Tipe: Koran
Tanggal: 2002-11-25
Halaman: 04
Konten
S ti Ii (1 K u n d P S E WASPADA H Badruddin Madrasah Berjalan' Untuk Memakmurkan Masjid BILA Anda pernah melihat lima hingga sepuluh orang berpakaian qamish (kemeja panjang ala Arab), bersarung, dan memakai serban atau peci haji berkumpul di dalam masjid menyampaikan dakwah, atau sejumlah orang bule' berjenggot menetap beberapa hari di masjid dengan tujuan sama, tak pelak lagi mereka merupakan satu kelompok Jemaah Tabligh (JT). Mendengar nama JT, tentu bayangan kita tertuju pada satu lokasi yang sering dijadikan markas mereka di kota Medan, yakni Masjid Hidayatul Islamiah di Jalan Gajah. Bagi warga Medan dan Sumut umumnya, jamaah yang sudah 31 tahun berkecimpung dalam bidang dakwah Islamiah ini, lebih populer digelar kelompok Pengajian Jalan Gajah. Berada di tengah-tengah rumah warga masyarakat dan pasar tradisional, kelompok ini makin mudah dikenal karena memiliki ciri khas tersendiri. Ketika Waspada menghampiri markas tersebut, terlihat dua kelompok jamaah terdiri 10 hingga 15 orang pemuda sedang khusuk mendengarkan pengajian di dalam masjid. Setelah beberapa saat berdialog dengan penjaga tamu, akhirnya Waspada dipertemukan dengan pemimpin Yayasan Masjid Hidayatul Islamiah dan Ketua JT Sumut, H Badruddin, (foto) yang juga mengelola Toko Kitab 'Sumber Bina Ilmu. Di dalam toko yang menjual ratusan buku Islam, kitab dan berbagai pakaian muslim itu, Badruddin menyambut ramah Waspada. "Sebenarnya kami tidak mau kegiatan dakwah ini dipromosikan atau dipublikasi di media massa, karena semua yang dilakukan secara ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah SWT," kata ayah dari 7 anak, yang umumnya kuliah di USU, beristerikan Hj Asmah, itu sambil mengelus jenggotnya yang panjang. Menurut pria kelahiran India sekitar 57 tahun lalu itu, awal kegiatan JT berada di Me-- dan, ketika sekelompok warga India yang pusat- nya berada di Basti Hajerat Nizamuddin Aulia, New Delhi, India, datang berdakwah ke masjid. "Setelah saya ikuti dan mempelajari semua ibadah serta dakwah mereka, tidak ada satu pun pelajaran yang menyesatkan dalam beribadah," ujar Badruddin yang memiliki 30.000 anggota aktif dan 500.000 tidak aktif di seluruh Sumut. "Jadi siapapun atau dari mazhab manapun bebas mengikuti kegiatan ini tanpa terikat satu organisasi, karena misi utama dakwah untuk mengajak orang yang belum shalat agar mau shalat dan memakmurkan masjid," tambah dia. Menurut Badruddin, ada empat yang harus dihindarkan anggota JT, yakni masalah khilafiah/fiqih, adat istiadat, pangkat/politik, dan derma (tidak meminta sumbangan dan menolak sumbangan dari pemerintah). "Jadi kalau mereka mau berdakwah dari satu masjid ke masjid lain ke luar kota masing-masing kelom- pok menanggung biaya sendiri." Fokus dakwah yang diberikan dalam kuriku- lum Madrasah Berjalan' JT ini, lanjut Badrud- din, berdakwah Islamiah, mengajak orang yang belum shalat agar mau shalat, yang sudah shalat supaya shalat ke masjid, dan yang shalat di masjid agar menyampaikan dakwah kepada umat. "Kita memiliki kurikulum Madrasah Berja- lan' yang mengajak orang shalat dari rumah ke rumah ke masjid dan memakmurkan kegiatan dakwah di mesjid. Kelompok ini bisa berdakwah meninggalkan keluarga selama 3, 7, hingga 40 hari atau 4 bulan dengan ikhlas. Tetapi bekal yang di bawa dan ditinggalkan harus cukup serta jangan sampai menelantarkan keluarga di rumah," ujar dia. Dakwah bil hal (perbuatan langsung) seperti dilakukan Nabi Muhammad dan para sahabat, kata Badruddin, lebih efektif dibanding dakwah bil lisan (berceramah) mengumpulkan ribuan orang. Lagi pula, lanjut dia, tugas umat Islam itu harus berdakwah, karena menurut hadist setelah 27 hari kita mencari keperluan duniawi, maka 3 hari lainnya untuk berdakwah. "Kalau berceramah seperti da'i-da'i sekarang sering kali ilmunya tidak berakar