Tipe: Koran
Tanggal: 1983-11-11
Halaman: 07
Konten
Berita Yudha - Jum'at, 11 Nopember 1983 Puteri Thailand Unggul Di Parasean VI Jakarta, Nopember (BY).-- nomor Dalam penerjunan ke 4 lomba Terjun Payung ASEAN VI untuk Ketepatan mendarat perorangan (Individual Accuracy) tanggal 9 Nopember 1983, dua orang dari Indonesia atas nama Johny Nasution dan Edi Suparno serta dua orang dari Thailand atas nama Chanchai dan Paiboon, berhasil menempatkan diri pada urutan rangking I. tersebut Urutan rangking didasarkan kepada hasil pendaratan mereka yang semuanya menyentuh titik tengah lingkaran pendaratan (dead centre) dengan jarak 0.00 meter dari jarak rata- rata 4 kali penerjunan. Hasil selanjutnya masih akan ditentukan oleh penerjunan yang direncanakan berikutnya seluruhnya 6 kali. Dari nomor ketepatan mendarat putri ASEAN sampai dengan tanggal 9 Nopember 1983 masih tetap seperti hari-hari sebelumnya. Dari sembilan orang puteri peserta ASEAN, ter- catat Ratana, Somsri dan Orathai semuanya dari Thailand meraih rangking I, II, dan III dengan 2 X penerjunan. Untuk nomor ketepatan mendarat beregu putera dari 2 X penerjunan yang telah dilakukan, tercatat regu Thailand B masuk rangking I kemudian disusul Thailand A dan Malaysia B pada rangking II dan III dalam lomba ASEAN. Sedangkan dalam Indonesia Open, regu Brunai, TNI AD Ampena dan regu Jaya 165 dari DKI berhasil menempatkan diri pada rangking I, II dan III. Manipulasi Dari Hal.I dan VI pembayaran tahap V pekerjaan reboasasi yang mereka laksanakan, padahal pembayaran itu belum bisa dilakukan karena persentase tumbuhnya di bawah 80 persen atau dengan kata lain belum mencapai syarat sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kontrak kerja. Menurut Jaksa, ST sebenarnya mengetahui bahwa pembayaran kedua tahapan tersebut belum bisa dicairkan karena persentase tumbuh tanaman yang mereka laksanakan baru mencapai 23,42 persen. Terdakwa sekitar 30 Maret 1982 menemui ir. MNA, Kadis Kehutanan Kalsel waktu itu dan Pimpro program bantuan reboasasi Kalsel, yang kebetulan mengikuti pen- didikan Sespa di Jakarta dengan membawa berita acara pemeriksaan (BAP) Badan Pengawas Pekerjaan (BPP), kwintansi dan sehelai cek yang bernilai Rp. 17 juta lebih dengan maksud minta tanda tangan Pimpro. Tanda tangan atau persetujuan Pimpro tersebut diperlukan untuk surat sesuai melengkapi surat- dengan prosedur administrasi. Jaksa penuntut umum selanjutnya menyebutkan, uang yang akhirnya dicairkan terdakwa tersebut kemudian untuk dipergunakan membayar hutang- hutang perusahaan dan ditransfer ke Bank Dagang Negara Cabang Jl.Haryono MT, Jakarta Selatan, yang diperhitungkan sebagai pelunasan kredit PT BM. Dengan penarikan tahapan ter- sebut berarti seluruh tahapan untuk pekerjaan yang dilaksanakan PT BM telah dibayar Rp. 177 juta lebih. Untuk itu terdakwa melanggar pasal 1 ayat 1 sub a Jo pasal 28 UU No.