Tipe: Koran
Tanggal: 1989-04-22
Halaman: 02
Konten
Sabtu, 22 April 1989 INDUSTRI - PERDAGANGAN Target Ekspor Sepatu Senilai US$ 1 Miliar Bisa Dicapai Jakarta, NERACA KALANGAN pengusaha sepa- tu merasa yakin target ekspor sepa- tu senilai US$ 1 miliar pada akhir Pelita V bisa dicapai, di tengah pengenaan PPN sebesar 10% ter- hadap penjualan lateks lokal. Rafli Kimin, Sekjen Afrisindo (Asosiasi Fabrikan Sepatu Indone- mengemukakan, pihaknya tetap optimis bahwa target itu bisa diraih sesuai rencana, mengingat mutu dan pangsa pasar di luar negeri makin tinggi. "Kalau semua pabrik sepatu, terutama karet sudah siap, ini bisa mencapai jutaan pasang", katanya. Kimin juga tidak melihat bahwa perebutan bahan baku karet yang kini tengah berlangsung antara pro- sia) kepada NERACA kemarin persepatuan Eropa disebut-sebut dusen sepatu dan produsen lainnya memiliki potensi pasar yang cukup besar. sebagai hal yang perlu ditakutkan dari pencapaian target sebesar US$ 1 miliar tersebut. "Untuk sepatu yang harganya US$ 3 sampai US$ 5 kita masuk- kan ke Afrika. Di sana kan orang "Ini merupakan suatu roman- tika dalam bisnis. Dan ini akan menciptakan suatu kemajuan bagi masing-masing produsen," tutur- nya. nggak penting modelnya bagus. Yang penting mereka pakai sepa- tu," ujar Kimin. Indonesia sampai saat ini baru mengekspor sepatu ke Afrika seki- tar 20.000 pasang, padahal potensi yang ada mencapai sebesar 1,5 juta pasang. Selama ini ekspor sepatu Indone- sia MEE dengan volume mencapai dua juta pasang per tahun yang terdiri 1,8 juta pasang sepatu karet, dan sisanya sepatu kulit. Pemerintah telah mengeluarkan izin bagi 134 pabrik sepatu yang 80 di antaranya masih dibangun. Kapasitas terpasang industri sepatu diperkirakan akan menjadi 320 juta pasang setahun dengan sasa- ran nilai ekspor sebesar US$ 1 mi- liar pada akhir Pelita V. Industri sepatu Indonesia akhir- akhir ini mengalami suatu kejua- tan ketika sejumlah investor asing, terutama dari Korea Selatan masuk secara besar-besaran untuk mem- produksi sepatu di sini. Bahkan disebut-sebut beberapa di Korsel karena tidak tahan lagi dengan ongkos produksi yang sa- ngat tinggi di sana. No. Nama Obat 1. BONAFLU Captab 2. CALADRYL LOTION 3. CANEDRYL SKIN 4. CHENDON 5. CYANOVIT 6. DERMAZIN 7. DEXYMOX 8. ENZY COMB 10. MAGIL Kimin melukiskan masuknya para investor asing itu ke sini akan membuat produsen dalam negeri berpacu lebih gairah untuk me- ke luar negeri. masarkan sepatu Daftar Obat Jadi yang Disetujui Ditjen POM No. Registrasi Penetapan 25 Cat a 8 Tab DTL 8800602304A12-2-1988 2-2-1992 14. RIPHAGEN Cairan Luar Cream Tablet Cairan Injeksi 500 Mcg/MI Cream 1% an. Bentuk Obat Jadi Kemasan 15. RIPHAPRIN Syrup 16. RIPHASEMID Tablet 40 Mg Namun sejumlah pengamat me- ragukan target ekspor sepatu se- besar US$ 1 miliar bisa dicapai, mengingat pemerintah sejak April ini telah mengenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% terhadap penjualan lateks lokal, satu bahan baku pembuatan sepatu karet. Sementara di sisi lain asosiasi KAUM wanita Amerika belakangan ini semakin banyak menggunakan pakaian sehari- hari seperti syal, selendang, ke rudung, cadar dan lain-lain buatan Indonesia. Peningkatan minat ini terlihat dari semakin meningkatnya ekspor barang- barang tersebut ke AS bela- kangan ini terutama selama tahun 1988 yang mencatat nilai US$ 423.005 atau 32,88% dari total nilai ekspor barang sejenis secara nasional Selama ini, Indonesia meng- ekspor berbagai jenis keperlu- an wanita khususnya pakaian luar seperti syal, selendang, kerudung, cadar dan semacam- nya baik yang terbuat dari ka- pas, serat buatan ataupun bulu hewan dan serat lainnya. telah mengajukan usul kepada MEE bagi penghapusan kuota im- por sepatu dari negara Timur Jauh, termasuk Indonesia. Usul diajukan oleh asosiasi ini mengingat teri dinya perkembang an industri sepatu yang cukup pesat di Indonesia yang dinilai sebagai ancaman buat mereka, karena di kawasan ini sepatu dari Indonesia dijual dengan harga rata-rata 30% lebih murah daripada produksi