Tipe: Koran
Tanggal: 1988-08-25
Halaman: 09
Konten
Kamis, 25 Agustus 1988 PERDAGANGAN KOPERASI Untuk Manfaatkan Peluang Jepang Jangan Hanya Menggenjot Ekspor Jakarta, NERACA DALAM rangka pemanfaatan peluang Jepang hendaknya yang dipikirkan bukan hanya soal eks- por kita ke sana saja. Namun juga, bagaimana menyediakan jasa-jasa di sini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jepang. "Saya kira, yang harus dipikir- kan Indonesia adalah bagaimana Puluhan Ribu Rol Webbing Menumpuk Banjarmasin, NERACA PULUHAN ribu rol atau mini- mal 150 ribu M2 Webbing tak bisa diekspor dari pelabuhan Banjar- masin setelah diberlakukannya larangan ekspor rotan setengah jadi per 1 Juli 1988. "Kami masih menunggu kebi- jaksanaan pemerintah selanjutnya tentang produksi webbing ini apa benar dikategorikan barang sete- ngah jadi atau barang jadi seperti yang kami tafsirkan selama ini," ujar Cuncun. Walaupun terpaksa masih mem- Rotan anyaman yang merupa- . kan bahan baku furniture milik PT Kalimantan Rimba Rotan itu me- numpuk di gudangnya di landasan Ulin, Km 25 ke arah Banjarmasin. Wakil Menejer Produksi PT KRR, Cuncun Sumpena yang di- hubungi membenarkan menum- puknya webbing tersebut sambil menambahkan, pihaknya juga ki- ni terpaksa mengurangi tenaga ker- ja dari 1500 orang menjadi 400 orang. Jakarta, NERACA LEBIH kurang 10.000 jenis obat hasil produksi Bayer kini di- pasarkan di seluruh dunia. Pabrik obat terkenal dari Jerman ini tang- gal 25 Agustus ini merayakan HUT-nya yang ke 100 tahun sejak didirikannya bagian farmasi di pa- brik itu. menyediakan berbagai fasilitas seperti untuk pemeriksaan keseha- tan dan sarana untuk kegiatan olahraga serta rekreasi," kata DR. Dorodjatun Kuntjoro Jakti, eko- nom dari FE-UI dalam sebuah seminar di Jakarta, kemarin. Perusahaan yang kini mempu- nyai cabangnya hampir di seluruh dunia itu mempekerjakan lebih dari 164.000 tenaga kerja dengan cabangnya ada di seluruh dunia termasuk di Rusia. Pakar yang banyak menyoroti soal soal yang berkaitan dengan Jepang ini menuturkan," Pariwi- sata merupakan satu hal besar. Karena sekitar 12 juta orang setiap tahunnya keluar dari Jepang." Dorojatun, meskipun pada Se- minar Peluang Ekspor ke Jepang hanya selaku moderator, namun sempat mengungkapkan beberapa data yang dilukiskan bisa diman- faatkan oleh kalangan usahawan di sini. Paling tidak, untuk bebe- rapa tahun mendatang. Di Indonesia, perusahaan ini mulai membuka cabangnya tahun 1968, berupa pabrik obat serta pabrik pemberantasan hama ta- naman dengan tenaga kerja 1.000 orang. Pada tahun 1987. hasil pen- Seperti diketahui, Jepang kini terus melaju sebagai kekuatan ekonomi besar di dunia. Dengan nilai GDP perkapita sebesar US$ 19.642 pada 1987, meningkat 21.9% dibanding tahun sebelumnya, telah menjadikan Je- pang sebagai salah satu negara ter- kaya di dunia. Atau dalam bahas Dorojatun, "Pasar Jepang tergantung pada konsumen, yang harapan waktu lahir saja sangat tinggi di dunia." Dari data menunjukkan bahwa usia pria Jepang pada tahun 1986 diperkirakan mencapai 75 tahun. Sedang-wanitanya 81 tahun. Sementara pada 1990 diperki- rakan, sekitar 13% dari penduduk Jepang akan berusia di atas 60 tahun dan pada tahun 2000 akan menjadi 16%. "Ini peluang. Silakan anda pi- kirkan misalnya dengan mempro- duksi barang-barang yang dibutuh- kan oleh the aging society (masya- rakat berumur)." sarannya. Peluang lain yang bisa diman- faatkan berhubungan dengan sa- ngat terbatasnya lahan di Jepang. jualannya mencapai 20 miliar do- lar AS. Satu hal yang cukup menarik. semula perusahaan ini tidak ber- gerak di bidang farmasi melainkan bidang industri pencelupan. Dua orang Jerman yaitu Fried- rich Bayer yang pengusaha celup