Tipe: Koran
Tanggal: 1990-08-02
Halaman: 02
Konten
Kamis,2 Agustus 1990 INDUSTRI - KEHUTANAN Kemampuan Indonesia dalam Rekayasa, Masih Ketinggalan Jakarta, NERACA WAKIL Ketua Umum Kadin Indonesia, Ir. Iman Taufik mensinyalir bahwa kemampuan kita dalam bidang re- kayasa, rancang bangun dan manajemen proyek masih ketinggalan. Karenanya sering kali kita melihat proyek- proyek pembangunan yang besar di Indonesia masih di- rencanakan dan dibangun di bawah pimpinan tenaga asing. Ironisnya, keberhasilan pro- yek tersebut, seringkali diakui sebagai hasil kebanggaan putra- putri Indonesia, padahal yang terjadi adalah pembangunan teknologi di Indonesia (oleh bangsa lain) dan bukan pemba- ngunan teknologi oleh Indone- sia. "Kebangaaan semu ini seringkali mengelabuhi kita semua dan tanpa terasa kita makin jauh tertinggal di tingkat interna- sional", tutur Imam Taufik yang membawakan makalah berjudul "Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia" pada Seminar Nasional Insinyur Indonesia 1990 di Jakarta, kemarin. Bandar Lampung, NERACA DI LAMPUNG kini ada ke- cenderungan menebang pohon karet yang masih produktif untuk dijadikan bahan baku kayu lapis (particle board). Kecenderungan ini terutama ditemukan di Daerah Lampung Utara, kata Staf Dinas Perkebun- an Lampung, Subani ketika mewakili Kadinas pada rapat pembahasan arus berita dan pe- mutakhiran data di bidang perda- gangan, yang diadakan atas ker- jasama Departemen Perdagangan dengan LKBN ANTARA, di Ban- dar Lampung, Selasa. Kurang IMAN Taufik mengatakan, dengan berkembang pesatnya ekonomi Indonesia akhir-akhir ini, apalagi setelah adanya ke- bijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi di segala bidang serta usaha-usaha peningkatan ekspor, ini terasa sekali ku- rangnya jumlah tenaga yang Sebagai perbandingan, ujar berkualitas seperti yang diha- Imam Taufik, Korea dengan Kecenderungan itu, kata Subani, terutama akhir-akhir ini, menyebabkan beberapa pabrik karet di Lampung terpaksa men- datangkan bahan baku dari Sumsel, Bengkulu bahkan dari Jawa Barat. Karet Produktif Ditebang untuk Produksi Kayu Lapis Di Lampung sendiri, menurut catatan Dinas Perkebunan, ter- dapat 16.703 ha karet perkebun- an rakyat dengan produksi 9.374 ton; 17.635 ha milik perkebunan negara (PTP X) dengan produksi 22.606 ton dan 6.197 ha kebun karet milik perkebunan besar swasta dengan produksi 318 ton, atau total produksi 32.298 ton. Produksi sebanyak itu tidak mencukupi kebutuhan bahan baku enam pabrik (crumb rub- ber/seheet) yang ada yang tiap tahunnya membutuhkan minimal 43.000 ton. Jumlah ini berbeda dengan catatan di Kanwil/Dinas Perindustrian yang menyebutkan data kebutuhan bahan baku 72.085 ton untuk menghasilkan produksi sekitar 40.000 ton. rapkan untuk menghadapi sai- ngan internasional. Dalam pertemuan yang meli- batkan unsur perdagangan, Kanwil Koperasi, Pertanian, Biro Perekonomian Pemda Tk I Lam- pung dan Biro ANTARA Bandar Jakarta,NERACA PENJUALAN kompleks perkantoran PT Persero Dana- reksa seharga Rp 62,38 miliar kepada pihak PT Garuda Indo- nesia semata-mata sesuai deng- an kebijaksanaan Pemerintah cq Departemen Keuangan dan bukan karena kesulitan dana. Dewasa ini, masalah pajak membajak tenaga ahli maupun manajer makin terasa, selain itu juga kesenjangan gaji antara tenaga kerja berkualitas tinggi dan biasa makin menyolok dan "kemajuan" tenaga-tenaga kunci diperusahaan-perusahaan dapat membahayakan daya saing dan efisiensi perusahaan tersebut. Direksi Keuangan PT Dana- reksa, Sudradjat dalam siaran persnya Senin mengungkapkan, Menurutnya, untuk saat ini hampir di semua tingkatan di atas semi-skilled terasa sangat kurang jumlah tenaga-tenaga kerja Indonesia dengan kualitas yang memadai untuk kebutuhan pembangunan nasional. Di samping kurangnya sarana pendidikan teknologi nasional, juga mahasiswa/pelajar yang dikirim ke luar negeri pun relatif kecil sekali, ujarnya. "Akibatnya akan sangat terasa di masa-masa mendatang, apabila tidak segera diperbaiki keadaan ini", tam- bahnya. Lampung, dibahas pula upaya upaya pemasaran karet rakyat melalui KUD. Selain itu, juga masalah per- luasan lahan dan kerjasama pab- rik dengan petani karet serta upaya meningkatkan