Tipe: Koran
Tanggal: 2002-11-13
Halaman: 03
Konten
h n atas cara, cak um an. duk kat ama man ak 20 R ke- asar eru- nor- di- kul us san am ng nya us ini an- an- Ba ar- -Di ke por ada lah ke Cuk -bi- as an ily pe sal can cu se ne ita 500- BB si- atu ar an an gar me an ng Cuk atif BB an ne an 다. gi a- an h 28 al FR Larikan Tas Berisi Rp 21 Juta, Ditangkap MEDAN (Waspada): Kanit Ranmor Poltabes Medan Inspektur Pilisi I (Iptu) Khairul Bahri, SH, menangkap tersangka yang melarikan tas berisi uang Rp 21.800.000 di salah satu kedai dekat rumahnya di Pasar VI, Kampung Banten, Marelan, Selasa (12/11). Khairul kepada Waspada di Medan mengatakan, pihaknya sebelumnya menerima informasi, 7 November 2002 sekira pukul 15:00 terjadi kecelakaan lalulintas antara sepedamotor kontra sepedamotor di kawasan Marelan. Dalam laga kambing itu, Peter, 20, salesmen obat nyamuk tiga roda penduduk Komplek Taman Ako Indah Jalan Binjai kritis, tangan dan kaki patah dan kini menjalani perobatan di rumah sakit Deli. Sedangkan lawan tabrakannya, disebut-sebut meninggal dunia. Dengan kejadian itu, tas hitam berisi uang tunai sekitar Rp 21.800.000 yang baru dikutip dari pelanggan terlempar langsung diambil tersangka Sbd, 24. Berkat informasi masyarakat, Sbd berhasil dibekuk dan uangnya tersisa Rp 20.005.750. Kepada petugas, dia mengakui uang dalam tas itu belum ada yang diambil. Tapi ketika ditanya, tersangka mengatakan tidak tau siapa yang mengambil, karena belum disentuhnya.(m31) Dua Pelajar Kritis Dihantam Balok MEDAN (Waspada): Sekelompok preman menghajar dua pelajar hingga kritis pakai kayu balok di Jalan Bromo dekat Jalan Pancasila Medan, Selasa (12/11) malam. Keterangan Waspada peroleh di kepolisian, peristiwa itu terjadi sekira pukul 21:00, kedua korban, yakni Eko, 17, penduduk Jalan Bromo Medan bersama rekannya Rio sedang jalan-jalan dengan maksud hendak membeli makanan ringan. Tiba-tiba korban dihampiri sekelompok preman yang saat itu sedang ngumpul-ngumpul di kawasan tersebut. Tanpa tanya dan tidak diketahui sebab musababnya, mereka langsung melakukan penganiayaan. Karena kurang puas, mereka terus mengambil kayu balok dan langsung menghayunkan ke tubuh dan wajah korban hingga babakbelur. Melihat kedua korban tersungkur berlumuran darah, kelompok preman itu terus meninggalkan tempat kejadian. Warga masyarakat yang melihat kejadian segera memberikan pertolongan terhadap kedua korban yang masih pelajar itu dan membawanya ke rumah sakit Bakti. Dalam kasus itu, Delmar Pane, 46, (orang tua salah seorang korban) membuat pengaduan resmi ke Mapolsekta Medan Teladan. Namun hingga kini Polsekta Medan Teladan belum mampu menangkap sekelompok preman yang melakukan penganiayaan dan meresahkan masyarakat tersebut. (m31/m39) 100 Siswa SLTPN 14 Ikut PKR Dan Shalat Jenazah MEDAN (Waspada): 100 Siswa SLTP Negeri 14 Medan mengikuti Pesantren Kilat Ramadhan (PKR), ceramah agama dan latihan shalat jenazah/mayat 11 hingga 13 September 2002 di lingkungan sekolah Jalan Pandan Medan. Pantauan Waspada, Senin (11/11), peserta terlihat serius mende- ngar ceramah agama yang dari Ustadz Drs A Syamsuri Mtd, yang menyampaikan tema, Moral, akhlak dan etika sehari-hari'. Menurut Kepala SLTPN 14, Drs Syahrial, didampingi Panitia PKR Drs Hasbullah, kegiatan tersebut untuk membentuk generasi muda Islami dan muttaqin, mengerti dan mengetahui nilai-nilai ajaran Islam, meredam kenakalan remaja dan mengisi waktu libur selama Ramadhan. "Selain pembinaan mental dan spritual para siswa, kegiatan ini juga diharapkan memunculkan motivasi dan inovasi keislaman mereka dalam kehidupan sehari-hari." Pada hari terakhir PKR 2002, ujar Syahrial, akan dilaksanakan buka puasa bersama antara para siswa dan panitia terdiri dari Drs A Kosim Daulay, Drs M Yusuf Nasution, Drs M Yacub, Dra Meilinda Siregar dan para guru. "Satu yang khusus dalam PKR ini, yakni latihan shalat jenazah yang jarang diketahui para anak didik."