Tipe: Koran
Tanggal: 1989-04-22
Halaman: 06
Konten
Sabtu, 22 April 1989 Dimulai dari meningkatnya jumlah pedagang kaki lima di muka muka toko sampai kepada bermunculannya pasar- pasar yang di koordinir oleh organisasi wanita atau lainnya juga dimaksudkan untuk menjamin tersedianya barang keperluan lebaran itu. Terlepas dari harga yang dirasakan agak meningkat saat-saat mendekati lebaran dan hari raya Idul Fitri nanti, maka dari sektor pengadaannya hal ini cukup meyakinkan. Pemandangan keramaian orang berbelanja disertai de- ngan bertambah banyaknya jumlah pedagang kaki lima di pasar-pasar se akan agak meredam kenaikan harga barang untuk sementara. Dan tidak bisa dibantah dengan hadirnya pameran serta bazar yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi itu menambah semaraknya situasi. Barang kebutuhan lebaran mulai dari pakaian untuk anak-anak sampai dewasa serta lainnya kini dijual secara langsung pada pameran serta acara bazar yang diadakan oleh pelbagai organisasi itu. Pedagang kaki lima yang selama ini menjadi langganan para orang tua juga tidak mau ketinggalan. Mereka bet- lomba mengisi bakulnya dengan pelbagai barang kebutu- han lebaran karena pembelinya juga sudah mulai masuk pasar bersiap-siap melakukan pembelian. Di setiap kantor departemen, di organisir oleh organisasi wanita setempat diselenggarakan "Pasar Murah" atau dengan nama dan istilah lain dan menjual pelbagai barang kebutuhan lebaran. Juga di berbagai balai pertemuan atas inisiatip asosiasi produsen dilakukan bazar atau fair yang menyediakan barang kebutuhan lebaran. KOMENTAR Harga di Pasar Murah, tidak Murah UPAYA memperluas jangkauan pasar sebagai bukti cukup tersedianya barang kebutuhan Lebaran dan Hari Raya banyak dilakukan akhir-akhir ini. semua Tapi satu hal yang perlu dicatat, apa yang ditawarkan oleh pasar murah", bazar atau pameran dan fair itu ternyata harganya lebih mahal dari apa yang ditawarkan oelh toko di pasar-pasar bahkan juga jauh lebih murah apa yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima dan sebagainya itu. Pemandangan berbondong-bondongnya massa mengha- diri pameran jelas di harapkan untuk membantu para kon- sumen guna memenuhi pelbagai barang kebutuhan lebaran Tapi yang belum bisa di jamin adalah harga barang yang ditawarkan dalam pameran itu nyatanya lebih mahal dari yang dipasar. Belum lagi kepada pengunjung kadang- kadang juga dikenakan karcis untuk masuk. Dan setelah sampai di dalam, mereka kecewa karena promosi dengan menyebutkan pasar murah itu menjadi berbeda setelah mengetahui harganya terlalu tinggi. <<-Tar Akibat dari ini akhirnya orang tua atau pembeli kembali menyerbu pasar dan pedagang kaki lima yang memang menetapkan harga tak terlalu tinggi. Mestinya yang perlu dipikirkan adalah bagaimana agar pasar murah bisa betul-betul menawarkan barangnya, pa- ling tidak sama murahnya dengan apa yang ada di pasar atau kalau mungkin memang harus lebih murah dari harga pedagang kaki lima. Out D.R Perlu Mengingatkan Pemilik Angkutan Umum Menjelang Masa KIR kendaraannya. Bila pemberian surat peringatan itu dapat dilakukan, tidak akan ter- jadi keterlambatan uji atau pengu- saha tidak mengujikan kendara- annya, seperti tahun lalu ketika 25-30 persen dari jumlah kenda- raan wajib uji tidak diujikan. Demikian pinta Rodja ketika memimpin peninjauan tempat pe- ngujian kendaraan bermotor ang- kutan umum dan angkutan barang di Ujung Menteng Cakung, Jakarta Timur. Jumlah kendaraan angkutan umum dan angkutan barang yang wajib uji di wilayah DKI Jakarta tahun 1988/1989 sebanyak 165.- 000 buah. Kendaraan yang diuji- kan sekitar 70 persen, sedang yang tidak diujikan diperkirakan 25-30 persen. mereka yang membutuhkan. Kemudian dua tahun di Kudus, datang juga adik Liem, sehingga ketiga kakak-beradik tersebut be- kerja di Paman mereka. Di situ mereka bahu membahu mengem- bangkan usaha dengan bergiat di bidang perdagangan hasil bumi seperti beras, jagung, dan kedelai, Jakarta, NERACA motor Ujung Menteng itu memi- KETUA Komisi B DPRD DKI liki tiga alat uji. Setiap hari ke tiga- yang sebagian Jakarta H.M. Rodja, Kamis sore mengharapkan Dinas LLAJRDKI memberi surat peringatan kepada pengusaha angkutan umum atau diekspor. Tapi belum satu tahun datang- lah masa suram, yaitu perang pasifik. Kemudian Jepang masuk barang menjelang masa kir (uji) ta juga memiliki satu tempat peng-Jepang pun tak laku. Liem punya dan kalah. Akibatnya semua uang nya mampu menguji sekitar 300- 400 kendaraan angkutan umum dan angkutan barang. Selain itu DLLAJR DKI Jakar- ujian bermotor di Pulo- berkarung-karung uang