Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-07-31
Halaman: 24

Konten


4cm Color Rendition Chart SENIN PAHING, 31 JULI 2017 (7 DULKAIDAH 1950) Meski sejumlah sekolah negeri maupun swasta di kabupaten dan kota sudah menerapkan lima hari sekolah, namun Disdikpora DIY belum memutuskan untuk memberlakukan kebijakan lima hari sekolah di tahun ajaran 2017/2018, karena masih menunggu turunnya Perpres. PENERAPAN LIMA HARI SEKOLAH Belum Siap, Jangan Dipaksakan Laporan Ardhi Wahdan, Riyana Ekawati KEBIJAKAN lima hari sekolah yang digulirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diwarnai pro kontra Ada yang setuju lima hari sekolah, ada pula yang tetap melaksanakan enam hari sekolah. Mungkin karena masih dalam masa transisi sehingga butuh penyesuaian, reaksi tersebut dinilai wajar Kebijakan lima hari sekolah dibuat dengan harapan bisa mendukung percepatan pendidikan karakter bagi peserta didik. Tapi mengingat kondisi sekolah dan SDM guru selaku tenaga pengajar kondisinya cukup beragam, dinas pendidikan tidak pernah memaksa sekolah untuk melaksanakan. Bahkan untuk pelaksanaan di jenjang SMA/SMK DIY Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) memutuskan belum diberlakukan dalam tahun ajaran 2017/2018. Kebijakan itu diambil karena Disdikpora DIY masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres). Setelah Perpres tersebut dikeluarkan akan dijadikan acuan dalam pembuatan kebijakan soal lima hari sekolah. "Memang ada kabupaten/kota yang sudah memberlakukan kebijakan lima hari sekolah bagi jenjang SD dan SMP Namun karena Perpres yang berkaitan dengan lima hari sekolah belum turun, kami lebih memilih untuk menunggu, sehingga untuk jenjang SMA/SMK belum diberlakukan lima hari sekolah," kata Kepala Disdikpora DIY Drs K Baskara Aji. SEBELUM digulirkan, program lima hari sekolah sempat mendapat reaksi cukup keras dari masyarakat. Namun setelah dijalankan, reaksi tersebut perlahan mulai meredup. Sebagian orangtua yang awalnya sempat ragu kini justru mendukung pembelajaran lima hari di sekolah. Salah satunya Basuki, warga Kotagede yang menyekolahkan anaknya di salah satu SD swasta. Sebelumnya, siang hari usai sekolah putranya kerap bermain hingga sore hari. Namun selama sepekan ini usai pulang sekolah, menghabiskan waktu di rumah. "Bermain di masa anak itu boleh, tapi orangtua kadang was-was jika tidak mengawasi. Apalagi dulu kalau bermain sering melewati waktu Asar, sehingga saya tidak tahu sudah salat atau belum. Alhamdulillah, sekarang Asarnya di sekolah baru pulang ke rumah," urainya. Menurut Basuki, kendati jam sekolah berakhir hingga pukul 15.00, namun disepakati agar waktu salat Asar dilakukan di sekolah secara berjemaah. Hal ini lantaran jam pulang tersebut sudah mendekati waktu Asar, sehingga baik guru maupun anak didiknya tidak lagi terburu-buru waktu. Liputan Khusus Kegiatan belajar di SMPN 9 Yogya dilakukan di luar kelas untuk mengurangi kejenuhan siswa. madrasah diniyah bagi yang muslim," imbuhnya. ajaran baru kali ini ada beberapa sekolah yang tetap menerapkan enam hari sekolah, di antaranya SDN Kotagede 1, SMP Gotong Royong, SD Marsudirini dan lainnya. Hal itu juga tidak dipersoalkan lantaran kebijakan lima hari sekolah harus mempertimbangkan kearifan lokal serta kesiapan sekolah. Di samping itu, setiap guru dan kepala sekolah juga sudah memahami dengan tidak memberikan tugas rumah kepada siswa di akhir pekan. Hari Sabtu dan Minggu, sepenuhnya harus diperuntukkan bagi pengembangan karakter anak di rumah bersama orangtua, sehingga sekolah tidak dianjurkan memberikan beban kepada anak didik pada waktu tersebut. Begitu pula dengan Arifah. Dirinya sempat was-was dengan program lima hari sekolah yang akan berpengaruh pada waktu kursus keterampilan yang dilakukan tiap sore hari. Hal ini lantaran jam pulang sekolah Dikatakan, pelaksanaan lima hari sekolah sifatnya bukan paksaan, jadi kalau kondisi sekolah belum siap tidak perlu memaksakan diri. Untuk itu, sambil menunggu kepastian dari pemerintah pusat yang dituangkan dalam bentuk Perpres, pihaknya meminta kepada sekolah, untuk memberikan layanan terbaik bagi siswa, sehingga tidak ada alasan karena masih menerapkan enam hari sekolah, kualitas layanan bagi siswa menjadi berkurang. Di Kota Yogya, program