Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-01-31
Halaman: 08

Konten


Mengenal Berbagai Problema Kulit Kulit sebagai organ tubuh yang paling luar bertugas se- bagai pelindung tubuh dari pengaruh luar yang merugi- kan, menerima rangsangan dari luar, mengatur suhu tu- buh dan mengeluarkan zat- zat yang tidak diperlukan lagi. Bila kulit terganggu beberapa tugas atau bahkan seluruh tu- gasnya akan ikut terganggu pula. Bila dilihat dari jenisnya, kulit terbagi dalam tiga la- pisan, yaitu kulit ari (epider- mis), kulit jangat (dermis), dan lapisan lemak di bawah kulit (subkutis). Kulit ari se- bagai lapisan paling luar dan paling tipis terdiri dari dua sel yaitu sel keratinosit dan sel melanosit. Sel keratinosit akan berge- rak menuju ke atas, menga- lami perubahan bentuk dan susunannya sehingga mati dan mengalami proses per- tandukan. Umur sel dari saat pembentukan sampai saat pe- ngelupasan berkisar 21-28 hari. Sedang sel melanosit adalah sel pembentuk pig- men melanin yang memberi warna pada kulit. Kondisi tersebut menurut dia paling parah terlihat di rumah sakit. Ia menunjuk contoh RSCM di Jakarta, tempat jumlah dokter umum (pada tahun 1991 ada 2.600) sudah lebih banyak dari Petugas kebersihan sedang membersihkan kotoran sampah yang memacetkan seluruh saluran air dalam got yang membatasi jalan di Rasuna Said menuju tenaga pelaksana di bawah- ke jembatan Kuningan. (Ipphos) nya. Dan minimnya jumlah tenaga menengah bidang kesehatan, membuat "jabat- an" tersebut tak jarang di- tempati oleh para dokter sendiri. Kulit jangat berada di ba- wah kulit ari yang mengan- dung pembuluh darah, salu- ran getah bening, serabut sa- raf, kelenjar keringat, kelen- jar minyak, rambut dan kuku. Selain itu, terdapat pula sera- but kolagen dan elastin yang memberi kelenturan pada kulit. Dengan bertambahnya usia, anyaman serabut kola- gen akan berkurang dan kaku sehingga kulit kehilangan da- ya lenturnya. Keadaan ini terlihat sebagai keriput halus dan kulit yang kendur. Sedang kelenjar keringat tugasnya mengeluarkan ke- ringat yang membawa sisa- sisa pembakaran di dalam tubuh. Kelenjar minyak yang domisilinya lebih banyak di kulit kepala, wajah, dada dan punggung, berfungsi menge- luarkan minyak sebagai pe- lumas dan membentuk lapi- san lemak di permukaan kulit yang bertugas sebagai pelin- dung tubuh. Ada banyak faktor yang membuat kulit menjadi rusak. Diantaranya : Tidur sembarang Kalau tidur dan bangun dengan jadwal sembarang akan mengganggu keseimba- ngan hormon. Ini akan ber- lanjut dengan timbulnya noda pada kulit dan menurunkan kadar minyak untuk kulit. Sisa keringat Sisa keringat bisa berubah menjadi garam pada kulit akibat proses metabolisme, yang berarti mengurangi ke- lembaban kulit. Karena itu, bila banyak ke- ringat, segera dilap. Apalagi bila waktu mandi telah tiba, 1 segera mandi (asal jangan ke- tika suhu badan sedang pa- nas). Dengan mandi, apalagi dibaluri sabun, berarti garam akan mudah terkikis hingga keseimbangan kulit dapat di- pertahankan. Pengaruh AC Perubahan cuaca yang mendadak dari ruangan ber- AC di kantor, lalu disengat matahari sejenak dan kemu- dian didinginkan kembali oleh penyejuk ruangan di da- lam mobil, dan kealpaannya dalam merawat kulit setiap hari mempercepat kehadiran bercak hitam dan lekukan- lekukan kulit (keriput) di wajah dan tubuh. Tahan tangis Tangis merupakan