se- Di dalam negeri sendiri, su- dah banyak produsen yang membuat berbagai jenis selen- dang, kerudung, syal, cadar dan barang-barang pakaian luar sejenisnya. Dan produsen tersebut pada umumnya mem- buat barang-barang ini untuk memenuhi permintaan pasar- tempat. Dalam kaitan dengan pengena- an PPN sebesar 10% terhadap la- teks lokal, Kimin berpendapat bah- wa kebijaksanaan pemerintah itu akan lebih mendorong pengusaha sepatu untuk tampil lebih maju ke Jakarta, NERACA MENTERI Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Senator Gareth Evans, telah mendukung pembentukan suatu asosiasi guna meningkatkan hubungan perda- gangan dengan Indonesia. Masyarakat khususnya ka- um wanita Indonesia belakang- an ini agaknya sudah semakin modern dalam arti bahwa per- le ng kapan diatas sudah jarang digunakan karena dianggap kurang praktis ataupun karena sesuatu alasan tertentu. Me- mang, masih banyak kalangan wanita yang menggunakannya tapi mereka kebanyakan ada- lah yang berada di luar perko- laan. AIBC Pacu Perdagangan Indonesia - Australia Senator Evans mengatakan ia mengharapkan organisasi baru ter- sebut, Australia Indonesia Business Botol 150 MI Tube 15 G 9. GLUCOSAL 500 Tab. Slt. Sela- put 500 Mg Captab 11. MAGIL FORTE Suspensi 12. NEW PAPA HONSIP Capsul 12 Bls a 10 Cap DKL 8808500701 A12-2-1988 13. NIFECARD Tab. Sit. Sela- Botol 50 Tab DKL 8819907617A12-2-1988 put 10 mg Tablet 25 Cat a 4 Tab DTL 8831000710A12-2-1988 Tanggal Batas Berlaku Pabrik depan. "Dengan adanya PPN ini akan membuat mereka berpikir kembali untuk menambah keuntungan dari pajak itu," kata Kimin memberi alasan. 50 Cat a 4 Tab DBL 8827401710A12-2-1988 DKL 8827401329A12-2-1988 2-2-1992 Sementara, satu sumber di APSI (Asosiasi Perse patuan Seluruh In- donesia) mengemukakan bahwa rencana penghapusan kuota bagi ekspor sepatu Indonesia oleh MEE tidak akan membuat produsen da- lam negeri berkecil hati. Sebab, menurutnya, kalangan pengusaha sepatu dan pemerintah telah menyiapkan program diver- sifikasi pasar ke negara lain, teru- DTL 8827101441A22-2-1988 2-2-1992 Wamer-Lambert, 100 Amp a 1 MI DKL 8826901943A12-2-1988 Cab. Sit. Sela- 10 Str a 10 Tab DKL 8805003509 A12-2-1988 2-2-1992 put 500 mg 13-1 Ctab. Slt. Enterik Botol 60 Tab DBL 8806407707A12-2-1988 2-2-1992 Demikian juga misalnya un- tuk syal (sejenis handuk kecil yang biasanya dililitkan pada leher dengan maksud untuk menghangatkannya) juga su- dah semakin sedikit diguna- kan. Kalaupun ada orang yang memakainya hanyalah karena syal tersebut memang mereka simpan sejak beberapa waktu yang lalu. Sedangkan orang yang sengaja untuk membeli- nya hanya untuk melindungi leher dari hawa dingin agak- nya sudah semakin terbatas. Sebab syal ini bisa digantikan fungisnya misalnya dengan hanya lilitan kain biasa, atau- pun handuk dan pakaian lain- nya. Pokoknya, leher yang sedang menderita kedinginan bisa dihangatkan dan sudah tentu bis sembuh. Pot Pls 250 G DKL 8819907529A22-2-1988 Council (AIBC) akan memainkan peranan yang penting untuk me- ningkatkan dan menganekaragam- kan hubungan perdagangan antara kedua negara tersebut. Komite Kerjasama Perdagang- an Australia Indonesia, Australia Indonesia Business Cooperation Committee (AIBCC) dan Kamar Dagang Australia Indonesia, Aus- Botol 100 MI DBL 8808301733A12-2-1988 Berbarengan dengan sema- kin berkembangnya industri kecil termasuk industri pakai- an jadi khususnya produsen pakaian luar seperti syal, selen- dang, kerudung, cadar, dan lain-lain, usaha-usaha untuk mencari pasaran ke luar negeri sudah semakin gencar dilaku- kan. Dan memang, dengan mutu yang semakin baik, pakai- an luar ini semakin sanggup bersaing dengan produk si nega- ra lain. 10 Str a 10 Tab DKL 8812409217B12-2-1988 2-2-1992 10 Str a 10 Tab DBL 8808300804A12-2-1988 Selama beberapa tahun ter- akhir, Indonesia telah berhasil memperluas pasaran pakaian- pakaian luar ini ke berbagai negara dan belakangan ini se- makin menunjukkan pening- katan seperu terlihat di bawah ini Ekspor syal, selendang, cadar, kerudung dan lain-lain 1983-1988 Tahun Volume (kg) 66.564 861.134 110.661 430.919 27.919 197.029 29.132 319.423 75.221 1.136.197 115.186 1.286.154 Nilai USS 1983 1984 1985 1986 1987 1988 Sumber: BPS Dari angka-angka di atas terlihat bahwa ekspor pakaian luar ini mencatat perkembang- an yang cukup pesat terutama selama dua tahun terakhir (1987-1988). Pada tahun 1986 misalnya, ekspor tercatat seba- nyak 29.132 kg senilai US% 319.423, meningkat hampir 3 kali lipat dalam volume men- jadi 75.221 kg senilai US$ 1.136.197 tahun 1987 dan la- htun 1988 senilai US$ 1.286.