Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-08-25
Halaman: 03

Konten


Kamis, 25 Agustus 1988 PERHUBUNGAN PARPOSTEL Indonesia akan Kembangkan Jaringan KA Bawah Tanah Jakarta, NERACA DI DKI saat ini direncanakan pembuatan jalan kereta api bawah tanah, untuk menunjang pengem- bangan kualitas jaringan jalan raya. kutan Umum Massal BPPT, Ir. M. Maryadi, didampingi Ka Humas BPPT, Roem Husein, kepada Ne- raca di Jakarta, Selasa. Dengan berkembangnya pendu- duk DKI, hal ini akan menyebab- Demikian Peneliti Sistem Ang- kan bertambahnya konsentrasi pe- numpang pada lokasi-lokasi ter- tentu, sehingga memperlambat waktu menaikkan dan menurun- kan penumpang sekaligus menu- runkan pelayanan waktu bagi pe- numpang. Manfaat jaringan ini, terutama untuk memperlancar transportasi angkutan umum yang sangat erat an masyarakat DKI. Selama ini, kebutuhan masya- rakat akan angkutan umum, kata Ir. Mawardi cenderung tinggi, sementara peranan angkutan umum justru menurun akibat kapa- sitas jalan yang makin terbatas dengan pertumbuhan angkutan pri- badi. PANGGUNG membutuhkan moda angkutan de- ngan tingkat pelayanan (level of service) yang lebih tinggi. Mengingat pertumbuhan per- Ujung Pandang, NERACA PAMERAN pembangunan tingkat Sulsel di Ujung Pandang, merupakan sarana evaluasi dan promosi yang efektif untuk pema- saran. Pameran ini diikuti semua Instansi pemerintah, BUMN, Ko- perasi, dan perusahaan Swasta di Sulsel, berlangsung selama 1 ming- gu dan dibuka oleh Wagub Sulsel PEMILIHAN & PENDRATAN PWISATA INDONESIA SE TINGKAT ONI JAYA, 21 AGUSTUS 15GE Dante GeFantasi minggu kemarin. Malam pertama stand Kanwil Parpostel, hadir Kakanwil Parpos- tel H. Soeroto dan Kawitel X Sulawesi Ir. Effendi Sutanto. Stand Parpostel dipadati pengunjung, yang ingin menyaksikan sarana Telekomunikasi yang dipajang pa- da stand itu. Humas Witel X Sulawesi Drs. Endro Lukito kepada "Neraca" menjelaskan bahwa pameran kali ini pihaknya menonjolkan "sistim pelayanan yang baik, dan cepat. Menurutnya, pada pameran ini diturunkan 20 orang karyawan untuk melayani pengunjung. Juga dilengkapi dengan sarana telepon SLJJ, karena dilokasi pameran ini belum ada jaringan telepon. Di- samping itu, kata Endro Lukito, Kebutuhan akan waktu menye- kaitannya dengan berbagai kegiat- babkan pemakai jasa angkutan pertinggi frekuensi kemacetan lalu perhatikan arah pengembangan peragaan busana tradisional dan lintas jalan raya, jika KA seluruh nya melalui perlintasannya." MENJELANG PKA-3 wa- jah Banda Aceh khususnya dan Aceh umumnya mulai diper- mak, dibenahi dan dimake-up. Toko-toko dicat, begitu juga kantor pemerintah dan swasta. Jalan-jalan dalam kota Aceh ditertibkan, sehingga kalau se- belumnya mangkal kios-kios di pinggirnya, maka sekarang su- dah tak ada lagi. Witel X Tampilkan "Radio Pager" MAKSINA MODEL PEMUDA WISATA: Pemilihan pemuda pemudi Wisata Indonesia 88 yang berlangsung di panggung Maksima Dunia Fantasi Ancol pekan lalu. Pemilihan pemuda pemudi Wisata Indonesia 88 tingkat DKI Jaya yang diikuti (73) peserta yang dimenangkan masing-masing Juara ke I Muti Sutoyo dan Setepanus. S. (Pria). Juara ke II Dewi Yusuf dan Abdi Saputra. Juara Ke III Dewi Sulsiladan dan Tony Gozal. Pada (IPPHOS) gambar para pemenang tersebut foto bersama dengan Tim Juri seusai penyerahan piala. kali ini Witel X mengikutkan PT. Metro Klina Agung untuk mem- perkenalkan Radio panggil Metro Pager yang sudah mulai banyak peminatnya di Sulsel. Radio Pager, merupakan alat telekomunikasi canggih bentuknya mungil dapat dibawa kemana pergi. Radio panggil ini berkemam- puan ganda, dilengkapi pengatur Yang cukup menyolok nam- paknya spanduk, pamflet dan gaba-gaba muncul di hampir setiappojok