Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-09-08
Halaman: 04

Konten


Kamis, 8 September 1988 KEHUTANAN-TRANSMIGRASI - KLH Kucing-kucingan Pengawas Hutan dan Penambang Liar Kalteng Jakarta, NERACA KAWASAN hutan Kalimantan Tengah rusak akibat ulah penam- bang emas tanpa ijin. Jumlah me- reka tak kurang dari 22.000 orang yang merupakan pendatang dari Jawa dan dari kawasan transmi- grasi. Demikian temuan kunjung- an reses Komisi X DPR RI baru- baru ini dalam persidangan IV DPR RI Tahun sidang 1987/1988. Meskipun telah dilakukan ope- atau tunggakan DJR dari 54 peme- gang HPH yang sebelumnya men- capai Rp 11 milyar, kini sampai tanggal 7 September 1988 hanya tersisa Rp 1,7 miliar. Sisa tungga- kan itu akan lunas seluruhnya se- lambat lambatnya tanggal 31 De- sember 1988 tahun ini, sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pu- sat. Demikian dikatakan Kakanwil Departemen Kehutanan Kaliman- tan Barat Ir. H. Soma Suherman pada wartawan Rabu di Pontia- nak. Tidak Ada Manipulasi DJR dan IHH Kalbar M". Sukamdani yang mengutip pengaduan PT. M. di Pontianak melalui Tromol Pos 5000, menyebutkan bahwa PT MRP di Pontianak telah memani- pulasi DJR dan IHH mencapai Rp 5 milyar dari 117.858 meter kubik produksi kayu HPH PT M. rasi penertiban, akan tetapi karena tan lindung. Mereka sesungguhnya mereka memiliki mobilitas cukup harus sudah dipindahkan ke lahan tinggi serta sulitnya mengawasi hu- yang sudah disediakan "Tapi pe- tan yang sangat luas, maka terja- nyiapannya terhambat kurangnya dilah kucing-kucingan antara pe- dana". ngawas kehutanan dengan penam- bang liar. Adanya tuduhan PT. M terha- dap PT MRP di Pontianak terse- but menurut Ir. H. Soma Suher- man: "Tidak masuk akal. Masak penggelapan kayu lebih dari sera- tus ribu meter kubik tidak ketahu- an oleh petugas" katanya. Soal tuduh menuduh antara PT M dan PT MRP itu urusan intern mereka yang memang terakhir ini telah terjadi kemelut. "Kita mempunyai cukup aparat melalui jalur dinas terkait dalam usaha pengamanannya" tambah Ir. H. So- ma Suherman "Kalaupun ada ma- nipulasi, itu tanggung jawab PT Lampung SEMENTARA itu di propinsi Lampung dijumpai anggota Komi- si X DPR RI masih adanya 34.000 KK yang menghuni kawasan hu- SALAH satu masalah uta- ma pemenuhan kebutuhan pa- ngan di Indonesia adalah ke- cenderungan pada suatu jenis bahan pangan beras. Sekalipun pemerintah saat ini telah swa- sembada beras tetapi usaha- usa ha subtitusi beras dengan bahan pangan lain perlu diga- lakkan terus. Sasaran utama Operasi Naraja adalah pengamanan hutan terpadu dengan penindakan terhadap para pelaku penebang liar yang meli- puti pencurian kayu, pengangku- tan kayu/hasil hutan secara tidak sah, industri penggergajian liar, penadah kayu tebang liar dan para sponsor perambahan hutan. Pontianak, NERACA Berbicara mengenai DJR yang harus dibayarkan PT MRP atas nama PT M, pejabat yang mewa- kili Kepala Dinas Kehutanan Prop. Kalbar Ir. Armun Suhodo yang TIDAK ada kasus manipulasi Dana Jaminan Reboisasi (DJR) maupun IHH yang dilakukan oleh pemegang Hak Pengusahaan Hu- tan (HPH) didaerah Kalimantan SUNGAI CILIWUNG KERING: Pemandangan air bersih dan jernih sungai Ciliwung, Jakarta pada tahun 1960-an kini tinggal Barat. Yang ada hanyalah hutan didampingi oleh Kasubdin usaha jauannya hanyalah dengan tanam- dicapai tidak seimbang dengan bia- kenangan belaka, karena, disamping airnya sudah berubah kotor dan berbau busuk, pada musim kemarau sungai itu kering, tak berair, seperti banyak dimanfaatkan daun muda ya yang telah dikeluarkan". (9) tampak dalam gambar yang diambil di Pasar baru, Jakarta Pusat. Sungai-sungai di Ibukota Jakarta lainnya juga pada kering dan dipenuhi oleh Ujungpandang, NERACA Penghijauan areal seluas 200 ha dinilai belum menunjukkan hasil yang diharapkan karena penghi- Operasi Naraja ini kurang ber- hasil karena lemahnya kordinasi di lapangan, sarana operasi sangat luas (dengan akibat kurang mobili- tas), da na dan sarana yang tersedia sangat terbatas. "Maka hasil yang Sedangkan daun nipah, masih sampah pada musim kemarau tahun ini. (Foto Ant/NERACA) kehutanan