Tipe: Koran
Tanggal: 1990-08-02
Halaman: 08
Konten
Kamis, 2 Agustus 1990 DRUH Oktober '90 Trans. Tg. Miliki Kebun DAERAH - TRANSMIGRASI Jakarta, NERACA KEBON Karet (bagian plasma) PIR-Transmigrasi PTP XXVI Tanjung Santan, Kutai, Kalimantan Timur akan dikonversi (di- serahkan) kepada transmigran calon peserta, mulai Oktober 1990 yad. Para transmigran calon peserta PIR Tanjung Santan mengatakan hal ini kepada KNI yang mengunjungi proyek tersebut minggu lalu dan hal tersebut dibenarkan juga oleh para pejabat di Kantor Wilayah Transmigrasi Kaltim di Samarinda. Tetapi menurut pejabat di Kantor PTP XXVI Tanjung Santan, kebon karet yang dikonversi Oktober 1990 itu, baru sebagian yakni 322 Ha untuk 161 KK transmigran calon peserta. Selebihnya dikon- versi sesuai dengan umur kebon karet (karet disadap pada umur 6 tahun). Jumlah kebun plasma seluruhnya yang akan di konversi di PIR Tanjung Santan itu seluas 2664 Ha dengan jumlah calon peserta 1332 KK (5.495 jiwa). Luas kebun intinya dikelola oleh PTP XXVI cabang Tanjung Santan seluas 2700 Ha, di an- taranya 392 Ha sudah berpro- duksi. Mengenai rencana konversiitu para petani yang dijumpai KNI menunjukkan rasa optimis dan Bandarlampung, NERACA PEMBANGUNAN proyek Stasiun Bumi Kecil (SBK) Pe- rumtel di provinsi Lampung seluruhnya terlambat penyele- saiannya dari jadwal kontrak yang ditentukan. Lampung sendiri seperti diketahui kebagian 6 proyek dari 100 paket SEK se Indonesia yang kontraknya di sentralisir kantor Pusat Perumtel 000 831 Bandung. Ke-100 SBK itu ditangani kontraktor PT. Radio Frequency Communication (RFC) yang kemudian dikerjakan oleh para sub kontraktor lainnya. Untuk Lampung di pakat ini masing- masing dibangun di Pringsewu, Kalianda, Kota Agung (ketiganya Lampung Selatan) dan di Bandar Jaya, Way Rato, Manggala (keti- ganya di Kabupaten Lampung Tengah). Dari pemantauan Neraca di Witel-III Sumbagsel malah proyek serupa di Sumsel yakni di Belitang, Muaradua, Tebing Tinggi, Mentok dan Manggar juga amat terlambat penyelesaian- nya. Juga terjadi di Muara Awan propinsi Bengkulu dan Bangko Jambi. Beda dengan proyek-proyek sebelumnya seperti paket tahap I dari 40 proyek stasiun bumi tahun silam penyelesaiannya tepat wak- tu, operasionalnya juga demikian. Paket itu sumsel mendapat 4 proyek di Palembang, Bengkulu, Jambi dan Pangkal Pinang Bangka. Proyek tahap II berikutnya dari 75 proyek nasional, Wilayah Sumbagsel kebagian 9 buah dan penyelesaiannya tanpa lewat ba- ATEL gembira. Tetapi ada juga yang merasa was-was karena kebetu- lan lokasi kebunnya ternyata ti- dak menguntungkan. LOOTA LOORS Salah seorang petani transmi- grasi calon peserta, Sugiarto, yang juga carik salah sebuah desa di Tanjung Santan itu mengatakan, MANFAATKAN GOT: Beberapa pekerja sedang membangun kios-kios kecil di atas saluran untuk berdagang di sepanjang jalan Kebon Sirih Barat Dalam, Jakarta Pusat. Sebelumnya di tempat tersebut bertumpuk sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap. (Foto Ant/NERACA) Keyakinan itu tidak diucapkan sembarang orang, tapi merupakan pendapat Menteri Negara Ketua Bape- nas Saleh Afiff ketika melakukan kunjungan kerja di NTB untuk meninjau beberapa proyek pengairan dan embong- embong yang dibangun masyarakat secara gotong royong belum lama ini. Sebaliknya, 100 proyek SBK Nasional itu di sentralisir di Pusat Bandung dan dipegang satu pe- rusahaan, tambahnya. KAKANDATPON Bandar- lampung R.Makmur Suriadiredja yang baru dua bulan bertugas di sini ditemui NERACA di ruang Tg. Santan Karet ia optimis setelah memiliki kebun karet 2 Ha dengan 700 atau 800 pohon, kesejahteraan keluar- ganya akan berubah meningkat. Ia yakin dalam waktu tak lama getah yang disadarp dari kebun karetnya akan menghasilkan uang. Karena pabrik pengolahan karet di PTP Tanjung Santan sudah berdiri dan