- 154. Selama ini, Indonesia meng- ekspor syal, selendang, keru- dung, cadar dan lain-lain yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti kapas, serat buat- an, serat lain, bulu hewan-wol maupun batik. 2-2-1992 Kalau dilihat dari segi bahan baku ini, pada tahun 1988, barang-barang yang terbuat dari serat buatan yang pa- 2-2-1992 Botol 100 MI DTL 8831000637A12-2-1988 2-2-1992 2-2-1992 10 Stra 10 Tab DKL 8831000510A12-2-1988 2-2-1992 2-2-1992 2-2-1992 2-2-1992 2-2-1992 2-2-1992 Nama/Alamat Adi Usada, Sura- baya Bogor Yahi Utama, Tangerang Yahi Utama, Tangerang Varia Sekata Pharm, Medan Phapros. Semarang Dexa Medica, Palembang Erlimpex, Semarang Kimia Farma, Jakarta Heroic Farma, Surabaya Heroic Farma, Surabaya Hexpharm Jaya, Cipams Semakin Banyak Syal, Selendang dan ling besar volume ekspornya yaitu sebanyak 57.334 kg seni- lai US$ 715.068 dibandingkan dengan 23.090 senilai US$ 116.726 yang terbuat dari serat kapas dan 34.762 kg senilai US$ 454.360 kg senilai US$ 454.360 dari serat lainnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, syal, selendang dan lain-lain yang terbuat dari serat kapas- lah yang lebih banyak menda- pat pasaran di luar negeri. Pada tahun 1983 misalnya, ekspor barang-barang ini yang terbuat dari serat kapas tercatat sebanyak 51.424 kg senilai US$ 832.522 atau 96,67% dari total nilai barang ini secara nasional. Pada tahun-tahun berikutnya, agaknya pembeli di luar negeri sudah semakin menyenangi barang ini yang terbuat dari serat lain. Tahun 1987 misalnya, barang-barang yang terbuat dari serat kapas hanya tercatat sebanyak 17.085 kg senilai US$ 169.067, sedang yang terbuat dari serat buatan tercatat sebanyak 8.829 kg se- nilai US$ 147.774. dan dari serat lain sebanyak 49.307 kg senilai US$ 819.356, Wanita Amerika semakin senang SELAMA ini, Indonesia mengekspor syal, selendang, kerudung, cadar dan lain-lain ke berbagai negara seperti Saudi Arabia, Amerika Seri- kat, Jepang, Hongkong dan lain-lain. Dari sekian banyak pembeli tersebut, Saudi Arabia tercatat sebagai importir utama di mana tahun 1987 membeli sebanyak 52.247 kg senilai US$ 919.731 atau 80,94% dari total nilai ekspor nasional untuk barang- barang tersebut, menyusul Ame- rika Serikat yaitu sebanyak 3.421 kg senilai US$ 55.124 atau 4,85%, Singapura seba- nyak 5.090 kg senilai US$ 34.436 atau 3,03% Phapros, Semarang Ripha Daya, Sekata, Padang Ripha Daya, Seka ta, Padang Ripha Daya, Seka ta, Padang tama AS dan Afrika. "Kalau memang betul MEE akan menerapkan penghapusan, kita tidak perlu khawatir. Masih banyak negara lain yang menung- gu sepatu kita," katanya. Afrisindo sendiri telah menja- jagi pasar di Mesir, Ghana dan Tanzania, dan negara itu ternyata Tapi dengan semakin me- ningkatnya mutu selendang. syal, kerudung, cadar dan lain- lain, pembelian oleh Amerika Serikat pada tahun 1988 sudah semakin meningkat. Wanita- tralia Indonesia Chamber of Com- merce (AICC) telah dibubarkan untuk membentuk AIBC. Pada pertemuan pertama AIBC yang diadakan di Sydney pada hari Selasa, Ketua AIBC yang baru dilantik, Church, menggambarkan akan konsolidasi keanggotaan dari kedua kelompok tersebut sebagai "Harapan yang besar bagi mening- katkan hubungan perdagangan antara Australia dan Indonesia". "Memfokuskan secara lebih langsung kepentingan perdagang- an Australia terhadap perdagang- an Indonesia, investasi, alih tekno- logi dan kesempatan-kesempatan pelayanan sesuai dengan kemaju- an oleh pemerintah kedua negara dalam melakukan