Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Ekonomi Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-06-05
Halaman: 05

Konten


Sabtu HARIAN EKONOMI NERACA 5 Juni 1993 E KON O M I | NTERNASIONAL UNDP Pertanyakan AS Satu atau Tiga Negara perhitungkan, maka AS atau penduduk pedesaan, ti- dapat menduduki peringkat dak berpartisipasi, tidak me- ke-1 HDI. Sementara pering- miliki akses terhadap ke- kat ke-35 kelompok Hispa- kuasaan serta tidak menik - nic menempatkan warga mati keuntunga ekonomi pa- keturunan Spanyol/Amerika da banyak negara di dunia," Latin itu berada di bawah tulis HDR 1993. "Hal itu berarti kita memerlukan mo- del pembangunan baru bagi negara kaya dan miskin, yang menekankan pem- bangunan oleh rakyat. Par- tisipasi merupakan elemen penting dalam pembangun- an kemanusiaan." Salah satu sisi menarik dari laporan UNDP terakhir adalah karena laporannya membedakan warga Ame- rika Serikat kedalam kelompok kulit putih, Amerika keturunan Afrika dan Hispanic. Pertanyaan dapat lahir, apakah AS itu merupakan satu negara atau tiga negara? Dalam laporan terbaru- nya Human Development Report 1993, kelompok kulit putih menduduki peringkat ke-1 HDI (Human Develop- ment Index), Amerika-Afrika peringkat ke-31 HDI dan Hispanic peringkat ke-35 HDI. Dua kelompok terakhir itu berada di belakang Tri- nidad & Tobago dan Bahama. Tiga atau satu? Jika diukur sebagai nega- ra yang terpisah, kelompok Amerika-Afrika di AS memi- liki tingkat partisipasi yang rendah dan hanya menikma- ti sedikit keuntungan dalam masyarakat dan ekonomi AS, hngga hanya menduduki jeringkat ke-30, jauh dibe- akang populasi kulit putih berdasarkan indeks HDI tersebut. Kelompok Hispa- nic bahkan jauh dibawahnya, hanya peringkat ke-34 HDI. Ranking HDI yang disu- sun oleh tim ahli ekonomi dari UNDP (United Nations Development Programme) merupakan suatu rumusan baru yang mengkombinasi- an antara tingkat harapan hidup, tingkat pendidikan yang dicapai dan kemampu- an beli dasar. Dengan meng- anggap AS sebagai satu negara, maka AS menduduk- i peringkat ke-6 HDI, dibela- kang Jepang, Kanada, Nor- wegia, Swiss dan Swedia. "Hampir pada setiap ne- atau lebih kelompok etnik yang tingkat pembangunan kemanusiaannya (human de- velopment) berada jauh di bawah rata-rata nasional," kata laporan itu. "Kasus yang paling jelas dan yang terdo- kumentasi dengan baik ada- lah kasus kelompok kulit hitam di AS." tingkat partisipasi individu dan kelompok dalam masya- rakat, pemerintah dan eko- nomi. Kesimpulan dari la- poran itu mengungkapkan jika ternyata kurang dari 10% penduduk dunia yang dapat berpartisipasi dalam institusi untuk meningkat- kan kondisi hidupnya. Dalam kasus Amerika- Afrika di AS, "kelemahan mereka telah dimulai saat mereka dilahirkan," kata HDR 1993. Tingkat kemati- an bayi (infant mortality) pada kelompok kulit putih di AS adalah 8:1.000. Tetapi di kalangan penduduk kulit hitam angka itu mencapai 19:1.000, atau lebih dua kali lipat. Sukamdani Sahid Gitosardjou Tingkat pendidikan war- ga kulit hitam juga rata-rata lebih rendah dari warga kulit putih, sementara tingkat kemiskinannya lebih tinggi dari kelompok kulit putih. Pendapatan per