Tipe: Koran
Tanggal: 1990-01-30
Halaman: 08
Konten
Selasa, 30 Januari 1990 DAERAH - TRANSMIGRASI Amuntai Ingin Adipura Nasional karena itu setiap ada kesempatan para Ulama, Da'i Islam selalu menyinggung tentang kebersihan, sehingga sikap dan budaya ber- sih itu sudah memasyarakat, bukan hanya keinginan dari atas saya, tapi sudah berkembang di- lapisan bawah. tan Kalsel, sebab kalau orang baru datang ke Kalsel, se akan akan tidak ada lagi kota yang baik se- lain Banjarmasin, sebab di kanan kirinya ketika menuju Hulu Su- ngai hanya terlihat daerah per- sawahan dan rawa di daratan tingginya hutan yang melingkar di pegunungan Meratus, sehingga orang Jakarta sendiri tidak ba- nyak mengetahui. Amuntai, NERACA BUPATI Hulu Sungai Utara, Kalsel Drs. H. Ardansyah Fama mengatakan, daerahnya ingin meraih "Adipura" yang diadakan oleh Menteri KLH, yang setiap tahun diadakan. Sebab kota Amuntai, meskipun terletak jauh dari ibukota Propinsi Kalsel lk. 200 KM dari Banjarmasin, tapi ia bertekad ingin menjadikan kota yang terbersih dan indah di Indonesia,utamanya dalam katagori "kota kecil" yang berpen- duduk dibawah 250.000 jiwa. Kini terus dibenahi kota Amuntai, taman-taman dibangun, jalan lingkungan dan jalan protokol dirawat dengan apik, se- hingga tercermin kebersihan dan indahannya. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Drs. H. Ardansyah Fama kepada "Neraca" di Amuntai ketika berkunjung ke daerah itu. Dikatakan, kota Amuntai ini sudah dua kali meraih "Adipura" Daerah yang diadakan oleh Pemda Tk. I. Kalsel, dimana te- lah diberikan penghargaan oleh Gubernur Kalsel Ir. H. Said, se- bagai kota yang terbersih dan indah di Kalsel, sejak tahun 1986 dan tahun 1989. Tahun ini kami yakin akan lebih baik lagi, sebab kesadaran masyarakat akan arti bersih dan indah di kota ini se- LG Kondisi Kuta Makin Semrawut dan Jorok Denpasar, NERACA KUTA, daerah tujuan wisata yang cukup terkenal dengan pantainya yang indah permai kondisinya saat ini semakin semrawut dan jorok. makin besar, terutama masyar- akat yang tinggal dipemukiman. Kebudayaan bersih, kata Bupati ingin menjadikan suatu harapan, agar masyarakatnya lebih menghayati sehingga kebudayaan yang sudah ada dalam jiwa setiap orang yang beragama Islam, tentu itu akan cepat disadarinya. Dalam Islam, katanya, keber- sihan itu sebagian daripada Iman, Banyaknya kendaraan yang masuk baik di jalan-jalan raya maupun sekitar pantai menjadikan keamanan dan ketertiban tidak mampu diken- dalikan, lebih-lebih sarana per- pakiran juga kurang memadai. MAKIN SEMRAWUT: Kawasan wisata Kuta tampak semakin semrawut. Toko, restoran, diskotik, bar, hotel semua menyatu padu. Persaingan tidak sehat membuat Kuta tak lagi nyaman. (Foto: KS/NERACA) Kondisi demikian disebabkan yang terinci, sehingga muncul bangunan-bangunan tanpa ijin di pinggiran jalan bahkan menyita trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Kuta tidak memiliki master plan tangi gelandangan dan pengemis yang datang dari daerah-daerah kering di Bali seperti Karangasem dan beberapa daerah di luar Bali. "Perkembangan Kuta sudah jauh sekali kita baru mengambil ancang-ancang dalam penga- turan. Kita kalah cepat ujar Nurjaya. la melihat bisnis wisata Kuta sudah berada diluar batas batas kewajaran. Persaingan tidak se- hat sudah muncul. Ketua LKMD lebih mengagetkan berdasarkan laporan dari Camat Kuta, Drs. Nurjaya, di kawasan wisata ini banyak usaha baik restoran, penginapan, hotel, disko, bar art shop yang tidak punya ijin. Tetapi mereka bisa berjalan dengan mulus dan tenang-tenang. Penyimpangan ijin juga terjadi, restoran yang tadinya hanya berijin operasi