Jepang. Diungkapkannya pula, target pe- nerimaan tahun 1988/1989 sebe- sar Rp 1,9 miliar, tapi realisasinya hanya mencapai 95 persen dari pungutan retribusi kendaraan yang teruji, katanya. Fempat pengujian kendaran ber- 30 20 Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi Pemimpin Perusahaan Redaktur Staf Ahli ub Menurut Kepala Unit Pengujian Kendaraan Bermotor DLLAJR Ujung Menteng, Enang Soekmana, perkiraan kendaraan yang tidak diujikan itu karena tidak sedikit di antaranya berubah fungsi, misal- nya truk angkutan barang dirubah Selain itu masyarakat pemilik kendaraan hendaknya mengujikan kendaraannya tepat waktunya, ka- rena kendaraan yang diuji tepat waktu akan memberi manfaat be menjadi truk pengangkut peti sar bagi pemiliknya maupun orang ngan lain. Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers, No. 002/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Terbit Pagi Harga Langganan Tarif Iklan HARIAN NERACA Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan Telepon Fax Telex Setting/Cetak Kendaraan angkutan umum dan angkutan barang itu wajib uji antara tiga sampai enam bulan. (Ant) gadung, khusus untuk kendaraan lain yang bukan kendaraan angku- tan umum dan angkutan barang. "Saya punya berkarung-karung uang Jepang. Tapi pemerintah kasi keluar uang baru, dan uang Jepang Calo tak laku. Satu orang dapat satu KOMSI B mengharapkan agar dapat delapan rupiah. Wah, edan, rupiah, dan saya delapan jiwa, percaloan yang sering timbul harus diberantas. uang kok tak laku," kata Liem. Kemudian datang juga titik ba- Cara pemberantasan itu dengan lik pembawa rejeki, pada saat meningkatkan pelayanan, para pe- agresi Belanda di Indonesia. Orang- tugas bekerja yang semestinya, hin- orang pergerakan menitipkan darkan peluang timbulnya calo orang tokoh Muhammadiyah, Ha- dan hindarkan pungutan di luar san Din, pada Liem di rumahnya, ketentuan, kata M. Rodja. agar disembunyikan. Orang inilah yang akan menjadi mertua Bung Karno, ayah Ibu Fatmawati. Ha- san Din inilah yang kemudian mengenalkan Liem pada beberapa pimpinan tentara Republik Indone- sia. "Kami menghargai upaya meng- hindarkan percaloan dengan cara menerima dokumen syarat pengu- jian di pos penjagaan masuk ke kompleks pengujian kendaraan bermotor Ujung Menteng. Tapi pelayanan penerimaan ditingkat- kan dan hindarkan pungutan tam- bahan," pintanya. : BDN Cab, Gambir J. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 01316.2.2.11.01.5 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 002890001 BRI Cab. Khusus Jl. Sudiman Reke- ning Nomor: 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 Giro Pos: A. 13350 : Zulharmans : Azwirman Noersal : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa. Dr. Anwar, Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto, Ahmad S. Adnanputra 6 X seminggu : dalam kota DKI Jakarta Rp 6.500/bulan Luar kota tambah ongkos kirim Display Rp 3.000 per mm/kolom *Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom *Bars Rp 3.000 per baris, minimal 3 baris FORUM - OPINI Menelusuri Kehidupan Rothschild & Liem Sioe Liong (2): Liem Sioe Liong Naik Daun Sejak Zaman Orde Baru LIEM Sioe Liong, mulai naik daun sebagai pengusaha besar di Indonesia sejak, tumbuhnya iklim berusaha yang baik di zaman Orde Baru. Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430. : 323969, 337441, 332676 Tromol Pos No. 386 Hubungannya yang baik de- ngan beberapa perwira tinggi yang bertugas di Territorium IV Jawa Tengah (Divisi Diponegoro), di tahun 1950-an, yang bermarkas di Semarang, dan yang sebagian ke butuhan logistiknya (makanan, pakaian seragam, obat-obatan) di- pasok oleh Liem. Di antara perwira tersebut ada- lah seorang muda yang ramah ber- sama Soeharto. "Saya kenal Pak Harto, baru di tahun 50-an di Semarang. Ketika saya pertama kali bertemu beliau, ia belum jadi Panglima Diponegoro," kata Liem. Perkenalan ini merupakan rah- mat tersembunyi bagi jalan kehi- dupan Liem di kelak kemudian hari, yang pada saat berusia 22 tahun, di tahun 1938, Liem me- ninggalkan pelabuhan kayu Hai Kou. Futsing, Provinsi Fukien, Cina Selatan, menyusul abangnya di Kudus, Jawa. Sejak itu, hoki tak pernah me- larikan diri dari laki-laki yang lahir di bawah Shio Naga Api ini. De- ngan modal pinjaman dari teman- temannya, Liem pun mulai berusa- ha dengan usaha barunya. Yaitu memasok kebutuhan tentara. tentara yang menguasai Ku- perbankan dengan mendirikan Berkat hubungan yang baik de- kan itu, ia juga terjun ke dunia dus, Liem Sioe Liong segera ber- Bank Windu Kencana, di tahun Kendaraan yang lulus uji (laik vital tak efisien. Dan