Tipe: Koran
Tanggal: 1989-06-02
Halaman: 05
Konten
Jum'at, 2 Juni 1989 PERTANIAN - KOPERASI Primkopti Jaksel Tingkatkan Pelayanan Kesejahteraan Jakarta, NERACA an kedelai anggota pada Primkopti disisihkan dana sebesar Rp 10/kg. Dana ini kemudian dialokasikan untuk 19 macam kegiatan yang menyangkut pelayanan kesejahte- untuk kelestarian lingkungan, stu- di perbandingan dan biaya diversi- fikasi produk. PRIMER Koperasi Tahu Tem- pe Indonesia (Primkopti) Jakarta Selatan berupaya meningkatkan pelayanan kesejahteraan kepada anggotanya dengan menghimpun dana yang disisihkan dari pembeli- an kedelai setiap anggota pada Primkopti. raan anggota. Demikian dikemukakan salah seorang pengurus Primkopti Jak- sel, H. Hamid Madjid kepada Ne- raca dalam suatu acara menyam- but Dasawarsa Primkopti Jakseldi Jakarta, Rabu malam. Dijelaskan, dari setiap pembeli- Kupang, NERACA SEBANYAK 6.000 ton jagung akan diantar pulaukan dari kabu- paten Timor Tengah Selatan (TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT) lewat pelabuhan Tenau - Kupang ke Jakarta dalam waktu dekat ini. Enamribu Ton Jagung dari TTS NTT Diantarpulaukan Sampai saat ini sudah terkum- pul 1.000 ton oleh 3 KUD masing- masing KUD Enok Batu Putih, KUD Semut Panite dan KUD Te ratai Niki-niki dan sisanya seba- nyak 5.000 ton akan dikumpulkan kemudian. Jagung sebanyak 6.000 ton ada- lah kelebihan hasil panen tahun 1988/89 yang dibeli oleh PT Indo Fleet Corp Jakarta dengan harga Rp 200 perkilogram, pembayaran langsung ditempat. Bupati TTS Piter Aleksander Tallo, SH kepada wartawan di Kupang menjelaskan bahwa pem- belian jagung masyarakat TTS de- ngan harga Rp 200/kg merupakan harga yang cukup baik. Apalagi pembayaran langsung kepada ma- syarakat setempat oleh perusahaan. "Bayangkan 6.000 ton jagung yang terjual, berarti ada uang kon- tan sebanyak Rp 1,2 miliar yang beredar ditangan masyarakat, kata- nya lagi. Suatujumlah yang cukup besar bagi masyarakat TTS yang selama ini belum pernah menik- matinya. Dijelaskan oleh Bupati, dengan memakai tiga KUD untuk me- Banda Aceh, NERACA RENCANA pengembangan ke- la pa hibrida di Aceh, dalam Pelita V sedikitnya 2.500 hektar yang tersebar di empat kabupaten dan di sebelas wilayah kecamatan, demi- kian Pimpinan Proyek Pengem- bangan Kelapa Rakyat, Dinas Per- kebunan Aceh, Ir. Surya Sebayang. Dalam Pelita IV, dapat dikem- bangkan kelapa hibrida 2.400 hek- tar untuk 2.900 petani dan kelapa rakyat seluas 1.400 hektar kepada 1.663 petani. Dikatakan, keempat daerah yang mendapat jatah pengembang- an kelapa hibrida masing-masing kabupaten Aceh Timur 500 hek- tar, Aceh Utara 1000 hektar, Aceh Barat 500 hektar dan Aceh Selatan 500 hektar. Pelita V, Dikembangkan Kelapa Hibrida 2.500 Ha di Aceh Hasil survei Tim Proyek Pengem- bangan Kelapa Rakyat Dinas Per- kebunan Aceh, tahun 1987 lalu di propinsi yang luasnya 55.390 km. bujur sangkar itu, terdapat sekitar 21.602 hektar areal yang sangat potensial untuk kelapa hibrida. Dari hasil survei itu terungkap tingkat produktivitas rata-rata, ada- lah Aceh Selatan, 4.400 kilogram/ hektar, Aceh Barat 3.700 kg, Aceh Besar 3.600 kilogram, Aceh Utara 3.500 kilogram dan menyusul Aceh Timur 3400 kilogram per hektar per tahun. Dijelaskan, selain target 2.500 hektar itu, selama Pelita V juga JUMLAH penduduk dunia pada 1980 kurang lebih 4,45 milyar jiwa, tahun lalu angka 5 milyar jiwa terlewati dan pada tahun 1995 akan mencapai 5,- 68 milyar jiwa. Jadi dalam jang- ka waktu 15 tahun dunia tem- pat hidup bagi mahluk hidup, penambahan penghuni manu- sia mencapai 28% dan menurut perkiraan pada 200 nanti akan mencapai 6,1 milyar jiwa. Tersiumun aasár umat ma- nusia saat ini dan yang akan datang adalah tidak cukupnya bahan pangan untuk mendu- kung kehidupan manusia, san- dang, energi, mineral papan dan sebagainya. Disamping itu juga persoalan lingkungan hi- dup yang amat berat terutama terakhir ini, dunia menghadapi persoalan hujan asam, tempera- tur udara naik sebesar 3 dera- jat dan rusaknya lapisan ozon diatmosfir Tampaknya persoalan bahan pangan merupakan titik perha- tian seluruh kebijaksanaan poli- tik negara baik negara maju, negara berkembang dan nega- ra miskin. Pertumbuhan pendu- duk dunia dimisalkan sebagai deret ukur sedangkan pertum- buhan produksi pangan seba- gaideret hitung. Akibatnya pro- duksi pangan harus dipacu dan didorong agar penghuni bumi tidak kelaparan. Kegiatan itu