kapita (riil GDP) untuk kulit putih pada 1990 mencapai US$ 22.372, sementara untuk kulit hitam hanya US$ 13.378 atau ha- nya 60% dari penghasilan kulit putih. Wiramalar Lebih dari itu, lebih dari setengah anak-anak kulit hitam di AS lahir dan di- besarkan dalam lingkungan keluarga dengan orang tua lengkap (single-parent homes), atau hampir tiga kali lipat dari 19% pada anak- HDR 1993 merupakan seri keempat dari laporan tahunan UNDP. Untuk la- poran terakhirnya itu, Seandainya hanya warga UNDP mengkaji masalah kulit putih saja yang di BUKU Mengaludi Pendungim hanya dengan satu orang tua (one parent). Rendahnya tingkat pem- bangunan kemanusiaan di kalangan warga kulit hitam dan Hispanic tersebut, me- rupakan salah satu alasan mengapa AS kemudian ha- nya menempati ranking ke- 6 HDI, walau tingkat pen- dapatan rata-ratanya lebih tinggi dari keenam negara terdepan. Judul buku Sukamdani Sahid Gitosardjono, Wirausaha Mengabdi Pembangunan Penyusun : Ramadhan K.H., Ray Rizal Penyunting Sugiarta Sriwibawa Penerbit : CV. Haji Masagung, Jakarta Edisi : Pertama : Pertama, 1993 Cetakan Isi :lii + 736 halaman Sikap disiplin dalam pem- bayaran kredit inilah kelak membuatnya terbiasa berhu- bungan dengan bank. Se- hingga banyak membantu dalam usahanya mem- bangun kerajaan bisnis. Oleh penyusun buku ini dibagi dalam beberapa ta- peringkat Trinidad & Toba- go, Bahama, Korea Selatan dan Estonia, tapi masih di atas Chili, Rusia dan Malta. Dalam tingkat harapan hidup (life expectancy), ke- lompok Hispanic masih mengungguli kelompok ku- lit hitam, yaitu 76 berban- ding 71. Tetapi dilihat dari tingkat pendidikan dan pen- dapatan, kelompok Hispanic masih berada dibawah ke- lompok kulit hitam. Rata- rata kulit hitam AS menge- nyam 10,6 tahun pendidikan, semntara Hispanic hanya 8,5 tahun. Sebagai sosok pengusaha yang berhasil dan ke"dekat- an"nya dengan para pemim- pin republik ini sering me- nimbulkan tanda tanya. Terlihat dari ungkapan be- berapa buku yang menyebut kan bahwa Sukamdani ma- sih famili Presiden Soehar- to, (Indonesia: The Rise of Capital, Richard Robison) atau kemajuannya sebagai pengusaha karena mendapat fasilitas dari pemerintah (Bisnis dan Politik Kebijak sanaan Ekonomi Indonesia, Yahya Muhaimin). Sanggah- an atas tuduhan itu dijelas- kan dalam otobiografinya (lihat hal. 516-517). Membaca buku ini meng- antarkan kita pada usaha anak manusia yang keras hati. Berbagai contoh kegiat an menyiratkan kekerasan hatinya. Digambarkan seba- gai anak desa, ia kaya de- ngan inovasi-inovasi. Seper- ti diceritakan saat anak-anak sebayanya sibuk mencari kayu berpanas terik, Sukam- dani kecil malah asyik menguliti kulit kayu pohon Dalam kata sambutan, trembesi. Pertimbangannya Presiden Soeharto mengha- kulit kayu pohon ini tersedia rapkan terbitnya buku itu banyak dan tak perlu harus dapat mempertebal patrio- berpanas terik mengambil- tisme, meningkatkan se- mangat idealisme dan men- nya (h.18). jadi sumber inspirasi dalam pembangunan bangsa (h. vii). Sebagai putera seorang bekel, jabatan semacam lu- Sementara Ibu Tien Soe- rah, di Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Sukamdani kecil harto menggambarkan Su- dididik