akhir tahun 1950 ia pun mele- takkan dasar-dasar bagi pemba- dya) tidak berbahaya, tambah- industri rokok kretek, yang banyak nya. pabriknya di Kudus. : (021) 3101873 : 46000 NERACA 1 A Jakarta P.T. Agrapress Isi diluar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 02 15-31 8) la segera menyelundupkanceng- keh dari daerah Maluku, Sumate- ra, Sulawesi Utara - lewat Singa- pura untuk dibawa ke Jawa melalui jalur-jalur strategis ke Kudus. Menurut suatu sumber, kontak pertama Liem dengan Pak Harto, terjadi melalui Mayor Soedjono Hoemardani, yang di masa Orde Baru, menjadi Aspri Presiden RI, bidang Ekonomi dan Perdagang- an, serta Inspektur Jenderal untuk proyek-proyek Pembangunan. Soejono Hoemardani, priyayi Solo ini, sejak menjadi kepala ba- gian keuangan Divisi Dipenogoro, mengenal Liem sebagai pengusaha untuk diajak bekerja sama di bi- yang dapat dipercaya dan jujur dang usaha. Kewajiban bayar yang harus dilakukan oleh Kantor Pos Ga- rum, semuanya dapat dibayar- kan tanpa penundaan. Karena pengalaman pahit yang dideritanya, Liem berpendapat "Bisnis itu tak boleh hanya ber- dasarkan uang, tapi harus atas da- sar barang". 2. Menurut hasil pemeriksaan pertanggungan pembukuan ke- uangan di Kantor Pos Garum, Kantor Pos tidak pernah keko- songan/kehabisan uang. Jum- lah pembayaran yang diminta oleh publik tanggal 17 sd 20 Maret 1989 semuanya telah dibayar pada waktu diunjuk- kan di loket. lailah ia ke bidang manufakturing, Maka pada tahun 1950-an, mu- yang dimulai dengan memproduk- si tekstil kasar melalui PT. Mulia- tex di Kudus. Kemudian di bidang textil, Liem pun mendirikan PT. Inimex dan PT. Purabaya, lalu dua toko kain di Jakarta PT. Indra Makmur dan PT. Setiawan. Lalu ia juga mendirikan pabrik pemin- talan di Bandung, sekaligus perte- nunan dan finishing PT. Turama- tex. Namun ternyata kemudian, per- kembangan industri textilnya me- nurun, "Karena kemudian merasa kalah dengan perusahaan lain, kami pertahankan apa adanya," kata Anthony Salim, "putra mah- kota" Liem Sioe Liong, di tahun 1984. FORUM PEMBACA Penjelasan Kep. Daerah Perum Pos dan Giro III Jatim Dengan hormat, Sehubungan dengan berita yang dimuat dalam Harian Neraca edisi Jakarta tanggal 25 Maret 1989, 4. halaman III kolom 5 dan 6 ber- judul "Kas Kantor Pos Garum Blitar Tiga Hari Kosong Uang", agar tidak terjadi salah persepsi bagi masyarakat dengan ini kami perlu memberikan penjelasan se- bagai berikut: 1. Tidak benar bahwa Kantor Pos Garum (bukan Garuh) tanggal 17 sd 20 Maret 1989 kosong uang. Di Jawa, orang Fukien memang merupakan pendatang Cina paling besar. Menetap di kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka banyak yang berhasil se- bagai pedagang. Di kota pusat industri kretek, paman Liem ternyata bergiat di perdagangan minyak kacang. Mi- nyak kacang pada saat itu merupa- kan komoditi penting. Di perusa- haan sang paman ini Liem, ber- sama abangnya membantu bekerja. Menurut beberapa kawannya sam- bil menyesuaikan diri dan belajar berbahasa Indonesia, Liem juga belajar berdagang, menjajakan berbagai keperluan penduduk di desa sekitarnya, seperti kain batik, Meskipun pendapat umum me- ngatakan bahwa tidak ada diskri- minasi dalam kesempatan berpar- tisipasi antara pria dan wanita Padahal, Tarumatex - di- proses pelembagaan dan pembu- DALAM usaha mempercepat kain sarung, dan kain mori. Ia juga bangun dengan memanfaatkan kre- dalam semua aspek kehidupan di dayaan NKKBS diseluruh lapisan Indonesia, beberapa penelitian me- masyarakat Indonesia, BKKBN mengkreditkan uang tunai bagi dit rumah-telah terjamin pasarnya nunjukan hal yang sebaliknya bekerja sama dengan instansi sek- (White, 1976; Sayogyo, 1980; Sto- ler 1977; Collier, 1981; Hugo, 1985; Zaldestain, 1979; Setyowati, 1983). Mochamad Asrul, Bc. A.P. Nippos: 936001203 HARIAN NERACA Pembayaran tanggal 17 Maret 1989 sebesar Rp 855.000,- tanggal 18 Maret 1989 sebesar Tembusan: Rp 1.774.800,- tanggal 19 Ma- ret 1989 hari libur, tanggal 20 1. Sdr. K. Subdit Tupinpos Ban- Maret 1989 pembayaran yang 2. Sdr. Ka Humas Depparpostel dung diminta publik hanya Rp 80.- 000. Jakarta 10110. 3. Sdr. K. Humas Ditjen Postel Jakarta 10340 ngunan bank yang lebih modern, Bank Central Asia. Kendati BCA, tanpa kegiatan sampai tahun 1970-an, setelah menemukan partner yang cocok dan ahli, Mochtar Riady, BCA kini menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. 3. Tanggal 17 Maret 1989, pagi sebelum pukul 08.00 benar ada weselpos dari negeri Belanda 4. Sdr. Sekretaris Dewan Peng- belum dapat dibayarkan karena awas Perum Pos dan Giro Ban- kiriman uang kas Kantor Pos dung 40000. Garum dari Blitar diterima 5. agak terlambat yaitu pukul 07.