(m43) FP USU Gelar Musik Amal MEDAN (Waspada): Dalam memeriahkan peringatan Sumpah Pemuda 2002, mahasiswa dan alumni Fakultas Pertanian USU (Universitas Sumatera Utara) menghadirkan kelompok Netral dari Jakarta, didampingi sejumlah band papan atas kota Medan. Kepada wartawan di Medan Sabtu (9/11), Ketua Panitia Jeckson Hermanto, Sekretaris Panitia Roben Harianja dan unsur panitia Jerry Sentosa Purba, SP mengatakan musisi ibukota tersebut hadir dalam kegiatan bertajuk Festival Musik Amal Anak Bangsa dan Gelar Seni Sumpah Pemuda 2002. Kehadiran grup musik ibukota di pelataran FPUSU 3 November lalu, juga dalam memeriahkan Dies Natalis USU ke-50 dan Ulang Tahun FP USU ke-46. Kegiatan bertema, "Janjiku, Negeriku Anak Bangsa Anti Narkoba". Momen Sumpah Pemuda tersebut diharapkan menjadikan mahasiswa bagian berbangsa yang baik yang mampu mengenal dan belajar dari sejarah nasionalisme kaum muda dalam meraih kemerdekaan. Kita harap pemuda masa kini tampil dalam kegiatan positif guna memajukan bangsa dan negara, ujarnya. (h06) Jadwal Penerbangan Perusahaan Jam Berangkat ke No. Pesawat Jam Garuda Tujuan Ke: 07.30 09.30 11.00 13.00 13.10 Singapura 14.50 17.30 07.00 Merpati Jakarta Banda Aceh Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Pku/Bth Mandala Air Lines 7.00 Padang 10.00 Jakarta 14.30 Jakarta Silk Air 09.55 Singapura 20.10 Singapura Jatayu Airlines 07.30 Jakarta 09.50 Jakarta 13.20 Jakarta 16.50 Jakarta 07.00 Penang 10.20 Penang 15.30 Penang Malaysia Air Lines Penang 10.05 12.55 15.20 Kuala Lumpur Kuala Lumpur Lion Air 09.30 Penang 08:00 Jakarta Jakarta 13.20 Pelangi Air Lines 10.20 Ipoh Sri Bilah Sri Bilah Nama KA Sri Bilah Utama Sri Bilah Utama Sri Bilah Sri Bilan Sri Bilah RABU, 13 NOVEMBER 2002 Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Utama Putri Hijau Putri Hijau Lanc Lancang Kuning MNA-527 17.05 Lancang Kuning Lancang Kuning Putri Hijau Medan Medan GA-181 08.40 GA-190 10.10 GA-183 12.10 GA-191 12.30 GA-838 14.10 GA-185 16.40 Singapura Jakarta GA-187 19.40 RI-089 15:10 RI-091 09.15 RI-093 13.45 Tj. Balai Medan MH-863 09.20 MH-861 12.15 MH-865 14.20 Tj. Balai Medan Binjei Lancang Kuning Binjei Putri Hijau Lancang Kuning Tj. Balai MI-231 09.05 MI-238 19.20 JY-219 17.00 JY-262 14.50 JY-218 JY-263 JY-268 JY-266 JY-187 JY-189 JY-269 09.30 JY-267 16.10 JY-186 09.10 Penang JY-188 12.35 Penang JY-182 17.40 Penang JY-183 JY-219 17.00 Pekan Baru JY-218 Batam (dr CGK) JY-219 17.00 Batam (di CGK) JY-218 07.45 Balikpapan (dr CGK) JY-278 12.35 Balikpapan (di CGK) JY-279 07.30 Pekan Baru 07.30 Jt-288 12.00 Jt-381 12.20 Jt-383 18.00 Tiba dari R. Prapat Medan Binjei Garuda Tiba Dari: GA-190 GA-182 GA-191 GA-184 GA-186 GA-839 GA-188 Jakarta Jakarta Banda Aceh Jakarta Jakarta Plb/Bth/Pku. Padang/Mes Jakarta Jakarta Kuala Lumpur Penang Kuala Lumpur Singapura Singapura TROPHY TOUR JL. B. KATAMSO NO. 33. D-E MEDAN TELP. 4155666-4155777-451-4888 (HUNTING) JL. MERDEKA NO. 333 PEMATANGSIANTAR TELP (0622) 28801-22792 No. Pesawat Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jadwal Kereta Api Berangkat Pukul Tiba Pukul R. Prapat 15.10 Medan 20.05 Medan 08.00 R.Prapat 12.51 07.00 Medan 09.44 10.05 P.Siantar 12.46 Dolok Martimbang P.Siantar 13.15 Medan 15.59 Dolok Martimbang Medan P.Siantar 19.35 19.35 08.15 Medan 13.50 13.50 20.29 R.Prapat Medan Dolok Martimbang P.Siantar Dolok Martimbang Medan 16.50 Sri Bilah Sri Bilah R. Prapat 06:10 De Sri Bilah Sri Bilah 14.40 14:40 22.30 44.00 20:29 03.58 03.68 03.04 21.45 64.00 07.00 00:00 22.30 R. Prapat 06.03 R.Prapat 03.04 R.Prapat 12.51 Binjei 03.04 R.Prapat 20:41 Binjei Medan 0000 20.27 Binjei R. Prapat 08.15 00 08 06.03 03.04 15.08 10:00 10.38 06.35 Tj. Balai Medan 00:00 megan 10.30 Tj.Balai 06.40 11.35 Penang Jakarta Jakarta 9P828 09.45 Ipoh MNA-529 RI-088 RI-090 RI-092 MH-860 MH-862 MH-864 MI-232 MI-238 Jt-288 Jt-382 Jt-380 9P827 10.45 10:40 15.30 10:30 12.25 16.25 Tj.Balai 17.55 Medan 22.17 17.20 Tj.Balai 21.23 16.25 21.23 11.53 10.00 15.52 06.35 Tj.Balai Tj.Balai Binjei Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Kota Medan Eka/Rie Eks/Bis Eka/Bie Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Eks/Bis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Bisnis Pantauan BBPOM Pada Awal Ramadhan Banyak Makanan Kadaluarsa Diperjualbelikan minta kepada pemilik sarana un- tuk memusnahkan langsung pro- duk makanan kadaluarsa