rusak Selama ini peralatan homing (pendeteksi dan pencari sasaran) yang ada merupakan standar Padahal roket bawah air te- lah dirancang untuk melaju empat sampai lima kali kecepa- tan torpedo. Hal ini memerlukan pengembangan sonar pencari yang terintegrasi dengan cavi- tator bagi pltform dengan kece- patan seperti itu. Sebagai benda yang melaju di dsar laut, rudal bawah air ini akan sangat tergantung pada tingkat kedalaman. Hal ini berarti untuk mem- pertahankan kecepatan yang konstan pada kedalaman laut yang berbeda, rudal bawah air memerlukan sistem penyun- Mempopulerkan Belajar Jarak Jauh Lewat Internet pengetahuan kepada para mahasiswanya. Sebab cara ini membuat mahasiswa selalu online dalam mencari informasi. Salah satu kemungkinannya adalah menggunakan sebagian dari gas buang motor roket untuk melumaskan permukaan rudal atau menggunakan se- buah generator gas yang terin tegrasi dengan sistem lainnya untuk mensuplai gas dan mem- pertahankan ukuran rongga se- suai dengan kecepatan yang diperlukan. Meski begitu sistem ini perlu memenuhi kreteria tertentu, misalnya mudah digunakan, memungkinkan pembuatan bahan kuliah secara online pula dan lebih memberikan masukan berarti bagi pesertanya. Sedangkan para peserta atau mahasiswa akan merasa bahwa cara belajar lewat internet itu akan lebih fleksibel dalam mengambil mata kuliah, bahan kuliah yang tentunya lebih kaya dibandingkan dengan yang mereka dapatkan di kelas sebagaimana lazimnya. Tentu saja pemanfaatan teknologi ini perlu dikembangkan agar lebih menikmati fasilitas belajar melalui dunia maya. Amelia Zuliyanti Siregar khusus berbahan bakar padat telah dikembangkan di Jerman. Karakteristik utama dari mesin penggerak tersebut ada- lah kepadatan yang tinggi yang dikombinasikan dengan tingkat pembakaran yang rendah. Pengembangan motor roket semacam itu merupakan upaya jangka pendek di tengah pro- gram penelitian sistem pendo- rong hidrofuels yang memang diperuntukkan bagi roket bawah air berteknologi supercavitation. Hulu ledak (war head) torpe- do konvensional masih dapat diterapkan pada rudal bawah air ini. Bahan peledak yang digu- nakan memiliki energi kinetik yang dapat merusak struktur sasaran sesuai dengan scenario peperangan anti kapal selam yang berlaku di Eropa Barat. Kuantitas dan kualitas hulu ledak tergantung pada keper- luan operasional namun Jerman tidak akan menggunakan hulu ledak nuklir. Untuk mendukung berbagai uji coba dari aspek-aspek terse- but di atas, Jerman telah menen- tukan sejumlah fasilitas uji yang selama ini dikelola oleh Bundes- wehr Technecal Centre (Pusat Pengkajian Tehnik Klik.... klik.... klik.... klik.... klik Angkatan Bersenjata Jer- man) di Eckenforde dan Meldorf. Tampaknya Jerman harus se- gera merealisasikan hasil uji cobanya karena pada saat ini, pesaing terdekatnya Rusia telah berhasil menciptakan roket ba- wah air anti kapal berkecepatan tinggi yang dinamakan Shkval- E dan siap dipasang untuk memperkuat persenjataan ar- mada kapal selam negeri Be- ruang Merah itu. Apa yang dilakukan Jerman dan Rusia ini akan menjadi se- buah revolusi teknologi persen- jataan peperangan bawah air yang tentu saja akan mengubah petunjuk buku taktik dan stra- tegi perang laut. (Anspek/Kapten Laut (KH) Drs. Heri Sutrisno/SU5/RK1) BANDARA TERBESAR AUSTRALIA DIJUAL. Satu pesawat jet Qantas lepas landas dari bandara Sydney, Australia, Selasa (25/6). Pemerintah Australia telah menjual bandara paling besar di negara itu dengan harga 3,1 miliar dolar kepada satu konsorsium yang dipimpin Australia. PENEMUAN balon udara yang dapat mener bangkan siempunyanya berkeliling di atas ketinggian beberapa meter dari tanah, ternyata membuat isnpirasi Steve Fossett miliuner Chi- cago (AS) mencoba berkeliling dunia sendirian dengan sebuah balon udara pula. Meski begitu, balon udara yang ditumpangi Fossett