pada dinas kehutanan Prop. Kalbar Zakaria Hasan Rabu kepada wartawan mengatakan, jumlahnya hanya sekitar Rp 304 juta dan akan dibayar lunas hingga Desember 1988 sesuai dengan ke- tentuan dari pemerintah pusat da- lam hal ini ketentuan Menteri Sulawesi Tenggara merupa- kan salah satu daerah yang mempunyai potensi sagu cukup besar, walaupun data areal Daerah Kalimantan Barat yang merupakan salah satu daerah peng- hasil kayu, kini termasuk salah satu daerah yang termasuk terbaik dalam kegiatan pembayaran DJR. Hal ini menurut beberapa kala- ngan pejabat Kanwil Kehutanan Kalbar maupun dinas kehutanan TK I Kalbar adanya usaha yang secara intensif dari Pemerintah Daerah Kalbar dalam hal ini Gu- bernur Pardjoko S yang secara rutin melakukan pertemuan de- ngan para pengusaha di daerah ter- sebut. Kalbar dengan 54 pemegang HPH yang luasnya mencapai seki- tar 7 juta Ha, berhasil dalam men- dukung eksport non migas, mem- punyai 17 industri perkayuan ter- padu. (K-18) RO Sagu, merupakan sumber- alam selama ini belum banyak dimanfaatkan padahal potensi- nya di Indonesia sangat besar. Selain merupakan sumber kar- bohidrat, tepung sagu mempu- nyai sifat fisik kimia. Cara pem- buatan tepung sagu dilakukan di daerah potensi ta naman sagu di Sulawesi Tenggara (Sultra) umumnya masih tradisional, menggunakan alat sederhana. Demikian juga halnya de- ngan bentuk produk sagu dan cara pengolahannya. Dengan demikian pemanfaatan saguse- bagai salah satu alternatif sum- ber pangan selain beras dan sebagainya bahan baku berba- gai macam industri perlu di- kembangkan. Untuk mengembangkan pro- duk sagu, perlu diketahui dahu- lu potensi bahan baku meliputi luas areal dan penyebarannya serta tingkat produksi dan kon- tinuitas produksi. Cara pem- buatan tepung sagu dan hasil ola hannya yang sudah dilaku- kan serta peralatan digunakan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Pengemba- ngan produk sagu memungkin- kan apabila tersedia sarana pe- nunjang seperti transportasi, te- naga kerja dan sumber air. Selain itu analisa ekonomi dan jalur pemasaran merupakan faktor penentu dalam pengem- bangan produk saguini. st RESER Sagu di provinsi Sultra ter- besar di tiga kabupaten yakni, Kolaka, Kendari dan Buton. Jenis sagu terdapat di daerah menurut Humas Kanwil Per- industrian Sultra, Drs. Kama- ruddin, ada empat yaitu, Rung- gumanu, Rui, Roe dan Boru- wila, Mengingat pentingnya masalah penyelamatan hutan sebagai sum- ber air bagi kehidupan maka pihak Komisi X menghimbau hendak- nya penanganan masalah pemin- dahan penduduk dari kawasan hu- tan dapat diprioritaskan. Jawa Barat Salah satu ruangan/fasilitas tempat tidur Rumah Sakit Bethesda untuk kelas utama dengan gaya bali, yang termasuk diresmikan. (Foto: A. W.) Dari keempat jenis ini yang paling dikenal penduduk ada- lah jenis Runggumanu dan Roe. Ronggumanu menurut istilah botani termasuk Motro- xylon Rumphii dan jenis Roe termasuk Metroxylon Sagus Rottb. Menurut laporan Dinas Per- tanian Tanaman Pangan Sultra pada pertemuan dengan tim survei sagu BPPT, penyebaran tanaman sagu di Sultra sekitar 13.706 ha sekitar 10,812 ha di kabupaten Kendari, di Kolaka 2.821 ha dan sekitar 73 ha di Buton. UNTUK daerah Citarum, Ja- bar, hutan di sepanjang daerah ini menurut Komisi X perlu dijaga kelestariannya guna mencegahero- si sungai Citarum yang sangat pen- ting untuk memberi daya dan tena- ga pada Pembangkit Listrik Tena- ga Air Saguling, Cirata maupun Jatiluhur. Kehutanan. "Tidak benar PT MRP melaku- kan manipulasi DJR sebesar Rp 5 miliyar" kata Ir. Armun Suhodo. NTT. Perokok di Aceh masih banyak hutan register, hutan lindung, sua- 1250 Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh diketahui PT MRP Penegasan tersebut diberikan se- sebagai rekan kerjasama swakelola tua Umum Kadin Indonesia Su- pada tanggal 6 September 1988 hutan di Nusa Tenggara Timur kata Kakanwil Kehutanan Sulsel direalisir sampai akhir Maret 1988 UPT- UPT Bangkoh X dan Bang- duk yang selama ini bermukim di kan sebagai daerah pemukiman menggemari daun nipah sebagai hubungan dengan pernyataan Ke- HPH PT M yang harus menyetor UNTUK