Tipe: Koran
Tanggal: 1990-01-25
Halaman: 03
Konten
Kamis, 25 Januari 1990 PERHUBUNGAN - PARPOSTEL Tahun ini Wisatawan Korea akan Membanjiri Pulau Bali Denpasar, NERACA tuk Indonesia baru hanya Bali yang dikenal di luar negeri. semuanya berjalan lancar," ujar Agung polos. Menurut Agung kondisi yang seperti ini di satu pihak akan sangat menguntungkan dunia kepariwisataan di daerah Bali. Tetapi karena pemerintah Indo- nesia sekarang tengah mengga- lakkan wisata Nusantara mau tidak mau daerah lain harus ikut dipromosikan. "Tetapi kehadiran saya ke berbagai negara yang menjadi langganan Putri Bali jelas mem- bawa missi Bali, kebetulan missi kami kena, sehingga WISATAWAN Korea dalam tahun 1990 ini diperkirakan akan membanjiri Pulau Bali. Hal ini mengingat beberapa pasaran yang tadinya menjadi primadona bagi wisatawan Korea seperti Hongkong, Philipina telah mengalami perge- seran. Paling tidak masalah keamanan di dua negara tersebut sangat diperhitungkan oleh wisatawan negara tetangga itu. Kemudian masuknya wisata- wan Korea ke Indonesia khususnya Bali sangat dimungkinkan oleh kondisi ke- amanan yang cukup stabil dan terkendali. Perkiraan tersebut akan menjadi nyata setelah nanti -dua atau tiga bulan terakhir ini. CARATA JATA MAGA! JAKARTA DISERAHKAN: Presiden Soeharto di lanjung Priok Rabu siang kemarin menyaksikan serah terima kapal Caraka Jaya yang dibuat oleh galangan dalam negeri atas pesanan PT PAN. Tampak kapal Caraka Jaya III-2 ketika uji coba. Berita terkait di halaman I. (Foto: R/Neraca) Pengerukan Pelabuhan Naik 15 % tumbuh sebagai penangkal erosi sudah mulai gundul karena adanya pengrusakan dari tangan- Jakarta, NERACA PENGERUKAN pelabuhan di seluruh Indonesia berdasarkan 15 persen jika dibandingkan dengan tahun 1989/1990. Ďalam tahun 1990/1991 jum- lah volume lumpur pelabuhan yang akan dikeruk sebanyak 16 juta M3 yang dialokasikan pada 13 pelabuhan."Tahun 1989/1990 hanya sekitar 12 juta M3" kata Direktur Usaha Perum Pengerukan Captain Situmorang kepada Neraca Selasa. Demikian diungkapkan Mar- keting Manager Hotel Putri Bali A. Gani Agung kepada Neraca di Nusa Dua belum lama ini. Agung yang baru saja datang dari perjalanan bisnisnya ke daratan negara Korea, Jepang dan sekitarnya mengakui bahwa un- Dijelaskan, dalam tahun 1990 ini pelabuhan-pelabuhan kecil yang belum dikeruk seperti pela- buhan Sampit dan Pangkalbalam tetap akan dikeruki. Situmorang tidak menjelaskan berapa dana yang akan dikeluarkan untuk pengerukan 13 pelabuhan terse- but. Atas pertanyaan, dikatakan diantara pelabuhan yang harus dikeruk tersebut adalah pelabuhan Jambi yang dikelola oleh Perum Pelabuhan II sebanyak 500 ribu M3. Kecuali pelabuhan Tanjung Priok dalam anggaran DIP tahun 1990/1991 ini tidak dikeruk,' katanya. "" Dikatakan, pemeliharaan alur sungai Jambi yang panjangnya 160 Km harus dikeruk dan diper- hatikan demi pelestarian alamnya. Kondisi sungai Batanghari (pela- buhan Jambi-red) sekarang ini terancam dengan pendangkalan karena dikanan kiri tepi sungai banyak dibangun rumah pen- duduk. Tanaman hutan yang banyak H. Abdurrachman Sayoeti yang dihubungi Neraca di kantornya pekan lalu membenarkan akan kejadian tersebut. Sebanyak kurang lebih 100 KK yang rumahnya di tepi sungai secara bertahap sudah mulai di- pindahkan ke tempat lain. Pihak Pemda Jambi menurut Abdurachman Sayoeti merenca- nakan melakukan reboisasi de- sengon (pulp) supaya penduduk ngan penggalakan tanaman pohon Bandung, NERACA KEGEMARAN mengum- pulkan prangko atau lebih akrab dengan julukan "Filateli", telah banyak digemari kalangan masyarakat. Berarti, budaya prangko telah menjadi bagian dari budaya bisnis. Jumlah filatelis di Indonesia sampai November 1989 tercatat sebanyak 19.600 orang. Sedangkan sampai akhir