Tipe: Koran
Tanggal: 1993-01-02
Halaman: 09
Konten
Sabtu HARIAN EKONOMI NERACA 2 Januari 1993 T R A NS POR T A 1993: Bisnis Hotel Jangan Mimpi Terjadi 'Booming' Sementara itu, harapan agar bisnis hotel kembali pada masa kejayaan seperti dialami pada 1989-90 sangat tergantung kerja keras se- mua pihakdi kalangan prak- tisi dan pelaku bisnis itu. Perkiraan pada 1993 akan terjadi kelesuan tersebut tampak terlihat dari renca- na para pengelola hotel di beberapa kota besar di Indo- nesia di mana mereka rata- rata menganggarkan untuk tingkat hunian kamar tahun ini sekitar 69% atau terjadi penurunan bila dibanding tahun lalu. mosi. "Kalau mutu pelayan- Jakarta, Neraca-Seorang pengamat dan praktisi an sudah menurun, upaya promosi sudah tidak dapat pariwisata, Diyak Mulahela, mengatakan tahun 1993 dilakukan lagi sangat berpe- ngaruh kepada tingkat hu- bagi bisnis hotel di Indonesia kurang memberi hara- nian kamar,” katanya. pan, persaingan akan lebih mewarnai akibat pertumbuhan kamar yang terlalu cepat. Dia mengharapkan dalam suasa yang kurang bergairah seharusnya pengusaha hotel tetap pada peningkatan mutu serta berani melaku- kan promosi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya ada- lah membuat betah tamu hotel lewat penyajian aneka atraksi menarik. "Semua langkah itu sebagai upaya agar tingkat hunian kamar dapat mencapai yang kita inginkan," katanya. Tahun 1993 lama tinggal wisatawan yang menginap di hotel berbintang di Jakar- ta diharapkan mampu naik sekitar 0,5 hingga 1 poin. Da- rikenaikkan itu lama tinggal wisatawan diperkirakan akan mencapai 4 hari, dari posisi awal 3,5 hari pada 92. Perubahan lama tinggal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengkompensasi ber- tambahnya kamar baru yang diperkirakan mencapai 5.000 unit tahun 1993 dari posisi sekarang sebanyak 18.000 kamar. Artinya, menurun- nya tingkat hunian kamar dapat ditutup dengan naik- nya lama tinggal wisatawan. Sementara itu, kondisi Tahun 1992 rata-rata hotel berbintang di Jakarta menganggarkan tingkat hunian kamar sekitar 72% yang meskipun pada pelak- sanaannya akhir tahun di- perkirakan hanya tercapai 65% sampai 70%. Diyak Mulahela yang juga sebagai Ketua Umum Aso- siasi Comptroller Hotel Ja- karta (ACHJ) menjelaskan kurang beraninya kalangan pengelola hotel di Jakarta membuat anggaran tingkat hunian kamar lebih tinggi dari tahun lalu setelah mempertimbangkan kondi- si makro ekonomi yang ant- ara lain akan ditandai de- ngan kelesuan (resesi) yang masih berkepanjangan dan masih terasanya kebijaksa- naan tight money policy. Kedua kondisi tersebut makin diperberat dengan adanya tambahan kamar hotel berbintang di Jakarta di waktu dekat ini sekitar 5.000 unit yang membuat persaingan semakin ketat. Sementara pada tahun lalu tingkat hunian kamar di Jakarta yang diperkira- Johnny Haryanto, Mana- ger Humas PT Indosat, Kamis, mengatakan pemi- kiran pemberlakukan tarif reduksi ini antara lain dila- tarbelakangi upaya membe- rikan pelayanan kepada pe- langgan SLI untuk melaku- kan pembicaraan SLI akhir pekan dan hari libur nasio- nal dengan tarif yang leih murah. kan oleh kalangan pengusa- ha hotel mencapai 72%, ter- nyata kemungkinan besar akhir tahun ini hanya mam- pu bergerak sekitar 70%. Kondisi serupa itu akan ter- jadi untuk tahun 1993 di mana kalangan pengusaha hotel memperkirakan seki- tar 69%, realisasinya