pelestarian kawasan kamdani S. Gitosardjono yang min- sudah dibayar lagi DJR ke Bank (NTT) yang selama ini terkenal Ir. Mulyadi AT MSc di Ujungpan- baru 15.950 KK atau 15.74% dise- K25 X Jebangan, dengan jumlah ta kasus manipulasi sebagai kering dengan secara tuntas seperti dimuat oleh Rp 100 juta. Sisanya sebesar Rp areal hutan yang sangat terbatas 198.323.016,08 dibayar cicil mulai apabila 397 desa yang berada da- Oktober 1988 hingga Desember lam kawasan hutan tak segera di- 1988 setiap bulannya masing-ma- pindahkan maka hal itu akan mengancam kelestarian daerah sing sebesar Rp 66.672,02. kawasan hutan. Upaya peminda- menurunnya Demikian laporan temuan Ko- misi X DPR RI selama masa resesi yang melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah. surat kabar ibukota. Menurut laporan tadi, untuk Propinsi Kalteng ada beberapa lo- Hasil inventarisasi menunjuk beberapa daerah mempunyai areal cukup luas seperti di ke- camatan Mowe we (Kolaka), Lambuya (Kendari), Ranome- to dan Wawotobi serta keca- matan Sampara. Namun jika dilihat dari hasil produksi yang ada, kecamatan Mowewe men- dominir produksi sagu daeran ini. an tumpang sari bukan dengan tanaman penghijauan. Bila tidak ada tindakan perbaikan maka akan membahayakan kelangsungan hi- dup PLTA Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Hal tersebut disebabkan di daerah ini pengolahan sagu su- dah lebih intensip ditangani, disamping letak dan jarak ke- tempat pemrosesan tepung sagu agak mudah dijangkau jika di- banding dengan daerah-daerah "Hendaknya pihak Pemerintah dapat menangani penghijauan de- ngan sungguh-sungguh dan meng- adakan penertiban terhadap aparat yang menyimpang serta mening- katkan koordinasi yang baik den- gan departemen yang terkait." Yogyakarta, NERACA KEPALA BKKBN Pusat Dr. Haryono Soeyono mengatakan, program KB nasional sekarang te- lah berada pada posisi cukup ter- hormat. Hasil-hasil program yang telah dicapai selama ini dinilai negara-negara lain sebagai pro- gram KB yang cukup berhasil di negara sedang berkembang. Bukan itu saja, kata Dr. Haryo- no, tetapi juga program KB Indo- nesia sudah dapat menjadi contoh pelaksanaan program KB yang da- han penduduk dari daerah kawa- san hutan ke daerah dataran per- tanian terhambat kurangnya dana dan fasilitas. Pihak Komisi X DPR RI meng- harap dalam hal ini hendaknya Pemerintah Pusat dapat memban- tu Pemerintah Daerah NTT demi pelestarian daerah kawasan hutan dan juga pelaksanaan transmigrasi lokal. Pola tanam sagu umumnya terjadi secara vegetatif, artinya bukan menggunakan biji seba- gaimana tanaman pertanian lainnya, tetapi tanaman ini tum- buh dengan sendirinya. Tum- buh di sekeliling pangkal leher akar induknya seperti, pohon pisang. Anak sagu tertanam itu tumbuh subur berkembang biak menjadi rumpun yang ma- kin lama makin rapat sehingga lama kelamaan rumpun men- jadi hutan. Pemeliharaannya tidak membutuhkan penanganan se- cara intensif kecuali pembersih- an sekitar rumpun sagu untuk memudahkan orang bergerak bebas dicelah-celah rumpun. Kadang-kadang dilakukan juga pembuangan sebagian (penja- rangan). Sagu sangat mudah dikem- bangkan, sekali tanam tinggal menunggu mengambil hasil sagunya, walaupun harus me- nunggu 10 tahun lamanya. Usa- ha pengembangan sagu dilaku- kan penduduk dengan jalan mengambil tunas yang telah keluar akar lalu ditanam secara sederhana sekali yaitu, tanpa pengolahan tanah maupun pe- mupukan dan tanpa jarak ta- nam teratur. KONDISI lahan kritis di Sula- wesi Selatan, dari tahun ke tahun semakin menunjukkan keadaan yang mengkhawatirkan, sehingga perlu mendapatkan perhatian baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat. Pengalaman penduduk me- nunjukkan, tiap tahun rata-rata pertumbuhan batang sagu satu setengah meter. Pertumbuhan yang pesat terjadi antara umur 5-10 tahun dan sesudah itu makin kurang sampai umur sekitar 12 tahun umumnya po- "Penyebab utama timbulnya la- han kritis ini antara lain adanya perladangan berpindah-pindah, pe- rambahan hutan, penebangan liar serta pengusahaan hutan tanpa di- ikuti usaha peremajaan kembali," Program KB