diantaranya, pem- bangunan poliklinik, bantuan musi- bah, paket lebaran, biaya ulang tahun koperasi, rapat kelompok, pendidikan, penelitian dan pengem- bangan, pembangunan kilang tahu tempe, pembuatan kalender/ma- jalah, pembinaan rohani, bea sis- wa, biaya perayaan-perayaan hari- hari besar keagamaan, bantuan dikit sekali. Untuk mendorong produksi pangan diperlukan pupuk se- perti posfat, kalium (potash), nitrogen dan belerang Dari 4 jenis bahan galian pupuk terse- but akan dibahas adalah yang posfat dan kalium, karena hal ini mempunyai kaitan erat de- ngumpulkan dan menjual/menya- lurkan kelebihan hasil panen itu, sekaligus untuk mendidik masya- rakat dan juga badan koperasi desa itu sendiri untuk mengenal mane- gemat baru. Selain itu turut menghilangkan anggapan masyarakat setempat, se- akan-akan jagung hanya merupa- kan makanan pokok lokal saja. Pada hal dia bisa diantarpulaukan keluar NTT sebagai suatu komodi- tas dalam meningkatkan pendapat- an petani, sekaligus merobah nilai- nya dengan harga yang lebih tinggi dipasaran daerah lain. Seperti biasanya harga eceran tertinggi (HET) dari jagung telah ditetapkan oleh Dolog setempat sebesar Rp 130,-/kg. Jadi dengan adanya pembelian Rp 200/kg, yang dilakukan oleh PT IndoFleet Corp Jakarta sangat mengun- tungkan masyarakat. Menurut Bupati TTS, surplus jagung dari masyarakat TTS yang bisa diantarpulaukan ini, adalah berkat kerja keras masyarakat sen- diri dan aparat setempat dalam beberapa tahun terakhir ini. Dulunya, masyarakat TTS ter- kenal malas, suka bepergian de- ngan tujuan tak jelas, mabuk-ma- bukan dan beberapa kebiasaan yang tidak terpuji, mengakibatkan daerah ini pernah dilanda rawan pangan beberapa waktu lalu. Dengan dilancarkannya "Ope- dikembangkan kelapa hibrida me- lalui program "mana sah" dan KB lestari, yang diberikan pemerintah secara cuma-cuma guna meningkat- kan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Minat masyarakat petani di Aceh, mengembangkan kelapa hi- brida cukup tinggi. Jumlah petani calon peserta yang mengajukan permohonan terus mengalir, na- mun tidak dapat dipenuhi seluruh- nya, karena sulit mendapat benih. Dikatakan, untuk tahun anggar- an 1989/90, proyek pengembang- an kelapa rakyat Disbun Aceh mengusulkan 17.650 hektar untuk 12.623 calon petani, namun di- setujui 2.500 hektar," ujar Seba- yang. Hama kelapa MENURUT Sebayang jenis ha- ma ta naman kelapa di Aceh, yang paling menonjol beberapa tahun terakhir dan yang pernah di inven- tarisasi Disbun Aceh, selain babi, beruang dan gajah adalah artona, hidari dan ulat api. Sedangkan penyakit mati pucuk (phythopthora) pernah di temukan di kabupaten Aceh Timur. Khusus untuk penyakit artona yang kini sedang menyerang tanaman kela- pa rakyat di Aceh Utara dan Sa- bang, akan segera diberantas pada Juli mendatang, karena dinilai su- dah diambang kritis, demikian Ir. Surya Sebayang. (Ant) Menurut Hamid Madjid, sam- pai saat ini telah terhimpun dana sejumlah Rp 150 juta dari 1400 anggota Primkopti Jaksel. "Dana ini yang sudah didepositokan di Bank Umum Koperasi," ujarnya menegaskan, tanpa menyebutkan dana yang sudah terhimpun selu- ruhnya. Bahkan bila usa ha teknologi. memungkinkan, bele rang akan dapat diproduksi dari batubara yang mengandung belerang de- ngan demikian pencemaran yang mengakibatkan hujan asam dapat dikurangi. Dikemukakan, defisit pendana- an melalui musibah yang tak dapat ditolak dari upaya peningkatan pe- layanan kesejahteraan anggota, se- Sebagai contoh pada 1984, dunia hanya memanen 471 juta ton padi-padian sedangkan ke- butuhan 600 juta ton. Untung untuk menutupi kekurangan ini dunia mempunyai ubi-ubian, ketela, pisang, terigu dan seba- gainya. Untuk menaikkan pro- duksi pangan diperlukan lahan pertanian yang memadai. Pada 1980 areal pertanian untuk pangan seluas 775 juta hektar dan pada 1995 diperki- rakan mencapai 781 juta hek- lar. Jadi penambahan pendu- duk selama kurun waktu yang sama sebesar 1,230 milyar jiwa harus puas dengan penambah- an areal pertanian pangan sebe- sar 6 juta hektar. Bahkan tam- paknya areal tanaman pangan terus menurun karena penggu- naan tanah untuk sektor peru- mahan, industri, perkotaan dan irigasi. Akibatnya luas perkapita bertambah kecil. Se dangkan kebutuhan akan pa- ngan bertambah besar dan ber- aneka ragam sesuai dengan pertambahan penduduk dan rasi cinta tanah air" September 1987 lalu dimana mulut penduduk yang malas bekerja