dan masjid tetap kosong usai mereka berdakwah. Jadi buat apa banyak berceramah kalau masjid tetap kosong dan tidak dimakmurkan seperti metode Rasulullah 'doeloe." ungkap Badruddin yang sudah berdakwah keliling Indonesia dan luar negeri selama beberapa hari. "Untuk pengembangan dan peningkatan pendapatan daerah Samsat Kelautan di Gabion Bela- wan sangat cocok dijadikan acu- an, sebab Provinsi Banten juga merupakan daerah laut," ujar Ketua rombongan Drs Achmad Arslan, MSi yang juga sebagai Karo Perekonomian Daerah Prov Banten kepada wartawan di Ho- tel Emeral Garden. Kota Medan SENIN, 25 NOVEMBER 2002 4 Perampokan Bersenjata Api Makin Ganas Masuk Ke Dalam Rumah Gondol Rp. 40 Juta MEDAN (Waspada): Aksi kawanan perampok bersenjata api kini makin mengganas di Medan. Sejumlah korban tak berkutik karena dalam setiap aksinya kawanan tersebut selalu menodongkan senjata api, bahkan jika korbannya melawan, kawanan itu tak segan-segan menembaknya. Sementara pihak kepolisian, hingga saat ini belum mampu menangkap pelakunya. dalam kamar. Melihat anak kor- ban keluar dari kamar, lalu kawa- nan tersebut menjadikan anak korban sebagai sandera kedua. salah satu warung di Jalan Ser- dang Medan, Minggu (24/11). Setelah korban tak berkutik, kawanan itu berhasil menyikat perhiasan emas bermata berlian, uang tunai Rp 2 juta, handphone Samsung dan barang berharga lainnya yang seluruhnya bernilai sekitar Rp 40.000.000. Setelah berhasil, pelakupun terus kabur. Menurut keterangan, ganja itu diketahui oleh warga yang se- dang minum di warung itu, me- lihat ada bungkusan. Karena ti- dak ada juga yang mengambil bungkusan tersebut, salah seo- rang warga mencoba mengorek- gorek bungkusan tersebut, ternyata terdapat daun yang diduga ganja. Pihak Poltabes Medan sete- lah mendapat laporan segera turun ke TKP melakukan penyelidikan, sedangkan pelaku masih diburu. Pihak Polsekta Medan Ti- mur, yang mendapat laporan, se- cepatnya menuju ke lokasi dan mengamankan bungkusan ter- sebut. Sedangkan pemilik daun ganja tidak kelihatan. Untuk pengusutan, 50 Kg ganja tidak bertuan itu diamankan di koman- do. (m31/m40) Tak Bertuan Secara terpisah, Polsekta Medan Timur menemukan satu bungkus ganja seberat 50 Kg dari 6 Prinsip Tabligh Menurut Badruddin yang sedang menerima lima tamu asal Arab Saudi, ada enam prinsip tabligh yang harus dimiliki setiap anggota JT yakni mengucapkan kalimat tayyibah (pengakuan suci yang diikrarkan manusia terhadap Allah), shalat berjamaah, ilmu dan zikir, menghormati sesama orang Islam, keikhlasan niat, dan berkorban atau meluangkan waktu untuk agama. "Untuk lebih mendalamnya keberadaan JT ini lebih baik Anda bawa pulang buku ini ke rumah," kata Badruddin yang menghadiahkan empat buku tebal kepada Waspada berjudul Himpunan Fadhilah Amal' berisi 787 halaman, 'Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-hari Lengkap', 'Enam Prinsip Tabligh', dan 'Panduan Untuk Keluar di Jalan Allah'. Beberapa tahun lalu, ujar Badruddin, keberadaan JT Jalan Gajah kurang disambut baik dan kerap kali bernada negatif jika anggota berdakwah keliling masjid. Namun setelah masyarakat mengetahui misi dakwah itu, lanjut dia, maka kelompok JT sudah berterima di hati umat. "Pada era Soeharto saya sering dicemooh, diusir, diinterogasi dan ditangkap aparat. Namun ketika Habibie masuk dalam menteri kabinet (15 tahun lalu) kelompok Islam merasa terlindungi. Padahal keberadaan kita damai, ikhlas dan tidak ekstrim terhadap negara. Agama Islam itu melarang orang berbuat kerusuhan, membakar atau membunuh orang lain," jelas dia. Bahkan kini, lanjut Badruddin, kegiatan dakwah tetap dilakukan di masjid Jalan Gajah dan puncaknya pada pengajian Sabtu malam Minggu yang menghadirkan seluruh anggota JT se Sumut. "Sekarang anggota JT sudah dari berbagai profesi dan malah ada anggota polisi yang bertugas Binjai sudah