Indonesia Dinilai Berhasil di Negara Berkembang Dari jumlah tersebut, sekitar 590.191 hektar diantaranya beru- pa lahan kritis dan tidak produktif, yaitu lahan kritis dalam kawasan hutan 453.041 hektar dan diluar kawasan hutan 137.150 hektar. pat berhasil dalam situasi dan kondisi sosial ekonomi yang be- lum begitu maju. Hal itu diungkapkan secara ter- tulis yang disampaikan Waka MPH, ketika berada di Yogya- BKKBN pusat Dr. Peter Sumbung karta atas nama Presiden untuk menyematkan tanda jas Wira kepada pimpinan RS Bethesda Yogyakarta dr. Guno Samekto, baru-baru ini bersamaan dengan peresmian perluasan bang- sal VIP rumah sakit tersebut. Diperolehnya Tanda Jasa Wira Karya Kencana bagi dr. Guno Samekto tersebut, karena dr. Guno telah termasuk salah seorang tokoh KB di Indonesia yang terkenal berani mengadakan terobosan tero- bosan demi suksesnya program KB Nasional. Ia dikenal sebagai tokoh KB nasional dan interna- sional. Dr. Guno bersama tim KB Ru- mah Sakit Bethesda yang dipim- pinnya, dalam kegiatan diluar mau- pun didalam rumah sakit selalu berusaha mempromosikan dan me- ningkatkan pelayanan KB kontra- sepsi mantap dengan unit vasek- tomi dan tubektominya, yakni KB steril wanita dan laki-laki. Hutan Sagu & Pengolahannya di Sultra yang pasti belum ada. Usaha inventarisasi areal sagu saat ini sedang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Departemen Ke- hutanan. lainnya. Alat pembantu utama seperti air, tenaga kerja dan lainnya juga cukup tersedia di daerah tersebut. Hingga kini jumlah akseptor KB yang dilayani oleh unit RS Bethes- da dengan vasektomi sudah men- capai 13.500 orang sedang dengan cara Tubektomi sudah mencapai 50.500 orang. Dr. Guno sendiri, yang memimpin RS Bethesda, mempelopori ikut KB Vasektomi waktu pertama kali diadakan di unit KB RS tersebut. Menurut Dr. Haryono, dalam pencapaian keberhasilan program KB Nasional, propinsi D.I. Yogya- karta bersama propinsi Bali selalu hon sagu sudah berbunga dan lama kelamaan secara berang- sur mulai mati. Batang pohon sagu yang be- nar-benar tua berumur 12 ta- hun dengan tinggi 12 meter lebar 60 cm (dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan ekologi- nya). HARIAN NERACA Ukuran pertumbuhan terse- but tidaklah mutlak berlaku bagi semua pertumbuhan sagu karena kesuburannya akan di- tentukan lingkungan dimana ia tumbuh. Pada daerah-daerah agak tinggi (tanah kering) per- tumbuhan sagu tidak seperti yang tumbuh dipinggir sungai atau rawa-rawa. Volume produksi tepung sa- gu dihasilkan dari daerah Sul- tra. Secara riel sulit diketahui karena belum ada pendapatan baik pemerintah dalam hal ini instansi terikat seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kanwil Kehutanan maupun pe- rangkat camat atau desa yang ada di masing-masing wilayah dimana areal pohon sagu ber- ada. Jakarta, NERACA UNTUK memacu laju pem- bangunan di Kalimantan Tengah diperlukan penambahan pendu- duk melalui transmigrasi. Namun pelaksanaannya masih menemui hambatan yang belum dapat di- atasi Pemda Kalteng. Kesukaran lain ditemui da- lam memperkirakan tingkat produksi adalah satuan yang digunakan yaitu basong (baha- sa daerah) dengan besaran yang tidak terstandardisir, lagi pula kekeringan lamanya tepung sa- gu tersimpan sangat mempe- ngaruhi perobahan bobot be- ratnya. Pohon sagu yang dianggap siap tebang diolah menjadi te- pung adalah, pohon dengan tanda garis hitam membujur keatas sepanjang pelepah mulai terputus-putus dengan makin memutihnya pelepah sagu. Umur pohon sudah siap tebang, Hal ini dapat dilihat dari ren- cana penempatan transmigrasi se- banyak 26.759 KK. Yang dapat berada ditingkat atas dibanding- kan dengan propinsi lain yang ada di Indonesia. Dewasa ini 70 persen lebih pasangan usia subur di kedua propinsi tersebut telah bergabung menjadi peserta KB. Dilihat dari kualitas kesertaan- nya di Propinsi D.I.Y. mayoritas peserta kase pelah menggunakan alat kontrasepsi efektif. Ke- adaan itu ditunjukkan antara lain dari pemakai alat kontrasepsi IUD yang telah mencapai sekitar 41 persen dan yang atas keinginannya sendiri menggunakan kontrasepsi mantap