sarana pelampisan jiwa melalui or- gan mata. Bila ditahan, pe- lampisan akan disaurkan pa- da organ lain. Bila terjadi pa- da organ kulit akan terasa ga- tal atau nyeri, bahkan borok, meskipun tidak spontan. Ini jelas akan membuat organ kulit menjadi rusak atau me- ninggalkan bekas. menahan ta- yang ngis biasanya karena faktor psikis daripada fisik. Jadi ha- rus lebih banyak diatasi se- cara psikis, meskipun me- nyangkut kepentingan fisik (kulit). Mereka Berat tubuh Berat tubuh yang turun drastis akan membuat lemak yang menyangga tubuh le- nyap secara drastis hingga kulit kendor secara drastis serta kurang cukup waktu buat adaptasi. Ini sering ter- jadi pada mereka yang tiba- tiba sakit berat yang membuat yang membuat berat badan turun drastis, seperti 10 per- sen dari berat total. Stres berat berat, berarti pada tubuh Kalau Anda terkena stres terjadi perubahan peristiwa, seperti kelenjar tubuh me- ngeluarkan hormon tertentu yang merintangi kelancaran peredaran darah ke kulit. Ka- rena itu, kalau Anda stres be- rat, segera bernafas yang da- lam dan lama. Agar dapat mengembalikan oksigen ke kulit hingga kelenturan kulit dapat dipertahankan. Pada mereka yang sedang stres berat, kalau dilihat me- lalui mikrokop elektron kulit mereka, seperti bara menge- luarkan asap. Itu adalah ener- gi yang terbuang tanpa ber- manfaat. Karena itu, kalau tubuh terkena stres berat, akan terasa letih. Tidur salah Kebiasaan tidur salah serta sering dapat membuat wajah keriput, seperti memakai bantal yang berlipat banyak atau menjadikan tangan un- tuk menyandarkan kepala. Bantal yang baik harus membuat kepala dan leher tidak kaku. Artinya, tidak membatasi gerakan saat tidur. Maklumlah, posisi orang tidur biasanya tidak tentu, apalagi yang nakal (se- bentar-sebentar berubah po- sisi). Selain itu harus bisa menjaga tulang belakang te- tap lurus dan otot terus rileks. Bantal juga harus tegang. Artinya, tidak kusut yang dengan pelan-pelan bisa me- rusak elastisitas kulit hingga bisa membuat orang cepat tua. Sinar matahari Kulit yang keriput, me- nampakkan banyak garis, dan kendor, bisa juga karena sinar matahari, hingga kulit meng- hasilkan radikal bebas yang merusak protein dan asam animo. Padahal protein meru- pakan struktur utama dari kolagen pada kulit. Karena protein dirusak, kulit jadi kaku. Dan yang lebih berba- haya lagi sinar matahari juga bisa menyebabkan kanker ku- lit. Para ahli menyarankan kepada mereka yang ingin berkulit bagus, hindari ca- haya matahari dan sering- seringlah berkurung diri di rumah. Kurang keringat Kulit yang kering dan kasar bisa karena kurang fungsi jumlah kelenjar keringat, hingga produk keringat jadi kurang juga. Kulit jadi kasar kering akibat lapisan tanduk mudah lepas. Minum banyak, lalu kerja dengan semangat, merupa- kan cara sederhana buat menghasilkan keringat. KARANGAN/TULISAN KHAS Alergi obat Alergi pada obat bisa mem- berikan gejala yang beragam. Dari yang ringan serta se- mentara hingga yang berat serta mematikan. Diantara- nya: urtikari dan angiom- dema, dimana kulit terasa ga- tal akibat benjol dengan uku- ran yang bervariasi. Dari uku- ran: jarum jahit hingga tela- pak tangan. Pengaruh buruk kosmetika Kosmetika dikenal sebagai sarana untuk mempertahan- kan dan meningkatkan ke- cantikan. Namun pada ke- nyataannya, tidak sedikit muncul keluhan akibat pe- makaian