terse- but," ujar Sukiman seraya menam- bahkan jika masih ditemukan menjual produk makanan kada- luarsa maka akan ditindak tegas. Ke Pengadilan Sebelumnya, pihak BBPOM memproses tujuh sarana ke penga- dilan karena kedapatan menjual produk makanan kadaluarsa. Selain itu, pihak BBPOM juga me- nyita dan memusnahkan ribuan produk makanan kadaluarsa yang diamankan dari ketujuh sarana tersebut. MEDAN (Waspada): Berdasarkan pantauan tim Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan di seluruh daerah Sumatera Utara, ternyata masih banyak produk makanan kadaluarsa yang diperjualbelikan. "Tim BBPOM yang diterjun- kan ke lapangan sejak awal Ra- madhan menemukan produk ma- kanan kadaluarsa dijual disejum- lah sarana seperti toko P&D, su- permarket serta hypermarket di berbagai daerah di Sumatera Uta- ra," kata Kepala BBPOM Drs.H. Sukiman Said Umar,Apt ketika dihubungi Waspada Selasa (12/ 11) malam. "Produk-produk makanan ka- daluarsa yang diperjualbelikan tersebut dikemas dalam kaleng, sachet dan kantong plastik," ujar MEDAN (Waspada): Maulana Putra Ginting, 38, korban peng- aniayaan perwira Polda Sumut, Selasa (12/11) siang resmi mengadu ke Provoost Poldasu. Korban diteri- ma Bripka Lilik DP pukul 13:00. Dalam laporan disebutkan, Maulana penduduk Jalan Karya Dharma Medan, dianiaya oleh AKBP EP, Asspri Kapoldasu dengan laporan pengaduan LP: STPL/143/2002/Prov tertanggal 12 November 2002. Korban Penganiayaan Perwira Poldasu Melapor ke Provoost Mengenakan kemeja kuning gading dipadu celana hitam, Mau- lana masih terlihat lemah. Luka bekas pukulan gagang pistol dike- ningnya masih terlihat ditempel. Kepada wartawan di kantor Provoost Poldasu, Maulana mence- ritakan awal peristiwa pemukulan itu sampai dia menjalani perawa- tan di RS Brimobdasu Jalan KH Wahid Hasyim Medan. Dia mengatakan, pengania- yaan itu terjadi Sabtu (9/11) pukul 11:00. Ketika itu korban mengikuti ambulans yang membawa jenazah orangtunya Peltu (Purn) TNI A. Ginting, dari RS Sari Mutiara ke rumah duka. Di depan kompleks Pamen Ja- lan Djamin Ginting, mobil Mitsu- bishi Eterna yang dikemudikan Maulana bersenggolan dengan mobil Taft Badak, dikemudikan AKBP EP. Korban kemudian turun meng- hampiri pengemudi mobil Taft Ba- dak dan terjadi dialog keras antara keduanya yang berakhir dengan adu fisik. Warga yang melihat kejadian itu langsung melerai. Namun, menurut Maulana, tiba-tiba perwira itu mengeluar- kan senjata api dari pinggangnya, memukul pelipis kanan korban MEDAN (Waspada): "Saya merupakan orang ke empat, sete- lah tiga teman saya," jelas AK, 17, penduduk Jalan Besar Delitua ketika ditanya wartawan di Ma- polsekta Delitua, Selasa (12/11), tentang peristiwa penggiliran terhadap gadis SA. Dengan perawakan tubuh kecil dan rambut panjang terurai ke depan, didampingi temannya EP alias Edy, 22, penduduk Desa Sememebatu Pasar VI Biru-biru, AK membeberkan kejadiannya. Menurutnya, Sabtu (9/11) seki- ra pukul 21:30, AK bersama empat temannya melihat gadis SA, 17, penduduk Marindal Kolam Pancing berdiri menunggu MPU di depan wartel Surbakti Jalan Delitua. AK yang mengendarai sepeda- motor kemudian menghampiri korban dan merayunya. Ternyata rayuannya mendapat respon. Korban mengajak AK ke pesta di kolam pancing Jalan Pamah. Karena tidak punya uang, AK yang ditantang korban menjadi Sukiman tanpa menyebutkan jum-lah makanan kadaluarsa tersebut secara rinci. Kelas Kondisi Yusuf kian hari ber- tambah parah, sementara untuk membiayai pengobatan dia tidak Eks/Bis punya biaya bahkan untuk menaf- kahi kehidupan keluarganya saja dia sudah tidak mampu. Yusuf yang seharusnya me- laut untuk menafkahi tiga anak- anaknya yang masih kecil, saat ini hanya mampu menggantung- kan hidup melalui penghasilan istrinya yang menjadi pembantu dan mencuci pakaian tetangga. Kepada Waspada Yusuf menu- turkan, Selasa (12/11), kondisi kaki kanan itu berawal dari luka seta- hun lalu, akibat terbentur dinding sampan yang digunakan me- ngambai. Meskipun demikian, lanjut Sukiman, sampai sejauh ini belum ditemukan adanya unsur kesenga- jaan dalam penjualan makanan kadaluarsa tersebut. Karena, dari masing-masing sarana, tim BBPOM Medan hanya