sudah mulai beroperasi. "Kami kan hanya menyeleng- garakan pelayanan sarana parkir", ujarnya, Maka tidak dapat mem- berikan penggantian secara materi bagi kehilangan maupun keru- sakan. Ada pun bantuan yang dapat diberikan sifatnya hanya moril, misalnya; memberikan surat keterangan, mendamaikan serta berusaha menangkap pelaku pencurian bila memungkinkan. Sementara itu dalam kesem- Mardi Mulyono, juga salah seorang calon peserta PIR me- ngatakan, dengan konversi itu Penyelesaian Proyek SBK di Lampung Seluruhnya Terlambat tas yang ditentukan kontrak. Hal ini bisa dimaklumi karena tendernya dilakukan atau disen- tralisir di wilayah Perumtel setem- pat, ata karyawan di urusan pelaksanaan pembangunan Witel III pada NERACA belum lama kerjanya menjelaskan, amat mendambakan seluruh proyek SBK itu selesai dengan segera agar bisa operasi. Dengan bero- perasinya 6 SBK ini dipastikan pelayanan kepada khalayak pemakai jasa telekomunikasi setempat akan lebih lempang dari selama ini. ini. Tahun lalu NTB mencapai surplus beras. Bahkan ter- masuk provinsi ketujuh yang mempunyai stok nasional, katanya tanpa menyebut angka peningkatan yang bakal dica- pai itu secara rinci. Peningkatan yang dicapai NTB katanya sangat menggem- birakan terutama dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 70- an, provinsi yang kerap dilanda kekeringan itu, masih harus mendatangkan beras dalam jumlah beras untuk memenuhi kebutuhan pangan pen- duduknya. LeSekarang NTB maju pesat, kata Saleh yang didampingi Dirjen Bina Marga, Ruslan Diwiryo. Namun diingatkan agar perembesan air embong- embong yang dibangun. de- berat selama ini bisa berakhir. Selama ini, katanya, kehidupan di lokasi sangat berat. Sebanyak 45 embong diba- ngun masyarakat Lombok Ba- rat dan Timur selama 30 hari dengan melibatkan tenaga 5.000 orang pria dan wanita. Mereka bekerja dengan penuh semangat," ujar Kanwil Depkes NTB, Joko Suyono yang terlibat dan memberikan dorongan semangat langsung kepada masyarakat NTB. Kakanwil PUNTB. Ir Gatot Sunaryo juga berujar, masalah berat yang dihadapi masya- rakat NTB hingga kini adalah pengadaan air. Padahal itu, merupakan kebutuhan utama, baik untuk pengairan maupun kebutuhan minum. hidup dengan berbagai cara, en- tah dengan ngojek, memburu dan lainnya. Soalnya pekerjaan di PIR dengan upah Rp 1500 per hari, itu Jakarta, NERACA patan yang sama, H. Mubarok PEMILIK kendaraan berpe-selaku pengelola parkir di pasar ran sebagai petugas pertama, arti- ini mengungkapkan bahwa ia juga nya pemilik yang utama menjaga membentuk tim pengaman yang keselamatan kendaraannya. Mi- terdiri dari petugas-petugas salnya, mengunci mobil dan ti- parkir. Mereka bekerja secara dak meninggalkan barang-barang bergiliran dengan mengenakan berharga dalam kendaraan, pakaian preman. ungkap Kepala Pasar Tanah Abang, Drs. H. sugiyono Cablaka, di kantornya, baru-baru ini. Penempatan proyek SBK itu diakuinya tepat karena di daerah potensil, meski itu dikecamatan katanya. Ia menambahkan bila sudah operasi dipastikan pen- dapatan Perumtel, utamanya dari Lampung, akan tambah. Sistem perparkiran yang ber- laku di pasar ini pada dasarnya mengacu keputusan PD. Pasar Jasa, yakni jam-jaman. Pelataran parkir seluas 11.880 meter persegi diutamakan untuk para pengun- jung. Oleh sebab itu, bagi pemilik toko sejak 1983 tidak diperke- nankan membawa kendaraannya, mereka hanya didrop dan dijem- put. tiak selamanya ada. Untuk tambahan pendapatan harus berusaha dengan berbagai cara di luar PIR. Soalnya, kata Mardi, lahan pekarangan dan lahan usaha I di desanya (desa A) tidak subur dan berpasir. Tana- man pangan kerdil. Tetapi untuk lahan karetnya yang 2 ha (plasma) cukup subur dan kebon itulah tinggal satu-satunya harapan (yang dikonversi Oktober 1990 itu), kata Menurut Mardi, ada juga di antara