kosmetika. Kulit menjadi lebih buruk, timbul alergi sehingga orang yang bersangkutan panik. Keluh- kesah akibat kosmetika, bia- sanya berpangkal dari efek samping bahan-bahan yang dipakai, yaitu berupa reaksi spesifik pada kulit. Akibat yang paling ringan dari pemakaian kosmetika, berupa rasa gatal ringan sam- pai berat, disertai rasa panas yang ringan hingga merata. Sedangkan efek samping yang lebih serius dari bahan- bahan kosmetika berupa ujud kelainan kulit. Misalnya kulit menjadi kering, ada peneba- lan, bersisik, muncul jerawat, kulit berwarna pucat atau se- baliknya lebih tua dari bagian yang lain. Pada keadaan yang lebih berat timbul bercak merah di kulit, gelembung kecil berisi cairan bening (ve- sikula), kulit melepuh, kulit basah karena pecah-pecah (intertriginas), bengkak dan kerak kulit (krusta). 2 Kecuali reaksi perangsa- ngan (iritasi) pada kulit, se- perti diuraikan di atas, bahan bahan kosmetika pun bisa menyebabkan reaksi hiper- sensitif yang dikenal sebagai alergi. Bentuk kelainan yang ditimbulkan akibat reaksi hi- persensitif ini, berupa pera- dangan dan kerusakan jari- disebut der- ngan kulit yang matitis kontak alergi. Acne atau jerawat, hiperpigmen- tasi maupun hipopigmentasi, urtikaria karena pemakaian semprot rambut dan cat kuku, adalah bentuk ancaman ter- hadap kulit karena efek sam- ping kosmetika. Memang tidak setiap orang mengeluh karena efek sam- ping kosmetika yang berma- cam-macam. Tetapi masing- masing individu bisa menga- lami efek samping tersebut. Lebih-lebih bagi mereka yang secara sembrono me- makai bahan kosmetik, ber- ganti-ganti jenis kosmetika, dan tidak menghiraukan aturan pakai. Kerenyit dahi Kebiasaan mengernyitkan dahi sambil berpikir/mela- mun, terutama kalau kebetu- lan disinari matahari secara langsung, bisa membuat kulit jadi keriput yaitu pada wajah. polusi. Memang perkembangan dunia industri yang komplek telah meningkatkan beragam bahan kimia yang secara po- tensial bisa mengganggu ke- cantikan dan kelenturan kulit, yang diantaranya dengan me- ngiritasi. Polusi ruang juga demi- kian. WHO memperkirakan, lima juta penduduk dunia, terutama di negara negara maju, kini berhadapan de- ngan polusi ruang. Ini dianta- ranya karena ventilasi dengan lubang yang kurang cukup untuk menetralisir udara ruang. Polusi industri Polusi industri bisa me- ninggalkan unsur tertentu pada kulit hingga menggang- gu 'kelembaban kulit. Ini sering dialami mereka yang tinggal di dekat/daerah in- dustri yang akibat kurang kontrol hingga menciptakan Baju tertentu Dari beragam jenis kain untuk pakaian, diantaranya terdapat yang cenderung me- nahan penguapan hingga memberi kesempatan pada bakteri untuk berkembang. Bila dibiarkan terus, kulit bisa saja luka akibat biang keri- ngat, walaupun peluang ini cukup kecil. Bila ini terjadi, berarti terdapat faktor alergi pada Anda. Karena itu, me- milih kain untuk pakaian terutama baju mau tidak mau harus ekstra waspada/selektif alias jangan sembarang. Fak- tor di mana Anda tinggal juga perlu jadi bahan input. Pesawat terbang Suasana dalam pesawat terbang berbeda dengan diam, yakni membuat kulit lebih mudah kering. Karena itu, selama di pesawat, teru- tama dalam perjalanan jauh, Anda harus membawa fasi- litas yang bisa menunjang kelembaban kulit. (Puji As- tuti) Para dokter di Inggris me- nemukan bahwa donor sumsum tulang tidak perlu