- 3/1971 Jo pasal 35 KUHP. Dalam tuduhan subsidair, ter- dakwa ST melakukan permufakatan dengan ir. H.MNA selaku Pimpro dan Kadis Kehutanan Kalsel waktu itu, dengan ketua BPP, ir. WO, pelaksana harian proyek, dengan ir. EG, sekretaris proyek, dengan ir. RUS, bendaharawan proyek, dengan M YUS dan RS karyawan PT BM, untuk melakukan tindak pida na sebagaimana yg disebut dalam UU No.3/1971 ayat 1 sub A. ST bersama beberapa pejabat Dinas Kehutanan Kalsel tersebut secara melawan hukum mencairkan tahapan V dan VI yang merupakan tahapan terakhir pekerjaan penanaman, seharusnya yang memenuhi persyaratan pekerjaan fisik 100 persen dan persentase tumbuh tanaman minimal 80 persen. Kesepakatan mereka tersebut terlihat dalam surat-surat yang ditánda tangani untuk pencairan tahapan dimaksud antara lain BAP BPP, kwintasni dan cek, yang perbuatan tersebut dikategorikan- melanggar pasal 1 ayat 2 UU No.- 3/1971. Selesai pembacaan surat dakwaan yang dimengerti oleh terdakwa dilanjutkan dengan pemeriksaan para saksi masing-masing ir. MNA, bekas Kadis kehutanan Kalsel, dan ir. WO, ketua BPP. Terdakwa dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Achmad Djunaini SH, dengan Liliek Haryati SH dan Nurseha masing- masing sebagai anggota, dan Panitera M. Hatta Zainuddin, didampingi dua penasehat hukum masing-masing Idham Djarkasi SH, dan Abdurrahman Siddik. PSS/ KONGRES LUAR BIASA & KONGRES PSSI KE XXVI DENGAN TEKAD YANG BULAT KITA WUJUDKAN ERA BARU PSSI YANG BERCIRIKAN UPAYA MURNI, KOLEKTIF DAN DENASA SERTA TERARAH KEPADA KEJAYAAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA" JAKARTA, 10-11 NOVEMBER 1983 Sidang yang berlangsung lima jam lebih sejak pukul 09.00 pagi tersebut kurang mendapat perhatian masyarakat, kecuali dihadiri oleh beberapa orang pengunjung ter- masuk di antaranya sejumlah saksi para karyawan dinas kehutanan Kalsel, dan beberapa wartawan. SUASANA pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) dan Kongres PSSI Ke-28 yang berlangsung di Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Kamis pagi kemarin. Gambar atas tampak pimpinan sidang Ketua Pelaksanaan Harian (KPH) Suparyo Poncowinoto yang dalam SPPIV disetujui menjadi Pj. Ketua Umum PSSI didampingi Menpora dr. H. Abdul Gafur dan Ketua Bidang Daerah KONI Pusat A. Rivai, sebelah kiri Sekum PSSI Sutyono J. Alis. Gambar bawah peserta KLB diantaranya dibarisan depan tampak ketua umum Persib Solichin GP dan Kamaruddin Panggabean. (Foto: Yudha/R. 38) Syarnubi Ramai Jakarta, Nopember [BY] Suasana pembukaan Kongres Luar Biasa PSSI hari Kamis pagi kemarin di aula Wisma Haji, Pondok Gede, berjalan cukup hikmat, meskipun diwarnai sedikit ketegangan diantara pesertanya. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta, karena hari itu bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember, rangkaian acara KLB I-KLB II dan Kongres ke28 dimulai. Umumnya peserta kongres enggan berkomentar mengenai pernyataan Sigit, yang berniat mengundurkan diri dari jabatannya tersebut. Seorang peserta kongres yang tak mau disebut namanya mengatakan itu adalah hak Sigit untuk menyatakan pendapatnya. Apalagi ia nomendasari pernyataannya tersebut dengan situasi kepengurusan PSSI yang semakin ruwet, dan melihat adanya ketentuan- ketentuan yang justru dilanggar oleh pengurus sendiri. Pengunduran Sigit Dan Pernyataan Dibicarakan Peserta Sebelum maupun setelah acara pembukaan, surat pernyataan dari Project Officer PSSI Junior, PSSI Garuda dan PSSI Pra Olimpik yang