penuh disiplin. Ia kamdani sebagai orang yang bertanggungjawab memban- ber-tanggung jawab, mampu tu keluarganya. Saat orang melaksanakan semua peker- tuanya tak lagi menjadi lu- jaan dengan baik tanpa pam- rah, tanggungjawabnya rih. Malahan kadang-kadang semakin berat. Bahkan ia pernah bertugas setiap hari Rabu pagi untuk membayar cicilan kredit yang dipinjam ayahnya dari Bank Desa. bila sudah saya beri tugas, tanpa saya beri apa pun su- dah melaksanakan tugas itu ke sana ke mari (h. xi-xii). Wapres Try Sutrisno yang turut memberikan kata sam- butan mengungkapkan agar para pemimpin dan tokoh- tokoh bangsa negeri ini dapat meluangkan waktunya un- tuk menulis atau merekam pengalaman-pengalaman nya untuk diwariskan pada generasi penerusnya (h. ix). Tingkat pendidikan warga kulit hitam juga rata-rata lebih rendah dari warga kulit putih, sementara tingkat kemiskinannya lebih tinggi dari kelompok kulit putih "Sementara pembagian etnis atau rasial di AS sa- ngat jelas, hal tersebut mungkin dapat terjadi juga negara lain yang hingga ka-angka sensus statistik- nya," ," kata Mahbub ul-Haq, mantan Menteri Keuangan dan Perencanaan Pakistan. Kini dia menjabat sebagai Penasehat Khusus Adminis- trator UNDP sekaligus otak dibelakang laporan UNDP terakhir itu. Pola baru "Adalah jelas jika bebera- pa kelompok, entah mereka itu kelompok miskin, wani- ta, minoritas, kelompok pri- bumi (indigenous groups) Dengan pertimbangan matangia pindah ke Jakarta, sebagai pegawai negeri di Departemen Dalam Negeri. Setelah dirasakan bahwa penghasilan pegawai negeri tidak mencukupi, ia beralih haluan menjadi pegawai sebuah percetakan. gara selalu terdapat satu anak kulit putih yang tinggal saat ini kurang cermat ang- pembagian antara pria- (inclusion), adalah realita Pabrik-pabrik pembuat an diperkirakan akan menu- tioning khususnya merupa- elektronik Jepang terkemu- ka terkena pukulan keras oleh perekonomian dunia yang sedang merosot. Pasar- pasar yang sedang melemah di Amerika Serikat dan Ero- pa, dan kelambanan pereko- nomian Jepang, mempunyai pengaruh langsung dalam penjualan barang-barang elektronik. Setelah kemahirannya di bidang percetakan mencu- kupi, lagi-lagi Sukamdani keluar, mendirikan percetak an sendiri. Beberapa diantara nega- raitu, yang memperlihatkan terus berlanjutnya dispari- tas antar kawasan atau an- tar etnis adalah India, Mek- siko dan Turki. Di India, tingkat/peringkat pem- bangunan kemanusiaan negara bagian Uttar Pradesh sepertiga lebih rendah dari rata-rata nasional India. Se- mentara Kerala adalah nega- ra bagian dengan peringkat tertinggi dengan 70% di atas rata-rata nasional. Di Mek- siko, negara bagian Oaxaca memiliki HDI seperempat lebih rendah dari rata-rata nasional. Percetakan yang kemu- dian diberi nama CV Ma- syarakat Baru terus berkem- bang, hingga berhasil di dirikan lagi beberapa usaha percetakan. Dari CV yang kecil ditingkatkan menjadi PT Tenaga Masyarakat Baru, disingkat PT Tema Baru (h. 84). Sementara di Turki ter- dapat kesenjangan besar an- tara populasi, di perkotaan dengan di pedesaan dan an- tara pria degan wanita. Pe- ringkat HDI untuk pria di perkotaan 15% di atas rata- rata nasional, sementara