- 50, karena adanya Upacara 6. Sdr. Kkp Blitar 66100 Sdr. K. Humaspos Bandung 40000 Dengan melalui PT. Mega, mi- liknya, Liem mendapat izin mono- poli impor cengkeh dengan me- nguasai 90% panen di Madagaskar dan Zanzibar. Pada tahun 1975, Liem meng- KB Nasional Peranan Wanita dan Gerakan import cengkeh, 12.300 ton, de- ngan nilai sebesar US$ 60,9 juta, dan pada tahun berikutnya US$ 120,1 juta. Hak monopoli impor cengkeh ini membuatnya menjadi pengusaha bermodal besar, dan ini sangat menguntungkan jalan usa- ha selanjutnya. Bendera tanggal 17 Maret 1989 yang diikuti oleh seluruh pe- gawai Kantor Pos Blitar. Si alamat wesel tidak dapat Dalam gerakan KB Nasional, menunggu agak sebentar ka- peranan wanita sangat menentu- rena harus segera berangkat ke kan keberhasilan programnya, Pe- luar kota. Untuk penguangan ran serta wanita dalam menentu- wesel yang dimaksud diserah- kan keputusan tentang jumlah kan kepada isterinya dan selan- anak yang dilahirkan sangat ber- jutnya diserahkan lagi kepada pengaruh terhadap kesertaannya puteranya yang ternyata telah ber KB. Disamping itu peran serta lupa tidak menguangkan wesel aktif wanita di kelompok-kelom- yang dipersoalkan sampai tang- pok akseptor akan mendina misir gal 21 Maret 1989, dengan ala- gerakan KB di masyarakat. san yang dibuat-buat dinyata- kan bahwa kas Kantor Pos bahwa aktifnya wanita dalam or- Penelitian juga menunjukkan, Garum kosong. ganisasi masyarakat dan dalam Demikian penjelasan kami mo- pencarian nafkah keluarga akan hon dapat dimuat dalam Harian menurunkan tingkat fertilitasnya. Neraca yang Saudara pimpin agar supaya masyarakat memaklumi but, dalam gerakan KB Nasional, Sehubungan dengan hal terse- persoalan yang sebenarnya. Atas perhatian Saudara kami tas dalam setiap aktifitasnya. Per- peranan wanita menduduki priori- mengucapkan terima kasih. Kepala Daerah Pos dan Giro setiap kebijaksanaan wujudan tersebut tercermin dalam program. Sebagai contoh, sebagian besar penyuluh lapangan KB, Pembina Pos KB Desa (PPKBD), Sub PPL- KBD, Kader dan Pengurus kelom- pok akseptor adalah wanita. Berbagai aktifitas program juga ditujukan pada wanita termasuk kegiatan Usaha Peningkatan Pen- (UPPKA), Bina Keluarga dan Ba- dapatan Keluarga Akseptor KB lita (BKB), Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Posyandu KB- Kesehatan, Pedewasaan usia per- kawinan dsb. III, Di awal Orde Baru, Liem juga memperoleh konsesi hutan di Kali- mantan (PT. Overseas Timber Pro- duct Corp.). Juga izin dan fasilitas kredit yang besar dari pemerintah untuk mendirikan pabrik crumb PEMBANGUNAN nasional menuntut adanya partisipasi ma- syarakat, baik pria maupun wani- ta, dalam semua lapangan kerja untuk mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruhnya masya- rakat Indonesia yang adil makmur, bahagia dan sejahtera. Dalam GBHN disebutkan, bah- wa "wanita mempunyai persama- an hak, kewajiban dan kesempat-syarakat yang mendukung gerakan berperan serta dalam semua aktifi- an yang sama dengan pria untuk KB Nasional. tas pembangunan". untuk memahami lingkungannya, sehingga akhirnya akan memper- oleh "Konsep diri" untuk menen- tukan apa yang dicita-citakan dan bagaimana cara untuk mencapai- nya secara mandiri. BKKBN dan sektor pembangunan, Dalam proses tersebut, peranan Dari sudut pandang gerakan KB Nasional, posisi wanita yang le- mah sangat tidak mendukung upa- ya-upaya untuk mewujudkan pe- lembagaan dan pembudayaan Nor- ma Keluraga Kecil yang bahagia dan Sejahtera (NKKBS) diseluruh lapisan masyarakat Indonesia. serta lembaga swadaya masyarakat yang terkait hanyalah sebagai fasi- litator, dan kegiatannya sendiri hanyalah berupa "Pancingan" un- tuk merangsang kemandirian ma- Peranan UPPKA Dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Wanita UPPKA yang dirintis sejak tahun 1979/1980 dimaksudkan se- bagai Usaha Bersama dengan ben- tuk pra-koperasi yang pengelolaan- nya dilakukan dari, oleh dan untuk anggota kelompok akseptor KB Moderenisasi di bidang perta- dan dilakukan melalui berbagai nian ternyata mempunyai dampak kegiatan ekonomi sekala kecil yang negatip terhadap kesempatan kerja bermanfaat untuk meningkatkan penumbuk padi diganti dengan menuju terwujudnya NKKBS. wanita, khususnya ketika ani-ani pendapatan keluarga dari peran Rice Huller. A. Idea Dasar Partisipasi Wanita dalam Pembangunan Ekonomi Melalui Program Peningkatan Pendapatan (1) toral terkait dan lembaga swadaya masyarakat mengembangkan ke- giatan Usaha Peningkatan Penda- patan Keluarga Akspetor KB (UPPKA). Langkah-langkah bimbingan yang diberikan adalah sebagai beri- kut Langkah Pertama, adalah mengenai dinamika kelompok, di- mana bimbingan diarahkan agar anggota kelompok diharapkan sa- dar dan memiliki kemampuan ber- organisasi yang baik, sehingga ke- lompok yang ada, mempunyai ker- jasama yang baik yang tumbuh dari kepentingan mereka sendiri. melalui kontrak beli rintah tanpa tender. Di akhir tahun 1970, misalnya Tarumatex kabar- nya pernah mendapat kontrak seni- lai US$ 1,7 juta untuk memasok pakaian militer. Dalam pemberian pinjaman ke- pada para anggota tersebut tidak diperlukan jaminan/anggunan, ke- cuali kepercayaan antara anggota melalui sistim "tanggung renteng", dimana tunggakan dari satu ang- Langkah Kedua yang perlu bim- bingan adalah mengenai "Admi- nistrasi dan pembukuan yang baik", karena pembukuan yang Meskipun diakui wanita aktip mendukung ekonomi keluarga, na- mun secara socio cultural peranan anggota kelompok, sehingga selu- ruh anggota dituntut untuk saling bekerja sama dan bertanggung jawab. bangan kewira swastaan selanjut- nya. Selain tekstil, diproduksinya pula suku cadang sepeda oleh PT. Indara Mas, kemudian paku oleh mereka hanya dihargai di masya- Oleh Drs Harry Victor Darmokusumo, MPH gota akan merugikan keseluruhan tertib adalah dasar untuk pengem- nomi keluarga. Dalam era pem- PT. Indara Kentjana, serta kerajin-rakat sebagai ibu rumah tangga dan bukan sebagai pendukung eko- bangunan, khususnya bagi wanita pedesaan, kiprahnya pembangun- an justru menempatkan posisi wa- an tangan oleh PT. Telok Bentong. Liem juga memproduksi sabun, untuk memasok kebutuhan ten- tara. tungkan. Akan halnya di bidang perda- nita kearah yang tidak mengun- gangan, Liem Sioe Liong mening- katkan sasarannya pada pengem- bangan ekspor-impor. Diekspor- nya kopi, lada, tengkawang, kopra, serta timah, dan diimportnya gula CV. Waringin dan PT. Permanent. serta beras. Untuk itu didirikan Dalam upaya pengembangan Sedangkan untuk membina ja- ringan dengan Singapura dan Hongkong, sebagai kota pusat perdagangan di Asia Tenggara, ia gang lepas pantai: Waringin (Pte) mendirikan tiga perusahaan da- Ltd, dan Permanent (Pte) Ltd, pria pada posisi pemilikan keka- keduanya di Singapura. Serta Anchor Development Ltd, di Hongkong. kredit usaha, wanita juga dalam posisi yang tidak diuntungkan, ka- rena sistim budaya menempatkan yaan, sehingga wanita sukar men- dapat kredit karena tidak mampu- kredit bagi usahanya. nyai jaminan untuk memperoleh yang berkembang cepat itu ditu- Di awal 1970, CV. Waringin duh menerima kredit pemerintah dalam jumlah amat besar dan memperoleh lisensi ekspor (kopi dan karet) yang jauh melebihi kuota resmi, karena ekspor kopi- resmi. nya berjumlah lima kali kuota Kondisi yang demikian mendu- kung citra wanita Indonesia seba- gai mahluk yang lemah yang selalu tergantung pada pria, yang selan jutnya menempatkan posisi me- reka yang lemah dalam proses pengambilan keputusan yang me- nyangkut diri, keluarga dan ma- syarakatnya. Untuk melengkapi perdagangan Posisi demikian, ha- katan partisipasi wanita dalam kekatnya tidak mendukung pening- pembangunan, karena partisipsi itu sendiri adalah suatu keadaan dimana orang menjadi sadar akan posisi diri dan lingkungannya, men jadi sadar akan hubungan sosial budaya ekonomi dan politik yang ada di masyarakatnya, sehingga ia mampu merumuskan tujuan hidup dan upaya pencapaian secara man- diri. rubber (karet bongkah) di Palem- bang dan Jambi. Juga bekerja- sama dengan Colonial Sugar Refi- ning Co. Australia, membentuk PT. Indako Ltd, yang bergiat di bidang pertambangan timah. Menurut Liem, sejalan dengan program pemerintah, ada tiga bidang bisnis yang pasti mengun- tungkan, yaitu pangan, sandang, dan papan. "Di situ kami mulai berpikir untuk membangun pabrik terigu, tekstil, dan semen," kata Liem. PADA Hakekatnya ada 3 (tiga) tujuan yang melanda'si dilaksana- kannya kegiatan UPPKA dalam Akhirnya 19 Mei 1969, Liem mendirikan PT. Bogasari, dan Bogasari Flour Mills mulai ber- operasi bulan Desember 1971. Di tahun 1987, Bogasari bisa mem- produksi 200 ton perhari, dan memasok 85% kebutuhan gandum dalam negeri. Investasi Liem Sioe Liong yang paling besar adalah di pabrik semen, melalui Indocement Group. Pertama kali beroperasi pabrik semen tersebut di Citereup, Ci- binong, Jawa Barat, tahun 1975, dengan kapasitas 0,5 juta ton per tahun. Sekarang di tahun 1985 kapasitasnya 7,7 juta ton per tahun, dengan membawahi enam perusa- haan yang mengoperasikan dela- pan tanur. "Raja Semen" ini juga punya 12% saham di Green Island Cement KB dalam kegiatan ekonomi