Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-01-07
Halaman: 05

Konten


Sabtu, 7 Januari 1989 PERTANIAN KOPERASI PRPTE tidak Buka Areal Baru kasikan dana sebesar Rp 211.019.- 000, Jambi, NERACA PEMBANGUNAN sektor per- kebunan tahun 1988-1989 di Pro- pinsi di Jambi, merupakan kelan- jutan dan peningkatan dari usaha yang telah dilaksanakan pada ta- hun sebelumnya. Pembangunan perkebunan di- Jaksanakan melalui pola UPP, ada- tah Projek Peremajaan Rehabili- tasi dan Perluasan Tanaman Eks- po (PRPTE). Projek itu dimulai sejak tahun 1979-1980, kegiatannya melaku- kai peremajaan dan perluasan ser- ta rehabilitasi berbagai komoditi, seperti karet, kela pa, kopi dan co- klit, sampai sekarang telah diben- tuk 44 UPP yang tersebar di Pro- pinsi Jambi, Kepala Dinas Perkebunan Pro- pinsi Jambi, Ir Amri Ramlie me- ngatakan hari Sabtu, sejak tahun 1985-1986 sampai sekarang tidak melaksanakan pembukaan areal baru, kegiatannya melakukan pem- binaan kebun yang sudah direalisir pada tahun sebelumnya. Target yang telah dicapai pem- bangunan PRPTE Jambi seluas 44. 233,75 Ha dari target tersebut telah direalisir, untuk karet seluas 17.729,18 Ha, kelapa dalam 6.- 828,5 Ha, kelapa Hybrida 97 Ha. Jambi, NERACA TANAH Kas Desa di Kabu- paten Batanghari seluruhnya da- lam bentuk Kebun Karet. Karena memang sudah lebih mengenal ka- ret sejak dahulu, maka pengadaan kebun karet adalah alternatif yang paling baik. Tahun 1987-1988 Kabupaten Batanghari memperoleh lokasi se- banyak 59 Desa. Salah satu Tanah Kas Desa yang berhasil memasukan keuang- annya ke BRI adalah TKD Desa Baru Kecamatan Jambi luar kota sebesar Rp 1,5 juta lebih: Bupati Batanghari Drs. H. Hasip Kalimudin Syam mengatakan ke- pada Neraca di Jambi, kebijaksa- naan pengadaan Tanah Kas Desa oleh Bapak Gubernur Jambi H. Masjchun Sofwan SH diarahkan kepada lokasi yang benar-benar akan berproduksi, baik kebun ka- ret maupun persawahan. kopi 2.821 ha dan coklat 181,50 Ha. nan Propinsi Jambi terdiri dari Kredit Rp 2.208.616.000 dan non kredit Rp 1.038.480.000. Pola Pir PEMBANGUNAN Perkebun- Kebun Karet Alternatif Kenyataannya sampai sekarang, hasil perkebunan TKD tersebut cu- kup menggembirakan. Secara keseluruhan dapat direa- lisir 27.657,36 Ha atau 62,5% de- ngan kondisi kebun baik 9.703,37 Ha (35,08%) perlu diperbaiki 3.- 190,39 Ha atau 15,15 %, rusak 13.763,80 Hektar atau 49,76%. Tanah Kas Desa Batanghari 13,97% PBSN 0,98% dan selebih- nya adalah 52,83% swadaya ma- syarakat. Konversi kebun KONVERSI dan penyelesaian resiko kredit, telah ditetapkan se- luas 5.849,15 Ha (21,14%) dari yang dibangun, Sampai sekarang Konversi yang telah direalisir adalah untuk per- kebunan karet seluas 278,47 Ha, kelapa dalam 23 Ha kelapa Hybri- da 29 Ha dan kopi 81 Ha. Realisasi konversi yang dicapai 411,47 ha atau 7,03 % dari target. Menyinggung dana yang dialo- kasikan untuk PRPTE tahun 1987-1988 berjumlah Rp 3.247.- 096.000, menurut Kadis Perkebu- han yang cukup luas, yaitu 84,40% dari luas kebun seluruhnya. Pada tahun 1984 luas kebun karet hanya 110.609 Ha dengan kondisi baik 35.219 muda, yang belum meng- hasilkan, 12.710 Ha tanaman tua dan 62.680 Ha tanaman yang menghasilkan, dengan produksi 35.221 ton. Sedangkan pada tahun 1987 luas kebun karet meningkat men- jadi 124.868 Ha dengan kondisi 30.884 Ha tanaman muda Belum disadap, 32.432 Ha tanaman tua dan 61.552 Ha tanaman yang menghasilkan dengan produksi 46.636 ton. Hanya Membina Kebun an dengan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di Jambi dimulai sejak awal Pelita III. Pengolahan- nya dilaksanakan oleh PTP IV dan PTP VI Sumatera Utara. Komoditi yang dikembangkan adalah karet dan kelapa sawit. Sekarang telah dibentuk 5 projek PIR masing-masing PIR II Baju- bang, PIR III Rimbo Bujang, PIR- SUS I Sungai Bahar, PIRSUS II Durian Luncuk dan PIR Aksela rasi Bunut. Dikatakan melalui PIR tersebut telah dibangun kebun seluas 52.