restrukturisasi dan deregulasi ekonomi," katanya. Kita akan berada dalam posisi yang lebih baik sekarang untuk memberikan bantuan kepada ang- gota dan juga untuk membantu meningkatkan perdagangan kedua negara dan investasi pada umum- nya sampai tingkat yang sesuai dengan letaknya pasaran kita, ruang lingkup bagi perkembangan sumberdaya, dan potensi pemba- ngunan ekonomi di wilayah terse- but, kata Church. Sementara itu disebut-sebut Menteri Perindustrian Hartarto KARTU LEBARAN: Seniman, penjual kartu Lebaran masih bersantai, meski bulan Puasa sudah memasuki minggu kedua. Permintaan dan Menteri Pertanian Wardoyo akan kartu Lebaran diperkirakan akan meningkat minggu depan. Gambar menunjukkan, penjual di Pasar Baru. (Foto: Jerry/NERACA) masih terus berembuk membahas rencana penghapusan PPN 10% terhadap penjualan lateks lokal. (7). Sebuah sekretariat yang didiri- kandi Jakarta baru-baru ini untuk melayani pedagang Australia yang ingin mengembangkan usahanya di Indonesia dan pedagang Indone- sia yang tertarik pada usaha perda- gangan Australia, akan lebih di- mantapkan dengan adanya duku- ngan AIBC dan keanggotaan indi- vidu yang kini mencapai sekitar 150 orang. untuk menerima pedagang Austra- lia sebagai anggota untuk pertama kalinya dan untuk merubah nama menjadi Indonesia Australia Busi- ness Council (AIBC). Konperensi AIBC-AIBC yang pertama akan diselenggarakan di Canberra dari 24-26 Oktober mendatang. HARIAN NERACA Dengan demikian, pembeli- an Amerika untuk barang-ba- rang keperluan sehari-hari mi pada tahun 1988 mencatat peningkatan sebesar 667,35% dari nilai yang tercatat selama tahun 1987. Sebaliknya, walau- pun persentase pembelian Saudi Arabia tahun 1988 untuk ba- rang-barang ini di atas pem- belian Amerika, toh pada tahun tersebut, pembelian Saudi ter- catat penurunan nilai sebesar 50,33% ar 40. Kenaikan pembelian selama tahun 1988 juga dicatat oleh pedagang Singapura di mana tahun 1987 hanya tercatat se- banyak 5.090 kg senilai USS 34.436 naik menjadi senilai US$ 108.277 tahun 1988. Beberapa negara lainnya yang juga membeli alat-alat ini dari Indonesia tercatat Jepang. Hongkong, Malaysia, Ingge- ris, Italia dan lain-lain. PE Kalau dilihat dari segi jenis, ternyata barang yang terbuat dari serat lainnyalah yang pa- ling banyak dibeli oleh Saudi Arabia. Pada tahun 1987, ne- gara ini membeli barang ini sebanyak 41.636 kg senilai US$ 730.379 dan turun men- jadi senilai US$ 403.329 tahun 1988. Keinginan para wanita Ame rika memang berbeda dengan wanita Arab dimana pembeli Amerika lebih senang meng- gunakan syal, selendang, ke rudung, cadar, dan lain-lain yang terbuat dari bahan serat buatan. Pada tahun 1987 misal- Jakarta, NERACA TIDAK semua tempat, daerah, barang-barang kebutuhan bulan puasa dan lebaran mengalami lon- jakan permintaan. Permintaan Pakaian, Kartu Lebaran Masih Adem Ayem Hasil pemantauan NERACA, baik di Hero Swalayan, Boro- budur Super Market sampai pada penjual kartu lebaran masing-ma- sing di Jl. Gatot Subroto, Masyes- tik dan Pasar baru, Jakarta menun- jukkan, suasana dan grafik permin- taan masih normal. AIBC di bawah KADIN telah sepakat sarung kualitas super Rp 7500-Rp 25.000/potong. Sepatu pria remaja berbagai model Rp 17500-Rp 45.000. San- dal pria kulit Rp 12500-Rp 18.500. Sandal wanita Rp 8000 - Rp 23.500/pasang. Kafi Kurnia (Presdir Hero Swa- layan) mengatakan, suasana berbe- lanja di super marketnya masih seperit biasa, belum ada lonjakan berarti. Kecuali hari pertama bulan Puasa. Hal yang kurang lebih sama juga dikemukakan oleh Manager Pemasaran Borobudur Swala yan Soewarno kepada NERACA, ke- marin. Bahkan permintaan terha- dap pakaian jadi juga belum meng- alami perubahan. Borobudur seperti dikemuka- kan Soewarno, menyediakan ane- ka barang dengan harga yang ber- variasi. Kartu Lebaran BULAN Suci Ramadhan saat (KNI) ini sudah memasuki minggu ke- Harga kemeja bahan katun berkisar Rp 4900/potong sampai Rp 10.500 Kemeja bahan non katun Rp 4900-Rp 7.900/potong. Pakaian wanita yang bercorak ke ibu-ibuan Rp 13.000 - Rp 