dioles lum- pur", mulailah masyarakat sadar bahwa kelaparan yang mereka de- rita selama ini karena kemalasan mereka sendiri. Operasi "mengoles lumpur" di- mulut penduduk TTS yang dilaku- kan oleh Bupati Piet Tallo, SH cukup mendapat reaksi pro-kontra dika la ngan pemimpin formal mau- pun non formal di daerah dan pusat. Jakarta, NERACA PARA Sarjana yang tergabung dalam Bisnis Club masih ragu ter- hadap kegiatan usaha koperasi Ri- dho Gusti yang berciri khas me- nyelenggarakan pinjam-meminjam tanpa bunga. Sekurangnya tiga orang sarjana dalam percakapannya dengan Ne- raca di Jakarta, Rabu menyebut- kan dikalangan mereka timbul per- tanyaan setelah Ketua I Koperasi Ridho Gusti, H. Wartomo Dwi- djojuwono menyatakan kekayaan koperasi saat ini lebih Rp 300 juta. Sedangkan Koperasi Ridho Gus- ti memiliki Badan Hukum kope- rasi Simpan Pinjam, baru Novem- ber 1988. Jumlah anggota 92 orang dengan simpanan pokok Rp 250, ribu dan simpanan wajib Rp. 50, ribu sebulan. Dijelaskan, untuk tahun buku 1988 saldo per 31 Desember 1987 sebesar Rp 124.035.580,50, Dana terhimpun pada tahun 1988 sebe- sar Rp 144 juta. Jasa Deposito sebesar Rp 22.768.818. Sedang- kan pengeluaran mencapai Rp 88.912.350.- Ada yang mengatakan bahwa mengoles lumpur dimulut pendu- duk yang malas itu tidak mendidik bahkan tidak manusia wi, tapi ada yang mendukung operasi tersebut dengan katakan bahwa itu adalah "sentuhan kasih" seorang bapak terhadap anak-anaknya. Menurut Hamid Madjid, dana penunjangan telah merupakan aku- mulasi dana kesejahteraan yang mandiri. "Dalam arti tidak membe- bani lagi perjalanan usaha perusa- haan koperasi yang juga merupa- kan perwujudan kerjasama atau tolong menolong," katanya. Hamid Madjid mengharapkan Dan hasilnya rata-rata lumbung kiranya upaya yang dilaksanakan makanan penduduk dipedesaan Primkopti Jaksel ini bisa dijadikan TTS penuh jagung, kacang-kacang- masukan dalam usaha organisasi an dan padi. Selanjutnya Piter masyarakat untuk menerapkan Aleksander Tallo terpilih lagi men- prinsip tolong menolong dalam jadi Bupati TTS periode kedua, kehidupan masyarakat. atas pilihan rakyat. (Ady) (Gam/Das) Usaha Koperasi "Ridho Gusti" Meragukan tingkat kemakmuran. Karena masalah pangan me- rupakan masalah dasar ke- mungkinan, usa ha peningkatan produksi pertanian terus diusa- hakan oleh pemerintah, petani dan ahli pertanian. Jalan ke- luar saat ini adalah penggu- naan pupuk harus ditingkat- kan walaupun pupuk ini me- nimbulkan pencemaran terha- dap anah dan air. Pupuk posfat, kalium, bele- rang dan nitrogen terdapat di alam secara terbatas dan tidak merata. Persediaan akan pu- puk posfat dan kalium tergan- tung pada hasil tambang/ga- lianendapan posfat dan kalium. Untuk nitrogen hampir tidak menjadi masalah sedangkan bele rang saat ini, dunia menga- lami kekurangan karena bele- rang digunakan amat banyak untuk industri. "Dengan demikian, untuk pe- ngeluaran, program peningkatan kesejahteraan anggota ini saja, da- na yang didepositökan tersebut te- lah menunjang 25,6 persen dari budget penunjangan," ujar Hamid, Sebuah studi yang dilaku- kan Biro Pertambangan Ameri- ka Serikat, yang berjudul "World demand for fertilizer Nutrients for Agriculture" me- laporkan secara lengkap akan kebutuhan pupuk untuk kawa- san dunia. Menurut Hamid, mekanisme yang diupayakan Primkopti Jaksel tidak menambah beban biaya pro- duksi bagi anggota dalam usaha- nya. "Sehingga dapat dijalankan dengan baik," ujarnya menegas- kan. Amerika Utara menkonsum- sikan posfat sebanyak 33.9 juta ton per tahun Untuk kalium akan naik 20% menjadi 41 juta. ton per tahun Untuk kalim akan memerlukan sebanyak 5,7 juta ton pada 1995, naik dari 4.7 juta pada 1987 dan untuk tahun 2000 diproyeksi- kan sebanyak 7,6 juta ton, Ame- rika Latin akan membutuhkan Hamid mengemukakan bahwa upaya tersebut merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang memerlukan waktu panjang dari pendidikan dan penyuluhan serta kesadaran kooperatif dengan per- hitunan ke depan dari setiap ang- gota Primkopti. "Apalagi para produsen tahu tempe Jakarta Selatan telah me- nyadari arti kerjasama kooperatif dalam perhitungan pengembangan usaha dan peningkatan kesejahte- raan secara kolektif," ujar Hamid Madjid menjelaskan, maksud Ketua pengurus, bicara sebagai orang koperasi atau seba- gai pengusa ha," ucap mereka. Peran Ganda DATA yang diperoleh Neraca menyebutkan, koperasi Ridho Gus- ti adalah