Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-09-07
Halaman: 04

Konten


Гечо uon!uәу лооз 4 Kamis Kliwon, 7 September 2017 TAJUK RENCANA Frekwensi Televisi itu Milik Publik Ya. Frekwensi yang sekarang dimanfaatkan untuk berbisnis oleh para pengusaha melalui Lembaga Penyiaran Free To Air (FTA) itu adalah milik publik. Mereka hanya dipinjamkan saja untuk mengelolanya atas kepentingan publik. Karena itu punya publik, maka seharusnya publik berhak mengawasi miliknya tesebut. Pengawasan publik itu dalam undang-undang penyiaran dilakukan melalui suatu badan ad hoc, yaitu Komisi penyiaran Indonsia Pusat (KPI Pusat) yang bertempat di ibu kota negara (Jakarta) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di ibu kota provinsi. Jika dalam penguasaan dan pengelolaan frekuensi publik itu ada yang dilanggar (Undang-Undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran/P3SPS), maka KPID berhak menindaknya, dengan cara mengambil kembali frekuensi publik tersebut. Be- gitulah seharusnya. Tapi yang terjadi di lapangan tidak semudah itu. Tugas dan Fungsi KPI sekarang ini hanya sebatas men- gawasi konten saja. Bahkan dalam UU Penyiaran yang baru sekarang kewenangan KPI lebih kecil lagi. Hanya diperbolehkan menegur, tanpa melakukan penuntutan. Itulah sebabnya KPI atau KPID tidak dianggap oleh Lembaga Penyiaran. Toh, seberapapun kesalahannya, Lembaga Pe- nyiaran tesebut hanya dikenakan surat teguran saja. Kalau masih melanggarjuga, maka dikurangi jam siarannya. Kalau masih bandel lagi, paling programnya yang dihilangkan. Pengalaman mahal ini pernah terjadi ketika program Empat Mata mendapat teguran keras dari KPI Pusat, lantas berganti menjadi Bukan Empat Mata. KPI sepertinya tidak berdaya melawan kebandelan para Lembaga penyiaran ini. Padahal mereka hanya meminjam milik publik. Kalau saja seandainya KPI diberi kekuasaan untuk mencabut izian penyiaran, maka akan lain ceritanya. Tapi sayang itu tidak dimiliki oleh KPI. Kewenangan itu dimiliki oleh pemerintah melalui Kemenkominfo. Kalau sudah pemerintah yang terlibat, maka aspek politiknya akan sangat kental. Itulah sebabnya kita maklum bahwa seluruh pemilik Lembaga Penyiaran Swasta di Indonesia ini dominan dimiliki oleh petinggi partai politik. Atau pa- ling tidak berafiliasi pada salah satu partai politik tertentu secara diam-diam. Itulah yang menyebabkan persoalan televisi kita menjadi runyam seperti sekarang. Semua orang mahfum, bahwa siaran televisi kita sa- ngat tidak mendidik. Tapi KPI tidak bisa berbuat apa-apa. Seharusnya para peminjam frekuensi milik publik itu malu. Itu bukan miliknya. Melainkan milik publik jadi seharusnya mereka melayani publik sebaik-baiknya. Bu- kan melayani kelompok atau partainya. Partainya diberi ruang seluas-luasnya untuk berkampanye. Ini tidak etis dan sangat tidak layak sekali. Tapi sekali lagi KPI tidak berdaya, karena kewenangannya tidak memberikan efek jera kepada Lembaga Penyiaran tersebut. Berlarut-larutnya pembahasan Undang-Undang Peny- iaran di DPR RI disinyalir ada kaitannya dengan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Mereka para pemilik Lembaga Penyiaran tersebut merasa nyaman dengan kondisi yang ada sekarang. Meskipun ada perubahan pada undang- undang yang baru tersebut, tapi tetap