juga duduk sebagai Ketua Harian Galatama, Sigit Harjojudanto maupun surat pernyataan Ketua Umum PSSI Syarnubi Said, yang dimuat oleh beberapa surat kabar ibukota, menjadi pembicaran ramai dari para peserta kongres. Mengenai pernyataan Ketua Umum PSSI Syarnubi Said yang diberikan pada wartawan larut malam hari Rabu lalu, dan dimuat oleh beberapa surat kabar pada KLB hari Kamis kemarin, ada peserta kongres yang bisa menerima pernyataan tersebut tetapi ada pula yang menyalahkannya. Jakarta, Nopember (Antara). Regu Indonesia gagal untuk mendapat- kan medali dalam babak final lari 4 x 100 meter estafet putera pada kejuaraan atle- tik Asia V di Kuwait, Rabu. Dalam final regu Indonesia hanya mam- pu menempatkan diri sebagai pemenang keempat di bawah regu Cina, Thailand dan Korea Selatan, yang masing2 meng- gondol medali medali, emas, perak dan perunggu. Namun waktu yang dicatat tim Indone- sia, 40,89 detik merupakan perbaikan dari prestasi yang diperolehnya dalam perlom- baan seri pertama, ketika mereka mence- Dalam pernyataannya tersebut Syarnubi mengatakan tidak bisa menerima hasil SPP IV karena isinya bertentangan dengan hasil SPP III dan konsensus yang telah disepakati antara Ketua Umum dengan pengurus harian lainnya. Ketidak setujuannya ini diwujutkan dengan tidak hadir pada malam resepsi pembukaan KLB hari Rabu malam lalu, dan mengundang wartawan datang kerumahnya untuk mendengar pernyataannya. Sucipto Suntoro bekas pemain nasional yang kini duduk sebagai Ketua Korps Pelatih Sepakbola, secara tegas mengatakan kepada BY bahwa baik Ketua Umum maupun KPH dan Pengurus Harian lainnya sama andilnya dalam membuat kesalahan yang menjadikan kepengurusan PSSI semakin ruwet. Tanpa menanggapi pernyataan Syarnubi Said, ditegaskan olehnya sekarang ini hendaknya seluruh pimpinan PSSI sadar bahwa sikap mereka dengan memperuncing pertentangan pendapat ini justru akan semakin merusak persepakbolaan nasional. "Yang penting sekarang ini bagaimana menyatukan kembali PSSI, tak perduli siapa yang akan jadi Ketua Umum, Pola Pembinaan Sepakbola Nasional harus dijadikan landasan untuk membuka dan tak waktu 41,41 detik untuk keluar seba- gai pemenang kedua di belakang Korea Selatan. Cina, yang mencatat waktu tercepat ke- tika dalam perlombaan serie kedua dengan waktu 40,89, dalam final muncul sebagai juara dengan hasil terbaik 40,16 detik, di- susul regu Thailand 40,25 dan Korea Se- latan dalam 40,60 detik. Cina melengkapi supremasinya pada ke- juaraan atletik Asia kelima yang berakhir Rabu malam itu dengan menggondol 16 medali emas dari 38 nomor perlombaan. Medali emas terakhir diraihnya ketika pe- lari jarak menengah Zhang Guowei meme- Negara Dari Hal.I kerja para gubernur seluruh Indonesia di Jakarta tanggal 11-15 Oktober yang lalu. Indonesia Urutan Ke-4 Lari 4 X 100 Mtr Penjelasan itu mencakup pemerintahanan umum, delapan sukses, penanggungjawab pembangunan di daerah, pengawasan, tenaga kerja, peningkatan ekspor non migas, transmigrasi, masalah kepegawaian, koordinasi pembangunan dan keamanan. EXH TRANSMIGRASI RAWAN Banyak kerawanan yang timbul dalam penyiapan persiapan lahan pemukiman trasmigrasi (PLPT), kata Gubernur. Target pemindahan