restoran tetapi dalam operasinya membuka diskotik serta di dalamnya dibuka kamar-kamar. turun deras sehingga Kuta pun kebanjiran. Air menggenangi jalan raya Legian. Got-got yang dibuat pada pinggir jalan total tak mampu menampung air, sehingga air pun menjalar ke luar. Kuta, sekarang banyak dida- Gubernur Bali Ida Bagus Oka tatkala mengunjungi daerah Kuta, agak kaget. Kebetulan saat me- ngunjungi daerah wisata ini, hujan mengatakan di Kuta berkembang bar berjalan, dimana pedagang membawa meja dan membuka usahanya dimana wisatawan ramai. Usaha ini sangat merugikan masyarakat. Gubernur Oka ketika bertatap muka dengan masyarakat Kuta dan pengusaha setempat membe- narkan di Kuta sekarang ini ba- nyak bermunculan usaha-usaha tanpa ijin. Membangun pasar. KOTA Amuntai yang kini sudah semarak, bersih dan indah Ajid (50) asal Indramayu kepada NERACA menga- takan, datang bersama istri dan dua anaknya untuk sama-sama memulung. Hasilnya kalau banyak truk membuang sam- pah sekeluarga bisa mencapai Rp 4.000,-/hari. Sebagian hasilnya dikum- gala fasilitasnya, sehingga bukan itu, tentu harus ditingkatkan se- saja untuk hiburan, main anak- anak, tapi juga yang penting, kata Bupati Drs. Arsdansyah Fama, bagaimana bisa membangun pasar yang modern. Pasar yang ada memang sudah tidak sesuai lagi, dengan perkembangan kota, sehingga masih sulit mengatur kebersihan yang baik. TUMPUKAN sampah bu- angan dari Jakarta di Desa Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang Bekasi, meng- hasilkan Rp 4,5 jutal bulan. Dibagi 100 pemulung maka rata-rata memperoleh pen- dapatan Rp 1500,-/hari. Ini menurut pengakuan beberapa pemulung, atas per- tanyaan NERACA. Hasilnya, setelah diambil untuk kebu- tuhan sehari-hari tinggal Rp 500,-ditabung untuk keperluan pulang kampung, biaya ber- sawah, membeli kambing atau biaya anak sekolah dan lain sebagainya. Dari 100 pemulung yang ada sebagian besar pendatang dari Indramayu bersama anak dan istrinya untuk bersama- sama memulung. Modal mereka berupa keranjang dan capit untuk mengambil apa saja dalam tumpukan sampah yang bisa dijual seperti, kertas kora, kardus, kaleng, plastik, kawat. Menjualnya tidak sulit ka- rena disitu juga banyak yang menampung barang bekas dan oleh penampungnya dijual lagi ke pabrik yang membutuhkan di Jakarta. Memang, kata Bupati, kota Amuntai sebagai ibukota Ka- bupaten Hulu Sungai Utara, le- taknya di tengah pedalaman hu- IMA pulkan. Setelah satu dua bulan mencapai sedikitnya Rp 100.000,- lalu pula kampung untuk membiayai bersawah atau memenuhi kebutuhan lain lain. Umumnya mereka memu- lung di musim paceklik, tetapi kalau dikampungnya panen, lebih mengutamakan mengu- rus padinya. Herman (32), bekas pemu- lung di Cacing Jakarta Timur selama 2 tahun, kini pindah ke pembuangan sampah Ban- ngan enam bulan, atau denda Rp 50.000. Oka sendiri mengakui, kon- disi Kuta dewasa ini sudah dalam keadaan semrawut untuk itu perlu ada penataan-penataan. Ia juga mengharapkan agar semua pihak menyadari betul program Peme- rintah yakni Sapta Pesona guna mensukseskan Visit Indonesia Year 1991 dan Pata Trevel Mart tahun 1992. Camat Kuta juga melaporkan daerahnya sampai kini belum mampu mengatasi masalah sosial yang muncul karena perkemba- ngan wisata Kuta yang sangat pesat. Permasalahan sosial terse- but adalah soal gelandagan dan pengemis. Masuknya Gepeng ke daerah Kuta sangat mengganggu kenyamanan wisatawan yang berlibur di sana. Berkenaan dengan itu Ida Bagus Oka menyarankan agar gelandangan yang kepergok atau langsung diangkut dan dibawa ke rumahnya. Kalau perlu ditahan dulu, Pesan Gubernur Oka se- rius. Menurut pengamatan