lebih berpihak kepada Lembaga Penyiaran. Bukan kepada publik sebagai pemilik frekuasi. DPR ternyata memang tidak berpihak kepada publik, tapi kepada pemilik Lembaga Penyiaran, yang nota bene adalah petinggi partai politik. SURAT PEMBACA Kota Jogja Masih Aman dan Nyaman? Selain Jakarta, Surabaya, Bali, Lombok, Jogja juga terkenal sebagai kota yang ba- nyak pendatang dari seantero nusantara. Menariknya lagi, jogja terkenal sebagai kota yang nyaman dan memiliki masyarakat yang ramah. Itu kenapa kota Jogja me- miliki sloga "Jogja Berhati Nyaman".Terlepas dari itu, para pendatang juga sudah menganggap Jogja sebagai rumah kedua yang layak un- tuk dijadikan tempat tinggal untuk memenuhi segala urus- an, setelah kampung halam- an mereka. Bahkan setelah urusan selesai, tak sedikit dari pendatang memutuskan untuk lebih berlama-lama di jogja,walaupun sekedar menikmati suasana yang ada di Jogja, menikmati kuliner yang ada di Jogja. Namun belakangan ini jogja sedang sedikit berbeda. Bahkan sebagian pendatang mengatakan bahwa "Jogja Sudah Tidak Nyaman dan Aman". Itu karena disebab- kan karena maraknya keja- hatan di jogja. Klitih adalah salah satu jenis kejahatannya. Pada Selasa (4/7) beberapa bulan yang lalu tepatnya di Simpang Terong Kecamatan Dlingo Bantul terjadi akši klitih lagi. Pelakunya pun ma- sih berstatus pelajar. Sangat disayangkan, pelajar yang seharusnya belajar dangan sungguh-sungguh agar bisa mewujudkan cita-cita dan bisa membahagiakan orang tuanya malah menjadi pelaku Klitih. Mari kita sebagai warga jogja ikut membantu aparat kepolisian untuk mengurangi tindak kejahatan yang ada di jogja ini. Sehingga jogja kita kembali Nyaman Dan Aman lagi untuk siapapun. Arie Rumanta Mahasiswa ASMI Santa Maria Yogyakarta Prodi Public Relations Setiap kiriman naskah "Surat Pembaca" untuk Harian BERNAS agar dilampiri fotokopi identitas diri, tanda tangan pengirim, panjang tulisan lebih kurang 1 halaman folio. Redaksi berhak mengedit, tanpa mengubah makna, apabila dipandang perlu. HARIAN BERNAS HARIAN BERNAS WACANA Kebhinekaan Pilar Keselarasan Secara kasat mata nilai dasar Pan- casila menjadi rapuh karena berbagai ancaman terhadap keutuhan bangsa, entah radikalisme atau bahkan ideologi-idelogi impor yang mampu menceraiberaikan seluruh kekuatan dan elemen-elemen keberadaban bangsa Indonesia. Bahkan di sekeliling kita pun tanpa disadari mengalami krisis moralitas dan jatidiri. Krisis ini- lah membentuk tiap pribadi menjadi tidak memiliki komitmen dalam men- junjung kebenaran, kejujuran dan ke- baikan serta nilai-nilai kemanusiaan. Akhirnya masyarakat tidak memiliki daya kemandirian dan kebanggaan yang kokoh terhadap bangsa sendiri. Sebagai bentuk implementasi ke- selarasan dan pengamalan terhadap Pancasila sesungguhnya kita pun mampu mengupayakan kesatuan dengan media dialog yang santun dan penuh ketenangan. Dialog itu dapat berupa dialog lintas budaya dan agama. Dalam prosesnya dialog diberlakukan dengan menjunjung tinggi hukum secara adil dan tegas tanpa membedakan. Maka, krisis yang tengah melanda bangsa ini harus menumbuhkembangkan kesadaran untuk melembagakan budaya dialog dan upaya rekonsiliasi. Paham nasionalisme dan patrio- tisme telah menjadi semu. Kegagalan dalam praktik kebhinekaan telah di depan