pe- ringkat HDI wanita 12% di bawah rata-rata nasional. Usaha percetakannya berkembang pesat, selain ke- butuhan yang makin me- ningkat dukungan pemerin- tah pada pengusaha kecil juga cukup besar.Tepat pada 1960 usahanya diperluas de- ngan mendirikan PT Sahid & Co bergerak dalam perda- gangan umum, catering dan keperluan hotel lainnya. Nama Sahid yang digu- nakan Sukamdani untuk menghargai jasa ayahnya yang banyak membantu moril, terlihat uraian ayah- nya yang memiliki kemam- puan sebagai "futurolog" (h. 63-64). Tingkat partisipasi wani- ta yang rendah mendapat wanita, maka rankingnya merosot ke peringkat ke-17. Di Jepang dalam bidang pendidikan jumlah wanita yang pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi hanya duapertiga dari kaum prianya. Tingkat pen- dapatan rata-rata kaum wanita hanya 51% dari kaum pria. Wanita hanya memegang 7% pekerjaan manajerial dan administratif. Partisipasi wanita dalam politik lebih rendah lagi. Hanya 2% dari kursi parlemen yang didu- duki oleh wanita (pada ne- gara industri lain rata-rata 9%), sementara tidak ada satupun pos menteri yang dipegang wanita. dan topik itu pula yang akan an (income opportunities). dibahas pada HDRedisimen- Selanjutnya mayoritas dua- datang. Tidak hanya ne- pertiga penduduk di negara gara sedang berkembang di sedang berkembang pukul temui tingkat partisipasi wa- nita di belakang pria. Dalam HDR 1993, Jepang mendu- duki peringkat pertama. Tetapi seandainya dilakukan rata menerima kurang dari seperempat jasa pendidikan, kesehatan, air bersih dan sa- nitasi. "Pengabaian (exclu- sion), bukannya perhatian Sukamdani yang Pantang Menyerah telah diberi ralat, tetapi te- rasa masih kurang, teruta- ma pada beberapa halaman berikut; halaman 97, baris ketiga dari bawah (mengem- bangkan). Beberapa pejabat tinggi an. Hotel ini merupakan dan mantan pejabat tinggi hotel terbaik yang berha- yang memiliki hubungan sil dibangun oleh swasta (h. "dekat" turut memberikan 99-104). kata sambutan seperti; Man- tan Wapres Sudhar-mono SH, Ketua DPA RI 1988-93, M. Panggabean, Menteri Se- kretaris Negara Moerdiono, Mantan Menko Polkam Su- domo, Mantan Menteri Ko- perasi Bustanil Arifin dan Mantan Menteri Perdagang- an Drs. Rachmat Saleh. Halaman 209 baris ke- empat (nasioanl). Halaman 220, baris 10 (terutama) dan baris 17 (asetnasional). Halaman 244, baris 16 (pengurs). Halaman 246, ba- ris 21 (pendekatn). hap, agar memudahkan pem- baca memahami pengala- man hidupnya. Ada empat tahap yang dijalaninya dan diungkapkan dengan istilah bahasa Jawa seperti; Warsa Han pabar Dasih dari 1928- Selain bergerak di bis- nis, Sukamdani juga aktif dalam kegiatan sosial, se- Sikap keras hati dan pe-perti pembangunan Taman nuh daya inovasi yang terli- mini Indonesia Indah. hat sejak Sukamdani kecil, terbawa terus hingga dalam kegiatan bisnisnya. Diawali Pembangunan yang diliputi oleh pro dan kontra tak menggoyahkan keyakinan- Dari segi isi, otobiografi ini sangat menekankan ke- giatan Sukamdani di bidang organisasi terutama me- nyangkut Kadin. Sehingga buku ini dapat digunakan 1948, Warsa Hangrakit Hes- dengan meninggalkan peker- nya akan kegunaannya bagi untuk menelusuri