sekitar 13 persen. Masya- rakat didaerah ini para PUSnya telah semakin sadar bahwa KB adalah merupakan kebutuhannya sendiri. Usai penyematan tanda jasa Wi- rakarya dilanjutkan penandata- nganan prasasti peresmian bangsal VIP/kelas utama Rumah Sakit Bethesda dan penambahan ruang murah dengan nilai bangunan Rp 700 juta. Untuk ruang VIP/kelas utama setiap pasien dikenakan beaya pe- mondokan dari Rp 50.000/hari sampai Rp 200.000/hari. Jumlah ruangan/tempat tidur VIP/ kelas utama yang diresmikan 25 buah. Sedang tambahan ruangan kelas murah yang dari beaya pemondok- an setiap pasien /hari Rp 3000 sampai Rp 6000 sebanyak 25 buah. Sampai saat ini dari 650 fasilitas tempat tidur, 42 persen diantara- nya untuk bangsal golongan kelas murah, 38 persen untuk menengah dan 20 persen untuk mereka yang banyak punya duit. Ujar Dr. Ir. Kasumbogo Untung ketua umum Yakkum, sebuah yayasan yang me- ngelola RS Bethesda itu. (A.W.) antara 8-12 tahun. Pada umur delapan sampai 10 tahun pro- duksi perpohon sekitar 18-20 basong atau antara 288 sampai 320 kg tepung sagu basah. Bagi pohon sagu sudah mencapai umur diatas 10 tahun sampai 12 tahun mencapai produksi antara 352 sampai 640 kg. Beberapa faktor mempenga- ruhi tinggi rendahnya tepung sagu dihasilkan pada setiap po- hon adalah: umur juga kesubu- ran dan habitat dan sagu. Di samping itu, cara pengolahan juga menentukan banyak atau sedikitnya tepung sagu dihasil- kan. Makin halus tumbuhan (olahan) ini batang sagu makin banyak tepung sagu dihasilkan. Untuk menjaga supaya te- pung sagu awet dan bertahan lama, tidak membutuhkan pela- kuan intensif sebagaimana ba- han makanan lainnya. Tepung yang sudah diolah dan apabila telah tersimpan dalam basong cukup direndam dalam air un- tuk jangka waktu tiga bulan. Demikian pula sagu yang telah dikeringkan cukup tahan ter- hadap keadaan cuaca, seperti kelembaban udara dan keada- an lingkungan yang biasanya bagi bahan makanan lain sa- ngat peka terhadap perubahan keadaan. Rencana Penempatan Trans Kalteng Baru 15,74% Mengenai standar mutu te- pung sagu konsumsi lokal, be- lum ada. Umumnya yang dio- lah penduduk sudah memenu- hi mutu sagu diinginkan. Ke- cuali untuk diversifikasi tepung sagu sebagai bahan makanan lain belum pernah dikembang- kan yang tentunya syarat mutu- nya akan lebih tinggi lagi. Tehnologi pengolahan sagu kasi transmigrasi baik yang sedang dibina maupun yang masih men- dapat jaminan hidup yaitu : yang masih dapat jaminan hidup selama 18 bulan ialah di * yang (tak mendapat jaminan hidup) ter- masih dalam pembinaan sebar di 13 UPT dengan jumlah 5718 KK. yang akan diserahkan ada 5054 KK. Jakarta, NERACA DIRJEN Cipta Karya meng- isyaratkan, bahwa tahun 2.000 nanti harga satu botol air sama dengan harga satu botol air mine- ral, bila mulai sekarang tidak ada air se- perti sungai dan sumber air lainnya. "Coba saudara lihat banyak su- kotor dengan air limbah industri ngai di Indonesia saat ini sudah dan berwarna keruh," kata Dirjen Cipta Karya PU Ir. Soerjono Da- noedjo kepada wartawan di Jakar- Tahun 2000 Harga Sebotol Air Sama dengan Air Mineral ta, baru-baru ini. Penambahan penduduk di kota besar di Indonesia dan perubahan desa menjadi kota yang disebab- kan perkembangan industri meru- pakan faktor uatma meningkatnya pembuangan kotoran. la melihat sungai yang seharus- nya dijaga kelestariannya kini su- dah berubah menjadi tempat pem- buangan kotoran. Sungai Cisadane di Jawa Barat sudah tidak berwarna bening lagi, sementara Sungai Bengawan Solo, yang walaupun terletak jauh di luar kota Solo, sekarang sudah dicemari limbah industri, ujarnya. Di tepi jalan yang berdekatan dengan sungai, terutama di kota besar, selalu didirikan tempat ting- gal liar sehingga sungai menjadi tempat pembuangan akhir. Akibat- nya, keadaan lingkungan di sekitar- nya menjadi tambah gersang, apa- lagi pada musim kemarau seperti saat ini, kata Dirjen. Walaupun keadaan lingkungan pemukiman Indonesia tidak sepa- rah India, tapi ia merasa prihatin Lampung SEMENTARA itu, dari hasil kunjungan ke daerah Propinsi Lampung dibidang kependudukan ditemui upaya mengatasi pendu- dalam usaha memperoleh te- pung sagu basah tidak jauh berbeda dengan proses produk- si dari lain seperti provinsi Ma- luku dan Irian Jaya. Alat yang digunakan masih bersifat, ma- nual (tradisional). Pengolahan sagu pada umumnya dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan yaitu 1. Sebelum penebangan dila- kukan pembersihan rumput (semak) disekitar pohon sagu. Penebangan biasanya dilakukan oleh dua orang dengan memakai kapak dan parang. 