menemu- kan dalam jumlah kecil yang didu- ga sebagai sisa penjualan produk- produk sebelumnya. "Karena tidak ada unsur ke- sengajaan, maka tim BBPOM me- BELAWAN (Waspada): M. Yusuf, 40, nelayan ambai saat ini hanya mampu berbaring di lantai papan gubuk kontrakannya di Lorong Supir, Jalan Pahlawan, Gudang Arang Belawan, karena salah satu kakinya mengalami pembekakan. hingga luka dan berdarah sekali- gus melepaskan tembakan ke arah ban mobil korban. Luka itu kian hari menunjuk- kan tanda-tanda membahayakan, di antaranya terjadi pembekakan Sebelum melapor ke Provoost, Maulana membuat pengaduan ke Mapolsekta Medan Baru. Na- mun, sebelum pemeriksaan selesai EP bersama temannya datang menjemput dengan alasan akan dibawa ke Mapoldasu. Ternyata kata Maulana, dia dibawa ke satu rumah di kawasan Jalan Sei Mencirim Medan. Di sa- lah satu kamar yang gelap, korban kembali dianiaya hingga babak belur. Bahkan, pengakuannya, saat itu mulutnya dikencingi didu- ga dilakukan EP. Akibat kejadian tersebut, korban tidak menghadiri acara pemakaman ayahnya. Di tempat terpisah, AKBP E Parangiangin membantah me- ngencingi Maulana. Dia mengaku memukul kening Maulana dengan gagang pistol dan menembak ban mobil Maulana, tapi tidak mengencinginya. Versi E Paranginangin menye- butkan, saat itu dia mendengar suara sirene ambulans dari arah belakang. Jalanan macet karena siang itu, mahasiswa ke luar kampus. Dia mengatakan, mem- beri jalan ambulans tapi ketika mobil terakhir lewat menyenggol bamper depan mobilnya. Tiba-tiba Maulana berhenti dan menanyakan SIM dan STNK. "Ketika saya bertanya apa kepen- tingannya menanyakan SIM dan STNK, dia malah memukul," jawabnya kepada wartawan. Geram dengan perlakuan korban, perwira senior itu mengeluarkan pistol dan memukulkannya ke kening korban, kemudian menem- bak ban mobilnya.(m44) Derita Nelayan: ciut. Ternyata tanpa diduga, te- mannya F (buron) berhasil mem- bonceng korban dan membawanya ke pekuburan Jepang di Jalan Ardakusemah. Gara-gara Tersenggol Perahu, Harus Menjalani Operasi Dengan menaiki dua sepeda- motor, mereka yang kini menjadi lima orang langsung menuju ke klenteng kuburan Jepang. Di klenteng inilah, korban digilir. "Waktu digilir korban menge- nakan baju, hanya celana yang diturunkan," kata AK sambil me- nyebutkan, saat peristiwa itu berlangsung korban tidak merasa- kan kesakitan atau pun menjerit. "Setelah A, F dan S selesai menggilir, baru saya mendatangi korban dan kembali membuka celananya, kemudian ikut men- cicipi," kata AK polos. Sedangkan temannya EP alias Edy, waktu peristiwa pertama di pekuburan Jepang mengaku tidak ikut mencicipi tubuh korban, namun ikut membawa korban ke lokasi kejadian. Usai menggilir korbannya, me- kemerah-merahan bagaikan to- mat masak. Semula Yusuf walau dengan kondisi itu tetap berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakit, dengan tetap melaut. "Ketujuh sarana penjual ma- kanan kadaluarsa tersebut terdiri dari supermarket dan hypermar- Namun sejak beberapa bulan lalu, rasa sakit tak terhingga di kakinya memaksanya berhenti mencari nafkah. Dia berobat ke perawat setempat dan karena kondisinya semakin parah, dia berobat ke RS Pirngadi Medan. Ternyata penyakitnya bukan malah berkurang, tetapi bertam- bah parah bahkan diiringi nanah bercampur darah, sehingga dia dirujuk ke RS Adam Malik. Hasil pemeriksaan dokter, luka di kaki tersebut harus dioperasi dengan biaya Rp 7 juta. Karena ketiadaan biaya, Yusuf akhirnya tidak jadi dioperasi dan keluarganya dengan pasrah akhir- nya terpaksa membawanya pulang. Di rumah kontrakan yang sudah habis masa sewanya itu, Yusuf di bulan yang penuh rahmat ini meng- harapkan bantuan para dermawan, agar dia bisa mengobati penyakit yang dideritanya ini.