18.000. Pakaian anak-anak katun Rp 13.000 - Rp 16.000/potong. Celana panjang george, JM dan Yeo Nino Rp 12.500-Rp 24.000/- potong. Pakaian anak-anak untuk pria Rp 6000-Rp 12.500/potong. Kain KEMAJUAN perbatikan Indonesia sejak beberapa ta- hun belakangan ini sudah tentu juga menyusup pada barang- barang keperluan sehari-hari seperti saputangan serbet, syal, kerudung, cadar dan lain-lain. Khusus untuk syal, selen- dang, cedar dan lain-lain yang diekspor selama ini juga ada yang menggunakan bahan ba- tik. Pada tahun 1988 misalnya, sebanyak 630 kg senilai US$ 8.184 barang-barang ini ter- buat dari kapas bercorak batik yang dijual ke Jepang senilai US$ 5.139; ke Singapura seni- lai US$ 886, ke Inggeris senilai USS 645 dan ke negara lain- nya. Selain itu, masih ada 392 4120 kg senilai US$ 8.877 barang- barang ini yang terbuat dari serat lainnya bercorak batik yaitu senilai US$ 4.695 ke Je pang dan sisanya ke beberapa negara lainnya. PASTE Semakin banyaknya warga masyarakat secara pribadi me miliki kendaraan (roda dua dan roda empat) belakangan ini memang merupakan salah satu kemajuan yang dicapai dari pembangunan yang dilak- sanakan di Indonesia. Artinya, walau pun mobil-mobil tersebut (termasuk mobil-mobil mewah) diimpor dari luar negeri de ngan bea masuk yang tinggi, toh masyarakat tertentu masih sanggup membelinya apakah dengan uang diperoleh dengan halal atau tidak. Wanita AS yang Gunakan Kerudung Buatan Indonesia nya, AS membeli barang-ba- rang yang terbuat dari serat buatan sebanyak 2.482 kg seni- lai US$ 40.067 melonjak men- jadi 20.057 kg senilai US$ 391.345 tahun 1988. wanita Amerika Serikat selamu tahun 1988 menggunakan ba- rang-barang produksi buatan Indonesia ini semakin mening- kat jumlahnya yaitu 21.864 kg senilai US$ 423.005 atau 32,88% dari nilai ekspor nasio- nal, Pada tahun tersebut, Saudi Arabia masih merupakan pem- beli utama untuk barang-ba- rang ini yaitu dengan volume 41.455 kg senilai US% 456.751 atau 35,51% dari total nilai, menyusul Singapura dengan pembelian senilai US$ 108.277 atau 8,41% dari total nilai eks- por nasional untuk barang ter- sebut. Dan ternyata kecenderung- an untuk memiliki sesuatu ba- rang eks-impor seperti mobil- mobil ini, juga menular pada masyarakat golongan mene ngah ke bawah dan masyara- kat tertentu yang mengguna- kan syal, selendang, cadar dan kerudung eks-impor. Semakin besarnya kecende rungan membeli barang eks impor ini terlihat pada tahun tiga, tetapi pasaran penjualan kar- tu Lebaran nampak masih adem ayem, Beberapa penjual kartu Lebaran yang sebagian besar terdiri atas beberapa orang seniman, ketika ditemui mengatakan, biasanya pe- sanan dan penjualan mulai ramai apabila bulan puasa tinggal dua minggu, ujar mereka. Penurunan tarif tersebut antara Berdasarkan pengamatan Nera- ca di Kantor Pos Pasar Baru, sua- sa na saat ini masih seperti hari-hari biasa. Jadi belum nampak adanya kesibukan-kesibukan tambahan selain meliputi mobil dan peralatan perti layaknya hari-hari mendekati rumah tangga. Revisi tersebut akan mengakibatkan berkurangnya se- besar 2,66 miliar dolar Taiwan (sekitar 98 juta dolar AS) dalam penerimaan bea masuk. Lebaran. Revisi yang diusulkan oleh Ke- menterian Keuangan dan Kemen- terian Ekonomi, dimaksudkan un- tuk mengurangi tekanan inflasi dan merupakan tanggapan terhadap se- ruan Washington untuk lebih me- Menurut pengakuan Amrin (24), Seniman kartu, kalau menje- lang Lebaran ia bisa melayani pe- sanan membuat kartu sekitar 15- 25 kartu per harinya. na- Kartu yang dijualnya tidak merupakan kartu cetakan, mun kartu kosongan yang nanti- nya diberi gambar dan kata-kata menurut selera pemesannya, dan pemesan cukup hanya menunggu sekitar 2 atau 3 menit per kartu- nya. Untuk hari-hari biasa, Amrin, menerima pesanan sekitar 10 hing- ga 15 kartu per harinya, dengan harga jual Rp 1.500,- Tetapi untuk hari-hari tertentu, seperti Natalan, Lebaran, Valentine dan sebagai nya, ia menjual dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kartu- 'nya. Perlu diketahui, harga ini tidak akan dipengaruhi oleh hari-hari besar maupun hari-hari bersejarah lainnya. Jadi ini sudah merupakan harga standar, ujarnya (JR/04). 