berdakwah keliling selama 40 hari di Indonesia, India, dan Pakistan. Tegasnya, kata Badruddin, kelompok ini bukan mencari pemusuhan tetapi mengajak kedamaian untuk beribadah shalat di masjid. "Ingat kita bukan satu organisasi, tetapi kinerjanya telah terorganisir dengan baik di seluruh dunia. Sekali lagi saya ingatkan agar kita mau memakmurkan masjid karena dari sanalah kebangkitan dan kejayaan Islam berasal." Ruslan Chalid Pemprov Banten Pelajari Samsat Kelautan Belawan MEDAN (Waspada): Setelah Provsu Pasaribu yang mendam- mengadakan study banding dan pingi rombongan Pemprov Ban- meninjau ke Samsat Kelautan di ten, mengatakan Samsat Kelau- Belawan, beberapa hari lalu tan baru dialihkan ke Dinas Per- pihak Pemprov Banten dan ikanan 16 Maret lalu yang sebe- DPRD Banten menyatakan akan lumnya masih dikelola Dinas jadikan Samsat Kelautan sebagai Pendapatan. Dan Samsat Kelau- tan mempunyai 12 instansi sehingga sistem birokrasi yang ada sangat efisien serta memban- tu para nelayan. acuan. "Tentang pembuatan perizi- nan kapal untuk 0-10 GT yang berhak mengeluarkan izin Pem- kab Tk II, untuk 10-30 GT Pem- rovsu, sedangkan 30 GT ke atas pemerintah pusat," ungkap Pasaribu. Ketika ditanya rombongan Pemprov Banten tentang seluk beluk birokrasi surat menyurat, Administrator Pangkalan Pen- daftaran Ikan S Simare-mare, SE memberikan buku petunjuk dan menerangkannya serta memper- lihatkan bentuk-bentuk surat yang ada, seperti Surat Keterang- an Layak Tangkap dan Surat Restribusi Daerah yang dikeluar- kan Pemprovsu. Sedangkan Samsat Kelautan di Sibolga belum berjalan seperti yang diharapkan, walau pun ikannya lebih banyak dari pada di Belawan. Dia menjelaskan, dari 365 ka- pal hanya sekitar 40 yang berope- rasi setiap harinya, dan para pedagang bebas langsung ke gu- dang menjualnya. Untuk izin berlayar sampai sekarang masih ditangani pihak syahbandar. Hanya 5% dikenakan biaya restribusi dari harga dasar yang sudah ditetapkan Gubernur dika-li jumlah ikan," ungkap Simaremare. Menurut Simare-mare, Per- da yang sudah ada sekarang ini masih perlu direvisi karena masih ada kendala penerapannya.(m28) Sebelumnya, rombongan ter- sebut diterima pihak Pemrovsu di Kantor Gubernuran dan mene- ruskan perjalanannya meninjau Samsat Kelautan di Gabion Belawan. Kasubdis Perikanan Liputan Masyaraka J. Brigen Katamso No. 1, Me Redalosi Masyarakat Waspada, Setiap pembaca Waspada dapat mengirim foto kegiatan non komersial untuk dimuat di lajur ini. Misalnya, kegiatan sosial, reuni, atau segala kegiatan yang perlu diketahui masyarakat, baik untuk tujuan silaturahmi, acuan atau sekedar informasi kegiatan publik Sumut/Aceh. Anda sendiri yang menjadi "wartawan". Tulis keterangan gambar di atas selembar kertas- tidak melebihi satu folio, tentang apa peristiwanya, tanggal dan 20151. Badan Amil Zakat Masjid Al- Jihad (BAZ) sedang bekerja keras, menghitung zakat-zakat yang masuk dari anggota masyarakat untuk segera disalurkan pada yang mustahaq menerimanya. (Foto kiriman Drs. Muslum Lubis) Minggu (24/11) pagi, kawa- nan perampok bersenjata api dan bersenjata tajam tersebut beraksi di kediaman Meliatí,40, di Jalan Sapura Blok-A Griya Riatur, Medan Helvetia. Ketika itu, korban sedang menyapu rumahnya, tiba-tiba satu mobil kijang warna hitam berhenti persis di depan pintu pa- gar rumah Meliati. Kemudian, tiga orang lelaki turun dari mobil tersebut dan memasuki halaman MEDAN (Waspada): Pulu- han pengusaha angkutan me- nyampaikan aspirasi ke DPRD- SU, menolak rencana Gubsu Rizal Nurdin mengganti Kadis- hub Syafaruddin, SH dengan FT pejabat titipan dan buangan dari Riau. rumah Meliati. Namun ketika pintu dibuka, secara tiba-tiba kawanan terse- but langsung menodong Meliati dengan senjata api dan pisau. Lalu,kawanan itu menganjurkan kepada korban agar menun- jukkan tempat penyimpanan brandkas uang. Soal Ganti Rugi