produksi karet, terutama milik rakyat dan perkebunan besar swasta. Khusus mengenai pemasaran karet petani, Ir. Erlan dari Kanwil Koperasi mengatakan, peranan KUD cukup besar, terutama dalam kerjasama dengan pihak PTP X, khususnya di Blambang- an Umpu Lampung Utara. Pihak PTP X banyak membantu petani karet meskipun bantuan itu dirasakan mereka masih kecil (Ant) H Palgunadi mengatakan, me- mang untuk beberapa tahun kedepan biaya yang dialokasikan untuk R & D dan pendidikan karyawan belum akan mencapai Rp 300 miliar. "Tapi yang jelas, biaya untuk keperluan itu akan meningkat terus. Apalagi setelah setelah Pemerintah membebaskan pajak bagi biaya yang digunakan untuk R&D dan pendidikan karya- wan", standas Palgunadi. Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Indonesia, Ir. Iman Taufik mengatakan, sangat gembira INDONESIA tidak perlu harus menunggu 100 tahun seperti Jepang untuk mening- kat menjadi negara Industri terkemuka di dunia atau se- perti Russia yang sudah diper- siapkan sejak zaman Tsaar dengan tersedianya jalan ke- reta api, jalan raya dan dasar- dasar pembangunan industri berat, tetapi sekarang ini ter- paksa dibongkar lagi untuk di- rubah menjadi industri yang efisien seperti di Barat dan Amerika yang selain mengha- silkan (hanya) persenjataan berat, tetapi juga menghasilkan kebutuhan rakyat akan pakai- an, parfum, kosmetika kenda- raan, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Atau di Inggris yang sudah didorong oleh penemuan mesin uap yang membuka dunia me- nuju era industrialisasi di banyak negara lain sekitar se- ratus tahun yang lalu lebih. Indonesia kini sedang me- nuju sebuah negara Industri terkemuka di Asia dan di dunia pada umumnya. Asal saja per- siapan untuk tinggal landas benar-benar dapat menemukan persyaratan untuk lepas lan- das secara tepat waktu dan siap seluruh perlengkap-annya. Persiapan tersebut juga su- dah ada terutama tersedianya- sudah jalan raya yang mema- dai sampai terutama ke cen- tra-centra produksi dan pusat- penduduk lebih kurang 45 juta, mempunyai insinyur dan te- naga ahli tingkat supervisor hampir berjumlah lebih kurang satu juta orang, sedangkan Indo- nesia, diperkirakan jumlah in- sinyur sekitar 60.000 orang untuk rakyat berjumlah 186 juta orang. "Jelas akan sulit bagi Indone- sia untuk mengikuti pertum- buhan Korea yang sangat pesat dengan tenaga insinyur yang sangat kurang tersebut," katanya pula. Astra akan Rp 300 Selain tenaga yang sangat kurang, kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi masih memprihatinkan, utamanya kalau dilihat dari tingkat disiplin, intelengesi, keuletan, ketangguhan, daya juang, rasa percaya diri, inisiatif, orientasi teknologi ke masa de- pan dan lain-lainnya, ujar Imam Taufik. Dikatakan, pula sisa-sisa feodalisme dannepotisme dalam kelompok-kelompok kerja di Indonesia masih terlihat dan masih dirasakan menghambat peningkatan efisiensi sumber daya manusia. Padahal, jelasnya, bagi suatu unit teknologi agar dapat ber- fungsi dengan efisiensi diper- lukan empat komponen seperti fasilitas, sumber daya manusia, fakta dan informasi serta ke- rangka produksi, di mana sum- ber daya manusia diharapkan menjadi komponen utama yang sangat efisien. Modal serta dunia perbank- an sebagai penunjang era in- dustrialisasi, dan organisasi yang sudah siap untuk menga- wasi segala sesuatu kelancaran jalannya proses tinggal lan- Fasilias LEBIH jauh Imam Taufik mengatakan bahwa sarana pendidikan di Indonesia dinilai masih kurang sekali, baik dalam hal fasilitas teknis maupoun te- naga pengajar. "Beberapa usaha swasta untuk mendidik tenaga ahli menengah seperti yang telah dilakukan Caltex, Good Year maupun Sakti di Surabaya, ini merupakan langkah yang baik, namun terasa jumlahnya masih kecil", ungkapnya. das tersebut. Efisiensi ekonomi yang sedang dilakukan seperti de- pusat penyimpanan dan pe- ngumpulan untuk pengapalan di pelabuhan. Angkutan truck dan barang serta jasa lainnya. Jalan kereta api terutama di Jawa dan Sumatera bagian Selatan Pelabuhan-pelabuhan besar yang dapat menampung bongkar muatnya kapal-kapal yang berukuran ribuan dan sampai puluhan ribu ton. Angkutan udara untuk melan- carkan segi