kota, di sepanjang jalan, baik yang tergantung maupun yang dipancangkan di pinggir jalan. Ini menampak- kan wajah Banda Aceh men- jadi semarak dan hidup. Jalan negara, propinsi dan kabupaten dalam wilayah Aceh yang kondisinya rusak mulai diperbaiki. Kendatipun perba- ikannya kelihatan bersifat un- tuk sementara, namun badan jalan harus mulus. Tidak lagi berlobang-lobang. Di arena PKA-3 sendiri, yaitu di Blang Padang (Desah Arafah), Lapangan Lampine- ung dan gedung-gedung dima- na acara PKA-3 diadakan ter- lihat kesibukan yang amat sangat menjelang pesta budaya kali ini. Blang Padang kini dihiasi dengan bangunan-bangunan ru- mah adat, setiap daerah tingkat II punya stand sendiri-sendiri, dengan ciri rumah adat daerah masing-masing. Di samping ten- tunya rumah adat Aceh yang berfungsi sebagai panggung uta- ma kegiatan PKA-3. Acara-acara PKS-3 (Calen- dar of Events) diisi dengan ke- giatan pagelaran tarian, keseni- an, permainan rakyat, pameran kebudayaan, pameran lukisan, foto-foto, buku-buku dan pa- meran pembangunan, dan pe- nampilan budaya adat Aceh. Pagelaran adat yang tampil itu mencakup semua yang per- nah ada dan yang masih ada sekarang ini, dan ditampilkan oleh masing-masing daerah diterima dan didengar dengan je- las. Alat ini sangat cocok bagi orang bisnis, karena mudah dapat berkomunikasi, efisien waktu, eko- nomis dan handal, sehingga kita waktu singkat. dapat menghubungi sejawat dalam Untuk Ujung Pandang Metro Pager adalah untuk pertama, yang sudah didukung dengan Operator radio panggil, berpengalaman dan profesional. Harganya per buah Rp 350.000, tambah furan per bulan Rp 25.000,- Pameran Parpostel tahun ini, dilaksanakan secara terpadu da- lam satu atap, masing-masing Pe- rumtel, Pos dan Giro, dan Pariwi- sata. Nampaknya, unsur Industri Pariwisata belum ada yang ikut ambil bagian. (K-25) mintaan jasa angkutan yang tinggi (8,6 persen/tahun) dan kesulitan dalam operasi angkutan umum pada kondisi sekarang akibat ke- padatan lalu lintas makin tinggi, maka perlu dijajaki jaringan ang- kutan transportasi yang dapat men- ciptakan sistem angkutan yang efi- sien dan efektif. tingkat II. Sehingga dalam ke- anekaragaman itu mencermin- kan satu kesatuan adat Aceh. Salah satu alternatif dalam pen- dekatan jaringan transportasi ini, adalah pembuatan jaringan rel KA bawah tanah. "Hal ini mengingat trafik KA akan semakin tinggi di masa datang, sehingga akan mem- Pameran pembangunan sela- in diisi oleh instansi pemerin- tah, swasta juga dihiasi oleh perusahaan besar, yaitu PT. PIM, PT. AAF, PT. Kertas Kraft Aceh Mobil Oil Indone- sia dan PT. Arun NGL. Pamer- an juga diisi oleh hasil kerajin- an rakyat Aceh dari berbagai daerah tingkat II, terutama dari Kopinkra yang ada di Aceh. Wisata budaya KHUSUS untuk peminat wisata (wisatawan), dapat me- Jadi pembuatan jaringan rel KA bawah tanah ini, untuk mengu- ngikuti kegiatan melalui paket- paket tour wisata yang telah ditetapkan. Tour wisata buda- ya ini diadakan setiap hari ber- langsungnya PKA-3, Untuk kegiatan ini disedia- kan fasilitas tour wisata, yang diklasifikasikan dalam bentuk standard memakai Bus AC, Tourist Class memakai Taksi, group memakai bus biasa dan makanan menu spesial. Tour wisata ini dibagi ke dalam beberapa paket, yang masing-masing berbeda. Paket A merupakan wisata malam, mengunjungi arena PKA-3. Waktunya antara pu- kul 20.00-23.00 WIB. Yang ditinjau adalah panggung uta- ma kesenian, kebudayaan, pa- viliun pameran PKA-3, stand pameran pembangunan dan industri serta monumen RI 001 Seulawah. Paket B, yakni tour pagi Jakarta, NERACA TERMINAL bus Blok M akhir- akhir ini semakin semerawut oleh bertumpuknya bus, tingkat dan mikro mini di pintu keluar