Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-03
Halaman: 09
Konten
www.tribunjateng.com Book Lovers HALAMAN 9 Tribun Jateng MINGGU, 3 MEI 2020 Sentil Hati untuk Peduli Sosial Cita Suci Tergugah Membaca Novel Merindu Baginda Nabi sar, datanglah sepasang suami istri yang sudah lama membangun bah- tera rumah tangga, namun belum juga diberi rezeki oleh Allah untuk menimang seorang anak di rumah tangga mereka. Mereka meminta izin kepada Mbah Tentrem untuk bisa menjadi orangtua asuh anak tersebut. Dengan berat hati dan pertimbangan yang besar awalnya nenek itu tidak bisa melepaskan gadis kecil itu, dengan kebesaran Allah akhirnya nenek itu bersedia juga untuk memberikan kesempat- an kepada sepasang suami istri itu untuk merawat dan membesarkan anak perempuan tersebut. Tidak lama setelah itu Mbah Tentrem meninggal dunia dan sebelumnya telah mewakafkan rumahnya un- tuk anak-anak terlantar dan yatim platu. Pak Nur yang merupakan orangtua angkat tersebut menda- pat amanah, lalu menjadikan ru- mah Mbah Tentrem sebagai Pesan- tren Darus Sakinah. BERAWAL dari hobi membaca no- vel sejak di bangku SMA, Cita Suci Miftakhul Jannah(24) mengaku sa- ngat tertarik dengan novel bergenre romance islami seperti novel karya Habiburrahman El-Shirazy. Menu- rutnya, karya dari Kang Abik ini bisa membawa dirinya masuk ke dunia yang lebih luas yang penuh dengan inspirasi yang belum dike- tahui sebelumnya. "Saya suka baca novel karya-kar- ya Kang Abik. Karena dengan mem- baca novel karya Kang Abik bisa membuat saya tahu akan hal yang sedang marak diperbincangkan. Selain itu, juga dapat menambah ilmu kita," ujar wanita asal Solo saat dihubungi. Dari semua novel karya Kang Abik yang menjadi favoritnya, no- vel yang berjudul Merindu Bagin- da. Novel yang menceritakan ten- tang kisah sahabat nabi. Merindu Baginda Nabt merupakan salah satu novel yang sangat mengin- spirasi dari sekian banyak novel inspiratif lainnya. Bercerita ten- tang seorang anak yang tinggal di pesantren yatim piatu, sebab. ditinggalkan kedua orangtuanya di tempat sampah. Kemudian di- temukan dan diasuh oleh seorang nenek atau biasa disebut Mbah Tentrem. Namun ketika ia sudah mulai be- Peresensi: Muhammad Itsbatun Najih Bekal Masa Depan bagi Bocah PAUD "Pondok Pesantren tersebut kini dikelola oleh Pak Nur dan Bu Sal. Kang Abik selalu mendapat ruang tersendiri di hati saya. Karena me- mang saat membaca karya-karya Kang Abik, seperti ada ruh baru da- lam menatap kehidupan. Sehingga membuat para pembaca terhanyut atau seakan jiwa kita ikut terba- ngun dalam tokoh karakter dalam SELAIN PANDEMI CO- berbeda PAUD di kota yang VID-19. problem manusia kini gurunya bertitel beserta ruang dan nanti, berkutat pada isu kelas yang megah. Konsekuen- lingkungan. Pemanasan glo- sinya, terdapat PAUD murah bal serta aneka bencana alam dan PAUD yang SPP-nya seta- lain, menyorongkan kontem- ra uang kuliah satu semester. plasi kalangan sepuh (baca: boomers dan milenial) saat mewariskan problem tersebut kepada anak-anaknya. Bisa- kah mereka yang kini berusia di bawah enam tahun itu, ke- lak sanggup melakukan per- baikan kondisi bumi? Meskipun sekolah PAUD sudah banyak dijumpa dan kecenderungannya klan dimi- nati, sayangnya, kita menda- patkan bahwa hampir kese- muanya menerapkan konsep pembelajaran seragam, mono- ton, konvensional. PAUD seka- dar