pro- duktif, yang membawa dampak positif terhadap ekonomi keluarga, peranan wanita dalam pembuatan keputusan tentang diri, keluarga- nya dan masyarakat akan semakin meningkat. Diharapkan pada akhirnya wanita dapat memutus- kan tentang jumlah anak yang diingini, alat kontrasepsi yang di- sabit, dan alat pilih dsb; secara man- diri. Peraturan yang dihubungkan daya guna untuk memotivasi ke- dikelompok tersebut sangat ber- arah kesertaan KB yang mantap trasepsi yang efektif seperti IUD dan kearah penggunaan alat kon- dan Inplant. laan program KB dan yang dinami- ka kelompoknya cukup baik akan memacu adanya "Kompetisi sehat" bagi kelompok-kelompok aksep- tor KB untuk lebih berprestasi tinggi dalam pengelolaan kelom- poknya. Dari sudut pandang intervensi terhadap "variabel-variabel anta- ra" dalam rangka penurunan ferti litas, tampak bahwa kegiatan UPP- KA merupakan sarana yang strate- gis untuk mencapai tujuan tersebut. Apabila upaya peningkatan pen- dapatan keluarga disertai dengan motivasi peningkatan gizi keluarga, diharapkan peserta KB dan keluar- ganya dapat mengkonsumsi gizi rangi tingkat kesakitan dan kema- yang lebih baik yang akan mengu- tian bayi dan Balita, sehingga mere- ka tidak perlu berjaga-jaga mem² punyai anak yang banyak apabila anak yang dipunyainya sehat dan sejahtera. Peranan aktif wanita dalam organisasi dan ekonomi tersebut akan mendinamisir kegiatan KB di masyarakat dan sekaligus menu- runkan tingkat fertilitasnya, karena menurut beberapa penelitian wani- ta usia subur yang aktif tingkat fer- tilitasnya akan jauh lebih rendah program KB Nasional, yaitu : Pertama, sebagai sarana un- tuk mendukung proses Komuni- kasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dibanding wanita yang sekedar se- program KB Nasional; kedua, seba- bagai ibu rumah tangga. gai sarana untuk mengintervensi "Variabel-variabel antara" yang menentukan perilaku fertilitas, se- dan pendapatan keluarga; Ketiga, perti nilai anak, peranan wanita sebagai sarana untuk mengembang- kan kemandirian masyarakat da- lam pengelolaan program KB. Dari sudut pandang KIE, penga- laman dan penelitian menunjuk- kampu mengajak peserta KB di kan, bahwa kegiatan UPPKA tuk mengembangkan sendiri per- kelompok-kelompok akseptor un- aturan-peraturan yang mendukung program yang DEWASA ini tampaknya ham- pir tiap orang dan segala-galanya buru-buru. Ini "cepat", itu "seketi- ka" benar-benar mewarnai tiap segi kehidupan: kopi tubruk (pro- ses pembuatannya cepat -- instant copy), bayi cepat (instant baby, coffee--), salinan seketika (instant ingat in vitro-pembuahan di luar tubuh hidup dan dalam lingkung- an buatan--). food). Ke mana saja saya pergi, Kini makanan cepat (instant Amerika, Afrika sebenarnya, bah- apakah ke Eropa, negara-negara kan di daerah Punjab, saya temu- kan bahwa saya dapat membeli mi masakan cepat, pemanggangan di tempat, salada yang telah dipersiap- kan --segala-galanya yang dapat mengisi perut, menghias tubuh atau memuaskan dahaga -- di bagi- an kota mana saja, jam berapa saja, siang atau malam. Lebih jauh, dengan meningkat- nya keterlibatan ibu-ibu peserta Dari sudut pandang memperce- pat proses kemandirian masyara- kat dalam pengelolaan program KA di kelompok-kelompok Ak- septor akan mendinamisir penge- KB, pengembangan kegiatan UPP- lolaan KB secara mandiri oleh dengan kesadaran sendiri para masyarakat. Dibanyak tempat, peserta KB di kelompok-kelom- pok akseptor KB pengelola kegiat- an UPPKA mampu mengumpul- swadaya untuk membantu mem- kan dana sosial/dana KB secara biayai biaya rujukan KB, dukun- gan demonstrasi menu di Posyan- kan dengan peminjaman modal du, biaya administrasi kelompok usa ha. dan insentip kader. Disamping itu dengan upaya diharapkan secara bertahap para peningkatan pendapatan keluarga, peserta KB akan mampu mem- kontrasepsinya. biayai secara swadaya kebutuhan B. Mekanisme Kerja KEGIATAN UPPKA dikem- Lebih jauh, pemberian kegiatan UPPKA kepada kelompok-kelom- pok akseptor KB dengan prioritas bangkan oleh BKKBN di kelom- kepada kelompok yang pengelo- pok-kelompok akseptor ditingkat Makanan Cepat, Kebudayaan Seketika dengan makanan cepat." Dia menunjuk kepada para kar- yawan kantor, penjual keliling, wisatawan, mahasiswa dan semua orang di planit ini yang jumlahnya tidak terhitung, yang tidak mem- punyai kesabaran maupun untuk menyantap makanan yang dima- sak di rumah, hanya karena mere- ka berada jauh dari rumah. Karena itu jawabannya yang tepat adalah makanan cepat. Ra- manathan menceritakan kepada sa- ya bahwa rantai restoran Nirula, yang terbesar di anak benua itu, menjual