mata mengingat beberapa ormas dianggap mengancam keutuh- an negara. Dengan kegagalan ini masyarakat Indonesia akan memiliki budaya baru, yang jurstu bukan be- rakar pada paham-paham baru yang melunturkan pluralisme. Oleh: Brigida Intan Printina Kian hari pemburu kerjakian terasa terus bertumbuh dan bertambah, tentu saja dengan bertambahnya jumlah pemburu kerja tidak serta merta se- banding dengan lapangan kerja yang tersedia. Dengan demikian kompetisi dan kompentensi menjadi perhelatan yang sangat diperhitungkan. dan energi yang memandu kehidupan masyarakat dan bangsa. Kebhinekaan yang beradab dapat dilakukan dengan praktik sederhana berupa strategi budaya yang memunculkan keselaras- an. Setiap masyarakat Indonesia telah memiliki sikap dalam menjaga tradisi dari para leluhur untuk membangun budaya dan peradaban bangsa yang bermartabat. Menemukan Identitas Pernyataan "Kemerdekaan" send- iri adalah sebuah pernyataan budaya yang berarti setiap masyarakat secara sadar mau merubah sikap budaya dari rakyat tertindas menjadi rakyat merdeka yang selaras dengan kepri- badiaan, harkat dan martabat hidup. Dari yang berstatus sebagai "koelie pribumi" menjadi "tuan di negeri sendiri". Celakanya saat ini tidak mu- dah melaksanakan transformasi sikap budaya yang telah diperjuangkan di masa kemerdekaan tersebut. Belum cukup bangsa ini ditindas oleh pen- jajah sendiri yang bersikap inlander atau dapat dikatakan merasa terjajah di negeri sendiri karena suatu kepen- tingan dan dogma yang diyakininya. Inilah yang dilakukan para teroris dan sekelompok ormas, bahkan ke- pentingan politik yang menghalalkan segala cara untuk mampu unjuk gigi untuk segala sesuatu yang dianggap pertarungan hidup. Pertarungan itu sesungguhnya mampu dimenangkan dengan kese- larasan. Keselarasan juga mampu dirasakan dengan menjaga keb- hinekaan yang ada sebagai pilarnya. Apa yang sesungguhnya dipandang sebagai kemandirian suatu negara menjadi disalah artikan karena ne- gara berkembang bahkan negara maju dianggap sebagai ancaman bukan Untuk menjaga konsistensi terha- dap aktualisasi Berbhineka Tunggal Ika perlu mengkatulaisasikan nilai Pancasila ke dalam praktik. Sehing- ga setiap orang mampu menjiwai perilaku dalam lingkungan praktisnya baik di bidang kenegaraan, politik, dan kehidupan pribadi. Sesung- guhnya proses pelaksanaan ideologi Pancasila telah dijelaskan oleh salah satu tokoh bangsa Driyarkarya bahwa ideologi Pancasila merupakan gam- baran gerak transformasi dari yang sekedar konsep atau teori menjadi norma-norma dan praktik kehidupan yang selaras dengan kebutuhan hidup masyarakat Indonesia. Betapa berartinya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai kebhi- nekaan agar Pancasila dapat menjadi ideologi yang hidup (living ideology), Membangun Etos Kerja Pegawai yang Unggul sebagai cerminan. Setidaknya setiap orang apabila dibekali kemampuan untuk mampu menempatkan diri dan memandang segala sesuatu dengan selaras dan bijal, maka praktik kebhi- nekaan dapat tercipta. Praktik kebhinekaan sebagai aktualisasi Pancasila bukan suatu dorongan membangun kembali ma- syarakat Indonesia untuk menjadi tradisional dan tertutup, atau menjadi konservatif dan menjauhkan diri dari pergaulan dunia internasinal. Melainkan memiliki makna