sejarah jar ti 1948-1968, Warsa Ham- bangun Karya 1968-1988 dan Warsa Handungkap Wredha 1988 dan seterusnya. jaan sebagai pegawai Keca- matan Grogol di Sukoharjo dan merantau di Jakarta. bangsa Indonesia. Penghormatan untuk se- sepuh dan orang tua dilaku- kannya dengan terlibat da- lam pembangunan Astana Mangadeg. pencairan hubungan diplo- yang berawal dari hubungan da- gang antara Kadin Indone- sia dengan Cina. Sebagai wujud dukungan dan simpati putera, cucu, kerabat keturunan (trah) Mangkunegara Iatau Pange- ran Samber Nyawa atas perjuangannya melawan penjajah. Pemugaran ma- kam Bung Karno di Blitar pada 1978 pun Sukamdani yang menjadi kepala pro- yeknya. Sebagai buku otobiografi seorang wirausaha, keingin- an pembaca mendapatkan pengalaman tokohnya dalam mengelola bisnis terasa ma- sih kurang. Kiat bagaimana ia menghadapi rintangan- untuk mencapai sukses da- lam aspek bisnis jarang diceritakan. Buku ini banyak ber- cerita mengenai kegiatan to- kohnya dalam bidang orga- nisasi. Bisnis yang dija- lankannya banyak mendapat dukungan dari kegiatan or- ganisasinya Dari satu hotel kemudian berkembang jadi 10 hotel tersebar di 8 propinsi, tam- bah satu hotel lagi yang ber- operasi dengan 52 kamar pada 1993 ini di Tana Tora- ja, Sulawesi Selatan. Dalam lapangan pen- didikan, di negara sedang berkembang, wanita selalu tertinggal dari pria. Di Afri- ka Sub-Sahara, wanita yang sempat mengenyam pen- didikan perguruan tinggi hanya sepertiga dari kaum pria. Kendati buku ini cukup menarik dalam penampilan, kekurangannya pun masih dapat ditemui terutama kesalahan cetak dan isinya. Kesalahan cetak yang ada Bahkan sekalipun di negara ndustri maju, wanita selalu tertinggal/kurang ter- wakili dalam bidang ilmu pengetahuan. Rasio perban- dingan mahasiswa tingkat doktoral (third-level) antara wanita dengan pria di Spa- nyol adalah 28%, Austria 25% dan Kanada 29%. Masih ada kelompok-ke- lompok lainnya yang hanya punya peran marjinal dalam masyarakat dan ekonomi. Dan lebih dari itu, mayoritas penduduk dunia tetap tidak memiliki akses untuk ber- partisipasi penuh dalam pembangunan, demikian di- katakan laporan. Seperempat dari pendu- duk dunia tetap berjuang menghadapi kemiskin- an absolut. 20% penduduk terkaya dunia menikmati penghasilan 150 kali lebih tinggi dari yang diterima oleh20% Pada 1963, Sukamdani membangun hotelnya yang pertama. Tepatnya 17 De- sember 1963 diletakkan batu pertama pembangunan Ho- tel Sahid Sala yang selesai 18 setengah bulan kemudi- Purwanto. (*2) Di negara sedang berkem- bang penduduk pedesaan hanya menerima kurang dari P.T. National Panasonic Gobel yang harus dicegah," kata Dr. Haq "Mereka itu bersama ke- lompok-kelompok tersingkir lainnya, sekedar contoh jika kurang dari 10% penduduk dunia saja yang dapat berpa- tisipasi penuh dalam kehi- dupan, politik, ekonomi, so- sial dan kebudayaan," kata laporan menambahkan. "Un- tuk sebagian besar pihak, agar dapar berpartisipasi memerlukan perjuangan yang panjang dan gigih." (*/Budi) COOUNDO NESCAFE ERIA Co NCH SEKRETARIS DI PRESIDENT: Ms. Theresia dari Softex Indonesia (ketiga dari kiri), beruntung meraih hadiah utama berupa tiket p.p. ke Jepang ditambah 2 malam