termi- nal tersebut, terutama pada jam kerja dan pulang kerja. Bus tingkat, bus biasa dan mikro- Laporan A. Wahab Abdi (Koresponden Neraca) Banda Aceh I, waktunya pagi hingga tengah hari. Obyek wisa- ta yang dikunjungi adalah mas- jid raya Baiturrahman, Muse- um Negeri Banda Aceh, Kom- plek Makam Sultan Iskandar Muda, Pinto Khop, Kherkoff, Gunongan dan Rumah Cut Nyak Dhien. Paket C merupakan wisata sore Banda Aceh II, waktunya antara tengah hari hingga pe- tang. Paket ini wisatawan di- bawa untuk meninjau Kam- pong Pandee, Makam Syiah Kuala, Kampus Darussalam, Benteng Indra Patra dan Ma- kam Laksamana Malahayati. rangi jumlah perlintasan, tandas- nya. Konsep pengembangan jaring- an KA bawah tanah yang diterap- kan dalam suatu konsep jaringan yang didasarkan pada hubungan antara Pusat Stasiun dengan Sub- Stasiun-Sub stasiun dan hubungan antara sub-stasiun. "Jaringan rel KA bawah tanah pertama dikembangkan di kawa- san Pusat Stasiun (Gambir), yang memiliki trafik KA paling tinggi Dan pendekatan jaringan bawah tanah ini dilakukan dengan mem- Paket D sudah lebih luas dan jauh, yaitu Rubiah Sabang Waktunya hari 2 malam. Obyek wisata tai Kasih, Benteng dan Meriam yang dikunjungi meliputi Pan- peninggalan Jepang, Pantai Ga- pang, Tugu KM 0 Indonesia di Iboih, menyelam, memancing dan Boating. Paket E disebut juga de- ngan Banda Aceh-Gurutee- Lamno Overland Tour. Wak- tunya pagi hingga malam hari. Obyek wisata yang dikunjungi meliputi Pantai Lampuuk, Pan- tai Lhoknya, Lhok Seudu, Air Terjun Suham, Gunung Paroe, Gunung Geuratee, Lamno dan Makam Meureuhom Jaya. Pola jaringan rel bawah tanah ini untuk tahun 2015, membutuh- kan asumsi-asumsi pengembangan kota Jakarta yang cukup valid sampai tahun 2015. Juga disesuai- kan dengan keadaan geologis Ja- karta. Terminal Blok M Makin Semrawut Dan paket yang terakhir ada- lah paket F, yang disebut Gayo-Pasee Overland Tour. Waktunya 2 hari 1 malam. Obyek wisata yang akan di- kunjungi meliputi Perpustaka- Kriteria lainnya yang digunakan dalam mengembangkan pola ja- ringan ini pola permintaan, tingkat pelayanan, dan integrasi dengan sistem angkutan umum, serta rin- cian biaya pembangunan. Juga, jumlah armada, pengen- dalian operasi KA melalui sistem kontrol dan komunikasi, pengen- dalian rit (round trip time), cara menaikkan dan menurunkan pe- numpang, penentuan jarak waktu tempuh antara sub-stasiun dan sta- siun pusat. an orang. dan pertumbuhan tata-kota, serta penyajian lagu lagu rakyat Indo- disesuaikan dengan pola perjalan-nesia yang dibawakan oleh para juru penerang anjungan Indonesia. Dalam rangka penyambutan pe- ngunjung yang kesejuta ini, hadir pula wakil dari panitia pusat World Expo 88 yaitu Mr. Derek Baines yang menyampaikan sela- mat kepada seluruh staff anjungan Indonesia yang berbahagia dalam kata sambutannya. HUT Proklamasi SEMENTARA itu pada tang- gal 17 Agustus pagi di anjungan Indonesia telah diadakan upacara peringatan kemerdekaan Indone- sia yang ke 43 secara singkat dan khidmat. Dan juga pola pengembangan jaringan jalan raya untuk angkutan umum itu sendiri. Zainal Basri Pallaguna, malam volume hingga semua pesan dapat let sekitar jam sibuk tersebut ter- berlangsung cukup lama sehingga mun semuanya ini masih perlu paksa menumpuk dahulu di pintu bus yang ingin memasuki terminal keluar terminal di depan Swalayan terpaksa membuat barisan panjang. Golden Truly. Suasana tambah panas ketika para supir yang ingin mendahului bus atau mikrolet lainnya saling berteriak menyalahkan sopir lain- nya. Kendala yang akan ditemui da- lam pengembangan jaringan, Roem Husein, menambahkan, me- nyangkut pembebasan tanah pen- duduk. "Hal ini amat berkaitan Menurut pengamatan