Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1983-11-11
Halaman: 03

Konten


Berita Yudha - Jum'at, 11 Nopember 198. Tajuk Rencana Kepengurusan PSSI Dan Masa Depan Sepakbola Indonesia Sepakbola adalah cabang olahraga yang paling menarik dan paling populer, terutama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Kepopuleran olahraga sepakbola ini menyangkut tiga hal yaitu prestasi, organisasi dan kepengurusan yang ter- masuk didalamnya masalah personalia. Prestasi sepakbola kita dalam sejarahnya mulai tahun 1950-an sampai dengan pertengahan tahun 1970-an cukup baik. Dengan fasilitas dan sarana yang seadanya dan dengan pola pembinaan yang ada pada waktu itu, prestasi sepakbola kita disegani lawan maupun kawan baik didalam maupun diluar negeri. Dalam perkembangan selanjutnya, prestasi ini ter- nyata tidak sejalan dengan semakin baiknya fasilitas dan sarana penunjangnya serta pola pembinaan modern sekarang ini, tetapi justru menjadi kebalikannya. Terse- dianya fasilitas dan sarana yang baik serta pola pembi- naan modern ini ternyata tidak menjadikan prestasi sepakbola kita meningkat baik, malahan menjadi anjlog. Dalam berbagai turnamen sepakbola baik diluar maupun didalam negeri kesebelasan Indonesia selalu mengecewakan dan tidak pernah memperoleh hasil yang baik, terutama dalam kurun waktu 10 tahun ini. Sehingga hampir-hampir tidak memperoleh kepercayaan dari masyarakat lagi, terutama peristiwa terakhir yang masih segar dalam ingatan kita yaitu gagalnya PSSI dalam pra- Dibandingkan dengan acara-acara HKN sebelumnya, HKN tahun ini tam- paknya jauh lebih meriah. Bukan hanya kebetulan atau sekedar diadakan per- ingatan HKN tahun ini yang "wah" itu. Konteknya dapat kita lihat dengan tema HKN itu sendiri dan pembangunan bidang kesehatan di penghujung akhir Pelita II, karena pembangunan kesehatan merupakan bagian intergral dari pembangunan bangsa. Kontek lain ialah, kegiatan pembangunan kesehatan merupakan bagian dari paket menuju Kesehatan Untuk Semua Pada Tahun 2000. MUSYAWARAH NAS GERAKAN PRAMUKAS SAMARINDA 31 OKTOBER Wakil Presiden Umar Wirahadiku- sumah dalam sambutan pada penu- tupan MUNAS GERAKAN PRA- MUKA 1983 yang berlangsung di Sa- marinda tanggal 7 Nopember 1983 malam, menyatakan turut gembira bahwa MUNAS telah berakhir de- Tema HKN XIX adalah "Hidup Sehat Menjamin Terciptanya Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera". Dua aspek pokok dapat kita tarik dari tema itu. Per- tama perlunya motivasi terus menerus untuk bersikap hidup sehat. Kedua men- dukung program kependudukan, khususnya program KB yang sedang menjadi prioritas. Dari dua aspek pokok tadi tentu menyangkut aspek-aspek lain- nya, baik yang menyangkut pelayanan dan sarana pelayanan kesehatan, serta aspek pengayomannya bagi keluarga yang sudah komited dengan tujuan NKKBS. Gas Deytona Beach Bunday M-Burnd 1983 Copley News Service BEAUE Relevansi tema HKN tersebut juga erat dengan program pembangunan kesehatan Repelita IV, yang titik berat- nya pada program yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak. Pelaksanaan upaya meningkatkan kesehatan sehingga tujuan yang telah ditentukan akan dapat tercapai. Hal itu memungkinkan jika dapat diwujudkan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah sedang memukul kentongan sebagai tanda berakhirnya MUNAS GERAKAN PRAMUKA di Samarinda pada tanggal 7 Nopember 1983 malam hari. (Foto Setneg). Sebuah sumber besar ke kerasan yang berkepanjangan yang telah memporak porandakan Libanon semenjak th 1975 ialah sistem politik Libanon yang sudah lapuk. Menyongsong Hari Kesehatan Nasional Ke XIX Hidup Sehat Jamin Terciptanya Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera angka kesakitan yang tinggi, lingkungan hidup yang kurang memadai, kurangnya pengertian orang tua yang ingin memiliki banyak anak, kurangnya pengertian kaum ibu dalam mengurus anaknya, ser- ta berbagai faktor kurang lainnya.