transmigrasi tahun anggaran 1982/1983 sebesar 500.000 kepala keluarga di seluruh Indonesia dapat tercapai, namun perlu rehabilitasi terhadap 67 lokasi dengan perubahan daftar isian proyek (DIP) yang akan dimanfaatkan untuk survai dan penyelesaian lahan usaha II. Transmigrasi swakarya akan terus ditingkatkan, mengingat biaya pelaksanaannya jauh lebih rendah dari transmigrasi bentuk lain, serta akan dikembangkan sistem KPLK (Kelompok Petani Lahan Kering). Mereka itu dimaksudkan sebagai transmigrasi sisipan, sebagai penun- jang pengembangan desa-desa tertentu, ujar Gubernur Soedjiman. Untuk menangani masalah transmigrasi ini, peranan (Badan Koordinasi Transmigrasi) dianggap masih sangat penting, karena ini segera akan disempurnakan dengan peranan gubernur akan lebih dominan. Bakortrans Selain itu, mulai tahun anggaran 1983/1984, penanganan pro- yek resetlement desa (pemukiman kembali atau penyatuan penduduk desa-desa yang terpencar-pencar ke satu desa baru), yang semula dilaksanakan oleh Direktorat Pembangunan Desa, beralih ke Departemen Transmigrasi, katanya. PENGAWASAN Gubernur Soedjiman menghimbau, agar pengawasan langsung oleh atasan lebih ditingkatkan. Disamping juga secara aktif pengawasan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara operasional terhadap proyek-proyek yang lemah pengawasannya antara lain, proyek transmigrasi, bimas, berbagai pro- yek Inpres, koperasi unit desa, serta berbagai bantuan sarana, demikian Gubernur Kalimantan Barat. menjalani era baru PSSI yang telah; dicanangkan oleh Menpora dalam sambutannya tadi," ujar Sucipto. Diakui oleh Sucipto bahwa pertentangan dan "perang pernyataan" diantara pengurus PSSI sebenarnya secara tidak kita sadari mencerminkan kemunduran dari organisasi PSSI. Berbeda dengan Sucipto masih dalam istirahat setelah acara pembukaan, sesepuh PSSI yang juga bekas penjaga gawang kenamaan di tahun 40-an dan pernah menjabat sebagai Menteri Olahraga, Maladi, menilai bahwa kemelut dalam tubuh kepengurusan PSSI selama tiga kepengurusan terakhir ini merupakan suatu kemajuan. Kemajuan bila dilihat dari satu organisasi, PSSI ternyata tidak pernah diam, apa yang tidak pernah diam dapat diartikan satu perkembangan. Perkembangan dalam persepakbolaan menunjukkan satu dinamika dari kemajuan, itulah PSSI sekarang ini, ujar Maladi. Satu kesalahan yang mendasar dari kepengurusan sekarang ini menurut Maladi adalah tidak diperhatikannya pembinaan sepakbola secara berjenjang sejak usia dini. Para pengurus tidak pernah satu pandangan dalam masalah pembinaan sepakbola. "Yang satu cuma memikirkan team nasional saja, seolah-olah team nasional yang tangguh bisa begitu saja turun dari langit, sementara yang lain juga sibuk dengan caranya sendiri yang juga belum tentu benar". Mengenai KLB ini Maladi melihatnya memang sudah mendesak untuk diadakan, melihat situasai yang semain ruwet. (R26) nangkan medali emas keduanya dalam no- mor 10.000 meter. Sebelumnya Zhang ju- ga meraih medali emas lari 5.000 meter. Medali2 emas lainnya bagi Cina pada hari terakhir termasuk nomor 4 x 100 me- ter estafet putera, loncat tinggi puteri, dan 1.500 meter puteri. Puteri2 Thailand berjaya Puteri