Desem- ber 1989, filatelis meningkat menjadi 26.000 orang. Untuk akhir 1990 ini, diharapkan pe- ningkatan filatelis di Indonesia, akan menjadi sebanyak 125.000 orang. Dibandingkan dengan pen- duduk Indonesia yang 180 juta jiwa, ternyata pasokan filatelis Indonesia terhadap produktivi- tas Perum Pos dan Giro, masih sangat sedikit. Masalahnya, P Kakadapon Samarinda, Istidjab. (Foto: Usri/ Neraca) PEMBANGUNAN Tele- komunikasi di Kalimantan Timur masih perlu lebih ditingkatkan, sejalan dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan daerah itu. Kalimantan Timur sebagai daerah potensial industri dan pertambangan, sangat mem- butuhkan sarana telekomu- nikasi yang lebih canggih, murah, praktis dan cepat. Karena pesawat telepon, bukan lagi suatu barang me- wah, digunakan untuk para orang yang ber "duit" saja, tapi sudah mulai menjadi kebu- tuhan se hari-hari, baik kepentingan dinas pemerin- tahan, bisnis dan keluarga. mencapai Rp 4-Rp 5 juta, per nomor. Ketika Neraca berkunjung ke kota itu, di sebuah hotel banyak keluhan masyarakat, bahwa sampai kini belum pemasangan sambungan baru, sehingga dengan terpaksa membeli di luar, dengan harga yang lumayan, katanya. Kami butuh telepon untuk keperluan bisnis kami, baik untuk di kan- tor maupun di rumah tempat tinggal. setempat mendapat nilai tambah. Pohon sengon ini katanya tidak saja berguna untuk menahan erosi Kakandapon Samarinda, Istidjab, menceritakan kepada Neraca, didampingi oleh Purel Witel IX Iwan Gularto, bahwa sampai saat ini daftar tunggu calon pelanggan telepon di Samarinda sudah 5.101, di Bontang kota yang berkembang pesat sangat besar pula peminatnya kini tercatat 1.208 dan Tenggarong 214. tercatat Filateli Mulai Memasyarkat Di ibukota Propinsi Kal- tim, kota Samarinda yang ber- penduduk sekitar 400.000 jiwa, ternyata permintaan untuk pemasangan telepon baru cukup tinggi. Akibat belum Kota Samarinda sudah ter- tersedianya nomor sambungan layani jaringan telepon de- baru, banyak juga masyarakat ngan SLJJ Nasional, sehingga yang bergerak di bidang bisnis, sangat membantu sekali kelan- terpaksa membeli dengan caran arus infomrasi pemakai harga pasaran bebas", jasa telepon di daerah itu. hanya tercatat sekitar 5.000 orang filatelis dalam suatu organisasi profesi PFI (Persatuan Filatelis Indonesia). Menurut Kahumas Perum Pos dan Giro Soedibjo, pemasya- rakatan filateli sudah dica- nangkan Menparpostel Soesilo Soedarman, ketika berlangsung pameran nasional Filateli trmatik 1989, 23 Juni 1989 di TIM- Jakarta, pemasyarakatan ini, sebagai bagian di dalam meningkatkan dan mengem- bangkan kegiatan filateli di In- donesia. Agung mengingatkan untuk tara diperlukan biaya yang cukup mempromosikan wisata Nusan- besar, karena di negara-negara yang kondisi ekonominya sudah mapan cendrung memilih negara wisata yang sudah dikenal se- perti Jepang, Singapura, Amerika atau Bali yang merupakan bagian dari negara Indonesia. Dikatakan Bali sampai saat ini masih belum obyek wisata Indonesia di luar dikenal di luarnegeri. Namun demikian telepon oto- mat yang ada di Samarinda, pelanggan, yang ada sampai saat ini berjumlah 3.213 sst. Selain wisatawan Korea yang akan membanjiri Bali di tahun 1990 ini, kemungkinan besar wisatawan Jepang pun akan mengalami hal yang sama. Ma- lahan dari tahun ke tahun keda- > Agung kepada Neraca. Berlatar belakang selera pasar Reboisasi ini akan dibarengi kini mulai dengan pemadatan tanah di tiap itulah Putri Bali tikungan yang rawan pen- mengambil ancang-ancang. dangkalan. Ini dilakukan sebab Sekalipun pasar Korea dan hak Pemda Jambi menilai su Jepang sangat terbuka bagi Bali. ai Batanghari sebagai urat nadi Tetapi hotel Putri Bali tetap masih roda perekonomian pemerintah mengandalkan pasar Eropa. Bo- daerah