lima hari sekolah digulirkan mulai tahun ajaran 2017/2018. Seluruh sekolah negeri dan sebagian besar sekolah swasta juga langsung memberlakukan anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meski merupakan kebijakan baru, namun sekolah yang menerapkannya dianggap mampu menyesuaikan diri dengan baik. "Minggu kemarin Dewan Pendidikan Kota Yogya mengumpulkan kepala sekolah yang dibagi dalam dua gelombang kaitannya dengan penerapan lima hari sekolah. Gelombang pertama bagi seluruh kepala sekolah jenjang SMA/SMK, dan gelombang kedua jenjang SD dan SMP. Hasil dari pertemuan itu dilaporkan ke dinas jika seluruh sekolah tidak memiliki hambatan," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogya, Edy Heri Suasana Menurutnya, sejak awal pihaknya meminta sekolah agar tidak memaksakan diri dalam memulai lima hari sekolah, sehingga dalam tahun Kendati harus menyiapkan uang tambahan untuk kebutuhan makan siang, namun hal itu dinilainya tidak memberatkan. Sedangkan Kepala SD Muhammadiyah Bausasran Suwarjo MPd mengungkapkan, sekolahnya sudah menerapkan lima hari sekolah sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan Kota Meski baru melaksanakan lima hari sekolah, secara prinsip tidak ada persoalan, karena adanya sinergitas dan dukungan dari sejumlah pihak. Mengingat dalam pelaksanaan lima hari sekolah waktu pembelajaran menjadi lebih lama, guru dituntut kreatif. Sikap kreatif itu perlu dilakukan supaya anak tidak merasa bosan dan nyaman mengikuti proses pembelajaran. "Untuk minggu pertama awal tahun ajaran baru, pelaksanaan lima hari sekolah di SD Muhammadiyah Bausasran sifatnya masih dalam taraf adaptasi. Meski begitu, lima hari sekolah sudah kami berlakukan secara penuh. Karena sosialisasi sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, jadi relatif tidak ada masalah, bahkan orangtua memberikan respons positif," terang Suwarjo. Meski lima hari sekolah baru dilaksanakan sekitar dua minggu, Edy memaparkan, penerapan lima hari sekolah memang harus diimbangi dengan beragam kegiatan tambahan. Hal ini lantaran kegiatan di sekolah berlangsung selama delapan jam mulai pukul 07.00 hingga 15.00. Dari sisi kebutuhan siswa, maka harus ada penyiapan makan siang. Bagi sekolah negeri, dilarang mengorganisir kebutuhan makan siang siswa melainkan menjadi beban orangtua atau walimurid. Berbeda dengan swasta yang sebagian besar mendatangkan pihak katering atas kesepakatan komite sekolah. "Khusus yang negeri ada orangtua yang mengorganisir kebutuhan makan siang di kelas. Tapi pihak sekolah negeri tidak diperbolehkan, karena itu diserahkan ke orangtua," jelasnya. Sisi lainnya menyangkut materi pembelajaran usai pukul 13.00 hingga 15.00. Kondisi siang hari dimungkinkan daya serap siswa terhadap materi pelajaran mulai berkurang. Hal ini menuntut pengelola agar memberikan stimulasi pembelajaran. Terutama dengan memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler maupun penerapan madrasah diniyah. "Justru pada siang hari itu pembelajarannya harus menyenangkan. Bahkan sangat kami dorong jika dimanfaatkan untuk Disinggung mengenai keluhan maupun masukan dari orangtua, menurut Edy, sampai saat ini belum ada yang diterimanya. Begitu pula terhadap siswa yang memiliki minat khusus di luar sekolah seperti latihan olahraga maupun kursus di waktu sore hari. Menurutnya hal itu bisa disesuaikan dan dikoordinasikan ke pihak sekolah. Lima hari sekolah, menurut Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dr Ariswan DEA, pada hakikatnya adalah upaya percepatan dari peningkatan pendidikan karakter peserta didik. Hal itu dikarenakan falsafah pendidikan di Indonesia menganut tiga pusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. "Lewat kebijakan lima hari sekolah sangat diharapkan ketiga pusat pendidikan itu bisa memberikan. perannya dengan baik, khususnya dalam menciptakan generasi mendatang yang memiliki karakter Indonesia andal," kata Ariswan. Suwarjo mengaku evaluasi terus dilakukan untuk memberikan layanan terbaik bagi siswa. Karena dengan adanya lima hari sekolah, guru dituntut lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Kreativitas itu diperlukan agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan dan tetap merasa nyaman saat berada di sekolah. "Dengan waktu