management dan komunikasi jarak jauh yang cepat. Tersedianya sudah telex sampai kepada peralatan kom- puter yang sudah sangat cang- gih. Hanya barangkali tenaga ahli yang tersedia belum men- cukupi (kader). Dasar-dasar meningkat ke industri berat adanya sudah pabrik baja Cile- gon dan IPTN. Tersedianya deposit energy yang cukup un- tuk bahan bakar terutama Batu Bara (6 milyar ton), dan se- bagainya. Dengan segala keterbatasan fasilitas, dana maupun tenaga pendidik, maka efisiensi sistem pendidikan nasional mutlak perlu ditingkatkan. Kita harus me- nyusun strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang efektif. Untuk itu, kita perlu menganalisa keberhasilan maupun kegagalan negara-ne- ATTOR sediakan Miliar untuk Jakarta, NERACA dengan keputusan Pemerintah baru-baru ini, yang membebas- kan pajak bagi kegiatan R & D PT Astra Indonesia akan menyediakan dana Rp 300 miliar untuk membiayai kegiatan litbang dan pendidikan karyawan. (R&D) dan pendidikan karyawan, yang berarti 10% dari jumlah penjualan Astra yang saat ini mencapai Rp 3 triliun. "Sekarang ini kami baru menyisihkan 4% dari total penjualan untuk membiayai kegiatan litbang dan pendidikan karyawan," tutur Palgunadi T. Setyawan, Vice President Cor- porate Public Affair PT Astra Internasional menjawab per- tanyaan NERACA, seusai bicara pada Seminar Nasional Insinyur Indonesia, di Jakarta, kemarin. "Untuk masa sekarang insen- tif itu sudah cukup untuk me- macu kegiatan litbang di Indone- sia," tandasnya. Alasan itu didasarkannya, karena dalam lingkungan bisnis global saat ini, kebutuhan untuk menggalakkan kegiatan R&D akan tumbuh dengan sendirinya. "Perusahaan-perusahaan yang mengabaikan kegiatan litbang akan kalah bersaing di pasar dan akhirnya tidak mampu survive," tambahnya. "Lebih-lebih peru- sahaan yang bergerak di bidang engeenering. Mau tidak mau dia harus melaksanakan kegiatan litbang". Strategi BICARA mengenai strategi Astra dalam penguasaan tehno- logi, T.P. Rachmat dan Palgu- nadi mengatakan, hal itu kami lakukan melalui jalan membeli lisensi. "Karena dalam tiga puluh tahun terakhir ini, di dunia hanya ada satu pabrik mobil baru yakni Hyundai. Itu pun, mereka mem- beli tehnologi dari Mitsubishi," tutur T.P. Rachmat, Presdir PT. Astra Internasional. regulasi dan debirokratisasi yang sedang berjalan, juga me- rupakan salah satu unsur yang paling penting dalam rangka menuju era industri. gara lain yang kemudian dikem- bangkan hasil analisa tersebut. bagi menentukan strategi yang paling cocok untuk Indonesia. Yang jelas, tuturnya, pem- bangunan nasional di Indonesia membutuhkan banyak kader- kader bangsa yang mampu sumber daya menggerakkan manusia di sekelilingnya untuk nilai tambah. meningkatkan Kader bangsa yang mampu menggerakkan masyarakat haruslah seorang pemimpin yang mempunyai watak mandiri, serta berjiwa patriotik. Walaupun Menteri Perin- dustrian Ir. Hartarto kepada KNI sekitar 4 tahun yang lalu belum dapat menjelaskan ka- pan pastinya Indonesia akan dapat dikatakan sudah menjadi negara industri, namun hal itu tidak menjadi hambatan psi- kologis kepada bangsa ini yang sedang mempersiapkan dirinya ke arah negara industri terke- muka di dunia. "Belum dapat dijelaskan kapan Indonesia menjadi ne- gara industri secara matema- tis'', Tanyakan pada Bapak Prof. Habibie Menristek kapan Indonesia menjadi negara in- dustri", jawab Ir. Hartarto waktu pertemuan Pemred dan wartawan Ibu Kota dengan- nya di Departemen Perindus- trian menjelang Pelita V tahun pertama. "Indonesia sangat kekura- ngan akan tenaga seperti ini, terutama dibidang teknologi," tegasnya. (4). Sistem pemungutan pajak yang sudah beralih terutama pada petani dari natura kepada pembayaran dengan uang kon- tan. Ini juga merupakan sistem yang turut mempengaruhi alam pikiran petani untuk memasuki Surabaya, NERACA HIKMAH, Pimpinan Asosia si Pengusaha Pupuk Alam Fosfat di Madura meminta kepada Gubernur Jatim, Soelarso, Rabu, agar pendirian pabrik pengolahan pupuk alam fosfat di Madura diperketat dan dibatasi, agar ti- dak terjadi kelebihan produksi. Sebagaimana diketahui, sam- pai saat ini ada 15 perusahaan pengolahan pupuk alam fosfat di Bangkalan Madura yang di tunjang oleh