dan Friedrich Westkott ahli celup mendirikan usaha pertama mereka karena bahan celup banyak digu- nakan oleh industri tekstil semasa revolusi industri. Tahun 1978, Bayer membangun laboratorium ilmiahnya yang per- tamanya untuk membuat standar kebutuhan penelitian industri. Dan salah satu obat keluaran Bayer yang terkenal adalah Aspirin yang mendapatkan pasaran hampir di seluruh dunia. (18). BILA hujan mereka tak da- pat jualan. Tenaga yang dikelu- arkan tak seimbang dengan ha- sil yang didapat. Pungutan liar menggerogotinya. Demikian keadaan penjual majalah bekas yang mangkal di pinggir-pinggir jalan. Tidak itu saja, majalah bisa lecek dibolak-balik calon pem- beli hingga takkan laku dijual. Duka penjual majalah bekas. banyak dilontarkan pada Nera- ca. Jepang sebagian besar berangkat ke arah AS. Pasifik terutama Guam, "Namun, mulai terasa juga mereka kini berangkat ke selatan." katanya. "Untuk itulah, saya kira yang perlu dipikirkan Indonesia adalah menyediakan berbagai fasilitas seperti untuk pemeriksaan keseha- tan, olahraga dan rekreasi." Tapi. "Saya kadang-kadang he- ran, kenapa setelah kita punya fasilitas cheek up seperti di RS Pondok Indah dan beberapa klinik yang baik di Jakarta, toh tidak ada usaha untuk memasarkan fasilitas tersebut," tandas. dan majalah spesialis lainnya lebih mahal." ujarnya. Menuturkan omzetnya per- harinya Abdullah geleng-ge- leng kepala. "Kadang-kadang saya hanya bisa menjual 2 ek- semplar majalah setiap hari. Minus Mas." keluhnya. Dia juga mengungkapkan ada- nya kecenderungan dari beberapa negara lain. "Guna memanfaatkan yang diorganisir Yayasan Triguna mengemukakan, meski peluang untuk memasarkan komoditi non migas RI ke Jepang semakin ter- buka, namun hal itu tidak mudah dilakukan karena pasar di negara itu cukup unik dan menuntut sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekspor non migas ke negara itu, katanya, harus melalui "bauran pasar" (Marke- ting Mix) yang menyangkut faktor- faktor produksi, harga, lokasi dan promosi. Abdullah jualan hanya pada malam hari. Dari pukul 18.00 sampai Rp 21.00 WIB. la menuturkan sering ber- tengkar dengan pemeras. "Cu- rut-curut itu suka minta uang keamanan kepada kami." geru- tu Abdullah kepada Neraca. Sedangkan pembicara lain se- pendapat bahwa upaya mening- Subang, NERACA PARA pengusaha tahu-tempe yang tergabung dalam Prim Kopti di kabupaten Subang Jawa Barat mengharapkan perhatian pemerin- tah untuk mengupayakan terpe- RAMAH AH ANTARA BAPAK H GATOT SOEHERMAN RWIRAH INT DENGA OMUNASI P IGLING Dua eksemplar majalah yang ia jual berarti rugi la dapat uang bersih Rp 300.00. "Jadi untuk minum sudah habis." ujarnya. "Saya sudah punya ancang-ancang akan pindah." Kusnan, 34. pedagang maja- lah bekas yang mangkal di Jl. Kramat Raya, menuturkan, menjual majalah bekas kalau sudah punya pelanggan khusus enak. Para pengusaha tahu-tempe itu kepada Gubernur Jawa Barat Moch Yogie SM ketika melaku- kan kunjungan kerja untuk menin- jau pemukiman para anggota Prim Kopti Subang menyatakan kehe- ranannya atas seretnya pengadaan bahan baku kedele tersebut. Padahal, daerah ini tidak ber- beda dengan daerah lainnya yang berpotensial dalam perkembangan usa ha tahu-tempe. "Di sini banyak penggemarnya, juga peminat un- tuk bergerak dalam usaha bidang produksi tahu-tempe." kata para pengusaha tahu-tempe dalam temu wicara dengan gubernur, yang di dampingi Bupati-Subang Sukanda PIAGAM: Gubernur NTB H. Gatot Suherman menyerahkan Piagam Penghargaan pada malam ramah tamah dengan Pengurus KUD-Non KUD. dalam gambar tampak H. Fajar Said mewakili Non KUD menerima Piagam dari Gubernur. (Foto: Neraca/Din) Kartasasmita. Dalam temu wicara itu disam- paikan pula keluhan para