lebih dari 30.000 makan- an cepat tiap hari. "Makanan itu mungkin saja ha- nya ikan dan keripik, hamburger (roti pakai perkedel), roti berlapis (sandwich) panggang atau hidang- an India Selatan," seorang jurubi- cara Nirula mengatakan kepada saya. "Tapi makanan itu membuat kenyang karyawan kantor, maha- siswa dan orang-orang berbelanja Tidak mengherankan bahwa te- man India saya Ramanathan, seo- rang penduduk New Delhi yang sampai hamburger atau roti berla- tulus, menamakan semuanya itu "kebudayaan seketika" (instant cul- ture). pis berikutnya," tambahnya.. Ketika usaha perdagangan lesu PT. Waringin Kencana memasuki bidang real estate, melalui patung- an dengan PT. Metropolitan Deve- lopment. Mereka membentuk PT. Metropolitan Kencana. Berekspan- si dengan bendera Pondok Indah Group, kelompok ini menggabung- kan kekuatan finansial Liem Sioe Liong Cs dengan kekuatan profe- sional Ir. Ciputra Cs, segera meng- orbit sebagai realtor terbesar di Indonesia, ditinjau dari segi pengu- asaan tanah (2.082 hektar) serta diversifikasi usaha real estate. Dan sekalipun orang India lebih "Kami orang-orang India," kata- suka kepada makanan cepat, apa- Melalui kegiatan-kegiatan ternya, "menempuh jalan yang prak- kah anda percaya bahwa perusa- sebut wanita dirangsang untuk ber- tis dimasuki semua mereka yang haan Amerika McDonalds, pemu- akseptor KB. Melalui "Proses Di- pekerjaan dan waktu yang begitu peran serta aktif dalam kelompok harus melakukan demikian banyak la Big Mac, tidak berhasil dalam suasana India dan gulung tikar se- namika Kelompok" wanita akan sedikit untuk melaksanakannya. telah beroperasi dua tahun? terlibat dalam proses Belajar" Secara harfiah kami hidup terus (Arjuna) milik taipan Hongkong, Li Ka Shing, serta menguasai penuh 100% saham semen di Cement Grinding Project di Singapura. Oktober 1987, terdengar kabar group Indomobil. Liem juga terlibat pada pabrik, bahwa Indocement menjual 20% sahamnya kepada orang terkaya di lembaran baja tipis canai dingin dunia, menurut majalah Fortune; (cold-rolled) senilai US$ 800 juta, di Kompleks baja Cilegon, Jawa Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Barat. Mereka membangun Pondok Indah 450 ha, di tahun 1971. Lalu perumahan Bukit Cinere 650 ha, lalu Kota Mandiri Bumi Serpong Indah 650 ha. Liem juga memiliki gedung kembar Wisma Metropoli- tan, juga pemilik hotel Mandarin Oriental, lalu Wisma Indocement, dan gedung BCA, semuanya di Jl. Jend. Sudirman Jakarta. Liem juga menguasai perakitan kendaraan bermotor seperti Volvo, Halaman VI Pemberian pinjaman modal ter- sebut sifatnya hanya berupa "pan- cingan", untuk menumbuhkan mo- dal swadaya kelompok. Modal yang dipinjamkan kekelompok ter- sebut kemudian dikembangkan, de ngan pemberian pinjaman kepada para anggotanya untuk usaha Eko- nomi produktif secara berkelom- pok maupun individual, dengan memungut uang jasa, simpanan pokok, simpanan wajib dan iuran. Mazda, Nissan, Jeep Suzuki, dan bus truk besar Hino. Dalam bidang automotive melalui PT. Central Sole Agency, yang juga disebut pedukuhan. Aktifitas utamanya anggota, BKKBN hanya membe- berupa pemberian pinjaman mo- rikan pola-pola petunjuk garis be- dal tidak berbunga kepada kelom- sarnya saja, sedangkan kesepakat- pok kelompok akseptor KB ter- an mengenai jumlah jasa, simpan- pilih sebesar antara Rp 100.000 an pokok, simpanan wajib dan sampai dengan Rp 3.000.000,- (ter- iurannya, diserahkan sepenuhnya gantung pada sumber dana), untuk kepada musyawarah kelompok un- kemudian dikembalikan lagi ke- tuk menentukannya. Dalam fungsi pada BKKBN setelah 2-3 tahun, "Edukatif" tersebut, BKKBN, In- dan dipindahkan secara "BERGU- LIR" (Revolving) kepada kelom- pok yang lain. stansi sektoral terkait dan LSM yang terlibat dalam kegiatan UPP- KA hanya bersifat sebagai "fasili- tator" yang membimbing perkem- bangan kelompok dan anggota- nya. Untuk melakukan usaha bisnis- nya di luar negeri, maka anaknya Anthony Salim, lulusan London, melakukan hal itu. Pada tahun 1981 didirikan First Pacific, yang terdiri dari dua holding company, yaitu First Pacific Enterprises yang bergerak di bidang perdagangan. Dan First Pacific Investment seba- gai induk perusahaan di bidang investasi dan perbankan, kesemua- nya ini berkedudukan di Hong- kong, dan berbendera Liberia, agar terhindar dari pajak. Inilah Liem Sioe Liong, taipan Indonesia, yang akan membukti- kan apakah perusahaannya masih akan tetap bertahan setelah per- gantian generasi nanti. Seperti perusahaan Ong Tiong Sam si raja gula, di Jawa, Tjong A Fie, raja taipan di Medan, yang keduanya dari zaman penjajahan