- 634 Ha terdiri dari Plasma 39.672 Ha dan Inti seluas 12.962 Ha serta realisasi pengisian peserta seba- nyak 13.352 Kepala Keluarga. Selain itu dikembangkan pula, pola partial, untuk menunjang pembangunan perkebunan rakyat dan menggalakkan program diver- sifikasi tanaman. Usaha yang dilakukan meliputi pembibitan berbagai komoditi yang akan disalurkan kepada peta- ni sebagai subsidi, membangun ke- bun contoh atau kebun induk seba- gai sarana penyuluhan umum. Untuk tahun 1987-1988 dialo- Kenaikan ini berarti selama Peli- ta IV menunjukkan luas kebun 4,12% dan produksi 9,81% rata- rata per tahun. Bupati Batanghari drs. H. Hasip Kalimudin Syam menilai dalam pembangunan kebun karet melalui pelaksanaan partisipasi masyarakat- cukup besar dan sangat menggem- birakan. Kegiatan nyata konstribusi ma- syarakat pada tanaman karet muda dan produktif seluas 76.840 Ha atau 83,13% selebihnya merupa- kan saham PRPTE seluas 4.332 Ha atau 4,69%. Kebijaksanaan TRI Program Gubernur Jambi dalam pengada- an Tarah Kas Desa merupakan bagian dari kebijaksanaan Nasio- nal dalam ekspor non migas. Menurut Bupati Batanghari Drs. H. Hasip Kalimudin Syam dalam menggalakkan ekspor non migas tersebut di Kabupaten Batanghari telah mengadakan diversifikasi tanaman berupa kelapa sawit dan coklat di samping karet. Dengan asumsi 30.884 Ha ta- naman muda seumur dengan ta- Terluas di Batanghari naman pola PIR, PRPTE dan KEBUN karet merupakan la- PBSN, saham PIR 32,22% PRPTE Pola PIR seluas 10.962 atau 11,86% dan perkebunan Swasta Nasional PBSN seluas 302 Ha atau 0,32%. Maka konstribusi terbesar masih tetap berada pada swadaya masyarakat. SEJAK dulu hingga kini bahkan sampai kapanpun, Ka- bupaten Bangka dengan ibu- kola Sungai Liat, tetap domi- nan dengan hasil komoditi eks- por lada putih. Namun demikian, fasilitas koperasi belum dapat menyen- tuh kepentingan petani, sehing- ga kaum tengkulak masih le- Tuasa beroprasi. Kabupaten Bangka yang ter- diri dari sebuah pulau induk berbentuk mirip dengan seekor dan pada beberapa kuda lokasi telah terkoyak-koyak karena galian tambang baik kaolin maupun timah, namun ia masih menyimpan banyak potensi yang memerlukan ulur- an tangan para pemilik modal. Khusus untuk perkebunan lada yang dikelola secara tradi- sional oleh petani yang mem- bayar di beberapa wilayah Ke- camatan, menurut data Dinas Perkebunan Cabang Bangka, pada akhir tahun 1986 Tuas areal tanaman dan produksi meningkat tajam. - Begitu juga untuk tahun 1987/1988. Namun jumlah riel belum tercatat secara rinci. Data perkembangan dari ta- hun 1982 hingga tahun 1986, dikutif dari Dinas Perkebunan Cabang Bangka seperti berikut: PETANI KOPI: Sepasang suami isteri ini dengan wajah cerah sedang memetik kopi hasil jerih payah mereka. Suami isteri ini sekarang menjadi anggota KUD Genap Mupakat, Aceh Tengah. (Foto: K-1/Neraca) Tahun Jumlah Areal 1982 22.980 Ha 1983 22.508 Ha 1984 22.980 Ha 1985 23.289 Ha 1986 24.602 Ha MENURUT Bupati Batanghari, selain karet, juga dewasa ini sudah mulai berkembang kelapa sawit dan coklat, serta kelapa. Kebun kelapa sawit yang diu- sahakan oleh PTP VI Sungai Bahar tahun 1984 seluas 500 Ha pada tahun 1985 naik 3.500 Ha tahun 1986 meningkat lagi 13.256 Ha dan pada tahun 1987 mencapai 15.483 Ha. Sekarang ini kelapa sawit yang sudah berproduksi seluas 23 Ha, tanaman muda 5.631 Ha dan ta- naman rusak 1 Ha. Begitu pula perkembangan cok- lat, karena banyaknya perusahaan yang mengusahakan sehingga men- capai 5.470 Ha atau 96,73% dari luas tanaman coklat seluruhnya. Pemerintah Daerah Jambi telah memberikan kesempatan kepada pengusaha besar swasta nasional sebagai investor untuk menanam- kan modalnya. Bupati Batanghari mengatakan jumlah perusahaan perkebunan swasta nasional yang telah diberi- kan pencadangan lahan sebanyak 14 buah perusahaan dengan luas lahan 128.717,60 Ha, sebagian su- dah ditanami. Komoditi yang akan ditanam oleh pihak swasta karet seluas 2.247,60 Ha, 7 perusahaan, komo- diti kelapa sawit seluas 121.000 perusahaan dan Ha dengan komoditi coklat seluas 5.470 Ha (OT) sebanyak 4 perusahaan. Meningkatnya luas areal tanaman pada periode tahun 1986 sampai periode tahun 1988, menurut pihak Dinas Perkebunan, tidak lain karena pengaruh harga yang relatif tinggi. Dan lantaran itu pula para petani tidak memperduli- kan tanaman lain seperti karet dan cengkeh. Jumlah Produksi Jumlah Pemilik 17.344 ton 35 225 KK 17.316 ton 31 583 KK 16.980 ton 18.324 ton 19.570 ton Bangun Rumah SAAT lada putih mencapai harga puncak yaitu pada peri- ode akhir tahun 1987 hingga awal tahun 1988, berkisar anta- ra Rp 9.000,00 hingga Rp 9.800,00/kg, para petani layak- nya berlomba........ membangun rumah sekaligus membeli pe- rabotan mulai radio casette sampai TV warna. Mereka mendirikan rumah paling tidak semi permanen type serupa yaitu D-54. Di bilangan dusun-II Desa Bede- ngung, Kecamatan Payung dan desa tetangganya Nyelanding, 33 388 KK 32 908 KK 33 227 KK Kadis Perkebunan Propinsi Jam- bi Ir. Amri Ramlie mengatakan di Jambi terdapat pula Projek Pening- katan Produksi Perkebunan. Kegi- atannya meliputi intensifikasi ta na- man tembakau pengamatan hama penyakit, pengendalian hama pe- nyakit serta pengembangan perlin- dungan tanaman perkebunan di- daerah Transmigrasi. Untuk mem- biayai keperluan tersebut dialokasi- kan dana sebesar Rp 63.649.000 yang berasal dari APBN. (OT) Jakarta, NERACA BUKOPIN (Bank Umum Ko-, perasi Indonesia) siap bantu kere- sahan para peternak sapi perah. Tapi bantuan Bukopin ini hendak- nya tidak disalahgunakan, kata asisten direksi bidang kredit kope- rasi Toetoe Soedjana, ketika dihu- bungi Neraca di Jakarta, Jum'at. Keterangan Toetoe Soedja na ini sehubungan dengan kemelut yang menimpa ribuan peternak susu sa pi di Jabar dan Jateng karena ben- trokan pabrik susu Tirta Amerta Agung (TAA) dengan GKSI (Ga- bungan Koperasi Susu Indonesia). Dirjen Peternakan drs. Soehadji seusai memimpin rapat koordinasi Tim Persusuan Selasa lalu menga- takan masalah peternak dengan koperasi primer harus segera dise- lesaikan. Karena bila hal ini dibiar- kan berlarut-larut akan menimbul kan keresahan sosial. ratusan tukang kayu/batu di- datangkan dari luar untuk mengerjakan rumah-rumah baru. Pembangunan rumah baru di bilangan dusun-II Desa Be- dengung, menurut Kepala Desa Hasan Azhari, tercatat tidak kurang dari 150 buah. Kegiat- an membangun rumah itu di- katakan berawal sejak tahun 1984. Petani Lada, Ladang Empuk Kaum Tengkulak Bukopin Siap Bantu Keresahan Peternak Sapi Dalam hal ini Ditjen Bina Usa- ha Koperasi (Binuskop) menyebut- kan sebagian koperasi primer akan membayar langsung kepada peter- nak melalui kredit Bukopin. (Nera- ca, Rabu 4/1). Menurut Toetoe Soedjana, se- jauh ini Bukopin pusat belum teri- ma informasi jumlah kredit yang akan diberikan kepada primer pri- mer koperasi untuk membayar su- su para peternak. "Tapi barangkali karena jumlah kredit ini kecil-kecil dan bisa lang- sung diselesaikan oleh kantor ca- bang saja," katanya. Lokasi yang merupakan per- kampungan baru bagi petani lada terletak di Dusun-11 Desa Bedengung tersebut juga memi- liki jalan poros yang baru pula, sehingga masih menampakkan tunggul-tunggul kayu pertanda daerah itu baru dibuka. Dikemukakan, Bukopin pusat hanya menutup kredit pembelian sapi-sapi perah impor sejumlah lebih kurang 5000 ekor oleh GKSI. "Kredit ini belum lunas sepenuh- nya," sahut Toetoe. Dia mengkha wa tirkan pemberi- an kredit susu ini tidak akan me- nyelesaikan masalah, malah akan menambah beban utang KUD saja. KUD sudah dibebani utang kredit sapi juga mesti ditambah dengan kredit susu. Sementara di Desa Nyelen- ding yang berada di tepi jalan raya yang menghubungkan de- ngan Kotamadya Pangkal Pi- nang juga menampakkan wa- jah sama, penuh ceria. Kesibuk- an lalu-lalangnya kendaraan ro- Namun demikian Bukopin akan tetap membantu KUD-KUD, ka- rena Bukopin adalah milik gera- kan koperasi dan menjalan misi membangun koperasi, kata Toetoe Soedjana. (13) Padang, NERACA KENAIKAN produksi padi Sumatera Barat selama empat ta- hun Pelita IV rata-rata meningkat 3,03 persen se ta hun, kata Guber- nur Sumbar, Kamis di Padang dalam rapat Satuan Pembina dan Pelaksana Bimas se-Sumatera Ba- rat yang dihadiri walikota/bupati kepala daerah