Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-09-13
Halaman: 12

Konten


2cm RABU LEGI, 13 SEPTEMBER 2017 (22 BESAR 1950) TAJUK RENCANA Kerisauan Presiden Terhadap Medsos PRESIDEN Joko Widodo menyam- paikan negara saat ini tak dapat me- ngendalikan media sosial (medsos). Bukan Indonesia saja, juga negara-ne- gara lain. Hal ini menunjukkan struk- tur dan konstruksi negara, saat ini 'masih lemah utuk menguasai media sosial. Sebab medsos memiliki platform spesifik, yakni nonfisik - yang membe- dakan dengan media konvensional. Keterusterangan Presiden Jokowi tersebut disampaikan dalam orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-60 Uni- versitas Padjadjaran, (KR,12/9). Kita melihat, perihal media sosial saat ini memang harus menjadi fokus ba- hasan serius oleh siapa pun. Sebab terkait erat dengan tantangan era ge- nerasi baru yang akan melanjutkan kehidupan ini. Baik dalam kerangka individu, keluarga, masyarakat mau- pun bangsa agar generasi baru mam- pu eksis dalam terpaan riuh rendah media sosial. Apa yang dirisaukan Presiden Jo- kowi, tak jauh dari teori baru bagai- mana memandang persoalan media komunikasi dari kategori manusia saat ini. Urutan Generasi Baby Boo- mer (usia 51-69), Generasi X (usia 36- 50 tahun), Generasi Y (usia 21-35 tahun), Generasi Z (usia 6-20 tahun) dan harus siap dengan hadirnya Ge- nerasi Alpha (usia 6 tahun ke bawah). Saat ini (tahun 2017), Generasi Babby Boomers (generasi Presiden Jokowi dan para Menteri serta pemangku ke- bijakan) merasa kewalahan mengen- dalikan Generasi Z. Generasi Z adalah anak-anak yang terlahir mulai era 1990 atau sesudah 1994 yang hidup di masa digital. Menurut para pakar pendidikan, Generasi Z disebut juga Generasi Milenium. Karakter yang menonjol pada generasi Z, yaitu suka tantang- an, kehidupannya selalu terlibat de- ngan teknologi dan kurang beraktivi- tas yang melibatkan orang lain secara langsung. Kehidupan sehari-hari Pikiran Pembaca Pikiran Pembaca terbuka bagi siapa saja. Naskah dikirim ke kantor Redaksi Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta 55232 Fax (0274) 563125 Telp (0274) 565685 (Hunting) atau melalui email pikiranpembaca@gmail.com. Naskah dilengkapi fotokopi atau scan identitas diri berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Isi **** tanggung jawab penulis.. Taky jkkkkbe be PADA bulan September ini seba- gian besar sekolah sedang melak- sanakan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos). Pemilihan ini diadakan se- suai tata cara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ataupun Presiden di Indonesia yaitu dengan pencoblosan secara langsung. Pemilos, Pendidikan Demokrasi Kegiatan ini menganut sistem dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa. Prinsip demokrasi ini diterapkan de- ngan maksud memberikan pelajaran untuk menggunakan hak yang dimi- likinya secara bertanggung jawab. Pelaksanaan Pemilos adalah wujud penanaman demokrasi sejak dini, se- hingga nantinya siswa terbiasa de- ngan alam demokrasi yang ada di ne- gara ini. Dalam Pemilos ini, idealnya se- belum pencoblosan calon yang bertarung harus melakukan orasi ser- ta menyampaikan visi dan misi yang akan dilaksanakan satu tahun ke de- pan dalam memimpin OSIS. Hal ini perlu dilakukan untuk mengajarkan Generasi Z, menggunakan earphone atau mobile phone baik di rumah, perjalanan, maupun tempat umum. Tidak lagi terlibat secara fisik dengan orang lain, tetapi lebih banyak melalui dunia maya. Ketika menghadapi Generasi Z terasa kewalahan, sementara kita harus siap hadirnya generasi lebih baru seperti diekpose peneliti sosial Mark McCrindle, menyebut bahwa orang-orang yang lahir pada tahun 2010 dan setelahnya merupakan Generasi Alfa. Mereka akan tumbuh menjadi suatu generasi yang paling terdidik. Karena memiliki kesem- patan sekolah yang lebih baik dan lahir dari ayah-ibu generasi yang jauh lebih