Belanda, yang runtuh setelah pergantian penguasa negara. (Habis) (Donald Henrie Amahorseja); Untuk menopang berjalannya sistim tersebut diperlukan adanya: KOHESI" (kerekatan) dan dina- mika kelompok yang ditumbuh- kan melalui pertemuan secara ter- atur dan keterbukaan dalam peng- lolaan keuangannya. Langkah Ketiga, adalah bim- bingan tehnis produksi dan pe- ngat komplex karena memerlukan masaran usahanya. Upaya ini sa- dukungan dari pembimbing yang berpengalaman dalam bidangnya. Langkah Keempat, adalah bimbi- ngan untuk memperoleh kemudah- an dalam mendapatkan modal ker- kegiatan UPPKA se- ja tambahan serta dalara bagai suatu kegiatan yang sifatnya masalah tehnis yang dihadapi ke- "Edukatif", dalam penentuan per- lompok. aturan peminjaman kepada para (Bersambung/1) *** Jangan Dilewatkan Wajar-Wajar Saja KAMPANYE Sadar Wisata kini sudah dicanangkan oleh Presiden awal bulan ini. tepatnya 3 April 1989. Ini berarti sektor pariwisata harus digalakkan mati-matian supaya menjadi peng- hasil devisa yang banyak. Pariwisata sebagai penghasil devisa non migas harus berpacu dengan komoditi-komoditi non-mugas lain- nya seperti: Kayu, timah putih, garmen, rotan, kopi, teh kopra dan komoditi hasil pertanian lainnya. Secara umum, orang tahu di kawasan ASEAN kita masih jauh ketinggalan dari Singapura, Malaysia dan Thailand dari segi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Juga dulu sebelum Presiden Marcos yang mantan, kita ada di bawah Filipina. Me- ngapa demikian? KAMARUDIN yang sangat cinta pada keindahan alam, gunung menjulang tinggi ke langit, danau dengan air biru lembut, pantai pasir putih seperti kapas nan landai, hutan lindung penuh satwa langka tak ada duanya di kolong langit ini, matahari ber- sinar cemerlang dengan fajar di ufuk Timur dan langit memerah di cakrawala Barat sangat mempesona, laut dengan ombak meng- alun dan bila perlu membadai, peningkatak sejarah tak milai harganya dilihat dari sudut pandang arkeologi, adat istiadat serta seni budaya berbagai suku bangsa yang mendiami Nusantara di khatulistiwa tercinta ini, sungguh melimpah, terdapat di mana- mana, dari Sabang-Merauke dan Singir-Talaud - Timor Timur. TETAPI mengapa pariwisata Indonesia masih kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand. Kamarudin tidak mengerti. la hanya kesal dan menggerutu saja, Indonesia adalah negeri yang paling indah dan kaya raya di dunia ini! ANTON DJAROT, pengamat pariwisata menyimpulkan: Kita jauh ketinggalan di sektor pariwisata, karena banyak pejabat kurang mengerti hakekat pariwisata. Karena masyarakat banyak tidak faham keuntungan apa yang diperoleh dari pariwisata. Kare- na anggota-anggota DPR kurang bergairah mempelajari pariwisa- ta. Karena anggaran untuk promosi pariwisata sangat minim. Karena gas-gas di lapangan tidak profesional. Karena tempat- tempat dan sarana yang dibutuhkan publik seperti toilet umum, tempat berteduh, terminal bus, stasiun KA, pelabuhan laut, bandar udara tidak bersih. Karena komunikasi dengan bahasa asing kurang lancar. Karena supir-supir taksi tidak begitu ramah. Ka- rena petugas bea-cukai dan imigrasi kelihatan angker. Pokoknya Anton Djarot memberi data-data dalam kesimpulannya tidak kurang dari 20 karena yang serba pesimistik. Sampai-sampai ia nyeletuk: Sadar wisata untuk siapa? NENOK & MIENTJE yang biasa releks-releks dan berfikir wajar-wajar mempunyai pandangan lain. Mereka bilang, pariwi- sata bila ditangani secara te cun dan penuh keberanian untuk membenahi yang kurang-kurang di mata wisatawan asing, tentu- nya ada harapan lebih maju dari negara2 lain. Seandainya tiap orang sedikit saja memberi perhatian dan mau bersikap dan ber- tindak atas namanya sendiri atau kelompok dalam masyarakat, menurut kemampuan di tempat masing-masing, pasti pariwisata yang menyangkut perjalanan seseorang dari tempat asal ke negeri lain dengan motivasi menikmati perjalanannya merasa puas. Sebe- tulnya tidak banyak yang dituntut. Ya, sekedar bersih, nyaman. aman, dan bila perlu ramahlah sedikit, sudah cukup. Tidak perlu dibikin ramai-ramai. pusing dengan segala data statistik kunjung- an wisatawan mancanegara. Tidak perlu dengan ramalan muluk- muluk. Wajar-wajar sajalah! Sebab, kita-kita sendiri juga kalau bepergian membutuhkan hal-hal seperti itu. KOMENTAR Nenok dan Mienije: Pariwisata boleh juga dipikirkan secara serius. Tapi tidak salah kalau kita menanggapi segala sesuatunya secara wajar-wajar saja lah! Tidak perlu ribul2. ramai2, lalu habis tenaga seperti kayu dimakan rayap, habis dana, habis kreativikas. Kagak karuan dan mubazir! Apa betul begitu? Nyoman