Jl.Cemara, Warga Datangi Pemko Medan Proyek Asrizal ST. MEDAN (Waspada): Belasan warga Jalan Bejo-Jalan Cemara Medan, mewakili seratusan war- ga lainnya, Jumat (22/11) men- datangi Pemko Medan, minta pembayaran ganti rugi tanah mereka untuk pelebaran jalan dilakukan secara transparan. Bahkan saat ini, kata Pakpa- han, pihak kelurahan, kecama- tan dan Pemko mulai menda- tangi warga agar segera meneri- ma ganti rugi yang ditawarkan. "Kedatangan mereka nada- nya mengancam.Buktinya, bila- mana pembayaran ganti rugi itu tidak terlaksana, Pemko Medan akan menindaklanjuti ke kejak- saan," kata Pakpahan. Sesuai SK Walikota Medan No. 640/676/K/2002 tanggal 17 Mei 2002,tanah mereka hanya di- gantirugi Rp.335.000 per meter, Padahal, harga pasaran di kawa- san itu mencapai Rp.1 juta per meter, sedang musyawarah yang diadakan hanya sekadar basa- basi. "Tolonglah, agar ganti rugi tanah kami transparan dan ja- ngan ditutup-tutupi. Alangkah janggalnya jika warga diajak ber- partisipasi membangun Kota Me- dan, namun tidak diberikan ganti rugi yang layak," ujar Topan Pak- pahan, seorang warga di hadapan Kabag Tata Pemerintahan Drs Ir- wan Efendi Lubis dan Pimpinan Menurut Pakpahan, perte- muan Jum'at yang diadakan pi- hak Pemko hanya memberi ke- sempatan penyampaian aspirasi pada 9 warga dalam 3 termin. Da- lam pertemuan itu tidak dibahas besarnya ganti rugi yang akan diterima warga. Namun, pada Se- nin sudah keluar SK Walikota Medan tentang besarnya ganti rugi. "Setahu saya hari Sabtu Pemko Medan libur, berarti rapat itu hanya basa-basi," tandas Pakpahan. Dalam pertemuan dengan Tolak Ganti Kadishub, Pengusaha Angkutan Ke DPRDSU mut tidak butuh pejabat titipan dan buangan. Kalau mantan Kanwil Perhubungan Riau ini mampu, kenapa tidak jadi Kadis- hub Riau," tegas Ismail. kutan yang jelas tidak akan dapat bekerjasama dengan pengusaha angkutan. menambah permasalahan baru, di saat umat menghadapi hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Gubsu jangan memaksa- kan kehendak hanya untuk balas jasa. "Pejabat yang akan meng- gantikannya merupakan figur tidak dipakai di daerah lain, me- ngapa Gubsu harus mema- kainya." Demikian penegasan Ketua Organda Sumut Iskar Ismail dan Sekretaris Chairil Siregar, diper- kuat 24 pengusaha angkutan lainnya kepada wartawan di gedung DPRDSU, Jumat (22/11). Aspirasi tertulis tersebut ditandatangani Organda Sumut dan seluruh DPC Organdasu ser- ta sekira 24 pengusaha angku- tan. Di antaranya dari PT ALS, CV Bintang Utara, CV Makmur, Fa PMH, Mawar Selatan, Fa Me- dan Jaya, Nusa Indah. "Kita tetap menolak FT sebagai Kadishub Sumut, karena kebijakannya yang merugikan Organdasu pada masa lalu. Su- Dengan todongan senjata api dan senjata tajam, korban terus menuju ke lantai II, tetapi saat itu anak korban keluar dari Kebijakan FT yang saat itu menjabat Kakanwil Perhubung- an Riau dinilai merugikan Or- ganda Sumut pada masa lalu, khususnya saat kasus pembaka- ran bus Aceh di Riau. FT menu- ding pembakaran dilakukan anggota Organda Sumut, tanpa menyelidiki pelakunya dan men- cari solusi atas masalah angku- tan jalan raya. "Dari fakta terse- but jelas orang yang bersangku- tan bukan orang arif dan bagai- mana dia akan menjadi Kadis." Iskamail yang juga koordi- nator DPD-DPD Organda Se Su- matera menilai, figur Kadis Per- hubungan di Sumut harus dapat mengatasi masalah angkutan, bukan sebaliknya menimbulkan konflik sesama pengusaha ang- Salah satu 'urang awak' yang sukses dengan manajemen tradisional' itu adalah H Masri Nur (foto), seorang perantau Minang Kabau, tepatnya berasal dari daerah Kuraitaji Kabupaten Padang Pariaman. Jurus manajemen 'urang awak' itu, katanya adalah saling memberi dan menerima, melayani dengan senyum serta selalu bersikap rendah diri,dan memantaunya setiap hari.Lalu, sikap: pembeli adalah raja, tak bisa diabaikan. Menurut H Masri Nur, mengelola