kurang dari sasaran itu. Jakarta, NERACA Realisasi pasang baru telepon (PSB) di Kandatel Jakarta Pusat pada 1992, telah melampaui target sa- saran. Dari 15.400 satuan sambungan telepon (SST) yang ditargetkan hingga akhir Desember 1992 kema- rin telah mencapai 15.707 SST atau mencapai 102%. Walden R. Bakara, Exe- cutive General Manager (EGM) Kandatel Jakarta Pusat, kepada wartawan, Kamis, mengatakan jika dibanding dengan realisasi pencapaian pada 1991 sebe- sar 10.339 SST dari target yang ditetapkan sebesar 7.000 SST berarti terdapat pertumbuhan pemasaran telepon sebesar 52% per tahun. Lesunya tingkat hunian kamar yang diperkirakan bakal terjadi pada 1993 ini harus diantisipasi lewat berbagai upaya trobosan di antaranya tetap meningkat- kan pelayanan, menggencar- kan promosi dan menambah bergairah kembali atraksi. Ada kekhawatiran setelah bisnis hotel dilanda kelesu- an kemudian diikuti dengan perang tarif, pada akhirnya akan berdampak pada mutu pelayanan. Itu terbukti banyak hotel seharus- bintang lima yang nya menjual dengan tarif bintanglima, karena adanya persaingan ketat, mereka menurunkan tarif sama dengan tarif yang berlaku di hotel bintang tiga dan dua. Artinya kondAisi itu bagi managemen hotel akan memperoleh pemasukan sesuai target, namun terpak- sa harus mengurangi berba- gai cost yang lain. Langkah seperti itu tidak tertutup kemungkinan hotel terpaksa harus mengurangi mutu pelayanan, untuk mengejar kesimbangan an- tara pendapatan dan penge- luaran operasional. Johnny mengatakan saat ini pelayanan reduksi tarif tersebut hanya berlaku unt- uk percakapan telepon inter- nasional bagi pelanggan SLI dan pelanggan Indosat Ca- lling Card (ICC), sedangkan untuk percakapan telepon SLI melalu warung teleko- munikasi (Wartel) dan Tele- pon Umum Kartu (TUK) belum diberlakukan. PT Indosat adalah BUMN binaan Depparpostel sebagai penyelenggara telekomuni- kasi internasional di Indone- sia. Jasa-jasa telekomunika- si internasional yang dilaya- ni oleh PT Indosat antara lain telepon, teleks, telegram, Selain itu sebagai upaya saluran televisi, birofax, sir- mengalihkan beban sirkit kit langsung, IBS dan kon- hari kerja ke akhir pekan perensi video. (15). Pada kesempatan itu Walden menjelaskan bahwa keberhasilan pemasaran SST di wilayahnya sangat terkait dengan upaya pema- saran lewat sistem pola pe- layanan pasti (Polanti). Diyak melihat bahwa kondisi perang tarif sudah berdampak pada mutu pela- yanan, bahkan berpengaruh pula dalam melakukan pro- Tercatat sejak diperkenal- kan Polanti Emas, Perak dan Perunggu pada 2 Nopember 1992 kini telah terdaftar 1992 :Kandatel Jakpus Pasarkan 15.707 SST "Dengan pemberlakuan tarif reduksi ini diharapkan jumlah pelanggan semakin meningkat mengingat kemu- dahan dan kelancaran pe- nyambungan telepon SLI," katanya. permintaan sebanyak 861 SST dengan perincian di STO Gambir.sebanyak 410 SST, STO Cikini 180 SST dan STO Cempaka Putih sebanyak 271 SST. "Dari jumlah tersebut di atas terdapat sebanyak 164 SST yang dapat dilayani dengan Polanti Emas yang pemasangannya antara 30- 40 hari di mana 23 SST di antaranya dapat diselesai- kan kurang dari 30 hari," kata Walden. S Sementara untuk pela- yanan telepon umum, kata Walden, TUK yang ditarget- kan sebanyak 131 buah dapat direalisasikan seba- nyak 248 buah. Sedangkan TUC ditargetkan sebanyak 1.000 buah hanya