untuk kelancaran peng- leh dikatakan wisatawan Eropa angkutan hasil bumi (ekspor non- frekuens kedatangannya di Bali pokok. (F) FOLD migas) dan sembilan bahan cukup tinggi. (KS). UT ROX91 Rencana akan dipasang 2.000 sambungan lagi, dan itu sangat ditunggu-tunggu oleh calon pelanggan, perencanaan seluruhnya 5.000 satuan sam- bungan. Melihat daftar tunggu yang ada di kota ini, tentu masih diperlukan perhatian Pe- rumtel, bagaimana dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan ataupun calon pelanggan. Memang di kota yang sedang berkembang ini, per- tumbuhan perteleponan ini masih lamban, karena kapasi- tasnya yang terbatas. Sedangkan peminat calon pelanggan baru meningkat, sehingga tidak seimbang antara penyediaan fasilitas yang ada, dengan per- mintaan. terus Sistem prioritas BANYAKNYA calon pe- langgan baru di kota Sa- marinda menunjukkan warga kota ini sudah mengenal sis- tem telekomunikasi telepon. Oleh sebab itu kata Kakan- dapon Samarinda Istidjab, pihaknya terpaksa harus menggunakan sistem prioritas, yang diutamakan tentu daerah yang vital, dalam hal ini untuk Instansi Pemerintah, Industri dan perdagangan. Jepang menyukai kebudayaan Bali, tentang adanya anggapan bahwa wisatawan Jepang konon hanya suka berwisata sambil Menyusul kemudian ka- langan masyarakat dan dilihat dari kepentingannya, sehingga dari jatah yang tersedia, ter- hanya tersenyum. Dengan mengatakan bahwa berwisata sebenarnya untuk ber- libur dan menikmati keindahan atau beristirahat. Karena itu ti- dak tertutup kemungkinan wisata seks. Apalagi orang Jepang dike- nal sangat ulet dan bekerja keras, jadi hanya ada beberapa waktu saja untuk memuaskan diri. Yang jelas demikian Agung bahwa kedatangan wisatawan Jepang ke Bali umumnya datang untuk menikmati keindahan budaya dan alam pulau Bali. Sedangkan khusus untuk wisata- wan Korea Agung mengatakan, orang Korea yang hendak datang berwisata khususnya yang sedang menikmati bulan madu perka- winannya. "Bagi masyarakat Korea perkawinan itu mempunyai nilai yang sangat tinggi. Tidak musta- hil kalau mereka berbulan madu Pemasyarakatan tersebut, di- lakukan Perum Pos dan Giro bekerjasama dengan PFI, antara lain melalui Kepala-Kepala Daerah Pos dan Giro Kepala-Kepala Kantor Pos dan prangko yang disimpan rapih Giro selaku pembina filateli, dapat menjadi benda yang langka untuk bergiat menggalakkan dan mahal harganya. (K.10). serta minat filateli di daerah, selain tentunya digalakkan lewat Pra- muka Pencinta Filatelidan mem- buka loket-loket filateli di kan- tor-kantor pos.. akan terus meningkat. Menying Pembangunan ITC di Surabaya wisatawan gung soal selera Jepang, Agung menilai orang Sudah Hampir Selesai Berperan menentukan pula dalam pemasyarakatan filateli dalam kerangka meningkatkan produktivitas Pos Giro turut Soedibjo, Bc. A.P. adalah Perum Pos dan Giro menggiatkan ker- jasama dengan Perum Peruri (Percetakan Uang Republik In- donesia), untuk meningkatkan mutu prangko. Bahkan, para penggemar pengumpul perangko/filatelis menginginkan, agar frekuensi penjualan koleksi perangko dapat secara terbuka diumumkan oleh Perum Pos dan Giro. Sebab paksa sangat selektif sekali. Memang keinginan masya- rakat selalu ingin cepat, minta di layani, karena itu tidak heran kalau mereka juga berupaya dengan caranya sendiri. Tapi kata Istidjab "kita lihat daftar tunggunya, tentu yang dila- yani sesuai dengan urutan daf- tar tunggu dulu, sehingga yang belakangan terpaksa bela- kangan pula," katanya. Kadapon Samarinda beru- paya akan memberikan pelaya- nan kepada masyarakat de- ngan sebaik baiknya, karena itu juga masyarakat harus dapat membantu, sehingga petugas telepon tidak tergiur dengan perbuatan yang tidak terpuji. HARIAN NERACA Memang pemasagan tele- pon bisa jadi