teman-teman yang kurang beruntung karena kebetulan ke- bon karetnya berada di tepi hutan atau lembah yang jumlah pohon Mereka dengan temannya bisa karetnya cuma sekitar 450 pohon. anggota DPRD Riau itu, bidang rampil di Riau, apalagi tenaga kerja ahli. Ini terlihat pada pro- gram investasi di daerah ini di mana sebagian besar tenaga kerja terampil didatangkan dari luar Riau, dan untuk tenaga kerja ahli bahkan didatangkan dari luar ne- geri. Sementara Gubernur NTB H. Warsito mengatakan, perkebunan, perikanan, pe- ternakan dan pangan meru- pakan sektor prioritas Peme- rintah Daerah NTB. Jumlah tersebut terlalu sedikit untuk dikonversi, katanya. Te- tapi ia yakin masalah tersebut nantinya akan diatasi oleh pihak PTP. Pemilik Bertanggung Jawab Mobil yang Diparkir Padahal keempat sektor itu menurut Gubernur tidak bisa dilepaskan dari air. Karena itulah Pemda mengajak masyarakat untuk membangun berbagai sarana dan fasilitas secara mandiri, termasuk de- ngan membangun embong-em- bong, suatu cara pengairan khas masyarakat setempat. Yakin Mampu Mengangsur BAIK Sugianto, Mardi maupun petani lainnya Jono, mengatakan, yakin nantinya mereka mampu mengangsur kembali kredit kebon karet mereka kepada Ban Eksim. Embong yang dibangun penduduk NTB dibuat dengan mempergunakan sejenis dam dari tanah liat di daerah "Bila ingin mendapat air cekung Tinggi dan kedalaman- minum, penduduk sampai ada nya tergantung pada kemauan yang harus berjalan dua sam- penduduk untuk menampung pai tiga kilometer," katanya kebutuhan, air hujan sebagai mencotohkan bagaimana su- persediaan di musim kemarau. litnya air di provinsinya itu. "Sedang bila membuat sumur, penduduk rata-rata baru men- dapatkannya pada kedalaman 20 meter, itu pun kalau kema- rau terkadang ke-ring airnya." Keterlibatan pada wanita dalam mengatasi kekurangan air cukup tinggi. Kini masya- rakat NTB tahu betul Dikatakan, jumlah kredit yang harus mereka angsur sekitar Rp 7 juta per KK yang direncanakan lunas dalam 13 tahun. Dengan cara bergotong royong seperti itu, sekalipun nampak sederhana, kesulitan akan kebutuhan air penduduk seperti dapat teratasi. Sedangkan pemerintah secara bertahap mencari terobosan baru melalui teknologi, seperti membuat sumur bor. Menurut Gatot sementara Jumlah angsuran tiap bulan adalah 30 % dari hasil penjualan karet mereka. Dari Brosur yang dikeluarkan oleh PTP XXVI Cabang Tanjung Santan tercatat bahwa Komponen kredit yang dibebankan pengambilannya kepada petani adalah: Kebon karet 2 Ha Rp 5,1 juta. Rumah dan pekarangan Rp 1 juta. Lahan pangan 0,75 Ha Rp 315.000. Pembuatan/peningkatan jalan Rp 353.000. Selain itu sertifikasi lahan karet, lahan usaha dan lahan pekarangan (3 ha) sebesar Rp 141.000, Overhead Cost 10 % sebesar Rp 510.000 dan lain-lain yang totalnya sekitar Rp 7,5 juta Diketahui bahwa target pen- dapatan Kantor Wilayah Usaha Telekomunikasi-III Sumbagsel tahun ini sebesar Rp 45 miliar. Kandatpon Bandarlampung sendiri harus mengkontribusi Rp 11,43 milyar. Sedangkan pengelola parkir Pasar Tanah Abang merasakan bahwa keadaan sekarang ini su- dah cukup aman. Ini dapat ter- Tidak ada sistem langganan. "Saya memang tidak menyukai bukti selama dua tahun belakang- an ini tidak pernah ada kasus sistem langganan," ujar H. kehilangan di pasar ini. Mubarok, karena hal itu dapat (Budy S) Meski diakuinya bisa terlam- paui target itu, namun alangkah baiknya jika over itu lebih tinggi lagi guna membiayai pemba- ngunan pertelokomunikasian kini dan mendatang. Telepon manual yang akan digantikan SBK terse- but diharapkan bisa memberi andil lebih. (K.60) bagaimana cara mengatasi embong-embong terus dibuat kesulitan air. Dengan gigihnya penduduk penelitian di tempat- mereka membangun embong tempat yang memungkinkan yang lebarnya ratusan meter mengandung air dalam jum- itu. lah