yng sangat cocok dengan penerima. Riset yang dilakukan di Rumah Sakit Anak di Bristol di barat daya Inggris telah menunukkan keberhasilan yang sama hesarnya antara menggunakan sumsum tu- lang yang tidak cocok" dan yang sangat cocok. Selama ini sangat dira- sakan adanya kekurangan tenaga madya bidang kese- hatan itu, kata Direktur Program D3 Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Univer- sitas Indonesia dr Jaslis Ilyar, baru-batu ini. Penelitian terhadap 100 persen memperlihatkan bahwa dalam kedua kasus Tenaga Madya Kesehatan Kian Diperlukan rakat kian sadar untuk mengasuransikan kesehat- annya, bahkan oleh pemerin- tah memang dianjurkan. Kebutuhan akan tenaga kerja tingkat menengah (madya) yang memiliki ke- mampuan spesifik untuk menjalankan organisasi kesehatan, tampaknya kian mendesak seiring dengan pesatnya pembangunan bi- dang kesehatan beberapa dasawarsa terakhir. Menurut dia, kekosongan di tingkat jabatan pekerja madya itu membuat terja- dinya lompatan ketenaga- kerjaan di bidang kesehatan, yakni dari jabatan tenaga kerja ahli (S1 dan S2) lang- sung ke tenaga kerja bahwa tamatan SLTA seperti Se- kolah Perawat Kesehatan (SPK). tingkat keberhasilannya adalah lebih dari 50 persen. ada usaha mengisi lowongan Selama ini memang sudah jabatan di tingkat madya tersebut, antara lain melalui program pendidikan D3. Buster076 Mantan presiden Amerika Serikat, Ronald Wilson Reagan (83 tahun), terkena pikun. Dan, apa yang men- dalangi penyakit yang juga dikenal dengan nama Al- zheimer serta belum dite- mukan obatnya ini?. tidak perlu lagi menunggu sampai ditemukan jaringan yang sangat cocok setelah gagal mencari donor dari keluarga, dan jumlah pasien yang dapat diobati meningkat secara dramatis. Dr Jackie Cornish, koor- dinator transplantasi di rumah sakit ini mengatakan: "Sekarang kami jarang sekali menolak pengobatan anak karena adanya donor." Tim di Bristol ini sekarang sedang menangani Rhys Daniels, seorang pasien ber- usia tiga tahun dengan meng- gunakan sumsum tulang sebagai usaha untuk mela- donor yang tidak cocok wan penyakit Batten, suatu kondisi genetika yang jarang terjadi yang sudah menye- rang kakak perempuannya yang berusia enam tahun. Para dokter di Bristol, yang mengatakan bahwa mereka memimpin dalam transpan- tasi sumsum tulang bagi anak-anak yang menderita Rhys baru saja menerima kanker dan keadaan-keadaan transplantasi kedua dan lain yang mengancam hidup, ayahnya mengatakan: telah menetapkan resep "Obat-obat penghilang rasa kemonterapi dosis tinggi sakit baru saja dihentikan dan yang digabungkan bersama Rhys sudah seperti layaknya sumsum tulang donor yang anak-anak," ia menambah- sel-sel yang mungkin ditolak kan: para dokter di sini sudah diangkat. Ini berarti bahwa dokter melangkah jauh lebih cepat dari lainnya di dunia." Pikun, atau Alzheimer serta dari nama neurolog berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan- nya, tahun 1906, yakni Dr. Alois Alzheimer), merupa- kan penyakit saraf otak yang tergolong "langka". Selain menyerang orang-orang ber- usia 60 tahun ke atas, pe- nyakit ini juga ditemukan pada sejumlah orang berusia 40-an. BERITA YUDHA - SELASA, 31 JANUARI 1995 HALAMAN VIII Gejala pertama yang ter- lihat pada pengidap penyakit ini adalah berkurangnya daya ingat. Ini disebabkan se- jumlah besar saraf otak, sel- sel saraf yang mengendalikan