dapat di- realisasikan sebanyak 844 buah. | Dalam kesempatan itu Walden mohon maaf apabila pelayanan yang diberikan kepada masyarakat masih belum memuaskan, namun Kandatel Jakpus bertekad untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik di masa datang. (15). P AR POS T * yang sangat mewarnai bis- nis hotel adalah meskipun tingkat hunian kamar hotel berbintang 1993 menurun, namun rata-rata penerima- an kamar (average room rate) masih tetap bertahan. Hotel bintang V tetap berki- sar US$ 150, hotel bintang IV sekitar US$ 100, bintang III US$ 65. Sisi lain meskipun kemungkinan ada penurun- an okupansi, dari hasil perhitungan, kemungkinan hotel berbintang pada periode itu masih mampu menghasilkan laba kotor operasi (gross operating profit) di atas 40% dan room departement profit sekitar 90%. serta makanan dan minuman (F&B) sebesar 35%. (15). PU Jakarta, NERACA Pengelola jalan tol PT (Persero) Jasa Marga ber- hasil mereguk keuntungan bersih Rp 90 miliar selama 1992. Jumlah itu diperoleh dari pendapatan Rp 270 miliar. Investasi pada 1993 akan mencapai Rp 3 triliun. Untuk 1993, BUMN bi- naan Departemen PU ini menargetkan laba bersih Rp 100 miliar. Nilai ini berda- sarkan prediksi pendapat an akan mencapai Rp 300 miliar lebih dari sekitar 400 Km ruas tol di seluruh Indo- nesia. Demikian diungkap- kan Dirut PT Jasa Marga Ir. Soehartono kepada war- tawan di sela-sela acara menyambut tahun baru 1993 di Jakarta, Kamis malam. Dia menjelaskan, menje- lang tahun baru 1993 terja- di lonjakan penggunaan lalu lintas di jalan tol. Lonjakan tertinggi terjadi pada 24 Desember lalu, dengan pen- dapatan mencapai Rp 340 juta. Ini terjadi pada ruas tol Jakarta-Cikampek saja. "Padahal, rata-rata pen- dapatan tol di ruas Jakarta- KONS Jumlah besitua impor tersebut seluruhnya seba- nyak 145.000 ton masing- masing akan diangkut MV Trinity Star sebanyak 20.000 ton, MV Tabac 25.000 ton, MV Renes 18.000 tor, MV Long Yang 25.000 ton, MV Gong 9000 ton, MV Metal Trader 23.000 ton, MV Sara- sare 23.000 ton. Berapa besar dana yang terserap dalam pemba- ngunan proyek baru ini? Tidak kurang dari Rp 492,004 miliar. Ini pun yang terekam lewat proyek De- partemen PU periode Ma- ret-Desember 1992. PENCAKAR LANGIT: Pembangunan di Ibu kota menjelang akhir tahun 1992 ini sedemikian pesatnya, membuat wajah Jakarta banyak berubah, sangat terasa sekali seperti di sekiotar JI Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto, Kuningan, dengan hadirnya ribuan gedung pencakar langit menjadikan Jakarta sebagai belantara pencakar langit. (IPPHOS) Sektor pengairan men- duduki peringkat pertama dengan menghabiskan dana Rp 308,71 miliar. Disusul kemudian dengan sektor bina marga Rp 183,294 miliar. Khusus untuk cipta karya, Neraca belum menerima data res- mi. Januari 93, Pelabuhan Tj. Priok Dibanjiri Besitua Jakarta, NERACA dimiliki sering mengalami kerusakan. kapal. Perusahaan pelayar- an dimaksud yaitu PT Bah- tera Adhiguna, ujar Kepala Cabang PBM PT Adhiguna Putera, Maspar mengatakan kepada Neraca, Kamis lalu. Pelabuhan Tanjung Priok dalam bulan January 1993 ini akan dibanjiri besitua impor untuk bahan baku industri besi baja di dalam negeri. Besitua impor terse- but diangkut oleh 7 buah kapal asing yang akan meng- awali kegiatan arus barang di pelabuhan tersebut dalam tahun 1993. Kejadian tersebut telah dikeluhkan oleh