Bank Ekspor Impor Indonesia melalui dukungan dana. Sementara hasil pro- duksinya ditampung oleh PT. Pendirian Pabrik Pupuk Fospat di Madura Perlu Dibatasi Pekanbaru, NERACA PERTAMINA Unit Pengo- lahan Sungai Pakning di Ka- bupaten Bengkalis Riau, meru- pakan satu satunya perusahaan di Riau yang telah resmi menjadi "bapak angkat" bagi perajin tenunan adat (tenun Siak), de- mikian Kepala Kanwil Departe- men Perindusrian Riau, Ir. Kusmono, hari Selasa di Pekan- baru. Ia belum bersedia merinci fa- silitas apa yang diberikan peru- sahaan bapak angkat itu bagi pihak perajin, karena laporan lengkap tentang pola kerjasama itu belum ia terima dari Kantor Departemen Perindustrian Ka- bupaten Bengkalis. (Ant) Indonesia akan Menjadi Negara Industri Terdepan di Asia (1) R&D Palgunadi mengatakan, pengembangan tehnologi melalui lisensi yang pada dasarnya merupakan tempat berlatih, dapat dipakai sebagai landasan pengembangan lebih lanjut, apalagi bila peluang kempuan untuk menawar (bergaining position) di pihak kita makin kuat. Namun di lain pihak, Teddy Rachmat mengatakan, pengem- bangan teknologi di Astra selalu dikaitkan dengan upaya peman- faatan pasar. Di samping itu, sebagai wahana pengalihan know how, alih tehnologi melalui lisensi juga dapat diteruskan kepada industri lingkungan di sekitar kita, melalui sistem keterkaitan seperti sub contracting dan vendor. Karenanya, Astra menjadikan dirinya sebagai inti pengemba- ngan yang menciptakan, mem- bina dan mengembangkan indus- tri terkait di sekelilingnya. "Kami melaksanakan keter- kaitan bukan karena belas kasihan. Namun, itu memang benar-benar kami perlukan. Karena dalam pembangunan industri, tidak bisa kita lak- sanakan secara sendirian," tutur Palgunadi. (5). era industri. Mereka sudah siap mental menghadapi segi-segi komersil, cara-cara penjualan komoditi pertanian dan pem- bayaran pajaknya. HARIAN NERACA Tidak ketinggalan kesiapan Koperasi untuk menunjang ak- tivitas produksi pertanian se- bagai penopang ke arah in- dustrialisasi yaitu pertanian yang tangguh. Karena jumlah penduduk yang besar memer- lukan pangan yang besar setiap tahun (1989 produksi pangan 47 juta ton). Dan tidak lagi me- ngimpor pangan seperti bebe- rapa tahun lalu (1950 s/d 1984). Persiapan aparat biro- krasi dan swasta yang sudah hampir mapan (termasuk Swasta). Koperasi yang sedang dibenahi agar tidak terjadi kesenjangan yang akan me- nimbulkan dampak kecembu- ruan sosial disaat-saat tinggal landas. Rekayasa Agroindustri akan Menonjol Peranannya Pemusatan (konsentrasi) seluruh dana dan daya adalah pendorong rocket tinggal lan- das.Dantenaga kerja terampil yang barangkali masih perlu diteliti ulang KESIAPAN DAN KETRAMPILANNYA, menge- mudikan dan mengendalikan rocket yang akan meluncur menurut kecepatan yang diing. Jakarta, NERACA REKAYASA agroindustri di masa mendatang akan lebih menonjol lagi perannya, karena proses globalisasi ekonomi menuntut efisiensi produksi, dis- tribusi dan pemasaran dengan mutu yang terus menerus ditingkatkan agar Indonesia dapat pula merebut pasar internasional. Dalam kurun waktu yang sama, sektor pertanian telah mengantarkan sektor lain maju dan sesuai dengan tahap pem- bangunan negara berkembang, kata Prof. Dr. If. Gunawan Satari pada Seminar Nasional Insinyur 1990, kemarin, di Hotel Sahid Jakarta. Tentang argoindustri, Satari menjelaskan argoindustri dalam arti luas mempunyai arti gabung- an antara bisnis di bidang budi- daya tanaman, ternak dan ikan dengan bisnis di bidang pena- nganan dan pengolahan pasca . Dan di bidang manufaktur panen. MGI, yang bertindak selaku bapak angkatnya. Sementara itu, dalam kesem- patan tersebut Gubernur Soelarso di halaman pabrik PT. MGI Kamal Madura telah melepas ekspor perdana pupuk alam fosfat sebanyak 3.000 ton ke Yokohama Jepang, senilai US.$. 6 juta. Menurut pimpinan pabrik, Andi Bastian, setelah berhasil melakukan ekspor perdana ini, maka akan ditingkatkan sampai 50.000 ton setahun, yang disesuai- kan dengan kapasitas produksi. Selain itu, Soelarso menyata- kan bahwa dengan adanya pabrik baru di Kamal Bangkalan Madura ini, akan membuka lapangan kerja baru dan akan dapat menum- buhkan peningkatan pendapatan perkapita rakyat di Madura. Diakuinya, ekspor non migas dari Jatim setiap tahunnya terus meningkat, baik nilai, jumlah maupun jenis komoditinya. Kalau pada tahun 1987 baru hanya ke 63 negara, sekarang sudah meningkat menjadi 94 negara. Sedangkan pada tahun 1984 volume ekspor 1,2 juta ton de- ngan nilai US.S 424 juta, tahun 1989 naik menjadi US.