Neraca dalam kunjungan Gubernur Oka Sehubungan dengan itu bupati kali ini, permasalahan yang harus segera mengambil tindakan dihadapi kawasan Kuta sudah tegas terhadap mereka yang sangat rawan dan memerlukan melanggar. Barang siapa yang pemecahan yang serius, kalau mengoperasikan restoran atau bar tidak wisatawan akan lari. tanpa ijin, harus mendapat kuru- (KS/'3) Tentang parkir Oka menjanjikan akan selesai tahun ini juga, kalau parkir sudah sele- sai berarti satu masalah sudah terpecahkan yakni kemacetan lalu lintas. targebang dan menjadi boss penampung kaleng bekas. Tiap hari Herman bisa menjual ka- leng bekas 5 kuintal ke pabrik obat nyamuk di Tanahabang Jakarta dengan harga Rp 60,- 1kg. Mataram, NERACA UNICEF, sebuah badan dunia yang menangani masalah pem- bangunan pedesaan, diimbau agar makin dapat menggelorakan semangat partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan yang di- lakukan di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, demikian Bupati Lombok Barat (Lobar), Drs H Lalu Mudjitahid. Dikatakan, kaleng itu dibe. linya dari pemulung Rp 25,-/ kg untungnya Rp 35,-/kg untuk membayar dua orang peker- janya yang membersihkan! mengguntingkan kaleng' Untungnya sangat tipis kare- Gubernur mengharapkan agar petani ikut mengembangkan kehidupan wilayah ini, misalnya dengan memberikan pinjaman bibit sapi. Dengan harga bibit sapi Sampah Bantargebang Hasilkan Rp 4,5 Juta per Bulan. Kota Amuntai juga dapat di- andalkan sebagai kota yang ber- sih dan indah. "Saya bertekad meraih Adipura tingkat Nasional, sebagai kota kecil, di antara kota- kota yang ada di Indonesia, jalan dan semakin banyaknya "Memang sulit mengatur ketertiban lalu lintas di kota Cire- bon, karena terbatasnya badan Memang kondisi kota Amuntai itu sangat rawan, baik rawan dari banjir maupun letaknya di rawa, tapi mengapa Amuntai bisa di- bangun dengan baik, disinilah seninya membangun kota ini, sehingga tetap dapat dijamin kebersihan dan keindahannya." Untuk menilai kota seperti Amuntai ini, menurut Bupati, lihat perkembangan dari awal dan sekarang, sehingga dapat dijadikan ukuran sejauh mana keberhasilan selama ini menjadi kota yang bersih dan indah. Un- tuk melengkapi kebutuhan kota, saat ini direncanakan pemba- ngunan pasar modern. Sudah di- anggarkan sekitar Rp 5 miliar. Sehingga diharapkan dengan tampilnya kota Amuntai dari Kalsel, sebagai kota bersih dan indah, akan dapat menarik per- hatian bagi wisatawan baik do- mestik maupun mancanegara, sebab daerah ini juga banyak yang dapat dijadikan obyek wisata. (Usri/9) Rababima, NERACA KABUPATEN Bima akan menjadi daerah penghasil muti- ara terbesar di Indonesia pada masa mendatang. Hasil mutiara Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Warsito mengtakan hal itu pada panen raya mutiara di Tanjung Srato, Desa Sumi, Kec. Sape, Kab. Bima, baru-baru ini. Gubernur mengatakan, pem- budidayaan siput mutiara di Tanjung Srato telah memberikan dampak positif bagi pemba- ngunan ekonomi NTB, disam- ping sebagai penunjang ekspor ekspor NTB yang kedua setelah batu apung. Kecamatan Sape, terutama Ds. Sape merupakan tempat penye- berangan para wisatawan asing ke pulau Komodo. Lokasi ini juga dikenal sebagai tempat pengiri- man ikan-ikan kering antar pu- lau. Hasil tangkapan ikan di tempat ini belakangan ini makin meningkat, dimana rata-rata 2 ton per hari. HARIAN NERACA Jumlah Angkutan Kota Cirebon Melebihi Kapasitas na barangnya sedikit, truk yang membuang sampah tidak ba- nyak'', ucapnya. Cirebon, NERACA JUMLAH angkutan kota (angkot) di kota Cirebon saat ini sudah melebihi kapasitas se- teriakan kernet yang