PPI-II seba- gai penyedia jasa. Seperti yang terjadi terhadap MV Wa Ming sampai 2 bulan lama- nya baru meninggalkan pe- labuhan. Kapal tersebut dari Vietnam mengangkut besi- tua curah sebanyak 20.000 ton. Pembongkaran barang sebanyak itu biasanya dapat dilaksanakan dalam tempo 7 hari. Besitua tersebut antara lain diimpor oleh PT Indo- wood, PT JPSI, dan PT Budi Dharma. Pembongkarannya oleh PBM PT Adhiguna Pu- dari kapal akan ditangani tera. Pengairan Dari sektor pengairan ini, sebagian besar dana terserap ke pembangunan bendungan dan bendung. Di Nusa Tenggara Barat, mi- salnya, berhasil diwujud- kan Bendungan Mamak dengan dana Rp 50,95 mili- Pembongkaran ini dilaku- kan, karena kebetulan per- usahaan pelayarannya telah ditunjuk menjadi keagenan * Selama 1992: EL Besitua impor yang dida- tangkan secara curah seper- ti dari Vietnam telah menja- di masalah di dalam pela- buhan. Karena kapal yang mengangkutnya tidak di- lengkapi dengan peralatan khusus yaitu Kock Crane. Di Pelabuhan Tanjung Pri- ok telah dibangun terminal khusus untuk menerima kapal yang membongkar besitua. Tetapi, keterlam- batan tetap tidak dapat di- hindari. PT Duta Bandar sebagai pemilik peralatan tersebut satu-satunya di dalam pela- buhan, tidak dapat diandal- kan. Karena, kock cran yang RUKSI Laba Bersih PT Jasa Marga Rp 90 Miliar Cikampek ini hanya Rp 232 juta/hari," ujarnya, seraya menambahkan pendapatan Jasa Marga rata-rata per bulan di uas tol ini Rp 6,7 miliar. [IIIII Investasi Baru Rp 3 Triliun Soehartono menyatakan, tahun 1993 merupakan ta- hun investasi di jalan tol. Sejumlah investor telah memastikan diri untuk menanam modal dalam bis- nis ini. Total investasi men- capai Rp 3 triliun. Pekerjaan fisik akan dimulai tahun 1993 ini dan diperkirakan selesai dalam tiga tahun. "Karenanya, panjangruas tol yang sekarang 400 Km akan melonjak tajam tiga tahun mendatang," ujarnya. Ruas tol yang akan dikerja- kan tahun ini, di antaranya Balaraja-Merak di Jawa barat, Jakarta Outer Ring Road (pada ruas Kebon Je- ruk - Pondok Pinang - Pasar Rebo), Jakarta Harbour Road, Cikampek-Padala- rang, Waru-Mojokerto, Gempol-Malang dan Gem- pol-Pasuruan. Total panjang Indosat Beri Reduksi TR Tarif SLI Mulai 1 Januari Investasi Jalan Tol Baru pada 1993 Mencapai Rp 3 Triliun Jakarta, Neraca dan hari libur sehingga da- pat menaikan tingkat keber- hasilan panggil (successful call ratio/SCR). PT Indosat, penyelengga- ra telekomunikasi interna- sional di Indonesia, mulai 1 Januari 1993 memberikan reduksi tarif telepon sam- bungan langsung internasio- nal (SLI) pada akhir pekan -Sabtu dan Minggu-serta pada hari libur nasional sebesar 25% selama 24 jam. Pemberlakuan reduksiini merupakan salah satu upa- ya guna meningkatkan mutu pelayan kepada para peng- guna jasa telekomunikasi internasional, khususnya para pelanggan SLI di Indo- nesia. Menurut data, selama tahun 1992 jumlah besitua impor yang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 200.000 ton yang didatangkan dalam berba- gai bentuk seperti Spon, Beam, dan curah. Proyek yang diresmikan Presiden Soeharto pada 11 April 1992 ini mampu meng- airi area seluas 5.200 hektar (ha) lewat jaringan irigasi- nya. Di samping itu, ben- dungan ini pun dipersiapkan untuk pembangkit tenaga listrik mikrohidro dengan kapasitas 0,5 megawatt (MW). Untuk Proyek di Gunung Merapi, dana yang diserap