$ 1,09 miliar dan tahun 1990 ini diharap- kan nilai ekspornya mencapai US.S 1,2 miliar. Sampai saat ini, harga pupuk dari pabrik pengolahan pupuk kepada pabrik seharga Rp 60 per kilogram dengan ditambah biaya angkutan. Kakanwil Perindustrian Jatim, Ir. Herman Priyatna menyatakan kepada Neraca bahwa perkem- bangan industri di Jatim bertam- bah besar, karena dengan adanya kemudahan dari Pemda Tingkat I Jatim, serta murahnya tenaga kerja. (K-15/4) Sesuai dengan petunjuk Gu- bernur Jatim Soelarso, pemberian ijin baru pendirian pabrik pengo- lahan pupuk alam fosfat di- kepada koperasi. De- Ujungpandang, NERACA MASYARAKAT Perkayuan Indonesia (MPI) mengharapkan Selain kebijaksanaan tersebut, pengusaha masih mengharapkan subsidi, keringanan tarif dan Danangan adanya koperasi yang pemerintah memberikan dukung kemudahan lainnya dan bukan- mengelola pupuk alam tersebut, maka akan dapat meningkatkan pendapatan rakyat di Madura. an terhadap perkembangan indus- triskala besar berorientasi ekspor di Indonesia Bagian Timur (IBT) untuk memacu ketinggalan per- kembangan ekonomi dibanding IBB (Indonesia Bagian Barat) dan pulau Jawa. nya dibebani kenaikan tarif, ujarnya menanggapi kenaikan tarif jasa kepelabuhan dan bongkar muat petikemas di pela- buhan Ujungpandang, sebesar 16 sampai 35 persen dan berlaku mulai 1 Agustus 1990. Keadaan ini akan mengham- bat perkembangan industri, teru- tama disektor perkayuan, karena baru saja dana reboisasi naik dari tujuh menjadi 10 dolar AS per meterkubik, mulai 1 Juli 1990. Jakarta, NERACA DIRJEN Industri Kecil, Ir. Trisura Suhadi menyambut baik Pameran Trade, Tourism & In- vestment (TTI) akan membiayai promosi produk-produk industri kecil yang akan dipamerkan di beberapa kota besar di Amerika Serikat September mendatang. Tapi bisa juga dikembangkan hubungan dagang secara regional di masing-masing daerah. Yang sudah ada hubungan internasional misalnya Aceh, Medan dengan Singapura dan Malaysia. Bahkan sekarang ini Australia sudah mempunyai kapal hubungan reg- inkan oleh pemerintah. Dalam kesemuanya itu kem- bali lagi pengamanan dari segala persiapan maupun hasil pembangunan menuju era ting- gal landas adalah di tangan ABRI kuncinya. Makanya Tri- logi akan tetap berlaku sampai pada saat tinggal landas dan seterusnya. sarana produksi pertanian, alat, pupuk, pestisida. Ditambahkannya, jika indus- tri didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah barang dan jasa, maka budidaya pertanian pena- nganan dan pengolahan pasca panen jika diusahakan dalam skala ekonomi dikategorikan juga sebagai industri, dalam hal ini agroindustri. Tidak hanya pengamanan tetapi juga kepeloporan ABRI yang sebagai dinamisator (pe- nggerak) pembangunan dan Stabilisator Pembangunan adalah kunci rahasia keber- hasilan masa lalu (masa Orde baru) tinggal landas nanti de- ngan segala persiapannya dari sekarang. ABRI tidak hanya berperan dari segi stabilisator, di- namisator tetapi juga berperan sebagai pengendali laju per- tumbuhan ekonomi atau laju kecepatan industrialisasi yang sedang menuju tempat yang ditentukan. Kontribusi sektor pertanian dalam PDB atas harga berlaku adalah sebesar 59% pada 1968, sedang pada 1988 menjadi 24%. Sedangkan kesempatan kerja di sektor pertanian mempunyai nilai nominal yang selalu meningkat tetapi posisi relatif terhadap sek- tor lain terus menurun sekitar 61% ABRI-lah yang paling siap dari segala komponen-kompo- nen yang ada yang sedang mempersiapkan tinggal landas. Oleh karenanya kunci keber- hasilan menuju negara indus- tri yang terkemuka-pun terle- tak di tangan ABRI dan per- angkat-perangkat lainnya serta aparat birokrasi yang su- dah mendapatkan debirokra- tisasi sebelumnya. pada 1968 menjadi 54% pada 1985, "Angka-angka ini menun- jukkan kepada kita bahwa Indo- nesia telah melaju dari tahap agraris menuju ke tahap industri- alisasi," ucap