- Hari Kesehatan Nasional (HKN) XIX tanggal 12 Nopember 1983 akan dipusatkan di Bandung, dengan Irup Menko Kesra H.Alamsyah Ratuper- wiranegara. Dalam rangkaian itu, tang- gal 17 Nopember 1983 di kantor Depkes akan diadakan Apel Bendera, serta beberapa peresmian sarana pelayanan kesehatan di Jakarta. Kegiatan dalam rangka HKN XIX tersebut akan ditutup dengan Ikrar Gerakan Hidup Sehat masyarakat Jawa Barat di alun-alun Kabupaten Pandeglang. Enam Menteri Kabinet Pembangunan dan Kepala BKKBN, serta tamu-tamu VIP lainnya direncanakan akan hadir di Pandeglang. Sesuai acara, akan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan yang berkaitan dengan kegiatan kesehatan. Orang-orang Amerika dan Libanon kini tampaknya sedang memikirkan pelaksa- naan suatu politik baru yang akan menentukan kembali keseimbangan kekuatan antara masyarakat religius yang bersaingan (dimana Libanon sendiri juga sedang membicarakannya di konperensi perdamalan Jenewa). Refor- masi semacam itu tidak hanya mungkin, tetapi penting bagi stabilitas di Libanon. NOP "Kita terpaksa pindahkan tempat pembicaraan damai Lebanon ini ke Jenewa. Dentu- man meriam di Beirut ini membuat kita tak dapat saling mendengar." olympiade zone Asia-Oceania di Singapura dan Kuala Lumpur. Anjlognya prestasi sepakbola kita ini bersamaan dengan ramainya percaturan dikalangan organisasi dan kepengurusan organisasi itu sendiri, yang hampir-hampir mengkaburkan kegagalan prestasi sepakbola kita. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menjadi organisasi olahraga sepakbola ini juga mengalami perkembangan sejarahnya sendiri. Organisasi sepakbola yang terbesar ini dalam se- jarahnya dulu juga menjadi alat perjuangan kemerdekaan oleh para pejuang kita. Setelah tahun-tahun 1950-an sampai dengan tahun 1975 organisasi sepakbola ini masih berjalan sesuai dengan peraturan peraturan yang berlaku dengan aturan- aturan permainan sesuai dengan AD/ART PSDI yang ada. Kepengurusannyapun benar-benar memikirkan perkembangan sepakbola kita dengan personalia- personalia yang benar-benar dedikasi serta mengetahui tentang persepakbolaan. Mereka benar-benar mengab- dikan diri untuk sepakbola demi kepentingan nasional, bangsa dan negara. Setelah tahun 1977 suhu percaturan organisasi sepakbola khususnya kedudukan dan jabatan-jabatan terpenting dalam organisasi itu menjadi semakin ramai. Sejak tahun 1977 hingga sekarang ini PSSI telah menyelenggarakan tiga kali Konggres Luar Biasa (KLB) yang berarti mengakhiri kepengurusan sebelum masa jabatannya berakhir. Tahun 1977 PSSI menyelenggarakan KLB di Semarang untuk menjatuhkan kepengurusan Bardosono dan selanjutnya mengangkat Ali Sadikin menjadi ke- tuanya. Tahun 1979 kemudian diselenggarakan KLB lagi untuk memilih pengurus PSSI baru karena mundurnya Ali Apakah yang salah dengan sistem lama itu? Pertama, sistim itu terlalu ketat dan telah terbukti tidak mampu memberikan akomodasi tuntutan yang menumpuk yang dibawa masuk oleh perubahan cepat di bidang ekonomi, demograpi dan sosial dalam tahun-tahun terakhir ini. Diciptakan th 1943, yang didasarkan pada sensus 1932, sistem lama itu men- cari jaminan perwakilan yang propor- sional bagi semua kelompok dan membeberkan hak waktu itu kepada Kristen Maronite. Tetapi kini sistem itu telah