bisnis baru, bahkan mempunyai nilai tinggi dalam abad modern ini, ter- lebih lebih di daerah industri dan perdagangan seperti ini Samarinda ini. Tari Barong untuk Presidium Soviet/Presiden Uzbekistan Tjok Oka Pemayun, kepala Diparda Bali yang cukup sibuk mengurusi soal bisnis kepariwisa- taan ini pun angkat bicara. "Bali tetap konsekwen bahwa yang hendak dikembangkan di menikmati wisata seks, Agung IV yang tercermin dalam jangkau jaringan SLJJ telah prakteknya membuka diskotik, dal asing jumlahnya ratusan, Bali itu adalah pariwisata budaya, meningkatnya kapasitas sentral telepon dari 995.143 unit/ 1988 baik otomatis maupun manual menjadi 1.011. 822 SS/1989. Sebenarnya untuk meng- hindari cara-cara bisnis yang bisa merusak citra Perumtel, harus ada keseimbangan an- tara penyediaan kapasitas ter- pasang dengan jumlah permin- taan. Jakarta, NERACA KETUA Presidium Soviet Tertinggi/Presiden Uzbekistan, Mirzaolim Ibragimov dan rom- bongan di gedung kesenian Batu- Selama ini masih terbalik, daftar tunggu yang cukup besar, namun kapasitas terpa- sang satuan sambungan tele- ponnya masih belum tersedia. Sehingga wajar menimbulkan spekulasi bisnis telepon. Untuk itu bulan menyaksikan tari barong yang disuguhkan oleh seniman dan seniwati desa Batubulan. Dalam kesempatan itu tamu negara dan nyonya yang didam- pingi Gubernur Bali Oka tampak kagum menyaksikan tari barong yang dipagelarkan dengan penuh semangat oleh para seniman dari kabupaten Gianyar itu. DIP tahun 1990/1991 naik sekitar tangan jahil. Gubernur Jambi Drs. juga dapat dimanfaatkan sebagal sampai ke luar negeri," ungkap ministratif Kota Bandung di arti terminal Cileunyi dapat lebih Gubernur Soelarso mengha- lay siaran TVRI 10 persen, 25 gambar. Film-film yang diputar bahan kertas. pun tidak terlalu seram. Dalam penayangan lagu-lagu Suparsa memilih lagu nostalgia. diperlukan adanya kebijaksanaan dalam pengembangan jaringan tele- pon, bakan diprogramkan sesuai dengan tuntutan pem- Pertunjukan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu telah mampu memukau tamu negara, yang bisa dilihat dari senyum dan tawa yang tercetus dari muka Ibragimov. Tari barong yang melukiskan perang antara kebenaran dan kezaliman setidaknya telah ber- hasil memikat perhatian tamu Daftar Tunggu Calon Palanggan Telepon Kaltim Cukup Besar Jakarta, NERACA PEMBANGUNAN di sektor telekomunikasi dan pos berkem- bang cukup pesat selama Pelita Demikian pula kepadatan tele- pon, yang dalam tahun terakhir Pelita III sebesar 0,43 per 100 penduduk, maka pada akhir tahun 1988 telah meningkat menjadi 0,57 per 100 penduduk. Sementara itu jumlah kota yang dapat dicapai dengan pelaya- Bandung, NERACA KEBUTUHAN terminal an- tarkota perbatasan Kotamadya- Kabupaten Bandung, sebagai dampak perluasan wilayah ad- Timur sudah mendesak terutama di Cibiru. Kebutuhan tersebut, karena selama ini telah dipasok terminal pinggiran jalan disekitar Cibiru maupun sekitar kampus IAIN. Keluar dari mulut jalan toll/ bypass Soekarno-Hatta, Ban- dung, jalan ini semakin rawan dari kemacetan dan kecelakaan lalulintas. Untuk menanggulangai kera- wanan-kerawanan tersebut, pihak Pemda Kotamadya Bandung merancangkan untuk memba- ngun terminal Cibiru. Demikian hasil pemantauan NERACA dari DPRD Kotamadya Bandung, Selasa. Tapi, konfirmasi yang diperoleh dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat menyebutkan, belum ada suatu rancangan usulan bagi pemba- ngunan terminal Cibiru. Terminal antarkota yang diharapkan Pemda Kotamadya Bandung dapat dibangun di daerah Cibiru, merupakan ter- minal penyangga bagi terminal Cileunyi Kabupaten Bandung. Terminal antarkota Cileunyi di Penghujung Timur dari batas Kotamadya Bandung di Ka- bupaten Bandung itu, dijadikan terminasi armada