Satari di depan peserta seminar. Dalam 22 tahun terakhir sek- tor pertanian telah berhasil mempertahankan dan meningkat- kan kelestarian produktivitas sumber alam. Satari menunjuk pada, keadaan pasar dunia saat ini dalam keadaan persaingan berat, rejeki minyak mulai surut, maka nilai ekspor komoditi per- tanian tampil dengan mantap. Nilai ekspor tersebut pada 1983 sebesar US$ 2,1 miliar, 10% dari total ekspro Indonesia, sekarang melaju menjadi US$ 3,6 miliar, adalah sekitar 18,7% dari nilai total ekspor Indonesia pada 1988. Mengenai peran insinyur dalam pembangunan pertanian guru besar di IPB Bogor ini mengatakan, para insinyur Indo- nesia mempunyai peran yang besar dalam pembangunan per- tanian baik yang bekerja di ka- langan pemerintah maupun yang berkarya di BUMN dan Swasta. Rekayasa Genetika, Biologi Molekuler, Kultur jaringan yang diterapkan melalui budidaya produksi/agronomi akan mampu menguak cakrawala baru yang lebih produktif dan bermutu. Satari selanjutnya mengatakan, bioteknologi enjiniring pertanian dan elektronika merupakan komponen strategi yang akan menjadikan agroindustri handal di masa depan. (War) Industri Kecil Sangat Berpeluang dalam TTI uler dari Darwin menuju NTT dan masuk ke Singapura dengan membayar biaya angkutan 50%. Sedangkan yang belum ter- buka adalah daerah Maluku, Irian, Sulut dan lain-lainnya di Indone- sia Bagian Timur. Daerah Jawa dan Bali sudah merupakan jalur khusus yang mempunyai pasaran domestik dan pasaran ekspor. Kebijaksanaan pemerintah yang mengarahkan percepatan pembangunan ke IBT dan mem- berikan keringanan pajak serta PBB merupakan angin segar bagi perkembangan industri serta masuknya investor ke wilayah ini, ucap Wakil Ketua MPI Sulsel, Salahuddin Sampe Toding, di Ujungpandang, Selasa. Dengan demikian promosi produk-produk industri kecil yang akan dilaksanakan oleh TTI itu baik sekali. Pasaran di Amerika Serikat cukup besar bagi industri kecil. Produk-produk yang punya pasaran bagi dan besar yaitu produk-produk yang terbuat dari kayu, dan benang misalnya batik, tekstil, tenunan. Kemudian yang terbuat dari tanah liat misalnya grabah, proselen, keramik, gelas. Nilai ekspor dari produk-pro- duk tersebut ke Amerika Serikat sekitar US$ 250 juta s/d US$ 300 juta pada tahun 1989. Diharapkan pada tahun ini nilai ekspor tersebut akan meningkat sekitar 15% sampai 20%. Masalah industri kecil seka- rang ini adalah bagaimana me-- ningkatkan disain dan mengua- sai teknologi dalam usaha mem- odernisasi usaha industri kecil. Sebab, meningkatkan pro- duktivitas dan mutu tentunya akan menggunakan satu standar mutu yang diberlakukan di beberapa negara besar. BIBIT KARET: Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan (RRL) Ir. Armana Darsidi dalam kunjungan di areal hutan tanaman industri (HTI) PT alam Unda (Djayanti Group) di Sebamban IV Kecamatan Satui Kabupaten Kotabaru. Kalimantan Selatan awal pekan ini secara simbolis menyerahkan bantuan 1.000 bibit pohon karet kepada transmigran setempat. (Foto Ant) Di samping itu ada ketentuan- ketentuan dari negara maju yang semakin mengarah kepada per- lindungan terhadap mutu produk. Selain itu Paket deregulasime- wajibkan setiap bank untuk me- nyalurkan KUK sebesar 20% dari total kredit dimanfaatkan untuk membeli mesin/peralatan/ perkakas, dan lain-lainnya. Sampai saat ini Ditjen Indus- tri Kecil sudah memonitor 3 wilayah yang merealisasikan penyaluran KUK oleh bank. Misalnya Jatim sudah 14% dari 20% yang diwajibkan berdasar- kan laporan Perwakilan Bank Indonesia Jatim. Hutan Tropis tidak Bisa Dibabat Ditumbuhi Pepohonan Jakarta, NERACA SETELAH 3 atau 4 tahun tanah hutan tropis yang dibabat tidak bisa ditumbuhi pepohonan atau tanaman lainnya, karena tanah hutan pada umumnya ber- mutu rendah sehingga tidak ada jaminan tanah itu dapat ditanami atau dihutankan kembali meski- pun dibantu dengan pupuk serta dukungan dari laboratorium seka- lipun. Demikian pendapat yang di- kemukakan Prof. Dr. Dieter Oberndoerfer dalam diskusi, baru-baru ini, mengenai "Perlin- dungan Hutan basah tropis me- lalui pengaturan kembali pelua- san hutan". Menurut ilmuwan Politik dan sosiolog dari Lembaga Arnold Bergstraesser itu, "sekali hutan