mengajak bocah bernyanyi dan bermain sambil belajar. Boleh jadi, hal semacam ini bisa saja didapat di rumah si bocah dan lingkungan berma- innya. Walhasil, bakal tampak sama dengan bocah yang tidak bersekolah PAUD saat mema- suki sekolah dasar. Buku pengayaan untuk pendidikan bocah ini bisa di- katakan menawarkan keba- ruan; sekaligus fakta ironis. Pendidikan PAUD meski da- lam beberapa tahun terakhir, mengalami gegap gempita, tapi sayangnya minim perhatian dari pemangku kepentingan. Hal itu bisa dilihat pada pro- gram wajib belajar oleh Negara yang dimulai dari usia enam tahun, tingkat sekolah dasar. Padahal, usia 0-6 tahun meru- pakan usia emas (golden age). Mestinya, wajib belajar dimu- lai sedari usia PAUD. Karena itu, buku ini menyor- ongkan kepada pengelola PAUD untuk membuat semacam pen- Jurusan; PAUD yang punya ke- khasan/ber-tagline. Sehingga, lepas dari PAUD yang berciri khas tersebut, bocah diandal- kan berpunya mentalitas-kesa- daran dan pengetahuan dasar atas suatu isu. Beberapa isu yang relevan disodorkan buku berhilir pada ragam tipikal ini, di antaranya: PAUD antiko- Memang kini sekolah PAUD berdiri di kota dan desa. Ka- rena bersifat mandiri, PAUD dan rupa; bersangkut bujet, terutama. PAUD di desa tam- pak terlihat ala kadar; tentu rupsi. Disertai rincian konsep dan program pembelajaran an- tikorupsi, buku ini memberikan Breaking Tribun Jateng.com News setiap karyanya," ungkapnya. Ia menceritakan, dalam keseha- rlan Pak Nur adalah seorang yang taat beribadah. Mendidik anaknya yang la asuh dari Mbah Tentrem. Dia beri nama Syarifatul Barriyah atau dipanggil dengan nama Rifa menjadi anak yang sholehah dan cerdas. Selain mendidik ilmu agama, Pak Nur juga mampu mendidik Rifa se- bagal siswa yang berprestasi, bah- kan sampai menjadi delegasi pertu- karan pelajar ke Amerika. Pak Nur juga mendidik, merawat, dan me- limpahi kasih sayang pada ratusan santri yang kebanyakan dari anak yatim piatu dan anak terlantar. Meskipun kehidupannya seder- hana, Pak Nur sangat mengutama- kan kebutuhan santri-santrinya. Bahkan Pak Nur rela memakai uang tabungan umrahnya un- tuk memenuhi semua kebutuhan santri-santrinya. Perjuangan Pak Nur dan Bu Sal, istrinya sangat luar biasa. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia mampu menjalankan amanah mendidik dan merawat ra- tusan santrinya. "Cerita yang disuguhkan selalu mengulik hati, dan seakan me- minta saya untuk menyelisik diri. Seperti dalam Merindu Baginda Nabl, membacanya se- akan kita Judul: Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini Penulis: Dr. Suyadi, dkk Penerbit: Rosdakarya, Bandung Cetakan: 2020 Tribun Jateng.com .com INOVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Tebal:: 177 halaman ISBN: 978-602-446-407-3 Live Report argumen bahwa kesadaran an- tikorupsi mesti tertanam kuat pada usia sedini mungkin seba- gal cara ampuh memutus mata rantal banalitas KKN di negeri ini yang kadung "membudaya". Begitupun sorongan mem- bentuk PAUD Tanggap Ben- cana atau PAUD Adiwiyata; bocah-bocah dibekali pema- haman pelestarian lingkung- an menyesuaikan tingkat pe- nalaran mereka. Tujuan kese- muanya ini, lantaran mereka kini. 40-50 tahun lagi. me- rupakan presiden, menteri. hakim, insinyur, epidemiolog. yang bakal memperbaiki kon- disi karut marut yang telah diwariskan kepadanya (hal: 100). Buku