akrab dengan teknologi. PENGGUNA dan peredaran makin merebak sebagaimana diberi- takan media massa Hal ini tentu membuat kita khawatir. Sebab, seba- gian besar pengguna narkoba adalah remaja atau usia sekolah. Untuk mengantisipasi penggu- naan dan peredaran narkoba, khu- susnya di lingkungan madrasah, MAN 3 Bantul bekerja sama dengan Menpora dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DIY menye- lenggarakan Sosialisasi Kader Anti Narkoba. Pada Generasi Alfa ini, berbagai ap- likasi online sudah menjadi bagian dari keseharian mereka. Tapi orang- orang pada Generasi Alfa ini akan me- miliki kepribadian yang individual atau antisosial, karena kehidupannya dipenuhi dengan teknologi yang maju dan canggih. Selain itu, generasi Alfa ini digambarkan menjadi generasi yang mementingkan gaya hidupnya, melalui pakaian dan gadget-gadget yang canggih dan akan terus berkem- bang setiap harinya. Kerisauan Presiden Jokowi akan ketidakbisaan mengendalikan med- sos, sangat masuk akal. Akan tetapi harus diposisikan sebagai pijakan baru untuk membuat platform kebi- jakan baru menyongsong dan meng- awal 'generasi medsos' agar hidup se- jahtera dan bermartabat di wilayah NKRI. Plus-minus medsos, harus di- pahamkan sebagai bagian pola pikir budaya dan peradaban yang sehat. Di sinilah tugas dan kewajiban negara memberi solusi, antisipasi dan peng- awalan. Agar ke depan, generasi baru kita telah memiliki karpet merah' Bukan generasi hilang/bingung. Karena hidup di zaman baru tetapi dengan peraturan lama. -g Kegiatan yang mengusung tema 'Pencegahan Bahaya Destruktif Narkoba di Lingkungan Pemuda' itu diikuti 48 siswa yang merupakan anggota Satgas Pencegahan Pembe- rantasan Penyalahgunaan Peredar- an Gelap Narkoba (P4GN) MAN 3 Bantul, Selasa, 5 September 2017 bertempat di Aula MAN 3. Kepala Madrasah Ali Asmuíi SAg MPd didampingi Koordinator Bim- bingan Konseling MAN 3 Bantul Dra Himmah Hidayatun mengatakan, materi yang disampaikan BNNP ten- tunya sangat bermanfaat. Jadilah ge- nerasi muda yang kuat, sehat dan berkualitas. Di samping itu jadilah tauladan bagi siswa lain yang belum berkesempatan menjadi pengurus Satgas P4GN. Katakan Tahu pada Narkoba Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dikpora Bambang Yulistyo Dwi M. Bambang yang siswa agar berani mengungkapkan pendapatnya kepada khalayak ramai. Tiap siswa mempunyai hak suara un- tuk melakukan pencoblosan. Agar pro- ses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dapat berjalan dengan baik, ma- ka pencoblosannya harus digilir sesuai dengan kelasnya. Pemilos harus di- jamin dengan azas jujur, langsung, umum, bebas, rahasia. Guru Pembina OSIS juga harus menjamin proses pe- milihan berjalan sehat, agar tidak ter- jadi konflik dan permasalahan. Bagi kandidat yang bersaing di- harapkan dapat menerima apapun hasil yang diperoleh dalam proses pe- milihan yang dilaksanakan. Selain itu, ketua OSIS yang nantinya terpilih diharapkan mampu menjadi sosok yang bisa memimpin dan mem- berikan contoh yang baik bagi teman- nya. Mari kita sukseskan Pemilos di sekolah. -g Yusron Ardi Darmawan SPd Mahasiswa Pendidikan Ekonomi S2 UNY. berpesan agar generasi muda menja- ga dan membentengi diri dari peng- gunaan narkotika. Selain itu, kader anti narkoba diharapkan mampu memberikan pemahaman dan penge- tahuan yang tepat kepada lingkung- an sekitar, sehingga bisa mencegah penggunaan narkoba di masyarakat. Katakan tahu pada narkoba. Dengan mengetahui narkoba secara men- dalam, termasuk bahaya yang ditim- bulkan, akan menjadi benteng dan pengendali jitu dari penggunaan narkoba. Sedangkan narasumber dari BN- NP Santy Dwi Ir AMK SKM menje- laskan tentang pencegahan dan anti- sipasi penggunaan narkoba, budaya hidup sehat serta mengenalkan ber- bagai jenis narkoba yang sering beredar di masyarakat. Tujuan pe- ngenalan tersebut untuk memberi pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang narkoba, sehingga ke- tika mereka menemukan barang ter- larang tersebut, mereka bisa segera tanggap dan melakukan tindakan. Pengenalan dan informasi jenis narkoba ini sangat penting untuk diketahui, karena dengan penge- tahuan dan informasi yang tepat ten- tang narkoba bisa mengantisipasi dan mencegah beredarnya narkoba secara dini. - g Kholif Diniawati MPd BI Guru Bahasa Inggris MAN 3 Bantul. . ICOPINIE Pancasila, Praktik Hidup Sehari-hari DA seorang ibu warga Bantul yang terus-menerus menolong sesama. Dia sendiri bukan orang yang berkecukup- an. Seorang janda tanpa pekerjaan tetap. Dia menolong dengan cara, menyampaikan infor- masi, mendatangi langsung pihak berwenang di pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat yang dia anggap bisa menolong. Mula-mula, dia gigih mencari bantuan untuk anaknya agar bisa bersekolah. Kemudian, dia menolong tetangga warga miskin yang anaknya terhambat untuk melanjutkan pendidikan. Kebiasaannya ini berlanjut sampai tahapan dia mencari informasi anak-anak warga kurang mampu yang terham- bat biaya pendidikannya. Lalu, dia menyam- paikannya kepada pihak-pihak terkait. Hebat- nya, ibu ini seorang tunanetra. Praktik berpancasila dalam penyelenggaraan bernegara adalah suatu kerja besar dan penting, banyak hal yang masih perlu diselesaikan, dise- laraskan, diluruskan, dan disempurnakan, na- mun nilai dan ajaran Pancasila harus menjadi kesadaran nasional dari bangsa ini. Suatu ke- sadaran nasional untuk segera dan sebisa mungkin diterapkan dalam praktik kehidupan. Perilaku Pancasila pada tiap-tiap individu anak bangsa akan menjadi penyangga penting terwu- judnya masyarakat Pancasila, masyarakat yang mampu mendekatkan antara 'yang seharusnya' dan 'yang senyatanya' dalam praktik hidup se- hari-hari. Penerapan Pancasila yang tumbuh dari bawah, tumbuh dari prakarsa warga bangsa. A Peran mediasi yang dijalankan ibu ini luar biasa. Dia sendiri punya banyak keterbatasan tetapi merelakan waktu dan tenaganya untuk menolong sesama melalui cara memediasi. Dia tidak mengambil keuntungan atau meminta fee dari upaya mediasinya itu. Saya sering menggu- nakan kisah nyata ini sebagai salah satu bentuk pengamalan Pancasila, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam praktik hidup sehari-hari. Saya tahu pasti, ibu tersebut bekerja dengan menggu- nakan naluri, kerelaan dan ketulusan hati. Bahkan, mungkin dia tidak tahu bahwa dirinya sedang mengamalkan nilai Pancasila. Secara Konsekuen Kisah nyata ini sering saya gunakan pula un- tuk menjawab pertanyaan kalangan tertentu yang menyatakan bahwa Pancasila telah gagal sebagai ideologi maupun sumber nilai dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini juga sering diajukan sebagai alasan kehen- dak untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi negara dengan ideologi selain Pancasila. Bangsa dan negara tidak kunjung makmur dan berkeadilan sosial. Saya juga balik bertanya, apakah Pancasila memang sudah diterapkan se- cara konsekuen, secara benar dan sungguh- sungguh dalam kehidupan bangsa ini? ESAN perjumpaan dengan sosok guru besar arkeologi yang bersahaja dan ramah itu sekarang tinggal menjadi bagian memori kolektif kita. Berbagai peristiwa yang terkait dengan kehidupan ten- tu dapat dikenang dan dicatat, tetapi substan- si bobot peran yang diberikan dapat menjadi nilai dan inspirasi yang bermanfaat. Prof Dr Sumijati Atmosudiro wafat dalam usia 75 tahun (1942- 2017), setelah mengabdi di. dunia arkeologi tidak kurang dari 45 tahun. Separuh lebih hidupnya didedikasikan di dunia arkeologi dengan spesialisasi pada pe- riode prasejarah. Perhatian penuh bidang prasejarah diwujudkan dengan capaian dera- jad S3 yang ditempuh di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan pembimbing utama Prof Sujono. Jenjang pendidikan tertinggi yang di- raih membuktikan adanya