pengu- saha tahu-tempe mengenai pemilik- an rumah lewat kredit yang di- sediakan oleh organisasinya, Kop- ti. Penjual majalah bekas bisa dijumpai lebih banyak dima- lam hari sepanjang Jl. Kramat Raya, di Pasar Genjing, Pramu- ka dan banyak di Jl. Kh. Mas Mansur, Tanah Abang Jakarta. Abdullah, 35. penjual maja- lah bekas yang mangkal di Gen- jing menyebutkan, berbagai majalah bekas ia jual. Namun saya melihat minat baca masya- rakat masih kurang," ujarnya. Menurut penuturannya, ia membeli majalah bekas di da- lam pasar Senen. Dengan harga kiloan. Satu kilogram Rp 200.- 00 berisi Empat-Enam majalah. "Tergantung tebal-tipisnya." jelasnya. Menurut penuturannya, ia lebih banyak menjual majalah la dapat menjual Rp 100- luar negeri. "Wartawan juga 300 per-eksemplar. "Biasanya, banyak ke sini membeli maja- majalah pertanian, Pertamanan lah luar negeri" ujarnya. Pengusaha Tahu Tempe Kekurangan Bahan Baku Untuk tahap pertama, tersedia 63 unit perumahan bagi para pe- Serta memanfaatkan kesulitan negara itu dalam menyediakan tenaga bagi pemeliharaan mereka yang telah berusia lanjut di sana. "Tapi masih ingin memperguna- kan pensiunnya yang cukup besar untuk meningkatkan derajat kese- hatan mereka dan sebagainya. Dorojatun dalam kesempatan itu menyimpulkan potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar dalam "menjawab" kesulitan Je- pang itu. KUD Mandiri serta mampu menjadi Pusat Pelayanan pereko- nomian di pedesaan, mengandung maksud menumbuhkan peranan dan tanggungjawab masyarakat pe- desaan untuk berperan serta secara nyata dalam pembangunan Desa serta memetik dan menikmati hasil pembangunan guna meningkatkan tarap hidup masyarakat Desa. Proses pembenahan dan pem- Palu, NERACA PT KERTA NIAGA cabang Palu hingga Agustus 1988 ini ber- produksi dalam jumlah terbatas, "Dari lahan yang ada, saya kira nuhinya kebutuhan bahan baku Jin tahu-tempe di Subang mampu binaan yang berencana dan terus dasar dan arah pembangunan Perekonomian di pedesaan. KUD. kedele. Cuncun mengungkapkan, pema- hanya 20 persen yang bisa diman- saran mereka sementara ini hanya menerus dilaksanakan secara ter- padu meliputi aspek Kelembaga- Barat, katanya. memiliki rumah meski berupa kre- Selama ini penyediaan bahan dit. Ini yang pertama kali di Jawa baku produksi tahu-tempe itu re- latif kecil sehingga menimbulkan kesulitan bagi para pengusaha un- antar pulau ke daerah Jawa, walau-faatkan. Untuk itu Jepang akan pun volumenya relatif minim di- mengalami kekurangan yang berat sekali di masa depan." Gejala ini nampak, "Kalau kita hasil menyanggah 170.485 ton cengkeh petani melalui kegiatan lelang KUD, tetapi kegiatan pe- nyanggahan ini ternyata belum berhasil menstabilkan harga di Langkah yang dilaksanakan da- lam rangka benah KUD ini antara lain Rapat anggota luar biasa (RALB). Ini bagi KUD yang ter- masuk dalam Tahap pertama dan Tahap Pembenahan ang TAHAP pertama pembenahan dimana wilayah kerja KUD ada "Segala usulan anda saya hargai serta diharapkan untuk lebih me- an/Organisasi aspek Usaha dan aspek lingkungan. Berbagai sumber yang dihu- Berapa kredit yang masih me- nunggak di tangan Pengurus dan badan pemeriksa, maupun penge- lolah. Berapa kredit yang masih banding ekspor sebelum Juli 1988. Paling banyak 50 rol/bulan, satu rol sepanjang 15 meter. "Sebe lihat turis-turis Jepang yang be- tuk meningkatkan penghasilan, ningkatkan kemampuan dalam me- bungi Neraca di Belitung menje- kelompok Tani Nelayan andalan kedua. Dalam rangka pembena- menunggak di tangan pihak ketiga pasaran umum, lum produk webbing kami dieks- rangkat ke Bali, mereka langsung Dari kebutuhan satu kuintal untuk ngolah produksi tahu-tempe," ujar laskan dalam rangka pengawasan dengan