dinamik agar menjadi driving force bagi ma- syarakat Indonesia untuk berubah dan beradaptasi menuju kemajuan. waktu dan aktivitasnya dan dari segi penghasilannya juga berfluktuasi (ti- dak tetap). Menjadi pegawai tentu teri- kat dengan aturan kerja yang ada dalam organisasi-perusahaan, memang dari sisi penghasilan yang diterima tiap bulan relatif stabil dan pasti. Bercermin sebagai Solusi Ketika Bung Karno pada tanggal 1 Juni menyampaikan pidatonya di depan BPUPKI yang berjudul "La- hirnya Pancasila", Bung Hatta ibarat menemukan apa yang ia cari sebagai ruh persatuan bangsa yang bhineka ini. Tidak ada kemerdekaan tanpa per- satuan. Bahkan pada tanggal 20 April 1932, Bung Hatta telah menyatakan keyakinan yang selaras dengan Bung Karno: "... dengan persatuan kita maksud persatuan bangsa, satu bangsa yang tidak dapat dibagi-bagi... di dalam pangkuan bangsa yang satu itu boleh terdapat pelbagai paham politik...dan kalau datang maraba- haya yang menimpa pergerakan di sanalah temapt kita menunjukkan pesatuan hati, disanalah kita harus berdiri sebaris...kita menyusun 'per- satuan'... Satu ruh kebersamaan itu adalah Pancasila. Oleh karena itu Pancasila dapat diterima sebagai ruh berbangsa dan bernegara, sebagai "asas bersama" untuk membangun keselarasan yang tunggal bagi yang berbhineka agar menjadi tunggalika. Oleh: Z. Bambang Darmadi Bila akhirnya Anda para lulusan SMK/SMA, Diploma dan Sarjana untuk memutuskan bekerja menjadi pegawai-karyawan, maka hendaknya jangan hanya sekedar menjadi pega- wai yang biasa-biasa, akan tetapi menjadilah pegawai yang memiliki keandalan (unggul) yang benar-benar bisa dibuktikan dan dipertanggung- jawabkan secara terukur. Sebab saat ini untuk dapat menjadi pegawai karyawan diberbagai sektor apapun dibutuhkan sumber daya yang me- miliki kualitas yang andal (unggul).. Untuk dapat menuju pada manusia yang berkualitas, lebih-lebih kualitas dalam membangun dirinya, dibutuh- kan adanya konsep sadar, yakni: sadar diri, posisi, strategi, fungsi, introspeksi, kendali, empati, membagi, mencintai, dan sadar akan tugas terhadap peng- abdian secara tulus. competitive advantage (keunggulan bersaing) dengan selalu mau me- ningkatkan kualitas kerja dari setiap pekerjaan yang dilakukan, dan selalu mau melakukan pembaharuan, yakni perubahan pola kerja dari dinamika kerja secara keras menjadi pola kerja secara cerdas. Lebih-lebih untuk dapat masuk menjadi pegawai di sektor formal, baik sebagai pegawai negeri maupun sebagai pegawai swasta tidaklah semudah membalikan tangan, hal ini terjadi jika kita tidak mempunyai etos kerja yang unggul atau kompetensi yang memadahi. Pada sisi lain, untuk memilih menjadi wirausahapun juga belum tentu mudah karena berbagai faktor keterbatasan, belum lagi ada- nya persaingan yang semakin kom- petitip dan yang tidak kalah penting wirausaha senantiasa berhadapan dengan risiko yang setiap saat ada di depan mata dapat terjadi setiap waktu, belum lagi persoalan pema- saran dan sulitnya membidik pangsa pasar secara potensial untuk meraih calon pembeli menjadi persoalan yang tidak mudah dilakukan oleh seorang wirausaha pemula.. Pendek kata, menjadi seorang pegawai, harus memiliki etos kerja yang baik. Aspek etos kerja atau bu- daya kerja adalah suatu pandangan