angkutan umum jurusan Jakarta Barat Jawa Tengah dan Jawa Jawa Timur. Dari petugas terminal ini diketahui, cukup pesat armada angkutan yang melakukan bongkar muat penumpang tiap negara yang tengah bersantai di pulau Bali itu. Seusai menyaksikan tari ba- rong, tamu negara kemudian diajak menyaksikan dari dekat Pura Agung Besakih yakni se- buah pura paling besar di Bali. Dalam pura tersebut tamu negara menikmati keagungan bangunan demi bangunan (pura pelinggih) sembari menanyakan latar be- lakang keberadaan pura tersebut kepada "penterjemahnya", yaitu Gubernur Oka. bangunan dewasa ini. Sarana telekomunikasi di daerah luar Jawa, masih ter- batas, sedangkan tuntutannya semakin besar, sehingga be- lum seimbang dengan lajunya pembangunan di daerah. Untuk tercapainya strate- gis bisnis pertelekomunikasian, tentu diupayakan pula men- ciptakan iklim lingkungan yang sehat baik keluar maupun ke- dalam sendiri di tubuh Pe- rumtel. Setelah menikmati keindahan dan keagungan pura Besakih, kemudian tamu negara meluncur ke istana Tampak Siring. Strategis bisnis mendatang memang harus mampu meng- antisipasi kecendrungan pe- rubahan lingkungan, sehingga tercapainya transaksi yang sehat antara Perumtel dengan langganan. Di Samarinda memang pernah terjadi bisnis nomor telepon, yang sudah barang tentu itu bisa merusak citra Perumtel, dan dimana-mana itu selalu bisa terjadi, akibat besarnya permintaan di- banding kapasitas yang tersedia. Malam harinya tamu negara menyaksikan pertunjukan tari kecak di Pertamina Cottage yang kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan malam. Esok hari- nya Tamu terbang ke Medan untuk melanjutkan kunjungannya di Indonesia. (KS). Pembinaan kedalam KAKANDAPON Sama- rinda mengemukakan saat ini ia lebih menekankan pembi- naan aparatur, sebab pelayan kepada masyarakat, harus dibarengi sikap mental petu- gasnya yang tegas. Dengan demikian citra Pe- runtel, khususnya di Kadapon Samarinda ini dapat dijamin, karena dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sepanjang batas kemampuan dan wewenang nan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) sudah menjangkau 117 kota, sedangkan beberapa daerah tertentu yang belum ter- Terminal Antarkota Cibiru Pebruari mendatang. Segera akan Dibangun disediakan fasilitas sambungan telepon jarak jauh (STJJ). Demikian pula telah dapat dioperasikan sebanyak 7.066 buah telepon umum, dan sam- bungan telepon kendaraan ber- motor (STKB) Inti sebanyak 4.476 satuan sambungan, 10.000 satuan sambungan STJB celluler, serta 55 buah warung telekomu- nikasi (Wartel). hari. Bahkan diperhitungkan, apa- bila jalan toll Panci (Padalarang - Cileunyi) dibuka/dioperasional- kan dalam waktu dekat ini, ber- Sebat dalam sorotan pen- dapatan, apabila terminal Cibiru dibangun, akan meningkatkan pemasukan bagi pemerintah daerah. Selain, merupakan bagian dari usaha-usaha untuk menekan kemacetan dan kecelakaan lalu- lintas yang kerap terjadi di sekitar Cibiru. Menurut Kalangan DPRD Jawa Barat dari Komisi D yang menangani masalah-masalah jalan dan terminal, paling tepat apabila dalam suatu perancangan pembangunan terminal Cibiru, di satupaketkan dengan rencana dan terminal Abdul Muis/Moh. pemindahan terminal Cicaheum- Toha yang sudah semakin semrawut di Kotamadya Ban- dung ke kawasan Kabupaten Ban- dung. (K.10). yan ada. Ada seorang pelanggan telepon di Samarinda menceri- takan pengalamannya, bahwa, pelayanan petugas gangguan telepon masih lamban dalam melayani setiap pengaduan masyarakat. Rupanya tidak cukup hanya diberitahukan melalui pesawat telepon kalau ada kerusakan, tapi harus datang melapor secara khusus kekantor telpon. Sebenarnya sudah sela- yaknya Perumtel menterapkan pola manajemen baru, dimana langganan itu adalah