lembaga keuangan yang berperan ganda sebagai koperasi, pengusaha sekaligus sebagai "Ven- ture Capital Enterprise". Koperasi ini memberi kesempat- an pada kaum muslimin dan mus- limat agar menjadi anggota dengan "Pada permulaan mengetahui keberadaan koperasi tersebut, beri- kut dengan program dan orang yang tergabung dalam Dewan Pe- nasehat, Badan Pemeriksa, Pengu- rus dan manajemen, kami yakin Koperasi Ridho Gusti adalah per- kumpulan ekonomi kaum intelek- tuil dan tak perlu diragukan," kata para sarjana yang tak mau disebut namanya itu. Tapi setelah mendengar pernya- Tapi ia tidak mau menyebutkan taan Ketua acara telah diseleng- koperasi 1000 sarjana Mei lalu garakan koperasi tersebut. Bahkan yang mengatakan volume usaha dengan sikap tertutup tidak mau telah mencapai Rp 300, juta lebih. menjelaskan tentang gerakan ko- Dan mengajak para sarjana ikut perasi yang dipimpinnya secara bersama gerakan koperasi Ridho terinci. Gusti, agar menjadi "sales"- peru- sahaan milik ketua untuk mencari proyek, lalu jadi ragu. "Apakah mungkin di dalam waktu hanya beberapa tahun volu- me usaha menyelenggarakan sim- pan pinjam tanpa bunga telah men- capai ratusan juta. Sulit dibedakan an. memperoleh sertifikat keanggota- an. Harga sertifikat yang ditawar- kan pada calon anggota bervariasi dari berseri A sampai G dan nilai- nya antara Rp 250 juta - Rp 100 juta. Koperasi yang berkantor di Ge- dung GKBI Jalan Sudirman Jakar- ta itu, disebutkan berwatak sosial dan bernafaskan Islam yang mem- bina Baitul Maal. Kegiatan Baitul Maal yang dimaksud berasal dari zakat, infak dan sedaqoh. Ketua I H. Wartomo Dwidjo- juwono ketika membawa seorang tamu dari Belanda di Jalan DI. Panjaitan Jakarta ditanya Neraca mengakui volume usa ha koperasi Ridho Gusti mencapai lebih Rp 300 juta. Ketika Neraca menanyakan sa- lah satu usaha yang menonjol dari koperasi itu, mengelak menjawab. "Wah jangan tanya saya, silahkan pada yang lain saja", jawab sang ketua koperasi itu sambil pergi untuk mengelak memberi keterang- (SDI). lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya karena usaha pe- ningkatan produksi pangan di- kawasan tersebut. Pada 1984 Amerika Latin memerlukan posfat sebanyak 6,25 juta ton sedangkan pada 1995 mencapai 8,0 juta ton. Untuk kalium pada 1984 men- capai 1,2 juta ton dan pada 1995 akan mencapai 1,5 juta ton Keperluan kedua jenis pu- puk ini diimpor dari luar. Ka- wasan Eropah Barat yang meru- pakan kolam susu dan gunung gandum dunia saat ini (teru- tama Jerman Barat) akan me- merlukan posfat sebanyak 15,9 juta ton pada 1995. Produksi posfat di Eropah Barat pada 1980 mencapai 5,8 juta ton dan tingkatan produksi akan menurunk karena ha- bisnya 'endapar posfat di Ero- pah Eropah Barat mengimpor pupuk posfat dari Aljazair, Is- rael. Yordania dan Maroko, Eropah Timur (tidak termasuk Uni Sovyet) menkonsumsikan posfat sebanyak 12,1 juta ton per tahun pada 1995 dan 14,9 juta ton pada 2010. Kebutuhan akan Kalium memerlukan seba- nya, 3.4 juta ton pada 1987. Tampaknya kebutuhan akan kalium menurun. HARIAN NERACA Untuk kawasan Eropah Ti- mur diduga akan ada kenaikan kebutuhan posfat dan kalium untuk masa datang dengan ang- ka pertumbuhan 2,2% dan 1,9% antara 1995 sampai 2000. Un- tuk Uni Sovyet penggunaan posfat akan tumbuh sebesar BERGAIRAH: Dengan upaya meningkatkan pelayanan bagi kesejahteraan anggota, tampak dalam gambar Unit Kerja Primkopti Petani di Bandung Sulit Peroleh Pupuk Urea Bandung, NERACA PARA petani di wilayah Kabu- paten Bandung sejak beberapa hari terakhir sulit memperoleh pupuk urea untuk tanaman padi pada musim ta nam 1989. Beberapa petani di daerah Maja- laya, Ciparay, Cicalengka, Sore- ang, Cililin, wilayah kabupaten Bandung yang dihubungi ANTA- RA, Rabu menyebutkan, KUD penyalur puouk, maupun témpat pelayanan koperasi (TPK), kini sudah tidak memiliki pupuk urea lagi. Kebutuhan Pupuk untuk Pertanian ngan pertambangan. Sedang- kan belerang dan nitrogen seba- hagian besar dihasilkan oleh industri kimia/petrokimia dan dunia tidak mempunyai masa- lah dengan belerang dan nitro- gen. . Data dinas Pertanian Kabupa- Para petani khawatir apabila ten Karawang menunjukkan pro- kebutuhan pupuk urea tersebut yeksi tanaman padi musim gadu tidak segera terpenuhi, tanaman 1989 seluas 93.318 hektar dan padinya yang rata-rata berusia 20 85.000 hektar di antaranya pena na- hari itu tidak akan berhasil baik. man program supra