akomodasi di Tokyo dalam acara luncheon yang diadakan Sekre- para taris di Diamond Room, President Hotel Jakarta belum lama ini. Tampak pada gambar Budidhoyo (Sales & Marketing Manager President Hotel) paling kiri, Ms Ace (Japan Air Lines), Daniel Suryadi (Taurina Travel Jaya) dan Yoshitsu- gu (GM President Hotel) mengapit Theresia. Dalam acara itu selain pagelaran busana juga tampil violis handal Luluk Selain itu, pengeluaran konsumen yang lamban di Jepang telah pula mem pengaruhi penjualan elektro- nik dan komputer di dalam negeri, dan persediaan ba- MILIK Tahun Depan, Harapan Lebih Cerah bagi Perusahaan Elektronik Jepang នយោប viet KOMPONG THOM: Seorang tentara dari Batalyon ke-4 Indonesia tengah merawat seorang pria Kamboja dalam helikopter PBB, setelah pria itu menginjak ranjau,belum lama ini. (AP) 3050 "Ojo dumeh.... Wajar-wa- 920duktif saja. Ini diucapkan Drs A. Djunai- di, Ak. yang bertambah ke- sibukannya setelah nama- nya disebut-sebut sebagai sa- lah satu balon (bakal calon) gubernur Sumatera Selatan untuk periode 1993-1998. Wartawan memburunya, untuk wawancara. Kalau dia cukup fasih ber- bahasa Jawa, tak perlu he- ran. Ibunya, Halimah Kar- todimedjo, berasal dari Prambanan Yogyakarta, yang setelah pernikahannya dengan seorang pejuang, A. Lamsyari, melahirkan Dju- naidi di Lubuk Linggau, nya Sumsel, 12 Juni 1943. Ojo dumeh itu diucapkan- dalam kaitan "kampa- nye" pencalonannya. "Kita bi- cara obyektif saja, berdasar (Satria Wicaksono) fakta dan data, lalu menyo- dorkan program -apa yang VOND HALT perlu dilakukan untuk lebih sebagai Gubernur. memacu pembangunan di Sumsel. Tidak etis kalau untuk menang kita lalu main sikut memburukkan pesaing. Kita main fair saja, sehingga pertandingan bermutu, pilihan pun berkualitas". Dengan cara "kampanye" seperti itu, Djunaidi meng- aku "Siapa tahu, saya belum diizinkan tampil (sebagai gubernur). Kalau bicara kita main sikut, orang tentu menilai moralitas kita. Saya tidak ingin membuat malu yang men-support saya." Salah seorang supporter- nya dalam pencalonan Gu- bernur Sumsel itu adalah Menteri Tenaga Kerja Drs H. Abdul Latief yang telah mengirimkan surat, 27 Mei, berisi dukungan dan restu. Supporter yang tak kalah berpengaruh adalah mantan Menko Kesra, H. Alamsyah Ratu Perwiranegara. BU B U A H B I В IR AH run sekitar 5% dalam iklim bisnis "yang tidak mengun- tungkan". Djunaidi, saat ini Direk- tur Keuangan & Investasi PT Hitachi membukukan penurunan 39,4% menjadi 78,056 miliar yen (Rp 1,48 triliun) dalam keuntungan baru-baru ini selama tahun itu, sedikit di atas prakiraan semula perusahaan itu yang sebesar 75 miliar yen (Rp 1,42 triliun). menyatakan keuntungan baru untuk tahun menda- tang yang diperkirakan akan naik menjadi 80 miliar yen yang diprakirakan oleh tigy perusahaan pialang terkenal Jepang, Nikko Securities C Daiwa Securities Co, dan Ya Situasi yang terburuk rang, para manufakturer pendapatan. Perusahaan itu sebesar 47%, sebagaimana, kemungkinan akan berakhir membanjir. bagi perusahaan-perusaha- an elektronik Jepang yang terkena resesi, yang ditan- pendapatan korporasi tiga produser terkenal. Hasil- hasil yang diumumkan Kamis lalu oleh perusahaan