ditandang keterpaduan dalam pelaksanaannya. Kegiatan utama yang perlu keterpaduan itu khususnya dalam bidang imunisasi, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, penanggulangan diare dan KB. Keterpa- duan itu mutlak untuk mendapatkan hasil yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Sikap hidup sehat seperti diarahkan melalui tema HKN tahun ini masih menghadapi banyak tantangan dan ham- batan. Masih besarnya rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan tingkat pendidikan yang rendah. Dua faktor itu sangat mempengaruhi budaya. hidup sehat, karena tingkat kemampuan dan pendidikan rendah yang berpengaruh pada sikap disiplin masyarakat. Gambaran masyarakat kita yang demikian, dapat kita buktikan dengan masih besarnya angka kematian balita, yakni sekitar 50% dari angka kematian. Di negara maju, angka kematian balita berkisar 10%. Angka kematian yang tinggi di negara kita terutama diakibatkan karena berbagai hal yang berkaitan dengan kurangnya pembinaan balita. Antara lain kekurangan gizi, Sampai Jumpa Dalam Munas Pramuka Di Timor Timur 1988 tisme dan idealisme untuk bela nega- ra dan bangsa yakni suatu kekuatan yang menggerakkan pembangunan mencapai sasaran ketahanan nasional. tanggal 7 Nopember 1983 Seksi Pene- rangan dan Dokumentasi dari Badan Pelaksana MUNAS yang dipimpin oleh Drs. Djekson Arivai (Kepala Kantor Wilayah Departemen Pene- rangan Kalimantan Timur) mengada- kan konperensi pers untuk men- dengarkan kesan-kesan Ka Kwarnas Mashudi dan hasil-hasil MUNAS, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. oleh Perangkat Kwartir Nasio- nal Pramuka terdahulu. Pada kesempatan itu Wakil Presi- den menyampaikan ucapan terimaka- sih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Perangkat Kwartir Nasional beserta kepada segenap para pembi- na terdahulu yang telah berhasil me- ngantarkan Gerakan Pramuka Indo-- nesia kepada landasan yang dipro- gramkan untuk masa bakti 1978-1983. Kepada Perangkat Kwartir Nasio- nal baru untuk masa bakti 1983-1988 Wakil Presiden berpesan, agar diusa- hakan pula agar peranserta masyara- kat dalam kepramukaan tidak terba- tas hanya pada dukungan dan sum- bangan moril materiil saja, tetapi ju- ga di dalam menghayati dan menga- malkan jiwa norma-norma kepramu- kaan, sehingga citra kepramukaan itu bisa hidup dan berkembang di dalam masyarakat seperti ikan di dalam air. Dengan ilmu amaliah dan amal il- miahnya itu Gerakan Pramuka seba- gai salah satu sarana dan wahana pen- didikan yang strategis dalam gerak maju pembangunan negara dan bang- sa, dapat diumpamakan sebagai peluncur-peluncur roket-roket patrio- oleh kelompok Muslim yang telah mun- cul mengungguli atau melebihi jumlahnya dari kelompok Kristen dan telah mencari arti bagi bobot demographi mereka kedalam perwakilan yang lebih adil dan lebih besar misalnya dalam keikut sertaan pengambilan keputusan nasional. Kedua, sistem itu sendiri terlalu lemah. Disaat hak-hak dari sistem itu dikacaukan dari dalam, sistem itu juga terbukti tidak mampu mempertahankan tekanan dari kekuatan luar. Libanon yang rapuh terus didorong aktip dalam konflik Arab - Israel secara aktip. Bahkan menjadi salah satu arena utama bagi perjuangan itu selama ham- pir satu dasa warsa. Sementara itu pihak-pihak yang bersengketa di Libanon saling memperkuat posisi mereka dengan dukungan dari luar dan Libanon menjadi satu arena perang secara terbuka dimana rivalitas Syria - Mesir, kompetisi Irak - Syria dan yang terakhir perang Irak - Iran merupakan refleksi militer dari pada pertempuran di antara kelompok di Libanon. Data akibat