1988 dimana volume dan nilai pembeliannya meningkat sa- ngat pesat. Selama ini, walaupun di da- lam negeri sudah banyak jenis- jenis syal, kerudung, cadar dan lain-lain yang dibuat di dalam negeri dengan mutu serta har- ga yang memadai, toh masih ada saja yang menyenangi ba- rang sejenis yang berasal dari luar negeri (eks-impor). Me- mang belakangan ini, volume dan nilai barang impor tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan ekspor yaitu misalnya pada tahun 1983 hanya senilai US$ 1.292; tahun 1984 senilai US$ 8.811, turun menjadi seni- lai US$ 2.041 tahun 1985, semakin menciut lagi hingga hanya senilai US$ 440 tahun 1986. Tahun 1987, barang- barang yang diimpor ini cende- rung meningkat mengikuti pola hidup masyarakat yang bersele- ra import oriented dimana pada tahun tersebut tercatat senilai US$ 1.157. Selera tinggi yang bersifat import oriented ini se- makin meningkat pada tahun 1988 dengan volume impor ba- rang ini yaitu sebanyak 671 kg senilai US$ 77.021 Taiwan Turunkan Tarif Impor liberalisasikan kebijaksanaan im- por. Tingkat inflasi Taiwan melon- jak menjadi 4,94 persen dalam bulan Maret, merupakan tingkat inflasi tertinggi sejak Januari 1982. Lain pula cerita S. Giono yang mulai mangkal di bilangan kantor Pos Pasar Baru ini sejak tahun 1978, untuk harga ia tidak seperti seniman-seniman lainnya yang ada lah tumbuhan asli Indonesia, tapi Memang, pohon anggur bukan- berasal dari berbagai negara mulai dari Amerika, Arab, Australia dan di kawasan ini. Untuk semua kar- tunya, baik itu dengan ukuran kecil maupun besar ia telah mem- punyai harga khusus, yaitu Rp memiliki nilai ekonomi yang cu- 1.500 per kartunya. lain-lain. Anggur (Vitis Sp) adalah merupakan tanaman holtikultura yang merambat dengan buah yang berwarna beraneka ragam serta kup tinggi. Betapa mahalnya harga ba- rang-barang ini dibeli dari luar negeri dibandingkan dengan barang buatan dalam negeri terlihat dari harga pembelian impor. Kalau pada tahun 1988, rata-rata penjualan Indonesia (ekspor) untuk barang-barang ini jatuh pada harga US$ 12,37/kg (untuk barang yang terbuat dari serat lain), maka barang sejenis dengan mutu yang berbeda eks-impor jatuh pada harga US$ 151,55/kg atau 12 kali lebih mahal. Sebaliknya, barang yang ter- buat dari serat buatan yang di- jual Indonesia ke luar negeri secara rata-rata jatuh pada harga US$ 12,40/kg sedang impor hanya USS 9.29/kg. Taipei, NERACA KABINET Taiwan Kamis me- nyetujui penurunan tarif atas 378 jenis barang impor untuk satu ta- hun mulai 1 Mei mendatang guna mengurangi tekanan yang berhu- bungan dengan inflasi dan menang- gapi seruan AS agar meningkatkan impor. Untuk barang-barang ini. impornya dikenakan bea ma- suk sebesar Rp 14.000/lusin ditambah dengan 10% Pajak Pertambahan Nilai. (Jansen Butar-Butar) Jakarta, NERACA SALAH satu jenis buah-buah- an yang sampai saat ini masih diimpor dari berbagai negara ada- lah anggur baik dalam keadaan segar maupun dalam keadaan ke- ring. Selain buah anggur, tentu saja juga Indonesia masih mengimpor berbagai jenis minuman yang ter- buat dari buah anggur dengan ka- dar alkohol mulai dari 26% -42%. Tanaman yang tumbuh di dae- rah tropis dan sedang serta daerah beriklim dingin ini berbuah de- ngan kandungan vitamin A dan C dengan kadar yang cukup tinggi serta tentu saja memiliki harga yang tinggi karena digemari oleh semua kalangan masyarakat mulai dari yang balita (bayi lima tahun) sampai dengan manula (manusia usia lanjut). Banyak buku-buku petunjuk mengenai cara menanam tanaman ini, namun daerah yang cocok yang bisa mengusahakannya se- cara komersial agaknya masih ter- batas. SAS Kerjasama dengan Saison Buah dan Minuman Anggur Masih Diimpor dengan Nilai Cukup Tinggi Menurut seorang eksekutif SAS, Jan Carlzon, kerjasama mereka dengan Saison ini merupakan suatu langkah utama dalam pelak- sanaan konsep SAS berupa pela- yanan wisata terpadu (total travel service). Di