ini seakan ber- pesan, agar membekali pen- didikan terbaik di usia emas sebagai tebusan dosa atas kelakuan destruktif orang tua pada hari ini. (*) "Para mahasiswa lebih suka bermain permainan online dan bergaul di sosial media lewat smartphone mereka ketimbang melewatkan waktu untuk membaca buku atau duduk dan mengobrol di perpustakaan. " Putu Felisia diingatkan kembali bahwa ada ma- nusia terbaik yang sangat mencin- tai kita umatnya, yang pantas kita cintai, namun sering kita lupakan, yaitu Rasulullah," ujarnya. Lanjutnya, sebagai umat Rasul- ullah SAW, pasti ada kerinduan yang mendalam untuk bertemu de- ngan kekasih Allah. Seperti halnya Pak Nur, sangat rindu sekali. Bah- kan menabung agar bisa umrah. mengunjungi makam manusia mu- la dan berharap bisa dekat dengan Rasulullah ketika telah meninggal. Namun, keinginan bertemu de- ngan Rasulullah sempat tertunda karena tabungannya ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan san- tri dan pesantren. Pak Nur rela menunda kerinduannya bertemu Rasulullah demi santri-santrinya. Pak Nur akhirnya bisa berangkat umrah dan meninggal saat di raud- hah makam Rasulullah Saw. "Karakter tokoh sangat kuat da- lam menjalani kehidupan. Penuh ketawadhu'an dan ketaatan. Se- hingga bisa mempengaruhi saya se- bagai pembaca untuk menjadi lebih baik seperti tokoh tersebut, teruta- ma dalam hal mendahulukan orang lain yang lebih membutuhkan da- ripada diri sendiri. Kerinduan dan keinginannya untuk dekat dengan manusia mulia telah dikabulkan Allah," imbuhnya. (vra) "BUTUH seumur hidup untuk me- rencanakan dan menata hidup, dan hanya sedetik pilihan yang salah bisa meruntuhkan semuanya." (hal 44) Seks selalu dianggap hal yang tabu untuk dibicarakan. Segala yang menjurus pada hal tersebut dijauhkan dari anak-anak dan re- maja, dengan alasan "belum wak- tunya untuk mengetahui. Namun, pada zaman digital seperti seka- rang, mengomunikasikan bahasan itu dengan buah hati menjadi satu hal yang penting dilakukan agar nantinya mereka tidak salah jalan. Akses Informasi yang begitu mu- dah dan bebas, mengharuskan ayah ibu untuk memberikan bekal pada putranya agar memahami hal yang benar dan salah. Namun, selama ini komunikasi yang terjalin masih se- batas komunikasi satu arah. Orang tua sekadar mengatakan "tidak bo- leh" tanpa memberikan penjelasan masuk akal, lalu menutup pintu pertanyaan dari buah hati. Hal itu- lah yang menjadi pemicu anak untuk mencari tahu sendiri untuk memu- askan rasa ingin tahu. Buku ini menguraikan berbagai akibat kurangnya komunikasi anta- ra orang tua dan anak terkait seks. Ayah ibu yang sibuk bekerja, terlalu percaya bahwa putranya tidak akan melakukan sesuatu di luar batas. Namun, kepercayaan itu diberikan tanpa adanya bekal yang cukup dari Tribun Jateng Video Best Seller 1. Diary Garpu Tala Nasrullah Elex Media Komputindo - Rp 125.000 2. Ketika Lautan Menjadi Tinta; Membuka Pin- tu Rahmat Dengan Membaca Alquran Gus Arifin - Elex Media Komputindo - Rp 70.000 3. Berdamai Dengan Rasa Marah Era Findiani - Psikologi Corner - Rp 57.500 4. Jurus Sehat Rasulullah - Dr Zaidul Akbar Rumah Syaamil Quran - Rp 99.000 5. Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Mem- berikan Hasil Luar Biasa James Clear Gra- media Pustaka Utama - Rp 108.000 6. Its Okay Youre Just Different Tak Masalah Menjadi Orang yang Berbeda - Kim Doo Eung - Gramedia Pustaka Utama - Rp 78.000 7. Buku Minta Dibanting - Rintik Sedu - Grame- dia Pustaka Utama - Rp 63.000 8. Irwandi Jaswir: Profesor Halal Penerobos Ba- tas Owen Putra Gramedia Pustaka Utama - Rp 110.000 9. 21 Tips Mendidik Anak Berkebutuhan Khu- sus - Iin Indriyani - Bypass Rp 75.000 10. Ayana, Journey To Islam - Ayana Moon Gramedia Pustaka Utama - Rp 95.000 New Release - 1. Kosakata Keagamaan Lentera Hati - Rp 175.000 2. Bidadari Berbisik Asma Nadia - Republika - Rp 78.000 3. MetroPop: Ganjil Genap Almira Bastari Gramedia Pustaka Utama - Rp 95.000 4. Mengheningkan Cinta - Adjie Santosoputro - Bentang Pustaka Rp 89.000 5. Ruang Tengah Ingatan Prilly Latuconsina Pastel Books Rp 85.000 6. Jurus Sehat Rasulullah Dr Zaidul Akbar Rumah Syaamil Quran - Rp 99.000 7. Tuhan Maha Asyik 2 Sujiwo Tejo & Dr MN Kamba Imania (Pustaka Iman) - Rp 90.000 8. Mozaik-mozaik Terindah - Andrea Hirata - Bentang Pustaka - Rp 59.000 9. Kamu Terlalu Banyak Bercanda - Marchella FP Gramedia Pustaka Utama - Rp 125.000 10. Broken Throne Victoria Aveyard Noura Book Publising - Rp 109.000 Dup GARIS BRU orang tua. Dara dan Bima yang menjadi to- koh utama dalam no- vel ini pun demikian. Mereka menjadi re- presentasi re- maja masa kini. Keduanya diceri- takan sebagai murid SMA yang baik dan lugu, tetapi me- lakukan hal terlarang yang mengaki- batkan Dara hamil. News Tribun Jateng story SSL ll LUCIA PARA - GINA 1. NOER Kehamilan Dara menimbulkan berbagai dampak, tak hanya pada sepasang muda mudi itu, tetapi juga orang tua. Mereka merasa sangat menyesal dan merasa ga- gal menjadi orang tua. Tak hanya itu, cibiran dari orang lain juga harus dihadapi setiap hari. Di sisi lain,kedua remaja itu dipaksa" menjadi dewasa, mengemban tang- gung jawab yang belum saatnya ditanggung. Masa depan mereka terancam, mimpi yang sudah di- rencanakan kemungkinan beran- takan. Keduanya harus membuat pilihan-pilihan berat pada usia yang masih belasan. Buku yang diadaptasi dari ske- narlo film ini, menunjukan secara gamblang mengenal realitas kehl- dupan masyarakat kita. Bahwa fe- - Peresensi : Wening Niki Yuntari, Alumnus Universitas Negeri Yogyakarta Urgensi Komunikasi Dua Arah dengan Anak - - - - M Quraish Shihab - - 1- ISTIMEWA Judul : Dua Garis Biru Penulis: Luda Priandarini Cetakan : Pertama, 2019 Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Halaman : 208 halaman ISBN: 978-602-06-3186-8 nomena kehamilan di luar nikah pada remaja nyatanya sering terjadi, tetapi masih tabu untuk dibicarakan. Topik itu juga jarang dijadikan bahasan dalam ke- luarga untuk menjadi pembelajar- an secara mendalam sebagai upaya preventif. Kesiapan secara fisik dan mental menjadi orang tua itu pen- ting, karena hal itu bukan perkara yang mudah. Menjadi orang tua itu bukan cuma sembilan bulan sepu- luh hari, tetapi seumur hidup (hal 117). O Tribun Jateng Tribun Jateng TV Novel setebal 208 halaman ini berhasil mengulik dampak keha- milan di luar nikah dari berbagai sisi. Bahwa kerugian tidak hanya dialami oleh anak, tetapi juga ayah ibu. Oleh karena itu, orang tua juga harus segera berbenah, dimulai de- ngan mengubah cara komunikasi dengan anak menjadi dua arah. Berikan ruang pada buah hati un- tuk bertanya dan memuaskan rasa penasarannya. Kemudian, berikan pemahaman, agar nantinya anak tidak akan salah jalan. (*) News Videos