cara Dor dan Far (Dorong han diadakan rapat luar Biasa. (Oknum pembina). Kepala bidang Perdagangan Dalam Negeri Kanwil Perdagang- an Sulteng Toharuddin BA men- Penyelesaian tunggakan kredit membawa papan selancar," kata- nya memberi contoh. por ke Eropa, tiap bulan minimal dua peti kemas, tambahnya Yogie yang nampaknya sangat memperhatikan nasib pengusaha tahu-tempe di Subang. setiap hari, Kopti hanya mampu memasok kedele satu kuintal itu untuk setiap minggu. dan Tarik) agar menjadi anggota KUD. Dan bila di wilayah KUD itu belum ada kelompok Tani di- bentuk kelompok Tani. sudah dilakukan selama (Ant) Rapat Luar Biasa dilakukan oleh Kepala Kantor Departemen Kope- rasi Kab Belitung sesuai dengan No 12 Th 1967 tentang pokok pokok perkoperasian. Diakuinya, arus besar turis dari Bayer Pasarkan 10.000 Jenis dan pengendalian dilaksanakan se- cara terpadu team benah KUD, sesuai dengan surat keputusan dan instruksi Gubernur Kepala Daerah Tk I Propinsi Sumatera Selatan. Tim benah KUD mengadakan pemantauan dan evaluasi secara teratur dan tepat waktu. Tim be- nah KUD mengadakan laporan t kepada Bupati KDH Tk II Beli- tung dengan tembusan kepada Ke- pala Kantor Wilayan Departemen. Koperasi Propinsi Sumatera Se- latan. Rapat Anggota Biasa bagi KUD Obat ke Seluruh Dunia tersebut dilaksanakan melalui pro- jelaskan, kegiatan lelang yang sedur sesuai dengan surat Direktur April Jenderal Bina Usaha No 41/BUK/II/1988 dan sesuai de- hingga pertengahan Agustus meli- ngan undang undang yang berlaku. puti kabupaten Tolitoli 123.210 Sejauh pembenahan ini masih kg, Donggala 29.924 kg dan Poso 17.351 kg. sekelompok kecil yang menjadi Namun, harga cengkeh di pasa- anggota KUD, apalagi mau men- jadi anggota aktif KUD. Kelihatan- ran umum masih tetap bertahan nya masih kurangnya pengetahuan dan kemampuan aparat dinas tek- nis/penyuluhan Pertanian dan Kontak Tani dan kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). 02 pada tingkat Rp 2.650 sampai Rp 3,000/kg, berlaku secara merata di tiga kabupaten penghasil cengkeh daerah ini. Kusnan mengungkapkan ia membeli majalah dari grosir di pasar Senen. "Tidak dengan kiloan," ujarnya. Setiap 1 ek- semplar Rp 200,00 - Rp 500.- 00. Menurutnya, ia menjual de- ngan harga dua kali lipat. "Ke- cuali majalah tertentu. kami menjual dengan keuntungan kecil." ujarnya, tanpa menye- butkan majalah yang ia maksud Penjual majalah bekas di Jl. Kramat Raya sekitar 10 orang. Mereka menjual dengan harga vang beragam, tergantung maja- lahnya. katkan ekspor ke Jepang/ Antara kesulitan Jepang dalam menyedi- akan lahan untuk kegiatan olah- raga dan rekreasi." Biasanya majalah berbahasa Inggris lebih mahal. Juga maja- lah yang masih baru, namun sudah lewat masa edarnya. Problematika yang dihadapi penjual bekas di Genjing de- ngan di Jl. Kramat Raya, ber- beda. Di Kramat Raya, me- mang telah menjadi tempat pembeli majalah bekas. Jenis majalah bekas macam apa pun dapat dibeli di sini. Sementara Ketua BPEN. Drs. K. Algamar, MA dalam seminar lain bisa dilakukan dengan mela- kukan joint venture atau melaku- kan kerjasama dalam hal mana- gement. Indonesia harus mampu mena- rik investasi dari jepang. Khusus- nya pada industri yang di Jepang telah memasukki masa senja. "Yang kemudian hasil diekspor kembali ke Jepang," kat Ir. Omar Toesin, SE dan Drs. Januar Elna- than, MA. Biasanya penjual majalah be- kas di Jl. Kramat Raya, juga menjual buku-buku terbitan ta- Selain itu diperlukan dukungan penuh dari Pemerintah amat dibu- tuhkan. Ekspor non migas kita ke Je- pang pada 1987 mencapai US$ 1,9 miliar atau 22.29 persen dari jum- lah US$ 8,5 miliar'. (5). Desah Penjual Majalah Bekas hun 60-an, yang sangat langka ditemukan di toko buku. Menurut penuturan Kusnan. ia dapat berpenghasilan Rp 3000.00 per malam. "Ini sudah dipotong pungutan-pungutan yang Rp 400.