2. Batang sagu yang telah di- tebang dibersihkan dari pe- lepah dan daun untuk me- mudahkan pengerjaannya. Batang sagu kemudian di- potong sepanjang 1,5 meter dan dibelah. Pembelahan dilakukan dengan menggu- nakan kapak. 3. Setelah dibelah baru dila- kukan penokokan dengan alat penokok yang disebut Osaka (bahasa daerah). Pengerjaan menokok sagu cukup lama karena ini memer- lukan ketrampilan dan penga- laman agar didapatkan hasil nokok yang lembut. Hasil diper- oleh dari penokokan yaitu te- pung sagu masih kasar dima- sukkan ke dalam keranjang (obaki), lalu disiram air dengan menggunakan timba, lalu di- injak-injak sampai patinya me- misah. Pati yang terbawa air bilasan akan melalui tapisan ijuk yang berada di dasar obaki kemudian mengalir melalui sa- luran sawera (terbuat dari pele- pah daun sagu) dan sampai pada bak pengendapan. Pengolahan tradisional ini ban, ak dilakukan masyarakat Sultra khususnya di kabupaten Kendari dan Kolaka. Pada dasarnya tehnologi pengolahan sagu secara modern seperti di ka marga satwa dan di beberapa daerah tampung sungai. Upaya itu dikenal dengan sebutan translok atau transmigrasi lokal yang telah dimulai sejak 1979. Selain itu Lampung sejak 1971 telah dijadikan tempat penampung- dengan keadaan tersebut. contoh cara berpikir salah satu la minta masyarakat agar men- suku di Irian Jaya, yang bila ingin membuang hajat besar, akan meng- dahulu. setelah membuang kotorannya, te- rus menguruk kotorannya dengan pasir," kelakar Dirjen yang disam- but tawa oleh wartawan. ini memerlukan tanggungjawab Pemecahan masalah air bersih bersama dari berbagai pihak, ujar- nya. Perusahaan swasta ini sudah ter- cantum dalam daftar Badan Koordi- nasi Penanaman Modal (BKPM). Keikutsertaan swasta ini akan mengurangi beban pemerintah da- lam pengelolaan air bersih, teru- tama menjelang Repelita V men- datang, tambahnya. "Prinsipnya se- perti pada jalan tol. Bila investasi mereka habis, proyek diserahkan kepada pemerintah," tuturnya. unit pelayanan tehnis pengola- han sagu di Mowewe itu, pro- sesnya sama dengan secara tra- disional, hanya saja peralatan digunakan pengolahan tradisio- nal adalah manual, tergantung kemampuan manusia yang me- ngolahnya. Untuk tehnologi pengolahan sagu secara modern mengguna- kan mesin, misalnya mesin cin- cang dan lainnya sehingga kapasitas produknya berbeda yaitu, pengolahan secara tradi- sional dalam satu batang diolah sampai satu minggu lamanya, tetapi pengolahan secara mo- dern mampu mengolah tiga ba- tang per hari dan kualitas pro- duksinya lebih baik. Sulawesi Tenggara merupa- kan daerah penghasil sagu yang cukup besar, sehingga prospek pengembangannya melalui in- dustri guna mendapatkan de- persifikasi produksi. Tehnologi pengolahan tradi- sional saat ini masih tetap dapat dipertahankan karena menye- rap kesempatan kerja bagi masyarakat pedesaan, akan te- tapi untuk memenuhi permin- taan pasar luar daerah harus dilakukan pengolahannya seca- ra modern guna peningkatan mutu dan kapasitas produksi. Mengingat sampai saat ini pohon sagu tumbuh secara ala- miah dan makin lama makin berkurang, maka perlu pem- budidayaan guna melestarikan tanaman sagu daerah ini. Halaman ly au transmigrasi dari P. Jawa baik yang dilakukan secara resmi mau- pun yang dilakukan instansi fung- sional seperti TNI AU, TNI AD, TNI AL dan Polri. Daerah Lampung Utara ditetap- Pemasaran di daerah ini ma- sih sifatnya lokal dan sebagian kecil dipasarkan di pulau Jawa yang umumnya petani (pengu- sahanya) tergolong ekonomi le- mah, sehingga untuk memper- cepat peningkatannya diperlu- kan bapak angkat yang bermo- dal sebagai pengumpul produk- si dan melancarkan pemasaran