harus berbeda dari balon udara lainnya yang hanya memiliki perlengkapan sederhana. Balon yang diterbangkan Fossett itu dilengkapi dengan pe- ralatan komunikasi, serta kapsulnya harus anti pecah dan dilengkapi dengan sistem satelit. Hal itu untuk memudahkan rekan-rekan Fossett mengetahui di mana posisinya saat menerbang- kan balon udara. MENJUAL AIR. Anak-anak Sudan berenang di Sungai Nil di kawasan pinggiran utara ibukota Khartoum Senin (24/6) untuk mengatasi suhu panas yang menyengat. Temperatur di Khartoum dan daerah sekitarnya mencapai 40 derajat Celsius hari itu. Mereka mandi sambil mengisi drum- drum yang mereka bawa untuk diisi air yang kemudian mereka jual. Sistem Teknologi Bantu Penerbangan Balon Udara "Kesadaran masyarakat yang mulai bangkit tentang pentingnya kelestarian lingkungan itu dimotivasi oleh beberapa pengusaha hotel dan restoran di sekitarnya," tutur Ketua Kelompok Nelayan 'Segara Indah Desa Pemuteran, I Wayan Siram. Kelompok yang beranggotakan 300 nelayan itu menyelamatkan lingkungan pantai dengan membuat rumpon, sebagai tempat berkembang biak ratusan jenis ikan hias maupun satwa laut di habitatnya. klik .... klik Upaya itu disertai pengamanan swakarsa yang melibatkan 30 pecalang (petugas keamanan desa adat), yang melakukan patroli secara bergantian di sekitar perairan laut tersebut. Membuat Rumpon Untuk Keamanan Terumbu Karang Hasilnya tidak ada lagi mereka yang berani menangkap ikan dengan menggunakan bahan PEMBUATAN rumpon untuk menyelematkan peledak, yang sebelumnya sangat marak dilaku- terumbu karang sudah digalakkan masyarakat kan sehingga merusak terumbu karang, tutur Denpasar. Kegiatan itu mereka lakukan untuk Wayan Siram, yang juga Ketua Kelompok Sadar menyelamatkan terumbu karang demi masa depan. Wisata Desa Pemuteran. Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yang terletak di pesisir pantai, daerah ujung utara Pulau Dewata itu memiliki luas enam kilometer persegi, berpenduduk 3.000 kepala keluarga atau 13.500 jiwa, sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Jerih payah yang ditekuni bertahun-tahun oleh warga masyarakat Pemuteran memberikan hasil yang menggembirakan, yakni berhak mene- rima penghargaan pesisir tingkat nasional tahun 2002 yang diserahkan Menteri Kelautan dan Berawal dari kesadaran bersama di antara mereka sejak tahun 1992, mereka bertekad mem- perbaiki terumbu karang, tempat habitat aneka ikan hias dan satwa penguhuni laut yang kondisi- nya mulai rusak akibat ulah manusia. Perikanan Dr Ir Rokhmin Dahuri, baru-baru ini. Warga masyarakat yang meraih prestasi cukup menggembirakan itu, kini lebih giat mem- buat rumpon, sebagai upaya memperbaiki terum- bu karang, tempat habitat ratusan jenis ikan hias dan penyu serta satwa laut lainnya. Terumbu karang buatan menggunakan besi yang dirancang sedemikian rupa, dibantu oleh tiga orang konsultan dari Amerika dan Jerman yang 'disponsori' oleh sejumlah hotel dan restoran di Desa Pemuteran. Rumpon dibuat dalam berba- gai ukuran, sesuai bentuk yang diinginkan menye- rupai terumbu karang asli ditempatkan di laut. Tahap pertama membuat enam rumpon, menyu- sul empat buah lagi. RABU, 26 JUNI 2002 ▪▪▪▪ klik AGRIPPA VOLLEYBA 14 berat. Selanjutnya dia mencoba lagi perjalanan dengan balon udaranya itu hingga 13 hari diper- jalanan. Balonnya dihempas pula oleh angin di pegunungan Andes, Cile dan memaksanya untuk segera mendarat. Kali itu dia gagal ber- keliling dunia. Tapi menjadi penerbang solo dengan balon terlama di dunia. Keinginan Fossett yang tinggi agar berhasil berkeliling dunia dengan sebuah balon udara tidak dapat ditawar lagi. Untuk kesekian kali- nya dia mencoba dan terus mencoba. Dia berharap mampu menyelesaikan perja- lanannya hingga 20 hari dengan total jarak tempuh 29 ribu kilometer. Itu artinya dia akan melaju denganmecepatan hingga 200 km per