tingkat II, juga di- hadiri kepala Bidang Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Depar- temen Pertanian IJ. Syamsuddin Abbas. da empat dan dua dari dan ke Pangkal Pinang, padat sehari penuh. Keadaan serupa itu, menu- rut beberapa pengamat di Pang- kal Pinang merupakan peluang besar bagi pedagang. Harga barang-barang elektronik bisa mencapai harga puncak. Tak ayal, pedagang bisa mengeruk keuntungan mencapai 50 pct. dari harga pokok. Tengkulak Panen DENGAN harga antara Rp 9.000,00 hingga Rp 9.800,00/- kg, seperti terjadi pada tahun 1987/1988 membuat petani ja- di lengah. la tidak memperhitungkan suatu saat harga lada putih akan anjlok. Di samping para petani berlomba membangun dan membeli perabotan, juga diantaranya ada yang mengor- bankan kebun karet dan ceng- keh demi lada. HARIAN NERACA Akhirnya hal yang diluar perhitungan itu memang ter- jadi. Harga lada putih anjlok drastis sampa ketingkat dasar Rp 2.000,00/kg. Tengkulak dan ijon mulai beraksi mena- warkan jasa baik. EMKL EKSPOR PERDAMA SORO TIN GAPLE SULANES SELAN SIAP EKSPOR: Sebanyak 9000 ton gaplek Pusat KUD Hasanuddin siap menuju Jerman Barat. Nampak truck-truck bermuatan gaplek antri menunggu giliran setelah dilepas sebagai ekspor perdana oleh Menkop (Foto: Puskud/Hasanuddin) Busanil Arifin, di Ujung Pandang. Pusat KUD Hasanuddin Ujung Pandang, NERACA PROGRAM kerja Pusat KUD Hasanuddin tahun 1989 tetap di- arahkan untuk pengembangan ko- moditi gaplek. usaha perkebunan terutama volume ekspornya. Sementara kebun karet yang tadinya bisa digarap dan meng- akan Ekspor Arang Tempurung pesanan Pemda Timtim. Dijelaskan, bahwa pabrik beras (RMU) milik Pusat KUD Hasa- nuddin di Sidrap mampu mem- produksi beras 4 ton/jam. Tahun 1988 kemarin total produksinya cukup mencapai 2.000 ton beras, dengan berbagai jenis kwalitas se- suai pesanan konsumen. RMU ini dapat memproduksi mulai dari kwalitas standar, hingga ke super kwalitas. Bagi daerah yang bermi- KUD Hasanuddin Sulsel di Ujung- nat, boleh menghubungi Pusat pandang. (K-25) Manajer utama Pusat KUD Hasanuddin Ir. Fredrik Batong, menjelaskan bahwa selain usaha yang selama ini disamping mencari terobosan guna menunjang perce- patan pemupukan modal bagi 200 KUD mandiri di Sulsel. Perkebunan Ubi Kayu Adira IV dan jagung Hibrida HC-9 akan dikembangkan di beberapa daerah di Sulsel dengan melibatkan ang- gota Koperasi Unit Desa (KUD). Biarpun ada beberapa kendala, terutama pada tingkat pedesaan, produksi padi di Sumbar masih dapat dilaksanakan dengan baik dari tahun ke tahun. Terutama selama empat tahun Pelita IV ini terlihat peningkatannya seperti pa- da 1984. produksi 1,35 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 4,7 persen dari tahun sebe- lumnya. Gubernur mengatakan, ada lima peranan kepala desa yang digaris- kan Departemen Pertanian dalam Tahun 1985 tercatat 1,38 juta membina dan menggerakkan ke- ton GKG atau naik 1,78 persen,. lompok tani hendaknya benar- tahun 1986 produksi 1,42 juta ton benar dapat dilaksanakan dengan GKG atau naik 3,22 persen dan baik. Sementara untuk biji coklat dan tepung sagu, akan diarahkan agar ditiap kabupaten di Sulsel, terda- pat 1 KUD pengumpul. Biji coklat dibeli oleh KUD dari petani dalam keadaan basah, kemudian oleh KUD diprosessing menjadi sete- ngah jadi, lalu di ekspor dengan tujuan Singapura. Dengan demi- kian KUD akan memperoleh nilai tambah, ujar Fredrik Batong. Menurutnya, bantuan modal Rp 500 juta dari Menteri Koperasi H. Bustanil Arifin SH, akan di- manfaatkan pengembangan usaha geplek. Usaha ini, melibatkan KUD untuk memasok gaplek kepa- da Pusat KUD Hasanuddin, untuk peningkatan komoditas ekspor. Gaplek dari KUD diharapkan sudah dalam keadaan kering se- hingga tidak lagi membutuhkan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja, diarahkan lebih pada tingkat KUD. 1987 tercatat 1,46 juta ton GKG atau naik 2,4 persen dan rata-rata naik 3,03 persen selama empat tahun Pelita IV, kata gubernur dalam sambutannya yang disam- paikan Sekwilda Drs. Karseno. Gubernur mengingatkan, bila membicarakan