permasalahan itu dapat kita lihat sesuai angka-angka yang kita dapatkan pada Dinas Kesehatan DKI Jaya. Dari 15% balita yang ada di DKI Jaya, kematian meliputi 50% dari seluruh angka kematian. Imunisasi bayi usia 3-14 bulan baru mencakup 40%, rata-rata kesakitan balita sebanyak 5-6 kali setahun, sedangkan pada bayi yang kurang gizi, frekuensi sakit bisa lebih banyak lagi. Sedangkan kekurangan kalori protein mencakup sekitar 30% balita, dan 6% di antaranya menderita kurang gizi berat. Gambaran data "kekurangan" itu bisa mencerminkan daerah-daerah lain di Indonesia, lebih- lebih di daerah yang kondisinya kurang menguntungkan. Kini, dengan kehadiran militer AS dan Eropa, Libanon juga telah menjadi titi panas konfrontasi Timur - Barat. Perun- dingan yang terjadi di Jenewa menawarkan suatu kesempatan guna membuat suatu penyelesaian dengan bagi kekuatn. Bila hal itu bisa tercapai, maka pelaksanaannya harus mampu menampung permintaan seluruh pihak besar. Pada waktu-waktu sebelumnya, "data kurang" itu angkanya lebih memperihatinkan lagi. Perbaikan angka- angka itu berkat keberhasilan pem- bangunan dari tahun ke tahun, dan Tidak akan ada stabilitas di Libanon sampai kelompok muslim yang kecewa yang merupakan paling pahit dari Semua itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan akhir berupa masya- rakat Pancasila yang adil di dalam ke- makmurannya dan makmur di dalam keadilannya menurut tahap-tahap masa bakti Gerakan Pramuka gene- rasi demi generasi. Wakil Presiden mengharapan agar Pramuka Generasi Penerus yang ber- musyawarah di Samarinda ini, berkat pendidikan kepratiotan dan idealisme yang didapatkan dalam Gerakan Pra- muka nantinya dapat merasa bangga pula, karena berhasil mengantarkan pembangunan yang sedang berlang- sung sekarang ini tinggal landas me- nuju masyarakat Indonesia yang adil dalam kemakmurannya dan makmur dalam keadilannya. Itulah mission terhormat yang menunggu Generasi Penerus. ngan membuahkan berbagai putusan diantaranya Perangkat Kwartir Na- sional baru yang akan merupakan landasan arah serta penggerak untuk mencapai tujuan ilmu alamiah dan amal ilmiah sebagai lanjutan kesenim- bungan dari apa yang telah dapat di- Libanon Memerlukan Satu Sistem Politik Baru Sadikin dan terpilihlah Syarnubi Said menduduki jabatan ketua PSSI. Namun kepengurusan Syarnubi Said inipun tidak sampai pada akhir jabatannya. Ia mengundurkan diri akibat kegagalan PSSI dalam SEA Games di Singapura. Karena itu PSSI mengadakan KLB kembali mulai tang- gal 10-11 Nopember 1983 ini untuk memilih kepengurusan yang baru. Dari ketiga KLB yang sudah diselenggarakan ini, maka tidak ada yang dapat kita petik hasilnya yang baik, malahan menjadikan dunia persepakbolaan kita menjadi semakin kelam. TIMOR TIMUR TEMPAT MUNAS GERAKAN PRAMUKA 1988. Sehabis penutupan MUNAS pada MILIK MONUMEN PERS NASIC NAL mayoritas tidak punya dengan per- wakilan minoritas diredakan. Prestasi sepakbola kita makin mengecewakan, perebutan jabatan dalam kepengurusan organisasi lebih menonjol. Perwakilan muslim di parlemen harus ditinjau lagi, mereka harus diberi lebih banyak kekuasaan membuat keputusan. Tetapi kekhawatiran pihak Kristen juga harus diperhitungkan. Bahkan beberapa pihak telah menyampaikan rekomendasi mengenai penghapusan total pembagian politik untuk menjamin keadilan dan kesempatan yang sama bagi semua pendidik. Pengalaman yang ternyata tidak banyak mengun- tungkan dalam pembinaan persepakbolaan Indonesia ini hendaknya dijadikan pengalaman pahit untuk tidak diulangi. Ini suatu cara yang tak dapat dilaksanakan dalam waktu sekarang sebab Kristen