yang khas terhadap makna kerja pada suatu golongan sosial/masyarakat. Jika dikaitkan dengan suatu profesi tertentu disebut Kode "Etik Profesi". Di Negara Indonesia, etos kerja juga terkait dengan nilai-nilai luhur, mis- alnya: budi pekerti, mendudukkan manusia sesuai dengan harkat dan martabat, bekerja secara cerdas, rela berkorban dan penuh pengabdian. Pada dasarnya ada 4 (empat) unsur penting etos kerja yang perlu dimiliki seseorang, yakni: kejujuran, kedisi- plinan, ketekunan dan kerapian kerja. Oleh karenanya untuk dapat menuju Memilih untuk menjadi seorang etos kerja yang baik, maka hilangkan pegawai atau menjadi seorang wi- adanya konsep "Hedonisme", yakni rausaha memang hak seseorang. suatu konsep yang menganut faham Menjadi seorang wirausaha memang kerja secara enaknya sendiri dan memiliki kebebasan dalam mengatur harus berupaya untuk membangun cenderung lari dari tanggung jawab. Berangkat dari konsep kesadaran inilah maka manusia yang berkualitas A Pentingnya Berpamitan Mengingat zaman sekarang dijalan raya sangatlah ramai kendaraan ber- motor. Kita sudah berjalan berhati hati, tapi kalau yang lain tidak berhati hati juga bisa menimbulkan kecelakaan. Untuk menghindari hal hal yang di luar dugaan tersebut, lebih baik kita sebelum bepergian berdoa dan pamit pada orang tua yang ada di rumah. Setiap kita hendak bepergian, harus pamit dan minta izin dulu kepada orang tua. Beritahu ke mana kita akan pergi dan apa tujuannya. Begitu pula setiap kita pulang dari bepergian, sapa dahulu orang tua dan laporkan kejadian dalam perjalanan kita tersebut. Hal yag sangat memperhatinkan Jangan pernah Anda berfikir bekerja dengan hanya lamanya waktu, namun waktu adalah prestasi, waktu adalah kesempatan dan waktu adalah sumberdaya yang paling berharga yang kita miliki. Kita tidak dapat me- nyimpan waktu di Bank manapun. Kita juga tidak bisa membeli waktu. Yang dapat kita lakukan hanyalah menggu- nakannya tepat guna dan bermakna. Jangan pernah berfikit kekurangan waktu, namun gunakan waktu seefek- tif dan efisien mungkin, sebab prestasi kerja tidak lagi menjadi keharusan namun prestasi kerja sudah meru- pakan "need" (kebutuhan). Semoga semakin tumbuh pegawai-karyawan yang memiliki etos yang unggul. Z. Bambang Darmadi, Lektor Kepala/ Dosen ASMI Santa Maria Yogjakarta MUTIARA IMAN Oleh: Lifie Rohyana pada saat sekarang adalah, anak anak di rumah merasa tidak perlu lagi mem- beritahukan/melapor kepada orang tua saat baru tiba di rumah setelah bepergian. Hal lain yang akan membahagia- kan orang tua adalah kemantapan hati dalam beraktivitas dan berkegiatan. Jika kita membiasakan diri selalu berpamitan kepada orang tua, itu akan menjadikan suatu kebiasaan yang baik. Dan membuat hati orang tua selalu tentram karena mengetahui Dengan berpamitan tersebut kita si anak bepergian kemana. Karena telah mengamalkan ayat dari Li Ji IA jangan sampai kita seperti orang yang : 4/5 yang berbunyi "Menjadi anak selalu gelisah, tidak berketetapan hati, suka berganti ganti pekerjaan, ke- giatan dan profesi. Kemantapan dan ketekunan kita dalam suatu kegiatan akan membawa kita semakin ahli dalam kegiatan tersebut, dan hal itu akan semakin membahagiakan orang tua. Karena dengan berpamitan den- gan orang tua itu kita selalu mendapat