- per-malamnya." ujar Kusnan. ngusaha tahu-tempe dengan harga kredit Rp 4.100.000 setiap rumah, pembayarannya dicicil selama 15 tahun. Mwan Gubernur Yogie SM menyata- kan kegembiraannya bahwa pera- Hanya 30 persen SEMENTARA itu, ketua Prim Kopti kabupaten Subang. Toto Heryanto, ketika ditemui secara terpisah, mengakui keterbatasan- nya atas pengadaan bahan baku kedele bagi anggotanya. Selama ini Kopti hanya mampu memasok sekitar 30 persen dari kebutuhan anggota sebanyak satu kuintal untuk setiap hari. Ini terjadi, sesuai volume jatah kedele bagi kopti yakni hanya mendapat dropping 133 ton setiap bulan dari kebutuhan 300 ton. Jatah di bawah 50 persen itu dibagi-bagikan kepada 210 ang- gota prim kopti kabupaten Subang. tambahnya. Ujung Panjang, NERACA KOPERASI/KUD di kabupa- ten Bulukumba Sulsel, kini masuki era disertifikasi usaha, guna mem- percepat kemandirian. Terbukti KUD tanah Lemo kini berhasil mendapat Order pembuatan pera- hu Pinisi, baik dari dalam, maupun dari luar negeri. Demikian Kakandep Koperasi Bulukumba Drs. H. Tallia Tone menjelaskan kepada "Neraca" pe- kan lalu di Bulukumba. Awal September 1988 perahu pinisi produksi KUD Tanah Lemo Bulukumba yang akan di ekspor ke Jepang, direncanakan akan di- luncurkan oleh Menteri Koperasi/ Ka Bulog H. Bustanil Arifin SH. dalam suatu acara dilokasi pem- buatan perahu Pinisi KUD Tanah Lemo di Bulukumba. 4 buah pera- hu pinisi pesanan Jepang, masing- masing, berbobot 20 ton. Semen- tara 1 buah perahu pinisi bermotor pesanan Jerman berbobot 50 ton dengan harga perahu tanpa mesin Rp 350 juta. (Ant) ber, dan Desember. KUD Tanah Lemo akan Ekspor "Perahu Pinisi" Rata-rata penjual majalah bekas, menggunakan gerobak untuk mengangkut barang-ba- HARIAN NERACA rang. Di Jalan Kramat Raya, pen- jual majalah bekas bisa mang- kal sampai jam 22.00 WIB. Sementara itu di Jl. Kh. Mas Mansyur juga terdapat penjual majalah bekas. 17 Menurut penuturan_Ginan- jar. 49, penjual majalah bekas yang mangkal di sana, pembeli majalah bekas kebanyakan orang-orang intelek. Mereka tinggal di Perumnas, dekat mas- jid Said Naum. Majalah bekas yang laku di sini majalah Islam. Seperti Amanah. Estapet dan lain-lain. la menuturkan, majalah be- kas itu dijual Rp 200.00-Rp 700.00. "Kalau masih baru, lebih mahal," jelasnya. "Pada dasarnya problematik BUDAYA ASMAT: Ibu Tien Soeharto mencoba berdialog dengan Vitalia Desnam, seorang wanita Asmat yang tengah menganyam ikat pinggang di beranda rumah, ketika meresmikan pameran Budaya Asmat '88 di Balai Sidang, Senayan Jakarta Rabu petang (24/8), Pameran yang diselenggarakan Yayasan Kemajuan dan Pengembangan Asmat ini akan berlangsung sampai 31 Agustus 1988 dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Asmat dari Irian Jaya tersebut. (Foto: Ant) Belitung, NERACA UNTUK mewujudkan KUD yang kuat di pedesaan perlu dito- pang oleh kelompok tani Nelayan sebagai basis kekuatan sehingga KUD menjadi Mandiri, serta mam- pu menjadi pusat pelayanan per- ekonomian di pedesaan. Sedangkan: tim benah KUD Tk I melaporkan kepada Gubernur Kepala Daerah Tk I Propinsi Su- matera Selatan dengan tembusan kepala Departemen Koperasi Re- publik Indonesia di Jakarta. Laporan tersebut, dibuat tiap 3 bulan sekali masing-masing pada akhir bulan Maret, Juni, Septem- resmikan Kantor serta WASER- DA KUD Siamasei Bulukumba. Dikatakan, bahwa hingga saat ini KUD Tanah Lemo, telah men- dapatkan Order pembuatan pera- hu pinisi dari Irja, dan Maluku. Daerah lainnya di Indonesia, yang berminat memiliki perahu Pinisi, silahkan berhubungan langsung KUD Tanah Lemo di