keseluruhan diperkirakan mencapai 200 Km. "Dengan demikian, pada tiga tahun mendatang akan mulai beroperasi lagi sekitar 200 Km jalan tol," katanya. Penambahan ruas tol ini berarti pula akan menam- bah tenaga kerja baru. Un- tuk setiap panjang tol 50 Km dibutuhkan tenaga minimal 200 orang. Artinya, 200 Km panjang tol memerlukan tenaga 800 orang. Dalam kaitan ini, Soehar- tono mengimbau pegawai PT Jasa Marga untuk memper- siapkan diri menyongsong masa depan dengan mening- katkan kemampuan. "Kafi- an harus bersiap-siap men- jadi pimpinan di masa de- pan, karena akan banyak lowongan jabatan untuk pimpinan," katanya di depan pegawai Jasa Marga yang memadati Panggung Gem- bira Jasa Marga di Pintu Tol Pendok Gede Timur. Dirut PT Jasa Marga ini menegaskan pihaknya telah berpengalaman di bidang jalan tol, sehingga praktis tidak ada kesulitan dalam masalah sumber daya ma- PE mencapai Rp 90 miliar. Dana yang berasal dari pinjaman The Overseas Economic Coo- peration Fun (OECF) Jepang dan APBN ini digunakan untuk pembangunan proyek dan jasa pelayanan teknik lainnya. Manfaat Dam pengendali yang dibangun itu, antara lain menampung dan me- ngendalikan lahar letusan Beralih ke ujung Sumate- sebesar 26 juta m3, penga- ra, sektor pengairan berha- manan jalan nasional, jalan sil pula merealisasi Proyek provinsi dan jalan kabupa- Pengendalian Banjir Krueng ten yang sangat vital, seper- ti pada ruas jalan Yogyakar- ta-Magelang. Aceh dengan dana Rp 138,76 miliar. Dana sebesar itu dihabiskan untuk pemba- ngunan saluran banjir kanal sepanjang 10 Km, pembuat- an tanggul 64,1 Km dan pekerjaan lainnya. Presiden Soeharto pun menyempat- kan diri meresmikan proyek ini pada 7 Mei. Kembali ke Pulau jawa, Sektor Pengairan PU seti- daknya telah merampun- gkan dua proyek, yakni Dam Pengendali Bencana Alam Gunung Merapi, Jawa Te- ngah, serta Proyek Bendung Karet Jatimlerek, Jawa Timur. Tetapi, baru dapat disele- saikan dalam tempo 2 bulan karena kapalnya sudah tua dan tidak dilengkapi dengan sling (crane). Pada saat itu, kebetulan peralatan kock crane yang diandalkan te- ngah mengalami kerusakan. Kejadian tersebut dise- babkan, karena pihak impor- tirnya tidak berhak menen- tukan kapal. Ini dikemuka- kan oleh pengurus asosiasi- nya, ketika mengadakan rapat dengan PPI-II dan Adpel Tanjung Priok. Pengapalan besitua impor dari pihak shipper di luar negeri dilakukan berdasar- Sedangkan pembangunan proyek Bendung Karet Ja- timlerek, Jawa Timur, yang telah diselesaikan dan dires- mikan pada 27 November menelan dana Rp 7 miliar. Ini merupakan Bendung Karet kedua yang telah di- fungsikan setelah Bendung Karet Kumpulan, Jawa Tengah. Bendung Karet Menturus, Jawa Timur, dan Bendung Karet Gubeng, Surabaya, masih dalam penyelesaian. Sedangkan Bendung Karet di Kali Ma- diun, Kali Pepe Surakarta dan Kali Rambatan Indra- mayu, dalam proses persiap- an. kan CIF (Cost Insurance Freight). Transaksi dengan sistem perdagangan terse- but, mennyebabkan pihak importir tidak berhak me- nentukan kapal. Sayang, di samping ber- hasil merealisasi sejumlah proyek baru, sektor pengair- an mendapat musibah. Di Jawa Tengah, Bendung Ge- rak Serayu terkena banjir, awal November, sehingga pekerjaan yang sedang di- laksanakan terganggu. Harmani mengatakan, perusahaan bongkar-muat yang menangani kegiatan barang dari kapal nantinya akan diseleksi. Sebab, per- usahaan