ANTA- RA, udara yang menyengat pada siang hari dan asap knalpot bus menambah panasnya suasana di sekitar terminal, sementara calon penumpang dan para pedagang kaki lima menambah sempitnya jalan keluar bagi bus-bus tersebut. "Tampaknya bedeng kontraktor jalan yang dibangun dekat pintu keluar merupakan salah satu sebab penyempitan jalan keluar bus," ujar Johan (35 tahun), karyawan yang bekerja di salah satu perusa- haan swasta di bilangan Kota, Jakarta Pusat. Kemacetan bus di pintu keluar tersebut merupakan pemandangan sebut. dengan tingkat kesadaran mereka terhadap kelancaran arus lalu lin- tas, tingkat pendidikan, dan ting- kat ekonomi. Pola jaringan ini, kata Ir. Ma- wardi, dicontoh dari sistem jaring- an bawah tanah Jepang, yang di- sesuaikan dengan kondisi di Jakarta. (HSB) yang tidak sedap sehari-hari, na- mun sejauh itu belum ada penerti- ban dari pihak yang berwenang, ujarnya. Mikro Mini yang ingin keluar, seringkali terpaksa harus, "beradu hidung" dahulu dengan bus-bus tingkat di jalan keluar tersebut. Kemacetan di pintu keluar itu bisa Beberapa penumpang yang ber- ada di bus tingkat Jurusan Blok M-Kota ketika dihubungi banyak yang mengeluh dengan keadaan yang semerawut itu. HARIAN NERACA "Kalau keadaannya terus begini, waktu kita akan banyak terbuang di Blok M," ujar Kanda Sarman, seorang pegawai bank swasta. Pria berusia 37 tahun ini merupakan salah satu dari beribu-ribu konsu- men tetap bus tingkat jurusan ter- World Expo '88 Terima Pengunjung Ke-1.000.000. TERCATAT pada tanggal 9 Agustus 1988 anjungan Indonesia telah menerima pengunjung yang kesejuta, yaitu Mrs. A. Nagy, ber- umur 21 tahun yang berasal dari New South Wales. an Tanoh Abee, Batee Iliek, Tugu Van Heuetz, Cot Pang lima, malam kesenian di Ta- kengon, Pabrik PIM, Makam Putroe Neng, Pusat Latihan Ga- jah, Makam Malikul Saleh dan Makam Nahrisyah Untuk menyambut pengunjung yang beruntung ini manajer anjung- an Indonesia mendampinginya di stupa Borobudur, dan juga diberi zone 2 untuk melempar coin ke kesempatan untuk mengenakan pe- rangkat perhiasan tradisional yang terbuat dari emas yang sehari- harinya dipamerkan di antara zone 2 dan 3. Selain itu ia juga diberikan kesempatan mempelajari tehnik membatik. Setelah diberikan piagam peng- hargaan dan tanda kenang-kenang an kepada Mrs. Nagy tersebut, penyambutan dilanjutkan dengan penyajian tarian tradisional oleh tim kesenian Kalimantan Timur, Pekan Kebudayaan Aceh (2): Persiapan Dilakukan Habis-habisan Menurut Kadis Pariwisata Aceh, H Amir Husen untuk melayani wisatawan ini telah dibentuk suatu panitia kecil khusus. "Dan kita jauh jauh hari telah mempromosikan ada- nya paket ini ke seluruh kota- kota besar di Indonesia melalui BPU, termasuk juga keluar ne- geri yang dipromosikan oleh Jakarta, NERACA DKI Jakarta masih harus mem- persiapkan sikap mental warganya lebih baik lagi, sebagai salah satu upaya menjadikan Jakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) andalan di Indonesia. "Kesiapan tersebut khususnya yang menyangkut sikap bersih, ter- tib ramah dan aman," kata ketua umum Perhimpunan Taman Re- kreasi Indonesia (PUTRI) Soekar- djo Hardjosoe wirjo SH.8 Menurut Soekardjo, potensi yang ada di DKI Jakarta dinilai sudah cukup memadai untuk men- jadikan daerahnya sebagai DWT andalan di tanah air, terutama me- ngenai sarana angkutan dan obyek wisata, belum lagi obyek-obyek yang berlokasi di daerah Botabek sebagai pendukung. Di Jakarta terdapat berbagai obyek wisata yang cukup menarik, seperti museum nasional dengan beragai koleksi antinya, maupun tempat-tempat bersejarah lainnya, disamping pusat-pusat rekreasi yang tergolong modern. Kehadiran obyek wisata ini cu- kup menjadi daya tarik