bisnis harus mempelajari pasar.Ini sudah diterapkan orang Minang sejak lama. Misalnya, kata dia, seorang pedagang kaki lima orang Minang, harus melihat, apa yang dikehendaki pasar saat ini. Dengan mempelajari pasar, maka sedikit sekali orang Minang yang gagal dalam berusaha. Dengan demikian, ujar H Masri Nur, waktu yang digunakan untuk santai bisa dihitung jamnya dalam setiap hari. Seperti yang diakuinya, dalam satu hari dapat dihitung beberapa jam dia tidur di rumah, selanjutnya kembali mengawasi dan mengontrol puluhan karyawan yang ikut membesarkan usahanya di Gelora Plaza. Dalam menyambut Lebaran tahun ini dalam memutuskan pemberian diskon dari 10 hingga 60 persen, juga dimufakatkan dengan karyawan," kata H Masri Nur. Di Medan, H Masri Nur, barangkali salah satunya di antara or- ang Minang yang telah menorehkan sejarah panjang dengan usaha besar. Karena satu-satunya plaza milik pribumi yang diresmikan Menhub (ketika itu Azwar Anas) adalah milik H Masri Nur. Bahkan untuk bursa penjualan busana muslim dan pramuka,Gelora Plaza telah mendapat simpati dari konsumen karena termasuk yang pal- ing lengkap di kota ini. warga, Kabag Tata Pemerinta- han Drs Irwan Efendi Lubis mengharapkan agar diadakan musyawarah kembali dengan warga. Lubis juga menjelaskan, bahwa dana proyek pelebaran ja- lan ini merupakan bantuan ADB (Asian Development Bank) untuk pengerjaan pembangunan fisik- nya dimulai tahun 2003 melalui MMUDP (Medan Metropolitan Urban Project). Sedangkan untuk dana pembebasan lahan harus disediakan Pemko Medan dalam APBD dan PAPBD. Penjahit Mengawali perjalanan kariernya sebelum mengelola pusat perbelanjaan besar itu, awalnya H, Masri Nur adalah seorang pengusaha jahit-menjahit yang membuka usaha di kawasan Jalan Pandu Baru Medan, dengan merek,' Penjahit Gelora'. Setelah berhasil dengan usaha "goyang kakinya", H Masri Nur bersama isterinya Hj.Murni melakukan mufakat untuk mengembangkan usaha yang "Ini sulitnya kita kesusahan dana untuk membebaskan ta- nah. Sedangkan jika tidak bisa di- laksanakan dana pembangunan fisik akan ditarik kembali. Na- mun bagaimana upaya untuk menjalankan, jangan sampai ga- gal pelaksanaannya," tambahnya. Lubis mengakui keresahan masyarakat dan tersinggung de- ngan kecilnya ganti rugi. Karena- nya musyawarah merupakan H.Masri Nur Manajemen 'Urang Awak' Mampu Atasi Krismon Berkat ridho Allah SWT, usaha DI TENGAH gonjang-ganjingnya perekonomian nasional beberapa tahun belakangan ini, barangkali manajemen 'urang awak' dapat diterapkan untuk mengatasinya. Ini terbukti, manajemen 'urang awak' itu tak lekang di panas dan tak lapuk di hujan, sehingga keberadaan 'urang awak' mampu mengangkat derajat kehidupan etnis Minang, yang tersebar di seluruh Indonesia. saya terus berkembang dan lang- ganan semakin banyak. Hingga saat ini, kendati sudah mempunyai usaha Gelora Plaza, Penjahit Gelo- ra tetap dibina, karena telah meng- himpun pelanggan dari beberapa kantor pemerintah dan swasta di kota ini," ujar H Masri Nur yang mengaku menjejakkan kaki di tanah Deli pada usia 17 tahun. Plaza yang dikelolanya mem- punyai ciri khas tersendiri diban- ding plaza lainnya, karena barang- barang yang dijual sangat akrab dengan kaum pribumi serta lapisan masyarakat. Untuk itu, di setiap lantai disediakan pula kotak infaq lebih besar. "Cita-cita ini sudah lama saya idam-idamkan untuk meningkatkan derajat perantau asal Minang dari berjualan kebutuhan sehari-hari dari Kaki-5 berpindah menjadi pengelola pusat perbelanjaan mod- ern," katanya. Sedangkan sebelum menjadi penjahit, dia memulainya sebagai pemasang kancing baju, kemudian menjadi penjahit, selanjutnya berhasil menjadi pengusaha jahit. Masih Layak Menanggapi tuntutan tersebut, anggota Komisi IV DPRDSUR Timur Panjaitan, SH dan sejumlah anggota dewan menegaskan, mendukung sikap Organda Sumut dan para peng- usaha