Maronite akan menerima atau menafsirkan hal itu sebagai suatu usaha mendirikan pemerintahan mayoritas Muslim. Perubahan yang cepat semacam itu hanya akan menambah atau men- ingkatkan kekhawatiran sejarah dimana mereka akan ditelan dalam suatu dunia Arab-Muslim. Kekhawatiran yang dikor- bankan oleh dan revolusi Iran kebangkitan kembali Muslim fundamen- talis di seluruh dunia Arab. Jaminan politik termasuk hak kepresidenan bagi seorag Kristen Maronite haruslah disisipkan kembali guna menjamin Kristen bahwa mereka tak akan menjadi minoritas politik sekalipun terjadinya perubahan. demography terus berlangsung yang bisa mengurangi petan kependudukan mereka. Sistem baru itu harus didasarkan pada prinsip paritas antara Muslim dan Kristen - suatu keberangkatan yang baik dari sistem yang ada. Salah satu penyelesaian yang mungkin ialah suatu paritas dalam parlemen unikameral (satu Pengalaman adalah guru yang paling baik. Untuk itu KLB sekarang ini hendaknya benar-benar KLB yang mam- pu menghasilkan kepengurusan yang baik yang benar- benar berkualitas. Harapan kita semua, kepengurusan hasil KLB 1983 ini dapat memilih orang-orang yang tahu dan mengerti tentang bola, penuh dedikasi dan pengorbanan demi prestasi dan kepentingan olahraga sepakbola khususnya dan bangsa/negara umumnya. Dengan kepemimpinan dan kepengurusan yang berkualitas tinggi, serta menempatkan orang-orang yang benar-benar mampu serta mengetahui organisasi sepakbola, berdedikasi dan berprestasi, maka harapan masa depan persepakbolaan kota yang baik akan dapat terpenuhi. Selamat ber-KLB. kesungguhan pihak petugas kesehatan untuk mendorong terlaksananya hidup lebih sehat. Permasalahan yang masih ada dan dengan pertumbuhan penduduk yang masih sukar direm, membuat tan- tangan yang dihadapi para pelaksana kesehatan semakin berat. Karena itu strategi global "Kesehatan Untuk Semua Tahun 2000", adalah mening- katkan kesadaran masarakat untuk me- ningkatkan kemampuannya dalam menyehatkan diri sendiri. Tantangan dan hambatan dalam pelayanan kesehatan itu juga dirasakan pada pelaksanaan penciptaan masarakat untuk berbudaya NKKBS. Jumlah pasangan usia subur yang terus tumbuh belum dapat diimbangi dengan jumlah pasangan usia subur untuk menunda perkawinan atau yang ingin mempunyai anak lebih dari dua orang. Diperkirakan oleh BKKBN, setiap tahunnya di Indone sia terjadi pertambahan 500.000 - 750.000 PUS, akibat peledakan mereka yang lahir sekitar tahun enampuluhan. Berbagai faktor kondisi masarakat dan peledakan PUS yang sedang (Ke halaman V) Keberhasilan MUNAS diantaranya berkat restu dan dorongan dari Pre- siden dan Ibu Soeharto serta Wakil Presiden dan Ibu Umar Wirahadiku- sumah, demikian pula pengarahan- pengarahan dari Menteri-Menteri Da- lam Negeri, Pertahanan Keamanan, Kehutanan, Koperasi, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Panglima Angkatan Bersenjata dan Ketua Ma- jelis Pembimbing Nasional Harian, Sri Sultan Hamengkubowono IX. pe- ran serta aktif dari seluruh peserta MUNAS yang dipimpin oleh Guber- nur Kaltim, dll. Jumlah peserta dari seluruh Indonesia 263 orang dan 42 orang peninjau. (Bersambung) kamar) dan pintu masuk yang terbuka bagi semua tingkat birokrasi dimana kompetisinya didasarkan kepada merit. Kemungkinan lainnya ialah melibatkan ditrapkannya sistem parlemen bicameral (dua kamar) dimana Muslim dan Kristen akan diwakili 50 50 dalam senat, sedangkan wakil dalam Senat di Majlis Rendah Parlemen didasarkan pada non golongan. Bagi bidang eksekutip, maka jabatan atau pekerjaan Perdana Menteri harus tetap di tangan Muslim seperti halnya presidennya