ini posisinya seba- gai ujung tombak yang turut menentukan kelancaran arus barang dan kapal di dalam pelabuhan. nusia. "Kami sudah berpe- ngalaman, baik mengenai petugas patroli, petugas pintu gerbang maupun administrasi." Dia memberi contoh di ruas tol Tangerang- Balaraja. Persiapan yang di- lakukan relatif singkat. Praktis tidak ada masalah, sehingga investor yang bekerja sama dengan Jasa Marga merasa puas. Sebagai uji coba, Jasa Marga sudah memesan dua derek model ini dengan har- ga Rp 900 juta per buah. Selama ini, sebuah mobil derek untuk tiba di tempat kecelakaan bisa memakan waktu sampai empat jam karena dereknya tidak bisa berkecepatan tinggi. Saat ini, menurut dia, sedang dipersiapkan pena- nganan nonteknis, seperti penanganan kecelakan di jalan tol dengan lebih cepat. Ini dimaksudkan untuk le- bih memperlancar arus lalu lintas di tol. Soalnya, kecela- kan di jalan tol di dalam kota umumnya bisa mengakibat- kan kemacetan sampai dua jam. Dalam kaitan ini, dia menegaskan mendesaknya penambahan mobil derek. Jika mobil besar yang men- dapat kecelakaan berarti memerlukan derek besar pula. Sedangkan derek be- Kedua derek baru ini akan sar yang kini dimiliki Jasa mulai beroperasi Februari Marga tidak didesain untuk 1993. Untuk tahap pertama lari cepat di jalan raya. akan diuji coba di dua ruas "Derek tersebut memang tol dulu, yakni Jagorawi dan mampu menderek kendara- Jakarta-Cikampek. Menurut "Inilah yang juga menjadi problema Jasa Marga dan harus segera dicarikan jalan pemecahan secepatnya. Dengan derek model baru yang sudah dipesan ini, saya harapkan paling lambat se- tengah jam derek tersebut sudah bisa sampai di tempat kecelakaan," dia jelaskan. Bencana banjir di Jawa Tengah ini mengakibatkan kerugian berupa rusaknya tanaman padi seluas 3.000 ha dan palawija 1.000 ha. Kerugian material berjum- lah Rp 8 miliar. Sedangkan kerugian konstruksi akibat jebolnya tanggul mencapai Rp 3 miliar. Bina Marga Langkah tersebut untuk mencegah terjadinya keter- lambatan arus barang dan kapal di pelabuhan yang menjadi tanggungjawab pi- hak PPI-II, katanya. Proyek terbesar sektor bina marga tercatat di Su- matera Selatan, berjumlah Rp 97,11 miliar. Proyeknya Dari 65 buah PBM nanti- nya hanya akan ditunjuk beberapa PBM (Perusahaan Bongkar-Muat) sebagai mit- ra kerja di pelabuhan, kata- nya. PBM lainnya dianjur- kan harus mengadakan kon- sorsium dengan PBM mitra kerja PPI-II yang dibebani tanggungjawab untuk kelan- caran kegiatan bongkar- muat barang. (40) an seberat 20 ton, namun larinya hanya sanggup 20 Km/jam. Oleh sebab itu, kami sudah membeli derek baru yang mampu menarik berat 20 ton tapi mampu pula lari dengan kecepatan tinggi mencapai 120 Km/jam," tu- turnya. Proyek terbesar yang di biayai dana APBN murni tampaknya diserap pemba- ngunan Jembatan Barito, Kalimantan Selatan, menca- pai Rp 22 miliar. Pelaksana- an jembatan dengan bentang 750 meter ini direncanakan memakan waktu tiga tahun anggaran, yang dimulai 12 Desember lalu dengan pe- mancangan tiang pertama dilakukan Menteri PU Radi- nal Moochtar. Witel III Sumbagsel Operasikan OPMC Senilai Rp 2 Miliar Palembang, NERACA Sebuah gedung pusat pemeliharaan kabel yang dilengkapi dengan peralat- an untuk deteksi senilai Rp 2 miliar lebih yang diba- ngun di Palembang, pada awal tahun ini akan diope- rasikan. Beranjak ke Sulawesi, pada 