yang menolak pejabat titi- pan dan bermasalah. Apalagi Syafaruddin masih layak memimpin Kadishub Sumut de- ngan kemampuannya merang- kul semua elemen dari masya- rakat. "Syafar mempunyai nilai lebih dari para pejabat lain di Sumut. Maka, Gubsu jangan mengorbankan Kadishub karena berhutang budi dengan seniornya yang mensukseskan dia menjadi Gubsu," tegas Timur dan sejum- lah anggota dewan lainnya. Gubsu hendaknya jangan Berkat keuletan dan dukungan isterinya tercinta Hj.Murni dan dukungan beberapa staf dan puluhan karyawan/ti, Gelora Plaza yang berlokasi di Jalan SM.Raja Medan, tepatnya depan RS Permata Bunda Medan, tetap bertahan dan mendapat simpati dan masyarakat. Kiat dalam mengelola tempat perbelanjaan ini, berlandaskan aturan dan manajemen "urang awak" (Minang Kabau), dan Insya Allah masih dapat bertahan menyaingi pemodal besar atau manajemen bangsa asing sekalipun. Dalam perbincangan dengan Waspada di Gelora Plaza, beberapa bagi kaum muslim yang hendak berinfaq, seperti panti asuhan, hari lalu ketika melakukan acara berbuka puasa bersama, H Masri pembangunan masjid dan lain sebagainya. Usaha ini juga merupakan Nur mengungkapkan, dalam menghadapi persaingan yang semakin pilot proyek Gebu Minang yang diharapkan dapat dicontoh oleh ketat saat ini dalam mengelola pusat perbelanjaan mewah perantau asal Minang, di mana saja berada. (plaza), terutama dengan akan munculnya sejumlah plaza-plaza baru di Kota Medan, dibutuhkan teknik dan jurus-jurus ampuh, yakni kembali kepada manajemen tradisional yang sudah ratusan tahun dianut 'urang awak. jalan yang terbaik. Pernyataan Lubis merupa- kan kontra terhadap sikap Pim- pinan Proyek Asrizal ST yang me- negaskan, tidak mungkin melak- sanakan rapat ulang karena SK ganti rugi sudah keluar. Ganti rugi, katanya berdasar- kan NJOP (Nilai Jual Objek Pa- jak) tertinggi di Jalan Cemara Rp.335.000 per meter. Nilai itu memang berbeda dengan nilai NJOP tertinggi di Jalan Karaka- tau Rp.615.000 per meter, dan Ja- lan Asrama Rp. 160.000 per meter. Menurut Asrizal, pihaknya sudah 28 tahun mengamankan Jalan Cemara dengan tidak me- ngeluarkan IMB di lokasi terse- but. Karena kawasan itu telah masuk dalam perencanaan tata ruang kota Medan. Sebelumnya Asrizal menyebutkan, ganti rugi berjalan lancar dan masyarakat menerima tawaran dengan baik.(m33) "Walaupun Gubsu punya hak prerogatif dalam menentukan pejabat, tetapi peran DPRDSU juga harus diingat dalam menen- tukan sukses dan tidaknya pem- bangunan Sumatera Utara." Menurut Timur, dalam mem- bangun Sumatera Utara tidak dibutuhkan orang yang memiliki segudang gelar akademis. Sumut membutuhkan figur jujur dan dapat bekerjasama baik dengan eksekutif dan legislatif, dan sel- uruh komponen masyara- kat.(m15) Pesantren Cita-cita H Masri Nur dan istrinya, tak cuma mencari untung dunia, tetapi keluarga ingin pula mendapat untung di akhirat. Makanya, pada tahun 2003, Insya Allah akan membuka satu pesantren di daerah Gedung Johor Jalan Besar Namorambe, tepat di perbatasan Kota Medan- Deliserdang. Pesantren itu kami beri nama Pesantren Modern Darul Ilmi Murni', dan niat untuk pembangunannya sudah direncanakan dengan istri tercinta saya Hj. Murni sekitar 9 tahun lalu. semenjak putra sulung kami mulai melanjutkan studynya di Cairo Mesir," kata H Masri Nur. Tahap pertama, ujarnya telah siap dibangun dua bangunan permanen bertingkat 2 dan 3, masing-masing bangunan terdiri dari 44 lokal belajar. Untuk mendukung operasional pendidikan di pesantren itu akan didirikan sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Islam Hajjah Murni. Menyinggung tentang siapa pimpinan pesantren itu nantinya, H. Masri Nur mengatakan, pengelolaannya dipercayakan kepada putra sulungnya H.Mhd Dedi Masri, MA yang pada akhir tahun 2001 telah menyelesaikan pendidikan Master University Al Azhar Cairo Mesir. Pada tahap awal bidang