tetap Kristen. Tetapi refomrasi konstitusional disesuaikan dengan keseimbangan kekuatan antara mereka, sehingga akan membuat hubungan kerja lebih harmonis. harus Beberapa orang tak diragukan akan menentang dengan penilaian bahwa perubahan dalam negeri semacam itu tidaklah relevan di sebuah negara seperti Libanon dimana pemerintah yang ada melaksanakan kekuasaan kurang dari 10% dari wilayah negara itu. Kenyataannya, satu-satunya cara Libanon dapat berharap menanggapi tan- tangan luar yang telah merampas mereka sejak th 1975 ialah memperbaiki suatu konsensus diantara kelompok yang bersaingan. Libanon tak dapat disatukan kembali tanpa memandang kekhawatiran negara tetangganya. Tetapi hanya sebuah Libanon yang telah disatukan kembali dapat diharap memperbaiki stabilitas hubungan dengan negara-negara tetangga dan menyumbang bagi per- carian perdamaian di Timur Tengah, (New York Times/Jt) Oleh: Dr A. Muis AY (Sambungan Kemarin) Itu bukan cara kita, bukan çara Pancasila dan bertentangan dengan cita- cita pahlawan. Pembangunan memang kadang-kadang memerlukan pengorbanan, tapi hendaklah kita cari jalan keluarnya, artinya bukan semata- mata ingin mengejar tujuan saja, tanpa memperdulikan cara. Bagaimanapun juga cara kita mungkin berbeda dengan bangsa lain, tapi itulah kita, itulah modal bangsa yang ber Pancasila, dan kita yakin dengan apa yang kita miliki. Kita tidak perlu berimitasi, oleh karena hal semacam itu menyebabkan kita tidak akan pernah menjadi nomor satu. Tapi itu juga bukan berarti kita menutup diri, cuma saja kita tetap gunakan filter sebelum menelan sesuatu dari luar. Bila kita telusuri satu persatu masalah- masalah yang menyangkut makna dan hakikat perjuangan kemerdekaan para pahlawan, akhirnya kita akan menyadari bahwa hakikat kemerdekaan itu harus terus kita perjuangkan disegala bidang, apakah bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Semuanya masih merupakan tantangan-tantangan yang harus kita wujudkan sesuai dengan cita-cita para pahlawan. Bila dulu para pahlawan gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, maka kini kita masih memerlukan pahlawan- pahlawan pembangunan disegala bidang. Kita perlu pahlawan ideologi untuk mempertahankan ideologi bangsa kita Pancasila dengan landasan konstitusionil UUD'45 bersama-sama pahlawan politik yang mampu meletakkan dasar dan kerangka bagi perjuangan bangsa kita selanjutnya. Kita perlu pahlawan ekonomi untuk mewujudkan tata kehidupan ekonomi kita yang mandiri, yang mampu berurusan dengan orang lain atas prinsip kerja sama, bukan cuma menelan lemparan kepentingan pemasaran barang orang lain, yang mampu membuat ekonomi kita sebagai subjek bukan cuma objek dari negara-negara maju. Kita perlu pahlawan sosial dan budaya, yang mampu mewujudkan kesejahteraan yang adil dan merata, dengan ketahanan budaya yang tinggi. Jepang dan Amerika Serikat berharap, agar kunjungan Presiden Reagan tersebut bisa berlangsung dengan lancar, karena kedua negara memandang satu sama lain sebagai sekutu yang paling penting dikawasan itu. Mereka telah mencoba memecahkan sebanyak mungkin per- soalan bilateral mereka menjelang kunjungan tersebut. Namun berbagai kesulitan tetap ada. Perundingan antara Presiden Reagan dengan Perdana Menteri Nakasone akan banyak dipusatkan pada keluhan-keluhan Amerika atas surplus perdagangan besar yang diperolah Jepang dalam kegiatan dagangnya dengan Amerika Serikat. Tokyo telah melakukan beberapa langkah tahun ini guna mengurangi surplus perdagangan tersebut dan negara itu minta agar Amerika ber- sabar sementara langkah-langkah itu