(m35) Menurut keterangan rekan korban di ruang instalasi jenazah RS Pirngadi Medan, sekitar pukul 16.00 sebelum kejadian tersebut korban staf koperasi bagian perta- manan itu masih bercanda dengan rekan sekantor tak lama kemu- dian korban pulang dengan kende- raan sepedanya. Pengakuan Tersangka Penggilir Gadis Yatim Piatu 'Saya Merupakan Orang Ke Empat' Sekitar pukul 17.00 ketika me- lintas di Jalan Kapten Sumarsono tak jauh dari gedung kantor Dinas Kesehatan Sumut sebuah truk bermuatan penuh melintas dengan kecepatan tinggi, korban Pegawai PT. Jasa Marga Tewas Ditabrak MEDAN (Waspada): Agus,37, karyawan lepas PT Jasa Marga Tanjungmulia Medan tewas, Se- lasa (12/11) ditabrak truk bermua- tan penuh ketika melintas dengan kenderaan sepedanya di Jalan Kapten Sumarsono Medan Hevetia. Selain menyita ganja dan ba- rang bukti lain, polisi mengaman- kan seorang lelaki yang diduga pemilik ganja tersebut. Tersangka SBM, 20, warga Jalan Benteng Hilir ditangkap ketika hendak melarikan diri dari sergapan polisi. Dalam pemeriksaan semen- tara, SBM mengaku menerima ganja untuk dijualkan kepada pembeli di kawasan Tembung. Untuk pengembangan lebih lan- jut, tersangka masih digiring ke ket yang berlokasi di Medan" ujar Sukiman. reka kemudian membawa korban ke SLTPN 1 Delitua. Waktu itu sudah Minggu (10/11) dinihari. Di salah satu ruangan kelas yang setiap harinya untuk belajar itu, tubuh korban kembali dibaringkan. "Namun waktu di ruangan SLTP ini, korban dalam keadaan bugil,"kata AK. Waktu saya datang ke lokasi ke dua, korban lagi asyik oral seks dengan teman saya. Selain itu, lanjut Sukiman, pihaknya juga memusnahkan ribuan produk jamu yang mengan- dung bahan kimia obat. Padahal, jamu sebagai salah jenis obat tra- disional tidak dibenarkan menggu- nakan bahan-bahan kimia obat. Karenanya, Sukiman meng- imbau kepada seluruh masyara- kat agar tetap konsisten untuk tidak membeli makanan yang su- dah mendekati masa kadaluarsa. Polisi Sita 17 Kg Ganja Dari Tembung suatu lokasi guna memberi infor- masi, siapa pemasok barang ter- sebut. MEDAN (Waspada): Tim Re- serse Polsekta Percutseituan di- pimpin Kanit Res/Intel Ipda Budi- man Butar-butar,SH dalam peng- grebekan, Selasa (12/11) malam berhasil menyita 17 kilogram ganja siap edar dari satu rumah di kawasan Titi Sewa Tembung Kecamatan Percutseituan. Melihat pemandangan itu, nafsu AK bangkit lagi dan kembali menggauli korban. Setelah semua temannya menggilir korban, para pelaku termasuk AK dan EP alias Edy meninggalkan korban yang bugil di ruangan sekolah. Sesuai pengakuan AK, yang ikut menggilir korban adalah S, F, A, S, N dan I. Selebihnya AK tidak ingat siapa lagi. "Disamping itu, para konsu- men selalu memperhatikan kema- san produk makanan yang hendak dibelinya. Bila kemasannya rusak, maka para konsumen jangan mem- belinya," ujar Sukiman. (m40) Peristiwa tersebut terbongkar setelah korban mengadu ke Mapol- sekta Delitua. Kapolsekta Delitua Iptu Aladin Harahap, kepada war- tawan mengatakan, semula kor- ban mengatakan lokasi kejadian yang usai membeli makanan untuk berbuka puasa tak mengira keadaan tersebut. Seketika truk yang datang dari arah Jalan Medan-Binjai me- nuju kawasan Pulobrayan menu- bruk korban hingga terpelanting beberapa meter dari lokasi keja- dian hingga kepala korban pecah dan anggota tubuh lainya remuk tergilas hingga tewas seketika. Melihat kejadian tersebut warga sekitar yang tak jauh dari TKP memberi pertolongan dan membawa korban ke RS Pirngadi Medan, selesai proses visum jenazah korban yang baru meni- kah disemayamkan di Jalan Pembangunan Pulobrayan Me- dan, sedangkan satu unit truk yang menubruk korban diaman- kan oleh petugas Polsekta Medan Barat. (m40/czal) Kapolsekta Percutseituan AKP Drs H Joko Susilo didampingi Kanit Res/Intel Ipda Budiman Butar-butar, yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut. Dia mengatakan penangka- pan ini merupakan kelanjutan atas keberhasilan penangkapan 70 kilogram ganja pada beberapa hari lalu."Dalam penangkapan ini Kapoltabes Medan Kombes Badrodin Haiti beserta sejumlah perwira Poltabes Medan ikut berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk memberi penga- rahan lebih lanjut terhadap personil Polsekta Percutseituan," katanya.