Toshiba Corp, Fujitsu Ltd, dan Hitachi Ltd memperli- hatkan adanya tanda-tanda keuntungan, dan harapan untuk tahun sampai Maret 1994 tampak lebih cerah. Pukulan terburuk pernah dialami Fujitsu, yang baru- baru ini mengabarkan keru- yen (Rp 156,38 miliar) selama ta- hun itu, suatu defisit per- usahaan itu yang pernah terjadi. Namun, Fujitsu agak optimis dengan tahun men- datang, dengan menyatakan bahwa perusahaan itu akan membukukan keuntungan sebesar 30 miliar yen (Rp 590 miliar), walaupun penjual- maichi Securities Co.Semen- tara pendapatan setengah, tahun bagi perusahaan-per usahaan elektronik Jepang, yang dikabarkan Oktober lalu, turun rata-rata 62%. Halangan utama terha- dap pemulihan cepat dalam seluruh sektor industri elek- tronik Jepang adalah naik- nya nilai yen terhadap dolar. Nilai dolar AS mengalami sejarah baru sebesar 107,97 yen. Mata uang Jepang itu berharga 263 yen per dolar pada Februari 1985. Kekuat- an yen membuat produk- produk Jepang menjadi mahal di luar negeri dan memotong penghasilan da- lam penjualan yang didomi- nasidolar. Di Bursa Efek Tokyo Kamis lalu, saham Toshiba naik 7 yen menjadi 722 yen, sementara saham Hitachi turun 11 yen menjadi 849 yen, dan Fujitsu turun 4 yen menjadi 771 yen.(Set) Penjualan perlengkapan generator tenaga listrik be- sar, yang tumbuh sekitar 3% dari tahun sebelumnya, menghalangi keseluruhan HONAL karirnya hampir tak pernah lepas dari keterkaitan eko- nomi dan keuangan. Disam- ping dasar kejuruannya se- bagai Akuntan, ia juga aktif di berbagai kursus dan semi- nar tentang pasar modal dan investasi, manajemen audit Badan Pemeriksa Keuang- an, kursus manajemen Di- reksi BUMN 1987 sampai kursus Reguler angkatan XVII LEMHANAS, 1984. Selain pernah bertugas sebagai Kepala Unit Peme- riksa H4 (APBD Wilayah Indonesia Timur), untuk dua periode 1963-1965 dan 1967- 1969 Djunaidi pernah ditu- gaskan sebagai Akuntan Pemeriksa/ Ditjen Peng- awasan Keuangan Negara - Departemen Keuangan di - daerah yang Palembang kini menawarkan kemung- kinan untuk dipimpinnya Permasalahan pemba- ngunan setiap daerah, ten- 'tunya tidak asing bagi Dju- naidi. Ia adalah anggota Tim 7 Penyusunan Buku "Profile Propinsi" (Encyclopedia) Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL). Sedangkan di dae- rah Sumsel, Djunaidi aktif sebagai Wakil Ketua SASRI (Ikatan Sar-jana Sriwijaya). Bagi Toshiba, kenaikan 11% dalam penjualan oleh devisi perlengkapan berat- nya berhasil menahan penu- runan dalam keseluruhan penjualan sekitar 1,1%. Penjualan dalam devisi elektroniknya di dalam ne- geri turun 13% dari tahun ke tahun. Peralatan air-condi- Keluasan pengalaman dan wawasan itulah yang menjadi bagian dari bekal- nya untuk maju ke penca- lonan Kepala Daerah Sum- sel. Itu pula yang diucapkan- nya dengan kata Jawa ojo dumeh (jangan mentang- mentang). Bersikap obyek- tif, positif seperti dikatakan- nya tentang program pem- bangunan Sumsel (menda- "Program pem- tang) bangunan ini bukan untuk Djunaidi yang anak Sumsel, tetapi oleh siapa saja yang akan memimpin Sumsel sebagai Gubernur." (2) 5 19. 