Insus jalur Sejumlah pengurus KUD dan petugas TPK di kabupaten Ban- dung membenarkan, sejak bebera- pa hari terakhir pihaknya sudah tidak memiliki persediaan pupuk Pantura, urea. "Kami sudah menghubungi keti- ga gudang pupuk Pusri beberapa hasilnya nihil, karena gudang pu- kali sejak seminggu lalu. tetapi puk itu juga masih kosong," kata beberapa pengurus KUD. Kepala Dinas Pertanian Tana- man pangan Kabupaten Bandung Ir. H. Arifin Zohar Budiman Ketua KUD Ciparay Uun Soma- na dan petugas KUD Majalaya, Soreang, Cicalengka, serta Cililin yang tidak mau disebut namanya menyatakan, pihaknya tidak memi- liki persediaan pupuk urea, karena sejak beberapa hari ini gudang pupuk Pusri di Jl. Soekarno-Hatta, Pengalengan dan Nagreg, sebagai Kabupaten Karawang. pensuplai kebutuhan pupuk, sudah tidak memiliki persediaan lagi. mengharapkan, PT. Pupuk Pusri segera mensuplai pupuk urea, guna memenuhi kebutuhan petani se- tempat Di Kabupaten Bandung pada musim tanam 1989 ditargetkan areal penanaman padi seluas 48.- 000 hektar, 10.000 hektar dianta- Menurut Arifin, hingga kini baru sekitar. 4.500 ton urea yang sudah disalurkan ke 25 KUD penyalur, dan hampir seluruhnya sudah habis dibeli petani, sedang- kan pupuk TSP baru 3.500 ton, ZA 2.500 dan KCL sekitar 400 ton. Sementara itu di Karawang, dalam musim tanam padi gadu 1989 para petani di Karawang, Jawa Barat, sulit memperoleh pupuk urea dan TSP. Tidak me- madainya jumlah pupuk yang ter- sedia dengan program Supra Insus mengakibatkan terlambatnya pe- mupukan. Pekan ini ANTARA mempe- roleh keterangan dari para petani Rengasdenglok, Jatisari dan seki- larnya bahwa kejadian ini pertama dialami sepanjang sejarah Supra Insus di Kabupaten Karawang yang mulai dilaksanakan sejak 1987. 10% karena hingga saat ini Uni Sovyet masih membeli bahan pangan dari negara Eropah dan AS. Pada 1995 negeri ini memerlukan posfat sebanyak 29,9 juta ton, naik sebesar 3,6 juta ton dari kebutuhan 1987 dan pada 2010 nanti sebesar 36,9 juta ton. Kebutuhan akan kalium tak ada data yang di- peroleh. Negara ini juga me- nambang posfat dan 7% dari produksinya diekspor. Kawasan Asia yang mem- punyai tingkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan kemakmuran yang meningkat akan membutuhkan bahan pa- ngan yang lebih banyak lagi dan beraneka ragam jenis ma- kanan. Untuk kawasan Asia kebutuhan posfat dan kalium naik sebesar 3,2% dan 2,6%. Pada 1995 negara Asia akan menkonsumsikan posfat sebe- sar 11,4 juta ton dan kalium sebesar 4.1 juta ton. Mereka menyatakan pengaloka- sian pupuk bertele-tele dan yang terkirim cuma separuhnya, yakni urea satu kuintal dan TSP setengah kuintal untuk setiap hektar dari ketentuan penggunaan masing-ma- sing urea dua kuintal dan TPS satu kuintal. Afrika yang merupakan pro- dusen posfat terbesar dunia yang berasal dari Aljazair dan Maro- ko akan memerlukan posfat 8,5 juta ton pada 1995 serta 12,2 juta ton pada 2010. Tahun 1987 Afrika memerlukan pos- fat sebesar 6,7 juta ton. Se- dangkan kalium negara Afrika memerlukan amat rendah yaitu sebesar 40.000 ton per tahun. Untuk menghadapi kebutu han pengan dan produk perta- nian lainnya dengan jumlah penduduk pada 2000 mencapai 6,1 milyar jiwa yang merupa- kan kenaikan sebesar 799 juta Selain mengeluhkan seretnya penyaluran pupuk, para petani juga cemas usaha pertaniannya berpengaruh buruk terhadap hasil padi musim gadu tahun ini di ranya menerapkan pola Supra Insus dan sebabnya dengan pola tanam paket B, C dan paket D. Alokasi pupuk untuk musim tanam 1989 dan alokasi pupuk untuk tanah darat mencapai 40.- ton KCL 20.223 ton dan ZA 20.643 pupuk karena ke dua pabrik ten- PT Pusri menyatakan seretnya ton. gah memperbaiki ga menghentikan kegiatan untuk Realisasi penanaman padi yang dimulai sejak awal April itu hingga akhir Mei sudah mencapai lebih dari 70.000 hektar, namun belum seluruhnya menggunakan pupuk urea dan TPS. Menurut petugas dinas Pertani- an, penyaluran pupuk baru men- capai 50 persen dari kebutuhan 50.488 ton. Pupuk urea dipasok PT Pupuk Kujang, Cikampek, dan TSP oleh PT Petro Kimia Gresik, sedang penyaluran kepada para petani oleh PT Pupuk Pusri cabang Karawang. Sementara itu PT Pupuk Ku- jang menyatakan pihaknya tidak menemui hambatan dalam mema- sok pupuk urea dan PT Pusri selalu mengangkutnya. "Hingga 29 Mei gudang kami beisi urea sebanyak 600 ton. Kalau terdapat kekosongan di PT Pusri kenapa urea sebanyak itu