provinsi Riau, usaha pena- naman anggur sudah mulai dila- tas lain. kukan di beberapa lokasi seperti Kab. Bengkalis, Kec. Mandau de- ngan luas areal yang semakin ber- kembang. Selain Riau, masih ada Dikatakan, falsafah bisnis Sai- son bersamaan dengan SAS dan Saison sejak dulu memiliki repu- tasi yang cukup baik dalam bisnis ini. Carlzon juga mencatat bahwa kerjasama ini memungkinkan SAS untuk mengembangkan operasi bis- nis perhotelan lebih awal dan de- ngan biaya yang memadai dari rencana semula. SAS sebelumnya merencana- kan untuk membuka 25 buah ho- tel di seluruh daerah tujuan wisata terkemuka selama 5-6 tahun men- datang. Usaha Patung di Bali Butuh 1983 1984 1985 1986 1987 1988 (+) Disainer Denpasar, NERACA BALL memerlukan tenaga te- rampil di bidang perancang ba- ngun (disainer) dan tukang cat ba- rang kerajinan lulusan sekolah seni rupa Indonesia (SSRI) jurusan lu- kis dan grafik untuk ditempatkan di perusahaan kerajinan. Bursa tenaga kerja juga memer- lukan sejumlah tukang tenun un- tuk memenuhi permintaan bebera- pa perusahaan pertenunan yang ada di Bali, demikian Drs. Ramli Patolai, kepala Kandep Tenaga Keja Denpasar, Jumat. Perusahaan patung kayu mau- pun usaha pakaian yang berkem- bang subur di Pulau Dewata me- merlukan banyak tenaga kerja un- tuk menggarap pesanan yang me- ngalir dari manca negara. Tarif impor atas truk ukuran besar dan mobil penumpang ditu- runkan dari 50 persen menjadi 48 persen, sedang untuk kendaraan berukuran kecil diturunkan dari sama tahun 1989, 50 menjadi 45 persen. Penurunan tarif itu juga berlaku atas barang-barang uan ru- mah tangga elektrik seperti mesin cuci, lemari pendingin, dan video rekorder. Selain itu tarif atas ba- rang-barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan bangunan dan pro- duk pertanian dan industri juga diturunkan. "Kami memerlukan banyak tu- kang cat patung", tutur Made Mi- dra, pengusaha muda asal Ubud. Usaha patung jenis Kreasi baru mendapat pasaran cerah di Manca Negara menyebabkan realisasi eks- pornya meningkat tajam, tercatat 2,6 juta buah bernilai 4,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,66 miliar bulan pertama 1989, sedangkan bulan sebelumnya hanya 2,2 juta dolar atau sekitar Rp 3,8 miliar. Patung buah-buahan banyak di- pesan Amerika Serikat dan peda- gang Eropa, sedangkan patung je- nis antik kebanyakan dibeli konsu- men Italia. Banyaknya pesanan patung menyebabkan pengusaha kekurangan tenaga kerja terampil. Importer banyak memesan pa- kaian bordiran maupun kaos yang diisi manik-manik (monte), menye- babkan ekspor mata dagangan itu meningkat dari 13,8 juta dolar AS, atau sekitar Rp 24 miliar selama Januari-Maret 1988 menjadi 17,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 24 miliar selama Januari-Maret 1988 menjadi 17,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 30,13 miliar periode Halaman II Mengalirnya pesanan pakaian jadi dari masyarakat Ekonomi Ero- pa dan Amerika Serikat, menye- babkan pengusaha di Bali keku- rangan tenaga kerja khususnya di bidang menjahit, bordir maupun tukang potong bakal pakaian, Ramli Pantolai menjelaskan, jumlah pencari kerja yang terdaf tar hingga pertengahan April 1989 (Ant/AFP). tercatat 17.300 orang. beberapa daerah lain di Kawasan pada tahun 1988 kembali mening Sumatera yang juga telah mengu- kat seperti terlihat di bawah ini (Volume dalam: kg) Nilai dalam: US$ IMPOR BUAH ANGGUR, 1983 - 1988 TAHUN BUAH ANGGUR BUAH ANGGURJUMLAH SEGAR VOLUME (Kg) 6.173 44.307 1.458 4.886 1.898 6.888 5.137 12.652 650 2.645 532.358.535.003 1.992 4.414 KERING 11 16 424.372 306.285 431.483 420.410 423.435 524.504 464.169 534.869 560.121 Minuman Anggur BUAH anggur sudah tentu se lain dimakan dalam keadaan segar Jakarta, NERACA Daerah-daerah lain yang juga telah mengusha kan ta naman ang- gur ini tercatat di Bali seperti desa Banyupoh yang juga telah mengu- sahakan pembuatan sari anggur seperti halnya dengan buah-buah- melalui industri rumah tangga se- an juga dikonsumsikan dalam ben- tempat. Anggur Bali (minuman) tuk