jam. Bisa dikatakan selama dalam perjalanan dia akan terbang pada ketinggian antara 7.000- 8.500 kilometer kebanyakan di atas laut di hemisfer selatan. Selama itu dia hidup di sebuah kapsul sebesar kamar kecil (2,5 x 2,5 meter). Memang hanya sebuah kamar kecil, tapi hal itu sudah dianggap cukup canggih. Kapsul itu terbuat dari kevlar dan serat karbon anti pecah Di dalamnya dipenuhi dengan peralatan komu- nikasi dan navigasi canggih termasuk telepon satelit dan piranti sistem satelit penentu posisi. Di sana juga ada tabung oksigen untuk menghindari kemungkinan kekukarangan oksigen di saat ketinggian. Namun soal istirahat, tentu saja dia tidak bisa leluasa. Karena kecilnya ruangan itu dan makanannyapun hanya rang- sum seperti layaknya seorang tentara. Perajalanan Fossett dengan balon udara untuk berkeliling dunia itu diharapkan menjadi babak baru dalam sejarah berkeliling dunia dengan menggunakan balon udara. Tapi, tentu saja diha- rapkan orang-orang yang ikut andil adalah mereka yang berani menghadapi tan-tangan. (h04/kt) Terumbu karang buatan yang ukurannya bervariasi dua kali tiga meter sampai lima kali enam meter itu, ditempatkan di laut sekitar 300- 500 meter dari pantai. Dari daratan dialirkan listrik ke masing-masing rumpon yang berfungsi untuk mempercepat proses pengembangan terumbu karang buatan tersebut.( Anspek) Foto-foto dari The Associated Press dan Reuters Team OBAT HAUS. Seorang pelajar dari St. Gregory's di Tucson, Arizona, right, minum dari satu' air mancur umum tradisional Nasone (Hidung Besar) di Roma, Italia, sementara para guru, orangtua dan teman sekelas mereka memperhatikan. Pemandangan itu terlihat di Lapangan Piazza della Rotonda di Pantheon (di latar belakang) Senin (24/6). Temperatur di seluruh Italia masih tetap tinggi, lebih dari 30 derajat Celsius, selama bulan Juni ini. Suhu saat ini dianggap paling panas sepanjang 20 tahun terakhir. MEMERIKSA RERUNTUHAN BUS. Para petugas Departemen Keselamatan Umum Texas memeriksa satu reruntuhan bus yang mengalami kecelakaan 30 mil di timur Dallas di Interstate 20 dekat Terrell, Texas, Senin (24/6). Empat remaja yang akan pergi mengikuti acara keagamaan dan pengemudi bus tersebut tewas ketika kendaraan yang mereka carter menubruk salah satu tiang jembatan di jalanraya di timur Dallas, kata polisi. Tigapuluh enam orang lainnya mengalami cedera-seorang di antaranya berada dalam keadaan gawat-umumnya mengalami patah tulang dan luka setelah bus itu menubruk tiang beton penyangga jembatan. 8 7 6 5 4 3 2 WASPA (2 Per Sementara pa menyabet 20 me nomor angkat besi Helvetia Medan. Keperkasaan merebut 13 meda Labuhanbatu me 5 emas dan 4 pera 5 perunggu dan M Namun kejuar diikuti 13 daerah d PABBSI Sumut L memecahkan rek berusia muda ya Dengan perole besi/angkat berat/ dang sementara m Sumut 2002 deng Kemudian kor perhitungan mamp 4 perak dan 6 peru mengirimkan atle Pada pertandin paten Toba Samosi kedua dengan mer menambah 1 ema: Ketua umum P SH membuka perta Haji Pangkalan M Chairuman yan Sumatera Utara ini bertanding sportif arena Pordasu yang mungkin melalui l Dalam kejuaraa akan mengikuti ke Juli mendatang di ini, para atlet nantiny sebagai persiapan m 1 Color Rendition Chart BR (Pukul 18 Ketua umum Penga menyalami para atlet Asrama Haji Pangkal Pro GS HYBRID 11 G HY PT SE AKI SI Tapsel Deliserd MEDAN (Wa minasi cabang at bakan enam nom Medan Selasa ( DE OM Kontingen T perunggu. Kemu dang 1 emas dan 1 emas, Asahan 2 Medan 1 perak Ketua Pengd. kejuaraan yang d kesempatan ters Bank Sumut ters menghasilkan a Menyinggug a Purba ke Pekanl Zulkarnaen bel melakukan pende kontingen Indone "Saya sendiri a Zulkarnaen," kata kepindahan Zulka ke Pekanbaru. Zulkarnaen Pu saat ini tengah dig merupakan aset b tolak peluru Suki Sementara sel- MPd mengakui, be pada perlo mbaa Å a b Putih melangkah, Jawaban lihat kol