wisatawan baik asing maupun domestik, na- Perlu Persiapan agar Jakarta Menjadi DTW Andalan ditunjang sikap mental warganya terutama mereka yang terkait lang- sung dengan kegiatan kepariwisa- taan. Di antara mereka ini, adalah para pengemudi kendaraan umum, pengelola tempat-tempat rekreasi maupun warga masyarakat ibuko- ta secara menyeluruh khususnya dalam hal menciptakan Jakarta Sebagai contoh, Soekardjo me- nyebutkan, pengemudi taksi harus disiplin menggunakan argomenter untuk setiap pengangkutan penum- pang dan tidak dibenarkan mem- bawa penumpang tanpa menggu- nakan argometer, karena hal ini bertentangan dengan peraturan. Demikian pula para pedagang Upacara ini dipimpin oleh mana- jer anjungan Indonesia Ir. Safwan Natanegara yang juga bertindak sebagai inspektur upacara dan di- hadiri oleh seluruh staff anjungan, masyarakat Indonesia di Brisbane dan para volunteer warga Austra- lia yang membantu kegiatan dian- jungan Indonesia. Setelah pembacaan naskah prok- lamasi, mengheningkan cipta, pem- bacaan doa maka langsung dilaku- kan upacara pengibaran bendera yang hadir pada upacara tersebut Merah Putih. Tidak sedikit dari merasa terharu saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. BPU Krueng Woyla. " Menurut kerangan Panitia PKA-3, kata Amir Husein, se- mua hotel di Banda Aceh sudah penuh dan kebanyakan diblo- kir oleh panitia guna menam- pung tamu-tamu yang mengi- kuti seminar budaya. Namun hotel-hotel itu akan kosong sete- lah acara seminar, yaitu mulai tanggal 29 Agustus sampai usai. Amir Husein, mengutip kete- rangan Gubernur mengatakan bahwa bangunan di arena PKA yang punya khas tersendiri dan penuh artistik itu tak akan di- buang begitu saja. Nanti akan Setelah pembacaan pidato-Ba- pak Dubes Roesman Nuryadin yang dibacakan oleh inspektur upa- cara maka cara dilanjutkan oleh syukuran, pemotongan tumpeng dan ramah tamah. Peringatan ini juga dimeriahkan oleh tim kesenian DKI yang dipim- Tim ini menyanyikan 3 macam pin oleh Bapak Wim Salamun tarian antara lain Lenggang Blan- tek, Tari Merak, dan Tari Kipas yang banyak menarik perhatian pengunjung dari Teater Sawah dan mendapat sambutan meriah. Tim kesenian ini juga ikut ber- partisipasi dalam Asian Dance Fes- tival sebagai salah satu wakil dari Indonesia. Festival ini diselenggara- kan di kompleks Performing Arts Centre, Concert Hall berturut-tu- rut pada tanggal 17, 18 dan 19 Agustus ini. Demikian siaran pers dari PT Ariama Panata Reka yang disam- paikan kepada Neraca kemarin. (15) hendaknya tidak menggunakan "kesempatan" untuk menarik ke- untungan sebesar-besarnya dengan menaikan harga karena calon pem- belinya turis asing, yang tidak me- ngetahui harga pasaran sebenar- nya. "Cara-cara seperti ini akan me- nimbulkan dampak negatif bagi dunia kepariwisataan, karena me- reka akan jera untuk datang dan berbelanja lagi didaerah tersebut," kata Seokardjo. (Ant). Ketika itu situasi film film komedi sedang lesu, setelah ma- syarakat jenuh dengan serial serial 'Ateng'. film film komedi khususnya lagi 'sakit'. Nawi melihat potensi yang sedang ada di masyarakat, pe- lawak kampus Warkop Pram- bors ketika itu yang masih leng- kap terdiri dari personil per- sonil Indro, Dono, Kasino dan Nano (almarhum). bisa dike- 19tengahkan untuk penonton film "An Evening In Jakarta' di Tokyo JAPINDA didirikan berdasar- kan pertimbangan dari para pemu- ka ekonomi Jepang, bahwa untuk meningkatkan hubungan persaha- batan antara Jepang-Indonesia, di- rasakan perlu membentuk suatu badan persahabatan; gagasan ini direalisir pada bulan Agustus 1958 dan berdiri dibawah naungan ber- sama antara Kementrian Luar Ne- sebagai kota yang bersih, tertib, geri dan Kementrian Perdagangan