Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-10-04
Halaman: 23

Konten


"KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 14 AGELANG Kurang Matang anaan hingga pengawasan di Pem- elum berjalan baik. Pihaknya khawa- g besar tidak bisa diterapkan sebaik epentingan masyarakat. "Ini akan ja- an akan kita sampaikan ke pimpinan juti," tandasnya. (Bag)-g PUTR. KR-Istimewa ilakukan Bina Lingkungan (PKBL). Bantuan air bersih yang diberikan sebanyak 46 tangki untuk 22 dusun dari beberapa desa, yaitu Desa Wri- nginputih, Desa Kembanglimus, Desa Kenalan, Desa Giritengah, Desa Can- direjo di wilayah Kecamatan Borobu- dur dan Margoyoso Salaman. General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Chrisnamurti Adi- ningrum mengatakan penyaluran bantuan air bersih dilakukan 2-6 Ok- tober 2017, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar. (Tha)-g agi Anggota Panwas KR-Zaini Arrosyid wascam jalani tes urine. KR) - Badan Narkotika Nasional Kabu- gung melakukan tes urine bagi anggota pupaten (Panwaskab) dan Panwas Keca- Selasa (3/10). anggung AKBP Renny Puspita mengata- bagai salah satu syarat menjadi peng- haknya melakukan tes urine pada selu- kab dan Panwascam terpilih serta staf ga dilakukan tes fisik dan detak jantung esehatan atau kebugaran. Hasil tes lang- la Panwas untuk ditindaklanjuti. Temanggung Sam Baehaqi mengatakan perintah undang-undang juga bentuk in- mereka bertugas mengawasi penyeleng- ada peserta yang gunakan narkoba, pan- daklanjuti sebab dirinya bukan pemakai (Osy)-g Pertanian KR Aniawanto antuan ke sejumlah pondok pesantren GRIYA Rumah Unik Gaya Vintage RABU PAHING, 4 OKTOBER 2017 (13 SURA 1951) RUMAH kini tidak sekedar berhenti sebagai hunian atau tempat tinggal semata. Keberadaan rumah sekarang ini juga menjadi sebuah gaya hidup dan juga kenyamanan. Maka suasana sekitar rumah, lokasi juga menjadi pertimbangan dalam membangun rumah. Suasana yang sejuk nyaman kini tidak lagi selalu menempati lokasi strategis perkotaan Bahkan banyak hunian atau tempat tinggal yang berada di pinggiran kota dengan suasana alam yang khas dengan konsep bangunan yang menarik. Salah satunya rumah milik Edy Sugianto warga Jalan Raya Sardonoharjo Ngaglik Sleman. Rumah ini dibandingkan dengan rumah- rumah di sekitarnya memang kelihatan paling menonjol dari sisi desain arsitekturnya maupun konsep bangunannya. Edy yang sehari-hari bekerja sebagai seorang wiraswasta ini memilih konsep Vintage. Konsep ini sengaja ia buat agar rumah tidak kelihatan monoton. "Rumah ini saya bangun sengaja - Begitulah sosok Dr Dra Menik SM Ardjai. Pensiunan guru dan dosen yang kini aktif dan mengabdi dalam pelayanan kaum lanjut usia (Lansia). Bagi Menik, usia bukan menjadi penghalang untuk beraktivitas dan beramal bagi orang lain. Hal ini me-nunjukkan bahwa Tuhan memberikan anugerah kepada seseorang. memang untuk anak saya. Saya sehari-hari memang biasa membangun rumah. Namun dari rumah-rumah yang saya bikn, belum ada rumah dengan desain dan model seperti ini. Setahu saya baru ini rumah yang hadir dengan model konsep Vintage," jelas Edy. Jika dirunut dari sejarahnya, konsep Vintage ini memang mengacu pada masa tahun 1920-an hingga 1960-an. Gaya ini dicirikan dengan penggunaan furniture gaya klasik hingga kain pola retro. Model ini kemudian diaplikasikan Edy untuk memberikan nuansa yang berbeda pada rumahnya. "Inspirasinya itu pertama memang untuk mencari keunikan. Saya ingin punya rumah yang orang lain belum banyak yang punya model desainnya. Hingga akhirnya rumah ini bisa terwujud seperti sekarang," terang bapak 4 putra ini. Jika dilihat dari depan, rumah ini pun tampak unik dengan karakter cat warna-warni yang cerah. Dominasi cat warna putih dengan motif garis-garis