dijalankan. Namun pemerintahan Reagan secara keras ditekan oleh buruh ser- POJOK ta industri Amerika yang merasakan bahwa ketidak keseimbangan per- dagangan dengan Jepang bertanggung jawab atas bersarnya kemunduran in- dustri Amerika serta atas meningkat- nya jumlah pengangguran dinegara itu. Dirjen Sosial Politik Depdagri Drs. Tojiman Sidikprawiro, MPA, memperingatkan usaha- usaha yang mengundang kembalinya PKI sekarang menunjukkan gejala menonjol. Semangat Kepahlawanan Harus Terus Dikobarkan Mereka menghimbau Presiden Reagan agar menggerakkan Jepang untuk mengambil tindakan yang tepat pula atau menempuh langkah- langkah proteksionis terhadap impor Jepang. Tokyo juga bermaksud membetulkan ketikdak seimbangan Waspada! Pejabat Negara berdasarkan Undang-Undang dilarang cari dana untuk kepentingan sosial- politik tertentu, kata Mendagri Soepardjo Roestam. Harap dipaham atuk di saja kepentingan dilarang apalagi untuk diluar kepentingan Negara! mang Bidik Keluhan AS Atas Surplus Perdagangan Jepang A.Muis A.Y 20 Dekadensi moral di sementara generasi muda kita merupakan masalah yang patut segera kita tangani secara sistematis. Kebudayaan kita harus kita pertahankan dari peracunan budaya asing yang bertentangan dengan prinsip dan kaidah budaya nasional kita. Dan juga kita perlu pahlawan dibidang Hankam yang mampu mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia, dan selalu siaga menjaga hasil-hasil pembangunan kita. Semuanya harus kita wujudkan secara lahiriah dan batiniah, dalam suatu keterpaduan strategi, dengan irama yang tidak sumbang. Penekanan di suatu bidang, boleh saja, tapi harus disesuaikan dengan kondisi dan masalah yang dihadapi. Dan hal ini cuma bersifat taktis, bukan mendominir atau melemahkan strategi terpadu tadi. Para pahlawan pembangunan akan terlepas dari sikat khianat bila mampu bekerja dalam satu strategi artinya dalam satu kerangka seperti yang kita cita-citakan Insya Allah bisa terwujud pada Pelita V guna kita pakai untuk tinggal landas pada Pelita VI. Dengan cara berpikir seperti ini, mengertilah kita betapa arti penting Pelita IV ini sebagai usaha menyusun kerangka landasan tersebut yang pada gilirannya mampu menjamin perjalanan bangsa kita untuk tetap setia terhadap cita-cita perjuangan pahlawan, sehingga kita tidak mendapat kutukan dari mereka yang telah mendahului kita. Amin. perdagangan itu, karena kalau tidak berbuat demikian, akan timbul halangan-halangan impor Amerik ayang dapat sangat merugikan in- dustri Jepang. Jepang tidak hanya mulai merasa bertanggung jawab atas kekuatan ekonominya yang besar, tetapi juga mulai bergerak untuk memikul tang- gung jawab politik yang setaraf dengan tanggung jawab ekonomi itu. Hal ini telah disambut baik oleh pemerintahan Presiden Reagan dan telah mendorong Jepang untuk mengambil peranan yang lebih besar dalam bidang pertahanannya sendiri yang dewasa ini sebagian besar diberikan pada Amerika Serikat ber- dasarkan syarat-syarat perjanjian keamanan timbal balik tahun 1960. Nakasone menaruh perhatian besar dalam penguatan pasukan keamanan Jepang, namun ia harus melangkah secara hati-hati karena adanya unsur- unsur gerakan cinta damai yang kuat dalam masyarakat Jepang. Diduga bahwa pemerintahan Reagan semen- tara secara terbuka mendukung ikhtiar-ikhtiar Nakasone untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Jepang, secara pribadi tidak puas dengan laju kecepatan Jepang dalam memikul tanggungjawab keamanan- nya sendiri. Dalam masalah-masalah interna- sional kedua negara telah men- jelaskan bahwa mereka memiliki banyak persamaan, khususnya (Ke halaman V)