besar terus dilakukan dan memperlihatkan titik terang. Demikian pula upaya memper- luas jaringan irigasi yang me- manfaatkan air sungai terus dilakukan dengan dukungan dana pemerintah Kanada "Tapi tidak bisa dilakukan cepat-cepat," kata Saleh Afiff sambil menambahkan" untuk merealisir itu perlu waktu. Semua harus diukur dan dite- liti lebih dahulu." HARIAN NERACA GM Riau Harus Berpatisipasi bidang Wisata Menteri menyambut gem- bira upaya Pondok Pesantren Ishlahuddin yang terletak di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, dalam mengatasi kesu- litan air. Pekanbaru, NERACA GENERASI muda di daerah Riau dituntut agar berpartisipasi di bidang kepariwisataan, atau setidak-tidaknya menjadikan sek- tor ini sebagai salah satu lapang- an penyerapan tenaga kerja yang potensial. NTB Makin Pandai Mengatasi Kekurangan Air PROPINSINusa Tenggara Barat (NTB) masih mungkin meningkatkan swasembada berasnya pada tahun-tahun mendatang, bila pengadaan air dan sistem pengairan juga dapat ditingkatkan. ngan bantuan dana beberapa lembaga sosial, termasuk Dep. Sosial itu, dapat ditekan se- hingga pada musim kemarau airnya masih dapat diman- faatkan. pat melakukan dialog dengan para pemuka masyarakat dan memperoleh bahan masukan. Masyarakat desa kumuhra- wan air dan penyakit di desa Getap dan sekitarnya nampak gembira sekali ketika menteri melihat langsung beberapa tempat penampungan air. Sekarang mereka memperoleh pelayanan air dengan standar sebesar 30 liter/orang /hari. Sebelumnya, kata Kakanwil Depkes NTB, pada November 1989 dan april 1990 penduduk mulai mendapat sarana air ber- sih. Dengan berfungsinya sarana penyediaan air bersih yang menggunakan sistem ter- minal air dan hidran umum, yang pengelolaanya di- serahkan kepada perusahaan daerah air minum (PDAM) Ka- bupaten TK II Lombok Barat. Harga air diber- yang lakukan di desa itu untuk kon- sumen yang dilayani sambu- ngan ke rumah Rp 125 per meter kubik. Sedangkan untuk konsumen yang dilayani melalui hidran umum Rp 100 per meter kubik. Pondok Pesantren dengan 3.000 santri itu pada tahun anggaran 1990-1991 membuat satu unit sumur bor dengan didukung pipa sepanjang 1.400 meter dengan dana Rp 50.500.000. Pada November 1990 sumur bor itu sudah dapat difungsikan dan cara lama san- tri memanfaatkan air tanah dan sungai tidak ditemui lagi. Demikian pula upaya penyediaan air bersih di desa kumuh rawan air dan penyakit di kecamatan Cakranegara, kotip Mataram, Lombok Barat yang kini sudah mendapatkan air bersih. Di sini menteri sem- Ketua Dewan Pimpinan Wi- layah (DPW) Pemuda Pancasila daerah ini. H. Djuffri Hasanbasri, mengemukakan ini ketika ber- bincang-bincang dengan Neraca, Senin, sehubungan akan berlang- sungnya Musyawarah Wilayah (Muswil) III Pemuda Pancasila daerah Riau Tanggal 2 s/d 4 Agustus pekan ini. Diisyarakatnya pula, orga-ni- sasinya juga memandang dan menilai masalah "kesenjangan so- sial" di Riau cukup serius. Kare- nanya, kata Djuffri yang juga kepariwisataan dan kesenjangan sosial merupakan tantangan bagi Pemuda Pancasila Riau yang per- program kerja organisasi ini peri- lu mendapat penekanan dalam ode 1990/1995. Khusus menyangkut kesen- jangan sosial, ia menunjuk antara lain tentang kondisi masyarakat Menurutnya, dalam mencapai maksud tadi, selama dua tahun terakhir (1988/1989) NTB telah mengadakan berbagai kegiatan. antara lain, melaksanakan 239 kali pertunjukan rakyat, pemu- taran film 594 kali, pembinaan Bako Humas 96 kali, penerbitan 264 kali dan kegiatan penyam- paian pesan-pesan pembangunan penerangan yang diadakan mulai dari tingkat Kecamatan hingga Propinsi sebanyak 38.788 kali. Data yang diperoleh NERACA menunjukkan Propinsi NTB juga telah memiliki sarana dan pra- sarana penunjang seluruh kegia- tan tersebut, antara lain berupa Moviani Darat 59 buah, Moviani 