doa keselamatan dari orang tua kita, di manapun kita berkegiatan, bekerja ataupun bepergian. Direktur Utama: Putu Putrayasa, Direktur: Tony Sitohang, Pemimpin Umum: F.Sisca Diwati, Pemimpin Redaksi: Razaini Taher, Wakil Pemimpin Redaksi: R.M.B. Ariyanto Redaktur Pelaksana: Sugeng Prayitno, Sekretaris Redaksi: Thia Destiani, Dewan Redaksi: Heru Catur Nugroho, Philipus Jehamun, Warjono, Agung Raharjo, Galih Wijaya, Aloysia Nindi Paramitha, Paulus Yesaya Jati, Elyandra Widharta, Deny Hermawan, Sunti Melati, Lativa Rosyida, I.Made Danugraha. Desainer: Ari Hidayati, Adi Winarto, Wakidi, Rolly Ardhitya. TI: I.Made Surawan, Anqinudin.1, Toto Raharjo, Ahmad Ridho, Aris HNugraha DIVISI BISNIS Pemimpin Perusahaan: Bambang Sukoco. Manajer Iklan: Harginingsih, Koordinator Iklan: Christina Hesti Apri Wulandani, Supervisor AE: Rosalina MG Siagian, Manajer Keuangan: Yuliasih. Manajer Promosi: Sugeng Zulianto. Manajer Sirkulasi: Tedy Kartyadi, Iklan Jakarta: Hariri, Penerbit: PT. MEDIA BERNAS JOGJA, Tarif Langganan: Rp 55.000,-/bulan (6 kali terbit seminggu), Tarif Iklan: Warna Rp 22.000,-/mmk (minimal 600 mmk), Hitam-Putih Rp 12.000,-/mmk, kolom Pp 6.000,-/mmk (minimal 1x30mm, maksimal 1x100 mm) Iklan Baris Rp 6.000,- perbaris (perbaris 30 karakter), keluarga/duka cita Rp 6.000,- per mmk, Advertorial Hitam Putih Rp 9.000,-/mmk (minimal 1/4 halaman), Advertorial Berwarna Rp 18.000 permmk (minimal 1/4 halaman), semua ditambah PPN 10%. Bank: BPD DIY Cabang Yogyakarta No. AC 001.111.000.504; Bank Mandiri, No. AC 137-00- 1144575-2. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Hebat Building Ringroad Utara Nomor 7A Caturtunggal, Depok Sleman, Yogyakarta 55281; Hotline: (0274) 5306623; Biro Jakarta: JI Ciputat Raya No. 9A Telp(021)5330976 Jakarta. Kontak: Hariri, Telepon 081379139660 Website: www.harianbernas.com, Email: redaksi@harianbernas.com, iklan@harianbernas.com Naskah artikel dan surat pembaca agar dikirimkan ke email: wacana@harianbernas.com. Percetakan: PT Media Tribun Yogya (Isi di luar tanggung jawab percetakan) Wartawan HARIAN BERNAS selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta imbalan apa pun dari narasumber. Tentunya budaya dialog dan me- nemukan konsesus ini didorong akan tujuan untuk persatuan bersama. Dialog yang efektif akan terbentuk apabila ada kemauan baik antar ele- men untuk mengeliminir perbedaan yang ada dan bebas dari kecurigaan antara satu sama lain serta mampu menyampaikan isi hati secara leluasa dan penuh percaya diri untuk ber- sama menemukan pemecahan ma- salah. Pada akhirnya dialog dengan pemikiran yang beragam akan men- jadi selaras dengan suasana penuh keakraban dengan menghilangkan sikap egois dan emisonal diri. Keselarasan akan tercapai dengan konsiliasi mengupayakan dialog da seperti yang telah diupayakan para pendahulu. Niscaya segala bentuk radikalisme yang akan memecah ke- selarasan bangsa akan mampu terse- lesaikan dengan prinsip kebhinekaan dalam diri setiap orang dan mau den- gan rendah hati menemukan jati diri bangsa yang sesungguhnya. Dengan proses dan refeleksi ini diharapkan segala bentuk upaya penyatuan dan keselarasan dapat meletakkan ke- pentingan nasional di atas segalanya. Brigida Intan Printina, M.Pd Dosen FKIP Sejarah USD Untuk menghilangkan