RAGAM KR-Chaldir Dr Dra Menik SM Ardjal PERERAT SILATURAHIM KOMUNITAS LANSIA Dr Menik: Mengabdi Harus secara Total Su EBELAS September 2017 lalu usianya sudah mencapai 75 tahun. Namun geliat dan se- mangatnya masih tetap tinggi, enerjik dalam beraktivitas dan tak kalah dengan orang muda. memberikan kesan elegan. Ditambah dengan beberapa ornamen rumah yang menghadirkan model klasik menambah kesan indah. "Rumah ini kurang lebih baru satu tahun saya bangun. Dari sisi desain, memang sengaja mengkolaborasikan berbagai perabot furniture berbagai corak agar kelihatan indah dan serasi dengan model ruangan," jelas Edy. Untuk lantai tangga menggunakan ubin corak warna-warni namun nuansanya klasik. Dengan model lantai ini orang akan terkesan saat masuk ruangan. Di lantai atas, di depan ruangan kamar, Edy juga menambahkan perabot jam antik yang, menegaskan kesan vintage. "Rumah ini beberapa bagian masih perlu tambahan ornamen lagi. Keberadaan rumah ini sengaja tidak saya bikin besar namun disesuaikan dengan ukuran halaman rumah. Jadi antara halaman rumah dan bangunan rumah tampak serasi," terang Edy. (Tulisan dan foto: Suhardi) OX Menurut Doktor yang diraihnya dari Universitas California itu, jumlah para lansia di DIY akan semakin meningkat. Sehingga sudah wak- tunya diantisipasi menjadikan DIY sebagai daerah 'Ramah Lansia. Misalnya pemenuhan koridor untuk lansia yang juga sama dengan kaum difabel, closed duduk dan pegangan. Tersedianya kursi roda di pintu masuk rumah sakit, tangga yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan difabel. "Kita sedang menuju Kota Ramah Lansia, dan masih banyak di Filipina. yang harus dibenahi," tambah Menik. kantor pe- Selain di Komda DIY, Dr Menik merintah, juga sibuk dengan kegiatan melayani rumah kaum lansia di kampungnya. Sejak sakit, tinggal di Kampung Rogocolo 4 tahun puskes lalu, kini sudah 250 lansia warga mas, setempat yang mendapat pelayanan. stasiun, "Dulu, waktu saya baru pindah saya terminal, melihat kampung ini kumuh dan ku- bandara rang sehat. Sekarang Alhamdulillah dan lain- lumayan baik," katanya. nya. Di la mengisahkan, untuk memban- tempat- tu kaum lansia agar bisa hidup layak tempat dalam bidang kesehatan maka la itulah membuka klinik sekaligus mengge- Menik rakkan para lansia untuk ikut dalam me- senam lansia. Meski awalnya hanya beberapa orang yang berpartisipasi, namun pada perkembangannya semakin banyak. "Sampai sekarang sudah 250 lansia. Setiap hari Minggu Myy Para Lansia terlibat dalam permaianan tradisional. la pun begitu aktif menggelar ber- bagai kegiatan untuk para lansia dan mempererat hubungan antarkomu- nitas para lansia yang ada di sejum-meriksa mengenai fasilitas-fasilitas mereka aktif melakukan senam lah tempat di DIY. "Kalau ditanya khusus untuk kaum lansia dan difa- lansia, sedangkan untuk memeriksa kesehatan waktunya setiap hari. sampai kapan mengabdi untuk para lansia, jawabnya sampai saya tidak Periksa dan obat-obatan gratis dari bisa berbuat," ujarnya ketika ditemui kami," tambah Menik. KR di rumahnya di kawasan Rogo- bel. "Saya melihat sudah ada yang membangun fasilitas bagi lansia dan difabel, tapi juga banyak yang belum menyediakan fasilitas," katanya. colo Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, belum lama ini. Sehari-harinya, wanita kelahiran Trenggalek itu penuh keterlibatan dalam mengurusi kaum lansia, baik di kampungnya maupun di organisasi Komisariat Daerah (Komda) DIY untuk Lansia. Di Komda, dirinya men- jadi anggota biasà namun lebih ba- nyak berperan sebagai konsultan 'Ramah Lansia' bagi berbagai dinas dan instansi. Posisinya di Komda DIY, Dr Menik sering melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas umum seperti KR-Chaidir Layanan