Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-26
Halaman: 12

Konten


Djoko Susanto, Jasidi Iskandar, Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Nurmimy Tjunty Velley's, Taty Permadi, Diding Kussawardjo, H.Azwir Tanjung, Gusnadi S,Cosmas Sumono, Tri Atmadi, H. Tri Mulya, Oce SudiotoSH, Munadjat Cader, Sumardi, BERITA YUDHA-SELASA, 24 MEI 1994 ANGGOTA REDAKSI Sebagian dari 3 ibu pengungsi Rwanda di Kamp Benako Tanzania sedang mengambil air dari sungai. (Foto: Reuter). Pembantaian di Rwanda Menusuk Nurani Kita tentang perdamaian di Tanza- nia. serigala sekadar mengikuti na- luri dan rasa, sementara manu- sia yang dijuluki ens rationale (makhluk berakal-budi) serta berkesadaran nurani, ternyata bertindak begitu "kelam" dan kejam terhadap sesamanya. suku mayoritas Hutu yang ber- kulit lebih gelap dan kelompok Tutsi sejak tahun 1959. Di ne- gara bekas jajahan Belgia ini, masyarakat keturunan Tutsi sebagian di antaranya berpera- wakan seperti Eropa - meru- pakan minoritas, yakni antara 30 dan 50 persen. kebuasan dan dendam etnis. Tu- buh-tubuh manusia tak bernya- wa setiap hari bergelimpangan dan berhimpitan mengalir di Sungai Kagera, di daerah perba- tasan Tanzania. Tragedi pembunuhan massal dalam konteks "pembersihan etnis" di Bosnia-Herzegovina yang menyayat hati hampir selu- ruh umat manusia di dunia, be- lum berakhir juga. Bau darah yang membanjir di seantero ta- nah bekas Yugoslavia itu pasti masih keras terasa. Manusia ternyata begitu potensial dan bisa nyata sungguh, untuk men- jadi monster yang paling kejam dan menakutkan bagi sesama- nya. Lalu kita mungkin bertanya refleksif: Benarkah manusia dapat berubah- atas dalih apapun yang egoistik - begitu destruktif menjadi pembant sesamanya? Betapa sering kita membenarkan apa yang pernah dikatakan Thomas Hobbes dulu: "Homo homini lupus! "Ungkap- an dalam bahasa Latin ini ber- arti, manusia bisa menjadi "seri- gala" bagi manusia yang lain. Seperti pernah di Afrika Sela- tan, lalu Bosnia, maka kini Rwanda-sekeping negeri mis- kin di Afrika - boleh diangkat sebagai contoh nyata yang membenarkannya. Bahkan, da- lam bahasa yang mungkin lebih "vulgar", di sana manusia nampak lebih galak dan kejam ketimbang seekor serigala yang kelaparan! Mengapa? Karena UGANDA Kigall RWANDA BURUNDI TANZANIA AFRICA Cuma Tulang-belulang... Seorang kolumnis asing de- ngan citarasa human yang ekspresif menulis, "... Orang ini (orang Rwanda, Pen.) begitu kuyu, rapuh teramat sangat, tanpa sepercik daya pun. Ia cuma tulang-belulang yang dila- pisi kulit. Dagingnya seperti tiada... Ia sedang ada dalam mo- men-momen yang paling gelap dalam hidupnya. Dan ia jalani itu sendirian. Hatinya menanti uluran tangan sesama, tapi sia- pakah yang akan datang?" SELASA, 24 MEI 1994 Begitulah manusia, yang ter- kadang lebih sadis daripada burung bangkai yang mengintip mayat-mayat orang Rwanda di antara belukar. Alasan politis, kebencian rasial, prasangka kultural, dan dalih "religius" bisa dimanipulir sedemikian ru- pa, sehingga tindak penyembe- lihan manusia oleh manusia menjadi legitim. "Nilai hidup dan kehidupan manusia begitu mudah nihil, oleh berbagai alas- 22.50 Berita Terakhir Stasiun 23.00 Film Cerita TRI PUSAT JAKARTA 14.30 Film Anak 15.00 Film Ilmu Pengetahuan 15.30 Musik Jazz/Latin 16.30 Dunia Mahasiswa 17.00 Berita Sore 17.30 Pelajaran Bahasa Inggris 18.00 Negeri Tercinta Nusantara 18.15 Langka