2 buah, Mobil Unit Darat 8 buah, Mobil Unit 7 buah, Averhead Pro- yektor 6 buah, Slide Proyektor 26 buah, Radio Cassete Record 472 buah dan televisi umum yang disebarkan ke desa-desa sampai dengan tahun 1988/1989 seban- yak 799 buah, terdiri dari TV Warna 54 buah dan TV Hitam- Putih 745 buah. di pedesaan yang memerlukan sentuhan. Dalam hal ini, katanya, anggota Pemuda Pancasila diha- rapkan dapat memotivasi mereka ke arah yang lebih maju. Sementara disisi lain diakui, untuk mempersiapkan pemuda mampu sebagai motivator, juga merupakan tantangan, namun ini perlu diwujudkan. Di bidang pengembangan radio selama tahun 1984/1985 sampai dengan tahun 1988/1989, secara bertahap telah dirchabili- tasi pemancar radio yang ada sehingga kekuatan pemancar meningkat menjadi 10 Kilo watt. Maka dengan makin lengkapnya prasarana ini, usaha-usaha dalam rangka meningkatkan mutu siaran, baik isi maupun teknis penyajiannya, bisa lebih dikem- bangkan sesuai selera serta tun- tutan masyarakat. Penyelenggaraan siaran khu- sus yang ditujukan kepada para pendengar di pedesaan, terutama untuk petani dan nelayan, telah makin dimanfaatkan secara ber- tahap. Kelompok pendengar Berbicara lebih jauh tentang generasi muda dan ketenaga- dari perlunya pihak generasi mu- kerjaan di daerah ini, ia menya- da selaku angkatan kerja dija- dikan tenaga-tenaga yang teram- pil. Dan ini, bukan semata tanta- ngan Pemuda Pancasila saja, tapi merupakan tantangan banyak pihak, antara lain Depnaker." Jakarta, NERACA PEMBANGUNAN di bidang Penerangan, Pers dan Komuni- kasi sosial di NTB (Nusa Tenggara Barat) mengacu kepada terciptanya iklim yang dapat menumbuh kembangkan penger- tian di kalangan masyarakat ten- tang tujuan pembangunan daerah. 1 "Selain itu, pembangunan sektor tersebut juga diarahkan agar gairah masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengu- sahakan tercapainya tujuan dan sasaran program pembangunan daerah, tetap konsisten," ujar Drs. S.Suprayitno, kepala perwakilan Pemda Dati I Propinsi NTB di Jakarta, yang dihubungi NE- RACA Selasa. ngutarakan kepada DPRD Riau belum lama berselang, sukar men- dapatkan tenaga-tenaga kerja te- Pemerintah juga manaruh perhatian besar bagi masya- rakat daerah pesisir. Saleh Afiff bersama rombongan sempat melakukan kunjungan ke sarana penyediaan air bersih desa nelayan Pulau Bungin, Labuhan Alas dan Desa Pulau Kaung di Kecamatan Alas menimbulkan tindakan tidak disiplin dari berbagai pihak. Ketika ditanyakan tentang asuransi perparkiran, Kepala Pasar Tanah Abang mengung- kapkan setuju saja, asalkan tidak membebankan pemilik kendaraan sebab yang berkepentingan kan pemilik kendaraan. Sebaiknya prosedurnya tidak berbelit-belit. Dan lebih penting, jangan di ibukota. yang sampai menimbulkan gambaran pada pemilik kendaraan bahwa lokasi parkir yang diasuransi rawan. Pembangunan Informasi NTB Mengarah Pengertian Masyarakat siaran pedesaan setiap tahunnya makin bertingkat, sekalipun jumlah siaran perharinya baru selama 45 menit. Tanggapan Menteri tersebut terlontar ketika ada pertanyaan dari salah satu peserta Rakernas dari Jawa Timur. "Kalau mau lapor, laporkan saja, jangan takut- takut. Tapi SPSI juga harus kon- sekwen dong", katanya lagi ketika (K-3) tepuk tangan mulai reda. Wanita Bekasi, Ny. Ratna Amir Husin. Isteri Ketua Pengadilan Bekasi ini, selaku Ketua Panitia HUT Dharma Wanita ke 16, yang di- dampingi Ny. Donnie Setiawan mengungkapkan hal itu kepada wartawan kemarin sehubungan masih banyak ditemukan ibu-ibu Dharma Wanita belum mampu menyesuaikan diri dengan pen- dapatan gaji suami. Latar belakang itulah, maka Begitu halnya pada media televisi. Untuk memperoleh siaran melalui TVRI, juga telah dibangun stasiun induk TVRI yang tersebar di 6 Kabupaten. "Dengan adanya jaringan tele- visi itu tadi, jumlah pesawat