jiwa intelektuali- tas, ketekunan, kesabaran, semangat pantang menyerah, dan laku keutamaan. Capaian tertinggi akademik yang disan- dang membuktikan spirit intelektualitasnya terus dibangun secara komprehensif. Tidak mengherankan apabila beliau juga concern de- ngan berbagai permasalahan khasanah sum- ber daya arkeologi secara multidimensional. Berbagai catatan ditorehkan melalui aktivi- tasnya yang luas, baik di Jurusan Arkeologi, Pusat Studi Asia Pasifik, Pusat Studi Kebuda- yaan, dan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI). Wujud buah pergulatan intelektuali- tasnya yaitu pada 7 Agustus 2004 beliau mengucapkan pidato pengukuhan jabatan gu- ru besar Ilmu Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya di hadapan rapat terbuka Majelis Guru Besar UGM. Tema pidato pengukuhan guru besar yaitu Khasanah Sumber Daya Arkeologi Indonesia: Peluang dan Kendala Pemanfaatannya'. Pengungkapan persoalan yang tentu mempunyai relevansi tinggi de- ngan kondisi dan konteks zaman, bahkan hingga sampai sekarang. HM Idham Samawi Kita tidak dilatih untuk membedakan antara 'apa yang seharusnya' dilakukan dalam suatu Negara berdasarkan Pancasila dengan 'apa yang senyatanya' dipraktikkan dalam berma- syarakat, berbangsa, dan negara. Pertanyaan besarnya, apakah liberalisme, pasar bebas, fe- deralisme, kapitalisme, individualisme, dan demokrasi 'semi-parlementer' berbasis voting se- suai dengan nilai dan ajaran Pancasila? Kita Mengembangkan Disiplin Riwayat kariernya sebagai pengajar di Jurusan Arkeologi sejak tahun 1972, maka da- pat dikatakan sebagai salah satu pemegang KR-JOKO SANTOSO masih punya pekerjaan besar untuk 'membu- mikan Pancasila' agar yang senyatanya diprak- tikkan mendekat ke arah yang seharusnya se- suai dengan ajaran dan nilai Pancasila. Masih banyak yang harus dikerjakan oleh bangsa ini agar seluruh tatanan dan praktik bermasyara- kat, berbangsa, dan bernegara sesuai benar de- ngan Pancasila. Bagaimana mungkin dibilang Pancasila gagal', lha wong diterapkan secara baik dan benar pun belum sepenuhnya terjadi? Pembumian nilai dan ajaran Pancasila itu, ba- gi saya, bisa dimulai dari praktik sederhana da- lam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Memori Kolektif Sosok Prof Sumijati IE Hadiyanta estafet untuk mengembangkan disiplin arkeo- logi kepada mahasiswa baik S1 maupun S2. Terasa istimewa apabila kita menyimak bagai- mana perjuangannya bersama Guru Besar Arkeologi lainnya (Prof Inajati Adrisijanti dan Prof Timbul) melakukan rintisan dibukanya Program Studi S2 Arkeologi dengan konsen- trasi kajian Cultural Resources Management (CRM). Bahkan sampai kini sudah dikem- bangkan dengan spesialisasi bidang kajian permuseuman. Buah kerja sama dengan ber- bagai stakeholder menjadikan Prodi Pasca- sarjana Arkeologi tetap eksis dan telah mam- pu menghasilkan lulusan yang tersebar di ber- bagai ladang pengabdian. Menguak perjalanan pergulatan keilmuan tentu sangat menarik dikupas dan tidak akan habis dibahas. Namun tidak lengkap apabila dimensi interrelasi personal dan sosial terlu- pakan. Ada sesuatu yang sangat menarik apa- bila kita juga melihat dan berbicara dari sudut interaksi sosialnya terutama dalam per- gaulan di kampus. Bu Sum, begitulah Prof Dr Sumijati Atmosudiro akrab disapa, terutama oleh para murid dan kolega di Jurusan Arkeologi maupun Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Nama panggilan itu terasa sarat makna dan istimewa. Sarat makna dan istimewanya panggil- an itu karena terasa bersahaja dan memberikan gambaran 'sosok ibu' yang selalu akrab dengan sia- pa saja ketika berjumpa. Ke- akraban dan sikap keibuan men- jadi bagian empati yang diberikan kepada mahasiswa yang ngangsu kawruh atau menuntut ilmu. Humanis Dalam perspektif mahasiswa- mahasiswanya Bu Sum dipan- dang sebagai sosok yang human- is. Menurut teolog W Pannenberg bahwa manusia