hingga kesemrawutan lalu lintas menjadi pemandangan yang ku- rang nyaman sehari-hari di setiap sudut jalan. "Apalagi pengusaha yang Saling serobot mencari pe- dapat mobil dari kreditan kalau tidak gulung tikar pasti tombok dari kantong sendiri. Dan ken- yataannya sekarang tidak sedikit pengusaha yang kredit tak bisa bayar akhirnya kendaraannya ditarik dealer, sedangkan uang muka dan cicilan yang telah di- bayarkan dianggap hilang," tu- tur Iskandar Menurut Iskandar, para peng- usaha angkot yang tergabung dalam Organda sekarang ini 70% kendaraannya hasil dari kredit dan jumlah mobil angkot yang sudah ditarik oleh dealer lebih dari 50 kendaraan. numpang, berdiri di pintu mobil, menghen- tikan kendaraan sesuka hati di tempat terlarang ditambah ber- tambahkan jumlah becak menjadikan kondisi kota Cirebon tidak lagi nyaman. Ditanya permodalan dan pemasaran Herman menga- takan untuk pemasaran tidak ada kesulitan bahkan selalu kekurangan barang. "Untuk modal tidak perlu banyak ka- rena tidak ada barang yang dibeli" Di Koperasi Pemu- lung Daya Guna ada tabungan uang yang sudah 3 tahun be- lum diambilnya," Tetapi tidak PEMULUNG: Ajid, istri dan dua orang anaknya, bersama-sama mencari nafkah memulung yang menurutnya, hasilnya lebih lumayan dari pada kerja di sawah. (Foto: K-9/NERACA) jumlah kendaraan," ujar Kasat- lantas Polresta Cirebon, Lettu Pol. Basir. Kab. Bima akan Menjadi Penghasil Mutiara Terbesar Pengemudi angkutan kota dan kerneknya sulit diatur. Mereka taat dan tertib kalau ada petugas di jalan. Tentu saja kami tidak mungkin menyiapkan petugas sepanjang jalan lantaran personil yang terbatas," keluh Kasatlan- tas Lettu M. Basir. Mengenai jumlah angkutan kota yang dinilai kebanyakan dan terus bertambah, sulit diken- dalikan selama dealer-dealer mobil yang mengeluarkan angkot dibiarkan menjual kendaraannya secara kredit ringan sekaligus dengan ijin trayeknya. "Saya pernah ditawari kerdit angkot tanpa uang muka dan disuruh memilih rute trayek yang disukai. Soal pengurusan ijin trayek diurus oleh dealer," ujar sumber NERACA yang tidak bersedia menyebut namanya. Namun Sekretaris Tim Pengendali Trayek Angkot Cire- bon, Setiono, menyangkal adanya anggapan jumlah angkotan kota kebanyakan dan tak terkendali. Menurut Setiono, jumlah angkot hasil heregistrasi belum lama ini sebanyak 854 kendaraan yang berarti sesuai dengan keten- tuan yang diatur SK Walikota. Bagi pengusaha angkot itu sendiri, mencari makanan de- ngan mengandalkan usaha jasa angkot hasil kredit ternyata tidak segampang yang dibayangkan. per ekor Rp 300.000, setelah dipelihara selama 6 bulan akan mempunyai harga jual Rp 600.000. Hasim Djojohadikusumo se- laku Direktur Utama PT. Bima Sakti Mutiara melaporkan, bahwa perusahaannya mulai beroperasi di Tanjung Srato di bidang pem- Oktober 1986, dan telah meng- hasilkan mutiara setengah bulat sebanyak 12,363 kg dan 28,705 kg mutiara bulat. Secara keseluruhan saat ini telah dihasilkan mutiara sebanyak 15 kg dengan nilai ekspor 2 juta dollar AS. tahu kebenarannya karena be- lum pernah ada rapat anggota," ucapnya. Menurut Pengamatan NERACA, di lokasi pembua- ngan sampah desa Ciketing Udik itu, kini menjadi sumber mata pencaharian ratusan pemulung baik yang datang dari daerah lain maupun warga setempat, tengkulak barang bekas yang datang dari Jakarta. Disana berdiri pula warung-warung menjual makanan/minuman. Yang mengesankan misal- nya, Ayib (8) dan beberapa anak kecil lainnya membayar sekolahnya di SD Sumur Batu dari hasil memulung. Sementara itu Ketua Organda Kodya kab Cirebon Iskandar AB menjawab pertanyaan NERACA beberapa waktu lalu, menyatakan