perawan (primate forest) dibabat maka hutan itu musnah untuk selamanya", karena tidak mung- kin menumbuhi hutan itu dengan tanaman dan pepohonan yang sama. MPI Harapkan Dukungan bagi Perkembangan Industri di IBT Masalah itu timbul karena existensi suatu hutan perawan di- dukung oleh adanya suatu meka- nisme atau jaringan saling meng- Padahal, katanya, sektor perkayuan baru secara bertahap mengalihkan usahanya ke sektor industri barang jadi, sehingga pro- duksinya masih dalam taraf perkenalan ke pasar mancane- gara. Kalau ketentuan, peraturan yang berlaku tetap labil dan ke- bijaksanaan saling bertentangan, diperkirakan banyak industri baru mau berkembang di IBT, khusus- nya di Sulsel akan tutup. Begitupun investor akan me- ngundurkan diri, sebab akan lebih menarik bila menanam modal ke IBB atau pulau Jawa, karena se- lain kebijaksanaan, fasilitasnya- pun mendukung, ujarnya. Fasilitas pelabuhan Makassar di Ujungpandang, sekarang ini dinilai belum memadai sebagai pelabuhan ekspor utama di IBT, di samping keterbatasan pe- tikemas serta fasilitas hanya mampu melayani petikemas ukuran 20 feet. Sangat bijaksana, kalau de- partemen perhubungan mening-. katkan dulu fasilitas ke pela- buhan, sehingga industri akan maju, kemudian barulah tarif di- naikkan. Cengkeh Jakarta, NERACA LIMA buah pabrik rokok besar, masing-masing Gudang Garam, Djarum Kudus, Sam- poerna, Bentoel dan Norojono (Malang) telah memberikan sub- sidi cengkeh kepada pabrik rokok kecil di Bojonegoro dengan setiap bulannya menjual cengkeh se- banyak 1,140 ton kepada pabrik rokok kecil dengan harga Rp 6.500,-. Menurut Ketua Persatuan Pabrik Rokok Bojonegoro, H.M. Saechan kepada Business News", dengan bantuan subsidi tersebut, jelas akan memperlan- car industri rokok kecil. hidupi yang rumit antara se- rangga, binatang, iklim serta un- sur-unsur lain yang masih belum diketahui. Ia mengakui, subsidi yang diberikan tersebut sebenarnya berlangsung tiga bulan yang diberikan secara diam-diam, khusus untuk pabrik rokok yang ada di Bojonegoro, Jawa Timur. Cara pabrik rokok besar membantu pabrik rokok kecil itu merupakan pertama kalinya di Indonesia. Menurut Prof. Oberndoerfer, upaya penghutanan kembali dengan tanaman eucalyptus tanah hutan 80 sampai yang 90 persen terdiri dari tanah bermutu rendah seperti yang terdapat di Kaliman- tan banyak mengalami kegagalan dalam waktu 10 tahun. Dijelas- kan, 3 atau 4 tahun kemudian ta- naman eucalyptus itu tidak bisa tumbuh. Dasar pemberian subsidi terse- (BN) but tidak lain, agar pabrik rokok Prof. Oberndoerfer mengemu- kakan contoh di beberapa negara Afrika. Sebagian hutan yang di- tumbuhi pepohonan tertentu di kawasan itu ikut punah setelah dilakukan pembunuhan atas sejumlah besar gajah. Setelah diteliti terbukti bahwa pepohonan yang ikut punah de- ngan gajah yang dibantai, karena pepohonan tersebut membutuh- kan buangan tinja gajah yang berfungsi sebagai pupuk untuk tumbuhan itu. Selanjutnya, Prof. Oberndoer- fer mengemukakan contoh di Pantai Gading, Afrika Selatan, di Sebab, katanya, masalah tarif pelabuhan sangat vital bagi in- dustri yang berorientasi/ekspor. Kalau sewaktu-waktu harga barang ekspor dinaikkan, maka pasar mancanegara akan memilih produk dengan harga stabil dari negara produsen lain, ujar Sampe Toding yang juga Presdir PT. Sulwood grup. MPI mengharapkan, agar ke- bijaksanaan yang dikeluarkan ter- lebih dahulu memperhitungkan dampak dan ekses yang mungkin timbul, karena bila industri itu mengalihkan usahanya ke propinsi lain atau tutup, maka pengaruhnya sangat terasa bagi tenaga kerja serta penyerapan devisa, demikian Salahuddin Sampe Toding. (Ant) Medan, NERACA SUMUT kini benar-benar membutuhkan sebuah perkam- pungan industri yang berfungsi sebagai tempat promosi, infor- masi, desain, pameran dan kegiat- an lainnya dalam upaya memper- cepat laju pembangunan industri di daerah itu. Keinginan memperoleh per- kampungan industri guna mengembangkan berbagai pro- duk, khususnya industri kerajinan itu dikemukakan Kepala Kanwil Dinas Perindustrian Sumut, drs. Buha Tambunan dalam rapat kerja dengan Komisi C DPRD Sumut. Humas DPRD dalam siaran pers hari Selasa mengatakan, masalah perkampungan industri