(h06) di pekuburan China Marindal. Ka- lau TKP-nya di situ, berarti wila- yah hukum Polsekta Patumbak. "Ternyata setelah kita chek TKP-nya di pekuburan Jepang yang wilayah hukumnya masih di Polsekta Delitua. Begitu kita terima pengaduan langsung dila- kukan pengembangan, , dan berha- sil dibekuk dua tersangka yang berada di lapangan Sukamaju Delitua." Disinggung tentang diaman- kannya U oleh Poltabes Medan, Harahap mengatakan, pemuda U tidak terlibat kasus ini. "Waktu kita konfrontir dengan ke dua tersangka, mereka menyebutkan U waktu kejadian tidak ada di lokasi." Kapolsekta Delitua juga me- ngatakan, pihaknya masih mem- buron pelaku lainnya. Mengenai korban, saat ini berada di rumah sakit Brimob, di Unit Rehabilitasi tindak kekerasan terhadap wa- nita. (m39) Waspada/Zulkifli Darwis M. Yusuf dengan kaki membengkak, membutuhkan uluran tangan dermawan untuk biaya operasi. Hj Nur Asiah Djamil Tak Lapuk Kena Hujan,Tak Lekang Kena Panas MENYEBUT nama Dra Hj Nur Asiah Djamil (foto), tentu bayangan kita terlintas pada prestasi sepektakulernya di dunia seni membaca qur'an nasional dan internasional serta penyanyi qasidah top bersuara lembut nan syahdu. Namun berbicara riwayat hidup dan pengalaman pribadi ustazah dan qoriah legendaris Sumut ini, tentu belum banyak yang mengenalnya. Begitupun bukan hal mudah jika Anda ingin mewancarai atau 'membedah' sepak terjang sang juara I MTQ Internasional di Mekkah ini dalam menapak kehidupan ke jenjang sukses luar biasa itu. Waktu 1,5 jam yang dimanfaatkan Waspada terasa sangat singkat mengenal lebih dalam sosok pencetus pertama Nasyid di Sumut (1968). "Lain kali saja mewancarai saya ya, karena prestasi saya belum ada apa-apanya dan lagi pula sudah banyak orang yang mengenal saya sejak dulu. Malu saya kalau masuk koran," kata Nur Asiah sambil menyalami puterinya pulang kuliah di kediamannya Jalan Persamaan No.1 Simpangli- mun Medan. Setelah diterangkan dan diyakini dengan trik- trik khusus, akhirnya mantan penyanyi musik gambus El Suraya pimpinan alm. H Ahmad Baki (1956-1966) yang juga mengaku sering mengganti- kan gurunya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah AMIAI-Washliyah tahun 1955, itu bersedia mence- ritakan pengalamannya secara terbuka. Menurut wanita berusia 55 tahun yang memiliki 4 anak bersuamikan alm H Fayakun Nawi, SH, riwayat pendidikannya tidak pernah sampai selesai alias tanpa ijazah. Ketika masih kelas III SR di desa kelahirannya, Kecamatan Kotarih, Deliser- dang, kedua orang tuanya H Abdul Djamil dan Hj Aisyah pindah ke Medan. "Jadi saya tidak dapat ijazah SR (SD), karena ayah mendesak pindah ke Medan. Padahal besok, dia mau dilantik menjadi Camat," imbuh Nur Asiah yang kaset qur'annya sering diperdengarkan di atas menara Masjid Jerman menjelang waktu shalat. Kemudian belajar di Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah AMI Al-Washliyah dengan cara lompat kelas, memasuki tingkat persiapan ke Univa (Universitas Al-Washliyah) Medan tahun 1960. "Dulu saya sering menggantikan guru yang berha- langan dengan mengajar imla', tajwid qur'an dan lainnya kepada teman di kelas. Sedang kuliah hanya semester III saja." Menurut Pimpinan Yayasan Perguruan Al- Qur'an Nurul Asiah Medan, dia memutuskan memi- lih jenjang karir menyanyi qasidah dari pada kuliah karena kesibukan aktivitasnya dengan grup El Suraya. Kala itu, lanjut dia, grupnya di undang menyanyi di Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 selama sebulan, pihak rektor menyuruh untuk memu- tuskan salah satu apakah menyanyi atau kuliah. "Namun saya memutuskan untuk tetap bernyanyi. Setelah berhenti beberapa tahun, Ketua Yayasan Univa H Bahrum Jamil menyuruh kuliah kembali hingga jenjang BA dan meneruskan S1 ke fakultas Syariah UISU Medan yang memakan waktu 12 tahun meraih sarjana tahun 1990," kata Nur Asiah yang terus melakukan rekaman kaset qasidah di Jakarta sejak 1970 hingga 2001. "Sampai saat ini pun saya masih bolak balik rekaman lagu dakwah dan 30 Juz Al-Qur'an di Musica Studio Jakarta dan tujuh studio rekaman lainnya. Alhamdulillah 100 ribu kaset cetakan I Panggilan Haji' ciptaan saya ketika menunaikan Tersangka BS, 23, penduduk Simpang Selamat Kataren, Mandala dan SMP, 24, penduduk Helvetia ditangkap polisi Senin (11/11) dari rumah mereka. Kepala Unit Vice Control Pol- dasu, Ajun Komisaris Polisi Ikh- wan kepada wartawan di Mapol- dasu mengatakan, ke dua tersang- ka ditangkap berdasarkan penga- duan orangtua korban di Polda, 16 September 2002. Dalam