29 Juli Menteri PU Pengoperasian peralat an tersebut, akan diresmi- kan bersamaan dengan dioperasikannya 14 ŠTO (Sentral Telepon Otomat) di Palembang, kata Kawi- tel III Sumbagsel, Suharno usai mengadakan pertemu- an dengan Gubernur Sum- sel H. Ramli Basri, Rabu lalu. Dia mengatakan, ge- dung yang diberinama " Outside Plan Mainte. nance (OPMC)" itu meru- pakan salah satu sarana untuk mengetahui keru- sakan atau gangguan yang menimpa jaringan kabel telepon yang sudah dipa- sang. Pembangunan peralatan tersebut dibantu oleh Je- pang, dan menurut renca- na proyek tersebut akan dibangun di seluruh Indo- nesia. Proyek tersebut diba- ngun oleh PT Encona Engi- nering dan PT Panca Mak- mur, serta PT Tri Patra Enginering dapat diselesai- kan lebih awal yaitu tang- gal 10 Desember 1992 lalu. Ďalam kontrak, proyek tersebut selesai pertengah- an bulan January 1993. Sedikitnya Rp 492 Miliar Tertanam di Sektor Prasarana Sepanjang 1992, ada ar. sejumlah catatan menarik yang bisa direkam dari dinamika pembangunan bidang prasarana. Berbagai pembangunan proyek baru giat dilaksanakan. Sebagi- an hasilnya mulai dirasa- terdiri atas empat paket, Radinal Moochtar bersama atau porak-poranda diter- Selain proyek-proyek proyek peningkatan jalan Gubernur Sulawesi Selatan jang bencana alam. A.Amirudin meresmikan 43 yang sudah dibangun dan antara Lubuk Linggau dan berfungsi, sektor pengairan batas Lampung serta Jem- PU masih pula mendapat batan Musi II. Presiden Soe- bantuan hibah dari Korea harto berkenan meresmikan Selatan sejumlah US$ 750 proyek-proyek ini yang dipu- ribu (Rp 1,5 miliar). Naskah satkan di Jembatan Sungai kesepakatan bersama ditan- Musi II pada 4 Agustus. datangani pada 20 Novem- kan. Sejumlah musibah ben- cana alam gempa dan ban- jir memang terjadi pada 1992. Korban cukup ba- nyak. Kerugian material tidak sedikit. Sebut saja misalnya gempa bumi Flo- res, banjir di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera barat serta ta- nah longsor di beberapa daerah. ber. Jembatan Musi II yang membentang di atas Sungai Musi, Palembang, mempu- nyai panjang bentang 534 meter dan lebar 7 meter. Biaya untuk proyek ini saja mencapai Rp 17 miliar. Satu hal yang menggembirakan, keseluruhan pekerjaan pro- yek jembatan ini ditangani sendiri tenaga ahli dalam negeri. Dua hari sebelumnya, 7 Mei, Radinal juga meresmi- kan jembatan terusan Mojo- kerto, Jawa Timur, yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dan Kodya Mojo- kerto. Jembatan ini mempu- nyai panjang 300 meter dan lebar 9 meter, menelan dana Rp 3,884 miliar dari APBN murni. Proyek ini dikerjakan kontraktor PT Adhi Karya. Bencana jang 102,2 Km. Proyek iniGempa bumi yang terja- menyerap dana Rp 19,4 mili- di di Flores pada 12 Desem- ar berasal dari APBN dan ber ikut pula memPorak- porandakan prasarana ke- pinjaman OECF Jepang. PU-an. Karenanya, PU te- lah melakukan langkah- langkah penanggulangan yang sifatnya mendesak, khususnya untuk memper- lancar kegiatan hubungan darat dengan melakukan perbaikan dan rehabilitasi atas jalan dan jembatan yang rusak. dia, untuk semua ruas tol di Jabotabek minimal diperlu- kan tiga derek besar. 150 Bingkisan Malam Tahun Baru Dalam menyambut tahun baru 1993, PT Jasa Marga mengadakan panggung gembira yang dipusatkan di Pintu Tol Pondok Gede Ti- mur. Acara ini dimeriahkan dengan hiburan dangdut. Selain menghibur para peng- guna jalan tol, acara ini pun dinikmati warga masyarakat sekitarnya. Ratusan pemu- da terjun bergoyang ria mengikuti alunan irama dangdut yang memang me- rakyat. 