TV yang dimiliki masyarakat ter nyata terus meningkat. Dus, ini berarti, jumlah masyarakat yang menikmati hasil-hasil pemba- ngunan yang disiarkan TVRI juga 9) HUT 16 Dharma Wanita Kabupaten Bekasi Bekasi, NERACA (PNS) di Bekasi diminta harus mampu menahan diri dan me- nyesuaikan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan rumah ta- ngganya. "Jangan lebih besar pa- sak dari pada tiang," pepatah ini kemarin dalam rangka menyam- ISTERI pegawai negeri sipil but HUT Dharma Wanita ke 16, di Bekasi para anggota Dharma Wanita mengadakan serangkaian kegiatan perlombaan yang erat kaitannya dengan pekerjaan ibu- ibu, selaku ibu rumah tangga. dilontarkan Wakil Ketua Dharma Kegiatan lomba itu antara lain, lomba belanja cepat dan lomba pesan berantai. Lomba semacam ini baru pertama kali diseleng- garakan dan sangat bermakna bagi ibu rumah tangga, guna me- latih keterampilan dalam meman- faatkan uang belanja yang hemat dan tepat waktu. Lomba belanja cepat ini diikuti 50 unit dharma wanita, yang tiap unit 3 orang peserta. Dalam per- lombaan ini menggambarkan bagaimana cara belanja yang baik dan efisien waktu. (Uli) Jakarta, NERACA GUBERNUR Jakarta akan bertindak tegas dan segera menertibkan pemukiman yang dijadikan kantor dan tempat usaha "Penertiban tersebut terutama akan dilakukan di daerah elite Menteng Jakarta Pusat dan sedikitnya sudah tercatat 248 bangunan yang akan ditertibkan," kata jurubicara gubernur Parwan- dono di sini kemarin. Gubernur Wiyogo Atmodar- minto dalam rapat pimpinan Pemda DKI kemarin telah me- merintahkan walikota Jakarta Pusat untuk segera melaksanakan Jakarta, NERACA "LAPORKAN saja segera kepada saya bila ada pengawas yang tidak jujur", demikian Menteri Tenaga Kerja RI ketika mengadakan dialog dengan para peserta Rakernas II Departemen Logam, Elektronik dan Mesin DPP SPSI, baru-baru ini, di Ciloto yang kemudian disambut tepuk tangan para peserta.. Kabupaten Sumbawa. Di kawasan itu Pemda membuat satu unit bak penam- pungan air 50 meter kubik dengan didukung rumah pompa satu unit,, pipa bawah laut (polyethelyn) sepanjang 800 meter dan pembuatan 18 kran umum. Tenaga Kerja Menaker: Laporkan Saya Pengawas yang Tak Jujur Sebagaimana diketahui sering terdengar suara dari Unit Kerja SPSI bahwa sampai sekarang ma- sih ada beberapa personial Dep- naker terutama bagian pengawas yang tidak jujur. Tidak jujur da- lam arti bisa bersilat lidah. Bila Sarana air bersih ini mem- berikan kemudahan bagi masyarakat nelayan Pulau Bungin, Pulau Kaung dengan standar 30 liter/orang/hari. Untuk itu pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 274.394.000. menghadapi pihak Pengusaha bi- sa condong memihak pengusaha, tetapi bila berhadapan dengan SPSI, pengawas seakan-akan membantu SPSI. Menurut Gubernur NTB, dana ini diperoleh melalui APBN tahun 1989/1990 de- ngan waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Pengelolaan sarana air ber- sih dengan sambungan 302 sambungan rumah dan 18 kran umum itu, dilaksanakan badan pengelola air minum (BPAM) Kabupaten Tk II Sumbawa dengan unit pengelolaan di BPAM Kecamatan Alas. Harga air yang diberlakukan sama seperti di Desa Getap. Kini masyarkat pesisir kedua pulau itu patut gembira, seperti ketika menyambut ketua bappenas Saleh Afiff dan gu- bernurnya di penghujung Juli 1990. Biasanya penduduk mengambil air minum dari sumber gali di pantai dar- maga alas sejauh 1,5 km yang harus ditempuh selama sete- ngah jam itupun kalau ada, karena setiap musim kemarau airnya lenyap, tidak ditemui lagi. meningkat," kata Suprayitno. Disebutkan, NTB di bidang film juga menunjukkan pening- katan cukup berarti. Banyak film, baik produksi dalam negeri maupun impor, diputar di gedung- gedung bioskop yang tersebar pada 6 Kabupaten yang ada di NTB, yang jumlah keseluruhan- nya tidak