pengusaha angkot sekarang ini tak ada untungnya dan selalu merugi. Perlu Pembinaan CAMAT Bantargebang Drs. Farid Syamsuddin kepada NERACA mengatakan, pemu- lung di lokasi pembuangan sampah Ciketing Udik perlu pembinaan agar di tempat mereka memulung bisa tenang, tertib dan terjamin kesehatan- nya. Kebanyakan mereka pen- datang dari daerah lain yang belum diketahui identitasnya "Untuk ini saya sudah perin- tahkan mendata, diberi kartu tanda penduduk sementara. Sedang untuk tempat tinggal- nya dibuatkan bedeng", ucapnya. Saat ini pengusaha angkot di Cirebon banyak yang tengah menunggu nasib, ditarik mo- bilnya. Kalaupun ada bermun- culan mobil angkot baru, itu bia- sanya pengusaha baru yang be- lum tahu pahit getirnya usaha di angkot dan mereka hanya tergiur oleh rayuan kredit saja tanpa memikirkan akibatnya dikemu- dian hari. (K.11/3) Ditanya banyaknya pemu- lung, Camat belum mengetahui pasti karena mereka datang maupun pergi tidak melapor "Mereka datang Pada saat daerahnya paceklik, sedang pada musim panen mereka mudik" Jambi, NERACA DRS. Mustafa Kamal, kepala Kanwil Departemen Transmi- grasi Provinsi Jambi, tampil se- bagai saksi dalam sidang kasus korupsi Rp 256, 5 juta lebih di Kanwil itu dengan tersangkanya, ZA, bekas bendaharawan dan pimpinan proyek di instansi itu. Sidang yang diadakan di Pe- ngadilan Negeri Jambi hari Sabtu itu, dipimpin hakim ketua H Dir- woto, SH dengan anggotanya Ny Sumiwardani, SH Amru Nasution, SH dengan jaksa P Ginting. Menurut laporan semen- tara tercatat 150 pemulung dan di antaranya berpendidikan SLTA dan satu orang Sarjana (K-9). Diungkapkannya, selaku Kakanwil Departemen Transmi- grasi Jambi sejak September 1986, setiap bulan dia melakukan portemuan dengan para pimpi- instansinya, guna membahas nan proyek dan bendaharawan di berbagai permasalahan yang dihadapi, termasuk penggunaan dana. Dalam pertemuan itu, tak pernah diketahui adanya pe- nyalahgunaan, kata Mustafa Kamal menjawab petanyaan majelis hakim. Pihaknya baru mengetahui adanya penyimpa- ngan itu dari tim BPKP, Maret 1988. Bayangkan, di sudut lain yang Kuta yang dihubungi Neraca pengemis yang mengganggu bisa nonmigas. Mutiara merupakan budidayaan siput mutiara sejak 2 Bekasi. Akibatnya padi yang baru buat irigasi dan bibit unggul padi nanggulangan Bencana Alam adalah banjir musiman yang se- kan bantuan semen untuk mem- RATUSAN hektar sawah teknis tergenang air selama se- minggu terakhir ini dengan ke- tinggian 0,5 sampai 0,7 meter di Ciamis, NERACA Petani Ciamis Cetak Sawah Baru PARA petani dan peladang Kecamatan Cijeungjing dan Cigugur, Kabupaten Ciamis, jabar selama beberapa tahun ter- akhir telah mencetak sawah baru seluas sekitar 1.000 hektar se- Ciamis Hampir 90 persen areal itu sudah disertifikasikan kepada mereka yang berhak atau kepada petani tanpa tanah. Sisanya yang 10 persen tinggal menunggu Pengusaha yang menanamkan "Apa saksi ada mengeluar- kan nota," hakim. Saksi di daerah ini dikenal berkualitas modalnya di NTB diharapkan membenarkan dengan menga- diharapkan meningkat, kata penyelesaian administrasinya, baik. bakti sosial berada takan untuk beberapa wartawan APANES kepada masyarakat yang dalam lingkungan wilayah peru- sahaannya. Hal ini sekaligus akan memberikan peluang untuk Bupati Ciamis Taufik Hidayat kepada ANTARA, di Ciamis, Sabtu. Ratusan Ha. Sawah meningkatkan keadaan sisoal Bekasi Terbenam demikian Bupati Ciamis. TERENDAM AIR Sementara itu banjir yang melanda areal pesawahan di wilayah Kabupaten Karawang Jabar, sejak beberapa hari ter- akhir ini hingga Minggu menye- babkan lebih 4.000 hektar tana- man padi terendam air yang