ramah dan aman. & Industri Pemerintah Jepang. Misi kesenian Jakarta ini bertu- juan untuk mempererat hubungan perdagangan dan ekonomi pertu- karan kebudayaan antara kedua negara pada umumnya dan Jakar- ta Tokyo pada khususnya. Demikian siaran pers Ariama Panata Reka di Jakarta kemarin. (15) Jakarta, NERACA SUATU pergelaran tari klasik yang berjudul "An Evening in Jakarta" akan ditampilkan di Tok- yo, bulan September 1988 menda- tang. 193 Pergelaran ini merupakan pro- yek kerjasama Pemda DKI Jaya dengan Yayasan Kesenian Mata- ram, Yayasan Promosi Indonesia dan Asosiasi Jepang-Indonesia (JAPINDA). ditempatkan pada sautu lokasi, sehingga dapat dikunjungi seti- ap saat. Akan jadi semacam taman mini Indonesia indah. Tentang lokasinya hingga sekarang be- lum ditentukan. "Yang jelas bangunan yang menghabiskan dana 50% dari dana keseluru- han PKA-3 itu tak akan di- buang begitu saja. Suatu saat akan menjadi ob- yek wisata di Aceh. Untuk meli- hat jenis rumah Aceh, orang cukup datang saja ke taman itu. Menyinggung kesiapan ma- syarakat Aceh di sektor wisata, Amir Husein mengatakan saat ini masyarakat sudah sadar wi- sata. "Mereka tahu bahwa Aceh punya khazanah yang cukup beraneka ragam dan la- yak untuk ditampilkan," ujar Amir Husein. (Habis). ACEH BESAR: Anjongan Daerah Aceh Besar, yang bentuknya merupakan gabungan antara Rumah Aceh asli dengan rumah dewasa ini. "Tulak Angeng" jelas terlihat dan menghadap ke arah (Foto: K-1/NERACA) Barat. HIBURAN & REKREASI Nawi Ismail : Film, Dunia Paling Munafik (2) Dalam kondisi produksi yang prihatin. Nawi bersama rekan rekan seprofesi, terutama Pandji Anom, sahabat kentel mendirikan perusahaan film bersama. Modal?. "Wah jangan dibilang. percaya engga, mau shooting cari modal dulu buat beli bahan baku. Pernah gam- bling, ngadu ayam dulu. Hasil- nya.... menang, bisa beli bahan baku Stroom?. Nyantol sama lis- trik di jalanan, dan peralatan kadang kadang pinjam dulu sama kantor penerangan kedu- taan negara besar di Jakarta. Sialnya, lagi shooting, alat itu mau di pake kedutaan. Mak- lum, pinjamnya juga lewat pin- tu belakang. Tapi akhirnya jadi juga sebuah film". Nawi herce- rita tentang suka duka jadi pro- duser. nasional. Tapi karena mereka semua baru untuk dunia film, dan ke- tika itu masih belum cukup beken seperti sekarang, Nawi harus mencari umpan. Digan- dengkannya mereka dengan pe- nyanyi ratu dangdut yang lagi in ketika itu, yaitu Elvie Sukae- sih. Nawi tidak merasa sukar membuat film komedi musik Elvie dengan mereka para pe- lawak. Baik Dono, Indro, Ka- Jaka PENGAMEN bis kota di dipergunjingkan. Di- anggap mengganggu ketertiban umum. Bahkan Gubernur sen- diri tidak menghendaki hadir- nya pengamen ini. Itulah barangkali yang mem- buat akhir-akhir ini, pengamen semakin berkurang yang ber- operasi di bis-bis. NGAMEN: Meskipun dianggap mengganggu, kehadiran kelom pok pengamen di bis kota ini masih ada pengunjung yang simpati dan memberikan imbalan. Tampak sekelompok pengamen sedang memperlihatkan kebolehannya di bis tingkat. (Foto: Neraca/Mif) Pengamen Bis Makin Profesional Penyebab lain, menurut Acep, 26, pengamen, karena makin terorganisirnya para pe- ngamen, hingga yang tidak ma- suk dalam organisasi pengamen tidak berani mengamen di bis- bis. Acep yang ditemui setelah mengamen di bis jurusan Ter- minal Pulogadung-Blok M, mengatakan, Pengamen seka- rang mulai profesional. "Pengamen yang tidak me- miliki kemampuan menyanyi dengan baik jangan harap bisa masuk ke dalam organisasi pengamen", ujar Acep. Dari segi peralatan saja, pe- ngamen kini makin profesi onal. Hingga mereka menga- men, dengan rombongan sam- pai 5 orang. Misal ada seorang penga- men, sendirian dia tentu