minuman. SAS (Scandinavian Airlines yang dihasilkan tersebut dikenal System), Rabu, menjalin kerjasa- dengan Bali Wine dengan kadar ma dengan kelompok perusahaan alkohol yang beraneka ragam. Dae- Saison, sebuah konglomerat Je- rah lain tercatat Sumbawa (Nusa pang yang bergerak di bidang per- Tenggara Barat), Ujung Pandang dagangan eceran dan sarana wisata. (Sulsel) mengusahakannya dengan dalam pemilikan dan management sistim PIR (Perkebunan Inti Rak- kelompok perhotelan Inter-Conti- yat), Kalimantan Barat dan lain- lain. nental Saison. Sumber: BPS, (+) Januari - Oktober. sahakan perkebunan anggur. Selama ini, Indonesia mengim- Perkebunan serupa sudah tentu por buah anggur dari beberapa lebih banyak lagi diusahakan di negara seperti RRC, Jepang, Ame- Jawa seperti Jawa Timur (Probo- rika Serikat. Pada 1987 misalnya, linggo, Pasuruan, Malang) dan be- selain negara-negara di atas, Indo- berapa daerah lain di mana berba- nesia mengimpor anggur kering gai jenis bibit telah dikembangkan dari Rhodesia yaitu sebanyak 34. antara lain yang berasal dari Pe- 160 kg senilai US$ 29.264. Agak- rancis, Jepang dan Taiwan. Dari nya impor ini terlaksana melalui Jepang misalnya, dikenal dengan pihak ke tiga sebab Indonesia tidak bibit anggur virietas Kyoho asal memiliki hubungan perdagangan Osaka yang dikenal kemampuan secara resmi dengan-Rhodesia dan nya untuk beradaptasi dari daerah bahkan pemerintah melarang ada- asal yang beriklim sub-tropis ke nya hubungan dengan negara Afri- iklim tropis serta memiliki ukuran ka tersebut. buah yang lebih besar dan lebih manis dibandingkan dengan varie- Untuk tahun 1987, pemasok utama untuk buah anggur kering ke Indonesia tercatat Amerika Se- Di Probolinggo sendiri, tanam- rikat yaitu dengan volume seba- an anggur ini di usahakan dengan nyak 201.325 kg senilai US$ 238. sistim terpadu sejak tahun 1984 di 966; menyusul Australia dengan beberapa daerah seperti Wonoasih penjualan sebanyak 178.479 kg dan Mayangan walau pun usaha senilai US$ 206.006 dan Jepang ini sebenarnya sudah diusahakan sebanyak 11.912 kg senilai US$ 30.202. jauh sebelumnya. Ada beberapa jenis minuman yang terbuat dari sari buah anggur yaitu berupa penambahan alkohol dengan kadar kurang dari 26% sampai 42%. Di dalam negeri sendiri, usaha untuk pembuatan minuman dari sari buah anggur sudah banyak dilakukan misalnya seperti di Kab. Impor Buah Anggur Meningkatkan Bali Wine serta industri kecil Buleleng (Bali) yang memproduksi- pengolahan buah anggur lainnya. Pemerintah melalui BKPM men- Kelompok Saison membeli ja- ringan perhotelan Inter-Continen- tal akhir tahun 1988. SAS sendiri DI tengah-tengah usaha peng- membeli 40% saham perusahaan galakan penanaman pohon anggur ini sekaligus memegang saham ja- belakangan ini, ternyata kebutuh- dorong pengusaha untuk mener- ringan perhotelan Saison Overseas an untuk buah anggur di dalam juni industri pengolahan buah ang- yang berlokasi di Netherlands seni-negeri juga semakin meningkat. gur baik untuk calon penanaman lai US$ 400 juta. Untuk mengimbangi kebutuhan modal dalam rangka PMDN, yang semakin meningkat karena PMA maupun non-PMA/PMDN. kemampuan pasokan dalam negeri Sektor industri ini meliputi air/sari masih terbatas, ternyata impor pekat buah-buahan jeruk, anggur, buah anggur juga semakin naik. jambu dan lain-lain. Selain untuk Selama ini, Indonesia mengim- pengolahan air/sari buah-buahan, por dua jenis buah anggur dari luar juga dicadangkan usaha-usaha un- negeri yaitu berupa anggur segar tuk industri pembotolan buah- dan buah anggur kering. Selama buahan yaitu nenas, rambutan, ang- enam tahun terakhir, impor buah gur, nangka, mangga, apel, salak anggur berfluktuasi dan khususnya dan lain-lain. (BN) TAHUN 1983 1984 1985 183.325 240.510 209.162 270.641 325.997 1986 1987 1988 (+) 387.098 Sumber: BPS (+) Januari - Oktober. 6.184 44.323 425.830 311.171 433.381 427.298 428.572 537.156 464.819 536.861 564.535 IMPOR BERBAGAI JENIS MINUMAN ANGGUR, 1983 - 1988 NILAI (USS) 367.091. 542.211 378.065 758.517 1.242.640 815.149