mencapai 60 cm, demikian Sa- tuan Koordinasi Pelaksana Pe- ekonomi masyarakat. Bekasi, NERACA ditanam mengalami rusak berat dan dapat menimbulkan kerugian ratusan juta rupiah. Keterangan yang diperoleh Neraca selama musim hujan menyebutkan, sawah-sawah rawan banjir terdapat di Kecama- tan Sukatani, Muara Gembong, Tambelang, Tarumajaya dan kecamatan lainnya di Bekasi, pada saat musim tanam kini sawah mereka tergenang. Ketua DPRD Bekasi, H. Perusahaan tersebut kini te- ngah membudidayakan siput mu- tiara sebanyak 57.372 siput, di- antaranya 29.827 siput penghasil Kepada pengusaha mutiara mutiara bulat dan 2.799 siput Roesmin yang diwakili Sekwan, hektar di Kecamatan Padaherang penghasil mutiara setengah bu- lat. Sedangkan sisanya 14.687 be- Tatang Sugita kepada wartawan lum disuntik atau dimasuki nu- kemarin mengatakan, akhir-akhir clis. ini curah hujan cukup deras di- bandingkan tahun lalu. Adapun sawah yang tergenang itu belum dapat kami pantau sejauh mana dampaknya. (KNI) Namun, dari hasil pemantau yang dilakukan hanya dibebe- rapa lokasi perumahan, yakni perumahan Jati Bening, Chandra dan perumahan Elok di Kecama- tan Pondok Gede yang tergenang mencapai ketinggian 0,5 meter," ucap Tatang. Diungkapkan, timbulnya banjir disekitar perumahan itu bukan saja akibat curah hujan. Tapi tak menutup kemungkinan pembuangan saluran airnya ter- lalu kecil dan adanya got-gotyang mampet. Disamping itu, akibat ulah developer yang memanfaatkan tanah kosong yang belum digunakan Pemda atau penge- rukan tanahnya tidak diper- hitungkan ketinggian air, ujar Tatang. (Uli/9) Menaker : Yang Penting Selamatkan TKW-nya Dulu Jakarta, NERACA MENAKER Cosmas Batubara memerintahkan agar pim- pinan Akan (Antar Kerja Antar Negara) segera bisa membe- rangkatkan para TKW yang sudah lebih enam bulan menunggu di tempat penampungan PT Bandar Benua Corp. (BBC) j Tirtayasa dan jl. Wijaya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Perintah itu merupakan kesimpulan setelah Menaker melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga perusahaan pe- nyalur TKW ke Arab Saudi. Sebuah di Kebayoran Baru dan dua di kawasan Condet. "Yang penting selamatkan TKW-nya dulu, berangkatkan. Kalau perusahaan itu sedang ada masalah, itu diselesaikan sendiri nanti. Dan setelah itu saya minta tak ada TKW yang menunggu lebih dari enam bulan lagi." Demikian Menaker yang juga menunjukkan ucapannya kepada Ketua AKAN Soemarsiono yang ikut sidak Menaker. Kepada Kanwil Depnaker DKI Jakarta juga diperintahkan untuk sering melakukan inspeksi penam- pungan TKW yang kelebihan orang dan berdesak-desakan. Surat Kabar Ekonomi HARIAN NERACA Dengan nada keras Menteri mengatakan: "Kalau sering melakukan hal-hal seperti itu kita punya alasan menutup peru- sahaan itu sebab tidak memper- lakukan baik kepada bangsa sendiri, calon TKW yang akan Tenaga Kerja Kakanwil Deptrans Jadi Saksi Kasus Korupsi guna meninjau lokasi transmi- grasi di Provinsi Jambi. "Dana itu dikeluarkan dengan melalui SPJ (Surat Perintah Jalan) dan dikeluarkan dari dana lain, saya tidak menyuruh supaya katanya. "Bagaimana jika dana itu habis," tanya majelis hakim lagi. "Saya katakan supaya jangan dicairkan," jawab saksi Mustafa Kamal. Saksi tahun anggaran 1986/87 Daftar i mengemukakan, dalam Isian Proyek (DIP) instansi itu berilai Rp 1,8 miliar dan tahun miliar lebih. Khusus untuk dana anggaran 1987/88, senilai Rp 1,5 perobatan dan perawatan, tahun anggaran 1986/1987 senilai Rp 149,5 juta dan tahun anggaran Para petani itu sekaligus membuat saluran air untuk menjadikan areal sawah baru itu menjadi sawah yang sumber air tidak tergantung