memi- liki modal petikan gitar yang menawan dan suara yang mer- du. MIL MONUMEN PERS JUN SURAK Halaman III Pengamen memang harus ta- han mental. "Kami tidak seke- PRAMBORS: Nawi Ismail ketika menangani film yang Dibin- angi Pelawak Prambors. (Foto: Ist/NERACA) Imam Sukarno alias Leo Kristi selama tiga malam ber- turut-turut 17, 18, dan 19 Agus- tus yang lalu telah memperge- larkan 22 lagu ciptaannya. Pergelaran yang terdiri dari tiga babak, dibuka dengan lagu "Jabat tangan erat, saudaraku" dan ditutup dengan lagu "Leng- ga lenggung badai lautku" Satu Nusa Satu Bangsa" yang diba- wakan secara ansambel. sino mengakui, mereka untuk pertama kalinya berhadapan dengan kamera. Namun Nawi seraca meyakinkan mengadon dan meramu materi yang ada bisa jadi tontonan masyarakat. Terbukti memang benar, se- lain filmnya yang diberi judul 'Mana Tahan'. satu judul yang di adaptir dari perkembangan bahasa umum. Untuk film 'Mana Tahan' ini Nawi mendapat penghargaan berupa piagam dan piala dari Wali Kota Bandung, karena filmnya ketika beredar di Ban- dung berhasil menyerap paling banyak penontonnya. Hal in merupakan pendapatan tam- bahan dari segi pemasukan. penghasilan daerah lewat pajak Panggung Gedung Kesenian ditata secara semarak, bebe- rapa pasang alat musik ang- klung digantung, ada dedaunan dan pada bagian kiri belakang dipasang level agak tinggi, di- situ seorang pemain perkusi Komang Jaya Negara dengan kepala diikat bermain cukup prima pada malam tersebut. Beberapa pemain biola dan Cello ditempatkan disebalah ki ri panggung. Beberapa drum- kecil-bekas digunakan sebagai tempat duduk. tontonan. Itulah Nawi Ismail, yang pu- nya prinsip hanya mau mem- buat film film jenis kacang dar cari duit, yang penting karir kami," kilah Yayan, 24 seorang pengamen bis jurusan Tanah Abang Pulogadung. Menanggapi adanya penda- patan pengamen identik de- ngan pengemis, Yayan yang jebolan SMA swasta di Jakarta. menolak. "Kalau boleh saya katakan, pengamen itu bagaikan super Star Roma Irama yang belum sukses," jawabnya. Ketika ditanya penghasilan- nya setiap hari, Yayan yang di dampingi teman-temannya, mengungkapkan, sehari bila ra- jin Rp 3000,00-5000,00 per Kritik Sosial orang. SEORANG pengamen pun mampu berteriak tentang ke- adilan. Dia bisa mengritik ke- brobrokan. Sekaligus menghi- bur dengan rayuannya yang khas. Irwan, 26, Group pengamen K-5, mengungkapkan ia mam- pu menciptakan lagu sendiri. Menurutnya, ia sering mem- buat lagu yang mengandung kritik sosial. "Masalah pengangguran mi- salnya," ujar Irwan kepada Ne- raca. Petikan gitar Irwan yang me- nawan dengan diselingi suara gendang dan harmonika, menu- rutnya, mampu membuat orang Leo Kristi tampil dengan kos- tum kebesarannya yaitu serba hitam, didadanya ada lambang Garuda Pancasila. Dari lagu lagu yang ia ciptakan, banyak yang bertemakan kemanusia- an, persaudaraan dan Patrio- tisme. Suara kicau burung dan air yang mengalir ia lukiskan da- lam lagu "Salam dari desa". Lirik dan nadapun mengalir. Dari pedalaman yang bernuan- sa halus lembut menuju ke tepi pantai yang tegar dan menan- tang. Pada suatu ketika muncul sajian yang padat serta kom- pleks dan bersahaja. Pergelaran karya Leo Kristi ini diperkuat vokalis bersauda- ra Nona Van Derkley dan Yana Van Derkley, asal Palu Sulawesi Tengah, yang berga- bung dengan Leo sejak tahun 1983. goreng' saja. Film Film yang laku di masyarakat, sampai filmnya yang terbaru. Namun begitu, dia tidak cu- ma bisa bikin film komedi dan action seperti serial si Pitung. tapi untuk film remaja dengan unsur budaya baru 'break dan- ce', Nawi pun berhasil menge- tengahkannya lewat judul 'Tari Kejang, tidak tanggung tang- gung, untuk film tersebut. Nawi