Thailand memperlihatkan kebo- lehannya dengan berjaya pada nomor2 estafet dengan menggondol dua medali emas pada hari terakhir untuk menempat- kan negeri gajah putih itu ke tempat keti- ga dalam urutan pengumpulan medali2 kejuaraan. Kedua nomor estafet puteri yang dime- nangkan regu Thailand diperoleh dari no- mor 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter, masing2 dengan catatan waktu 46,13 de- tik dan 3:07,98. Dengan keberhasilan ini kontingen Thailand berhasil mengumpulkan empat medali mas di samping tiga medali perak. Tempat pertama diduduki regu Cina den- gan 16 medali emas, enam perak dan dua perunggu, sementara Jepang di tempat ke- dua dengan empat medali emas, tujuh pe- rak dan tiga perunggu. Jepang dan Thailand dengan demikian sama2 memperoleh empat medali emas te- tapi Jepang, yang tidak mengirimkan atlit2 utamanya ke Kuwait, lebih mampu men- gumpulkan medali2 perak dan perunggu sehingga menempati kedudukan kedua. Sebelum kejuaraan ini dimulai Sabtu la- lu, diduga akan terjadi konfrontasi besar di antara dua negara superpower olahraga Asia, Jepang dan Cina. OLAH RAGA Menpora Buka KLB/Kongres PSSI Selesaikan Secara Konstitusi - onal Kemelut Dan Sengketa Jakarta, Nopember (BY). Kemelut dan setiap sengketa diantara pengurus PSSI sekarang ini harus segera diselesaikan secara konstitusional dan tun- tas, serta diusahakan agar dalam Kongres Luar Biasa maupun Kongres PSSI bisa ter- cipta era baru dari kegiatan organisasi olahraga tertua di Indonesia ini, demikian ditegaskan oleh Menpora dr. Abdul Gafur mengawali sambutannya pada acara pem- bukaan Kongres Luar Biasa PSSI hari Kamis pagi kemarin di aula Wisma Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. sional dan juga dana yang memadai. Faktor faktor tersebut menurut Men- pora baru bisa menunjang era baru PSSI bila dalam KLB maupun Kongres ke XXVIII yang akan berlangsung hari ini, memperhatikan aspek organisasi, pembi- naan sepakbola dan aspek manusia (pem- bina olahraga sepakbola). Tetapi ketika nomor 2 perlombaan mu- lai dipertandingkan, atlit2 utama mereka ternyata tidak muncul, nampaknya sedang memusatkan latihan2 beratnya di Eropa sebagai persiapan menghadapi Olimpiade Los Angeles tahun depan. Sementara itu regu Irak sedikit mengo- bati rasa kesal negara2 Arab dengan sua- tu hasil memuaskan dengan memenangkan lari 4 x 400 meter estafet putera untuk menggondol medali emas pertama bagi ne- gara. itu selama kejuaraan sesaat sebelum upacarra penutupan pesta olahraga tsb. Hasil2 lengkap babak final hari terak- hir sbb: 4 x 400 meter estafet putera: 1. Irak 3:07,98; 2. India 3:11,02; 3. Pilipi- na 3:11,09; 4. Yaman Selatan 3:21,06. 4 x 400 meter estafet pi: 1. Thailand 3:48,62; 2. Taiwan 3:58,52; 3. Kongres Luar Biasa (KLB) ini menurut Menpora merupakan akibat dari kemelut yang timbul dalam tubuh PSSI. Keluar biasaan itu sendiri telah ikut ber- bicara bahwa ada faktor-faktor yang dirasakan yang jika dibiarkan berlarut- larut akan membahayakan kehidupan dan kelangsungan hidup dari PSSI serta mengancam perkembangan pakbolaan di Indonesia. perse- Masyarakat saat ini tengah menyaksikan suatu sejarah perkembangan PSSI yang ternyata berulang