intensifikasi khusus (Insus) berarti kita berbicara ten- tang kelompok tani. Pelaksanaan teknologi oleh petani akan lebih baik dan memberikan hasil atau produksi lebih tinggi bila dilaksana- kan secara berkelompok. Masalah hama, pengairan dan sebagainya tidak akan bisa disele- saikan oleh petani secara sendiri- sendiri tanpa ada kegiatan bersama atau kelompok. Oleh karena masa- lah kegiatan kelompok ini adalah masalah sosial, maka peranan ca- mat, dan kepala desa sangat menen- tukan sekali. Dalam tahun 1989 ini, pihak Pusat KUD Hasanuddin Ujung Pandang, rencanakan akan meng- ekspor 200 ton arang tempurung batok kelapa di Pilipina. Harga beli KUD dari petani Rp 200/kg arang butiran. Dalam kunjungan ke Dili, juga akan menghadapi Gubernur Tim- tim, guna menjajaki kemungkinan kerjasama dalam hal pengadaan armada perikanan dan kebutuhan perahu Pinisi" untuk angkutan antar pulau, dan pesisir pantai di propinsi Timor Timur. Jika kerja- sama ini jadi dilaksanakan, maka pihak Pusat KUD Hasanuddin Bagi KUD di daerah penghasil akan percayakan Inkra KUD Ta: kopra, seperti Majene, Polmas, dan nah Lemo untuk melaksanakan Selayar, merupakan kesempatan pembuatan perahu/kapal motor hasilkan antara 10-15 kg. da- lam bentuk slabs/hari, kini te- lah musnah dijadikan areal tanaman lada. Untuk mengatasi kebutuhan sehari-hari maupun kepenting- an lain, tak dapat dielakkan harus dengan memilih dua alter- natif. Menjual barang-barang yang belum setahun dibeli kepada tengkulak dengan harga relatif murah atau pinjaman uang de- ngan jaminan lada yang masih dirumpun. Praktis para petani tersebut terjerat ijon atau teng- kulak. Akibat dari itu, saat panen hasil kebun tidak dapat dita war- kan ke pedagang lain. Teng- kulak telah siap dengan arma- da untuk mengangkutnya ke daerah pemasaran di Pangkal Pinang. dan sekali akan menguntungkan. Sebab tempurung kelapa yang selama ini, cuma menjadi limbah dan kotoran, sekarang sudah berni- lai uang. Bagi KUD yang berminat mengelola usa ha arang tempurung, silahkan berhubungan dengan Pu- sat KUD Hasanuddin Ujung Pan- dang. Keadaan serupa itu sejalan dengan keterangan dari Jalil salah seorang eksportir. Kami beli dari tengkulak saat ini kata- nya, dengan harga antara Rp. 4.700,00 hingga Rp 5.000,00/- kg. Antar Puskud PUSAT KUD Hasanuddin, kata Ir. Fredrik Batong terus berupa ya menjalin kerjasama, baik sesama Puskud maupun dengan swasta. Dalam usaha perdagangan beras antar pulau, telah dijalin kerja- sama dengan Pusat KÚD NTT. Sedang daerah tujuan eks- por, menurut Jalil adalah Bra- zil dengan jumlah sesuai per- mintaan. "Itupun jika harganya menguntungkan berbanding harga lokal. Jika tidak, tutur Jalil, stock yang ada kami ta- han hingga tawaran harga yang (Mis) lebih baik." Selama tahun 1988 berhasil di- realisasi pengiriman beras ke Ku- pang sebanyak 1000 ton produksi Pusat KUD Hasanuddin. Untuk 1989 telah ada permintaan dari beberapa Puskud dan swasta di Indonesia Timur, dari Timor Ti- mur, Maluku, Irja, dan Kaltim. Khusus untuk Timor Timur, se- dang dijajaki untuk bekerjasama dengan Puskud Timor Timur. Da- lam waktu dekat ini, manajer uta- ma Pusat KUD Hasanuddin akan ke Dili, menjajaki kemungkinan penyaluran Beras, terigu, dan gula pasir. Sementara dari Timor Timur, bisa diserap komoditi Kopi. Menu- rut Fredrik Batong, propinsi Timor Timur sangat potensial untuk pe- masaran beras, terigu dan gula pasir. Seperti ini belum pernah terjadi, bahkan operasi pasar (OP) pun tidak ada. Berbeda dengan tahun lalu Dolog NTB menjual ke pasa- ran umum lebih dari 21.000 ton, ucap H. Mursyid. la memperkirakan tidak terja- dinya lonjakan harga beras di musim paceklik itu di antaranya akibat dari cukup besarnya minat masyarakat melakukan penyim- panan sendiri, di samping stok Dolog cukup meski lebih kecil dari tahun sebelumnya. Menurut Semarang, NERACA Produksi Padi Sumbar Rata-rata didampingi sejumlah Kabid, tahun Wonogiri yang menerima bibit PETANI di daerah kabupaten Naik 3,03 Persen tiap Tahun pengadaan 1988/89 ini. Dolog NTB hanya bisa memasukkan