hanya dari hujan (sawah teknis), jelas Taufik. Pemda Ciamis telah memberi- tahan wereng sebagai modal per- tama penanaman sawahnya dan bantuan lainnya kepada para pe- tani itu, jelasnya. Bupati Ciamis juga menga- takan, banyak areal rawa di Cia- mis telah berubah menjadi areal pesawahan teknis dengan pro- duksi mencapai sekitar empat sampai lima ton setiap hektarnya bahkan ada yang mencapai sekitar Rawa Cilalay seluas dari 500 enam ton. misalnya yang selama puluhan tahun hanya menjadi tempat pengambilan air kini telah meng- hijau dengan tanaman padi yang mampu ditanami dua kali setahun. Begitu juga daerah rawa di Lakbok dan Kalipuncang hampir telah menjelma menjadi per- sawahan. Mengenai sengketa tanah di Desa Paledah, Kecamatan Padaherang seluas 400 hektar, menurut Bupati Taufik Hidayat, telah diselesaikan. Surabaya, NERACA PARA investor yang datang di Surabaya, sekarang berebut tanah yang strategis. Di daerah pusat kota, praktis tanah kosong sudah dimiliki para investor. Mereka membeli dengan harga mahal. Keadaan demikian membuat harga tanah di pusat kota meningkat secara mencolok. Di daerah Darmo misalnya, harga per m2 sudah mencapai Rp 2 juta. Langganan dalam kota : 1 bulan = Rp 6.500,-/eks 3 bulan = Rp 17.500,-/eks 6 bulan = Rp 37.500,-/eks 12 bulan = Rp 70.000,-eks Luar kota + ongkos kirim * Pembayaran dimuka melalui Poswesel Dapat ditagih di alamat (untuk daerah Jakarta) B.D.N. Cabang Kramat A/C No. 01316.22.11.015 Bank BNI Cabang Kramat A/C No. 002890001 BRI Cab. Khusus Sudirman Rek No. 314568235 Bukopin: 004.1508.9 Giro Pos A. 13.350 Credit Card: Visa Duta kita kirim. Pak Budi dan jajaran- nya supaya sering melakukan pemeriksaan." Menaker melakukan sidak setelah melayang sepucuk surat dari salah seorang TKW yang diasramakan di Jl. Tirtayasa yang melaporkan sudah satu tahun belum diberangkatkan, padahal sudah ada paspor. Menurut Menteri, kalau peru- sahaan itu belum bisa membe- rangkatkan para TKW yang su- dah lama menunggu hendaknya disalurkan ke perusahaan lain dengan bantuan Kapus AKAN. Para TKW di BBC, yang di- beri kesempatan mengadu kepada menteri, banyak memberikan masukan. Mulai dari berapa mereka keluarkan untuk masuk di BBC sampai berapa lama mereka sudah menunggu. No. Tgl Berakhir Master 1987/88 Rp 161,8 juta lebih. Dakwaan Jaksa DALAM dakwaan jaksa P Ginting sebelumnya, tersangka ZA, mantan bendaharawan dan pimpro itu melakukan korupsi tahun 1986/87 dan tahun 1987/ 88 masing-masing Rp 132 juta dan Rp 123 juta lebih. Ketika, ZA menjadi ben- daharawan juga terlibat pimpi- nan proyeknya Ir. BT, yang sedangkan ketika menjadi pimpi- kasusnya di sidang terpisah, nan proyek tahun anggaran 1987/ 88, terlibat bendaharawannya, Sut, yang tahun lalu meningal dunia akibat kecelakaan lalulin- tas. Mantan pimpinan proyek Ir Bambang tri Tamtama yang Bekasi, NERACA WARGA Desa Setia Mekar Halaman VIII Beberapa TKW, menyebutkan mereka mengeluarkan uang lebih dari Rp 350.000,- karena masuk lewat sponsor. Uang itu didapat dari pinjam tetangganya sebelum berangkat, ada yang menjual harga miliknya. Tambun Bekasi, mengharapkan angkutan umum yang ada dila- yani oleh trayek angkutan Bekasi (KOASI) untuk menghubungkan terminal bus Pasar Baru, Duren Jaya, Perumnas Setia Mekar, Pasar Setia Mekar, Indoforlen, sampai Perumahan BTN Tam- bun. Yang menarik, semangat mereka cukup tinggi untuk tetap mau diberangkatkan bekerja di Arab Saudi. Di antara mereka memang ada yang sudah pernah kerja di sana. Dan ingin kembali lagi. Lebih baik Trayek ini akan melayani sekitar 100.000 penduduk sekitar itu, tetapi pihak KOASI dan Dinas LLAJR Bekasi yang pernah dihubungi