9 PELANGGANKE-22.2222: Tiga pelanggan baru telepon hingga ke-22.220 pada akhir tahun 1992 sedang mencoba mene ke rumahnya masing-masing menandai kring yang pertama setelah penyambungan, (31.12) di Kandatel Jakpus. (IPPHOS) Begitu waktu menunjuk- kan pukul 24.00 (00.00) WIB, sebuah sedan meluncur menuju salah satu Pintu Tol dari arah Cikampek. Mobil ini segera dihentikan. Dirut PT Jasa Marga Ir. Soehartono kisan dan bunga kepada pengendaranya, diiringi te- puk tangan dan tiupan te- rompet massa yang memang sejak beberapa saat menung- gu peristiwa ini. Pemberian Lokasi bangunan berlan- tai tiga di atas tanah seluas 1.830 meter persegi, terle- tak di Jl. Kapten Rivai, Pelembang. jembatan senilai Rp 15,9 miliar dengan total panjang 1.792,4 meter di Sulawesi Tengah. Selain itu, Radinal juga meresmikan 22 jemba- tan senilai Rp 7,1 miliar. Pada 9 Mei 1992, Menteri PU meresmikan proyek re- habilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan Muara Tembesi-Sarolangun sepan- Suharno mengatakan, dengan dioperasikannya fasilitas peralatan tersebut maka bentuk gangguan yang bakal terjadi atau sudah terjadi dapat segera diatasi dengan cepat. Gangguan itu, baik aki- bat tercangkul benda lain, bocor atau sambungannya terputus karena sudah lapuk akan dapat dideteksi oleh OPMC. Namun, fasili- tas itu untuk sementaraini baru dapat dilakukan da- lam kota Palembang, kata- nya. Dia menjelaskan, 14 STO yang akan diresmikan itu sebanyak 8 STO di an- taranya perluasan. Sedang sisanya merupakan adalah bangunan baru. Di lain pihak, tidak sedi- kit pula bangunan prasara- na rusak. Penyebabnya ba- nyak. Karena dimakan usia Jumlah jaringan telepon di Sumsel seluruhnya 16.888 SST (Satuan Sam- bungan telepon). di Lam- pung 4000 SST, di Jambi 7000 SST, dan di Bengkulu sebanyak 1.500 SST. Di antara jaringan tele- pon tersebut, terdapat wi- layah sambungan baru sebanyak 4000 SST di Sei Buah, 4000 SST di Sebe- rang Ulu, 3000 SST di Bukit Siguntang, 3000 SST di Martapura, 1000 SST di Martapura, dan 500 SST di Tabing Tinggi. Semuanya berlokasi di wilayah Palembang.(DR/K6) bingkisan pun diabadikan wartawan media massa ce- tak dan elektronika. Menurut Soehartono, pihak Jasa Marga menyerah- kan 150 bingkisan kepada para pengguna jalan tol yang masuk pintu tol tepat pukul 00.00 di berbagai pintu tol di Jabotabek. Untuk ruas to Jakarta-Cikampek saja bing! kisan berjumlah 40 buah. Penyerahan bingkisan katanya, dimaksudkan seba gai kenang-kenangan penge lola jalan tol kepada pema kai jalan tol, sekaligus berkampanye mengingatkan pengemudi dan penumpang untuk senantiasa memper hatikan keselamatan dalam berkendaraan di jalan bebas hambatan ini. Misalnya penggunaan sabuk penga man.Isi bingkisan ini berupa berbagai perlengkapan ken daraan. Namun Soehartond tidak merinci berapa nilal setiap belum sempat melihat isinyal Siapa yang sudah mengintip apa isi bingkisan itu?" dia bertanya kepada beberapa stafnya. Tentu saja dia hanya bergurau. (38) Biaya untuk penanggu- langan kerusakan jalan baik nasional, provinsi maupun kabupaten dibu- tuhkan Rp 27.365.250.000. Diharapkan, awal tahun baru 1993 seluruh ruas jalan di Flores normal kem- bali. (Ch.Makmun)