humanis itu "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 12 Kerelaan Perjuangan mediasi yang dibawakan ibu tu- nanetra dari Bantul itu, contoh konkret dari se- mangat hidup berpancasila, yaitu tolong-meno- long dan gotong-royong. Upaya itu, sepintas ter- lihat sederhana dan gampang dilakukan. Tetapi, tindakan ibu ini butuh kerelaan, keikhlasan, dan keberanian dengan suatu rasa percaya diri untuk menyakinkan para pihak agar bergotong- royong menolong. Ibu ini bukan meminta-minta, tetapi meyakinkan kepada para pihak, bahwa pendidikan bagi generasi muda punya nilai stra- tegis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi tanggung jawab bersama. Saya menduga, ibu itu tidak berpikir sejauh itu, tetapi tindakannya melampaui argumen konseptual manapun. Saya yakin, begitu banyak anak bangsa yang telah berbuat sama, bahkan lebih dari yang dilakukan ibu dari Bantul itu. Saya semakin yakin bahwa nilai dan ajaran Pancasila sejatinya hidup dan ter- tanam dalam naluri, hati, dan jiwa dari bangsa ini. Tinggal, bagaimana membangkitkannya melalui praktik hidup sehari-hari. Hidup Pancasila. Merdeka! - g *) HM Idham Samawi, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, Anggota DPR/MPR RI. mempunyai struktur diri yang eksentris, yaitu struktur yang mengundang pribadinya tidak memusatkan segala sesuatu kepada dirinya sendiri. Walaupun ada keterbatasan tetapi dalam pola interaksi dapat mengatasi segala keterbatasan dalam hidupnya. Contoh konkret adalah kepada mahasiswa yang akan habis masa studinya selalu mengingat- kan, membimbing, dan memberikan solusi yang membangun. Pola interaksi personal dengan penuh kesahajaan menjadi sesuatu yang dapat melahirkan inspirasi bagi maha- siswa. Kesabaran dan ketekunan yang dilakukan akhirnya menjadikan mahasiswa dengan buah karya dan kreativitas keilmuan yang bernas. Tidak berlebihan apabila kolega dan mantan murid memberikan persembahan buku Kriyamika: Melacak akar dan Perkem- bangan Kriya yang disunting oleh Prof Inajati Adrisijanti dan Musadad (2007). Buku terse- but sebagai penghantar purna tugas Prof Sumijati Atmosudiro dan menjadi bukti kon- kret kedekatan relasi kolega dan mantan muridnya. Bu Sumijati, Sugeng tindak ing pangayunan Dalem Gusti, Amin. -g *) IE Hadiyanta, Alumnus FIB-UGM, bekerja di BPCB DIY Pojok KR Banyak anggota DPR belum lapor harta kekayaan. -- Harta diburu, lalu disembunyikan. *** Gula darah naik, Setnov mangkir panggilan KPK. -- Hidup Setnov terbukti 'manis'. *** Artis dinikahi orang asing, Presiden dikomplain. -- Bagian dari patah hati nasional. SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486. Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913-1984) M Wonohito (1912-1984). Xadaulatan Rakyat Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono HT, H Soeparno S Adhy, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro, Franz Boedi Sukarnanto, Surya Adi Lesmana. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko, Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta, 55232. Fax (0274)-563125, Telp (0274)-565685 (Hunting) Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya - Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274)-496549 dan (0274)-496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta. Berabe Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274)-565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com. Langganan per bulan termasuk Kedaulatan Rakyat Minggu... Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris, maks, 10 baris). Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00/mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm .. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang Tahun) Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/ mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman I: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm' x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja. Wartawan: H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Alfons Suhadi, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga. Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP. Surakarta: Jalan Bhayangkara No.13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718015. KepalaPerwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi. Banyumas: Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd, Kepala Biro: Edhi Romadhon. Klaten: Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan dan Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang: Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502. Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha. Purworejo: Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan. Kulonprogo: Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan : Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata. Gunungkidul: Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro: Y Agus Waluyo. - Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas. Color Rendition Chart RABU LEGI, 13 SEPTEMBER 2017 (22 BESAR 1950) Kabar dari Ta Jemaah dan pembimbing Ar-Raudhah di depa Ke Museum Ka'bah, Lalu Umrah ke-7 JEMAAH KBIH Ar-Raudhah diajak mengunjung Museum Ka'bah. Di sana melihat berbagai hal terka Masjidil Haram. Setelah itu mengambil miqot di Masji Hudaibiyah untuk umrah sunah ke-7. "Jadi seluruh je maah yang sehat rata-rata sudah umroh sunah tuju sampai sepuluh kali," kata KH Abu Salim Aliy (pem (Fie) bimbing). Usai Thawaf Wadak Teteskan Air Mat SELASA dini hari pukul 02.00 WAS, jemaa Multazam Yogyakarta selesai thawaf wada Sementara jemaah Multazam Bantul yang sehat me lakukan prosesi yang sama Rabu bakda salat Subul Usai thawaf perpisahan itu, banyak anggota jemaa (No)- yang meneteskan air mata. Sudah Rindu Keluarga di Yogya JEMAAH haji Hajar Aswad Kota, Bantul dan Slema Senin pagi mengadakan pengajian sekaligus koord nasi teknis kepulangan ke tanah air. Di antaranya dij laskan bahwa air zamzam tidak boleh dimasukkan dalam koper besar. "Jemaah sudah mulai rindu denga keluarga di Yogya," kata Ust Agus Priyanto. (Fie) Tasyakuran, Makan Nasi Kebuli DENGAN selesainya rangkaian rukun haji, jemaa haji KBIH Muslimat NU Darul Quran Gunungkid mengadakan acara tasyakuran yang melibatkan s mua jemaah haji KBIH Muslimat NU Darul Quran di ngan mengundang petugas kloter dan juga perwak an KBIH di Rushoifah. Setelah acara selesai kemu an dilanjutkan makan malam nasi kebuli bersam (Fie) sama. Kloter 23 Awali Pulang JEMAAH haji DIY yang terdiri 9 kloter (kloter SC 23-SOC 31), segera pulang ke Tanah Air. Drs H Na Hamid MAg (petugas haji di Makkah) menjelaska PANG Titi Kamal HAMIL anak kedua, Titi Kamal me jalaninya dengan santai dan tak mengurar aktivitas. Meski kehamilannya memasu- ki 6,5 bulan, aktris yang akrab disapa Tikam ini tetap menjalani syuting. Saat melakukan adegan jatuh dari lift pun, dia melakukannya tanpa khawatir. "Saya santai sih. Kalau dulu hamil pertama agak takut, kalau hamil kedua sudah tahu kondisi diri sendiri, jadi aman lah," ujar istri aktor Christian Sugiono ini. Tikam memang tergo- long 'hamil kebo', istilah untuk ibu yang masa ke- hamilannya berjalan tanpa gangguan atau hambatan sama se- kali. pemeran film 'mendadak Dangdut ini mengaku masih menyetir sendiri dan ti- dak mengalami ngidam. "Nggak ada ngidam, kalau lapar ya makan saja, ti- dak ada keinginan spesifik 17 Teater SMA Berl Festival aka ngan berba SEBANYAK 17 Teater SMA dari penjuru Indonesia bakal berlomba dalam Festival dukung. Teater Remaja Nusantara "Peserta (FTRN) #3 2017 di Concert SMA yang Hall ISI Yogya, 17-20 Sep- video 17-20 tember 2017. Dalam festival bertema 'Lentera Garuda Re- maja' ini, para peserta akan kreativitas memperebutkan Piala Sultan. Officer Juri kontingen orang setia Irna Nurjanah dan Maulana