tidak diambil, (Ant). jiwa dari negara-negara mis- kin, 453 juta jiwa dari negara sedang berkembang dan 44 jula jiwa dari negara industri, kebu- tuhan akan pupuk akan me- ningkat dengan tajam apa lagi lahan pertanian akan bertam- bah susut apa lagi program per- tanian saat ini tergantung seka- li pada pupuk apalagi ada inten- sifikasi khusus, supra insus dan aneka nama program lainnya semuanya membutuhkan pu- puk. Kebutuhan akan posfat saat ini sebesar 130 juta ton per tahun, sedangkan sumber pu- puk yang terbukti dapat ditam- bang akan habis 500 tahun lebih. Sedangkan persoalan po- kok dunia amat tergantung pa- da posfat Afrika Utara dan Yordania, Israel. Persoalan la- innya posfat tidak dapat digan- tikan oleh unsur lainnya. Menu- rut perhitungan permintaan dunia terhadap batuan posfat akan mencapai 193 juta ton pada 2000. Kendari, NERACA Kata mereka, pemupukan dasar baru bisa dilaksanakan empat hingga lima hari setelah penana- man, padahal seharusnya dua hari JUMLAH pega wai negeri (PN) sebelum penanaman. Demikian di Sulawesi Tenggara kini menca- lami keterlambatan lima hingga diantaranya dalam jahun ini ditar- pula pemupukan lanjutan menga- pai sekitar 50.000 orang, 80 persen tujuh hari dari waktu yang dite- getkan menjadi anggota PK PN tapkan. (Pusat Koperasi Pegawai Negeri). Ketua PKPN Sulawesi Tenggara Marha wi, Bs.C. menjelaskan pada ANTARA di Kendari Rabu, sam- pai akhir 1988 pegawai negeri yang menjadi anggota PK PN Šul- tra baru sekitar 24.313 orang atau 60,16 persen dari jumlah keselu- ruhan. Indonesia Rawan Posfat INDONESIA saat ini se- dang giat-giamnya memperta- hankan swasembada beras se- perti yang telah dicapai pada 1985. Untuk mempertahankan swasembada ini diperlukan pro- gram intensifikasi pertanian, perluasan areal pertanian, pe- ningkatan efisiensi pasca panen dan mengurangi kehilangan sa- at panen sampai konsumen. Usa ha intensifikasi dan per- luasan areal diperlukan pupuk Nitogen, posfat, kalium. Bele- rang berfungsi sebagai bahan tambahan untuk mengikat/se- nyawa seperti pupuk kalium sul- UK Ps. MINGGU PRIMKOPTI JAK SEL Pasar Minggu melaksanakan kegiatan usahanya dengan bangga ber- sama mobil angkutannya. (Foto; Ist/NERACA) Manado, NERACA SULAWESI Utara (Sulut) da- lam memasuki Pelita V menarget- kan 50 sampai 89 buah KUD yang harus dimantapkan menjadi KUD mandiri dalam arti KUD klasifi- kasi A dengan taraf teladan nasional. Sulut Targetkan 9 KUD Mandiri Menurut catatan, ada beberapa keberhasilan yang dicapai Puskud Sulut, antara lain dalam bidang organisasi terjadi peningkatan jum- MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA KOPTI Sebelumnya, ketua pengurus Pusat KUD (Pusk ud) Sulut, John Watti mengatakan, pada tahun 1988 mencapai volume usaha sebesar Rp 3,070 juta dengan pen- dapatan kotor sebesar Rp 202,37 juta dari realisasi 11 unit usaha. Permodalan Pusk ud pada tahun lah anggota secara tajam, yang 1988 naik sebesar Rp 19,5 juta tahun 1988 terjadi pertambahan secara keseluruhan modal sendiri anggota 60 KUD sehingga secara Pusk ud yang terdiri atas simpanan keseluruhan sampai akhir 1988 pokok, simpanan wajib, simpanan jumlah anggota menjadi 186 KUD sukarela, cadangan, modal donasi Akan tetapi, di bidang usaha dan SHU per 31 Desember 1988 belum terlihat adanya pengemba- sebesar Rp 1,17 miliar. (Ant). Jumlah itu sendiri atas anggota penuh sebanyak 18.546 orang yang tercatat di 109 KPN dan sisanya 5.767 orang baru merupakan ca- lon anggota yang tercatat di 83 KPN. Menurut Marhawi, untuk me- ningkatkan volume permodalan, selain tetap mengajukan permo- honan bantuan kredit dan IKPN pusat, PK PN Sul-tra juga mengem- bangkangerakan menabung di ka- ngan/peningkatan yang berarti karena kenyataan pengelola usaha masih bertumpu pada fasilitas yang diberikan pemerintah seperti tata niaga cengkih, penyaluran pupuk dan gula pasir, kata gubernur. Guna memecahkan masalah itu, Ternak kuda juga sedang giat harus dipersiapkan penangkal am- diusahakan antara lain oleh Pemda Guna mewujudkan sasaran itu, puh dengan cara mempersiapkan dengan diadakannya pacuan koda setiap pengurus KUD dituntut tenaga-tenaga andal dan profesio- yang berdampak meningkatnya membenahi harga temak kuda di NTB, sehing- dapat memadukan pikiran dan nal yang sanggup pendapat melalui program yang kekurangan yang ada, baik dibi- ga peternak bergairah memelihara kose psional terarah, kata Guber- dang organisasi, managemen