untuk kaum lansia, kata Menik, diberikan oleh Yayasan Werdo Among Mulyo yang ia dirikan sendiri. Untungnya di klinik juga ada dokter yang ikut mengabdi, ditambah dengan perawat, bidan dan psikiater. Sedangkan obat-obatan dapat bantuan dari para sahabatnya para lulusan FISIP UI. Selain itu, di klinik- nya juga dibuka tempat konsultasi keluarga. "Kalau konsultasi, saya langsung yang melayani," ujar Menik yang menyebut bahwa dirinya lulusan S2 bidang counselor yang diraihnya Minggu (1/9) lalu, Dr Menik meng- adakan kegiatan senam dan terapi tertawa massal bersama Komunitas Lansia Werdo Among Mulyo Bantul dan Komunitas Lansia Anyelir Kall- urang. Kegiatan diadakan di halaman SDN 1 Kaliurang dengan mengha- dirkan ahli terapi tertawa Dr Sumarni MKes. la menegaskan bahwa yayasan- nya dalam melayani kaum lansia bergerak secara mandiri. "Semua sa- ya abdikan untuk lansia. Tenaga, waktu, fikiran, dana dan lainnya saya abdikan total. Sekarang yang saya fikirkan bagaimana nasib yayasan ke depannya. Ada pengurus lainnya di yayasan, tapi sulit untuk bergerak," katanya. Namun la berharap agar Yogyakarta bisa terwujud sebagai daerah 'Ramah Lansia' (Chaidir)-g Grafis Arko Pawarso Budaya, Meminimalisir Pergaulan Negatif Pertas Seni Podante Anggota Pawarso Budaya usai tampil dalam sebuah acara. M EMANFAATKAN potensi di bidang seni untuk meminimalisir dampak pergaulan negatif remaja yang makin keras di era globalisasi. Inilah dasar pemikiran yang mengilhami lahirnya komunitas seni budaya 'Pawarso Budaya'. Selama kurun tiga tahun belakangan, komunitas yang digawangi muda-mudi Dusun Sodanten Ambarketawang Gamping serta didukung beberapa tokoh masyarakat setempat itu mampu mencuri perhatian pemerintah daerah. "Kami melihat potensi anak muda yang begitu besar. Mereka punya rasa percaya diri yang tinggi didukung beberapa di antaranya memang suka berkesenian. Daripada mereka terjerembab pada hal yang negatif, kami coba wadahi melalui paguyuban ini," tutur Penasihat Pawarso Budaya, Bagyo Slamet kepada KR, Senin (25/9). Keputusan tersebut bagaikan gayung bersambut. Keinginan sesepuh untuk menghadirkan kegiatan positif bagi generasi muda mendapat sambutan antusias. Hingga kemudian lahir komunitas yang memiliki kepanjangan 'Paguyuban Seni Warga Sodanten' tersebut. A "Intinya kami beri wadah untuk warga yang semangat nguri-uri budaya," lanjutnya. Seiring waktu, Pawarso Budaya makin menunjukkan eksistensi. Mereka tidak hanya "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 15 ONESIA KR-Febriyanto ketoprakan, tapi juga melakoni sejumlah kegiatan seni budaya lainnya. Bahkan, beberapa kali mereka dipercaya tampil dalam event tingkat kecamatan. Selain itu, sejumlah anggota Pawarso Budaya juga menjadi langganan kontingen ketoprak Kecamatan Gamping untuk tampil dalam Festival Ketoprak tingkat kabupaten. Tidak hanya itu, kegigihan punggawa Pawarso Budaya dalam mengelola komunitas atau paguyuban juga memperoleh hasil memuaskan. Melalui Wakil Ketua Komisi D DPRD Sleman Fika Chusnul Khotimah, Pawarso Budaya dalam proses mendapatkan Nomor Induk Kebudayaan (NIK) dari Dinas Kebudayaan Sleman. Prestasi itu tentu membanggakan. Dengan cakupan komunitas yang terbilang cukup kecil, namun mampu memiliki torehan yang besar. Alhasil, raihan ini membuat Pawarso Budaya berhak mendapatkan dana insentif untuk pengembangan rutin dari pemerintah daerah. "Terus terang, untuk sarana prasarana kami belum bisa mandiri. Tapi hal itu tidak menghalangi kami untuk terus berprestasi. Harapannya dengan dukungan penuh yang diberikan masyarakat dan pemerintah, Pawarso Budaya bisa melahirkan generasi- generasi andal di bidang seni budaya untuk memperkokoh keistimewaan Yogyakarta," tegas Bagyo. (Febriyanto)-g 4cm 4cm