pendidikan di pesantren, dimulai dari tingkat Tk, SD (Ibtidaiyah), SLTP (Tsanawiyah), kemudian dilan- jutkan ke tingkat SMU (Aliyah) hingga sampai ke perguruan tinggi. Erwan Ilyas MAT BOY 20 Waspada/Erwan Ilyas Suasana di Gelora padat, menawarkan diskon hingga 60 persen. Polisi Amankan Puluhan Lelaki Terlibat Kejahatan MEDAN (Waspada): Poltabes Medan, dalam melakukan operasi kejahatan selama dua hari Kamis malam hingga Jumat (22/11), berhasil menjaring puluhan lelaki diduga terlibat kasus pemerasan, narkoba dan perampokan. Tiga orang terpaksa kaki- nya ditembak karena mencoba melawan untuk melarikan diri. Sumber Waspada di Mapoltabes Medan mengatakan, puluhan lelaki yang ditangkap itu terdiri kasus preman dan melakukan pemerasan serta kasus narkoba maupun perampokan. Dari mereka disita uang tunai, daun ganja dan lainnya. Ketika ditanya tentang usia para tersangka yang terjaring tersebut, sumber menyebutkan, mereka berusia 20 tahun ke atas Dari hasil penyelidikan sementara para tersangka tersebut ada yang pemain baru. Menurutnya, belasan tersangka itu adalah hasil tangkapan Poltabes Medan dan Polsekta. Tersangka ada yang ditembak karena mencoba melakukan perlawanan saat ditangkap polisi. Hendphone lewong Secara terpisah, dua tersangka mengendarai Yamaha RX King merampok handphone milik Rudi, 15, pelajar di depan rumahnya Jalan Harimau Medan. Menurut keterangan, korban bersama teman-temannya sedang duduk di dekat rumahnya. Tiba-tiba datang seorang dari dua tersangka turun dan tanpa tanya langsung merampok handphone dari tangan Rudi. Setelah berhasil, tersangka memakai jaket rompi warna hitam lari ke arah sepedamotor rekannya yang standby. Lalu, mereka kabur. Sampai kini pelakunya masih dalam pengejaran. (m31) GM PT PLN Kitlur Sumbagut Bantu 3 Komputer Ke USU MEDAN (Waspada): General Manager PT PLN Kitlur Sumbagut Ir Albert Pangaribuan, MSc selaku alumni bersama beberapa alumni USU di lingkungan PT PLN menyerahkan bantuan tiga unit komputer diterima Rektor USU Prof Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA(K), di Biro Rektor USU Selasa (19/11). Dalam sambutannya, Albert yang alumni Fakultas teknik USU mengatakan, penyerahan bantuan dari alumni merupakan wujud kecintaan untuk memajukan almamater sekaligus sebagai upaya lebih menjalin hubungan silaturahmi. Dalam memacu kemajuan USU, kata dia, para alumni siap membantu apalagi melihat perkembangan USU yang terus melakukan pembenahan guna meningkatkan mutu lulusannya, sehingga dapat memenuhi pangsa pasar kerja yang menuntut tenaga berkualitas dan profesional. Sedangkan Rektor USU dalam kesempatan ini mengatakan, dalam kurun waktu delapan tahun masa kepemimpinannya, USU telah melakukan sejumlah terobosan penting terutama dalam pencarian sumber-sumber dana bagi beasiswa mahasiswa dan perbaikan sistem, sehingga dapat mempersingkat masa kuliah. Dia menambahkan, kalau bahan baku' mahasiswa yang masuk USU cukup baik dari nilai SPMB lalu, maka jika dihasilkan lulusan yang kurang baik, kesalahan berada di dalam (internal) kampus. Untuk itu kini sejumlah dosen diberi kesempatan seluas- luasnya, mengikuti program pendidikan Strata-2 dan Strata-3 dengan alokasi dana Rp 12,4 M dan beasiswa bagi mahasiswa Rp 14 M.'(h06) Satukan Wadah Bimbingan Haji MEDAN (Waspada): Walikota Drs H. Abdillah Ak MBA mengungkapkan, Pemko Medan mendukung semua program pembangunan masyarakat seperti bimbingan calon haji, mau pun sekembalinya mengerjakan haji di tanah suci Makkah. 1 Demikian Walikota didampingi Wakil Walikota Ir H Maulana Pohan, saat menerima pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Medan dipimpin Ketua KBIH Medan H Zulfikar Hajar LC di rumah dinas walikota di Jalan Sudirman Medan, Rabu (20/11). Menurutntya, dengan terbentuknya organisasi KBIH Kota Medan, semua bimbingan haji di kota ini dapat menjadi satu wadah. "Selama ini, masing-masing punya kelompok bimbingan manasyik haji. Wadah ini diharap dapat berbuat lebih giat serta aktif memberi bimbingan, baik kepada calon mau pun yang telah melakukan ibadah haji." Ketua KBIH Medan H. Zulfikar Hajar, LC mengucapkan terimakasih kepada Walikota dan Wakilnya, yang telah dengan tangan terbuka menerima pengurus.