sampai kini belum ada realisasinya. DUA tempat lain yang dikun- jungi yaitu PT Alatas Ikhwan dan PT Putri Mandiri di Condet memperlihatkan penampungan yang jauh lebih baik dari di Kebayoran Baru. Untuk makan, misalnya, sudah disiapkan. Tidur memakai tempat tidur yang baik. Sedang di Jl. Tirtayasa calon TKW itu dapat giliran belanja ke pasar untuk masak hari itu Koordinator Proyek Pemba- ngunan Pasar Setia Mekar Hu- tabarat kepada NERACA me- ngatakan sebetulnya sudah ada kendaraan KOASI K-01 jurusan Pulo Gadung Setia Mekar PP, tetapi KOASI itu ngetem di Pe- rumnas Setia Mekar. Pengunjung pasar Setia Mekar Yang menarik dari temuan itu ialah variannya beaya yang mereka keluarkan karena lewat sponsor. Pendidikan umumnya tamatan SD dan keinginan untuk dapat "dihajikan" oleh induk semang. (9) tampil menjadi saksi dalam kasus dengan tersangka ZA itu menga- takan, dari Rp 149,5 juta dana perawatan, hanya Rp 6,09 juta yang benar-benar sesuai dengan sasaran, sedangkan sisanya Rp 132,9 juta fiktif. Dana fiktif itu, katanya," dibagi-bagikan penggunaannya dan yang lebih mengetahui adalah bendaharawan tersangka ZA". Penggunaan uang itu, di an- taranya untuk pakaian karyawan di instansi tersebut, termasuk untuk tersangka sendiri. Selain itu juga digunakan untuk pembe- lian kulit dua ekor harimau guna dikirim ke Jakarta, dan untuk "sangu" serta kegiatan lainnya. "Apa saudara tahu, bahwa penggunaan dana itu sudah me- nyalahi," tanya majelis hakim. Saksi menjawab: "Dia menge- tahui hal itu, tetapi saya terus didesak". Sidang kasus korupsi itu di- lanjutkan 8 Pebruari 1990. (Ant) (Satkorlak-PBA) Pemda kara- wang, Minggu. Dijelaskannya, pesawahan yang dilanda banjir akibat hujan yang turun terus menerus itu ter- catat masing-masing 2.089 ha di 17 desa di Kecamatan Pedes, 1003 Ia menyayangkan, di wilayah ha di 14 desa di Kecamatan yang rawan banjir tersebut tidak Batujaya 1.276 ha di Kecamatan ditunjang dengan saluran pem- Tempuran dan 187 ha di wilayah buang air yang memadai. (Ant) Kecamatan Cilamaya. Mengenai besar kerugian materi akibat bencana tersebut, Satkorlak PBA belum dapat menjelaskan. Padi yang terendam rata-rata ul berusia tanam satu setengah bu-) T lan dengan pengolahan Supra Insus. Warga Setia Mekar, Perlu Angkutan Sementara itu petugas Dinas Pertanian Kabupaten Karawang mengisyaratkan pertumbuhan tanaman padi di daerah tersebut akan terganggu jika genangan air yang menenggelamkan tanaman itu mencapai lebih sepuluh hari. Dikatakannya, banjir ini lalu terjadi setiap musim penghujan seperti sekarang ini. Wilayah Kecamatan Pedes, Batujaya, Tempuran, dan Cila- maya, merupakan daerah langga- nan banjir bila musim hujan tiba. setiap harinya tidak kurang dari 200-300 orang, membutuhkan angkutan, satu satunya diha- rapkan KOASI, "Tetapi yang berbelanja berjalan kaki atau naik becak KOASI itu," ucap Hutaba- rat. Dikatakan, harapan masya- rakat adanya Trayek KOASI yang mengitari Setia Mekar itu benar dan baik karena jalan yang lebar dan bagus termasuk adanya pasar, cukup mendukung. "Hal ini sudah menghubungi Ketua KOASI mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi dapat dipenuhi. Pasar Setia Mekar, satu- satunya pasar yang akan menyerap warga masyarakat Setia Mekar dan sekitarnya, sedang untuk pangkalan KOASI, pasar akan menyediakan pemba- ngunan Sub Terminal Pasar Setia Mekar. (K-9) Dengan hormat Harap dicatat sebagai pelanggan HARIAN NERACA Mulai bulan/Tgl Jumlah Eksemplar Perusahaan Nama Jabatan Alamat Telp: Tanda tangan Bagian Sirkulasi: Jalan Jambrut No. 2-4 Jakarta 10430 Telp. 337441 -332676-323969 Fax. (021) 3101873 Telex. 46000 NERACA IA