fungsi otak seperti memori dan pengambilan keputusan, mengalami kerusakan dan mati. Beberapa tahun ke- mudian kondisi mental dan drastis. Yang bersangkutan, fisik penderita menurun biasanya, terus herada di tenaga pendukung program diharapkan mampumengem- kesehatan tersebut belum bangkan sistem informasi mampu mengisi kebutuhan kesehatan, mengelola data tenaga kesehatan yang sema- menjadi informasi untuk kin spesifik dan variatif dibu- keperluan manajemen, mem- tuhkan oleh organisasi kese- buat formulir catatan medik, hatan. dan mengelola filing sistem rekam medik. Sementara itu, pening- katan "kemampuan" para tenaga kesehatan tingkat "dasar" jebolan sekolah kesehatan setaraf SLTA seperti Sekolah Perawatan Kesehatan (SPK) dan Sekolah Penata Rontgen (SP- Rg) serta Sekolah Asisten Apotekes (SAA) juga lam- ban. Dengan demikian, mereka ini pun sulit mengisi lo- wongan jabatan tenaga kesehatan tingkat madya. Administrasi, asuransi. Dibukanya program D3 di Indonesia mulai tahun AKK FKM UI yang pertama 1994, seperti dikatakan oleh Jaslis memang dimaksudkan untuk dapat mengisi "lo- wongan" jabatan tingkat madya non-gelar bidang kesehatan tersebut. Program ini memang lebih spesifik dari pada Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), yang bisa dikatakan sangat umum itu. Hal itu terlihat pada bidang studi yang ditawarkannya: bidang manajemen kesehatan dan asuransi kesehatan. Lulusan program studi asuransi kesehatan diha- rapkan mempunyai kemam- puan dasar manajerial asu- ransi seperti asuransi kese- hatan, ekonomi, penetapan dan seleksi risiko, perhi- tungan premi asuransi, sta- tistik, demografi, dan akuntansi asuransi. Sementara itu, program studi manajemen pelayanan kesehatan dengan konsen- trasi pada informasi kese- hatan dan rekam medis. Lulusan program ini INST Pusdiknas Depkes sek- arang ini memiliki empat program D3 yang meliputi gizi, sanitasi kesehatan, kepe- rawatan dan ahli penata rontgen. Namun, kelihatannya jenis "Pikun" Yang Belum Ada Obatnya tempat tidur hingga dia me- ninggal akhirnya. Hasil penelitian terhadap otak pengidap pikun, me- nurut Kazuaki Yoshikawa (direktur Departemen Neu- robiologi Molekuler pada Institut Metropolitan Tokyo untuk Ilmu Saraf), terlihat adanya sejumlah besar bu- tiran-butiran kecil (granul) pada sel-sel saraf yang me- nangani fungsi memori dan pengambilan keputusan. Bu- tiran-butiran kecil, bernama senile plaque, merupakan satu dari beberapa perubahan karakteristik yang terjadi sehubungan dengan mero- sotnya fungsi otak. Senile plaque ini mengandung apa yang disebut amyloid yang menimbulkan pengaruh bu- ruk pada terminal saraf. Para peneliti, untuk sementara, berkesimpulan bahwa amy- loid yang masuk di antara saraf menyebabkan penurun- an fungsi atau matinya saraf tersebut. "Beta Protein". Pada tahun 1984, tim pe- neliti Amerika Serikat yang Gen penyebab ginjal. Riset bersama yang di- lakukan di Inggris dan Be- landa telah mengakhiri penelitian selama sembilan tahun untuk menemukan gen penyebab penyakit ginja. "autosomal dimonant po- lycstic" atau ADPKD. Para ilmuwan di unit hematologi molekuler Medi- cal Research Council Inggris di Oxford, yang bekerja sama dengan satu kelompok dari Institute of Medical Genetics di Cardiff, Wales dan dua kelompok lain di Belanda berhasil menemukan gen ini. Gen yang dikenal sebagai PFDI, ditemukan pada