(m33) Jadwal Penerbangan Perusahaan Jam Berangkat ke No. Pesawat Garuda Tujuan Ke: 07.30 09.30 11,00 13.00 Jakarta Jakarta Banda Aceh Jakarta 13.10 Singapura 14.50 Jakarta 17.30 Jakarta Merpati 07.00 7.00 10.00 14.30 Pku/Bth Mandala Air Lines Padang Jakarta Jakarta GA-181 08.40 GA-190 10.10 GA-183 12.10 GA-191 12.30 GA-838 14.10 GA-185 16.40 GA-187 19.40 Silk Air 09.55 MNA-527 17.05 Malaysia Air Lines 10.05 Penang 12.55 Pelangi Air Lines 10.20 Ipoh Jam RI-089 15:10 RI-091 09.15 RI-093 13.45 MH-863 09.20 Kuala Lumpur MH-861 12.15 MI-231 09.05 Jt-288 12.00 Jt-381 12.20 Jt-383 18.00 Tiba dari Singapura Jatayu Airlines JY-219 17.00 Jakarta JY-262 14.50 Jakarta JY-269 09.30 Jakarta JY-267 16.10 JY-186 JY-188 Jakarta 09.10 12.35 JY-182 17.40 15.30 07.30 07.30 07.45 07.30 Jakarta 09.50 Jakarta 13.20 Jakarta 16.50 Jakarta 07.00 Penang 10.20 Penang Penang Pekan Baru Batam (dr CGK) JY-219 Balikpapan (dr CGK) JY-278 Lion Air 09.30 Penang Jakarta Jakarta JY-219 17.00 17.00 12.35 08:00 13.20 Berangkat R.Prapat Medan R.Prapat Medan Garuda Tiba Dari: GA-190 Jakarta Jakarta Banda Aceh Jakarta Jakarta Singapura Jakarta GA-182 GA-191 GA-184 GA-186 GA-839 GA-188 Plb/Bth/Pku Padang Mes Jakarta Jakarta Kuala Lumpur Penang Singapura Penang Jakarta Jakarta 9P828 09.45 Ipoh No. Pesawat MNA-529 RI-088 RI-090 RI-092 JY-218 JY-263 JY-268 JY-266 JY-187 JY-189 JY-183 Penang Penang Penang Pekan Baru JY-218 Batam (di CGK) JY-218 Balikpapan (di CGK) JY-279 Pukul MH-860 MH-862 MI-232 Jt-288 Jt-382 Jt-380 TROPHY TOUR JL. B. KATAMSO NO. 33. D-E MEDAN TELP. 4155666-4155777-451-4888 (HUNTING) JL. MERDEKA NO. 333 PEMATANGSIANTAR TELP (0622) 28801-22792 Jadwal Kereta Api 9P827 Nama KA Kinantan 1 Kinantan 2 Sri Bilah Pukul Tiba 17.10 Medan 21.43 Eksekutif 08.00 R.Prapat 12.33 Eksekutif 15.15 Medan 20.13 Eks/Bis 09.10 R.Prapat 08.15 Medan 10-12 14.06 Eks/Bis 14.00 Eks/Bis CRS 13.48 13.48 Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilab Sri Bilah sri Bilah 14.45 R.Prapat 20.44 Eks/Bis 20.44 22.30 Medan 03.43 2012 dan 03:43 R.Prapat Medan R Pran R.Prapat Medan P.Siantar Dolok Martimbang Medan Dolok Martimbang P.Siantar Dolok Martimbang Dind Eks/Bis 22.15 R.Prapat 03.49 Eks/Bis 05.49 07.00 Medan 09.54 Bisnis 09.54 10.97 Dn 10.27 P.Siantar 13.14 Bisnis 13.14 15.50 Medan Bisnis 18.48 10.02 Medan Dolok Martimbang Putri Ungu I Putri Ungu I Putri Ungu II Putri Ungu 18.48 Medan 22.21 Bisnis 19.25 P.Siantar 2621 T.Balai 06.55 Medan 11.01 11:01 Bisnis Medan 14.00 T.Balai 17.43 bisnis Medan 10.27 T.Balai balal 14.13 Bisnis T.Balai 14.50 Medan 18.48 Bisnis 12.13 Ekonomi II 12.00 T.Balai 07.40 Medan 18.00 Medan TR sara 13.00 T.Balai 17.01 Ekonomi 22.11 Ekonomi Ekonomi Ca Lancang Kuning I Lancang Kuning II ancang Kuning III Putri Hijau I Medan Putri Hijau II Putri Hijau III Putri Ungu I Putri Ungu I Lancang Kuning I T.Balai Lancang Kuning II Binjai T.Balai 11.40 Medan Medan 17.40 T.Balai T.Balai 06.55 Binjai 06.40 T.Balai 10.45 15.55 Flor Ekonomi 90 19 22.13. Ekonomi 22.15 11.38 Bisnis Binjai Kelas 13.14 T.Balai 17.43 Bisnis 07.40 Binjai 13.13 Ekonomi 12.00 T.Balai 17.01 Ekonomi 2cm WASPA Int M MELI OANA):1 bali mel. tralia de langkah diri den taktik p Dalam ngan surath edisi Mingg mengataka memilih ap buah negar Barat." "Bila an ambil pos atau deput ka, anda ta IRON Ka Ter HONGI Reuters): yang meng gas alam ca ran China H lah timur dan beresi ledakan ya: Pusat E matan Lau mengirim d usaha mem pal itu dan: dikirim pus di China da Ravi Dewa itu, kepada. "Ada res dapat meled