dan kuda. nur Sulut, C.J. Rantung dalam usaha serta mempunyai presepsi sambutan tertulis yang dibacakan yang jauh kedepan, kata Guber- Asisten II Sekwilda Sulut, Drs. W. nur. Punuh ketika membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT)Puskud Sulut XII tahun buku 1988, Selasa di Manado. fat. Pada 1984 kita impor batu- an posfat sebesar 636.509 ton dan 817.431 ton pada 1985 yang berasal Yordania, Maro- ko dan Tunisia. Disamping itu kita juga mem- beli posfat olahan pabrik yang berasal dari Australia dan Bel- gia yang besarnya mencapai 38.196 ton pada 1984 dan 7.189 ton pada 1985. Disam ping itu Indonesia juga mengim- porkalium sebesar 276.430 ton pada 1984 dan 311.674 ton pada 1985 yang berasal dari Kanada, Yordania dan Jerman Barat. Belerang juga didatang- kan dari luar karena produksi dalam negeri tidak mencukupi. Produksi posfat Indonesia sa- at ini rendah dan cenderung menurun. Produksi pada 1980 mencapai 11.191 ton dan pada 1984 hanya 1.817 ton batuan posfat, Posfat Indonesia ditam- bang berasal dari posfat guano dalam gua-gua batu kapur yang jumlahnya kecil dan di- lambang secara sederhana. Ma- salah utama lainnya Indonesia tidak/belum menemukan enda- pan posfat yang berjumlah be sar dan bermutu tinggi. Tentunya merupakan kera- wanan bagi dunia pertanian dan tantangan bagi pertam- bangan untuk mencari enda- pan posfat yang besar jumlah- nya. Yang membuat kerawan- an bertambah besar, hampir semua bahan baku pupuk se- perti posfat, kalium dan bele- rung berasal dari impor. Hal yang menggembirakan keber- hasilan membangun industri amoniak yang cukup besar di Asia. (Teuku Ishlah). 80% PN di Sultra Ditargetkan Jadi Anggota PKPN langan anggota. Tanpa merinci besarnya volume usaha, modal usaha dan sisa hasil usaha yang dimiliki PKPN Sultra, Marhawi mengatakan, pada tahun ini pihaknya akan mengajukan per- mohonan bantuan modal kepada IKPN pusat sebesar Rp 50 juta. Permohonan bantuan itu dimak-hawi. sudkan untuk menambah modal unit usaha simpan pinjam, kredit Mataram, NERACA POPULASI temak Nusa Teng- gara Barat tahun anggaran 1988- 71989 mencapai 5,10 juta ckor terdiri atas sapi, kerbau, kambing. domba, kuda, babi, ayam dan itik. Dari jumlah tersebut sapi terca- tat 321.081 ekor, kerbau 208,225 ckor, kambing 393.978 ckor, doi- ba 44,979 ckor.kuda 66.863 ekor, babi 21.638 ckor, ayam 3.371.232 ckor dan itik 659.293 ekor, demi- kian keterangan yang diperoleh, dari Tim Proyek Pemutakhiran Data kantor Wilayah Perdaga- ngan NTB, Rabu. Tim data tersebut beranggota- kan dari Kanwil Pertanian, Perin- dustrian, Perhubungan, Koperasi. dan Pemerintah Daerah Tingkat Menurut data tersebut, ternak yang merupakan primadona dae- rah ini serta banyak dikirim ke berbagai daerah seperti pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya adalah sapi, kerbau, kambing, kuda dan ayam, Khusus sapi cukup dominan giat dilaksanakan pengembangbi akannya. barang elektronik dan penyediaan alat-alat pesta sehingga nampak bahwa peran PK PN di masyarakat makin luas. Bantuan kredit yang diterima PKPN Sultra mulai 1984 sampai dengan Januari 1989 mencapai Rp 327,800 juta. Kredit tersebut berupa kredit Kepres 33 sebesar Rp 206 juta dan kredit Keppres 34 sebesar Rp 121,800 juta. la menjelaskan, simpanan wajib anggota PKPN Sultra mulai 1989 dinaikkan masing-masing untuk KPN yang anggotanya sampai 100 orang sebesar Rp 3.5000 per ang- gota. Halaman V Untuk KPN yang jumlah ang- gotanya 101 sampai 200 orang sebesar Rp 7.000, anggota 210 sampai 350 orang sebesar Rp 11.500 dan di atas 350 orang se- besar Rp. 15.000 per anggota. PKPN Sultra dalam memberi- Populasi Ternak NTB 5.10 Juta Ekor Pengembangbiakan sapi tersebut selain dilaksanakan dengan cara tradisional juga dengan kawin sun- tik atau inseminasi buatan (IB), yang dilaksanakan pemerintah. Pada 1988 jumlah sapi yang diin- seminasi buatan sebanyak 333 ekor dengan 368 dosis, melahirkan 192 anak sa pi milik 311 peternak. Gubernur NTB Warsito me- ngemukakan hal itu dalam sam- butan tertulisnya yang dibacakan Asisten 11 Sekwilda Drs. Abu Abdurrahman pada pertemuan konsultasi nasional program peng- anekaragaman pangan dan gizi yang diikuti 13 propinsi se Indone- sia di Mataram, Rabu. Diharapkan populasi untuk ter- nak khususnya sapi di NTB di tahun mendatang akan terus me- ningkat selaras dengan usaha yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan jumlah ter- nak