kembali. "Pengurus baru... kemelut ... KLB... kem- bali lagi pengurus baru... kemelut... ibarat lingkaran setan yang tak ada ujung pangkalnya", kata Menpora dengan nada cukup keras. Untuk itu Menpora mengajak seluruh peserta KLB agar berusaha untuk tidak mengulang kembali sejarah sengketa kepengurusan ini dimasa mendatang. "Kita harus musnahkan lingkaran setan ini dengan tekad bulat, tuntas hari ini dan esok era baru, sekali PSSI tetap PSSI" ujar Menpora yang mendapat sambutan tepuk tangan riuh dari para peserta KLB. Era baru PSSI yang kita inginkan itu menuntut berbagai faktor, antara lain kepemimpinan yang kuat, tegas dan berwibawa. Kepengurusan yang kompak dalam satu team work, semangat juang dan pengab- dian dari setiap orang di pusat maupun daerah yang diberi kepercayaan untuk memimpin pembinaan persepakbolaan. Kerapian organisasi dari tingkat pusat sam- pai daerah, pengembangan sepakbola pro- fesional yang makin terarah dan mantap, penerapan Pola Pembinaan Sepakbola Na- TRI dises ikan dengan waktu giling sehi tidak terjadi waktu yang ber dan yang menyebabkan luar produksi kemampuan kapasitas giling. KREDIT BRI. d. Ir. Wardoyo menjelaskan, sehubungan dengan kebijaksanaan 1 Juni lalu mengenai perkreditan, maka sekarang ini pemberian kredit BRI akan disalurkan langsung kepada petani dengan bunga tetap 12% setahun. KUD yang semula menyalurkan kredit ini dengan imbalan ad- 3% tidak ministrasi lagi tetap menyalurkan, mengadakan kegiatan koordinasi, angkutan dan sebagainya. Bagi petani yang mampu Jordan 4:17,41, 4 x 100 meter estafet Pi: namun 1. Thailand 46,13; 2. Taiwan 46,42; 3. Je- pang 46,47; 4. Korsel 47,43; 5. Bangladesh 50,81. Loncat tinggi Pi: 1. Zheng Dazhen (Cina) 1,84 meter; 2. Ge Ping (Cina) 1,84; 3. Kim He Sun (Korsel) 1,81; 4. Liu Yen Chin (Taiwan) 1,78. 4 x 100 meter estafet Pa: 1. Cina 40,16; 2. Thailand 40,25; 3. Kor- sel 40,60; 4. Indonesia 40,89. 1.500 meter Pi: 1. Geng Xiu Juan (Cina) 4:30,72; 2. Gao Suju (Cina) 4:31,10; 3. Kim Lyong Sun (Korut) 4:31,13. Dasa lomba Pa: 1. Lee Fu An (Taiwan) 7641, 2. Gu Jin Choe (Taiwan) 7438, 3. Kouj Takeshi (Je- pang) 7277 10.000 meter Pa: 1. Zhang Guowei (Cina) 29:45,41; 2. Park Kyong Dock (Korsel) 30:04,89; 3. Vojdan Mohammad (Iran) 30:20,88 Galatama Masuk PSSI: KLB oleh Menpora diharapkan berani mengambil langkah-langkah yang mampu memberikan suntikan dan revitalisasi organisasi PSSI, agar meskipun tua usianya tetap tinggi vitalitasnya. Satu hal yang menurut Menpora adalah prinsip adalah masuknya Liga Sepakbola Utama sebagai anggota PSSI, ini adalah tuntutan jaman. Perserikatan yang selama ini mengem- bangkan sepakbola amatir, akan sama ren- dah dan sama tinggi, saling berdampingan satu sama lain dengan Galatama dalam tubuh PSSI. Keduanya memang berbeda dalam pembi- naan sepakbola, namun tujuannya tetap satu yakni menjadikan sepakbola nasional kita sebagai satu kekuatan tidak saja di tingkat Asean tetapi juga tingkat Asia. Untuk itu Menpora minta agar masalah keanggotaan ini dibahas secara sungguh- sungguh. Struktur organisasi yang dihasilkan dari KLB ini harus rapi, struktur Dewan Pem- bina dan Pengurus Besar harus serasi dan jelas tugas wewenangnya. Dan semua