kurang dari 32 buah. Untuk penerbitan Pers seperti koran dan majalah, Suprayitno mengakui iklim persurat-kabaran di NTB cukup semarak, sekali- pun tak sehebat Jakarta". (Ponco/ Wiyogo Segera Menindak Tempat Tinggal Dijadikan Usaha Menurut Parwandono, pener- tiban yang akan dilaksanakan Pemda itu sesuai peraturan yang sudah ada, tidak terkecuali ter- hadap penggunaan tempat tinggal untuk usaha kecil-kecilan, mau- pun besar, dan bangunan yang digunakan sebagai kantor. Karo Humas Pemda DKI me- ngatakan, terdapat 9 jalan utama di daerah Menteng yang menjadi VERSITAS PILLE TRIDIN BAND FAKULTAS EKONOMI (Program S1/ Sarjana) Sebab, sambungnya, suatu saat ada juga pengawas yang diam-diam melapor pada saya untuk minta berhenti jadi penga- was. Setelah ditanya apa alasan- nya minta berhenti, ternyata pe- ngawas tersebut takut karena se- lalu dicurigai oleh Unit Kerja terus menerus. "Habis, saya dicurigai melulu pak. Saya kan tidak pu- nyamotor, begitu saya naik mobil pengusaha, eh.... ternyata saya dicurigai memihak perusahaan", kata Menteri mensitir alasan seorang pengawas di Depnaker. Upah Minimum MENYINGGUNG pening- katan upah minimum Rp 1409 yang menurut salah satu Unit Ker- ja, belum merupakan pening- katan hidup minimum, Menteri juga secara santai menanggapi. ΤΕΚΝΙΚ (Program S1/ Sarjana) "Seluruh personial Serikat Pe- kerja ini memang selalu saja koma dan tak ada titiknya", katanya. Sesaat ada kenaikan Upah mini- mum menjadi Rp 813,- dahulu, SPSI mengajukan adanya pen- ingkatan upah minimum. Begitu PERTANIAN (Program S1/ Sarjana) penertiban itu. "Warga yang akan prioritas penertiban, yaitu Kusu- terkena penertiban itu supaya maatmaja, Sumenep, Taman La- mematuhi dan dengan kesadaran wang, HOS Tjokrominoto, Yusuf sendiri tidak lagi menggunakan Adikusuma, Pekalongan, Cianjur, tempat tinggalnya untuk kantor dan Jln. H.A. Salim. atau usaha lainnya," ucap Wiyogo. Bekasi, NERACA PENCAIRAN dana Inpres tahun anggaran 1990/1991 untuk proyek pembangunan desa (Bangdes) di Kabupaten Bekasi siap dilaksanakan. Dana sebesar Rp 2,5 juta tiap desa ini dapat di- terima bila telah mengajukan Daftar Usulan Rencana Proyek (DURP). AKADEMI KEUANGAN DAN PERBANKAN TRIDINANTI (AKUBANK TRIDINANTI) (Program D III) Demikian Kepala Kantor Bangdes Bekasi, H. Priyasu- ganda, yang didampingi Kasub- sie Ekonomi Desa, Amril Bahar, kepada Neraca di ruang kerja- nya, kemarin. Dana Bangdes Bekasi dapat Diambil Dikatakan, pelaksanaan dana Inpres ini diminta tiap kepala desa segera mengajukan DRUP-nya. Mengingat dari 237 desa di Bekasi hingga kini belum ada yang mengajukan, sehingga pencairan dana Inpres melalui BRI ini be- lum dapat dilaksanakan. Sebagian besar kepala desa ini baru mengajukan rekapitulasi usulan atau secara global dan belum ada rencana proyek apa yang diusulkan untuk dikerjakan. Menurut Priyasuganda, guna mendapatkan dana Inpres terse but, tiap kepala desa harus me- ngajukan DURP-nya dan gam- bar proyek. Gambar proyek ini ditanggung masing-masing desa dan tidak dipotong melalui dana Inpres tersebut. Jadi, cepat lambatnya pelak- sanaan dana proyek Inpres itu, tergantung pengajuan kepala desa. "Kalau pengajuannya ter- JURUSAN 1.Manajemen 2.Akutansi 1.Teknik Sipil 2.Taknik Mesin 1.Budidaya Pertanian 2.Sosial Ekonomi STATUS 1.Perbankan rat-surat Terhadap penghuni yang di jalan-jalan tersebut, menurut Parwandono, telah diberikan su- ingatan yang disam- paikan secara door to door ke rumah masing-masing. "Diha- rapkan masyarakat mematuhinya, "Proyek pembangunan desa dan jangan sampai penertiban itu, biasanya dilaksanakan untuk tersebut didahului dengan tinda- pembangunan prasarana jalan, kan-tindakan yang tidak diingin- sosial, massal dan produksi, atau kan dari Pemda DKI," tegasnya. lebih menyentuh kepentingan Tanpa menyebut batas waktu hajat orang