keluar daerah dan ekspor. (K.24). Manfaat Daun Rumbia dan Nipah Banda Aceh, NERACA POHON rumbia, yang daun nya digunakan untuk atap rumah dan bangsal serta patinya untu sagu serta pohon nipah yang daun nya untuk rokok, masih dimas faatkan di Aceh, kata Kepala dina perkebunan Ir. Syafri Iskandar. Kedua jenis pohon yang diman faatkan oleh penduduk di Aceh yang terbanyak ditemukan di kabu paten Aceh Barat dan Selatan dipelihara masih dengan cara tra disional dan tumbuh sendiri, nya minggu lalu. Penduduk sendiri yang memeli haranya dan daunnya merek anyam untuk atap rumah atau bangunan lainnya. Begitu juga ad yang membuat sagu dari pohon rumbia. Pada penyelenggaraan pekan ke budayaan Aceh ke-3 yang berlang sung 24 Agustus sampai 3 Sep tember 1988 lalu, sebagian besar bangunan rumah adat, memaka atap dari daun rumbia. I Masih banyak rumah di daerah itu yang atapnya terbuat dari daun rumbia. nya untuk daun rokok. Di Aceh masih banyak terdapat pengrajin daun nipah, namun mereka bel mendapat bimbingan dari pihak perindustrian dan masih dikerja- kan secara tradisional. Data yang diperoleh ANTARA menyebutkan, sampai kini di Aceh, terdapat sebanyak 4.384 buah usaha daun rokok nipahyang menyerap 9.883 tenaga kerja de ngan investasi Rp 210.915.000 Beberapa pengrajin daun nipah pembuat daun rokok masih ba nyak terdapat di sekitar Banda Aceh. Jakarta, NERACA Untuk memperlancar dan me- nambah distribusi air bersih ke Jakarta, menurut Dirjen, dalam waktu singkat pihak Cipta Karya akan menghubungkan Jakarta de- dengan biaya 75 ribu dolar AS. ngan pipa air bersih dari Bekasi Sementara itu tahun 1990 Jakar- ta juga akan memperoleh air bersih dari Sungai Cisadane yang dihu- bungkan melalui pipa dengan kapa- sitas dua meter kubik per detik. MASALAH sampah merupa- kan masalah kita, namun yang menjadi sasarannya adalah kota kota besar. Sedangkan upaya mengatasi masalah tersebut masih belum terpecahkan secara tuntas. Namun harus diakui bahwa ma- salah sampah untuk kota-kota be- la bersyukur atas keikutsertaan pihak swasta asing dan dalam nege- sar di Indonesia sangat erat hubung- faatan sampah ini secara potensial ri dalam mengelola dan menangani annya dengan soal buruknya kon- air bersih dengan menyediakan disi daerah pemukiman. uang sebesar 120 juta dolar. Mere- ka akan bekerjasama dengan pihak perusahaan air minum daerah. ada, namun pada tingkat sekarang Penjelasan Walhi yang diper- berbagai studi yang diadakan me oleh Neraca baru-baru ini meng- nunjukan bahwa kebutuhan inves ungkapkan, masalah sampah me--tasi yang diperlukan untuk peman- mang meruakan untaian masalah faatan kembali sampah itu berada yang saling berkaitan dan pemecah- di luar jangkauan kemampuan. annya perlu secara totalitas. Jakarta Jambi, NERACA rokok dari pada rokok putih atau kretek. transmigrasi lokal yang merupa- kan daerah potensial untuk dikem- bangkan. Untuk itu areal yang dicadangkan luasnya 180.000 ha dan masing-masing berada pada: Kecamatan Blambangan Umpu 15.000 Ha, Pakuan Ratu 65.000 Ha, Tulang Bawang Ilir 20.000 Ha dan Mesuji 40.000 Ha. Pelaksanaan program transmi- grasi Prop. Lampung selama Pelita IV memindahkan 35.000 KK dan melanjutkan pemindahan pendu- duk 41.083 KK ke Lampung Uta- ra. Dari jumlah itu terdapat sisa Pelita III sebanyak 6083 KK. Penyebaran transmigrasi lokal selanjutnya diarahkan ke beberapa daerah perbatasan dengan Propin- si Bengkulu, Sumatera Selatan dan Propinsi Riau. Dalam masalah ini Komisi X DPR RI mengajukan saran dapat- nya dilakukan pengaturan yang lebih bik lagi dan juga telah lebih terpadu dalam pelaksanaannya. Tembakau dijual para pedagang "Koordinasi antara daerah dengan kecil daun nipah untuk rokok juga tapkan". pusat hendaknya lebih bisa diman- diproduksi di Aceh sendiri. Ret) (Ant N Yang dibelinya dari pengrajin daun nipah, seikat besar seharga Rp 1.800 dan banyak dibuat disekitar kotamadya Banda Aceh. Daun nipah, sebagai daun ro- kok masih banyak digeman di Aceh, kata Ibrahim, salah seorang dari puluhan orang penjual rokok daun nipah di pasar Banda Aceh kepada ANTARA Selasa, Pasaran daun rokok dari daun nipah Rp 100 