pengaduannya, korban SH, 20 dan NS, 16, penduduk Du- sun XV Desa Sei Semayang Sung- gal, telah dipekerjakan secara pak- sa sebagai pekerja seks komersil (PSK) sejak Januari-April 2002 Dua Tersangka Penjual ABG Ditangkap Poldasu di Dumai. MEDAN (Waspada): Dua ter- sangka sindikat jaringan penjual anak baru gede (ABG) ke Dumai, ditangkap petugas Serse Polda Sumut setelah dua bulan diburon. Demikian keterangan yang diper- oleh, Selasa (12/11). Naas yang dialami ke dua ga- dis itu terjadi awal Januari 2002, setelah perkenalan mereka de- ngan tersangka di Deli Plaza Jalan Guru Pattimpus Medan. Dari per- kenalan itu, ke dua tersangka ber- hasil merayu korban dan memba- wanya menginap di kawasan Ban- dar Baru, Deliserdang satu malam. Setelah itu, keduanya dibawa ke penginapan Cendana Jalan Djamin Ginting Medan selama dua hari. Esok harinya mereka berempat sempat jalan-jalan ke Medan Mall Jalan MT Haryono Medan, dilanjutkan pergi ke Du- mai, Pekanbaru. Acen, penduduk Jalan Berlian simpang Jalan Akik Medan dipe- riksa di lantai II Mapoldasu bersa- ma seorang saksi yang menge- tahui kejahatan tersangka. Se- dangkan Acien, penduduk Jalan P Brayan, DPO lainnya, belum diketahui keberadaannya. Belum diperoleh keterangan resmi mengenai status tersangka. Sebab usai menjalani pemerik- saan, tersangka dibenarkan pu- lang. Padahal selama tujuh bulan ini dia merupakan DPO di jajaran Poldasu. WASPADA Halaman 3 Berdasarkan keterangan, Acen diperiksa setelah dua ter- sangka lainnya yakni Ahwa, 52, penduduk Jalan Horas Gang Kristen dan Gek Cu, 58, penduduk Jalan Wahidin Gang Lurah, yang merasa keberatan atas vonis hakim yang dijatuhkan kepada mereka. haji dari hadiah juara MTQ Nasional di Banjarmasin tahun 1970 tetap laku keras hingga meraih 'Golden Record'," kata dia. Tugas Rangkap Menurut Nur Asiah yang pernah menunggu rekaman bersama Benyamin S, Titik Puspa, Titik Sandora dan Mukhsin Alatas, hingga kini dia sudah menciptakan 527 lagu dakwah, 65 kaset qur'an 30 juz, 100 kaset qasidah. "Lagu terakhir saya berjudul Pasti Kembali' yang diciptakan di Dumai September 2002. Begitupun saya sedang melakukan gugatan ke Jakarta karena banyak kaset dan ciptaan lagu saya dibajak orang lain tanpa perjanjian kontrak seperti Ya Robbi Barik, Panggilan Ka'bah dan sebagainya yang sudah tersebar di Indonesia dan Malaysia," kata Nuar Asiah. MEDAN (Waspada): Konsu- men minyak tanah di Medan sekitarnya, kembali mengeluhkan persediaan salah satu kebutuhan rumah tangga itu yang semakin langka di pasaran, bahkan harga jualnya pun bervariasi dari Rp 1.000 hingga Rp 1.100 per liter. Demikian pantauan Waspada, Selasa (12/11), atas merambatnya harga minyak yang peredarannya dari agen pun seperti 'menetes' di bawah kebutuhan pasar, apalagi pada bulan Ramadhan ini masya- rakat sangat membutuhkan mi- nyak tanah. Selain kegiatan rekaman lagu qasidah, Nur Asia Jamil tetap di undang membaca qur'an dan berceramah di berbagai daerah Sumut, Dumai, Jambi, Pekanbaru, Kalimantan, Jakarta, Sabah, seluruh negeri Malaysia dan Singapura. "Sejak saya juara IMTQN Sumut dan MTQ Internasional di Mekkah maka saya bisa mendapat undangan satu hari di lima belas tempat." Selain melampaui batas HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp 780 tiap liter, maka kondisi tersebut juga berdampak dengan pembatasan pembelian minyak tanah yang hanya melayani 5-10 Kemudian, sejak 1996-2002 mengasuh siaran belajar membaca Al-Qur'an di RRI Nusantara I Medan, 1967-2002 PNS Depag, 1968-2002 pimpinan yayasan dan kepala sekolah, 1995-2002 dosen fakultas Ushuluddin IAIN Sumut, dan 1995-2002 pimpinan grup musik wanita Nada Sahara'. Kalau berceramah di Dumai biasanya rutin selama 2 bulan untuk 3 kali pertemuan dengan masyarakat dan kaum ibu disana. Jadi kini saya mempunyai tugas rangkap baik sebagai qori, artis qasidah, dan berceramah kepada masyarakat yang membutuhkan. Alhamdulillah semua itu dilaksa- nakan dengan ikhlas kepada Allah Swt," ujar dia tersenyum.Memang namanya tak lapuk kena hujan dan tak lekang kena panas. (Ruslan Chalid) Meski Masuk DPO, Tersangka Penjual Bayi Tidak Ditahan MEDAN (Waspada): Satu dari dua wanita tersangka