ini harus tercermin dari peman- tapan organisasi PSSI di tingkat daerah. Menyinggung mengenai pola pembi- naan yang akurat, terarah dan dapat dilaksanakan, menurut Menpora ini tidak lepas dari faktor manusianya yang duduk sebagai pembina maupun penggerak. Faktor manusia adalah faktor penentu, mereka harus benar-benar siap dan sadar untuk menjalankan tugas. Dari pengalam selama tiga kepengurusan PSSI dalam dasa warsa terakhir ini yang menonjol permasalahannya adalah dari aspek manusia yakni pembina-pembina sepakbola yang memperoleh kepercayaan Kongres memimpin PSSI. Untuk memimpin PSSI diperlukan nilai-nilai kepemimpinan yang tangguh, Sementara luas tanaman harus pula diperhitungkan, supaya sesuai. dengan kapasitas giling yang rill. Sementara luas tanaman harus pula diperhitungkan, supaya sesuai dengan kapasitas giling yang riil. Ditanya berapa idealnya luas tanaman tebu di Jawa sesuai dengan kemampuan giling yang ada, Menteri menyebutkan sekitar 250.000 hakter. (R-13).-- Diminta pula pada Kongres agar setelah penerimaan pengembalian mandat, Kongres segera menginstruksikan kepada pengurus harian untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada pengurus harian untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada Panitia .Ad Hoc yang dibentuk oleh Kongres. Mengenai pertanggung jawaban pengurus untuk masa bhaktinya yang hampir dua tahun ini, dikatakan oleh Suparyo pengurus belum dapat menyampaikannya pada KLB maupun Kongres XXVIII. Dan mengharapkan Panitia Ad Hoc yang bertindak atas nama Kongres bisa menerima pertanggung jawaban pengurus harian PSSI paling lambat satu bulan setelah Kongres XXVIII selesai. Dari Hal.I Alasan Suparyo bila laporan pertang- gung jawaban tersebut disampaikan saat ini, dapat diinterprestasikan sebagai sikap yang apriori menutup segala alternatif tanggapan terhadap pengembalian mandat melaksanakan program TRI tanpa T fasilitas kredit bahkan, dianjurkan heMeskipunerpengurusniminta Kongres untuk tidak usah meminta kredit..in sy menerima pengembalian mandat, jika Ao tersebut. Muda Menteri Urusan Peningkatan Produksi Pangan menekankan pula perlunya petani terlibat langsung dalam produksi tebu, tidak usah diberikan kepada tenaga bayaran dalam tenaga- melaksanakan program itu. Pola tanam juga harus dipersiapkan jauh sebelumnya. pengembalian mandat tersebut disertai dengan penyerahan laporan pertanggung jawaban, ini adalah sikap yang tidak menghargai martabat Kongres sebagai badan tertinggi PSSI. KLB yang dibuka kemarin oleh Men- pora dr. Abdul Gafur dihadiri oleh 243 jauh-perserikatan dari 303 perserikatan yang menjadi anggota PSSI dan juga 27 Kom- da PSSI. Halaman VII Jakarta, Nopember (BY). Sidang KLB I PSSI yang ren- cananya akan membahas masalah perubahan Anggaran Dasar PSSI, sampai sore hari kemarin ternyata baru mampu menyelesaikan pemben- tukan Panitia Perumus. Panitia Perumus ini selanjutnya baru akan membahas mengenai perubahan Anggaran Dasar. Ketua Bidang Pembinaan Dasar PSSI Nugraha Besus yang juga duduk sebagai anggota Panitia Pengarah dalam KLB, ditunjuk sebagai Ketua Panitia Perumus. Setiap Komda diwakili oleh seorang anggotanya yang duduk dalam Panitia Perumus ini, yang sampai berita ini turun semalam baru memulai pembicaraannya. Sidang KLB I kemarin berjalan cukup santai diawali dengan acara Pemandangan Umum dari para peserta. Ketua Persib Bandung Solichin GP menyoroti masalah perobahan Ang- garan Dasar yang digunakan sekarang ini menurut Solichin sudah cukup teruji keampuhannya, mengapa harus kepribadian kokoh, berwibawa, tegas namun luwes, arif dan bijaksana. 