seikatnya dan bisa dipakai untuk tiga hari, dengan uang Rp 300 (seharga tembakau dan daun rokok) pengisap rokok bisa memanfaatkannya buat tiga hari, kalau merokok dengan rokok putih atau kretek bisa lebih besar biayanya, kata Ibrahim. Menurut pedagang kecil daun rokok tersebut, seharinya dia bisa menjual tiga ikat besar daun nipah (60 ikat kecil). Masalah Sampah, Terkait Kondisi Lingkungan pah ini ke daerah pembuangan. Dikatakan, umumnya di kota- kota besar hampir seluruh areal yang ada mempunyai tingkat huni- an padat, sehingga sulit untuk men cari tempat pembuangan ataupun tempat pemusnahan sampah ter- sebut yang aman ditinjau dari su- dut pencemaran. Bukan saja cara bagaimana agar masyarakat kota bisa mengurangi yang dihasilkan oleh warga kota PADA saat ini jumlah sampah produksi sampah rumah tangga- Jakarta sudah mencapai 18.000 nya, tetapi juga perlu dipecahkan meter kubik/hari dan angka ini masalah pengumpulannya, peng- akan terus meningkat. Sehingga angkutannya, pembuangannya, pe- pada tahun 2005 diperkirakan ma- manfaatannya atau pemusnahan- syarakat Ibukota akan mencapai nya, baik itu sampah rumah tang- 36.000 meter kubik per hari. ga, sampah pasar, sampah industri Sedangkan sampah yang diha- maupun sampah perkantoran. silkan warga kota pada umumnya Sampah mempunyai pengaruh sebagian besar adalah bahan orga- langsung terhadap mutu air tanah, nik dengan komposisi selalu ber karena kebanyakan sampah di ubah tiap tahun dengan susunan kota-kota besar dibuang atau di- sebagai berikut: manfaatkan sebagai landfill. 5 a. Bahan organik 81,8% - 70,0% b. Kertas, kain dan selulose 2,3% Dengan pertumbuhan kota yang sebagian besar kurang terkendali, -10,5% kawasan pemukiman menjadi se- demikian rupa sehingga memper- 3,2% -11,0% C. Bahan plastik dan sejenisnya sulit pekerjaan pengumpulan sam- d. Gelas, metal, karet dan lain-laid pah. 0,5% -12,7% Akibat sulitnya serta terbatas- Diakui Walhi, hal tersebut baru nya kemampuan pengumpulan berbicara masalah kepadatan sam- sampah, pembebanan pembuang- pah belum menyentuh sampah cair an sampah yang tak terjangkau dan gas. Di dunia sekarang lebih oleh sistim pelayanan kota, ditim- dari 20 juta ton unsur padat ber pakan ke dalam perairan terbuka campur dengan gas seperti Co atau tempat-tempat pembuangan CO2, SO dipancarkan keudara yang tidak semestinya. setiap tahunnya. Masalah pengangkutan sampah tidak hanya meliputi soal armada sebut berasal dari pembakaran mi- Pada umumnya unsur-unsur ter- tetapi juga terletak pada pilihan, nyak, batubara dan gas yang me cara teknologi serta sistim peng- nambah jumlah hasil pembakaran angkutan yang akan menjamin op- di negara-negara dunia ke tiga. timisasi usaha pengangkutan sam- (Ret) Jambi Tempatkan 1818 KK Transmigran Swakarsa garan 1988/89 menempatkan Dikatakan, peserta transmigran Bogor dan Ponorogo seluruhnya berjumlah 132 jiwa atau 80 KK PROPINSI Jambi tahun ang- juga ditempatkan di Sungai Baha 1.818 kepala keluarga transmigrasi swakarsa dengan pola PIR ini swakarsa di Perkebunan Inti rak- memperoleh bantuan beras selama Kabupaten Batanghari. peka- Kepala Bidang Swakarsa Kan- jagung, pisang dan kacang-kacang rangan seperti jeruk, rambutan, wil Departemen Transmigrasi Jam- Ja Para transmigran sebelum dr bi Drs. Suprapto mengatakan tempatkan di lokasinya diberikan Selasa, dari target 1.818 KK itu penyuluhan dari berbagai instansi telah direalisasi sebanyak 203 KK yang terkait di sini. atau 762 jiwa dari Pulau Jawa dan Dia mengemukakan, penempat- Taman Nasional Kerinci Seblat. penduduk Jambi yang berasal an transmigran swakarsa pola PIR pemindahan dari kawasan hutan dilakukan pada dua lokasi di Penduduk dari kawasan hutan negara. Pelaksanaannya seca Jambi yang dibina perkebunan ta man nasional yang ikut bertrans- bertahap hingga mencapai targel migrasi itu berjumlah 169 jiwa masing-masing 4.000 KK. atau 50 KK, ditempatkan di per- kebunan kelapa sawit Sungai Ba- 89 di kawasan perkebunan kelapa Hingga tahun anggaran 1988/ har. Transmigran dari Pulau Jawa sawit Sungai Bahar telah direalisir berasal dari Yogyakarta, Sragen, sebanyak 3.318 KK.