pemikiran hedonisme tersebut, dapat dilakukan melalui empat pilar kiat sukses salam pengembangan etos kerja, yakni: Self awareness (kesadaran diri dari ber- bagai kekuatan dan kelemahan. Inge- nuity (kecerdikan, secara percaya diri terbuka, berinovasi dan beradaptasi untuk menghadapi dunia yang selalu berubah), Love (berperilaku positif terhadap orang lain, sikap mencintai) dan pilar keempat adalah Heroism (semangat juang dan berorientasi lebih (Lowney, 2003). orang, bila akan bepergian wajib memberi tahu (kemana ia akan pergi), bila sudah kembali ia wajib menemui orang tua. Kemana ia pergi, wajib ada tujuan yang pasti. Apa yang dilatihnya wajib berkait pekerjaannya." Suksesi Gubenur DIY Tak Boleh Abaikan Putusan MK POJOK UDIN Lifie Rohyana Sekretaris Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia DIY Mutiara Iman hadir setiap hari Senin hingga Sabtu. Edisi Senin tentang agama Kristen, Selasa agama Hindu, Rabu agama Buddha, Kamis Khonghucu, Jumat Islam dan Sabtu tentang agama Katolik. Relawan Penanganan Kawasan Kumuh Dikukuhkan Semoga tidak hanya seremonial saja Agar dikemudian hari tidak dipersoalkan lagi Pelayaran Ra JAKARTA, BERNAS--Per- satuan Pengusaha Pelayaran Rakyat Indonesia, Pelra, me- ngusulkan adanya sinkroni- sasi antara pelayaran rakyat dengan kapal perintis dalam mengoperasikan rute tol laut. Hal tersebut disampaikan pengurus DPP Pelra dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Rabu (6/9). Anggota Dewan Pembina DPP Pelra Chandra Motik mengatakan pihaknya meng- JAKARTA, BERNAS-- Menteri Keuangan Sri Mul- yani akan mewaspadai risiko global yang bisa memenga- ruhi kondisi perekonomian nasional dan pencapaian target pembangunan pada 2018. 4cm harapkan dimiliki Pelra sikan sebagai trayek tol laut saat ini diopera Pelni (Persero) "Jadi denga ran kecil yan itu sebenarn Sri Mulyani saat melaku- kan Rapat Kerja dengan Ko- misi XI membahas RAPBN 2018 di Jakarta, Rabu (6/9) menjelaskan risiko eksternal itu antara lain terkait perkem- bangan di Amerika Serikat dan China. pulau-pulau k feeder nantinya semestinya d dengan kapal-k jelasnya. Seperti di Pengunjung PAMERAN Expo and Fo AIR BERSIH melahirkan bah serta te di daerah te 2018, Waspa "Kita tetap ngan tren pe terutama dens cenderung prot juga kita akan risiko dari tren dari perekonom ujarnya. $2CL Fon 32 SLAS RUY Kepala Pusat Distribusi Cadang- an Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Riwantoro menyampaikan, Kementerian Perta- Selain itu, lainnya pada stagnasi harga penguatan dol disi keamanan proses Brexit d terorisme. "Penguatan Kementan JAKARTA, BERNAS--Kementeri- an Pertanian mulai mengagendakan pembahasan atas perubahan kelas mutu beras berdasarkan Standar Nasional Indonesia, menyusul se- dang diundangkannya Permentan No 31/2017 tentang Kelas Mutu Beras. nian tela hasan p Indones "Yan dalam katanya Riwa mutu be ubah da Menteri tentang Tertinggi BERNAS PI hubungi SMS/WA (Mas Joko) 0816 426 7716 BATA RINGAN CLC LITECON Bahan Utama Pasir & Semen -Tanpa Pembakaran -Ringan & Kuat Cocok untuk Daerah Labil INDUSTRI UBIN CON BLOCK GENTENG BETON BATA RINC PT DIAMOND BARU JI. Magelang KM. 7,2 Yogyakart Telp. (0274) 867788, 868070, 86807 Ukuran : 10-20-0 7,5-20- Berlangganan Bernas atau tidak menerima koran