kro- mosom 16 disebelah gen penyebab penyakit turunan lainnya, "tuberous scle- rosis yang ditemukan oleh kelompok yang sama tahun lalu. Angkatan pertama pro- gram pendidikan itu diikuti 164 mahasiswa, yang ber- hasil disaring dari 694 peserta ujian masuk. Pendidikan akan berlangsung selama tiga tahun (6 semester) dengan jumlah kredit 100-120 SKS. Program ini tampaknya memang bertujuan mendidik tenaga-tenaga ahli tingkat menengah yang mempunyai kemampuan dan ketrampilan praktis, siap pakai, dan mempunyai kemampuan un- tuk mengembangkan penge- tahuan yang sudah dimili- kinya secara mandiri. Di sisi lain jenis pendidikan ini juga akan bisa menam- pung keinginan para lulusan sekolah menengah kesehatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan karir mere- ka. ADPKD, yang enimpa sekitar 50.000 orang di Inggris, dapat diturunkan dari salah satu orangtua dan menjangkit separuh anak dari orangtua pembawa penyakit itu. Gen ini menyebabkan kerusakan ginjal yang pro- KESEHATAN Dengan itu berarti pula bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) khusus- nya di UI sebagai lembaga pendidikan tinggi melihat pentingnya differensiasi tenaga kesehatan yang "link and match" dengan kebu- tuhan pasar tenaga kerja kesehatan di masa depan. Masalah kurangnya tenaga kerja madya bidang kese- hatan tersebut juga diakui oleh mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Kartono Mohamad. Karena itu ia menyambut baik dibukanya program D3 AKK di FKM UI itu. Apa- lagi, katanya, program asu- ransi yang tampaknya akan semakin diperlukan pada masa mendatang. Masya- dipimpin oleh George Glenner menemukan bahwa amyloid terbentuk dari apa yang mereka namakan "beta protein". Kemudian, tahun 1987, grup peneliti Amerika Serikat dan Jerman mela- porkan bahwa beta protein mengandung sejumlah besar protein dikenal sebagai "amyloid protein precursor" (APP). Berdasar penemuan ini mereka berkesimpulan bahwa beta protein-lah yang mendalangi Alzheimer. Tapi, belakangan ini mun- cul sebuah hipotensis lain dikemukakan tim Institut Metropolitan Tokyo. Menu- rut tim tersebut, sel-sel saraf otak memproduksi sejumlah besar APP. Sel-sel saraf otak menciptakan pasok yang kontinyu dari pada APP yang justru kerap membunuhnya. Oleh karena itu sel-sel saraf otak mesti punya struktur yang dapat menghalangi pembentukan APP serta membuatnya tidak beracun (non-toksik). Berdasarkan penelitian, menggunakan sel-sel yang dibiakkan dan diinjeksi Supaya lebih aman, untuk kosmetika yang baru (jenis yang belum pernah dipakai) Donor Sumsum Tulang Yang Tidak Cocok Pun Jadi ... sebaiknya dilakukan perco- baan sebelum diputuskan untuk terus memakainya. Pe- tunjuk percobaan sederhana ini, seringkali diberikan oleh dokter kepada pasiennya. Yaitu dengan oles mengoles- kan bahan kosmetik pada kulit lengan, ditunggu sampai beberapa jam. Apabila tidak ada reaksi yang "mencuriga- kan", misalnya rasa gatal pa- da kulit, berarti kosmetika itu aman dipakai. gresif, dan biasanya men- capai gagal ginjal pada usia 60 tahun. Pemimpin unit di Oxford ini, Dr Peter Haris menga- takan: "Ditemukannya gen ini akan meningkatkan prospek untuk diagnosa sebelum gejala-gejala penya- kit ini timbul. Diagnosa perinatal. Diagnosa perinatal atas kelainan sindroma Down diperpendek dari beberapa minggu menjadi dalam wak- tu 24 jam sebagai hasil suatu riset yang dilakukan