itu muncul kepermukaan setelah Halaman II Sumut Butuh Perkampungan Kawasan Industri Pabrik Rokok Besar Mensubsidi Pabrik Rokok Kecil Pabrik rokok memperoleh subsidi di Bojonegoro itu tercatat 15 buah, yang ketika terjadi kemelut cengkeh memang nyaris gulung tikar. Hal itu karena mereka terpaksa membeli ceng- keh dengan harga Rp 10.500/kg. Harga tersebut memang sangat berat bagi perusahaan rokok kecil. Pemberian subsidi tersebut kemungkinan akan diperluas ke daerah lain di Jatim. Pihak Gappero (Gabungan Pengusaha Pabrik Rokok) Jatim juga masih melakukan penelitian untuk mengetahui pabrik rokok kecil mana yang perlu memper- oleh subsidi cengkeh guna mem- pertahankan usahanya. mana 80 persen hutan basahnya telah dimusnahkan, sehingga fungsi paru-paru iklim dunia di kawasan itu terganggu serta me- rubah iklim dan hujan tidak kun- jung datang sehingga menim- bulkan dampak rumah kaca. Di Jatim pabrik rokok kecil yang berada di bawah Gappero tercatat 40 buah yang tersebar dibanyak daerah. Prof. Oberndoerfer mengemu- kakan, mekanisme yang rumit itu berlaku pula pada hutan-hutan lainnya di negara tropis, terutama atas hutan perawan. Demikian pula dengan hutan sekunder atau hutan produksi di negara tropis yang tidak bisa disamakan de- ngan keadaan hutan di Eropa, yang bisa ditanami kembali se- perti kebun. Sementara itu, pihak Pedagang Antar Pulau (PAP) cengkeh Su- Menurut ilmuwan itu, di pasaran dunia terdapat cukup banyak kayu, dan Eropa dapat memenuhi kebutuhan kayunya dari sumber mereka sendiri. Walaupun Eropa tidak meng- hasilkan kayu keras dengan mutu tinggi dengan kayu keras yang terdapat di negara-negara tropis, namun hal itu dapat diatasi de- ngan menggunakan bahan kimia serta teknologi canggih sehingga dapat dihasilkan kayu keras yang diinginkan. DARI segi jangka panjang, negara tropis yang membabat hutan mereka untuk memperoleh tambahan devisa, sebenarnya menderita kerugian. Dari segi jangka pendek, menurut Prof. Oberdoerfer, memang negara bersangkutan bisa memperoleh uang tunai yang cukup besar, tetapi kerugian jangka panjang yang akan dide rita berupa tanah gundul, tanah longsor, punahnya berbagai jenis biotop, serangga, unggas dan makhluk maupun tanaman langka, akan jauh lebih besar daripada penghasilan sementara yang diperoleh dalam jangka pendek. Sekitar 70 sampai 80 persen dilaku- pembabatan hutan yang kan di Indonesia menurut data dari Wahana Lingkungan Hidup dilakukan atas hutan perawan, sedangkan keandalan hutan pro- duksi atau sekunder masih dira- gukan kesuburannya dalam jangka panjang. (KNI) kecil tidak sampai gulung tikar, lawesi Utara menyatakan bahwa dan tetap akan bisa memper- mereka memegang kontrak un- tahankan diri sebagai perusahaan tuk memasok 500 ton cengkeh yang menyerap banyak tenaga. kering setiap bulan dengan Ga- bungan Pengusaha Pabrik Rokok (Gappri) di pulau Jawa. salah seorang anggota Komisi C mempertanyakan upaya yang telah dan harus dilakukan pihak perindustrian untuk mengem- bangkan hasil industri Sumut. Buha Tambunan mengatakan, upaya lain untuk mendukung pengembangan industri tersebut adalah dengan menggiatkan kampanye penggunaan produksi dalam negeri di kalangan masya- rakat, pengembangan wiraswasta rancang bangun dan sebagainya. Sasaran pengembangan de- ngan meningkatkan kualitas pro- duksi dimaksudkan untuk me- ningkatkan nilai tambah, men- ciptakan lapangan kerja, me- ningkatkan keterkaitan antar industri serta mendorong berbagai struktur ekspor komoditi per- tanian ke pengolahan industri, kata Tambunan. (Ant) Jumlah produksi cengkeh daerah Sulut berkisar 10.000 ton pada musim panen baik dalam jangka dua atau tiga tahun dan jumlah itu dapat terserap semua- nya. Harga cengkeh kering saat ini di pasaran bebas Sulut Rp 10.000 sampai Rp 10.500/kg. Bahkan masih dinaikkan menjadi Rp 12.000 sampai Rp 13.000/kg dan menurut PAP, tingkat harga demikian itu masih wajar. Hal itu berdasarkan perhitung- an, untuk satu kilogram cengkeh kering diperuntukkan bagi 12.000 sampai 12.500 batang rokok dengan satu bungkus rokok ber- isi 16 batang dengan harga Rp 650/bungkus. Dalam perhitungan itu sudah termasuk potongan soda, saus dan kertas pembungkus serta biaya lainnya. (16)