beras ke gudang sebesar 70.000 ton sedikit dibawah tahun lalu yang mencatat 92.000 ton. mlinjo bantuan Presiden (Bapres) kini gemar menanam dan merawat termasuk memberi pagar anyaman bambu di sekeliling tanamannya, kata Kasubdin Produksi Dinas Per- Keadaan ini kilah Kadolog, tanian Tanaman Pangan Jawa Te- bukan karena kondisi panen yang ngah, Ir. Winoto, Kamis, kurang baik. Sebab menurut angka Wonogiri tahun 1988 menda- ramalan terakhir BPS produksi patkan bibit mlinjo banpres seba- padi NTB naik dari tahun sebe- nyak 240.000 pohon yang penya- lumnya menjadi 1,22 juta ton lurannya tahun 1988/1989 seba- nyak 90.000 pohon dan kini sudah lebih. tertanam 17.000 pohon. Kelima peranan dan langkah yang perlu diambil kepada desa itu adalah menggerakkan kelompok tani menyusun rencana definitif kelompok (RDK), menggerakan petani/kelompok tani agar berpar- tisipasi dalam musyawarah kelom- pok tani, menghadiri penyusunan RDK, memanggil dan menase- hati petani yang tidak bersedia hadir dalam musyawarah, serta menindak oknum yang melaksana- kan kegiatan di luar apa yang telah diputuskan dalam musyawarah. SAMPAI tahun anggaran 1988 /89 kegiatan intensifikasi di Suma- tera Barat melalui program Bimas dengan Supra Insus baru mencapai areal seluas 63.000 Ha dan Insus seluas 273.000 Ha. Dalam tahun anggaran yang akan datang kegiat- an intensifikasi ini akan ditingkat- kan menjadi Supra Insus 76.000 Ha dan Insus 258.600 Ha. Kalau pada tahun 1988/89 di- laksanakan intensifikasi terhadap komoditi prioritas nasional, yaitu padi, palawija, dan sayuran, maka Intab dan Intek dalam tahun ang- garan 1989/90 akan ditambah lagi dengan intensifikasi kambing, di samping melaksanakan intensitika- si mina padi, kata Gubernur. Dili, NERACA KEGIAAN pengadaan pangan di propinsi Timor Timur sampai Desember 1988 mencapai 565.135 kg gabah kering giling serta 6,578 kg beras untuk tahun pengadaan 1988/1989. Yogyakarta, NERACA BAK Umum Koperasi Indone- sia (Bukopin) merupakan bank non profit, yang tugasnya harus mengemban dua misi, yakni kope- rasi dan perbankan dengan uta- manya membina koperasi. bil kredit pedesaan di Bukopin ada beberapa keuntungan yang dirasa- kannya. Diantaranya bagi mereka beri kredit lainnya tak ada mem- itu mendapatkan pengarahan pem- perhatikan nasabahnya. Sedang Bukopin justru menonjolkan sek- tor pembinaannya kepada nasa- bahnya atau pengambil kredit. Sementara, dalam waktu dekat @ Dan ternyata untuk Bukopin cabang Yogyakarta ini misinya atau perananya didalam memban- tu berusaha mengembangkan kope- rasi sangat dirasakan oleh koperasi-versitas Islam Indonesia. Tujuan ini Bukopin Yogyakarta juga akan melakukan kerjasama dengan Uni- kerjasama ini membantu mengu- sahakan adanya sarjana siap kerja. akan membuka Kas di UII Yogya- Bentuk kerjasama pihak Bukopin karta dan untuk UII lulusannya diusahakan bisa mengikuti testing setiap Bukopin memerlukan tena- ga Dikatakannya, pengadaan pa- ngan di propinsi Timor Timur seluruhnya dilaksanakan oleh ko- perasi unit desa, (Ant) koperasi di Yogyakarta. Menurut Kepala Cabang Buko- pin Yogyakarta A. Kuncoro untuk memberikan bantuan kredit pada koperasi-koperasi di Yogyakarta khusus tahun 1988 sekitar Rp 10 miliar. Mataram, NERACA PACEKLIK tahun ini yang me- landa hampir di seluruh daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) ter- nyata tidak mempengaruhi harga beras. Sedang yang disalurkan untuk kredit pedesaan sudah mencapai sasaran 7.300 Kepala Keluarga, dari anggota 10 KUD di Kabu- paten Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul di wilayah D.I. Yoygakarta. "Ini berarti sudah membantu taraf kehidupan bagi 28.000 jiwa lebih dikalangan rendah," ujar Kuncoro ketika ditemui dikantor- nya kemarin. Jika pada musim paceklik tahun tahun sebelumnya harga beras naik dan permintaan pun makin keras. Tapi sekarang agak menyim- pang bahkan dibanding Nopember tahun lalu harga beras pada De- sember tahun yang sama turun sek- itar Rp 15- Rp 20 tiap kg, kata Kadolog Drs. H. Mursyid yang ditemui Neraca di ruang kerjanya, pekan