belajar yang lebih lama, kreativitas guru menjadi benar-benar diuji. Termasuk dalam pemberian soal- soal atau penyampaian materi pembelajaran. Misalnya untuk Menurutnya, lima hari di sekolah atau selama 40 jam perminggu dengan kegiatan akademik dan pendidikan karakter yang dilakukan Awalnya Sempat Ragu, Kini Mendukung sudah mendekati waktu kursus sehingga tidak ada jeda waktu untuk beristirahat. "Pihak sekolah cukup luwes, dan waktu kursus juga bisa menyesuaikan. Sampai sekarang belum ada jadwal yang berbenturan," akunya. Pengaturan meja dan kursi di SD Muhammadiyah Kleco, Kotagede dibuat bervariasi agar siswa merasa nyaman di kelas. pemberian PR, seandainya harus diberikan modelnya harus dibuat menarik. Misalnya meminta siswa wawancara dengan ketua RT soal tema tertentu atau meminta mereka jemaah salat di masjid," terang Suwarjo, seraya menambahkan pemberian PR dilakukan karena ada anak yang tidak mau belajar kalau tidak ada PR dari sekolah. KR-Yudho Priambodo Lain halnya dengan orangtua siswa sekaligus guru di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 (Wibraga), Fika Widiana Sebagai pendidik sekaligus orangtua, Fika mengaku kurang setuju lima hari "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 16 oleh komunitas sekolah, diharapkan mampu menumbuhkan etos belajar dan kerja sama baik dari setiap siswa. Tentu semua itu tidak terlepas dari bimbingan guru profesional yang berkarya dengan panggilan jiwanya. Selain itu, kebijakan lima hari sekolah secara implisit menuntut pemerintah berkewajiban memenuhi kebutuhan berlangsungnya pendidikan berkualitas. KR-Yudho Priambodo "Saya lebih melihat banyak positifnya bila kita memang benar- benar melaksanakan dengan berbagai inovasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Seluruh tugas akademik siswa diselesaikan di sekolah, sehingga kalau ada tugas-tugas pada dasarnya adalah tugas pembentukan karakter dalam berinteraksi dengan masyarakat di mana keluarga mereka bertempat tinggal," jelasnya. Pengamat pendidikan dari UNY tersebut menambahkan, kalau melihat dari sisi keluarga, dua hari dalam satu minggu anak bisa kumpul bersama keluarga. Di sinilah peran keluarga perlu ditingkatkan. Bukankah tanggung jawab utama pendidikan pada anak sebenarnya bukan di sekolah, tapi lebih kepada kedua orangtuanya. "Kita semua berharap pendidikan keluarga akan lebih mewarnai garis cita-cita bagi anak-anak. Untuk itu, kami berharap bagi pemangku amanah dan seluruh elemen masyarakat bisa menciptakan suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran anak-anak," katanya. -o sekolah, karena waktu belajar anak menjadi lebih lama, sehingga penyaluran bakat dan minat anak di luar sekolah menjadi kurang maksimal. Menurutnya, dengan lima hari sekolah, bagi siswa yang selama ini sudah bergabung dengan klub olahraga tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut secara maksimal. Pulang terlalu sore dan rasa capek setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah sering menjadi alasan mereka. Apakah keluhan ini muncul karena lima hari sekolah masih dalam masa transisi atau bukan, namun alangkah baiknya jika tetap diperhatikan. "Efek dari adanya lima hari sekolah, anak saya baru sampai rumah jam 4 dan terkadang sudah terlihat kelelahan. Akhirnya kegiatan teknis lapangan yang selama ini selalu rutin diikuti menjadi terganggu. Terus terang sebagai guru sekaligus orangtua saya sempat khawatir akan berdampak pada prestasi siswa," kata Fika Ibu dari satu putri ini mengungkapkan, selain tidak bisa aktif dalam klub olahraga, siswa terpaksa harus mengurangi kegiatan mengaji di TPA Memang di sekolah sudah ada TPA, namun secara target pencapaian berbeda. Belum lagi soal asupan gizi anak harus selalu diperhatikan agar kesehatan anak selalu prima. Juga masalah anggaran, anak yang semula tidak wajib katering menjadi diwajibkan. "Mungkin tujuan pemerintah memberlakukan lima hari sekolah itu bagus, namun tidak ada salahnya apabila dilakukan evaluasi. Mudah-mudahan apa yang saya keluhkan di atas lebih dikarenakan pelaksanaan lima hari sekolah yang masih masuk dalam masa transisi. Namun kalau setelah lama diberlakukan orangtua, siswa maupun guru merasa tidak enjoy, alangkah baiknya jika kebijakan itu dikaji ulang," katanya pula.-o לכש