di Ing- gris. "Saya kira masyarakat memang perlu memiliki asuransi kesehatan, meng- ingat biaya pengobatan ber- tambah mahal. Masalahnya bagaimana mereka memba- yar premi," kata Prof Dr dr Marsetio Donoseputro, man- tan Wakil Direktur Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya. Tergantung kebutuhan. cu- Kendati jumlah yang cu kup besar dari tenaga kerja madya bidang kesehatan sangat diperlukan, menurut Kartono, bukan berarti dok- ter harus "back to basic", kembali pada bidang ke- ahlian dan pekerjaannya sebagai dokter tanpa harus terlihat dalam pekerjaan manajemen administrasi. United Medical mencari and Dentala Schools dari Rumah Sakit Guy dan St Thomas telah mencari cara untuk mempercepat diagnosa adanya kelainan genetik perinatal dan kemajuan da- lam analisis DNA baru-baru ini telah memungkinkan Profesor Matteo Adinolfi dan timnya di Rumah Sakit Guy untuk menghasilkan diag- nosa poendahuluan dalam waktu satu hari dibandingkan sebelumnya yang dihasilkan dalam beberapa minggu. "Itu tergantung pada kebutuhannya. Dan lagi tu- gas dokter itu bukan hanya, mengobati saja kok...," kata- nya. Menurut dia, "intervensi" dokter ke bidang manajemen, terutama di rumah sakit, karena adanya anggapan yang "salah kaprah" (ter- lanjur dibenarkan) bahwa di organisasi kesehatan seperti rumahsakit itu isinya hanya- lah dokter. "Dokter ikut mengurusi masalah administrasi ka- dang-kasang malah mengun- tungkan kok, terutama di rumah sakit besar, tipe A," kata Prof Marsetio. Sebab, tambahnya, dokter lebih tahu mengenai berbagai peralatan kedokteran yang Ke Halaman XI Penyalur/Agen "BT BOB AGENCY (TONNY BOB] Jalan Karet Kotak Pos 16 PAKAN BARU (RIAU) dengan gen-gen APP serta retionic acid (substansi mirip vitamin A), menunjukkan bahwa beta protein tidak mengakibatkan kematian sel-sel saraf otak. Tapi ia berfungsi membentuk frag- men APP. Oleh karena fragmen APP mengandung beta protein, maka kemung- kinan besar serat-serat amyloid terbentuk tatkala dia dikeluarkan sehubungan dengan memburuknya sel-sel saraf otak. Hipotensis tim Institut Metropolitan Tokyo ini mendapat dukungan ber- bagai pihak, termasuk tim- tim peneliti Amerika Serikat. Namun begitu, tampaknya belumlah final. Penyakit hasil penelitian tersebut Alzheimer masih tetap me- rupakan misteri bagi banyak pakar penyakit saraf. Dan, itu pula salah satu sebabnya menyapa sampai sekarang belum juga ditemukan obat untuk menyembuhkan pe- nyakit yang sudah ditemukan hampir seabad silam ini. (Bahan bacaan: Look Japan Muhammad T). la menerangkan: "Tes yang baru ini berbeda dengan teknik-teknik tradisional karena para dokter tidak perlu menumbuhkan kultur sel festus. Akan tetapi suatu proses yang lebih cepat yang dikenal sebagai reaksi rantai "Polymerace" membuat pengadaan dari DNA, yang cukup banyak dalam waktu 24 jam. Kopi ekstra dari kromosom 21 dapat terlihat dengan menggunakan alat analisis DNA yang dioto- masi." Sindroma Down terjadi pada satu dari 700 bayi yang mempunyai tiga kromoson 21 yang seharusnya hanya dua. Sindrome ini menye- babkan keterbelakangan mental dengan kemungkinan masalah jantung dan di- agnosa yang lebih cepat saat ini memungkinkan calon orang tua mempunyai lebih banyak waktu turun me- nentukan tindakan apa, bila ada, yang akan diambil. Profesor Adinofi mengha- rapkan untuk mengem- bangkan metoda diagnosa ini Ke Halaman XI