lalu. MILIK MONUMEN PERS NASIONAHalaman V Bukopin Yogya Dirasakan Peranannya oleh Koperasi Tuturnya angka pengadaan itu semata-mata karena kemauan ma- syarakat untuk menyimpan sendiri lebih besar, di samping keterbu- kaan daerah dan semakin lancar- nya arus transportasi laut yang menyebabkan beras mengalir ke- luar cukup besar, apalagi sekarang ini belum ada retribusi beras. Kredit yang diberikan untuk 10 KUD ini mencapai Rp 470 juta. Dan dalam rangka ikut serta me- ningkatkan peranan KUD tersebut Bukopin Yogyakarta mempro- gramkan dalam waktu dekat sudah mencapai 20 KUD, dan segera akan tercapai. Untuk pengadaan tahun menda- tang, jika melihat indikasi penggu- naan bibit, makin dikembangkan- Paceklik di NTB tidak Pengaruhi Harga Beras Kepala bidang penyaluran Do- log Timor Timur, Ir. Aziz Raksa Santa na kepada ANTARA di Dili mengemukakan, jumlah itu dica- KUD Mandiri di Indonesia ter- catat 2.000 buah dan NTB men- pertama. pai melalui pengadaan sub Dolog dapat jatah 30 buah dalam tahap Maliana 410.625 kg gabah kering Diharapkan dalam waktu men- giling yang pengadaannya oleh ko- perasi unit desa Loro Sac Makmur. datang KUD Mandiri di propinsi ini makin bertambah selaras de- Sementara sub Dolog Baucau ngan kemajuan yang dicapai kope- sebanyak 154.510 kg gabah kering rasi, baik dalam usaha maupun administrasinya. giling yang pengadaannya dilak- sanakan oleh enam koperasi unit Dengan demikian para sarjana desa (KUD), yakni KUD Narikisi yang sekarang ini banyak yang 29.625 kg, Lamen Femase 41.400 belum memiliki pekerjaan dan ke- kg, Ni Jaya 47.475 kg. Mesin Fatuk 6.000 kg, Dharma Bhakti 13.350 kg dan Diperta 1.660 kg. Khusus pengadaan yang dilak- sanakan oleh satuan tugas Dolog Timor Timur adalah sebanyak 6.578 kg yaitu melalui peng adaan yang dilaksanakan pada bu- lan April 1988. terampilan mendapatkan kesem- patan mengelola sebuah badan usa- ha kemasyarakatan. Untuk penggara pannya diperki- rakan akan dikeluarkan kredit se- kitar Rp 1 miliar. Diakui juga Bukopin Yogyakarta ini juga mem- berikan kredit-kredit secara umum. Hingga saat ini kredit-kredit untuk umum itu telah mencapai sekitar Rp 30 miliar. Dalam tahap pelaksanaan pem- bentukan sarjana sebagai calon manajer KUD Mandiri di NTB tersebut, Gubernur akan memberi- kan pengarahan serta petunjuknya kepada para Bupati, Kepala Kan- tor Koperasi tingkat 1, Ketua KUD se NTB serta badan usaha lainnya. Sekarang ini jumlah KUD di Dikatakan, bagi koperasi atau masyarakat umum yang mengam- nya pola Opsus Supra insus dari 33.000 hektar tahun sebelumnya menjadi 52.000 hektar. Bahkan Gubernur NTB juga mentargetkan produksi padi 1,1 juta ton, maka opitmis akan me- ningkat. baru. Dalam bulan Desember tahun 1988 pada Minggu terakhir, Bu- kopin telah dua kali melakukan kerjasama untuk memberikan ban- tuan kredit kepada Koperasi Pega- wai Negeri (KPN) di Bantul secara bertahap. Untuk tahap pertama sebesar Rp 165 juta, Kredit ini oleh KPN Sinar yang anggotanya terdiri dari guru-guru SD dan penjaga SD/Karyawan SD itu dipergunakan untuk tam- bahan modal simpan pinjam dan rumah tumbuh. Namun yang perlu diketahui, kata Kadolog H. Mursyid, angka produksi tidak semata mata mem- pengaruhi pengadaan, seperti yang terjadi tahun lalu produksi baik, tapi pengadaan kecil. Meski demikian, pihaknya tetap mentargetkan pengadaan pangan stcok Nasional mendatang akan mencapai 100.000 ton. 153 Sarjana Ikuti Testing Calon Manajer KUD di NTB Mataram, NERACA NTB tercatat 152 buah memiliki anggota 198.238 orang dengan sim- panan Rp605,31 juta dengan volu- me usaha Rp 27,59 miliar. SEBANYAK 153 sarjana dari berbagai disiplin ilmu akan meng- ikuti testing untuk menjadi calon manajer koperasi unit desa di Nusa (Ant) Tenggara Barat, yang kan daerah dilaksana- Pada umumnya KUD di NTB banyak bergerak dalam usaha pa- yaitu selaras Pengadaan Pangan bekerjasama dengan Kanwil De- juan yang dihasilkan daerah ini Timtim 88/89 dan palawija. partemen Koperasi setempat. Diharapkan dengan bertambah Keterangan yang diperoleh An- tara dari Kanwil Departemen