lewat IB. Menurut data tersebut, untuk sasaran perkembangan produksi daging pada 1989 mencapai 18- 310 ton, konsumsi daging 9.900 ton, produksi telur 7.000 ton, dan konsumsi telur 4.550 ton. Untuk dapat mencapai sasaran tersebut diharapkan populasi akan mening- kat pada 1989. Adapun sasaran perkembangan ternak sapi untuk 1989 diharap- kan mencapai 330.500 ekor, ker bau 229.200 ekor, kuda 76.900. kambing 269.800. domba 38.500. babi 26.400, ayam buras (bukan ras) 3.79 juta ekor. ayam ras 88.700 ekor dan itik 576.506 ekor (Ant). rakatkan KPN di kalangan pega- wai negeri. Diharapkan pada akhir Pelita V semua pegawai negeri, di Sultra sudah menjadi anggota PKPN. (Ant) Gubernur Sulut, C.J. Rantung mengatakan hal itu dalam sambut- an tertulis dibacakan Sekwilda Sus kan kredit kepada anggota mem- lut, A.T. Dotulong, ketika mem- prioritaskan pada pemerataan layanan dan menyesuaikannya de ngan kemampuan pegawai negeri anggota KPN. pe- buka Rakerda Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulut yang di- ikuti 43 orang, Selasa di desa Kini- low, kecamatan Tomohon, kabu paten Minahasa. Manado, NERACA MENGHADAPI Pelita V. Sula- wesi Utara bertekad meningkat- kan produksi dan produktivitas komoditi padi, sebab sampai kini. belum mampu mencapai tingkat swasembada. Produktivitas padi di daerah itu belum mencapai lima ton per heke tar dan tidak mencapai intensitas tanam mendekati 200 persen setiap tahun. Ini mengingat masih terlihat adanya sawah berpengairan dan tadah hujan yang belum terman- faatkan sama sekali (bero). la mengatakan, Sulut harus da Kebijakan ini sejalan dengan sasaran inti penyaluran kredit yang digariskan IKPN-RI yakni berusa- pat meningkatkan kualitas swasem- ha meningkatkan kesejahteraan bada pangan melalui penyediaan dan kemakmuran hidup pegawai karbohidrat, protein, vitamin dan negeri anggota KPN, kata Mar- mineral nabati guna mencukupi gizi yang baik dan seimbang, me Mengenai hambatan yang di- nyediakan kebutuhan industri pa- alami PK PN Sultra, Marhawi me- kan ternak dalam negeri yang ba- ngatakan, secara umum tidak ada. han bakunya dari produk tanaman hanya masih kurangnya kesadaran pangan. pegawai negeri untuk menjadi Meningkatkan pendapatan dan anggota KPN. kesempatan berusaha serta peme Mengatasi hal ini, PK PN Sultra rataan melalui peningkatan pro akan mengupayakan terobosan duktivitas usaha tani dan nilai tam- efektif khususnya dalam memasya- bahkomoditi pangan. (Ant) Konsultasi Penganekaragaman Pangan dan Gizi di Mataram Karena itu, usaha yang penting Mataram, NERACA MESKIPUN produksi beras dilakukan adalah bagaimana harus dinaikkan untuk memperta- menganekaragamkan jenis makan- hankan swasembada pangan, bu- an dengan mutu yang makin baik. kan berarti beras merupakan satu- sehingga makanan rakyat yang satunya bahan pangan yang ter- tadinya hanya mengandalkan nasi tidak terus berlanjut. Jika hal itu penting. dibiarkan akan memberi dampak pada timbulnya kerawanan-kera-; wanan di bidang kesehatan dan kecerdasan, ucapnya. Warsito mengemukakan, ikan. sayur-sayuran, ubi-umbian dan buah-buahan merupakan bahan yang penting dalam usaha meng- anekaragamkan jenis makanan un- tuk mencapai mutu yang baik, dan "Hal itu perlu diluruskan agar itu dapat diperoleh dengan cara- kesan bahwa kenyang makan te- tapi lapar gizi tidak terus berlan- yang jauh lebih murah dari mena- nam padi. jut," kata gubernur. Menurut Warsito, pada masa lampau banyak orang mengira bah- wa masalah kurang gizi bersumber pada terbatasnya pangan di sam- ping karena kemiskinan sehingga jawaban yang biasanya diberikan adalah bagaimana meningkatkan produksi pangan dan menaikkan penghasilan. sa. Menurut dia, kekurangan gizi merupakan penyebab utama kema- tian bayi serta anak-anak dan ini menyangkut martabat suatu bang- Kekurangan gizi juga dapat me ningkatkan angka kesakitan dan kematian di samping menyebab- kan turunnya tingkat kecerdasan, anak, terutama anak pra sekolah. Keadaan seperti itu berarti hi- Padahal banyak unsur lainnya yang mempengaruhi seperti kebia- langnya kemungkinan kesempatan san makan, pengertian dan kesadar- tumbuhnya benih-benih yang da- angizi, kepercayaan dan pantang- pat melahirkan cerdik pandai, yang an terhadap makanan, tingkat makin diperlukan untuk menjawab. pendidikan, sehingga komposisi tantangan pembangunan di masa menu makanan menjadi berat datang demikian Gubernur NTB sebelah, katanya. (Ant)