169 1 sted atim 002 1901 foly neq ABE kan barang yang sangat ti- dak laku, kata Toshiba. Keuntungan baru-baru ini untuk tahun yang berakhir 31 Maret, turun 22,5% men- jadi 54,824 miliar yen (Rp 1,04 triliun). Perusahan itu memperkirakan keuntungan baru tahun depan hampir tidak berubah sebesar 55 miliar yen (Rp 1,05 triliun). Hasil-hasil Hitachi dan Toshiba itu merupakan per- bandingan penurunan yang diproyeksikan dalam keun- tungan baru bagi perusaha- an elektronik besar itu BT Dharmala Group وازه 20) 1 STAR 199 316 met te (TEST 31mb Teguh Ostentrik, seni- man lukis dan patung meng- aku proyeknya kali ini bu- kan (sekedar bersinggungan dengan) estetika. "Ini proyek kesadaran pada lingkungan, karena Bali yang indah te- lah menjadi tidak saja subur dengan daun pepohonan, tetapi juga daun plastik. Lembaran plastik tipis bekas jajanan kota berserak mengotori perdikan Bali. Ekses industri pariwisata yang melecehkan lingkung- an, juga ambisi kepraktisan pola hidup kota. daerah luar Bali." Begitulah Piramida Sam- pah Plastik dirancang, uh- tuk terbangun dari 15.000 buah "bata" plastik hasil daur-ulanag dan bentukan dari sekitar 8.000 kilogram Sejumlah seniman, pecin- daun plastik tipis. PSP pun ta lingkungan berkumpul. berarti, memberi nilai eko- Gagasan terlontar-mewu- nomi pada daun plastik tipis judkan sebuah kreasi, seka- yang semula dibuang buang ligus "menyapu" daun plastik karena oleh para pemulung dan menjadikannya pun disingkirkan, menyum- "monumen" agar masyarakat bat saluran air perkotaan ingat terus makna kebersih- memancing banjir. Tefitu an dan kelestarian ling- saja, para pemulung hanya kungan. Teguh menawarkan memilih plastik (bekas) yang ide Plas- tebal karena punya nilai tik dengan syarat "bahan ekonomi, bisa lekas diju baku tidak boleh diambil dari kepada lapak. *(2) Ast Jud 799 neb пож Inie 1 BAB 198 PT. ASURANSI BINA DHARMA ARTA U Dharmala Insurance 9000 BA LIC PEMBERITAHUAN PEMBAYARAN DIVIDENT Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umumu Xo Pemegang Saham Perseroan yang telah pla dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 26 Mei 1993, Direksi Perseroan memberitahukan bahwas Perseroan akan membayar dividen Rp.20,- per lembar saham untuk tahun buku 1992. 190 69 Jadwal dan cara pembayaran sebagai berikut: ITE 1. Perdagangan saham Perseroan di Bursa Efeke Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sampai denganar tanggal 23 Juni 1993, dilakukan dengan cum dividen dan mulai dengan 24 Juni 1993 dilakukan dengan ex dividen. 2. Dividen akan dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan di kantor Pendaftaran Saham (PT Dharmayasa Adisejahtera) Wisma Dharmala Sakti lantai 19, Jl.Jend. Sudirman No. 32, Jakarta pada tanggal 1 Juli 1993, jam 16.00 WIB. 90 3. Pembayaran Dividen (setelah dikurang pajaks penghasilan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku) akan dilakukan mulai au tanggal 2 Agustus 1993. 4. Pembayaran dividen dilakukan dengan cekor tunai. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank, bila pemegang saham telah memberikan nomor rekening dan nama banku selambat-lambatnya tanggal 1 Juli 1993;0 Jea pembayaran akan dikirimkan melalui pos tercatat bagi pemegang saham di luar JABOTABEK. Jakarta, 5 Juni 1993 9 Direksi. 197 Sm 193 910