215 Pengembalian Mandat Kepengurusan PSSI Ketua Pelaksana Harian (KPH) PSSI Suparyo Poncowinoto yang sejak SPP IV PSSI hari Rabu lalu diterima sidang men jadi Pejabat Ketua Umum PSSI menggan- tikan Ketua Umum Syarnubi Said, dalam sambutannya kemarin banyak menekankan mengenai pengembalian man- dat kepengurusan PSSI periode '81/85 kepada Kongres, dalam KLB II hari ini. Langkah ini menurut Suparyo merupakan akibat dari tekad yang kuat untuk men- dahulukan kepentingan sepakbola diatas kepentingan lainnya. Suparyo mengharapkan KLB II dapat menerima rasa penyesalan Pengurus Harian PSSI yang telah memilih untuk tidak menyelesaikan masa bhaktinya sam- pai batas akhir penugasannya. Pengembalian mandat ini sangat men- dasar, telah dipertimbangkan dengan matang dan dianggap merupakan langkah terbaik saat ini demi pembangunan sepakbola Indonesia dimasa mendatang. Ditegaskannya pengembalian mandat ini tidak ada tekanan dari pihak manapun, diputuskan atas kesadaran bahwa situasi yang dihadapi tidak sehat dan PSSI perlu disehatkan. . Diingatkan pula bahwa sejauh ini tidak ada perserikatan yang minta agar pengurus harian mengembalikan mandatnya pada Kongres. Solichin GP: Perubahan AD-PSSI Tidak Perlu dirubah lagi. Hari pertama kemarin yang juga merupakan, KLB 1 membahas mengenai perobahan Anggaran Dasar PSSI, hari ini KLB II akan membicarakan mengenai Pengembalian Mandat Kepengurusan PSSI pada Kongres dan pemilihan Pengurus Baru. Seluruh sidang yang tertutup bagi war- tawan ini akan dipimpin oleh Pejabat Ketua Umum Suparyo Poncowinoto. (R-26). Anggaran Dasar PSSI ini sudah menunjukkan bagaimana organisasi PSSI sebagai salah satu badan per- juangan mencapai kemerdekaan telah berhasil mewujutkan cita-cita kemerdekaan itu. Suara yang senada juga ditampilkan oleh wakil dari Jawa Tengah, Sumut dan beberapa daerah lainnya. Jawa Tengah secara khusus juga meminta perhatian Kongres terhadap masalah transfer pemain dari per- serikatan ke Galatama. Masalah ini sebaiknya dituangkan dalam peraturan yang tegas sehingga tidak merugikan perserikatan yang selama ini selalu merasa diserobot setiap mempunyai pemain yang ber- prestasi baik. Pagi ini Panitia Perumus akan menyampaikan hasil rumusannya kepada Kongres, dan menunggu keputusan apakah diterima atau ditolak oleh Kongres. Siang hari ini acara segera dilanjutkan dengan KLB Il dengan cara utama Pengembalian Mandat Kepengurusan PSSI periode '81/85 kepada Kongres. (R 26) Bintang track Philipina Lydia De Vega pemegang dua medali emas dalam kejuaraan Atletik Asia V di Kuwait tampak sedang menuju garis finish lari 200 mtr puteri dan keluar sebagai pemenang. Tampak disebelahnya pelari India P.T. Usha membayangi ditempat kedua disusul pelari Korsel Mo Myong ditempat ketiga. (Foto: AP) LEE TU Ho