Tapi Nyata 18.30 Universitas Terbuka 19.00 Berita Malam 19.30 Siaran Pedesaan 20.00 Drama Modem 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Aneka Pop Berita Yudha 12.00 Bimbingan Rohani 12.30 Siaran Ulang Pendidikan SLTP 13.00 Siaran Ulang Pendidikan an yang sebenarnya superfisial, dangkal dan murahan," tulis se- orang kolumnis lain lagi. Selama beberapa pekan be- lakangan ini, sangat banyak ma- nusia terbantai di Rwanda, se- buah negeri di jantung Afrika yang memang jarang disebut- sebut, apalagi "dilirik" oleh negara-negara kapitalis yang selalu berorientasi pasar. Manu- sia ternyata cukup mudah dire- duksikan menjadi sekadar "ob- jek pasar", yang hanya laris bila menawarkan aneka sumber daya yang kaya dan daya beli yang menjulang. Mereka sesungguhnya tidak beda dengan Anda dan saya. Yang membuat beda, adalah bahwa kehidupan mereka terbe- lenggu dalam kemelaratan yang "luar biasa" (luar biasa diberi tanda petik, karena selain meng- indikasikan kemiskinan mereka dalam tingkat paling parah, juga sebagai pembeda dari taraf kemiskinan saya yang tidak luar biasa!). SELASA, 24 MEI 1994 05.30 Kuliah Subuh 06.00 Selamat Pagi Indonesia 06.30 Bisnis Hari Ini 07.00 Berita Pagi 07.30 Taman Balita 'Dolanan Anak' 08.00 Pendidikan SMTP 08.30 Pendidikan SMTA 09.00 Wanita Indonesia 09.30 Perlu Ada Sandiwara Lagi-lagi, penulis asing yang inspiratif itu melukiskan bahwa orang-orang Rwanda meng- alami degradasi kehidupan pada tataran yang paling mengerikan dan "tak terbayangkan". "Apa- kah yang membedakan kita de- ngan mereka? Kulitnya? Tidak. Sebagaimana kita, itulah ke- unikan dan kekayaan mereka. Lalu apa yang membuat kita berbeda? lalah bahwa kita me- nikmati kekayaan dan kesejah- teraan kapitalis yang materialis- tis dan egoistik. Tapi pada hakikatnya kita semua sama..." Pada bulan ini saja, telah tewas lebih dari 500.000 orang di Rwanda sebagai korban-korban tak berdosa dari perang sipil (perang saudara) yang ganas. 99 Kebencian dan permusuhan etnis memang menjalar begitu cepat dan berakar, lebih cepat ketimbang darah kita yang sama merah, yang mengalir dalam pembuluh-pembuluh vena dan arteri di balik kulit kita yang hitam, putih, kuning, coklat dan sawo matang. "Interahamwe" sebagai Pembersihan Etnis Sebenarnya pertikaian di Rwanda bukan hal yang sama- sekali baru. Sudah lama ber- nyala api permusuhan antara SLTA 16.00 Ktrampilan 16.30 Tinjauan Olahraga 17.00 Kuis Khas 17.30 Serial Sepekan 18.00 Lazuardi Imani 18.30 Serbaneka 19.00 Berita Malam 19.30 SS Pariban Dari Bandung 20.00 Kuis Benyamin Show 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Film 23.45 FS: Sepekan Tesi Tube Mo- ther 00.15 Berita Terakhir SELASA, 24 MEI 1994 05.00 Hikmah Fajar 06.00 Nuansa Pagi Yang memicu perang seka- rang ini adalah ketika 6 April lalu para pemberontak menem- bakkan roket dan menghan- curkan sebuah pesawat di ban- dara Kigali, ibukota Rwanda. Insiden ini menewaskan Presi- den Rwanda Juvenal Habyari- mana dan Presiden negara tetangganya Burundi, Cyprien Ntaryamira. Keduanya adalah orang dari suku Hutu. Yang ironis, Habyarimana saat itu ba- ru kembali dari suatu konperensi per Rp 900 ribu. Ongkos tukang Rp. 200 ribu." tutur Dirno sambil melihat Wastono, Wastono meng- 'angguk mengiyakan. Lelaki seperempat abad yang 1,1 juta. "Bahan baku kayu kam- Jawa Tulen ini, pantas disebut manusia perahu. Meski tidak memiliki hubungan darah dengan