Ko- majunya industri kecil kerajinan di lombok khususnya serta dunia perasi NTB Jumat menyebutkan, kepariwisataan pada umumnya, akan diterima hanya 30 orang. dari 153 pelamar tersebut yang perkembangan perkoprasian akan mendapat andil besar di masa men- Bagi mereka yang diterima se- terusnya akan mengikuti pendidi- datang dalam mengkoordinasikan kan serta latihan di Bali. Mereka para perajin maupun usahanya. selanjutnya akan ditempatkan pa- da KUD Mandiri yang sudah me- miliki kriteria terbaik di NTB. Disamping itu mengakhiri tahun 1988 tepatnya 29 Desember Buko- pin Yogyakarta juga telah menye- rahkan kredit kepada Koperasi kar- yawan PT Jarum sebesar Rp 100 juta untuk tahap pertama, yang akan dilanjutkan tahap-tahap berikutnya. Kredit tersebut oleh Koperasi Karyawan PT Jarum yang berang- gotakan 5000 orang lebih akan dipergunakan untuk memperluas usaha-usaha pembangunan peru- mahan bagi anggota anggotanya. (A.W.) Diharapkan sisanya selesai ta- nam sampai akhir Januari 1989, sebanyak 180.000 pohon lainnya disalurkan tahun 1989/1990. Penanaman bibit mlinjo terse- but di daerah itu terutama pada lahan pekarangan, selain mudah perawatannya sekaligus sebagai pe- manfaatan lahan pekarangan agar lebih produktif. Menurut kepala kelurahan Wur- Kirim beras SEJAK tahun 1983, Dolog NTB dapat mengirim beras paling rendah 40.000 ton dan dari tahun jika 1984 hingga sekarang rata-rata terjadi. dikirim antara 35 - 40.000 ton. Bahkan sekarang ini masih akan dikirim sekitar 15.000 ton sehing- ga berjumlah 50.000 ton. ST Dengan demikian pengiriman 2 beras keluar daerah itu sedikit lebih tinggi dari rata-rata tahun 1984 keatas. Petani Wonogiri Gemar Tanam Mlinjo Banpres Daerah-daerah yang sekarang menjadi sasaran pengiriman antara lain NTT, Aceh, Padang dan Tim- Tim. Meningkatnya kualitas maupun kwantitas beras sebenarnya ditun- jang pula pelaksanaan Pasca Panen yang lebih sempurna. Namun di NTB pelaksanaan pasca panen tersebut dirasakan masih harus lebih ditingkatkan, sebab susut baru bisa ditekan 10,15% atau sekitar Rp 2,5 milyar dirupiahkan dari susut yang (DS) yantoro T. Goenarkan, salah satu daerah yang menerima bantuan kepada Antara menyebutkan, ma- syarakatnya sangat berminat untuk menanam mlinjo banpres dan sang- gup merawat dengan baik dibukti- kan dengan banyaknya masyara- kat yang meminta bibit tersebut. n Bibit mlinjo banpres yang dita- nam di kelurahan ini sudah 2100 pohon, bantuan seluruhnya diren- canakan 4.000 pohon, setiap kepa- la keluarga memperoleh dua po- hon. Tanaman mlinjo di daerahnya, menurut Goenarkan dapat berpro- duksi dengan baik. Harga mlinjo gelondong saat ini mencapai se- kitar Rp 700, per kilogram. Jawa Tengah tahun 1988 selu- ruhnya mendapatkan bantuan bibit mlinjo banpres sebanyak 600.000 nogori kabupaten Sem_rang 185.- pohon. Penyalurannya selain Wo- 000 pohon dan Kendal 175.000 pohon. Bibit yang berasal dari perba- nyakan vegetatip (sambungan), di- harapkan dapat berbuah setelah berumur tiga tahun. Selain me- numbuhkan sentra baru juga me- ningkatkan produksi mlinjo serta menumbuhkan industri emping mlinjo sebagai mata dagangan ekspor yang digemari masyarakat manca negara, Produksi mhinjo Jawa Tengah tahun 1987 mencapai 3.196,1 ton dari luas panen 6.336,48 hektar dan tahun 1988 sampai semester pertama produksinya ton luas tercatat 7.958,47 hektar dengan rumah tangga petani 193.320 kepala keluarga. Ekspor emping mlinjo asal Jawa Tengah (Juli-Agustus) 1988 menu- rut data dari Kanwil Departemen Perdagangan Jawa Tengah men- capai 24.970 kg bernilai 47.613,81 ni Belanda dan Singapura. dolar AS, yang dipasarkan ke nege- HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteran dan Keadilan AGEN-AGEN PELANGGAN JABOTABEK Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi JAKARTA PUSAT TERUNA AGENCY: Fanca Marta ANACHO AGENCY Avras Tole HAN 31151 SARTONO AGENCY A 4240 MENTENG AGENCY KRAMAT AGENCY Ron H ינמי V/3•DARO AGENCY':_k Awf / א/ הר גער Park Hang STAR AGENCY Siemba Batas TAMAGENCY C Nadies list R SINAR AGENCYJE B 39MEDIA AGENCY