raja, namun dalam dunia telepo- nisasi ini terbalik, pelanggan merupakan obyek yang empuk oleh petugas yang tidak ber- tanggung jawab itu. Citra ini harus segera di rubah, kalau tidak citra Pe- rumtel akan jatuh. Bisnis Hiburan Kehadiran Karaoke di Bali Mulai Ditertibkan Denpasar, NERACA DI TENGAH munculnya persaingan sengit dalam dunia per hotelan di pulau Bali. Kini banyak hotel yang menawarkan berbagai fasilitas yang bersifat menghibur. Kalau hotel-hotel yang berlokasi di resort wisata seperti Kuta, Sanur dan Nusa Dua masih mendingan mendapat wisatawan mancane- gara yang lebih dominan berbe- lanja dengan nilai dollar. Tetapi bagi hotel-hotel yang berlokasi di pusat kota yang hanya mengandalkan wisatawan domes- tik yang berkocek tipis akhirnya menempuh jalan pintas. Hotel- hotel di seputar kota Denpasar dalam menawarkan kamarnya sering kali banting harga. Kini, kata Istidjab, pera- turan diberlakukan dengan ketat, dan WASKAT jalan terus, dengan ini mulai terasa pe- rubahan, bagaimana karya- wannya melaksanakan tugas dengan baik. Di samping itu untuk me- mancing agar tamu mau menginap di kamar hotel, tidak jarang bebe- rapa hotel di dalam kota Denpasar menampung wanita-wanita iseng alias WTS. Hal ini memang sulit dipantau oleh pihak Ketertiban Umum (Tibum) yang jelas kasus seperti itu ada. Di Kuta banyak diskotik yang beroperasi tanpa ijin. Banyak restoran yang dalam Melihat animo masyarakat terhadap pemasangan telepon otomat di Samarinda cukup tinggi, diperlukan adanya pendekatan yang baik antara Pejabat Telepon (Kadapon) Samarinda dengan pelanggan- nya, sehingga akan terjadi sa- ling pengertian. Dilain pihak masyarakat Samarinda belum mengetahui saluran apa yang bisa digunakan sebagai sarana komunikasi, apabila ada sesuatu yang disampaikan, sehingga dinding komunikasi dirasakan "masih tebal," (H. Usman Rifanie) padahal mereka hanya men- dapatkan ijin operasi restoran atau bar. Menurut pengamatan Ne- Surabaya, NERACA MENTERI Penerangan Har- moko menurut rencana akan meletakkan batu pertama pem- bangunan gedung Surabaya Central Television (SCTV) 1 Menpen akan Letakkan Batu Pertama Pembanguan Stasiun TV Surabaya Presiden Komisaris Utama televisi swasta di Surabaya itu, Sudwikatmono mengatakan hal itu kepada wartawan, usai me- ngadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa timur Soelarso di Gedung Negara Grahadi Sura- baya, Selasa. Menurut Sudwik atmono, raca di Sanur dan Kuta saja seka-mereka cukup lihai dengan rang ini ada 22 diskotik yang ber- operasi secara gelap tetapi sebagai alat. Hal ini pernah lokal menggunakan orang-orang mengambil jalan terang-terangan dikeluhkan oleh Ketua BKPMD Di satu pihak, Pemda Bali Wardana. Masuknya modal hanya memberikan dua diskotik yang memiliki ijin. Permasalahan nya memang agak pelik. Sebab wisatawan yang berlibur ke Bali terutama yang datang dari daratan Eropa yang berhawa dingin lebih menyukai berajojing-ria ketim- bang duduk-duduk di pinggir pantai menonton Matahari yang akan tenggelam. Lebih-lebih lagi wisatawan Australia yang paling getol dengan dunia hura-hura. terselubung itu secara hukum merugikan negara. Tetapi me- ngapa hal itu masih terus terjadi? Semakin beraninya para peng- usaha membuka usaha jor-joran juga tidak tanggung-tanggung. Bayangkan saja pihak Pemda Bali tahu-tahu sebuah iklan dibukanya secara tegas melarang diskotik, diskotik muncul. Lantas Pemda pun geger. Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. salah begitu salah. Kalau tidak "Habis bagaimana, begini buka diskotik wisatawannya nun- tut, kalau buka Pemda yang ribut. Mau apa sih", ujar Haryanto salah di kawasan Kuta. seorang pengelola bar dan restoran Maka tidak ada alternatip lain selain membuka diskotik. Jalan dulu, urusan belakang itu se- macam sistem yang dianut oleh para pengelola restoran, bar maupun hotel di Bali. Sikap ini bersifat untung-untungan. Ditam- bah lagi dengan kurang tegasnya Pemda setempat menindak menjadikan para pengusaha yang berkecimpung di bidang pari- wisata semakin gila-gilaan. Bisnis yang didomplingi mo- Wilayah jangkuan siarannya mencapai radius 80 kilometer, meliputi daerah Surabaya, Pa- suruan, Sidoarjo, Gresik, Lamo- ngan dan Mojokerto serta Ka- bupaten Bangkalan- Madura, ucapnya. modal asing liar yang tak terdaf- tar, tak terhitung jumlahnya. Kemudian orang asing mem- buka bisnis di Bali pun banyak, rapkan agar sebelum melak- persen tv swasta tesebut, terlebih dahulu segala sesuatu yang menyangkut perizinan diselesaikan, baik IMB, izin siaran maupun masalah tanah. besar 500 sampai 700 persen lagi siaran lain seperti peningkatan kapasitas untuk sanakan pembangunan gedung siaran langsung peristiwa menarik dari dalam maupun luar negeri. bongkar muat penumpang di terminal ini. Terminal antarkota Cileunyi, tepat berada 2 km dari mulut jalan toll Panci di bagian Timur, Kabupaten Bandung. Namun konfirmasi yang diperoleh NERACA dari Pemda Jawa Barat menyebutkan, sam- pai sekarang belum ada rencana untuk membangun terminal di Cibiru. Tapi, apabila RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) dan rencana detailnya sudah ram- pung, kemungkinan akan ter- pikirkan untuk membangun ter- Seluruh perizinan sebagai syarat pendirian SCTV, telah diurus semuanya dan Walikota- madya Surabaya dr. Poernomo Kasidi menjanjikan izin tersebut selesai sebelum peletakan batu oleh pertama Menpen, ungkapnya. Mengenai hubungan SCTV dengan RCTI, menurut Henry terbatas pada kerjasama bidang teknik saja. Jadi para karyawan SCTV dilatih di RCTI. Pemasaran kepada masyarakat umum diren- canakan dimulai bulan Maret mendatang. Kelompok Musik Australia Sementara itu Hendry Pribadi, Jajaki Hubungan Timur-Barat minal Cibiru. direktur SCTV mengemukakan, pendirian televisi swasta pertama di Jawa Timur ini, seluruhnya menghabiskan dana sebesar Rp 100 miliar dan diharapkan dapat siaran pada bulan Agustus men- datang. Untuk dapat dikonsumsi masyarakat Surabaya dan daerah sekitarnya SCTV tetap menggunakan dekoder. Dekoder tersebut disediakan oleh SCTV, sedangkan para pelanggan hanya memberikan uang jaminan sebesar Rp 60 ribu sebagai tanda berlangganan. Sewaktu-waktu bila pelanggan bersangkutan berhenti maka uang jaminan tersebut dapat diambil kembali, katanya. Untuk dapat menikmati siaran menggunakan dekoder juga di- SCTV, para pelanggan selain tarik biaya langganan sebesar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per bulan. Henry mengatakan, pada bu- lan Juni dan Juli SCTV melakukan siaran percobaan. Saat masa bebas tersebut seluruh masyarakat dalam radius 80 kilo- meter dapat menangkap siaran- nya. Masa percobaan itu juga sebagai perkenalan pada warga tentang tv swasta kedua di Indo- nesia setelah RCTI Jakarta. SCTV menurut rencana setiap hari siaran selama delapan jam dimulai pukul 16: 00 WIB, sedangkan pada hari libur ada tambahan siaran selama empat jam dari pukul 09:00 sampai 13 :00 WIB. Halaman III Materai penyajian meliputi 50 persen olah raga dan hiburan, siaran niaga/iklan 15 persen, re- bukan pariwisata buaya", ungkap Diparda Bali yang paling suka nyeletuk. Ribut soal diskotik, panti pijat, pelacuran, pedagang acung, pasar merupakan problem yang cukup tinggi angkanya di Bali. Bupati Badung Pande Made Latra misalnya dengan tongkatnya sebagai penguasa di kabupaten Badung ikutan menggusur peda- gang kecil di pasar Sanglah. Lan- tas muncul kasus pasar Sanglah ini sampai ke meja pengadilan. Mereka juga menggunakan alat musik yang lebih umum seprti piano, synthesiser, gitar, vibra- phone