Vietnam. Tapi sem- orang-orang boyan hidupnya jelas menunjuk- kan keras kehidupan perahu. "Pantang menyerah melawan badai kehidupan. Hidup di atas air, walau ada hujan atau badai," ungkapnya. Namun siapa nyana kalau perahu itu juga yang akhirnya menjadi tempat tinggal Sudimo. "Kontrak rumah mahal, lebih baik ditabung untuk kiriman ke kampung." Sudirno memiliki tanggungan 3 orang di kampung yakni istri dan dua orang anak. Dimo demikian diakrabi, me- mulai usaha Perahu Eretan, perahu yang menyebrangkan penumpang dari sisi sungai yang satu ke sisi sungai lain, sekitar tahun 1984. Lokasi yang dipilih- nya pun strategis, dekat pasar Cengkareng. Dengan bekal uang hasil panen dari kampungnya, Brebes, dia membuat perahu dibantu kakak iparnya, Wastono. Wastono memang pandai membuat perahu ia pernah mendapat borongan membuat perahu sampai ke daerah Kuningan dan Cirebon, Jawa Barat. Perahu yang semuanya ber- bahan papan kamper itu rampung dikerjakan seminggu. Panjang 5,5 meter, lebar 2 meter, tinggi 70 centi meter, dan tinggi atap 2,3 meter. Terhitung kocek yang dikeluarkan Dimo mencapai Rp 08.00 Classic Speed Racer 08.30 The Super Mario Brothers 09.00 WHZ Kids 10.00 Teledrama 11.00 Dinosaurus 11.30 Sekedar Guyonan 12.00 Buletin Siang 12.30 Ein Lose or Draw 13.00 Film 15.00 FS: The Six Million Dolar Man Sejak itu mulailah aksi-aksi pembantaian. Angkatan Ber- senjata Rwanda yang didomi- nasi orang Hutu berpadu me nyembelih semua orang Tuts yang mereka jumpai dengan senjata, granat, bahkan dengan tangan kosong saja... Gerakan atau aksi pemban- taian ini disebut "interahamwe' (artinya "mereka yang menye- rang bersama"), suatu jenis da- pembersihan etnis yang lam catatan seorang penulis - sama dengan yang terjadi di Auschwitz (oleh Nazí), dan Bosnia (oleh Serbia). - Tak ada belas kasih, apalagi pengampunan! Semua, tua-mu- da, pria-wanita, dewasa mau- pun anak-anak menjadi korban 16.00 TJ Hooker 17.00 Ksatria Baja Hitam 17.30 The Simpson 18.00 SS Ada-Ada Saja 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita Malam 19.30 FS Abumawas 20.00 FS Renegade 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Tropical Heat 22.30 Aneka Dialog 23.30 Buletin Malam Ratusan ribu Rwanda orang telah melarikan diri ke peng- ungsian di Kamp Benako, Tan- zania. Di sana mereka mungkin aman untuk sementara dari sergapan genoside, tapi mereka sungguh tidak aman dari berane- ka penyakit yang bisa membawa maut pula. Orang-orang Rwanda itu tentu saja mengusik "ketenang- an" atau mungkin ketak-acuhan nurani kita. Mereka pasti ber- harap manusia-manusia di be- lahan dunia lain akan menyapa mereka sebagai saudara... (VALENS DAKI SOO) Sudirno Manusia Perahu Penyeberang Menapaki Hidup Diatas Sungai dibayar Rp 5000. Jangan heran, siapa dulu yang disebrangkan. Waktu itu entah ada keperluan apa, pemeran Brama dan Mantili sandiwara radio Saur Sepuh, minta disebrangkan. Lelaki yang suka tersenyum ini, menghabiskan hari harinya hanya di perahu penyebrang. Bila malam, rasa dingin yang singgah ke bumi, dilawannya dengan ber- kain sarung. Untuk keperluan mandi dan buang hajat, ia me- manfaatkan sumur penduduk yang ada di pinggir sungai. Sudimo dan perahunya setiap hari tak kurang dari 200 kali membelah Sungai Cisadane, me- lintas jarak lebih kurang 15 meter. Mengaku hanya mendapat, Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu per hari. Bertemu Pemain Sandiwara Saur