mendatangkan jago jago break- dance darí Amerika Serikat. Jusuf memainkan alat musik- nya sasando, mengiringi 2 putri- nya membawakan 2 judul lagu. Kini Nawi asyik menikmati hidup di alam kemerdekaan hasil perjuangan pejuang pe- juang Indonesia, dimana diri- nya pun turut serta menjadi komponen perjuangan memer- dekakan negerinya. Namun be- gitu, dia tetap selalu mengamati perkembangan dan kemajuan perfilman nasional dengan ak- tif. (SD) terhibur. "Sering saya mendapatkan rasa simpatik dari penumpang, dengan memberikan uang kepa- da kami sampai Rp 1000,00" ujar Irwan. Pengamen lain yang di jum- pai Neraca, mengungkapkan, ia pernah diundang seorang pe- numpang ke rumahnya. "Dia memberi kartu nama kepada kami," ujar Ismaryati, penga- men wanita. Ismaryati bersama teman pria-nya, menuturkan, menga- men baginya untuk melatih mental. Kekuatan jiwa. "Hidup makin panas Mas, segalanya harus dihadapi de- gan kekuatan baja," ujarnya tegar. Ismaryati mengakui, suka di- ledek penumpang pria. Bahkan ada yang suka mencolek. Maklum Ismaryati tergolong gadis yang cantik. Dengan ting- gi badan 163 cm dan senyum yang selalu tersungging men- jadikan penumpang gregetan dengannya. Ismaryati lebih suka melagu- kan lagu-lagu yang bernada menyentuh seperti lagunya Franky-Jane. Menurut penuturannya, ia berpenghasilan Rp 5000,00 hingga Rp 10.000,00 per orang. Ismaryati mengamen hanya berdua dengan Yudi. Leo Kristi Pergelarkan Konser Gema Kemerdekaan USIA 15 tahun bagi suatu kelompok musik belum cukup dewasa jika dibandingkan de- ngan umur seorang anak manu- sia, usia ini baru memasuki masa remaja. Tapi dalam suatu proses kreativitas 15 tahun me- rupakan perjalanan yang pan- jang. Di Tanah Abang, depan ter- minal, dapat pula dijumpai pe- ngamen sedang mangkal. Pengamen-pengamen Tanah Abang banyak yang terpelajar. Bahkan diantara mereka ter- dapat mahasiswa. Sugianto, mahasiswa pergu- ruan tinggi di Jakarta, penga- men yang beroperasi di Tanah Abang mengungkapkan, bagi- nya mengamen merupakan pe- ngalaman yang menarik. "Kehidupan dengan desah- nya mampu saya nikmati lewat dunia mengamen," celotehnya. Menurutnya, ia mengamen untuk menutupi biaya kuliah. "Saya paling berat menenteng ijazah SMA untuk mencari pe- kerjaan," ujarnya. Sugianto lebih suka menga- men sendirian. Ia memiliki pe- tikan gitar yang menawan dan suaranya-pun cukup membuat orang merogoh kocek. Menurut Sugianto, ia lebih suka membawakan lagu-lagu daerah. Setiap hari ia berpeng- hasilan rata-rata Rp 3000,-. (Mif) Leo punya warna sendiri da- lam setiap karya musiknya. Ia terus gelisah dan mencari da- lam proses menciptakan lagu- nya. Rasa cinta yang kemudian mengilhami berbagai nuansa, kadang tampil dalam nuansa riang ceria, seperti lagu "Bra bra Desember", suatu ketika sedih dalam lagu "Sayang Ja- karta, O siapa dia ?" Saat lain Leo Kristi tegar menggelegar. Kadang pula ma- gis menakutkan. Keseluruhan- nya tersaji dalam lirik yang jelas di dalam rada nada diato- nis-pentatonis yang harmoni. Karya musik lahir tidak seke- dar sesuatu yang tertuang di atas partitur, kemudian dilan- tunkan. Melainkan sesuatu yang berbicara apa adanya, lu- gas serta universal. Pergelaran musik Leo Kristi Malam itu Leo juga mem- di Gedung Kesenian kali ini perkenalkan kepada para pe- cukup banyak mendapat per- nonton "tamu"nya Jusuf Ngge- hatian peminat musik. Dengan bu beserta 2 orang putrinya harga karcis Rp 10.000,- dua Fitje dan Thiny, seorang bekas pertiga kapasitas tempat duduk guru yang juga pemusik dari tiga diisi penonton selama malam. pulau Rote Nusa Tenggara Ti- Selamat berkarya buah arek Suroboyo yang lahir pada tang- gal 8 Agustus 1949 yang lalu (Z. Arifin. KS) mur. ini. eff 11