dan berbagai jenis alat tiup recorder dan seruling. Di Jakarta mungkin Karaoke sudah lama dikanal. Tetapi di Bali ini hiburan gaya baru di hotel. Pengusaha hotel yang sengaja membuka gaya karaoke ini men- dapat keuntungan yang lumayan. Seperti yang diungkapkan Suparsa pemilik hotel yang mempunyai Karaoke. Karaoke memang seratus persen hiburan. Pengunjung bisa bernyanyi diiringi musik dan THE SOUTHERN CROSS DUO: Pemusik dari Australia akan menggelarkan gaya musik yang Inovatif untuk para penggemar musik di Indonesia, tampak Jess Ciampa (kiri) dan Michel Atherton (Kanan) dengan sebagian alat musik mereka. (Foto: KPA/NERACA) Jakarta, NERACA PARA penonton Indonesia dapat mendengarkan sajian mu- sik salah satu grup musik Austra- lia yang paling inovatif bila kelompok Southern Cross Duo tampil di Jakarta, Solo dan Yogyakarta mulai Kamis malam (25 Januari). Vokalis dan musikus Mike Atherton dan Jess Ciampa yang mahir memainkan berbagai in- strumen musik mengatakan bahwa mereka menggunakan Michael Atherton pernah musik untuk "menjajaki hubung- mengunjungi Indonesia tiga tahun an-hubungan antara timur dan yang lalu ketika ia memimpin barat, terutama wilayah Asia kelompok musik Southern Cross- Pasifik, dan menciptakan suatu ings. berbagai kebudayaan. perpaduan musik yang melintasi Instrumen musik yang digunakan antara lain adalah alat musik ketok Aborjin Australia, didjeridu, akordion, "lager- phone", xylophone Muangthai, gendang Irlandia, "temple blocks", pluit burung, lonceng Afrika dan oboe India. Sayang sekali belum ada film Indonesia yang dikaraokekan, begitu juga penyanyi Indonesia. Pada hal permintaan untuk itu cukup tinggi. Kata Suparsa ten- tang hotelnya yang berlokasi di, pinggir pantai Kuta, namanya Aneka Beach Bungalow. (KS). yang Aborijin, balada pemukiman penduduk kulit putih dan musik penduduk pendatang non Inggris telah menetap di Australia. Kedua musikus dengan latar belakang pendidikan musik di konservatorium itu juga meli- batkan partisipasi penonton de- ngan mengisahkan cerita tentang instrumen dan musik yang dimainkan dan dengan mengun- dang penonton untuk ikut serta dalam penampilan mereka. Kunjungan Southern Cross Duo ke Indonesia ini dise- lenggarakan dalam rangka pro- gram hubungan kebudayaan Kedutaan Besar Australia. Southern Cross Duoa dari Australia ini akan tampil di gedung Kesenian Jakarta, Kamis 25 Januari, di Solo Senin 29 Janu- ari dan di Yogyakarta, Selasa 30 Januari. (12) Walikota Yogya Peringatkan Grup musik terdiri dari dua orang ini juga memainkan musik khas Australia seperti lagu rakyat Pengusaha Hiburan Yogyakarta, NERACA WALIKOTAMADYA Yog- yakarta Djatmikanto. D mempe- ringatkan beberapa pengusaha bioskop yang menampilkan iklan serta poster film yang tidak senonoh dan tidak pantas dibaca masyarakat. Perbuatan yang tidak ber- tanggungjawab itu dikarenakan masih banyaknya pengusaha hiburan di kota tersebut yang hanya memburu keuntungan semata tanpa mengindahkan pendidikan moral masyarakat khususnya generasi muda, katanya pada temu usaha dengan pengusaha hiburan di kota itu, Selasa. Selain itu ia juga mensinyalir adanya usaha hiburan lain yang disalahgunakan tempat usahanya sebagai perjudian terselubung. Menurut walikota, usaha jasa hiburan di kota itu tidak dapat lepas dari norma dan budaya setempat yang banyak dihuni oleh pelajar dan mahasiswa. arena Karena itulah Yogyakarta ti- dak dapat disamakan dengan kota lain yang banyak memiliki tem- pat hiburan seperti diskotik, bar, pub, dan tempat hiburan sejenis, ujarnya. "Kita tidak anti terhadap hiburan yang berbau budaya asing, namun kita tidak begitu saja mencerna unsur budaya luar itu terutama yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa In- donesia," tegas Djatmikanto.