Sepuh Tarip yang dipungut Sudimo untuk satu kali penyebrangan Rp 100 per kepala, dan dia tidak menuntut banyak dari pe- 00.00 FS Another World 01.00 Berita Terakhir teve SELASA,24 MEI 1994 06.00 Laporan ANteve Pagi 06.30 Prime Bodies 07.00 Body Moves 07.30 World News And Informa tion Features 08.30 Documentary Features 09.30 Now You See It, Now You Don't 10.00 The Match Game 10.30 Light Gourmet 11.00 Film Nasional 13.00 Sport Tuesday 15.00 Bon Voyage numpangnya, bila ada yang tak membayar, ia tidak memaksa. Dalam berusaha Sudimo sa- ngat sabar. Menurutnya, ia tidak terlalu ngoyo. "Lho saya cuma mengharap pengertian dari pe- numpang saya. Andai pe- numpang saya tidak membayar, ya bukan rejeki saya," ungkap- nya. "Itung-itung kerja sosial," tambahnya. Namun sabar pun ada batasnya. Pernah suatu kali ada orang menyebrang, sekitar seminggu bolak-balik tanpa bayar. Dirno lantas menegur, "Maaf mas, mas ini mondar- mandir, tapi tidak membayar. Mau bayar mingguan atau bulanan," tutur Dimo. Dipojokkan seperti itu pe- numpang yang tidak membayar tadi menjawab akan membayar mingguan, "Tapi begitu pas mau seminggu orang itu tidak pernah nyebrang di sini lagi," kenang Dimno. Namun demikian, dengan setia Dirno menyebrangkan pe- numpangnya. Bahkan saat ia sudah terlelap dalam mimpi malam, jika ada penumpang ingin menyebrang, Mas Dirno yang bertempat tinggal di perahu itu, dibangunkan. 15.30 It's A Wacky World Max Out 16.00 Film Seri: Runaway Bay 16.30 Film Seri: Odyssey 17.00 Laporan ANteve Petang 18.00 Whell Of Fortune 18.30 Family Feud 19.00 Berita Malam 19.30 Hari Harry Gila 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Sensasi Selasa: "Madonna Exposed" 23.30 Film Seri: The Mommies 24.00 Laporan ANteve Tengah Malam 00.30 Berita Terakhir TVRI SCTV Penerbit: PT. Berita Yudha Press, Jakarta ALAMAT TATA USAHA: Jl. Taman Tanah Abang IIINo.23 Jakarta Pusat-10160. No. Telp.3457338,3452158, 3853759. 1 Izin Terbit: No.041/SK/Menpen/SIUPP/A-7/1986 Tgl.15 Pebruari 1986. Bank BRI Kebayoran Baru, Bank Bumi Daya Kebayoran Baru, BNI-1946 Keb.Baru Giro Pos: No.12770. No.Telex: 47174. Yudha is. Mayat-mayat bertumpukan di salah satu sudut jalan Kigali. (Foto: Reuter). Pameran 120 Lukisan Ubud Di Jepang pameran di negara Sakura itu masing-masing pelukis akan menampilkan dua buah karya seni sehingga keseluruhan akan menampilkan 120 lukisan. Lukisan yang terdiri atas berbagai corak dan aliran itu se- telah pameran berakhir langsung di jual. Seperti pameran tahun- tahun sebelumnya pengunjung yang tertarik pada koleksi pa- meran langsung memesannya namun baru bisa diambil setelah keghiatan berakhir. Pihaknya tahun lalu juga me- mamarkan karya-karya pelukis terkenal Nyoman Gunarsa di Osaka Jepang dan mendapat sambutan positif dari masyarakat negara tersebut. Sebanyak 120 lukisan karya 60 pelukis yang berdomisili di kawasan wisata Ubud, kabupaten Gianyar Bali akan dipamerkan selama dua minggu di Osaka Jepang pertengahan Juli men- datang. Harga Iklan: Iklan Umum Rp.6.000 mm kolom. Iklan Dukacita Rp.3.000,- Iklan keluarga Rp.4.000,-/mm, kolom. Iddan Mini Rp.3.000,-/tiap baris maksimum 10 baris.Iklan Kuping halaman muka (1 kolomx 60 mm) Rp.720.000,- Iklan berwarna (full color) Rp.12.000/mm kolom-Idan 2 warna Rp.8.000,- /mm kolom. Harga tsb belum termasuk Ppa. Harga eceran dalam kota Rp.400,-/Ekspl. Pameran apresiasi seni lukis di Jepang itu diadakan secara