Bulukumba, atau lewat Kanwilkop Sulsel dan Pemda Tk. II Bulukumba. Nantinya, semua awak perahu Pinisi yang akan mengikuti pelayar- an ke Jepang dan Jerman, serta semua anggota KUD Tanah Lemo akan menjadi peserta Asuransi Koperasi Indonesia (KAI), Direncanakan penyerahan Polis KAI kepada peserta yang akan berlayar, akan dilakukan oleh Men- teri Koperasi H. Bustanil Arifin SH dalam suatu acara di Tanah Lemo Bulukumba. Persiapan peluncuran perahu Pinisi awal September 1988 ini, terus dipacu hingga ter- laksana tepat pada waktunya. Kakandep Koperasi Bulukum- ba Drs.H. Tallia Tone yang di- dampingi KUPDA KAI Bulukum- ba Anggu Rachman Bsc, menga- takan bahwa penyerahan Polis KAI, untuk para awak perahu pini- KUD & Kelompok Tani di Belitung Berbenah Diri Benah KUD sendiri mungkin adalah langkah awal menuju Kope- rasi Unit Desa Mandiri yaitu Me- mantapkan dan menumbuhkan swadaya KUD, sehingga mampu menjadi pusat pelayanan kegiatan perekonomian pedesaan yang ber- dayaguna serta berhasil guna serta memiliki dan diatur warga desa itu sendiri untuk keperluan mereka dan pembangunan pedesaan dan selanjutnya memperkuat kerangka penjual majalah bekas itu sa- ma," ujar Ginanjar." Yaitu menghadapi orang yang hanya membolak-balik majalahnya Tahap kedua pada KUD yang alat kelengkapan Organisasinya ti- dak bekerja lagi serta mempunyai Koperasi Hansip akan Dirikan "Kios Siaga" Jakarta, NERACA KOPERASI Hansip akan men- dirikan "Kios Siaga" di sekitar kantor Kecamatan dan Kelurahan di Jakarta untuk melayani anggota dan keluarga Hansip akan kebutu- han sembilan bahan pokok. Demikian Kepala Mawil Let. Kol Ad. Sopar Sihombing SH, sela- ku pembina koperasi hansip me- ngatakan di ruang kerjanya pada Neraca. Menurutnya "Kios Siaga" usaha utama untuk menjangkau anggota hansip dan keluarga seba- gai upaya Koperasi Hansip (Kop- hansip) meningkatkan kesejahtera- an hansip. Koperasi Hansip yang pertama kali berdiri di lingkungan Mawil Jakarta Timur, awal tekatnya akan mengembangkan kegiatan usaha- nya ke seluruh nusantara. Kini Kophansip dibawah pim- pinan Ketua Tirtopubo Tejokusu- mo berkantor di Jalan Dewi Sar- tika 72 Jaktim menghimbau 4740 anggota hansip wilayah Jakarta Timur. Untuk memperluas wawasan Kophansip ke seluruh Indonesia, ujar Pamen ABRI dan ahli Hukum itu dalam waktu dekat ini ia akan menghadap Menteri Koperasi Bus- tanil Arifin untuk minta petunjuk. Surat permohonan untuk minta waktu menghadap telah dikirim minggu lalu, tinggal menunggu ja- wahan, tambahnya. tunggakan Kredit (Kredit Bimas, yang termasuk tahap tahap lainnya Candak Kulak Keppres 39 KUT). harus diadakan rapat Anggota Ta- Tahap Ketiga ditujukan pada hunan. Yang harus dihadiri oleh KUD yang alat kelengkapannya para anggota KUD, Kelompok sudah berfungsi tetapi masih ada Tani, Kelompok Nelayan Andalan tunggakan kredit. Kelompok PKK dan toko Masya- rakat yang dianggap perlu. Tahap keempat ditujukan pada KUD yang alat kelengkapan orga- nisasinya sudah berfungsi serta ti- dak mempunyai tunggakan Kredit, tetapi kegiatan Usahanya masih belum menjadi Pusat pelayanan Mengadakan Inventarisasi bagi KUD yang telah melakukan pem- binaan segera mengadakan inven- tarisasi kekayaan dan hutang atau tunggakan kredit. Berapa kredit yang menunggak pada Petani dan Nelayan. Menjawab pertanyaan Neraca tentang latar belakang pencetus pertama berdirinya Kophansip, menurut Sopar, ia selaku Pimpi- nan dan pembina Hansip merasa berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian hingga tambah lecek dan mem- bayar para pemeras yang me- ngaku keamanan dan lain-lain," lanjutnya. Pertimbangan lain pula rasa per- lu adanya Kophansip, karena me- nyadari para anggota hansip itu pada umumnya berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Selama ini belum ada wadah berupa usaha meningkatkan kese- jahteraan yang menciptakan sum- ber penghasilan tetap. Pada hal hansip cukup berarti peranannya di masyarakat, kalangan swasta dan instansi pemerintah. (Sdi). PR Koppas Tn. Abang Bukit yang berdiri 12 Februari '87 dan kini belum mempunyai badan hukum, dalam usahanya bergerak di bidang Simpan Pinjam sampai kini dalam menyalurkan kredit pada anggota masih sangat terbatas. "Sebenarnya jumlah kredit yang diminta anggota akhir-akhir im besar, tapi karena dana yang terse- dia terbatas, otomatis koperasi pun harus mengeram penyaluran kre ditnya," ungkapnya. anggota. Menurut Talia Tone, kunjungan Menteri Koperasi H. Bustanil Ari- Jadi salah satu jalan untuk per- Tanpa diambil langkah tersebut fin di Bulukumba selain peluncur- baikan kesejahteraan itu yang pa- "Surat permohonan permintaan an perahu Pinisi yang akan di eks- ling tepat adalah koperasi. Karena kredit dan komoditi Bulog kini rasanya tak mungkin dengan sim- por ke Jepang, juga akan meletak- koperasi merupakan pertahanan nyak sebenarnya jumlah masing- sudah saya sampaikan ke Puskop-panan pokok dan simpanan wajib kan batu pertama pembangunan si kita harapkan diserahkan lang- ekonomi yang telah diprogramkan masing komoditi Bulog yang diper- pas. Diharapkan Puskoppas bisa anggota yang berhasil dihimpun Gedung SMA KOPERASI KUD sung oleh Menkop kepada awak pemerintah untuk di masyarakat- (K-25) kan, katanya. la tidak menjelaskan berapa ba- Matirohulu bertingkat II. dan me- Pinisi. Dilihat dari usaha para anggota koperasi memang umumnya me- reka bergerak di bidang perdagang- an onderdil mobil. Atas dasar ini tidak berarti mereka tidak membu- tuhkan komoditi Bulog. Kebutuhan akan beras, gula pu- tih, tepung terigu untuk konsumsi para pedagang di sini setiap bulan cukup besar. Wajarlah bila kope- rasi ini juga minta jatah alokasi komoditi Bulog. lukan untuk anggota koperasinya. la hanya mengatakan kendati Halaman IX Kelebihan Ginanjar ia me- miliki tempat mangkal tetap, walau siap untuk di-gusur. (Mif) Koperasi Masih Segan Memakai Manajer LECEK DIBOLAK BALIK: Pedagang majalah bekas sering mengeluh karena dagangannya sering hanya dibolak-balik pembeli hingga lecek dan tidak laku. (Foto: Miftah/NERACA) Semarang, NERACA MENTERI Koperasi Bustanil Arifin SH menilai, sementara ini Koperasi Unit Desa (KUD) masih segan memakai tenaga manajer profesional disamping pembinaan oleh pejabat bersangkutan masih kurang memuaskan. Hal ini menjadi kendala kope- rasi Indonesia, kata Bustanil Arifin dalam tanya jawab dengan peserta seminar nasional koperasi dan Ra- kernas II Badan Pekerja Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Indonesia (FKKMI) di Universitas Sebelas Maret Surakarta. la mengatakan yang bertang- gung jawab membina koperasi di daerah yakni gubernur, bupati/- walikotamadya. Apabila pejabat- pejabat tersebut senang koperasi, maka otomatis koperasi di dae- rahnya akan maju. Begitu juga pada Koperasi maha- siswa (Kopma), jika pemimpin uni- versitas tidak mendukung, maka hasil Kopma, terbengkalai. "Jadi hal itu semua tergantung kerja- sama yang bersangkutan," kata- nya. Koperasi Pedagang Onderdil Mobil akan Sediakan Komoditi Bulog Koperasi di Indonesia diijinkan memakai/menggunakan tenaga manajer yang profesional, sebab tenaga tersebut sangat dibutuhkan dalam memajukan usaha. Mengingat begitu pentingnya te- naga manajer, maka perlu diada- kan pendidikan manajer, yang sifat- nya umum. Jakarta, NERACA nantinya jumlah komoditi yang Menyinggung bagaimana masa- KENDATI Koppas (Koperasi dibutuhkan anggota koperasinya lah penebusan jatah kios di PD. Pedagang Pasar) Tn. Abang