banyak," ujarnya. toleransi. (RR) (Uli) Diakui Diakui UNIVERSITAS TRIDINANTI Status "DIAKUI" SK. Mendikbud RI No:0453/0/1989 Tanggal 19 Juli 1989 AKUBANK TRIDINANTI PALEMBANG Status "DISAMAKAN" SK. Mendikbud RI NO: 053/0/1990 Tanggal 23 Januari 1990 dan No: 0402/0/1990 Tanggal 12 Juni 1990 Diakui 3.Teknik Elektro Diakui Diakui Halaman VIII Diakui juga sekarang ketika upah mimi- mum telah naik Rp 1.409,-, ru- panya SPSI minta naik lagi, kar- ena kenaikan upah minimum itu belum merupakan kenaikan kehidupan minimum. "Kalau begini terus-terusan, ya susah. Tapi kalau menginginkan kehidupan layak, tentu anda setuju kalau sekarang ini memang kita secara bertahap menuju kearah sana", tambahnya. Disamakan Pada kesempatan itu Menteri menitipkan pesan kepada stafnya untuk memperhatikan dan kalau perlu mencek benar tidaknya laporan dari salah satu Unit kerja yang mengatakan bahwa di P.G. Steel masih terdapat karyawan yang mendapatkan upah Rp 125.000,- dengan anak tiga dan masa kerja 15 tahun. "Masalah ini pasti akan kita perhatikan. Tapi anda jangan heran, bahwa ada juga seorang karyawati di kawasan Pulau Gadung yang menerima Upah Rp 150.000,- masa kerja belum tiga bulan, lagi pula masih bujangan," kata Menaker. (no/9) - Menerima mahasiswa baru tahun akademik 1990/1991 - Menerima mahasiswa lulusan D.III untuk program Sarjana lambat, maka pembangunan sanya-pun jelas terlambat," ka Priyasuganda. Untuk itu, diminta supaya ke- pala desa secepatnya mengajukan DURP-nya, guna cepatnya pela- ksanaan pembangunan di pede- saan. Mengingat pembangunan di pedesaan yang selama ini menggunakan dana Inpres belum tercapai secara maksimal. Sebab, biaya proyek-proyek pemba- ngunan itu masih jauh di banding dengan dana bantuan Inpres. Namun demikian, Priyasu- ganda mengingatkan, agar dalam pengajuan DURP-nya jangan sampai terjadi tumpang tindih, artinya jangan proyek tahun lalu yang telah dikerjakan, lalu tahun ini masih tetap diusulkan. "Hal ini, jelas kita tolak,” ungkapnya. Karena penggunaan dana Inpres yang tiap tahun diterima ini, sudah jelas penggunaannya dan pembangunan desa itupun harus terus berkembang, jangan sampai monoton. "Bila nilai proyek itu cukup besar atau tak seimbang dengan dana Inpres, maka kepala desa dapat membantu dengan mencari dana tambahan melalui dana swadaya masyarakat murni," jelasnya. Menyinggung adanya bebe- rapa kepala desa yang merasa sulit mengajukan DÚRP-nya karena pencairan dana Inpres, Pri- terlalu banyak pemotongan dalam yasuganda membantah hal itu, "Mana mungkin pemotongan itu bisa terjadi, karena yang mene- rima dana Inpres lewat unit BRI ini adalah kepala desa ber- yang sangkutan, jadi alasan itu kurang tepat," tegas Priyasuganda. "Sejauh ini kami belum per- nah melakukan penyimpangan dalam memproses pencairan dana Inpres, baik tahun anggaran yang lalu. Jika ada kepala desa yang merasa dirugikan coba beritahu," pintanya. ada Lebih lanjut Priyasuganda mengatakan, bahwa pelaksanaan pembangunan desa melalui dana- dana Inpres ini sesuai dengan proyek yang dikerjakan. AMAR MA MILLE STARAT AKADEMI SMA semua jurusan, Madrasah Aliyah; Jurusan IPA & IPS, SMEA semua jurusan PERM SMA BIPA,A1,A2;Madrasah Aliyah Jur.IPA;STM Jurusan Bangunan, Sipil SMA B,IPA,A1,A2; Madrasah Aliyah Jur.IPA; STM jurusan Mesin SMA B,IPA, A1,A2;Madrasah Aliyah Jur,IPA;STM Jurusan Listrik SMA B,IPA,A1,A2; Madrasah Aliyah Jur. IPA,STM Jurusan Pertanian SMA semua jurusan; Madrasah Aliyah Jurusan IPA & IPS; SMEA semua Jurusan Tempat Pendaftaran : Kampus A. Jl. Kapt.Marzuki No. 2446 Kamboja - Pelembang 30129 - Universitas Tridinanti Telp: 25961 Akubank Tridinanti: 23821 Fakultas ekonomi: 24654 Fakultas Teknik Telp: 310863 Fakultas Pertanian: 310863 Ketua Yayasan Pendidikan Nasional Tridinanti PROF.MR.H.MAKMOEN SOELEIMAN Rektor H.M.HATTA ISMAIL, SH. GORAS