penjual bayi yang menjadi daftar pencarian orang (DPO) Polda Sumut, Senin (11/11) siang diperiksa petugas Poldasu. Korban, kata Ikhwan, mau diajak ke Dumai karena ditawari bekerja di pabrik biskuit Pekan- baru. Namun begitu sampai di Jalan Bagan Besar Dumai, ke dua korban dititipkan di barak no 54 milik Siagian. Setelah ditangkap 26 Februari 2002, Ahwa dan Gek Cu menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Medan. Pada 10 September 2002 majelis hakim menjatuhkan vonis masing-masing 2,5 tahun kepada mereka. Sementara Jaksa, sebelumnya menuntut Ahwa 6 tahun dan Gek Cu 5,5 tahun. "Atas putusan ha- kim tersebut, jaksa kembali ban- ding," kata Charles Silalahi, kuasa hukum Ahwa. Charles Silalahi kepada wartawan, Selasa (12/11) di Medan mengatakan, kliennya dikenakan pasal 330 KUH Pidana tentang penjualan bayi secara ilegal. Padahal menurut Charles, Ahwa sama sekali tidak terbukti menjual bayi. "Selama ini dia hanya mene rima atau sebagai perantara bayi- bayi dari Acen, dan Acien yang menjadi DPO Poldasu," katanya. Karena itu, tandasnya, tuntu- tan dan vonis yang dijatuhkan ke- pada kliennya sangat berlebihan, sementara otak pelakunya, Acen dan Acien bebas berkeliaran. Charles menyatakan heran, Di tempat itu, keduanya. dipaksa melayani nafsu bejat para hidung belang selama empat bu- lan. Mereka bisa ke luar dari ba- rak itu setelah mendapat batuan dari LSM," kata Ikhwan. Sebelum melapor ke Polda, korban mengadu ke rumah keluar- ganya di Dumai, dilanjutkan de- ngan pengaduan ke Polsekta Sunggal. Kasus ini juga sempat ditangai Poltabes Medan sampai kemudian dilimpahkan ke Polda. Dalam pemeriksaan semen- tara, tersangka mengakui perbua- tannnya. Keduanya mengaku baru sekali menjual perempuan setelah mengenal Ipan (buron-Red). Ipan yang mereka kenal di Deli Plaza menurut keduanya, memberi penawaran, jika ada perempuan yang bisa dipekerja- kan di Dumai mereka akan men- dapat imbalan Rp 500.000.(m44) Disebutkan, penjual terpaksa menaikkan harga jual karena harga pembelian dari pangkalan terus naik. "Untuk satu drum minyak berisi sekitar 200 liter, harus dibayar Rp 184.000 sedang- kan sebelumnya Rp 173.000." Kondisi serupa juga dirasakan Rusli, 35, warga Jalan Ibrahim Umar yang mengaku mendapat pasokan minyak dari pangkalan minyak milik Ramli di Jalan mengapa Acen yang jelas-jelas masuk DPO bisa bebas begitu saja. "Buat apa polisi menggerebek rumahnya sampai dua kali kalau untuk dilepas," tanya Charles, bingung. Ada dugaan, Acen bebas ber- keliaran karena ada seseorang yang mengaku dekat dengan Kapolda dan memberi jaminan kepadanya. Malahan ketika diperiksa petugas, Acen terlihat sangat santai. Minyak Tanah 'Menetes' Diecer Rp 1.100/Liter liter, atau sama dengan kapasitas sebuah jirigen kecil. Ida Regar, 45, pemilik kedai di Jalan Perjuangan Medan me- nyebutkan, berkurangnya perse- diaan minyak tanah yang diba- rengi kenaikan harga ini, telah berlangsung tiga bulan lalu dan belum ada tindakan pemerintah, misalnya melakukan operasi pasar. Disebutkan, kasus penjualan bayi itu terbongkar 16 Februari 2002. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap dua nenek, Ahwa dan Gek Cu dari ru- mahnya serta mengamankan empat bayi yang hendak dijual. Berdasarkan pengakuan ke dua tersangka, bayi-bayi tersebut diperoleh dari Acen dan Acien. Selama ini, Ahwa ditugasi menam- pung bayi-bayi yang dititipkan Acen dan Acien, sedangkan Gek Cu sebagai perantara menjual bayi. Keduanya mendapat komisi antara Rp 100.000 - Rp 200.000 setiap transaksi.(m44) Perjuangan. Harga pembelian dari pangkalan, katanya, naik sehingga harga jual mencapai Rp 1.100 per liter. Bahkan pasokan sempat tersendat dan baru masuk Senin kemarin. Dia menambahkan, meski harga terus merambat namun permintaan minyak tetap tinggi, karena selama Ramadhan 1423 Hijriah selain memasak nasi, lauk dan sayuran, para ibu rumah- tangga juga disibukkan dengan menyiapkan santapan berbuka puasa. Sementara Faisal, 31, warga Desa Lautdendang mengaku, sejak adanya krisis harga dan pasokan minyak ini, maka untuk pemerataan jumlah pembelian pun dibatasi maksimal 10 liter dengan harga jual Rp 1.000 per liter.(h06) 4cm 2cm