Bukit kecil, tapi koperasinya tetap akan Pasar Jaya, Syafrudin Makmur anggotanya kini bergerak di bidang menuntut persamaan hak dengan mengatakan kini tak ada masalah perdagangan onderdil mobil, tapi koperasi lainnya yang mendapat Pengurus koperasi di sini tetap jatah alokasi tersebut. akan mengusahakan pengadaan komoditi Bulog. Hal ini dikatakan Manager dan konsultan Koppas Tn. Abang Bukit DKI Jakarta, Syafrudin Makmur, SH menjawab pertanyaan NE- Koppas Tn. Abang Bukit Jakar- ta Barat yang anggotanya kini ter- catat 411 orang dan mempunyai empat unit usaha pada prinsipnya juga ingin berkembang sebagaima- na koperasi lainnya. RACA di kantornya Rabu, sehu- bungan masuknya koperasi perda- gang onderdil di Koppas. Karena itu wajar bila kini kope- rasinya mengajukan permohonan permintaan quota alokasi komo- diti Bulog seperti tepung terigu, gula putih, dan beras. la tidak menjelaskan berapa ba- nyak sebenarnya jumlah masing- masing komoditi Bulog yang di perlukan untuk kebutuhan anggo- tanya. Tentang berapa besarnya jatah tersebut tak jadi masalah. Bahkan tak hanya komoditi Bu- log, kredit uang pun dari Bukopin ini sangat dinantikan. Ia mengatakan di tanah air ini tercatat 2.000 KUD dan sebagian besar masih membutuhkan tenaga manajer koperasi yang profesional. (Ant) 195 Kerta Niaga Sanggah 170 Ton Cengkeh Sulteng Menurut Toharuddin, belum terkendalinya harga disebabkan Namun demikian perkembang- an Koperasi secara keseluruhan di permintaan pasar terutama di Jawa masih rendah, apalagi pro- Daerah Belitung ini cukup baik. duksi cengkeh secara nasional dan berkembang menjadi 65 buah Koperasi yang terdiri dari 14 buah tahun ini meningkat. Ia yakin, Koperasi Unit Desa (KUD), 11 setelah PT. Kerta Niaga mereali- buah Koperasi Karyawan, 7 buah sasi penyanggahan sebanyak seki- Koperasi non KUD perkotaan, 20 tar 1.000 ton dengan dana Rp-7 buah Koperasi fungsional ABRI, miliar tahun 1988/89 ini, harga 10 buah Koperasi sekolah dan 3 cengkeh akan normal kembali. (Ant). buah Koperasi Wanita. (AN 5) lagi. Semua pedagang anggotanya yang menginginkan kios sudah se- mua teratasi. Bahkan untuk ang- gota koperasinya kini menebus kios diberikan harga murah. Untuk pe- nebusan kios di lantai I Rp 1,5 juta/M2, di lantai II Rp 1 juta/M2, dan di lantai III Rp 750.000/M2. koperasi mampu memenuhi per mintaan kredit anggotanya. membantu masalah ini," tegasnya. Dikatakan peranan koperasi da- Simpanan wajib yang ditetap lam dunia perdagangan kini sangat kan koperasi kepada anggota ini besar. Hal ini tidak saja koperasi kecil Rp 2.500/bulan dan simpan harus mampu menampung aspi- an pokok Rp 15.000. Memang ada rasi anggota untuk mendapatkan di antara anggota yang menyimpan kredit dari wadahnya, tapi juga simpanan sukarela, tapi kini jum koperasi harus bisa mengatasi lahnya relatif kecil. luhan para anggotanya. (04) ke- HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Keadilan AGEN-AGEN PELANGGAN JABOTABEK Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi JAKARTA BARAT CUCU AGENCY: Jl. Pinangsia Raya 26, Tlp. 676673, 673012. DJAYAAGENCY: JI. Roa Malaka 2-3, Tlp. 677284 SURYA AGENCY : Jl. Tiang Bendera Selatan 60 C. Tlp. 674284 CIK AGENCY: J Fajar Baru Raya 45 Cengkareng WONDO RAHARJO: JL. Sulaeman 19 Slipi LUSSY AGENCY: JI. Taman Harapan Indah /J No. 18. TERATAI AGENCY:Jl. Pangeran Tubagus Angke Gg. Teratai V/163. Tlp. 6495293 VISI AGENCY: JI. Rambutan Timur VII/229, Tomang Barat. Tlp. 596366 PETOJO AGENCY: JI. Tg. Duren Utara V/19 Tomang Barat, JAKARTA UTARA SERANGKAI AGENCY: JI. Muara Angke Blok H. 3 Sel No.2. Tlp. 6692790 HASIBUAN AGENCY: Jl. Remaja 53 Tg. Priok. Tlp. 494567 WANGI AGENCY: JI. Muara Karang Blok Y III Barat No. 3. Tlp. 6693341.