berlanjut dua kali setahun sejak 1984, kata Agung Rai koordi- nator pelukis pameran tersebut di Ubud hari Minggu. la mengatakan, penyelengga- raan pameran yang dilaksanakan di luar negeri umumnya bersifat apreasiasi dan pameran untuk menjual hasil karya. Harga eceran luar kota ditambah ongkos kirim. Dicetak oleh Percetakan PT. Golden Web Jakarta. Isi diluar tanggungjawab Percetakan. Pameran kali ini melibatkan karya 60 pelukis Ubud termasuk beberapa di antaranya dari Yog- yakarta yang melakukan aktivitas karya seni di Ubud Agung Rai menjelaskan dalam SELASA, 24 MEI 1994 05.00 Diambang Fajar 05.30 Buletin Malam (Ulangan) 06.00 Nuansa Pagi 08.00 Tony Randall Show 08.30 Cagney & Lacey 09.30 Dokter Anda 10.00 FS Kasih Tak Sampai 11.00 FS Crystal 12.00 Buletin Siang 12.30 Supermarket Sweeps 13.00 Mom PI 13.30 Minder Tertanggu ? memang jelas, "Inilah hidup saya. Cuma enak- nya penumpang yang mem- bangunkan saya untuk me- nyebrang memberi bayaran lebih, 1000," ungkapnya ya sekitar di tengah senyum getir. Entah mimpi apa Dimo, sekali menyebrangkan penumpang 14.30 The Avengers 15.30 Growing Pains 16.00 The Adv. Of Tin-tin 16.30 Batman Animated 17.00 Zimfony 17.30 Hawaii-5-0 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita Malam 19.30 White Snake Legend 20.30 Jodoh Pameran pada waktu itu hanya bersifat apresiasi dan koleksi sa- ma sekali tidak dijual, walaupun sebagian besar pengunjung ingin "Baru itu, saya berjabat tangan dengan penumpang saya, setelah itu saya dibayar lima being HALAMAN XII 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Film 23.30 Buletin Malam 00.00 Berita Terakhir Dilokasi tetap dekat Pasar Cengkareng, Sudirno setiap hari menyeberangkan para penyebrang dari sisi satu ke sisi lainnya dari aliran sungai ini. (Foto: BY/NHL) ACARA BUDAYA SELASA, 24 MEI 1994 Teater Imax Keong Emas, TMII Film Indonesia Indah Film Anak-anak Indonesia Film Untaian Manikam memilikinya. Agung Rai (39) yang memiliki galeri di Peliatan Ubud, 45 km timur laut Denpasar memamerkan karya-karya pelukis Indonesia khususnya dari Kawasan Ubud di luar Negeri sejak tahun 1984 sampai sekarang. Pasar Seni Ancol Blue Cute Country Night bersama Irama Latin "Los Morenitos" (24/5). Rabo Rock Ont The Beach bersama Duta Remaja Studio (Durest) me- nampilkan Rest Rock Band, Barrock Band, Mezo Band, Cutle Fish Band, Bahkan dalam setahun bisa mengadakan tujuh kali pameran di beberapa kota di luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia dan Belanda. Agung Rai, bekas pedagang asongan yang menjajakan lukisan kepada wisatawan di kawasan Sanur dan Kuta kini berhasil menjadi pengusaha sukses yang bergerak dalam pengelolaan ho- tel dan toko cenderamata di kawasan Ubud. Kini sedang membangun sebuah museum lukisan di atas areal seluas tiga hektar (Ant) ribu," kenang Dirno menera- wang. Dirno memang boleh ber- senang hati, menyebrangkan o- rang terkenal. Tapi mampukah ia menyebrangkan keluarganya ke jenjang yang lebih baik. Kita doakan bersama-sama semoga ia berhasil. (Nurhilal). Vega Band Batavia Band, SMA 68 Dance Group, Koords. Pentas: No- vari (25/5). Teater Tertutup & Teater Arena, TIM. Pekan Wayang Indonesia - Eropah 1994,menampilkan 6 negara peserta: Indonesia, Inggris, Perancis, Belan- da, Jerman, Swiss.. (BL). 01/TB/BY/5-94 (ut P.T. HARRY PRINTING KONPEKSI, SABLON, PERCETAKAN SHOWROOM JL MASJID CIDODOL NO 27 KEB LAMA JAKARTA 12230 PHONE 7221057